Markas Besar
Kepolisian Republik Indonesia
BERBAGAI GAYA MANAJEMEN KONFLIK
Tinggi
Mengikuti
Kemauan Kolaborasi
Peduli Orang Lain
Orang
Lain Kompromi
Menghindar Mendominasi
Rendah Tinggi
Mementingkan Diri Sendiri
• Tujuan , memahami dengan lebih baik motivasi pihak lain yg terlibat dalam konflik
Gaya Kolaborasi
Kolaborasi/ kerja sama, gaya menangani konflik melalui solusi sama sama menang.
Aspek positif:
• Gaya ini erat kaitannya dg metode memecahkan persoalan dan paling efektif utk
persoalan yg kompleks.
• Gaya ini mendorong orang berfikir kreatif. Salah satu kelebihan gaya ini adalah orang
berusaha mencari berbagai alternatif.
• Gaya ini menyatukan langkah semua pihak pada upaya mencari pemecahan bagi
persoalan yg kompleks.
• Gaya ini tepat digunakan bila org dan masalah jelas terpisah.
• Gaya ini dapat menjadi motivator positif dalam sesi brainstorming atau problemsolving.
Aspek negatif:
• Gaya ini tidak efektif bila pihak2 yg terlibat konflik tidak punya niat utk menyelesaikan
masalah atau bila waktu terbatas.
• Bila diaplikasikan pd tahap konflik lebih tinggi, gaya ini dpt menimbulkan kekecewaan
karena logika dan pertimbangan rasional sering dikalahkan oleh emosi terkait pendirian
atau sikap.
• Gaya ini tidak efektif bila pihak2 yg bertikai memang ingin bertengkar.
Gaya Placating
Gaya Placating (memuaskan/mengikuti kemauan org lain), gaya ini menilai org lain lebih tinggi.
Aspek positif :
• Gaya ini dapat digunakan dg sengaja utk menyanjung-nyanjung org lain, shg membuatnya
merasa lebih tenang dalam menghadapi persoalan.
• Gaya ini berusaha menyembunyikan perbedaan yg ada antara pihak2 yg terlibat dan
mencari titik2 persamaan.
• Gaya ini dapat memelihara hubungan baik, bila digunakan secara efektif krn memberi
perhatian yg besar thd kepentingan org lain.
• Gaya ini berguna bagi pemimpin yg tdk begitu yakin akan posisinya atau khawatir telah
berbuat kesalahan. Dapat mengulur waktu utk melihat perkembangan keadaan dan mencari
alternatif pemecahan.
• Gaya ini dapat berguna utk membangun kepercayaan dan rasa percaya diri pada pihak lain
shg dapat digunakan sbg mekanisme melimpahkan wewenang.
Aspek negatif:
• Gaya ini menilai rendah pada diri sendiri- barangkali mencerminkan rasa rendah diri pd org
tersebut.
• Gaya ini secara tidak sadar akan mendorong org berpandangan enteng thd sikap anda.
• Bila tdk efektif menggunakannya, gaya ini akan mengorbankan thd kepentingannya sendiri.
Gaya Mendominasi
Gaya Mendominasi (menonjolkan kemauan sendiri), kebalikan dari gaya
mengikuti kemauan org lain.
Aspek positif:
• Gaya ini efektif bila keputusan perlu segera diambil atau jika persoalan yg
dihadapi tdk penting.
• Gaya ini efektif bila ada perbedaan besar dalam tingkat pengetahuan yg
dimiliki utk menyajikan fakta, menimbang persoalan, memberikan nasihat dan
menggerakkan langkah nyata selama konflik.
• Gaya ini menggariskan dg jelas siapa anak buah dan siapa yg berwenang
mengambil keputusan (berlaku selama anda memiliki hak dan kekuasaan).
Aspek negatif:
• Gaya ini bisa reaksioner, didorong oleh keinginan menyelamatkan diri sendiri,
dan bila persoalan penting akan memaksa pihak lain memusatkan pada
kebutuhan2 yg spesifik.
• Gaya ini sering dikaitkan dg sikap preman dan ‘taktik kekerasan’.
Gaya Menghindar
Gaya Menghindar, gaya ini tidak memberikan nilai yg tinggi pada
dirinya atau orang lain. (gaya “jangan merusak suasana”).
Aspek positif:
• Gaya ini efektif dalam hal keperluan waktu, utk menghadapi
persoalan yg tidak penting dg mengulur2 waktu dpt mendinginkan
suasana.
Aspek negatif:
• Gaya ini menarik diri dr situasi yg ada dan membiarkan org lain utk
menyelesaikannya.
• Gaya ini menjengkelkan bagi pihak lain krn harus menunggu lama,
shg konflik akan terus berlanjut.
Gaya Kompromi
Gaya Kompromi, gaya ini berorientasi pada jalan tengah, karena setiap
orang punya sesuatu utk ditawarkan dan diterima.
Aspek positif:
• Gaya ini efektif bila kedua belah pihak sama2 benar, tetapi
menghasilkan penyelesaian keliru bila salah satu pihak salah.
• Gaya ini efektif bila persoalan yg dihadapi kompleks atau bila
kekuasaan berimbang. Intinya semua pihak bersedia
mengorbankan sesuatu agar penyelesaian tercapai.
Aspek negatif:
• Gaya ini bila digunakan pada konflik tahap ketiga dianggap sebagai
isyarat utk mengalah akibatnya mereka akan mencoba menuntut
balas kembali secara terbuka atau dlm situasi lain dimasa depan.
Gaya Manajemen Konflik Yang Lain
1. Gaya Manajemen Pasif
• Suka menutupi persoalan dan tdk dihargai oleh rekan sekerja.
• Gaya ini efektif utk mengatasi konflik yg ringan krn strategi
menghindar dan menyerah cenderung bersifat pasif.
• Gaya ini terkesan menjaga jarak dan tdk mudah terpengaruh
memberi kesan menenangkan org lain.
• Pemimpin yg pasif mungkin merasa tdk memiliki kendali krn rasa
takut, khawatir dan bersalah shg perlu meningkatkan rasa percaya
diri agar dapt menguasai teknik menangani konflik secara efektif.
c. Bedakan Fakta dari Pendapat (tahap kedua dan ketiga berhub dg persepsi).
• Memetakan konflik berarti menggambarkan konflik itu sedemikian rupa shg kita dpt
meneliti solusinya dari semua sudut sebelum membicarakan bagaimana
menyelesaikannya.