Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KONFLIK

- Mediasi dalam MK
- Aspek aspek dalam MK

Markas Besar
Kepolisian Republik Indonesia
BAB V
MEDIASI DALAM MANAJEMEN KONFLIK

• Pengertian
Mediasi Dalam Manajemen Konflik adalah
proses dimana pihak ketiga yg netral
membantu orang2 yg terlibat dalam konflik
untuk mengungkapkan dan memahami
perbedaan mereka dan jika mungkin,
mendamaikan mereka.
Mekanisme Kerja Mediasi

Apa yg terjadi pd Mediasi Apa yg dilakukan Mediator Apa yg diperoleh dr Mediasi


Mediasi adalah proses Tetap netral,tidak Kesepakatan
langkah-demi-langkah menghakimi Pemahaman informasi yg
yang terstruktur Mendengar dan membantu dapat meningkatkan
Mediasi bersifat amat org utk mendengar satu hubungan dimasa depan
rahasia dan berlangsung sama lain Komunikasi yg lebih baik jika
dengan cepat Membantu orang menjalin muncul masalah di masa
Ada pertemuan terpisah, komunikasi depan
kemudian pertemuan Menciptakan lingkungan yg Klarifikasi ttg
bersama jika hal itu cocok aman kesalahpahaman
Mengklarifikasi masalah Menangani konflik secara Stres berkurang,
Menciptakan pilihan konstruktif kepercayaan diri meningkat
Mencari solusi yg paling Membantu org berfikir lebih
menguntungkan (win-win) kreatif ttg solusi
Mediasi Dan Tipe Penyelesaian Konflik Lainnya
Negosiasi Mediasi Arbitrasi Litigasi
1. Siapa yg 1. Pihak yg 1. Pihak yg terlibat 1. Arbiter 1. Hakim
terlibat konflik konflik
mengambil 2. Arbiter; relatif
keputusan? 2. Hakim; dg
2. Mediator: tegas, informal
2. Pihak yg tapi secara 3. Pakar yg tingkat
terlibat konflik informal bersama independen dan formalitas yg
2. Siapa yg pihak yg terlibat netral jelas
mengendalik 3. Keseluruhan konflik. 4. Mereka 3. Bertugas
an tapi 3. Fasilitator yg menerima sebagai
prosesnya? berdasarkan independen dan masalah, gagasan, penasihat dan
aturan mereka netral materi latar menghilangkan
sendiri 4. Partisipasi penuh belakang dan sikap oposisi
3. Peran pihak dalam kemudian arbiter
ketiga 4. Nihil memutuskan memutuskan 4. Partisipasi
5. Apapun yg siap masalah, 5. Kompromi: perwakilan atas
disetujui oleh menciptakan, antara apa yg namanya sendiri
4. Keterlibatan pihak yg mengevaluasi dan diinginkan oleh 5. Menang/kalah:
langsung terlibat konflik menyetujui pilihan pihak yg terlibat berdasarkan
pihak lainnya 5. Difokuskan pada konflik preseden legal
penerimaan berdasarkan bukti dan
bersama yg saling dan penilaian
5. Tipe hasil yg menguntungkan teknis pertimbangan
muncul satu sama lain bukti bukti
Keuntungan Mediasi

1. Memotong biaya konflik- akibat negatif konflik mis stres, sakit, dan
kehilangan staf mempengaruhi kinerja. Peran mediator yg berhasil
akan mengurangi akibat negatif konflik tsb.
2. Menjauhkan konflik dari prosedur legal yg menghabiskan biaya.
Jika mediasi bisa dilakukan, maka semakin banyak org yg tidak
melakukan jalur formal yg melibatkan investigasi dan keputusan
hakim.
3. Memulihkan kembali hubungan kerja dijalur yg seharusnya dg
menggunakan keterampilan mediasi. Melalui solusi praktis yg efektif
terhadap masalah yg kompleks dapat membangun pemahaman dan
hubungan serta memfokuskan kembali para staf pada tugas inti
mereka.
4. Meningkatkan komunikasi- penyelesaian konflik melalui mediasi
membantu org memahami satu sama lain, apa yg org lain inginkan
dari mereka dan kesalahan dimasa lalu.
5. Merangsang perubahan yg sehat dan menghindari stagnasi- konflik
sering disebabkan oleh respon yg berbeda terhadap perubahan.
Mediasi Interaktif

• Latar belakang:
- Peran mediator yg terlalu aktif dimana berpikir terlalu jauh
melampaui batas pihak yg terlibat konflik serta menawarkan
pengalaman dan pengetahuan –nya sbg bahan pertimbangan.
(masalah mjd semakin sulit-merenggut rasa memiliki masalah dari
pihak yg terlibat konflik)

- Banyak konflik negatif sbg suatu kegagalan proses. Terkadang


tidak ada seorg-pun yg setuju atau menetapkan aturan dasar
seperti kerahasiaan atau bagaimana keputusan akan diambil.
Orang melakukan sesuatu diluar rangkaian yg seharusnya. (mis,
terlalu dini/prematur membahas solusi sblm mendefinisikan
masalah, tidak meluangkan waktu yg cukup utk mencapai solusi).

Selanjutnya bagaimanakah mediasi interaktif itu??


Apakah Mediasi Interaktif Itu?
• Mediasi interaktif memiliki aturan dasar yg jelas ttg perilaku, kerahasiaan, dan
partisipasi yg setara.

• Mediasi interaktif terfokus pada pencarian hasil yg saling menguntungkan bagi


pihak yg terlibat konflik dalam bingkai kerja sama setelah pertama-tama
menciptakan lingkungan yg aman dan konstruktif.

• Proses mediasinya berlangsung dg mendorong partisipasi semua pihak,


dimana peran mediator mengarahkan dg baik dlm melatih, membimbing pihak
yg terlibat konflik, kemudian membangun keterampilan dan kepercayaan diri
mereka sampai mereka dapat menyusun dan membangun komitmen mereka
sendiri utk menghasilkan kesepakatan.

• Empat elemen kunci mediasi interaktif:


1. Berpikir positif ttg konflik
2. Keterampilan MK dan penyelesaian konflik
3. Mereka yg mampu mengungkapkan pikirannya (tanpa harus dihakimi)
4. Proses menang/menang secara bertahap
Dinamika Mediasi Interaktif
• Pada dasarnya, mediasi interaktif meminta pihak-pihak yg terlibat konflik utk
melakukan Refleksi, Pertukaran dan Bergerak Maju.

1. Pertukaran, mengupayakan utk menyingkirkan pandangan rasis atau stereotipe,


meski seringkali org yg terlibat konflik memasang filter negatif yaitu
menggunakan pandangan, keyakinan dan nilai2 yg mereka anut selama ini sbg
lensa utk melihat tipe org di depan mereka. Akibatnya org akan cenderung
defensif sehingga komunikasi mjd sulit dan tdk produktif.

2. Bergerak Maju, sebagai tanggapan/respon setelah pertukaran yg memusatkan


perhatian pd masa depan dgn meninggalkan tahap pembahasan posisi menuju
tahap penjabaran kepentingan. Atau bergerak dari sikap menyalahkan ke
pengenalan perbedaan sekalipun penyelesaian praktia blm diperoleh, tetapi
komunikasi telah berkembang dan org mampu bekerja sama di tempat kerja.

3. Refleksi, mempersiapkan org utk melakukan pertukaran. Merupakan ruang


eksplorasi, dimana org memiliki kesempatan mengatakan apa saja yg perlu, dan
mengidentifikasi sesuatu yg penting bagi mereka serta merasa benar-benar
didengar, dipahami dan dihargai. Melalui sesi terpisah dg dialog yg tdk agresif
ataupun defensif.
Tahapan Mediasi Konflik

• Bagian 1 : SESI TERPISAH


• Tahap 1 : Kontak pertama dengan pihak pertama
• Tahap 2 : Kontak pertama dengan pihak kedua

• Bagian 2 : PENILAIAN
• Tahap 3 : Menilai cara terbaik memperoleh kemajuan/ persiapan utk
mengatur pertemuan bersama

• Bagian 3 : PERTEMUAN BERSAMA


• Tahap 4 : Mengatur suasana pertemuan dan mendengar
masalahnya
• Tahap 5 : Menggali dan membahas masalahnya
• Tahap 6 : Membangun kesepakatan
• Tahap 7 : Menutup pertemuan
BAB VI
Aspek Aspek Dalam Manajemen Konflik

• Apabila manajemen konflik dipandang sebagai sebuah sistem,


maka dapat diidentifikasikan dlm 2 aspek yaitu

A. Aspek Komponen Sistem (Unit Kerja) Manajemen Konflik

B. Aspek Indikator Kerja Sistem Manajemen Konflik


Aspek Komponen Sistem (Unit Kerja) Manjemen Konflik
1. Tujuan , pernyataan ttg situasi atau keadaan, dan posisi sistem yg diharapkan tercapai,
terwujud dari terselesainya konflik yg sdg ditangani. Tujuan yg bersifat umum disebut cita-
cita (aims, goals, mission). Tujuan yg bersifat umum namun batas waktunya ditetapkan
disebut visi. Tujuan yg bersifat spesifik, teramati dan terukur disebut sasaran (targets,
objectives).

2. Persyaratan Ambang, ketentuan, aturan, norma (ukuran standart guna menentukan


kelaikan sistem dan kinerja sistem MK), yg minimal harus terpenuhi secara memadai.

3. Masukan, segala hal yg memberikan konstribusi dan mempengaruhi bekerjanya sistem


manajemen konflik. Mis SDM, instrumental dan penunjang lainnya.

4. Proses, keseluruhan rangkaian kegiatan penanganan konflik, yg didukung ketepatan


metode, teknik dan kemampuan personel dg memanfaatkan segala input secara optimal.

5. Keluaran, segala hal yg merupakan hasil atau akibat dr proses tsb. Keluaran berupa
output, apabila keluaran dapt segera diamati dan diukur, dan outcomes, apabila keluaran
dapat dideteksi dlm jangka waktu kemudian.

6. Stakeholders, semua pihak yg berkepentingan dg konflik yg terjadi baik internal ataupun


eksternal.
Aspek Indikator Kinerja Sistem Manajemen Konflik
1. Efisiensi, ukuran tingkat kemampuan sistem dlm memanfaatkan seluruh atau sebagian
sumber daya secara optimal sesuai hasil yg ditetapkan dalam penanganan konflik.

2. Produktivitas, suatu ukuran tingkat daya hasil dr setiap tindakan(program) penanganan


konflik, yg mjd tanggung jawab setiap personil yg terlibat.

3. Efektifitas, tingkat kesesuaian antara hasil yg dicapai (achievements, observed output) dg


hasil yg diharapkan (objectives, targets) dr konflik yg ditangani.

4. Relevansi, ukuran tingkat keterkaitan dan atau kesesuaian antara hasil (outputs)
penanganan konflik dg kebutuhan stakeholdes yg mengharapkan terselesainya konflik tsb.

5. Akuntabilitas, indikator kinerja sistem manajemen konflik utk melihat apakah parameter
yg telah ditetapkan telah dapat terpenuhi oleh sistem yg ada. Sebagai pertanggung
jawaban pelaksanaan sistem sesuai ketentuan/SOP yg ada.

6. Kesehatan Organisasi, ukuran tingkat kepuasan, kekuatan motivasi, dan tingkat


partisipasi diantara seluruh personil dlm proses penanganan konflik. (suasana kondusif).

7. Adaptabilitas dan Semangat Berinovasi, ukuran tingkat sensitivity, responsiveness


terhadap perubahan, perkembangan dan tantangan dari konflik yg sdg berlangsung.
Termasuk perkembangan tuntutan dr stakeholders melalui penyesuaian, perbaikan,
penyempurnaan, dan pembaharuan (innovativeness).
Yang Dibutuhkan Untuk Mendukung
Proses Manajemen Konflik

1. Data identitas konflik

2. Data kekuatan dan kelemahan institusi/tim yg menangani konflik

3. Data tentang peluang dan tantangan dari konflik yg berlangsung

4. Data tentang jabaran kinerja sistem penanganan konflik yg


ditetapkan.
• Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai