Anda di halaman 1dari 7

Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis

Pembahasan Disususn untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Bisnis yang Diampuh Oleh Ibu

Oleh Kelompok 1 Lian Noho

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO GORONTALO 2012

LOBI DAN NEGOSIASI DALAM KOMUNIKASI BISNIS

A . Lobi Lobi (Lobbying), Dahulu bila para pengusaha akan mengadakan pertemuan dagang atau pembicaraan pendahuluan dalam mencari peluang untuk bisnisnya diadakan di lobi-lobi hotel. Konon diduga bahwa dari pembicaraan di lobi hotel itu, maka muncul istilah lobbying (Lobi) Kemempuan melakukan lobi adalah pendekatan yang sering digunakan dalam mencapai kesepakatan tertentu (transaksi). Sebagai aktivitas komunikasi, lobi tidak jarang justru lebih efisien untuk mempengaruhi orang lain demi mengambil keputusan sesuai yang diinginkan. Melakukan lobi adalah melancarka persuasi, yakni mempengaruhi orang lain tanpa harus merasa dipengaruhi oleh orang lain. Dalam melakukan lobi, ada beberapa pendekatan: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Menemui sasaran langsung pada kesempatan tertentu Memanfaatkan jasa penghubung yang dimilikiketerdekatan hubungan dengan sumber Memanfaatkan kelompok bermain Menggunakan alat bantu Memanfaatkan otoritas tertentu secara etis Empati Buatlah janji untuk bertemu, jangan memaksa. Bersikaplah wajar, tenang, jujur,, dan percaya diri Perhatikan kondisi dan psikologis komunikan. Tepatilah janji yang sudah disepakati.

Strategi Pendekatan Lobi 1. Kenali Objek yang dipilih, sehingga mengetahui betul seluk beluk objek yang akn dituju dari A sampai Z, tidak sepotong-sepotong. 2. Persiapan informasi, artinya bahan apa yang akan disampaikan harus dipersiapkan dengan lengkap. 3. Persiapan diri, segalanya sudah dipersiapkan baik mental dan kepercayaan diri agar tidak gugup ketika melakukan lobi. 4. Berupaya menarik perhatian pendengar, ketika mengirimkan pesan sehingga mereka menyimak dengan baik pesan yang diterima. 5. Sajikan pengiriman pesan itu dengan jelas agar dapat diterima dengan jelas dan dipahami. 6. Tutup pembicaraan dalam lobi dengan memberi kesan menyenangkan dan bila ada kelanjutan mereka tetap antusias.

B. Negosiasi Proses Negosiasi ada dua pihak yang terlibat, yaitu : Pihak pertama disebut Negosiator atau pemrakarsa negosiasi, pihak kedua disebut adversary atau lawan dalam negosiasi. Ruang ligkup negosiasi bukanlah di bidang bisnis saja, tetapi juga dibidang nonbisnis,termasuk yang bersifat pribadi ataupun masalah dalam keluarga. Secara tidak sadar, kita semua telah mempunyai cukup pengalaman bernegosiasi, yaitu memecahkan masalah sehari-hari yang harus dirundingkan dengan orang lain. Karakteristik Negosiasi: 1. Golongan senag bersaing dan ingin menang dalam segala hal (pressure group) 2. Golongan senang bekerja sama dan ingin mencapai persetujuan yang terbaik bagi semua pihak (cooperatif group) Teknik Negosiasi 1. 2. 3. 4. Teknik mengulur waktu (push-push-full). Teknik mengalah untuk menang (lose-win). Teknik membagi perbedaan (split the diffrence) Teknik saling mendukkung (piggiback)

Tahapan proses Negosiasi umumnya suatu proses negosiasi yang melibatkan dua pihak (negosiator dan adversary), sebaliknya melalui tahapan: persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Persiapan Tahap awal sebelum melakukan negosiasi. Tahap ini merupakan bagian terpenting, karena tanpa adanya persiapan yang matang dan menyeluruh,proses negosiasi ini akan berakhir dengan kegagalan. Aktivitas yang perlu dilakukan dalam tahap persiapan ini adalah : 1. Melakukan analisis diri pribadi (SWOT Analysis), agar ada rasa percaya diri. 2. Kemampuan berkomunokasi efektif 3. Penguasaan materi negosiasi dan membuat urutan butir-butir masalah sesuai dengan skala prioritas. 4. Usaha untuk mendapatkan informasi dan data dari adversary maupun perusahaan yang diwakilinya, melalui lobi yang dilaksanakan sebelumnya atau dari pihak ketiga. 5. Sasaran yang akan dicapai (minimal atau maksimal) untuk menentukan kemungkinan pencapainnya. 6. Menyiapakan strategi negosiasi dengan mentukan, kapan akan dilaksanakan negosiasi,tempat negosiasi,taktik yang akan dipergunakan (win-lose, win-win, lose-win) 7. Apabila masih ada masalah internal, sebaliknya diselesaikan terlebih dahulu, sehingga tidak akan mengganggu jalannya negosiasi.

Pelaksanaan Negosiasi Yaitu saat dilaksanakannya proses negosiasi dari awal sampai penutupan terdiri dari: 1. Pembukaan (Opening),dimulai dengan pekenalan dan menciptakan suasana yang bersahabat. 2. Mengatasi konflik (managing the difference), merupakan pembicaraan dalam proses negosiasi. 3. Menutup negosiasi (closing),mendapatkan kesepakatan dari kedua belah pihak tentang butir-butir masalah yang telah disetujui, dengan membuat ringkasan (summary) dan rencana tindak lanjut.

Tindak lanjut Membuat konfirmasi tentang hasil persetujuan yang telah disepakti bersama: 1. Konfirmasi dibuat tetulis untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan. 2. Membuat rencna tindak lanjut dan menetapkan siapa yang bertanggung jawab. 3. Melaksanakan keputusan yang telah disetujui bersama 4. Melaksanakan keputusan untuk negosiasi berikutnya 5. Melihat adanya peluang negosiasi berikutnya 6. Masing-masing pihak mendaptakan lembar salinannya.

Trik Negosiasi 1. Setiap pembicaraan apa saja yang sesungguhnya merupakan suatu yang melibatkan kepentingan tertentu dan orang lain 2. Dalam negosiasi, kesungguhan hati ini sangat penting sebab negosiasi harus bersifat nyata. 3. Dalam negosiasi yang harus dicapai adalah kesepakatan kerja yang saling menguntungkan sehingga salah kiranya seseorang menganggap negosiasi adalah bagian dari cara untuk menggolkan kepentingan pribadi. 4. Semakin piawai seorang pengusaha menghubungkan satu kepentingan dengan kepentingan lain, maka akan semakin sukses lah dia.

C. Teknik Lobi dan Negosiasi Pentingnya kegiatan lobi dalam dunia bisnis telah melahirkan profesi baru yang bernama pelobi (lobbyist). Apalagi dengan semakin berkembangnya bisnis, sehinga sebuah perusahaan tidak hanya beroperasi di suatu negara malainkan diberbagai negara yang berbeda regulasi mulai dari perizinan dan aturan ketenagakerjaan sampai ke budaya masyarakatnya, semakin merasakan pentingnya peran lobi dan pelobi. Konon di amerika serikat saja pada tahun 1990 tercatat 33.000 pelobi yang tercatat di senat Amerika Serikat. Jenis-jenis Lobi 1. Lobi tradisional, yang biasanya memanfatkan orang-orang terkenal,Figure public,atau mantan pejabat untuk mendekati kelompok-kelompok kepentingan agar tujuan organisasi/lembaga bisnis dapat dicapai. 2. Lobi akar rumput bertujuan mempengaruhi para pengambil keputusan secara tidak langsung. 3. Lobi political action committee adalah komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar dengan maksud menetapkan calonnnya di lembaga legislatif atau eksekutif sehingga keputusan yang diambilnya tidak merugikan perusahaan yang tegabung dalam komite tersebut.

Fungsi Lobi 1. Mempengaruhi pengambil keputusan agar keputusannnya tidak merugikan para pelobi dari organisasi/lembaga bisnis. 2. Lobi juga berfungsi untuk menafsirkan opini pejabat pemerintah yang kemudian diterjemahkan dalam kebijakan perusahaan. 3. Memprediksi apa yang akan terjadi secara hukum dan memberi rekomendasi pada perusahaan agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan baru dan memanfaatkan ketentuan baru tersebut. 4. Menyampaikan informasi tentang bagaimana suatu kesatuan dirasakan oleh perusahaan, organisasi atau kelompok masyarakat tertentu. 5. Meyakinkan para pembuat keputusan bahwa pelaksanaan peraturan membutuhkan waktu untuk perizinan.

Tahapan Lobi Menurut Rhenald Kasali (1994) dengan mengutip Fraser Seitel, tahapan lobi adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data dan fakta 2. Interpretasi terhadap langkah-langkah pemerintah, keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah, umumnya merupakan penjabaran opini para pejabat pemerintah. 3. Interpretasi terhadap langka-langkah perusahaan. 4. Membangun posisi. 5. Memaparka berita nasional. 6. Mendukung kegiatan pamasaran.

Teknik Lobi 1. Menganalisis iklim 2. Menentukan siapa lawan yang kita hadapi dan siapa yang mungkin mendukung kita. 3. Mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan iklim opini mengenai suatu pokok masalah, kemudian fokuskan perhatian pada kelompok kecil yang mewaspadai dan peduli terhadap pokok masalah tertentu. 4. Membentuk koalisi dengan berbagai kelompok yang setuju atau yang akan menyetujui adanya perubahan guna mendukung kita. 5. Menetapkan tujuan 6. Menganalisis penyebab kasus yang muncul 7. Menganalisis segmen-segmen khalayak. 8. Memperhitungkan media dan saluran komunikasi lain yang ada. 9. Mengembangkan kasus anda 10. Jagalah fleksibilitas.

Dalam komunikasi bisnis, yang pasti melibatkan sedikitnya dua pihak, dikomunikasikan permasalahan dan kepentingan yang berbeda. Masing-masing pihak tertentu berdiri pada posisisnya,dan ingin membela posisinya tersebut. Dalam kondisi seperti ini tersedia tiga kemungkinan yang bakal terjadi yakni : 1. Kedua belah pihak menerima keadaan status quo 2. Pihak yang kuat dapat memaksakan kehendaknya 3. Kedua belah pihak mencapai persetujuan melalui negosiasi

Jenis-jenis Negosiasi 1. 2. 3. 4. Berorientasi pada bargaining Orientasi kalah-menang Bentuk kompromi Berorientasi menang-menang atau pendekatan kolaboratif

Prinsip Negosiasi 1. Seorang negosiator harus memiliki otoritas untuk melakukan bargaining demi kepentingan pihaknya. 2. Jika anda berada dalam situasi mana pihak lain memiliki otoritas untuk mengambil keputusannya sendiri 3. Dapat dilakukan secara individual pada satu sisi secara kelompok pada sisi lain 4. Harus ditetapkan maksud dan tujuan negosiasi 5. Disarankan untuk menyepakati agar semua kesepakatan yang dicapai dinyatakn dibuat secara tertulis sehinnga tidak menimbulkan salah pengertian pada masa mendatang. 6. Yang harus didiskusikan adalah agenda negosiasi.

Anda mungkin juga menyukai