TEKNIK LOBBYING
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Lobby and Negotiations Technique’s
Dosen : Mr. Sapto Pratolo
Oleh :
Damianus Valentio Chrisandy Putra ( 520139 )
KELAS MKOM 1
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.
Bab II : Pembahasan
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
Pada saat ini, konsep Diplomasi, Lobi, dan Negosiasi merupakan suatu
keharusan. Karena pergaulan sosial kemasyarakatan baik di tingkat
local, nasional, maupun internasional memerlukan diplomat, pelobi –
lobi, dan negosiator yang ulung tentunya, untuk dapat mencegah tidak
terjadi dan berkembangnya suatu konflik yang berkepanjangan yang
pada gilirannya suatu bentrokan fisik, bahkan peperangan.
Pembahasan
Pengertian lobi menurut AB Susanto dalam oleh Redi Panuju (2010 ; 18)
adalah :
“Melobi pada dasarnya merupakan usaha yang dilaksanakan untuk
mempengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut
pandang positif terhadap topik pelobi, dengan demikian diharapkan
memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan .... Kegiatan melobi
bisa jadi sama pentingnya dengan pengembangan kompetensi
profesional”
Menurut A.B Susanto, salah seorang konsultan manajemen, yang
dikutip oleh Zainal Abidin Partao (2006), melobi pada dasarnya suatu
usaha yang dilaksanakan untuk mempengaruhi pihak-pihak yang
menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandang positif terhadap
topik lobi.
Tidak Langsung
Lobby bisa dilakukan dengan cara tidak langsung, hal ini
mengandung pengertian tidak harus satu pihak atau orang yang
berkepentingan menghubungi mendekati sendiri pihak lain yang mau
dilobby. Pendekatan itu bisa dilakuka dengan perantaraan pihak lain
(terutama yang dianggap mempunyai hubungan yang dekat dengan pihak
yang dilobby).
Dalam hal seperti ini maka satu hal yang sangat penting diperhatikan
oleh pihak yang melobby adalah kepercayaan atau kredibilitas pihak
ketiga yang dijadikan perantara atau penghubung tersebut. Kendala lain
jangan sampai gara-gara lobbying yang dilakukan dengan menggunakan
jasa pihak lain (pihak ketiga) justru merusak hubungan yang sudah ada,
karena kesalahan atau ulah pihak ketiga tersebut.
Kendala lain dalam menggunakan cara tidak langsung adalah pihak
ketiga atau perantara tersebut tidak selalu menguasai atau mengerti
permasalahan atau obyek yang jadi sasaran. Disamping itu apabila obyek
yang jadi sasaran bersifat rahasia maka akan membuka kemungkinan
bagi kebocoran terhadap rahasia tersebut.
Langsung
Berbeda cara ini pihak yang berkepentingan harus bisa bertemu atau
berkomunikasi secara langsung dengan pihak yang dilobby dengan kata
lain pihak-pihak yang terlibat bertemu atau berkomunikasi secara
langsung tidak menggunakan perantara atau pihak ketiga.
Cara langsung ini jelas lebih baik dari pada cara tidak langsung tetapi
kendalanya adalah pihak - pihak yang terlibat tidak selalu saling
mengenal, tidak semua orang mempunyai kemampuan berkomunikasi
dengan baik, dan kesan terhadap pribadi tidak selalu sama dengan kesan
terhadap lembaga.
Jelasnya seseorang mungkin saja kurang suka atau kurang
menghormati orang tertentu tetapi terhadap lembaga yang dipimpinnya
dia tidak ada masalah dalam hal seperti ini tentu akan lebih baik apabila
yang melakukan lobby adalah orang lain atau staf pada lembaga tersebut.
Terbuka
Yang dimaksud dengan cara terbuka adalah lobbying yang dilakukan
tanpa ketakutan untuk diketahui orang lain. Lobby yang dilakukan secara
terbuka memang tidak harus berarti dengan sengaja diekspose atau
diberitahukan kepada khalayak, tetapi kalaupun diketahui masyarakat
bukan merupakan masalah. Lobbying dengan cara terbuka ini biasanya
dilakukan oleh dan diantara kelompok misalnya pendekatan yang
dilakukan oleh partai politik tertentu pada salah satu Organisasi Massa
atau sebaliknya, dan antara suatu Ormas pada Ormas yang lain.
Tertutup
Yang dimaksud lobbying tertutup adalah apabila lobbying dilakukan
secara diam-diam agar tidak diketahui oleh pihak lain apalagi masyarakat.
Lobbying dengan cara ini biasanya bersifat perorangan yaitu yang
dilakukan secara pribadi atau oleh seseorang pada orang tertentu.
Lobbying cara ini dilakukan karena apabila sampai diketahui oleh pihak
lain maka bisa berakibat negatif atau merugikan pihak yang melakukan
lobby tersebut maupun pihak yang dilobby.
Penutup
3.1 Kesimpulan
Bahwa lobby merupakan bagian dari konsep komunikasi secara umum
yang bertujuan mempengaruhi, menarik perhatian, manarik simpati,
menimbulkan empati, menyampaikan informasi dari dan atau ke
seseorang, kelompok, organisasi, perusahaan, lembaga negara bahkan
negara. Selain itu, dalam konteks PR (Public Relation), hal ini merupakan
sesuatu hal yang dihadapi seorang PR ketika akan melakukan suatu
hubungan kerjasama atau ketika akan melakukan suatu penyelesaian
masalah.
Daftar Pustaka
Teknik Lobi dan Negosiasi | Makalah Kondang (makalah-xyz.blogspot.com)
Memahami lobby (slideshare.net)
.