Nikken Herdiningsih
BP 20140013
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Lobi, Negosiasi,
serta Diplomasi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ria
Edlina, S.I.Kom, M.I.Kom pada mata kuliah Teknik Lobi dan Negosiasi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang lobi, negosiasi, serta
diplomasi dalam Ilmu Komunikasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ria Edlina, S.I.Kom, M.I.Kom selaku
dosen mata kuliah Teknik Lobi dan Negosiasi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Nikken Herdiningsih
2
DAFTAR ISI
A. Simpulan …………………………………………………… 12
B. Saran ………………………………………………………… 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa ini, konsep Diplomasi, Lobi, dan Negosiasi adalah merupakan suatu
keharusan. Karena pergaulan sosial kemasyarakatan baik di tingkat lokal, nasional
maupun internasional memerlukan diplomat, pelobi-pelobi dan negosiator yang
tentunya dapat mencegah terjadi dan berkembangnya suatu konflik yang
berkepanjangan yang pada gilirannya menjadi suatu bentrokan fisik, bahkan
peperangan. Untuk itu mari kita diskusikan apa yang di maksud dengan Diplomasi,
Lobi, dan Negosiasi. Lalu bagaimana hubungan ketiganya?
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Teknik lobi dan negosiasi.
2. Untuk menjelaskan pengertian Lobi, Negosiasi, dan diplomasi beserta contohnya.
4
BAB II
ISI
A. Diplomasi
Diplomasi berasal dari kata Yunani "diploun" yang berarti "melipat". Menurut
the Chamber's Twentieth Century Dictionary, diplomasi adalah "the art of
negotiation, especially o treaties between states; political skill." (seni berunding.
khususnya tentang perjanjian di antara negara negara; keahlian politik). Di sini, yang
pertama menekankan kegiatannya sedangkan yang kedua meletakkan penekanan seni
berundingnya. Ivo D thachek bependapat, "Diplomasi biasanya didefinisikan sebagai
praktek pelaksanaan politik luar negeri suatu negara dengan cara negosiasi dengan
negara lain. Tetapi diplomasi kadang-kadang dihubungkan dengan perang. Oleh
karena itulah Clausewitz, seorang filolsof Jerman, dalam pernyataannya yang terkenal
mengatakan bahwa perang merupakan kelanjutan diplomasi melalui sarana lain.
Dalam mengkaji definisi-definisi yang telah disebut di atas, beberapa hak tampak
jelas. Pertama, jelas bahwa unsur pokok diplomasi adalah negosiasi. Kedua, negosiasi
dilakukan untuk mengedepankan kepentingan negara. Ketiga, tindakan-tindakan
diplomatik diambil untuk menjaga dan memajukan kepentingan nasional sejauh
mungkin bisa dilaksanakan dengan sarana damai.
Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa "diplomasi, yang sangat erat
dihubungkan dengan hubungan antar negara, adalah seni mengedepankan
kepentingan suatu negara melalui negosiasi dengan cara-cara damai apabila mungkin,
dalam berhubungan dengan negara lain Apabila cara-cara damai gagal untuk
memperoleh tujuan yang diinginkan, diplomasi mengizinkan penggunaan ancaman
atau kekuatan nyata sebagai cara untuk mencapai tujuan tujuannya."Tujuan-tujuan
diplomasi itu sendiri disesuaikan dengan ranahnya. Secara politik, tujuan diplomasi
adalah untuk mencapai tujuan-tujuannya secara damai. Secara ekonomi, tujuan
diplomasi adalah untuk mengamankan kepentingan ekonomi itu sendiri. Secara
ideologis, tujuan diplomasi dalah untuk melestarikan sistem politik, ekonomi, dan
sosial dalam suatu negara, mencoba menyebarkan sistem-sistem suatu negara ke
negara lain, dan untuk menghalangi penyebaran sistem politik, ekonomi, dan sosial
negara saingannya. Definisi di atas tadi mengungkapkan beberapa hal yang penting
sehubungan dengan tujuannya. Kautilya menekankan empat tujuan utama diplomasi
yaitu: acquisition (perolehan), preservation (pemeliharaan), augmentation
(penambahan), dan proper distirbution (pembagian yang adil).
5
B. Lobi
Pada awalnya lobi hanya dikatakan sebagai sebuah serambi sebelum masuk ke
ruang utama. Lobi adalah sebuah tempat yang nyaman dan tenang terletak di hotel-
hotel dan tempat tempat pertemuan. Tempat tersebut sesuai sebagai tempat untuk
mengadakan pembicaraan dan pendekatan antara pihak-pihak yang melakukan
pertemuan. Dalam perkembangannya lobi dimaknai sebagai pendekatan (approach).
Lobi adalah pendekatan awal yang menjurus ke suatu tujuan yang menguntungkan,
baik satu ataupun kedua belah pihak. Kegiatan lobi tidak hanya diperlukan oleh
individu untuk memperoleh apa yang menguntungkan dari pihak lain, tetapi juga
diperlukan bagi kepentingan suatu organisasi. Bagi suatu organisasi kegiatan melobi
diperlukan demi suksesnya pelaksanaan rencana-rencana. Disini fungsi agensi-agensi
pemerintah sangat diperlukan dalam memberikan izin usaha, hak paten yang sifatnya
memudahkan dan menguntungkan organisasi.
6
pengembangan kompetensi untuk mengelola kombinasi "kontak-target waktu-tempat"
secara efektif dan efisien. Hal ini dapat diwujudkan secara nyata apabila pelobi
membekali diri dengan keterampilan membangun hubungan dengan orang lain
(interpersonal) dan kemampuan untuk menjadi active listener dan assertive presenter.
Seorang pelobi juga harus meluangkan waktu untuk mendalami lobbying sehingga
tidak terjebak dalam kondisi yang tidak menguntungkan dan membahayakan misi
lobi yang sebenarnya. Intuisi, fleksibilitas, dan sensitivitas dalam mengelola situasi
merupakan elemen pendukung kesuksesan lobi.
a. Fungsi Lobi
2. Mewaspadai jebakan.
7
C. Negosiasi
1. Proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna
mencapai kesepakatan antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak
(kelompok atau organisasi) yang lain.
2. Terjadi konflik antar para pihak, yang masing-masing pihak tidak mempunyai
cukup kekuatan atau mempunyai kekuasaan yang terbatas untuk menyelesaikannya
secara sepihak.
3. Keberhasilan kita dipengaruhi oleh kekuasaan atau otoritas dan pihak lain..
4. Tidak mempunyai pilihan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah yang kita
hadapi atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.
Secara ringkas dapat dirumuskan, bahwa negosiasi adalah suatu proses perundingan
antara para pihak yang berselisih atau berbeda pendapat tentang sesuatu
permasalahan.
Negosiasi adalah merupakan salah satu fungsi utama dari para Diplomat. Oleh
karena itu, dalam pergaulan internasional hampir setiap negara menempatkan
diplomat-diplomatnya di negara-negara sahabat. Meskipun istilah dan praktik
negosiasi berawal dari dunia diplomasi, namun dewasa ini sudah menjadi sarana pada
berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik dalam
dimensi eksternal maupun dimensi domestik. Kata kunci negosiasi adalah seperti di
bawah ini:
8
1. Negosiasi diplomatik.
6. Negosiasi antara dua korporasi yang ingin melakukan merger atau aliansi strategik.
9. Negosiasi pilkada.
a. Model Negosiasi
1. Negosiasi distributif
Negosiasi inkan pada prinsip kalah dan menang bagi kedua belah pihak yang
terlibat pada kegiatan negosiasi. Tidak peduli terhadap kepentingan atau kepuasan
orang lain; mengorbankan orang lain, dan berorientasi pada hubungan jangka pendek.
Ciri-ciri negosiator distributif antara lain :
b. Kewenangan terbatas
9
f. Mengabaikan batas waktu
Dalam melakukan negosiasi, kita perlu memilih strategi yang tepat, sehingga
mendapatkan hasil yang kita inginkan. Strategi negosiasi ini harus ditentukan
sebelum proses negosiasi dilakukan. Ada beberapa macam strategi negosiasi yang
dapat kita Pilih, sebagai berkut:
3. Lose-lose Strategi ini dipilih biasanya sebagai dampak kegagalan dari pemilihan
strategi yang tepat dalam bernegosiasi. Akibatnya pihak-pihak yang berselisih, pada
akhirnya tidak mendapatkan sama sekali hasil yang diharapkan.
4. Lase-win. Stra ini bila salah satu pihak sengaja untuk mendapatkan manfaat
dengan kekalahan mereka.
10
1. Membuat agenda. Taktik ini harus digunakan karena dapat memberikan waktu
kepada pihak-pihak yang berselisih setiap masalah yang ada secara berurutan dan
mendorong mereka untuk mencapi kesepakatan atas keseluruhan paket perundingan.
2. Bluffing Taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang bertujuan
untuk mengelabui lawan berundingnya dengan cara membuat distorsi kenyataan yang
ada dan membangun suatu gambaran yang tidak benar.
3. Membuat tenggat waktu (deadline). Taktik ini digunakan bila salah pihak yang
berunding ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan dengan cara
memberikan tenggat waktu kepada lawannya untuk segera mengambil keputusan
4. Good Guy Bad Guy Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh "jahat
dan "baik pada salah satu pihak yang berunding. Tokoh "jahat" ini berfungsi untuk
menekan pihak lawan sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang oleh pihak
lawannya, sedangkan tokoh "baik" ini yang akan menjadi pihak yang dihormati oleh
pihak lawannya karena kebaikannya. Sehingga pendapat-pendapat yang
dikemukakannya untuk menetralisir pendapat Tokoh jahat", sehingga dapat diterima
oleh lawan berundingnya.
5. The art of Concesión Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta konsesi
dari lawan berunding atas setiap permintaan pihak lawan berunding yang akan
dipenuhi.
6. Intimidasi. Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman kepada
lawan berundingnya agar menerima penawaran yang ada, dan menekankan
konsekuensi yang akan diterima bila tawaran ditolak.
e. Proses Negosiasi
1. Persiapan
2. Memulai
3. Langkah strategis
11
7. Pasca kesepakatan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Demikianlah makalah ini disusun semoga tuhan membimbing penulis agar
tidak hanya sekedar menulis tetapi dapat merealisasikannya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, apabila ada kesalahan dalam penulisan
mohon dimaafkan dan dimaklumi karena penulis juga masih belajar.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://surabaya.proxsisgroup.com/pengertian-lobi-dan-negosiasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Lobi
https://www.academia.edu/6290109/Tugas_TEKNIK_LOBI_DAN_NEGOSIASI_rev
13