KMnO4 PERMANGANOMETRI
OKSIDATOR KUAT
K2Cr2O7 DIKHROMETRI
SEBAGAI TITRAN
Ce (IV) SERIMETRI
TAK LANGSUNG IODOMETRI
IODOMETRI
LANGSUNG IODIMETRI
Ti (III)
REDUKTOR KUAT
SEBAGAI TITRAN Fe2+
NATRIUM
TIOSULFAT
OKSIDATOR KUAT SEBAGAI TITRAN
A. KMnO4 (PERMANGANOMETRI)
• Kalium permanganat adalah oksidator
kuat yang dapat bereaksi dengan cara
yang berbeda tergantung kondisi pH
a. Dalam larutan asam [H+] 0,1 N
MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O
b. Larutan netral/ sedikit basa pH 4-10
MnO4- + 4H+ + 3e MnO2 + 2H2O
MnO4- + 2H2O + 3e MnO2 + 4OH-
c. Larutan sangat basa [OH-] 0,1 N
MnO4- + e MnO42-
• Titrasi Permanganometri dapat digunakan
secara langsung untuk analit besi (II)
• Analit yang bisa ditentukan antara lain
Fe2+, Sn2+, Fe(CN)64- , HNO2
• Titrasi tidak langsung untuk ion logam
yang tidak dapat dioksidasi seperti Ca2+,
Ba2+, Pb2+, Zn2+, Hg2+.
Untuk analisis Ca, sampel diendapkan
sebagai oksalat, kemudian disaring, dicuci
dan dilarutkan dalam asam sulfat berlebih
sehingga terbentuk asam oksalat secara
kuantitatif. Asam oksalat yang terbentuk
dititrasi dengan kalium permanganat.
Titik akhir menggunakan warna KMnO4
sebagai indikator, selama titrasi
berlangsung, KMnO4 lenyap bereaksi, tapi
setelah titrat habis, maka kelebihan
setetes KMnO4 menimbulkan warna
sebagai penunjuk titik akhir. KMnO4
disebut “autoindikator”
PEMBUATAN DAN PENYIMPANAN
KMnO4
• Kristal kalium permanganat dalam
pembuatannya sering terkontaminasi oleh
MnO2, disamping itu MnO2 juga mudah
terbentuk di dalam larutan karena adanya
bahan organik.
• KMnO4 dapat mengoksidasi air menurut
reaksi:
• 4 MnO4- + 2 H2O 4 MnO2 + 3O2 + 4OH-
• Dalam pembuatan kalium permanganat
setelah kristal larut, larutan dipanaskan,
disaring dan disimpan didalam botol
gelap.
STANDARDISASI KMnO4
• Natrium oksalat/asam oksalat