Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

Asidimetri, Iodometri, Potensiometri

By Helda Wika Amini


ASIDI ALKALIMETRI
Tujuan
Menentukan kadar karbonat (Na2CO3) dan bikarbonat (NaHCO3) dalam suatu
sampel dengan titrasi langsung (metode Warder) dan titrasi tidak langsung
(metode Winkler).

Titrasi?
Titrasi ialah salah satu metode kimia untuk dapat menentukan konsentrasi suatu
larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan itu terhadap sejumlah
volume larutan lain yang konsentrasinya itu sudah diketahui.

Larutan yang konsentrasinya itu sudah diketahui disebut dengan larutan baku/primer.
Larutan standar berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret.

Larutan yang belum diketahui konsentrasinya ditambahkan beberapa


tetes indikator, setelah itu ditetesi dengan larutan yang sudah
diketahui konsentrasinya. Titik akhir titrasi ialah tepat pada saat
terjadi sebuah perubahan warna indikator.
• Terdapat dua jenis titrasi asam basa, yakni

Asidimetri (penetuan konsentrasi larutan basa dengan


menggunakan larutan baku asam) serta juga

alkalimetri (penentuan konsentrasi larutan asam dengan


menggunakan larutan baku basa).
• Soda kue merupakan bahan yang digunakan untuk mengembangkan
adonan kue. Natrium Bikarbonat mengandung tidak kurang dari
99,0% NaHCO3.
• Dalam percobaan ini, akan ditentukan bikarbonat (HCO3 - ) dalam
sampel soda kue dengan metode titrasi dan HCl sebagai titran.
Prosedur

Penentuan kadar secara langsung (Warder) Penentuan kadar secara tidak langsung Winkler
1. Na2CO3+NaHCO3+indicator PP 1. Na2CO3+NaHCO3+indicator MO
2. Dititrasi dengan HCl sampai warna merah hilang 2. Dititrasi dengan HCl
3. Catat Volume HCl1 3. Catat Volume HCl1
4. + indicator MO 1. Na2CO3+NaHCO3+ NaOH+BaCl2+indicator PP
5. Dititrasi dengan HCl sampai warna kuning berubah 2. Dititrasi dengan HCl
merah muda
6. Catat Volume HCl2 3. Catat Volume HCl2
Iodometri
Tujuan
• Menentukan konsentrasi asam askorbat dalam vitacimin
Vitamin C mempunyai sifat antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat diperlukan oleh
tubuh, seperti protein, lipid, karbohidrat dam asam nukleat dari kerusakan oleh radikal bebas dan reaktif
oksigen spesies.

Vitamin C mudah teroksidasi jika terkena udara dan proses ini dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, dkk.

Analisis kuantitatif merupakan analisis yang berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang
terkandung dalam suatu sampel.
Iodometri vs Iodimetri
Iodimetri (langsung) Iodometri (tidak langsung)
Menentukan kadar reduktor Menentukan kadar oksidator

Contoh contoh : SO2, H2S, Zn2+ , Cd2+ , Hg2+ , contoh :HOCl, Br2, IO3– , IO4– , O2, H2O2, O3, NO2–
Pb2+, Cisteine, glutathione, mercaptoethanol, Glucose , Cu 2+, MnO –, MnO
4 2
(dan gula-gula pereduksi lain)
Satu reaksi Dua reaksi
Larutan standar yang digunakan adalah iodin (I2) Larutan standar: natrium tiosulfat
Suatu kelebihan ion iodida ditambahkan kepada pereaksi oksidasi yang
ditentukan, dengan pembebasan iodium, yang kemudian dititrasi dengan larutan
natrium tiosulfat. Reaksi antara iodium dan tiosulfat berlangsung secara
sempurna
Prosedur
Standarisasi KIO3 (tak langsung, Iodometri) Analisis kandungan Vitamin C (asam
askorbat)
1. KIO3 + KI +H2SO4 1. Vitamin C + KIO3 + KI +H2SO4
2. Dititrasi dengan Na2S2O3 (cokelat→ kuning 2. Dititrasi dengan Na2S2O3 (cokelat→ kuning
pucat) pucat)
3. Ditambahkan indicator pati 3. Ditambahkan indicator pati
4. Dititrasi dengan Na2S2O3 hingga warna violet 4. Dititrasi dengan Na2S2O3 hingga warna violet
hilang hilang
5. Konsentrasi KIO3 5. Massa asam askorbat

Menggunakan larutan iodin dimana iodin yang Menggunakan titrasi iodine langsung
digunakan dari sisa iodin yang dihasilkan dari (iodimetri). Iodin digunakan sebagai agen
reaksi sebelumnya (tak langsung, iodometri) pengoksidasi langsung pada larutan sehingga
bahan pereduksi langsung dioksidasi dengan
Reaksi Secara Umum
Fungsi penambahan KI pada KIO3 untuk memperbesar
kelarutaan iodium yang sukar larut dalam air.
Asam sulfat ditambahkan untuk memberi suasana asama krn
titrasi terjadi pada suasana asam .

Pada saat standarisai KIO3, KIO3 bereaksi dengan I- berlebih


dari KI menghasilkan warna cokelat. Reaksinya adalah
IO3- + 8I- + 6H+ → 3I3- + 3H2O

Reaksi Redoks:
Oksidasi : 2S2O32- → S4O6 2- + 2e
Reduksi : I3- + 2e → 3I-
2S2O32- + I3- → S4O62- + 3I-
TITRASI POTENSIOMETRI
Tujuan
• Mempelajari prinsip analisis dengan metode titrasi potensiometri

Potensiometri adalah suatu teknik analisis yang didasari oleh pengukuran potensial suatu sensor atau elektroda

Metode potensiometri didasarkan atas pengukuran selisih atau beda potensial antara dua buah electrode yang
tercelup dalam larutan

Pada titrasi potensometri, komponen yang akan ditentukan konsentrasinya dititrasi dengen titran yang sesuai dan
elektroda indikator digunakan untuk mengikuti perubahan potensial akibat titrasi dan elektroda indikator
digunakan untuk mengikuti perubahan potensial akibat titrasi; Plot antara potensial elektroda dengan volume
titrasi akan berupa kurva sigmoid, dimana titik ekivalen dapat ditentukan dari kurva tersebut.
Prosedur

Anda mungkin juga menyukai