Pes atau yang juga dikenal dengan nama Pesteurellosis atau Yersiniosis/Plague merupakan
penyakit Zoonosa terutama pada tikus dan rodent lain dan dapat ditularkan kepada manusia.
Pes juga merupakan infeksi pada hewan pengerat liar yang ditularkan dari satu hewan pengerat
ke hewan lain dan kadang-kadang dari hewan pengerat ke manusia karena gigitan pinjal.Vector
dari penyakit pes ini adalah pinjal. Ada 4 jenis pinjal di Indonesia yaitu Xenopsylla cheopis,
Culex iritans, Neopsylla sondaica, dan Stivalus cognatus.
Mekanisme Penularan
Secara alamiah penyakit pes dapat bertahan atau terpelihara pada rodent. Kuman-kuman pes
yang terdapat di dalam darah tikus sakit, dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia, apabila
ada pinjal yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman pes tadi, dan kuman-kuman
tersebut akan dipindahkan ke hewan tikus lain atau manusia dengan cara yang sama yaitu
melalui gigitan.
Terjadinya pes pada
Terjadinya pes pada tikus manusia
Pencegahan
Pencegahan penyakit pes dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat dengan cara mengurangi atau mencegah terjadinya kontak dengan tikus
serta pinjalnya.
Pengobatan
1. Pes atau yang juga dikenal dengan nama Pesteurellosis atau Yersiniosis/Plague
merupakan penyakit Zoonosa terutama pada tikus dan rodent lain dan dapat ditularkan
kepada manusia.
2. Mekanisme penyebaran penyakit pes terjadi melalui kuman-kuman pes yang terdapat
di dalam darah tikus sakit, dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia, apabila ada
pinjal yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman pes tadi, dan kuman-
kuman tersebut akan dipindahkan ke hewan tikus lain atau manusia dengan cara yang
sama yaitu melalui gigitan.
3. Upaya dalam menanggulangi wabah penyakit pes ini meliputi upaya pencegahan
yang dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat dengan cara mengurangi atau mencegah terjadinya kontak dengan tikus
serta pinjalnya, upaya pengobatan dengan obat-obatan seperti Tetracycline,
Cholamphenicol, Streptomycine yang diminum sesuai aturan dan dosis, serta upaya
rehabilitasi.