SECTION 1

FUNGSI DAN EKSISTENSI

TATA RUANG DALAM PPLH
SECTION 1

FUNGSI TATA RUANG

 • PENERJEMAH

KEINGINAN ATAU KEBUTUHAN MASYARAKAT

M E N G E N AI F U N G S I TATA R U AN G
UMUM KEDALAM POLA LINGKUNGAN
I N I H E R M AN I S L AM E T
M E N G E M U K AK AN B AH WA HIDUPNYA
R E N C AN A TATA R U AN G S E B AG AI
S AR AN A U N T U K M E N I N G K AT K AN • PENGUNGKAP ATAU PENJABARAN
D AYA M A N FA AT L A H A N , D A PAT
M E R U PAK AN PENGUNGKAP KEBIJAKAN PEMERINTAH

DAERAH TENTANG PENGEMBANGAN DAN PLH

3
M A N I F E S TA S I P O L A
P E M A N FA ATA N a) POLA TATA RUANG YANG BERSIFAT
W I L AYA H TATA FUNGSIONAL.
R U A N G D A PAT D I b) POLA TATA RUANG YANG BERSIFAT
GOLONGKAN KE FORMAL.
DALAM.....

4
MERUPAKAN PENGATURAN SUSUNAN RUANG PADA SUATU
WILAYAH, SEHINGGA TERCIPTA PERSYARATAN YANG BERMANFAAT
DARI SEGI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, DAN POLITIK.
MENGUNTUNGKAN BAGI PERKEMBANGAN MASYARAKAT DALAM
WILAYAH TERSEBUT.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5

 DALAM KONTEKS PELESTARIAN FUNGSI
LINGKUNGAN HIDUP ATAU DALAM UPAYA
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN,
“PERENCANAAN TATA RUANG BERWAWASAN
LINGKUNGAN” BERFUNGSI SEBAGAI “ALAT
KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH”

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6

SECTION 3
EKSISTENSI TATA RUANG DALAM HUKUM
LINGKUNGAN DAN PPLH
 HUKUM TATA RUANG SECARA SUBSTANSIAL MERUPAKAN BAGIAN DARI HUKUM LINGKUNGAN DALAM ARTI
LUAS, SETIDAKNYA IA DAPAT DIPANDANG SEBAGAI ASPEK KHUSUS DALAM HUKUM LINGKUNGAN YANG
MENGATUR TENTANG PERUNTUKAN DAN PEMANFAATAN SDA DALAM LINGKUNGAN HIDUP SECARA SPESIAL

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8

 PADA ERA BERLAKUNYA UU NO.4 TAHUN 1982
TENTANG KETENTUAN KETENTUAN POKOK
PENGELOLAAN LINGKUNGAN, TANGGAL 11 MARET
1982(LN RI TAHUN 1982 NO. 12 – TLN RI NO.3215),
YANG BISA DISEBUT “UNDANG-UNDANG
LINGKUNGAN HIDUP” (UULH). MAU PUN DALAM ERA
UU NO. 23 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP, TANGGAL 19 SEPTEMBER 1999
(LN RI TAHUN 1999 NO. 68 LN RI NO. 3699). YANG

ERA UULH/UUPLH BIASA DISEBUT UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP (UUPLH). KEBERADAAN TATA
RUANG MERUPAKAN INSTRUMEN YURIDIS YANG
PALING MENDASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN
DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA
UMUMNYA. ARTINYA PADA KURUN WAKTU
TERSEBUT TATA RUANG MERUPAKAN SARANA
UTAMA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP,
TERMASUK DALAM PENERAPAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
LINGKUNGAN HIDUP

9
SECTION 4
TATA RUANG SEBAGAI INSTRUMEN YURIDIS
DALAM PPLH
 TATA RUANG SEBAGAI INSTRUMEN YURIDIS
DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (PPLH) TERUTAMA DALAM
PENCEGAHAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
HIDUP, HANYA SALAH SATU DARI BANYAK
INSTRUMEN YANG DI AMANATKAN DALAM
PERATURAN PERUU.
1 . P E N G A N TA R KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(KLHS)BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN
KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP,
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
(AMDAL) DAN PERIZINAN MERUPAKAN SEBAGIAN
DARI INSTRUMEN-INSTRUMEN PPLH DIMAKSUD
(PS 14 UU PPLH)

11
 RUANG SEBAGAI WADAH, YANG JUGA DIKENAL
SEBAGAI RUIMTE, SPACE, RAUM DAN SPATIUM
MULA MULA DI ARTIKAN SEBAGAI BIDANG DATAR
(PLANUM-PLENOLOGI) YANG DALAM
2. KONSEP DAN PERKEMBANGANNYA KEMUDIAN MEMPUNYAI

PEMIKIRAN DASAR DIMENSI TIGA BERARTI TEMPAT TINGGAL

(DWELLING HOUSE) YANG HARUS DI TATA,
SEBAIK BAIKNYA DEMI KEBAHAGIAAN,
KESEJAHTERAAN DAN KELESTARIAN UMAT
MANUSIA (H.M. WIRIADIHARDJA)

12
 PENGATURAN MENGENAI PENATAAN RUANG
SECARA TERSENDIRI, PERTAMA DITUANG DALAM
UU NO.24 TAHUN 1992 TENTANG PENATAAN
RUANG/UUPRL. YANG PENJABARANNYA
ANTARALAIN PP NO.47 TAHUN 1997 TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL YANG
3 . P E N G AT U R A N D A L A M MENJADI DASAR BAGI PERENCANAAN TATA
RUANG WILAYAH PROVINSI DAN
PERUNDANG- KABUPATEN/KOTA. UU INI KEMUDIAN DIGANTI
UNDANGAN DENGAN UU NO.26 TAHUN 2007 TENTANG
PENATAAN RUANG/UUPR YANG PENJABARANNYA
ANTARA LAIN PP NO.26 TAHUN 2008 TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL/PPTR,
DAN MENDASARI PENATAAN RUANG WILAYAH
PROVINSI, KABUPATEN/KOTA DISELURUH
WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

13

PEMIKIRAN DASAR
YA N G L E B I H K O N K R E T
SELANJUTNYA PEMIKIRAN DASAR TERSEBUT
DIRUMUSKAN SECARA LEBIH KONKRET DALAM
PS 33 AYAT (3) UUD 45 YANG DENGAN TEGAS
MEMBERIKAN HAK PENGUASAAN KEPADA
NEGARA ATAS SELURUH SUMBER DAYA ALAM
INDONESIA DAN MEMBERIKAN “KEWAJIBAN
KEPADA NEGARA” UNTUK MENGGUNAKANNYA
BAGI SEBESAR-BESAR KEMAKMURAN RAKYAT,
MELALUI AMANDEMEN TAHAP II.
MASALAH LINGKUNGAN HIDUP SECARA TEGAS
DITUANGKAN DALAM PS 28H UUD 1945. PASAL INI
MENUNJUKAN BAHWA HAK ATAS LINGKUNGAN
HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT MERUPAKAN
BAGIAN DARI HAK HAK ASASI MANUSIA (HAM),
SEHINGGA WAJIB DIUPAYAKAN PERWUJUDANNYA
OLEH PEMERINTAH BERSAMA MASYARAKAT
SECARA LUAS.
14
THANK YOU!
Do You Have Any Questions?