Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KONFLIK

Membandingkan dan menerapkan berbagai gaya dalam manajemen konflik

Markas Besar
Kepolisian Republik Indonesia
BERBAGAI GAYA MANAJEMEN KONFLIK

• Bedakan kelima gaya berikut:

Tinggi
Mengikuti
Kemauan Kolaborasi
Peduli Orang Lain
Orang
Lain Kompromi

Menghindar Mendominasi

Rendah Tinggi
Mementingkan Diri Sendiri

• Tujuan , memahami dengan lebih baik motivasi pihak lain yg terlibat dalam konflik
Gaya Kolaborasi

Kolaborasi/ kerja sama, gaya menangani konflik melalui solusi sama sama menang.

Aspek positif:
• Gaya ini erat kaitannya dg metode memecahkan persoalan dan paling efektif utk
persoalan yg kompleks.
• Gaya ini mendorong orang berfikir kreatif. Salah satu kelebihan gaya ini adalah orang
berusaha mencari berbagai alternatif.
• Gaya ini menyatukan langkah semua pihak pada upaya mencari pemecahan bagi
persoalan yg kompleks.
• Gaya ini tepat digunakan bila org dan masalah jelas terpisah.
• Gaya ini dapat menjadi motivator positif dalam sesi brainstorming atau problemsolving.

Aspek negatif:
• Gaya ini tidak efektif bila pihak2 yg terlibat konflik tidak punya niat utk menyelesaikan
masalah atau bila waktu terbatas.
• Bila diaplikasikan pd tahap konflik lebih tinggi, gaya ini dpt menimbulkan kekecewaan
karena logika dan pertimbangan rasional sering dikalahkan oleh emosi terkait pendirian
atau sikap.
• Gaya ini tidak efektif bila pihak2 yg bertikai memang ingin bertengkar.
Gaya Placating
Gaya Placating (memuaskan/mengikuti kemauan org lain), gaya ini menilai org lain lebih tinggi.

Aspek positif :
• Gaya ini dapat digunakan dg sengaja utk menyanjung-nyanjung org lain, shg membuatnya
merasa lebih tenang dalam menghadapi persoalan.
• Gaya ini berusaha menyembunyikan perbedaan yg ada antara pihak2 yg terlibat dan
mencari titik2 persamaan.
• Gaya ini dapat memelihara hubungan baik, bila digunakan secara efektif krn memberi
perhatian yg besar thd kepentingan org lain.
• Gaya ini berguna bagi pemimpin yg tdk begitu yakin akan posisinya atau khawatir telah
berbuat kesalahan. Dapat mengulur waktu utk melihat perkembangan keadaan dan mencari
alternatif pemecahan.
• Gaya ini dapat berguna utk membangun kepercayaan dan rasa percaya diri pada pihak lain
shg dapat digunakan sbg mekanisme melimpahkan wewenang.

Aspek negatif:
• Gaya ini menilai rendah pada diri sendiri- barangkali mencerminkan rasa rendah diri pd org
tersebut.
• Gaya ini secara tidak sadar akan mendorong org berpandangan enteng thd sikap anda.
• Bila tdk efektif menggunakannya, gaya ini akan mengorbankan thd kepentingannya sendiri.
Gaya Mendominasi
Gaya Mendominasi (menonjolkan kemauan sendiri), kebalikan dari gaya
mengikuti kemauan org lain.

Aspek positif:
• Gaya ini efektif bila keputusan perlu segera diambil atau jika persoalan yg
dihadapi tdk penting.
• Gaya ini efektif bila ada perbedaan besar dalam tingkat pengetahuan yg
dimiliki utk menyajikan fakta, menimbang persoalan, memberikan nasihat dan
menggerakkan langkah nyata selama konflik.
• Gaya ini menggariskan dg jelas siapa anak buah dan siapa yg berwenang
mengambil keputusan (berlaku selama anda memiliki hak dan kekuasaan).

Aspek negatif:
• Gaya ini bisa reaksioner, didorong oleh keinginan menyelamatkan diri sendiri,
dan bila persoalan penting akan memaksa pihak lain memusatkan pada
kebutuhan2 yg spesifik.
• Gaya ini sering dikaitkan dg sikap preman dan ‘taktik kekerasan’.
Gaya Menghindar
Gaya Menghindar, gaya ini tidak memberikan nilai yg tinggi pada
dirinya atau orang lain. (gaya “jangan merusak suasana”).

Aspek positif:
• Gaya ini efektif dalam hal keperluan waktu, utk menghadapi
persoalan yg tidak penting dg mengulur2 waktu dpt mendinginkan
suasana.

Aspek negatif:
• Gaya ini menarik diri dr situasi yg ada dan membiarkan org lain utk
menyelesaikannya.
• Gaya ini menjengkelkan bagi pihak lain krn harus menunggu lama,
shg konflik akan terus berlanjut.
Gaya Kompromi
Gaya Kompromi, gaya ini berorientasi pada jalan tengah, karena setiap
orang punya sesuatu utk ditawarkan dan diterima.

Aspek positif:
• Gaya ini efektif bila kedua belah pihak sama2 benar, tetapi
menghasilkan penyelesaian keliru bila salah satu pihak salah.
• Gaya ini efektif bila persoalan yg dihadapi kompleks atau bila
kekuasaan berimbang. Intinya semua pihak bersedia
mengorbankan sesuatu agar penyelesaian tercapai.

Aspek negatif:
• Gaya ini bila digunakan pada konflik tahap ketiga dianggap sebagai
isyarat utk mengalah akibatnya mereka akan mencoba menuntut
balas kembali secara terbuka atau dlm situasi lain dimasa depan.
Gaya Manajemen Konflik Yang Lain
1. Gaya Manajemen Pasif
• Suka menutupi persoalan dan tdk dihargai oleh rekan sekerja.
• Gaya ini efektif utk mengatasi konflik yg ringan krn strategi
menghindar dan menyerah cenderung bersifat pasif.
• Gaya ini terkesan menjaga jarak dan tdk mudah terpengaruh
memberi kesan menenangkan org lain.
• Pemimpin yg pasif mungkin merasa tdk memiliki kendali krn rasa
takut, khawatir dan bersalah shg perlu meningkatkan rasa percaya
diri agar dapt menguasai teknik menangani konflik secara efektif.

2. Gaya Manajemen Agresif dan Manipulatif


• Gaya manajemen ini tidak efektif utk menangani konflik, karena
melunturkan kepercayaan orang lain pada Anda dan menempatkan
kepentingan pribadi diatas kepentingan orang lain.
• Gaya agresif ini harus dg sadar anda gunakan, bukan karena reaksi
emosi anda.
Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Gaya Manajemen Konflik
P Pengetahuan: K Kekuasaan:
• Seberapa jauh pengetahuan anda mengenai • Seberapa besar kemampuan anda
persoalan yg dihadapi org lain? mempengaruhi situasi?
• Seberapa jauh org lain mengetahui pendapat • Seberapa besar kekuasaan pihak lain
anda?
atas anda?
• Seberapa jauh anda memahami persoalan?
• Apakah anda mengetahui sesuatu yg tdk
diketahui org lain? M Menang:
• Seberapa penting kemenangan bagi
W Wewenang: anda?
• Apakah anda berwenang utk mengambil • Apakah anda harus menang?
keputusan? • Apakah pihak lain harus menang?
• Apakah pihak lain berwenang utk mengambil • Apakah kompromi dapat diterima?
keputusan?
• Apakah kalah dapat diterima?
O Orang Lain:
• Seberapa penting hubungan itu bagi anda?
• Seberapa penting hubungan itu bagi pihak
lain?
Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan
1. Memimpin dg kekuatan, dlm konflik diharapkan ada tindakan tegas shg
dibutuhkan utk memiliki tujuan dan sasaran yg objektif.

2. Memelihara hubungan yg positif selama konflik, dg cara:

a. Mendengar secara Aktif (menyimak kata orang lain).

b. Sediakan waktu utk meninjau ulang (menangguhkan pembicaraan).

c. Bedakan Fakta dari Pendapat (tahap kedua dan ketiga berhub dg persepsi).

d. Fokus pada Masalah bukan Orang.

e. Mendorong semua orang Berpartisipasi (tanggung jawab bersama).


Pemetaan Konflik Sebagai Dasar Penentuan Gaya
Manajemen Konflik

• Memetakan konflik berarti menggambarkan konflik itu sedemikian rupa shg kita dpt
meneliti solusinya dari semua sudut sebelum membicarakan bagaimana
menyelesaikannya.

• Dengan peta konflik kita dapat:


1) Mencari tahu dimana posisi dari setiap pihak yg terlibat konflik.
2) Mengetahui cakupan wilayah konflik yg terjadi.
3) Mencari tahu kebutuhan, keinginan, harapan, dan sikap dari pihak2 yg terlibat
konflik.

• Proses pemetaan konflik (Conflict Mapping Process) meliputi:


1) Mendefinisikan masalah
2) Mengidentifikasi semua pelaku
3) Mendaftar kebutuhan dan keprihatinan para pelaku
4) Membaca peta
5) Brainstorming atas solusi
6) Mengevaluasi alternatif
7) Merancang pilihan
8) Mengimplementasikan solusi, dan
9) Mencari umpan balik dan memantau hasil
• Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai