Anda di halaman 1dari 40

FARMAKOTERAPI

PENYAKIT
ULKUS PEPTIKUS
Apt. Rino Wahyudi, M.Farm.Klin
Program Studi S1 Farmasi
Universitas Perintis Indonesia - PAdang
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mampu memahami
patofisiologi Ulkus
Peptikus

Mampu memahami
prinsip farmakoterapi
Ulkus Peptikus

Mampu menerapkan
farmakoterapi Ulkus
Peptikus
CAKUPAN MATERI

Definisi Ulkus Jenis Ulkus


Peptikus Peptikus

Patofisiologi Ulkus Pengobatan Ulkus


Peptikus Peptikus

Farmakoterapi
Penyakit Ulkus
Peptikus
PEPTIC ULCER DISEASE
PENYAKIT ULKUS PEPTIKUS
ULKUS PEPTIKUS

Batasan

• Rusaknya lapisan mukosa


di saluran GI, tetapi Terbentuk Ulkus
biasanya di lambung atau
duodenum.
• sel-sel mukosa lambung/
• erosi ulkus lebih besar (>5
usus tidak menghasilkan
mm) dan dalam (ke
mukus yang cukup untuk
muskularis mukosa)
melindungi diri dari asam
Jenis Ulkus Peptikus • tjd produksi asam yang
berdasarkan penyebab berlebihan di lambung yang
• Helicobacter pylori-positif mengalahkan pertahanan
mukus,
• Induksi obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID) • penyaluran asam yang
berlebihan ke duodenum.
• kerusakan mukosa terkait
stres (SRMD)
Penyebab Ulkus Peptikus
PENYEBAB YANG JARANG PENYAKIT TERKAIT
PENYEBAB UMUM TERJADI TUKAK LAMBUNG
• Infeksi Helicobacter • Idiopatik (non-H. pylori, • Sirosis
pylori tukak lambung non-NSAID) • Penyakit paru
• NSAID • Hipersekresi asam obstruktif kronis
• Penyakit kritis lambung (misalnya, • Penyakit
(kerusakan mukosa sindrom Zollinger-Ellison) kardiovaskular
terkait stres) • Infeksi virus (misalnya, • Transplantasi organ
sindrom Zollinger-Ellison,
cytomegalovirus)
• Insufisiensi vaskular
(misalnya terkait kokain
crack)
• Terapi radiasi
• Kemoterapi (misalnya,
infus arteri hepatik)
• Penyakit infiltrasi
(misalnya, penyakit Crohn)
Jenis Ulkus Peptikus

Karakteristik H. Pylori positif Induksi NSAID SRMD

Kondisi Kronis Kronis Akut


Lokasi Duodenum > lambung > Lambung >
kerusakan lambung duodenum duodenum
Lebih Kurang Kurang
pH Intragastric
tergantung bergantung bergantung
Biasanya nyeri Sering
Gejala Asimptomatis
epigastric asimptomatis
Kedalaman luka Dangkal Dalam Lebih dangkal
lebih parah ,
Kurang parah Lebih parah
Perdarahan GI kapiler mukosa
Vessel tunggal Vessel tungggal
superfisial
ETIOLOGI
1. Helicobacter pylori
ETIOLOGI
2. Obat Anti Inflamasi Non Steroid
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Ulkus yang
Diinduksi NSAID dan Komplikasi GI Atasa)

Usia > 65
Ulkus peptikum sebelumnya
Komplikasi GI atas terkait ulkus sebelumnya
NSAID dosis tinggi
Beberapa NSAID digunakan
NSAID selektif (misalnya, penghambatan COX-1 vs COX-2)
Dispepsia terkait NSAID
Aspirin (termasuk dosis kardioprotektif)
Penggunaan bersamaan
• NSAID ditambah aspirin dosis rendah
• Bifosfonat oral (misalnya, alendronat)
• Kortikosteroid
• Antikoagulan atau koagulopati
• Obat antiplatelet (misalnya Clopidogrel) inhibitor
reuptake serotonin selektif
Gangguan kronis yang melemahkan (misalnya, penyakit
kardiovaskular, rheumatoid arthritis)
Infeksi Helicobacter pylori
Merokok
Konsumsi alcohol
PATOFISIOLOGI

FAKTOR AGRESIF FAKTOR PROGRESIF

Asam lambung Sekresi mukus dan bikarbonat


• Disekresikan sel parietal •Mukus : membentuk lapisan
pelindung
• Berkontribusi terhadap gangguan
•Bikarbonat : meningkatkan pH
integritas mukosa
lambung
• Sekresi meningkat pada ulkus
duodenum Pertahanan sel epitel intrinsic
• Sekresi tertinggi pada malam hari •Restitusi
•Pertumbuhan
Pepsin
•Regenerasi sel epitel
• Co-factor aktivitas proteolitik
pembentukan ulkus Aliran darah mukosa
• Aktif pada pH asam, rusak apd pH •Hiperemia
7 •Peningkatan sintesis PG
PATOFISIOLOGI
PUD H. Pylori

H. pylori berikatan dengan epitel tipe


lambung
Enzim bakteri (urease, lipase, dan
protease), perlekatan bakteri, dan
faktor virulensi H. pylori
menghasilkan cedera mukosa
lambung.
Lipase dan protease mendegradasi
mukus lambung,

H. pylori menginduksi inflamasi


lambung dengan mengubah respon
inflamasi host dan merusak sel epitel
• secara langsung melalui
mekanisme imun
• secara tidak langsung oleh neutrofil
atau makrofag teraktivasi
PATOFISIOLOGI
PUD Obat Anti Inflamasi Non Steroid
PRESENTASI KLINIS
Peptik Ulcer Disease

UMUM

• Nyeri epigastrium ringan atau komplikasi GI bagian atas


yang mengancam jiwa

GEJALA

• Nyeri perut (sering di epigastrium)


• Nyeri nokturnal khas
• Tingkat keparahan nyeri ulkus bervariasi dan musiman
• Mulas, sendawa, dan kembung sering menyertai rasa sakit
• Mual, muntah, dan anoreksia sering terjadi pada pasien
dengan tukak lambung dibandingkan tukak duodenum
• Komplikasi ditunjukkan oleh perubahan sifat nyeri
DIAGNOSA Peptik Ulcer
Disease
TANDA
• Penurunan berat badan terkait mual, muntah, dan
anoreksia
• Komplikasi (perdarahan ulkus, perforasi, penetrasi atau
obstruksi)
TEST LABORATORIUM
• Studi sekresi asam lambung
• Hematokrit dan hemoglobin rendah dengan perdarahan,
dan tes hemookultisme tinja positif
• Tes untuk helicobacter pylori
TEST DIAGNOSTIK
• Endoskopi atas serat optik (esophagogastroduodenoscopy)
mendeteksi lebih dari 90% tukak peptik dan memungkinkan
inspeksi langsung, biopsi, visualisasi erosi superfisial dan
tempat perdarahan aktif
• Radiografi saluran cerna bagian atas dengan barium telah
diganti dengan endoskopi bagian atas sebagai prosedur
diagnostik pilihan untuk dugaan ulkus peptikum
Test Untuk Deteksi H. Pilory

ENDOSKOPIK NON ENDOSCOPIK


Deteksi Antibodi
Histologi (laboratorium)
• Gold standar untuk H. pylori • Kuantitatif, untuk H. pilori aktif
aktif dan penyembuhan
Kultur Deteksi Antibodi (cepat)

• Untuk H. pylori aktif • Kuantitatif, untuk H. pilori aktif


dan penyembuhan
Biopsi urease (cepat) Urea breath test

• Untuk H. pylori aktif • Untuk H. Pylori aktif


Fecal antigen
PCR
• Utk H. pylori aktif
Perjalanan Klinis dan Prognosis
Periode PUD : eksaserbasi dan Penggunaan NSAID
remisi.
• Gunakan Ko-terapi profilaksis atau
Nyeri lambung inhibitor COX-2
• Dapat dikenali dan episodik, gejala Komplikasi PUD Kronis
bervariasi
Obat antiulkus (H2RA, PPI, dan • Perdarahan GI, perforasi, dan
sukralfat) obstruksi
• meredakan gejala, Mortalitas
• mempercepat penyembuhan ulkus
• mengurangi risiko kekambuhan • pasien tukak lambung > tukak
ulkus duodenum
Penyakit ulkus duodenum dan Kanker lambung
lambung dapat berulang
• Eradikasi H. pylori mengurangi • Pada infeksi H. pylori (proses
kekambuhan dan komplikasi lambat, 20-40 tahun)
PENGOBATAN ULKUS PEPTIKUS
Tujuan Terapi

Menghilangkan nyeri
Mengobati ulkus
tukak

Mengurangi
Mencegah komplikasi yang
kekambuhan berkaitan dengan
tukak
Terapi non Farmakologi

Hindari faktor yang memperburuk kondisi penyakit,gejala dan


kambuhnya ulser

Minuman yang
dapat merangsang
Stress Merokok timbul gejala (yang
mengandung kafein,
pedas) )
ASUHAN KEFARMASIAN PADA
ULKUS PEPTIKUS
Asuhan Kefarmasian PUD
1. Collect

Karakteristik pasien (misalnya, usia, Data Objektif


jenis kelamin, hamil)

Riwayat kesehatan pasien (pribadi Tanda vital : Tekanan darah (BP),


dan keluarga) terutama riwayat infeksi denyut jantung (HR), laju
H. pylori, tukak peptik sebelumnya, pernapasan (RR), tinggi badan, berat
atau gangguan GI atas sebelumnya badan, saturasi O2

Riwayat sosial (merokok dan Data laboratorium (hemoglobin


minuman keras), prosedur medis (Hgb), hematokrit, sekretori asam
terkini, tingkat stress lambung, dan hemokult tinja)
Obat-obat saat : NSAID, pompa
proton (PPI), pengobatan refluks asam Urea breath test (UBT), Kultur,
lainnya, antikoagulan, dan obat atau endoskopi.
antiplatelet.

Nyeri (ada atau tidak, kualitas, dan


lokasi) Endoskopi bagian atas
ASUHAN KEFARMASIAN PUD
2. Asses

Kemampuan/kesediaan untuk
membayar pilihan pengobatan maag
Stabilitas hemodinamik
(TD sistolik >90 mmHg, HR >110
bpm, O2 sat <90% [0,90]) Kemampuan/kesediaan untuk
menghentikan NSAID dan beralih ke
Adanya perdarahan lambung aktif pereda nyeri lain, jika ada

Adanya faktor pemicu perdarahan GI Kemampuan/kesediaan untuk tes


pemantauan laboratorium (misalnya,
status H. pylori untuk mengkonfirmasi
Ada/tidaknya H. pylori eradikasi)
Status emosional (misalnya,
kecemasan, depresi, tingkat stres) Kemampuan/kesediaan untuk
mengikuti rejimen obat selama 10
sampai 14 hari,
ASUHAN KEFARMASIAN PUD

3. Plan 4. Implement

Regimen terapi obat Memberikan pendidikan


berdasarkan klasifikasi ulkus dan pasien mengenai semua
toleransi antibiotik pasien (misalnya, elemen rencana perawatan
alergi penisilin)

Edukasi pasien (tujuan Gunakan wawancara


pengobatan, modifikasi pola makan motivasi dan strategi
dan gaya hidup, informasi spesifik pembinaan untuk
obat, pemberian obat) memaksimalkan kepatuhan
Pemantauan mandiri untuk
resolusi gejala seperti nyeri
Jadwalkan tindak lanjut
epigastrium, dispepsia, kapan harus (kultur endoskopi H. pylori, tes
mencari pertolongan medis darurat laboratorium: CBC, elektrolit
serum, fungsi ginjal/hati)
Asuhan Kefarmasian PUD
5. Follow up : Monitoring Evaluasi

Resolusi gejala PUD Adanya efek samping


• nyeri epigastrium dan • sakit kepala (PPI dan
dispepsia H2RA)

Kepatuhan pasien
Pantau gejala
terhadap rencana
kekambuhan PUD
pengobatan
FARMAKOTERAPI PUD TERKAIT
INFEKSI H. PYLORI
ERADIKASI H. PYLORI
JIKA GAGAL PADA
INDIKASI PENGOBATAN
PENGOBATAN
PENGOBATAN AWAL INFEKSI
AWAL

• Indikasi Utama : • Bismuth quadruple • Terapi awal


• PUD aktif dan co terapi non- klaritromisin →
• Riwayat PUD bismuth quadruple • Bismut quadruple
sebelumnya • Terapi awal alternatif • Regimen
• Limfoma MALT • sekuensial lefofloxacin
(mucosa-associated • Hibrida, • Terapi awal
lymphoid tissue) • levofloxacin-triple bismuth quadruple
• Kontroversi • Levofloxacin →
• Dispepsia non ulkus sekuensial • Regimen
• Gastroesofagela • LOAD mengandung
eflux Klaritromisin
• Anemia defisiensi • Regimen
besi e.c NSAID mengandung
lefofloksasin
Regimen Obat Untuk Eradikasi
H. pylori
PPI-based Triple Bismuth Quadruple
Therapi Therapy

Non-Bismuth
Quadruple or Squential Therapy
Concomitant Therapy

Hybrid Therapy Levofloxacin Triple

Levofloxacin
LOAD
Sequential
Regimen Obat Untuk Eradikasi H. pylori

Non-Bismuth
PPI-based Bismuth
Quadruple or Squential
Triple Quadruple
Concomitant Therapy
Therapi Therapy
Therapy
• Durasi : 14 • Durasi : 10-14 • Durasi : 10-14 • Durasi : 10
hari hari hari hari
• Regimen • Regimen harian • Regimen harian • Regimen harian
harian : : : :
• PPI 1-2x • PPI atau • PPI 1-2x (hari • PPI 1-2x
• Klaritromi H2RA 1-2x 1-10) • Amoksisilin
sin 2x500 • Bismut • Klaritromisin 2x1 gr (hari
• Amoksisili subsilat 2x250-500 mg 1-5)
n 2x1 g 4x525 mg (hari 1-10) • Metronidazol
atau • Metronidazol • Amoksisilin 2x250-500
4x250-500 mg 2x1 g (hari 1- mg (hari 6-
• Tetrasiklin 10) 10)
4x500 mg • Metronodazol • Klaritromisin
2x250-500 mg 2x250-500
(hari 1-10) mg (hari 6-
10)
Regimen Obat Untuk Eradikasi H. pylori

Levofloxacin Levofloxacin
Hybrid Therapy LOAD
Triple Sequential
• Durasi : 14 • Durasi : 10-14 • Durasi : 10 hari • Durasi : 7-10
hari hari • Regimen harian hari
• Regimen harian • Regimen harian : • Regimen harian
: : • PPI 2x (hari :
• PPI 1-2x • PPI 2x 1-10) • Levofloxacin
(hari 1-14) • Lefofloxacin • Amoksisilin 1x500 mg
• Amoksisilin 1x500 mg 2x1 g (hari 1- • Omeprazol
2x1 g (hari 1- • Amoksisilin 10) atau PPI
14) 2x1 g • Lefofloxacin high dose 1x
• Metronidazo 1x500 mg hari • Nitazoxanid
l 2x250-500 6-10 e 2x500 mg
mg hari 7-14 • Metronodazo • Doxycicline
• Klaritromisi l 2x500 mg 1x100 mg
n 2x250-500 (hari 6-10)
mg hari 7-14
FARMAKOTERAPI PUD YANG
DIINDUKSI NSAID
FARMAKOTERAPI PUD YANG
DIINDUKSI NSAID

Proton Pump Inhibitor H2-Receptor Antagonis


• Omeprazole, Lansoprazole, • Cimetidine, Famotidine,
Rabeprazole, Pantoprazole, Nizatidine, Ranitidine
Esomeprazole,
Dexlansoprazole

Mucosal Protectant
• Sucralfate
• Misoprostol
Proton Pump Inhibitor
DRUGS DOSIS RENTANG DOSIS PADA POPULASI LAINNYA
AWAL PENGGUN KHUSUS
AAN
Proton Pump Inhibitor
Omeprazole, 40 mg/hari 20-40 Pertimbangkan Kategori C pada
sodium bicarbonat mg/hari penyesuaian pada kehamilan
penyakit hati
Lansoprazole 30 mg/hari 15-30 Pertimbangkan Kategori B pada
mg/hari penyesuaian pada kehamilan
penyakit hati
Rabeprazole 20 mg/hari 20-40 Hati-hati pada penyakit Kategori B pada
mg/hari hati yang parah kehamilan
Pantoprazole 40 mg/hari 40-80 Pertimbangkan Kategori B pada
mg/hari penyesuaian pada kehamilan
penyakit hati
Esomeprazole 40 mg/hari 20-40 Batasi dosis 20 mg/hari Kategori B pada
mg/day pada penyakit hati yang kehamilan
parah
Dexlansoprazole 30-60 30-60 Batasi dosis 30 mg/hari Kategori B pada
mg/hari mg/day pada gangguan hati kehamilan
sedang, dosis tidak
ditetapkan pada penyakit
hati berat
Proton Pump Inhibitor
DRUGS ADVERSE DRUG MONITOR PARAMETER COMMENTS
REACTION
PPI Sakit kepala, perut CBC (darah lengkap) Ditoleransi dengan
kembung dasar dan periodik, baik; dapat
elektrolit serum, fungsi dikaitkan dengan
Kurang umum :
ginjal/hati peningkatan risiko
trombositopenia,
patah tulang,
neutropenia,
hipomagnesemia, pneumonia, infeksi
Clostridium difficile
hipokalsemia, kelainan
fungsi hati, gangguan
ginjal
Potensi masalah/ risiko terkait PPI
Kanker lambung atau
keganasan
• Tumor karsinoid
Penurunan penyerapan nutrisi
• Gastritis atrofi :
• Adenokarsinoma
• Besi
Pertumbuhan bakteri • Kalsium
• Sianocobalamin (Vitamin B12)
• Peningkatan senyawa N-
• Magnesium
nitroso dari nitrat yang tertelan
(karsinogenik)
• Infeksi enterik (Clostridium Osteoporosis dan patah tulang
difficile, Salmonella terkait
typhimurium, dan
Campylobacter jejuni)
• Pneumonia yang didapat dari
komunitas
Antagonis Reseptor H2
DOSIS PADA
RENTANG
DRUGS DOSIS AWAL POPULASI LAINNYA
PENGGUNAAN
KHUSUS
H-2 Reseptor Antagonist
Simetidin 300 mg 4xsehari, 800-1600 Sesuaikan dosis Kategori B
400 mg 2xsehari mg/hari dalam pada gangguan pada
atau 800 mg di dosis terbagi ginjal dan hati berat kehamilan
waktu tidur
Famotidin 20 mg 2xsehari 20-40 mg/hari Sesuaikan dosis Kategori B
atau 40 mg pada pada gangguan pada
waktu tidur ginjal kehamilan
Nizatidine 150 mg 2xsehari 150-300 mg/hari Sesuaikan dosis Kategori B
atau 300 mg pada pada gangguan pada
waktu tidur ginjal kehamilan
Ranitidin 150 mg 2xsehari 150-300 mg/hari Sesuaikan dosis Kategori B
atau 300 mg pada pada gangguan pada
waktu tidur ginjal kehamilan
ANTAGONIS RESEPTOR H2
DRUGS ADVERSE DRUG MONITOR PARAMETER COMMENTS
REACTION
H2RA Sakit kepala, pusing, CBC dasar dan periodik,
diare, mengantuk, elektrolit serum, fungsi
ginekomastia ginjal/hati
(cimetidine)
Kurang umum;
trombositopenia,
neutropenia, kelainan
fungsi hati, gangguan
ginjal, pankreatitis
Mucosal Protectant
DOSIS
RENTANG PADA
DRUGS DOSIS AWAL LAINNYA
PENGGUNAAN POPULASI
KHUSUS
MUCOSAL PROTECTANTS
Sucralfat 1 g 4xsehari 2-4 g/hari Aluminium bisa
atau 2 g terakumulasi pada
2xsehari gangguan ginjal,
kategori B pada
kehamilan
Misoprostol 100-200 mcg 400-800 Kategori X pada
4xsehari mcg/hari kehamilan

DRUGS ADVERSE DRUG REACTION MONITOR COMMENTS


PARAMETER
Sukralfat Konstipasi
Misoprost Diare, nyeri perut, sakit kepala, Test hemailan Hindari pada
ol mual/ muntah, flatulen, dismenorea, kehamilan
Serum posfat
hipoposfatemia
TERIMA KASIH
Atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai