Anda di halaman 1dari 26

Titrasi

Redoks
metode analisis titrimetri yang
berdasarkan pada reaksi oksidasi dan
reduksi antara zat yang akan
ditentukan dengan larutan pentiter
Reaksi Oksidasi Reduksi
Oks + n e → Red
Ce4+ + Fe2+ → Ce3+ + Fe3+
Ce4+ + e → Ce3+
Fe2+ → Fe3+ + e

• Oksidasi → pembuangan
elektron
• Reduksi → pengambilan
elektron
• Redoks → serah terima
elektron
• Pengoksidasi (oksidator) →
penerima elektron
• Pereduksi (reduktor) →
Perbandingan dengan
reaksi asam basa

Reaksi asam basa


Asam1 + basa2 → basa1 + asam2

Reaksi redoks
Ared + Boks → Aoks + Bred
Titrasi
iodium (I2) kalium
Iodometri/
permanganat
Iodimetri (KMnO4)
Titrasi Titrasi
Bromatometri Permanganometr
i
kalium bromat
(KBrO3) Titrasi
Redoks
Titrasi
Titrasi Bikromatometri
Iodatometri
kalium bikromat
(K2Cr2O7)
standar kalium
iodat (KIO3) Titrasi
Serimetri standar serium(IV)
sulfat Ce(SO4)2
PERMANGANOMETRI
Permanganometri
metode analisis titrimetri yang
berdasarkan reaksi oksidasi-reduksi
antara analit dengan larutan standar
KMnO4 sebagai pentiter.
Ex :
Pada penetapan Ferro dg permanganat

5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O


Syarat Titrasi
Permanganometri :

Harus dalam keadaan panas ± 70 oC

Harus dalam suasana asam

HCl dihindari dalam permanganometri


karena Cl- mengalami Oksidasi
HF dihindari karena HF dapat
melarutkan kaca
Reaksi ion permanganat
• Titrasi permanganometri pada umumnya dilakukan
dalam suasana asam dengan reaksi reduksinya sbb:
MnO4- + 8H+ + 5e  Mn2+ + 4H2O
1 mol KMnO4 = 5 ekuivalen, atau
1 ekuivalen KMnO4 = 1/5 mol
BE KMnO4 = 1/5 BM = 1/5 x 158,03 = 31,606 g/ek
Reaksi ion permanganat (2)
• Asam yang paling cocok untuk titrasi adalah H2SO4
• HCl dapat teroksidasi oleh KMnO4 sbb:
2MnO4- + 10Cl- + 16H+  2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O
• Reaksi ini terjadi terutama pada penentuan garam-
garam besi, tetapi dapat dicegah dengan cara:
– Menggunakan HCl bebas sedikit berlebih/tidak
terlalu banyak
– Memakai larutan sampel yang sangat encer
– Menjaga suhu tetap rendah selama titrasi
– Melakukan titrasi lambat-lambat pengocokan terus

11
Reaksi ion permanganat (3)
• Titrasi permanganometri yang dapat
memakai HCl sebagai asam adalah:
– Penentuan kadar As2O3
– Penentuan kadar Sb3+
– Penentuan kadar H2O2

12
Reaksi ion permanganat (4)
• Reaksi permanganat dalam larutan sangat
basa:
– MnO4- + e  MnO42- (cepat)
– MnO42- + 2H2O + 2e  MnO2 + 4OH- (lambat)
• Reaksi permanganat dalam larutan basa
sedang:
– MnO4- + 2H2O + 3e  MnO2 + 4OH-
Keuntungan
KMnO4
KMnO4 adalah oksidator kuat dan paling
luas pemakaiannya

Warna larutan KMnO4 begitu kuat sehingga


dalam titrasi permanganometri tidak
diperlukan indikator.

KMnO4 mudah didapat dan harganya murah

Mn2+ hasil reaksi dari tetesan pertama akan


berfungsi sebagai katalis (autokatalis)
yang mempercepat reaksi pada tetesan
berikutnya.
Indikator Titrasi Permanganometri
KMnO4

Autoindikator

Mn2+ MnO4-

Merah MnO2 Merah


muda

Larutan  Natrium difenilamina


standarKMn4 sulfonat
 Asam 2N-
Yang sangat fenilantranilat
encer  Feroin
KMnO4 cenderung
mengoksidasi ion Cl- sehingga
titrasi tidak bisa dilakukan
dalam suasana asam klorida

Hasil reaksi redoks KMnO4


Kelemahan bervariasi dengan pH larutan
sehingga menimbulkan
(Kerugian) ketidakpastian stoikiometri
reaksinya

Larutan KMnO4
mempunyai kestabilan
terbatas
Kestabilan Larutan KMnO4
• Larutan standar KMnO4 tidak stabil
dalam penyimpanan, karena:
– Kotoran yang ada dalam air dapat
bereaksi dengan KMnO4
menghasilkan MnO2
– MnO2 mempercepat penguraian
KMnO4 :
4MnO4- + 2H2O  4MnO2(s) + 3O2(g)
+ 4OH-
– Adanya ion Mn2+ menyebabkan
terurainya KMnO4
MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O  5MnO2 +
4H+
Pembuatan larutan standar
KMnO4
• Larutan KMnO4 tidak stabil, karena
dapat bereaksi dengan air.
4MnO4- + 2H2O → 4MnO2 + 3O2 + 4OH-
Reaksi ini dipercepat (dikatalis) oleh
cahaya, panas, asam, atau MnO2
yang merupakan kotoran dari
kristal KMnO4.
Karena itu MnO2 harus dibuang dari
larutan yang sudah dibuat.

• Setelah dilarutkan, larutan


didihkan, dibiarkan selama 24 jam
hingga MnO2 mengendap, kemudian
disaring dengan saringan kaca.
Simpan dalam botol bewarna pada
tempat yang tidak kena cahaya
matahari.
Pembuatan dan Penyimpanan
Larutan Standar KMnO4

• Larutkan sejumlah tertentu KMnO4 (BM


= 158,03) dalam air sampai volume
tertentu
• Panaskan larutan itu sampai mendidih
• Diamkan larutan panas itu di atas
tangas uap selama 1 – 2 jam atau
diamkan pada suhu kamar selama 2 – 3
hari
• Saring larutan itu melalui penyaring
yang tidak mereduksi, misalnya gelas
wool atau krus saring kaca masir
(ukuran pori No. 4)
• Simpan larutan itu dalam botol kaca
warna gelap dan bersumbat kaca
(cahaya dapat menguraikan KMnO4)
• Standarisasi larutan itu sebelum dipakai
sebagai pentiter
Standarisasi KMnO4

KMnO4 tidak memenuhi standar standar


primer, karena itu harus distadarisasi
dengan standar reduktor.
Standar primer yang sering digunakan adalah
natrium oksalat, Na2C2O4 (Mr = 134,00
g/mol)
Reaksi oksalat dengan permanganat
berlangsung lambat, maka harus
dipercepat.
1. Sebelum dititrasi, panaskan larutan
sampai hampir mendidih (~90 0C).
Lakukan titrasi dalam keadaan panas
2. Mn2+ hasil reaksi dari tetesan pertama akan
berfungsi sebagai katalis (autokatalis)
Reaksi MnO4- dengan C2O42-
MnO4- → Mn2+
C2O42- → CO2

MnO4- + 8 H+→ Mn2+ + 4 H2O


C2O42- → 2 CO2

MnO4- + 8 H+ + 5 e- → Mn2+ + 4 H2O


C2O42- → 2 CO2 + 2 e-

(MnO4- + 8 H+ + 5 e- → Mn2+ + 4 H2O) x 2


(C2O42- → 2 CO2 + 2 e-) x 5

2 MnO4- + 16 H+ + 10 e- → 2 Mn2+ + 8 H2O


5 C2O42- → 10 CO2 + 10 e-

2MnO - + 5C O 2-
+ 16 H+ → 2Mn2+ + 10 CO + 8 H O
Standarisasi Larutan KMnO4
• Standarisasi dengan zat baku primer Arsen Trioksida (As2O3)
• Standarisasi dengan zat baku primer Natrium Oksalat
(Na2C2O4)
Reaksinya:
Na2C2O4 + 2H+  H2C2O4 + 2Na+
5H2C2O4 + 2MnO4- + 6H+  2Mn2+ + 10CO2(g) + 8H2O
1 ekuivalen Na2C2O4 = ½ mol = ½ x 134 g = 67 g
• Standarisasi dengan besi logam (Fe)
Reaksinya:
Fe + 2H+  Fe2+ + 2H2(g)
5Fe2+ + MnO4- + 8H+  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
1 ekuivalen Fe = 1 mol = 56 g
• Standarisasi dengan etilenadiamina besi(II) sulfat,
FeSO4.C2H4(NH3)2SO4.4H2O
Reaksinya:
5Fe2+ + MnO4- + 8H+  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
1 ekuivalen = 1 mol = 382,16 g
Dipergunakan dalam
suasana asam untuk
titrasi langsung kation-
kation atau ion-ion yang
dapat dioksidasi

Larutan Kalium
permanganat yang Dipergunakan dalam
suasana asam utuk titrasi
telah distandarkan tidak langsung zat-zat
dapat dipergunakan yang dapat direduksi
dalam 3 jenis titrasi : (oksidator).

Digunakan dalam suasana


netral atau basa untuk
menitrasi beberapa zat.
Penggunaan titrasi permanganometri

1. Penentuan besi, Fe2+. Bila besi ada yang


terdapat dalam bentuk Fe3+, direduksi dulu
dengan SnCl2 dan kelebihan SnCl2 dihilangkan
dengan penambahan HgCl2, selanjutnya Fe2+
dititrasi dengan larutan standar KMnO4.
2. Penentuan Ca2+. Ca2+ diendapkan dengan
oksalat. Setelah dipisahkan dengan
penyaringan, CaC2O4 dilarutkan dengan H2SO4
hingga membentuk H2C2O4 yang larut,
selanjutnya dititrasi dengan larutan KMnO4.
3. Penentuan zat organik dalam air. Sampel air
direaksikan dengan KMnO4 berlebih. Kelebihan
KMnO4 direaksikan lagi dengan asam oksalat
berlebih. Selanjutnya kelebihan asam oksalat
dititrasi dengan standar KMnO4.

Anda mungkin juga menyukai