Anda di halaman 1dari 14

MENGATASI KEBUNTUAN

DAN JEBAKAN MEDIATOR

Pelatihan Sertifikasi Mediator #1


TUJUAN PEMBELAJARAN:

Mengetahui dan Memahami teknik mengatasi


kebuntuan dalam proses perundingan.
Mengetahui dan Memahami teknis
mengembangkan pilihan penyelesaian.
Memahami hal – hal yang harus dihindari
sebagai mediator
Hal – hal yang mempengaruhi Proses
Perundingan:
• Eskalasi Konflik
(rendah – sedang – tinggi)
• Hubungan Para Pihak
(ketidakseimbangan kekuasaan – resistensi)
• Partisipasi Para Pihak
(Aktif – Tidak Aktif)
• Tentukan respon yang sesuai
(memberi semangat/memberikan suasana nyaman/Humor)

• Fasilitasi
(bertanya, reframing, parafrase, restating, refleksi, beri opsi, kaukus)

• Intervensi
- Intervensi Umum: identifikasi isu, susun agenda, membantu pengembangan opsi, dll
- Intervensi Khusus: Kaukus, gunakan pengaruh, atur keseimbangan, pendekatan nilai,
pendekatan historis.
Atasi KEBUNTUAN
Penuhi Kepentingan Para Pihak

Substantif Prosedural Psikologis


• Arahkan Posisi ke • Ingatkan Tata
Kepentingan tertib & Tahapan • Beri waktu untuk
• Bantu lengkapi • Ringkas hasil “curhat”
informasi dan kesepakatan yang • Simak dan pahami
data valid mungkin sudah emosi pihak
01 • Perjelas
komunikasi dan
02 dicapai
• Kaukus
03 • Pastikan pihak yang
hadir berwenang
pemahaman • Tunda pertemuan memutuskan
pihak • Bantu • Ganti negosiator, jika
• Hadirkan Ahli visualisasi/grafis diperlukan
(jiika diperlukan) (jika diperlukan) • Tegas tapi Lembut
• Out of the Box
what do WE do WRONG?
• Hal-hal yang perlu
dihindari oleh mediator

• Keadaan yang
ditimbulkan oleh
mediator sendiri
1. KETIDAKSIAPAN
Sehubungan dengan
kasus
Sehubungan dengan
keadaan umum mediasi
2. KEHILANGAN KENDALI
Fungsi utama mediator
struktur dan kontrol terhadap
jalannya mediasi
Pihak kehilangan kendali
3. KEHILANGAN IMPARSIALITAS
nasehat kepada salah satu pihak
dihadapan pihak lain
bahasa tubuh yang merefleksikan
ketidaksetujuannya atas usulan atau
argumen salah satu pihak
Pertanyaan yang terlalu langsung
kepada pihak
4. MENGABAIKAN EMOSI
proses mediasi sangat menerima penyaluran dimensi
psikologis dan emosi para pihak.

Proses mediasi membolehkan para pihak untuk


mengungkapkan, mengakui dan memvalidasi emosi,
misalnya dalam kasus-kasus tuntutan kerugian jasmani;
5. TERBURU-BURU MENGEJAR
SOLUSI
Ingin segera membahas solusi,
sementara kebutuhan dan kepentingan
para pihak belum terungkapkan

Kekhawatiran bahwa para pihak akan


terfokus hanya pada masalah
materi/finansial dan mengabaikan
masalah emosi dan nilai proses
6. TERLALU MENGATUR DAN
MENDESAK

Berpotensi BAHAYA :
 Kehilangan kepercayaan
 Keterpaksaan berdamai / tidak
berdamai dengan tidak
menggambarkan kepentingan
mereka
 Mediator kejar target
14

Anda mungkin juga menyukai