Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

INTERAKSI OBAT

ARTIKEL OBAT TRADISIONAL


&
ARTIKEL OBAT DAN MAKANAN

OLEH :
WAHYU DWI JESSICA 1904067

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Artikel Obat Tradisional & Arikel Obat Dan Makanan”
yang membahas: ringkasan dar kedua artikel tersebut.
Saya sadar makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, saya berharap semoga makalah
ini dapat berguna semua pihak sesuai dengan tujuan pembuatan makalah ini yaitu memberikan
wawasan tentang obat tradisional dan obat makanan. Saya juga berterima kasih kepada semua
pihak dan sumber - sumber referensi yang telah mambantu penulisan makalah ini. Selain itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah saya yang akan datang.

Padang,03 Desember 2021

Penulis
RINGKASAN DARI ARTIKEL OBAT TRADISIONAL
1. Artikel 1
a. Judul : ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
SEBAGAI AGEN PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH DALAM MELAWAN
COVID-19 DI SURAT KABAR ONLINE INDONESIA
b. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengobatan
tradisional yang dapat digunakan sebagai peningkatan imunitas tubuh untuk melawan
COVID- 19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif analisis konten terhadap
konten media online nasional yang berkaitan langsung dengan pemberitaan dan
pengkajian tentang obat tradisional sebagai obat untuk meningkatkan kekebalan tubuh
menghadapi wabah Covid-19 di Indonesia.
c. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif analisis
konten media online yang difokuskan pada pemberitaan dan penjelasan obat tradisional
yang membantu meningkatkan ketahanan tubuh dalam menghadapi wabah Covid-19 di
Indonesia. Sampel penelitian ini ialah pemberitaan media online nasional di Indonesia
tentang obat tradisional yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh
dalam menghadapi wabah Covid-19 di Indonesia, yang dipublikasikan antara maret,
april, mei, dan juni 2020.
d. Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 12 topik
dominan dalam liputan media online terkenal di Indonesia terkait dengan herbal dan
COVID-19. Studi ini menggunakan lima jenis platform pemberitaan media online
terkemuka di Indonesia. Media online meliputi kompas.com, liputan6, republika.co.id,
tribunnews, dan detikcom. Sebanyak 37,41% dari media menyoroti perkembangan
COVID-19. Herbal menempati urutan kedua dengan persentase 22,35%. Media berita
online juga mengangkat topik BPOM dalam COVID-19, melaporkan sebanyak 9,88%.
Topik kekebalan tubuh menempati urutan keempat dengan persentase 8,47%. Senyawa
curcumin ditemukan muncul dalam pemberitaan herbal secara online untuk melawan
COVID-19 dengan persentase 5,88%. Vitamin adalah topik terbanyak yang muncul
setelah kurkumin, dengan persentase 3,76%. Jahe merah dan kunyit memiliki persentase
topik dominan yang sama yaitu 2,82%. Diikuti oleh ramuan tradisional dengan
persentase 2,35%. urutan terakhir untuk topik yang muncul dalam berita adalah daun
kelor, jamu, dan delima dengan masing-masing memiliki persentase 1,41%.
e. Simpulan : Penelitian ini telah menemukan topik yang dominan dalam
cakupan pengobatan tradisional sebagai penangkal Covid-19 di media online Indonesia.
Media online yang dimaksud meliputi kompas.com, liputan6, republika.co.id,
tribunnews, dan detikcom. Topik dominan yang muncul antara lain adalah COVID-19,
jamu, BPOM, kekebalan tubuh, curcumin, vitamin, jahe merah, kunyit, jamu tradisional,
jamu, jamu, kelor, dan daun delima. Covid-19 diketahui telah masuk ke Indonesia sejak
Maret 2020. Belum lama ini, penyebaran Covid-19 meluas ke seluruh wilayah di
Indonesia. Regimen pengobatan tidak dapat diformulasikan karena mutasi virus yang
cepat sehingga gejala yang ditimbulkan di setiap negara berbeda. Karena itu, satu hal
yang bisa dicari adalah kegiatan preventif, yaitu dengan meningkatkan daya tahan tubuh.
Kekebalan tubuh yang baik dapat diperoleh dari penggunaan produk herbal. Herbal yang
sering diberitakan melawan COVID-19 adalah kunyit dan jahe. Namun, jamu dan
rempah tradisional juga menjadi topik berita meskipun porsinya kecil.
f. Saran : Artikel ini berhasil menjelaskan korelasi topik dominan dan
keterkaitan topik berita yang disiarkan di media online di Indonesia tentang herbal
terhadap COVID-19. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan dalam validitas data.
Maka dalam penelitian selanjutnya, perlu untuk mengulas topik penelitian ini
menggunakan teknik analisis triangulasi media online. Sehingga diperoleh tingkat
kebenaran yang tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang.
2. Artikel 2
a. Judul : PEMANFAATAN JENIS TUMBUHAN OBAT
TRADISIONAL DI DESA BATU HAMPARAN KABUPATEN ACEH TENGGARA
b. Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat
jenis tumbuhan obat yang ada di Desa Batu Hamparan Kecamatan Lawe Alas Kabupaten
Aceh Tenggara.
c. Metode penelitian : Metode survey yang dilakukan di dalam penelitian ini.
Metode survey digunakan untuk menentukan lokasi penelitian jenis tumbuhan obat di
Desa Batu Hamparan Kabupaten Aceh Tenggara.
d. Hasil dan pembahasan : Hasil Jenis tumbuhan obat yang di temukan di perkarangan
rumah dan kebun masyarakat Desa Batu Hamparan Kecamatan Lawe Alas Kabupaten
Aceh Tenggara. Ditemukan 46 spesies dari 30 famili Jenis Tumbuhan Obat Tradisional,
salah satunya Rimpang jahe dimanfaatkan oleh masyarakat selain untuk bahan rempah-
rempah juga sebagai obat, yaitu untuk mengobati batuk. Cara pengolahan rimpang jahe
dikupas dan ditumbuk dengan tambahan bahan yaitu beras pulut. Kemudian ditempelkan
pada tenggorokan.
e. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa
ditemukan 46 spesies dari 30 famili Jenis Tumbuhan Obat Tradisional yang dapat
dimanfaatkan di Desa Batu Hamparan Kabupaten Aceh Tenggara.
3. Artikel 3
a. Judul : Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional di Desa Huilelot
dan Desa Uiasa Kecamatan Semau Kabupaten Kupang
b. Abstrak : Masyarakat Desa Huilelot dan Desa Uiasa memiliki
pengetahuan pengobatan tradisional dengan menggunakan berbagai jenis tumbuhan
berkhasiat obat yang berada disekitar mereka mulai dari pekarangan rumah, kebun,
pinggir jalan sampai ke hutan. Dari Informasi yang diperoleh maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang berkhasiat obat, bagian/organ
tumbuhan yang berkhasiat obat, cara pengolahan, penyakit yang disembuhkan dengan
menggunakan tumbuhan obat oleh masyarakat dan pembudidayaan tumbuhan berkashiat
obat di Desa Huilelot dan Desa Uiasa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober -
November 2017.
c. Metode penelitian : Metode yang digunakan adalah Survey Esporatif, teknik
pengumpulan data dengan wawancara semi struktural untuk mengetahui tumbuhan obat
yang digunakan dan metode jelajah untuk mengetahui tumbuhan obat dan identifikasi
nama ilmiah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2017 di Desa
Huilelot dan Desa Uiasa Kecamatan Semau Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
d. Hasil dan pembahasan : Dari hasil penelitian terdapat 31 jenis tumbuhan obat yang
ditemukan di desa Huilelot dan desa Uiasa. Pengobatan dengan tumbuhan tradisional
merupakan bagian dari sistem budaya masyarakat yang potensi manfaatnya sangat besar
dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Melalui wawancara dengan para responden
diketahui bahwa, pada umumnya bagian organ tumbuhan yang sering digunakan sebagai
obat yaitu daun, bunga, buah, kulit batang, umbi, rimpang atau semua organ tumbuhan.
Namun, dalam pengolahan dan pemanfaatan tumbuhan obat di setiap daerah bersifat
khas dan berbeda berdasarkan pengetahuan dan pengalaman di masing-masing tempat.
Masyarakat Desa Huilelot dan Desa Uiasa pada umumnya telah mengenal pengobatan
tradisional. Ada beberapa jenis tumbuhan yang sudah sejak lama digunakan dalam proses
penyembuhan oleh masyarakat kedua Desa ini antara lain, dalam proses penyembuhan
penyakit mencret lendir masyarakat menggunakan air rebusan batang jarak pagar
(Jatropha curcas) yang kemudian airnya diminum. Untuk sakit ngilu atau rematik
masyarakat menggunakan daun kelor (Moringa olivera) yang diblender atau dihaluskan
lalu ditempel, sedangkan sakit pasca melahirkan rebus kulit batangnya untuk diminum.
Untuk penyakit deman/malaria masyarakat menggunakan air rebusan daun pepaya
(Carica papaya L.) dan kemudian air rebusannya diminum. Untuk luka sayatan
masyarakat menggunakan daun Ajeran (Bidens pilosa L.) yang ditumbuk dengan garam
lalu ditempelkan pada luka.
e. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan
bahwa : Jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional di Desa
Huilelot dan Desa Uiasa berjumlah 31 spesies. Bagian/ organ tumbuhan yang digunakan
yaitu daun, akar, umbi, buah, kulit, batang, biji dan semua organ. Bagian/organ yang
sering di gunakan yaitu daun. Penyakitpenyakit yang dapat disembuhkan dengan
menggunakan tumbuhan obat adalah Darah tinggi, gula darah, usus, kudis, hernia, lever,
keputihan, sakit perut, gondok, tumor, kangker, lambung, ginjal, kencing batu, kencing
manis, sakit pinggang, sakit bersalin, luka sayatan, malaria, pendarahan, panas dan patah
tulang atau kecelakaan. Cara pengolahan yaitu direbus, ditumbuk, dikunyah, diiris,
siblender dan dimakan langsung. Cara pengolahan yang sering digunakan adalah dengan
cara direbus. Tumbuhan obat yang tumbuh liar antara sebanyak 19 jenis dan tumbuhan
obat yang dibudidaya sebanyak 12 jenis.
f. Saran : Perlu dilanjutkan penelitian ini untuk mengetahui
kandungan kimia yang terdapat pada tanaman obat sehingga menjadi rujukan dalam
bidang farmasi.
4. Artikel 4
a. Judul : PERAN OBAT TRADISIONAL DALAM
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KELUARGA DI ERA DIGITAL
b. Abstrak : Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengangkat
penelitian tentang peran obat tradisional dalam komunikasi terapeutik keluarga. Apalagi
mengingat perkembangan era modern saat ini, peneliti ingin mengetahui peran obat
tradisional digunakan dalam komunikasi terapeutik keluarga di era digital ini. Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif.
c. Metode penelitian : Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu
metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki.
d. Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa peran
obat tradisional dalam komunikasi terapeutik keluarga, dikelompokkan sebagai berikut:
1. Obat tradisional sebagai pertolongan pertama dalam komunikasi terapeutik
keluarga.
2. Peran obat tradisional sebagai warisan budaya turun temurun dari leluhur dalam
komunikasi terapeutik keluarga
3. Peran obat tradisional sebagai metode penyembuhan back to nature dalam
komunikasi terapeutik keluarga.
Jika berbicara masalah faktor penunjang penggunaan obat tradisional dalam komunikasi
terapeutik keluarga, maka peneliti dapat menyimpulkan dari hasil wawancara dan
observasi yang telah dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti mengelompokkan faktor
tersebut dalam uraian sebagai berikut:
1. Faktor budaya
2. Faktor sosia

e. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah


dilakukan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa :
1) Obat tradisional digunakan sebagai pertolongan pertama dalam
komunikasi terapeutik keluarga ;
2) Obat tradisional sebagai warisan budaya turun temurun dalam
komunikasi terapeutik keluarga;
3) Obat tradisional sebagai metode penyembuhan back to nature dalam
komunikasi terapeutik keluarga.
2. Adapun faktor penunjang yang mempengaruhi penggunaan obat tradisional
dalam komunikasi terapeutik keluarga meliputi faktor budaya dan faktor sosial.
f. Saran : Adapun saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan
penelitian yang telah dilakukan tentang peran obat tradisional dalam komunikasi
terapeutik keluarga, sebagai berikut: Penelitian ini telah menghasilkan temuan baru
tentang peran obat tradisional dalam komunikasi terapeutik keluarga. Ternyata dalam
proses komunikasi terapeutik sebuah keluarga, obat tradisional memiliki peran yang
beragam. Meskipun demikian, peneliti menyarankan sebaiknya penggunaan obat
tradisional tersebut juga memerhatikan evidence based-nya, yang telah teruji kandungan
khasiatnya dari sumber yang tepat dan kredibel.
5. Artikel 5
a. Judul : TUMBUHAN HERBAL SEBAGAI JAMU
PENGOBATAN TRADISIONAL TERHADAP PENYAKIT DALAM SERAT
PRIMBON JAMPI JAWI JILID I
b. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis tumbuhan herbal yang dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional
terhadap penyakit dalam manuskrip Jawa, yakni Serat Primbon Jampi Jawi Jilid I (SPJJ
I) koleksi Reksapustaka Mangkunegaran Surakarta.
c. Metode penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-
analisis dan ilologi modern. Untuk mengungkap isi suatu manuskrip disebut dengan
metode penelitian ilologi. Melalui ilologi, maka suatu manuskrip dapat dikaji, sehingga
dapat digunakan sebagai sumber data yang mantap.
d. Hasil dan pembahasan : Berdasarkan data pada kategorisasi pengobatan tradisional
Jawa yang dimuat di dalam manuskrip Jawa SPJJ I (nomor jamu 234- 237; 367-368;391;
324, 328, 329, 89, 344, 358, 307-311; 342, 343, 345, 346, 351, 354, 359, 360; 177, 182-
185; 194,208, 212, 228; 211 ditemukan jenis penyakit badan. Pada penyakit badan
ditemukan bahan jamu dalam ramuan/resep jamu, cairan untuk campuran bahan jamu,
pelengkap bahan jamu, cara pengolahan bahan, dan cara pemberiannya terhadap
penderita. Tanaman oba t a tau tumbuhan herbal yang ditemukan terdiri atas akar,
rimpang, umbi, kulit kayu, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Adapun deskripsi
tumbuhan herbal yang ditemukan di dalam manuskrip SPJJ I adalah sebagai berikut.
Dalam manuskrip SPJJ I nomor jamu 329 halaman 115 ditemukan pemanfaatan akar
dringo. Dringo atau dlingo disebut juga dengan jeringau (acorus calamus), akarnya
bersifat afrodisiak, aromatik, karminatif, ekspektoran, stimulan, sedatif, diaforetik,
emmanagogue , psikotropik , dan halusinosik. Khasiat akar dringo adalah dapa t un tuk
mengoba ti bronki tis, gangguan lambung, limpa, artritis, diare, epilepsi, sinusitis, jika
diseduh atau dibuat menjadi teh herbal dapat menyegarkan badan, dan sebagai
neuroprotektif untuk mencegah serangan stroke pada sel syaraf otak.
e. Kesimpulan : Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik simpulannya
bahwa pengobatan tradisional Jawa untuk penyakit (badan yang diderita oleh anak-anak)
yang ditemukan di dalam manuskrip SPJJ I meliputi lima macam. Kelima macam
pengobatan tradisional Jawa itu adalah sebagai berikut. Pertama, bahan jamu dalam
racikan untuk penyakit badan terdiri atas tanaman obat (tumbuhan herbal) yang
ditemukan terdiri atas akar, rimpang, umbi, kulit kayu, batang, daun, bunga, buah, dan
biji. Kedua, pelengkap jamu racikan jamu yang ditemukan ada lima macam, yaitu dupa
cina, garam, inggu, tembakau (sata awon), dan terasi merah. Ketiga, cairan yang
digunakan sebagai campuran bahan ramuan jamu terdapat tujuh macam yaitu air jeruk
nipis, air jeruk purut, air panas, air perasan daun iler, air susu ibu, air tawar, dan cuka.
Keempat, cara pengolahan bahan racikan jamu untuk penyakit badan ada delapan macam
yaitu dibakar, digigit-gigit, digoreng, dihaluskan (dipipis, didheplok, digerus), dijemur,
dikukus, direbus, dan direndam. Kelima, cara pemberian jamu terhadap penderita ada
tujuh macam yaitu di-borèh-kan, dicekok-kan, diminumkan, di-param-kan, di-pupuk-
kan, dan di-tapel-kan.
RINGKASAN DARI ARTIKEL OBAT DAN MAKANAN
1. Artikel 1
a. Judul : EDUKASI PENGETAHUAN MENGENAI MIKROBA,
OBAT, DAN MAKANAN UNTUK GENERASI SEHAT DAN CERDAS DI SMA
NEGERI 9 SAMARINDA
b. Abstrak : Banyaknya pedagang makanan disekitar wilayah sekolah,
minimnya pengetahuan siswa mengenai obat-obatan, serta perilaku hidup bersih yang
belum menjadi prioritas utama merupakan salah satu alasan yang mendasari
terselenggaranya pengabdian masyarakat ini. Edukasi kepada siswa/i SMA N 9
Samarinda telah dilakukan secara daring dengan tema : “Pentingnya edukasi mengenai
mikroba dan obat untuk generasi sehat dan cerdas”. Kegiatan dilakukan selama 2 hari
yaitu Sabtu dan Minggu tanggal 5-6 Juni 2021. Materi yang disampaikan dalam kegiatan
ini adalah: konsep dasar mikrobiologi, patogenisitas dan flora normal bakteri dalam
tubuh manusia, DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) Obat,
penggolongan obat juga penggunaannya, serta pengetahuan mengenai Bahan Tambahan
Pangan (BTP) dalam makanan juga bahaya dan efek penyalahgunaanya.
c. Metode penelitian : Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dilakukan dengan metode penyuluhan atau edukasi secara online. Proses sosialisasi
kegiatan dilakukan dengan meyebarkan flyer kegiatan melalui berbagai media sosial dan
pemberitahuan melalui guru/wali kelas. Tema kegiatan ini adalah “Pentingnya
Pengetahuan Mengenai Mikroba, Obat, dan Makanan Untuk Generasi Sehat dan Cerdas”
yang disampaikan oleh dosen Program Studi S-1 Farmasi STIKES Dirgahayu
Samarinda. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Sabtu dan Minggu tanggal 5-7
Juni 2021 secara daring. Peserta kegiatan adalah siswa/I SMA Negeri 9 Samarinda.
d. Hasil dan pembahasan : Kegiatan diawali dengan sosialisasi kepada siswa/I untuk
dapat mengikuti edukasi yang dilakukan dengan penyebaran flyer kegiaatan melalui
media sosial guru maupun siswa. Kemudian dilanjutkan dengan Pelaksanaan kegiatan
edukasi yang dilaksanakan sesuai dengan susunan acara dimana pembukaan, dilakukan
di awal kegiatan yang disampaikan oleh pihak sekolah yang diwakili oleh guru/wali kelas
dan tim pelaksana sebagai temu awal pelaksanaan kegiatan. Kegiatan dilanjutkan dengan
pelaksanaan pretest, yaitu yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahun siswa
terkait materi yang disampaikan. Kegiatan ini dilakukan selama 20 menit melalui google
form yang sudah dipersiapkan oleh tim.
e. Kesimpulan : Edukasi kepada siswa/i SMA N 9 Samarinda telah
dilakukan secara daring dengan tema : “Pentingnya edukasi mengenai mikroba dan obat
untuk generasi sehat dan cerdas”. Kegiatan dilakukan selama 2 hari yaitu Sabtu dan
Minggu tanggal 5-6 Juni 2021. Penyampaian materi dapat meningkatkan pengetahuan
siswa dengan indikator adanya peningkatan nilai post test secara signifikan baik pada
hari pertama maupun pada hari kedua. Saran untuk kegiatan ini adalah perlu dilakukan
kegiatan edukasi dengan materi lain untuk meningkatkan pengetahuan siswa. Dan perlu
dilakukan diskusi antara tim dan mitra tentang keberlanjutan kerjasama kedua belah
pihak.
2. Artikel 2
a. Judul : EDUKASI OBAT DAN MAKANAN AMAN DI
KALANGAN SISWA TAMAN KANAK-KANAK
b. Abstrak : Jumlah penduduk yang besar jika tidak diikuti dengan
kualitas penduduk yang baik hanya akan menimbulkan masalah dan menjadi beban
pembangunan. Salah satu aspek peningkatan kualitas penduduk adalah dengan
meningkatan kesehatan penduduknya. Jumlah penduduk yang kompleks memiliki
permasalahan yang kompleks pula. Permasalahan pada kedua mitra Pengmas ini terletak
pada kekompleksan penduduknya. Mengapa dipilih siswa Taman Kanak-kanak
dikarenakan kami ingin meningkatan pengetahuan secara dini mengenai pentingnya
kesehatan. Pengetahuan mengenai obat dan makanan yang aman bagi anak-anak sangat
perlu untuk disosialisasikan secara dini.
c. Metode penelitian : Tahapan-tahapan dalam melaksanakan kegiatan
pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kuisioner awal mengenai obat dan jajanan yang sehat bagi nak-
anak.
2. Memberikan edukasi tentang obat dan cara penggunaannya serta jajanan sehat
melalui media audio visual.
3. Membuat permainan dengan menyisipkan pertanyaan mengenai apa yang telah
disampaikan.
d. Hasil dan pembahasan : Telah dilaksanakan kegiatan Pengabdian pada masyarakat
pada bulan September 2017. Mitra 1 adalah sekolah Taman Kanak-kanak Al Ihwan
dimana siswanya berasal dari penduduk sekitar lokasi sekolah tersebut. Lokasi mitra 1
terletak di komplek perumahan Margahayu Raya Bandung dimana warganya yang cukup
kompleks baik dari segi jumlah penduduk maupun perilaku kehidupan
bermasyarakatnya. Sedangkan Mitra 2 adalah sekolah Taman Kanakkanak Yayasan
Beribu dimana siswanya juga berasal dari penduduk sekitar lokasi sekolah tersebut.
Lokasi mitra 2 terletak di perumahan padat penduduk kawasan perumahan PT KAI
Kiaracondong Bandung.
e. Kesimpulan : Telah dilaksanakan kegiatan Pengabdian pada masyarakat
pada bulan September 2017 dengan mitra Taman Kanak-kanak. Mitra 1 adalah Taman
Kanakkanak Al Ihwan Bandung yang terletak di komplek perumahan Margahayu Raya
Bandung. Sedangkan Mitra 2 adalah sekolah Taman Kanak-kanak Yayasan Beribu yang
berlokasi di perumahan padat penduduk kawasan perumahan PT KAI.
3. Artikel 3
a. Judul : SISTEM PAKAR PEMILIHAN OBAT
ANTIHIPERTENSI DAN INTERAKSI OBAT ATAU MAKANAN
b. Abstrak : Semakin meningkatnya jumlah penderita hipertensi dewasa
ini berimbas pada tingginya penggunaan obat hipertensi baik tunggal maupun kombinasi.
jumlah obat antihipertensi yang dikonsumsi. Dokter dituntut untuk memberikan obat
yang sesuai dengan kondisi pasien dengan menimimalkan resiko yang merugikan bagi
pasien. Masih ditemui beberapa permasalahan selama ini yaitu keterbatasan dokter untuk
mengingat jenis, kegunaan, efek samping dan interaksi yang mungkin terjadi dari obat
antihipertensi dan kurangnya pengetahuan penderita mengenai interaksi merugikan dari
kandungan obat antihipertensi yang dikonsumsi.
c. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan data
diperoleh dengan menggunakan metode wawancara dengan pakar dan studi literatur.
Pengembangan sistem pakar dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:
1. Pengumpulan data
2. Akuisisi pengetahuan
3. Basis Pengetahuan
d. Hasil dan pembahasan : Pengumpulan data menghasilkan variabelvariabel yang
digunakan dalam sistem pakar yaitu data kelas obat antihipertensi, klasifikasi tekanan
darah, jenis hipertensi, penyakit penyerta, indikasi kelas obat antihipertensi,
kontraindikasi kelas obat antihipertensi dan interaksi obat antihipertensi dengan obat
serta makanan. Variabel-variabel tersebut diolah dalam basis pengetahuan pemilihan
obat antihipertensi dan basis pengetahuan informasi interaksi obat dan makanan yang
digunakan sebagai dasar untuk analisa data. Representasi pengetahuan untuk sistem
pakar pemilihan obat antihipertensi dan interaksi obat-makanan ini menggunakan bentuk
kaidah produksi yang dituliskan dalam bentuk jika-maka(ifthen). Penyajian kaidah
produksi dalam bentuk tabel keputusan digunakan untuk pendeskripsian aturan-aturan.
Sistem pakar ini menghasilkan tabel keputusan sistem pakar pemilihan obat
antihipertensi dan interaksi obat makanan.
e. Kesimpulan : Berdasarkan proses perancangan, implementasi serta
pengujian sistem yang telah dibuat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

− Pemilihan obat antihipertensi dan interaksi obat-makanan pada penelitian ini


antara lain dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu tekanan darah, penyakit
penyerta (compelling indication), kontraindikasi dan indikasi.

− Pendekatan rule based reasoning dapat diimplemetasikan dengan baik untuk


menampung pengetahuan-pengetahuan dalam pemilihan obat antihipertensi dan
interaksi obatmakanan.

− Tabel keputusan dapat diimplementasikan dengan baik untuk menampung


kondisi-kondisi yang menjadi aturan berdasarkan variabelvariabel yang ada ke
dalam basis pengetahuan. 4.Inferensi forward chaining dapat diimplementasikan
dengan baik untuk penelusuran pemilihan obat dan interaksi obatmakanan
berdasarkan pencocokan fakta-fakta yang didapatkan dengan aturan-aturan di
basis pengetahuan.
4. Artikel 4
a. Judul : GAMBARAN POTENSI INTERAKSI OBAT DENGAN
MAKANAN PADA PASIEN HEPAR YANG DIRAWAT DI SEBUAH RUMAH
SAKIT DI KOTA TASIKMALAYA
b. Abstrak : interaksi obat adalah salah satu tipe dari permasalahan yang
terkait dengan obat.penggunaan obat bersama dengan makanan berpotensi untuk
merubah efek dari obat yang bersangkutan, baik meningkatkan efek atau justru
menurunkan efek dari obat yang bersangkutan.Penelitian ini bertujuan untuk mencari
potensi interaksi obat dengan makanan pada pasien dengan gangguan hepar yang dirawat
di salah satu rumah sakit di Kota Tasikmalaya.
c. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian
observasional analitik yang dilakukan dengan pengamatan secara prospektif dan
pengambilan data dilakukan secara kohort.Sampel pasien diambil dengan metode
consecutive sampling, yaitu seluruh subyek pasien yang datang dan memenuhi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi dimasukan dalam penelitian.
d. Hasil dan pembahasan : Pada penelitian ini, didapatkan jumlah pasien sebanyak 40
orang dengan jumlah pasien gangguan hepar sebanyak 18 orang dan pasien kontrol
sebanyak 22 orang. Dari keseluruhan obat yang diterima pasien, terdapat 7 obat yang
mempunyai potensi untuk berinteraksi dengan makanan yaitu furosemide, spironolakton,
omeprazole, lansoprazole, parasetamol, ondansetron, dan aspirin.
e. Kesimpulan : Pasien dengan gangguan hepar mempunyai potensi lebih
tinggi untuk mengalami interaksi obat-makanan bila dibandingkan dengan pasien
kontrol.
5. Artikel 5
a. Judul : PEMANFAATAN DAUN SALAM (Eugenia polyantha)
SEBAGAI OBAT HERBAL DAN REMPAH PENYEDAP MAKANAN
b. Abstrak : Tanaman salam (Eugenia polyantha) di Indonesia dikenal
sebagai tanaman obat. Tanaman ini juga digunakan oleh masyarakat sebagai obat
tradisonal dan penyedap masakan. Daun salam dikenal juga sebagai bay leaf,
mengandung sedikit minyak atsiri 0,2%, mengandung utama senyawa utamametil
khavicol, eugenol, dan citral. Kegiatan ini bertujuan pemanfaatan tanaman salam
(Eugenia polyanthaWight) untuk kesehatan dan makanan.
c. Metode penelitian : Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di sekitar Keraton
Surakarta, dalam bentuk sosialisasi pemanfaatan tanaman salam dan pelatihan budidaya
tanaman salam. Sasaran kegiatan adalah masyarakat yang berdomisili di sekitar Keraton
Surakarta yang mempunyai kepedulian dengan pihak Keraton. Lapisan masyarakat ini
sangat potensial untuk menjadi penggerak dalam pelestarian tanaman keraton terutama
salam.
d. Hasil dan pembahasaan : Tanaman salam dikenal sebagai salah satu tanaman yang
sering dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan alternatif. Dari beberapa penelitian
yang telah dilakukan oleh Dorlan (2002) Boyer dan Liu (2004), Hardhani (2008),
Pidrayanti (2008), dan Muhtadi (2010) dapat ditunjukkan tentang berbagai manfaat dari
daun salam.
1. Mengurangi dislipidemia, khususnya hipertrigliseridemia.
2. Menurunkan kadar LDL
3. Potensi menurunkan kadar asam urat
Daun salam merupakan salah satu daun yang dapat dimanfaatkan sebagai rempah atau
bumbu dapur yang berfungsi menjadi pengharum dan penyedap alami aneka masakan.
Di Indonesia daun salam bisa dipakai pada masakan jenis berkuah maupun tidak
berkuahdan dengan penambahan santan atau tidak bersantan. Cara menggunakan daun
salam pada masakan yaitu mencampurkan dua atau tiga helai daun segar atau kering ke
dalam masakan misalnya daging, ikan, nasi, tahu, tempe, atau sayur mayur sehingga
aroma masakan menjadi lebih harum dan sedap.
e. Kesimpulan : Dari penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Sosialisasi pemanfaatan tanaman salam sudah dilakukan di sekitar keraton Surakarta dan
Tanaman salam sebagai penyedap sekaligus juga dimanfaatkan untuk kesehatandan
dapat dimanfaatkan sebagai tanaman penghijauan.

DAFTAR PUSTAKA
Krahenbuhl, Jean Marc., Bertha Kremer., Bertrand Guignard.,Olivier Bugnon.,2008., Practical
Evaluation of The Drug Related Problem Management Process in Swiss Community
Pharmacy “ Springer Pharmaceutical World Science Vol 10 : 1001 – 1017
Baxter, Karen ( Ed )., 2008., Stockley’s Drug Interaction. Pharmaceutical Press., London pp 1 –
13
Arcangelo, Virginia Poole dan Peterson, Andrew M. 2006. Pharmacotherapeutics For Advanced
Practice. Philadelphia:Lippincott William & Wilkins
Bahra, Rabia.2011Food-Drug Interactions. Oman Medical Journal.26(2):77-83
Bredecamp, S. & Cople, C. (1997). Developmentally Appropriate Practice. USA: National
Association for the Young Children.
Masitoh, dkk, 2007. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta. Universitas Terbuka SPA, 2003. Menjadi
Pendidik Profesional. Jogjakarta Bina nsantana.
Ji W, Wang W, Zhao X, Zai., & Li X. Cross-species transmission of the newly identified
coronavirus 2019-nCoV. J Med Virol. 2020;433–440.
Wu JT, Leung K, Leung GM. Now casting and forecasting the potential domestic and international
spread of the 2019-nCoV outbreak originating in Wuhan, China: a modeling study. Lancet.
2020;689–97.
Widjaja EA, Rahayuningsih Y, Rahajoe JS, Ubaidillah R, Maryanto I, Walujo EB, Semiadi G.
2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Bappenas. LIPI Press.
Wasito, H. 2008. Peran Perguruan Tinggi Farmasi Dalam Pengembangan Industri Kecil Obat
Tradisional Untuk Pengentasan Kemiskinan. Wawasan Tri Dharma Majalah Ilmiah
Kopertis Wil.IV. No. 8. Th XX Maret.
Sriatun, Azmiyawati, C., Darmawan, A., Arnelli, Astuti, Y . (2019). Laporan Kegiatan Pengabdian
Masyarakat tentang Penyuluhan Makanan Sehat dan Bahan Tambahan Pangan bagi Anak
Sekolah’. Departemen Kimia Fakultas Sains dan Matermatika Universitas Diponegoro:
Semarang.
Yusransyah, Stiani, S. N., Zahroh, S. L. (2021). Pengabdian Masyarakat tentang DAGUSIBU
(Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) ObatdenganBenar di SMK IKPI Labuan
Pandeglag. JurnalAsta Vol. 1 No. 1, 22-31.

Anda mungkin juga menyukai