Anda di halaman 1dari 6

QUIZ MATA KULIAH TEKNIK LOBI DAN NEGOSIASI

RABU : 26 OKTOBER 2022

SOAL :

1. Proses lobi baik banyak kita jumpai mulai dari tingkat lokal, nasional maupun
internasional,jelaskan :
a. Definisi Lobi
b. Langkah-langkah dalam lobi.
c. Jenis-jenis lobi, serta berikan contoh.

2. Negosiasi adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang
sama atau bertentangan, bertemu dan berbicara untuk mencapai suatu kesepakatan, jelaskan :
a. Tujuan negosiasi
b. Manfaat negosiasi
c. Strategi negosiasi, serta berikan contoj.

3. Diplomasi merupakan sebuah seni bernegosiasi yang dilakukan oleh perwakilan dari
suatu organisasi, jelaskan:
a. Pengertian diplomasi, menurut 4 pakar.
b. Jenis-jenis diplomasi.

4. Kolaborasi adalah proses yang mendasar dari bentuk kerjasama yang melahirkan kepercayaan,
integritas dan terobosan melalui pencapaian konsensus, kepemilikan dan keterpaduan pada semua
aspek organisasi, jelaskan :
a. Komponen dalam kolaborasi
b. Nilai utama dalam kolaborasi

5. Jelaskan langkah dan persiapan apa saja yang dibutuhkan dalam lobi.

Jawaban atas Quiz :

1. A Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dengan
tujuan mempengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki kedudukan penting
dalam organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi diri sendiri
ataupun organisasi dan perusahaan dari para pelobi.
B. Langkah-langkah lobi dilakukan dengan:

1. Mengetahui motif-motif orang yang terlibat dalam lobi.


2. Mewaspadai jebakan.
3. Menetralisir sikap lawan.
4. Memperbesar situasi media dan menyusun rancangan pendekatan media.

C. 1. Lobi tradisional, pelobi mendekati pengambil keputusan.


2. Lobi akar rumput, menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambil keputusan.
3. Lobi political action committee, komite-komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar
wakilnya dapat duduk di parlemen/pemerintah.

2. A. - Menemukan kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan atau
keinginan kedua belah pihak.
- Hasil  kesepakatan, tidak ada pihak yang merasa dikalahkan atau dirugikan
- Tujuan lain untuk mendapatkan keuntungan atau menghindarkan kerugian atau
memecahkan problem yang lain.
- Kesepakatan dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak
bertepuk sebelah tangan.
B. - Terciptanya jalinan kerja sama antar institusi atau badan usaha atau pun perorangan untuk
melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling pengertian.
- Bagi suatu perusahaan, proses negosiasi akan memberikan manfaat bagi jalinan hubungan
bisnis yang lebih luas dan pengembangan pasar.
- Meningkatkan relasi, reputasi, profesionalisme

C. a. Win-Win 

Strategi win-win adalah negosiasi yang lebih mengutamakan kepentingan kedua belah
pihak untuk menghasilkan kesepakatan. Kelebihan strategi negosiasi win-win adalah
satu sisi sama-sama butuh, otomatis kedua belah pihak berupaya untuk cepat
menyelesaikan masalah. Sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang
lebih panjang. Contoh negosiasi win-win: Indonesia sebagai penghasil teh lima besar di
dunia dan Indonesia mengekspor teh-nya kepada Jepang, karena di Jepang terdapat
ritual minum teh.

b. Win-Lose 

Negosiasi dengan strategi win-lose ini pihak pertama akan menang dan pihak kedua
akan kalah, negosiasi ini hanya membuat satu pihak saja yang menang dan pihak lain
akan dirugikan. Contoh negosiasi dengan strategi win-lose: saat ini banyak perusahaan
menggunakan sistem kontrak dengan pegawainya. Karena perusahaan tidak mau rugi
untuk memenuhi tunjangan-tunjangan dan karyawan hanya diberi gaji pokok. Dalam hal
ini, karyawan adalah pihak yang kalah dan perusahaan adalah pihak yang menang.

c. Lose-Win 

Strategi lose-win adalah jenis negosiasi dimana pihak pertama akan kalah dan pihak
kedua akan menang. Contoh strategi lose-win adalah reservation point/price, dari lima
tuntutan, hanya dipenuhi tiga.

d. Lose-Lose 

Strategi negosiasi jenis lose-lose adalah negosiasi dimana pihak pertama dan pihak
kedua akan kalah atau tidak mendapatkan keinginan masing-masing, sehingga
negosiasi ini merugikan. Contoh strategi lose-lose adalah Perang Irak-Iran. Kedua belah
pihak mengalami kekalahan dan kerugian yang amat besar, maka mereka bersepakat
untuk damai guna menghindari kerugian yang lebih besar lagi.

3. A. Ellis Briggs: diplomasi adalah sebuah kegiatan official dengan cara mengirim seseorang
untuk mewakili pemerintahan. Tujuan diplomasi adalah untuk menciptakan persetujuan dalam
kacamata kebijakan (1968, p.202)
Geoffrey McDermott: diplomasi adalah pertimbangan dalam manajemen hubungan
internasional. Masing-masing Negara, seberapapun kaliber dan ukurannya, selalu ingin
memelihara/ mengembangkan posisinya dalam kancah internasional. (1973, p.39)
 Sir Ernest Satow, dalam bukunya Guide to Diplomatic Practice mengatakan diplomasi adalah
“the application of intelligence and tact to conduct official relations between the government of
independent states.” (penerapan kepandaian dan taktik dalam pelaksanaan hubungan resmi antara
pemerintah negara-negara berdaulat).
 Harold Nicholson menganjurkan untuk menggunakan pengertian diplomasi dalam Kamus
Inggris Oxford. Praktik diplomasi dapat dijelaskan sebagai “penyelenggaraan bisnis
internasional para diplomat“ atau “seni yang diselenggarakan seorang diplomat”. Diplomasi
dikatakan seni, karena ia adalah usaha untuk membuat orang lain menerima jalan pikiran kita.

B. 1. Diplomasi politik pasifikasi (politic of pacification) Inti dari diplomasi politik ini adalah
pasifikasi, yaitu keengganan untuk memperparah atau menyulut kontradiksi yang ada
antarnegara yang terlibat dalam masalah.
2. Diplomasi kapal perang (gunboat diplomacy) Inti dari diplomasi kapal perang adalah
menunjukkan kekuatan untuk mencapai tujuan kebijakan luar negeri.
3. Diplomasi dolar (dollar diplomacy) Jenis diplomasi ini menggunakan uang atau metode
ekonomi untuk mencapai tujuan suatu negara, misalnya dana pinjaman.
4. Diplomasi publik (public diplomacy) Diplomasi publik berbeda dengan diplomasi
tradisional, yang dilakukan oleh orang-orang dengan profesi khusus (diplomat, politisi).
5. Diplomasi rakyat (People's diplomacy) Diplomasi rakyat dalam arti luas berarti proses
komunikasi, pengetahuan bersama, pengaruh dan percampuran budaya dan masyarakat
6. Diplomasi perantara (intermediary diplomacy) Diplomasi perantara merupakan salah satu
cara penyelesaian sengketa secara damai antar negara melalui serangkaian perundingan
dengan partisipasi negara ketiga (mediator), atas dasar kondisi yang diajukan olehnya.
7. Diplomasi ekonomi (economic diplomacy) Diplomasi ekonomi adalah bidang khusus
kegiatan diplomatik modern yang terkait dengan penggunaan masalah ekonomi sebagai
objek, sarana usaha, kerja sama dalam hubungan internasional.
8. Diplomasi digital (digital diplomacy) Diplomasi digital dipraktikan dengan penggunaan
internet, teknologi informasi dan komunikasi, untuk memecahkan masalah diplomatik
negara.

4. A. 1. Collaborative Culture. Seperangkat nilai-nilai dasar yang membentuk tingkah laku dan
sikap bisnis. Di sini yang dimaksudkan adalah budaya dari orang-orang yang akan
berkolaborasi. 2. Collaborative Leadership. Suatu kebersamaan yang merupakan fungsi
situasional dan bukan sekedar hirarki dari setiap posisi yang melibatkan setiap orang dalam
organisasi. 3. Strategic Vision. Prinsip-prinsip pemandu dan tujuan keseluruhan dari organisasi
yang bertumpu pada pelajaran yang berdasarkan kerjasama intern dan terfokus secara
strategis pada kekhasan dan peran nilai tambah di pasar 4. Collaborative Team Process.
Sekumpulan proses kerja non birokrasi dikelola oleh tim-tim kolaborasi dari kerjasama
profesional yang bertanggung jawab penuh bagi keberhasilannya dan mempelajari
keterampilan-keterampilan yang memungkinkan mereka menjadi mandiri. 5. Collaborative
Structure. Pembenahan diri dari sistem-sistem pendukung bisnis terutama sistem informasi dan
sumberdaya manusia, memastikan keberhasilan tempat kerja yang kolaboratif.

B. 1. Saling bisa dipercaya (trust)


Semua anggota tim kolaborasi sangat mungkin bisa mencapai kinerja dan hasil kerja yang tinggi apabila
mereka saling bisa dipercaya.
2. Saling bergantung (interdependence)
Masing-masing anggota harus memiliki apa yang disebut sebagai (sense of community and team
support), yaitu mereka harus selalu merasa senasib dan sepenanggungan atau seperjuangan dalam
mencapai cita-cita bersama.

3. Saling ikhlas (genuineness)


Tim kolaborasi akan dapat mencapai hasil tertinggi apabila kerja sama mereka dibangun atas dasar
kesungguhan atau keikhlasan dan bukan atas dasar kepura-puraan dan kebohongan.
4. Empati (empathy)
Masing-masing kolaborator harus memiliki rasa empati yang dalam terhadap semua pihak yang terlibat,
yakni sebuah sikap yang didasarkan pada perasaan dan kejiwaan/emosional yang mendalam terhadap
mitra kerjanya sehingga di antara mereka tidak ada rencana sedikit pun untuk berkhianat satu sama lain.
5. Risiko (risk)
Semua anggota kolaborasi harus memiliki nilai yang sama tentang kemungkinan adanya sebuah ‘risiko’
yang muncul.

6. Keberhasilan (success)
Keberhasilan (success), yakni perasaan yang positif dan penuh semangat yang ditanamkan secara kuat
kepada semua anggota kolaborasi bahwa hanya kata ‘kesuksesan’ yang harus menyemangati aktivitas
mereka.

5 1 Menetapkan Bentuk Kegiatan

Kunjungan ke pabrik di perusahaan induk, makan siang atau makan malam bersama yang
diisi hiburan ringan di restoran, kafe, dan sebagainya, seminar, workshop, dialog bersama
yang diselingi diskusi informal di hotel berbintang, olah raga atau kegiatan lain yang juga
bisa dimanfaatkan untuk sarana melakukan lobi.

2 Menetapkan Tempat

Suasana tempat harus tenang, mampu menciptakan atmosfer yang positif, privasi tempat
harus mampu menciptakan suasana kebersamaan, suasana persahabatan, dan tidak
membatasi sehingga suasana informal yang akan kita bangun juga tetap terjaga.

3 Kondisi/keinginan sasaran

Lihat bagaimana kondisi fisik maupun psikis sasaran kita, pertimbangkan faktor lokasi
tempat lobi berlangsung dan pertimbangkan soal selera yang berhubungan dengan menu,
suasana dan atmosfer, privasi, dan yang berhubungan dengan privasi.

4 Menetapkan Waktu

Kapan dilaksanakannya lobi? Kapan waktu yang tersedia bagi orang yang akan dilobi? Hari,
tanggal, dan jam berapa? Makan siang atau malam? Ini semua akan menentukan waktu
pelaksanaan lobi. Saat lain yang tepat untuk melobi adalah saat mengikuti seminar,
lokakarya, workshop, dan sebagainya, termasuk di dalamnya acara pertunjukkan seni.

5 Menetapkan Tim Lobi

Tim lobi jumlahnya berapa orang, yang terlibat di dalam tim kita siapa saja dan berapa
orang? Hal yang sama juga juga perlu ditanyakan dari tim sasaran lobi, jumlahnya berapa
orang dan siapa saja yang hadir? Ada tidak pihak lain yang perlu diundang? Siapa saja yang
diundang? Ini menjadi pertanyaan yang tidak mudah untuk segera kita jawab. Banyak
pertimbangan yang juga perlu diperhatikan.
6 Menetapkan Tujuan Lobi

Mengajak sasaran lobi untuk terjun langsung dan mengamati kegiatan industri Perusahaan
Anda, memberikan gambaran yang jelas kepada jurnalis mengenai dunia industri (bila
sasarannya media), menjalin hubungan yang lebih harmonis dengan mereka, merangsang
jurnalis agar dapat menulis tentang sisi lain industri Anda dan saling mengenal satu sama
lain dan memahami secara personal.

7 Menetapkan Anggaran

Tujuan dan sasaran akhir lobi, siapa yang diundang, lokasi atau tempat lobi, jumlah yang
diundang, pilihan menu, tahapan lobi, publikasi dan souvenir.

Anda mungkin juga menyukai