Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan ke 12 dan 13 Pengamen

Komunikasi & Negosiasi


1. KOMUNIKASI
A. Pendahuluan
Komunikasi antar manusia merupakan masalah yang seringkali menjadi penyebab
konflik. Adanya kesalahan dalam brkomunikasi dapat menyebabkan kerugian yang
sangat besar , seperti pekerjaan tidak selesai,tujuan tidak tercapai, bahkan rupiah
dalam jumlah besar. Mengapa hal ini terjadi, karena kemampuan berbicara dan
mendengarkan sebagai keterampilan utama berkomunikasi secara efktif tidak
dipahamu.

B. Pengertian Komunikasi
- Komunikasi berarti menyampaikan informasi ( ide-ide) dari seseorang kepada
orang lain ( individu atau kelompok )
- Informasi dapat berbentuk : kata-kata , symbol-simbol
( panah,warna,angka,gambar,tangan ), sikap/tingkah laku ( cemberut,melotot )
- Harus ada pengirim beritanya da nada penerima berita serta melalui media
tertentu.
- Komunikasi adalah proses dimana partisipan menciptakan dan membagi informasi
satu sama lain agar tercapai saling pengertian yang baik.
- Esensi dari komunikasi adalah terdistribusinya informasi dari pengirim berita ke
penerima berita ( target audiens)

C. Kendala dalam berkomunikasi


Dapat disebabkan oleh :
1. Gangguan psikologis yaitu :
a. Beda prioritas
b. Harga diri ( ada perasaan “ inferior dan superior “ terhadap lawan bicara )
c. Beda cara berfikir
d. Terpusat pada diri sendiri
e. Engan penerima perubahan
f. Sibuk sendiri
g. Melakukan assumsi sebagai fakta
h. Membentuk lapisan baja ( penerima informasi akan membentuk lapisan baja
( armour plate, bila dia merasa image dirinya terancam )untuk
mempertahankan image dirinya terhadap ancaman, maka dia sebenarnya
punya pilihan yaitu melarikan diri, mempertahankan atau menyerang .
2. Semantik yaitu :
a. Salah tafsir atau beda persepsi
b. Beda referensi
c. Beda pengertian bahasa /makna bahasa ( verbal atau tubuh )
3. Gangguan fisik yaitu :
a. Suara ( seringkali komunikasi tidak efektif karena kondisi disekitarnya bising,
atau pengucapan pemberi dan atau penerima momoton atau tidak jelas atau
adanya cacat fisik tubuh seperti cadel , sumbing dsb.
b. Alat ( beberapa proses komunikasi memngunakan alat seperti telepon ,fax ,
internet,HP , dimana terjadi gangguan kelancaran dan kejelasan informasi
yang dikirim atau diterima .

D. Yang mengadopsi Informasi :


1. Inovator , merupakan orang yang menyampaikan gagasan-gagasan disebut juga
pengirim berita.
2. Early adopters , merupakan orang yang mau menerima pertama terhadap suatu
inovasi atau gagasan atau berita yang disampaikan untuk ditibak lanjuti.
3. Early majority , merupakan orang-orang lain yang menjadi pengikut kemudian
untuk melakukan tindakan atas berita yang diterima.
4. Late majority , merupakan kelompok terakhir yang setelah berfikir berulangkali
baru mau mengambil tindakan atau bereaksi terhadap berita yang diperolehnya.
5. Laggard , boleh dikatakan sebagai orang yang bebalatau amat sulit untuk
dipengaruhi atau menerima berita untuk ditindak lanjuti.
Hal yang perlu disadari bahwa reaksi penerima berita atas suatu informasi bias
menerima dan bias menolak.

E. Petunjuk teknis komunikasi yang efektif


1. Usahakan adanya kejelasan gagasan yang akan dikomunikasikan
2. Apa yang hendak dicapai dengan menyampaikan informasi/berita tersebut
3. Pertimbangkan perlu tidaknya diberikan situasi dan kondisi tertentu untuk orang
dan tempat.
4. Berkonsultasilah dengan pihak ketiga sebelum proses komunikasi dilangsungkan.
5. Kendalikan, suara (volume), nada ,expresi wajah dan gaya bahasa.
6. Perhatikan kepentingan-kepentingan fihak lawan bicara
7. Follow up berita yang telah dikomunikasikan
8. Tindakan hendaknya sejalan dengan pokok yang telah dikomunikasikan
9. Hindari pertengkaran selama proses komunikasi berlangsung
10. Bicaralah dengan gambar, efektifitas komunikasi itu :
- 15% jika verbal saja
- 35% jika menggunakan vocal/nada
- 65% jika menggunakan visual.
11. Usahakan menjadi pendengar yang aktif.

2. NEGOSIASI
Pengertian Negosiasi
Dalam suatu proses negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan atau berbeda
sudut pandangnya. Agar dapat menemukan titik temu atau kesepakatan, kedua belah pihak
perlu bernegosiasi. Menurut ( Lasmaya 2014 ) Negosiasi Bisnis adalah pertemuan tatap muka
antara dua orang atau 2 kelompok pengusaha untuk melakukan serangkaian tawar – manawar
yang berkesinambungan mengenai suatu subjek niaga tertentu yang bertujuan untuk
mencapai suatu perjanjian atau suatu kontrak dagang dan dimana kedua belah pihak yang
melakukan komunikasi mempunyai hak atas hasil akhir. Pakar lain mengatakan bahwa
negosiasi adalah proses dimana paling sedikit ada dua.

Negosiasi merupakan suatu proses dan terkadang akan melahirkan “ Perang Urat Syaraf ”
yang kadang berakhir pada kekalahan semua pihak. Karena itu, kesantunan dalam berkata-
kata, perhatian yang diberikan pada pihak lain, dan sikap baik yang ditunjukkan kadang akan
“melunturkan” suasana sehingga negosiasi lebih mudah dilaksanakan.

Negosiasi merupakan suatu hal yang pokok dan terpenting dalam bisnis untuk melakukan
rencana pengembangan dengan mitra bisnis.

Jika kita telusuri pengertian Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan cara berunding
untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak. Dalam negosiasi, kita dituntut untuk
memahami medan mitra bisnis kita. Dengan begitu, kita bias melihat banyak peluang.

Ada dua hal penting yang perlu kita kuasai saat negosiasi.

1. Menguasai materi dan mengenal partner yang akan diajak negosiasi.


2. Mengendalikan emosi Negosiasi ada macam – macam jenisnya.

Negosiasi terjadi ketika kita melihat bahwa orang lain memiliki atau menguasai sesuatu yang
kita inginkan. Tetapi sekedar menginginkan tidak cukup. Kita harus melakukan negosiasi
untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dari pihak lain yang memilikinya dan yang juga
mempunyai keinginan atas sesuatu yang kita miliki. Sedangkan agar negosiasi dapat terjadi
dengan sukses, kita harus juga bersiap untuk memberikan atau merelakan sesuatu yang
bernilai yang dapat kita tukar dengan sesuatu yang kita inginkan tersebut. Negosiasi
dinyatakan berhasil jika negosiasi yang membuahkan suatu kontrak atau perjanjian.
Sebaliknya negosiasi yang menemui jalan buntu hanya menghasilkan suatu perjanjian yang
hanya akan memuaskan salah satu pihak saja ( Lasmaya 2014 ).

Dalam usaha untuk memenangkan persaingan, sangat diperlukan kelihaian untuk melakukan
negosiasi. Apalagi, jika menyangkut usaha ritel. Sebab, makin pandai bernego, makin efisien
dan efektif produksi yang dihasilkan. Sehingga ujungnya, menguntungkan bisnis yang
dijalankan.

Karena itu, negosiasi sangat penting dikuasai. Menurut ajaran Sun Tzu yang telah berusia
lebih dari 2500 tahun—dan kini diimplementasikan dalam manajemen modern salah satu
unsur penting untuk “menang” adalah dengan mengetahui unsur kelebihan dan kekuatan
lawan.
Berikut beberapa hal yang bisa Anda praktikkan untuk mengetahui unsur kelebihan dan
kekuatan lawan sehingga bisa sukses dalam setiap negosiasi bisnis, yaitu:

1. Dengarkan sebelum Anda bicara.

Mulut diciptakan satu, sementara telinga sepasang. Itu artinya, Anda seharusnya lebih banyak
mendengar daripada bicara. Termasuk soal urusan negosiasi. Pahami dan dengarkan dulu apa
yang menjadi keinginan pihak lain, kemudian telaah apa yang menjadi kebutuhan. Lantas,
sesuaikan dengan apa yang bisa Anda berikan sehingga dari sana Anda akan tahu persis apa
yang bisa dinego untuk kesuksesan usaha Anda.

2. Kuasai rasa gugup dengan sikap santun.

Negosiasi kadang akan melahirkan “perang urat” yang kadang berakhir pada kekalahan
semua pihak. Karena itu, kesantunan dalam berkata-kata, perhatian yang diberikan pada
pihak lain, dan sikap baik yang ditunjukkan kadang akan “melunturkan” suasana sehingga
negosiasi lebih mudah dilaksanakan.

3. Belajarlah tentang berbagai materi penunjang negosiasi.

Penguasaan  Anda akan materi yang sedang didiskusikan akan memberikan daya tawar yang
lebih baik pada Anda. Termasuk, saat Anda sudah tahu kelebihan dan kekuatan pihak yang
diajak bernego, maka Anda akan lebih mudah “masuk” untuk mendapat tawaran paling
menguntungkan.

4. Jika tak memungkinkan, carilah peluang lain.

Kadang kala, negosiasi berjalan terlalu alot sehingga tak ada satu pun pihak yang mengalah.
Saat situasi itu terjadi, jangan terjebak pada emosi. Tapi, siapkan materi lain yang mungkin
bisa dinegosiasikan ulang. Sehingga, negosiasi tak berakibat permusuhan. Karena itu, siapkan
materi negosiasi sedetail mungkin, sehingga banyak rencana yang bisa Anda “belokkan”
untuk tetap menguntungkan bagi usaha Anda.

5. Anda adalah negosiator ulung.

Kadang, rasa percaya diri sangat memengaruhi proses negosiasi. Dan, jika ini terjadi, ingatlah
bahwa Anda adalah negosiator ulung sejak masih anak-anak. Ingatkah Anda pernah
merengek minta mainan hingga menangis dan akhirnya orangtua luluh? Itulah bakat yang ada
dan sudah Anda miliki. Jangan ragu untuk terus bernegosiasi.

Tujuan negosiasi adalah antara lain:

1. Untuk menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak.


2. Untuk memenuhi harapan / keinginan kedua belah pihak.
3. Untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghidari kerugian atau memecahkan
problem
Dalam melakukan negosiasi terdapat 6 tahapan yang penting yang harus dilakukan:

1. Persiapan meliputi:
a. Mengumpulkan informasi
b. Menentukan tim negosiasi

2. Mengusahakan lebih banyak mengenal profil pihak lawan, Tujuannya adalah


menumbuhkan kepercayaan diri dan kesiapan dalam melakukan negosiasi.
3. Kontak Pertama ,Tahap ini adalah tahap pertemuan secara langsung antara kedua
belah pihak yang terlibat dalam proses
4. Tahap penilaian yang berlangsung di antara para negosiator dan biasanya pada tahap
ini akan memunculkan kesan pertama antara kedua belah fihak.
5. Konfrontasi .Tahap ini adalah tahap dimana sering terjadinya dua argumentasi antara
kedua pihak terhadap segala sesuatu yang pada tahap ini terdapat perbedaan dan
potensi perdebatan yang semakin memanas dan biasanya tidak terkendali disebabkan
oleh kurangnya pengendalian
6. Konsiliasi

Bentuk konsoliasi adalah melakukan tawar menawar untuk memperoleh titik temu
atau kesepakatan yang betul-betul disepakati dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Seperti halnya proses tawar menawar antara penjual dan pembeli.

Anda mungkin juga menyukai