PENGERTIAN ISTILAH
Lobby (b. Inggris), lobi (b. Indonesia), arti kamusnya :
ruang masuk gedung, ruang lobi, mempengaruhi orang
lain. Orangnya disebut pelobi.
Nagotiation (b. Inggris), negosiasi (b. Indonesia), dalam
bahasa sehari-hari sepadan dengan istilah berunding,
bermusyawarah, bermufakat, tawar-menawar. Orangnya
di sebut negosiator.
Kita tidak sadar, tiap hari kita melakukan lobi dan
negosiasi dalam memecahkan berbagai masalah.
Dalam penggunaan sehari-hari dua istilah tersebut ser-
ing dipakai dengan makna atau maksud yang sama,
yaitu suatu proses upaya untuk mencapai kesepakatan
dengan pihak lain di luar pengadilan (non litigasi),
memalui pendekatan yang bersifat individual (tidak for-
mal).
Penyelesaian perkara non litigasi selain lobi dan negosi-
asi, adalah mediasi dan arbitrase (dibahas tersendiri)
PENGERTIAN NEGOSIASI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Negosiasi
adalah :
Proses tawar menawar dengan jalan berunding
untuk memberi atau menerima guna mencapai
kesepakatan bersama antara satu pihak dengan
pihak lain (individu, kelompok atau organiasi);
Penyelesaian sengketa secara damai melalui pe-
rundingan antara pihak-pihak yang bersengketa.
PENTING BAGI ADVOKAT
Seorang advokat harus memiliki kemampuan
dan ketrampilan lobi dan negosiasi, sebagai
salah satu cara memecahkan permasalahan atau
sengketa dan proses pengambilan keputusan
yang efektif.
Seringkali keputusan-keputusan penting lahir
dari proses lobi dan negosiasi yang tidak resmi.
Misalnya, sambil makan siang, di rumah pribadi,
di lapangan or, sambil rekreasi, lewat telp prib-
adi, dll.
Rapat-rapat resmi hanya bersifat formalisasi,
tetapi substansi sudah disepakati.
TIADA HARI TANPA MASALAH
Masalah adalah terjadinya gap antara teori dan praktek, antara
cita-cita dan rialita, antara harapan dan kenyataan.
Fitrah manusia membawa masalah/konflik, karena diciptakan
berbeda-beda, berkurang dan berlebih,
Konflik diri sendiri, antar invividu, antar kelompok, antar bangsa,
konflik dengan lingkungan alam.
Cara penyelesainnya; mula-mula dengan perang fisik, hukum
rimba, tanpa ada kompromi. Kemudian mengadu pembuktian (me-
lalui media hukum).