Anda di halaman 1dari 3

Fadel Fachrozi

190501182
UAS Lobi dan Negoisasi

Jawaban:
1. a. Potensi Pertentangan atau Ketidakselarasan, Tahap pertama adalah munculnya
kondisi yang member peluang terciptanya konflik, kondisi-kondisi tersebut juga bisa
dianggap sebagai sebab atau sumber konflik.
b. Kognisi dan Personalisasi, tahap ini penting karena dalam tahap inilah biasanya isu-isu
konflik didefinisikan. Konflik yang dipersepsi adalah kesadaran oleh satu atau lebih pihak
akan adanya kondisi-kondisi yang menciptakan peluang munculnya konflik.
c. Maksud dan Tujuan, Maksud adalah keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu.
Banyak konflik semakin rumit karena salah satu pihak salah dalam memahami maksud
pihak lain.
d. Prilaku, Tahap perilaku ini meliputi pernyataan, aksi, dan reaksi yang dibuat oleh pihak-
pihak yang berkonflik. Perilaku konflik ini biasanya merupakan upaya untuk menyampaikan
maksud dari masing-masing pihak.
e. Akibat, Dikatakan bersifat fungsional ketika konflik tersebut justru menghasilkan
perbaikan kinerja kelompok, sedangkan disfungsional adalah ketika konflik tersebut
menjadi penghambat kinerja kelompok.

2. - Pertama Strategi Negosiasi Menang-Kalah ( Win-Lose )


Apapun yang terjadi dalam negosiasi pastilah salah satu pihak akan menang, sedangkan
pihak yang lainnya kalah, atau biasa dikenal dengan pendekatan distributive.

- Kedua Strategi Negosiasi Menang-Menang ( Win-Win )


Pendekatan yang sama-sama menguntungkan, atau pendekatan integratif , dalam
bernegosiasi memberikan cara pandang yang berbeda dalam proses negosiasi.

3. Negosiasi Menggunakan Pihak Ketiga dilibatkan saat pihak-pihak yang bernegosiasi


mengalami jalan buntu, adakalanya pihak ketiga sengaja dilibatkan sejak awal proses
negosiasi. Terdapat tiga peran dasar dari pihak ketiga mediator, arbitrator, dan konsiliator.

4. Komunikasi Nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan non-verbal atau


bahasa tubuh. Dalam proses lobi dan negosiasi selain melibatkan proses komunikasi verbal
secara efektif, juga melibatkan bahasa tubuh dan komunikasi non-verbal. Komunikasi
nonverbal didefinisikan sebagai pesan-pesan yang diekspresikan secara sengaja melalui
gerakan/tindakan/perilaku atau suarasuara atau vokal yang berbeda dari penggunaan kata-
kata dalam bahasa.
5. Hambatan dalam proses lobi dan negosiasi yaitu:

- Hambatan internal
- Hambatan eksternal (para pelobi dan negosiator)

6. Strategi mengatasi hambatan dalam lobi dan negosiasi:


- Saling menghormati.
- Mencari persamaan.
- Menetapkan kebutuhan, keinginan, kecemasan.
- Definisikan kembali masalah atau hal yang tidak disepakati jika diperlukan.
- Mulailah dengan tujuan yang dapat diterima semua pihak kemudian bekerjalah mundur.
- Fokuskan pada tujuan.
- Buatlah pilihan.
- Tetaplah berpikiran terbuka.
- Bersikaplah positif.
- Bekerjasamalah untuk memecahkan masalah.
- Gunakan “dan” untuk menggantikan tetapi.
- Ambil nafas dalam-dalam.
- Berbagilah perasaan.
- Gunakan humor.
- Jangan menginterupsi dan diinterupsi.

7. Teknik menggunakan pesan non verbal dalam lobi dan negosiasi:


- Alokasikan waktu Anda untuk melatih kemampuan membaca dan menggunakan bahasa
isyarat ini.
- Memperhatikan faktor-faktor psikologi, terutama menyangkut masalah pertumbuhan.
- Memperhatikan dan menyadari adanya bahasa nonverbal atau bahasa isyarat itu mudah.
- Membaca pikiran sasaran lobi.

8. Cara menanggulangi masalah komunikasi:


a. Memberikan gambaran manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh oleh komunikan.
b. Meyakinkan bahwa keputusan yang akan diambil tidak membawa risiko yang
mengancam dirinya.
c. Memberikan solusi yang akan menjamin keamanan dan keselamatan komunikan beserta
keluarga, karir, dan masa depannya.
Cara menciptakan kerja sama:
- Kolaborasi
- Paksaan
- Penghindaraan
- Akomodasi
- Kompromi
9. Prinsip-prinsip negoisasi:
- Membuat lawan berkomitmen pada sebuah posisi
- Terlihat lebih mengetahui banyak hal
- Jangan biarkan pihak lawan menulis kontrak
- Orang percaya apa yang mereka lihat secara tertulis
- Konsentrasi pada isu
- Selalu memberikan ucapan selamat kepada pihak lawan

10. Tipe-tipe negosiator:


- Poker school
Memandang bahwa negosiasi adalah sebuah permainan dengan aturan pasti.
- Idealist school
Penawaran adalah salah satu aspek kehidupan sosial bukan sebuah aktivitas spesial
dengan keunikannya sendiri dalam membuat aturan.
- Pragmatist school
Karakter orang seperti ini masih menyadari tentang tidak etisnya sebuah kecurangan
dalam bernegosiasi tetapi pada situasi tertentu dia tetap melakukannya karena dianggap
tidak melanggar aturan.

Anda mungkin juga menyukai