Redoks
metode analisis titrimetri yang
berdasarkan pada reaksi oksidasi dan
reduksi antara zat yang akan
ditentukan dengan larutan pentiter
Reaksi Oksidasi Reduksi
Oks + n e → Red
Ce4+ + Fe2+ → Ce3+ + Fe3+
Ce4+ + e → Ce3+
Fe2+ → Fe3+ + e
• Oksidasi → pembuangan
elektron
• Reduksi → pengambilan
elektron
• Redoks → serah terima
elektron
• Pengoksidasi (oksidator) →
penerima elektron
• Pereduksi (reduktor) →
Perbandingan dengan
reaksi asam basa
Reaksi redoks
Ared + Boks → Aoks + Bred
Titrasi
iodium (I2) kalium
Iodometri/
permanganat
Iodimetri (KMnO4)
Titrasi Titrasi
Bromatometri Permanganometr
i
kalium bromat
(KBrO3) Titrasi
Redoks
Titrasi
Titrasi Bikromatometri
Iodatometri
kalium bikromat
(K2Cr2O7)
standar kalium
iodat (KIO3) Titrasi
Serimetri standar serium(IV)
sulfat Ce(SO4)2
PERMANGANOMETRI
Permanganometri
metode analisis titrimetri yang
berdasarkan reaksi oksidasi-reduksi
antara analit dengan larutan standar
KMnO4 sebagai pentiter.
Ex :
Pada penetapan Ferro dg permanganat
11
Reaksi ion permanganat (3)
• Titrasi permanganometri yang dapat
memakai HCl sebagai asam adalah:
– Penentuan kadar As2O3
– Penentuan kadar Sb3+
– Penentuan kadar H2O2
12
Reaksi ion permanganat (4)
• Reaksi permanganat dalam larutan sangat
basa:
– MnO4- + e MnO42- (cepat)
– MnO42- + 2H2O + 2e MnO2 + 4OH- (lambat)
• Reaksi permanganat dalam larutan basa
sedang:
– MnO4- + 2H2O + 3e MnO2 + 4OH-
Keuntungan
KMnO4
KMnO4 adalah oksidator kuat dan paling
luas pemakaiannya
Autoindikator
Mn2+ MnO4-
Larutan KMnO4
mempunyai kestabilan
terbatas
Kestabilan Larutan KMnO4
• Larutan standar KMnO4 tidak stabil
dalam penyimpanan, karena:
– Kotoran yang ada dalam air dapat
bereaksi dengan KMnO4
menghasilkan MnO2
– MnO2 mempercepat penguraian
KMnO4 :
4MnO4- + 2H2O 4MnO2(s) + 3O2(g)
+ 4OH-
– Adanya ion Mn2+ menyebabkan
terurainya KMnO4
MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 +
4H+
Pembuatan larutan standar
KMnO4
• Larutan KMnO4 tidak stabil, karena
dapat bereaksi dengan air.
4MnO4- + 2H2O → 4MnO2 + 3O2 + 4OH-
Reaksi ini dipercepat (dikatalis) oleh
cahaya, panas, asam, atau MnO2
yang merupakan kotoran dari
kristal KMnO4.
Karena itu MnO2 harus dibuang dari
larutan yang sudah dibuat.
2MnO - + 5C O 2-
+ 16 H+ → 2Mn2+ + 10 CO + 8 H O
Standarisasi Larutan KMnO4
• Standarisasi dengan zat baku primer Arsen Trioksida (As2O3)
• Standarisasi dengan zat baku primer Natrium Oksalat
(Na2C2O4)
Reaksinya:
Na2C2O4 + 2H+ H2C2O4 + 2Na+
5H2C2O4 + 2MnO4- + 6H+ 2Mn2+ + 10CO2(g) + 8H2O
1 ekuivalen Na2C2O4 = ½ mol = ½ x 134 g = 67 g
• Standarisasi dengan besi logam (Fe)
Reaksinya:
Fe + 2H+ Fe2+ + 2H2(g)
5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
1 ekuivalen Fe = 1 mol = 56 g
• Standarisasi dengan etilenadiamina besi(II) sulfat,
FeSO4.C2H4(NH3)2SO4.4H2O
Reaksinya:
5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
1 ekuivalen = 1 mol = 382,16 g
Dipergunakan dalam
suasana asam untuk
titrasi langsung kation-
kation atau ion-ion yang
dapat dioksidasi
Larutan Kalium
permanganat yang Dipergunakan dalam
suasana asam utuk titrasi
telah distandarkan tidak langsung zat-zat
dapat dipergunakan yang dapat direduksi
dalam 3 jenis titrasi : (oksidator).