Anda di halaman 1dari 28

KOMUNIKASI DALAM NEGOSIASI

NEGOSIASI
 “pembicaraan dengan orang lain
dengan maksud untuk mencapai
kesepakatan, untuk mengatur, atau
untuk mengemukakan”
NEGOSIASI

 Phil Baguley  “kegiatan yang


dilakukan untuk menetapkan
keputusan yang dapat disepakati dan
diterima oleh kedua belah pihak dan
menyetujui apa dan bagaimana
tindakan yang akan dilakukan di
masa mendatang”
Negosiasi
 Suatu proses yang dimulai ketika suatu
pihak menganggap bahwa pihak lain
memiliki pandangan, sikap, anggapan
yang berbeda terhadap hal-hal yang
merupakan interest/kepedulian dari pihak
lainnya.
 Bernuansa Konflik (yang dapat bersifat
destruktif maupun konstruktif)
KARAKTERISTIK NEGOSIASI
1. Senantiasa melibatkan orang, baik sbg
individu maupun perwakilan institusi
(sendiri atau dalam kelompok)
2. Memiliki ancaman terjadinya atau di
dalamnya mengandung konflik yang terjadi
mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan
dalam akhir negosiasi
3. Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu
– baik berupa tawar menawar (bargain)
maupun tukar menukar (barter)
Karakteristik NEGOSIASI
4. Hampir selalu berbentuk tatap muka –yang
menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh
maupun ekspresi wajah (body language)
5. Biasanya menyangkut hal-hal di masa depan
atau sesuatu yang belum terjadi dan kita
inginkan terjadi
6. Ujung dari negosiasi adalah adanya
kesepakatan yang diambil oleh kedua belah
pihak, meskipun kesepakatan tersebut
misalnya kedua belah pihak “sepakat untuk
tidak sepakat”
KONFLIK
 Pandangan kaum tradisional  konflik adalah
buruk dan karenanya harus dihindari
 Pandangan kaum human relations  konflik
adalah gejala biasa alias alamiah (natural) dan
tidak dapat dihindari dari setiap kelompok
 Pandangan kaum interaksionist  konflik tidak
saja memiliki kekuatan positif di dalam
kelompok, tetapi merupakan hal yang mutlak
diperlukan oleh kelompok agar dapat
meunjukkan kinerja yeng efektif
KONFLIK FUNGSIONAL
v. s
KONFLIK DISFUNGSIONAL

 Konflik fungsional (positif): konflik yang


menunjang tujuan-tujuan kelompok/individu
 Konflik disfungsional (negatif): konflik yang
menghambat/mengganggu kinerja
individu/kelompok/organisasi. Bisa jadi terjadi
karena apabila salah satu atau kedua belah
pihak menciptakan suatu kondisi yang
menyulut terjadinya konflik lebih lanjut.
Muncul perasaan kecewa, cemas, tegang,
atau perasaan bermusuhan.
Alternatif Penyelesaian Konflik

Empat Kuadran Manajemen Konflik

M K

M 2
1

K 3 4
Kuadran 1: Menang-Menang
 Disebut sebagai gaya manajemen konflik
kolaborasi atau bekerja sama. Tujuannya
adalah mengatasi konflik dengan
menciptakan penyelesaian melalui
konsensus atau kesepakatan bersama
yang mengikat. Masing-masing pihak
memahami sepenuhnya keinginan atau
tuntutan pihak lain dan berupaya
mencari titik temu antarkepentingan.
Kuadran 2 : Menang-Kalah
 Disebut juga kuadran “Persaingan”
 Kita memenangkan konflik dan pihak lain
kalah
 Gaya ini sangat tidak mengenakkan bagi pihak
yang terpaksa harus berada pada posisi kalah
 Sebaiknya hanya digunakan pada keadaan
yang sangat terpaksa yang membutuhkan
penyelesaian yang cepat dan tegas
Kuadran 3 : Kalah-Menang
 Disebut juga kuadran Mengakomodasi
 Kita yang kalah, mereka yang menang
 Memposisikan diri untuk mengakomodasi kepentingan pihak
lain
 Digunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang
lebih besar, mengurangi ketegangan akibat konflik atau
menciptakan perdamaian (setidaknya untuk sementara
waktu)
 Mengalah dalam arti positif: esensi kebesaran jiwa dan
memberi kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau
mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya
dapat menuju kuadran pertama
Kuadran 4 : Kalah-Kalah
 Gaya ini justru Menghindari Konflik alias
Mengabaikan Masalah
 Kedua belah pihak tidak sepakat untuk
menyelesaikan konflik atau menemukan
kesepakatan untuk mengatasi konflik
 Kita tidak terlalu memaksakan dan sebaliknya
tidak terlalu menginginkan sesuatu yang
dimiliki atau dikuasai pihak lain.
 Cara ini hanya efektif untuk masalah-masalah
yang ringan
Negotiaton TRIANGLE
 HEART  karakter atau apa yang ada di dalam
hati kita yang menjadi dasar dalam melakukan
negosiasi
 HEAD  metode atau teknik-teknik yang kita
gunakan dalam melakukan negosiasi
 HANDS  kebiasaan-kebiasaan dan perilaku
kita dalam melakukan negosiasi yang semakin
menunjukkan jam terbang kita menuju
keunggulan atau kehalian dalam bernegosiasi
Prinsip-Prinsip Negosiasi
T ORI
 T  trust (percaya)
 O  opennes (terbuka)
 R  responsible (saling bertanggung jawab)
 I Interdependency  saling ketergantungan
antara satu dengan yang lain
Syarat-syarat menjadi negosiator yang baik

 Terpercaya (credibel)
Bersumber pada sikap formal/informal yang menyenangkan
dan luwes
 Percaya diri (Self confidence)
Diperoleh melalui pengalaman dan pergaulan yang luas,
kepribadia yang baik dan kuat, emosi yang stabil dan
pengalaman pribadi
 Menguasai substansi materi
Dipengaruhi oleh jumlah informasi yang diterima dan
dikumpulkan, termasuk pengaturan/pengolahan informasi yang
akan digunakan dalam bernegosiasi
 Menguasai teknik komunikasi
Diperlukan guna menghindari deadlock, membangun mutual
understanding (pengertian bersama)
Hambatan-hambatan dalam pengambilan
keputusan

 Pertama: menilai terlampau dini dan puas


dengan solusi pertama
 Selalu didasarkan pada pikiran menang atau
kalah (terutama ‘kita’ sebagai pemenang dan
‘mereka’ sebagai pecundang)
 Selalu berpikir bahwa masalah yang akan
diselesaikan adalah masalah lawan dan
bukan masalah bersama
 Selalu menggunakan standar negosiasi
dengan menunjukkan kekuasaan/kekuatan
dalam meyakinkan ‘lawan’.
Langkah-langkah Negosiasi
 Persiapan  tentukan secara jelas alternatif ‘apa yang
ingin kita capai’ dalam negosiasi
 Pembukaan  tentukan atmosfer atau suasana yang
tepat. Pada fase ini, ciptakan prakondisi yang
menunjukkan bahwa Anda adalah pribadi yang
pleasant (menyenangkan), assertive (tegas), dan firm
(teguh pendirian). Basa-basi kadang-kadang
diperlukan.
 Negosiasi  sampaikan keinginan Anda. Tunggu
sampai keadaan betul-betul memungkinkan, jika perlu
jangan hanya membuat dua pilihan: ya dan tidak
4 (empat Pola Perilaku Negosiasi
1. Moving against [pushing]:
Menjelaskan, memperagakan, mengarahkan,
mengulangi, menjernihkan masalah, mengumpulkan
perasaan, berdebat, menghimbau, menghakimi, tak
menyetujui, menantang, menunjukkan kelemahan pihak
lain.
2. Moving with [pulling]:
Memperhatikan, mengajukan gagasan, menyetujui,
mengembangkan interaksi, mengulangi kecaman-
kecaman, mencari landasan bersama, mengungkapkan
perasaan-perasaan orang lain.
4 (empat Pola Perilaku Negosiasi
3. Moving away [withdrawing] :
Menghindari konfrontasi, menghindari hubungan
dan sengketa, menarik kembali isi pembicaraan,
berdiam diri, tak menanggapi pertanyaan.

4. Not moving [letting be] :


Mengamati, memperhatikan, memusatkan
perhatian pada “here and now”, mengikuti arus,
luwes, menyesuaikan diri dengan situasi dan
menyukainya.
5 Tahapan Negosiasi *)

1. Persiapan & 2. Definisikan 3. Klarifikasi dan 4. Berunding dan 5. Penutupan dan


Perencanaan aturan-aturan Justifikasi Memecahkan Implementasi
main dasar masalah anda Masalah

• Klarifikasi apa • Tetapkan satu • Perjelas • Berfokuslah pada • Ringkaslah


yang anda agenda kerja kepentingan problem, bukan secara verbal
pada orang kesepakatan2
mau dan anda
• Sepakati • Berfokulah pada
yang telah
kenapa disetujui kedua
bersama • Gunakan kepentingan,
belah pihak
• Tentukan kriteria obyektif kerangka agar bukan pada
Alternatif membuat keadaan • Reviewlah
• Sepakati apa (positions) pokok2 kunci
terbaik yang kasus anda
yang harus • Lihat kedepan,
untuk
perlu meyakinkan memastikan
dilakukan bila bukan ke
disepakati pemahaman
akhirnya • Gunakan belakangn
dalam proses • Buat konsep
mufakat tidak pertanyaan2 • Ciptakan pilihan2
negosiasi permufakatan
tercapai utk memahami untuk mendapat
(BATNA) secara tertulis
kepentingan keuntungan2;
• Diskusikan apa biasakan sikap • Mintakan kedua
• Bangunlah lawan anda
yang tidak win-win belah pihak
satu kerangka
boleh dilakuan • Berilah • Pilihlah opsi2
menandatangani
• Buat dalam proses informasi yang konsep di atas.
dengan
strategi/naska negosiasi, e.g., mendukung menggunakan
h berteriak, kasus anda prinsip, atau
memaki kriteria obyektif

Catatan: *) Sumber: de Janaz, Dowd & Schneider


Pengertian Implementasi

Impelentasi adalah suatu tindakan atau


pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan
terperinci. Implementasi biasanya
dilakukan setelah perencanaaan sudah
dianggap fix.
STRUKTUR NEGOSIASI (UMUM)
STRUKTUR NEGOSIASI (KOMPLEKS)
Ada beberapa tujuan dari sebuah negosiasi dalam bisnis, yaitu
antara lain :

1.Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang


mengandung kesamaan persepsi, saling pengertian dan
persetujuan.

2.Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian


atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama.

3.Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling


menguntungkan dimana masing-masing pihak merasa menang
(win-win solution).
Berikut ini adalah sebagian ciri negosiasi apabila
dilihat dari segi isinya.
a.Negosiasi menghasilkan kesepakatan.
b.Negosiasi menghasilkan keputusan yang saling
menguntungkan.
c.Negosiasi merupakan sarana untuk mencari
penyelesaian.
d.Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis.
e.Negosiasi memprioritaskan kepentingan
bersama.
TEKS
NEGOSIASI

Anda mungkin juga menyukai