Anda di halaman 1dari 15

Mengatasi

Kebuntuan
TAHAPAN MEDIASI
PRA MEDIASI

1Pendahuluan
2.Sambutan Mediator
3.Presentasi para pihak pihak
4.Kesepahaman Awal
5,Definisi dan Agenda Masalah

6.Tawar Menawar /Mencari


Kesepakatan
7. Pertemuan Terpisah bila perlu
8.Keputusan/Mencapai
kesepakatan
9. Menyusun Kesepakatan
10. Penutupan

PASCA MEDIASI
Beberapa tanda-2 akan terjadinya potensi
kebuntuan

• Saya akan pulang sekarang


• Saya capek !
• Ini sudah terlalu lama…
• Itu terserah anda….
• Ini sangat tidak adil…
• Mengapa saya harus memberikan tawaran lagi !
• Mengapa anda sekarang setuju dengan pihak mereka ?
• Saya tidak dapat memberikan respon, saya harus konsultasi
dengan suami/istri/bos dahulu. Kita akhiri pertemuan ini, dan kita
kembali lagi besok pagi.
Esensi – 3 J

• Jangan panik

• Jangan menyerah

• Jangan biarkan mereka bubar


Strategi menghadapi kebuntuan dalam mediasi.

1. Identifikasi masalah
2. Diagnosa/kaukus meeting
3. Merencanakan intervensi
4. Mengevaluasi hasil yang telah diperoleh
Beberapa jenis sumber kebuntuan

Kebuntuan Substansi :
• Macet karena mempertahankan posisi ! (right based)
• Mengabaikan kepentingan bersama (interest based)
Kebuntuan Prosedural :
• Ketidakpuasan terhadap prosedur
• Kesalahpahaman dalam prosedur
• Ketidakpahaman dalam prosedur
Kebuntuan karena Emosi :
• Marah
• Merusak asset
Intervensi yang dilakukan dalam menghadapi
kebuntuan substansial
• Buka pikiran, solusi kreatif : bukan hanya seluas itu yang bisa
dibagi.
• Fokus kepada kepentingan bukan posisi, Geser Negosiasi : Dari
Right Based ke Interest Based.
• Perluas arus informasi dan data
• Coba beralih dari isu yang sangat substansif menjadi proses yang
alternatif
• Brain storming dan kreatif
• Menunda
• Perjelas komunikasi dan pemahaman
• Sadarkan Potensi kerugian bila tidak tercapai kesepakatan
• Hadirkan ahli jika dibutuhkan
• Jaga agar proses Mediasi dapat terus berjalan
Intervensi yang dilakukan dalam menghadapi
kebuntuan prosedural

• Ingatkan kembali tahapan proses dan tata tertib Mediasi


• Ringkas secara positif apa yang telah tercapai
• Ciptakan kembali suasana yang mendukung
• Adakan pertemuan terpisah (kaukus/separate meeting)
• Break
• Terangkan kebuntuan adalah hal yang biasa
• Ganti mediator
Intervensi yang mungkin dilakukan menghadapi
kebuntuan emosional

• Pilih pihak/saring yang langsung, berwenang yang dapat memutus


• Pertimbangkan mengganti negosiatordari grup pihak tsb.
• Beri kelonggaran untuk curhat dan menguangkan emosi dengan
terkendali didalam kaukus meeting
• Simak emosinya, mengapa dan apa yang menyebabkan emosi ?
• Sikapi dengan tegas tapi lembut
Mengapa pihak beremosi ?

• Takut rugi/kalah
• Merasa tidak dihormati/ arogansi
• Tidak mengerti/malu
• Salah tafsir (non-verbal)
• Salah tanggap
• Merasa terhina
• Merasa dirinya benar
• Merasa dirinya terpojok
• Faktor kebudayaan daerah
Mediator harus jitu dalam mengendalikan emosi !

Sikap - sikap penting :


• Sabar
• Toleransi tinggi
• Tenang
• Kreatif
• Pengertian
• Responsive
• Empati
• Mendengarkan supaya lebih mengerti (dengar-ulang-tanya)
Bila salah satu pihak beremosi ?

• Mengingatkan “Aturan Main” / Tata tertib dan Tahapan


• Abaikan dan lanjutkan
• Serap (pahami) dan re-frame
• Dekati dan bicara pelan
• Pertemuan terpisah (kaukus)
• Istirahat
Bila para pihak beremosi
• Ingatkan “Aturan Main” / Tata tertib dan Tahapan Mediasi
• Istirahat sejenak
• Bahas topik lain
• Menambah topik baru
• Kaukus
• Mengingatkan kembali apa yang telah disepakati
• Mengingatkan akan kerugian akibat kegagalan
• Biarkan mereka beremosi
• Pura-puralah anda tidak mengerti dan minta mereka bicara
kepada mediator
• Re-frame untuk memudahkan/memperjelas substansi dalam
proses negosiasi
Jika para pihak marah kepada mediator..

Minta kesabarannya
• Ganti suasana dengan : cerita lucu/ konyol tentang mediator,
menulis di papan tulis
• Menawarkan mediator pengganti
• Meminta maaf
Emosi adalah hal yang biasa…
• Emosi merupakan reaksi alami karena penyelesaian sengketa
adalah suatu proses membagi kepahitan
• Tapi dengan emosi hanya akan menghasilkan bukan win-win
solution tapi
• Lose-lose solution

Anda mungkin juga menyukai