Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TURORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEMESTER 2023.1

1. Sebuah perusahaan ingin melakukan negosiasi dengan mitra bisnis baru. Sebelum

negosiasi dilakukan, perusahaan tersebut melakukan lobi terlebih dahulu. Apa saja

langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses lobi bisnis dan bagaimana

hubungan lobi dengan negosiasi?

Jawab:

Proses lobi bisnis adalah upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi

keputusan atau pendapat mitra bisnis potensial atau pemangku kepentingan lainnya.

Lobi bisnis dapat memainkan peran penting dalam membangun hubungan yang baik

dengan mitra bisnis baru sebelum memasuki tahap negosiasi.

Lobi bisnis adalah suatu proses dimana pihak yang ingin melakukan negosiasi

berusaha mempengaruhi pihak lain agar bersedia untuk melakukan negosiasi

Berdasarkan jenisnya, maka lobi dapat dikategorisasikan menjadi

(a) Lobi Tradisional;

(b) Lobi Akar

Rumput (grass-root lobbying);

(c) Lobi Political Action Commitle, dan

(d) komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar dengan maksud menempatkan

calonnya di lembaga legislatif atau di eksekutif sehingga keputusan yang diambilnya

tidak merugikan perusahaan yang tergabung dalam komite tersebut.

Adapun fungsi lobi adalah


(a) Mempengaruhi pengambil keputusan agar keputusannya tidak merugikan para

pelobi dari organisasi/lembaga bisnis;

(b) menafsirkan opini pejabat pemerintah yang kemudian diterjemahkan dalam

kebijakan perusahaan;

(c) memperkirakan apa yang akan terjadi secara hukum dan menyampaikan

rekomendasi pada perusahaan agar dapat menyesuaikan diri dengan peraturan baru

dan memanfaatkan peraturan baru tersebut;

(d) menyampaikan informasi tentang bagaimana pandangan perusahaan,organisasi

atau kelompok masyarakat tertentu tentang satu peraturan;dan

(e) meyakinkan para pembuat keputusan bahwa pelaksanaan

peraturan akan membutuhkan waktu sebelum menjadi kebiasaan

Ada pun tahapan lobi adalah:

(1) pengumpulan fakta,

(2) interpretasi terhadap langkah pemerintah,

(3) interpretasi terhadap perusahaan,

(4) membangun posisi,

(5) melemparkan berita nasional, dan

(6) mendukung kegiatan pemasaran.

Dari dimensi hubungan manusiawi, teknik lobi tersebut

adalah (1) menganalisa iklim,

(2) menentukan lawan dan kawan,

(3) mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan iklim opini,

(4) membentuk koalisi,


(5) menetapkan tujuan,

(6) menganalisis dan mendefinisikan penyebab kasus,

(7) menganalisa berbagai macam segmen khalayak,

(8) memperhitungkan media,

(9) mengembangkan kasus, dan

(10) menjaga fleksibilitas.

Secara lebih teknis langkah-langkah lobi dilakukan dengan

(1) mengetahui motif-motif orang yang terlibat dalam lobi,

(2) mewaspadai jebakan.

(3) menetralisir sikap lawan,

(4) memperbesar situasi media dan menyusun rancangan pendekatan media

Sesuai ilustrasi pada soal, Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan

dalam proses lobi bisnis :

Menurut Rhenald Kesali (1994) dengan mengutip Fraser P.

Seitel, tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pengumpulan data dan fakta. Pemerintah memiliki data dan fakta yang

lengkap tapi sering kali tidak terkoordinasi. Data tersebut ada yang

dipublikasikan dan ada yang dimiliki secara individual yang menangani

bidang tertentu. Selain itu ada juga data yang tidak dipublikasikan.

Karena itu langkah kita adalah menghubungi sumber-sumber data

tersebut untuk mendapatkan data dan fakta yang kita butuhkan sesuai

dengan permasalahan yang akan dibahas dalam lobi.


2. Interpretasi terhadap langkah-langkah pemerintah, keputusan yang

ditetapkan oleh pemerintah, umumnya merupakan penjabaran opini para

pejabat pemerintah. Para pelobi bertugas menerjemahkan opini pejabat

pemerintah itu ke dalam kebutuhan perusahaan serta memperkirakan apa

yang akan terjadi secara hukum dan memberikan rekomendasi agar

perusahaan bisa menyesuaikan diri dengan peraturan tersebut.

3. Interpretasi terhadap langkah-langkah perusahaan. Karena para pelobi

memiliki kontak dengan pejabat pemerintah dan pengambil keputusan,

maka pelobi memiliki informasi mengenai pandangan perusahaan atau

kelompok masyarakat tertentu terhadap ketentuan yang dibuat oleh

pemerintah.

4. Membangun posisi. Ada saatnya pelobi mendekati pejabat pemerintah

agar ada penundaan pelaksanaan sebuah peraturan agar perusahaan yang

menjadi kliennya tidak mengamali kesulitan serius dan semua pihak siap

melaksanakan peraturan itu. Para pelobi harus mampu meyakinkan para

pembuat keputusan bahwa pelaksanaan sebuah keputusan membutuhkan

waktu untuk pelaziman.

5. Melemparkan berita nasional. Istilah yang umum dipergunakan adalah

publicity springboard yakni menggunakan tempat lobi sebagai tempat

peredaran berita. Tempat lobi biasanya adalah suatu tempat yang selalu

dikunjungi wartawan media cetak maupun elektronik. Berita yang

dilemparkan dari tempat lobi ini akan segera menjadi berita nasional.

6. Mendukung kegiatan pemasaran. Melobi agar pemerintah agar membeli


produk yang dihasilkan perusahaan, karena pemerintah merupakan

pembeli terbesar mulai dari alat tulis kantor sampai alat-alat berat. Pelobi

tidak hanya menawarkan barang atau jasa melainkan juga proposal agar

pembelian barang itu dianggarkan oleh pemerintah.

Hubungan antaralobi dan negosiasi adalah bahwa lobi merupakan awal dari suatu

proses negosiasi. Lobi dilakukan untuk mempengaruhi pihak lain agar bersedia

melakukan negosiasi.

Dalam menjalankan teknik negosiasi kita mengenal 4 pendekatan yakni

bargaining, kompromi, "kalah-menang" dan "menang-menang". Namun yang

paling ideal dalam kegiatan bisnis adalah negosiasi yang berorientasi pada situasi

"menang-menang". Karena selain berorientasi terhadap pemecahan masalah, juga

berorientasi pada terpenuhinya kepuasan kedua belah pihak dan tercipta dan

terpelihara hubungan jangka panjang yang harmonis. Dalam "menang-menang"

pihak lain tidak dipandang sebagai lawan melainkan sebagai mitra bisnis.

Tapi tidak setiap situasi memungkinkan kita untuk melakukan negosiasi yang

berorientasi pada situasi “menang-menang". Ini terjadi manakala terjadi konflik

kepentingan dengan pihak lain, dan pihak lain berupaya menggunakan pendekatan

negosiasi "kalah-menang". Selain itu, hubungan harmonis jangka panjang tidak

diperhitungkan dan jika kita merasa cukup kuat untuk melakukan bargaining.

Pilihan terhadap pendekatan dan gaya negosiasi bergantung pada situasi yang

dapat dikelompokkan dalam 4 kategori:

(1) kerja sama vs kompetisi,


(2)kekuasaan vs kepercayaan,

(3) distorsi komunikasi vs keterbukaan, dan

(4) egois vs kepentingan bersama.

Sedangkan untuk negosiasi "menang-menang" ada lima langkah yang dapat kita

tempuh yaitu

(a) Mengidentifikasi kebutuhan kedua belah pihak;

(b) urun-rembuk menyusun kemungkinan penyelesaian;

c) evaluasi alternatif

penyelesaian; (d) implementasi penyelesaian, dan (e) tindak-lanjut penyelesaian.

Setelah berhasil melakukan lobi, perusahaan dapat melakukan

negosiasi dengan sasaran lobi untuk mencapai kesepakatan bersama.

Untuk lebih jelasnya, Hubungan antara lobi dan negosiasi adalah sebagai berikut:

 Persiapan: Proses lobi bisnis membantu perusahaan dalam mempersiapkan

diri sebelum masuk ke tahap negosiasi. Dengan melakukan lobi,

perusahaan dapat memahami kebutuhan dan kepentingan mitra bisnis

potensial serta membangun hubungan yang positif sebelum memulai

negosiasi.

 Pengaruh: Melalui lobi bisnis yang efektif, perusahaan dapat

mempengaruhi pemangku kepentingan dalam mendukung tujuan dan

kepentingan mereka. Ketika memasuki tahap negosiasi, pengaruh yang

telah dibangun melalui lobi dapat membantu dalam mencapai hasil yang

diinginkan.

 Pengetahuan: Proses lobi dapat memberikan perusahaan wawasan yang


lebih dalam tentang mitra bisnis potensial, termasuk budaya, nilai-nilai,

kebijakan, dan preferensi mereka. Pengetahuan ini dapat digunakan dalam

strategi negosiasi untuk membangun kepercayaan dan mencapai

kesepakatan yang saling menguntungkan.

 Pembukaan pintu: Lobi bisnis yang berhasil dapat membuka pintu bagi

perusahaan untuk memulai negosiasi dengan mitra bisnis potensial.

Dengan membangun hubungan yang baik melalui lobi, perusahaan

memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan pertemuan dan

kesempatan untuk membahas proposal bisnis mereka.

 Pelengkap negosiasi: Lobi bisnis dan negosiasi saling melengkapi. Lobi

mempersiapkan dasar yang kuat untuk negosiasi dengan mempengaruhi

dan membangun hubungan dengan pemangku kepentingan, sementara

negosiasi melibatkan pembahasan lebih rinci dan konkret mengenai

persyaratan, tujuan, dan kondisi kerja sama bisnis.

Dalam keseluruhan, proses lobi bisnis memainkan peran penting dalam

mempersiapkan, mempengaruhi, dan membangun hubungan sebelum

memasuki tahap negosiasi dengan mitra bisnis baru.

Sumber BMP EKMA4159 modul 8

2. Sebuah perusahaan ingin melakukan negosiasi dengan pemasoknya terkait harga


dan

kualitas produk. Bagaimana perusahaan tersebut dapat mempersiapkan diri untuk

negosiasi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip komunikasi bisnis?


Jawab:

perusahaan tersebut dapat mengikuti prinsip-prinsip komunikasi bisnis berikut ini:

a. Tentukan tujuan yang jelas: Sebelum memasuki negosiasi, perusahaan harus

menentukan tujuan yang jelas terkait harga dan kualitas produk yang diinginkan.

Misalnya, menargetkan harga yang lebih rendah atau meningkatkan standar

kualitas. Tujuan yang jelas akan membantu dalam merancang strategi negosiasi.

b. Lakukan penelitian menyeluruh: Perusahaan perlu melakukan penelitian

menyeluruh terkait pasar, industri, dan pemasok yang akan dinegosiasikan.

Pahami tren harga dan kualitas produk, persaingan, serta reputasi dan keandalan

pemasok yang potensial. Pengetahuan ini akan memberikan dasar yang kuat

dalam negosiasi.

c. Persiapkan data dan informasi yang relevan: Kumpulkan data dan informasi yang

mendukung argumen perusahaan terkait harga dan kualitas produk. Misalnya,

analisis pasar, studi kompetitor, hasil pengujian kualitas, dan data biaya produksi.

Data dan informasi yang kuat akan memberikan landasan yang objektif dan

memperkuat posisi negosiasi perusahaan.

d. Tetapkan batas dan alternatif: Tentukan batas atas dan batas bawah harga yang

dapat diterima oleh perusahaan. Selain itu, persiapkan alternatif lain jika tidak

tercapai kesepakatan dengan pemasok utama. Ini akan memberikan fleksibilitas

dan strategi cadangan dalam negosiasi.

e. Rencanakan strategi komunikasi: Rencanakan strategi komunikasi yang efektif

untuk negosiasi. Pastikan komunikasi dilakukan dengan jelas, terbuka, dan tegas.

Identifikasi argumen yang kuat, poin negosiasi yang akan diutamakan, dan cara
menyampaikannya dengan persuasif. Perusahaan juga perlu mendengarkan

dengan seksama dan memperhatikan perspektif pemasok.

f. Cari titik kesamaan dan solusi win-win: Selama negosiasi, perusahaan harus

berusaha mencari titik kesamaan dan solusi yang saling menguntungkan. Fokus

pada kepentingan bersama dan bukan hanya keuntungan sendiri. Dengan

menciptakan situasi win-win, perusahaan dapat membangun hubungan jangka

panjang yang lebih kuat dengan pemasok.

g. Jaga sikap profesional dan empati: Pertahankan sikap profesional dan empati

selama negosiasi.

Hindari konfrontasi atau sikap defensif yang dapat memperburuk situasi.

