Anda di halaman 1dari 40

1) Analisis konflik sebagai suatu proses praktis untuk

mengkaji dan memahami kenyataan konflik dari berbagai


sudut pandang
2) Analisis konflik bukan merupakan kegiatan 1 kali saja.
3) Analisis ini merupakan proses yang berlangsung terus
seiring dengan perkembangan situasi, sehingga dpt
menyesuaikan tindakan2 dengan berbagai faktor, dinamika
dan keadaan yang berubah.
4) Analisis konflik mengharuskan keobjektifan dan kenetralan,
dan bukan pengalaman pribadi.
1. UNTUK MEMAHAMI LATAR BELAKANG DAN
SEJARAH SITUASI DAN KEJADIAN – KEJADIAN
SAAT INI.
2. UNTUK MENGIDENTIFIKASI SEMUA KELOMPOK
YANG TERLIBAT, TIDAK HANYA KELOMPOK
YANG MENOJOL SAJA.
3. UNTUK MEMAHAMI PANDANGAN SEMUA
KELOMPOK DAN LEBIH MENGETAHUI
BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SATU PIHAK
DENGAN PIHAK YANG LAIN.
4. UNTUK MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR
DAN KECENDRUNGAN-KECENDRUNGAN YANG
MENDASARI KONFLIK.
5. UNTUK BELAJAR DARI KEGAGALAN DAN JUGA
KESUKSESAN.
Identifikasi dan Alur Analisis Konflik
Alat bantu Analisa Konflik
1. Penahapan Konflik
2. Urutan Kejadian
3. Pemetaan Konflik
4. Segitiga SPK
5. Analogi Bawang Bombay (atau Donat)
6. Pohon Konflik
7. Analisis Kekuatan Konflik
8. Analogi Pilar
9. Piramida

Urutan untuk menggunakan alat bantu dapat dilakukan secara


fleksibel, sesuai dengan situasi yang sedang dianalisis.
1. Penahapan Konflik

Sebuah grafis yang menunjukan


peningkatan dan penurunan intensitas
konflik yang digambar dalam skala
waktu tertentu
Tujuan Penahapan Konflik
1) Untuk melihat tahap-tahap dan siklus
peningkatan dan penurunan konflik.
2) Untuk membahas pada tahap mana situasi
sekarang berada.
3) Untuk berusaha meramalkan pola-pola
peningkatan intensitas konflik dimasa
depan dengan tujuan untuk menghindari
pola-pola itu terjadi.
4) Untuk mengidentifikasi periode waktu yang
di analisis dengan mengunakan alat-alat
bantu lain.
Kapan Menggunakannya ?
1) Di awal proses analisis untuk
mengidentifikasi pola-pola dalam konflik.
2) Di akhir proses untuk membantu
menyusun stategi.
Gambar Penahapan Konflik

KRISIS
ESKALASI KONFLIK

KONFRONTASI AKIBAT

PASCA-KONFLIK

PRA-KONFLIK

WAKTU
Contoh : Penanganan konflik (intervensi) oleh Polisi
Dgn Alat Bantu Analisis konflik (Penahapan Konflik )

SABHARA RESKRIM RESKRIM


LANTAS INTELKAM INTELKAM BABINKAMTIBMAS
BABINKAMTIBMAS INTELKAM SABHARA SABHARA SABHARA
INTELKAM BRIMOB BRIMOB BRIMOB INTELKAM

KONFRONTASI AKIBAT
PRA-KONFLIK KRISIS PASCA-KONFLIK

BINKAM GAKKUM GAKKUM GAKKUM BINKAM

PENCEGAHAN PENGHENTIAN PEMULIHAN


KONFLIK KONFLIK PASCA KONFLIK
2. Urutan Kejadian

Sebuah grafik yang menunjukan


kejadian-kejadian yang di
gambarkan dalam skala waktu
tertentu
Tujuan Melakukan Urutan Kejadian

 Untuk menunjukan pandangan-pandangan


yang berbeda tentang sejarah dalam suatu
konflik.
 Untuk menjelaskan dan memahami
pandangan masing-masing pihak tentang
kejadian-kejadian.
 Untuk mengidentifikasi kejadian-kejadian
mana yang paling penting bagi masing-
masing pihak.
Kapan Menggunakannya ?
 Di awal proses, bersama dengan alat-alat
bantu analisis lainnya.
 Di akhir proses untuk membantu menyusun
strategi.
 Ketika orang berbeda pendapat tentang
kejadian-kejadian, atau tidak saling
mengetahui sejarah masing-masing.
 Sebagai suatu cara untuk membantu
masyarakat untuk menerima bahwa
pandangan mereka sendiri hanya sebagian
dari kebenaran.
Contoh Urutan Kejadian
KEJADIAN MENURUT GAM KEJADIAN MENURUT PEMERINTAH RI
JEPANG MENYERAH KALAH DARI SEKUTU 1945 BERUSAHA MEMPROKLAMIRKAN KEMERDEKAAN

MASYARAKAT ACEH MEMBANTU PERJUANGAN RI MEMBENTUK NEGARA KESATUAN


DENGAN MENYUMBANGKAN DUA PESAWAT TERBANG DAN ACEH MENJADI BAGIAN DARI RI
SEBAGAI CIKAL BAKAL PT. GARUDA INDONESIA

PEMBUBARAN DIVISI X TNI YANG TERKENAL PEMBENTUKAN TENTARA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI CIKAL BAKAL
SECARA SEPIHAK OLEH PEMERINTAH RI TNI / ABRI DENGAN MELAKUKAN SELEKSI TERHADAP CALON MILITER

BELANDA BERUSAHA MEMBOCENG SEKUTU 1948 BELANDA MENGKLAIM MENGUASAI PEMERINTAHAN DI INDONESIA
AGAR DAPAT MASUK DAN MENGUASI INDONESIA TERMASUK ACEH DENGAN MELAKUKAN AGRESI MILITER

SOEKARNO BERUSAHA MEMPERTAHANKAN NKRI


TERMASUK ACEH DENGAN TIDAK MEMBERI KEISTIMEWAAN

MASYARAKAT ACEH DAN SUMATRA MEMBENTUK PEMERINTAHAN PENCABUTAN STATUS PROVINSI ACEH OLEH KABINET NATSIR
SENDIRI DENGAN MR. TEUKU MUHAMAD HASAN SEBAGAI GUBERNUR
1951 DAN DIPAKSA DILEBUR DALAM PROVINSI SUMATRA UTARA

DAUD BEUREH MERASA JAKARTA TELAH MENGHIANATI PEMERINTAH RI BERSEDIA MELAKUKAN GENCATAN SENJATA
PERJUANGAN RAKYAT ACEH DAN MEMPROKLAMIRKAN ACEH
1953
SEBAGAI BAGIAN DARI NEGARA ISLAM INDONESIA ( NII )

PERJANJIAN IKRAR LAMTEH , ADA KESEPAKATAN PERDANA MENTERI JUANDA MENGUNJUNGI ACEH
ANTARA PEMBEROTAK DENGAN PEMERINTAH LOKAL 1957
UNTUK MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN RAKYAT ACEH

PERDANA MENTERI NEGARA BAGIAN ACEH, HASAN SALEH MEMINTA ACEH DITETAPKAN SEBAGAI PROVINSI
AGAR ACEH DIJADIKAN NEGARA BAGIAN DIBAWAH RI 1959 DENGAN STATUS ISTIMEWA

DAUD BEUREH BERGABUNG DENGAN PRRI DAN PERMESTA ACEH


MENJADI REPUBLIK ISLAM ACEH ( RIA )
1961

EKSPLOITASI TAMBANG GAS BUMI DI LADANG ARUN ACEH UTARA


1962

PASUKAN DAUD BEUREH BERSEDIA TURUN GUNUNG


YANG DIPIMPIN TEUKU ILYAS LEUBE 1970

HASAN TIRO MEMIMPIN PEMBERONTAKAN DGN MEMPROKLAMIRKAN MEMBENTUK DAERAH OPERASI MILITER ( DOM )
GERAKAN ACEH MERDEKA ( GAM ) DI PIDIE 1976 UNTUK MENUMPAS PEMBERONTAKAN
3. Pemetaan Konflik

Sebuah teknik visual yang


menggambarkan hubungan di antara
pihak yang berkonflik
Tujuan Pemetaan Konflik
1) untuk memahami situasi dengan baik.
2) untuk melihat hubungan diantara berbagai pihak secara
lebih jelas.
3) untuk menjelaskan dimana letak kekuasaan.
4) untuk memeriksa keseimbangan masing-masing kegiatan
atau reaksi.
5) untuk melihat para sekutu atau sekutu yang potensial berada
dimana.
6) untuk mengidentifikasi mulainya intervensi atau tindakan.
7) untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukan.
Kapan kita dapat Menggunakan ?
1) diawal proses, bersama dengan alat-alat bantu
analisis lainnya.
2) diakhir proses, untuk mengidentifikasi
kemungkinan jalan pembuka dalam mengambil
tindakan atau untuk membantu proses membangun
strategi.
Kaidah Pemetaan Konflik

LINGKARAN MENANDAKAN GARIS PUTUS - PUTUS MENAN GARIS GANDA YG MENYILANGI


PIHAK2 YANG TERLIBAT DLM DAKAN HUBUNGAN TIDAK GARIS MENANDAKAN
SITUASI : UKURAN RELATIF RESMI ATAU SEMENTARA PUTUSNYA SUATU HUBUNGAN
=KEKUASAAN TERHADAPISU

GARIS LURUS MENANDAKAN TANDA PANAH MENANDAKAN KOTAKA SEGIEMPAT MENAN


HUBUNGAN YG AGAK DEKAT ARAH UTAMA SUATU DAKAN ISU-ISU, TOPIK-TOPIK/
PENGARUH / KEGIATAN HAL-HAL LAIN SELAIN ORANG

GARIS PENGHUBUNG GANDA GARIS TURUN NAIK MENANDA BAYANGAN YG BESAR MENUN
MENANDAKAN SUATU ALIASI KAN PERSELISIHAN, KONFLIK JUKAN PIHAK-PIHAK LUAR YG
MEMILIKI PENGARUH NAMUN
TIDAK TERLIBAT LANGSUNG
Contoh Konflik dalam keluarga

KUNCI
HUBUNGAN YG KUAT

KONFLIK UTAMA

KONFLIK YG LEBIH KECIL

ALIANSI YANG RETAK

ALIANSI

HUBUNGAN
4. Segitiga SPK (Sikap-Perilaku-Konteks)

Suatu analisis berbagai faktor yang dengan


Sikap, Perilaku dan Konteks bagi masing-
masing pihak utama
Tujuan Segitiga SPK

1) Untuk mengidentifiksi ketiga faktor itu di setiap pihak


utama.
2) untuk menganalisis bagaimana faktor-faktor itu saling
mempengaruhi.
3) Untuk menghubungkan faktor-faktor itu dengan berbagai
kebutuhan dan ketakutan masing-masing pihak.
4) Untuk mengidentifikasi titik awal intevensi dalam suatu
situasi.
Kapan Menggunakannya ?

1) Di awal proses untuk memperoleh pemahaman yang lebih


luas tentang motivasi pihak yang berbeda.
2) Di akhir proses untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa
yang dapat diatasi dengan suatu intervensi.
3) Untuk menunjukan bagaimana perubahan dalam satu
aspek mungkin mempengaruh aspek lain.
Gambar Segitiga SPK
PERILAKU

SIKAP KONTEKS
Contoh Segitiga SPK : Konflik antara Orang
Desa dan Kota
PERILAKU

SIKAP KONTEKS
5. Analogi Bawang Bombai

Suatu cara untuk menganalisis


perbedaan pandangan tentang
konflik dari pihak-pihak yang
berkonflik.
Tujuan dari Analogi Bawang Bombai

1) Untuk bergerak berdasarkan posisi publik


masing-masing pihak dan memahami berbagai
kepentingan serta kebutuhan masing-masing
pihak.
2) Untuk mencari titik kesamaan diantara
kelompok-kelompok sehingga dapat menjadi
dasar bagi pembahasan selanjutnya.
Kapan Menggunakannya ?

1) Sebagai bagian suatu analisis untuk memahami


berbagai dinamika situasi suatu konflik.
2) Sebagai persiapan untuk melancarkan dialog
diantara kelompok-kelompok dalam suatu
konflik.
3) Sebagai bagian dari proses mediasi atau
negoisasi.
GAMBAR …
ANALOGI BAWANG BOMBAY

POSISI
APA YANG KITA KATAKAN TENTANG
YANG KITA INGINKAN

KEPENTINGAN
APA YANG SEBENARNYA KITA INGINKAN

KEBUTUHAN
APA YANG HARUS
KITA MILIKI
6. Pohon Konflik
Suatu alat bantu, menggunakan gambar sebuah
pohon untuk mengurutkan isu-isu pokok konflik.
Tujuan Pohon Konflik

1) Untuk merangsang diskusi tentang berbagai sebab dan


efek dalam suatu konflik.
2) Untuk membantu kelompok menyepakati masalah inti.
3) Untuk membantu suatu kelompok atau tim dalam
mengambil keputusan tentang periotas untuk mengatasi
berbagai isu konflik.
4) Untuk menghubungkan berbagai sebab dan efek satu
sama lain, dan untuk memfokuskan organisasinya
Kapan Menggunakannya

1) Dengan suatu kelompok yang mengalami kesulitan


untuk menyepakati masalah inti dalam situasi mereka.
2) Dengan suatu tim yang harus memutuskan isu-isu
konflik mana yang seharusnya mereka atasi.
Gambar Pohon Konflik

EFEK

MASALAH INTI

PENYEBAB
Contoh Analisis Kekuatan Konflik
dari Pembangunan Aceh Pasca Konflik dan Tsunami

Anda mungkin juga menyukai