Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nofitasari

Nim : 043316511

Matkul: Komunikasi Bisnis

DISKUSI 7

Definisi tentang lobi terkait dengan dunia parlemen. Ada definisi yang menyatakan
bahwa lobi adalah upaya orang-orang yang bukan anggota legislative mempengaruhi
proses legislasi. Dan ada pula yang mendefinisikan sebagai ‘praktik advokasi yang bersifat
pribadi dengan tujuan mempengaruhi lembaga-lembaga yang memerintah dengan
mengajukan satu titik pandang yang kondusif bagi tujuan-tujuan organisasi atau individu
yang melakukan advokasi itu.
Secara umum jenis-jenis lobi sebagai berikut :
1. Lobi Tradisional, lobi ini biasanya memanfaatkan orang-orang terkenal, figur publik, atau
mantan pejabat untuk mendekati kelompok-kelompok kepentingan agar tujuan
organisasi/lembaga bisnis dapat tercapai. Pemanfaatan para mantan pejabat itu cukup
menonjol di Indonesia, untuk didudukkan sebagai Presiden Komisaris atau anggota Dewan
Komisaris sebuah perusahaan. Maksudnya tentu saja, agar mereka itu bisa melakukan lobi-
lobi ke pemerintah melalui jalur yang sudah dikenalnya atau diketahuinya dengan baik.

2. Lobi Akar Rumput (grass-root lobbying) bertujuan mempengaruhi para pengambil


keputusan secara tidak langsung. Para pelobi justru mempengaruhi masyarakat dan
nantinya masyarakat menyatakan pendapatnya sehingga keputusan yang diambil
pemerintah sesuai dengan keinginan para pelobi itu yang seolah-olah merupakan aspirasi
masyarakat. Artinya, para pelobi mengembangkan dukungan dari masyarakat atau
melakukan rekayasa sosial untuk menunjukkan dukungan atau penolakan terhadap satu
rencana kebijakan yang diputuskan para pengambil kebijakan.

3. Lobi Political Action Committe adalah komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan


besar dengan maksud menempatkan calonnya di lembaga legislatif atau di eksekutif
sehingga keputusan yang diambilnya tidak merugikan perusahaan yang tergabung dalam
komiter tersebut. Bahkan kepentingan perusahaan- perusahaan tersebut kemudian
diidentikkan dengan kepentingan pemerintah. Di berbagai negara, lobi seperti ini selalu
menjadi kontroversi di masyarakat.
Fungsi Lobi sebagai berikut:

• Mempengaruhi pengambil keputusan agar keputusannya tidak merugikan para pelobi


dari organisasi/lembaga bisnis. Namun dalam praktiknya, melalui lobi tersebut
dipertemukan kepentingan pemerintah/pengambil keputusan yang hendak menjaga
kepentingan publik dengan kepentingan organisasi/lembaga bisnis yang juga sebenarnya
beroperasi untuk kepentingan masyarakat. Hanya saja dalam kegiatannya mungkin timbul
perbedaan cara mencapai kepentingan itu. Pemerintah berkepentingan misalnya
melindungi tenaga kerja agar mendapatkan hak-haknya melalui kebijakan upah minimum
regional dan perusahaan karena kemampuannya belum dapat membayar upah buruh
sesuai dengan upah buruh minimum yang ditetapkan pemerintah. Dalam kondisi seperti
itu, melakukan lobi dengan pemerintah banyak dilakukan oleh organisasi/lembaga bisnis.
• Untuk menafsirkan opini pejabat pemerintah yang kemudian diterjemahkan dalam
kebijakan perusahaan
• Memperkirakan apa yang akan terjadi secara hukum dan menyampaikan rekomendasi
pada perusahaan agar dapat menyesuaikan diri dengan peraturan baru dan memanfaatkan
peraturan baru tersebut,
• Menyampaikan informasi tentang bagaimana pandangan perusahaan, organisasi atau
kelompok masyarakat tertentu tentang satu peraturan,
• Meyakinkan para pembuat keputusan bahwa pelaksanaan peraturan akan membutuhkan
waktu sebelum menjadi kebiasaan.

Negosiasi merupakan kegiatan komunikasi bisnis yang berlangsung pada level


komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Negosiasi juga hamper berlangsung
sepanjang hari dengan berbagai public organisasi/lembaga bisnis yang kepentingannya
berbeda-beda.

Jenis-jenis negosiasi adalah sebagai berikut :


1. Berorientasi pada bargaining yaitu negosiasi yang menggunakan pendekatan yang
digunakan oleh para komunikator yang kompetitif
2. Berorientasi kalah-kalah yang dalam prosesnya, pihak-pihak mengabaikan
kemungkinan menjadi pemenang sehinhha dalam pendekatan ini pihak-pihak yang
bernegosiasi menjadi pecundang.
3. Negosiasi dalam bentuk kompromi, yaitu pengambilan satu pilihan yang didasari oleh
pertimbangan daripada berada dalam posisi ‘kalah menang'.
4. Berorientasi ‘menang-menang’
Strategi Dalam Bernegosiasi
Dalam melakukan negosiasi kita perlu memilih strategi yang tepat, sehingga
mendapatkan hasil yang kita inginkan. Strategi negosiasi ini harus ditentukan sebelum
proses negosiasi dilakukan. Ada beberapa macam strategi negosiasi yang dapat kita Pilih,
sebagai berkut :
1.Win-win.

Strategi ini dipilih bila pihak-pihak yang berselisih menginginkan penyelesaian


masalah yang diambil pada akhirnya menguntungkan kedua belah pihak. Strategi ini juga
dikenalsebagai Integrative negotiation.
2. Win-lose.

Strategi ini dipilih karena pihak-pihak yang berselisih ingin mendapatkan hasil
yangsebesar-besarnya dari penyelesaian masalah yang diambil. Dengan strategi ini pihak-
pihak yang berselisih saling berkompetisi untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan.
3. Lose-lose.

Strategi ini dipilih biasanya sebagai dampak kegagalan dari pemilihan strategi
yangtepat dalam bernegosiasi. Akibatnya pihak-pihak yang berselisih, pada akhirnya
tidakmendapatkan sama sekali hasil yang diharapkan.
4. Lose-win.

Strategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja mengalah untuk
mendapatkanmanfaat dengan kekalahan merek.

Taktik Dalam Negosiasi


Dalam proses negosiasi, pihak-pihak yang berselisih seringkali menggunakan
berbagai taktik agar dapat memperoleh hasil negosiasi yang diinginkan. Ada beberapa
taktik yang umum dilakukan oleh para negosiator.
a. Membuat agenda.

Taktik ini harus digunakan karena dapat memberikan waktu kepada pihak- pihak
yang berselisih setiap masalah yang ada secara berurutan dan mendorong mereka
untukmencapi kesepakatan atas keseluruhan paket perundingan.
b. Bluffing.

Taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang bertujuan
untukmengelabui lawan berundingnya dengan cara membuat distorsi kenyataan yang ada
danmembangun suatu gambaran yang tidak benar.
c. Membuat tenggat waktu (deadline).

Taktik ini digunakan bila salah pihak yang berunding inginmempercepat


penyelesaian proses perundingan dengan cara memberikan tenggat waktu
kepadalawannya untuk segera mengambil keputusan.
d. Good Guy Bad Guy .

Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh “jahat’ dan “baik” pada salah
satu pihak yang berunding. Tokoh “jahat” ini berfungsi untuk menekan pihak lawan
sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang oleh pihak lawannya , sedangkan
tokoh “baik” ini yang akan menjadi pihak yang dihormati oleh pihak lawannya karena
kebaikannya. Sehingga pendapat- pendapat yang dikemukakannya untuk menetralisir
pendapat Tokoh “jahat”, sehingga dapat diterima oleh lawan berundingnya.
e. The art of Concesión .

Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta konsesi dari lawan berunding atas
setiap permintaan pihak lawan berunding yang akan dipenuhi.
f. Intimidasi.

Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman kepada lawan
berundingnya agar menerima penawaran yang ada, dan menekankan konsekuensi yang
akanditerima bila tawaran ditolak.

Sumber referensi : BMP Komunikasi Bisnis EKMA4159/Modul 8

Anda mungkin juga menyukai