Anda di halaman 1dari 5

Penyakit Pes Yang Disebabkan Oleh Virus Pesteurellosis

Apt. Puspa Pameswari, M. Farm

NAMA : WAHYU DWI JESSICA


NIM : 1904067
KELAS :B
Penyakit Pes

Pes atau yang juga dikenal dengan nama Pesteurellosis atau Yersiniosis/Plague merupakan
penyakit Zoonosa terutama pada tikus dan rodent lain dan dapat ditularkan kepada manusia.
Pes juga merupakan infeksi pada hewan pengerat liar yang ditularkan dari satu hewan pengerat
ke hewan lain dan kadang-kadang dari hewan pengerat ke manusia karena gigitan pinjal.Vector
dari penyakit pes ini adalah pinjal. Ada 4 jenis pinjal di Indonesia yaitu Xenopsylla cheopis,
Culex iritans, Neopsylla sondaica, dan Stivalus cognatus.

Mekanisme Penularan

Secara alamiah penyakit pes dapat bertahan atau terpelihara pada rodent. Kuman-kuman pes
yang terdapat di dalam darah tikus sakit, dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia, apabila
ada pinjal yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman pes tadi, dan kuman-kuman
tersebut akan dipindahkan ke hewan tikus lain atau manusia dengan cara yang sama yaitu
melalui gigitan.
Terjadinya pes pada
Terjadinya pes pada tikus manusia

dari gigitan pinjal yang ketularan


Pada seekor tikus yang menderita menimbulkan pes kulit. Basil pes
penyakit pes terdapat gejala penyakit: P kemudian ikut dengan aliran getah bening,
suhu badan naik, sangat gelisah, menuju daerah kelenjar getah bening, dan
berkeliaran kian kemari. Mungkin tikus menimbulkan Limpadenitis atau bubo.
ini akan mati disembarang tempat. Jika digigit di tangan, bubo akan timbul di
Pinjal-pinjalnya yang telah ketularan ketiak. Jika digigit dikaki, bubo akan
karena menghisap darah tikus yang timbul di lipatan paha, dan jika digigit
dikepala, bubo akan timbul di leher. Jika
sakit tadi segera meninggalkan bangkai
tikus yang telah dingin. Pinjal tersebut
E orang yang tertular itu tidak pernah
menerima vaksinasi terhadap pes dan
akan meloncat-loncat tidak lebih 50 cm tidak memiliki kekebakan tubuh, bubo itu
dan jauh tidak lebih 60 cm. jika perut menimbulkan gejala: peradangan merah,
pinjal itu mengandung darah yang panas, bengkak, sakit yang hebat disertai
berisi basil-basil pes, basil tersebut suhu badan yang tinggi. Penderita terlihat
dapat hidup di dalam perut pinjal sangat gelisah. Selaput lendir mata yang
selama 40 hari. Bila pinjal yang tertular kemerah-merahan seringkali sebagai
tersebut menggigit tikus yang sehat, S gejala yang terlihat. Bubo di lipatan paha
tikus tersebut akan menderita penyakit sedemikian sakitnya, sehingga penderita
berbaring dengan rasa tak berdaya, sedang
pes dan akan mati dalam 4 atau 5 hari. 
pahanya terkaku dalam fleksi. Lalu bubo
Dengan cara demikian timbullah itu akan pecah, dan keluarlah nanah
epizooti pada tikus. bercampur darah dari jaringan yang mati.
Upaya Pencegahan, Pengobatan, dan Rehabilitasi

Pencegahan

Pencegahan penyakit pes dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat dengan cara mengurangi atau mencegah terjadinya kontak dengan tikus
serta pinjalnya.

Pengobatan

Untuk pencegahan terutama ditujukan pada :


Penduduk yang kontak (serumah) dengan pendeita pes bobo.
Seluruh penduduk desa/dusun/RW jika ada penderita pes paru.
Tetapi yang dianjurkan adalah dengan pemberian Tertracycline 500mg/hari selama 10 hari
berturut-turut.
Rehabilitasi
Untuk rehabilitasi terhadap penyakit pes ini tidak menduduki peranan penting, karena yang
telah sembuh dari penyakit pes ini, umumnya menjadi sehat kembali dan dapat bekerja seperti
bisanya.
KESIMPULAN

1. Pes atau yang juga dikenal dengan nama Pesteurellosis atau Yersiniosis/Plague
merupakan penyakit Zoonosa terutama pada tikus dan rodent lain dan dapat ditularkan
kepada manusia.
2. Mekanisme penyebaran penyakit pes terjadi melalui kuman-kuman pes yang terdapat
di dalam darah tikus sakit, dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia, apabila ada
pinjal yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman pes tadi, dan kuman-
kuman tersebut akan dipindahkan ke hewan tikus lain atau manusia dengan cara yang
sama yaitu melalui gigitan.
3. Upaya dalam menanggulangi wabah penyakit pes ini meliputi upaya pencegahan
yang dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat dengan cara mengurangi atau mencegah terjadinya kontak dengan tikus
serta pinjalnya, upaya pengobatan dengan obat-obatan seperti Tetracycline,
Cholamphenicol, Streptomycine yang diminum sesuai aturan dan dosis, serta upaya
rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai