Anda di halaman 1dari 35

HUBUNGAN KETERGANTUNGAN GADGET DENGAN

PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA SEKOLAH DI SD 16


ULUTEDONG KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2021

SKRIPSI

Oleh :

EGAYANTI
A.17.09.010

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
PANRITA HUSADA BULUKUMBA
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal dengan judul

“Hubungan ketergantungan Gadget terhadap perkembangan sosial anak usia

sekolah Di SD 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba ”. Proposal ini merupakan

langkah awal dalam menyusun skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan (S.kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Panrita

Husada Bulukumba.

Bersamaan dengan ini perkenangkanlah saya mengucapkan terimakasaih

yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. H. Idris Aman,S.Sos selaku ketua yayasan Panrita Husada Bulukumba.

2. Dr.Muryati.,S.Kep,M.Kes Selaku ketua Stikes Panrita Husada Bulukumba.

3. Dr. A. Suswani Makmur., S.Kep, Ns, M.Kes selaku Wakil Ketua 1

4. Haerani., S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan

5. Hj. Fatmawati., S.Kep, Ns, M.Kep selaku Pembimbing Utama yang telah

mengarahkan dan membimbing saya hingga sampai ke tahap ini

6. Edison Siringoringo S.kep ,Ns, M. Kep selaku Pembimbing Pendamping

yang telah mengarahkan dan membimbing saya hingga sampai ke tahap ini

7. Harianti Haris,S.kep Ns, M. Kep selaku penguji 1 yang telah

mengarahkan dan membimbing saya hingga sampai ke tahap ini

8. Nurlina ,S.kep Ns, M. Kep selaku penguji 2 yang telah mengarahkan dan

membimbing saya hingga sampai tahap ini

ii
9. Seluruh dosen yang telah mengajar dari awal perkuliahan sampai sekarang

sehingga saya dapat menambah banyak ilmu pengatahuan serta

memperluas wawasan dalam segala aspek khususnya ilmu keperawatan

10. Orang tua saya serta kakak kakak saya yang telah memberi saya

dukungan serta support dalam penyusunan proposal skripsi ini

11. Kepada teman-teman saya khususnya Sri depi, Khusnul Qarimah,

Nurazizah, Sri nurul kurniati , Echi Lestari yang telah banyak meluangkan

waktu dari pengumpulan judul hingga tersusunnya proposal skiripsi ini

12. Kepada adik adik saya mita , ayu ,alya ,naila yang selalu memberi saya

banyak dukungan, saran serta semangat dalam mengerjakan proposal

skripsi ini.

Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

proposal skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidak

sopanan yang secara tidak sengaja saya perbuat, semoga allah swt

senantiasa memudahkan setiap langkah-langka kita menuju kebaikan dan

selalu menganugrahkan kasih sayangnya untuk kita semua. Amin.

Bulukumba, 08 Agustus 2021

Penulis

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan teknologi saat ini menuntut masyarakat untuk berinteraksi

dengan perkembangan zaman. Di era globalisasi saat ini sudah banyak

macam teknologi yang memudah kan kita dalam berinteraksi dan

berkomunikasi, maka tidak salah jika saat ini fenomena yang terjadi

masyarakat tidak dapat berjauhan dengan teknologi. Di mana saat ini anak

anak lebih mudah menemukan aplikasi yang menarik pada smarfone atau

Gagdet dari pada berinteraksi di luar rumah , teknologi saat ini semakin

meluas untuk mendapatkan informasi dan banyak jasa yang ada di smarfone

untuk memberikan ketertarikan pada anak

Internet terbesar di Asia Tenggara. Internet di Indonesia disaat ini telah

jadi kebutuhan primer untuk para penggunanya, perkembangan sosial media

pula jadi salah satu aspek berarti. Bersumber pada Survei Informasi Global

Website Index, Indonesia merupakan Negeri yang mempunyai pengguna

sosial media yang sangat aktif di asia. Indonesia mempunyai 79,7% user aktif

di sosial media mengalahkan Filipina 78%, Malaysia 72%, Tiongkok 67%.

Informasi statistik pertumbuhan internet di Indonesia menggapai 15%.

Pengguna internet dengan memakai gadget menggapai 14% dari populasi

(Warisyah, 2015).

Perkembangan teknologi di Indonesia tumbuh sangat pesat terbukti dengan

banyaknya pemakaian gadget dengan bermaca merek dan jenis tersebar luas

diseluruh wilayah Indonesia. Bagi serfei di atas pemakaigadget bertambah

1
secara signifikan di Indonesia serta diperkirakan masuk 4 besar populasi

pengguna gadget terbanyak di dunia pada tahun 2016.

Bagi riset Teknologi komunikasi yang berkembang pesat, bisa mengganti

pola interaksi dan komunikasi manusia. Berkembangnya teknologi

komunikasi meringankan manusia buat selalu keep in touch( berhubungan)

bersama orang lain tanpa menghiraukan ruang dan waktu. Tidak dapat

dipungkiri kehadiran teknologi bisa mendapatkan kehidupan manusia. Tidak

terdapat yang tidak bisa dicoba oleh gadget mulai dari sarana buat bermain

hingga dilaksanakan untuk keperluan bekerja, membuat kehidupan manusia

tidak bisa lepas dari gadget. Bersamaan dengan berkembangnya era, manusia

kurang paham kalau akibat dari pemakaian gadget secara kelewatan bisa

memunculkan bermacam berbagai kendala kesehatan.

Menurut penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Salsabila (2016)

menguraikan bahwa lama atau durasi penggunaan gadget pada anak-anak

dapat memberikan dampak terhadap perkembangannya. Hal tersebut di

dukun oleh hasil penelitian Novitasari dan Khotimah (2016) bahwa

pengenalan gadget terlalu dini pada anak dapat mempengaruhi interaksi

sosial anak.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rideout didapatkan hasil

bahwa terdapat anak usia 2 sampai 4 tahun telah menghabiskan waktunya

di depan layar selama 1 jam 58 menit perharinya dan anak usia 5 hingga 8

tahun menghabiskan waktu di depan layar selama 2 jam 21 menit setiap

harinya. Hal ini bertentangan dengan pendapat Starburger yang menyatakan

adalah anak hanya berada di depan layar < 1 jam setiap harinya.

2
Dari hasil penelitian Kamil (2016) bahwa gadget sangat mempengaruhi

pemudah pemudi sehingga membuat banyak dampak seperti hilangya

kebiasaan lama yang sering terjadi saat berkumpul saling berkomunikasi

langsung tatap muka, seperti pemborosan biaya, antisosial, tidak memiliki

batasan penggunaan gadget, gadget telah merubah gaya hidup kebiasaan

terdahulu.

Berdasarkan survei Siemens Mobile Lifestyle III, ditemukan bahwa 60% dari

respondennya lebih senang menggunakan gadget dalam hal ini ponsel untuk

mengirim dan membaca SMS atau memainkan games di tengah pembelajaran

yang dianggap membosankan (Nurudin, 2005). Dengan nya realitas seperti

itu, akan ada banyak perubahan yang terjadi pada diri pelajar yang

menggunakan gadget. Hal ini khususnya pada perilaku sosial siswa, karena

pada dasarnya siswa itu makhluk sosial. Segi utama yang perlu diperhatikan

bahwa manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial. Sejak dilahirkan, ia

membutuhkan pergaulan dengan orang-orang lain untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan biologisnya, makanan, minuman dan lainnya. Jika

perilaku siswa yang menggunakan gadget semacam itu dibiarkan terlalu

lama, maka tidak menutup kemungkinan akan membentuk sikap sosial yang

baru bagi siswa yakni sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan sosial

sekolahnya, baik interaksi antarsiswa, guru maupun lingkungan sekitar.

Penggunaan gadget pada anak semakin meningkat. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Rideout diketahui bahwa terjadi peningkatan

penggunaan media dan gadget pada anak yaitu 38% pada tahun 2011 dan

meningkat menjadi 72% pada tahun 2013. Salah satu faktor yang mendasari

3
meningkatnya persentase anak yang menggunakan gadget yaitu karena

semakin berkembangnya teknologi. Seiring berkembangnya teknologi, maka

gadget tampil dengan sistem touch screen yang membuat siapapun lebih

mudah untuk menggunakannya, terutama anak kecil yang belum bisa

membaca sekalipun, seperti penggunaan smartphone (Iswidharmanjaya,

2014).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas VI SDN

Kebun 6 Banjarmasin (54%) memiliki kebiasaan menggunakan gadget lebih

dari 2 jam dalam setiap harinya. Berdasarkan Hasil analisis data menunjukkan

bahwa pada responden laki-laki lebih banyak yang berperilaku berisiko

(60,7%) dibandingkan dengan perilaku tidak berisiko (39,3%) dalam

penggunaan gadget. sedangkan pada responden perempuan, lebih banyak

yang berperilaku tidak berisiko (54,6%) dibandingkan dengan perilaku

berisiko (45,4%) dalam penggunaan gadget. Jadi, perilaku penggunaan gadget

yang berisiko lebih banyak terjadi padaresponden laki-laki dibandingkan

dengan responden perempuan(Sapti Anggriani, 2019).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti Di SD 16 Ulutedong

Kabupaten Bulukumba di dapatkan jumlah keseluruhan siswa sebanyak 16

.Dan berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan kepada wali kelas

ditemukan informasi bahwa guru terkadang membiarkan siswa untuk

membawa gadget kesekolah setiap satu sampai empat kali setiap bulannya

hal ini dilakukan jika siswa diberikan tugas dan wajib menyelesaikan di

sekolah , akan tetapi hal ini terkadang banyak disalah artikan oleh beberapa

siswa dimana masih seringnya ditemukan siswa yang membawa gadget pada

4
jam pelajaran dan pada waktu itu tidak ada izin dan pemberitahuan dari guru

untuk membawah gadget.

Ketergantungan adalah kondisi seseorang yang tidak dapat terlepas dari

sesuatu yang di anggap segalahnya . Dia akan merasakan jika tidak

mengakses walaupun dalam waktu singkat(Utama, 2012)

Berdasarkan uraian diatas terkait tentang banyaknya penggunaan gadget di

kalangan anak usia sekolah, saya tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai ketergantungan Gadget terhadap perkembangan sosial anak usia

sekolah siswa kelas V Di SD 16 Ulutedong .

Fenomena yang terjadi akibat ketergantungan Gadget yaitu suatu hal yang

negatif di karenakan manusia cenderung menyepelekan lawan bicara dan

tidak memberikan apresiasi (Hanika, 2015)

B. Rumusan Masalah

Indonesia salah satu pengguna gadget terbanyak di dunia , apa lagi saat ini

gadget tidak hanya dapat di akses oleh orang dewasa saja tetapi juga sudah

banyak di akses oleh kalangan anak anak sekolah . Penggunaan gadget yang

berlebihan pada anak dapat mempengaruhi perkembangan sosial ,hal ini dapat

mempengaruhi perkembangan anak , maka dari itu mulai saat ini anak perlu

di beri pengertian tentang bagai mana pentingnya berinteraksi kepada orang

lain agar anak tidak terus menerus menggunakan gadget secara berlebihan

dan mengganggu proses belajar . Dari hasil wawancara yang telah di lakukan

Di SD negri 16 Ulutedong .mengatakan belum pernah ada dilakukan

pemberian edukasi tentang dampak penggunaan gadget terhadap

perkembangan sosial siswa anak.

5
Sehingga hal tersebut memberikan ide bagi peneliti untuk

meremuskan masalah penelitian yaitu apakah ada “ Hubungan antara

ketergantungan gadget terhadap perkembangan sosial pada anak usia sekolah

di SD Negri 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba” ?

Berdasarkan latar belakang diatas ,maka perumusan masalah dalam

penelitian sebagai berikut “Hubungan ketergantungan gadget dengan status

mental anak di desa garanta kab,Bulukumba ?

C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan ketergantungan gadget dengan perkembangan

sosial anak usia Sekolah Di SD 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba

2. Tujuan Khusus

a) Diidentifikasinya ketergantungan gadget pada anak usia sekolah dasar

Di SD 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba

b) Diidentifikasinya Perkembangn sosial anak usia sekolah dasar Di SD

16 Ulutedong . Kabupaten Bulukumba

c) Diidentifikasinya hubungan Gadget dengan perkembangan sisoal anak

usia sekolah Di SD 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapkan mampu menambah wawasan bagi semua

kalangan tentang ketergantungan (GADGET ) terhadap perkembangan

sosial anak serta menjadi bahan ajar untuk ke depannya khususnyan pada

penggunaan gadget

6
2. Hasil penelitian ini harapkan dapat menjadi bahan perkembangan dan

pengetahuan lebih dalam mengenai penggunaan gadget pada anak

dengan pengawasan oran tua dan juga dapat menambah wawasan oleh

pembaca.

BAB II

7
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Tentang Perkembangan Sosial Anak

1. Pengerian anak

a. Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan

Atau perkembangan yang di mulai dari bayi hinggah remaja .Masa

kanak merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yanUg di

mulai dari bayi (0-1 tahun), usia bermain (1-2,5 tahun), pra sekolah

(2,5-5 tahun),usia sekolah (5-11 tahun), hingga remaja . Rentang ini

berbeda antara anak 1 dengan yang lain ,mengingat latar belakan anak

berbeda Y(Ahmad Susanto, 2011)

b. Anak usia 6-12 tahun dimana banyak ahli menganggap masa ini sebagai

masa latent , dimana apa yang telah diajarkan pada masa anak-anak

berlangsung terus pada perkembangannya menuju remaja awal, tahap

usia ini di sebut sebagai usia gangHe, dimana anak mulai mengalihkan

perhatian dan hubungan intim dalam keluarga kerja sama antar teman

dan sikap sikap terhadap kerja dan belajar(singgih, 2008)

c. Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Dalam arti,dia belum memiliki

kemampuan. untuk bergaul dengan orang lain.Untuk mencapai

kematangan sosiKal anak harus belajar tentang cara cara

penyusuwaian diri dengan orang lain . Kemampuan ini diperoleh oleh

anak melalui berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul dengaJn

orang –orang di lingkunIizzgannya baik orang tua, saudara,teman

sebaya ,atau orang dewasa lainnya (Ahmad Susanto, 2011)

8
d. Perkembangan anak adalah perubahan perubahan yang terjadi dalam

seluruh demensi yang ada dalam diri anak , baik demIensi fisik

demensi sosial , demensi emosi, kognetig dan spiritual berhubungan

erat satu sama yang lain.(Magdalena, 2021)

1) Kelahiran sampai Usia Tiga Tahun ,

a) Bereaksi terhadap orang lain

b) Menikmati pada saat bergaul dengan anak-anak lain

c) Dapat memelihara keterlibatan dengan anak yang lain untuk

suatu periode yang sangat pendek

d) Mampu berbagi tanpa perlu membujuk

e) Menunjukkan kemampuan yang sangat kecil untuk menunda

kepuasaan.

f) Dapat meniru tindakan dari orang lain

g) Mulai untuk melibatkan diri pada permainan yang parallel.

2) Usia 3-4 tahun

a) Menjadi lebih sadar akan diri sendiri

b) Mengembangkan perasaan rendah hati

c) MeUuunjadi sadar akan rasial dan perbedaan seksual

d) Dapat mengambil arah, mengikuti beberapa aturan

e) Memiliki perasaan yang kuat kea rah rumah dan keluarga

f) Menunjukkan suatu perubahan dalam hal perasaan atau

pengertian dari kepercayaan pada diri sendiri.

g) Bermain parallel; mulai bermain permainan yang

memerlukan kerja sama.

9
3) Usia 5-6 tahun

a) Menyatakan gagasan yang kaku peran jenis kelamin

b) Memiliki teman baik, meskipun untuk jangka waktu yan

pendek

c) Sering bertengkar tetapi dalam waktu yang singkat

d) Dapat berbagi dan mengambil giliran

e) Ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan pengalaman di

sekolah

f) MeJjjmpertimbangkan setiap guru merupakan hal yang

sangat penting

g) Ingin menjadi yang nomor satu

h) Menjadi lebih posesif terhadap barang-baran kepunyaannya

e. Pengertian perkembangan sosial

Perkembangan sosial adalah pencapaian kematapan dalam

hubungan sosial.Dapat juga di artikan sebagai proses belajar untuk

menyusuakan diri terhadap norma norma kelompok , moral dan tradisi

, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan

bekerja sama (Ahmad Susanto, 2011).

Dimana perkembangan sosial individu ditandai dengan pencapaian

kematangan dalam interaksi sosialnya, bagaimana ia mampu bergaul,

beradaptasi dengan lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap

norma-norma kelompok (Retno Pangestuti, 2013). Robinson A (1981)

mengartikan sosialisasi sebagai proses yang membimbing anak kearah

perkembangan kepribadian sosial sehingga mampu menjadi anggota

10
masyarakat yang bertanggung jawab. Perkembangan sosial seseorang

sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia berada, baik

keluarga, teman sebaya, guru, dan masyarakat sekitarnya.(umi,

1.2,juli-desember2017)

Pada awalnya, tingkah laku sosial anak dipengaruhi dari

lingkungan keluarganya. Kemudian perkembangannya dipengaruhi

dari lingkungan sekolah dan masyarakat. Perlakuan dan bimbJjjingan

orang tua pada anak sangat berpengaruh pada perkembangan sosialnya

diberbagai aspek kehidupan sosial atau norma-norma kehidupan

bermasyarakat serta dapat mendorong dan memberikan contoh kepada

anaknya bagaimana hidup sebagai makhluk sosial dan menerapkan

norma-norma dalam kehidupan sehari-hari. Yusmi Warisyah

(2018:131) mengatakan bahwa “Penggunaan Internet dikalangan

anak-anak semakin memprihatinkan dan tentu memiliki dampak

negatif terhadap tumbuh kembang”. Menurutnya anak-anak lebih

cepat beradaptasi dengan teknologi yang ada dan sering terlena

dengan kecanggihan gadget yang tersedia fitur-fitur didalamnya.

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Ana

(Hurlock, 2015)

1) Faktor Lingkungan Keluarga

Untuk mencapai kematangan sosial , anak harus belajar tentang

caracara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini

diperoleh anak melalui kesempatan atau pengenalan bergaul

dengan orang-orang dilingkungannya, baik orang tua, saudara,

11
teman sebaya ataupun orang dewasa lainnya. Dan lingkungan

keluarga adalah lingkungan yang pertama akan dikenal anak.

2) Faktor Dari Luar Rumah

Faktor di luar rumah adalah wadah bagi anak untuk bersosialisasi.

Di luar rumah anak akan bertemu dengan orang yang lebih banyak,

seperti teman sebaya, orang yang lebih kecil darinya, orang

dewasa, sehinggga sosialnya akan berjalan sesuai dengan perannya

di lingkungan tersebut.

3) Faktor Pengaruh Pengalaman Sosial Anak

Jika seorang anak memiliki pengalaman sosial yang buruk,

seperti tidak diperbolehkan main keluar rumah oleh orang tuanya,

maka hal itu, akan berpengaruh bagi proses sosialisasinya kepada

lingkungan sekitarnya yang berada di luar rumah. Hal ini, akan

menyebabkan anak menjadi tidak tahu dan kurang bersosialisasi

dengan lingkungan di luar rumah.

g. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial adalah:

1) Interaksi Antar status

Interaksi antar status adalah hubungan antara dua pihak dalam

individu yang berbeda dalam satu lingkungan yang bersifat

formal sehingga masingmasing pihak dapat melakukan

interaksinya didasarkan pada status masing-masing. Misalnya

hubungan antara guru dan siswa atau siswa dengan orang tua atau

dengan keluarganya yang berbeda status. (Hana pebrianti, 2017)

2) Interaksi Antar kepentingan

12
Interaksi antara kepentingan merupakan hubungan antara pihak

induvidu yang berorientasi terhadap kepentingan dari masing-

masing pihak. Dalam hubungan ini, masing-masing pihak saling

memberikan solidaritasnya untuk mendukung terciptanya suatu

sikap yang harmonis sehingga komunikasi tersebut dapat tercapai

dengan baik.

3) Interaksi antara Keluarga

Interaksi antar keluarga merupakan suatu hubungan yang terjadi

antar pihak yang mempunyai hubungan darah. Pada hubungan

ini,solidaritas antara anggota yang relatif lebih tinggi dan bentuk

hubungannya lebih bersifat informal.

4) Interaksi antar Persahabatan

Interaksi ini merupakan hubungan antara dua atau lebih dimana

masing- 8 | Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan

Interaksi Sosial Anak Usia Dini masing individu sangat

mendambakan adanya komunikasi yang saling menguntungkan

untuk menjalin suatu Ijzghubungan yang sedemikian dekat atau

kekerabatan...

B. Tinjauan Teori Tentang Pengertian ketergantungan Gegdet


Gadget merupakan perangkat perangkat kecil yang memiliki fungsi

khusus. Diantaranya martphone seperti iphone dan blackberry, serta

netbook (persamaan antara komputer portabel seperti notebook daNnn

internet). (Hana pebrianti, 2017)

13
Anak -anak yang masih berusia sekitar 7-12 tahun tersebut, tentunya

penggunaan gadgeKt dapat menjadi hal yang positif maupun negatif

bahkanN lebih banyak negatifnya, dikarenakan gadget ini dapat membuat

seseorang yang memakainya ini merasa kecanduan untuk ingin terus

memainkan aplikasi-aplikasi yang ada di dalamnya. Dengan demikian, anak

menjadi individual dan anti sosial padahal usia mereka seharusnya dapat

berinteraksi dengan rekan-rekannya untuk bermain permainan aktivitas

fisik. Oleh karena itu, peran orang tua sangat diperlukan yakni harus

senantiasa memantau dan mengawasi anak saat menggunakan gadget.(Futri

Sofiatul, 2021)

Gadget adalah smartphone genggam atau telpon seluler (smartp hone)

yaitu perangkat komunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar

yang sama dengan telepon konvensionalsaluas tetapi, namun dapat di

bawah kemana mana (portable/mobile)dan tidak perlu di sambung dengan

jaringan telepon menggunakn kabel (Jurissa marpung, 2018).

Penggunaan gadget secara terus-menerus akan menimbulkan kecanduan

pada penggunanya. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian karena dampak

negatif yang begitu mengkhawatirkan terlebih bagi anak-anak yang

menggunakan gadget. Maka dari itu peran orang tua sangat penting dalam

memberikan dan melakukan pengawasan dan pengontrolan penggunaan

gadget pada anak. “Keluarga disarankan untuk lebih memperhatikan

penggunaan gadget pada anak saat dirumah dengan cara memberikan

batasan waktu untuk bermain gadget pada anak saatTt dirumah dengan

melakukan hal yang menarik seperti mengajak bermain diluar rumah, ajak

14
anak untuk lebih banyak beraktivitas (olahraga, bermain musik, dll), dan

bersosialisasi dengan teman sebayanya” (Yummi ariston, 2018)

Penggunaan gadget yang berlebihan akan berdampak buruk bagi anak.

Anak yang menghabiskan waktunya dengan gadget akan lebih emosional,

bahkan dapat membentuk sikap pemberontak pada anak karena merasa

diganggu saat orang lain maupun orang tuanya yang berbicara maupun

bermaksud berinteraksi secara fisik pada anak saat anak sedang asyik

bermain gadget seperti game.

a. Dampak positif dan negatif gadget

1) Dampak positif pengguna gadget yaitu:

a) gadget Berkembangnya imajinasi (melihat gambar kemudian

menggambarkan sesuai imajinasi yang melatih daya ingat tanpa

dibatasi oleh kenyataan)

b) Melatih kecerdasan (dalam hal ini dapat terbiasa dalam tulisan angka

gambar yang mampu melatih proses belajar

c) Meningkatkan Lrasa percaya diri (saat anak menangkan suatu

permainan akan termotivasi untuk melakukan permainan).

d) Mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika dan

pemecahan masalah (dalam masalah ini anak akan timbul kesadaran

dasar ingin tahu akan suatu hal yang membuat anak akan muncul

kesadaran kebutuhan belajar dengan send irinya tampa perlu paksaan)

(Marpaung, 2018)

2) Dampak Negatif pengguna

15
a) Penurunan kesadaran saat belajar (pada waktu belajar anak terbiasa tidak

fokus dan hanya mengingat pada gadget. Meisalnya anak teringat pada

permainan gadget seolah olah dia seperti pemeran dalam game tersebut

b) Malas menulis dan membaca (hal ini berdampak pada pemakaian gadget

seperti ,pada waktu anak membuka video aplikasi yutobe anak cenderung

melihat dirihya tampa harus menulis apa yang mereka cari

c) Penurunan pada kemampuan berinteraksi ( contoh anak kurang bermain

dengan teman sekitar lingkungannya,tidak memperdulikan suasana )

d) Ketagihan (anak akan sulit dan akan kecanduan dengan gadget karena

sudah terdapat suatu hal yang menjadi kebutuhan dirinya)

e) Dapat berdampak gangguan kesehatan( tentu dapat berdampak gangguan

kesehatan karena paparan radiasi yang ada pada gadget dan dapat merusak

kesehatan mata anak) (Marpaung, 2018).

b. Tanda tanda anak kecandua gadget yaitu

1) Kehilangan keinginan untuk beraktivitas

2) Berbicara tentang teknologi secara terus menerus

3) Cenderung sering membantah suatu perintah jika itu menghalangi

dirinya mengakses gadget

4) Sensitif atau gampang tersinggung, menyebabkan mood yang mudah

berubah

5) Egois, sulit berbagi waktu dalam penggunaan gadget dengan orang lain

6) Sering berbohong karena sudah tidak bisa lepas dengan gadgetnya, dengan

kata lain anak akan mencari cara apapun agar tetap bisa menggunakan

gadgetnya walaupun hingga mengganggu waktu tidurnya

16
c. Ada beberapa catatan tentang perkembangan baru dalam komunikasi

di Indonesia, terutama dengan penggunaan gadget, yaitu:(Warisyah,

2015)

1) Komunikasi gadget telah menurunkan minat baca masyarakat.

2) Komunikasi dengan gadget telah memunculkan praktik illegal.

3) Penggunaan gadget di Indonesia lebih digunakan untuk gaya hidup

bukan utnuk kebutuhan komunikasi.

C. Kerangka teori

Anak SD

Perkembangan sosial
Gadget
anak

Manfaat Gadget
Fakto–Faktor perkembngan
1. Berkembangnya
imajinasi sosia
2. Melatih kecerdasan
3. Meningkatkan rasa 1. Faktor lingkungan keluarga
percaya diri 2. Faktor dari luar 17
4. Mengembangkan 3. Faktor pengaruh sosial anak
kemammampuan
Bentuk-bentuk Interaksi
Dampak penggunaan Gadget Sosial
1. Interaksi Antar status
1. Penurunan kesadaran saat belaja
2. Interaksi Antar kepentingan
2. Malas menulis dan membaca
3. Interaksi antar keluarga
3. Penurunan pada kemampuan berinteraksi
4. Interaksi antar
4. Ketagihan
persahabatan.
5. Dapat berdampak gangguan kesehatan

Penggunaan Gadget Perkembangan sosial

BAB III

VARIABEL PENELITIAN

A. Kerangka konsep
Kerangka konseptuakl disintesis, dianstraksi dan dari berbagai teori dan
pemikiran ilmiah, yang mencerminkan paradigm sekaligus tuntunan untuk
mencegah masalah peneliti dan merumuskan hipotesis . Kerangka konseptual
penelitian dapat berbentuk bagan , atau persamaan fungsional , yang di
lengkapi dengan uraian kualitatif.

Perkembangan
sosial pada anak 18

usia s ekolah
Ketergantungan Gadget

Gambar 3 1 Kerangka Konsep

Keterangan:

Variabel independen

Variabel dependen

Penghubung antar variabel

B. Variabel penelitan
1. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau nilainya

menentukan variabel lain (Nursalam, 2017). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah ketergantungan Gadget terhadap perkembangan sosial

anak usia sekolah Di SD 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba .

2. Variabel dependen adalah variabel yang nilainya di pengaruhi atau variabel

yang bergantung independen (Kusuma Dharma, 2011). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah perkembangan sosial anak usia

sekolah Di Sd 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba

C. Definisi konseptual
Definisi konseptual adalah gambaran kemudian di ungkapkan dalam kata kata

yang dapat membantu pemahaman (Suyanto 2011).

1. Pengertian ketergantungan

19
Ketergantungan adalah kondisi seseorang yang tidak dapat terlepas

dari sesuatu yang dianggapnya segalanya .Dia akan merasa gelisa jika

tidak mengakses walaupun dalam waktu singkat (Utama, 2012).

Gadget adalah eletronik kecil yang memiliki tujuan khusus untuk

mengunduh informasi-informasi terbaru dengan berbagai teknologi

maupun fitur terbaru yang ada didalamnya, sehingga dapat membuat

hidup manusia menjadi lebih praktis.

2. Perkembangan sosial adalah pencapaian kematapan dalam hubungan

sosial .Dapat juga di artikan sebagai proses belajar untuk

menyusuakan diri terhadap norma norma kelompok , moral dan tradisi

meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan

bekerja sama (Ahmad Susanto, 2011).

D. Definisi operasional
Defenisi operasional merupakan penyusunan defenisi operasional yang

memungkinkan orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang

dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali.

Adapun diefenisi operasional dari penelitian ini sebagai berikut

1. Definisi ketergantungan

Ketergantungan merupakan dimana seseorang tidak bisa lepas dari

apa yang selalu di buatnya ,dan merasa gelisah jika tidak melakukan

hal tersebut .

Gadget adalah eletronik kecil yang memiliki tujuan khusus untuk

mengunduh informasi-informasi terbaru dengan berbagai teknologi

20
maupun fitur terbaru yang ada didalamnya, sehingga dapat membuat

hidup manusia menjadi lebih praktis.

Namun Gadget juga memberikan efek yaitu ketergantungan dalam

mengaplikasikan Gadget terlalu keseringan atau durasi yang di mainkan

tidak terkontrol.

a) Kriteria objektif :

1) Tinggi : Bila skor yang dihasilkan ≥39

2) Rendah : Bila skor yang dihasilkan <39

Alat ukur : Lembar kuesioner

Skala ukur : Nominal

2. Perkembangan perilaku sosial anak merupakan minat atau keinginan

terhadap aktivitas dengan teman sebayanya, individu lain maupun satu

kelompok .

a) Kriteria objektif :

1) Baik : Bila skor yang dihasilkan ≥35

2) Buruk: Bila skor yang dihasilkan <35

Alat ukur : lembar kuesioner

Skala pengukuran : ordinal

E. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan sementara dari sebuah masalah penelitian

(Suyanto2011). Hipotesis dalam penenitianin ini adalah:ada hubungan antara

penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial anak usia sekolah Di Sd

16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba.

21
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian
Desain penelitian adalah modal atau metode yang di gunakan penelitian

untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya

penelitian . (Kusuma Dharma, 2011).

22
Jenis penelitian digunakan oleh penelitian ini yaitu rancangan penelitian

dengan metode cross sectional (Hubungan dan asosiasi). Cross sectional

(Hubungan dan asosiasi) adalah jenis penelitian yang menekankan waktu

pengukuran /observasi data variabel independen dan dependen hanya satu

kali pada satu saat.(Nursalam, 2017).

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan

ketergantungan Gadget terhadap perkembangan sosial anak usia sekolah Di

SD 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba

B. Waktu Dan Lokasi Penelitian


1. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah Dasar Di SD 16

Ulutedong Kabupaten Bulukumba

2. Waktu penelitian dilaksanakan dibulan juni 2021 Di SD 16

Ulutedong Kabupaten Bulukumba

C. Populasi Dan Sampel


1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijadikan wilayah

generalisasi. Elemen populasi adalah keseluruhan subjek yang akan

diukur, yang merupakan unit yang akan diteliti (Prof. Dr. Sugiyono, 201

8).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5-6 Di SD 16 Ulutedong

Kabupaten Bulukumba berjumlah 160 siswa .

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut ( Dr. Prof. Sugiyono, 2018) .Jumlah sampel penelitian ini

23
berjumlah 168 dengan tehnik pengambilan sampel non frobilyti sampling

dengan pendekatan sampling purposive yaitu :Sampling purposive adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu(Dr.Prof.Sugiyono,2018). Rumus penentuan sampel deskriptif

kategorik berpasangan menggunakan rumus sebagai berikut :

N. z. p.q
n=
d (N-1) + z. p. q

48 (1,96) .0,5. 0,5


=
(0,05) (48-1) + (1,96). 0,5. 0,5

= 42,7

= 43 responden

Keterangan:

n = perkiraan besar sampel

N = perkiraan besar populasi

z = nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96)

p = perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%

q = 1-p (100% - p)

d = tingkat kesalahan yang dipilih (d= 0,05)

a. Kriteri Inklusi

karakteristik umum subjek penelitian (Nursalam, 2017)

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.

1) Usia 11 – 12 tahun

2) Responden dapat berkomunikasi dengan baik

3) Responden dapat membaca dan menulis

24
4) Responden memiliki smartphone untuk mengakses media sosial

5) Responden aktif membuka media sosial > 5 jam/hari

6) Bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Ekslusi

subjek yang memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab.

(Nursalam, 2017)

1) Responden bukan murid SD 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba

2) Responden menolak berpartisipasi

3) Responden dalam keadaan sakit

4) Responden tidak memiliki smartphone

D. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena

dikatakan variabel (Prof. Dr. Sugiyono, 2018).

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penggunaan Gadget

Untuk variabel penggunaan gadget menggunakan skala likert dengan

kuesoner 10 pertanyaan dengan jawaban Tinggi =skor 1/ Rendah =

2.Penelitian ini di lakukan Di SD 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba

2. Perkembangan sosial anak

Untuk perkembangan sosial anak menggunakan skala likert dengan

kuesioner 10 pertanyaan dengan jawaban Baik = skor 1 /Buruk 2 .

25
Hubungan ketergantungan gadget terhadap perkembangan sosial anak

usia sekolah Di SD 16 Ulutedong Kabupaten Bulukumba ..

E. Tehnik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah sebuah proses pendekatan yang di lakukan pada

subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam

suatu penelitian (Nursalam, 2017).

1. Data primer adalah data mentah (asli) yang di peroleh peneliti secara

langsung dari respondennya tampa adanya interpretasi atau pernyataan

yang menunjukan pendapat atau posisi peneliti terhadap penelitian yang

dilakukannya .

Data primer dari penelitian ini adalah anak yang mengalami

ketergantungan Gadget .

2. Data sekunder adalah data yang di peroleh dari sumber yang sudah ada

yang berasal dari pengumpulan orang lain untuk kepenKtingan tertentu

seperti buku, laporan, bulletin, majalah yanUg sifatnya dokumentasi.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah responden yang di

peroleh dari data SD 16 ulutedong .

F. Alur Penelitian

Proposal penelitian

Hipotesis penelitian

Ada hubungan Gadget (ketergantungan) Pada anak

Populasi

Anak yang menggunakan Gadget lebih dari 5 kali sehari

26
Sampel (Teknik besar)

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive


sampling

Instrument
Ijin penelitian Ijin penelitian SD 16
penelitian
ulutedong

Pengumpulan
Variabel independen
data Variabel dependen
menggunakan
kuesioner
ketergantungan
Gambar 4 1 Alur Penelitian

G. Pengolahan dan Analisa Data

1. Tekni pengolahan data

a. Editing

Setelah data terkumpul , selanjutnya data tersebut dilakukan

pengecekan dan memeriksa kelengkapan data, kesinambungan dan

27
memeriksa keseragaman data langsung pada saat setelah di lakukan

kegiatan

b. Coding

Coding merupakan bentuk pengklasifikasian jawaban jawaban

dari responden ke dalam kategori. Proses coding akan dilakukan dengan

cara memberi kode dengan huruf dan angka pada masing masing

jawaban. Terdapat beberapa kode yang akan di gunakan dalam

penelitian ini.

c. Entry

Jawaban jawaban yang sudah di beri kode kategori , kemudian

akan di masukkan dalam table di computer

d. Cleaning

Merupakan proses di mana di lakukan pengecekan kembali data

yang sudah di masukkan ke dalam komputwr apakah sudah benar benar

bersih dari kesalahan atau tidak . pada tahap inJdjdbchfishsi penelitian

akan memeriksa seluruh proses dan memastikan bahwa tidak ada

kesalahan pada data yang di infut , karena nantinya berdampak pula

pada hasil analisis.

2. Analisa Data

a. Analisa Univariat.

Analisa Univariat adalah analisis yang dilakukan untuk satu

variabel atau per variabel. Dilakukan untuk mendapatkan gambaran

28
umum rdengan cara mendeskripsikan tiap vaJdjdjddhdhfriabel yang

digunakan dalam penelitian yaitu melihat distribusi frekuensinya.

b. Analisa Bivariat

Analisa Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk

menganalisis hubungan dua variabel. Analisis data ditunjukan untuk

menjawab tujuan penelitian dan menguji hipotesis penelitian

H. Etika Penelitian
1. Peneliti ini harus di setujui komie etik .Adapun prinsip etika penelitian

yang di gunakan dalam penelitian antara lain.

a. Prinsip manfaat

Prinsip manfaat terdiri dari 3 unsur yaitu peneliti tidak

menimbulkan penderitaan pada responden , peneliti menghindarkan

responden dari keadaan yang tidak menguntungkannya dan di

yakinkan bahwa informasi yang di berikan tidak di gunakan dalam

hal yang dapat merugikan responden (Nursalam, 2017), peneliti

berhati berhati dan mempertimbangkan resiko dan keuntungannya

yang akan berkait responden pada setiap tindakan.(Nursalam, 2017)

Manfaat penelitian ini untuk responden yaitu peneliti memberikan

informasi sesuai dengan kebutuhan pasien terkait dengan tingkat

ketergantungangadget .

2. Prinsip menghargai hak asasi menusia

Prinsip menghargai hak asasi manusia terdiri dari tiga unsur yakni right

to self determinantion, right to disclosure, dan informed consen

(Nursalam, 2017).Unsur self determinantion, peneliti memberikan

29
kebebasan pada pasien untuk menentukan dirinya mau atau tidak

berpartisipasi dalam sebuah penelitian. Peneliti tidak memaksa dan

menghargai responden apabila responden mengungkapkan tidak bersedia

dalam penelitian ini. Unsur right to disclosure, peneliti memberikan

penjelasan terkait tujuan, manfaat, prosedur penelitian dan apa saja peran

responden. Peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk

bertanya apabila ada yang ingin ditanyakan atau diklarifikasi. Unsur

informed consent, responden yang bersedia terlibat dalam proses penelitian

diberikan lembar inform consent kepada responden yang menyetujui

terlibat dalam proses penelitian. Pasien mengisi tanda tangan di lembar

inform consent apabila bersedia menjadi responden.

3. Prinsip Right to Justic

Prinsip keadilan terdiri dari dua unsur yaitu right in fair dan right to

privac (Nursalam, 2017) Unsur right in fair, peneliti tidak membeda-

bedakan responden dalam penelitian seperti tidak membedakan agama,

ras, suku, dan tingkat ekonomi yang dimiliki oleh reponden. Peneliti

memberikan hak pasien berdasarkan moral, martabat dan menghargai hak

asasi manusia seperti memberikan kebebasan pasien untuk makan dan

minum ketika mengisi kuisioner. Unsur right to privacy peneliti

memperlakukan responden dengan ramah dan merahasiakan identitas

responden untuk tidak disebarluaskan dan hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian saja. Peneliti menggunakan data nama responden

dengan kode abjad dan seterusnya serta foto pribadi tidak ditampakkan

area wajah.

30
I. Jadwal Penelitian

Tabel 4 1 Jadwal Penelitian

Januari- Agust
April Mei Juni Juli
Kegiatan Maret us
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal
Studi
Pendahuluan
Seminar
Proposal
Uji Validitas

Pengambilan
data
Penyusunan
Laporan Akhir
Sidang Hasil

Publikasi
Ilmiah

31

Anda mungkin juga menyukai