Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1 :

Erika Dwi Habsari (P07137120004) Nariswari Afroo AZ-Zahra (P07137120018)


Valentina Olivia M (P07137120009) Hanifa Azzahra (P07137120046)
Redita Putri Annas (P07137120010) Kingkin Yuniarti (P07137120019)
Rifa Windy C (P07137120032) Rizki Syahrul (P07137120039)
Alvina Norita R (P07137120047) Yogi Mei Prabowo (P07137120030)

SISTEM PENGINDERAAN MATA


ANATOMI MATA

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang
paling sederhana yang tidak untuk menentukan apakah terang atau gelap lingkungan. Mata
yang lebih kompleks digunakan untuk memberikan pemahaman visual.

Mata memiliki dua organ yaitu organ luar dan organ dalam yang masing-masing memiliki
fungsi untuk melindungi bagian luar dan dalam dari mata.

Bagian Organ Luar

1. Bulu Mata, terletak dekat sekali dengan mata dan berfungsi menyaring sinar atau
cahaya yang akan diterima sebelum masuk ke bola mata
2. Kelopak Mata, membuka dan menutup mata yang berguna sebagai pelindung mata
dari partikel-partikel asing seperti debu.
3. Alis Mata, berada tepat di atas kelopak mata dan memiliki fungsi untuk menahan
mata dari air jatuh dari atas seperti keringat dan saat hujan.

Bagian Organ Dalam

1. Lensa Mata, memiliki fungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk kebagian
belakang mata tepat pada retina.
2. Retina/Selaput Jala, merupakan lapisan yang sangat tipis dari jaringan di dalam mata.
Berfungsi untuk menangkap sinar cahaya yang masuk ke mata. Impuls cahaya
kemudian dikirim ke otak untuk diproses melalui saraf optik.
3. Kornea, terletak paling luar dari mata yang bening dan tembus pandang menutupi iris
dan pupil. Fungsinya untuk menerima cahaya dari lingkungan sekitar.
4. Iris, bagian mata yang memiliki warna yang pada manusia kadang berbeda-beda
sesuai dengan genetiknya. Berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
5. Pupil, berwarna hitam dan berada di tengah iris yang dapat membuka dan menutup.
Berfungsi  untuk mengatur masuknya cahaya pada bola mata.
6. Aqueous Humor, berfungsi menjaga bentuk kantong depan bola mata.
7. Vitreous Humor, cairan bening yang umumnya berada pada rongga mata. Berfungsi
meneruskan cahaya dari lensa menuju ke retina.
8. Otot Mata, berfungsi untuk mengatur besar dan kecilnya lensa.

FISIOLOGI MATA
Penglihatan dimulai dari masuknya cahaya ke dalam mata dan difokuskan pada retina.
Cahaya masuk ke mata direfraksikan atau dibelokkan ketika melalui kornea dan bagian-
bagian lain dari mata (aqueous humor, lensa, dan vitreous humor). Bagian tersebut
mempunyai kepadatan yang berbeda-beda sehingga cahaya yang masuk dapat difokuskan ke
retina. Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Setelah melalui pupil dan iris,
maka cahaya sampai ke lensa (Guyton & Hall, 2008).
Ketika melihat benda pada jarak lebih dari 6 m (20 ft), lensa akan memipih hingga
ketebalan sekitar 3,6 mm. Sedangkan ketika melihat sesuatu pada jarak kurang dari 6 m,
lensa akan menebal hingga 4,5 mm pada pusatnya dan membelokkan cahaya (refraksi)
dengan lebih kuat. Perubahan ketebalan lensa tersebut dikenal dengan lens accommodation
(akomodasi lensa) (Saladin, 2008). Selain daya akomodasi, lensa juga berfungsi untuk
memfokuskan bayangan agar jatuh tepat di retina (Guyton & Hall, 2008).
Bayangan atau cahaya yang tertangkap oleh retina adalah terbalik, nyata, lebih kecil,
tetapi pada persepsi otak terhadap benda tetap tegak, karena otak mempunyai mekanisme
menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan normal (tegak) (Guyton & Hall,
2008.
PATOLOGI MATA
1. Rabun jauh (Miopi)
Rabun jauh atau miopia adalah kondisi ketika mata tampak samar melihat benda jarak
jauh. Rabun jauh umumnya disebabkan oleh faktor genetik.
2. Rabun dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat merupakan kebalikan dari rabun jauh, yaitu ketika mata tampak samar
melihat objek dari jarak dekat.
3. Rabun senja (Nyctalopia)
Rabun senja adalah kelainan mata yang terjadi saat seseorang tidak bisa melihat di
tempat dengan pencahayaan buruk, tempat gelap, ataupun di malam hari.
4. Astigmatisme
Astigmatisme merupakan kelainan mata yang disebabkan oleh kelengkungan kornea
atau lensa yang tidak sempurna atau tidak rata.
5. Buta warna (Dyschromatopsia)
Seseorang dinyatakan mengalami buta warna jika tidak dapat melihat warna tertentu
atau tidak mampu membedakan satu warna dengan warna yang lain (biasanya merah
dan hijau).
6. Konjungtivitis
Konjungtivitis atau sering disebut pink-eye merupakan kelainan mata yang terjadi
karena peradangan pada konjungtiva.
7. Katarak
Katarak merupakan kelainan mata yang terjadi akibat penumpukan protein pada lensa
mata, sehingga menjadikan penglihatan samar. Jenis katarak yang paling sering terjadi
adalah katarak nuklir. 
8. Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit gangguan pada saraf penglihatan akibat peningkatan
tekanan di dalam bola mata.
TERMINOLOGI MEDIS

Analisis Kode
No Istilah
Prefix Root Suffix ICD
1. Diplopia Dipl(o)- -opia H53.2
Arti: Melihat dua gambar dari satu objek yang berdekatan (penglihatan ganda)
2. Heterophoria Heter(o)- -phoria H50.5
Arti: Penyimpangan sumbu pengelihatan dengan deviasi yang tidak selalu terlihat atau
tersembunyi (laten) dan dapat dilihat jika kerja fusi diganggu.

3. Iridocyclitis Irid(o)/Iris- -itis H20.9


Cycl(o)-
Arti: Peradangan pada iris mata dan badan siliar

4. Megalophtalmos Megalo- -ophtalmos Q11.3


Arti: Pembesaran pada mata
5. Keratitis Kerat(o)- -itis H16.9
Arti: Peradangan pada kornea
6. Iridocyclectomy Irid(o)/Iris- -ectomy 12.44
Cycl(o)-
Arti: Pengangkatan sebagian iris dan badan siliar
7. Iridoplasty Irid(o)/Iris- -plasty 12.39
Arti: Operasi perbaikan pada iris
8. Keratoplasty Kerat(o)- -plasty 11.69
Arti: Transplantasi kornea
9. Blepharorrhapy Blephar(o)- -rrhapy 08.52
Arti: Penjahitan kelopak mata
10. Orbitotomy Orbit(o)- -otomy 16.09
Arti: Pengangkatan jaringan lunak dari orbita
11. Keratoconus Kerat(o)- -onus H18.6
Arti: Penonjolan di pusat kornea
12. Photophobia Photophobia H53.1
Arti: Sangat peka terhadap cahaya
13. Uveitis Uvea- -itis H20.9
Arti: Peradangan yang terjadi pada uvea atau lapisan tengah mata
14. Iritis Irid(o)/Iris- -itis H20.9
Arti: Peradangan pada iris
15. Synechia Syne- -ia H21.5
Arti: Perlekatan iris ke kornea (anterior) atau ke lensa (posterior)
16. Cataract Cataract H26.9
Arti: Lensa mata menjadi keruh
17. Glaucoma Glauc(o)- -oma H40.9
Arti: Kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata

18. Strabismus Strabismus H50.9


Arti: Kondisi saat posisi kedua mata tidak sejajar dan keduanya bergerak ke arah yang berbeda
(mata juling)

19. Presbyopia Presbyopia H52.4


Arti: Penurunan kemampuan lensa mata untuk berfokus melihat suatu objek pada jarak dekat
20. Myopia Myopia H52.1
Arti: Rabun jauh
21. Blepharoconjuctivitis Blepharoconjungtiva itis H10.5

Arti : radang pada selaput bola mata dan kelopak mata


22. Astigmatisma Astigmatisma H52.2
Arti : mata silinder
23. Ulkus Kornea Ulkus Kornea itis H16.0
Arti : Luka terbuka pada kornea
24. Retinopathy Retino pathy H35.0
Arti : penyakit pada retina
25. Retinitis Retino it is H30.9
Arti : radang pada retina
26. Konjungtiviis Konjuctiva itis H10.9
Arti : radang pada selaput pelindung bola mata
27. Endophtalmitis Endhopthalmia itis H44.0
Arti : radang pada rongga ocular dan sekitarnya
28. Ambylopia Ambylopia itis H53.0
Arti : mata kabur yang biasa disebut mata malas
29. Retinoblastoma Retino oma C69.2
Arti : kanker pada retina
30. Hipermitropy Hiper Mitrophy H52.0
Arti : Mata tidak bisa memfokuskan benda pada jarak dekat
SOAL

1. Bagaimana urutan lapisan kornea dari depan ke belakang?


a. Epitel kornea, lapisan bowman, stroma, membran descement, endotel kornea
b. Epitel kornea, endotel kornea, lapisan bowman, stroma, membran descement
c. Membran descement, epitel kornea, lapisan bowman, stroma, endotel kornea
d. Lapisan bowman, epitel kornea, stroma, endotel kornea, membran descement
e. Stroma, epitel kornea, lapisan bowman, membran descement, endotel kornea
Jawabannya : A. Epitel kornea, lapisan bowman, stroma, membran descement, endotel
kornea
2. Setiap manusia memiliki warna mata yang berbeda-beda. Apa bagian mata yang
mengatur warna mata pada manusia?
a. Badan siliaris
b. Koroid
c. Iris
d. Pupil
e. Sklera
Jawabannya : C. Iris
3. Otot siliaris mempengaruhi bentuk lensa di dalam mata. Otot siliaris terhubung ke lensa
oleh serangkaian serat yang sangat tipis yang menahan lensa pada tempatnya di dalam
mata. Apa serat yang sangat tipis tersebut?
a. Badan siliaris
b. Zonula siliaris
c. Prosesus siliaris
d. Saraf optik
e. Konjungtiva
Jawabannya : B. Zonula siliaris
4. Seorang pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan penglihatan ganda, yaitu dapat
melihat dua gambar dari satu objek yang berdekatan. Dokter menegakkan diagnosis
diplopia. Berapa kode yang tepat untuk diagnosis tersebut?
a. H53.0
b. H53.1
c. H53.2
d. H53.3
e. H53.8
Jawabannya : C. H53.2
5. Seorang pasien lanjut usia datang ke rumah sakit dengan keluhan tidak dapat melihat.
Setelah dilakukan observasi, dokter mendiagnosis pasien dengan penyakit glaukoma.
Berdasarkan uraian tersebut, apa pengertian glaukoma?
a. Peradangan pada iris mata dan badan siliar
b. Penonjolan di pusat kornea
c. Lensa mata menjadi keruh
d. Kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata
e. Mata tidak bisa memfokuskan benda pada jarak dekat
Jawabannya : D. Kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata
6. Seorang pasien lanjut usia datang ke rumah sakit dengan keluhan tidak dapat melihat.
Setelah dilakukan observasi, dokter mendiagnosis pasien dengan penyakit glaukoma.
Berapa kode yang tepat untuk diagnosis tersebut?
a. H40.0
b. H40.1
c. H40.2
d. H40.8
e. H40.9
Jawabannya : E. H40.9
7. Apa penyakit yang tepat untuk kondisi mata dimana penglihatan tampak samar melihat
benda jarak jauh?
a. Miopi
b. Hipermetropi
c. Nyctalopia
d. Astigmatisme
e. Katarak
Jawabannya : A. Miopi
8. Seorang pasien memiliki kondisi mata dimana posisi kedua mata tidak sejajar dan
keduanya bergerak ke arah yang berbeda. Berdasarkan uraian tersebut, apa leadterm
yang tepat yang digunakan untuk mencari kode kondisi tersebut?
a. Astigmatism
b. Ambylopia
c. Strabismus
d. Heterophoria
e. Hordeolum
Jawabannya : C. Strabismus
9. Seorang pasien memiliki kondisi mata dimana posisi kedua mata tidak sejajar dan
keduanya bergerak ke arah yang berbeda yaitu melenceng ke arah atas. Berdasarkan
uraian tersebut, apa kode yang tepat untuk kondisi tersebut?
a. H50.0
b. H50.1
c. H50.2
d. H50.3
e. H50.9
Jawabannya : C. H50.2
10. Apa patologi yang tepat apabila terjadi kondisi dimana muncul suatu timbunan atau
selaput pada mata yang berbentuk seperti segitiga dengan puncak berada di arah kornea
mata?
a. Esotropia
b. Keratitis
c. Iridocyclitus
d. Synechia
e. Pterygium
Jawabannya : E. Pterygium
11. Seorang pasien datang ke IGD dengan kondisi kelopak mata yang robek akibat
kecelakaan lalu lintas. Dokter segera melakukan penjahitan kelopak mata. Berdasarkan
uraian tersebut, apa leadterm yang tepat untuk mengkode tindakan tersebut?
a. Iridocyclectomy
b. Blepharorrhaphy
c. Iridoplasty
d. Blepharoplasty
e. Orbitotomy
Jawabannya : B. Blepharorrhapy
12. Seorang pasien datang ke IGD dengan kondisi kelopak mata yang robek akibat
kecelakaan lalu lintas. Dokter segera melakukan penjahitan kelopak mata. Berdasarkan
uraian tersebut, apa kode yang tepat untuk tindakan tersebut?
a. 08.70
b. 08.09
c. 08.44
d. 08.52
e. 08.59
Jawabannya : D. 08.52
13. Seorang pasien datang ke IGD dengan kondisi kelopak mata yang robek akibat
kecelakaan lalu lintas. Dokter segera melakukan penjahitan kelopak mata. Berdasarkan
uraian tersebut, apa suffix dari tindakan medis tersebut?
a. –rrhexis
b. –rrhaphy
c. –ectomy
d. –plasty
e. –tomy
Jawabannya : B. -rrhaphy
14. Apa patologi yang tepat dimana kondisi lensa mata menjadi keruh dan terjadi pada usia
di atas 1 tahun dan di bawah 50 tahun?
a. Katarak juvenile
b. Katarak senile
c. Katarak kongenital
d. Katarak kronis
e. Katarak akut
Jawabannya : A, Katarak Juvenile
15. Apa kode yang tepat untuk tindakan pengangkatan sebagian iris dan badan siliar?
a. 12.40
b. 12.41
c. 12.42
d. 12.43
e. 12.44
Jawabannya : E. 12.44
16. Seorang pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada mata, pandangan
kabur, dan pandangan berkabut. Dokter mata memeriksa penyebab kondisi mata tersebut.
Setelah dilakukan observasi, dokter menegakkan diagnosis keratoconus yaitu penonjolan
di pusat kornea. Dokter memberikan tindakan transplantasi kornea. Berdasarkan uraian
tersebut, apa kode diagnosis yang tepat dari kondisi pasien tersebut?
a. H18.4
b. H18.5
c. H18.6
d. H18.7
e. H18.8
Jawabannya : C. H18.6
17. Seorang pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada mata, pandangan
kabur, dan pandangan berkabut. Dokter mata memeriksa penyebab kondisi mata tersebut.
Setelah dilakukan observasi, dokter menegakkan diagnosis keratoconus yaitu penonjolan
di pusat kornea. Dokter memberikan tindakan transplantasi kornea. Berdasarkan uraian
tersebut, apa kode tindakan yang tepat dari kondisi pasien tersebut?
a. 11.60
b. 11.61
c. 11.62
d. 11.63
e. 11.69
Jawabannya : E. 11.69
18. Apa sebutan untuk persimpangan antara sklera putih dan kornea bening?
a. Stoma
b. Limbus
c. Makula
d. Aqueous humor
e. Vitreous humor
Jawabannya : B. Limbus
19. Apa bagian mata yang bertanggung jawab terhadap ketajaman visual, penglihatan
sentral, dan penglihatan warna?
a. Makula
b. Iris
c. Kornea
d. Lensa
e. Retina
Jawabannya : A. Makula
20. Apa fungsi dari koroid?
a. Memberi warna pada mata
b. Memfokuskan cahaya
c. Memfokuskan objek
d. Memberi nutrisi pada retina
e. Mengontrol tekanan mata
Jawabannya : D. Memberi nutrisi pada retina

Anda mungkin juga menyukai