Anda di halaman 1dari 55

STOIKHIOMETRI

Pertemuan 09
Persamaan Reaksi
Persamaan Kimia
 Persamaan kimia digunakan untuk mejelaskan reaksi kimia yang
umumnya diperoleh melalui percobaan dengan mengamati perubahan
kimia yang terjadi dan dapat dideteksi dengan adanya perubahan
kuantitas materi selama reaksi kimia berlangsung. Prinsip dasar pada
perhitungan kuantitatif pada persamaan kimia adalah :

 Hukum Kekekalan Massa :


“ Pada reaksi kimia, massa zat pereaksi = massa zat hasil reaksi

 Hukum Perbandingan Tetap :


“ Suatu senyawa selalu terdiri atas unsur-unsur yang sana dengan
perbandingan massa yang tetap”
Persamaan Kimia
Pereaksi  prodak

 Baik pereaksi ataupun produk dapat terdiri atas satu atau lebih zat
 Contoh:
 Mg + HCl  MgCl2 + H2
 CaCO3  CaO + CO2
 H2 + I2  HI
 N2O4  NO2

 Simbol dalam reaksi kimia 


Simbol Keterangan
 Disertai dengan pemanasan
 Menguap
 / (___) Mengendap
Jenis-jenis Reaksi Sederhana

Reaksi logam dengan asam


Logam + Asam  garam + H2 Mg + HCl  MgCl2 + H2
Al + HCl  ……… + ……
Reaksi penggaraman (asam dan basa)
Basa + Asam  garam + H2O NaOH + HBr  NaBr + H2O
Ba(OH)2 + H2SO4  …… + ……
Reaksi garam dengan asam
Garam 1 + Asam1  garam 2 + asam 2 MgSO4 + HCl  MgCl2 + H2SO4
KCl + HNO3  …… + ……
CaCO3 + HCl  …… + ……
Jenis-jenis Reaksi Sederhana

Reaksi metatesis (garam 1 + garam 2)


AB + CD  AD + CB Na2SO4 + BaCl2  NaCl + BaSO4
Pb(NO3)2 + KI  …… + ……
Reaksi Pembakaran senyawa karbon
Senyawa karbon + O2  CO2 + H2O CH4 + O2  CO2 + H2O
C6H12O6 + O2  …… + ……
Menyetarakan Persamaan Kimia
 Syarat:
 jumlah atom (atau mol atom) dari setiap unsur sebelum dan sesudah
reaksi selalu sama.
 Total muatan pada ruas kiri dan kanan setara (reaksi redoks).

 Catt: Dalam menyetarakan persamaan, atom yang muncul beberapa


kali di ruas kiri atau kanan  dipertimbangkan belakangan.
 
 Cara:
 Pingpong
 Abc
Latihan
Selesaikan reaksi berikut, kemudian setarakan!
1. Zn + H2SO4 
2. Ca + HNO3 
3. NaOH + H3PO4 
4. KOH + HCN 
5. Cu(NO3)2 + H2SO4 
6. NaHCO3 + HCl 
7. AgNO3 + K2CrO4 
8. Na2CO3 + CaCl2 
9. C2H5OH + O2 
10. C12H22O11 + O2 
Latihan

 Setarakan persamaan reaksi berikut :


1. KOH + H3AsO4  K2HAsO4 + H2O
2. Si2H6 + H2O  Si(OH)4 + H2
3. Al + NH4ClO4 Al2O3 + AlCl3 + NO + H2O
4. K2MnF6 + SbF5  KSbF6 + MnF3 + F2
Penyetaraan Reaksi Redoks
 Aturan bilangan oksidasi (Biloks)

Zat Contoh Biloks


Logam/molekul bebas Cu, Na, Cl2 0
Atom H HCl +1 (H asam); (kec. H hidrida [-1])
Atom O K2CrO4, H2O -2 (kec. F2O [+2]; peroksida [-1];
superoksida, [-½])
Ion (n+) K+, Cr3+ +n
Ion (m-) S2-, NO3-, PO43- -m
Jumlah total bil. Oksidasi dalam senyawa netral = 0 (mis. KMnO4 = 0)
Jumlah total bil. Oksidasi dalam senyawa bermuatan = muatannya (mis. CrO42- = -2)
Penyetaraan Reaksi Redoks
 Syarat:
 Jumlah atom kiri = kanan
 Jumlah muatan kiri = kanan
 Cara:
 Perubahan bilangan oksidasi (PBO)
 Setengah reaksi (ion-elektron)
Cara PBO
 Tahapan:
1. Tentukan atom yang mengalami PBO, kemudian setarakan
jumlah atom yang mengalami PBO tersebut (ruas kiri dan
kanan)
2. Tentukan biloks masing-masing atom yang mengalami PBO,
dan tentukan perubahan bilangan oksidasinya
3. Tukar nilai PBO kedua atom, kemudian gunakan sebagai
koefisien atom tersebut.
4. Hitung total muatan kiri dan kanan, kemudian setarakan dengan
menambahkan H+ (bila suasana asam) dan OH- (bila suasana
basa)
5. Setarakan atom H dengan menambahkan molekul H2O
Latihan
I. Tentukan biloks unsur
1. N pada NH3
2. O pada H2O2
3. Cr pada K2Cr2O7
4. Mn pada Mn(NO3)2
5. S pada Na2S2O3
6. Mn pada KMnO4
7. Mn pada K2MnO4
8. Mn pada MnO2
9. Cl pada Ca(OCl)2
10. C pada CaC2O4
Latihan
II. Setarakan reaksi redoks di bawah ini dengan metode PBO!
1. Cu+ + MnO4-  Cu2+ + MnO2 (suasana basa)
2. Zn + NO3-  Zn2+ + NH4+ (suasana asam)
3. C2O42- + MnO4-  CO2 + Mn2+ (suasana asam)
4. CrO42- + Fe2+  Cr2O3 + Fe3+ (suasana asam)
5. Cu + BrO3-  Br- + Cu2+ (suasana asam)
6. HNO3 + S2-  NO + S (suasana asam)
7. Zn + NO3-  ZnO22- + NH3 (suasana basa)
8. Br2 + Zn2+  BrO3- + Zn (suasana basa)
9. Cr2O72- + H+ + I-  Cr3+ + I2 + H2O
10. Cr2O3 + NaOH + KNO3  Na2CrO4 + KNO2 + H2O
11. K2Cr2O7 + SnCl2 + HCl  CrCl3 + SnCl4 + KCl + H2O
12. KBrO3 + Fe(NO3)2 + HNO3  KBr + Fe(NO3)3 + H2O
Pertemuan 10
Kosep Mol
Stoikhiometri
Reaktan Pembatas
Konsep Mol
 Pada reaksi pembentukan air sebagai berikut :
2H2 + O2  2H2O
 Interpretasi dari persamaan diatas adalah 2 molekul H2 bereaksi dengan 1
molekul O2 membentuk 2 molekul H2O. Ukuran molekul sangat kecil
sehingga kita mustahil mereaksikan dalam bentuk molekul per molekul.
Untuk mengatasi hal tersebut, digunakan bilangan khas, yang disebut
Bilangan Avogadro.

Bilangan Avogadro = 6,02 x 1023


Setiap zat yang mengandung 6,02 x 1023 atom atau molekul disebut 1 mol

 Apapun satuan yang digunakan pada reaktan atau produk (mol, gram, liter,
atau satuan lain), kita gunakan mol untuk menghitung jumlah produk
yang dihasilkan dalam reaksi.
Konsep Mol

Molarit
as (M)
Massa

volume
(STP) mol

Jumlah
Partikel
Latihan
Kerjakan
1. 2 gram Na = … mol
2. 3,01 x 1022 atom Fe = … mol
3. 100 ml NaOH 0,1 M = … mol
4. 0,56 liter H2 = … mol
5. 224 ml CO2 = … gram
6. 0,06 gram Mg = … atom
7. 500 ml HCl 0,1 M = … molekul
8. 1,08 gram Ag = … atom
9. 12,04 x 1021 molekul NO2 = … liter (STP)
10. 0,01 gram CaCO3 = … atom O
Stoikhiometri
 Pertanyan dasar dalam laboratorium kimia adalah

“Berapa banyak produk yang akan dihasilkan dari sejumlah tertentu


reaktan? atau sebaliknya
“Berapa jumlah reaktan yang harus digunakan untuk menghasilkan
sejumlah tertentu produk ? “

 Kajian mengenai hubungan antara massa reaktan dan


produknya ini disebut stoikiometri.
 Stoikiometri merupakan dasar dalam semua jenis ilmu
kimia.
Tahapan Penyelesaian Soal Stoikhiometri

1. Tentukan reaksi kimia yang terlibat dan setarakan


2. Ubah data yang diketahui ke dalam satuan mol.
3. Cari mol zat yang ditanyakan dengan perbandingan
koefisien.

4. Ubah mol zat yang ditanyakan ke dalam satuan yang


diinginkan.
Contoh
Bila 2,4 gram logam Mg direaksikan dengan HCl berlebih dengan
persamaan reaksi Mg + HCl  MgCl2 + H2, tentukan:
 Massa (gram) MgCl yang dihasilkan (Ar Mg = 24; Cl = 35,5)
2

 Volume gas H2 (liter) yang dihasilkan dalam keadaan STP!

Penyelesaian
 Massa MgCl
2

Mg + 2 HCl  MgCl2 + H2
0,1 mol
Lanjutan
 Massa MgCl2

 Volume gas H2 (liter)


Mg + 2 HCl  MgCl2 + H2
0,1 mol

 Volume gas H2 (liter) dalam keadaan STP


Latihan
1. Kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2 digunakan sebagai bahan pemutih.
Senyawa ini dihasilkan dari narium hidroksida, kalsium
hidroksida, dan klorin yang menurut persamaan keseluruhannya
adalah
2NaOH + Ca(OH)2 + 2 Cl2  Ca(OCl)2 + 2 NaCl + 2 H2O
Berapa gram klorin dan natrium hidroksida yang bereaksi dengan
1067 g Ca(OH)2 dan berapa gram kalsium hipoklorit yang
dihasilkan ?
2. Ketika baking soda (Natrium bikarbonat) dipanaskan, maka akan
dibebaskan gas CO2 yang membuat kue atau roti mengembang.
a. Tulis persamaan reaksi penguraian natrium bikarbonat menjadi CO2 (salah
satu produknya adalah Na2CO3).
b. Hitung massa natrium bikarbonat yang dibutuhkan agar dihasilkan 20,5 g
CO2.
Reaktan Pembatas
 Misalkan sejumlah reaktan tertentu dicampur dan dibiarkan bereaksi. Reaktan
yang habis pertama kali ialah Reaktan Pembatas.
 Sebagian reaktan lainnya masih tersisa walaupun reaksi sudah selesai. Reaktan
lain ini berada dalam keadaan berlebih.
 Jumlah produk yang terbentuk akan tergantung pada reaktan pembatas, bila
produk ingin dinaikkan maka jumlah reaktan pembatas harus diperbesar.
 Reaktan pembatas dapat dihitung secara stoikiometri dengan satuan yang
disebut satuan jumlah reaktan (sjr) yang diperoleh dari jumlah mol dibagi
koefisiennya.
mol
sjr 
koefisien
 Reaktan yang memiliki sjr terkecil merupakan reaktan pembatas pada proses
tersebut. Produk reaksi kimia ditentukan oleh kesetaraan mol terhadap reaktan
pembatasnya.
Contoh
 Sebanyak 1 mol KIO3 direaksikan dengan 4 mol KI
dan 6 mol HCl sesuai persamaan reaksi ;
KIO3 + 5KI + 6HCl 6KCl + 3I2 + 3H2O

Apakah semua pereaksi akan habis ? tentukan


pereaksi pembatasnya dan berapa gram I2 yang akan
terbentuk ? (Ar I = 127 g mol-1).
Latihan
 Logam Fe sebanyak 22, 4 gram direaksikan dengan
larutan H2SO4 0,8 mol berdasarkan reaksi sebagai berikut:
Fe + H2SO4  Fe (SO )
2 4 3 + H2
Tentukan:
1. Pereaksi pembatas pada reaksi di atas?
2. Massa (gram) Fe2(SO4)3 yang dihasilkan (Ar Mg = 24; Cl =
35,5)
3. Volume gas H2 (liter) yang dihasilkan dalam keadaan STP!
4. Pereaksi manakah yang tersisa? Hitung jumlah mol pereaksi
yang tersisa!
Latihan
 Terdapat HCl sebanyak 0,05 mol direaksikan dengan 6 gram
CaCO3 (Mr = 100) berdasarkan reaksi sebagai berikut:
HCl + CaCO3  CaCl2 + H2O + CO2
Tentukan:
1. Massa (gram) CaCl2 yang dihasilkan (Ar Ca = 40; Cl =
35,5)
2. Volume gas CO2 (liter) yang dihasilkan dalam keadaan
STP!
Pertemuan 11
Persentase Hasil
Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Stoikhiometri Campuran
Hasil Persentase
 Jumlah produk yang dihitung sejauh ini merupakan hasil teoritis, artinya
ditentukan dengan anggapan bahwa reaksi berjalan bersih dan sempurna.
 Hasil nyata dari suatu produk (setelah dipisahkan dari produk dan reaktan
lain dan setelah dimurnikan) biasanya lebih kecil dari hasil teoritis.
 Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan terjadinya pengurangan
tersebut antara lain :
 Reaksi mungkin berhenti sebelum sempurna, sehingga ada reaktan yang tidak
bereaksi.
 Reaktan mengalami reaksi lain
 Produk reaksi hilang karena proses mekanik, misalnya menempel pada dinding
bejana.
Hasil Persentase
 Hasil persentase (% hasil) suatu reaksi adalah
nisbah jumlah produk sesungguhnya yang
diperoleh (eksperimental) atau hasil nyata terhadap
hasil teoritis dari persamaan reaksi dikali seratus
persen
hasil nyata
% hasil  x 100 %
hasil teoritis
Contoh
 Sulfida bijih seng (ZnS) direduksi menjadi unsurnya melalui
“pemanggangan” (pemanasan diudara) menghasilkan ZnO dan
selanjutnya ZnO dipanaskan dengan karbon monoksida. Kedua reaksi
ini dapat ditulis sebagai ;
ZnS + 3/2 O2  ZnO + SO2

ZnO + CO  Zn + CO2

Misalkan sebanyak 5,32 kg ZnS diolah dengan cara ini dan dihasilakn
3,30 kg Zn. Hitunglah hasil teoritis Zn dan hasil persentasenya!
Latihan
1. Reaksi antara 6,0 g etana C2H6 (Mr = 30) dengan gas Cl2
berlebih menghasilkan 5,16 g C2H5Cl (Mr = 64,5) dengan
persamaan reaksi sebagai berikut:
C2H6 + Cl2  C2H5Cl + HCl
Tentukan persen hasil etil klorida dari reaksi di atas!
2. Secara teoritis banyaknya cuplikan dengan kadar belerang
80%, yang dapat menghasilkan 8 g SO3 adalah (O=16, S=32)
3. Cuplikan bubuk besi sebanyak 5 gram dipanaskan dengan
gas klorin menghasilkan 10 gram besi (II) klorida. Kadar
besi dalam cuplikan adalah…
Rumus Empiris (RE) dan Rumus Molekul
(RM)
 Rumus empiris
Perbandingan terkecil mol unsur-unsur pada suatu senyawa dan nilainya
merupakan bilangan bulat.
 Rumus molekul
Rumus kimia sebenarnya pada suatu senyawa, yang menggambarkan jumlah atom
pada suatu senyawa.
 Contoh:
senyawa glukosa mempuyai RM = C6H12O6 dan RE = (CH2O)n ; n=6
n merupakan indeks empiris glukosa yang nilainya sebesar 6.
 Dengan mengetahui indeks empiris suatu senyawa dan rumus empirisnya, maka
dapat ditentukan rumus molekul senyawa tersebut. Indeks empiris (n) dapat
diketahui dari nilai Mr senyawa tersebut. Adapun rumus empiris dapat dihitung
berdasarkan perbandingan mol unsur-unsur dalam senyawa tersebut.
Contoh
 Pirimidin tersusun dari 60 % C, 5 % H, dan sisanya nitrogen. Tentukan:
 Rumus empiris dari senyawa pirimidin tersebut! (Ar C=12, N=14, dan H=1)
 Bila Mr pirimidin sebesar 80, tentukan RM nya!

Penyelesaian
 RE

C : H : N

: :

2 : 2 : 1
RE = (C2H2N)n
 RM
(C2H2N)n = Mr
(24 + 2 + 14) n = 80
40 n = 80
n =2  RM = C4H4N2
Latihan
1. Suatu senyawa karbon mengandung 40 % C, 6,67 % H, dan sisanya
oksigen. Tentukan:
a. Rumus empiris dari senyawa karbon tersebut! (Ar C=12, O=16, dan
H=1)
b. Bila Mr senyawa tersebut sebesar 60, tentukan RM nya!

2. Sebanyak 46 gram senyawa karbon bila dibakar sempurna menghasilkan 88


gram CO2 dan 54 gram H2O. Tentukan RE dari senyawa karbon tersebut!

3. Sebanyak 1,60 gram senyawa oksida besi direduksi sempurna oleh gas
hydrogen dan membentuk logam besi sebanyak 1,12 gram. Jika Ar Fe=56,
O=16, dan RM sama dengan RE nya, tentukan RM senyawa oksida besi
tersebut!
Reaksi Suatu Campuran
 Campuran sebanyak 117 gram yang terdiri atas
MgCO3 dan CaCO3. Campuran ini direaksikan
dengan HCl 4 N berlebih menghasilkan garam
karbonatnya dan gas karbon dioksida. Gas karbon
dioksida yang terbentuk sebanyak 28 liter pada
keadaan STP. Bila Ar Mg=24; Ca=40; C=12; O=6,
tentukan:
 mol gas CO
2
 Massa MgCO3 dalam campuran?
Pertemuan 12
Stiokhiometri Gas
Wujud dan Tekanan Gas
Semua gas memiliki sifat umum yang sama :
 Gas dapat ditekan

 Gas menimbulkan tekanan pada kondisi sekelilingnya

 Gas mengembang dan menempati volume yang tersedia

 Gas mampu bercampur sempurna dengan gas lain

 Gas dapat dijelaskan menggunakan parameter suhu dan

tekanannya
Keadaan Gas
 Keadaan gas ditentukan oleh sifat dasar yaitu:
 Tekanan : gaya per satuan luas

Dinyatakan dalam beberapa satuan berbeda


Satuan SI Satuan Tekanan Umum
1 Pa = 1 kg m-1 s-2 1 bar = 105 Pa = 100 kPa
1 atm = 1,01325 x 105 Pa
1 atm = 760 torr = 760 mm Hg
1 atm = 14,7 psi
Keadaan Gas
 Volume (V)
 Jumlah mol (n)
 Temperatur, pada skala termodinamik diberi notasi T
T = (t (oC) + 273,15) K
 ‘Persamaan Keadaan’ suatu gas menghubungkan variabel V,
n, P, T.
 Untuk menggambarkan keadaan suatu gas, minimal ada 1
variabel tetap dan 3 variabel bebas.
 Hukum dasar gas, yang selanjutnya akan dibahas, merupakan
gambaran keadaan gas pada pada keadaan tertentu.
Hukum Dasar Gas
Hukum Boyle (1660)
 Menyatakan hubungan tekanan dan volume sejumlah gas (n) pada suhu
tertentu (tetap).
 Pada T & n konstan, tekanan sejumlah tertentu gas berbanding terbalik
terhadap volume gas.

Hukum Charles-Guy Lussac (1802)


 Menyatakan hubungan volume dan suhu sejumlah gas (n) pada tekanan
tertentu (tetap).
 Pada P & n konstan, volume sejumlah tertentu gas berbanding lurus
terhadap temperatur absolut gas
Hukum Dasar Gas
Hukum Avogadro (1811)
 Menyatakan hubungan volume dan jumlah partikel (mol) gas

pada suhu dan tekanan tertentu (tetap).


 Pada P & T konstan, volume gas berbanding lurus dengan jumlah

mol.

Hukum Gabungan Boyle-Gay-Lussac.


 Hukum ini menjelaskan hubungan antara parameter volume (V),

tekanan (P), dan suhu (T) dengan jumlah gas (n) tetap. Hubungan
tersebut dinyatakan dalam persamaan:
Gas Ideal
 Gas yang terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang
besar sekali, yang senantiasa bergerak dengan arah sembarang
dan tersebar merata dalam ruang yang kecil.
 Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran
partikel, sehingga ukuran partikel gas dapat diabaikan.
 Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel
dengan dinding tempatnya adalah elastis sempurna.
Gas Ideal
 Gas hipotesis yang perilaku P – V – T dapat
ditentukan seluruhnya oleh persamaan gas ideal
 Molekul-molekul gas ideal tidak tarik-menarik atau
tolak-menolak satu sama lain.
 Walaupun di alam tidak ada gas nyata yang ideal,
akan tetapi, sifat-sifat pada gas nyata pada P & T
yang wajar tidak berpengaruh terhadap perhitungan
secara signifikan
Hukum Gas Ideal
 Berdasarkan Hukum Boyle, Charles dan Avogadro,
hukum Gas Ideal menggambarkan hubungan variabel
P, V, T dan n (jumlah partikel).
nT
V
P
nT
V R
P
PV  nRT
Konstanta R (Tetapan Gas)
 Dihitung dari percobaan, bahwa :
 Pada 0◦C dan 1 atm, Volume 1 mol gas adalah 22,414 L
 Suhu dan tekanan ini disebut suhu dan tekanan standar (STP)
 Perhitungan dari hukum gas ideal untuk R diperoleh :
PV  22,414L1atm
R   0,082057 Latm mol 1K 1
nT 1mol 273,25K

 Nilai R = 0,08206 L atm K-1 mol-1


= 8,314 J K-1mol-1
= 1,987 kal K-1 mol-1
Volume STP dan RTP
 Volume gas pada STP
Volume molar (Vm) pada P dan T standar (1 atm, 0oC)
Vm=22,4 L mol -1
 Volume gas pada RTP
Pada P dan T kamar standar (1 bar, 25 oC)
Vm=24,790 L mol-1
 Persamaan gas Ideal pada contoh yang mengalami perubahan P, T,
V dan n
P1V1 P2V2
R (awal ) R (akhir )
n1T1 n2T2
P1V1 P2V2

n1T1 n2T2
Contoh Soal
1. Nitrogen dipanaskan sampai 500 K dalam wadah bervolume
tetap. Jika gas itu memasuki wadah pada tekanan 100 atm dan
temperatur 300 K. Berapa tekanan pada temperatur tinggi
(166,67 atm)
2.  Hitung volume 1 mol gas oksigen, nitrogen, hidrogen pada
STP! (22, 424 liter)
3. Tentukan jumlah molekul 4 liter gas ideal yang memiliki suhu
120 oC dan tekanan 160 Pa.(1,18 . 1020 molekul)
4. Sebanyak 4 m3 gas mula-mula berada pada STP. Setelah
tekanan gas dinaikkan menjadi 5 atm, suhu gas berubah menjadi
40 oC. Berapakah volume akhir gas tersebut ? (0,917 m3)
Contoh Soal
5. Berapakah tekanan dalam sebuah wadah yang menampung
80 kg gas helium yang memiliki suhu 10 oC ?
6. Sebanyak 40 liter oksigen yang memiliki suhu 20 oC dan
tekanan 2 atm ditekan hingga mencapai volume 36 liter dan
pada saat yang sama suhu oksigen dinaikkan hingga
mencapai 50oC. Berapakah tekanan gas oksigen sekarang ?
Latihan Soal
1. Argon adalah gas inert digunakan dalam bola lampu. Jika
diketahui Bola lampu yang mengandung argon pada 1,20 atm
dan 18 oC dipanaskan sampai 85 oC pada volume konstan.
Hitung tekanan akhirnya dalam atm.
2. Sampel gas udara murni sebanyak 20,6 L dikumpulkan di
Greenland pada suhu -20 oC dan tekanan 1,01 atm dan
dipaksa masuk ke dalam botol volume 1,05 L untuk dikirim
dan dianalisis di Eropa.
a. Hitung tekanan dalam botol segera setelah diisi.

b. Hitung tekanan dalam botol sewaktu dibuka di


laboratorium Eropa yang suhunya 21 oC
Stoikhiometri Gas
Perhitungan Stoikiometri Reaktan dan/produk dalam
fasa gas

Jumlah Jumlah
Reaktan Mol Mol Produk
Volume/ Reaktan Produk Volume/
Massa Massa
Contoh Soal
1. Natrium azida (NaN3) digunakan pada beberapa mobil. Akibat tumbukan akan memacu
penguraian NaN3:
2NaN3(s)  2Na(s) + 3N2(g)
Gas nitrogen segera dihasilkan untuk menghindari benturan pengemudi dengan
dashboard. Hitung volume N2 yang dihasilkan pada 80 oC dan 823 mmHg oleh
penguraian 60 gram NaN3 (36,91 liter)

2. Kalsium karbida CaC2 bereaksi dengan air menghasilkan asetilena C2H2 menurut
persamaan :
CaC2 + 2H2O  Ca(OH)2 + C2H2
Sejumlah CaC2 bereaksi sempurna dengan air menghasilkan 64,5 L C2H2 pada 50 oC
dan tekanan 1,0 atm. Jika massa CaC2 yang sama bereaksi sempurna pada suhu 400 oC
dan tekanan 1,0 atm. Hitung volume C2H2 yang dapat dikumpulkan pada suhu yang
lebih tinggi ?
Hukum Dalton
 Tekanan Parsial Gas
Tekanan total suatu campuran gas dalam sebuah wadah
sama dengan jumlah tekanan setiap gas seandainya gas
tersebut berada dalam sendiri-sendiri dalam wadah itu.
PT  PA  PB
nART nB RT
 
V V
RT
  nA  nB 
V
Tekanan Parsial Gas
 Untuk menentukan hubungan tekanan parsial
dengan tekanan total, anggap terdapat gas A dan B
dalam campuran. Dengan membagi PA dengan PT
diperoleh :
PA n A RT / V

PT (n A  nB ) RT / V
nA

(n A  n B )
 X A (fraksi mol A)
 PA  X A . PT
Contoh Soal
1. Suatu campuran gas mengandung 4,46 mol Neon, 0,74 mol Argon, dan 2,15
mol Xenon. Hitung tekanan parsial gas jika tekanan totalnya adalah 2,0 atm
pada temperatur tertentu.
2. Suatu campuran gas pada suhu kamar mengandung 10,0 mol CO dan 12,5
mol O2.
a. Hitung fraksi mol CO dalam campuran.
b. Jika campuran ini dipanaskan dan CO mulai bereaksi dengan O2
menghasilkan CO2
CO(g) + ½ O2(g)  CO2(g)
Pada titik tertentu sewaktu pemanasan, ada 3,0 mol CO2. tentukan fraksi
mol CO dalam campuran yang baru ini.
c. Bila tekanan total sebesar 10 atm, berapa tekanan parsial CO dan CO2 ?

Anda mungkin juga menyukai