Anda di halaman 1dari 7

“ UAS KMB 2A ( TAKE HOME ) “

PROSES BATUK DAN BERSIN

DOSEN: SHOLIHATUL MAGHFIRAH,S.Kep.Ns, M.Kep

DISUSUN Oleh:
ANDIK FITRIANTO
NIM.18631733

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
2019
BATUK

A. Pengertian Batuk

Batuk adalah reflex fisiologis sebagai mekanis mepertahanan tubuh untuk


mengeluarkan benda asing dari saluran pernafasan.Batuk bukanlah merupakan suatu
penyakit, namun merupakan gejala adanya gangguan di saluran pernafasan.Namun bila
batuk itu berlebihan, maka batuk akan sangat mengganggu aktivitas. Refleks batuk dapat
ditimbulkan oleh berbagai sebab, diantaranya yaitu :
1) Adanya infeksi bakteri atau virus, misalnya tuberkulosa, influenza
2) Adanya factor alergi, seperti debu, hawa dingin, asap rokok.
3) Asma
4) Peradangan pada jaringan paru dan tumor.
5) Efek samping obat, seperti obat anti hipertensi captopril.
6) Adanya rangsangan kimiawi (gas, bau).

B. KomponenRefleks Batuk

Komponen reflex batuk diantaranya adalah reseptor, saraf aferen, pusat batuk, saraf
eferen, dane fektor.
1) Reseptor batuk:larings, trakea, bronkus, telinga, lambung, hidung, sinus
paranasal, faring dan pericardium serta diafragma.
2) Saraf Aferen : n, vagus, trigeminus dan frenikus.
3) Pusat batuk: tersebar merata di medulla dekat dengan pusat pernafasan.
4) Saraf eferen :n.vagus, frenikus, interkostal, lumbalis, trigeminus, fasial,
hipoglosus.
5) Efektor adalah otot laring, trakea, bronkus, diafragma, interkostaldan
abdominal.
C. MekanismeTerjadinya batuk

RESEPTOR PUSAT BATUK


SARAF EFEREN SARAF AFEREN
EFEKTOR

Terangsangnya bagian yang peka pada saluran pernapasan

Rangsang ditangkap oleh sensor taktil dan kemoreseptor aferen (nervus vagus) menuju
pusat pernapasan di medula oblongata

Di medula oblongata muncullah respons batuk

· Inspirasi udara ke paru-paru


· Menutupnya glotis oleh gerakan epiglotis
· Menutupnya pita suara agar udara inspirasi tertahan di dalam paru-paru

Udara yang tertahan menimbulkan tekanan dalam alveolus otot-otot abdomen dan
interkostalis interna berkontraksi dengan kuat lalu secara mendadak terjadi ekspirasi

Hal tersebut membuat epiglotis dan pita suara terbuka yang menyebabkan udara dengan
cepat melewati bronkus besar (tekanannya 100 mph) dan trakea, sehingga benda-benda
asing terbawa keluar
Mekanisme batuk terdiri dari 4 tahap, yaitu :
1) Inspirasi
Inspirasi maksimal, untuk mendapatkan volume udara yang banyak (± 2,5
liter). Semakin dalam inspirasi, semakin banyak udara yang terhirup, oesofagus dan
pita suara akan menutup, otot-otot pernapasan akan tegang, sehingga terjadi
peningkatan tekanan intra torakal.

2) Kompresi :
Pada tahap ini, terjadi penutupan glottis yang bertujuan untuk
mempertahankan volume udara di paru-paru pada saat tekanan intra torakal tinggi.
Penutupan glottis ini terjadi ± 0,2 detik. Pada tahap ini, otot ekspirasi berkontraksi
yang juga menyebabkan tekanan intra abdomen tinggi.

3) Ekspirasi / Ekspulsif
Tahap terbukanya glottis. Adanya tekanan intra torakal dan intra abdomen
yang tinggi, menyebabkan proses ekspulsif. Ekspulsif adalah proses dimana terjadi
ekspirasi yang cepat, singkat, dan kuat, sehingga terjadi pembersihan bahan-bahan
yang tidak diperlukan, seperti mucus, dll.

4) Relaksasi
Otot respiratorik akan relaksasi yang dapat berlangsung singkat atau lama
tergantung jenis batuknya. Apabila diperlukan untuk batuk kembali, makan proses
relaksasi akan berlangsung singkat untuk mempersiapkan proses batuk selanjutnya.
BERSIN

A. PengertianBersin

Bersin adalah respon tubuh yang dilakukan oleh membrane hidung ketika
mendeteksi adanya bakteri dan kelebihan cairan yang masuk kedalam hidung,
sehingga secara otomatis tubuh akan menolak bakteri itu. Bersin juga dapat
timbul akibat adanya peradangan (rhinosinusitis), benda asing, infeksi virus,
atau reaksi alergi. Reaksi alergi tersebut muncul karena paparan terhadap
bahan alergen.
Selain karena alergi, gejala pada hidung tersebut disebabkan bahan-bahan
non alergi yang ditimbulkan factor lingkungan. Di antaranya, perubahan udara,
temperatur, suhu, kelembapan, tekanan udara, atau bahan-bahan kimia dari
obat-obat atau kosmetik tertentu. Mungkin juga akibat polusi udara karena asap
kendaraan dan lingkungan industri.
Dalam hidung terdapat ujung-ujung saraf dari serat nyeri yang ditemukan
dalam membrane rongga hidung dan membrane mukosa olfaktorius. Ujung-
ujung inilah yang peka terhadap rangsangan bau yang dihantarkan oleh saraf
trigeminus. Ujung-ujung ini juga berperan menimbulkan bersin, imbibisi napas
dan respon refleks lain terhadap zat yang merangsang di hidung.
Pada saat bersin, lidah menutup aliran udara dan benda-benda asing yang
mengganggu tenggorokan digiring kemulut dan hidung yang pada akhirnya
menghasilkan bersin ketika bereaksi dengan ujung-ujung saraf pada serat nyeri
dalam hidung.
Syaraf-syaraf yang terdapat di hidung dan mata itu sebenarnya saling
bertautan, sehingga pada saat kita bersin, maka secara otomatis mata kita akan
terpejam. Hal ini untuk melindungi saluran air mata dan kapiler darah agar
tidak terkontaminasi oleh bakteri yang keluar dari membrane hidung.
Banyak artikel yang mengatakan bahwa saat bersin, jantung berhenti
berdenyut sesaat, namun hal ini hanya mitos belaka.Yang terjadi sebenarnya
ketika bersin ialah detak jantung akan mengalami pelambatan secara alami.
Penyebabnya ialah tarikan nafas sebelum bersin dan stimulasi dari saraf
vagus.Meski terjadi pelambatan detak jantung, efeknya sangat minim sehingga
mayoritas orang tidak menyadarinya.
B. Mekanisme Bersin

Rangsang yang memulai reflex bersin adalah iritasi pada saluran hidung,
impul saferennya berjalan di dalam saraf maksilaris ke medulla oblongata
dimana reflek sini digerakkan. Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan
yang terjadi pada reflex batuk, di sini uvula (uvula adalah massa kecil seperti
daging yang menggantung dari palatum molle di atas pangkal
Lidah) tertekan sehingga sejumlah besaru darah mengalir dengan cepat melalui
hidung dan mulut, sehingga membersihkan saluran hidung dari benda asing.

Rangsang ditangkap oleh reseptor taktil di hidung

Diteruskan ke nervus trigeminus

Berlanjut ke medula oblongata

Urutan mekanisme refleks bersin = mekanisme refleks batuk

Namun, pada bersin uvula dikondisikan ke bawah memungkinkan aliran udara


ekspirasi menjadi kuat dan dapat melalui rongga hidung dan mulut.
Daftar pustaka

Hasleton P.S. & Curry A. Anatomy of the lung. In: Spencer's Pathology of the Lung, 5th
edn, New York.: McGraw-Hill, 1996: 1–40 (ed. P.S. Hasleton).

William F. Ganong, Buku Ajar FisiologiKedokteranedisi 20, terj. M.


DjauhariWidjajakusumah, dkk (Jakarta: EGC, 2002), h. 182

Suwendra P, Purniti PS, Subadana IB. Aspirasi Benda Asing ke dalam Saluran Respiratori.
Dalam: Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi Pertama. Jakarta: IDAI;2008. p 420-26.

Rahajoe N, Supriyanto B, Setyanto DB. Pedoman Nasional Asma Anak. Jakarta: UKK
Pulmonologi PP IDAI; 2004.

Rahajoe N. Tatalaksana Jangka Panjang Asma Pada Anak. Dalam: Buku Ajar
Respirologi Anak. Edisi Pertama. Jakarta: IDAI;2008. p 136.

Anda mungkin juga menyukai