Konflik adalah situasi di mana dua orang atau lebih menunjukkan
ketidaksetujuan terhadap isu yang berkembang dalam organisasi, situasi yang menunjukkan antagonisme di antara satu dengan yang Lain.
1 Empat tingkatan Konflik dalam Organisasi :
1. Intrapersonal : Konflik yang terjadi di internal
individu, konflik pada tingkatan ini terjadi apabila seorang individu mendapatkan ketidaksesuaian antara sebuah kenyataan yang terjadi di dalam organisasi dengan yang diharapkan. 2. Interpersonal, yaitu konflik yang terjadi diantara dua atau lebih individu dalam organisasi. 3. Intergroup, yaitu konflik ayng terjadi diantara kelompok yang ada di dalam organisasi. 4. Interorganizational, yaitu konflik yang tejadi diantara organisasi.
semua konflik harus dihindari • Pandangan relasi manusia : keyakinan bahwa konflik adalah suatu hasil yang natural & tidak dapat dihindari dalam suatu kelompok/organisasi • Pandangan interaksionis : keyakinan bahwa konflik tidak hanya kekuatan positif dalam suatu keluarga atau orang, tetapi sangat diperlukan bagi keluarga untuk berkinerja secara efektif
2 MACAM AKIBAT KONFLIK • Konflik Fungsional : Konflik yang menimbulkan akibat positif. Meningkatkan kreatifitas, semangat kerja, pengambilan keputusan akan lebih baik, berusaha untuk mencari pendekatan baru, memperjelas pandangan masing-masing individu • Konflik Disfungsional/Destruktif : Konflik yang menimbulkan akibat negatif Menimbulkan kecemasan pada diri individu, meningkatkan ketegangan dalam berhubungan dengan individu lain, menimbulkan rasa tidak percaya dan curiga, individu cenderung hanya memperhatikan kebutuhan pribadi, adanya penolakan dalam bekerjasama
Negosiasi • Proses pengambilan keputusan dengan mencoba mencari trade of diantara beberapa pihak yang mempunyai preferensi berbeda. • Empat bentuk Negoisasi : 1. Two party Negotiation 2. Group Negotiation 3. Intergroup Negotiation 4. Constituency Negotiation
harus mendaptkan sesuatu yang lebih dibanding pihak yang lain. • Sense Of Competition dan • Concern for Justice, di mana masing-masing pihak menterjemahkan “fairness” hanya dari kaca mata masing-masing individu.
sebuah kesepakatan yang berkualitas dan memberikan kepuasan dari semua pihak. • Efficiency di mana proses negosiasi tidak menghabiskan waktu and biaya yang tinggi. dan • Harmony adalah proses negosiasi harus tetap bisa mempertahankan hubungan yang baik di antara individu yang sedang melakukan negosiasi.
Proses Perundingan PERSIAPAN DAN PERENCANAAN : Apakah sifat dasar dari permasalahan, sejarah yang mendorong keperundingan ini, siapa yang terlibat ? dan Bagaimana mereka mempersepsikan masalah yang terjadi ?
DIFINISI ATURAN DASAR :
Menetapkan aturan-aturan dasar dan prosedur dgn pihak lain mengenai peundingan itu sendiri ? Siapa yang akan melakukan perundingan ? Dimana akan diadakan ? Apakah waktu menjadi kendala?
PENJELASAN DAN PEMBENARAN :
Setelah pendirian awal dipertukarkan, maka amsing-masing pihak akan menerangkan, menegaskan, Memperjelas, memperkuat, dan membenarkan permintaan asli anda. ( Tdk bersifat Konfrontasi)
KEGAGALAN MENANGANI KONFLIK • Kurangnya pemahaman sumber konflik • Kurang menguasai cara-cara penyelesaian konflik • Kurang percaya diri akan kemampuannya dalam menyelesaikan konflik • Kurang mampu mengelola ketegangan dan kondisi emosi diri • Kurang berani melakukan konfrontasi
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik