Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

SEDIMENTASI PARTIKEL SUSPENSI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 / 20A3
1. Ilham Wali Jati (200209100)
2. Indah Mega Kusumaningrum (200209101)
3. Indria Santi Paramitha (200209102)
4. Kartika Puspa Ali (200209103)
5. Linda Putri Anggraini (200209104)

UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA FARMASI
2021
I. TUJUAN
a. Memahami dan mengamati faktor-faktor dan parameter-parameter yang mempengaruhi
stabilitas suatu suspensi
b. Memahami pengaruh penambahan suspending agent pada sediaan suspensi
c. Memahami perbedaan antara siste suspensi terflokulasi dan terdeflokulasi

II. DASAR TEORI


Suspensi dalam farmasi adalah dispersi kasar dengan partikel dengan partikel padat
yang tidak larut terdispersi dalam medium cair. Diameter partikelnya lebih besar dari 0,1
μm. Aspek utama dalamstabilitas fisika suatu suspensi adalah mencegah fas terdispersi
mengendap terlalu cepat dan fasa terdispersi mengendap pada dasar wadah membentuk
“cake” yang keras, dan dapat segera terdispersi kembali menjadi campuran yang
homogen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas suatu suspensi :
a. Ukuran Partikel
b. Julah partikel yang bergerak
c. Tolak-menolak antar partikel karena adanya muatan listrik
d. Konsentrasi suspensi
e. Viskositas
f. Suhu
Dua parameter sedimentasi adalah volume sedimentasi (F) dan derajat ( β ). Volume
sedimentasi adalah perbandingan volume akhir sedimentasi (Vu) terhadap volume awal
suspensi (Vo).

Vu
F=
Vo

Derajat flokulasi adalah suatu parameter yang lebih mendasar, karena menghubugkan
volume sedimen dalam sistem flokulasi dengan volume sedimen pada sistem deflokulasi.

volume akhir endapan dari sistem flokulasi(Vu)


β=
volume akhir endapan dari sistem deflokulasi (V )

Secara umum kecepatan sedimentasi dinyatakan dala HukumStokes, dengan persamaan :

d 2 ( ρs−ρo ) g
V=
18 no

Dengan ketentuan :
V = laju sedimentasi (cm/det)
D = diameter partikel (cm)
ρs = massa jenis fasa terdispersi
ρo = massa jenis medium pendispersi
g = percepatan gravitasi
n o = viskositas medium pendispersi
H
laju sedimentasi juga dapat ditentukan dengan persamaan : V =
t
V = laju sedimentasi
H = selisih batas atas dan bawah
t = waktu

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Beaker Glass 100 ml
2. Gelas Ukur 100 ml
3. Gelas Ukur 25 ml
4. Mortir dan Stamper
5. Sendok tanduk
6. Batang pengaduk
7. Pipet tetes

Bahan :
1. Paracetamol
2. NaCMC 0,5%
3. Aquadest

IV. PROSEDUR KERJA


1. Pembuatan Suspensi
a. Tabung 1
 Timbang Paracetamol 5gram
 Paracetamol digerus ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit sampai dapat
dituang
 Masukkan ke dalam gelas ukur keudian tambahkan aquadest hingga 100 ml, kocok
sampai homogen dengan batang pengaduk.
b. Tabung 3
 Timbang NaCMC 0,5% / 500 mg, dimasukkan ke dalam mortir tambahkan air panas
gerus hingga terbentuk mucilago
 Timbang paracetamol 5 gram, kemudian masukkan ke dalam mucilago NaCMC, serta
Aquadest sedikit demi sedikit aduk hingga homogen sampai bisa dituang
 Masukkan ke dalam gelas ukur tambahkan aquadest hingga 100 ml, kocok sampai
homogen.

2. Setelah itu diamkan masing-masing suspensi dan amati tinggi sedimen pada tabung 1
tiap 15, 30, 60 menit, sedangkan tabung 3 tiap 15, 30 menit.
V. HASIL
Hasil pengamatan tinggi sedimen
Waktu (t) Tinggi Sedimen (cm)
Tabung 1 Tabung 3
15 13 15
30 10 14
60 10 -

Percobaan 1 menit 15

Percobaan 1 menit 30

Percobaan 1 menit 60
Percobaan 3 menit 15

Percobaan 3 menit 30

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita melakukan percobaan tentang sedimentasi partikel suspensi.
Suspensi dalam farmasi merupakan dispersi kasar dengan partikel padat yang tidak larut
terdispersi dalam medium cair. Adapun faktor-faktor yang epengaruhi stabilitas suatu
suspensi antara lain Ukuran partikel, Jumlah partikel yang bergerak, Tolak-menolak antar
partikel, Konsentrasi suspensi, Viskositas, dan Suhu.
Di praktikum ini ada 2 suspensi yang masing-masing suspensi beda cara kerja. Tabung 1
yaitu
Timbang Paracetamol 5gram, Paracetamol digerus ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit
sampai dapat dituang, Masukkan ke dalam gelas ukur keudian tambahkan aquadest hingga
100 ml, kocok sampai homogen dengan batang pengaduk. Sedangkan Tabung 3 yaitu
Timbang NaCMC 0,5% / 500 mg, dimasukkan ke dalam mortir tambahkan air panas gerus
hingga terbentuk mucilago, Timbang paracetamol 5 gram, kemudian masukkan ke dalam
mucilago NaCMC, serta Aquadest sedikit demi sedikit aduk hingga homogen sampai bisa
dituang, Masukkan ke dalam gelas ukur tambahkan aquadest hingga 100 ml, kocok sampai
homogen. Setelah itu diamkan masing-masing suspensi dan amati tinggi sedimen pada
tabung 1 tiap 15, 30, 60 menit, sedangkan tabung 3 tiap 15, 30 menit.

VII. KESIMPULAN
Suspensi dalam farmasi merupakan dispersi kasar dengan partikel padat yang tidak larut
terdispersi dalam medium cair. Adapun faktor-faktor yang epengaruhi stabilitas suatu
suspensi antara lain Ukuran partikel, Jumlah partikel yang bergerak, Tolak-menolak antar
partikel, Konsentrasi suspensi, Viskositas, dan Suhu. Hasil tinggi pengendapan suspensi Pada
percobaan 1 menit ke 15 terjadi pengendapan suspensi 13ml, menit ke-30 = 10ml, dan menit
ke-60 = 10ml atau tidak terjadi pengendapan. Sedangkan pada percobaan 3 menit ke-15 =
15ml dan menit ke-30 = 14ml.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


2021.Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika. Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Duta Bangsa

Anda mungkin juga menyukai