Dengarkan dengan penuh perhatian, berikan penghargaan pada pendapat

pemasok, dan berikan respon yang konstruktif.

h. Catat kesepakatan secara tertulis: Setelah mencapai kesepakatan, pastikan untuk

mencatat secara tertulis semua persyaratan harga dan kualitas produk yang

disepakati. Hal ini akan menghindari kebingungan di masa depan dan

memberikan panduan yang jelas bagi kedua belah pihak.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip komunikasi bisnis ini, perusahaan dapat

mempersiapkan diri dengan baik dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam

negosiasi terkait harga dan kualitas produk dengan pemasoknya.

Sumber BMP EKMA4159

3. Bagaimana teknologi informasi dan komunikasi bisnis dapat meningkatkan


efisiensi

operasional perusahaan?
Jawab:

Teknologi informasi dan komunikasi bisnis dapat memberikan banyak manfaat

bagi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional mereka.Teknologi


informasi dapat membantu perusahaan dalam membuat laporan keuangan

dengan cepat,menjawab pertanyaan pelanggan dengan cepat, dan mengelola

inventaris dengan lebih efisien, dalam hal ini, teknologi informasi dapat membantu

perusahaan dalammenghemat waktu dan biaya operasional. Teknologi informasi


dapat

membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas karyawan dengan memberi

kan aksesinformasi yang diperlukan dan mempercepat proses bisnis, dalam hal ini,

teknologiinformasi dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja

karyawan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia.

Teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efektivitas

operasional denganmempercepat proses bisnis dan mengurangi biaya produksi, dalam

hal ini, teknologiinformasi dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis

mereka denganlebih efektif. Dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

bisnis, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka secara


signifikan.

Hal iniakan membantu perusahaan untuk menjadi lebih kompetitif di pasar dan

mencapa itujuan bisnis mereka dengan lebih efektif.

Teknologi Informasi dan Komunikasi Bisnis (TICB) memiliki peran yang signifikan

dalam meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Berikut ini adalah beberapa

cara di mana TICB dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan efisiensi

operasional:
a. Otomatisasi Proses Bisnis: TICB memungkinkan otomatisasi proses bisnis

yang dapat mengurangi ketergantungan pada pekerjaan manual,

menghilangkan kesalahan manusia, dan meningkatkan kecepatan dan akurasi.

Misalnya, dengan menggunakan perangkat lunak Enterprise Resource

Planning (ERP), perusahaan dapat mengotomatisasi tugas-tugas seperti

manajemen persediaan, penggajian, keuangan, dan manufaktur.

b. Pengolahan Data yang Cepat: Dengan TICB, perusahaan dapat

mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data dengan cepat. Dengan

menggunakan sistem basis data yang efisien, perusahaan dapat mengakses

informasi secara real-time, melakukan analisis data yang canggih, dan

mengambil keputusan yang lebih cepat berdasarkan data yang relevan.

c. Kolaborasi dan Komunikasi yang Efisien: TICB menyediakan alat kolaborasi

dan komunikasi yang memungkinkan karyawan berbagi informasi,

berkomunikasi, dan bekerja sama dengan lebih efisien, terlepas dari lokasi

geografis. Alat seperti email, pesan instan, video konferensi, dan platform

kolaborasi online memungkinkan akses yang mudah, komunikasi real-time,

dan pertukaran informasi yang cepat antara tim atau departemen.

d. Pengelolaan Dokumen Elektronik: Dengan menggunakan sistem manajemen

dokumen elektronik (EDMS), perusahaan dapat mengurangi ketergantungan

pada dokumen fisik dan beralih ke penyimpanan dan pengelolaan dokumen

digital. Ini memungkinkan akses yang mudah, berbagi, dan pencarian

dokumen, mengurangi biaya cetak dan penyimpanan, serta meningkatkan

kecepatan dalam mengelola informasi.


e. Pengelolaan Rantai Pasokan: TICB memungkinkan perusahaan untuk

mengoptimalkan rantai pasokan mereka dengan menggunakan sistem

manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) yang terintegrasi. Hal ini
memungkinkan perencanaan yang lebih baik, koordinasi yang efisien

antara pemasok, produsen, dan distributor, pemantauan inventaris secara real

time, serta pengurangan biaya dan waktu dalam proses rantai pasokan.

f. Analisis dan Pelaporan: TICB memungkinkan perusahaan untuk melakukan

analisis data yang mendalam dan menghasilkan laporan yang akurat. Dengan

menggunakan perangkat lunak analitik dan sistem pelaporan, perusahaan dapat

mengidentifikasi tren, memahami kinerja operasional, mengidentifikasi

peluang perbaikan, dan mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan

informasi yang tepat waktu.

g. Pengelolaan Sumber Daya Manusia: TICB juga dapat digunakan untuk

meningkatkan efisiensi dalam manajemen sumber daya manusia. Sistem

manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management System)

memungkinkan otomatisasi tugas-tugas administratif, seperti penggajian,

manajemen absensi, rekruitmen, dan pelatihan. Hal ini mengurangi waktu dan

biaya yang diperlukan dalam administrasi SDM dan memungkinkan fokus

yang lebih besar pada pengembangan dan retensi karyawan.

Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi bisnis dengan

tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka,

mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan memberikan keunggulan

kompetitif di pasar.
Sumber BMP EKMA4159

4. Bagaimana penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bisnis dapat

mempengaruhi interaksi sosial dalam perusahaan?

Jawab:

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun mendorong

terjadinya perubahan permintaan tenaga kerja. Tenaga kerja yang diperlukan

bukan hanya memiliki pengetahuan teknis seperti pengetahuan untuk

mengoperasikan alat atau menjalankan tugas tertentu. Juga bukan hanya

diperlukan kemampuan analitis, seperti untuk para pekerja “kerah putih”

(white collar), tetapi juga daya kreativitas. Ketiga kriteria, yakni kemampuan

dan pengetahuan teknis, keterampilan analitis dan kreativitas mesti dimiliki

para pekerja yang bekerja di lingkungan teknologi digital seperti saat ini.

Kita ikuti penjelasan Dennis, Warley & Sheridan (2006:39) mengenai

ketiga kriteria tersebut seperti berikut ini.

1. Pengetahuan tentang lanskap teknologi. Meski para manajer dan

profesional media tak akan pernah bisa memiliki keterampilan seperti

halnya seorang programmer, namun jelas sangat penting untuk

mengetahui lanskap teknologi. Hal ini berarti kita mesti memahami

evolusi dan perkembangan platform baru teknis. Sangatlah penting untuk

memiliki kemampuan membangun dan mengorganisasikan pangkalan

data − sebagai satu struktur utama dalam manajemen semua isi dan

memaksimalkan pemasaran dan penjualan.

2. Kreativitas. Awalnya kreativitas hanya terkait dengan kelompok profesi


tertentu seperti penulis dan seniman, namun kini kreativitas pun

dipandang sebagai salah satu sifat penting yang harus dimiliki para

manajer. Kini para manajer dituntut untuk bisa berpikir secara kreatif

memadukan isi, strategi pemasaran dan data tentang khalayak yang

berbeda dengan saluran distribusi pesan sebelumnya sehingga harus

ditemukan format dan gaya komunikasi baru.

3. Analitis. Seperti halnya saran agar para pelaku bisnis mau belajar lebih

banyak tentang proses kreatif, maka para pengelola informasi pun perlu

memahami rencana bisnis, pemasaran, periklanan dan khalayak sehingga

bisa menjaga daya kompetitifnya.

Kesimpulan

TIK bisnis adalah penggunaan teknologi untuk mendukung proses bisnis,

seperti komputerisasi, internet, telekomunikasi, dan media sosial. TIK bisnis

memiliki dampak positif dan negatif terhadap interaksi sosial dalam perusahaan.

Dampak positifnya adalah mempermudah cara berkomunikasi, monitoring

perkembangan bisnis, menghemat biaya produksi dan operasional, sumber

pengetahuan dan informasi, manajemen data, CRM (Customer Relationship


Management), dan pendukung aktivitas bisnis yang tidak mengenal

waktu. Dampak negatifnya adalah menimbulkan kesenjangan digital, menurunkan

keterampilan sosial, menimbulkan stres kerja, dan mengurangi privasi.

Perusahaan harus mampu memaksimalkan manfaat dan meminimalisir risiko

dari penggunaan TIK bisnis agar dapat meningkatkan kinerja dan

kesejahteraan karyawan

Penting bagi perusahaan untuk memperhatikan pengaruh ini dan memastikan

bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bisnis tidak merusak

interaksi sosial yang penting di tempat kerja. Penting juga untuk mempromosikan

interaksi tatap muka yang sehat, kolaborasi yang efektif, dan membangun budaya

kerja yang didasarkan pada kerjasama dan keterhubungan antar karyawan.

Sumber BMP EKMA4159 Modul 9

Bagaimana TIK Bisnis Mempengaruhi Interaksi Sosial dalam Perusahaan

https://www.masa.biz.id/bagaimana-tik-bisnis-mempengaruhi-interaksi-sosial

dalam-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai