Anda di halaman 1dari 33

KETERAMPILAN

&
TEKNIK MEDIATOR
1. Keterampilan pengorganisasian

perundingan

2. Keterampilan perundingan

3. Keterampilan memfasilitasi

4. Keterampilan komunikasi
1. Ketrampilan Pengorganisasian
Perundingan 1/3
a. Mediator merencanakan dan
menjadwalkan pertemuan.
b. Mediator harus tiba tepat waktu.
c. Mediator menyambut
kedatangan para pihak dalam
ruang perundingan.
1. Ketrampilan Pengorganisasian
Perundingan 2/3
d. Mediator menghindari berbincang-
bincang dengan salah satu pihak
sebelum atau pada saat kedatangan
pihak lawannya.
e. Mediator mengawasi para pihak
ketika meninggalkan ruang
perundingan, terutama jika suasana
masih emosional.
1. Ketrampilan Pengorganisasian
Perundingan 3/3
f. Membiarkan para pihak
mengambil tempat duduk atas
dasar pertimbangan mereka
sendiri.
g. Mediator mengambil tempat
duduk dengan jarak yang sama
di antara para pihak untuk
BENTUK PENATAAN
MEJA PERUNDINGAN
• Oval
• Segi empat
• Segi enam/pentagon (untuk
perundingan multiparties)
Meja Perundingan Bulat
Meja Perundingan Oval
Meja Perundingan Segi Empat
Mediator menyiapkan dan
mampu menggunakan
peralatan audio visual aids
(AVA) seperti white board,
kertas flipchart,
spidol/marker, overhead
projector, program
presentasi, multimedia
projector.
2. Ketrampilan Perundingan
• Memimpin dan mengarahkan
perundingan sesuai agenda.
• Menentukan siapa berbicara lebih dulu
dan siapa kemudian.
• Menetapkan aturan perundingan.
• Mengadakan kaukus.
• Mengalihkan perundingan ke arah hal
yang bertumpu pada kepentingan.
3. Ketrampilan Memfasilitasi

• Mampu menghadapi emosi


para pihak.
• Mampu menahan emosi
sendiri.
• Berusaha mencegah jalan
buntu.
Mengatasi emosi yang moderat

• Didengarkan saja
• Secara perlahan dialihkan
• Ingatkan pihak yang emosi pada
permasalahan yang perlu diatasi
Mengatasi emosi yang otoritatif

• Identifikasi pengungkapan emosi


yang tidak wajar
• Ingatkan pada aturan perundingan
• Ingatkan pihak yang emosi
dengan komitmen pada proses
penyelesaian
Mengatasis emosi yang tinggi/kuat

• Skors pertemuan untuk istirahat


sejenak
• Lakukan pertemuan terpisah atau
kaukus
4. Keterampilan Komunikasi
a. Komunikasi verbal
b. Membingkai ulang (reframing)
c. Kemampuan bertanya
d. Reiterasi (mengulang pernyataan)
e. Parafrase
f. Menyimpulkan
g. Komunikasi nonverbal
h. Mendengarkan secara efektif
i. Membuat catatan
a. KOMUNIKASI VERBAL
• Berbicara dengan tenang,
meyakinkan.
• Hindari penggunaan istilah dan
ungkapan teknis.
• Jika para pihak menggunakan kata-
kata keras mediator dapat mengganti
dengan kata-kata yang lebih netral.
b. MEMBINGKAI ULANG

Menggunakan kata-kata lain,


ungkapan, dan tekanan untuk
merefleksikan apa yang telah
disampaikan oleh satu atau
para pihak.
Tujuan membingkai ulang
• Mengubah kata-kata yang bersifat
menuduh, bermusuhan, atau
menyakitkan menjadi kata-kata yang
lebih netral.
• Mengubah persepsi negatif menjadi
positif.
• Mengubah strategi berdasarkan posisi
menjadi strategi berdasarkan
kepentingan.
• Mengubah fokus perhatian pada
masalah bukan pada orang.
Contoh Bingkai Ulang
PERNYATAAN SATU BINGKAI ULANG SASARAN BINGKAI KEMUNGKINAN
PIHAK OLEH MEDIATOR ULANG TANGGAPAN

Dia adalah Jadi, Pak Ali, jika Mengalihkan Saya rasa


seorang penyerahan tepat fokus dari orang begtu.
pengusaha waktu, Anda ke masalah, dari
pembohong, dapat merencana- masa lalu ke
penyerahan tidak kan proses usaha masa depan.
pernah tepat Anda secara lebih
waktu! baik?
Pemerintah harus Jadi, Pak Ali ingin Mengalihkan Ya, kalau
menutup pabrik membicarakan dari fokus pada pemerintah
pembawa masalah posisi ke arah mau.
bencana yang mengatasi kepentingan, dari
telah mencermari pencemaran? fokus negatif ke
tambak kami! positif.
c. MENGAJUKAN PERTANYAAN 1/2

1)Pertanyaan terbuka, e.g. “Pak


Handi, dapatkah Anda ceritakan
bagaimana terjadinya peristiwa
kecelakaan itu?”
2)Pertanyaan tertutup, dimaksudkan
untuk mendapatkan jawaban ya atau
tidak.
c. MENGAJUKAN PERTANYAAN 2/2
3) Pertanyaan memperjelas, e.g. “Bu Ani,
benarkah Anda yang memberikan tugas
mengirim surat?”
4) Pertanyaan refleksif, misalkan satu pihak
yang merasa tidak ada kekuatan, maka
mediator dapat bertanya, “Jadi saat ini Anda
merasa tidak punya kesempatan untuk
berbicara?”
5) Pertanyaan menyelidik, e.g. “Jika
tersedia cukup dana, apakah Anda bersedia
memberikan bonus akhir tahun?”
d. REITERASI
(mengulang pernyataan)

• Jika ada hal-hal penting yang


dikemukakan oleh salah satu
pihak, tetapi pihak lain tidak
memberi perhatian.
• Jika salah satu pihak berbicara
terlalu cepat.
e. PARAFRASE

Mengutip pernyataan salah satu


pihak yang dianggap penting
atau tentang ungkapan
perasaan salah satu pihak agar
dialog tetap terjadi.
f. MENYIMPULKAN

Dilakukan untuk merumuskan


hal-hal penting setelah
berlangsung pembicaraan
antara para pihak
KAPAN MEDIATOR MENYIMPULKAN?

• Setelah para pihak menyampaikan


pernyataan;
• Pada waktu memulai sesi perundingan;
• Setelah selesai setiap sesi perundingan;
• Setelah istirahat;
• Ketika para pihak mencapai kebuntuan;
• Ketika kesepakatan akan difinalisasi.
g. KOMUNIKASI NONVERBAL

• Yaitu komunikasi tanpa


menggunakan kata-kata lisan
maupun tulisan.
• Komunikasi ini dapat
mengandung berbagai pesan.
h. MENDENGAR SECARA EFEKTIF 1/2

1.Memahami pesan yang disampaikan.


2.Menangkap fakta yang dikemukakan dan juga
perasaan/emosi pembicara.
3.Pusatkan perhatian pada pembicara dengan
memandang pada si pembicara, kontak mata.
4.Mengikuti pembicaraan, tidak memutus/
menyela pembicaraan/interupsi dan bertanya.
5.Menunjukkan pemahaman dengan
mengidentifikasi isi dan perasaan yang
disampaikan oleh pembicara.
h. MENDENGAR SECARA EFEKTIF 2/2
6. Menghindari hal-hal yang dapat
mengganggu, misal:
a. Berkaitan dengan diri pembicara:
ketidakjelasan, gaya bicara yang
mengganggu, penampilan fisik, nada bicara,
kecepatan bicara, ketidakkoherenan;
b. berkaitan dengan si pendengar: kurang
perhatian, kelelahan, ketidaktahuan pokok
masalah; keterlibatan secara emosional;
c. berkaitan dengan lingkungan: kebisingan
dari luar, lampu silau, alat pengeras suara
yang buruk dan tempat duduk yang tidak
nyaman.
i. MEMBUAT CATATAN
• dalam praktek mediasi jarang
dipergunakan alat perekam mengingat sifat
kerahasiaan, sehingga perlu dicatat
• untuk mengenal ejaan nama secara benar
• identifikasi permasalahan
• identifikasi kesamaan pandang para pihak
• identifikasi perbedaan pandang
• menyiapkan agenda
Terima kasih atas
perhatian Anda.

Anda mungkin juga menyukai