Anda di halaman 1dari 10

MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF

PENYELESAIAN SENGKETA

DOSEN :
VINO OKTAVIA, S.H., M.H.

Pertemuan ke-4
KARAKTERISTIK MEDIASI
• Mediasi perpanjangan atau pengembangan proses negosiasi;
• Mediasi sebagai suatu proses pengambilan keputusan
dengan bantuan pihak ketiga (Mediator);
• Mediasi dapat digambarkan sebagai suatu sistim, dimana
Mediator mengatur proses perundingan dan para pihak yang
mengontrol hasil akhirnya;
• Pihak ketiga (Mediator) bersifat netral dan dapat diterima
oleh kedua belah pihak, serta tidak berwenang untuk
membuat atau mengambil keputusan keputusan;
• Pihak ketiga (Mediator) hanya membantu para pihak untuk
mencapai kesepakatan yang dapat diterima para pihak.
PRINSIP-PRINSIP DASAR MEDIASI
• Prinsip-prinsip dasar (basic principle) mediasi adalah
landasan filosofis dari diselenggarakannya mediasi, yang
merupakan kerangka kerja yang harus diketahui oleh
seorang Mediator sehingga dalam menjalankan mediasi
tidak keluar dari araf filosofis yang melatar belakangi
lahirnya mediasi;
• Menurut pandangan Ruth Calton ada 5 (lima) prinsip
dasar mediasi atau lima dasar filsafat mediasi, terdiri
dari prinsip kerahasian (confidentiality), prinsip sukarela
(volunteer), prinsip pemberdayaan (empowerment),
prinsip netralitas (neutrality) dan prinsip solusi yang
unik ( a unique solution).
PRINSIP-PRINSIP DASAR MEDIASI
• Prinsip kerahasian (confidentiality), artinya hanya para pihak
dan Mediator yang menghadiri proses mediasi, sedangkan pihak
lain tidak diperkenankan untuk menghadiri sidang mediasi.
Prinsip ini menjadi daya tarik bagi kalangan tertentu terumata
pengusaha yang tidak menginginkan masalah yang mereka
hadapi dipublikasi di media masa;
• Prinsip sukarela (volunteer), artinya para pihak yang
bersengketa datang ke mediasi atas keinginan dan kemauannya
sendiri secara sukarela dan tidak ada paksaan dan tekanan dari
pihak lain. Prinsip ini dibangun atas dasar bahwa orang mau
bekerjasama menemukan jalan keluar dari sengketa, bila mereka
datang ke tempat perundingan atas pilihan mereka sendiri.
PRINSIP-PRINSIP DASAR MEDIASI
• Prinsip pemberdayaan (empowerment), prinsip ini didasarkan pada
asumsi bahwa para pihak memiliki kemampuan menegosiasikan
masalah mereka sendiri dan dapat mencapai kesepakatan yang mereka
inginkan, sehingga kemampuan mereka harus diakui dan dihargai,
dengan setiap solusi tidak dipaksakan diluar. Artinya penyelesaian
sengketa harus lahir dari pemberdayaan terhadap masing-masing pihak
agar para pihak menerima solusinya;
• Prinsip netralitas (neutrality), di dalam mediasi peran Mediator hanya
memfasilitasi proses saja dan isinya tetap menjadi milik para pihak
yang bersengketa. Mediator hanya berwenang mengontrol proses
berjalannya mediasi dan tidak bertindak seperti hakim;
• Prinsip solusi yang unik ( a unique solution), artinya solusi yang
lahir dari proses mediasi tidak harus sesuai dengan standar legal tetapi
dapat dihasilan dari proses kreativitas, sehingga hasil mediasi lebih
banyak mengikuti keinginan para pihak.
MODEL-MODEL MEDIASI
• Menurut Lawrence Boulle menyebutkan ada 4
(empat) model mediasi terdiri dari :
1. Mediasi penyelesaian. Mediasi ini disebut juga
mediasi kompromi (settlemen mediation);
2. Mediasi fasilitatif (falitative mediation). Mediasi ini
disebut juga mediasi pemecahan masalah
3. Mediasi terapi (transformative mediation). Mediasi
ini disebut juga mediasi rekonsiliasi
4. Mediasi Evaluatif (evaluatif mediation). Mediasi ini
disebut juga mediasi nasehat atau mediasi normatif.
MODEL-MODEL MEDIASI
• Mediasi Penyelesaian atau mediasi kompromi (settlemen
mediation), yaitu mediasi dengan tujuan utamanya mencari
titik tengah (kompromi) dari tuntutan atau posisi para pihak;
• Mediasi fasilitatif (falitative mediation) atau mediasi
pemecahan masalah, yaitu mediasi dengan tujuan utama
menghindari posisi para pihak dan mencari kepentingan
(kebutuhan) yang mendasari posisi para pihak
• Mediasi terapi (transformative mediation) atau mediasi
rekonsiliasi, yaitu mediasi dengan tujuan utama menanggani
penyebab masalah untuk memperbaiki hubungan para pihak;
• Mediasi Evaluatif (evaluatif mediation) atau mediasi nasehat,
yaitu mediasi dengan tujuan utama menemukan kesepakatan
sesuai dengan hak-hak legal dari para pihak yang bersengketa.
MODEL-MODEL MEDIASI
Mediasi Penyelesaian Mediasi Fasilitatif Mediasi Terapi Mediasi Evaluatif

Mediator Orang yang dihormati di Orang yang punya Keahlian dalam Punya keahlian
masyarakat dan tidak keahlian mediasi konseling dan kerja substantif dalam
harus orang punya sosial dan kasus dan tidak
keahlian mediasi pemahaman harus memiliki
penyebab keahlian mediasi
psikologis
sengketa/konflik
Peran Mencari kompromi (jalan Melaksanakan proses Teknik terapi, Memberikan
Mediator tengah), peran mediator dan menjaga diagnosa , nasehat dan
dalam prosedur sangat komunikasi para menangani masalah penilaian, campur
terbatas, pihak, campur tangan hubungan tangan meditor
mediator lemah amat kuat

Sengketa Sengketa dagang, Sengketa masyarakat, Sengketa suami Sengketa dagang,


perburuhan dan keluarga, lingkungan istri, orang tua dan kecelakaan,
kecelakaan hidup dan kemitraan anak, hubungan diskriminasi, harta
berlanjut perkawinan
MODEL-MODEL MEDIASI
Mediasi Mediasi Mediasi Terapi Mediasi
Penyelesaian Fasilitatif Evaluatif

Kekuatan Dipahami para Dapat Dapat hasilkan Mendekati


pihak dan tidak memanfaatkan penyembuhan putusan
sulit untuk mufakat secara dari pada pengadilan
dilakukan maksimal sekedar
penyelesaian
sengketa
Kelemahan Mengabaikan Dapat memakan Dapat memakan Tidak diajarkan
kepentingan waktu dan perlu waktu dan tanpa keterampilan
para pihak keahlian penyelesaian, kepada para
bernegosiasi kabur antara pihak, kabur
batas konseling batas antara
dan mediasi mediasi dan
arbitrasi
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai