Anda di halaman 1dari 12

Keperawatan

Gerontik
Pada pasien Stroke

Kelompok 7
- Sri Nurul Kurniati
- Khusnul Qarimah
- Egayanti
- Sridepi
Definisi Stroke

Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang


menyebabkan defisit neurologis mendadak sebagai
akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak
(Sudoyo aru). Istilah stroke biasanya digunakan secara
spesifik untuk menjelaskan infark serebrum.
Etiologi
 Stroke iskemik (non hemoragic) yaitu tersumbatnya pembuluh darah
yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan
terhenti. 80% stroke adalah stroke iskemik dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu:
Stroke trombotik
Stroke embolik
Hipoperfusion sistemik
 Hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada
penderita hipertensi. Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
Hemoragik intraserebral
Hemoragik subaraknoid
Manifestasi Klinis
• Tiba-tiba mengalami kelemahan atau
kelumpuhan separuh badan
• Tiba-tiba hilang rasa peka
• Bicara cedel atau pelo
• Gangguan bicara dan bahasa
• Gangguan penglihatan
• Mulut mencong atau tidak simetris ketika
menyeringai
• Gangguan daya ingat
• Nyeri kepala hebat
• Vertigo
• Kesadaran menurun
• Proses kencing terganggu
• Gangguan fungsi otak
Patofisiologi

Tanpa memperhatikan penyebab, kejadian yang berada di balik serangan


stroke adalah kekurangan oksigen dan nutrien. Pada keadaan normal,
jika pembuluh arteri tersumbat, maka mekanisme autoregulasi akan
membantu mempertahankan peredaran darah serebral sampai terbentuk
sirkulasi kolarektal untuk mengalirkan darah ke daerah terkena. Jika
mekanisme kompensasi ini bekerja terlalu berlebihan atau aliran darah
serebral tetap terganggu selama lebih dari beberapa menit, maka
kekurangan oksigen akan menimbulkan infark jaringan otak. Sel-sel otak
akan berhenti bekerja karena tidak mempunyai simpanan glukosa atau
glikogen yang dapat dipakai selama metabolisme anaerob berlangsung.
Pemeriksaan penunjang

 Angiografi serebri: membantu menentukan penyebab


dari stroke secara spesifik seperti pendarahan arteriovena
atau adanya ruptur dan untuk mencari perdarahan seperti
aneurisma atau malformasi vaskuler
 Lumbal pungsi, CT Scan, EEG, Magnetic imaging
Resnance (MRI)
 USG Doppler: Untuk mengidentifikasi penyakit
arteriovena (masalah sistem karotis)
Penatalaksanaan
 Stadium hiperakut
Tindakan pada stadium ini dilakukan di instalasi rawat darurat dan merupakan
tindakan resusitasi serebro-kardio-pulmonal bertujuan agar kerusakan jaringan
otak tidak meluas.
 Stadium Akut
Pada stadium ini, dilakukan penanganan faktor-faktor etiologik maupun penyulit.
Juga dilakukan tindakan terapi fisik, okupasi, wicara dan psikologis serta telaah
sosial untuk membantu pemulihan pasien.
 Stadium Subakut
Tindakan medis dapat berupa terapi kognitif, tingkah laku, menelan, terapi bicara,
dan bladder training (termasuk terapi fisik). Mengingat perjalanan penyakit yang
panjang, dibutuhkan penatalaksanaan khusus intensif pasca stroke di rumah sakit
dengan tujuan kemandirian pasien, mengerti, memahami dan melaksanakan
program preventif primer dan sekunder.
Asuhan Keperawatan
Diagnosa
Defisit Nutrisi b/d
Gangguan Komunikasi Verbal b/d ketidakmampuan menelan
penurunan sirkulasi serebral makanan Gangguan Mobilitas Fisik b/d
• gangguan neuromuskular
Modifikasi Perilaku • Manajemen Nutrisi
Keterampilan Sosial • Promosi Berat Badan • Dukungan Ambulasi
• Promosi sosialisasi • Dukungan Mobilisasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai