Larutan KIO3
11. Catat volume awal dan akhir larutan Na2S2O4 pada buret
12. ulangi titrasi 3x
Pemutih
Warna coklat
Warna kuning
Tidak bewarna
Tidak bewarna
Pada titik akhir titrasi iod yang terikat juga hilang bereaksi dengan titran
sehingga warna biru mendadak hilang dan perubahannya sangat jelas.
Penggunaan indikator ini untuk memperjelas perubahan warna larutan yang
terjadi pada saat titik akhir titrasi. Sensitivitas warnanya tergantung pada pelarut
yang digunakan. Kompleks iodium-amilum memiliki kelarutan yang kecil dalam
air, sehingga umumnya ditambahkan pada titik akhir titrasi. Jika larutan iodium
dalam KI pada suasana netral dititrasi dengan natrium thiosulfat. Dan percobaan
ini diulang sampai tiga kali untuk mendapat hasil yang mendekati sempurna,
volume Na2S2O3 yang digunakan berturut-turut adalah 9,8 ml, 10 ml, dan 11 ml.
dan untuk jumlah tetesan amilum yang diperlukan berturut-turut adalah 33 tetes,
35 tetes, dan 42 tetes.
X. Diskusi
XI. Penentuan Kadar Cl2 dalam pemutih “Vanish” dengan Larutan
Baku Na2S2O3
𝑀 0,048 𝑀
𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 Na2 S2 O3 = = = 0,048 𝑁
𝑛 1
Penentuan Kadar Cl2 Pada Pemutih “Vanish”
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑔)
𝜌=
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚𝑙)
24,58 𝑔
=
25 𝑚𝑙
= 0,998 𝑔/𝑚𝑙
𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚 𝐶𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = 𝜌 × 𝑉
= 0,998 𝑔/𝑚𝑙 × 2 𝑚𝑙
= 1,996 𝑔
V1= 7,3 ml
𝑀𝑜𝑙 𝐸𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑆2 𝑂3− = 𝑀𝑜𝑙 𝐸𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝐶𝑙 −
𝑁1 × 𝑉1 = 𝑁2 × 𝑉2
0,048 × 7,3 𝑚𝑙 = 𝑁2 × 10 𝑚𝑙
0,035 𝑁 = 𝑁2
V1= 7,2 ml
𝑀𝑜𝑙 𝐸𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑆2 𝑂3− = 𝑀𝑜𝑙 𝐸𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝐶𝑙 −
𝑁1 × 𝑉1 = 𝑁2 × 𝑉2
0,048 × 7,2 𝑚𝑙 = 𝑁2 × 10 𝑚𝑙
0,034 𝑁 = 𝑁2
V1= 6,8 ml
𝑀𝑜𝑙 𝐸𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑆2 𝑂3− = 𝑀𝑜𝑙 𝐸𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝐶𝑙 −
𝑁1 × 𝑉1 = 𝑁2 × 𝑉2
0,048 × 6,8 𝑚𝑙 = 𝑁2 × 10 𝑚𝑙
0,032 𝑁 = 𝑁2
𝑁=𝑀
M1 = 0,035 M
𝑔 1000
𝑀= ×
𝐵𝑀 𝐶𝑙 100
𝑔 1000
0,035 = 35,5 × 100
0,062 = 𝑔
M2 = 0,034 M
𝑔 1000
𝑀= ×
𝐵𝑀 𝐶𝑙 100
𝑔 1000
0,034 = ×
35,5 100
0,060 = 𝑔
M3 = 0,032 M
𝑔 1000
𝑀= ×
𝐵𝑀 𝐶𝑙 100
𝑔 1000
0,032 = ×
35,5 100
0,056 = 𝑔
𝑔𝑟𝑎𝑚
%𝐶𝑙 − = 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 × 100%
0,062 𝑔
%𝐶𝑙 − = × 100%
1,996 𝑔
%𝐶𝑙 − = 3,1%
𝑔𝑟𝑎𝑚
%𝐶𝑙 − = × 100%
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
0,060 𝑔
%𝐶𝑙 − = × 100%
1,996 𝑔
%𝐶𝑙 − = 3,0%
𝑔𝑟𝑎𝑚
%𝐶𝑙 − = 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 × 100%
0,056 𝑔
%𝐶𝑙 − = × 100%
1,996 𝑔
%𝐶𝑙 − = 2,8 %
Menimbang piknometer