Anda di halaman 1dari 16

SPEKTROMETRI MASSA

(MASS SPECTROMETRY = MASPEC)

A. Dasar Analisis
Komponen sampel diubah menjadi gas yang bergerak cepat
diikuti dengan proses ionisasi dan fragmentasi serta pemisahan
antar fragmen berdasarkan perbandingan massa-muatan (m/e)

B. Instrumen
Sampel

Sistem Analiser Detektor


Sumber
Pemasukan Ion Massa
Signal
Processor
Sistem Sistem Sistem
Vakum Vakum Vakum Read Out
Analiser/ separator

Ion-ion ringan Berkas ion


Ion-ion berat H
Medan
magnet Celah keluar
Akselerator kedua
Akselerator
Pompa vakum pertama
Filamen Anoda

Berkas elektron Kolektor

Lubang Molekul-molekul
pemasukan sampel

Skema Spektrometer Massa


m/e = H2r2/2V
H = medan magnet
r = jari-jari lintasan melingkar
V = potensial akselerator
• Fungsi beberapa bagian alat :
a) Sistem pemasukan (intlet system) :
Sebagai tempat memasukkan sampel ke dalam sumber
ion.
b) Sumber Ion :
Mengubah sampel dalam bentuk molekul menjadi ion

c) Analiser massa
Memisahakan ion-ion berdasarkan perbandingan massa-
muatan.

C. Dasar Teori
1 Metode produksi ion :
a) Electron ionization (EI)
b) Chemical ionization (CI)
c) Field ionization (FI)
a) Electron ionization
+ B D E F A = filamen
B = anoda
Sampel C
C = pelat pendorong
gas
C D = pelat pemercepat I
- E = pelat intermediet
A
F = pelat pemercepat akhir

• Potensial ionisasi untuk kebanyakan senyawa organik 10 ev

• Proses primer menghasilkan ion-ion molekul (molekul


bermuatan positif)
M + e M+ + 2e

Contoh ionisasi dan fragmentasi metana pada 10-5 - 10-7 torr


CH4 + e CH4+ + CH3+ + CH2+ + CH+ + C
m/e : 16 15 14 13 12
b) Chemical Ionization
Ion terbentuk dari reaksi kimia

• Untuk metana pada 0,5 – 1 torr


CH4 + CH4+ CH5+ + CH3
CH4 + CH3+ C2H5+ + H2
CH4 + C2H5+ C3H5+ + H2

Molekul sampel (M) sebagian besar akan bereaksi dengan CH5+

M + CH5+ (M++1) + CH4

c) Fied Ionization
Pembentukan ion dengan memberikan medan listrik yang
2. Fragmentasi Beberapa Senyawa
a) Hidrokarbon alifatik jenuh
• Terjadi pemutusan ikatan C – C
• Menghasilkan seri fragmen yang mempunyai massa ganjil
(CnH2n+1), yaitu m/e = 15, 29, 43, 57, ... (dengan selisih
massa 14 (= massa CH2)

Contoh : pada fragmentasi C4H10+• (CH3–CH2–CH2–CH3+•)


dihasilkan fragmen :
• C3H7+ m/e = 43
• C2H5+ m/e = 29
• CH3+ m/e = 15
b) Aldehid
• Melibatkan pemecahan α pada gugus karbonil
• Menghasilkan CHO+ dan radikal alkil

Contoh fragmentasi :
O
CH3-CH2 – C – H CHO+ + CH3CH2•
m/e = 29

c) Ester
• Melibatkan pemecahan α pada kedua sisi atom karbonil

O
R1 – C – O – R2 R1+, R1-C-O+, COOR2+, +OR2
d) Alkohol
• Kehilangan H2O (Massanya berkurang 18 = M – 18)
• Terbentuk fragmen CnH2n
• Juga dapat terjadi kehilangan 1, 2, atau 3 atom hidrogen :

RCH=OH+ RCH=O+ RC O+

e) Ether
• Terjadi pemecahan α
•+
CH3-CH2–CH-O-CH2–CH3 CH3•CH2 + CH=O+-CH2-CH3
CH3 CH3
m/e = 73
CH3-CH2-CH-O+=CH2 + •
CH3
Atau
+
CH3-CH2-CH=O-CH2-CH3 + •CH3
m/e = 87

f) Amina

• Melibatkan pemecahan β pada atom nitrogen


•+
R1 – CH2 – N – R2 R1 + CH2=N-R2

R3 R3

m/e = 30, 44, 58


Spektra massa

Merupakan kurva m/e versus kelimpahan relatif


Contoh spektra n-Heptana (C7H16 Mr = 100)
C3
Persen Kelimpahan

100 Puncak Dasar


80
60 C2 C4 C5
Parent Peak
40 M +

(M+1)+
20 C1 C6
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
m/e
• Puncak tertinggi disebut puncak dasar dinyatakan dengan
intensitas 100 %.
• Intensitas dari puncak-puncak lainnya diberi nilai sebagai
persen dari puncak dasar.
• M+ muncul pada kelompok puncak terakhir yang mempunyai
persentase kelimpahan dan m/e terbesar. Puncak ini disebut
parent peak yang dihasilkan oleh ion molekular.

• Nilai m/e dimana terdapat parent peak = Mr senyawa sampel.


 Contoh pada spektra di atas nilai m/e dimana terdapat
parent peak = 100 yang sesuai dengan Mr heptana 100

• Parent peak digunakan untuk menentukan Mr senyawa sampe

• Puncak M+1 berguna untuk menentukan rumus molekul


senyawa sampel yang paling mungkin diantara beberapa
rumus molekul yang mempunyai Mr sama atau untuk
membedakan jenis sampel yang mempunyai Mr yang sama
 Contoh C2HN3O dan C6H11 keduanya mempunyai Mr yang
sama yaitu 83, tetapi kelimpahan M+1 kedua senyawa
berbeda yaitu C2HN3O 3,36 % sedangkan C6H11 66 %.
• Persentase kelimpahan M+1 dapat dihitung sehingga
penetapan rumus molekul dari beberapa molekul yang
mempunyai Mr yang sama dapat ditentukan melalui
perhitungan.

Contoh
Pada analisis sampel dengan spektrometri massa diperoleh
m/e pada parent peak 32 (Mr = 32) dan M+1 = 0,82 %.
Beberapa senyawa yang mempunyai Mr = 32 antara lain
CH4O dan N2H4. Tentukan rumus molekul mana yang
merupakan rumus molekul dari senyawa sampel jika
diketahui kelimpahan :
13
C = 1,12 %
2
H = 0,016 %
17
O = 0,04 %
15
N = 1,12 %
Perhitungan kelimpahan M+1 untuk CH4O
13
C : 1 x 1,12 % = 1,12 %
2
H : 4 x 0,016 % = 0,06 %
17
O : 1 x 0,04 % = 0,04 % +
M + 1 = 1,22 %

Perhitungan kelimpahan M+1 untuk N2H4


15
N : 2 x 0,38 % = 0,76 %
2
H : 4 x 0,016 % = 0,06 % +
M + 1 = 0,82 %

Berdasarkan hasil perhitungan persentase kelimpahan


yang sesuai dengan data kelimpahan M+1 yaitu 0,82 % dapat
disimpulkan rumus molekul dari senyawa sampel adalah N2H4
• Aturan Nitrogen :
Semua senyawa organik yang mempunyai Mr genap haruslah
mengandung jumlah atom nitrogen genap (termasuk nol) dan
semua senyawa organik yang mempunyai Mr ganjil haruslah
mengandung jumlah atom nitrogen ganjil.
Contoh :

HCN Mr = 27
CH3NH2 Mr = 31
C9H14N2 Mr = 150
C4H10N2O4 Mr = 150
• Aturan Cincin (The Ring Rule)
Jumlah tempat tidak jenuh (unsaturated sites) adalah sama
dengan jumlah cincin dalam molekul ditambah dengan jumlah
ikatan rangkap dua ditambah dua kali jumlah ikatan rangkap tiga.
Untuk molekul CwHxNyOz
y-x
R=w+1+
2
R = jumlah tempat tidak jenuh

Contoh :
1. Dalam benzena C6H6

0-6
R=6+1+ =4 (satu cincin, tiga ikatan rangkap dua)
2
2. Dalam dietil eter, C4H10O

0 - 10
R=4+1+ = 0 (tidak ada cincin, tidak ada ikatan rangkap)
2

3. Dalam dietil keton, C5H10O


0 - 10
R=5+1+ = 1 (satu ikatan rangkap pada gugus karbonil
2 dan tidak ada cincin)

4. Dalam sikloheksilamina, C6H11NH2 (C6H13N)


1 - 13
R=6+1+ = 1 (satu ada cincin)
2

Anda mungkin juga menyukai