Anda di halaman 1dari 18

Tutor : Yessi Fitri, MSi ,Ak, CA

AUDITING 1
EKSI 4308
( 3 SKS )
Penulis : Sumiyana dkk.
Tutor : : Yessi Fitri, MSi ,Ak, CA

MODUL 1

KONSEP DASAR
AUDITING
Konsep Profesi Akuntan Publik
A. PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN YANG TERKAIT

Sumber: Mulyadi (2001)


Struktur hubungan antara manajemen perusahaan, profesi akuntan
publik, dan pihak luar perusahaan yang terdiri dari investor, kreditur,
dan pihak luar lain.
B. JASA YANG DIHASILKAN OLEH PROFESI AKUNTAN PUBLIK
1. Jasa Assurance
2. Jasa Atestasi
3. Jasa-jasa Lain
C. HUBUNGAN JASA ASSURANCE, ATESTASI, DAN JASA NONASSURANCE

Sumber: Boynton (2006)


Hubungan Jasa Assurance, Atestasi, dan Jasa Nonassurance
D. DEFINISI AUDITING
1. Pengertian Auditing
Auditing adalah suatu proses sistematik pemerolehan dan pengevaluasian bukti
terkait dengan asersi terhadap tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian
ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dan
mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(Boynton, 2006).

Ciri dari auditing:


1. Suatu proses yang sistematis
2. Secara objektif memperoleh dan mengevaluasi bukti
3. Pernyataan terhadap tindakan atau kejadian ekonomi
4. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dan kriteria yang ditetapkan
5. Mengomunikasikan hasil kepada pihak yang berkepentingan
6. Pihak-pihak yang berkepentingan
2. Hakikat Auditing
Adanya potensi konflik kepentingan (conflict of interest), di antara penyedia informasi
dan pemakai informasi menimbulkan permintaan adanya pihak penengah atau
perantara yang dapat memastikan kredibilitas dari informasi tersebut. Pihak perantara
itu adalah auditor yang melaksanakan fungsinya untuk memastikan kredibilitas
informasi melalui aktivitas pengauditan.

3. Keterbatasan Audit Laporan Keuangan


Suatu audit laporan keuangan memiliki sejumlah keterbatasan yang melekat. Salah
satunya adalah bahwa auditor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar.
Berikut ini adalah beberapa batasan ekonomi tersebut (Boynton, 2006).
a. Biaya yang memadai
b. Jumlah waktu yang memadai
c. Prinsip akuntansi alternatif
d. Estimasi akuntansi
2. Laporan Akuntan Publik
A. AUDITING DITINJAU DARI SUDUT PROFESI AKUNTAN PUBLIK
• Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditing adalah pemeriksaan secara
objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan
untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan, dan hasil usaha perusahaan atau
organisasi tersebut.
• Ditinjau dari definisi umum auditing pemeriksaan yang dilaksanakan oleh auditor
independen ditujukan terhadap pernyataan atas kegiatan ekonomi, yang disajikan
oleh suatu organisasi dalam laporan keuangannya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh
auditor independen.
B. PERAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DALAM PEREKONOMIAN NEGARA
Profesi akuntan publik dalam perekonomian negara memiliki manfaat ekonomik berikut ini.
1. Akses ke Pasar Modal
2. Kos (Cost) Modal yang Lebih Rendah
3. Penangguhan Ketidakefisienan dan Kecurangan
4. Peningkatan Pengendalian dan Operasional

C. TIPE-TIPE AUDIT
Ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit dapat dibedakan menjadi:
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
2. Audit Operasional (Operational Audit)
3. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
4. Audit Sistem Informasi
5. Audit Kecurangan (Fraud Audit)

Ditinjau dari ruang lingkup pemeriksaan, audit dapat dibedakan menjadi:


1. Audit Umum (General Audit)
2. Audit Khusus (Special Audit)
D. LAPORAN AUDITOR
1. Laporan Standar  memuat pendapat wajar tanpa
pengecualian (unqualizied opinion)
• Laporan audit baku terdiri dari tiga paragraf dan satu paragraf penjelas tambahan.
• Paragraf pendahuluan dicantumkan sebagai paragraf utama laporan audit baku.
Terdapat tiga fakta yang diungkapkan oleh auditor dalam paragraf pengantar
(Mulyadi, 2002): (1) tipe jasa yang diberikan oleh auditor, (2) objek yang diaudit, (3)
pengungkapan tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan dan tanggung
jawab auditor atas pendapat yang diberikan atas laporan keuangan berdasarkan hasil
auditnya.
• Paragraf lingkup berisi pernyataan ringkas tentang lingkup audit yang dilaksanakan
oleh auditor;
• dan paragraf pendapat berisi pernyataan ringkas atas pendapat auditor tentang
kewajaran laporan keuangan auditan;
• paragraf tambahan berisi penjelasan terhadap pengendalian internal perusahaan.
2. Penyimpangan dari Laporan Standar
– Penyimpangan dari laporan standar tergolong dalam salah satu dari dua
kategori berikut ini.
a. Laporan standar dengan bahasa penjelasan.
b. Jenis-jenis pendapat lain.
3. Elemen-elemen Dasar Laporan Standar Auditor
• Judul laporan : Mencantumkan kata independen.
• Alamat : Dewan Direksi dan atau Pemegang Saham Entitas.
• Paragraf Pendahuluan
• Paragraf Ruang Lingkup Audit
• Paragraf pendapat
• Paragraf penjelas
• Tanda tangan kantor akuntan publik: Manual atau tercetak.
• Tanggal Laporan: Hari terakhir pekerjaan lapangan
4. Laporan Standar dengan Bahasa Penjelas
Karakteristik berbeda yang ada dalam kategori jenis laporan ini
adalah bahwa paragraf pendapat tetap menyatakan pendapat wajar tanpa
pengecualian (unqualified), karena laporan keuangan sesuai dengan PABU. Namun,
terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf
penjelasan (explanatory paragraf) atau bahasa penjelasan lain pada laporan standar.

5. Jenis-Jenis Pendapat Lain


Kategori kedua penyimpangan dari laporan standar adalah apabila terjadi salah satu
kondisi berikut ini (Boynton, 2006).
a. Laporan standar mengandung penyimpangan yang material dari PABU.
b. Auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang cukup berkenaan dengan
satu atau lebih asersi manajemen, sehingga memiliki dasar yang memadai untuk
memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan secara
keseluruhan.
• Pada permasalahan ini, auditor dapat menyatakan salah satu pendapat dari keempat
jenis pendapat berikut ini.
a. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) yang menyatakan bahwa
kecuali dampak dari hal-hal yang berkaitan dengan pengecualian tersebut, laporan
keuangan menyajikan secara wajar……… sesuai dengan PABU.

b. Pendapat tidak wajar (adverse opinion) yang menyatakan bahwa laporan keuangan
tidak menyajikan secara wajar………sesuai PABU.

c. Menolak memberikan pendapat (disclaimer of opinion) yang menyatakan bahwa


auditor tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan.
Opini Auditor Standar

A. JENIS-JENIS PENDAPAT AUDITOR


1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas (Unqualified Opinion
With Explanatory Paragraf)
3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
5. Menolak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion)
6. Keraguan yang Besar Tentang Going Concern
B. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN MANAJEMEN
• Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan
keuangan, sedangkan
• auditor bertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan.
• Auditor menekankan adanya pembagian tanggung jawab
tersebut pada paragraf pendahuluan laporan standar auditor
C. KECENDERUNGAN YANG MEMPENGARUHI TANGGUNG
JAWAB AUDITOR
1. Teknologi Informasi
2. Assurance Services
3. Konsep-konsep Dasar dalam Melaksanakan Audit Laporan Keuangan
4. Memahami Auditee
5. Risiko Audit
6. Materialitas
7. Bukti Atas Asersi Manajemen
8. Perbedaan Tanggung Jawab Auditor Independen dengan Tanggung Jawab Manajemen
***** SELAMAT BELAJAR *****

Anda mungkin juga menyukai