Anda di halaman 1dari 867

ALQURAN MENGOREKSI ALKITAB

FIRMAN ALLAH ALQURAN:


"Apakah kamu masih mengharapkan mereka (umat Israel) akan percaya kepadamu,
padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya
setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?" (Alquran 2:75)

RATAPAN NABI YEREMIA:


"Bagaimanakah kamu berani berkata: 'Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat
TUHAN?' Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi
bohong." (Yeremia 8:8)

TIPU DAYA PAULUS TARSUS:


"Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi dalam kelicikanku aku
telah menjerat kamu dengan tipu daya." (2 Korintus 12:16)

INFORMASI PENTING

Ajaran Kristen = Ajaran Paulus


1

Ajaran Plin-plan Kristen 2

Ajaran Yesus VS Ajaran Paulus 3

Alkitab & Alquran tentang Kehancuran Taurat 4

Alkitab & Alquran tentang Kehancuran Injil 5

Alkitab & Alquran tentang Maryam, Saudara Perempuan Harun 6

Alkitab & Alquran tentang Wudlu & Shalat 7

Alkitab & Alquran tentang Rumah Allah & Arah Kiblat 8

Alkitab & Alquran Berselisih tentang Patung Anak Lembu Emas 9

Alkitab & Alquran Berselisih tentang Tempat Tinggal Ismail 10

Alkitab Mencatut Allah 11

Alkitab Mengutuk Pohon Natal 12

Alkitab VS Iptek 13

Alkitab VS Trinitas 14
Agama Umat Yesus Sebelum Kristen Lahir 15

Apakah Injil Kristen Berisi Sabda Yesus 16

Allah menurut Islam dan Kristen 17

Allah SWT atau Trinitas 18

Allah SWT dan Islam 19

Alquran Mengoreksi Alkitab 20

Alquran Berbicara Maria, Alkitab Membisu Seribu Bahasa 21

Alquran VS Surat-surat Paulus 22

Alquran, Induk dari Iptek 23

Alquran dan Industri Modern 24

Alquran Menyuruh Olahpikir 25

Ayat-ayat Illahi Alkitab 26

Ayat-ayat Irrasional Alkitab 27

Ayat-ayat Mustahil Dipraktekkan Alkitab 28

Ayat-ayat Diskriminatif Alkitab 29

Ayat-ayat Meleset Alkitab 30

Ayat-ayat Takhayul Alkitab 31

Bagian-bagian yang Hilang dalam Alkitab 32

Bantahan Ketuhanan Yesus I: Tidak Ada Bukti 33

Bantahan Ketuhanan Yesus II: Kemustahilan 34

Bantahan Ketuhanan Yesus III: Yesus Membantah 35

Bantahan Keuniversalan Alkitab I: Kitab Matius 36

Bantahan Keuniversalan Alkitab II: Kitab Lukas 37

Bantahan Keuniversalan Alkitab III: Kitab Perbuatan 38

Bantahan Penyaliban Yesus I: Alquran 39

Bantahan Penyaliban Yesus II: Injil Apokrif 40

Bantahan Penyaliban Yesus III: Petrus 41

Bantahan Penyaliban Yesus IV: Yesus Barabbas 42

Bantahan Penyaliban Yesus V: Simon Sirenus 43

Bantahan Yahudi tentang Konsep Mesias Kristen 44

Bantahan Yohanes tentang Yesus I: Penghibur 45

Bantahan Yohanes tentang Yesus II: Roh Kudus 46

Berbagai Kasus Revisi Alkitab Indonesia 47

Bualan Kristen I: Alquran Dijiplak dari Alkitab 48

Bualan Kristen II: "Kami" Alquran adalah Trinitas 49

Bualan Kristen III: Kontradiksi dalam Alquran 50

Bualan Kristen IV: Alquran Buatan Muhammad 51

Distorsi Nubuat Injil Kanonik 1: Yohanes Pembaptis 52

Distorsi Nubuat Injil Kanonik 2: Anak yang Dikasihi Allah 53

Distorsi Nubuat Injil Kanonik 3: Firman Tuhan kepada Tuhan 54

Distorsi Nubuat Injil Kanonik 4: Kematian Yesus 55


Distorsi Nubuat Markus 1: Rasul Sebelumnya 56

Distorsi Nubuat Markus 2: Perumpamaan-perumpamaan 57

Distorsi Nubuat Markus 3: Isapan Jempol 58

Distorsi Nubuat Markus 4: Terpecahnya Jemaat 59

Distorsi Nubuat Matius 1: Yesus Anak Daud Anak Abraham 60

Distorsi Nubuat Matius 2 : Imanuel Anak sang Perawan 61

Distorsi Nubuat Matius 3: Tempat Kelahiran Bethlehem 62

Distorsi Nubuat Matius 4: Keluar dari Mesir 63

Distorsi Nubuat Matius 5: Tangisan Rahel 64

Distorsi Nubuat Matius 6: Orang Nazorea 65

Distorsi Nubuat Matius 7: Negeri Zebulon dan Naftali 66

Distorsi Nubuat Matius 8: Ia Memikul Derita Kami 67

Distorsi Nubuat Matius 9: Rasul Sebelumnya 68

Distorsi Nubuat Matius 10: Pelayan 69

Distorsi Nubuat Matius 11: Tanda tentang Yunus 70

Distorsi Nubuat Matius 12: Perumpamaan-perumpamaan 71

Distorsi Nubuat Matius 13: Perumpamaan-perumpamaan Lagi 72

Distorsi Nubuat Matius 14: Isapan Jempol 73

Distorsi Nubuat Matius 15: Trick Rider (Sirkus Yesus) 74

Distorsi Nubuat Matius 16: Mulut Kanak-kanak 75

Distorsi Nubuat Matius 17: Batu yang Ditolak 76

Distorsi Nubuat Matius 18: Terpecahnya Jemaat 77

Distorsi Nubuat Matius 19: Tanah Kuburan Orang-orang Miskin 78

Distorsi Nubuat Lukas : Kebangkitan Yesus 79

Distorsi Nubuat Yohanes : Yesus Naik Keledai 80

Distorsi Nubuat Kisah Para Rasul : Pidato Bullshit Petrus 81

Distorsi Nubuat Surat kepada Orang Ibrani : Firman Roh Kudus 82

Dua Alasan Yahudi Menyalib Yesus 83

Dua Puluh Kemustahilan Ketuhanan Yesus Menurut Bibel 84

Dusta Besar Silsilah Yesus 85

Elia adalah Muhammad 86

Firman Menjadi Manusia 87

Firman Menggelikan Alkitab 88

Firman Tuhan Alquran VS Alkitab (Universalisme VS Rasisme) 89

Identifikasi Injil
90

Identifikasi Taurat 91

Identifikasi Roh Kudus 92

Injil atau Bullshit 93

Intisari Ajaran Kristen (Doktrin Paulus) 94

Jiplak-Menjiplak Alkitab 95

Kanonisasi Perjanjian Baru 96


Kata Tuhan dalam Taurat Israel & Injil Kanonik 97

Kebohongan Natal 25 Desember 98

Kebohongan Besar Paulus Tarsus 99

Kebohongan Trinitas 100

Kekacauan Alkitab tentang Waktu Kelahiran Yesus 101

Kelancangan Revisi Alkitab Indonesia 102

Kemustahilan & Rekayasa dalam Taurat Israel 103

Kemustahilan Ayat-ayat Tuhan dalam Alkitab 104

Kemustahilan Hari Tuhan dalam Alkitab 105

Kemustahilan Incest Anak Adam 106

Kemustahilan Penciptaan Langit dan Bumi dalam Taurat Israel 107

Kemustahilan Pengusiran Hagar & Ismail dalam Taurat Israel 108

Kemustahilan Penggendongan & Pembayian Ismail dalam Taurat Israel 109

Kemustahilan Penyembelihan Ishak dalam Taurat Israel 110

Kemustahilan Perzinahan Lot dalam Taurat Israel 111

Kemustahilan Taurat Israel tentang Anak Tunggal Abraham 112

Keragu-raguan Tuhan dalam Alkitab 113

Kesamaan Alkitab dengan Alquran & Al-Hadits 114

Kesimpang-siuran Peristiwa Penyaliban Yesus 115

Kritik Ulangan 21:15-17 terhadap Kejadian 22:1-18 116

Kristen Bukan Ajaran Yesus 117

Kristen Pembangkang Yesus 118

Kronologi Klaim Kerasulan Paulus 119

Logika Mengidentifikasi Revisi dalam Alkitab 120

Matius VS Yohanes & Lukas 121

Misi Kerasulan Yesus menurut Injil Kristen 122

Muhammad Keturunan Ismail 123

Muhammad dalam Injil Apokrif 124

Muhammad dalam Injil Kanonik 125

Muhammad dalam Perjanjian Lama 126

Muhammad dalam Weda 127

Muhammad adalah Maitreya 128

Muhammad adalah Nabi yang Seperti Musa 129

Panglima Perang Muhammad dalam Matius 7:16-20 130

Pengarang Alquran131

Pengarang Injil Kanonik 132

Pengarang Mazmur 133

Pengarang Taurat Israel 134

Penggabungan Sumber-sumber Naskah Taurat Israel 135

Penipuan Kristen: Alkitab adalah Firman Tuhan 136

Penutur Taurat Israel 137


Penutur Yeremia138

Penutur Yehezkiel139

Penutur Surat-surat Rasul 140

Penyesatan Kristen 1: Tentang Jejak Abraham 141

Penyesatan Kristen 2: Tentang Paran dan Baka 142

Penyesatan Kristen 3: Tentang Gunung Sinai 143

Penyuntingan Kisah Ismail dan Ishak dalam Taurat Israel 144

Perjanjian Rasis dan Tuduhan Ahli Kitab 145

Persamaan Misi Kerasulan Yesus dalam Injil & Alquran 146

Perspektif Islam tentang Agama 147

Perspektif Yudeo-Kristen tentang Agama 148

Perkataan Tercela, Sombong, dan Bohong dari Yesus 149

Perzinahan dalam Gereja Vatikan 150

Perzinahan Nabi dalam Alkitab 151

Proklamasi Kristen dan Ketuhanan Yesus 152

Rayuan Sex Ala Alkitab 153

Rupa-Rupa Lelucon Alkitab 154

Rupa-Rupa Lelucon Trinitas 155

Seribu Kontradiksi Alkitab 1 156

Seribu Kontradiksi Alkitab 2 157

Sebab-sebab Kontradiksi Alkitab 158

Simon Disalib, Yesus Tertawa: "Hehehe!" 159

Standar Ganda Penerjemah Alkitab Indonesia 160

Strategi Misionaris Kristen terhadap Muslim 161

Sumber-Sumber Keyakinan Kristen 162

Sulap-Selip Trinitas 163

Tambal Sulam Taurat 1 : Penciptaan Langit dan Bumi 164

Tambal Sulam Taurat 2 : Riwayat Banjir Nuh 165

Tambal Sulam Taurat 3 : Perampasan Sara dari Tangan Abraham 166

Tambal Sulam Taurat 4 : Penjualan Yusuf di Pasar Budak Mesir 167

Tambal Sulam Taurat 5 : Sepuluh Perintah Tuhan 168

Taurat Israel Bukanlah Kitab Resmi Musa 169

Taurat dan Kehancurannya menurut Alkitab & Alquran 170

Teknik Pengujian Injil Kristen 171

Tipu Daya Paulus Tarsus 1 : Paulus sang Rasul 172

Tipu Daya Paulus Tarsus 2 : Ilmu Paulus 173

Tipu Daya Paulus Tarsus 3 : Paulus dan Hukum Taurat 174

Trinitas: Siapakah Oknum Roh Kudus? 175

Tugas Kerasulan Yesus menurut Injil Kristen 176

Tumpang-tindih Penyusunan Sumber-sumber Taurat 177

Umat Kristen Tidak Pernah Menyembah Tuhan 178

Universalisme Islam VS Kristen 179


Upaya Kristen Menjiplak Ajaran Islam 180

Yesus: Waspadalah terhadap Nabi-nabi Palsu! 181

Yesus, Tuhan Khusus bagi Orang Israel 182

Yesus ataukah Daud 183

Yesus, Tuhan Buatan LAI 184

Yesus, Kyrios, Theos, Adonai, Yahweh, dan Elohim 185

Yesus atau Isa, yang Mana Lebih Akurat? 186

Yesus Membisu Selama 30 Tahun 187

Yesus dan Isa Tidak Disalib 188

Y-1 Abraham Menjamu Para Malaikat 189

Y-2 Kebaktian Minggu Bagi Para Domba 190

Y-3 Kisah Pengusiran Adam dan Hawa 191

Y-4 Makna Penyaliban Yesus 192

Y-5 Nama Muhammad Disebut Bibel Ibrani 193

Y-6 Surga Adn (Alquran) VS Taman Eden (Bibel) 194

DAFTAR PUSTAKA

"Dan mereka berkata: 'Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau
Kristen'. Demikian itu angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: 'Tunjukkanlah
bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar'." (Alquran 2:111)

"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 'Sesungguhnya Allah adalah


Mesias (Kristus) anak Maria', padahal Mesias (sendiri) berkata: 'Hai Bani Israel,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu'. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun." (Alquran 5:72)

"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi
orang-orang yang beriman. Dan tidak Kuciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembah-Ku (Allah)." (Alquran 51:55-56)

SURAT ALMAIDAH UNTUK AHLI KITAB 195

WASPADAI ALIRAN SESAT 196

PERINGATAN ALLAH 197

KISAH ISLAMI 198

PESAN ISLAM 199

MOTTO 200

Copyright © 2014
Website http://kebohongan-kristen.webs.com
Email wong.cherbond@yahoo.com
INFORMASI PENTING

Para pembaca yang terhormat,

Ebook ini sengaja kami buat untuk membeberkan


berbagai macam kejanggalan dan penyimpangan dalam
agama Yahudi dan Kristen. Tidak ada maksud untuk
menjelek2an kedua agama tersebut, tetapi semata2
hanya untuk mengoreksi, menjelaskan, mengkritisi, dan
mencari kebenaran yang sesungguhnya. Ajaran Islam
melarang keras menjelek2an agama lain sebagaimana
firman Allah dalam Alquran yang artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An
Nahl: 125)

Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab (Yahudi & Kristen),
melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim
diantara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab)
yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami
dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". (QS. Al
‘Ankabut: 46)

Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah


selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas
tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik
pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu
Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. Al
An’am: 108)

"Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka


katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula)
orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang
telah diberi Al Kitab (Yahudi & Kristen) dan kepada orang-orang yang ummi:
"Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya
mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban
kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya." (QS. Ali Imran: 20)

Artikel2 dalam ebook ini telah dilakukan koreksi dan


penyempurnaan dari edisi2 sebelumnya yang dimuat
dalam website
www.geocities.com/cicak_mdn/menu.html dan
www.kebohongan-kristen.150m.com/menu. Kritik dan
saran silahkan sampaikan melalui email
ke wong.cherbond@yahoo.com untuk koreksi dan
penyempurnaan ebook pada edisi2 selanjutnya. Semoga
ebook ini bermanfaat bagi anda, amin.

Cirebon, 01 Mei 2014

ttd

wong.cherbond@yahoo.com

Ayat2 Bibel (Alkitab) yang dikutip dalam ebook ini menggunakan


versi Alkitab Indonesia Terjemahan Baru 1974 dengan sedapat
mungkin tetap berpegang pada Bibel2 yang lebih tua seperti
versi King James Version 1611, English Translation of the Greek
Septuagint Bible 1851, The Latin Vulgate, Douay-Rheims Bible,
Revised Standard Version, American Standard Version, New
American Bible, World English Bible, dan The Darby Translation.
Sehingga, jika anda menemukan perbedaan beberapa kata atau
frasa dengan teks versi Alkitab Indonesia Terjemahan Baru 1974,
maka anda dipersilahkan mengecek ayat2nya dalam sembilan
versi Bibel tersebut. Mohon maklum.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AJARAN KRISTEN = AJARAN PAULUS

Sebelum membaca artikel-artikel lainnya dalam ebook ini, ada baiknya perlu
ditekankan terlebih dahulu bahwa ajaran Kristen sesungguhnya bermula dari dan bersandar
pada kumpulan surat-surat Paulus yang jumlahnya tidak kurang dari 13 surat, meski Paulus
sendiri menolak kalau dirinya dianggap sebagai pendiri Kristen yang pertama kali (Roma
16:7). Namun demikian, sebagaimana yang dapat kita saksikan, ajaran Kristen sekarang ini
memiliki banyak persamaan dengan ajaran Paulus dalam surat-suratnya, sehingga rasanya
tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa ajaran Kristen sama dengan ajaran Paulus.

Lalu bagaimana dengan keyakinan orang-orang Kristen bahwa ajaran mereka bersumber
dari Yesus? Kenyataan yang dapat kita baca dari Alkitab sekarang ini menunjukkan bahwa
ajaran Yesus sebenarnya bertolak belakang dengan ajaran Kristen dalam banyak hal. Untuk
lebih jelasnya, secara singkat pokok-pokok atau prinsip-prinsip ketiga ajaran tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

AJARAN KRISTEN AJARAN PAULUS AJARAN YESUS

Yesus menyatakan dengan


1. Ketuhanan Yesus
tegas bahwa dirinya
Kristen berkeyakinan Paulus dengan tegas menyatakan
hanyalah seorang manusia
bahwa Yesus = God = bahwa Yesus adalah Tuhan yang
utusan Allah untuk umat
Allah = Tuhan Yang setara dengan Allah (1 Korintus 8:6).
Israel (Matius 10:5-6; 15:24;
Mahaesa.
Yohanes 5:24,30; 17:3)
2. Gereja Paulus tidak memberi nama apapun Yesus membawa ajarannya
Kristen memberi nama terhadap tempat ibadahnya, karena di tengah umat Israel yang
tempat ibadah ajarannya hanya berupa doktrin teori tidak mungkin ada gereja
utamanya: gereja. tanpa aturan mengikat. pada masa itu.
3. Salib
Kristen memakai salib
sebagai lambang
keagamaannya Injil kanonik menyebut nama
Paulus dengan tegas menyatakan
dimana konon Tuhan Yesus sebagai orang yang
bahwa penyaliban Yesus adalah
Yesus disalib, tetapi sebaliknya, injil
untuk menebus dosa-dosa manusia
dahulu disalibkan apokrif justru membantah
warisan dari Adam (Galatia 3:13).
untuk menebus dosa- penyaliban Yesus.
dosa manusia warisan
dari Adam.
4. Kelahiran Kristen Paulus menyebut nama Andronikus Yesus sama sekali tidak
Kristen berkeyakinan dan Yunias sebagai orang-orang pernah mengenal Kristen,
bahwa ajarannya yang lebih dahulu menjadi Kristen dari karena ia datang bukan
bersumber dari pada dirinya (Roma 16:7), tetapi untuk membawa agama
Yesus, jadi pengarang Lukas menyebut Paulus baru, tetapi ia datang untuk
kelahirannya juga sebagai salah seorang yang mula- meneguhkan kembali ajaran
semenjak masa mula disebut Kristen (Kisah Para Taurat di tengah umat Israel
Yesus. Rasul 11:25-26). (Matius 5:17-20).
5. Pelaksanaan
Hukum Taurat Sekali lagi, Yesus datang
Kristen menolak tegas Paulus dengan tegas membatalkan bukan untuk membatalkan
perintah Tuhan dalam hukum Taurat. Dengan beriman pada hukum Taurat, tetapi justru
Taurat karena hukum Kristus Yesus, maka seluruh untuk menegakkan kembali
Taurat tersebut kewajiban melaksanakan hukum hukum Taurat yang sudah
dianggap sudah Taurat menjadi gugur (Galatia 2:16). hancur di tengah umat Israel
kadaluwarsa setelah (Matius 5:17-48).
datangnya Yesus.

Dengan mencermati pokok-pokok atau prinsip-prinsip ketiga ajaran dalam tabel di atas,
maka setidaknya dapat disimpulkan bahwa ajaran Kristen bukanlah ajaran yang bersumber
dari Yesus, tetapi ia sangat dekat dengan ajaran Paulus.

Catatan Penting:

Berkenaan dengan pelaksanaan hukum Taurat, Yesus berkata:

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya
terjadi. (Matius 5:18)

Frasa "sebelum semuanya terjadi" dalam ayat di atas menunjuk kepada frasa "selama
belum lenyap langit dan bumi ini", yang berarti sebelum hari kiamat tiba. Tetapi para
penafsir Kristen berusaha mendistorsi (membelokkan) frasa "sebelum semuanya terjadi"
sebagai sebelum semuanya digenapi oleh Yesus. Jelas sekali, penafsiran Kristen ini terlalu
mengada-ada karena tidak ada korelasinya dengan kalimat yang diucapkan oleh Yesus
tersebut. Dalam hal ini, pengarang Matius sendiri adalah tokoh utama yang mendalangi
pendistorsian tersebut dengan mencocok-cocokkan kehidupan Yesus dengan ayat-ayat
Perjanjian Lama tertentu, padahal ayat-ayat Perjanjian Lama tersebut sama sekali tidak
berkaitan dengan Yesus, tetapi dikutip pengarang Matius sedemikian rupa agar seolah-olah
ayat-ayat tersebut merupakan ayat-ayat nubuat yang harus digenapi oleh Yesus,
selengkapnya silahkan baca di sini. Seandainya demikian, mengapa Yesus hanya
menggenapi nubuat-nubuat Perjanjian Lama tulisan orang-orang Israel saja? Jawabannya
silahkan baca di sini.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AJARAN PLIN-PLAN KRISTEN

Sebagaimana hampir semua orang Yahudi tahu, bahwa agama Kristen mengklaim Perjanjian Lama
sebagai bagian dari kitab-kitab mereka berdasarkan pernyataan Yesus dalam Kitab Matius berikut
ini:

5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya.

Namun demikian, perlu diingat, Yesus tidak berhenti dengan perkataan itu saja, tetapi masih
ada terusannya:

5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan
bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang
paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat
yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan
mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang
tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada
hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Dengan jelas dikatakan oleh Yesus dalam ayat-ayat 18,19, dan 20 di atas, bahwa hukum
Taurat wajib dilaksanakan oleh umat Yesus hingga hari kiamat tiba, dan Yesus mengancam
mereka yang hidup keagamaannya tidak lebih baik dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi, mereka tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga.

Tetapi apa yang terjadi dengan umat Kristen? Mereka dengan tegas menolak perintah
Yesus dalam ayat-ayat 18,19, dan 20 di atas dengan dalih pernyataan Yesus dalam Kitab
Lukas berikut ini:

16:16 Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan
sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut
memasukinya.
16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.

Tampaknya umat Kristen tidak mau tahu dengan teks-teks yang ditulis oleh pengarang
Lukas tersebut, mereka menjadikan ayat-ayat Lukas tersebut untuk dijadikan pembenaran
atas penolakannya terhadap perintah Yesus dalam ayat-ayat Matius 5:18-20 di atas.
Padahal, teks-teks Lukas tersebut sebenarnya merupakan kutipan yang salah arah dari
sumber tertentu penyusun kitabnya (mungkin Q)1. Hal ini bisa dikonfirmasi melalui
pernyataan Yesus dalam Kitab Matius berikut ini:

11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong
dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
11:13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes

Jadi, menurut Matius, bukanlah hukum Taurat yang berlaku hingga zaman Yohanes
(Pembaptis), tetapi nubuat Tauratlah yang berlaku hingga tampilnya Yohanes.

Lebih jauh, pengarang Lukas sendiri dalam Lukas 23:55-56 (dikutip di bawah) berkisah
tentang para pengikut Yesus yang mengkuduskan hari Sabat setelah menyaksikan mayat
"Yesus" dibaringkan. Sebagaimana diketahui, pengkudusan hari Sabat merupakan bagian
pokok dari hukum Taurat. Bagaimana mungkin hukum Taurat berlaku sampai kepada zaman
Yohanes sementara para pengikut Yesus sendiri mengkuduskan hari Sabat justru setelah
"Yesus" mati?

23:55. Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari


Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya (Yesus)
dibaringkan.
23:56. Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan
pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat.

Penting untuk dicatat, bahwa antara pengarang Matius dan pengarang Lukas, keduanya
tidak saling kenal, tidak jelas identitas para penulisnya, dan masa penyusunan keduanya
juga berbeda,2 sehingga penolakan umat Kristen terhadap perintah Yesus dalam Matius
5:18-20 dengan dalih pernyataan Yesus dalam Lukas 16:16-17 adalah akal-akalan.
Sebagaimana bisa dibaca, seringkali kita menemukan kontradiksi yang serius antara kedua
kitab ini (misal: kontradiksi serius masa kelahiran Yesus, silsilah Yesus, dsb.), meski keduanya
diduga kuat sama-sama mengambil sebagian narasumbernya dari Markus (atau mungkin
proto-Markus), disamping Q, dan sumber-sumber lisan ataupun tulisan yang khas bagi
masing-masing dari keduanya.3 Ini menunjukkan bahwa masing-masing dari kedua
pengarang kitab ini benar-benar independen.

Demikianlah ajaran Kristen, di satu sisi ia mengklaim Perjanjian Lama sebagai bagian dari
kitab-kitabnya berdasarkan pernyataan Yesus dalam Matius 5:17, tetapi mereka menolak
perintah Yesus dalam Matius 5:18-20 dengan dalih pernyataan Yesus dalam Lukas 16:16-
17 yang salah arah ini. Akhirnya, jika kita tidak dianugerahi akal sehat dan etika sopan-
santun yang memadai, sudah barang tentu kita akan menertawakan keyakinan plin-plan
seperti ini.

Keterangan:

1. Q adalah istilah Jerman Quelle yang berarti sumber. Ada tiga lapisan Q yang berbeda,
yaitu Q1 (tahun 50 M), Q2 (tahun 65 M), dan Q3 (tahun 75 M). [A) Robinson JM (1971a) B)
Robinson JM (1971b) C) Koester H (1971a) D) Mack BL (1996)]. Selengkapnya baca di
sini.

2. Kitab Matius dikompilasi sekitar tahun 85 M, sedangkan kitab Lukas dikompilasi sekitar
tahun 95 M. [A) Duncan GB (1971) B) Sunberg AC (1971) C) Kee HC (1971) D) Leon
Dufour X (1983) E) Mack BL (1996) F) Fenton JC (1973) G) Asimov I (1969) H) Baird W
(1971)]. Namun demikian, Caird GB, pada tahun 1972 dalam bukunya yang berjudul Saint
Luke, terbitan Penguin Books, Baltimore, menyatakan bahwa ada versi Lukas yang lebih
awal, yang bisa disebut proto-Lukas, yang disusun sekitar tahun 60 M, dan yang dimulai
dengan pembaptisan Yesus, sebagaimana dimiliki Markus.

3. A) Mack BL (1996) B) Kee HC (1971) C) Filson FV (1971) D) Burch EW (1929) E) Baird


W (1971).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AJARAN YESUS VS AJARAN PAULUS
AJARAN YESUS AJARAN PAULUS

1. Yesus adalah utusan Tuhan (Yesus tidak


meminta dirinya untuk disembah dan dipuja).

Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia


berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu
menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk
ke dalam kota orang Samaria, melainkan
pergilah kepada domba-domba yang hilang
dari umat Israel. (Matius 10:5-6) 1. Yesus adalah Tuhan sesuai pernyataan Paulus.

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba- namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu
domba yang hilang dari umat Israel." (Matius Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu
15:24) dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan
saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala
Aku (Yesus) tahu, bahwa Engkau selalu sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita
mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang hidup. (1 Korintus 8:6)
banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku,
Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu,
(Yohanes 11:42) bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa 10:9)
mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang
telah Engkau utus. (Yohanes 17:3) NB:
Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya
Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya
seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia
tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus/Kristen,
yang mengutusnya....Aku berkata kepadamu: Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan
Sesungguhnya barangsiapa menerima orang dibandingkan dengan Tuhan Allah/Bapa.
yang Kuutus, ia menerima Aku, dan Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus
yang lebih menonjolkan Allah/Bapa sebagai Tuhan
barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia Yang Esa.
(Bapa) yang mengutus Aku. (Yohanes 13:16,20)

Kamu telah mendengar, bahwa Aku (Yesus)


telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku
datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu
mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita
karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa
lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)

2. Yesus tidak membatalkan hukum Taurat.

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku 2. Kristen mengutuk hukum Taurat sesuai
(Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat pernyataan Paulus.
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang
menggenapinya. (Matius 5:17) dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat,
tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada
selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh
iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena
dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada
(Matius 5:18) seorangpun yang dibenarkan" oleh karena
melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16)
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu
perintah hukum Taurat sekalipun yang paling Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum
kecil, dan mengajarkannya demikian kepada Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita,
orang lain, ia akan menduduki tempat yang sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang
digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13)
paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi
siapa yang melakukan dan mengajarkan segala Baca juga: Galatia 3:24-25; 5:3-4; Roma 3:27-28;
perintah-perintah hukum Taurat, ia akan dan Efesus 2:15.
menduduki tempat yang tinggi di dalam
Kerajaan Sorga. (Matius 5:19)
NB:
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus
keagamaanmu tidak lebih benar dari pada yang wajib dilaksanakan oleh umatnya (Matius
hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang- 5:19).
orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:20)

3. Penggenapan (nasakh) Yesus terhadap


beberapa hukum Taurat ---> baca Matius
5:21-48.
Kamu telah mendengar firman: Jangan
berzinah. (Matius 5:27) ---> lihat Keluaran
20:14; Ulangan 5:18
3. Kristen membangkang penggenapan (nasakh)
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang Yesus dan menggantinya dengan ajaran baru dari
yang memandang perempuan serta Paulus.
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia
di dalam hatinya. (Matius 5:28) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,
sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang
Maka jika matamu yang kanan menyesatkan yang percaya. (Roma 10:4).
engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu jika satu dari anggota
tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan NB:
utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Matius Kristen sama sekali menolak hukum cungkil mata
5:29) dan potong tangan sebagaimana diperintahkan Yesus
(Matius 5:29-30).
Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan
engkau, penggallah dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu jika satu dari anggota
tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan
utuh masuk neraka. (Matius 5:30)

4. Yesus disunat pada usia delapan hari sesuai


perintah Tuhan (perjanjian Allah dengan
Abraham).

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus


disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama
yang disebut oleh malaikat sebelum Ia
dikandung ibu-Nya. (Lukas 2:21)

Perjanjian Allah dengan Abraham:

Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu


(Abraham) pegang, perjanjian antara Aku dan 4. Kristen tidak mewajibkan sunat sesuai
kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki pernyataan Paulus.
di antara kamu harus disunat; (Kejadian 17:10)
Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam
haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat
akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang
kamu. (Kejadian 17:11) bekerja oleh kasih. (Galatia 5:6)
Anak yang berumur delapan hari haruslah
disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting.
turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
maupun yang dibeli dengan uang dari salah (1 Korintus 7:19)
seorang asing, tetapi tidak termasuk
keturunanmu. (Kejadian 17:12)
NB:
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang Sunat adalah manifestasi perjanjian yang kekal
engkau beli dengan uang harus disunat; maka antara Allah dengan Abraham dan keturunannya,
dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi yang tidak bisa dibantah oleh siapapun!
perjanjian yang kekal. (Kejadian 17:13)

Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki


yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang
itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-
Ku." (Kejadian 17:14)

Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya


itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang
diperintahkan Allah kepadanya. (Kejadian
21:4)

5. Tidak ada dosa waris dalam ajaran Yesus.


5. Kristen mengajarkan adanya dosa warisan
Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan dari Adam sesuai pernyataan Paulus.
berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak
itu datang kepada-Ku, jangan menghalang- Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam
halangi mereka, sebab orang-orang yang dunia oleh satu orang (Adam), dan oleh dosa itu
seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar
(Markus 10:14) kepada semua orang, karena semua orang telah
berbuat dosa. (Roma 5:12)
Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.
Anak tidak akan turut menanggung kesalahan NB:
ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung Oleh karena dosa warisan dari Adam tersebut,
kesalahan anaknya. Orang benar akan menurut Paulus, disalibnya Yesus konon untuk
menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan menebus dosa-dosa manusia (Galatia 3:13).
orang fasik akan tertanggung atasnya. Selanjutnya klik di sini.
(Yehezkiel 18:20)

6. Yesus memerintahkan banyak berwudlu


apabila sedang berpuasa dan mengajarkan
sujud serta berdoa ketika sedang sujud.

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah


kepalamu dan cucilah mukamu, (Matius 6:17)
6. Kristen mengajarkan bernyanyi di gereja
Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan sesuai perintah Paulus.
berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari dan berkata-katalah seorang kepada yang lain
pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian
Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan
kehendaki." (Matius 26:39) dengan segenap hati. (Efesus 5:19)

Musa dan Harun serta anak-anaknya Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala
membasuh tangan dan kaki mereka dengan air kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu
dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam dengan segala hikmat mengajar dan menegur
Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan
mendekat kepada mezbah itu, maka mereka mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani,
membasuh kaki dan tangan--seperti yang kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam
diperintahkan TUHAN kepada Musa. (Keluaran hatimu. (Kolose 3:16)
40:31-32)

Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu NB:


ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Menyanyi di gereja bukanlah ajaran Yesus, tetapi
Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN ajaran Paulus (Efesus 5:19).
kepada mereka. (Bilangan 20:6)

Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku


dan engkau, dan Aku akan membuat engkau
sangat banyak." Lalu sujudlah Abram, dan
Allah berfirman kepadanya: (Kejadian 17:2-3)

7. Yesus melarang hidup mewah di dunia.


7. Tidak ada larangan hidup mewah dalam ajaran
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di Kristen sesuai pernyataan Paulus.
bumi; di bumi ngengat dan karat
"Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi,
merusakkannya dan pencuri membongkar serta
tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan
mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta
pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri,
di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak
supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar
orang yang berkekurangan." (Efesus 4:28)
serta mencurinya. (Matius 6:19-20).

8. Yesus meninggal dunia dibungkus kain


kafan.
8. Umat Kristen meninggal dunia diberi pakaian
Dan Yusufpun mengambil mayat itu, rapi dan dibungkus peti mati.
mengapaninya dengan kain lenan yang putih
bersih, (Matius 27:59) Misalnya, meninggalnya Paus Yohanes Paulus II,
Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya penyanyi Broery Marantika, dan mantan Menko
dengan kain lenan dan membubuhinya dengan Ekuin Radius Prawiro. Ketiganya diberi pakaian
rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila rapi dan dibungkus peti mati sebelum dikubur.
menguburkan mayat. (Yohanes 19:40)

9. Yesus tidak membatalkan hukum rajam. 9. Tidak ada hukum rajam dalam ajaran Kristen.

Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita Ajaran Kristen menolak hukum rajam, karena ia
untuk melempari perempuan-perempuan yang adalah bagian dari hukum Taurat. Lihat kembali
demikian. Apakah pendapat-Mu (Yesus) tentang pernyataan Paulus dalam Galatia 2:16 (butir 2 di
hal itu?" (Yohanes 8:5) atas).

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya


kepada-Nya (Yesus), Iapun bangkit berdiri lalu NB:
berkata kepada mereka: "Barangsiapa di Kristen sama sekali menolak hukum rajam kepada
antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang para pelaku zinah, yang tentu saja ini bertentangan
pertama melemparkan batu kepada perempuan dengan perintah Yesus kepada umatnya (Yohanes
itu." (Yohanes 8:7). 8:7).

10. Kristen adalah agama baru yang lahir pada


masa Paulus (setelah masa Yesus).
10. Yesus tidak membuat agama baru.
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu
Lihat kembali pernyataan Yesus dalam Matius satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak
5:17-20 (Butir 2 di atas). orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk
pertama kalinya disebut Kristen. (Kisah Para
Rasul 11:26).

Silahkan kemb
ke menu atau buka jendela baru
Wassalaam.
ALKITAB & AL-QUR'AN BERBICARA TENTANG
KEHANCURAN KITAB SUCI TAURAT
Orang-orang Kristen seringkali mengklaim lima kitab pertama dalam Alkitab/Bible yaitu
Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, dan Kitab Ulangan, sebagai
Kitab Suci Taurat yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa. Keterangan dari redaksi awal
Kitab Ulangan berikut menyatakan dengan jelas bahwa Kitab Ulangan sama sekali berbeda
dengan Kitab Suci Taurat. Namun demikian, ia tidak menutup kemungkinan memuat ayat-
ayat atau hukum-hukum yang berasal dari Kitab Suci Taurat:

Kitab Ulangan:

1:1. Inilah perkataan-perkataan yang diucapkan Musa kepada seluruh orang Israel di
seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara
Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab.
1:5 Di seberang sungai Yordan, di tanah Moab, mulailah Musa menguraikan hukum
Taurat ini, katanya:

Redaksi di atas (Ulangan 1:5) sangat tegas menyiratkan bahwa Kitab Ulangan ditulis oleh
orang yang tidak jelas identitasnya, dimana Musa konon menguraikan hukum Taurat-nya. Ini
berarti, Kitab Ulangan bukanlah Kitab Suci Taurat yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa.

Ayat-ayat Alkitab dan Al-Qur'an berikut memperjelas bukti bahwa lima kitab pertama dalam
Alkitab tersebut sama sekali bukanlah Kitab Suci Taurat:

Kitab Keluaran:

31:18 Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di
gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.
34:28. Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat
puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh
itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.

Kitab Ulangan:

5:22 Firman itulah yang diucapkan TUHAN kepada seluruh jemaahmu dengan suara
nyaring di gunung, dari tengah-tengah api, awan dan kegelapan, dan tidak ditambahkan-
Nya apa-apa lagi. Ditulis-Nya semuanya pada dua loh batu, lalu diberikan-Nya
kepadaku."
Kitab Raja-raja II:

22:8 Berkatalah imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: "Telah kutemukan kitab
Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan
terus membacanya.

Kitab Al-Qur'an:

7:145 Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai
pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah
kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-
perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri
orang-orang yang fasik.
7:154 Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu;
dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada
Tuhannya.

Keterangan dari Alkitab dan Al-Qur'an di atas terlalu jelas, bahwa yang dimaksud dengan
Kitab Suci Taurat bukanlah kitab-kitab seperti Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan
Ulangan, tetapi ia adalah sebuah kitab yang tunggal dan utuh yang semula ditulis Allah di
atas kedua loh batu. Dalam hal ini, perlu ditegaskan bahwa Allah tidak pernah menjamin
kemurnian Kitab Suci Taurat hingga hari kiamat.

Lebih jauh, Nabi Yeremia, konon melalui suratnya, menyatakan bahwa lima kitab pertama
dari Alkitab yang diklaim sebagai Taurat tersebut adalah Kitab Taurat yang bohong/palsu:

Kitab Yeremia:

8:8 Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat
TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.

Lalu, dimanakah Kitab Suci Taurat yang sesungguhnya? Keterangan dari Al-Qur'an berikut
menegaskan bahwa Kitab Taurat yang asli/orisinal sudah hancur oleh tangan-tangan
Bani Israel:

Kitab Al-Qur'an:

6:91. Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di
kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia". Katakanlah:
"Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan
petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-
berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya,
padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak
mengetahui (nya)?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah
kamu menyampaikan Al Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam
kesesatannya.

Jadi, kitab-kitab seperti Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, adalah
kitab-kitab karangan orang-orang Bani Israel yang tidak jelas identitisnya. Kitab-kitab itu
sama sekali bukanlah Kitab Suci Taurat, tetapi mereka adalah kitab-kitab yang antara lain
berisi serpihan-serpihan dari Kitab Suci Taurat yang mungkin masih bisa diidentifikasi
sebagai ayat-ayat dari Kitab Suci Taurat yang sebenarnya. Sekali lagi, Allah tidak pernah
menjamin kemurnian Kitab Suci Taurat hingga hari kiamat, karenanya, bisa dimengerti kalau
Kitab Suci Taurat yang dibawa dan diajarkan oleh Nabi Musa itu sudah hancur dan
tidak bisa dikenali lagi sebagai sebuah kitab yang tunggal dan utuh. Adapun pengertian
Kitab Suci Taurat menurut Al-Qur'an silahkan baca di sini.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALKITAB & AL-QUR'AN BERBICARA TENTANG KEHANCURAN KITAB SUCI INJIL

Orang Kristen seringkali menyebut kitab-kitab kanonik di dalam Alkitab/Bible seperti


Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes dengan sebutan Injil. Namun demikian, apakah kitab-
kitab tersebut benar-benar merupakan Kitab Suci Injil yang diturunkan oleh Allah dan
diajarkan oleh Nabi Isa/Yesus kepada umat Israel?

Keterangan dari ketiga kitab kanonik tersebut (kecuali Yohanes), yang kemudian dikenal
dengan sebutan kitab-kitab sinopsis karena seringkali berisi cerita yang sama tentang
Yesus, memberikan penjelasan yang sangat terang berikut ini (cetak biru ditambahkan):

Kitab Markus:

1:14-15 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan
percayalah kepada Injil!"

1:38-39 Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan,
supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu
pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka
dan mengusir setan-setan.

3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya
memberitakan Injil

8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan
menyelamatkannya.

10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena
Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,

13:10 Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.

14:9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh
dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil
kepada segala makhluk.
16:20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja
dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Kitab Matius:

4:23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan
memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di
antara bangsa itu.

9:35. Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-
rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit
dan kelemahan.

11:1. Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari
sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi
semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

26:13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh
dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Kitab Lukas:

4:43-44 Tetapi Ia (Yesus) berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Dan Ia memberitakan
Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

8:1. Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke
desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan
Dia,

9:6 Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil
dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

20:1. Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan
memberitakan Injil, datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke
situ,

Keterangan dari ketiga kitab yang diduga orang Kristen sebagai Injil di atas, tampak jelas
bahwa Yesus ketika masih berada di tengah-tengah umat Israel mengemban misi untuk
menyebarkan ajaran yang tertuang dalam Kitab Suci Injil. Tentu saja, Injil yang dimaksud
oleh para pengarang kitab-kitab kanonik di atas, yang diajarkan Yesus kepada umat Israel,
adalah Kitab Suci Injil yang sebenarnya. Sedangkan kitab-kitab kanonik seperti Markus,
Matius, Lukas, dan Yohanes bukanlah Kitab Suci Injil yang sebenarnya, karena kitab-kitab
kanonik tersebut ditulis jauh setelah masa kehidupan Yesus di tanah Israel. Berikut ini daftar
kompilasi kitab-kitab kanonik menurut para sarjana alkitabiah1:

Kitab Kanonik Waktu Kompilasi

Markus 65-85 M2

Matius 80-90 M3

Lukas 80-110 M4

Yohanes 85-115 M5

Sementara itu, Yesus diduga "disalib" pada pertengahan masa pemerintahan Pontius
Pilatus, atau sekitar tahun 30 M. Asumsi ini didasarkan pada kurun waktu Pontius Pilatus
menjadi pejabat gubernur Yudaea dari tahun 26 hingga 36 M.6 Pontius Pilatus konon
menyerahkan Yesus kepada orang-orang Yahudi untuk disalibkan.7 Jadi, antara Injil yang
diajarkan oleh Yesus dengan kitab sinopsis pertama (Markus) berjarak sekitar 40 tahun!

Jelasnya, keterangan dari kitab-kitab sinopsis di atas membuktikan bahwa kitab-kitab


kanonik yang diduga Injil itu bukanlah Kitab Suci Injil yang sebenarnya, tetapi merupakan
kitab-kitab biografi tentang Yesus yang memiliki nilai seni tertentu pada masa
penulisannya. Sedangkan Kitab Suci Injil yang diajarkan oleh Yesus kepada umat Israel
jelasnya sudah hancur oleh sekelompok tangan-tangan umat Israel sendiri. Hal ini
dijelaskan oleh Kitab Suci Al-Qur'an mengenai kebiasaan buruk Bani Israel (orang-orang
Yahudi) terhadap kitab suci mereka (cetak biru ditambahkan):

Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Bani Israel) akan percaya kepadamu,
padahal segolongan dari mereka mendengar Firman Allah, lalu mereka mengubahnya
setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (Al-Qur'an 2:75)

Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah kalimat (Allah) dari tempat-tempatnya.


Mereka berkata : "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka
mengatakan pula) : "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan
(mereka mengatakan) : "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama.
Sekiranya mereka mengatakan : "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan
perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah
mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang
sangat tipis. (Al-Qur'an 4:46)

(Tetapi) karena mereka (orang-orang Yahudi) melanggar janjinya, Kami kutuki mereka,
dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah kalimat (Allah) dari
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka
telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat
kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka
maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik. (Al-Qur'an 5:13)

Keterangan dari tiga ayat Al-Qur'an di atas, yang menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi
(Bani Israel) gemar merubah kalimat/firman Allah di dalam kitab suci yang diturunkan
kepada mereka seperti Taurat, Zabur/Mazmur, dan Injil, semakin memperjelas fakta bahwa
kitab-kitab wahyu yang orisinal tersebut benar-benar sudah hancur dan tidak dapat
dikenali lagi sebagai kitab-kitab yang tunggal dan utuh. Sebutan Taurat, Zabur/Mazmur,
dan Injil yang seringkali kita dengar dari mulut golongan ahli kitab (Yahudi & Kristen) untuk
mengklaim kitab-kitab tertentu di dalam Alkitab/Bible mereka, sebenarnya merupakan
sebutan terhadap kitab-kitab wahyu yang sudah berkali-kali dirubah dan ditambah oleh
masing-masing pengarang/penulisnya. Lebih jauh, Allah tidak pernah menjamin kemurnian
ketiga kitab wahyu tersebut hingga akhir masa. Ini berbeda dengan Kitab Suci Al-Qur'an
yang secara tegas Allah menjamin kemurniannya hingga akhir masa (QS. 15:9). Namun
demikian, melalui pemeriksaan yang hati-hati, kita mungkin masih dapat mengenali
beberapa ayat tertentu dalam Alkitab/Bible yang patut diduga merupakan ayat-ayat Taurat,
Zabur, dan Injil yang sebenarnya atau serpihan-serpihannya.

Adapun klaim orang Kristen bahwa yang dimaksud Kitab Suci Injil adalah kitab-kitab seperti
Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes, adalah klaim yang sangat lemah, karena orang
Kristen hanya mendasarkan pada satu ayat Markus berikut ini (cetak tebal ditambahkan):

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. (Markus 1:1)

Padahal, ayat-ayat Markus lainnya (berjumlah 11 ayat di atas) secara tegas menyatakan
bahwa Kitab Suci Injil adalah kitab suci yang diajarkan oleh Yesus kepada umat Israel, jauh
sebelum ditulisnya Kitab Markus itu sendiri.

Keterangan:

1. Harus dibedakan pengertian antara "sarjana alkitabiah" dan "penganut Kristen". Seorang "sarjana alkitabiah" belum tentu
seorang penganut Kristen, demikian pula sebaliknya, seorang "penganut Kristen" belum tentu seorang sarjana alkitabiah.
2. A) Duncan GB (1971) B) Davies JN (1929a) C) Moffat J (1929) D) Sundberg AC (1971) E) Pherigo LP (1971) F) Asimov I
(1969) G) Mack BL (1996) H) Nineham DE (1973) I) Leon Dufour X (1983)
3. A) Duncan GB (1971) B) Sundberg AC (1971) C) Kee HC (1971) D) Leon Dufour X (1983) E) Mack BL (1996) F) Fenton
JC (1973)
4. A) Mack BL (1996) B) Asimov I (1969) C) Duncan GB (1971) D) Baird W (1971) E) Sunberg AC (1971)
5. A) Mack BL (1996) B) Duncan GB (1971) C) Shepherd MH (1971) D) Leon Dufour X (1983)
6. A) Josephus F (1988) B) Asimov I (1969) C) Baird W (1971) D) Duncan GB (1971) E) Leon Dufour X (1983)
7. Markus 15:15; Matius 27:26; Lukas 23:25; Yohanes 19:16
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALKITAB & AL-QUR'AN MENYEBUT MARYAM
SEBAGAI SAUDARA PEREMPUAN HARUN
Sebagian besar para penganut ajaran salib (Kristen/Katolik)
dimanapun berada beranggapan bahwa nama Miryam dan
Maria dalam Alkitab sebagaimana keduanya sering disebut
masing-masing dalam Perjanjian Lama (misal Bilangan 12:1)
dan Perjanjian Baru (misal Matius 1:18) adalah dua nama yang
berbeda atau tidak memiliki kaitan apapun. Hal ini terlihat jelas
dari cara mereka menerjemahkan nama-nama tersebut ke dalam
bahasa Alkitab yang berbeda-beda dengan tetap menuliskan
nama-nama keduanya secara berbeda di dalam Alkitab mereka
masing-masing.1 Anggapan seperti ini tentu sudah sangat
umum di kalangan para penganut ajaran salib dan mereka tidak
mau mengambil referensi dari kitab-kitab tua lainnya selain
Alkitab karena mereka anggap menyimpang atau palsu,
meskipun kitab-kitab tersebut memberikan informasi yang
sangat berharga. Al-Qur'an misalnya, meski termasuk kitab tua
yang banyak memiliki persamaan dengan Alkitab, mereka tidak
mau mengakui informasinya oleh karena mereka anggap palsu.
Melalui artikel kecil ini, diharapkan anggapan yang keliru
semacam itu bisa diluruskan.

Berkenaan dengan nama Ibrani Miryam (Perjanjian Lama) dan nama


Yunani Maria (Perjanjian Baru), orang-orang Israel dikisahkan dalam
Al-Qur'an menyebut Maryam (nama Arab), ibunda nabi Isa (Yesus)
sebagai saudara perempuan Harun. Berikut ini kutipan terjemahan
ayatnya:

Maka Maryam membawa anak itu (Isa) kepada kaumnya (Israel)


dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam,
sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai
saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang
jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", (Al-Qur'an
19:27-28)

Menurut keterangan Al-Qur'an di atas, orang-orang Israel pada waktu itu


menyebut Maryam atau Miryam sebagai saudara perempuan Harun.2
Mengapa mereka tidak menyebut Maryam sebagai saudara perempuan
Musa? Bukankah Musa, Harun, dan Maryam ketiganya bersaudara?
Dalam kitab Keluaran disebutkan dengan jelas bahwa Maryam atau Miryam adalah saudara
perempuan Harun, yang menunjukkan hubungan kedekatan keduanya:

Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya,
dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.
(Keluaran 15:20)

Selain itu, Alkitab juga mencatat adanya persekongkolan Harun dengan


Maryam pada masa lalu ketika menentang Musa mengawini perempuan
Kush (Ethiopia) sebagaimana keterangan kitab Bilangan berikut ini:

Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan


Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang
perempuan Kush. Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman
dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita
juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari
setiap manusia yang di atas muka bumi. Lalu berfirmanlah TUHAN
dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu
bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga. Lalu
turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu,
lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu
ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya
dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan
demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-
Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan
dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu
tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?" Sebab itu bangkitlah murka
TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia. (Bilangan 12:1-9)

Dari keterangan kitab Keluaran dan Bilangan di atas, jelaslah sekarang


bahwa penyebutan Maryam sebagai saudara perempuan Harun dalam
Al-Qur'an justru memberikan informasi bahwa orang-orang Israel pada
waktu itu menjuluki Maryam, ibunda nabi Isa (Yesus) sebagai saudara
perempuan Harun, hal ini mungkin oleh karena kedekatan dan
persekongkolan kedua nama tokoh tersebut pada masa lalu sebagaimana
diceritakan dalam Perjanjian Lama. Lagi pula, Maryam, ibunda nabi Isa
(Yesus) adalah anak tunggal Imran, sehingga penyebutan Maryam
sebagai "saudara perempuan Harun" tidak mungkin bermakna biologis.

Dari uraian singkat ini dapat dijelaskan bahwa nama-nama Miryam


(Perjanjian Lama), Maria (Perjanjian Baru), dan Maryam (Al-Qur'an)
merupakan nama-nama yang searti/sama (sinonim).3

Keterangan:

1. Mungkin juga para penerjemah Alkitab ingin membedakan dua


individu yang berbeda satu sama lain dengan tetap menuliskan nama-
nama keduanya sesuai bahasa asal kitabnya yaitu Miryam (kata Ibrani)
sebagai anak Amram anak Kehat anak Lewi dalam Perjanjian
lama, sedangkan Maria (kata Yunani) sebagai ibunda Yesus dalam
Perjanjian Baru. Namun demikian, jika konteks yang dibicarakan
adalah kitab suci, apalagi nama yang dimaksud adalah untuk orang
dari komunitas yang sama (Israel), tentu jika memiliki kesamaan
maksud/arti seharusnya tidak terjadi pemakaian dua nama yang berbeda.

2. Selain menyebut nama bapak kandung Maryam, Imran (QS. 66:12),


Al-Qur'an juga menyebut Maryam sebagai "saudara perempuan Harun"
(QS. 19:28). Penyebutan "saudara perempuan Harun" ini hanyalah
julukan atau mungkin kata-kata ungkapan emosional orang-orang Israel
pada waktu itu yang tidak bisa menerima kehadiran Maryam yang tiba-
tiba datang dengan menggendong seorang anak tanpa ada pernikahan.
Mereka menganggap Maryam telah berzina sehingga melahirkan
anaknya, Nabi Isa. Kita semua tahu, bahwa dalam Perjanjian Lama,
Maryam atau Miryam adalah saudara perempuan Musa dan Harun, dan
nama ayah mereka adalah Imran atau Amram (Bilangan 26:59).
Beberapa penafsir Al-Qur'an telah salah arah mengartikan "saudara
perempuan Harun" sebagai orang yang memiliki kesalehan seperti Nabi
Harun. Tafsiran seperti ini jelas salah arah karena semua nabi dan rasul
Allah adalah orang-orang saleh, tidak hanya Nabi Harun, dan memang
dalam Perjanjian Lama, Maryam atau Miryam adalah saudara kandung
Nabi Harun. Lebih jauh, tafsiran seperti ini justru kontradiktif dengan
suasana hati orang-orang Israel pada waktu itu yang sedang emosional
melihat Maryam yang tiba-tiba datang menggendong seorang anak tanpa
ada pernikahan. Satu-satunya tafsiran yang tepat adalah bahwa
mengingat secara kebetulan nama bapak kandung Maryam atau Miryam
adalah Imran atau Amram, dua nama bapak dan anak yang sama persis
dalam catatan Perjanjian Lama, dan oleh karena Maryam atau Miryam
lebih dekat dengan Harun daripada dengan Musa menurut catatan
Perjanjian Lama (Bilangan 12:1-16), maka orang-orang Israel ketika itu
menyebut atau menjuluki Maryam atau Miryam sebagai "saudara
perempuan Harun". Dan perlu dicatat juga, bahwa yang memberi nama
Maryam, ibunda Nabi Isa, adalah ibunya sendiri (QS. 3:36), bukan
bapaknya, Imran, karena sudah meninggal, dengan mengambil nama dari
leluhurnya, Maryam atau Miryam anak Imran atau Amram anak Kehat
anak Lewi. Pemberian nama-nama nabi dan orang-orang saleh agaknya
sudah menjadi tradisi di kalangan orang-orang beriman.

3. Miryam adalah nama Ibrani (Israel), Maria nama Yunani, sedangkan


Maryam nama Arab. Huruf-huruf Ibrani dan Arab sama-sama tidak
memiliki vokal, sehingga kata Miryam atau Maryam jika ditulis dalam
bahasa Ibrani atau Arab adalah MRYM.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALKITAB & ALQURAN BERBICARA
TENTANG WUDLU DAN SHALAT
Wudlu (bersuci) sebelum beribadah kepada Allah

Al-Qur'an mengajarkan bahwa sebelum mengerjakan shalat harus


berwudlu (bersuci) terlebih dahulu:
Al-Qur'an 5:6 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub
maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh
air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur.

Demikian juga dalam Alkitab, dijelaskan bahwa Musa dan Harun serta anak-
anaknya bersuci (berwudlu) terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah kepada Allah.
Ini ayat-ayatnya:

Keluaran 30:19-21 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Haruslah engkau


membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk pembasuhan, dan
kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlah air ke
dalamnya. Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki
mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah
Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka
jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk
menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN,
haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati.
Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia
dan bagi keturunannya turun-temurun."

Keluaran 40:30-32 Ditempatkannyalah bejana pembasuhan di antara


Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu ditaruhnyalah air ke dalamnya
untuk pembasuhan. Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh
tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka
masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang
mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan
seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

Raja Daud pun berwudhu membasuh tangan dan mandi untuk


menyucikan diri sebelum beribadah kepada Allah:

Mazmur 26:6 Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu


berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN,

2 Samuel 20 Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan
bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud
menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas
permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan.

Adapun Yesus menyuruh berwudlu ketika berpuasa:


Matius 6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah
mukamu,

Ibadah shalat atau sujud kepada Allah


Dalam Al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat (firman Allah) yang menyuruh untuk sujud
dan mendirikan shalat, antara lain:

Al-Qur'an 22:77 Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu,
sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
kemenangan.

Al-Qur'an 17:78 Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap
malam dan subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan.

Sementara dalam Alkitab, Allah juga menyuruh Nabi Musa agar bersujud menyembah
kepada-Nya:

Keluaran 24:1 Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN,


engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua
Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.

Umat Kristen, seringkali menghina Islam dengan mengatakan Islam nunggang-


nungging (sujud) menyembah batu Hitam di Ka’bah atau kotak Hitam Ka’bah,
padahal justru umat Kristen sendirilah yang mengingkari kitabnya sendiri yang ada di
tangan mereka, oleh karena perintah menghadap kiblat ini telah diperintahkan pula
kepada nabi-nabi sebelum Rasullullah Muhammad SAW baik dalam Perjanjian Lama
maupun Perjanjian Baru. Hanya umat Kristen saja yang tidak pernah membaca kitab
mereka sehingga secara tidak sadar mereka malah menghina kitab yang ada di tangan
mereka sendiri.

Mengapa mereka tidak pernah membaca kitab mereka? Setidaknya ada dua alasan:
1. Bagi umat Katolik, membaca kitabnya merupakan hal yang tabu karena membaca
Alkitab harus dibimbing oleh Pastur dan dihindari membaca Alkitab secara sendiri.
2. Mereka telah merasa aman dan tidak perlu membaca Alkitab secara keseluruhan
karena doktrin gereja yang menjamin mereka masuk surga asal bermodal percaya dan
mengakui saja.

Dalam Alkitab, jelas tertulis bahwa ibadah sujud (shalat) itu harus menghadap
kiblat (bait/rumah Allah), ini ayat-ayatnya:

Ezra 10:1 Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan
bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang
sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Orang-orang itu
menangis keras-keras.

Mazmur 5:7 Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam
rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan
Engkau.

Mazmur 138:2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-
Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan
janji-Mu melebihi segala sesuatu.

Yehezkiel 44:4. Lalu dibawanya aku melalui pintu gerbang utara ke depan Bait Suci;
aku melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN, maka aku sujud
menyembah.

Daniel 6:10 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah
ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah
Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang
biasa dilakukannya.

Jelas disitu tertulis bahwa:


1. Beribadah itu dengan sujud, muka ke tanah, mengapa umat Kristen tidak pernah
sujud?
2. Beribadah itu dengan menghadap ke kiblat (rumah Allah), mengapa umat Kristen
tidak pernah menghadap kiblat?
3. Disamping sujud maka ada pula berlutut, duduk diantara dua sujud, mengapa umat
Kristen tidak berlutut?
4. Setidaknya dilaksanakan tiga kali sehari, mengapa umat Kristen tidak setiap hari?
Malah hanya satu kali per minggu?
5. Setelah shalat (berdoa) lalu dilanjutkan dengan memuji Allah (berdzikir), umat
mana yang melaksanakan ke lima hal ini? Umat Islam!

Setiap umat memiliki kiblatnya masing-masing, setiap umat memiliki arah masing-
masing kemana dia harus menghadap. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Al-
Qur’an:

Al-Qur’an 2: 148. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di
mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Al-Qur’an 2:142. Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan


berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul
Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan
Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-
Nya ke jalan yang lurus."

Dan Yesus pun tidak pernah menghapus Taurat meski satu titik kecil sekalipun, artinya
Hukum Taurat dan kitab-kitab para nabi terdahulu masih tetap berlaku:

Matius:
5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan
bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat
sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia
akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa
yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan
menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari
pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya
kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Lukas 16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum
Taurat batal.

Lalu mengapa mereka malah menghina sujud menghadap Bait Allah? Mengapa
mereka menghina shalat dengan mengatakan nunggang-nungging? Padahal Yesus
pun shalat dengan bersujud muka ke tanah dan Yesus pun berlutut serta merebahkan
diri ke tanah persis bagaimana muslim melaksanakan shalat dengan sujud, berlutut,
merebahkan diri ke tanah:

Matius 26:37-39 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya.
Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku
sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah
dengan Aku." Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku,
jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Markus 14:33-36 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia
sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih,
seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah." Ia maju sedikit,
merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari
pada-Nya. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu,
ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki,
melainkan apa yang Engkau kehendaki."

Dari ayat-ayat di atas dapatlah disimpulkan:


1. Yesus sujud kepada Allah, sebagaimana orang Islam sujud. Tidak ada tatacara
ibadah dengan sujud muka ke tanah kecuali umat Islam. Kenapa umat Kristen
menghina sujud dengan mengatakan nungging? Padahal Yesus pun sujud! Bibir
mereka memuji Yesus, tapi hatinya jauh dari Yesus:
Matius 15:7-9 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan
ialah perintah manusia."
2. Yesus menyembah pada Allah, berdoa kepada Allah. Setiap yang berdoa pada Allah
berarti bukan Allah dan bukan Tuhan, sebagaimana saudara berdoa pada Allah,
berarti saudara bukan Allah. Hanya umat Islam-lah yang murni berdoa HANYA pada
Allah langsung tanpa melalui perantara Yesus, tanpa perantara malaikat, tanpa
perantara Bunda Maria, tanpa perantara rasul atau santo.
Matius 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada
tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti!"
3. Yesus maju sedikit dari ketiga muridnya sebelum sujud, artinya Yesus menjadi
Imam shalat berjamaah bagi ketiga muridnya. Hal semacam ini pun hanya
dilaksanakan oleh umat Islam, dimana imam maju sedikit, 1 shaft di depan para
makmum. Adakah umat agama lain yang melaksanakan hal demikian?
4. Yesus tidak meminta sesuai kehendak dirinya, tapi sesuai kehendak Allah, artinya
Yesus berserah diri kepada Allah. Banyak sekali ayat dalam Alkitab dimana Yesus
berserah diri kepada Allah. Kata “Islam” dalam bahasa arab pun berarti berserah diri
kepada Allah.

Ayat-ayat Alkitab lainnya tentang sujud kepada Allah


Nabi Abraham bersujud:
Kejadian 17:2-4 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku
akan membuat engkau sangat banyak." Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman
kepadanya: "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan
menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

Hamba-hamba Abraham bersujud:


Kejadian 24:26-27 Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN, serta
berkata: "Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali
kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di jalan
ke rumah saudara-saudara tuanku ini!"
Kejadian 24:48 Kemudian berlututlah aku dan sujud menyembah TUHAN, serta
memuji TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang telah menuntun aku di jalan yang
benar untuk mengambil anak perempuan saudara tuanku ini bagi anaknya.
Kejadian 24: 52 Ketika hamba Abraham itu mendengar perkataan mereka, sujudlah
ia sampai ke tanah menyembah TUHAN.

Nabi Lot bersujud:


Kejadian 19:1 Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang
duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia
menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,

Nabi Yakub (Israel) bersujud:


Kejadian 47:31 Kemudian kata Yakub: "Bersumpahlah kepadaku." Maka Yusufpun
bersumpah kepadanya. Lalu sujudlah Israel di sebelah kepala tempat tidurnya.

Nabi Musa bersujud:


Keluaran 34:8 Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah

Nabi Harun bersujud:


Bilangan 20:6 Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah
Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.

Nabi Yosua bersama orang-orang Israel bersujud:


Yosua 7:6 Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya
sampai ke tanah di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-
tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya.
Umat Israel bersujud:
Keluaran 4:31 Lalu percayalah bangsa itu, dan ketika mereka mendengar, bahwa
TUHAN telah mengindahkan orang Israel dan telah melihat kesengsaraan mereka,
maka berlututlah mereka dan sujud menyembah.
2 Tawarikh 7:3 Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan
TUHAN meliputi rumah itu, berlututlah mereka di atas lantai dengan muka mereka
sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN:
"Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
1 Raja Raja 18: 39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta
berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"

Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem bersujud:


2 Tawarikh 20:18 Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh
Yehuda dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah
kepada-Nya.

Nabi Ezra bersujud dan berdoa diikuti jamaah Israel dengan mengangkat tangan
sambil berkata: "Amin, amin!":
Nehemia 8:6 Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang
menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka
berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah.
Ezra 10:1 Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan
bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang
sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Orang-orang itu
menangis keras-keras.

Nabi Elia bersujud:


1 Raja-Raja 18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke
puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara
kedua lututnya.

Nabi Daud bersujud:


1 Samuel 20:41 Maka pulanglah budak itu, lalu tampillah Daud dari sebelah bukit
batu; ia sujud dengan mukanya ke tanah dan menyembah tiga kali. Mereka bercium-
ciuman dan bertangis-tangisan. Akhirnya Daud dapat menahan diri.

Nabi Daud mengajak sujud:


Mazmur 95: 6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan
TUHAN yang menjadikan kita.
Mazmur 22: 27-29 Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada
TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-
Nya. Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas
bangsa-bangsa. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang sombong di
bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang turun ke dalam debu, dan
orang yang tidak dapat menyambung hidup.

Nabi Daud meramalkan segala bangsa di bumi akan bersujud:


Mazmur 86:9 Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di
hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu.
Mazmur 96:1,9 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi
TUHAN, hai segenap bumi!....Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan
berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
Catatan: Frasa "nyanyian baru" maksudnya syariat baru yang akan dibawakan oleh
seorang rasul.

Nabi Ayub bersujud:


Ayub 1:20 Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur
kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,

Nabi Manoah dan istrinya bersujud:


Hakim Hakim 13: 20 Sedang nyala api itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah
Malaikat TUHAN dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat
hal ini, sujudlah mereka dengan mukanya sampai ke tanah.

Nabi Yehezkiel bersujud:


Yehezkiel 1:28 Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan,
demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar
kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara
Dia yang berfirman.
Yehezkiel 9:8 Sedang mereka memukuli orang-orang sampai mati--waktu itu aku
tinggal di belakang--aku sujud dan berseru, kataku: "Aduh, Tuhan ALLAH, apakah
Engkau memusnahkan seluruh sisa Israel di dalam mencurahkan amarah-Mu atas
Yerusalem?"
Yehezkiel 11:13 Maka sedang aku bernubuat, matilah Pelaca bin Benaya. Lalu aku
sujud dan berseru dengan suara nyaring, kataku: "Aduh, Tuhan ALLAH, apakah
Engkau menghabiskan sisa Israel?"
Malaikat bersujud:
Wahyu 7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan
keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah
Allah,

Nabi Daniel bersujud, Nabi Sulaiman bersujud, Nabi Yesaya bersujud, Nabi Yunus
bersujud, dan para nabi lain pun bersujud, bahkan Yesus pun bersujud, lalu mengapa
umat Kristen menghina muslim bersujud dengan hinaan nunggang-nungging?
Mengapa mereka sendiri tidak pernah sujud? Apa mereka tidak ingin mengikuti jalan
Yesus dan para nabi terdahulu dengan bersujud muka ke tanah? Mengapa mereka
mengingkari sujud yang dicontohkan para nabi terdahulu?

Paulus mengajarkan bernyanyi dan bersorak-sorak


Umat Kristen menolak sujud yang diajarkan Yesus dan nabi-nabi Allah lainnya oleh
karena mereka mengikuti ajaran sesat Paulus yang mengajarkan bernyanyi dan
bersorak-sorak:

Efesus 5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung
puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan
segenap hati.

Kolose 3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di


antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang
akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian
rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Apakah Paulus lebih hebat daripada Yesus sehingga umat Kristen lebih senang
mengikuti ajaran sesat Paulus?

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALKITAB & ALQURAN BERBICARA TENTANG RUMAH ALLAH DAN
ARAH KIBLAT

I. RUMAH ALLAH

Rumah Allah (bait Allah) diceritakan dalam Alkitab dan Alquran. Yang
akan dijelaskan di sini adalah bangunan yang disebut rumah Allah,
bukan bangunan tempat beribadat kepada Allah seperti masjid, gereja,
kuil, dan lain-lain.

Secara mengagumkan, Alkitab dan Alquran memilki kesamaan konsep


tentang rumah Allah, khususnya berkenaan dengan materi pembentuk
rumah Allah yaitu batu. Dalam Alkitab diceritakan Yakub mendirikan
sebuah Tugu dari batu di kota Betel (Lus) sebagai rumah Allah:

Kitab Kejadian:
28:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu,
berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini
lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat
dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang
hidup seperti yang telah Kulakukan.
28:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur
dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."
28:18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang
dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan
menuang minyak ke atasnya.
28:19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
28:20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan
melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti
untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
28:21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN
akan menjadi Allahku.
28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi Rumah
Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu
kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Allah pun menerima persembahan Yakub tersebut seraya berfirman


kepadanya:

Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di
mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau,
pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu."
(Kejadian 31:13)

Sementara itu dalam Alquran, Abraham (Ibrahim) bersama


anaknya, Ismail, dikisahkan memugar rumah Allah yang terbuat dari
batu yang dkenal dengan sebutan Ka'bah:

Kitab Alquran:
2:124 Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa
kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah
berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi
seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari
keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang
yang zalim".
2:125 Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Ka'bah)
tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan
jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku
untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang
sujud".
2:126 Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah
negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-
buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada
Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang
kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia
menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali".
2:127 Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar rumah
Allah (Ka'bah) bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami
terimalah daripada (amalan) kami, sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
2:128 Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk
patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat
yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami
cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat
kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.
2:129 Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari
kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat
Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-
Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Ka'bah, bukanlah didirikan pertama kali oleh Abraham bersama Ismail,


melainkan mereka hanya merenovasi dan membersihkan saja. Ka'bah
sudah ada sebelum kedatangan Abraham ke Baka (Mekah). Hal ini
berdasarkan keterangan Alquran berikut ini ketika Abraham akan
meninggalkan Hagar dan Ismail di suatu lembah di kota Mekah,
ia berdoa:

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian


keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat
rumah Engkau (Ka'bah) yang dihormati, ya Tuhan kami agar mereka
mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-
mudahan mereka bersyukur. (Alquran 14:37)

Demikian pula keterangan Alquran yang lain:

Kitab Alquran:
3:96 Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia,
ialah rumah Allah yang di Baka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia.
3:97 Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam
Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Informasi tentang "rumah Allah yang di Baka" menurut Alquran di atas,


ternyata diperkuat oleh kesaksian Alkitab berikut ini:

Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-


menerus memuji-muji Engkau. Sela Berbahagialah manusia yang
kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat
yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya
dengan berkat. (Mazmur 84:4-6)

Catatan:

- Lembah Baka yang dimaksud pada Mazmur 84:4-6 bukanlah lembah


Beka di Lebanon, hal ini oleh karena : (1) di lembah ini tidak ada
Rumah Allah yang dirindukan Daud, (2) di lembah ini tidak ada orang-
orang yang memuji-muji Allah terus-menerus, (3) tidak ada manusia-
manusia saleh yang berhasrat berziarah ke lembah ini, dan (4) tanpa ada
orang yang mengelolanya, lembah ini sudah subur.

- Lembah Baka yang diaksud pada Mazmur 84:4-6 adalah Mekah, hal
ini oleh karena : (1) di lembah ini terdapat Rumah Allah yaitu Ka'bah,
(2) di lembah ini orang-orang memuji-muji Allah terus-menerus, (3)
setiap manusia saleh berhasrat berziarah ke lembah ini untuk beribadah
haji/umroh, dan (4) lembah ini pada awalnya lembah tandus yang tidak
memiliki tanam-tanaman, setelah ditempati Ismail memiliki mata
air/sumur zam-zam yang diberkati sehingga tidak pernah kering.

Kesimpulan:

Rumah Allah dalam Alkitab dan Alquran adalah bangunan sederhana


yang terbuat dari batu, yaitu Tugu di Betel dan Ka'bah di Mekah.

II. ARAH KIBLAT

Dalam Alkitab sangat jelas tertulis bahwa beribadah (sembahyang) itu


harus menghadap kiblat, yaitu sujud dan berlutut menghadap ke arah
rumah Allah (bait Allah):

Kitab Ezra:
10:1 Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis
dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya
jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan
dan anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras.
Kitab Mazmur:
5:8 Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke
dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus
dengan takut akan Engkau.138:2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu
yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh
karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala
sesuatu.

Ktab Yehezkiel:
44:4 Lalu dibawanya aku melalui pintu gerbang utara ke depan Bait
Suci; aku melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN,
maka aku sujud menyembah.

Kitab Daniel:
6:10 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat,
pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang
terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta
memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

Dari ayat-ayat Alkitab di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Beribadah itu dengan menghadap ke kiblat (rumah Allah),


2. Beribadah itu dengan sujud,
3. Selain sujud, beribadat juga dengan berlutut (seperti duduk diantara
dua sujud ketika shalat),
4. Setidaknya dilaksanakan tiga kali sehari.
5. Setelah sembahyang lalu dilanjutkan dengan memuji Allah
(berdzikir).

Tata cara ibadah menurut ayat-ayat Alkitab di atas sejalan dengan tata
cara ibadah dalam Alquran, yaitu shalat.
Setiap umat memiliki kiblatnya masing-masing, setiap umat memiliki
arah masing-masing kemana dia menghadap. Hal ini sesuai dengan apa
yang dikatakan Alquran berikut ini:

Kitab Alquran:
3:96 Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia,
ialah rumah Allah yang di Baka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia.
2:144 Sungguh Kami melihat mukamu menengadah ke langit, maka
sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Ka'bah). Dan dimana
saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya
orang-orang yang diberi Al Kitab memang mengetahui, bahwa berpaling
ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali
tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
2: 148 Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya yang ia menghadap
kepada-Nya. Maka berlomba-lombalah dlm kebaikan. Di mana saja
kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Beribadah dengan menghadap kiblat (rumah Allah) tidak berarti


menyembah rumah Allah (bangunan batu), tetapi hanya sebagai arah
kiblat saja supaya teratur, yang disembah adalah Allah. Dalam hal ini
Allah berfirman:

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu


kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan)
dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang
yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang
yang bertakwa. (Alquran 2:177)

Maksud ayat di atas adalah meskipun arah kiblat tiap-tiap umat


berbeda-beda, hal ini tidak menjadi persoalan, yang penting
substansinya yaitu beriman dan taat pada segala aturan Allah.

Kesimpulan:

Menurut Alkitab dan Alquran, beribadah kepada Allah itu harus


menghadap ke arah kiblat (rumah Allah) yang sudah ditentukan oleh-
Nya. Tata cara ibadahnya silahkan baca di sini.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALKITAB & ALQURAN BERSELISIH TENTANG
PATUNG ANAK LEMBU EMAS

Kisah pembuatan dan penyembahan patung anak lembu emas diceritakan


secara singkat baik dalam Alkitab maupun Alquran. Adapun kisah tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut (dimulai dari versi Alquran):

Versi Alquran

Nabi Musa as berjanji kepada Bani Israel yang ditinggalkan di bawah pimpinan
Nabi Harun as bahwa ia tidak akan meninggalkan mereka lebih lama dari tiga
puluh hari, dalam perjalananya ke Thur Sina (Gunung Sinai) untuk
bermunajat dengan Tuhan. Akan tetapi berhubung dengan adanya perintah
Allah kepada Musa untuk melengkapi jumlah hari puasanya menjadi empat
puluh hari, maka janjinya itu tidak dapat ditepati dan kedatangannya kembali
ke tengah-tengah mereka tertunda menjadi sepuluh hari lebih lama drp yang
telah dijanjikan.

Bani Israel merasa kecewa dan menyesalkan kelambatan kedatangan Musa


kembali ke tengah-tengah mereka. Mereka menggerutu dan mengomel
dengan melontarkan kata-kata kepada Musa seolah-olah ia telah
meninggalkan mereka dalam kegelapan dan dalam keadaan yang tidak
menentu. Mereka merasa seakan-akan telah kehilangan pimpinan yang
biasanya memberi bimbingan dan petunjuk-petunjuk kepada mereka.

Umatnya yang ditinggalkan bersama dengan Harun merasa kepergian Musa


terlalu lama. Karena itu, mereka kemudian meminta Harun untuk membuat
sesuatu sebagai tuhan dan sesembahan mereka. Harun menolak permintaan
Bani Israel ini.

Namun, Harun tak kuasa melawan desakan kaumnya yang terus memaksakan
diri untuk membuat sebuah patung sebagai tuhan dan sesembahan mereka.
Hingga akhirnya, melalui sebuah pengkhianatan salah seorang diantara Bani
Israel, yaitu Samiri, Bani Israel berhasil membuat sebuah patung berupa anak
lembu (sapi). Patung anak lembu itu terbuat dari emas.

Ketika keluar dari Mesir, banyak kaum Bani Israel yang membawa perhiasan
mereka. Perhiasan-perhiasan itu kemudian dibakar hingga meleleh, lalu oleh
Samiri dibuatkan patung anak lembu. Ketika Musa kembali, dia sangat kaget
melihat perilaku umatnya itu. Musa pun marah. Cerita ini selengkapnya dapat
dilihat pada Alquran surat Thaha [20] : 85-98 dan al-A'raf [7] : 148-154.

Tidak dijelaskan siapa Samiri, namun oleh karena ia tidak mau bertaubat
(tetap menyembah berhala), Musa pun mengusirnya dari Bani Israel (Alquran
20:97-98).

Patung yang dibuat oleh Samiri ini bisa melenguh (bersuara) apabila angin
masuk ke dalamnya, hal ini konon disebabkan oleh genggaman tanah yang
diambil Samiri dari jejak rasul (Jibril) yang dibakar bersama-sama dengan
perhiasan-perhiasan itu sehingga membuatnya bisa melenguh.

Keterangan Hadits

Hadits di bawah ini mengandung tambahan dan perincian terkait dengan


penyembahan Bani Israel terhadap patung anak lembu yang terbuat dari emas
ciptaan Samiri dan apa yang dilakukan oleh Musa terhadap patung anak sapi
tersebut, bagaimana dia menenggelamkannya di air dan bagaimana Bani
Israel saling membunuh:

Ketika Musa bersegera kepada Tuhannya, Samiri mengumpulkan perhiasan


semampunya: perhiasan Bani Israil. Dia mencetaknya menjadi anak sapi,
kemudian dia memasukkan segenggam (dari jejak rasul) ke dalam perutnya.
Ternyata ia menjadi anak sapi yang bersuara. Maka Samiri berkata kepada
mereka, "Ini adalah Tuhan kalian dan Tuhan Musa." Harun berkata kepada
mereka, "Wahai kaum, bukankah Tuhan kalian telah memberi janji baik kepada
kalian?" Ketika Musa kembali kepada Bani Israil yang telah disesatkan oleh
Samiri, Musa memegang kepala saudaranya, maka Harun berkata apa yang
dikatakan Musa kepada Samiri, "Apa yang membuatmu melakukan ini?" Samiri
menjawab, "Aku mengambil segenggam dari jejak rasul, lalu aku
melemparkannya. Demikianlah nafsuku membujukku."

Lalu Musa mendatangi anak sapi itu. Dia meletakkan serutan dan menyerutnya
di tepi sungai. Maka tidak seorang pun yang minum dari air itu yang
menyembah anak sapi kecuali wajahnya menguning seperti emas.

Mereka berkata kepada Musa, "Bagaimana taubat kami?" Musa menjawab,


"Sebagian dari kalian membunuh sebagian yang lain." Lalu mereka mengambil
pisau. Maka mulailah seorang membunuh bapaknya dan saudaranya tanpa
peduli, hingga yang terbunuh berjumlah tujuh puluh ribu. Lalu Allah
mewahyukan kepada Musa, "Perintahkan mereka agar berhenti. Aku telah
mengampuni yang terbunuh dan memaafkan yang hidup."

Diriwayatkan oleh Hakim dalam Mustadrak dari Ali, 2/412, no. 3434; dalam
Kitabut Tafsir (tafsir surat Thaha).

Versi Alkitab

Berbeda dengan penjelasan Alquran dan hadits, dalam Taurat Israel, Harun
justru menjadi penyebab Bani Israel membuat patung tersebut. Berikut
kutipannya:

Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari


gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata
kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami
sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--
kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia." Lalu, berkatalah Harun
kepada mereka, ''Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga
istrimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku.''
Seluruh bangsa itu pun menanggalkan anting-anting emas yang ada pada
telinga mereka dan membawanya kepada Harun. Harun menerimanya dari
tangan mereka, lalu dibentuk dengan pahat, dan dibuatlah anak lembu
tuangan. Kemudian, berkatalah mereka, ''Hai, Bani Israil, inilah Allahmu yang
telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.'' Ketika Harun melihat itu,
didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya:
"Besok hari raya bagi TUHAN!" Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu
duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka
dan bersukaria. (Keluaran 32:1-6)

Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat
orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua
loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu. Sesudah itu
diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya dengan api dan
digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air dan disuruhnya
diminum oleh orang Israel. (Keluaran 32:19-20)

Harun, baik dalam Alkitab maupun Alquran, adalah seorang rasul/utusan


Tuhan bersama-sama dengan Musa yang membawa misi kepada Bani Israel
dan Firaun serta untuk membebaskan perbudakan bangsa Israel dan
membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebagai seorang rasul
Tuhan, sudah barang tentu Harun adalah seorang nabi. Ia pun diberikan
berbagai mukjizat oleh Tuhan dalam menyampaikan misi-Nya seperti halnya
Musa. Bahkan dalam Alkitab, selain sebagai seorang rasul Tuhan, Harun juga
dipercaya oleh Tuhan untuk memegang jabatan imam bagi umat Israel:

Demikianlah TUHAN telah berfirman kepada Musa dan Harun, serta mengutus
mereka kepada orang Israel dan kepada Firaun, raja Mesir, dengan membawa
perintah supaya orang Israel dibawa keluar dari Mesir. (Keluaran 6:13)

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai


Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu. (Keluaran 7:1)

Lalu Harun mengulurkan tangannya ke atas segala air di Mesir, maka


bermunculanlah katak-katak, lalu menutupi tanah Mesir. (Keluaran 8:6)

Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke


debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada
binatang. Segala debu tanah menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir.
(Keluaran 8:17)

"Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-


anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang
jabatan imam bagi-Ku--Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu,
Eleazar dan Itamar. (Keluaran 28:1)

Secara ringkas, perselisihan kisah ini dapat dirangkum dalam tabel berikut:

TABEL PERSELISIHAN KISAH TENTANG PATUNG


ANAK LEMBU EMAS

VERSI ALKITAB VERSI ALQURAN/HADITS

Pembuat Harun, seorang


Samiri, seorang penyembah berhala
Patung rasul/utusan Tuhan

''Tanggalkanlah
anting-anting emas
yang ada pada
Dan Musapun melemparkan luh-luh (Taurat)
telinga istrimu,
itu dan memegang (rambut) kepala
anakmu laki-laki dan
saudaranya (Harun) sambil menariknya ke
perempuan, dan
arahnya, Harun berkata:"Hai anak ibuku,
bawalah semuanya
sesungguhnya kaum ini telah menganggapku
kepadaku (untuk
lemah dan hampir-hampir mereka
dibuatkan patung
anak lembu emas).'' membunuhku, sebab itu janganlah kamu
Perkataan (Keluaran 32:2) menjadikan musuh-musuh gembira melihatku,
Harun dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam
Ketika Harun melihat golongan orang-orang yang zalim." (Alquran
itu, didirikannyalah 7:150)
mezbah di depan
anak lembu itu. "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya
Berserulah Harun, diberi cobaan dengan anak lembu itu dan
katanya: "Besok hari sesungguhnya Tuhanmu ialah (Allah) Yang
raya bagi TUHAN Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan
(patung anak lembu ta'atilah perintahku." (Alquran 20:90)
emas)!" (Keluaran
32:5)
Musa membakar dan
menggiling sampai
halus patung Musa membakar dan menyerut patung
tersebut kemudian tersebut di tepi sungai (dekat laut) dan
Tindakan menaburkannya ke melarang orang Israel yang menyembahnya
Musa atas air dan meminum airnya, kecuali mukanya akan
menyuruh orang menguning seperti emas. (Alquran 20:97 dan
Israel meminum HR. Hakim)
airnya. (Keluaran
32:20)

Kesimpulan

Harun adalah penerima dan pelayan firman Tuhan bersama-sama dengan


Musa untuk Bani Israel. Keduanya melarang keras penyembahan kepada
patung (berhala) di lingkungan Bani Israel sebagaimana larangan Tuhan dalam
Taurat Israel (Keluaran 19:24 - 20:7) yang sama-sama mereka pegang teguh.
Kalau saja pembuatan patung tersebut dilakukan Harun sebelum ia diangkat
menjadi rasul Tuhan, mungkin masih bisa diterima, tetapi oleh karena hal itu
dilakukannya setelah ia diangkat menjadi rasul Tuhan dan imam bagi umat
Israel, maka cerita versi Alkitab tersebut sesungguhnya hanyalah sebuah
fitnah yang amat keji kepada Rasul Harun.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALKITAB & ALQURAN BERSELISIH TENTANG
TEMPAT TINGGAL ISMAIL

Alkitab mencatat bahwa Ismail menetap di padang gurun Paran setelah


ia bersama ibunya, Hagar, diusir Abraham dan Sara dari Bersyeba:

Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur;


ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu
minum. Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia
menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka
tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang
isteri baginya dari tanah Mesir. (Kejadian 21:19-21)

Terlepas dari perdebatan tanpa henti tentang nama dan letak Paran,
apakah ia berada di Semenanjung Sinai (versi ahli kitab) atau di Jazirah
Arab (versi Islam), yang jelas penyebutan nama Paran sebagai tempat
tinggal Ismail dalam Alkitab adalah sesuatu yang layak diragukan
kebenarannya oleh karena peristiwa pengusran Hagar dan Ismail yang
dceritakan pada Kejadian 21:14-21 adalah salah satu kisah mustahil
dalam Alkitab. Sebagai kisah yang mustahil, tentulah segala informasi yang
disampaikannya sangat diragukan kebenarannya, dalam hal ini penyebutan Paran
sebagai tempat tinggal Ismail. Mengapa kisah tersebut mustahil,
selengkapnya baca di sini.

Sementara itu Alquran meriwayatkan bahwa suatu lembah yang tidak


mempunyai tanam-tanaman di dekat Baitullah (Ka'bah) di Baka (Mekah)
adalah tempat dimana Abraham (Ibrahim) meninggalkan Hagar bersama
Ismail yang masih bayi setelah ia mendapat perintah dari Allah agar
kembali ke Syam. Ismail pun menetap di Baka hingga akhir hayatnya.
Hal ini dicatat dalam Alquran sebagai berikut:

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah


negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta
anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku,
sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan
daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang
mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah
menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak
mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Ka'bah) yang
dihormati, ya Tuhan kami agar mereka mendirikan shalat, maka
jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri
rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
(Alquran 14:35-37)

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri


ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan
kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan
hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun
Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani
siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah (Ka'bah)
bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada
(amalan) kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui". (Alquran 2:126-127)

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia,


ialah Baitullah yang di Baka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang
nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya
(Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Alquran 3:96-97)

Informasi tentang Baka sebagai tempat tinggal Ismail menurut ayat-ayat


Alquran di atas, ternyata diperkuat oleh kesaksian Alkitab berikut ini:

Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-


menerus memuji-muji Engkau. Sela Berbahagialah manusia yang
kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat
yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya
dengan berkat. (Mazmur 84:4-6)

Catatan:

- Lembah Baka yang dimaksud pada Mazmur 84:4-6 bukanlah lembah


Beka di Lebanon, hal ini oleh karena : (1) di lembah ini tidak ada
Rumah Allah yang dirindukan Daud, (2) di lembah ini tidak ada orang-
orang yang memuji-muji Allah terus-menerus, (3) tidak ada manusia-
manusia saleh yang berhasrat berziarah ke lembah ini, dan (4) tanpa ada
orang yang mengelolanya, lembah ini sudah subur.

- Lembah Baka yang diaksud pada Mazmur 84:4-6 adalah Mekah, hal
ini oleh karena : (1) di lembah ini terdapat Rumah Allah yaitu Ka'bah,
(2) di lembah ini orang-orang memuji-muji Allah terus-menerus, (3)
setiap manusia saleh berhasrat berziarah ke lembah ini untuk beribadah
haji/umroh, dan (4) lembah ini pada awalnya lembah tandus yang tidak
memiliki tanam-tanaman, setelah ditempati Ismail memiliki mata
air/sumur zam-zam yang diberkati sehingga tidak pernah kering.
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PENCATUTAN KATA ALLAH DALAM ALKITAB
INDONESIA

Bukanlah Alkitab/Bibel namanya kalau di dalamnya tidak mengandung berbagai bentuk


kesalahan, kemustahilan, fitnah, pornografi, distorsi, kontradiksi, tambal-sulam,
kesombongan, kebohongan, rasisme, perombakan, penambahan, pengurangan,
penyelewengan-sejarah, pengaburan-kisah, narasi fiktif, penyimpangan, pemalsuan, revisi-
revisi, pencatutan, salah-arah, versi-versi-bervariasi, dan lain sebagainya.

Di sini, kita akan melihat bersama-sama tentang pencatutan kata


Allah oleh para penyusun Alkitab Indonesia yang secara sengaja disalah-arahkan untuk
tujuan tertentu. Seperti halnya juga umat Kristen mencatut nama "Isa Almasih" untuk tujuan
tertentu, misalnya setiap tahun mereka merayakan "Kenaikan Isa Almasih". Selain itu,
mereka juga memberi nama Bibel dengan nama "Alkitab", penggunaan istilah "Injil" dan lain
sebagainya. Semua itu adalah istilah-istilah baku yang tercatat dalam Alquran dan mereka
pakai tanpa malu-malu dan tanpa permisi.

Tidak bisa dibantah lagi, bahwa secara etimologis kata Allah berasal dari bahasa Arab,
setidaknya telah tertulis di dalam kitab suci Al-Qur'an semenjak tahun 633 M, yaitu ketika
untuk pertama kalinya kitab wahyu tersebut dibukukan oleh Zayd ibn Tsabit atas perintah
Khulafaur Rasyidin I, Abu Bakar ash-Shiddiq.

Allah adalah kata dalam bahasa Arab yang berasal dari pemadatan al dan Ilah. Ia berarti
Tuhan atau menyiratkan Satu Tuhan. Dengan kata lain, tidak ada tuhan selain Allah. Allah
adalah nama diri Dzat Rabb Semesta Alam. Ia tidak dapat diterjemahkan dengan kata lain,
misalnya, God, Tuhan, atau Gusti. Ia juga tidak dapat dijadikan terjemahan untuk bahasa
manapun. Lafadz-nya dinamakan Lafzhul Jalalah.

Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di
bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya, Allah mengetahui
apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui
apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit
dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi
Mahabesar. (Al-Qur'an 2:255)

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Al-Qur'an 20:14)

Dan Dialah Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah
segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-
Nyalah kamu dikembalikan. (Al-Qur'an 28:70)

Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Mahaesa; Allah adalah tempat bergantung segala
sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang
setara dengan Dia." (Al-Qur'an 112:1-4)

Allah bukanlah roh (karena roh adalah makhluk) dan bukan pula dzat yang menyerupai
makhluk sebagaimana disiratkan dalam catatan Alkitab. Ia adalah Dzat yang ghaib, tidak
ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya.

(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-
Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan
Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. (Al-Qur'an 42:11)

Karenanya, Allah, mengutuk keras kepada orang-orang yang menuhankan makhluk seperti
Isa al-Masih (Yesus) dan Roh Kudus (malaikat Jibril), dan menjanjikan akan memasukkan
mereka ke dalam neraka Jahannam.

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah


Mesias anak Maria", padahal Mesias (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah
orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal
sekali-kali tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka
tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara
mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Al-Qur'an 5:72-73)

Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) dan Musyrik (akan
masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-
buruk makhluk. (Al-Qur'an 98:6)

Setelah membaca ulasan singkat di atas, marilah kita lihat bersama-sama bagaimana para
penyusun Alkitab Indonesia tanpa malu-malu mencatut kata Allah untuk tujuan tertentu yang
amat menyesatkan, berikut ini, antara lain (cetak biru ditambahkan):

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong;
gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan
air. (Kejadian 1:1-2)

Salah-arah: Allah; Seharusnya: Elohim. Elohim dalam hal ini adalah nama diri Tuhan
Yang Esa bagi Kerajaan Israel utara.

Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
(Kejadian: 1:26)

Salah-arah: Allah; Seharusnya: Elohim. Elohim adalah bentuk jamak dari kata "Eloha".

Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah
menjadikan bumi dan langit, (Kejadian 2:4)

Salah-arah: TUHAN Allah; Seharusnya: Yahweh Elohim.

Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah
menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-
pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah. (Mamur 68:18)

Salah-arah: TUHAN Allah; Seharusnya: Yahweh Elohim.

Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku,
karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi
rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." (Kejadian 15:2)

Salah-arah: Tuhan ALLAH; Seharusnya: Tuan Yahweh (Ibrani: Adonai Yahweh). Yahweh
dalam hal ini adalah nama diri Tuhan Yang Esa bagi Kerajaan Yehuda selatan.

Oleh sebab itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Apakah
kamu menajiskan dirimu juga dengan cara hidup nenek moyangmu dan berzinah dengan
mengikuti dewa-dewanya yang menjijikkan? (Yehezkiel 20:30)

Salah-arah: Tuhan ALLAH; Seharusnya: Tuan Yahweh (Ibrani: Adonai Yahweh). Lembaga
Alkitab Indonesia (LAI) menerjemahkan setiap kata "Adonai" sebagai "Tuhan" dan
menerjemahkan setiap kata "Yahweh" sebagai "TUHAN" (huruf besar semua), karenanya,
untuk menghindari pengulangan kata "Tuhan", LAI menerjemahkan "Adonai Yahweh"
sebagai "Tuhan ALLAH".

Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub."
Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. (Keluaran 3:6)

Salah-arah: Allah; Seharusnya: Elohim (Allah adalah nama Dzat, bukan istilah).

Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat
perbudakan. (Ulangan 5:6)

Salah-arah: TUHAN, Allahmu; Seharusnya: Yahweh, Elohimmu.

Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. (Ulangan 5:7)

Salah-arah: allah; Seharusnya: elohim (Allah adalah nama Dzat, bukan istilah).

Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau
yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud
menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah
Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan
kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
(Ulangan 5:8-9)

Salah-arah: TUHAN Allahmu, adalah Allah; Seharusnya: Yahweh Elohimmu, adalah Elohim.

Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku,
akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
(Ulangan 18:15)

Salah-arah: TUHAN, Allahmu; Seharusnya: Yahweh, elohimmu

Dan lain sebagainya.

Tampak jelas bagaimana para penyusun Alkitab Indonesia telah salah-arah atau mungkin
sengaja menempatkan kata Allah sebagai istilah untuk penyebutan Tuhan. Padahal, Allah
adalah nama diri Dzat Rabb Semesta Alam yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam
bahasa manapun dan tidak dapat dijadikan terjemahan untuk bahasa manapun! (Harap
baca kembali ulasan singkat di atas!).

Lebih jauh, pengucapan Lafzhul Jalalah pada kata Allah harus diucapkan seperti ketika
orang Islam menyebut Allah (lam kembar), sebaliknya, umat Kristen Indonesia
mengucapkan kata Allah seperti ketika kita membaca kata alah (lam tunggal). Sudah salah-
arah, tersesat pula.

Namun demikian, terlepas dari persoalan salah-arah di atas, harus dipahami, bahwa baik
Elohim maupun Tuan Yahweh, keduanya pada hakikatnya merujuk pada satu Tuhan yang
sama yaitu Allah. Kedua istilah Tuhan Yahudi tersebut, hanyalah memberikan identifikasi/ciri
khas bagi suku-suku Israel yang turut andil dalam penyusunan kitab-kitab dalam Perjanjian
Lama. Elohim adalah Tuhannya Kerajaan Israel utara dari sepuluh suku Israel, sedangkan
Tuan Yahweh adalah Tuhannya Kerajaan Yehuda selatan dari suku Yehuda dan Benyamin,
pada masa lampau.
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALKITAB MENGUTUK POHON NATAL

Tidak ada perayaan Natal tanpa pohon Natal. Inilah yang selalu dirayakan oleh
orang-orang Kristen setiap tanggal 25 Desember. Padahal, sebagaimana dapat
dibaca dari buku-buku sejarah, perayaan Natal dan pohon Natal sudah ada semenjak
zaman dahulu kala, jauh sebelum Yesus dilahirkan. Perayaan Natal ini sesungguhnya
merupakan tradisi lama dari kaum penyembah berhala.

Barulah pada abad keempat Masehi perayaan Natal ini diadopsi menjadi perayaan
kelahiran Yesus oleh orang-orang Kristen. Padahal, bukan saja tidak mungkin Yesus
dilahirkan pada tanggal 25 Desember, akan tetapi, tanggal 25 Desember itu sendiri
diyakini sebagai tanggal lahirnya para berhala (tuhan-tuhan buatan manusia) yang
disembah oleh orang-orang kafir pada masa jauh sebelum Yesus.

Secara tegas, Alkitab/Bibel mengutuk keras perayaan Natal dan pohon Natal, berikut
petikan ayat-ayatnya:

Yeremia 10:2-4:

"Beginilah firman Tuhan: "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah


bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-
bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-
siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang
dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya
dengan emas dan perak, orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya
jangan goyang."

Jadi, Alkitab/Bibel sendiri dengan tegas mengutuk keras pembuatan pohon Natal.
Mengapa umat Kristen yang mengklaim Alkitab sebagai pedoman hidupnya malah
justru menodai firman Tuhannya sendiri?

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALKITAB VERSUS ILMU PENGETAHUAN MODERN
Ada beberapa kasus dalam Alkitab yang secara tegas bertentangan dengan ilmu
pengetahuan (sains) modern. Pertentangan ini membuktikan bahwa Alkitab sama sekali
bukan firman Allah, tetapi merupakan karya tulis tangan-tangan jahil pada masa lampau.

1. KITAB KEJADIAN: Penciptaan siang dan matahari.

1:1. Pada mulanya Elohim menciptakan langit dan bumi.


1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air.
1:3. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari pertama.

1:11 Berfirmanlah Elohim: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-


tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang
berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji
dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Elohim melihat
bahwa semuanya itu baik.
1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.

AYAT2 DI ATAS BERBICARA TENTANG PENCIPTAAN HARI PERTAMA DAN HARI


KETIGA. BANDINGKAN DENGAN PENCIPTAAN HARI KEEMPAT BERIKUT INI:

1:16 Maka Elohim menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih
besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan
juga bintang-bintang.
1:17 Elohim menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap.
Elohim melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.

Penjelasan:

Dijelaskan menurut Alkitab, bahwa pada hari pertama, Elohim (Tuhan-Tuhan) telah
menciptakan siang dan malam. Ini sesuatu yang sangat aneh dan tidak bisa diterima secara
ilmiah oleh sains modern, oleh karena Elohim baru menciptakan matahari pada hari
keempat. Sesuatu yang sangat tidak masuk akal, bahwa "siang dan malam" sudah ada
sebelum matahari diciptakan!

Sebuah kitab yang seharusnya menjadi petunjuk bagi kemaslahatan umat manusia, ternyata
bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang ada dalam umat manusia.

Menurut sains modern, kejadian siang dan malam disebabkan oleh rotasi/berputarnya bumi
pada porosnya terhadap matahari. Matahari yang terus-menerus bersinar menerangi sistem
tata surya, menimbulkan terjadinya siang dan malam bukan saja terhadap bumi, tetapi juga
terhadap delapan planet lainnya dalam sistem tata surya, berikut satelit-satelitnya (bulan
dan semacamnya). Jadi, bukannya siang dan malam itu muncul secara tiba-tiba, tetapi ia
muncul disebabkan oleh sinar matahari. Lebih jauh, diuraikan juga dalam Alkitab (Kejadian
1:12,16) bahwa segala jenis tumbuh-tumbuhan telah lebih dahulu ada sebelum matahari
ada. Padahal kita semua tahu, bahwa tidak satupun tanaman dapat hidup tanpa
adanya sinar matahari!

2. KITAB MARKUS: Jatuhnya bintang pada hari kiamat.

13:24. "Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan
tidak bercahaya
13:25 dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan
goncang.

13:32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di
sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja."

Penjelasan:

Menurut ayat 25, pengarang Markus menduga bahwa bintang2 di angkasa itu sebesar batu
kali, sehingga pada hari kiamat nanti bintang2 itu akan berjatuhan menimpa bumi. Padahal,
terdapat milyaran bintang di jagat raya ini, yang besarnya bahkan jauh melebihi bumi.
Sebagai gambaran, dalam sistem jagat raya, matahari adalah sebuah bintang kecil yang
bisa jadi tidak terlihat. Ini menunjukkan bahwa masih ada milyaran "matahari2" lain di jagat
raya ini.

Dalam sistem tata surya sendiri, matahari merupakan "bintang" terbesar, berturut2 disusul
planet yupiter, saturnus, uranus, neptunus, mars, baru kemudian bumi.

Jadi, bagaimana mungkin bintang2 tersebut akan berjatuhan ke bumi? Sangat tidak ilmiah
dan tidak masuk akal!

Lebih lanjut, menurut ayat 32, Yesus sendiri tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat.
Bagaimana mungkin Yesus yang konon adalah Tuhan sampai tidak tahu kapan datangnya
hari kiamat? Konsep Tuhan yang sangat lemah!

Kontroversi:

**Markus 13:25 mungkin dapat dikontroversikan dengan ayat Al-Qur'an berikut ini:

"Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang
mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami
jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-
Nya). (QS. 34:9)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALKITAB VS TRINITAS (POLITEISME DALAM
AJARAN KRISTEN)

Kaum misionaris Kristen senantiasa mengajarkan bahwa Tuhan itu terdiri atas tiga pribadi
dalam satu substansi atau yang lebih dikenal dengan istilah
Trinitas atau Tritunggal (Bapa, Anak/Yesus, dan Roh Kudus). Dari manakah dasar ajaran
dan keyakinan ini? Adakah tertulis dalam Alkitab/Bibel?

Pada bagian ini kita akan mencermati apa yang dikatakan Alkitab tentang konsep
ketuhanan dengan mengkonfrontasikannya dengan ajaran/doktrin Trinitas. Tentu saja dalam
pembahasan ini kita harus memisahkan antara ajaran dan keyakinan tentang Trinitas
dengan apa saja yang dikatakan Alkitab tentang konsep ketuhanan.

1. Bapa/Allah.

Perjanjian Lama secara tegas menyatakan bahwa tidak ada tuhan-tuhan lain bagi umat
Israel kecuali Allah.

Akulah Tuhanmu, yang telah membebaskanmu dari negeri Mesir, keluar dari tempat
perbudakan; engkau tidak ada memiliki tuhan-tuhan lain selain Aku. (Keluaran 20:2-3 - al.
Douay-Rheims Bible 1582 M & King James Version 1611 M)

Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain
kecuali Dia. (Ulangan 4:35)

Bahkan, dalam Perjanjian Baru, Yesus sendiri menyatakan secara tegas bahwa Tuhan itu
hanyalah Allah saja.

Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita,
Tuhan itu esa. (Markus 12:29)

Jawab Yesus: "Mengapa engkau memanggilku Guru yang baik? Hanya Satu yang baik,
yaitu Allah. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah-
Nya. (Matius 19:17 - al. Douay-Rheims Bible 1582 M & King James Version 1611 M)

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3)

Konsep ketuhanan dan keesaan Allah ini sangat jelas dikatakan oleh Alkitab.
2. Anak Allah.

Frasa "anak Allah" banyak ditemukan dalam Alkitab. Namun demikian, Alkitab tidak pernah
menyatakan bahwa "anak Allah", siapa pun dia, memiliki kesetaraan dengan Allah.
Tampaknya, Alkitab hanya ingin menggambarkan bahwa siapa saja yang memiliki hubungan
kedekatan secara spiritual dengan Allah dianugerahi gelar sebagai "anak Allah".

Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka
lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan
manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-
perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. (Kejadian 6:1-2)

Menurut ayat di atas, disiratkan bahwa sebelum Allah menciptakan manusia, anak-anak
Allah telah terlebih dahulu diciptakan, hingga ketika jumlah manusia bertambah banyak,
konon anak-anak Allah tersebut tertarik kepada anak-anak perempuan manusia lalu
mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu dan melahirkan keturunan bagi
mereka (Kejadian 6:4).

Simak juga anak-anak Allah yang lain berikut ini:

Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-
Ku, anak-Ku yang sulung; (Keluaran 4:22)

Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka;
Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak
akan tersandung; sebab Aku telah menjadi Bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.
(Yeremia 31:9)

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, anak Allah. (Markus 1:1)

anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah. (Lukas 3:38)

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak
Allah. (Matius 5:9)

Selain itu, Alkitab juga menggambarkan bahwa orang-orang yang memiliki hubungan
kedekatan secara sepiritual dengan Allah dianggap menjadi satu kesatuan dengan Allah.
Yesus berkata:

Bapaku, yang memberikan mereka kepadaku, lebih besar daripada siapapun, dan
seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
(Yohanes 10:29-30)
Dan bukan untuk mereka ini saja aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya
kepadaku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti
Engkau, ya Bapa, di dalam aku dan aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam
Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku ... Aku di dalam
mereka dan Engkau di dalam aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia
tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka,
sama seperti Engkau mengasihi aku ... dan aku telah memberitahukan nama-Mu kepada
mereka dan aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepadaku
ada di dalam mereka dan aku di dalam mereka. (Yohanes 17:20-21,23,26)

Singkatnya, Alkitab mengatakan bahwa yang disebut "anak Allah" tidak hanya menunjuk
kepada pribadi tertentu, tetapi bahkan meliputi segenap umat dan makhluk tertentu (anak-
anak Allah yang bukan golongan manusia sebagaimana disebutkan dalam Kejadian 6:1-5).

Sebagian besar umat Kristen menuhankan Yesus bersandarkan pada ayat berikut:

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibunya, bertunangan
dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai
suami istri. (Matius 1:18)

Umat Kristen berkeyakinan bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah atau Allah sendiri,
karenanya, bisa dipahami bahwa Yesus merupakan pengejawantahan dari Roh Kudus atau
Allah. Namun demikian, Alkitab mencatat tentang peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis
(Nabi Yahya) yang tidak kalah ajaibnya dibandingkan dengan peristiwa kelahiran Yesus dari
perawan Maria. Konon, Yohanes Pembaptis lahir dari seorang perempuan mandul yang
sudah tua bangka, namanya Elisabet, istri Nabi Zakharia. Peristiwa kehamilan Elisabet ini,
dijelaskan dalam Alkitab, tidak terlepas dari bantuan penuh Roh Kudus. Konon, Yohanes
Pembaptis diperkuat oleh Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. Berikut petikan ayat-ayatnya:

Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari
rombongan Abia. Istrinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet ... Tetapi
mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut
umurnya ... Tetapi malaikat (Gabriel) itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia,
sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-
laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes ... Sebab ia (Yohanes) akan
besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia
akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya ... Dan ketika Elisabet
mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun
penuh dengan Roh Kudus. (Lukas 1:5,7,13,15,41)

Jika kita mau konsisten, maka kisah kelahiran Yohanes Pembaptis di atas tidak kalah
ajaibnya dengan kisah kelahiran Yesus menurut Alkitab. Keduanya, memiliki kualifikasi yang
sama, yakni sama-sama berkat campur tangan langsung Roh Kudus. Bedanya, jika Yesus
lahir dari seorang perawan muda, maka Yohanes Pembaptis lahir dari seorang perempuan
mandul yang sudah tua bangka. Keduanya tidak mungkin lahir tanpa bantuan langsung Roh
Kudus.

Jika Yesus dianggap Tuhan karena kejadiannya oleh sebab campur tangan langsung Roh
Kudus, maka, mengapa umat Kristen tidak menuhankan Yohanes Pembaptis, yang juga
kejadiannya oleh sebab campur tangan langsung Roh Kudus?

3. Roh Kudus.

Tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Roh Kudus memiliki derajat
kesetaraan dengan Allah. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa Roh Allah (Perjanjian
Lama) tidak sama dengan Roh Kudus (Perjanjian Baru), karena umat Israel hanya memiliki
satu Tuhan yaitu Allah (Elohim/Jahweh). Simak ayat berikut:

Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air. (Kejadian 1:2)

Roh Allah sebagaimana tersebut dalam ayat di atas (Perjanjian Lama) bermakna Allah
sendiri dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Roh Kudus dalam Perjanjian Baru.
Demikian juga dengan roh Allah sebagaimana tersebut dalam pesan Yesaya berikut ini:

Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan.
Aku telah menaruh roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-
bangsa. (Yesaya 42:1)

Roh Allah dalam pesan Yesaya di atas bermakna roh ciptaan Allah. Allah telah menentukan
"orang pilihan"-Nya dengan memberikan roh kepadanya sejak masih dalam kandungan.
Makhluk hidup seperti malaikat, jin, manusia, dan binatang semuanya memiliki roh yang
diciptakan oleh Allah. Namun demikian, hanya tertentu saja dari mereka yang menjadi
"orang pilihan"-Nya.

Berkenaan dengan pesan Yesaya di atas, Perjanjian Baru secara khusus menyebut istilah
roh Allah berikut ini:

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan
ia melihat roh Allah seperti burung merpati turun ke atasnya, lalu terdengarlah suara dari
langit yang mengatakan: "Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan."
(Matius 3:16-17)

Ayat Matius tersebut sebenarnya merupakan distorsi dari pesan Yesaya di atas. Dalam hal
ini, bukanlah maksud pengarang Matius untuk menyatakan kesetaraan Yesus dengan Allah,
tetapi bahwa pengarang Matius berupaya keras untuk menggenapi seluruh nubuat
Perjanjian Lama dengan menyuguhkan sosok Yesus. Bagaimanapun juga, roh Allah
dalam kasus Matius ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Roh Kudus. Lebih jauh,
tidak ada konfirmasi sama sekali dalam seluruh Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa
Roh Kudus memiliki derajat kesetaraan dengan Allah.

Bahkan, dalam Perjanjian Baru sendiri, dengan mengkontraskan Matius 1:18 dan Lukas
1:26-27 dapat diidentifikasi bahwa Roh Kudus sebenarnya adalah malaikat Gabriel.

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan
dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai
suami isteri. (Matius 1:18)

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di
Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang
bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. (Lukas 1:26-27)

Ringkasnya, identifikasi yang paling mungkin atau bahkan paling tepat tentang pribadi Roh
Kudus adalah malaikat Gabriel. Malaikat Gabriel adalah malaikat yang mempunyai tugas
sebagai penyampai wahyu/ilham/pesan dari Allah kepada orang-orang tertentu yang
menjadi pilihan Allah di muka bumi. Ia sering berubah-ubah bentuk fisik.** Ia bisa menjelma
menjadi manusia, binatang, benda mati, raksasa, hingga kembali ke bentuk aslinya sebagai
Roh Kudus (Roh Suci yang ghaib). Dalam hal ini perlu dijelaskan ketika malaikat Gabriel
menghampiri Maria dalam wujud manusia dengan menjanjikan Roh Kudus:

Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu
akan disebut kudus, anak Allah. (Lukas 1:34-35)

Dijelaskan dalam ayat di atas, bahwa ketika menghampiri Maria untuk mengabarkan
kehamilannya, malaikat Gabriel berubah wujud seperti manusia, dan ketika memperkuat
janin Yesus (Nabi Isa) dalam kandungan rahim Maria, malaikat Gabriel kembali ke wujud
aslinya sebagai Roh Kudus. Demikian pula ketika memperkuat janin Yohanes Pembaptis
(Nabi Yahya) dalam kandungan rahim Elisabet, malaikat Gabriel berwujud sebagai Roh
Kudus. Konon, janin Yohanes Pembaptis melonjak kegirangan ketika mendengan salam
Maria:

Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya
dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus. (Lukas 1:41)

Roh Kudus juga konon memberi wahyu/ilham kepada Nabi Zakharia untuk bernubuat:

Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: ... (Lukas
1:67)

Terlepas dari persoalan siapa sebenarnya Roh Kudus itu, yang pasti Alkitab tidak pernah
meninggikan derajat Roh Kudus hingga setara dengan Allah.

4. Doktrin Paulus Tarsus.

Berikut doktrin ketuhanan menurut Paulus:

Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal
segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus,
yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus
8:6)

Dari ayat di atas, Paulus ingin mempengaruhi orang-orang Korintus pada waktu itu agar
mengikuti ajarannya, bahwa Tuhan terdiri dari dua substansi yaitu Bapa dan Yesus Kristus.
Doktrin Paulus di atas, bukan saja bertentangan dengan konsep ketuhanan dalam Perjanjian
Lama, tetapi juga bertentangan dengan pernyataan Yesus dalam kitab-kitab kanonik
(Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes).

Lebih jauh, Paulus juga menyampaikan sebuah konsep tentang kemanunggalan Tuhan
bersama Melkisedek:

Ia (Melkisedek) tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan
hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah (Yesus),
ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya. (Ibrani 7:3)

Jadi, menurut Doktrin Paulus, Tuhan merupakan kemanunggalan dari tiga mitra yang
sejajar yang terdiri atas Bapa, Yesus, dan Melkisedek.

Tentu saja, yang membuat kita terheran-heran adalah, mengapa surat-surat Paulus yang
berjumlah 14 kitab itu begitu saja diterima dan dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru
hanya oleh usulan Athanasius, uskup Aleksandria pada tahun 367 M? Sebagaimana dapat
dibaca dalam berbagai literatur, Paulus bukan dan tidak pernah menjadi murid Yesus.
Pernyataan-pernyataanya merupakan tulisan yang sangat jelas membesarkan diri sendiri.

Perlu diketahui, bahwa tidak ada nabi/rasul yang menulis kitab dengan tangan sendiri.
Semua ajaran nabi/rasul ditulis dan diabadikan oleh para pengikutnya yang percaya akan
kenabian/kerasulannya. Jika ada seorang yang mengaku nabi/rasul dengan menulis sendiri
ajarannya dalam sebuah kitab tertentu dan menyebarkannya kepada orang lain maka dapat
dipastikan ia adalah nabi/rasul palsu, terlebih jika tulisan tersebut tampak jelas berisi
ajaran dengan membesarkan diri sendiri.
KESIMPULAN:

Konsep ketuhanan Trinitas yang dikumandangkan para misionaris Kristen sesungguhnya


tidak ada dalam Alkitab. Ia adalah doktrin gereja dan merupakan pengembangan sayap
dari Doktrin Paulus, yang selanjutnya dipercaya begitu saja oleh umat Kristen tanpa dasar
yang kuat.

Keterangan:

**Beberapa wujud malaikat Gabriel yang dicatat dalam Alkitab/Bibel antara lain:

(a) Wujud raksasa.

Konon digambarkan dalam Alkitab, ketika Nabi Zakharia hendak membakar ukupan di
dalam Bait Suci, ia melihat malaikat Gabriel berdiri di sebelah kanan mezbah dalam wujud
raksasa. Kontan saja, Nabi Zakharia terkejut dan ketakutan:

Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan
mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut ... Jawab
malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk
berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. (Lukas
1:11-12,19)

(b) Wujud manusia biasa.

Ketika hendak mengabarkan kehamilan Maria, malaikat Gabriel berwujud seperti manusia
biasa dengan memasuki rumah Maria:

Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu
bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. (Lukas 1:28-29)

(c) Wujud asli sebagai Roh Kudus.

Dijelaskan dalam Alkitab, sebagaimana yang konon dituturkan oleh malaikat Gabriel,
Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) akan diperkuat oleh Roh Kudus mulai dari rahim ibunya
(Elisabet).

Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman
keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Lukas 1:15)
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
NAMA AGAMA DAN KITAB SUCI UMAT
YESUS SEBELUM AGAMA KRISTEN LAHIR

Orang-orang Kristen senantiasa diindoktrinasi dari semenjak usia kanak-kanak hingga


dewasa bahwa injil-injil Kristen,
Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes --yang kemudian disebut injil kanonik-- ditulis oleh
masing-masing pengarangnya berdasarkan wahyu suci dari Roh Kudus, salah satu oknum
Trinitas. Benarkah demikian?

Pada pengujian dan pembahasan di sini kita harus mengasumsikan bahwa keempat injil
Kristen tersebut ditulis berdasarkan wahyu suci dari Roh Kudus (Tuhan), untuk menguji
apakah agama Kristen benar-benar bermula dari, dan diajarkan oleh Yesus.

Berdasarkan hasil penelitian para sarjana alkitabiah di Amerika, injil-injil tersebut untuk
pertama kalinya ditulis (berdasarkan wahyu suci dari Roh Kudus) tidak lebih awal dari tahun
65 M.1 Sementara itu, Yesus disalib pada masa pemerintahan Pontius Pilatus yang
berkuasa di Palestina dari tahun 26 - 36 M. Ini berarti, waktu penyaliban Yesus tidak lebih
dari tahun 36 M.2

Dengan mengasumsikan bahwa waktu penyusunan wahyu pertama injil pada tahun 65 M
dan waktu penyaliban Yesus pada tahun 36 M, maka terdapat kurun waktu selama 29 tahun
antara masa penyaliban Yesus dan masa penyusunan injil.

Kurun waktu 29 tahun, tentu bukanlah waktu yang singkat untuk membuat dan menunggu
kedatangan sebuah agama baru. Pada masa ini, tidak ada seorang manusiapun yang bisa
disebut sebagai orang Kristen atau beragama Kristen, oleh karena Roh Kudus baru
menurunkan injil --yang menjadi dasar bagi agama Kristen-- untuk pertama kalinya pada
tahun 65 M, dua puluh sembilan tahun kemudian setelah peristiwa penyaliban Yesus. Di
sinilah letak persoalannya yang memunculkan dua pertanyaan prinsip sekaligus menguji
keabsahan agama Kristen sebagai agama yang diduga diajarkan oleh Yesus, berikut ini:

1. Agama dan kitab suci apakah yang sebenarnya diajarkan oleh Yesus kepada umat Israel
(sebelum tahun 36 M), sementara Roh Kudus sendiri baru mewahyukan injil kepada
manusia pada tahun 65 M?

2. Agama dan kitab suci apakah yang dianut oleh umat Yesus setelah penyaliban Yesus
pada tahun 36 M dan sebelum Roh Kudus mewahyukan injil kepada manusia pada tahun 65
M (selama kurun waktu 29 tahun tersebut)?
Sepertinya, tidak ada satu jawabanpun yang dapat memuaskan semua pihak atas kedua
pertanyaan fundamental tersebut, sebelum kita, dengan sukarela dan senang hati, mau
membaca artikel penting ini: Perspektif Islam tentang Agama

Catatan:

1. Bagaimanapun, agama Kristen lahir terinspirasi oleh peristiwa penyaliban Yesus menurut
injil-injil kanonik. Sementara itu, beberapa injil apokrif dengan lantang menolak penyaliban
Yesus. Siapapun orang yang disalib itu, apakah ia Yesus atau bukan, yang pasti Yesus
tidak mungkin mengajarkan Kristen kepada umat Israel, apalagi kepada orang-orang non-
Israel yang bukan menjadi target misi kerasulannya. Lebih jauh, Yesus tidak pernah
memberi mandat kepada siapapun untuk menuliskan berbagai hal yang berhubungan
dengan dirinya. Dengan demikian, maka Yesus tidak bertanggung jawab terhadap seluruh
isi manuskrip Perjanjian Baru, baik itu kanonik, maupun apokrif. Lalu, bagaimanakah jika
orang yang disalib itu ternyata bukan Yesus?

2. Harap dicatat, diingat, dan disebar-luaskan kepada semua orang, bahwa adanya istilah
kanonik dan apokrif, adalah untuk membedakan atau memisahkan antara kitab-kitab yang
diterima dan ditolak oleh dewan gereja Kristen awal. Kitab-kitab yang diterima dinamakan
kitab-kitab kanonik, sedangkan kitab-kitab yang ditolak dinamakan kitab-kitab apokrif.
Kendati demikian, kita tidak dapat mengabaikan begitu saja riwayat-riwayat dalam kitab-
kitab apokrif ini, karena kitab-kitab ini juga ditulis oleh orang-orang yang memiliki
pengetahuan dan kompetensi yang memadai pada zamannya. Jika ada orang yang
mengatakan bahwa kitab-kitab apokrif adalah hasil rekayasa orang-orang yang anti-Kristen,
maka pernyataan seperti itu tidak lain merupakan sebuah penipuan yang nyata, karena
kitab-kitab ini sudah ada jauh sebelum Kristen dilahirkan. Secara resmi, agama Kristen baru
lahir pada tahun 393 M, yaitu ketika dilakukan ratifikasi yang pertama kali oleh Dewan
Hippo terhadap kitab-kitab kanonik Perjanjian Baru.

Keterangan:

1. A) Duncan GB (1971) B) Davies JN (1929a) C) Moffat J (1929) D) Sundberg AC (1971)


E) Pherigo LP (1971) F) Asimov I (1969) G) Mack BL (1996) H) Nineham DE (1973) I)
Leon Dufour X (1983).

2. A) Josephus F (1988) B) Asimov I (1969) C) Baird W (1971) D) Duncan GB (1971) E)


Leon Dufour X (1983).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
APAKAH INJIL-INJIL KRISTEN BERISI SABDA-
SABDA YESUS?

Orang-orang Kristen percaya bahwa injil-injil Kristen yang terdiri dari


Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes --yang disebut juga injil-injil
kanonik-- berisi sabda-sabda Yesus di dalamnya. Pada pengujian ini kita
akan membuktikan apakah injil-injil Kristen itu benar-benar berisi
sabda-sabda Yesus. Sebelumnya, untuk memfokuskan pembahasan ini,
kita perlu mengasumsikan Yesus sebagai orang yang benar-benar disalib.

Seperti diketahui, injil-injil Kristen ditulis untuk pertama kalinya tidak


lebih awal dari tahun 65 M, sementara itu Yesus disalib pada masa
pemerintahan Pontius Pilatus di Palestina yang waktunya tidak lebih
dari tahun 36 M. Ini berarti ada kurun waktu sekurang-kurangnya 29
tahun antara waktu penyaliban Yesus dan waktu penyusunan injil
Kristen. Mungkinkah setelah kurun waktu yang sangat lama ini
seseorang bisa secara akurat menuangkan sabda-sabda Yesus dalam
sebuah karya tulis (injil)? Dari mana saja sumber-sumber penulisannya?
Siapa saja nama-nama penulisnya?

Saya kira kita tidak perlu membuang-buang waktu untuk


mengidentifikasi dari mana saja sumber-sumber penulisan injil Kristen
dan siapa saja orang-orang yang terlibat dalam proses pembuatannya,
tetapi cukuplah kiranya kita melihat sedikit saja bukti-bukti tertulis
yang dapat kita baca dalam injil-injil Kristen tentang apa-apa yang
konon diucapkan oleh Yesus khususnya ketika disalib, yang dapat
dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel
Penyaliban Yesus menurut Injil Kristen

Sabda Sikap
Kebangkitan Kenaikan
Injil Pemikul Waktu Kematian Yesus Yesus Kondisi
Yesus dari Yesus ke
Kristen Salib Penyaliban Yesus Sebelum Ketika Yesus
Mati Langit
Mati Disalib

"Eloi, Eloi,
lama
Kecewa
sabakhtani."
Markus Simon Jam 9 Jam 3 pada Mati Ya Ya
(lalu
Tuhan
menjerit
dan mati)
"Eli, Eli,
lama
Kecewa
(Sebelum sabakhtani." Tidak
Matius Simon Jam 3 pada Mati Ya
jam 12) (lalu jelas
Tuhan
menjerit
dan mati)
"Ya Bapa,
ke dalam Pasrah
(Sebelum tangan-Mu dan
Lukas Simon Jam 3 Mati Ya Ya
jam 12) Kuserahkan lapang
nyawa-Ku." dada
(lalu mati)
"Sudah
(Sesudah Menjelang selesai." Mati Tidak
Yohanes Yesus Pasrah Tidak*
jam 12) Sabat (lalu mati suri* jelas
suri)*
Sumber: Alkitab Indonesia, Terjemahan Baru, 1974.
Keterangan: *Menurut riwayat Yohanes, Yesus disalib tidak sampai mati, tetapi hanya mengalami
pingsan saja atau mati suri, hal ini dapat diidentifikasi ketika Yesus ditombak perutnya, darahnya
mengucur (Yohanes 19:34), dan berdasarkan pernyataan Yesus sendiri di depan ibunya bahwa dirinya
belum mati (Yohanes 20:17).

Dengan mengasumsikan bahwa Yesus adalah orang yang benar-benar


disalib, dan dengan memperhatikan perbedaan redaksi dari keempat injil
Kristen tentang kata-kata Yesus sebelum kematiannya di tiang
salib, ditambah lagi dengan sikap Yesus ketika disalib yang berbeda-
beda menurut keempat injil tersebut, maka siapapun dari pembaca yang
jujur akan mempertanyakan keabsahan kata-kata tersebut sebagai kata-
kata yang berasal dari satu orang (Yesus). Ringkasnya, perbedaan
redaksi tersebut justru membuktikan bahwa kata-kata yang diucapkan
oleh Yesus dalam riwayat-riwayat tersebut sebenarnya merupakan kata-
kata buatan dari masing-masing sumber/pengarangnya, bukan kata-kata
Yesus yang sebenarnya!

Demikian juga dengan kata-kata Yesus lainnya dalam seluruh injil-injil


Kristen. Tidak ada satupun metode yang bisa memastikan bahwa kata-
kata tersebut benar-benar berasal dari Yesus. Bahkan, dengan metode
tertentu, akal dapat membuktikan kepalsuannya.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALLAH MENURUT ISLAM DAN KRISTEN
Orang awam, baik Islam maupun Kristen, akan memahami Allah dengan
pengertian yang sama dan sederhana. Sebenarnya pengertian Allah
menurut keduanya sangat berbeda, baik secara substansi maupun sifat-
sifat-Nya. Allah dalam Islam adalah Dzat yang mutlak Satu, sementara
dalam Kristen, Allah adalah Dzat yang relatif karena Allah adalah
Trinitas (Tiga dalam Satu).

Supaya lebih jelas, secara singkat perbedaan Allah menurut Islam dan
Kristen diuraikan pada tabel berikut ini:

ALLAH MENURUT ISLAM ALLAH MENURUT KRISTEN

1. SUBSTANSI
Allah terdiri dari tiga substansi, yaitu:
Allah adalah Dzat Pencipta Alam Semesta
Bapa/Yahweh/Allah, Anak Allah/Yesus, dan Roh
beserta segala isinya (Kholiq), Allah adalah
Kudus. Ketiga-Nya adalah Satu, yang disebut
nama-Nya, bukan istilah, julukan, atau konsep
Trinitas atau Tritunggal. Jadi, Allah adalah Trinitas
lainnya. Kepada-Nyalah segala sesuatu
atau Tritunggal. Yesuslah yang telah menjadikan
bergantung, tidak ada sesuatupun yang
segala sesuatu (1 Korintus 8:6).
mengetahui rupa-Nya (QS. 17:85; 112:1-4).
2. SIFAT-SIFAT
Yesus mati di tiang salib, jasad-Nya sudah tidak
2.1. Wujud (Ada)
ada lagi. Roh-Nya duduk di sebelah kanan Bapa-
Dimanapun berada, Allah selalu ada, meski
Nya (Markus 16:19).
tidak terlihat oleh mata manusia.
2.2. Qidam (Dahulu)
Fisik Yesus belum ada sebelum dilahirkan ibu-Nya,
Sebelum segala sesuatu ada, Allah sudah lebih
Maria.
dahulu ada.
2.3. Baqo (Kekal)
Allah tetap ada meski segala sesuatunya telah Fisik Yesus telah tiada.
tiada.
2.4. Mukholafatu lil Khawadits (Berbeda
dengan makhluk) Yesus menyerupai manusia ciptaan-Nya.
Tidak ada sesuatupun ciptaan Allah yang
menyerupai Allah (QS. 42:11).
2.5. Qiyamuhu bi Nafsih (Berdiri dengan
sendiri-Nya)
Yesus ada setelah dilahirkan ibu-Nya, Maria.
Allah ada dengan sendiri-Nya tanpa bantuan
apapun.
2.6. Wahdaniyat (Esa) Allah adalah Trinitas. Yesus duduk sejajar
Allah adalah Mahaesa, tidak ada sesuatupun dengan Bapa-Nya, Yesus di sebelah kanan, Bapa di
yang sejajar dengan-Nya. sebelah kiri (Markus 16:19).
2.7. Qudrat (Berkuasa) Yesus tidak berdaya dan harus
Allah berkuasa mutlak atas segala sesuatu yang bersembunyi menghadapi kepungan orang-orang
dijadikan-Nya. Israel.
2.8. Irodat (Berkehendak)
Segala sesuatu yang telah, sedang, maupun akan
Yesus menjalankan kehendak Bapa-Nya (Yohanes
terjadi adalah kehendak mutlak Allah. Jika
5:30; 7:16,28)
Allah menghendaki, niscaya dijadikan-Nya satu
umat saja (QS. 5:48; 16:93; 42:8).
2.9. 'Ilmu (Mengetahui)
Yesus tidak mengetahui datangnya hari kiamat
Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang
(Markus 13:32).
telah, sedang, maupun akan terjadi.
Yesus mati dibantai orang-orang Israel di tiang
2.10. Khayyat (Hidup)
salib. Roh-Nya duduk di sebelah kanan Bapa-Nya
Allah adalah Dzat yang hidup kekal.
(Markus 16:19).
Yesus tidak mau mendengar umat-umat lainnya
2.11. Sama' (Mendengar)
selain umat Israel. Dia mengatakan bahwa dirinya
Allah Maha Mendengar atas segala
hanya diutus Bapa-Nya untuk umat Israel saja
sesuatu.
(Matius 15:24).
Yesus hanya mau melihat umatnya sendiri, Israel.
Padahal umat manusia pada masa itu sudah tersebar
2.12. Bashor (Melihat) luas ke seluruh pelosok bumi, sebut saja bangsa
Allah Maha Melihat atas segala sesuatu. Romawi yang menjajah Israel, bangsa Yunani,
bangsa Arab, bangsa Persia, bangsa India, bangsa
Cina, dan lain sebagainya.
2.13. Kalam (Berfirman)
Yesus menerima firman dari Bapa-Nya
Allah berfirman antara lain berupa Al-
(Yohanes 12:49).
Qur'an.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
ALLAH SWT ATAU TRINITAS?

Rukun iman pertama dalam Islam adalah percaya kepada Allah, Tuhan yang Mahakuasa
dan Mahaesa. Sebagaimana disiratkan oleh istilah Allah, percaya kepada Allah merupakan
monoteisme yang kuat dan murni. Allah adalah Satu Tuhan. Tidak ada tuhan lain. Allah
adalah Tuhan seluruh umat manusia, seluruh bentuk kehidupan, seluruh makhluk, dan
seluruh alam.

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menopang seluruh alam.1

Allah bukanlah tuhan bangsa atau etnis tertentu di antara banyak tuhan, sebagaimana
dinyatakan oleh agama Yahudi awal, dan yang setidaknya diisyaratkan oleh pembacaan
atas ayat Perjanjian Lama di bawah ini. Dalam hal ini, harus ditunjukkan bahwa ayat berikut
-- ayat pertama dari Sepuluh Perintah -- tidak menyangkal keberadaan tuhan-tuhan lain.
Tetapi, ayat tersebut hanya memprioritaskan tuhan yang disembah oleh anak-anak Israel
dan menetapkan tuhan tertentu untuk suku tersebut, yaitu "tuhannya Abraham, Ishak, dan
Yakub".

Akulah Tuhanmu, yang telah membebaskanmu dari negeri Mesir, keluar dari tempat
perbudakan; engkau tidak ada memiliki tuhan-tuhan lain selain Aku.2

Namun demikian, bukan hanya Allah itu Satu tanpa ada yang menyamai dan tanpa sekutu,
Dia juga Satu dalam keesaan-Nya. Keesaan-Nya tidak memungkinkan adanya mitra atau
sekutu dalam bentuk apa pun. Keesaan-Nya tidak menyisakan ruang bagi segala macam
konseptualisasi tiga-dalam-satu,** yang dihasilkan dalam pelbagai pembagian sektarian
dan perdebatan teologis tanpa-akhir mengenai persoalan-persoalan seperti: Apakah ia tiga
pribadi dalam satu substansi, atau tiga pribadi dari substansi serupa? Bagaimanakah kita
benar-benar bisa mendefinisikan "pribadi" dan "substansi" itu? Bagaimanakah masing-
masing "pribadi" dalam satu "substansi" ini mempertahankan identitasnya masing-masing?
"Pribadi" manakah dari "substansi" terpadu itu yang mendahului "pribadi-pribadi" lain?
"Pribadi" manakah dari "substansi" terpadu itu yang melahirkan "pribadi" lain? Jika satu
"pribadi" melahirkan "pribadi" yang lain, tidakkah "pribadi" pertama mendahului "pribadi"
kedua, yang mengisyaratkan suatu masa ketika "pribadi" kedua masih belum eksis?
"Pribadi" manakah dari "substansi" terpadu itu yang mengarahkan "pribadi" lain untuk
melakukan apa yang harus dilakukan, yaitu, untuk menciptakan dunia dan jagat raya, dan
tidakkah hal ini mengisyaratkan bahwa satu "pribadi" tunduk kepada "pribadi" yang lain?
Apakah tiga "pribadi" dari "substansi" terpadu itu sama atau tidak sama? Apakah masing-
masing dari ketiga "pribadi" dalam "substansi" terpadu itu berbagi dalam wujud "pribadi-
pribadi" lain, atau apakah mereka terpisah secara tegas? Dan lain sebagainya.

Persoalan-persoalan di atas telah melahirkan banyak perdebatan tanpa-hasil dan debat


kusir. Ia juga banyak melahirkan perpecahan dalam agama Kristen selama hampir dua ribu
tahun. Rumusan-rumusan dan kredo-kredo ritualistik dan liturgis, seperti pernyataan bahwa
Anak berasal dari Bapa dan Roh Kudus berasal dari Bapa dan Anak, memunculkan lebih
banyak pertanyaan dari pada jawabannya.

Dalam Islam, Allah adalah Satu, Satu tanpa sekutu dan Satu dalam kesatuan mutlak. Dia
bukanlah satu di antara yang banyak, bahkan juga bukan satu di antara yang lain, tetapi
Satu dalam keunikan total. Keunikan-Nya menentang pemahaman total oleh akal manusia
fana yang sangat terbatas. Dia tanpa awal dan tanpa akhir. Tidak ada yang sebanding
dengan-Nya. Allah adalah Satu Tuhan, di samping-Nya tidak ada tuhan lain. Ekspresi yang
paling sempurna, indah, dan sublim mengenai keesaan Allah ini ditemukan dalam Al-Qur'an:

Katakanlah, "Dialah Allah, Yang Mahaesa; Allah adalah tempat bergantung segala
sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun
yang setara dengan Dia."3

Keterangan:

1. QS. 1:2
2. Keluaran 20:2; Ulangan 5:6 (N/RSV)
3. QS. 112:1-4

Catatan:

**Berkenaan dengan doktrin tiga-dalam-satu, maka perlu kami tegaskan di sini bahwa
ajaran/doktrin Trinitas, Kristen, Gereja, dan Salib, sama sekali BUKAN dan TIDAK PERNAH
diajarkan oleh Yesus! Ajaran-ajaran ini sebenarnya merupakan ajaran BOHONG pimpinan
Paulus Tarsus!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALLAH DAN ISLAM

ALLAH

Penggunaan kata Allah yang berarti Tuhan sering kali terdengar agak aneh, esoterik, dan
asing bagi telinga orang Barat. Allah adalah kata dalam bahasa Arab yang berasal dari
pemadatan al dan Ilah. Ia berarti Tuhan atau menyiratkan Satu Tuhan. Secara linguistik,
bahasa Ibrani dan bahasa Arab terkait dengan bahasa-bahasa Semitik, dan istilah Arab
Allah atau al-Ilah terkait dengan El dalam bahasa Ibrani, yang berarti Tuhan.1 El-Elohim
berarti Tuhannya para tuhan atau Sang Tuhan.2 Ia adalah kata bahasa Ibrani yang
dalam Perjanjian Lama diterjemahkan Tuhan. Karena itu, kita bisa memahami bahwa
penggunaan kata Allah adalah konsisten, bukan hanya dengan Al-Qur'an dan tradisi Islam,
tetapi juga dengan tradisi-tradisi-biblikal yang tertua.

Persamaan mendasar antara istilah Arab al-Ilah, di mana Allah merupakan


pemadatannya, dan istilah Ibrani El-Elohim bisa dipahami secara lebih jelas jika kita
memerhatikan abjad bahasa Arab dan Ibrani. Baik bahasa Arab maupun Ibrani sama-sama
tidak memiliki huruf untuk bunyi vokal. Abjad kedua bahasa tersebut hanya terdiri dari
konsonan, dan keduanya bersandar pada penandaan sebagai bunyi vokal yang secara khas
ditemukan hanya dalam tulisan formal sebagai satu petunjuk pengucapan. Transliterasi
bahasa Indonesia dari istilah Arab al-Ilah dan istilah Ibrani El-Elohim telah memasukkan
penandaan-penandaan vokal ini. Jika kita harus menghilangkan transliterasi Indonesia
berupa penandaan-penandaan vokal ini, maka istilah Arab tersebut menjadi al-Ilh dan istilah
Ibrani di atas menjadi El-Elhm. Jika kita harus menghilangkan bentuk jamak, yang hanya
ditemukan dalam bahasa Ibrani, maka istilah Arabnya tetap al-Ilh, sementara istilah
Ibraninya menjadi El-Elh. Akhirnya, jika kita harus melakukan transliterasi atas seluruh "alif"
dalam bahasa Arab sebagai "a", dan seluruh "alif" dalam bahasa Ibrani sebagai "a" juga,
maka istilah Arabnya menjadi Al-Alh, dan istilah Ibraninyapun menjadi Al-Alh. Dengan kata
lain, dengan pengecualian tunggal bahwa bahasa Ibrani menggunakan bentuk jamak, al-
Ilah, di mana Allah merupakan pemadatannya, dan El-Elohim, istilah Ibrani yang
diterjemahkan sebagai Tuhan dalam Perjanjian Lama, benar-benar merupakan istilah yang
sama sekali identik dalam bahasa Arab dan Ibrani, dua bahasa yang memiliki hubungan
sangat erat.

ISLAM

Islam adalah kata Arab yang secara harfiah berarti berserah, yakni berserah diri kepada
kehendak dan kuasa Allah. Namun demikian, ini bukan hanya jenis penyerahan isapan
jempol. Islam mengisyaratkan kepasrahan total dari hati, pikiran, dan tindakan. Jenis
penyerahan total ini menemukan ekspresinya dalam kitab-kitab suci Yahudi dari "Taurat-
yang-diterima".

Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap kekuatanmu. (Ulangan 6:5)

Kitab-kitab suci Kristen mempertahankan bahwa Yesus menggemakan ayat di atas


(Markus 12:30, Matius 22:37, Lukas 10:27), dan karenanya memerintahkan ketundukan
total kepada Allah. Selain itu, ekspresi selanjutnya mengenai keharusan untuk pasrah
kepada Allah bisa ditemukan dalam Perjanjian Baru.

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari
padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah
tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang
mendua hati! (Yakobus 4:7-8)

Keharusan untuk pasrah sepenuhnya kepada Allah menemukan pengungkapannya yang


paling jelas dalam Al-Qur'an.

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah:
"Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang
mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan
kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka
masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka
berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan
Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Al-Qur'an 3:20)

Sayangnya, sebagian besar anak-anak Israel tidak menyerahkan diri kepada Allah, yang
pada awalnya dihasilkan dalam pembentukan agama Yahudi, dan kemudian dalam
pembentukan agama Kristen. Dalam hal ini, Alkitab mencatat bahwa Nabi Daud AS
mengucapkan kata-kata berikut sebagai wahyu dari Allah.

Akulah Tuhanmu yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir: bukalah mulutmu
lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh. Tetapi umat-Ku tidak
mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. (Mazmur 81:10-11)

Sebagai jawaban atas kegagalan untuk tunduk kepada Allah, yang dihasilkan dalam
pembentukan agama Yahudi dan Kristen secara berurutan, Al-Qur'an mencatat firman Allah
berikut ini.

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Al-
Qur'an 3:19)

Orang yang beriman kepada, dan mempraktikkan, ajaran Islam dikenal sebagai muslim.
Kata muslim dan Islam berasal dari akar kata Arab yang sama. Muslim secara harfiah
berarti orang yang pasrah atau berserah, seseorang yang sepenuhnya pasrah kepada
Allah. Kepasrahan merupakan definisi utama berkenaan dengan etimologi kata Islam; ada
juga definisi sekunder, yaitu kedamaian. Karenanya, hanya dengan kepasrahan total dan
utuh kepada Allahlah seorang muslim benar-benar akan mengalami kedamaian spiritual.

Sementara sebagian besar non-muslim secara tipikal percaya bahwa Islam mulai muncul
pada abad ke-7 M dengan dimulainya dakwah Nabi Muhammad SAW, kaum muslim sama
sekali menolak anggapan ini. Mereka percaya bahwa Islam telah dimulai sejak munculnya
umat manusia dengan Nabi Adam AS dan istrinya sebagai orang pertama kali
melaksanakan Islam.

Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan
perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. (Al-Qur'an 20:115)

Namun demikian, kaum muslim juga percaya bahwa Islam telah diberikan kepada umat
manusia sebagai wahyu yang bersifat progressif. Sementara inti wahyu itu--bahwa tidak
ada tuhan selain Allah--tidak pernah berubah sepanjang masa. Wahyu itu kemudian
disempurnakan dan diakhiri dengan wahyu terakhir yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad.

...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu... (Al-Qur'an
5:3)

Keterangan:

1. A) Toombs LE (1971) B) Schonfield HJ (1967)


2. A) Beavin EL (1971) B) Toombs LE (1971) C) Schonfield HJ (1967)

Rujukan:

- Beavin EL (1971): Ecclesiasticus. Dalam laymon CM (1971b): The Interpreter's One-


Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Schonfield HJ (1967): Reader's A to Z Bible Companion. New York, New American
Library.
- Toombs LE (1971): The Psalms. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-
Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ALQURAN MENGOREKSI ALKITAB

BENAR, ALQURAN DITURUNKAN UNTUK MEMBENARKAN KITAB-KITAB


SEBELUMNYA SEKALIGUS MENJADI BATU UJIAN (PENGOREKSI) AKAN
KEASLIAN KITAB-KITAB TERSEBUT (TAURAT, ZABUR, INJIL, DAN KITAB-KITAB
PARA NABI LAINNYA)

Alquran 5:48 Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu;
maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu,
Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki,
niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-
Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

ALQURAN DITURUNKAN JUGA UNTUK MEMBERI PERINGATAN


KEPADA UMAT MANUSIA YANG TELAH MENGATAKAN BAHWA ALLAH MEMILIKI
ANAK

Alquran 18:4 Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata:


"Allah mengambil seorang anak".

Alquran 5:17 Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:


"Sesungguhnya Allah itu ialah Mesias (Kristus) anak Maria". Katakanlah: "Maka
siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia
hendak membinasakan Mesias anak Maria itu beserta ibunya dan seluruh
orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan
langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
YANG TIDAK MEMBENARKAN KITAB-KITAB TERSEBUT ADALAH PAULUS
TARSUS, BUKAN ALQURAN

Roma 3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan
bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

Galatia 2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi
hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami
dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada
seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.

Galatia 5:3-4 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan
dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kamu lepas dari
Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu
hidup di luar kasih karunia.

KATA PAULUS HUKUM TAURAT ITU HANYALAH KUTUKAN

Galatia 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan
menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang
digantung pada kayu salib!"

TANGGAPAN YESUS TERHADAP PERKATAAN PAULUS TERSEBUT

Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum


lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan
dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

YESUS JUGA BERKATA, BARANG SIAPA YANG MENIADAKAN HUKUM TAURAT,


IA DI TEMPAT PALING RENDAH DI DALAM KERAJAAN SORGA (NERAKA);
BARANG SIAPA YANG MELAKUKAN DAN MENGAJARKAN HUKUM TAURAT, IA DI
TEMPAT YANG TINGGI DI DALAM KERAJAAN SORGA

Matius 5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum
Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada
orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan
Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum
Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

KOREKSI ALKITAB I : Alquran tentang Yesus (Nabi Isa


as)

Di bawah ini adalah pernyataan-pernyataan Alquran tentang Yesus (Nabi Isa as).
Pandangan dan ajaran yang menyimpang dari para penulis Alkitab tentang Yesus telah
dikoreksi melalui firman-firman Allah yang diabadikan dalam Alquran. Mohon dibaca
secara tuntas dan dipahami dengan baik.

1. Yesus Tidak Disalib

Alquran 4:157 dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Mesias,
Yesus anak Maria, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Yesus
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Yesus, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan
belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Yesus.

2. Yesus Bukan Tuhan

Alquran 5:17 Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya


Allah itu ialah Mesias anak Maria". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-
halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Mesias anak Maria itu beserta
ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?" Kepunyaan Allah-lah
kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Alquran 5:72 Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya


Allah adalah Mesias anak Maria", padahal Mesias (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.

3. Yesus Bukan Anak Allah

Alquran 9:30 Orang-orang Yahudi berkata: "Ezra itu anak Allah" dan orang-orang Kristen
berkata: "Mesias itu anak Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka,
mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka;
bagaimana mereka sampai berpaling?

4. Yesus Hanyalah Rasul Allah

Alquran 61:6 Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israel,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu
Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan
datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah
sihir yang nyata."

Alquran 19:30 Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab
(Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.

Alquran 3:48-49 Dan Allah akan mengajarkan kepadanya (Isa) Al Kitab, Hikmah, Taurat
dan Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka):
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu'jizat)
dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian
aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku
menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak;
dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa
yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-
sungguh beriman.

5. Allah Bukan Trinitas

Alquran 5:73 Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah


salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu,
pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

Alquran 4:171 Wahai Ahli Kitab (Kristen), janganlah kamu melampaui batas dalam
agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Mesias, Isa anak Maria itu, adalah rasul Allah dan (yang diciptakan
dengan) kalimat-Nya yang disampaikannya kepada Maria, dan (dengan tiupan) roh dari-
Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu
mengatakan: "Tiga" (Trinitas), berhentilah (dari ucapan itu), (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala
yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.
6. Perumpamaan Penciptaan Yesus

Alquran 3:59 Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman
kepadanya: "Jadilah!" (seorang manusia), maka jadilah ia.

Alquran 19:35 Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah
menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah!", maka jadilah ia.

7. Tempat Kembali Yahudi dan Kristen

Alquran 98:6 Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) dan
Musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk.

KOREKSI ALKITAB II : Alquran tentang Penulis Alkitab

Alquran banyak mencatat firman Allah yang berbicara tentang kebiasaan buruk Bani
Israel dan orang-orang Kristen di masa lalu khususnya yang berkaitan dengan penulisan
Alkitab yang dikatakannya sebagai "firman Allah". Sebagian besar para penulis Alkitab
adalah para pendusta, hal ini bisa dilihat dari pernyataan Alquran berikut ini, antara lain:

1. Alquran 2:75,78-79

Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Bani Israel) akan percaya kepadamu,
padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya
setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?.... Dan di antara mereka
ada yang buta huruf, tidak mengetahui Alkitab (Taurat), kecuali dongengan bohong
belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-
orang (Yahudi dan Kristen) yang menulis Alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu
dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang
sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa
yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat
dari apa yang mereka kerjakan.

2. Alquran 2:146

Orang-orang yang telah Kami beri Alkitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti
mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara
mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.

3. Alquran 3:70-71,78

Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen), mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal
kamu mengetahui (kebenarannya). Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan
yang hak dengan yang batil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu
mengetahui?.... Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar
lidahnya membaca Al-Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari
Al-Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu
datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap
Allah, sedang mereka mengetahui.

4. Alquran 4:46

Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah kalimat (Allah) dari tempat-tempatnya.


Mereka berkata: "Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya". Dan (mereka
mengatakan pula): "Dengarlah", sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa.
Dan (mereka mengatakan): "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela
agama. Sekiranya mereka mengatakan : "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah,
dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi
Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman
yang sangat tipis.

5. Alquran 5:13

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati
mereka keras membatu. Mereka suka merobah kalimat (Allah) dari tempat-tempatnya,
dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan
dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka
kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan
biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

6. Alquran 5:68

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen), kamu tidak dipandang beragama sedikit
pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan apa (Al Qur'an) yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu
(Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada
kebanyakan dari mereka (Ahli Kitab); maka janganlah kamu bersedih hati terhadap
orang-orang yang kafir itu.

7. Alquran 6:91

Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala
mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah:
"Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan
petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-
berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya,
padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak
mengetahui(nya)?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah
kamu menyampaikan Alquran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam
kesesatannya.

8. Alquran 26:196-197

Dan sesungguhnya Alquran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang
dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani
Israel mengetahuinya?

Silahkan kembali ke

menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AL-QUR'AN BERBICARA MARIA, ALKITAB
MEMBISU SERIBU BAHASA
Kitab-kitab Perjanjian Baru kontemporer tidak, atau hanya sedikit sekali, menyuguhkan
substansi tentang latar belakang Maria (Maryam), ibu Yesus. Satu-satunya informasi yang
bisa diperoleh bisa dibaca dalam Lukas, di mana Maria konon memiliki kerabat yang
bernama Elisabet, ibu Yohanes Pembaptis, dan konon Maria menghabiskan waktu tiga
bulan kehamilannya di rumah Zakharia dan Elisabet, orang tua Yohanes Pembaptis (Lukas
1:35-56). Sebaliknya, Al-Qur'an menawarkan banyak sekali informasi berkenaan Maria,
antara lain ayat-ayat berikut:

(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan
kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan
berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Maka tatkala
isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku
melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang
dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku
telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak
keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk." Maka
Tuhannya menerimanya dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan
pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya
masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya
berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab:
"Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab.... Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai
Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan
kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). Hai Maryam, ta'atlah
kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'. Yang demikian itu
adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya
Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan
anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan
memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.
(Al-Qur'an 3:35-37,42-44)

Empat penjelasan muncul dari kutipan ayat Al-Qur'an di atas. Pertama, penyebutan "istri
Imran" (Hannah) dalam pernyataan itu menunjukkan bahwa garis keturunan Maryam bisa
ditelusuri kembali pada Amram dalam Alkitab, putra Kehat, seorang anggota suku Lewi di
Israel, dan ayah Musa (Keluaran 6:16-20). Tampaknya ada kecenderungan kuat di kalangan
bangsa Israel untuk menikah dalam lingkungan klan/suku mereka sendiri, dan kemungkinan
besar, Maryam adalah anggota suku Lewi. Kedua, kutipan tersebut secara khusus
menyatakan bahwa Maryam secara mukjizati "diberi hidangan" dari Allah. Ketiga, cerita
yang sama dari Al-Qur'an secara khas menyatakan bahwa Maryam ditempatkan dalam
perlindungan Zakharia, sementara Lukas hanya mengatakan bahwa Maryam mengunjungi
Zakharia dan Elisabet selama tiga bulan pada masa kehamilannya. Dan keempat, dicatat
bahwa beberapa orang melemparkan undian dengan anak panah untuk mengetahui siapa
yang akan dipercaya untuk menjaga Maryam.

Empat penjelasan di atas menemukan dukungan khusus dalam apa yang disebut apokrif
Perjanjian Baru. Pertama, Injil tentang Kelahiran Maria, yang dipelihara dalam sebuah
rujukan yang diberikan oleh Faustus, Uskup Riez di Provence, secara langsung menyatakan
bahwa Maria adalah seorang Lewi.1 Kedua, salah satu cerita dari apokrif Perjanjian Baru
itu (Protevangelion James) mengatakan bahwa para malaikat menyediakan hidangan untuk
Maria selama ia tinggal di Kuil di Yerusalem.2 Ketiga, berkenaan dengan Maria yang
dipercayakan pada perlindungan Zakharia, apokrif Perjanjian Baru tersebut memberikan
dukungan dengan mencatat bahwa Zakharia mengajukan Maria sebagai Pendeta Tinggi.3
Dan sebagai catatan tambahan keempat, dua cerita dalam apokrif Perjanjian Baru
memberikan bukti bagi peristiwa ini dengan adanya Yusuf yang dipilih untuk menggantikan
Zakharia menjaga Maria.4

Catatan:

Selain menyebut nama bapak kandung Maryam, Imran (QS. 66:12), Al-Qur'an juga
menyebut Maryam sebagai "saudara perempuan Harun" (QS. 19:28). Penyebutan "saudara
perempuan Harun" ini hanyalah julukan atau mungkin kata-kata ungkapan emosional orang-
orang Israel pada waktu itu yang tidak bisa menerima kehadiran Maryam yang tiba-tiba
datang dengan menggendong seorang anak tanpa ada pernikahan. Mereka menganggap
Maryam telah berzina sehingga melahirkan anaknya, Nabi Isa. Kita semua tahu, bahwa
dalam Perjanjian Lama, Maryam atau Miryam adalah saudara perempuan Musa dan Harun,
dan nama ayah mereka adalah Imran atau Amram (Bilangan 26:59). Beberapa penafsir Al-
Qur'an telah salah arah mengartikan "saudara perempuan Harun" sebagai orang yang
memiliki kesalehan seperti Nabi Harun. Tafsiran seperti ini jelas salah arah karena semua
nabi dan rasul Allah adalah orang-orang saleh, tidak hanya Nabi Harun, dan memang dalam
Perjanjian Lama, Maryam atau Miryam adalah saudara kandung Nabi Harun. Lebih jauh,
tafsiran seperti ini justru kontradiktif dengan suasana hati orang-orang Israel pada waktu itu
yang sedang emosional melihat Maryam yang tiba-tiba datang menggendong seorang anak
tanpa ada pernikahan. Satu-satunya tafsiran yang tepat adalah bahwa mengingat secara
kebetulan nama bapak kandung Maryam atau Miryam adalah Imran atau Amram, dua nama
anak dan bapak yang sama persis dalam catatan Perjanjian Lama, dan oleh karena
Maryam atau Miryam lebih dekat dengan Harun daripada dengan Musa menurut catatan
Perjanjian Lama (Keluaran 15:20; Bilangan 12:1-16), maka orang-orang Israel ketika itu
menyebut atau menjuluki Maryam atau Miryam sebagai "saudara perempuan Harun". Dan
perlu dicatat juga, bahwa yang memberi nama Maryam, ibunda Nabi Isa, sebagaimana
keterangan ayat-ayat Al-Qur'an di atas, adalah ibunya sendiri, bukan bapaknya, Imran,
karena sudah meninggal, dengan mengambil nama dari leluhurnya, Maryam atau Miryam
anak Imran atau Amram anak Kehat anak Lewi. Sederhananya, istri Imran memberi nama
Maryam kepada anaknya dengan mengambil nama yang sama dengan anak Amram dalam
Perjanjian Lama yaitu Miryam.

Keterangan:

1. The Gospel of the Birth of Mary. Dalam Platt RH, Brett JA (eds.): The Lost Books of the
Bible and The Forgotten Books of Eden. New York, The World Publishing Co.
2. The Protevangelion of James 8:2. (Idem)
3. The Protevangelion of James 8:3-4. (Idem)
4
. The Gospel of the Birth of Mary 5:4-7 dan The Protevangelion of James 8:6-16. (Idem)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AL-QUR'AN VS SURAT-SURAT PAULUS
AL-QUR'AN SURAT-SURAT PAULUS

1. Ditulis pertama kali oleh Zaid bin


Tsabit dari kumpulan wahyu-wahyu
Allah yang diucapkan oleh Nabi
1. Ditulis pertama kali oleh Paulus Tarsus atas
Muhammad SAW. Selama hidupnya,
kehendak sendiri (baca redaksi awal atau akhir pada
Nabi Muhammad SAW tidak pernah
surat-surat Paulus).
menulis apapun baik tentang wahyu
(Al-Qur'an) maupun tentang
ajarannya yang lain (Al-Hadits).
2. Bersifat obyektif, karena Zaid bin
Tsabit menulis Al-Qur'an atas 2. Bersifat subyektif, karena Paulus Tarsus menulis
perintah penguasa (khalifah) Islam surat-suratnya tanpa saksi dan/atau bantuan orang
pertama, Abubakar, dan dibantu oleh lain, sehingga tingkat kebenarannya sangat
para penghafal Al-Qur'an, setelah diragukan.
wafatnya Nabi Muhammad SAW.
3. Isi surat-surat Paulus tampak jelas
membesarkan diri-sendiri dengan mengangkat
penulisnya sebagai rasul yang konon diutus oleh
3. Isi Al-Qur'an tidak memuat hal
Tuhan Yesus, padahal ia tidak pernah bertemu
yang membesarkan nama atau tokoh
dengan Yesus, bahkan Yesus pun tidak pernah
tertentu yang terlibat dalam proses
menyatakan dirinya sebagai Tuhan. Dalam hal ini,
penulisannya.
Paulus mendompleng sosok Yesus yang populer
pada waktu itu sebagai alat untuk membesarkan diri-
sendiri.
4. Berisi kalimat-kalimat yang membesarkan diri-
sendiri. Tidak ada firman Tuhan di dalamnya, kecuali
4. Murni berisi firman-firman Tuhan. berupa kutipan ayat Perjanjian Lama yang sengaja
didistorsi agar tujuan membesarkan diri sendiri dapat
tercapai.
5. Bersifat abadi dan mudah 5. Teks asli sudah hilang, dan ditulis ulang dalam
dihafal. ratusan bahasa dengan ribuan versi penerjemahan.
6. Menjadi dasar bagi agama yang
6. Menjadi dasar bagi agama Kristen.
lurus (Islam).
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AL-QUR'AN, INDUK DARI IPTEK

Al-Qur'an, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara lisan
dan berangsur-angsur antara tahun 610 hingga 632 M atau selama kira-kira 22 tahun,
dimana pada masa itu umat manusia khususnya orang-orang Mekah dan Madinah masih
dalam kegelapan dan buta huruf, telah membuktikan kebenaran wahyunya melalui
konsistensinya dan kesesuaiannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang
ditemukan umat manusia pada masa jauh setelah Muhammad.

Berbagai contoh di bawah ini, menunjukkan bukti-bukti kebenaran wahyu Al-Qur'an yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tanpa bisa dibantah.

1. Kemenangan Bizantium.

Penggalan berita lain yang disampaikan Al Qur'an tentang peristiwa masa depan ditemukan
dalam ayat pertama Surat Ar Ruum, yang merujuk pada Kekaisaran Bizantium, wilayah
timur Kekaisaran Romawi. Dalam ayat-ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium
telah mengalami kekalahan besar, tetapi akan segera memperoleh kemenangan.

"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan
mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi
Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)." (Al Qur'an 30:1-4)

Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah
kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan
Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat
menang. Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga
nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi
merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia,
dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah
datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah
memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang
untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar
Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia,
Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh
bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford
University Press, 1997, s. 287-299.)

Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh. Tetapi tepat di
saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan mengumumkan bahwa
Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa+tahun lagi. Kemenangan ini
tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai
bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa kemenangan yang diberitakan Al Qur'an
takkan pernah menjadi kenyataan.

Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut, pada
Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di
Nineveh. Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia.
Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium,
yang mewajibkan mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium.
(Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press,
1997, s. 287-299.)

Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur'an,
secara ajaib menjadi kenyataan.

Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta
geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu.

Dalam ayat ketiga Surat Ar Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah
paling rendah di bumi ini. Ungkapan "Adnal Ardli" dalam bahasa Arab, diartikan sebagai
"tempat yang dekat" dalam banyak terjemahan. Namun ini bukanlah makna harfiah dari
kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya. Kata "Adna" dalam bahasa Arab
diambil dari kata "Dani", yang berarti "rendah" dan "Ardl" yang berarti "bumi". Karena itu,
ungkapan "Adnal Ardli" berarti "tempat paling rendah di bumi".

Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium
dan Persia, ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di
titik paling rendah di bumi. Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang
terletak di titik pertemuan wilayah yang dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania. "Laut
Mati", terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi.

Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti
dikemukakan dalam ayat ini.

Hal paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya mampu diukur
dengan teknik pengukuran modern. Sebelumnya, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui
bahwasannya ini adalah wilayah terendah di permukaan bumi. Namun, dalam Al Qur'an,
daerah ini dinyatakan sebagai titik paling rendah di atas bumi. Demikianlah, ini memberikan
bukti bahwa Al Qur'an adalah wahyu Ilahi.

2. Kebohongan Alkitab secara umum.


Ebook ini dibuat justru untuk mengungkap berbagai jenis kebohongan Alkitab/Bibel
sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur'an berikut ini:

"Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Yahudi & Kristen) akan percaya
kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar Firman Allah, lalu mereka
mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?" (Al-
Qur'an 2:75)

"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang (Yahudi & Kristen) yang menulis
Alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: 'Ini dari Allah', untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan
besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan
kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan." (Al-Qur'an
2:79)

"Orang-orang (Yahudi & Kristen) yang telah Kami beri Al Kitab mengenal
Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya
sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka
mengetahui." (Al-Qur'an 2:146)

"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di


kala mereka berkata: 'Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia'.
Katakanlah: 'Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa
sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-
lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu
sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu
dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)?' Katakanlah: 'Allah-lah (yang
menurunkannya)', kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Qur'an kepada
mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya." (Al-Qur'an 6:91)

Dan lain sebagainya.

3. Kemenangan di Khaibar dan Mekah.

Sisi keajaiban lain dari Al Qur'an adalah ia memberitakan terlebih dahulu sejumlah peristiwa
yang akan terjadi di masa mendatang. Ayat ke-27 dari surat Al Fath, misalnya, memberi
kabar gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka akan menaklukkan
Mekah, yang saat itu dikuasai kaum penyembah berhala:

"Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rosul-Nya tentang kebenaran


mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan
memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur
rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah
mengetahui apa yang tiada kamu ketahui, dan Dia memberikan sebelum itu
kemenangan yang dekat." (Al Qur'an, 48:27)

Ketika kita lihat lebih dekat lagi, ayat tersebut terlihat mengumumkan adanya kemenangan
lain yang akan terjadi sebelum kemenangan Mekah. Sesungguhnya, sebagaimana
dikemukakan dalam ayat tersebut, kaum mukmin terlebih dahulu menaklukkan Benteng
Khaibar, yang berada di bawah kendali Yahudi, dan kemudian memasuki Mekah dengan
aman.

Pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan hanyalah salah
satu di antara sekian hikmah yang terkandung dalam Al Qur'an. Ini juga merupakan bukti
akan kenyataan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah, Yang pengetahuan-Nya tak terbatas.

4. Ditemukannya jasad Fir'aun.

"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir'aun) supaya kamu dapat menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan
dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami." (Al-Qur'an 10:92)

Pada waktu Qur-an disampaikan kepada manusia oleh Nabi Muhammad, semua
jenazah Fir'aun-Fir'aun yang disangka ada hubungannya dengan Exodus oleh manusia
modern terdapat di kuburan-kuburan kuno di lembah raja-raja (Wadi al Muluk) di Thebes,
di seberang Nil di kota Luxor. Pada waktu itu manusia tak mengetahui apa-apa
tentang adanya kuburan tersebut. Baru pada abad 19 orang menemukannya seperti yang
dikatakan oleh Qur-an jenazah Fir'aunnya Exodus selamat. Pada waktu ini jenazah
Fir'aun Exodus disimpan di Museum Mesir di Cairo di ruang mumia, dan dapat dilihat
oleh penziarah. Jadi hakekatnya sangat berbeda dengan legenda yang menertawakan
yang dilekatkan kepada Qur-an oleh ahli tafsir Injil, R.P. Couroyer.

5. Madu adalah Obat.

"kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan


Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (Al-Qur'an
16:69)

Tidak ada seorang pun yang membantah bahwa madu lebah dapat dijadikan obat bagi
manusia. Padahal, Al-Qur'an diturunkan pada abad ke-7 Masehi, dimana orang-orang pada
waktu itu, khususnya di Jazirah Arab, masih buta iptek.
6. Air susu binatang, minuman yang lezat.

"Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa)
susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang
meminumnya." (Al-Qur'an 16:66)

Pada waktu itu tidak ada seorang manusia pun di Jazirah Arab yang mengira bahwa air
susu ternak dapat diminum oleh manusia, bahkan menyehatkannya. Sekarang, air susu
ternak sudah menjadi santapan sehari-hari bagi manusia yang menyukainya.

7. Segala yang hidup di muka bumi diciptakan dari air.

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?" (Al-Qur'an 21:30)

Pada waktu ayat tersebut diturunkan, tidak ada yang berfikir kalau segala yang hidup itu
tercipta dari air. Sekarang, tidak ada seorang pakar pun yang membantah bahwa segala
yang hidup itu tercipta dari air. Air adalah materi pokok bagi kehidupan setiap makhluk
hidup.

8. Fenomena berpasang-pasangan atas segala sesuatu.

Qur-an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan,


juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-
batas yang tidak ditentukan.

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari
apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang
mereka tidak ketahui." (Al-Qur'an 36:36)

Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang


manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak
mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam
benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam benda mati atau dalam
benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat
itu secara gamblang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan
dengan Sains masa ini.

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau
jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di
atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah
terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara
berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini,
yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya:
anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya,
berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan
negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"...setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan ... dan hubungan
ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan
berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh
meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke
bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak
mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan.
(http://www.2think.org/nothingness.html, Henning Genz - Nothingness: The Science of
Empty Space, s. 205)

9. Kejadian manusia di dalam rahim.

Telor yang sudah dibuahkan dalam "Trompe" turun bersarang di dalam rendahan (cavite)
Rahim (uterus). Inilah yang dinamakan "bersarangnya telur."

Qur-an menamakan uterus tempat telor dibuahkan itu Rahim (kata jamaknya Arham).

"Dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan." (Al-Qur'an 22:5)

Menetapnya telur dalam rahim terjadi karena tumbuhnya (villis) yakni perpanjangan telor
yang akan mengisap dari dinding rahim, zat yang perlu bagi membesarnya telor, seperti
akar tumbuh-tumbuhan masuk dalam tanah. Pertumbuhan semacam ini mengokohkan telor
dalam Rahim. Pengetahuan tentang hal ini baru diperoleh manusia pada zaman modern.

Pelekatan ini disebutkan dalam Qur-an 5 kali. Mula-mula dua ayat pertama surat 96 ayat 2.

"Yang menciptakan manusia dari sesuatu yang melekat." (Al-Qur'an 96:2)

"Sesuatu yang melekat" adalah terjemahan kata bahasa Arab: 'alaq. Ini adalah arti yang
pokok. Arti lain adalah "gumpalan darah" yang sering disebutkan dalam terjemahan Qur-an.
Ini adalah suatu kekeliruan yang harus kita koreksi. Manusia tidak pernah melewati tahap
"gumpalan darah." Ada lagi terjemahan 'alaq dengan "lekatan" (adherence) yang juga
merupakan kata yang tidak tepat. Arti pokok yakni "sesuatu yang melekat" sesuai sekali
dengan penemuan Sains modern.

Ide tentang "sesuatu yang melekat" disebutkan dalam 4 ayat lain yang membicarakan
transformasi urut-urutan semenjak tahap "setetes sperma" sampai sempurna.

"Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dan kabur) maka
(ketahuilah) bahwasanya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, (sesuatu yang melekat) kemudian dari
segumpal daging yang sempurna keadaannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu." (Al-Qur'an 22:5)

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (sesuatu yang melekat)." (Al-
Qur'an 23:4)

"Dialah yang menciptakan kamu dan tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah
itu dan segumpal darah (sesuatu yang melekat)." (Al-Qur'an 40:67)

"Bukankah ia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (kedalam rahim). Kemudian


mani itu menjadi segumpal darah (sesuatu yang melekat) lalu Allah menciptakannya
dan menyempurnakannya." (Al-Qur'an 75:37-38)

Anggauta tempat "mengandung" itu terjadi, selalu disebutkan dalam Qur-an dengan kata
yang berarti uterus.

Dan beberapa surat, tempat itu dinamakan "Tempat menetap yang kokoh." (surat 23 ayat
13 yang pernah kita sebutkan dan surat 77 ayat 21.18)

PERKEMBANGAN EMBRIYO DIDALAM PERANAKAN

Hal-hal yang disebutkan oleh Qur-an sesuai dengan apa yang diketahui manusia tentang
tahap-tahap perkembangan embryo dan tidak mengandung hal-hal yang dapat dikritik oleh
Sains modern.

Setelah "sesuatu yang melekat," yaitu kata-kata yang telah kita lihat kebenarannya, Qur-an
mengatakan bahwa embriyo melalui tahap: daging (seperti daging yang dikunyah),
kemudian nampaklah tulang yang diselubungi dengan daging (diterangkan dengan kata lain
yang berarti daging segar).

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan sesuatu yang melekat dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang
paling baik." (Al-Qur'an 23:14)
Daging (seperti yang dikunyah) adalah terjemahan kata bahasa Arab mudlghah; daging
(seperti daging segar) adalah terjemahan lahm Perbedaan perlu digaris bawahi, embriyo
pada permulaannya merupakan benda yang nampak kepada mata biasa (tanpa alat),
dalam tahap tertentu daripada perkembangannya, sebagai daging dikunyah. Sistem
tulang, berkembang pada benda tersebut dalam yang dinamakan "mesenhyme." Tulang
yang sudah terbentuk dibungkus dengan otot-otot, inilah yang dimaksudkan dengan
"lahm. "

Dalam perkembangan embriyo, ada beberapa bagian yang muncul, yang tidak seimbang
proporsinya dengan yang akan menjadi manusia nanti, sedang bagian-bagian lain tetap
seimbang.

Bukankah arti kata bahasa Arab "mukhallaq" yang berarti "dibentuk dengan proporsi
seimbang" dan dipakai dalam ayat 5 surat 22, disebutkan untuk menunjukkan fenomena
ini?

Qur-an juga menyebutkan munculnya pancaindera dan hati (perasaan, af-idah).

"Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam tubuhnya roh


(ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati."
(Al-Qur'an 32:9)

Qur-an juga menyebutkan terbentuknya seks:

"Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan


perempuan, dan air mani apabila dipancarkan." (Al-Qur'an 53:45-46)

Terbentuknya seks juga disebutkan dalam surat 35 ayat 11 dan surat 75 ayat 39.

Semua pernyataan-pernyataan Qur-an harus dibandingkan dengan hasil-hasil Sains


modern; persesuaian di antara kedua hal tersebut sangat jelas. Tetapi juga sangat perlu
untuk membandingkannya dengan kepercayaan-kepercayaan umum yang tersiar pada
waktu Qur-an, agar kita mengetahui bahwa manusia pada waktu itu tidak mempunyai
konsepsi seperti yang diuraikan oleh Qur-an mengenai problema-problema tertentu. Mereka
itu tidak dapat menafsirkan Qur-an seperti yang kita lakukan sekarang setelah hasil Sains
modern membantu kita. Sesungguhnya hanya baru pada abad XIX, manusia mempunyai
pandangan yang jelas tentang hal-hal tersebut.

Selama abad pertengahan mitos dan spekulasi tanpa dasar merupakan sumber
daripada doktrin yang bermacam-macam, yang tetap dianut orang setelah abad
pertengahan selesai. Banyak orang tidak tahu bahwa tahap fundamental dalam sejarah
embryologi adalah pernyataan Harvey pada th. 1651 bahwa: "Semua yang hidup itu
berasal dari telor."

Juga banyak orang tidak tahu bahwa embriyo itu terbentuk sedikit demi sedikit, sebagian
demi sebagian. Tetapi pada waktu ilmu pengetahuan baru telah mendapat bantuan dari
penemuan baru yaitu mikroskop untuk menyelidiki soal-soal kita ini, masih terdapat banyak
orang yang membicarakan peran telur spermatozoide. Seorang naturalis, yaitu Buffon
termasuk golongan ovist (yaitu golongan yang menganut teori pengkotakan). Bonnet salah
seorang penganut teori tersebut mengatakan bahwa telor Hawa, ibu dari jenis manusia,
mengandung segala bibit jenis manusia, yang disimpan dalam pengkotakan, yang satu
didalam yang lainnya. Hipotesa semacam ini masih diterima orang pada abad XVIII.

Lebih seribu tahun sebelum zaman tersebut, di mana doktrin-doktrin khayalan masih
mendapat pengikut, manusia sudah diberi Qur-an oleh Tuhan. Pernyataan-pernyataan Qur-
an mengenai reproduksi manusia menjelaskan hal-hal yang pokok dengan istilah-istilah
sederhana yang manusia memerlukan berabad-abad untuk menemukannya.

10. Karakter binatang yang hidup berkelompok.

"Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami
alpakan sesuatupun di dalam al Kitab, kemudian kepada Tuhan merekalah, mereka
dihimpunkan." (Al-Qur'an 6:38)

Beberapa hal dalam ayat tersebut harus kita beri komentar. Pertama-tarna: nasib
binatang-binatang sesudah mati perlu disebutkan. Dalam hal ini nampaknya Qur-an tidak
mengandung sesuatu doktrin. Kemudian soal taqdir secara umum, yang kelihatannya
menjadi persoalan di sini, dapat difahami sebagai taqdir mutlak atau taqdir relatif,
terbatas pada struktur atau organisasi fungsional yang mengkondisikan tindakan
(behaviour). Binatang bereaksi kepada fakta luar yang bermacam-macam sesuai dengan
kondisi-kondisi tertentu.

Menurut Blachere, seorang ahli tafsir kuno seperti Al Razi berpendapat bahwa ayat
ini hanya menunjukkan tindakan-tindakan instinktif yang dilakukan oleh binatang untuk
memuji Tuhan.

Syekh si Baubekeur "Hamzah" (Sayid Abubakar Hamzah, seorang ulama Maroko) dalam
tafsirnya menulis: "Naluri yang mendorong makhluk-makhluk untuk berkelompok dan
berreproduksi, untuk hidup bermasyarakat yang menghendaki agar pekerjaan tiap-tiap
anggauta dapat berfaedah untuk seluruh kelompok."

Cara hidup binatang-binatang itu pada beberapa puluh tahun terakhir telah dipelajari
secara teliti dan kita menjadi yakin akan adanya masyarakat-masyarakat binatang. Sudah
terang bahwa hasil pekerjaan kolektif telah dapat meyakinkan orang tentang perlunya
organisasi kemasyarakatan. Tetapi penemuan tentang mekanisme organisasi
beberapa macam binatang baru terjadi dalam waktu yang akhir-akhir ini. Kasus yang
paling banyak diselidiki dan diketahui adalah kasus lebah. Nama Von Frisch dikaitkan
orang dengan penyelidikan tersebut. Pada tahun 1973 Von Frisch, Lorenz dan
Tinbergenmendapat hadiah Nobel karena penyelidikan mereka.

11. Peredaran benda-benda angkasa dalam garis edarnya.

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-
masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-
masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam
garis edar tertentu:

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha


Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an 36:38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan
astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak
dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega
dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh
kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan
satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya,
semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini,
dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an 51:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir
200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar
planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis
peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing
seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang
sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama
sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi
pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan
terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong
lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah
galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling
bersentuhan.

Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop
masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan
kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu
tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan
dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini
dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu:
karena Al Qur'an adalah firman Allah.

12. Gugusan bintang atau galaksi.

"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang (galaksi) dan
Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya." (Al-Qur'an
25:61)

Dalam alam semesta ini terdapat milyaran galaksi. Di antara galaksi-galaksi itu adalah:

- Galaksi Bima Sakti (tata surya kita ini terdapat di dalamnya).


- Galaksi Magellan (berjarak kira-kira 150.000 tahun cahaya dari Bima Sakti).
- Galaksi Andromeda (lebih jauh sedikit dari Magellan, dengan jarak kira-kira 2.000.000
tahun cahaya).

13. Gerak semu matahari.

"Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara
kedua tempat terbenamnya." (Al-Qur'an 55:17)

Dua tempat terbit matahari dan dua tempat terbenamnya ialah tempat dan terbenam
matahari di waktu musim panas dan di musim dingin. Gerak semu matahari ke utara-selatan
menyebabkan beberapa musim tertentu di suatu negara tertentu.

14. Planet dalam langit terdekat.

Dalam suatu ayat terdapat kata "Kawakib" yang menurut pengetahuan modern hanya
dapat diartikan "planet".

"Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan hiasan yaitu
planet-planet." (Al-Qur'an 37:6)
Kalimat Qur-an: "Langit yang terdekat" dapatkah diartikan sebagai sistem matahari? Kita
mengetahui bahwa tak terdapat di antara benda-benda samawi yang terdekat kepada kita
selain planet. Matahari adalah bintang satu-satunya dalam sistem ini yang pakai nama.
Orang tak dapat mengerti, benda samawi apa gerangan yang dimaksudkan dalam ayat
tersebut, jika bukan planet. Rasanya sudah benar jika kita terjemahkan "Kawakib"
dengan "planet;" dan ini berarti bahwa Qur-an menyebutkan adanya "planet" menurut
definisi modern.

15. Mengembangnya alam semesta.

Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)

Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al
Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut
digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam
semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu
pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala
tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan
teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki
permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia,
George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta
senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika
mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan
bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta,
di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam
semesta tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan yang dilakukan di tahun-
tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan
ini diterangkan dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan
Al Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

16. Bentuk bulat planet bumi.


"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan
malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (Al Qur'an, 39:5)

Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta
sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat
di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk
menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara
melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.

Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling
menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini
hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah
diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat. Demikian
pula dengan ayat berikut yang mengisyaratkan bahwa bumi itu bulat:

"Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan apa yang di atasnya (bumi)
menjadi tanah rata lagi tandus." (Al Qur'an, 18:8)

Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di
masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan
ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang
hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur'an adalah firman
Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya
ketika menjelaskan jagat raya. Rasanya tidak mungkin Allah menyebutkan secara vulgar
bahwa bentuk bumi adalah bulat, karena ini akan bertentangan dengan keyakinan manusia
pada waktu itu. Lebih jauh, Allah menyuruh manusia untuk berfikir dan memahami segala
ciptaan-Nya yang tak terbatas luasnya ini.

17. Lautan yang tidak bercampur satu sama lain.

Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah berkaitan
dengan ayat Al Quran sebagai berikut:

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara
keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing ... Dari keduanya
keluar mutiara dan marjan." (Al Qur'an, 55:19-20,22)

Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah
ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan
"tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat
adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu
sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr.
1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-
93.)

Dari keduanya, dapat digali berbagai kekayaan alam khususnya mutiara dan marjan.

Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki
pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, ataupun ilmu kelautan, hal ini
dinyatakan dalam Al Qur?an.

Suatu fenomena lain yang sering kita dapatkan adalah bahwa air lautan yang asin,
dengan air sungai-sungai besar yang tawar tidak bercampur seketika. Orang mengira
bahwa Qur-an membicarakan sungai Euphrat dan Tigris yang setelah bertemu dalam
muara, kedua sungai itu membentuk semacam lautan yang panjangnya lebih dari 150 km,
dan dinamakan Syath al Arab. Di dalam teluk pengaruh pasang surutnya air
menimbulkan suatu fenomena yang bermanfaat yaitu masuknya air tawar ke dalam tanah
sehingga menjamin irigasi yang memuaskan. Untuk memahami teks ayat, kita harus
ingat bahwa lautan adalah terjemahan kata bahasa Arab "Bahr" yang berarti sekelompok
air yang besar, sehingga kata itu dapat dipakai untuk menunjukkan lautan atau sungai
yang besar seperti Nil, Tigris dan Euphrat.

Dua ayat yang memuat fenomena tersebut adalah sebagai berikut:

"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar
lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, Dia jadikan antara keduanya dinding dan
batas yang menghalangi." (Al-Qur'an 25:53)

"Dan tidak sama (antara) dua laut. Yang ini tawar segar sedap diminum, dan yang ini
asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang
segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya." (Al-
Qur'an 35:12)

Selain menunjukkan fakta yang pokok, ayat-ayat tersebut menyebutkan kekayaan-


kekayaan yang dikeluarkan dari air tawar dan air asin yaitu ikan-ikan dan hiasan
badan: batu-batu perhiasan dan mutiara. Mengenai fenomena tidak campurnya air sungai
dengan air laut di muara-muara hal tersebut tidak khusus untuk Tigris dan Euphrat yang
memang tidak disebutkan namanya dalam ayat walaupun ahli-ahli tafsir mengira
bahwa dua sungai besar itulah yang dimaksudkan. Sungai-sungai besar yang
menuang ke laut seperti Missisippi dan Yang Tse menunjukkan keistimewaan yang
sama; campurnya kedua macan air itu tidak terlaksana seketika tetapi memerlukan
waktu.

18. Kegelapan dan gelombang di dasar lautan.

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di
atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih,
apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan)
barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai
cahaya sedikitpun." (Al Qur'an, 24:40)

Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans:

Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter
atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000
meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991,
Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)

Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup
yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan
kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan
teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.

Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan
peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan
gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-
baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun,
pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun
lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Quran, sebab infomasi ini dinyatakan di saat
belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman
samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang
dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan?"
mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Quran yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang
"terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa
jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah
perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki
massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat
seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana
gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi
keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di
tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6.
edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)

Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur'an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di


atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan
laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut.
Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang
yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para
ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.

19. Manfaat sidik jari.

Saat dikatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan
manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus
ditekankan:

"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-
belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya
dengan sempurna." (Al Qur'an, 75:3-4)

Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap
orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia
ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain.

Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi
pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia.

Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad
ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa
tanpa makna khusus. Namun dalam Al Qur'an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang
sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti
penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.

20. Jenis kelamin bayi.

Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau
setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki
dan perempuan. Namun kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur'an, yang
menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan "dari air mani apabila
dipancarkan".

"Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani,
apabila dipancarkan." (Al Qur'an, 53:45-46)

Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler
telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur'an ini. Kini
diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa
wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom
yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua
kromosom ini disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada wanita. Penamaan ini didasarkan
pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y
membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X
membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.

Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari
kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita,
kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa
kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang
berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur
berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y,
maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.

Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang
bergabung dengan sel telur wanita.

Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-
20. Bahkan di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak
wanita. Inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi
perempuan.

Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Al Qur'an telah mengungkapkan
informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita
bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.

21. Manusia tercipta dari setitik sperma.

Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu.
Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel
telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang
berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma.
Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini
dijelaskan dalam Al-Qur'an :

"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik
mani yang dipancarkan?" (Al Qur'an, 75:36-37)

Seperti yang telah kita amati, Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari
mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan khusus dalam
pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan
modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.

22. Bagian otak yang mengendalikan gerak kita.

"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik
ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." (Al
Qur'an, 96:15-16)

Ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" dalam ayat di atas sungguh
menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa
bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian
depan tulang tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama
kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur'an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu.
Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan
daerah frontal cerebrum (otak besar). Buku berjudul Essentials of Anatomy and Physiology,
yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan:

Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian depan
lobi frontal, dan bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi... (Seeley, Rod R.;
Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition,
St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211; Noback, Charles R.; N. L. Strominger; and R. J.
Demarest, 1991, The Human Nervous System, Introduction and Review, 4. edition,
Philadelphia, Lea & Febiger , s. 410-411)

Buku tersebut juga mengatakan:

Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah prefrontal juga


diyakini sebagai pusat fungsional bagi perilaku menyerang... (Seeley, Rod R.; Trent D.
Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis,
Mosby-Year Book Inc., s. 211)

Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai
perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta.

Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" benar-benar
merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama
60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Qur'an sejak dulu.

23. Air susu ibu dalam 2 tahun.

Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak tertandingi
sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai zat yang
meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan makanan bayi yang dibuat
dengan teknologi masa kini tak mampu menggantikan sumber makanan yang menakjubkan
ini.

Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu fakta yang
ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui bayi selama dua
tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat. (Rex D. Russell, Design in Infant
Nutrition, http:// www. icr.org/pubs/imp-259.htm)

Allah memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang hanya diketahui
melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya "...menyapihnya dalam dua
tahun...".

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (Al Qur'an, 31:14)

24. Reproduksi tumbuh-tumbuhan.

"Yang telah menjadikan bagimu sebagai hamparan dan yang telah menjadikan
bagimu di bumi itu jalan-jalan dan menurunkan dari langit air hujan, maka Kami
tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dan tumbuh-tumbuhan yang
bermacam-macam." (Al-Qur'an 20:53)

"Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan


Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan
sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (Al-Qur'an 15:22)

"...Dan menjadikan padanya (bumi) semua buah-buahan berpasang-pasangan..." (Al-


Qur'an 13:3)

Kita mengetahui bahwa "buah" adalah hasil proses reproduksi daripada tumbuh-
tumbuhan tingkat tinggi yang mempunyai organisasi (susunan anggauta) yang lengkap
dan sangat kompleks. Tahap sebelum menjadi buah adalah bunga dengan anggauta
jantan (etamine) dan betina (ovules). Ovul ini setelah menerima "pollen" menghasilkan
buah, dan buah itu sesudah matang menghasilkan biji. Tiap-tiap buah mengandung arti
tentang adanya anggauta jantan dan anggota betina. Inilah yang dimaksudkan oleh ayat
tersebut di atas.

Tetapi kita harus ingat bahwa dalam beberapa pohon, buah dapat dihasilkan oleh
bunga yang tidak dikawin seperti pisang, beberapa macam ananas, tin (fique), orange
dan buah anggur. Buah tersebut tidak berasal dari pohon yang mempunyai jenis
seks.
Selesainya reproduksi terjadi dengan proses tumbuhnya biji, setelah terbukanya tutup
luar (yang mungkin juga terpadat dalam biji). Terbukanya tutup luar itu memungkinkan
keluarnya akar yang akan menyerap makanan dari tanah. Makanan itu perlu untuk
tumbuh-tumbuhan yang lambat pertumbuhannya, yaitu untuk berkembang dan
menghasilkan individu baru.

Suatu ayat memberi isyarat kepada pembenihan ini.

"Sesungguhnya Allah membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan..."


(Al-Qur'an 6:95)

25. Reproduksi binatang.

"Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan


perempuan, dari air mani, apabila dipancarkan." (Al-Qur'an 53:45-46)

Ayat di atas berlaku umum, tidak saja bagi reproduksi manusia, tetapi juga berlaku bagi
reproduksi binatang. "Pasangan" adalah kata-kata yang sama yang kita dapatkan dalam
ayat-ayat yang membicarakan reproduksi tumbuh-tumbuhan. Di sini soal sex ditegaskan.
Perincian yang sangat mengagumkan adalah gambaran yang tepat tentang beberapa tetes
zat cair (sperma) yang diperlukan untuk reproduksi.

26. Menembus ruang angkasa dan kedalaman perut bumi.

Al-Qur'an memberi isyarat kepada manusia untuk menjelajahi ruang angkasa dan perut bumi
yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia pada waktu ayat ini diturunkan.

"Hai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan
bumi, maka lintasilah, dan kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan
kekuatan. (Al-Qur'an 55:33)

Manusia, dengan kecerdasan dan keterampilannya, telah berhasil mendaratkan dua orang
awak pesawat apollo 11 ke bulan dan membuat stasiun ruang angkasa, dan banyak
menerjunkan pekerja tambang ke dalam perut bumi hingga kedalaman beberapa kilometer.

Dan lain sebagainya.

TANTANGAN ALLAH SWT KEPADA ORANG-ORANG KAFIR (KHUSUSNYA ATHEIS):

Allah SWT menantang orang-orang kafir untuk mengembalikan nyawa manusia ketika
dicabut:

"Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu
melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu, tetapi kamu tidak melihat,
maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah), kamu tidak mengembalikan
nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?" (Al-
Qur'an 56:83-87)

PEKERJAAN RUMAH BAGI AHLI-AHLI RUANG ANGKASA:

Secara gamblang, Allah SWT menyebutkan keberadaan makhluk-makhluk melata di ruang


angkasa:

"Diantara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan


makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia
Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya." (Al-Qur'an 42:29)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AL-QUR'AN DAN INDUSTRI MODERN

Ada banyak keserasian antara ayat-ayat


Al-Qur'an dengan berbagai macam industri modern yang ditemukan oleh manusia.
Contoh-contoh berikut menunjukkan isyarat dari Al-Qur'an tentang kegiatan industri-industri
tersebut, padahal Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7
Masehi dimana manusia pada waktu itu masih buta iptek.

Pertama, Al-Qur'an telah mengisyaratkan industri dan teknologi yang bermacam-macam,


seperti industri logam (besi) di bidang militer dan sipil. Hal ini diisyaratkan dalam ayat,

"...Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia,..." (Al-Qur'an 57:25)

Frasa "kekuatan yang hebat" mengisyaratkan industri-industri militer. Sedangkan frasa


"berbagai manfaat bagi manusia" mengisyaratkan industri sipil.

Kedua, Al-Qur'an juga mengisyaratkan industri pangan dan minuman haram sebagaimana
dalam ayat,

"Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan
rezki yang baik...." (Al-Qur'an 16:67)

Ketiga, Al-Qur'an mengisyaratkan industri sesuatu yang bisa diambil dari hewan
sebagaimana dalam ayat,

"Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia
menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang
kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu
bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing,
alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).
(Al-Qur'an 16:80)

Keempat, Al-Qur'an mengisyaratkan industri aksesori dan perhiasan sebagaimana dalam


ayat,

"...Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan
atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu...." (Al-Qur'an 13:17)

"...dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai;... (Al-Qur'an
16:14)

Kelima, Al-Qur'an mengisyaratkan industri kapal laut sebagaimana dalam ayat,

"Lalu Kami wahyukan kepadanya: 'Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk
Kami,... (Al-Qur'an 23:27)

"Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan
meliwati Nuh, mereka mengejeknya.... (Al-Qur'an 11:38)

Keenam, Al-Qur'an mengisyaratkan teknologi konstruksi bangunan sebagaimana telah


dipelajari oleh Ibrahim dan Ismail. Keduanya telah membangun rumah pertama yang sangat
kokoh untuk manusia sebagaimana dalam ayat,

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah


bersama Ismail... (Al-Qur'an 2:127)

Ketujuh, Al-Qur'an mengisyaratkan teknologi waduk raksasa sebagaimana Dzulqarnain


pernah membangunnya,

"berilah aku potongan-potongan besi'. Hingga apabila besi itu telah sama rata
dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: 'Tiuplah (api itu)'.
Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: 'Berilah
aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu'. Maka mereka
(Ya'juj dan Ma'juj) tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula)
melobanginya." (Al-Qur'an 18:96-97)

Dalam teks Arabnya, terdapat kata "al-qithr", artinya "tembaga yang telah dicairkan", yang
jika dicampurkan ke dalam besi maka besi itu akan bertambah keras dan kuat.

Kedelapan, Al-Qur'an mengisyaratkan berbagai jenis industri yang telah dikerjakan para jin
untuk Nabi Sulaiman,

"Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-
gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti
kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud
untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu (umat
Israel) yang berterima kasih." (Al-Qur'an 34:13)

"Kemudian Kami tundukkan kepadanya (Sulaiman) angin yang berhembus dengan


baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula
kepadanya) syaitan-syaitan yang semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan
syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu." (Al-Qur'an 38:36-38)
Industri dan teknologi yang dikerjakan jin tidak berarti bahwa manusia tidak mampu
mengerjakannya. Dalam kisah Sulaiman kita dapatkan sebagian manusia "yang mempunyai
ilmu dari Al-Kitab" (QS. 27:40) mampu melakukan sesuatu yang tidak bisa dikerjakan oleh
jin Ifrit.

Selain yang telah disebutkan, masih banyak industri yang diisyaratkan oleh Al-Qur'an.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEDUDUKAN AKAL DAN OLAHPIKIR DALAM AL-QUR'AN

Materi
'Aql dalam Al-Qur'an

Materi 'aql dalam Al-Qur'an terulang sebanyak 49 kali. Kecuali satu, semuanya datang
dalam bentuk fi'il mudhari', terutama materi yang bersambung dengan wawu jama'ah,
seperti bentuk ta'qilun atau ya'qilun.

Kata kerja ta'qilun terulang sebanyak 24 kali dan kata kerja ya'qilun sebanyak 22 kali.
Sedangkan, kata kerja 'aqala, na'qilu, dan ya'qilu masing-masing terdapat satu kali.

Redaksi Afalaa Ta'qilun dalam Al-Qur'an

Yang paling mencolok dalam redaksi tersebut adalah penggunaan bentuk istifham inkari
'pertanyaan negatif' yang bertujuan memberikan dorongan dan membangkitkan semangat.
Bentuk redaksional seperti itu (afala ta'qilun) terulang sebanyak 13 kali dalam Al-Qur'an.

Di antaranya adalah firman Allah SWT kepada Bani Israel sekaligus kecaman atas
mereka,

Al-Qur'an 2:44. Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka
tidakkah kamu berpikir?

Perbuatan manusia yang bertentangan dengan pengetahuannya dan bertentangan dengan


perintah yang ia berikan kepada orang lain, tidak akan timbul kecuali dari orang yang tidak
lurus pemikirannya serta tidak matang akalnya. Manusia seperti ini bahkan, boleh jadi,
memiliki gangguan psikis.

Ayat lain yang di dalamnya terdapat bentuk istifham inkari yang sama adalah firman Allah
SWT ketika mendebat Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) tentang masalah Ibrahim, termasuk
usaha Ahli Kitab untuk memasukkan Ibrahim bagian dari mereka: sebagai Yahudi atau
Kristen. Allah berfirman,

Al-Qur'an 3:65. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim,
padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak
berpikir?

Bagaimana mungkin orang dari generasi lebih awal dimasukkan dalam barisan orang yang
datang kemudian? Tentulah hanya orang-orang yang tidak mempunyai otak yang
berpendapat seperti itu.

Kita temukan juga ayat lainnya, seperti dalam firman Allah SWT berikut.

Al-Qur'an 6:32. Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau
belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.
Maka tidakkah kamu memahaminya?

Ayat sejenis lainnya datang setelah pembicaraan tentang Bani Israel yang rela mengobral
nilai-nilai mulia hanya dengan harga murah. Allah SWT berfirman,

Al-Qur'an 7:169. Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi
Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan
diberi ampun". Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu
(pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah
diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali
yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan
kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian
tidak mengerti?

Demikian pula dengan ayat berikut,

Al-Qur'an 12:109. Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang
Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka
bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka
(yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi
orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?

Kalaulah ditimbang antara perkampungan dunia dan akhirat, tentu yang lebih berat adalah
akhirat. Kesenangan dunia itu hanyalah sebentar dan akan hilang. Rasulullah SAW
bersabda,

HR. Muslim. "Perbandingan dunia dengan akhirat adalah seperti orang yang
mencelupkan salah satu jarinya ke dalam lautan, lihatlah berapa banyak air yang dapat ia
ambil."

Bagaimana mungkin nilai dunia akan mengalahkan keutamaan akhirat? Hanya orang-orang
yang tidak berpikir yang mengatakan seperti itu.

Firman Allah SWT kepada Rasulullah SAW berikut ini juga merupakan contoh ayat yang di
dalamnya mengandung pertanyaan senada.
Al-Qur'an 10:16. Katakanlah: "Jika Allah menghendaki, niscaya aku tidak
membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu".
Sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya. Maka apakah
kamu tidak memikirkannya?

Allah telah memberi perintah kepada Rasulullah SAW untuk menjelaskan kepada mereka
bahwa diutusnya beliau, dengan membawa Al-Qur'an ini, semata-mata atas kehendak Allah
bukan karena kehendaknya sendiri. Telah puluhan tahun Nabi SAW hidup bersama mereka,
sebelum itu beliau tidak pernah mendakwakan diri, berbicara atas nama Allah, atau
mengaku-ngaku menerima wahyu. Maka, bagaimana mungkin dapat diterima akal, orang
yang sangat dipercaya selama 40 tahun kemudian tiba-tiba berdusta? Perjalanan beliau
yang harus tiba-tiba "menyimpang" dan melakukan tindakan yang kontroversial, tanpa
sebab dan justifikasi. Padahal, sampai saat itu, beliau tetap bersama mereka sehingga
mereka selalu mengetahui kondisinya, baik pada saat berada di rumah maupun ketika
bepergian, sendirian atau bersama orang lain.

Firman Allah SWT berikut ini juga mengandung esensi yang sama,

Al-Qur'an 21:10. Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di
dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada
memahaminya?

Rasulullah SAW muncul di tengah-tengah bangsa Arab dengan anugerah Al-Qur'an yang
diturunkan dengan bahasa mereka. Di dalamnya, mereka dan kemuliaan mereka disebut--
juga terdapat peringatan untuk mereka agar menyembah Allah, serta tentang risalah dan
perjalanan mereka--maka apakah mereka tidak berpikir dan memahami nilai yang besar
ini?

Ayat lainnya adalah seperti berikut,

Al-Qur'an 23:80. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang
(mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?

Dalam ayat di ini dipaparkan bagaimana aktivitas Allah di dalam kosmos ini: menghidupkan
dan mematikan serta menggilir siang dan malam. Ini semua merupakan tanda-tanda
kesempurnaan kekuasaan Allah, keluasan kehendak-Nya, dan ketinggian hikmah-Nya bagi
orang yang mempunyai akal, cerdas, dan mampu merenung. Maka apakah kalian tidak
berpikir, wahai orang-orang yang sombong dan ingkar?

Setelah menceritakan tentang bangsa Luth, dijelaskan pula bagaimana Allah


menghancurkan kampung mereka dengan cara membalik tanah tempat mereka berpijak.
Allah SWT berfirman,
Al-Qur'an 37:137-138. Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan
melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi, dan di waktu malam. Maka apakah kamu
tidak memikirkan?

Kemudian redaksi "apakah kamu tidak memikirkannya" kembali terulang melalui lisan Nabi
Hud AS dan Nabi Ibrahim AS.

Nabi Hud AS bersabda dalam firman Allah,

Al-Qur'an 11:51. Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini.
Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu
memikirkan (nya)?"

Maksudnya, orang yang tidak meminta gaji dan balasan dari dakwah yang dilakukannya,
bagi orang-orang yang berakal berarti ia bebas dari tuduhan.

Nabi Ibrahim AS bersabda kepada kaumnya dalam firman Allah--ketika mereka


menanyakan siapa yang menghancurkan berhala-berhala mereka--sambil menyindir
mereka,

Al-Qur'an 21:63-67. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang
melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". Maka
mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu
sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)", kemudian kepala mereka
jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa
berhala-berhala itu tidak dapat berbicara". Ibrahim berkata: "Maka mengapakah kamu
menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak
(pula) memberi mudarat kepada kamu?" Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu
sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?

Orang yang menyembah selain Allah, yang tidak dapat memberikan manfaat atau memberi
celaka, seperti batu yang dapat dipecahkan berkeping-keping dan jika ditanya tidak mampu
menjawab, maka ia tidak pantas dimasukkan dalam kelompok orang yang berakal. Hampir
sama dengan redaksi tersebut adalah firman Allah SWT (setelah berfirman tentang setan
dan peringatan akan bahaya mereka),

Al-Qur'an 36:62. Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar di


antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?

Satu redaksional yang bersifat mengingkari datang dengan pelaku orang ketiga bukan
orang kedua, seperti dalam firman Allah SWT,

Al-Qur'an 36:68. Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami
kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?

Term Ta'qilun dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an 2:242. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-


hukum-Nya) supaya kamu memahaminya.

Al-Qur'an 3:118. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-
hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan
kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika
kamu memahaminya.

Al-Qur'an 24:61. Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang,
tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama
mereka) di rumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di
rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, di
rumah saudara bapakmu yang laki-laki di rumah saudara bapakmu yang perempuan, di
rumah saudara ibumu yang laki-laki di rumah saudara ibumu yang perempuan, di rumah
yang kamu miliki kuncinya atau di rumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi
kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki
(suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada
(penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan
dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat
(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.

Al-Qur'an 57:17. Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi


sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda
kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya.

Al-Qur'an 6:151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena
takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan
janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar".
Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami
(nya).

Al-Qur'an 12:2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan


berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.

Al-Qur'an 43:3. Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya
kamu memahami (nya).

Term Ya'qilun Bersifat Menetapkan dan Mengingkari

Al-Qur'an 2:170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah
diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang
telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti
juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak
mendapat petunjuk?"

Al-Qur'an 2:171. Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah
seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan
dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak
mengerti.

Al-Qur'an 5:58. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang,
mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena
mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.

Al-Qur'an 5:103. Allah sekali-kali tidak pernah mensyariatkan adanya bahiirah, saaibah,
washiilah dan h haam. Akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap
Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti.

Al-Qur'an 8:22. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah
ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa pun.

Al-Qur'an 10:42. Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. Apakah kamu
dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak mengerti.

Al-Qur'an 10:100. Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah;
dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan
akalnya.

Al-Qur'an 29:63. Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah
yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah
matinya?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah",
tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya).

Al-Qur'an 49:4. Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar(mu)
kebanyakan mereka tidak mengerti.

Al-Qur'an 59:14. Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu,
kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan
antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati
mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum
yang tidak mengerti.

Al-Qur'an 25:43-44. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa


nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,
atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami.
Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
jalannya (dari binatang ternak itu).

Ayat-ayat Kauniyah adalah Objek Kajian Akal

Al-Qur'an 2:164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis
hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan.

Al-Qur'an 30:24. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan


kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan
dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan
akalnya.

Al-Qur'an 45:5. dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah
dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada
perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.

Al-Qur'an 13:4. Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-
kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak
bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman
itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.

Al-Qur'an 16:66-67. Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam
perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi
orang-orang yang meminumnya. Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat
minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.

Al-Qur'an 16:12. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu.
Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memahami (nya),

Al-Qur'an 29:35. Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata
bagi orang-orang yang berakal.

Al-Qur'an 22:46. maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka
mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang
dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang
buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

QS. 30:28. Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada
diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam
(memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu; maka kamu sama dengan mereka
dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu
takut kepada dirimu sendiri? Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang
berakal.

Al-Qur'an 67:10-11. Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau


memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka
yang menyala-nyala". Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.

Dan lain sebagainya.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AYAT-AYAT ILLAHIAH DALAM ALKITAB
Tuhan itu Esa (monoteisme), bukan Trinitas

1. Tauhid Nabi Musa.

Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain
kecuali Dia. (Ulangan 4:35)

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (Ulangan 6:4)

Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang
mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang
menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku.
(Ulangan 32:39)

2. Tauhid Nabi Daud.

Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau
dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga
kami. (II Samuel 7:22)

Tidak ada seperti Engkau di antara para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang
Kaubuat. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu,
ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu. Sebab Engkau besar dan melakukan
keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya
TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan
nama-Mu. Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku,
dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya; (Mazmur 86:8-12)

3. Tauhid Nabi Sulaiman.

Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah


Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit, lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak
ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara
perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup
di hadapan-Mu; (I Raja-raja 8:22-23)

4. Tauhid Nabi Yesaya.


"Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah
Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia.
Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah
TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. (Yesaya 43:10-11)

Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang
terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku. (Yesaya
44:6)

Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah
mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari
terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah
TUHAN dan tidak ada yang lain, (Yesaya 45:5-6)

Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak
ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, (Yesaya 46:9)

5. Tauhid Nabi Isa/Yesus.

Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita,
Tuhan itu esa. (Markus 12:29)

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa
yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku
sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3)

Nabi Isa/Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan

1. Yesus lebih kecil daripada Tuhan.

Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan
seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (Yohanes 10:29)

2. Tuhan lebih besar daripada Yesus.

Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang
kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena
Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
3. Yesus duduk di sebelah kanan Tuhan.

Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu
duduk di sebelah kanan Allah. (Markus 16:19)

4. Yesus berdiri di sebelah kanan Tuhan.

Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat
kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. (Kisah Para Rasul 7:55)

5. Allah tahu datangnya hari kiamat, sedang Yesus tidak tahu.

Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga
tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)

6. Yesus bersyukur kepada Tuhan.

Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan
bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai,
tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. (Matius 11:25)

Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur
kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan
bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa,
itulah yang berkenan kepada-Mu. (Lukas 10:21)

7. Yesus disetir oleh Tuhan.

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa
yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku
sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)

Nabi Isa/Yesus adalah utusan Tuhan (Rasul Allah)

Dalil: Matius 15:24; Markus 9:37; Yohanes 5:24,30; 7:29,33; 8:16,18,26; 9:4; 10:36; 11:42;
13:20; 16:5; 17:3,8,23,25.

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(Matius 15:24)

"Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.
Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang
mengutus Aku." (Markus 9:37)

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan


percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut
dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Yohanes 5:24)

Tidak ada Dosa Waris dan Penebusan Dosa

Para nabi Allah tidak ada yang mengajarkan Dosa Waris dan Penebusan Dosa. Risalah
Allah yang dibawa oleh semua nabi-Nya itu pada hakikatnya sama saja, yaitu Tauhid dan
amal shalih. Semua nabi menekankan adanya tanggung jawab individu atas segala
perbuatan setiap manusia.

Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung
kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang
benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung
atasnya. (Yehezkiel 18:20)

Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena
ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri. (Ulangan 24:16)

Pada waktu itu orang tidak akan berkata lagi: Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi
anak-anaknya menjadi ngilu, melainkan: Setiap orang akan mati karena kesalahannya
sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri menjadi ngilu.
(Yeremia 31:29-30)

Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum mati olehnya, melainkan ia bertindak sesuai
dengan apa yang tertulis dalam Taurat, yakni kitab Musa, di mana TUHAN telah memberi
perintah: "Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena
ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya sendiri." (II Tawarikh 25:4)

Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-
Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (Matius
16:27)

Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak
itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang
seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. (Markus 10:14)

Ramalan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW


Ramalan ini masih bisa diidentifikasi secara jelas dalam Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru namun dengan tingkat pemahaman yang tinggi.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AYAT-AYAT IRRASIONAL DALAM ALKITAB

Berikut ini beberapa contoh ayat-ayat Alkitab yang tidak masuk akal (irrasional), yang
menunjukkan bahwa ayat-ayat di bawah ini sama sekali bukan firman Tuhan, tetapi
merupakan karya tulis tangan manusia yang kurang profesional:

1. Anak lebih tua 2 tahun daripada ayahnya.

Dalam 2 Tawarikh 21:5,19-20, dikatakan bahwa Yoram berusia 32 tahun pada waktu
menjadi raja dan memerintah Yerusalem, lalu meninggal karena penyakit pada tahun
kedelapan masa pemerintahannya, yang berarti ia meninggal pada usia 40 tahun.
Sementara itu, dalam 2 Tawarikh 22:1-2, setelah Yoram meninggal, ia digantikan oleh
Ahazia, anaknya yang berusia 42 tahun. Jadi, Ahazia lebih tua 2 tahun daripada ayahnya.

Yoram berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun
lamanya ia memerintah di Yerusalem ... Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah
lewat dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan
penderitaan yang hebat. Rakyatnya tidak menyalakan api baginya seperti yang diperbuat
mereka bagi nenek moyangnya. Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi
raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak
dicintai orang. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja. (2
Tawarikh 21:5,19-20)

Lalu penduduk Yerusalem mengangkat Ahazia, anaknya yang bungsu, menjadi raja
menggantikan dia, karena semua anaknya yang lebih tua umurnya telah dibunuh oleh
gerombolan yang datang ke tempat perkemahan bersama-sama orang-orang Arab.
Dengan demikian Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja. Ahazia berumur empat
puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di
Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri. (2 Tawarikh 22:1-2)

2. Usia 11 tahun sudah punya anak.

Dalam 2 Raja-raja 16:2, dikatakan bahwa Ahas berumur 20 tahun ketika naik menjadi raja
dan memerintah kerajaan selama 16 tahun. Sepeninggal Ahas, tahta kerajaan diganti oleh
Hizkia, anaknya (2 Raja-raja 16:20). Smentara itu, dalam 2 Raja-raja 18:2, dijelaskan
bahwa umur Hizkia ketika menggantikan ayahnya menjadi raja adalah 25 tahun. Jadi, dalam
usia 11 tahun Ahas sudah punya anak??!!

Ahas berumur dua puluh tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun
lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata
TUHAN, Allahnya, seperti Daud, bapa leluhurnya, (2 Raja-raja 16:2)
Kemudian Ahas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia
dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Hizkia, anaknya, menjadi
raja menggantikan dia. (2 Raja-raja 16:20)

Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia, anak Ahas raja
Yehuda menjadi raja. Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan
dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi,
anak Zakharia. (2 Raja-aja 18:1-2)

3. Tuhan salah hitung.

Dalam Kejadian 46:8-15, daftar nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir berjumlah 34
nama, tetapi pada ayat 15 disebutkan: "Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah
33 jiwa." Pakai Tuhan tidak pandai berhitung??

Inilah nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir, yakni Yakub beserta keturunannya.
Anak sulung Yakub ialah Ruben. Anak-anak Ruben ialah Henokh, Palu, Hezron dan
Karmi. Anak-anak Simeon ialah Yemuel, Yamin, Ohad, Yakhin dan Zohar serta Saul, anak
seorang perempuan Kanaan. Anak-anak Lewi ialah Gerson, Kehat dan Merari. Anak-anak
Yehuda ialah Er, Onan, Syela, Peres dan Zerah; tetapi Er dan Onan mati di tanah
Kanaan; dan anak-anak Peres ialah Hezron dan Hamul. Anak-anak Isakhar ialah Tola,
Pua, Ayub dan Simron. Anak-anak Zebulon ialah Sered, Elon dan Yahleel. Itulah
keturunan Lea, yang melahirkan bagi Yakub di Padan-Aram anak-anak lelaki serta Dina
juga, anaknya yang perempuan. Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah tiga
puluh tiga jiwa. (Kejadian 46:8-15)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AYAT-AYAT ALKITAB YANG MUSTAHIL
DIPRAKTEKKAN
1. Hukum Sabat

Hari Sabat (sabtu) adalah hari tuhan yang harus dikuduskan. Pada hari itu setiap orang
dilarang bekerja, dilarang memasang api di rumah (lampu, kompor, dan lain-lain) karena
Sabat adalah hari perhentian penuh. Orang yang bekerja pada hari Sabtu harus dihukunm
mati (Keluaran 20:8-11, 31:15, 35:2-3). Ayat ini mustahil dipraktekan di jaman modern.
Siapa yang sanggup mengamalkan? Siapa yang mau dibunuh apabila melanggar hukum
Sabat?

2. Bunuh orang kafir dan musyrik !! (Ulangan 13:6-9)

Ayat ini memerintahkan kewajiban membunuh orang yang mengajak menyembah tuhan
selain Allah. Ayat ini tidak bisa diterapkan. Buktinya umat Yahudi dan Kristen tidak pernah
membunuh umat Hindu, Budha, Kong Hu Chu, dan lain-lain.

3. Dilarang memakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan (Imamat 19:19)

Bila ayat ini diamalkan, maka manusia akan kembali kepada jaman primitif, ketinggalan
jaman, ketinggalan gaya dan tidak modernis.

4. Cungkil mata yang menyesatkan orang untuk berbuat dosa (Matius 5:-29)

Secara Letterlijk maupun Figuurlijk, ayat ini mustahil dipakai. Bila diterapkan, maka banyak
orang Kristen menjadi buta.

5. Potong kaki dan tangan orang yang menyesatkan ke arah dosa (Matius l8:8-9)

Secara Letterlijk maupun Figuurlijk, ayat ini mustahil dipakai. Bila diterapkan, maka banyak
orang kristen menjadi pincang dan buntung.

6. Dilarang melawan penjahat (Matius 5:39-44)

Ayat ini mustahil dipraktekkan di masyarakat manapun. Bila ajaran ini diterapkan, maka
menghancurkan tatanan sosial dan keamanan masyarakat. Apa jadinya di masyarakat
apabila suatu kejahatan tidak dilawan? Tidak melawan kejahatan berarti mendukung
kejahatan. Bila kejahatan tidak dilawan, berarti mendukung kejahatan. Bila kejahatan tidak
dilawan, maka kriminalitas akan meningkat dan subur berkembang.
7. Kasihilah musuhmu (Lukas 6:27-29)

Ajaran ini sangat menguntungkan penjajah.

8. Dilarang membawa perbekalan, dilarang membawa dua helai baju dan dilarang
membawa kasur dalam perjalanan (Matius 10:9-10)

Kenyataannya, umat Kristen sendiri tak ada yang bisa mengamalkan ayat ini.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AYAT-AYAT ALKITAB YANG DISKRIMINATIF
1. Perbuatan riba (rente) dilarang dilakukan kepada Israel, tapi boleh dilakukan
kepada non Israel (Ulangan 23:19-20).

"Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan


makanan atau apapun yang dapat dibungakan. Dari orang asing boleh engkau memungut
bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga -- supaya TUHAN,
Allahmu memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk
mendudukinya."

Ayat ini jelas buatan orang Yahudi, sebab tidak mungkin Tuhan berlaku diskriminatif dengan
melarang mengambil bunga uang kepada bangsa Yahudi, sementara mengambil bunga
kepada orang selain Yahudi diperbolehkan. Dan sangat bertentangan dengan kitab Keluaran
22:25: "Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang umat-Ku, orang miskin di
antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih hutang terhadap dia;
janganlah kamu bebankan bunga kepadanya".

2. Tuhan meracuni orang asing (Ulangan 14:21).

"Janganlah kamu memakan bangkai apapun, tetapi boleh kauberikan kepada pendatang
yang di dalam tempatmu untuk dimakan, atau boleh kaujual kepada orang asing; sebab
engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu. Janganlah kaumasak anak kambing
dalam air susu induknya."

Hah?! Tuhan mau meracuni bangsa asing? Benar-benar rasialis!

3. Yang akan disebut keturunan Abraham adalah keturunan Ishak (Kejadian 21:12).

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan
budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau
mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.

Menurut catatan Alkitab, Abraham memiliki beberapa orang anak, diantara mereka adalah
Ismail dan Ishak. Tetapi menurut ayat di atas, yang akan disebut keturunan Abraham adalah
yang berasal dari Ishak. Benar-benar rasialis dan diskriminatif !

4. Jika Yesus adalah Tuhan, maka ia telah berlaku diskriminatif kepada non
Israel/Yahudi (Matius 10:5-6).

"Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah
kamu menyimpang ke negeri orang-orang non Yahudi atau masuk ke dalam kota orang
Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Sungguh sangat diskriminatif pernyataan Tuhan di atas!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AYAT-AYAT RAMALAN ALKITAB YANG MELESET
TAK TERPENUHI
1. Ramalan Paulus tentang kedatangan Yesus (I Tesalonika 4:16-17).

Dalam ayat ini Paulus meramalkan bahwa setelah kebangkitan Yesus dari kubur, dia dan
seluruh pengikutnya yang masih hidup itu akan diangkat bersama-sama dengan Yesus
dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Ramalan ini tidak terpenuhi, bukan Yesus
yang menjemput Paulus, tapi pedang kaisar Nero yang memenggal leher Paulus di Roma
tahun 64 M.

Ramalan Paulus ini tidak akan terjadi, meski dia diberi waktu 2000 tahun lagi untuk
menunggu kegenapan nubuatnya.

2. Ramalan kedatangan Yesus (Matius 10:23; 16:28; Markus 9:1 dan Lukas 9:27).

Yesus menubuatkan bahwa dia dan kerajaan Allah akan datang sebelum para muridnya
selesai mengunjungi kota-kota Israel. Ramalan ini meleset jauh, sebab sampai saat ini
Yesus belum juga turun datang kembali ke dunia. Padahal para murid Yesus sudah mati
semua 2000 tahun yang lalu.

3. Hak keturunan Abraham (Kejadian 21:12).

Dalam ayat ini Tuhan menubuatkan bahwa yang disebut keturunan Abraham adalah berasal
dari Ishak. Nubuat ini meleset jauh lebih besar, Sebab dalam I Tawarikh 1:28-30 Ismail juga
disebut sebagai anak keturunan Abraham.

4. Ramalan Tuhan Meleset (Yeremia 34:4-5)

Dalam ayat Tuhan berfirman bahwa Zedekia, raja Yehuda tidak akan mati oleh pedang,
melaikan akan mati dengan damai. Nubuat ini meleset jauh, dalam kitab Yeremia 52:10-11
diceritakan bahwa pada akhir hayatnya Zedekia tewas ditangan raja Babel. Sebelum
meninggal, mata Zedekia dibutakan, lalu dibelenggu dengan rantai tembaga. Kemudian
ditaruh dalam rumah hukuman sampai meninggal.

5. Nubuat Tuhan tidak terjadi (Yeremia 36: 30).

Dalam kitab Yeremia 36: 30 Tuhan berfirman bahwa keturunan Yoyakim tidak ada yang naik
tahta kerajaan Daud. Nubuat ini ternyata meleset. Diceritakan dalam kitab II Raja-raja 24:6
bahwa sepeninggal Yoyakim, yang naik tahta menggantikannya adalah Yoyakhin, anaknya.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AYAT-AYAT TAKHAYUL (MISTIS) DALAM ALKITAB
Simson (Inggris: Samson) adalah utusan Tuhan yang sakti mandraguna selama rambutnya
tidak dicukur. (Hakim-hakim 16:1-22).

Diceritakan dalam kitab Hakim-hakim 16:1-22 bahwa Samson adalah utusan Tuhan yang
sakti mandraguna. Dia bisa mencabut kedua daun pintu gerbang kota beserta kedua tiang
dan semua palangnya, lalu semuanya diletakkan di atas kedua bahunya dan dipindahkan ke
puncak gunung (ayat 3). Tapi sayangnya dia jatuh cinta kepada seorang pelacur (wanita
sundal) yang bernama Delila. Delila disewa oleh raja Filistin dengan bayaran 1100 uang
perak untuk mencari rahasia Samson (ayat 5).

Di atas pangkuan pelacur Delila, akhirnya Samson tergoda rayuan dan bujukan sehingga
membuka rahasia kesaktiannya. Bahwa jika rambut kepalanya dicukur, maka seluruh
kekuatannya akan musnah dan dia menjadi orang lemah (ayat 17). Maka setelah nabi
Samson tertidur di atas pangkuan pelacur Delila, rambutnya dicukur. Lalu musnahlah seluruh
kesaktian dan kekuatan Samson, (ayat 19). Kemudian kedua mata Samson dicungkil
sehingga jadilah Samson buta mata akibat rahasia kesaktiannya dicukur (ayat 21).

Cerita ini adalah cerita takhayul (mistik) yang biasanya berkembang di masyarakat primitif.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BAGIAN-BAGIAN YANG HILANG DALAM ALKITAB (BIBLE)

Melalui penelitian yang cermat terhadap teks-teks Alkitab (Bible), utamanya teks-teks
Alkitab berbahasa Ibrani yang usianya sudah sangat tua, kita dapat menemukan banyak
dokumen penting atau kata-kata dalam teks-teks tertentu dalam Alkitab yang hilang atau
sengaja dihilangkan. Beberapa contoh berikut perlu ditunjukkan untuk membuktikan bahwa
banyak hal yang hilang atau sengaja dihilangkan dalam (atau sebagaimana tersebut dalam)
Alkitab.

1. Banyak dokumen atau kitab yang hilang. Dua di antaranya merupakan kitab-kitab yang
sangat penting, yaitu:

- Kitab Taurat Allah (Ulangan 31:9; Yosua 24:25-26; 2 Raja-raja 22:8).

- Kitab Injil Allah (Markus 1:14; Matius 4:23; Lukas 4:43).

2. Dalam Kitab Kejadian 4:8, terdapat kata-kata Kain kepada adiknya, Habel, yang hilang
atau sengaja dihilangkan (baca: New/King James Version Bible). Perhatikan bak-baik bunyi
ayatnya:

Kata Kain kepada Habel, adiknya--Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul
Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.1

Apa yang dikatakan Kain kepada Habel?

3. Dalam Kitab 1 Samuel 13:1, terdapat kata-kata (umur Saul) yang hilang atau sengaja
dihilangkan (baca: New Revised Standard Bible). Perhatikan baik-baik bunyi ayatnya:

Saul berumur--tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia memerintah atas Israel.2

Berapa umur Saul ketika menjadi raja?

4. Dalam Kitab 2 Samuel 6:2, terdapat nama tempat yang hilang atau sengaja dihilangkan
(baca: The Douay-Rheims Bible). Perhatikan baik-baik bunyi ayatnya:

Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dengan seluruh rakyat yang menyertainya dari
bangsa Yehuda, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama
TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.3
Di kota mana letak tabut Allah tersebut?

5. Dalam Kitab 2 Tawarikh 33:10, terdapat firman Tuhan yang hilang atau sengaja
dihilangkan. Perhatikan baik-baik bunyi ayatnya:

Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Manasye dan rakyatnya--, tetapi mereka tidak
menghiraukannya.

Bagaimana bunyi firman Tuhan itu?

Dan lain sebagainya.

Sumber: Kritik Bibel karya Baruch Spinoza (1632-1677 M), Cetakan I, September
2004.

Keterangan:

1. Dalam versi Alkitab Indonesia, kata-kata yang hilang itu diisi dengan kata-kata: "Marilah
kita pergi ke padang.", sehingga bunyi ayatnya menjadi: Kata Kain kepada Habel, adiknya:
"Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul
Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

2. Dalam versi Alkitab Indonesia, kata-kata yang hilang itu diisi dengan kata: "sekian",
sehingga bunyi ayatnya menjadi: Saul berumur sekian tahun ketika ia menjadi raja; dua
tahun ia memerintah atas Israel.

3. Dalam versi Alkitab Indonesia, kata Ibrani "baalem-Yehuda" diterjemahkan sebagai


"Baale-Yehuda", seolah-olah kata itu nama tempat (padahal kata Ibrani "baalem" adalah
bentuk jamak yang berarti "bangsa", jadi "baalem-Yehuda" = "bangsa Yehuda"), sehingga
bunyi ayatnya menjadi: Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda
dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang
disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN KETUHANAN YESUS I: TIDAK ADA
BUKTI KETUHANAN YESUS

[
Al-Qur'an 21:24-25. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah (hai
Muhammad): "Unjukkanlah hujahmu! (Al Qur'an) ini adalah peringatan bagi orang-orang
yang bersamaku, dan peringatan orang-orang yang sebelumku". Sebenarnya kebanyakan
mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling. Dan Kami tidak mengutus
seorang rasul pun sebelum kamu (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya:
"Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian
akan Aku".]

[Al-Qur'an 5:68. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen), kamu tidak dipandang
beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan apa (Al
Qur'an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada
kebanyakan dari mereka (Ahli Kitab); maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-
orang yang kafir itu.]

1. Bukti yang Tidak Memadai.

Yesus lahir dalam keadaan suci. Orang Kristen sering kali menyebut berbagai keajaiban
yang ditunjukkannya sebagai bukti ketuhanannya. Jelas, dasar pemikiran ini lemah. Di
dalam Alkitab dikisahkan penciptaan Adam tanpa ayah dan ibu (Kejadian 2), juga tentang
mukjizat Nabi Elisa (2 Raja-raja 4,5,6). Bahkan, Alkitab sendiri menjelaskan bahwa
Melkisedek, raja Salem, adalah seorang imam yang tidak berbapak, tidak beribu, tidak
bersilsilah, tidak berawal, dan tidak berakhir, karena ia sama dengan anak Allah (Kejadian
14:18; Ibrani 7:3). Meskipun ketiga pribadi tersebut secara umum memiliki kualifikasi yang
sama dengan Yesus, tidak ada seorang Kristen pun yang menuhankannya.

Di dalam teks Alkitab, Yesus menggunakan istilah "anak manusia", "anak Allah", "mesias",
dan "saviour" (juru selamat), namun istilah2 tersebut juga digunakan untuk merujuk kepada
orang2 selain Yesus. Misalnya, Yehezkiel disebut sebagai "anak manusia" (Yehezkiel 3:1).
Selain itu, Yesus menyebut para pembawa kedamaian sebagai "anak-anak Allah" (Matius
5:9). Sikap mendua para penerjemah Alkitab terlihat dengan diterjemahkannya kata
"mesias" yang tidak menunjuk kepada Yesus sebagai "orang yang Kuurapi". Misalnya,
Koresy, raja Persia, diterjemahkan sebagai "orang yang Kuurapi" (Yesaya 45:1),
padahal kata asli Ibraninya adalah "mesias". Lihat juga Mazmur 2:2, dimana "mesias" yang
menunjuk kepada Daud diterjemahkan sebagai "yang diurapi-Nya", padahal kata asli
Ibraninya adalah "mesias". Sementara itu, ayat2 yang menunjuk kepada Yesus mereka
terjemahkan dengan "mesias" atau padanan kata Yunani "kristus". Dengan cara ini,
mereka berusaha memberikan kesan bahwa hanya ada satu Mesias. Untuk orang selain
Yesus, mereka menggunakan kata "penolong" (2 Raja-raja 13:5), tetapi untuk ayat2 yang
menunjuk Yesus, mereka terjemahkan sebagai "juru selamat", padahal sama2 mengemban
misi "saviour".

Persekongkolan dalam aktivitas penerjemahan modern dapat ditunjukkan dengan mudah.


Alkitab King James 1611 tersebar secara luas. Bandingkan Alkitab tersebut dengan versi
terjemahan yang lebih akhir, misalnya New American Bible. Pada Alkitab yang pertama, di
dalam 2 Raja-raja 13:5 kita dapatkan kata "saviour", sedangkan pada New American Bible,
kata itu diganti dengan sinonimnya, "deliverer".

Jelasnya, menurut Alkitab sendiri, "juru selamat" itu tidak hanya menunjuk kepada Yesus
maupun Tuhan (Yesaya 43:3), tetapi juga menunjuk kepada orang2 lain selain Yesus, hanya
saja mereka menerjemahkannya secara tidak fair (2 Raja-raja 13:5, Nehemia 9:27 dan
Obaja 1:21, saviours, bentuk jamak).

Ada pernyataan lain yang dapat disebutkan di sini. Dalam Yohanes 8:58 dikatakan,
"...sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Seandainya Yesus bermaksud mengklaim bahwa
ia telah hidup sebelum Abraham, apakah itu merupakan alasan yang cukup kuat untuk
menyatakan bahwa ia adalah Tuhan? Orang Kristen mungkin tidak mengira bahwa Nabi
Yeremia juga telah mengalami kehidupan sebelum manusia (Yeremia 1:5). Seharusnya,
mereka menafsirkan pernyataan di dalam Yeremia tersebut dengan cara yang sama ketika
mereka menafsirkan Yohanes 8:58, yaitu secara harfiah. Namun, mengapa mereka tidak
menerapkan pemahaman yang sama?

2. Bukti yang Mendua.

Di dalam Yohanes 14:10 Yesus berkata, "...Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku..."
dan di dalam Yohanes 10:30 Yesus mengatakan, "Aku dan Bapa adalah satu." Bahasa
Yunani menerjemahkan "satu" dengan "hen". Beberapa sarjana menegaskan bahwa
satu2nya pemahaman yang mungkin dari kata tersebut adalah "satu dalam esensi atau
wujud". Namun, kedua pernyataan itu tidak berdasar, satu contoh untuk membantahnya
sudah cukup. Kata2 yang sama dipakai oleh Yesus di dalam Yohanes 17:11,21,22,23
menunjukkan bahwa Yesus dan murid2nya berada di dalam satu kesatuan. Dengan
demikian, kedua pernyataan yang dinisbahkan penulisnya ke dalam mulut Yesus di atas
belumlah cukup untuk menunjukkan ketuhanan Yesus.

Kalimat lain yang sering dikemukakan oleh kalangan Kristen adalah apa yang dikatakan
sebagai pernyataan Yesus di dalam Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal..." Orang Kristen
mengatakan bahwa kata "tunggal" dalam ayat itu secara khusus mengacu kepada Yesus,
bukan "anak-anak Allah" yang lain. Ini juga menunjukkan sikap mereka yang tidak
konsisten, sebab dalam Keluaran 4:22 dikatakan bahwa Israel adalah anak sulung Allah,
dan dalam Yeremia 31:9 dikatakan bahwa Efraim adalah anak sulung Allah. Jadi,
bagaimana mungkin Yesus disebut sebagai anak tunggal Allah? Lebih jauh, kata "tunggal"
juga terdapat dalam Ibrani 11:17 yang mengacu kepada Ishak. Sementara itu, Alkitab
sendiri menjelaskan bahwa kakak Ishak, Ismael, hidup lebih lama daripada ayahnya
(Kejadian 25:9). Dengan demikian, Ishak tidak pernah secara tegas mengatakan dirinya
sebagai anak tunggal Abraham. Sadar akan kejanggalan ini, sarjana Kristen tidak
menafsirkan kata tersebut secara harfiah. Namun, mengapa hal itu tidak mereka terapkan
juga pada Yohanes 3:16? Sekali lagi, sikap mendua ini membuktikan bahwa Yohanes 3:16
adalah bukti yang tidak meyakinkan.

Diakui atau tidak, istilah "Bapa" yang dipakai Yesus ketika ia berbicara dengan Tuhan juga
menimbulkan kontroversi. Tetapi, pada kesempatan ini, kami sekedar ingin menunjukkan
bahwa penggunaan istilah tersebut oleh Yesus bukanlah bukti yang meyakinkan bahwa
Tuhan adalah Bapa dari Yesus. Semua orang Kristen memakai kata "Bapa" ketika
menyebut Tuhan. Bahkan, orang Yahudi pun memakai istilah itu (Yohanes 8:41).

Sementara itu, sarjana tertentu menggunakan ayat Markus 14:36 (yang di dalamnya Yesus
menggunakan kata "Abba" untuk Bapa) sebagai landasan argumentasi. Menurut mereka,
penggunaan kata "Abba" menunjukkan adanya hubungan yang sangat unik antara Yesus
dan Tuhan, yaitu antara Tuhan Anak dan Tuhan Bapa. Namun, argumentasi ini sangat
lemah karena bagian2 kitab suci seperti Roma 8:15 dan Galatia 4:6 menyebutkan bahwa
setiap orang Kristen dianjurkan memakai istilah "Abba" jika menyebut Tuhan.

3. Bukti yang Lemah.

Di dalam sebuah kisah dalam Perjanjian Baru (Yohanes 20:28), disebutkan bahwa Tomas
mengatakan, "My Lord and my God" (Tuanku dan Tuhanku). Orang Kristen bersikukuh
bahwa Tomas menyebut Yesus dengan kedua sebutan itu. Orang Islam tidak keberatan
terhadap istilah "lord" karena kata tersebut (sebagaimana dijelaskan di dalam Alkitab)
mempunyai arti "tuan", kecuali bagian2 tertentu dalam Perjanjian Lama, kata "lord" bisa
disetarakan dengan "God". Misalnya, dalam Mazmur 110:1 terdapat dua kata "lord", yang
pertama berarti "Tuhan", sedang yang kedua berarti "tuan". Sara juga memanggil suaminya
dengan sebutan "Lord" (1 Petrus 3:6). Pendapat Tomas yang menyatakan bahwa Yesus
adalah "Tuhan" adalah masalah lain. Yesus menunjukkan bahwa kitab2 Perjanjian Lama
sendiri menyebut orang2 sebagai "Allah" atau "God" (Yohanes 10:34, Mazmur 82:6),
bahkan Musa diangkat Tuhan sebagai "Allah" atau "God" (Keluaran 7:1).

Menurut "doktrin trinitas", perbedaan antara Bapa dan Anak adalah esensial. Namun,
prinsip ini dikaburkan oleh Yohanes 14:9. Di sini Yesus berkata kepada seseorang
bernama Filipus, "...Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa..." Pernyataan
yang secara harfiah sangat tegas itu mengandung sebuah doktrin yang sulit diterima, yaitu
Yesus adalah Bapa. Para penafsir mengatakan bahwa "Bapa" adalah sinonim "Tuhan". Kita
bisa memahami maksud ucapan yang dinisbahkan ke dalam mulut Yesus sebagai "melihat
dia adalah sama dengan melihat Tuhan karena ia adalah Tuhan". Padahal, penulis yang
sama juga menuturkan di dalam Yohanes 5:37, yang merupakan pernyataan Yesus
sebaliknya. Dalam ayat ini, Yesus berkata mengenai Bapa kepada orang banyak, "...Kamu
tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat." Jelaslah,
bahwa Yohanes 14:9 adalah bukti yang lemah.

4. Bukti secara Menyeluruh.

Orang Kristen bersandar pada ayat di dalam Yohanes 5:18, "...karena ia mengatakan
bahwa Allah adalah Bapanya sendiri dan dengan demikian menyamakan dirinya dengan
Allah." Mereka melewatkan ayat2 selanjutnya yang menjelaskan bahwa Yesus
menundukkan dirinya di hadapan Tuhan dan menjelaskan kerendahan posisinya di hadapan
Tuhan, bahkan secara tegas Yesus menyatakan dirinya sebagai rasul/utusan Tuhan
(Yohanes 5:30-31).

Di dalam Matius 2:5, Yesus berkata kepada seorang yang lumpuh, "Hai anak-Ku, dosamu
sudah diampuni." Beberapa orang ahli Taurat yang hadir di situ merasa kaget dan
bertanya2 di dalam hati, "Siapakah yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah sendiri?"
Sementara itu, di dalam ayat Yohanes 12:49 Yesus menafikan inisiatif pribadi dengan
berkata, "Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus
Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan
Aku sampaikan." Lihat juga Yohanes 8:40-42 yang sangat tegas menyatakan bahwa
Yesus hanyalah seorang rasul/utusan Tuhan untuk umat Israel.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN KETUHANAN YESUS II:
KEMUSTAHILAN KETUHANAN YESUS

Alkitab mencatat beberapa


kemustahilan berkaitan dengan dugaan ketuhanan Yesus, misalnya, Yesus sujud
menyembah kepada Allah (Matius 26:39 dan Markus 14:35-36). Selain itu, ketika disalib,
Yesus berteriak memohon pertolongan kepada Allah (Matius 27:46 dan Markus 15:34, teks
ini sebenarnya dikarang dari Mazmur 22:2-6). Yesus juga tidak mengetahui kapan
datangnya hari kiamat (Markus 13:31-32). Bahkan, Yesus menyuruh umatnya untuk berdoa
dan memohon ampun kepada Allah (Matius 6:9-13). Tindakan/sifat2 Yesus tersebut, sangat
mustahil dimiliki oleh Tuhan, tetapi tindakan/sifat2 tersebut hanya mungkin dimiliki oleh
makhluk2-Nya yang sudah semestinya menjadi hamba2-Nya.

Catatan2 Alkitab di atas, jelas2 membantah ketuhanan Yesus. Tetapi mengapa umat
Kristen bersikukuh menuhankan Yesus? Jawabannya terletak pada "doktrin gereja" yang
sudah ditanamkan kepada setiap individu Kristen semenjak ia masih kanak2. Umat Kristen,
pada dasarnya tidak benar2 memahami isi Alkitab yang sebenarnya. Mereka lebih
mendasarkan diri pada apa yang gereja katakan tentang Yesus, bukan berdasarkan pada
apa yang sebenarnya Alkitab katakan tentang Yesus. Di sinilah penyebab kesalahpahaman
umat Kristen tentang pribadi Yesus.

Lebih jauh, hampir semua orang yang mendengar cerita penyaliban ketika itu,
beranggapan bahwa yang disalib itu adalah Yesus, oleh karena rupa orang tersebut
benar2 mirip dengan Yesus. Hal ini dimanfaatkan oleh para sastrawan dari Yunani dan
Romawi (dimana bangsa Romawi ketika itu menjajah Palestina) yang ingin mengabadikan
cerita penyaliban itu, dengan menjadikan Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani
sebagai salah satu sumber karangan mereka. Lebih jauh lagi, nama "injil" yang diklaim umat
Kristen untuk menyebut karya sastrawan "Matius", "Markus", "Lukas", dan "Yohanes", justru
baru muncul pada akhir abad ke-2 Masehi ("Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F.
Dirks). Adapun Kitab Suci Injil yang diturunkan Allah kepada Yesus, sebagaimana
dinarasikan dalam injil2 kanonik di bawah ini, telah hilang dimusnahkan oleh tangan2 Bani
Israel.

Matius 4:23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat
dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan
di antara bangsa itu. (Lihat juga Matius 9:35; 11:1; 24:14; dan 26:13).

Markus 1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil
Allah, (Lihat juga Markus 1:15,38-39; 3:14; 8:35; 10:29; 13:10; 14:9; dan 16:15,20).
Lukas 4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." (Lihat juga Lukas 4:44;
8:1; 9:6; dan 20:1).

Jelasnya, nama "injil" yang diberikan kepada "Matius", "Markus", "Lukas", dan "Yohanes",
BUKANLAH Kitab Suci Injil yang asli, yang diturunkan Allah kepada Yesus. Sedangkan Injil
sebagaimana tersebut dalam ayat2 "injil" kanonik di atas, tentu saja Injil yang asli yang
diturunkan Allah kepada Yesus. Pada waktu itu, sedikit sekali orang yang benar2 tahu dan
mengerti tentang "Injil". Barulah setelah Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, tabir kebohongan Perjanjian Baru itu sedikit demi sedikit semakin terbongkar.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN KETUHANAN YESUS III: YESUS
MEMBANTAH KETUHANANNYA
Simak baik2 pernyataan Yesus menurut 4 injil kanonik di bawah ini yang sangat
tegas membantah ketuhanannya (perhatikan cetak merah):

MATIUS:
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

MARKUS:
12:28. Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal
jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang
kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah
kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa
Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

LUKAS:
4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

YOHANES:
17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Berikut ini kesaksian orang2 Israel dimana Yesus menjalankan misi kerasulannya,
tentang kenabian Yesus (bukan Tuhan):

LUKAS:
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu
berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-
satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari
belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan
Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan
perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk
dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan
bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Perhatikan juga kutipan dua kisah Yesus menurut "Injil" Yohanes berikut ini, yang
menunjukkan bahwa Yesus sama sekali tidak pantas menyandang predikat "Tuhan",
bahkan ia justru menunjukkan penghambaannya di hadapan Tuhan sebagai seorang
Nabi/Rasul Allah bagi umat Israel:

YOHANES:
7:15 Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai
pengetahuan demikian tanpa belajar!"
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari
Dia yang telah mengutus Aku.
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal
dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri,
tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada
ketidakbenaran padanya.

11:33. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang
bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
11:35 Maka menangislah Yesus.
11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"
11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta,
tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"
11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah
gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata
kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya
engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata:
"Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak
yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku."
11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah
ke luar!"
11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan
kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah
kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN KEUNIVERSALAN ALKITAB I: KITAB
MATIUS

Berbagai kitab dalam


Perjanjian Baru mencatat tiga ungkapan yang diduga berasal dari Yesus. Masing-
masing ungkapan tampaknya menunjukkan universalitas kerasulan Yesus dan para
pengikutnya. Dalam uraian berikut, setelah penggambaran singkat mengenai suatu tempat
yang dicantumkan pada ungkapan yang diduga berasal dari Yesus itu, masing-masing dari
ketiga ayat ini dikutip kata-per-kata, dan ayat alkitabiah yang meragukan dikritisi.

CONTOH PERTAMA. Ayat pertama yang harus dipertimbangkan berasal dari Injil Matius.
Tempatnya di Galilee, sebelah utara Palestina. Waktunya beberapa hari setelah dugaan
penyaliban dan kebangkitan-kembali Yesus,1 ketika sedikitnya sebelas orang murid2
melakukan perjalanan beberapa hari dari Yerusalem, tempat mereka merayakan Minggu
Paskah, menuju Galilee.

Kini sebelas orang murid itu pergi ke Galilee, menuju gunung tempat mereka dulu
pernah dituntun ke sana oleh Yesus. Ketika mereka melihatnya, mereka
menyembahnya; tetapi sebagian ragu. Kemudian Yesus datang dan berkata kepada
mereka, "Seluruh kekuasaan di langit dan di bumi telah diberikan kepadaku. Oleh
karenanya, pergilan dan carilah murid-murid dari seluruh bangsa, dengan
membaptis mereka atas nama Bapa, Putra, dan roh Kudus, serta mengajarkan
kepada mereka untuk mentaati segala hal yang telah aku perintahkan kepadamu.
Dan ingatlah, aku selalu bersamamu, hingga akhir zaman".3

Kelihatannya, ayat di atas merupakan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus menyatakan
kerasulan universal. Akan tetapi, ada banyak kekurangan penting dan serius dalam ayat di
atas. Sekarang, mari kita telaah kekurangan-kekurangan ini.

Pertama dan terpenting harus diingat bahwa Matius menggambarkan pernyataan di atas
dari mulut Yesus "yang dibangkitkan", bukan dari saat Yesus melaksanakan misi "kerasulan
di dunia". Dalam kitab-kitab Perjanjian Baru, penggunaan konsep Yesus "yang dibangkitkan"
sering kali berupa sandi yang menunjukkan bahwa apa yang disebut "saksi" benar-benar
telah mengalami satu "penampakan". Dalam hal ini, kita harus mempertimbangkan kasus
"penampakan" Paulus (saul Tarsus) ketika ia melakukan perjalanan dari Yerusalem ke
Damaskus, dengan maksud untuk menyiksa para pengikut awal Yesus.4 Jelasnya, sebuah
"penampakan" - dengan otoritasnya sendiri - tidak bisa mengklaim jenis kepercayaan
historis yang sama seperti kata yang diucapkan Yesus selama masa hidup dan
penasbihannya. Seperti diketahui, keraguan yang nyata mengenai keakuratan sejarah
pernyataan di atas menjadi sangat jelas.

Kedua, ungkapan Yesus yang dilaporkan dan diduga merupakan perintah kepada murid-
muridnya adalah satu rumusan pembaptisan liturgis dalam bentuk literer yang menunjukkan
asal-muasalnya dalam gereja-gereja Kristen awal. Dengan penyuntingan dan paredaksian
kemudian atas Matius, rumusan pembaptisan liturgis ini tampaknya telah dimodifikasi
menjadi [berasal dari] kata-kata Yesus "yang dibangkitkan", karenanya, bentuk analisis
kritis (Formgeschichte) atas ungkapan itu mengarah pada penisbahannya dengan gereja-
gereja Kristen awal, yang sampai batas tertentu kemungkinan tidak lebih awal daripada
abad ke-2 M. bahwa rumusan pembaptisan ini menunjuk pada waktu yang jauh lebih
belakangan daripada Yesus bisa dilihat dengan adanya fakta bahwa para murid melanjutkan
pembaptisan hanya atas nama Yesus, dengan menghindari setiap penyebutan trinitas dalam
rumusan pembaptisan liturgisnya.

Petrus berkata kepada mereka, "Bertobatlah, dan dibaptislah setiap orang dari
kalian atas nama Yesus Kristus sehingga dosa-dosa kalian bisa diampuni; dan kalian
akan menerima anugrah dari Roh Kudus.5

Ketiga, kritik teks menunjukkan bahwa ayat dari Matius di atas mendapatkan banyak
sisipan dan penambahan kemudian. Misalnya, dalam kutipan abad ke-4 M dari ayat di atas,
Eusebius6 menyatakan sebagai "membaptis mereka atas namaku", alih-alih "membaptis
mereka atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus".7 Karenanya, paling tidak hingga akhir
abad ke-4 M, ayat Matius di atas masih mengalami proses penyuntingan dan penambahan
oleh mereka yang ada di gereja-gereja Kristen! Fakta ini sendiri cukup untuk menilai bahwa
kesejarahan ayat Matius menjadi sama sekali tidak berarti.

Keempat, jika Yesus benar-benar memerintahkan murid-muridnya untuk menyampaikan


kerasulan ke "seluruh bangsa", catatan kesejarahan tersebut dengan jelas menunjukkan
bahwa mereka sangat ragu-ragu untuk menaati perintah ini, bahkan sering kali
mengabaikannya sama sekali. Pembangkangan dan/atau keraguan dalam menaati perintah
yang diduga berasal dari Yesus "yang dibangkitkan" untuk menyampaikan pesan kepada
"seluruh bangsa" ini dengan cepat dan mudah bisa diverifikasi dan dikuatkan oleh banyak
ayat Perjanjian Baru, termasuk Kitab Perbuatan (Kisah Para Rasul) 11: 1-18, dimana
Petrus dihukum oleh para anggota "gereja"8 Yerusalem awal hanya karena makan bersama
orang-orang Kristen non-Yahudi. Bagaimana mungkin para sesepuh "gereja" Yerusalem ini
bisa menentang Petrus untuk makan bersama orang-orang Kristen non-Yahudi jika Yesus
benar-benar memberikan perintah untuk menyampaikan pesan kepada "seluruh bangsa"?

Selain itu, Orang-orang Galatia 2:1-9 mendokumentasikan kesulitan Paulus untuk


meyakinkan "gereja" Yerusalem awal agar ia diizinkan menyampaikan pesan injil kepada
orang-orang non-Yahudi. Bagaimakah Paulus bisa menemui kesulitan semacam ini jika
Yesus benar-benar memberikan tugas universal kepada murid-muridnya? Ingatlah, Paulus
bukan dan tidak pernah menjadi murid Yesus, dan bahkan tidak pernah bertemu Yesus
selama masa kehidupan Yesus di dunia. Lebih jauh, Kitab Perbuatan (Kisah Para Rasul) -
yang pada dasarnya merupakan kitab propaganda, yang kokoh melaporkan sejarah gereja-
gereja awal, tetapi memasukkan tradisi Paulus yang menyimpang dalam agama Kristen
awal- bahkan lebih jauh mencatat bahwa murid-murid Yesus yang sebenarnya dengan
tegas menolak Paulus sebagai seorang murid pengikutnya.

Ketika ia telah sampai di Yerusalem, ia berusaha untuk bergabung dengan murid-


murid itu; dan mereka semua takut kepadanya, karena mereka tidak percara bahwa
ia adalah seorang murid.9

Sebagimana diketahui, argumen Paulus untuk menyampaikan pesan injil kepada orang-
orang non-Yahudi bukanlah tindakan seorang murid, dan tindakannya ini menuai banyak
celaan dari "gereja" orisinal yang berada di Yerusalem.10 Satu contoh lainnya agaknya
perlu dikutip secara lengkap di bawah ini :

Kini mereka telah terpecah-belah karena penyiksaan yang terjadi atas Stefen yang
telah menempuh perjalanan sejauh Phoenisia, Cyprus, dan Antiokia, dan mereka
tidak mengatakan sepatah katapun kecuali kepada orang-orang Yahudi.11

Berkaitan dengan penugasan yang konon diberikan kepada murid-muridnya untuk


"mengembara dan mengambil murid dari seluruh bangsa", kekurangan keempat ini saja
sudah cukup untuk menunjukkan bahwa "tidak mungkin Yesus mengatakan hal ini ..."12

Jika dipertimbangkan bersama, empat kekurangan yang dicatat di atas memberikan bukti
meyakinkan bahwa kata-kata yang dituturkan dalam Matius 28:18-20 tidak bisa dikatakan
berasal dari Yesus, jika setiap persamaan yang mengandung keakuratan sejarah
dipertahankan. Sebagaimana diungkapkan oleh salah seorang teolog Kristen dan penafsir
Alkitab: "Ayat-ayat ini kemungkinan lebih mencerminkan interpretasi gereja awal daripada
kata-kata Yesus yang sebenarnya ..."13

Keterangan:

1. Lihat "Bantahan-bantahan penyaliban Yesus" pada menu.


2. Mungkin, 11 murid tersebut merujuk pada 12 orang murid dikurangi Yudas Iskariot.
3. Matius 28:16-20.
4. Perbuatan (Kisah Para Rasul) 9:1-9.
5. Perbuatan (Kisah Para Rasul) 2:38.
6. Eusebius Pamphili adalah seorang uskup Caesarea pada abad ke-4 Masehi. Dia adalah
pengarang karya monumental Ecclesiastical History, Chronicle, dan pelbagai macam
apologi serta komentar. -- (1998c)
7. Davies JN (1929b)
8. Para murid dan sesepuh tersebut berkumpul bersama di Yerusalem yang secara
tradisional dirujuk sebagai gereja Yerusalem. Namun demikian, ia bukanlah sebuah
"gereja". Mereka tetap melakukan kebaktian dan bersembahyang di kuil Yahudi, dan
dengan jelas mempertahankan diri mereka sebagai bagian dari "negeri Israel". Mereka
bukanlah sebuah agama baru, yaitu agama Kristen, tetapi mereka ada di antara orang-
orang Yahudi yang telah kembali pada kepasrahan kepada Allah. (Lihat "Perspektif Islam
dan Yudeo-Kristen" pada menu).
9. Perbuatan (Kisah Para Rasul) 9:26.
10. Perbuatan (Kisah Para Rasul) 15:1-5; 21:17-26; Orang-orang Galatia 2:1-9. Ingatlah
bahwa Kitab Perbuatan ditulis oleh tradisi dan mazhab Paulus, dan karenanya
mempresentasikan laporan yang sangat bias mengenai konflik antara Paulus dan "gereja"
awal di Yerusalem. Misalnya, Perbuatan (Kisah Para Rasul) 21:17-26 mengaku
menunjukkan bahwa "gereja" Yerusalem mendukung Paulus. Namun demikian, fakta yang
sebenarnya adalah, sebagaimana dilaporkan dalam keterangan yang sebenarnya, bahwa
para sesepuh "gereja" Yerusalem tersebut memerintahkan Paulus melaksanakan ritus-ritus
sementara sebagai seorang Nazarite, yang menunjukkan bahwa ia harus melaksanakan
pemurnian diri dan melaksanakan penebusan dosa untuk menebus apa yang telah ia
perbuat.
11. Perbuatan (Kisah Para Rasul) 11:19.
12. Fenton JC (1973), hal. 453.
13. Hamilton W (1959), hal. 109.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN KEUNIVERSALAN ALKITAB II: KITAB
LUKAS

CONTOH KEDUA. Ayat kedua yang harus diperhatikan adalah dari Injil Lukas. Tempat ayat
ini di Yerusalem, di mana Yesus konon berhadapan dengan sebelas orang muridnya yang
masih ada, ditambah beberapa orang beriman lainnya. Pada saat itu, konon ia
memerintahkan kepada mereka dalam pengertian, interpretasi, atau pemahaman yang
sesungguhnya atas sabda-sabdanya dan kerasulannya di dunia ini. Waktu pertemuan ini
diperkirakan Hari Minggu Paskah. Dengan mempertimbangkan konteks dan latar belakang
di atas, ayat yang relevan dari Lukas dikutip di sini.

Kemudian ia membuka pikiran-pikiran mereka untuk memahami kitab-kitab suci, dan


ia berkata kepada mereka, "Demikialah yang tertulis, bahwa Sang Juru Selamat
harus menderita dan bangkit dari kematian pada hari ketiga, dan bahwa pertobatan
dan pengampunan dosa harus dinyatakan atas namanya bagi seluruh bangsa,
dimulai dari Yerusalem. Kalian adalah saksi-saksi atas hal ini. Dan ingatlah, aku
menyampaikan kepada kalian apa yang telah dijanjikan Bapa; maka tinggallah di
kota ini hingga kalian diberi kekuatan dari langit".1

Sekali lagi, ada banyak kekurangan yang tidak jelas dalam ayat di atas. Namun lagi-agi,
kekurangan itu mendasari setiap klaim atas keakuratan sejarah ayat itu. Empat kekurangan
dari ayat tersebut dipresentasikan di bawah ini.

Kekurangan pertama, kata-kata yang dinisbahkan kepada Yesus dalam ayat di atas justru
dinisbahkan kepada "Yesus yang dibangkitkan". Sabda-sabda dan tindakan-tindakan yang
diduga berasal dari Yesus "yang dibangkitkan" sering kali harus dipahami sebagai sabda-
sabda yang didengar dan tindakan-tindakan yang dilihat dalam sebuah "penampakan".
Autentisitas, klredibilitas, dan reliabilitas kesejarahan kesaksian atas "penampakan"
semacam ini harus didekati dengan takaran skeptisisme yang sehat.

Kekurangan kedua, murid-murid Yesus sebenarnya sangat ragu-ragu untuk mendekati


orang-orang non-Yahudi, dan cenderung tidak mau memasukkan mereka yang bukan dari
"tanah Israel".2 Dalam hal ini, berguna untuk sekali lagi mencatat ayat dari Kitab Perbuatan
berikut, yang dengan jelas menyatakan posisi "gereja" awal di Yerusalem, yang "anggota-
anggotanya" termasuk murid-murid Yesus yang orisinal.

Kini mereka telah terpecah-belah karena penyiksan yang terjadi atas Stefen yang
telah menempuh perjalanan sejauh Phonenisia, Cyprus, dan Antiokia, dan mereka
tidak mengatakan sepatah kata pun kecuali kepada orang-orang Yahudi.3
(Kekurangan ketiga) Selain kekurangan-kekurangan di atas, laporan Lukas juga dikaitkan
dengan pernyataan yang berkenaan dengan dugaan penyaliban dan kebangkitan-kembali
Yesus, yang ditunjukkan baik oleh injil apokrif maupun injil kanonik, mungkin sebenarnya
tidak pernah terjadi.4 Hal ini menimbulkan beberapa keprihatinan tambahan mengenai
kecermatan historis ayat Lukas yang dipersoalkan ini.

Kekurangan keempat, penuturan Lukas bukanlah pengabsahan mutlak atas kerasulan


universal. Namun, jika dipertimbangkan pada dataran nilai, laporan Lukas paling-paling
merupakan pengabsahan bersyarat atas kerasulan universal. Orang-orang Kristen, yang
berusaha menggunakan ayat ini sebagai penugasan atas kerasulan universal, terlalu sering
mengabaikan sifat bersyarat dari pernyataan dalam Lukas ini. Bagaimanapun, ayat itu
dengan jelas menyatakan bahwa : (A) kenabian dimulai di Yerusalem; (B) kenabian tetap
dipusatkan di Yerusalem hingga Yesus memberikan "kepadamu apa yang telah dijanjikan
Bapa" dan hingga "engkau diberi kekuatan dari langit"; dan (C) hanya setelah syarat-syarat
dalam "B: dipenuhi, maka kerasulan harus dikembangkan dari Yerusalem ke "seluruh
bangsa".

Sederhananya, misi dan tugas kerasulan harus dibatasi pada "domba-domba yang tersesat
dari tanah Israel", hingga saat seperti "apa yang telah dijanjikan Bapa" telah dipenuhi, dan
"engkau diberi kekuatan dari langit". Apakah yang Allah janjikan untuk dikirim? Apakah yang
dimaksud "kekuatan dari langit" ini? Interpretasi Kristen tradisional menyatakan bahwa ia
adalah turunnya Roh Kudus pada saat Pantekosta. Jika interpretasi tersebut diterima, maka
syarat tersebut telah dipenuhi pada saat Pantekosta, hanya 50 hari setelah peristiwa-
peristiwa yang digambarkan dalam ayat Lukas di atas. Namun demikian, ada banyak
alasan yang tepat dan memadai untuk meragukan interpretasi ini, dan pernyataan-
pernyataan yang dicatat di tempat lain dalam kitab Perjanjian Baru betul-betul menolak
interpretasi semacam ini.

Keterangan:

1. Lukas 24:45-49.
2. Perbuatan (Kisah Para Rasul) 11:1-18; 15:1-5; 21:17-26; Orang-orang Galatia 2:1-9.
3. Perbuatan (Kisah Para Rasul) 11:19.
4. Lihat kembali "Bantahan-bantahan Penyaliban Yesus" pada menu.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN KEUNIVERSALAN ALKITAB III: KITAB
PERBUATAN (KISAH PARA RASUL)

CONTOH KETIGA. Contoh ketiga, di mana ada dugaan bahwa Yesus memberikan
wewenang atas misi dan kerasulan universal, terdapat dalam Kitab Perbuatan. Tempatnya
di Bukit Zaitun, sebelah timur Yerusalem, dan tepat berada di seberang Lembah Kidron dan
tembok Yerusalem. Waktunya empat puluh hari setelah Hari Minggu Paskah.

"Sementara tinggal bersama mereka, ia memerintahkan mereka untuk tidak


meninggalkan Yerusalem, tetapi menunggu janji dari Bapa di sana. "Ini", sabdanya,
"Adalah apa yang kalian pernah dengar dariku; karena Yohanes telah membaptis
dengan air, tetapi kalian akan dibaptis dengan Roh Kudus tidak lama lagi dari
sekarang .. Namun, kalian akan menerima kekuatan ketika Roh Kudus dikirimkan
pada kalian; dan kalian akan menjadi saksi-saksiku di Yeruslem, di seluruh Yudea
dan Samaria, dan hingga ujung dunia". Ketika ia mengatakan hal ini, saat mereka
memperhatikannya, ia diangkat ke langit, dan segumpal awan menutupinya dari
pandangan mereka.1

Dua kekurangan pertama dalam ayat ini telah ditemukan sebelumnya ketika menganalisis
penuturan Matius dan Lukas. Pertama, dugaan penugasan untuk melakukan misi dan
kerasulan universal diakui diberikan oleh Yesus "yang dibangkitkan", bukan oleh Yesus yang
masih hidup. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Yesus "yang dibangkitkan" sering kali
merupakan metafora untuk menerima sebuah "penampakan", dimana Yesus konon dilihat
dan didengar. Kedua, para murid awal Yesus terus-menerus mengalami keraguan yang
besar dalam pewartaan, jika bukan penolakan sebenarnya untuk mewartakan pesan injil
Yesus kepada orang-orang selain dari "tanah Israel".2

Kekurangan ketiga dalam menggunakan ayat Kitab Perbuatan di atas untuk mendukung
kerasulan universal Yesus adalah sama dengan yang dijelaskan sebelumnya sebagai
kekurangan keempat yang mendasari penuturan Lukas, yaitu penugasan kenabian universal
bersifat kondisional, tidak absolut. Yesus cuma memerintahkan murid-muridnya untuk
menunggu di Yerusalem, yaitu untuk membatasi kenabian mereka pada "tanah Israel",
hingga "janji Bapa" terpenuhi. Hanya setelah Allah memenuhi janji ini, yang tidak pernah
secara spesifik diidentifikasi dalam ayat di atas, maka para pengikut Yesus harus
menyampaikan pesan injil hingga ke "ujung dunia". Hingga janji Allah terpenuhi, para
pengikut Yesus harus membatasi misi dan kenabian mereka untuk Yerusalem, yakni untuk
"tanah Israel".

Sebagaimana yang terjadi dengan penuturan Lukas yang dikutip sebelumnya, interpretasi
Kristen tradisional atas "janji dari Bapa" ini adalah bahwa ia merujuk pada datangnya
Penghibur dan/atau Roh Kudus. Interpretasi Kristen tradisional ini menemukan beberapa
dukungan superfisial dalam ayat Kitab Perbuatan di atas, dalam hal bahwa klausul
bersyarat berkenaan dengan "janji dari Bapa" secara langsung diikuti dengan pembahasan
tentang Roh Kudus dan ramalan akan Pantekosta (saat para murid konon dipenuhi dengan
Roh Kudus, yang diduga turun atas mereka), yang konon terjadi sepuluh hari kemudian.
Namun demikian, sebagaimana akan dijelaskan di bawah, interpretasi mengenai sifat
bersyarat penugasan universal ini merepresentasikan sebuah distorsi yang serius atas
pesan Alkitab yang sebenarnya.

Keterangan:

1. Perbuatan (Kisah Para Rasul) 1:4-5, 8-9.


2. Perbuatan (Kisah Para Rasul) 11:1-19; 15:1-5; 21:17-26; Orang-orang Galatia 2:1-9.

Dikutip dari buku: "Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks, 2003.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN PENYALIBAN YESUS I: AL-QUR'AN
1. Bantahan Penyaliban Yesus.

[Al-Qur'an 4:157-159. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh
Mesias, Yesus anak Maria, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan
Yesus bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Yesus, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka
tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan
belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Yesus. Tetapi (yang
sebenarnya), Allah telah mengangkat Yesus kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman
kepadanya (Yesus) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Yesus itu akan menjadi
saksi terhadap mereka.]

2. Bantahan Ketuhanan Yesus.

[Al-Qur'an 5:17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya


Allah itu ialah Mesias anak Maria". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-
halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Mesias anak Maria itu beserta
ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?" Kepunyaan Allah-lah
kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.]

[Al-Qur'an 5:72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya


Allah adalah Mesias anak Maria", padahal Mesias (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.]

3. Bantahan Istilah "Anak".

[Al-Qur'an 9:30. Orang-orang Yahudi berkata: "Ezra itu anak Allah" dan orang-orang
Kristen berkata: "Mesias itu anak Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut
mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka;
bagaimana mereka sampai berpaling?]

[Al-Qur'an 5:18. Orang-orang Yahudi dan Kristen mengatakan: "Kami ini adalah anak-
anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu
karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi
kamu adalah manusia (biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni
bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan
kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).]

[Al-Qur'an 10:68. Mereka (Yahudi & Kristen) berkata: "Allah mempunyai anak". Mahasuci
Allah; Dia-lah Yang Mahakaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di
bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui?]

[Al-Qur'an 19:92-93. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil anak.
Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah sebagai seorang hamba.]

[Al-Qur'an 6:101. Dia-lah Sang Pencipta langit dan bumi. Bagaimana mungkin Dia
mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri? Dia-lah Yang menciptakan segala
sesuatu; dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.]

4. Bantahan Trinitas.

[Al-Qur'an 4:171. Wahai Ahli Kitab (Yahudi & Kristen), janganlah kamu melampaui batas
dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Mesias, Isa anak Maria itu, adalah rasul Allah dan kalimat-Nya1 yang
disampaikannya kepada Maria, dan roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "Tiga", berhentilah, lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala
yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.]

[Al-Qur'an 5:73. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya


Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka
katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang
pedih.]

5. Tempat kembali Yahudi dan Kristen.

[Al-Qur'an 98:6. Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen)
dan Musyrik2 (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk.]
Keterangan:

1. Yang dimaksud dengan kalimat-Nya adalah firman Allah: "Kun!", yang berarti: "Jadilah!"

2. Musyrik adalah orang2 kafir yang menyekutukan Allah, seperti orang2 Hindu, Budha,
Konghucu, Tao, Shinto, Paganisme, Pantheisme, Majusi, Kejawen, dan lain sebagainya.
Perlu dicatat, orang2 kafir Atheisme bukanlah musyrik, karena mereka sama sekali tidak
ber-Tuhan.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN PENYALIBAN YESUS II: INJIL
APOKRIF

1. INJIL BARNABAS: 215-218. ---> Disusun pada abad ke-2 Masehi.

Ketika para tentara yang dipimpin oleh Yudas sudah mendekati tempat dimana Yesus
berada ... Tuhan, karena melihat bahaya atas hamba-Nya, memerintahkan Gabriel,
Michael, Rafael, dan Uriel, para pembantu-Nya, untuk mengeluarkan Yesus dari dunia. Para
malaikat suci itu pun datang dan mengambil Yesus ... kemudian menempatkannya di surga
ketiga ditemani para malaikat dan diberkati Tuhan untuk selamanya ... Yudas kemudian
mengalami perubahan suara dan wajahnya hingga ia menyerupai Yesus ... para tentara itu
kemudian masuk dan menangkap Yudas, karena ia sangat mirip dengan Yesus ... Para
tentara kemudian mengambil dan membelenggunya, dengan mencemooh ... Kemudian para
tentara itu hilang kesabaran. Dan dengan pukulan serta tendangan mereka mulai menghina
Yudas. Kemudian dengan amarah yang amat sangat, mereka membawanya ke Yerusalem
... Kemudian mereka mengarak Yudas ke Gunung Calvary, tempat mereka biasa
menggantung para penjahat, dan di sanalah mereka menyalib Yudas dalam keadaan
telanjang, karena kejahatan yang sangat besar. Yudas benar-benar tidak bisa melakukan
apa pun kecuali menangis: "Tuhan , mengapa Engkau meninggalkan aku, dengan melihat
penjahat lari dan aku mati secara tidak adil?" Aku benar-benar melihat bahwa suara,
wajah, dan sosok Yudas begitu mirip dengan Yesus sehingga murid-muridnya dan orang-
orang beriman sepenuhnya percaya bahwa dia adalah Yesus; mengapa sebagian orang
berpaling dari ajaran Yesus ... karena Yesus telah bersabda bahwa ia tidak akan mati
hingga menjelang akhir dunia; bahwa pada saat itu ia diangkat dari dunia. Namun, mereka
yang tetap teguh dengan ajaran Yesus begitu merasakan kesedihan yang mendalam,
karena melihat dia yang mati sama sekali mirip dengan Yesus sehingga mereka tidak
mengingat lagi bahwa Yesus telah bersabda ... Murid-murid yang tidak takut dengan Tuhan
pergi pada malam hari dan mencuri tubuh Yudas lalu menyembunyikannya, kemudian
menyebarkan berita bahwa Yesus telah dibangkitkan kembali; itulah sumber dari munculnya
kebingungan besar.

2. INJIL DUA KITAB JEUS: hal. 261. ---> Disusun pada abad ke-3 Masehi.

Yesus, yang masih hidup, menjawab dan mengatakan kepada para rasulnya, "Diberkatilah
ia yang telah menyalib dunia, dan tidak mengijinkan dunia menyalibnya."

3. INJIL WAHYU PETRUS: 81:4; 82:1-3, 17-23, 27-33. ---> Disusun pada abad ke-4
Masehi.
Ketika dia mengatakan hal itu, aku melihatnya seolah-olah ditangkap oleh mereka. Dan aku
berkata, "Apakah yang aku lihat, Tuhanku, benarkah Engkau yang mereka tangkap, padahal
Engkau menggapaiku? Atau siapakah orang ini, yang bergembira dan tertawa di atas pohon
itu? Dan adakah orang lain yang kaki dan tangannya mereka ikat?" Sang Juru Selamat
bersabda kepadaku, "Dia yang engkau lihat di atas pohon, yang bergembira dan tertawa,
adalah Yesus yang masih hidup. Namun, orang yang tangan dan kakinya mereka paku
adalah bagian daging-Nya yang merupakan wujud pengganti yang dibuat sama, seseorang
yang sungguh-sungguh mirip dengan-Nya. Tetapi lihatlah ia dan Aku." ... Namun aku, ketika
aku melihat, berkata, "Tuhan, tidak ada seorang pun yang melihat-Mu. Biarkanlah kami lari
dari tempat ini." Namun, ia berkata kepadaku, "Sudah Aku katakan, tinggalah si buta itu
sendiri! Dan kamu, lihatlah betapa mereka tidak mengetahui apa yang mereka katakan.
Karena sebenarnya bukan pelayan-Ku yang mereka permalukan." ... Dan Dia berkata
kepadaku, "Kuatkanlah, karena engkau adalah salah seorang dari mereka yang diberi
misteri-misteri ini, agar mengetahuinya melalui wahyu bahwa dia yang mereka salib adalah
anak pertama, dan rumah para iblis ... Namun Dia yang berdiri di dekatnya adalah Juru
Selamat yang masih hidup, yang pertama dalam diri-Nya, yang telah mereka tangkap
kemudian mereka lepaskan, yang berdiri dengan penuh kegembiraan sambil melihat mereka
yang melakukan kekerasan terhadapnya, sementara mereka terpecah-belah di antara
mereka sendiri."

4. INJIL RISALAH KEDUA SET AGUNG: 55:10-20, 30-35; 56:1-13, 18-19, 23-25. --->
Disusun pada abad ke-2 Masehi.

Dan rencana yang mereka susun untukku, untuk melepaskan kesalahan mereka dan
ketakberperasaan mereka - aku tidak mengalah pada mereka seperti yang mereka
rencanakan. Bahkan aku tidak menderita sama sekali. Mereka yang di sana menghukumku.
Dan aku sesungguhnya tidak mati, hanya seolah-olah mati, agar aku tidak dipermalukan
oleh mereka karena semua ini merupakan keluargaku ... Karena kematianku yang menurut
mereka sudah terjadi, karena kesalahan dan kebutaan mereka, karena mereka memaku
orang mereka sendiri hingga mati ... karena mereka tuli dan buta ... Ya, mereka melihatku;
mereka menghukumku. Adalah orang lain, ayah mereka, yang meminum empedu dan cuka;
bukan aku. Mereka menyerangku dengan bambu-bambu; adalah orang lain, Simon, yang
mengemban salib di pundaknya. Adalah orang lain yang mereka pakaikan mahkota duri ...
dan aku menertawakan kejahilan mereka ... Karena aku mengubah bentuk fisikku, berubah
dari satu bentuk ke bentuk lainnya."

5. INJIL PERBUATAN-PERBUATAN YOHANES: 97-99, 101. ---> Disusun pada abad ke-2
Masehi.

Dan kami seperti orang-orang yang heran atau kebingungan, kami berlari ke sana kemari.
Demikianlah, aku melihatnya menderita serta tidak tahan dengan penderitaannya, kemudian
berlari menuju Bukit Zaitun, meratapi apa yang telah terjadi. Dan ketika ia digantung pada
Hari Jumat, pada jam enam hari itu, muncullah kegelapan menyelimuti seluruh bumi. Dan
Tuhanku berdiri di tengah goa dan menjelaskan hal itu seraya bersabda, "Yohanes, bagi
orang-orang yang ada di Yerusalem, Aku memang disalib dan ditusuk dengan tombak dan
bambu, serta diberi cuka dan empedu untuk diminum. Namun, bagimu Aku tengah berbicara
dan mendengarkan apa yang Aku katakan ... Dan ketika Ia selesai mengatakan hal ini, Ia
menunjukkan padaku sebuah Salib Cahaya yang sangat kokoh, dan di sekitar salib itu ada
kerumunan yang sangat besar, yang tidak memiliki bentuk tunggal; dan di dalamnya
terdapat satu bentuk dan kemiripan yang sama. Dan aku melihat Tuhan sendiri ada di atas
salib ... "Ini bukanlah salib kayu yang akan kamu lihat ketika engkau turun dari sini; Aku juga
bukan orang yang ada di atas salib itu. Aku adalah orang yang kini tidak bisa kamu dengar,
tetapi kamu hanya bisa mendengar suara-Ku. Aku dijadikan seseorang yang bukan Aku,
Aku bukanlah diri-Ku bagi banyak orang lain; tetapi apa yang akan mereka katakan tentang
Aku tidak berarti apa-apa untuk-Ku ... Demikianlah aku tidak menderita segala hal yang
akan mereka katakan tentang Aku; bahkan penderitaan yang Aku tunjukkan kepadamu dan
kepada murid-murid-Ku dalam tarian, itulah yang Aku sebut sebuah misteri ... Kamu
mendengar bahwa Aku menderita, padahal Aku tidak menderita; dan bahwa Aku tidak
menderita, padahal Aku menderita; dan bahwa Aku ditombak, padahal Aku tidak terluka;
bahwa Aku digantung, padahal Aku tidak digantung; bahwa darah mengalir dari-Ku, padahal
tidak ada darah yang mengalir; dan, singkatnya, apa yang mereka katakan tentang Aku,
Aku tidak mengalaminya, tetapi apa yang tidak mereka katakan, itulah hal-hal yang
membuatku menderita ..."

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN PENYALIBAN YESUS III: PETRUS
(INJIL KANONIK)

Sumber

Setelah melantur untuk menelaah sumber kitab-kitab apokrif, cukup adil rasanya jika di sini
saya suguhkan ulasan singkat mengenai sumber Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
Tanpa memasuki pembahasan yang rinci dan panjang-lebar mengenai sumber dan kritik
teks, agaknya berguna untuk dicatat bahwa Matius, Markus, dan Lukas sering kali mewakili
sebuah fron bersatu yang sedikit berada dengan Yohanes, dan itulah sebabnya ketiga injil
pertama biasanya dirujuk sebagai Injil-Ijjil Sinoptik. Lebih jauh, keempat injil tersebut
didasarkan, setidaknya sebagian, pada sumber-sumber tertulis sebelumnya, seperti Q,
proto-Markus, M, L, dan dokumen-dokumen lain yang dihipotesiskan serta tidak satupun
dari keempat injil katonik ini yang benar-benr ditulis oleh salah seorang murid Yesus.

Lebih jauh lagi, tatanan komposisi injil-injil biasanya diyakini secara berurutan dimulai dari
Markus, Matius, Lukas, dan terakhirYohanes. Harus dicatat lebih lanjut bahwa baik Matius
maupun Lukas mendasarkan sebagian catatan-catatannya pada Markus. Dalam bentuk
awalnya yang lengkap, tidak satu pun dari keempat injil itu bisa ditelusuri waktunya lebih
awal daripada sekitar perempat terakhir abad ke-2 M. Penyuntingan keempat injil kanonik
tersebut terus dilakukan selama beberapa abad pertama Masehi. Jumlah total hal-hal di
atas membuktikan bahwa tidak satu pun dari pada pengarang keempat injil kanonik itu
benar-benar merupakan saksi-mata atas peristiwa-peristiwa penyaliban, meskipun kitab
mereka masing-masing tampaknya memasukkan catatan-catatan tangan pertama ini, yang
pada kenyataannya hanya kisah-kisah tentang kejadian baru yang dituturkan kepada
mereka, baik secara langsung maupun melalui para perantara.1

Dalam uraian berikut, beragam kisah penyaliban dalam injil-injil kanonik akan diuji. Dalam
masing-masing kasus, pembacaan yang hati-hati akan dengan jelas mengisyaratkan bahwa
orang yang disalib sama sekali bukanlah Yesus.

BANTAHAN PETRUS TENTANG PENYALIBAN YESUS

Bukti : Penyangkalan Petrus

Petrus yang Heroik


Keempat Injil kanonik tersebut sepakat tentang banyak persoalan menyangkut
penangkapan Yesus. Keempatnya sepakat bahwa Yesus dan murid-muridnya tengah
makan bersama di Yerusalem pada malam terjadinya penangkapan (meskipun Matius,
Markus, dan Lukas menggambarkan makanan ini sebagai hidangan Paskah, sementara
Yohanes menggambarkannya sebagai hari sebelum Paskah).2 Lebih jauh, semuanya
melihat dengan mata kepala sendiri fakta bahwa Yesus ditangkap pada malam sebelum
penyaliban, dan bahwa penangkapannya terjadi di luar tembok kota Yerusalem (yang
secara konsisten, tetapi bervariasi, diidentifiaksi sebagai Taman Gethsemane, sebuah
tempat di Bukit Zaitun, dan sebuah taman di sisi Lembah Kidron yang jauh dari Yerusalem).
Mereka juga memiliki pandangan yang sama bahwa dalam peristiwa penangkapan itu, salah
seorang murid Yesus melemparkan pedangnya dan menyerang, dengan maksud untuk
membela Yesus. Sementara Yohanes mengidentifikasi murid ini sebagai Petrus (Simon bar
Jonah),3 Matius, Markus, dan Lukas tidak menyebutkan namanya.

Setelah mengucapkan kata-kata ini, ia pergi bersama murid-muridnya melintasi


lembah Kidron menuju suatu tempat di mana terdapat sebuah taman, yang pernah
dimasukinya bersama murid-muridnya. Kini Yudas, yang mengkhianatinya, juga
mengetahui tempat itu, karena Yesus sering bertemu dengan murid-muridnya di
sana. Demikianlah Yudas membawa satu detasemen pasukan bersama dengan
pengawal para pendeta ketua dan kaum Pharisi, mereka datang ke sana dengan
membawa lampu dan obor serta senjata. Kemudian Yesus, karena mengetahui
segala yang akan terjadi padanya, melangkah ke depan dan bertanya kepada
mereka, "Siapakah yang kalian cari?" Mereka menjawab, "Yesus dari Nazareth".
Yesus menjawab, "Akulah orangnya." Yudas, mengkhianatinya, berdiri bersama
mereka. Ketika Yesus berkata kepada mereka, "Akulah orangnya", mereka
melangkah muncul dan jatuh ke tanah. Lagi-lagi ia bertanya kepada mereka,
"Siapakah yang kalian cari?" Dan mereka menjawab, "Yesus dari Nazareth". Yesus
pun menjawab, "Sudah kukatakan bahwa akulah orangnya. Jadi jika kalian mencari
aku, biarkanlah orang-orang ini pergi". Ini untuk melengkapi kata yang telah ia
ucapkan, "Aku tidak boleh kehilangan seorang pun dari orang-orang yang telah
kalian berikan kepadaku". Kemudian Simon Petrus, yang memiliki pedang,
menariknya, menyerang salah seorang pengawal pendeta tinggi, dan memotong
telinga kanannya. Nama budak itu adalah Malchus. Yesus berkata kepada Petrus,
"Masukkan kembali pedangmu ke dalam sarungnya. Apakah aku tidak boleh minum
dari piala yang telah diberikan Bapa kepadaku?" Demikianlah para tentara, pejabat
mereka, dan pengawal Yahudi menangkap Yesus dan mengikatnya.4

Dalam laporan Yohanes di atas Yudas Iskariot, murid yang konon mengkhianati Yesus,
memimpin sekelompok orang bersenjata untuk menangkap Yesus. Yohanes mengidentifikasi
orang-orang bersenjata untuk menangkap Yesus. Yohanes mengidentifikasi orang-orang
bersenjata ini sebagai "satu detasemen pasukan" dan "pengawal para pendeta ketua dan
kaum Farisi".5 Identifikasi sebelumnya mengisyaratkan bahwa para anggota legium Roma
berada di bawah arahan para pejabat Yahudi, dengan maksud untuk membantu
penangkapan Yesus. Identifikasi kemudian dengan jelas menunjuk pada pasukan pengawal
Kuil.

Dalam menghadapi otoritas yang lebih banyak jumlah dan bersenjata ini, salah seorang
murid memperjuangkan haknya. Petrus dengan berani menarik pedangnya, dan seorang
menyerang banyak pasukan bersenjata yang terdiri dari para tentara dan pengawal
profesional yang bersiap-siap melawannya. Ia sudah tahu bahwa tidankan heroisme ini
akan mengantarkannya pada kematian, tapi dia lebih berkeinginan untuk mengorbankan
hidupnya demi menyelamatkan Yesus. Namun, Petrus baru mampu mengayunkan
padangnya sekali, yang memotong telinga Malchus, seorang pengawal pendeta tinggi,
sebelum Yesus menghentikannya. Setelah menghentikan pertempuran itu sebelum benar-
benar dimulai, Yesus menyerahkan dirinya pada pasukan penangkap, dan murid-muridnya
kemudian lari menembus gelapnya malam.6 (Lukas menambahkan bahwa Yesus
menyembuhkan telinga Malchus).7

Petrus yang Pengecut

Setelah penangkapannya, Yesus diserahkan kepada Annas, ayah-mertua Kayafas, pendeta


tinggi Yahudi, kemudian kepda Kayafas;8 atau langsung kepada Kayafas.9 Tidak seperti
murid-murid yang lain, Petrus yang selalu setia dan heroik mengikuti dari jarak jauh,
kemudian memasuki halaman luar.10 Di sana, Petrus menunggu keputusan atas takdir
Yesus.

Namun, sementara Petrus berdiri di halaman itu, pada pengarang empat injil kanoik akan
membuat pembaca percaya bahwa Petrus telah berputar haluan spenuhnya. Mereka akan
meyakinkan pembaca bahwa Petrus yang heroik, yang telah menyerang para anggota
legiun Roma dan penjaga Kuil seorang diri, dan yang mempertaruhkan nyawanya untuk
mengikuti Yesus ke halaman luar, tiba-tiba menjadi seorang pengecut, karena ia tiga kali
menyangkal penisbahan apapun dengan Yesus sebelum ayam jantan berkokok pagi itu.
Karena ungkapan pasti penyangkalan-penyangkalan Petrus demikian penting, maka
keempat cara injil tersebut disuguhkan secara langsung di bawah ini :

Laporan Matius mengenai penyangkalan-penyangkalan Petrus :

Kini Petrus duduk di luar di halaman gedung. Seorang gadis pelayan


menghampirinya dan berkata, "Engkau juga bersama Yesus, orang Galilea". Namun,
ia menyangkalnya di haapan mereka semua, dengan mengatakan, "Aku tidak
mengerti apa yang kamu bicarakan". Ketika ia keluar menuju serambi, seorang
gadis-pelayan lain melihatnya, dan gadis itu berkata kepada orang-orang di sana
yang menyaksikan kejadian itu, "Orang ini bersama Yesus dari Nazaret". Setelah
sesaat menunggu orang-orang itu menghampiri dan berkata kepada Petrus",
"Tentunya kamu juga salah seorang dari mereka, karena aksenmu mengungkapkan
siapa kamu sebenarnya". "Aku tidak mengenal orang itu!" Pada saat itu ayam jantan
berkokok. Kemudian Petrus ingat apa yang pernah dikatakan Yesus, "Sebelum ayam
jantan berkok, engkau akan menyangkalku tiga kali". Lalu ia pun keluar dan
menangis sejadi-jadinya.11

Laporan Lukas :

Ketika mereka menyalakan api unggun di tengah-tengah halaman itu dan duduk
bersama, Petrus pun duduk di antara mereka. Kemudian menatapnya dan berkata,
"Orang ini juga bersamanya". Tetapi ia menyangkalnya, dengan mengatakan, "Nona,
aku tidak mengenalnya". Sejenak kemudian orang lain, ketika melihatnya, berkata,
"Kamu juga salah satu dari mereka!" Tetapi Petrus berkata, "Tuan, aku bukan salah
satu dari mereka!" kemudian sekitar satu jam kemudian, ada orang lain yang tetap
bersikukuh, "Tentu saja orang ini juga bersamanya; karena ia adalah orang
Gallilea." Tetapi Petrus berkata, "Tuan, aku tidak mengerti apa yang kami
bicarakan!" Pada saat itu, sementara ia masih berbicara, ayam jantan berkokok.
Tuhan berpaling dan memandang Petrus. Kemudian Petrus ingat akan sabda Tuhan,
bagaimana dia telah berkata kepada Petrus, "Sebelum ayam jantan berkokok hari
ini, engkau akan menyangkalku tiga kali". Lalu ia pun keluar dan menangis sejadi-
jadinya.12

Penuturan Markus :

Sementara Pertus berada di halaman, salah seorang gadis-pelayan pendeta tinggi


melintas. Ketiga gadis itu melihat Petrus yang tengah menghangatkan diri, ia
menatapnya dan berkata, "Kamu juga bersama Yesus, orang dari Nazareth". Tetapi
ia menyangkalnya, dengan mengatakan, "Aku tidak tahu atau mengerti apa yang
kamu bicarakan". Dan iapun keluar menuju halaman depan. Kemudian ayam jantan
berkokok. Dan gadis-pelayan itu, sambil memandanginya, mulai lagi berkata kepada
orang-orang yang menyaksikannya, "Orang ini adalah salah satu dari mereka".
Tetapi lagi-lagi ia menyangkal. Kemudian setelah sesaat orang-orang yang
menyaksikan itu berkata kembali kepda Petrus, "Tentu saja kamu adalah salah satu
dari mereka; karena kamu adalah orang Galilea". Tetapi ia mulai mengutuk, dan
mengucapkan sumpah, "Aku tidak mengenal orang yang kalian bicarakan". Pada
saat itu ayam jantan berkokok untuk kedua kalinya. Kemudian Petrus ingat bahwa
Yesus pernah berkata kepadanya, "Sebelum ayam jantan berkokok dua kali, engkau
akan menyangkalku tiga kali". Lalu ia pun jatuh dan menangis.13

Terakhir, laporan Yohanes :

Perempuan itu berkata kepada Petrus, "Bukanlah engkau salah seorang dari murid
orang ini?" Petrus berkata, "Bukan". Kini para budak dan pengawal telah
menyalakan kayu bakar karena cuaca sangat dingin, dan mereka berdiri
mengelilinginya untuk menghangatkan diri. Petrus juga berdiri bersama mereka
untuk menghangatkan diri ? Kini Simon Petrus berdiri dan menghangatkan diri.
Mereka bertanya kepadanya, "Bukanlah engkau adalah salah seorang muridnya,?"
Petrus menyangkalnya dan berkata, "Bukan". Salah seorang budak pendeta tinggi,
seorang kerabat dari orang yang telinganya dipotong Petrus, bertanya, "Bukankah
aku pernah melihatmu di taman besamanya?" Lagi-lagi Petrus menyangkalnya, dan
pada saat itu ayam jantan berkokok.14

Yang Disangkal Petrus

Dalam mempertimbangkan empat versi kejadian yang konon sama ini, kita harus secara
saksama mempertimbangkan apa saja yang diangkal Petrus. Untuk itu, Tabel 1 disuguhkan
di bawah ini.

Tabel 1 : Dakwaan-dakwaan (A) yang disangkal Petrus (D)

Mt1 A : Engkau besama Yesus, orang Galilea.


D : Aku tidang mengerti apa yang kamu bicarakan.

Mt2 A : Orang ini bersama Ysus dari Nazaret.


D : Aku tidak mengenal orang itu.

Mt3 A : Engkau adalah salah satu dari mereka, karena aksenmu mengungkapkannya siapa
kamu sebenarnya.
D : Aku tidak mengenal orang itu.

L1 A : Orang ini juga bersamanya.


D : Aku tidak mengenalnya.

L2 A : Engkau adalah salah satu dari mereka


D : Tuan, aku bukan salah satu dari mereka.

L3 A : Orang ini juga bersamanya.


D : Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan.

M1 A : Engkau bersama Yesus dari Nazaret.


D : Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan.

M2 A : Orang ini adalah salah satu dari mereka.


D : Tetapi lagi-lagi ia menyangkalnya.

M3 A : Engkau adalah salah seorang dari mereka; karena engkau orang Galilea.
D : Aku tidak mengenal orang ini.
J1 A : Engkau adalah salah seorang murid orang ini.
D : Bukan

J2 A : Engkau adalah seorang muridnya.


D : Bukan

J3 A : Bukanlah aku pernah melihatmu di taman itu bersamanya.


D : Petrus menyangkalnya.

Keterangan:

Mt1, Mt2, & Mt3 = dakwaan ke-1, ke-2, dan ke-3 dan penyangkalan-penyangkalan yang
dilaporkan oleh Matius.

L1, L2, & L3 = dakwaan ke-1, ke-2, dan ke-3 dan penyangkalan-penyangkalan yang
dilaporkan oleh Lukas.

M1, M2, & M3 = dakwaan ke-1, ke-2, dan ke-3 dan penyangkalan-penyangkalan yang
dilaporkan oleh Markus.

J1, J2, & J3 = dakwaan ke-1, ke-2, dan ke-3 dan penyangkalan-penyangkalan yang
dilaporkan oleh Yohanes.

Sebagai lanturan singkat, harus diingat bahwa keempat injil kanonik sepakat bahwa Petrus
melakukan tiga penyangkalan, dan mereka juga sekapat dalam melaporkan tiga dakwaan.
Namun demikian, injil-injil kanonik tidak sepakat soal dakwaan-dakwaan tersebut. Mungkin
sekali data yang disuguhkan pada Tabel 2 bisa diikhtisarkan menjadi dakwaan-dakwaan
berikut : (1) Petrus bersama Yesus, orang Galilea (Mt1); (2) Petrus bersama Yesus dari
Nazaret (Mt2, M1); (3) Petrus bersama "mereka", dimana konteksnya menunjukkan bahwa
mereka "merujuk" pada orang-orang Galilea dan/atau kepada murid-murid Yesus dari
Nazaret (Mt3, M2, M3); (4) Petrus bersama murid-murid dari orang yang tengah diadili (L2,
J1, J2); (5) Petrus bersama orang yang tengah diadili (L1, L3); dan (6) Petrus pernah
berada di taman bersama orang yang tengah diadili (J3). Dalam membuat ikhtisar dari
enam dakwaan ini, kita harus berhati-hati agar tidak menimbulkan prasangka, yaitu, kita
tidak bisa mengasumsikan bahwa Yesus dari Nazaret adalah orang yang tengah diadili,
tetapi kita harus melihat langsung pada pernyataan-pernyataan yang dilibatkan.

Sebagaimana bisa dilihat, Lukas dan Yohanes mewakili satu kubu, dimana penyangkalan-
penyangkalan Petrus secara spesifik diarahkan pada orang yang tengah diadili atau
diinterogasi. Sederhananya, Petrus menyangkal penisbahan apa pun dengan orang yang
tengah diadili atau diinterogasi. Bagaimana jika orang itu bukan Yesus Kristus? Bagaimana
jika Yudas ditangkah alih-alih Yesus Kristus (Injil Barnabas), bagaimana jika pengganti lain
atau simulacrum Yesus Kristus ditangkap sebagai pengganti Yesus Kristus (Wahyu
Petrus, Risalah Kedua Set Agung, dan Perbuatan perbuatan Yohanes)?

Dalam kasus ini, penyangkalan-penyangkalan Petrus sepenuhnya benar. Dalam kasus ini
juga tidak ada kontradiksi yang membingungkan, yang konon hanya berselang beberapa
jam, antara : kesediaan Petrus untuk bertarung seorang diri melawan para tentara Roma
dan penajga Kuil, yang mengisyaratkan keberaniannya yang heroik dan imannya yang
teguh; dan penyangkalan-penyangkalan Petrus, yang mengisyaratkan kepengecutan dan
kurangnya iman. Singkatnya, ada hipotesis bahwa pembacaan superfisial atas injil-injil
kanonik salah-merepresentasikan penyangkalan-penyangkalan Petrus menjadi
penyangkalan terhadap Yesus Kristus, padahal kenyataannya, Petrus hanya menyatakan
"Aku tidak mengenal orang ini", dimana "orang ini" mungkin saja bukan Yesus Kristus. Jika
dibaca dalam arti mempertahankan konsistensi penggambaran Petrus dalam injil-injil
kanonik, maka penyangkalan-penyangkalan Petrus merefleksikan sebuah penyangkalan
bahwa orang yang tengah diadili dan/atau diintegogasi adalah Yesus Kristus.

Namun demikian, bagaimana dengan laporan Matius dan Markus? Di sini kita menemukan
penyangkalan-penyangkalan danlam konteks frasa-frasa semacam "Yesus orang Galilea",
"Yesus dan Nazaret", dan "Yesus, orang dari Nazaret". Satu pilihan adalah menghilangkan
frasa-frasa ini sebagai elaborasi yang kemudian dan keliru atas catatan awal, sebagaimana
dipertahankan dalam Lukas dan dalam Yohanes. Tentu saja, pilihan berkaitan dengan
banyak hal yang dipertimbangkan dan tidak bisa dihilangkan begitu saja. Namund emiukian,
ada juga pilihan kedua, yang didasarkan pada pengujian kata-kata kunci "orang Galilea" dan
"Nazaret", dalam hal ini diungkapkan bahwa sebagian besar pembaca superfisial atas
Alkitab menyamakan "orang Galilea" engan "orang dari wilayah geografis Galiles", yang
ditunjukkan sebagai yesus Kristus. Sama halnya. Sebagian besar pembaca semacam ini
menyamakan "Nazaret" dengan sebuah kota di Galilee, yang oleh Alkitab ditunjukkan bahwa
di kota itulah Yesus Kristus dibesarkan. Namun, kedia istilah ini memilki makna-makna
alternatif yang sangat berbeda selama paruh pertama abad pertama Masehi.

Yahudi pada Abad Pertama Masehi

Selama paruh pertama abad pertama Masehi, Yahudi terpecah-belah menjadi banyak sekte
keagamnaan dan poitik. Sebagian daftar sekte-sekte ini dan pembagian-pembagiannya
yang beragam mencakup: Saduki (Zadokite); Hasidisme (kelompok yang menjadi akar
Pharisi dan Essenes); Farisi (Perishaiya); Zealot; Hasmonea; Sikarii; Essene; Haridia;
Nazorea (Nazarite atau Nazirite); dan kelompok Galilea.15 Hanya dalam konteks inilah
istilah semacam "Yesus orang Galilea", "Yesus, orang dari Nazaret", bisa dipahammi
sepenuhnya dengan tepat.

ORANG-ORANG GALILEA

Jika kita harus memperingkatkan berbagai sekte dan sebsekte Yahudi ini menurut dimensi
kultural-politis, maka poros kiri-kanan akan dilabuhkan sebagai berikut. Ujing kiri (the far
left) akan menunjukkan penerimaan terhadap, dan akomodasi dengan, kebudayaan
Helenistik dan dengan kekuasaan Roma, dan ujung kanan (the far right) merupakan
penolakan total terhadap kebudayaan Helenistik dan kekuasaan Roma, yang dirangkaikan
dengan cita-cita nasionalistik ekstrem. Mengingat poros dan definisi ini, maka kaun Saduki
akan menduduki ujung kiri, kaum farisi akan menduduki posisi tengah yang bertumpu pada
sisi kanan, sedangkan kaum Zelot dan Hasmonea akan menempati posisi ujung kanan.16

Kelompok ujung kananlah yang secara konsisten melahirkan gerakan-gerakan revolusioner


melawan kekuasaan Roma. Secara tipikal, kelompok-kelompok dari ujung kanan disebut
kelompok Zelot, dimana Zelot menjadi sebuah kata yang mengandung banyak makna, yang
mencakup pelbagai macam kelompok dan subkelompok, termasuk kelompok Sikarii (dari
kata Yunani sikarioi yang berarti manusia-manusia belati, dan menunjukkn salah satu
subkelompok Zelot, yang merupakan para pembunuh17) dan kelompok Galolea. Alkitab
menunjukkan bahwa setidaknya ada dua murid Yesus yang berasal dari ujung kanan dalam
spektrum kultural dan politiknya: Simon, sang Zelot,18 dan Yudas Iskariot (Sikarii).19

Sebagaimana dijelaskan di atas, gerakan Zelot mewakili poros kultural-politik ujung kanan
dalam agama Yahudi pada abad pertama Masehi. Namun demikian, identifikasi seseorang
sebagai seorang Zelot hanya bisa sedikit menjelaskan perosalan orientasi-keagamaan
sebenarnya orang itu. Sebagai kaum Zelot adalah quasisekuler, dan yang lainnya
melaksanakan tradisi keagamaan Yahudi secara mendalam. Di antara kelompok Zelot
kemudian, terdapat subkelompok yang dikenal sebagai Orang Galilea (the Galileans).20
Asal-muasal sejarah kelompok Galilea adalah sebagai berikut :

Pada tahun 6 M, Quirinius, seorang senator Roma berpangkat Konsuler, ditunjuk menjadi
gubernur Suriah oleh Kaisr Agustus.21 Salah satu tugas awalnya adalah melaksanakan
sensus di Palestina untuk mendata kepemilikan guna menciptakan aturan pajak yang
tepat.22 Sementara sebagian besar orang Yahudi di Palestina menyepakati sensus ini,
faksi pembangkang Yahudi, yang dipimpin oleh Yudas Gamala (yang juga dikenal sebagai
Yudas, orang Galilea) melakukan pemberontakan terbuka terhadap sensus itu berarti
persetujuan oleh orang-orang Yahudi bahwa orang-orang pagan (penyembah berhala, pen)
memiliki hak untuk memerintah Palestina; dan bahwa sudah waktunya bagi orang-orang
Yahudi untuk menegakkan negara teokratik mereka sendiri.23 Pemberontakan Yudas,
orang galilea, hanya berlangsung sebentar. Yudas terbunuh, dan para pengikutnya
berpencar untuk sementara.24 Namun demikian, pemberontakan Yudas, orang Galilea,
merupakan awal-lahirnya gerakan Zelot, dan utamanya bagian dari gerakan Zelot yang
dikenal sebagai kelompok Galilea (the Gallileans).25

Mengikuti pemberontakan Yudas - orang Galilea yang gagal - kelompok Galilea terus-
menerus terlibat dalam aksi-aksi perang gerilya melawan Roma, yang semakin meningkat
intensitasnya selama beberapa dasawarsa antara tahun 6 dan 70 M. pada tahun 44 M,
aktivitas-aktivitas revolusioner dan para militer kelompok Galilea ini mengantarkan pada
penyaliban Yakobus dan Simon, putra-putra Yudas, orang Galilea, atau perintah Tiberius
Aleksander, pejabat Yudaea. Akhirnya, pada tahun 66 M, Manhem, putra Yudas yang lain,
orang Galilea, memimpin kelompok Galilea dan Zelot dalam pemberontakan terbuka
melawan Roma. Menahem dan para pengikutnya merampas gudang senjata di Masada,
kemudian berjalan menuju Yerusalem. Setelah menguasai sebagian besar Yerusalem,
Menahem, orang yang berpretensi menjadi raja, menerapkan kekuasaan despotik, dan
membunuh Ananias, pendeta tinggi Yahudi. Namun, Menahem kemudian dibunuh oleh
Eleazar, putra Ananias di kuil Yerusalem. Para pengikut Menahem kemudian melarikan diri
kembali ke Masada, di bawah komando Eleazar yang lain, yang merupakan keturunan
Yudas, oleh Galilea. Di Masada, pemberontakan Yahudi berlanjut hingga tahun 73 M, ketika
para penduduk Masada yang terkepung melakukan bunuh-diri massal, dengan maksud agar
tidak tertangkap oleh tentara Roma yang mengepung mereka.26

Berdasarkan catatan di atas, kita sekarang bisa memahami bahwa didentifikasi "Yesus
orang Galilea" tidak bisa secara otomatis disamakan dengan "Yesus dari wilayah geografis
Galilee". Mengingat konteks waktunya, maka identifikasi yang lebih mungkin adalah "Yesus,
seorang anggota kelompok Galilea yang terdiri atas para pemberontak paramiliter". Yesus
ini jelas sekali bukanlah Yesus Kristus, dan penyangkalan Petrus atau Yesus ini tentu saja
benar.

Orang Nazorea

Di antara dakwaan-dakwaan yang ditujukan terhadap Petrus, salah satunya menyebutkan


"Yesus dari Nazaret",27 dan satu lagi menyebutkan "Yesus, orang dari Nazaret".28
Pernyataan pertama sebenarnya merupakan terjemahan yang salah-salah dari kata Yunani
Nazorean,29 sedangkan pernyataan kedua merupakan terjemahan yang salah-arah dari
istilah Yunani Nazarene.30 Istilah Yunani Nazorean dan Nazarene merupakan transliterasi
(Nazarenoi atau Nazoraioi) dati kata bahasa Arama Nasren atau Nasraya, yang berarti
para pemelihara.31 Pada gilirannya, kata bahasa Arama itu bisa ditelusuri kembali pada
istilah Nazir dalam bahasa Ibrani, yang berarti suci, kudus, atau pemantang.32 Jika
sekte-sekte dan subsekte-subsekte agama Yahudi pada abad pertama Masehi dijajarkan
pada poros keagamaan, dimana kutub kiri mewakili liberalisme Yahudi, dan kutub kanan
mewakili konservatisme religius, maka kaum Farisi akan berada di tengah-tengah,
sedangkan kaum Essene dan Nazorea akan berada di ujung kanan.

Jadi, siapakah, dan apakah sebenarnya, orang-orang Nazorea itu? Sederhananya, mereka
adalah kelompok yang sama yang dirujuk dalam perjanjian Lama sebagai orang-orang
Nazarite atau Nazirite. Nazarite atau Nazorea adalah seseorang yang melaksanakan
sumpah pemantangan dan kesetiaan penuh kepada Hukum Musa, dimana sumpah
semacam ini bisa berlaku selama hidup atau untuk jangka waktu trertentu.33 Aturan-aturan
khusus yang mengatur periode menjadi seorang Nazarite atau Nazorea disebutkan satu per
satu dalam Kitab Bilangan 6:1-21 dalam Alkitab, tetapi tidak diulangi dalam bab ini. Namun
demikian, dijelaskan bahwa orang-orang Nazarite atau Nazorea dicirikahasi dengan
penolakan mereka untuk memotong rambut, dengan pemantangan mutlak terhadap alkohol
dan seluruh minuman yang berasal dari anggur, dengan penolakan mutlak untuk berada
dekat jenazah, dan sebagainya. Tokoh-tokoh alkitabiah termasyur yang diidentifikasi
sebagai orang-orang Nazarite atau Nazorea antara lain : Samson;34 Samuel;35 mungkin
Yohanes (Yahya) Sang Pembaptis,36 mungkin juga James, imam pertama gereja Kristen di
Yerusalem;37 dan untuk sementara Paulus.38 Namun demikian, penggambaran alkitabiah
mengenai Yesus Kristus sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan penggambaran
tentang seorang Nazorea, karena seorang Nazorea tidak akan pernah menerima apapun
yang berasal dari buah anggur, dan tidak bisa mendekati Lazarus yang sudah meninggal,
yang oleh Yesus, melalui kekuasaan Allah, konon dibangkitkan dari kematian.39

Mengingat pembahasan di atas, penyangkalan Petrus untuk diasosiasikan dengan Yesus,


orang Nazorea, tampaknya merupakan pernyataan yang benar, karena Yesus orang
Nazorea bukanlah Yesus Kristus. Penting dicatat bahwa seorang Nasorea mungkin juga
adalah seorang Galilea, tetapi itu tidak pernah terjadi. (Selain itu, dijelaskan bahwa dalam
keterangan yang dikutip sebelumnya dari Yohanes 18:1-12, frasa "Yesus dari Nazaret"
seharusnya dibaca "Yesus, orang Nazorea", karenanya menimbulkan kemungkinan bahwa
Yesus Kristus mungkin tidak pernah ditangkap di tempat pertama).

Nama "Yesus"

Selama abad pertama Masehi, Yesus (terjemahan bahasa Yunani dari Joshua) merupakan
nama yang sangat populer di Palestina. Misalnya, dari 28 pendeta tinggi Yahudi dari zaman
Herod Agung hingga penghancuran Kuil, empat di antaranya diberi nama Yesus (Yesus
putra Phabet atau Phiabi, Yesus putra Sek atau Sie, Yesus putra Dameneus, Yesus putra
Gameliel).40 Dengan menggunakan daftar pada pendeta tinggi Yahudi ini sebagai contoh
representatif dari nama lelaki di Palestina pada abad pertama Masehi, mungkin ada sekitar
14% penduduk laki-laki yang diberi nama Yesus. Jelasnya, tidaklah terlalu sulit untuk
membayangkan bahwa Yesus kedua adalah orang yang diinterogasi pada malam sebelum
penyaliban, bahwa orang inilah yang disangkal Petrus, dan bahwa orang inilah yang akan
disalib pada hari berikutnya.

Ikhtisar

Penyangkalan Petrus menyuguhkan injil-injil kanonik dengan dua pilihan yang sama sekali
tidak berkaitan. (1) Dalam selang hanya beberapa jam, Petrus berubah dari seorang tokoh
heroik yang memiliki keberanian tiada tara menjadi seorang pengecut, yang secara verbal
menyangkal afiliasinya dengan Yesus Kristus dalam tiga saat berbeda dengan jeda yang
begitu cepat. Senyatanya, penggambaran Petrus ini cenderung mengganggu imajinasi. (2)
Petrus berterus-terang dan jujur dalam menyangkal afiliasinya, baik dengan orang tak-
dikenal, atau dengan pemberontak paramiliter dan penganut Yahudi sayap-kanan ekstrem,
yang bernama Yesus. Dengan mengasumsikan bahwa orang itu memang tidak dikenal,
maka penyangkalan Petrus Penyangkalan Petrus menjadi cukup sesuai dengan bukti dari
kitab-kitab apokrif yang disuguhkan sebelumnya. Dengan mengasumsikan bahwa orang
tersebut memang seorang pemberontak paramiliter yang beranama Yesus, maka
penyangkalan Petrus sejalan dengan kisah tentang pelepasan Barabbas yang diuraikan di
bawah.

Keterangan:

1. Perbuatan Yohanes 97-99, 101. Dalam Cameron R (1982), hal. 94-96).


2. A) Moffat J (1929) B) Robertson AT (1929) C) Burch EW (1929) D) Peritz IJ (1929) E) Scott E (1929) F) Davies JN
(1929b) G) Davies JN (1929a) H) Findlay JA (1929) I) Garvie AE (1929) J) Kee HC (1971) K) Pherigo LP (1971) L) Baird W
(1929) M) Shepherd MH (1971) N) Wilson RM (1971) O) Filson FV (1971) P) Sunberg AC (1971) Q) Duncan GB (1971) R)
Marsh J (1972) S) Caird GB (1972) T) Nineham DE (1973) U) Fenton JC (1973) V) Hamilton W (1959) W) Mack BL (1996)
X) Koester H (1982) Y) Robinson JM, Koester H (1971) Z) Cameron R (1982)
3. Shepherd MH (1971)
4. Yohanes 18:1-12
5. Lukas 22:47; Markus 14:43; Matius 26:47.
6. Matius 26:56; Markus 14:50-52
7. Lukas 22:50-51
8. Yohanes 18:13-16
9. Matius 26:57; Markus 14:53; Lukas 22:54
10. Matius 26:57-58; Markus 14:53-54; Lukas 22:54-55; Yohanes 18:15-16
11. Matius 26:69-75
12. Lukas 22:55-62
13. Markus 14:66-72
14. Yohanes 18:17-18, 25-27
15. A) Danielou J, Marrou H (1964) B) Asimov I (1969) C) Leon-Dufour X (1983) D) Schonfield HJ (1967) E) - (1998p) F)
Bornkamm G (1998)
16. A) Josephus F (1988) B) Leon-Dufour X (1983)
17. A) Josephus F (1988p) B) Asimov I (1969)
18. Lukas 6:15; Perbuatan 1:13
19 Matius 10:4; 26:14; Markus 3:19; 14:10; Lukas 6:16; 22:3; Yohanes 6:71; 12:4; 13:2,26
20. A) Dupont-Sommer A (1967) B) Leon-Dufour X (1983)
21. Josephus F (1988)
22. A) Lukas 2:1-3 B) Josephus F (1988) C) Bornkamm G (1998)
23. A) Perbuatan 5:37 B) Josephus F (1998) C) Bornkamm G (1998) D) Leon-Dufour X (1983)
24. Perbuatan 5:37
25. A) Josephus F (1988) B) Leon-Dufour X (1983)
26. A) Josephus F (1988) B) Bornkamm G (1998)
27. Matius 26:71
28. Markus 14:67
29. A) Matius 26:71 B) Stegemann H (1998) C) Perjanjian Matius 2:23 D) Kee HC (1971)
30. Stegemann H (1998)
31. Stegemann H (1998)
32. A) Leon-Dufour X (1983) B) - (1998f)
33. A) Schonfield HJ (1967) B) - (1998f)
34. Hakim-hakim 13:1-24; 16:13-17
35. Samuel I 1:1-22
36. A) Strugnell J (1998) B) Schonfield HJ (1967)
37. Perbuatan 21:17-26
38. Perbuatan 21:17-26
39. Yohanes 11:38-44. Dijelaskan bahwa Yesus memiliki kemiripan fisik yang sangat dekat dengan jenazah seorang
Nazorea.
40. A) Josephus F (1988) B) Schonfield HJ (1967) C) Wilson J (1985)
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN PENYALIBAN YESUS IV: BARABBAS
(INJIL KANONIK)
Bukti : Pelepasan Barabbas

Dari Arreestus ke Barabbas

Sebelum membahas langsung kisah pelepasan Barabbas, ada baiknya kita memetakan
gerakan-gerakan yang dituduhkan kepada Yesus Kristus dari saat penangkapannya hingga
waktu pelepasan Barabbas. Dengan menggunakan empat injil kanonik sebagai sumber
informasi ini, perbandingan yang singkat atas keempat injil ini menyingkapkan
ketaksepakatan yang signifikan di atanra keempatnya. Informasi ini disuguhkan dalam tabel
2, dan pembaca bebas untuk menarik kesimpulan sendiri mengenai reliabilitas catatan-
catatan injil atas pelbagai macam gerakan Yesus Kristus selama terjadi peristiwa-peristiwa
ini.

Tabel 2 : Rangkaian Gerakan Yesus Kristus yang dilaporkan antara penangkapannya


dan pelepasan Barabbas

Matius Markus
Lukas Yohanes

Kepda Ann

Kepada Kayafas Kepada Kayafas Kepada


Kayafas Kepada Kayafas

Kepada Sanhedrin? Kepada Sanhedrin Kepada Sanhedrin

Kepada Pilatus

Kepada Herod

Kepada Pilatus Kepada Pilatus Kepada


Pilatus Kepada Pilatus

Rangkaian Matius didasarkan pada: Matius 26: 57, 27: 1, 27:1-2.


Rangkaian Markus didasarkan pada: Markus 14: 53; 15: 1, 15:1

Rangkaian Lukas didasarkan pada: Lukas 22: 54; 22:66; 23:1, 23:6-8; 23:11

Rangkaian Yihanes didasarkan pada: Yohanes 18:12-13, 18:24; 18:28.

Pelepasan Barabbas

Pelepasan Barabbas diceritakan oleh keempat injil kanonik di atas,1 dan di antara
keempatnya, banyak rincian yang sama mengenai peristiwa tersebut. Dalam masing-
masing laporan, Pontius Pilatus, gubernur Roma untuk Yudaea, memberikan pilihan kepada
sekelompok orang Yahudi antara melepaskan dua orang tahanan, salah satunya
digambarkan sebagai Yesus Kristus, dan yang lainnya digambarkan sebagai seorang
terkenal yang berada di luar perlindungan hukum, yang hanya dikenal sebagai Barabbas.
Kelompok yang kebingungan itu memilih Barabbas untuk dilepaskan. Oleh karenanya,
Pilatus melepaskan Barabbas, dan Yesus kristus konon disalib. Namun demikian, seperti
akan segera dijelaskan, interpretasi Sekolah Minggu atas penggambaran injil ini kurang
akurat, utamanya karena sebagian besar teks kuno yang akurat dari injil-injil tersebut telah
lama dihindarkan dari orang awam hingga masa-masa sekarang. Di antara empat laporan
tersebut, laporan Matius sejauh ini paling menjelaskan dan rinci, dan penuturan inilah yang
dikutip di bawah :

Kini Yesus berdiri di hadapan gubernur; lalu gubernur bertanya kepadanya, "Apakah
engkau Raja orang-orang Yahudi?" Yesus menjawab, "Engkau yang berkata
demikian". Kini saat perayaan pesta, gubernur biasanya melepaskan seorang
tahanan untuk dikembalikan ke kelompoknya, seseorang yang diinginkan
kelompoknya. Pada saat itu, mereka memiliki seorang tahanan termasyur, yang
dipanggil Yesus Barabbas. Demikianlah, setelah mereka berkumpul, Pilatus bertanya
kepada mereka, "Siapakah yang ingin kalian lepaskan, Yesus Barabbas atau Yesus
yang disebut Juru Selamat?" karena ia menyadari bahwa bukanlah karena iri hati
sehingga mereka menyerahkannya. Sementara ia duduk di kursi pengadilan, istrinya
berkata kepdanya, "Tidak ada yang harus dilakukan dengan orang suci itu, karena
hari ini aku banyak menderita disebabkan oleh mimpi tentangnya". Kini para
pendeta ketua dan para sesepuh membujuk kelompok itu agar meminta Barabbas
dan membunuh Yesus. Gubernur bertanya lagi kepada mereka, "Siapakah yang
kalian ingin aku lepaskan untuk kalian?" Dan mereka menjawab, "Barabbas". Pilatus
berkata kepada mereka, "maka apa yang harus aku lakukan dengan Yesus yang
disebut Juru Selamat ini?" mereka semua menjawab, "Biarlah ia disalib!" Kemudian
ia bertanya, "Mengapa, kejahatan apa yang telah ia lakukan?" Tetapi mereka semua
berteriak lebih keras lagi, "Biarkanlah ia disalib!" Demikianlah, ketika Pilatus
memahami bahwa tidak ada yang bisa ia lakukan, kecuali kerusuhan itu telah
dimulai, ia mengambil hati dan membasuh tangannya di hadapan kelompok
tersebut, seraya mengatakan, "Aku suci dari darah orang ini; lihatlah darah itu pada
diri kalian sendiri". Kemudian orang-orang itu menjawab, "Darahnya menjadi
tanggungan kami dan anaj-anak kami!" demikianlah ia melepaskan Barnabbas untuk
mereka; dan setelah mencambuk Yesus, ia menyerahkan Yesus untuk disalib.2

Sebagai lanturan sekilas, perlu dicatat bahwa tulisan-tulisan apokrif secara konsisten
mengidentifikasi nama istri Pilatus sebagai Procla.3 (Lebih jauh mengenai statusnya
menurut gereja-gereja Kristen awal akan diuraikan kemudian dalam bab ini).

Identitas Barabbas

Teks yang dikutip dari Matius di atas, seperti ditemukan dalam The Holy Bible: New
Revised Standard Version (NRSV), dengan jelas mengidentifikasi Barabbas sebagai
orang yang memiliki nama Yesus. Dalam melakukan identifikasi ini, NRSV menggunakan
sebagian besar teks-teks kuno,4 agar bisa mengoreksi penghapusan nama yang diberikan
kepada Barabbas, yaitu Yesus, yang terjadi pada versi-versi awal Alkitab.

Sebenarnya, para sarjana alkitabiah telah lama mengetahui dari teks-teks Matius kuno ini
bahwa nama Barabbas adalah Yesus. Namun, informasi ini secara khusus tidak
disampaikan kepada masyarakat awam. Dalam King James Version dari Alkitab tahun
1611, sama sekali tidak ada penyebutan nama Barabbas sebagai Yesus. Dalam Revised
Standard Version (RSV) tahun 1946, informasi ini akhirnya dimasukkan dalam teks
tersebut sebagai catatan kaki yang tidak jelas. Akhirnya, dalam New Revised Standard
Version (NRSV) tahun 1989, informasi paling awal dan paling lengkap berkenaan dengan
Barabbas disuguhkan secara langsung dalam teks tersebut, dimana ia pada awalnya
diduga (bernama yesus Barabbas), dan Barabbas yang sebelumnya tidak dikenal sekali lagi
telah menjadi Yesus Barabbas.

Namun demikian, para penerjemah Alkitab masih merahasiakannya dari masyarakat awam.
Mereka masih belum menggenapi tugas mereka untuk mendidik masyarakat Kristen awam
dan menjadikan teks Alkitab bisa diakses oleh sebagian besar umat Kristen. Mereka kini
telah mempresentasikan Barabbas sebagai Yesus Barabbas, tetapi mereka masih belum
menunjukkan bahwa "Barabbas" bukanlah nama, tetapi merupakan patronimik (nama yang
hampir sama dengan nama ayahnya).5 Patronimik meruapkan sebuah pengenal, sementara
orangnya dikatakan sebagai putra X. Oleh karenanya, dalam Perjanjian Baru, kita
menemukan murid Simon Petrus juga dipanggil Simon bar Jonah, yaitu, Simon putra
Yunus.6 Namun demikian, para penerjemah Alkitab secara konsisten sama-sama
memberlakukan kata-kata bahasa Arama bar dan Abbas, karenanya menerjemahkan
Jesus bar Abbas sebagai Yesus Barabbas, atau lebih buruk lagi, sebagai Barabbas saja.
Dengan demikian seperti ini, dan dengan menyadari bahwa bar hanyalah berarti putra dari,
sekarang kita bisa mengidentifikasi Barabbas sebagai Yesus putra Abbas. Namun
demikian, bahkan dengan menerima terjemahan tersebut sampai titik ini, terjemahan
tersebut tetap agak salah-arah, karena Abbas bukanlah sebuah nama. Kata Abbas masih
harus diterjemahkan lagi dari bahasa Arama. Abbas berarti ayah, dan Barabbas secara
langsung dan tak-ambigu diidentifikasi dalam Matius sebagai "Yesus, putra Bapa"!7 Kini,
jika kita harus bertanya kepada seratus orang Kristen yang dipilih secara acak mengenai
identitas "Yesus, putra Bapa", niscaya kita akan mendapatkan seratus identifikasi positif
mengenai Yesus Kristus.

Barabbas tidak lain adalah Yesus sendiri, putra Bapa!8 Ini bukanlah identifikasi yang
didasarkan pada sebagian kitab apokrif, yang mungkin atau tidak mungkin memiliki bukti
yang mengacu pada gereja-gereja Kristen awal, seperti halnya kasus Injil Barnabas.
Bahkan, ini juga bukan identifikasi yang didasarkan pada kitab-kitab apokrif, yang bisa
secara langsung ditelusuri hingga ke gereja-gereja Kristen awal, seperti dalam kasus Kitab
Jeus, Wahyu Petrus, Risalah Kedua Set Agung, atau Perbuatan-perbuatan Yohanes.
Ini merupakan identifikasi yang dibuat langsung oleh Injil kanonik Matius.

Namun demikian, ini merupakan identifikasi yang hanya bisa dilakukan sekali: teks-teks
awal Matius pada kahirnya menjadi teks-teks yang diakui, seperti dalam kasus NSRV; dan
pembaca telah menggenapi terjemahan dua kata tersebut, yang masih belum diterjemahkan
oleh para penerjemah Alkitab, dan karenanya, pernyataan-Matius yang sebenarnya masih
gelap bagi orang awam. Memahami kutipan dari Matius ini sama artinya dengan mengupas
sebuah opini. Dari lapisan demi lapisan yang harus disingkap sebelum kita sampai pada inti
yang sebenarnya. Sementara sebelum kita sampai pada inti yang sebenarnya. Sementara
kita bisa memahami bahwa para penerjemah Alkitab telah mulai mengupas opini tersebut
untuk masyarakat awam, proses pengupasan tersebut amat-sangat lambat, dan masih
belum lengkap. Pelbagai macam lapisan ini disuguhkan pada Tabel 3 di bawah :

Tabel 3: Lapisan-lapisan Identitas Barabbas

Lapisan Identitas yang Diungkap Versi Alkitab

1 Barabbas Versi Raja James,


1611

2 Yesus Barabbas sebagai catatan Versi Standar yang Direvisi,


1946

3 Yesus Barabbas Versi Standar Baru


yang Direvisi, 1989

4 Yesus bar Abbas -

5 Yesus putra Abbas -


6 Yesus, putra Bapa -

Berdasarkan pembahasan di atas, kita bisa melihat bahwa menurut Matius, Pontius Pilatus
menawarkan untuk melepskan salah seorang dari dua tawanan pada hari itu, yaitu "Yesus,
putra Bapa" atau "Yesus yang disebut Juru Selamat".9 Menurut penuturan Matius,
kelompok tersebut memilih "Yesus putra Bapa" untuk dilepaskan. Pilatus memenuhi
permintaan mereka, dengan melapaskan "Yesus, putra Bapa" dan menghukum "Yesus yang
disebut Juru Selamat".10 Paling tidak, laporan Matius menujukkan bahwa ada kekaburan
berkenaan dengan siapa yang dilepaskan dan siapa yang disalib. Terombang-ambing di
antara dua, "Yesus, putra Bapa" dan "Yesus yang disebut Juru Selamat", bagaimana kita
bisa memutuskan siapa adalah siapa?

Jawaban atas pertanyaan tersebut memang bisa dipeoleh, tetapi memerlukan kecermatan.
Sebelum Pilatus bertanya kepada kelompok itu perihal siapa yang ingin mereka lepaskan,
Matius menuturkan bahwa Pilatus menanyakan sebuah pertanyaan tunggal dan tajam
kepada Yesus, yaitu. "Apakah engkau adalah Raja orang-orang Yahudi?"11 ini merupakan
satu-satunya hal yang membuat Pilatus tertarik. Apakah Yesus mengajukan klaim sebagai
Raja orang-orang Yahudi, dan karenanya mempimpin pemberontakan melawan Roma?
Pilatus sama sekali tidak peduli dengan perselisihan internal di antara para penguasa
agama Yahudi. Baik seseorang mengklaim atau tidak sebagai seorang tokoh agama seperti
Juru Selamat, tidaklah menjadi perhatiannya. Ia hanya ingin meneguhkan klaim kedudukan
sebagai raja (kingship), karena hal ini mencakup otoritas duniawi dan sekuler, yang
merupakan ancaman bagi kekuasaan imperial Roma. Oleh karenanya, ia tidak bertanya
apakah Yesus seorang Juru Selamat teologis, karena Pilatus tidak peduli dengan masalah
ini. Akan tetapi, Pulatus benar-benar peduli jika Yesus mengklaim sebagai raja orang-orang
Yahudi. Mengklaim diri sebagai Juru Selamat teologis bukanlah kejahatan menurut hukum
Roma, sementara mengklaim diri sebagai Raja orang-orang Yahudi tentu saja merupakan
kejahatan.

Di sini, kita harus menguji apa yang dimaksud dengan "Yesus yang disebut Juru Selamat".
Generasi-generasi kaum Kristen yang menghadiri Sekolah Minggu telah diindoktrinasi
dengan konsep teologis Sang Juru Sealmat, yang sudah dimulai sejak zaman gereja-gereja
Kristen awal. Namun demikian, kata Mashiah dalam bahasa Ibrani, yang diterjemahkan
menjadi Messiah [Juru selamat] dalam Alkitab, sebenarnya berarti ditahbiskan. Sama
halnya, kata bahasa Yunani Chritos, yang diterjemahkan menjadi Crist [Kristus] dalam
alkitab sebenarnya merupakan terjemahan Yunani dari kata Mashiah dalam bahasa Ibrani.
Oleh karenanya, meskipun kata-kata Pilatus adalah Yesus yang disebut Juru Selamat,
sebenarnya yang ia katakan adalah "Yesus yang disebut orang yang ditasbihkan". Siapakah
yang telah disucikan dari bangsa Israel? Jawabannya adalah para raja dan para pendeta
tinggi Iarael. Dalam hal ini, setiap pemberontak yang mengajukan klaim sebagai raja Israel -
dan banyak orang semacam ini pada abad pertama Masehi - maka ia akan ditasbihkan
sebagai raja Israel, dan bisa disebut sebagai "Juru Selamat".12
Setelah memantapkan perhatian Pilatus, dan karenanya setelah memantapkan tuduhan
sebanarnya terhadap Yesus, yaitu mengklaim sebagai Raja orang-orang Yahudi, dan
setelah menetapkan makan sebenarnya dari kata "Juru Selamat", kini kita beralih pada
keterangan yang sama mengenai pelepasan "Yesus, putra Bapa" dalam Markus.

Demikianlah, kelompok itu datang dan mulai miminta Pilatus melakukan sesuatu
untuk mereka sesuai dengan adat kebiasaannya. Kemudian ia memberi jawaban
kepada mereka, "Apakah kalian ingin aku melepaskan Raja orang-orang Yahudi itu
untuk kalian?" ? Namun, para pendeta ketua menghasut mereka agar meminta
Pilatus melepaskan Barabbas untuk mereka.13

Perhatikanlah adanya perubahan yang halus, tetapi amat sangat penting. Pilihannya dalah
antara "Yesus, raja orang-orang Yahudi" dan "Yesus, putra Bapa!" Dalam versi ini tidak ada
ambiguitas atau kebingungan kerkenaan dengan identitas. Yesus, yang mengklaim sebagai
raja orang-orang Yahudi, dan dengan demikian juga telah ditasbihkan, yaitu, telah menjadi
seorang Juru Selamat, diserahkan untuk disalib, sementara Yesus, putra Bapa, dilepaskan.
Apalagi yang lebih sederhana atau lebih gamblang daripada hal itu? Kini, siapakah Yesus
ini, yang mengklaim dirinya sebagai raja orang-orang Yahusi? Mungkin dia adalah
seseorang yang telah ditemui dalam bab ini, yaitu, "Yesus, orang Galilea", yaitu,
pemberontak paramiliter, yang disangkal oleh Petrus tadi.14 Dialah Yesus ini, yang
merupakan pembunuh dan pemberontak sebenarnya, yang tuduhan-tuduhannya secara
keliru dinisbahkan kepada Yesus, putra Bapa, melalui kebingungan, baik sengaja maupun
tidak, yang diciptakan oleh para penulis injil atau penerjemah, para redaktur, atau para
penyuntingnya.15

Ikhtisar

Kisah mengenai pelepasan Yesus, putra Bapa, memiliki arti penting yang sangat besar.
Meskipun pembaca menolak reka-ulang kutipan Matius yang diusulkan oleh pengarang ini,
yang didasarkan pada pertanyaan Pilatus kepada Yesus dan pada penuturan Markus yang
sama, tetapi pembaca injil-injil kanonik masih bergulat dengan kebingungan dan ambiguitas.
Identitas masing-masing mengenai siapa yang dilepaskan (Yesus, putra Bapa) dan siapa
yang disalib (Yesus yang disebut Juru Selamat) benar-benar membingungkan dan
merupakan pertanyaan tak-terjawab. Kebingungan dan ambiguitas itu cukup untuk
menyatakan bahwa setidaknya ada satu jawaban yang tersedia bagi pertanyaan-
pertanyaan di atas dari injil-injil kanonik yang mendukung keterangan Alquran soal
penyaliban. Lebih jauh, jika kita menerima reka-ulang laporan Matius sebagaimana
dikemukakan oleh pengarang ini, maka jelaslah bahwa Yesus, Raja orang-orang Yahudi
(atau disebut juga Yesus, orang Galilea), disalib, sementara Yesus, putra Bapa, dilepaskan.
Di sini, kita menemukan pembelaan total atas penjelasan Alquran tentang penyaliban yang
kita butuhkan berdasarkan injil-injil kanonik semata.
Hingga titik ini, pembaca Kristen, yang diindoktrinasi sejak masa kecil dalam pelajaran-
pelajaran Sekolah Minggu, mungkin berpikir bahwa seluruh jajaran argumen ini tidak masuk
akal. Tidak peduli apa yang sebenarnya dikatakan Matius mengenai Yesus, putra Bapa,
adalah lebih mudah untuk mengabaikan seluruh hal ini begitu saja. Namun demikian,
sebelum melalukan langkah tersebut, ada satu keping informasi lagi yang harus
dipertimbangkan. Jika Pilatus memang benar-benar menghukum Yesus Kristus hingga mati
dengan cara disalib, bagaimanakah seharusnya gereja-gereja Kristen awal memandang
Pilatus dan sekutu-sekutunya? Tidakkah Pilatus seharusnya dibuang ke tempat yang paling
jauh oleh gereja-gereja Kristen awal? Tidak mungkinkah Pilatus secara formal dihukum oleh
gereja-gereja Kristen awal? Kita tentunya berpikir demikian.

Akan tetapi, fakta-fakta yang ada sungguh sangat berbeda. Tanggal 28 Oktober oleh
penanggalan Gereja Ortodoks Timur ditentukan sebagai hari pesta Santa Procla, istri
Pontius Pilatus.16 Tanggal 25 Juni oleh Gereja Kristen Koptik ditentukan sebagai hari pesta
Santa Procla dan Santo Pontius Pilatus.17 Procla diresmikan sebagai seorang santa, baik
oleh Gereja Ortodoks Timur maupun oleh Gereja Kristen Koptik, sementara Pontius Pilatus
diresmikan sebagai seorang santo oleh Gereja Kristen Koptik. Bagaimanakah gereja
Kristen Koptik awal bahkan membenarkan kononisasi orang tersebut sebagai santo, orang
yang telah menghukum Yesus Kristus hingga mati dengan cara disalib? Ini benar-benar
bertentangan dengan seluruh nalar dan logika. Apakah yang diketahui oleh umat Kristen
awal ini yang tidak diketahui oleh umat Kristen modern? Mungkin, mereka tahu bahwa
Pontius Pilatus, santo mereka tercinta, adalah orang yang melepaskan Yesus Kristus.
Mungkin juga mereka memeiliki pemahaman yang lebih baik tentang Matius daripada
sebagian besar orang Kristen modern.

Pada titik ini, sangat menggoda untuk mengatakan, "Kasus ditutup, sidang ditunda". Namun
demikian, ada satu keping lagi bukti dari injil-injil kanonik yang harus ditelaah.

Keterangan:

1. Matius 27:11-26; Markus 15:6-15; Lukas 23:13-25; Yohanes 18:38-40


2. Matius 27:11, 15-26.
3. Platt RH, Brett JA.
4. A) Fenton JC (1973) B) - (1998a)
5. A) - (1998a) B) Leon-Dufour X (1983) C) Asimov I (1969) D) Schonfield HJ (1967) E)
Fenton JC (1973) F) Pherigo LP (1971)
6. Matius 16:17. Dalam RSV: Simon Bar Jonah (Simon bin Yunus).
7. A) - (1998a) B) Leon-Dufour X (1983) C) Asimov I (1969) D) Fenton JC (1973) E)
Pherigo LP (1971)
8. Frasa "putra Bapa" tidak mengisyaratkan status "dilahirkan".
9. Matius 27:17
10. Matius 27:17-26
11. Matius 27:11
12. A) Leon-Dufour X (1983) B) Schonfield HJ (1967)
13. Markus 15:8-9, 11.
14. Matius 26:69-70
15. Platt RH, Brett JA
16. A) Hennecke E, Schneemelcher W, Wilson RM (1963) B) Platt RH, Brett JA C) -
(1998g)
17. - (1998n)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN PENYALIBAN YESUS V: SIMON
SIRENUS (INJIL KANONIK)
Bukti : Perekrutan Simon Sirenus

Interpretasi Kristen teradisional atas penyaliban manyatakan bahwa Yesus Kristus


berpindah dari tempat hukuman di hadapan Pontius Pilatus menuju tempat penyaliban, yaitu
Golgotha (Calvary dalam bahasa Latin). Perjalanan ini diritualkan oleh Gereja Katolik Roma
sebagai bagian dari 14 Stasiun Salibnya, dimana stasiun kelima memperoleh perhatian
khusus, stasiun Salib Kelima merunjuk pada suatu peristiwa yang dituturkan dalam tiga injik
sinoptik, tetapi tidak diceritakan dalam Yohanes. Pada Stasiun kelima ini, Simor Sirenus
konon ditemukan untuk membawa salib Yesus.

Setelah mareka keluar, mereka menemukan seorang laki-laki dari Sirenus bernama
Simon; mereka memaksa orang ini untuk membawa salibnya. Dan ketika mereka
sampai di sebuah tempat yang disebut Golgotha (yang berarti Tempat Tengkorak),
mereka menawarkan anggur kepadanya untuk diminum, yang telah dicampur
dengan cuka; tetapi ketika ia mencicipinya, dia tidak mau meminumnya. Dan ketika
mereka menyalibkannya, mereka membagikan pakaiannya di antara mereka sendiri
dengan melemparkan undian; kemudian mereka duduk di sana dan tetap
mengawasinya.1

Mereka memaksa seorang musafir, yang datang dari negeri itu, untuk membawa
salibnya; ia adalah Simon Sirenus ayah Aleksander dan Rufus. Kemudian, mreka
membawa Yesus ke tempat yang disebut Golgotha (yang berarti tempat tengkorak).
Kemudian mereka menawarinya anggur yang telah dicampur dengan myrrh; tetapi ia
tidak menerimanya. Kemudian mereka menyalibnya, dan membagikan pakaiannya di
antara mereka, dengan melemparkan undian untuk menentukan apa yang harus
diterima oleh masing-masing.2

Setelah mereka membawanya, mereka menangkap seorang laki-laki, Simon Sirenus,


yang datang dari negeri itu, dan mereka meletakkan salib itu di [pundak]-atasnya,
dan menyuruhnya membawa salib itu di belakang Yesus. Dua orang lainnya, yang
merupakan para penjahat, dibawa untuk dibunuh bersamanya. Ketika mereka
sampai ke tempat yang disebut Tengkorak, mereka menyalib Yesus di sana bersama
para penjahat, satu di sebelah kanannya dan satu lagi di sebelah kirinya.3

Kini, ada dua persoalan yang harus dijelaskan menyangkut penuturan di atas. Pertama, injil-
injil kanonik tidak pernah menyatakan bahwa salib diserahkan kembali kepda Yesus dari
Simon. Kedua, dalam kutipan dari Markus dan dalam kutipan dari Lukas, pengarang saat
ini mencetak-miring kata "Yesus" di satu tempat. Di masing-masing tempat ini, catatan
NRSV berkenaan dengan teks tersebut dengan jelas menyatakan bahwa orang Yunani
membawa "dia", bukan "Yesus". Dengan kata lain, para penerjemah khawatir kalau-kalau
sebagian besar pembaca akan membaca "dia" sebagai kata-ganti yang merujuk pada
Simon Sinerus juka mereka tidak memasukkan "Yesus" untuk mengganti "dia". Dalam hal ini,
para penerjemah sepenuhnya benar. Sebagian besar pembaca akan membaca "dia"
sebagai kata-ganti yang merujuk pada Simon Sirenus, yang menunjukkan bahwa Simon
Sirenus adalah orang yang disalib. Dalam kutipan-kutipan di atas, Matius, Markus, dan
Lukas, semuanya tampaknya mengatakan bahwa Simon Sirenus disalib sebagai pengganti
Yesus.

Harus ditekankan bahwa interpretasi terhadap tradisi sinoptik di atas tidak terbatas bagi
pengarang saat ini. Kenyataannya, itulah interpretasi yang diyakini secara luas oleh
segmen-segmen gereja-gereja Kristen awal. Para pembaca bab ini sudah menemukan
bahwa interpretasi adalah Risalah Kedua Set Agung, kitab apokrif dari gereja-gereja
Kristen awal, menyatakan, "adalah orang lain, Simon, yang memikul salib di pundaknya".
Kenyataannya, penggantian Simon Sirenus (sebagai korban penyaliban) untuk Yesus
merupakan prinsip kepercayaan utama di antara orang-orang Kristen awal yang dikenal
sebagai kelompok Basilidian,4 yang menonjol pada pertengahan abad abad ke-2 M.
mereka mengadakan kongregasi di Mesir dan tetap eksis hingga abad ke-4 M. garis
keturuannya bisa ditelusuri kembali pada orang-orang yang menjadi pengikut Basilides,
yang diklaim sebagai penerima tradisi-tradisi rahasia tertentu dari Glaucias (seorang
penafsir Petrus, murid Yesus).5

IKHTISAR DAN SIMPULAN-SIMPULAN

Bukanlah maksud pengarang untuk membuktikan satu tradisi, setelah dipertentangkan


dengan tradisi lainnya, akhirnya sampai pada simpulan bahwa bukanlah yesus Kristus yang
disalib. Namun, tinjauan-tinjauan terdahulu atas kitab suci Kristen, baik yang apokrif maupun
kanonik, secara dramatis mengilustrasikan bahwa gereja-gereja Kristen awal tidak secara
bulat menerima doktrin penyaliban Kristus. Jelasnya, mereka masih bingung mengenai apa
yang sebenarnya terjadi saat itu. Ada banyak teroi yang berbeda mengenai pokok bahasan
ini dalah gereja-gereja Kristen awal. Di antara banyak kandidat untuk kehormatan yang
meragukan sebagai korban yang disalib ini, bisa kita sebutkan: Yudas Iskariot; Simon
Sinerus; simulacrum-simulacrum Yesus Kristus; orang-orang lain yang tidak-
teridentifikasi; dan seorang pemberontak paramiliter yang dikenal sebagai Yesus, orang
Galilea, yang mengklaim dirinya sebagai Raja orang-orang Yahudi, dan yang dibedakan dari
Yesus, putra Bapa, yaitu Yesus Kristus.

Alquran dengan jelas menyatakan bahwa Yesus Kristus tidak disalib. Sebagian besar
segmen gereja-gereja Kristen awal, dan sebagian besar kitab suci Kristen awal mengamini
pernyataan itu.

Bagi kaum muslim, pelajaran yang mungkin bisa diambil adalah bahwa banyak gereja
Kristen awal jauh lebih dekat dengan Islam daripada yang pernah dipikirkan sebelumnya.
Bagi kaum Kristen, pelajaran yang mungkin bisa diambil adalah bahwa doktrin penyaliban
ternyata sangat di ragukan dan diperdebatkan oleh gereja-gereja awal. Dengan pemikiran
semacam ini, mungkin mereka bersedia melihat kembali ajaran-ajaran Islam, dan
mempertimbangkan persamaan-persamaan antara ajaran-ajaran Islam dan fondasi-fondasi
agama Kristen awal.

Keterangan:

1. Matius 27:32-36
2. Markus 15:21-24
3. Lukas 23:26, 32-33
4. Norwood FA (1971)
5. - (1998b)

Dikutip dari buku: "Salib di Bulan Sabit", karya DR. Jerald F. Dirks, 2003.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN YAHUDI TENTANG KONSEP MESIAS
KRISTEN
Umat Yahudi, sebelum dibangkitkannya Yesus ke dunia, memiliki konsep tentang "mesias"
atau padanan kata Yunaninya, "kristus", yaitu sebuah konsep lama yang mendambakan
kedatangan seorang tokoh Yahudi, yang mampu membawa bangsa Yahudi menuju
kejayaan. Mereka berkeyakinan bahwa mesias yang diidam2kan itu akan datang kemudian
dan berasal dari keturunan Daud (Yeremia 23:5; 33:15 [baca: Distorsi Matius 1]).
Secara harfiah, arti kata "mesias" atau "kristus" adalah "seseorang yang diurapi dengan
minyak yang kudus" atau "seseorang yang ditahbiskan". Dalam catatan2 Perjanjian Lama,
ada banyak orang yang disebut sebagai "mesias", sebut saja Koresh dan Daud.

MAZMUR 2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama
melawan Tuhan dan mesias-Nya (mesias = Daud - lihat juga 1 Samuel 16:12-13 dan 2
Samuel 5:1-5).

YESAYA 45:1 Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada mesias, kepada Koresh
yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya
dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu
gerbang tidak tinggal tertutup;

Selain Yesus, Koresh, dan Daud, Alkitab juga mencatat beberapa orang lainnya yang juga
disebut sebagai mesias, yaitu: Saul (1 Samuel 10:1), Harun (Imamat 8:12), Elisa (1 Raja-
raja 19:16), dan Salomo (1 Raja-raja 1:39). Jika digunakan padanan kata "mesias" dalam
bahasa Yunani, "kristus", maka nama orang2 tersebut menjadi: Yesus Kristus, Koresh
Kristus, Daud Kristus, Saul Kristus, Harun Kristus, Elisa Kristus, dan Salomo Kristus.

Namun demikian, kata "mesias" dalam ayat2 di atas, dalam Alkitab Indonesia diterjemahkan
sebagai "orang yang diurapi-Nya", padahal asal kata Ibraninya adalah "mesias". Sementara
kata "mesias" yang menunjuk kepada Yesus, dalam Perjanjian Baru ditulis dengan inisial
besar, "Mesias". Ini tidak lain merupakan upaya terselubung yang dibuat2 oleh tokoh2
gereja untuk memberi kesan kepada umat manusia bahwa hanya ada satu mesias saja
yaitu Yesus.

Sebagaimana diketahui, umat Yahudi tidak mengakui Yesus sebagai nabi ataupun mesias.
Mereka menganggap Yesus sebagai manusia yang lahir dari hasil perzinahan Maria dengan
laki2, oleh karenanya menurut umat Yahudi, Yesus tidak pantas menjadi mesias, bahkan
mereka menganggap Yesus sebagai nabi palsu hingga "membunuhnya" di tiang salib.
Ironisnya, Yesus sendiri malah melarang murid2nya supaya tidak memberitahukan kepada
siapapun bahwa ia mesias:

MATIUS 16:20 Lalu Yesus melarang murid-muridnya supaya jangan memberitahukan


kepada siapapun bahwa ia mesias.

Singkatnya, konsep "mesias" adalah sebuah konsep lama yang 100% milik umat Yahudi
yang hingga kini tidak pernah terwujud!

Jadi, jika umat Kristen mengklaim bahwa hanya ada satu mesias atau kristus yaitu Yesus,
adalah BOHONG BESAR. Perjanjian Baru, yang notabene di dalamnya banyak menyebut
kata "mesias" yang dimaksudkan untuk menunjuk kepada Yesus, adalah kumpulan kitab2
hasil karya orang2 non Yahudi (Yunani dan Romawi). Sehingga dengan sendirinya, konsep
"mesias" dalam Perjanjian Baru bertolak belakang dengan gagasan2 umat Yahudi yang
memiliki konsep tersebut. Dengan kata lain, konsep "mesias" dalam Perjanjian Baru adalah
konsep yang mengada2!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN YOHANES TENTANG YESUS I:
PENGHIBUR

Dalam injil kanonik, Yesus berkata:

YOHANES:
14:25. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan
kamu;
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku,
Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu
akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu,
dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah
gelisah dan gentar hatimu.
14:28. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku
datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita
karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum ia terjadi, supaya kamu
percaya, apabila ia terjadi.
14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang
dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan
segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi
dari sini."
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika
Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu,
tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan
penghakiman;

LUKAS:
24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu
harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat
tinggi."

Umat Kristen berkeyakinan bahwa yang dimaksud dengan "Penghibur" dalam ayat2
Yohanes di atas adalah "Roh Kudus", salah satu unsur dari Trinitas. Mereka memahami
ayat2 Yohanes di atas secara harfiah dan sepotong2 oleh karena pola pikir mereka yang
sudah terbius oleh "doktrin gereja".
Ayat2 Yohanes di atas tidak dapat ditafsirkan secara harfiah saja, tetapi harus ditafsirkan
secara utuh dan menyeluruh, bahwa "Penghibur itu tidak akan datang" jika Yesus tidak
pergi. Tetapi Penghibur itu akan datang "setelah Yesus pergi". Jika Penghibur itu datang,
maka "ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman"!

Bahwa Penghibur itu juga "akan mengajarkan segala sesuatu dan akan mengingatkan akan
semua yang telah dikatakan Yesus". Oleh karenanya, Yesus mengatakannya "sebelum ia
terjadi, supaya percaya, apabila ia terjadi".

Adapun kata "Roh Kudus" sebagaimana tersebut dalam Yohanes 14:25 di atas,
kemungkinan besar merupakan tambahan yang telah dilakukan oleh tokoh2 Gereja Kristen
Awal untuk memberikan persepsi bahwa seolah2 Penghibur itu adalah Roh Kudus, meski
hal ini sesungguhnya bertentangan dengan konsep Roh Kudus itu sendiri. Lebih jelasnya
lihat uraian di bawah ini.

Siapakah "Penghibur" yang dimaksud ayat2 di atas?

Lebih dari satu ayat Alkitabiah merujuk pada Roh Kudus yang telah hadir di dunia selama
zaman Raja Daud selama abad ke-11 dan 10 SM, serta menjadi sumber ilham dan wahyu
Daud (Mazmur 51:11; Markus 12:36; Kisah Para Rasul 1:16; 4:25). Sama halnya, Roh
Kuduslah yang konon menjadi sumber wahyu Yesaya (Kisah Para Rasul 28:25). Roh
Kuduslah yang konon mencerahkan seluruh bangsa Israel sebelum ramalan2 Yesaya dalam
Perjanjian Lama (Yesaya 63:10-11). Roh Kuduslah yang konon memberikan wahyu kepada
Simeon di Yerusalem selama abad2 pertama SM dan Masehi (Lukas 2:25-26). Roh
Kuduslah yang memberikan wahyu kepada Yohanes sang Pembaptis (Lukas 1:15). Roh
Kuduslah yang memberikan wahyu kepada Elizabet, Ibu Yohanes sang Pembaptis (Lukas
1:41). Roh Kuduslah yang memberi wahyu kepada Zakaria, ayah Yohanes sang Pembaptis
(Lukas 1:67). Roh Kuduslah yang turun kepada Maria, ibu Yesus (Lukas 1:35). Roh
Kuduslah yang memasukkan ilham dan wahyu ke dalam diri Yesus (Matius 1:20; 3:11;
Markus 1:8; Lukas 3:16,22; 4:1; 10:21; Yohanes 1:33; Kisah Para Rasul 10:38).

Jelasnya, Roh Kudus sudah bekerja di dunia umat manusia dengan melaksanakan perannya
sebagai penyampai wahyu dan ilham jauh sebelum peristiwa pengangkatan Yesus!

Oleh karena sudah ditunjukkan bahwa Roh Kudus telah hadir dan aktif di dunia, yakni telah
diutus oleh Allah, sebelum Yesus dilaporkan membicarakan sabda2 yang dikutip di atas,
satu2nya cara agar ayat2 di atas memiliki makna konseptual yang tepat adalah dengan
menafsirkan "Penghibur" dan "Roh Kudus" sebagai 2 entitas yang berbeda (tentang "Roh
Kudus" klik di sini).

Jadi, siapakah yang dimaksud dengan "Penghibur" itu?


"Janji dari Bapa" adalah sang "Penghibur". Sang Penghibur akan diilhami oleh, dan
menerima wahyu dari, Roh Kudus, dan wahyu itu akan dikenakan pada dia yang
menerimanya dengan "kekuasaan dari tempat tinggi". Sayangnya, para pengikut Yesus
ketika itu mungkin mengalami kesulitan dalam mengenali sang Penghibur. Oleh karenanya,
Yesus harus memperingatkan para pengikutnya ini atas kedatangan sang Penghibur, yang
juga akan menjadi "penguasa dunia ini". Saya mengusulkan kepada para pembaca Kristen
bahwa satu2nya pribadi setelah Yesus yang bahkan secara samar bisa cocok dengan
identifikasi ini adalah Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini, untuk kepentingan pembaca
Kristen, mungkin sebaiknya dicatat bahwa ayat dalam Yohanes 14 menyatakan bahwa sang
Penghibur adalah seseorang "yang dikirim Bapa dalam namaku"; dan Al-Qur'an berulang2
merujuk pada Yesus dan wahyu yang dikirimkan kepadanya (QS. 2:87,136,253; 3:45-59;
4:157-159,163,171-172; 5:17,46,72-75,78,110-118; 6:85; 9:30-31; 19:19-35,88,93; 21:91;
23:50; 33:7; 42:13; 43:57-65; 57:27; 61:6,14).

[Al-Qur'an 2:87. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada
Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan
telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putra Maryam dan Kami
memperkuatnya dengan Roh Kudus. Apakah setiap datang kepadamu (Bani Israel) seorang
rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu
angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang
(yang lain) kamu bunuh?]

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BANTAHAN YOHANES TENTANG YESUS II: ROH
KUDUS

Beberapa keterangan Alkitab dalam Injil Yohanes menyebut konsep


"Roh Kebenaran". Interpretasi Kristen tradisional menyamakan "Roh Kebenaran" ini
dengan "Roh Kudus". Berikut petikan YOHANES:

14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat
Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan
diam di dalam kamu.
15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang
keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala
sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang.

Keterangan2 Alkitab di atas dengan jelas mengaitkan Roh Kebenaran dengan


penyampaian wahyu/pesan dan ilham dari Allah, dan dijelaskan bahwa Roh Kebenaran
"tidak akan berkata2 dari diri-Nya sendiri, tetapi akan mengatakan segala sesuatu yang
didengar-Nya" dari Allah. Dengan kata lain, ayat2 dari Yohanes ini dengan jelas
mengisyaratkan bahwa Roh Kebenaran, Roh Kudus, tunduk kepada Allah, dan bukan mitra
yang sejajar dengan-Nya. Ini berarti bahwa Roh Kebenaran "tidak akan berkata2 dari diri-
Nya sendiri, tetapi akan mengatakan segala sesuatu yang didengar-Nya" dari Allah.
Dijelaskan juga dalam ayat Yohanes di atas, bahwa "dunia tidak melihat Dia dan tidak
mengenal Dia". Ini berarti bahwa Roh Kebenaran tersebut adalah makhluk ghaib yang
hanya bisa dilihat oleh orang2 tertentu pilihan Allah.

Roh Kebenaran melaksanakan tugas yang sama, menyampaikan wahyu/pesan, dengan


Malaikat Gabriel. Oleh karenanya, diisyaratkan bahwa Gabriel adalah Roh Kebenaran, dan
bahwa Roh Kebenaran adalah Roh Kudus. Jika Gabriel adalah penyampai wahyu, dan jika
Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, maka Gabriel adalah Roh Kudus.

Adapun maksud dari frasa "ia akan bersaksi tentang aku" dalam Yohanes 15:26 di atas
adalah bahwa Roh Kebenaran/Roh Kudus/malaikat Gabriel akan memberikan wahyu
kepada Yesus dan kepada Nabi Muhammad tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
pengutusan Yesus untuk Bani Israel.
Identifikasi Roh Kudus/malaikat Gabriel dengan jelas bisa dilihat dalam Alkitab hanya
dengan mengontraskan dua ayat dalam MATIUS dengan LUKAS yang masing2
membahas penyampai pesan/berita gembira dari Allah kepada Maria. Dalam ayat Matius,
Gabriel diidentifikasi dengan gelarnya, Roh Kudus, sebagai penyampai berita gembira
kepada Maria. Dalam ayat Lukas, Gabriel diidentifikasi dengan namanya sebagai
penyampai berita gembira kepada Maria. Berikut petikan MATIUS dan LUKAS:

MATIUS 1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya,
bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka
hidup sebagai suami isteri.

LUKAS 1:26-27 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke
sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan
dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Lebih jelas, identifikasi tersebut dapat dilihat dalam Al-Qur'an dengan mengontraskan tiga
ayat yang masing2 membahas penyampai wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad.
Dalam ayat pertama, Gabriel diidentifikasi dengan namanya sebagai penyampai wahyu
kepada Nabi Muhammad. Dalam ayat kedua, Gabriel diidentifikasi dengan gelarnya, Roh
Kudus, sebagai penyampai wahyu kepada Nabi Muhammad. Dan dalam ayat ketiga,
Gabriel diidentifikasi dengan julukannya, Roh Kebenaran, sebagai penyampai wahyu
kepada Nabi Muhammad. Berikut petikan Al-Qur'an:

[Al-Qur'an 2:97. Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Gabriel, maka Gabriel itu
telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan
apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-
orang yang beriman.]

[Al-Qur'an 16:102. Katakanlah: "Roh Kudus (Gabriel) menurunkan Al Qur'an itu dari
Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan
menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)".]

[Al-Qur'an 26:192-193. Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh


Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Roh Kebenaran (Gabriel),]

Ringkasnya, Gabriel tidak lain adalah Roh Kudus. Sementara agama Kristen telah
meninggikan derajat Gabriel, dengan gelar Roh Kudus, hingga memiliki hubungan kemitraan
dengan Penciptanya, Allah, dalam konsep ketuhanan tritunggal. Islam meneguhkan kembali
keesaan Allah yang secara tegas menentang segala bentuk ideologi politeistik, dan tetap
melihat Gabriel atau Roh Kudus hanya sebagai malaikat Allah yang menyampaikan pesan2-
Nya kepada umat manusia.
Lebih jauh, injil2 kanonik sendiri secara implisit telah membantah ketuhanan Roh Kudus:

LUKAS:
1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam
rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,
1:67. Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya:
2:25. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh
yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,

YOHANES 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia (Yesus) mengembusi mereka dan
berkata: "Terimalah Roh Kudus.

MARKUS (lihat QS. 2:97 di atas):


3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-
lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
3:30 Ia (Yesus) berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Bahkan, Yohanes Pembaptis memiliki keistimewaan tersendiri berkaitan dengan Roh Kudus
ini:

LUKAS 1:15 Sebab ia (Yohanes Pembaptis) akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak
akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari
rahim ibunya;

Dijelaskan dalam ayat Lukas di atas, bahwa Yohanes Pembaptis akan dipenuhi oleh Roh
Kudus "mulai dari rahim ibunya". Kita justru kasihan kepada Yesus yang harus menunggu
selama 30 tahun untuk menerima Roh Kudus, yaitu ketika selesai dibaptis oleh Yohanes
Pembaptis (Lihat: Matius 3:16-17, Markus 1:10-11, Lukas 3:21-22, dan Yohanes 1:32).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BERBAGAI KASUS REVISI ALKITAB INDONESIA

Di bawah ini disuguhkan beberapa contoh revisi krusial dalam sejarah Alkitab Indonesia,
dari Terjemahan Lama 1958 menjadi Terjemahan Baru 1974, yang konon diklaim
pengikutnya sebagai firman Tuhan itu (lihat kata-kata yang dicetak merah):

1. REVISI KITAB 2 SAMUEL 17:25

Alkitab Indonesia Terjemahan Lama (th 1958):

Maka telah diangkat Absalom akan Amasa atas balatentara akan ganti Yoab: maka
Amasa itu anak seorang yang bernama Yitera, orang Israel yang sudah berbinikan
Abigail, anak Nahas, saudara perempuan Zeruya, ibu Yoab itu. (2 Samuel 17:25)

Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (th 1974):

Absalom telah mengangkat Amasa menggantikan Yoab untuk mengepalai tentara. Amasa
adalah anak seorang yang bernama Yitra, seorang Ismael yang telah memperisteri Abigal
binti Nahas, saudara perempuan Zeruya ibu Yoab. (2 Samuel 17:25)

2. REVISI KITAB 2 SAMUEL 24:13

Alkitab Indonesia Terjemahan Lama (th 1958):

Maka datanglah Gad kepada Daud, diberinya tahu kepadanya firman itu, lalu katanya:
Maukah engkau suatu bala kelaparan tujuh tahun lamanya berlaku dalam negerimu? atau
maukah engkau lari tiga bulan lamanya dari hadapan musuhmu, yang mengusir akan
dikau? atau maukah engkau suatu bala sampar tiga hari lamanya dalam negerimu?
Sekarang hendaklah engkau berfikir dan menimbang baik-baik, apa jawab akan kubawa
kembali kepada Dia yang sudah menyuruhkan daku. (2 Samuel 24:13)

Alkitab Indonesia Terjemahan Baru ( th 1974):

Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata


kepadanya: "Akan datangkah menimpa engkau tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau
maukah engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari hadapan lawanmu, sedang
mereka itu mengejar engkau? Atau, akan adakah tiga hari penyakit sampar di negerimu?
Maka sekarang, pikirkanlah dan timbanglah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada
Yang mengutus aku." (2 Samuel 24:13)

3. REVISI KITAB 1 SAMUEL 6:19

Alkitab Indonesia Terjemahan Lama (th 1958):

Hata, maka dipalu Tuhan akan orang Bait-Semes sebab mereka itu sudah mengintai ke
dalam tabut Tuhan, bahkan, dipalu-Nya dari pada mereka itu tujuh puluh orang dari lima
puluh ribu orang. Maka pada masa itu merataplah orang banyak, sebab dipalu Tuhan di
antara mereka itu dengan palu yang besar. (1 Samuel 6:19)

Alkitab Indonesia Terjemahan Baru ( th 1974):

Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut
TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena
TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya. (1 Samuel 6:19)

Alkitab Versi Douay-Rheims Bible (th 1582):

But he slew of the men of Bethsames, because they had seen the ark of the Lord, and he
slew of the people seventy men, and fifty thousand of the common people. And the people
lamented, because the Lord had smitten the people with a great slaughter. (1 Samuel
6:19)

(Artinya: Tetapi ia membunuh orang-orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam


tabut Tuhan, dan ia membunuh mereka tujuh puluh orang, dan lima puluh ribu orang dari
rakyat umum. Dan rakyat itu berkabung, karena Tuhan telah menghajar mereka dengan
dahsyatnya.)

4. REVISI KITAB MATIUS 12:18,21

Alkitab Indonesia Terjemahan Lama (th 1958):

Inilah hamba pilihan-Ku, dan kekasih-Ku, yang berkenan kepada hati-Ku; maka Aku akan
membubuhkan Roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan menyatakan hukum kepada segala
orang kafir....Dan kepada nama-Nya segala orang kafir akan berharap. (Matius 12:18,21)

Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (th 1974):

"Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan;
Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa....Dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap." (Matius 12:18,21)

Alkitab Versi Douay-Rheims Bible (th 1582):

Behold my servant whom I have chosen, my beloved in whom my soul hath been well
pleased. I will put my spirit upon him, and he shall shew judgement to the Gentiles....And
in his name the Gentiles shall hope. (Matthew: 12:18,21)

(Artinya: Inilah hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadanya jiwaku berkenan,
Aku akan menaruh roh-Ku kepadanya, dan ia akan memaklumkan hukum kepada orang-
orang non-Yahudi....Dan kepadanyalah orang-orang non-Yahudi akan berharap.)

5. REVISI SURAT 2 KORINTUS 12:16

Alkitab Indonesia Terjemahan Lama (th 1958):

Tetapi biarlah begitu, aku ini tiada membebankan kamu, melainkan sebab cerdik, aku
tangkap kamu dengan muslihat. (2 Korintus 12:16)

Alkitab Indonesia Terjemahan Baru ( th 1974):

Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi--kamu katakan--
dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.

Alkitab Versi Douay-Rheims Bible (th 1582):

But be it so: I did not burden you: but being crafty, I caught you with guile. (2 Corinthians
12:16)

(Artinya: Tetapi jadilah: aku tidak membebanimu: tetapi karena kelicikanku, aku tangkap
kamu dengan tipu daya.)

Revisi Alkitab selanjutnya silahkan baca di sini.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BUALAN KRISTEN I: AL-QUR'AN DIJIPLAK DARI
ALKITAB

Orang Kristen seringkali mengklaim bahwa Al-Qur'an merupakan hasil jiplakan dari Alkitab.
Pandangan seperti ini hanya pantas diucapkan oleh orang yang buta huruf, tidak bisa
berfikir sehat, dan hanya bisa mendengar dongengan omong kosong belaka. Bukti-bukti di
bawah ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an sama sekali tidak mungkin dijiplak dari Alkitab,
bahkan sebaliknya, Al-Quran justru meluruskan ajaran dan pandangan yang salah dalam
Alkitab.

1. Seluruh kisah nabi di dalam Al-Qur'an dan Alkitab yang memiliki kesamaan nama, saling
berbeda kisah, beberapa kisah tertentu terdapat di dalam Al-Qur'an, tetapi tidak terdapat di
dalam Alkitab, demikian juga sebaliknya. Beberapa kisah juga berbeda pelaku antara yang
terdapat di dalam Al-Qur'an dengan yang terdapat di dalam Alkitab. Demikian juga kisah
yang dialami oleh masing-masing nabi, tidak sama antara Al-Qur'an dengan Alkitab.

2. Catatan-catatan Al-Qur'an di bawah ini tidak ada dalam (atau berbeda total dengan)
Alkitab:

- Kisah nabi Hud ( masa antara Nuh dan Shaleh).


- Kisah nabi Shaleh (masa antara Hud dan Ibrahim).
- Kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail membangun Ka'bah
- Kisah nabi Musa yang menuntut ilmu kepada seorang guru (nabi Khidir).
- Kisah nabi Sulaiman dengan ratu Balqis dari negeri Saba serta kemampuannya
menundukkan dan berkomunikasi dengan jin dan binatang.
- Perintah sholat, zakat, puasa, dan haji.
- Syarat dan rukun haji.
- Ajaran Tauhid (hanya ada satu Tuhan) berbeda dengan ajaran Paulus.
- Bantahan ketuhanan Isa.
- Kritik terhadap kebiasaan buruk orag-orang Yahudi (Bani Israel).
- Kejadian manusia dari sperma hingga dewasa.
- Syarat-syarat perkawinan.
- Pembagian harta pusaka (warisan).
- Dua mukjizat Yesus tercatat dalam Alquran, tetapi tidak tercatat dalam Alkitab, yaitu:
berbicara ketika masih bayi dan menciptakan burung dari tanah liat.
- Susunan Alqur'an yang jauh berbeda dengan Alkitab.
- Gaya bahasa Al-Qur'an yang jauh berbeda dengan Alkitab.
- Isi Al-Qur'an bersifat menyebar ke semua surat, sedangkan isi Alkitab bersifat sistematis
(berurutan).
- Dan lain sebagainya.
Kapan orang Kristen berhenti berbohong?

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BUALAN KRISTEN II: "KAMI" DALAM AL-QUR'AN
ADALAH TRINITAS

Orang-orang Kristen seringkali mengklaim kata majemuk "Kami" dalam Al-Qur'an sebagai
wujud adanya kemanunggalan tiga substansi Tuhan dalam satu pribadi atau yang lebih
populer dikenal dengan sebutan Trinitas. Tentu saja, ini adalah pemahaman yang sangat
sempit tanpa melalui proses berfikir secara rasional. Mereka hanya mendasarkan
pemahamannya pada ajaran/doktrin Trinitas yang sudah terpatri dalam otak mereka
semenjak masa kanak-kanak.

Keesaan Tuhan tidak diragukan lagi di mana saja di dalam Al-Qur'an, sebagaimana
dinyatakan dalam daftar berikut:

QS. 2:133; QS. 2:163; QS. 4:171; QS. 5:73; QS. 6:19; QS. 9:31; QS. 12:39; QS. 13:16;
QS. 14:48; QS. 14:52; QS. 16:22; QS. 16:51; QS. 18:110; QS. 21:108; QS. 22:34; QS.
27:60-65; QS. 37:4; QS. 38:65; QS. 39:4; QS. 40:16; QS. 41:6; QS. 112:1.

Kata jamak atau tepatnya kata ganti orang pertama jamak, yakni "Kami", digunakan secara
konsisten bila dalam suatu aksi perbuatan malaikat ikut terlibat, bukan hanya Allah SWT
sendiri. Sebagai contoh, turunnya Al-Qur'an terjadi dengan partisipasi malaikat Jibril (lihat
QS. 2:97 di bawah). Oleh karena itu, jika membicarakan wahyu-wahyu Allah SWT, kata
majemuk "Kami" digunakan untuk mengakui peranan malaikat Jibril (lihat QS. 5:44 dan QS.
15:9 di bawah). Begitu pula bilamana kata majemuk "Kami" digunakan, kita tahu malaikat
dilibatkan, dan Allah SWT menghargai para malaikat atas partisipasi mereka (lihat juga QS.
70:40 dan QS. 7:11 di bawah). Ringkasnya, setiap penyebutan kata "Kami" dalam Al-
Qur'an berarti "Allah dan peran serta malaikat".

Selanjutnya, dalam situasi di mana Allah SWT sendiri sebagai pelaku, kita mendapatkan
bahwa Allah SWT mempergunakan bentuk kata tunggal atau kata ganti orang pertama,
kedua, dan ketiga tunggal. Sebagai contoh, ketika Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa
a.s. di mana tidak ada malaikat sebagai perantara, kita mendapatkan bahwa Allah SWT
berfirman dalam bentuk kata ganti orang pertama tunggal (lihat QS. 20:11-15 di bawah).
Demikian juga dengan sikap ibadah makhluk yang harus ditujukan kepada Allah SWT, Dia
mengekspresikan firman-Nya dengan menggunakan kata ganti orang pertama tunggal (lihat
QS. 51:56 di bawah). Namun demikian, dalam beberapa ayat Allah SWT menggunakan
kata ganti orang pertama tunggal, meski terdapat peran serta malaikat di dalamnya, hal ini
disebabkan oleh subyek kalimat dalam ayat yang bersangkutan adalah tunggal (lihat QS.
5:110).
"Katakanlah: 'Barang siapa yang menjadi musuh JIBRIL, maka JIBRIL itu telah
menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-
orang yang beriman'." (QS. 2:97)

"Sesungguhnya KAMI telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan
cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi
oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan
pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah
dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada
manusia, (tetapi) takutlah kepada AKU. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat AKU
dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (QS. 5:44)

"Sesungguhnya KAMI-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya KAMI benar-


benar memeliharanya." (QS. 15:9)

"Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai Musa. Sesungguhnya AKU
inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada
dilembah yang suci, Thuwa. Dan AKU telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang
akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya AKU ini adalah Allah, tidak ada Tuhan
(yang hak) selain AKU, maka sembahlah AKU dan dirikanlah shalat untuk mengingat
AKU. Segungguhnya hari kiamat itu akan datang AKU merahasiakan (waktunya) agar
supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan." (QS. 20:11-15)

"Dan tidak AKU ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah AKU."
(QS. 51:56)

"Maka AKU bersumpah dengan Tuhan Yang menguasai timur dan barat, sesungguhnya
KAMI benar-benar Mahakuasa." (QS. 70:40)1

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu,
kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka
merekapun bersjud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (QS. 7:11)2

CATATAN:

1. Frasa Tuhan Yang menguasai timur dan barat dalam QS. 70:40 di atas merupakan
kiasan yang maksudnya adalah malaikat-malaikat pemelihara benda-benda angkasa. Kita
tahu bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Menguasai Alam Semesta beserta segala isinya
(lihat QS. 1:2). Meski orang Kristen seringkali memelintir QS. 70:40 ini, namun bagi orang-
orang yang berakal, sesungguhnya ayat ini merupakan golongan ayat "muhkamaat" atau
mudah dipahami (lihat QS. 3:7).

2. Kata Kami berarti Allah dan peran serta malaikat tertentu dalam penciptaan Adam,
sedangkan kata Kami berarti Allah dan peran serta Jibril yang menyampaikan pesan
kepada para malaikat (tugas para malaikat berbeda-beda, baca: QS. 51:4).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BUALAN KRISTEN III: KONTRADIKSI DALAM AL-
QUR'AN

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari
sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. 4:82)

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-
ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya,
kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah,
dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan
Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (QS. 39:23)

Al-Qur'an adalah kitab wahyu terakhir yang bersumber kepada satu kepengarangan, yaitu
Nabi Muhammad SAW, sehingga tidak mungkin terdapat kontradiksi di dalamnya. Ini
berbeda dengan Alkitab/Bible yang terdiri dari 66 kitab dengan bersumber kepada 66
kepengarangan yang berbeda-beda dengan waktu penulisan yang berbeda-beda pula.
Lebih jauh, masing-masing dari 66 kitab itu sendiri sudah tidak bisa diidentifikasi lagi
keasliannya karena sudah hancur oleh revisi-revisi tekstual selama berabad-abad.
Karenanya, sangat mungkin terdapat banyak kontradiksi di dalamnya. Lebih jauh lagi,
beberapa bagian bahkan kitab di dalam Bible berisi bahasan yang sama namun ditulis oleh
orang-orang yang berbeda-beda, sehingga timbulnya kontradiksi di dalamnya menjadi hal
yang tak bisa dibantah.

Berkenaan dengan dugaan kontradiksi di dalam Al-Qur'an oleh orang-orang tertentu yang
diduga kuat beragama Kristen, kami menyebut mereka dalam tanggapan singkat di bawah
ini sebagai pembual, dan dugaan kontradiksinya kami sebut sebagai Bualan Kristen.

Bualan Kristen 1

Jumlahnya tidak tepat. Qur'an 4:11-12 dan 4:176 menyatakan hukum waris Qur'an. Ketika
seorang pria wafat, dan meninggalkan 3 anak perempuan, kedua orang tuanya, dan
istrinya, mereka semuanya akan menerima 2/3 untuk ketiga anaknya, 1/3 untuk kedua
orangtuanya (keduanya menurut 4:11), dan 1/8 untuk istrinya (4:12) yang kalau dijumlahkan
lebih dari harta yang ada. Contoh kedua: seorang pria meninggalkan hanya ibunya, istrinya,
dan dua saudarinya, kemudian ibunya menerima 1/3 (4:11), istrinya 1/4 (4:12), dan kedua
saudarinya menerima 2/3. Jumlah totalnya 15/12, berarti melebihi harta yang ada.
Jawab:

QS. 4:11 berbicara tentang laki-laki bujang atau duda yang meninggal, sedangkan QS. 4:12
berbicara tentang laki-laki beristri yang meninggal. Meski di kedua ayat tersebut tidak
dijelaskan siapa yang meninggal, tetapi bagi orang yang berakal, tentu sangat mudah
menafsirkan kedua ayat tersebut secara logis. Hal ini berbeda dengan banyak ayat di
dalam Bible yang terkesan irrasional, imaginatif, dan mengada-ada.

Bualan Kristen 2

Berapa malaikat yang berbicara pada Maryam? Ketika Qur'an menceritakan diumumkannya
kelahiran Isa pada perawan Maryam, 3:41 dan 45 menyebutkan beberapa malaikat,
sedangkan pada 19:17-21 disebutkan hanya satu malaikat.

Jawab:

Baik QS. 3:41-45 maupun QS. 19:17-21 berbicara tentang satu malaikat, yaitu malaikat
Jibril yang bergelar Roh Kudus (Ruhul Qudus).

Bualan Kristen 3

Ketidakkonsistenan numerik lagi. Apakah harinya Allah sama dengan 1000 tahun manusia
(22:47, 32:5), atau 50.000 tahun manusia (70:4)? Berapa taman yang ada di surga - satu
(39:73, 41:30, 57:21, 79:41) atau banyak (18:31, 22:23, 35:33,78:32)? Menurut 56:7 akan
ada 3 golongan orang pada hari Akhir, namun menurut 90:18-19, 99:6-8, dsb hanya ada 2
golongan. Ada pandangan yang bertentangan mengenai siapakah yang mengambil ruh saat
kematian: Malaikat Maut (32:11), Para Malaikat (47:27), atau Allah (39:42)? Malaikat
memiliki 2,3, atau 4 pasang sayap (35:1). Tetapi Jibril memiliki 600 sayap.(Sahih
Bukhari,Volume 4, Buku 54, Nomor 455).

Jawab:

QS. 22:47 dan QS. 32:5 berbicara tentang kadar sehari di sisi Allah apabila disamakan
dengan waktu di dunia bagaikan 1000 tahun menurut perhitungan kalender manusia
(perhatikan frasa "menurut perhitunganmu" pada kedua ayat tersebut), sedangkan QS. 70:4
(pada ayat ini tidak ada frasa "menurut perhitunganmu") berbicara tentang naiknya
malaikat-malaikat (tidak diketahui jumlahnya) ke 'Arsy pada hari kiamat dalam satu hari
(satu masa di padang mahsyar), dimana satu hari (satu masa) pada saat itu setara dengan
50.000 tahun menurut perhitungan kalender di dunia (baca lengkap QS. 70:1-21 tentang
hari kiamat), dan orang-orang kafir pada saat itu benar-benar merasakan penderitaan yang
lamanya bagaikan 50.000 tahun menurut perhitungan kalender di dunia sebelum hamba-
hamba diputuskan oleh Allah masuk ke surga atau neraka, hal ini berdasarkan hadits dan
firman Allah berikut:
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah ada seorang pemilik emas
ataupun perak yang tidak menunaikan kewajiban (zakat) dari kedua harta tersebut, kecuali pada
hari kiamat kelak emas dan perak tersebut akan dibentuk dalam wujud lempengan-lempengan dari
api neraka. Lempengan tersebut dipanaskan di dalam neraka Jahanam, lalu disetrikakan kepada
dahi, lambung, dan punggungnya. Setiap kali lempengan tersebut mendingin, ia akan dipanaskan
kembali, lalu disetrikakan kepadanya. Demikianlah siksaan itu berlangsung dalam satu hari yang
nilainya sama dengan lima puluh ribu tahun. Sampai hamba-hamba diberi keputusan. Barulah
pemilik emas dan perak itu akan mengetahui, apakah diputuskan masuk surga atau neraka." (HR.
Muslim no. 1647)

Abu Hurairah r.a. berkata bahwa, Rasulullah saw bersabda, “Tidak seorang pun pemilik simpanan
yang tidak menunaikan haknya (mengeluarkan hak harta tersebut untuk dizakatkan) kecuali Allah
akan menjadikannya lempengan-lempengan timah yang dipanaskan di neraka jahanam, kemudian
kening dan dahi serta punggungnya disetrika dengannya hingga Allah SWT berkenan menetapkan
keputusan di antara hamba-hambaNya pada hari yang lamanya mencapai lima puluh ribu tahun
yang kalian perhitungkan (berdasarkan tahun dunia). (Baru) setelah itu ia akan melihat jalannya,
mungkin ke surga dan mungkin juga ke neraka.” (HR Ahmad 15/288)

Sahabat bertanya kepada Rasulullah saw: ”Sehari seperti lima puluh ribu tahun… Betapa
lamanya hari itu!” Maka Rasulullah saw bersabda: ”Demi jiwaku yang berada di dalam
genggaman-Nya, sesungguhnya hari itu dipendekkan bagi mu’min sehingga lebih pendek daripada
sholat wajibnya sewaktu di dunia.” (HR Ahmad 23/337)

(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan
meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa
lagi Maha Perkasa. Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat
bersama-sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka
ditutup oleh api neraka, (QS. 14:48-50)

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang
dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu (putusannya masing-masing). Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan
cahaya Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan
didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil,
sedang mereka tidak dirugikan.... Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat
berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara
hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam".
(QS. 39:68-75)

Jadi, satu hari atau satu masa di padang mahsyar itu (karena di sana tidak ada istilah siang
dan malam) lamanya setara dengan 50.000 tahun menurut perhitungan kalender manusia di
dunia.
Adapun QS. 39:73, 41:30, 57:21, dan 79:41 berbicara tentang surga secara umum,
sedangkan QS. 18:31, 22:23, 35:33, dan 78:32 berbicara tentang rincian surga-surga
(tidak mungkin tiap orang menduduki surga yang sama, ini disesuaikan dengan amal
perbuatan yang bersangkutan selama di dunia). QS. 56:7 berbicara tentang 2 golongan
umat sesudah Muhammad SAW dan 1 golongan umat sebelum Muhammad SAW,
sedangkan QS. 90:18-19 dsb berbicara tentang 2 golongan umat sesudah Muhammad
SAW. Baik QS. 32:11, 47:27, dan 39:42 berbicara tentang satu malaikat maut yang ditugasi
Allah untuk mencabut nyawa manusia (si pembual menulis "Maut" dengan inisial M, seolah-
olah nama malaikat itu adalah Maut, padahal, kata "maut" maksudnya "pencabut nyawa").
QS. 35:1 adalah firman Allah, sedangkan Hadits harus dipahami sebagai penjelasan dari
firman Allah. Hadits ada yang shahih, mutawattir, dan dhaif. Tentu saja, hanya orang-orang
yang tidak berakal waras yang mengontradiksikannya.

Bualan Kristen 4

Enam atau delapan hari penciptaan? 7:54, 10:3, 11:7, dan 25:59 jelas-jelas menyatakan
Tuhan menciptakan "langit dan bumi" dalam 6 hari. Tetapi prosedur penciptaan dalam 41:9-
12 berjumlah delapan hari.

Jawab:

Ada 7 (tujuh) ayat Qur'an yang menegaskan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa yaitu: QS. 7:54, 10:3, 11:7, 25:59, 32:4, 50:38, dan 57:4. Sedangkan
QS. 41:9-12 harus dipahami sebagai penjabaran atau uraian dari ketujuh ayat tersebut,
sehingga angka-angka uraian ini tidak dapat dijumlah dengan kalkulator, tetapi harus
dipahami dengan menggunakan akal yang waras, bahwa QS. 41:9-12 merupakan rincian
dari waktu penciptaan: enam masa. Ringkasnya, Allah menciptakan bumi dan segala isinya
dalam empat masa dan menciptakan langit dalam dua masa. Lebih lamanya waktu
penciptaan bumi dibandingkan dengan langit, oleh karena bumi merupakan pokok bahasan
di dunia, dimana manusia berada dan diuji ketaqwaannya.

Bualan Kristen 5

Penciptaan Cepat atau Lambat? Allah menciptakan surga dan bumi dalam 6 hari (7:54) dan
bagi Muslim yang ingin modern atau ilmiah, 6 hari berarti 6 eon. Tetapi Tuhan juga mencipta
secara instan (2:117), "Kun fayakun!"

Jawab:

Empat, 5, atau 6 hari penciptaan adalah hak prerogatif Allah. Bible juga mencatat bahwa
Allah menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari (Kejadian 1:1-31), bahkan konon Allah harus
beristirahat pada hari ketujuh karena kelelahan (Kejadian 2:1-3). "Kun fa yakun" adalah
salah satu perintah Allah dalam menciptakan segala sesuatu, termasuk ketika menciptakan
Adam dan Isa (Yesus).

Bualan Kristen 6

Langit atau Bumi? Mana yang diciptakan lebih dulu? 2:29 kontradiktif dengan 79:27-30

Jawab:

Baik QS. 2:29 maupun QS. 79:27-30, keduanya berbicara tentang penciptaan bumi terlebih
dahulu sebelum penciptaan langit. Belajarlah menggunakan akal secara sehat. Kata "kamu"
dalam QS. 79:27 berarti bumi dimana manusia tinggal.

Bualan Kristen 7

Bersama-sama atau saling terpisah? Dalam proses penciptaan, langit dan bumi pertama-
tama terpisah lalu kemudian dipanggil bersama-sama (41:11), sedangkan di 21:30
keduanya berasal dari satu bagian lalu terpisah.

Jawab:

Baik QS. 41:11 maupun QS. 21:30, keduanya berbicara tentang langit dan bumi yang
dahulunya merupakan suatu yang padu (asap). Bagaimana si pembual bisa
mengkontradiksikannya?

Bualan Kristen 8

Manusia tercipta dari apa? Segumpal darah (96:1-2), air (21.30, 24:45, 25:54), tanah liat
kering (15:26), tanah (3:59, 30:20, 35:11), bumi (11:61), setetes mani (16:4, 75:37), atau
dari ketiadaan (19:67) yang kemudian disangkal di 52:35?

Jawab:

Allah menjelaskan kepada kita bahwa manusia secara umum diciptakan dari air/H2O, setitik
sperma, segumpal darah, segumpal daging, dan seterusnya (al. QS. 23:14). Secara khusus
manusia pertama Adam diciptakan dari persenyawaan: tanah keras seperti
tembikar/oksigenium dan zat arang/carbonium (QS. 55:14), tanah kering dan lumpur
hitam/nitrogenium (QS. 15:28), "thin"/tanah/hidrogenium (QS. 32:7), tanah liat/ferum (QS.
37:11), "turab"/tanah/zat anorganik (QS. 3:59), dan setelah sempurna bentuknya diberikan
roh (QS. 15:29). Hawa diciptakan dari bagian tubuh Adam (QS. 4:1). Isa/Yesus diciptakan
hanya dengan kalimat "Kun" di dalam rahim Maryam (QS. 3:45,59). Sedangkan QS. 19:67
berbicara tentang penciptaan roh manusia yang mendahului penciptaan fisik manusia
(sebagai perbandingan, baca kembali nubuat-nubuat Perjanjian Lama, khususnya mengenai
ramalan kedatangan seorang nabi yang seperti Musa [Ulangan 18:18], tentu saja, roh nabi
ini sudah ada sebelum fisiknya).

Bualan Kristen 9

Di mana Allah dan 'Arsy-Nya? Allah lebih dekat dari urat leher (50:16), tetapi Dia juga di
atas 'Arsy / Singgasana (57:4) yang berada di atas air (11:7), dan pada saat yang sama
Dia pun sangat jauh sampai-sampai perlu 1.000 dan 50.000 tahun untuk mencapai-Nya
(32:5, 70:4).
Jawab:

Allah adalah Raja Yang Mahakuasa, Mahadekat, dan Maha Mengetahui atas segala
sesuatu sekecil apapun. Dan Allah berada dimana saja yang Dia kehendaki (baca QS. 57:4
sampai tuntas). Sedangkan manusia adalah makhluk ciptaan-Nya. 50.000 tahun bukanlah
waktu tempuh manusia dalam mencapai Allah, tetapi lamanya satu hari (satu masa) di
padang mahsyar jika disetarakan dengan perhitungan kalender manusia di dunia (lihat
Bualan Kristen 3 di atas).

Bualan Kristen 10

Apakah asal muasal bencana? Apakah bencana dalam hidup kita berasal dari Setan
(38:41), diri sendiri (4:79), atau Allah (4:78)

Jawab:

Jelas sekali, semuanya datang dari sisi Allah (QS. 4:78), baik bencana itu disebabkan oleh
jin/setan (misal: santet/teluh), kesalahan diri sendiri (misal: kecelakaan/banjir/wabah
penyakit), atau dibunuh orang lain (misal: pembunuhan dalam peperangan), pada
hakikatnya semuanya atas kehendak Allah karena semua manusia pasti dikembalikan
kepada-Nya untuk dimintai pertanggungjawabannya (Rukun Iman ke-6: Qadha & Qadar).
Adapun QS. 4:79 adalah kata-kata Allah kepada Nabi Muhammad SAW secara khusus
sebagai pribadi, bukan ditujukan kepada semua manusia, meski hakikatnya mungkin untuk
semua manusia. Namun demikian, beberapa bencana dapat jadi merupakan kehendak Allah
untuk memperingatkan manusia akan datangnya bencana mahadahsyat yaitu hari kiamat
(QS. 47:18), beberapa bencana juga dapat jadi merupakan ujian/cobaan dari Allah kepada
manusia (QS. 2:155-156; QS. 21:34-35; QS. 67:1-2), dan beberapa bencana juga dapat
jadi merupakan akibat/balasan atas kesalahan manusia sendiri (QS. 29:40; QS. 30:41).

Bualan Kristen 11

Seberapa Pengasihnyakah Allah? Dia menetapkan kasih sayang atas diri-Nya (6:12), tetapi
Dia tidak memberi petunjuk orang-orang tertentu meski Dia bisa (6:35, 14:4).

Jawab:
Allah adalah Mahakuasa dan Maha Berkehendak. Kita semua adalah makhluk-Nya, mau
diapain kita, terserah Allah, yang terpenting adalah bahwa kita diwajibkan untuk hanya
beribadah kepada-Nya.

Bualan Kristen 12

Apakah ada pertanyaan di Surga? "..tidak ada pula mereka saling bertanya" (23:101) tetapi
mereka akan "menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya menanya" (52:25),
"..sebahagian yang lain berbantah-bantahan" (37:27).

Jawab:

QS. 23:101 berbicara tentang situasi ketika manusia semuanya dibangkitkan kembali dari
kematian di dunia untuk dimintai pertanggungjawaban (setelah kiamat) dengan ditandai
ditiupnya sangkakala, sedangkan QS. 52:25 berbicara tentang keadaan manusia ketika di
surga, dan QS. 37:27 berbicara tentang keadaan manusia ketika di neraka.

Bualan Kristen 13

Apakah malaikat itu pelindung? "Tiada bagimu selain Allah seorang pelindung.." (2:107,
29:22). Tapi di 41:31 malaikat berkata "Kamilah Pelindung-Pelindungmu..". Dan juga dalam
surat lain malaikat menjaga (13:11, 50:17-18) dan mengawasi (82:10)

Jawab:

Secara konteks tekstual, yang berkata dalam QS. 41:31 adalah Allah, bukan malaikat.
Sedangkan QS. 13:11; 50:17-18; dan 82:10 berbicara tentang malaikat-malaikat yang
bertugas mencatat amal baik-buruk manusia ketika di dunia. Belajarlah memahami
tatabahasa dengan baik.

Bualan Kristen 14

Apakah semuanya tunduk dan taat pada Allah? Hal ini disebut di 30:26, tetapi banyak ayat
berbicara mengenai kebanggaan Setan yang tidak patuh pada Allah (7:11, 15:28-31, 17:61,
20:116, 38:71-74, 18:50), juga banyaknya manusia yang menolak perintah-Nya dan firman-
Nya.

Jawab:

QS. 30:26 berbicara tentang ajaran Tauhid, bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah
kecuali hanya Allah semata. Semua yang ada di dunia ini adalah makhluk ciptaan-Nya.
Karenanya, kita wajib hanya tunduk patuh kepada-Nya.
Bualan Kristen 15

Apakah Allah mengampuni syirik? Syirik termasuk sebagai dosa yang paling buruk, namun
penulis Qur'an nampaknya tidak mampu memutuskan apakah Allah akan mengampuni dosa
tersebut (4:153, 25:68-71) atau tidak (4:48, 116). Ibrahim melakukan dosa syirik saat dia
menyembah bulan, matahari, dan bintang sebagai tuhannya (6:76-78) tetapi orang Muslim
percaya bahwa nabi-nabi tidak berdosa.

Jawab:

Orang-orang musyrik seperti Hindu, Budha, Kristen, dan lain-lain, tidak akan diampuni
dosanya, kecuali mereka bertaubat secara total dan kembali ke agama yang lurus (Islam).
Demikian juga dengan orang-orang yang mengaku muslim yang melakukan perbuatan syrik,
mereka wajib melakukan taubatan nasuha. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.

Bualan Kristen 16

Kejadian penyembahan anak sapi: Bani Israil bertobat dari dosa menyembah anak sapi
emas SEBELUM Musa kembali dari gunung (7:149), tetapi mereka juga menolak bertobat
dan malah melanjutkan menyembah anak sapi hingga Musa kembali (20:91). Apakah Harun
turut bersalah (20:92, 7:151) atau tidak (20:85-90)?

Jawab:

QS. 7:149 kelanjutan dari ayat sebelumnya (ayat 148), tidak selalu harus ditafsirkan secara
berurutan dengan ayat selanjutnya (ayat 150) sehingga terkesan tidak konsisten dengan
cerita yang sama dari surat lainnya. Ini berbeda dengan redaksi Bible yang disusun secara
berurutan dari awal hingga akhir. Baca baik-baik terjemahan QS. 20:85 Allah berfirman:
"Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu (Musa) sesudah kamu tinggalkan, dan
mereka telah disesatkan oleh Samiri. Dan terjemahan QS. 20:90 Dan sesungguhnya Harun
telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi
cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah Yang Maha Pemurah,
maka ikutilah aku dan ta'atilah perintahku". Tidak ada yang salah dari Harun.

Bualan Kristen 17

Apakah Yunus dilempar ke daerah tandus atau tidak? "Kemudian Kami lemparkan dia ke
daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit" (37:145), atau "Kalau sekiranya ia
tidak segera mendapat ni'mat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus
dalam keadan tercela" (68:49)
Jawab:

Yunus dilemparkan oleh Allah ke daerah yang tandus (QS. 37:145) dalam keadaan mulia,
kalo sekiranya ia tidak segera mendapat ni'mat, ia akan dicampakkan dalam keadaan
tercela (QS. 68:49). Pertanyaannya maksa banget dech.

Bualan Kristen 18

Musa dan Injil? Isa lahir 1.000 tahun setelah Musa, tetapi dalam 7:157 Allah berfirman pada
Musa mengenai apa yang tertulis dalam Injil, yaitu Kitab yang diturunkan pada Isa.

Jawab:

Pastinya si pembual sedang mengada-adakan bualannya. QS. 7:157 berbicara tentang


Nabi yang ummi (Muhammad SAW), tidak lagi berbicara tentang firman kepada Musa
seperti ayat sebelumnya (ayat 156).

Bualan Kristen 19

Dapatkah seseorang yang menuduh wanita baik-baik berzina dapat diampuni (24:5) atau
tidak (24:23)?

Jawab:

QS. 24:5 berbicara tentang orang-orang yang menuduh wanita baik-baik (berbuat zinah)
yang memohon ampun kepada Allah. Sedangkan QS. 24:23 berbicara tentang siksaan Allah
kepada orang-orang yang menuduh wanita baik-baik (berbuat zinah) yang tidak memohon
ampun kepada Allah.

Bualan Kristen 20

Bagaimana kita menerima kitab catatan amal kita pada hari Pembalasan? Pada hari
Pembalasan, orang yang celaka akan diberikan Kitab catatan amal: dari belakang (84:10),
atau pada tangan kiri mereka (69:25)?

Jawab:

Orang-orang celaka pada hari kiamat nanti akan menerima catatan amalnya dari arah
belakang dan mereka terima pada tangan kiri mereka, sedangkan orang-oang beruntung
akan menerima catatan amalnya dari arah depan dan pada tangan kanan mereka.

Bualan Kristen 21
Dapatkah malaikat menjadi tidak patuh? Tidak ada malaikat yang tidak patuh, semuanya
mematuhi Allah (16:49-50), tetapi "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah MEREKA, KECUALI Iblis: ia
enggan dan takabur..." (2:34) (artikel asli - English)

Jawab:

Semua malaikat tunduk kepada perintah Allah. Iblis bukan malaikat, tetapi dari bangsa jin.
Jin ada yang Islam ada yang kafir (setan). Misal jin yang Islam: Ifrit, jin yang kafir: Iblis.

Bualan Kristen 22

Tiga kontradiksi dalam 2:97 dan 16:101-103. Siapa yang membawa wahyu Allah pada
Muhammad? Malaikat Jibril (2:97), atau Ruhul Qudus (16:102)? Membenarkan kitab-kitab
sebelumnya (2:97) atau menggantikannya (16:101)? Qur'an dalam bahasa Arab yang
terang (16:103), tetapi di dalamnya banyak kata-kata asing, non Arab, di dalamnya.

Jawab:

Malaikat Jibril/Gabriel mendapat gelar Roh Kudus (QS. 16:102) atau Roh al-Amin/Roh
Kebenaran (QS. 26:192-193). Al-Quran membenarkan adanya kitab-kitab wahyu
sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, dan Injil, dan menjadi batu ujian terhadap kitab-kitab
tersebut. Al-Quran merupakan wahyu progressif puncak yang me-nasakh aturan-aturan
hukum Islam yang diterapkan oleh para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Dengan
diturunkannya Al-Quran, maka kitab-kitab wahyu terdahulu menjadi tidak berlaku lagi (untuk
perhatian, Alkitab/Bible bukanlah Taurat dan Injil, meski di dalamnya memuat serpihan-
serpihan dari kedua kitab wahyu tersebut). Kata-kata asing kalau sudah diadopsi, bukanlah
asing lagi.

Bualan Kristen 23

Pernyataan :"...Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam...dengan


bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-
kitab orang yang dahulu." Nah, "Kitab-kitab orang yang dahulu" adalah Taurat dan Injil,
contohnya, dituliskan dalam bahasa Ibrani dan Latin. Bagaimana mungkin Al Qur'an yang
berbahasa Arab tersebut di dalam buku dengan bahasa yang lain? Lebih jauh lagi, di dalam
Taurat dan Injil harus ada pernyataan ini secara persis karena Qur'an tersebut dalam Kitab-
kitab orang yang dahulu. Karenanya, tidak masuk akal.

Jawab:

Sayangnya, Allah tidak pernah menjamin kelanggengan Taurat dan Injil, hingga kita sulit
membuktikannya. Sekali lagi, Alkitab/Bible bukanlah Taurat dan Injil, meski di dalamnya
memuat serpihan-serpihan dari kedua kitab wahyu tersebut. Yang dimaksud dengan
"Alquran dalam kitab-kitab dahulu" adalah substansinya bukan bahasanya.

Bualan Kristen 24

"Seorang perempuan tua" dan karakter Tuhan dalam kisah Luth: "Lalu Kami selamatkan ia
beserta keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua, yang termasuk dalam
golongan yang tinggal" (Sura 26:170-171). Dan lagi, "Kemudian Kami selamatkan dia dan
pengikut-pengikutnya, kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal" (Sura
7:83). Entah ini sebuah kontradiksi, atau istri Luth disindir dengan perkataan "perempuan
tua", dan karenanya tidak menunjukkan hormat kepadanya sebagai istri seorang Nabi.

Jawab:

Perempuan tua tersebut adalah isteri dari Nabi Luth AS. Di sinilah letak keindahan gaya
bahasa Al-Quran, yang tentu saja hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang berakal
sehat.

Bualan Kristen 25

Masalah lagi dengan kisah Luth: "Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Usirlah
mereka (Luth dan pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang
yang berpura-pura mensucikan diri" (7:82 & 27:56). Tetapi; "Maka jawaban kaumnya tidak
lain hanya mengatakan: Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-
orang yang benar" (29:29). Jelas bahwa kedua jawaban ini berbeda.

Jawab:

Kedua jawaban tersebut berbeda karena diucapkan pada saat yang berbeda dengan
pertanyaan yang berbeda pula.

Bualan Kristen 26

"Kesukaan" Allah? Apakah tindakan Tuhan yang menghukum dan mengampuni, lalu
menuntun dan menyesatkan, adalah tindakan yang plin-plan?

Jawab:

Jika Allah menghendaki, niscaya manusia dan jin beriman semuanya kepada Allah (QS.
5:48 dan QS. 10:99-100). Itulah kehendak Allah, dan Allah Maha Berkehendak.

Bualan Kristen 27
Apakah Ibrahim menghancurkan berhala? Tindakan Ibrahim dalam 19:41-49, 6:74-83
berbeda sedikit dari 21:51-59. Dalam Surat 21 Ibrahim menentang sukunya secara kuat
bahkan menghancurkan berhala. Dalam Surat 19 Ibrahim menjauhkan diri setelah ayahnya
mengancam akan merajamnya karena berbicara menentang berhala.

Jawab:

Kedua tindakan Ibrahim tersebut berbeda karena dilakukan pada saat yang berbeda
dengan pertanyaan yang berbeda, dan di hadapan orang yang berbeda pula (QS. 19:41-49
di hadapan bapaknya, sedangkan QS. 21:51-59 di hadapan bapak dan kaumnya).

Bualan Kristen 28

Bagaimana dengan anak Nuh? Menurut 21:76, Nuh dan keluarganya selamat dari air bah,
begitupula disebutkan juga oleh 37:77. Tetapi dalam 11:42-43 disebutkan bahwa anak Nuh
tenggelam.

Jawab:

Nama anak Nuh yang kafir dan ditenggelamkan oleh Allah adalah Qanaan, sedangkan nama
anak-anak Nuh yang beriman dan diselamatkan oleh Allah adalah Sam, Ham, dan Jaffits.
Ketiga anak inilah yang meneruskan keturunan Nuh (QS. 37:77). Hanya dengan
pemahaman yang sempit, kedua ayat tersebut terlihat seolah-olah saling kontradiktif.

Bualan Kristen 29

Apakah Nuh diusir? "Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka
mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: Dia seorang gila dan dia sudah pernah
diusir" (54:9). Apabila ia diusir (dari negerinya), bagaimana mungkin mereka menghina Nuh
saat ia membangun bahtera seperti tertulis "Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap
kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya." (11:38). Tidak
mungkin Nuh diusir tetapi orang-orang dari negerinya bisa melewati bahteranya.

Jawab:

Kalaupun Nuh pernah diusir, apakah ini berarti Nuh tidak bisa kembali? Nyatanya Nuh
membuat bahtera dan mendapat ejekan, berarti Nuh mampu kembali ke kaumnya meski ia
pernah diusir.

Bualan Kristen 30

Fir'aun bertobat saat hampir tenggelam? Menurut 10:90-92, Fir'aun bertobat saat hampir
tenggelam lalu terselamatkan. Tetapi di 4:18 tertulis bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.
(artikel asli - English)

Jawab:

Yang diselamatkan Allah adalah badan fisik (jasad) Fir'aun yang sudah mati (QS. 10:92)
sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berfikir yang datang sesudah masa Fir'aun. Kini
jasadnya dapat dilihat langsung di museum Mesir kapan saja anda sempat ke sana.

Bualan Kristen 31

"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak
ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya" (6:115). Lihat juga 6:34 dan 10:65.
Tetapi Allah (Muhammad?) melihat bahwa perlu untuk mengubah beberapa ayat dengan
"yang lebih baik" (2:106,16:101).

Jawab:

Al-Qur'an adalah kitab wahyu progressif puncak yang me-nasakh/mengganti/memodifikasi


kitab-kitab wahyu sebelumnya seperti Taurat, Zabur, dan Injil. Setelah diturunkannya Al-
Qur'an, maka kitab-kitab wahyu sebelumnya menjadi tidak berlaku lagi. Di samping itu, Allah
SWT hanya menjamin kesucian terhadap kitab wahyu Al-Quran saja. Secara khusus QS.
5:90-91 me-nasakh QS. 4:43 (tentang haramnya meminum khamar), dan QS. 24:2 me-
nasakh QS. 4:15 (tentang hukuman bagi pezina perempuan). Kedua nasakh di dalam Al-
Qur'an ini tetap dibiarkan apa adanya sesuai wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril/Roh Kudus/Roh Kebenaran.

Bualan Kristen 32

"Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran" (10:35). Tetapi "Allah menyesatkan siapa
yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki" (14:4).
Bagaimana kita tahu apa yang Allah suka? Bagaiman kita yakin bahwa seorang Muslim
termasuk yang diberi petunjuk dan bukan yang disesatkan?

Jawab:

Tidak ada manusia yang mengetahui secara persis keinginan Allah sang Pencipta. Manusia
adalah makhluk yang diberi ilmu hanya sedikit (QS. 17:85). Seorang muslim pastilah
seorang yang diberi petunjuk oleh Allah, namun demikian, ia diberi cobaan-cobaan oleh
Allah dalam hidupnya, apakah ia mampu melaluinya ataukah ia malah tersesat olehnya.

Bualan Kristen 33

Apakah hukuman zinah? Dera 100 kali untuk pria dan wanita (24:2), kurungan dalam rumah
hingga wafat untuk wanita (4:15)? Untuk pria "jika mereka bertobat dan memperbaiki diri,
maka biarkanlah mereka: (4:16). 24:2 kontradiktif dengan prosedur mengenai pria dan
wanita di surat 4. Dan mengapa hukuman untuk wanita dan pria sama pada surat 24 tapi
berbeda pada surat 4?

Jawab:

Baca kembali Bualan Kristen 31 di atas tentang nasakh di dalam Al-Qur'an, bahwa QS.
24:2 me-nasakh QS. 4:15 (tentang hukuman bagi pezina perempuan). Nasakh di dalam Al-
Qur'an ini tetap dibiarkan apa adanya sesuai wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril/Roh Kudus/Roh Kebenaran.

Bualan Kristen 34

Apakah orang-orang Kristen masuk surga (2:62 dan 5:69) atau neraka (3:85)

Jawab:

Orang-orang Kristen PASTI masuk neraka (QS. 98:6), dan siapa saja yang tidak beragama
Islam PASTI masuk neraka (QS. 3:85). Sedangkan QS. 2:62 dan QS. 5:69 harus dipahami
bahwa siapa saja yang benar-benar menjalankan agama Islam PASTI masuk surga
(catatan: beriman kepada Allah berarti juga beriman kepada Nabi Muhammad SAW, dan
beramal saleh berarti juga menjalankan sholat, puasa, dan lain-lain).

Bualan Kristen 35

Tuhan sendiri atau manusia juga? Jelas atau sulit dimengerti? Quran adalah "bahasa Arab
yang jelas" (16:103). Tapi "tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah" (3:7).
Tetapi, "Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang
berakal"(3:7).

Jawab:

Sudah barang tentu kalau Al-Qur'an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang jelas, namun di
dalamnya terdapat ayat-ayat "muhkamaat" (mudah dimengerti oleh siapapun) dan ayat-ayat
"mu-tasyabihaat" (sukar dimengerti oleh orang-orang yang tidak berakal). Ta'wil yang
dimaksud dalam QS. 3:7 adalah terhadap ayat-ayat mutasyabihaat (termasuk dalam
pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian
dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara
mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-
ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari
kiamat, surga, neraka dan lain-lain). Mohon dibaca ayatnya secara lengkap. Tentu saja
hanya orang-orang berakal yang bisa memahami kandungan Al-Qur'an.
Bualan Kristen 36

Apakah Fir'aun tenggelam (28:40, 17:103, 43:55) atau terselamatkan (10:92) saat
mengejar Musa dan Bani Israil? (artikel asli - English)

Jawab:

Baca kembali Bualan Kristen 30 di atas. Fir'aun memang tenggelam (QS. 17:103; 43:55).
Yang diselamatkan Allah adalah badan fisik (jasad) Fir'aun yang sudah mati (QS. 10:92)
sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berfikir yang datang sesudah masa Fir'aun. Kini
jasadnya dapat dilihat langsung di museum Mesir kapan saja anda sempat ke sana.

Bualan Kristen 37

Kapankan Fir'aun memerintahakan pembunuhan anak-anak laki-laki? Saat Musa sudah


menjadi Nabi dan mengatakan kebenaran pada Fir'aun (40:23-25) atau saat Musa bayi
(20:38-39)? (artikel asli - English)

Jawab:

Terlalu jelas, pembunuhan anak-anak bayi laki-laki di masa Fir'aun dilakukan pada saat
sebelum/menjelang dan sesudah Musa dilahirkan. Sedangkan QS. 40:25 berisi ancaman
kosong orang-orang kafir kepada Musa. Berikut kutipan lengkap ayatnya: "Maka tatkala
Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata:
'Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup
wanita-wanita mereka'. Dan tipu daya orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia-sia belaka"
(QS. 40:25).

Bualan Kristen 38

Kapan dan bagaimana takdir ditentukan? "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusan" (97:3,4). "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh
hikmah" (44:3). Untuk Muslim, "Lailatul Qadr" adalah malam yang diberkati, di mana takdir
ditetapkan dan seluruh yang berhubungan dengan hidup, mati, dsb, yang muncul sepanjang
tahun dititahkan. Dikatakan pada malam itu titah Allah untuk tahun tersebut dibawa turun ke
bumi. Dengan kata lain, urusan penciptaan dititahkan setahun sekali. Berlawanan dengan
ini, 57:22 mengatakan "Tidak ada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula)
pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab sebelum Kami menciptakannya".
Artinya, hal ini tertulis dalam Kitab yang terjaga, baku dengan sepengetahuan Allah sebelum
siapapun tercipta. Kedua hal di atas bertentangan dengan "Dan tiap-tiap manusia itu telah
Kami tetapkan amal perbuatannya pada lehernya" (17:13) yang berarti manusia sendirilah
yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi padanya.

Jawab:

Allah SWT adalah Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Sebelum dunia ini ada, Allah
sudah tahu kapan si Fulan lahir, tinggal, dan mati. Di mana ia harus ditempatkan di akhirat
nanti, di surga atau neraka, Allah sudah tahu. Inilah hakikat dari rukun iman ke-6: Qadha &
Qadar. "Lailatul Qadar" atau "Malam Kemuliaan" adalah hadiah istimewa dari Allah bagi
orang-orang muslim/mukmin umat Nabi Muhammad SAW yang umurnya relatif pendek-
pendek. "Lailatul Qadar" lebih baik dari 1.000 bulan, yang berarti sekitar 83 tahun. Jika
seorang muslim mendapatkan "Lailatul Qadar" sebanyak 20 kali selama hidupnya, ditambah
usianya 60 tahun, maka ia telah mendapat amal ibadah sama dengan beribadah kepada
Allah selama kira-kira 1.700 tahun. Jelas, angka ini jauh melebihi angka umur umat-umat
sebelum Nabi Muhammad SAW yang relatif panjang-panjang. Bible mencatat, umur Adam
930 tahun (Kejadian 5:5) dan umur Nuh 950 tahun (Kejadian 9:29). Di sinilah keistimewaan
umat Muhammad dibandingkan dengan umat-umat Islam sebelumnya.

Bualan Kristen 39

Anggur: Baik atau buruk? Minuman keras yang merupakan perbuatan setan (5:90, 2:219).
Tetapi di Surga terdapat sungai anggur (47:15, 83:22,25). Bagaimana mungkin perbuatan
setan masuk ke Surga?

Jawab:

Meminum khamar, berzinah, dan meninggalkan sholat jelas diharamkan di dunia, tetapi
semuanya itu dihalalkan di surga, oleh karena kehidupan di surga tidak mengenal halal,
haram, makruh, wajib, dan sunah. Atau mungkin si pembual sudah mulai kehabisan bahan?

Bualan Kristen 40

Apakah semua Muslim masuk neraka? Menurut 19:71 setiap Muslim akan masuk neraka
untuk sementara waktu, sedangkan dalam ayat lain dinyatakan barangsiapa yang
meninggal dalam Jihad akan langsung masuk Surga.

Jawab:

Ayat lain yang mana? Gak bosan membual? Pernyataan yang mengatakan bahwa para
syuhada akan langsung masuk surga adalah pendapat manusia, bukan ayat/firman Allah.

Bualan Kristen 41

Akankah Isa masuk neraka? Isa diangkat kepada Allah (Sura 4:158), didekatkan kepada
Allah (3:45). Tetapi Isa disembah jutaan orang Kristen. Allah berkata dalam 21:98, siapapun
yang menyembah kepada selain Allah akan masuk neraka bersama apa yang
disembahnya.

Jawab:

Seluruh Rasul Allah PASTI masuk surga, termasuk Nabi Isa AS. Apakah umat Kristen
menyembah Isa? Umat Kristen tidak pernah menyembah siapapun! Menyanyi dan berdoa di
gereja sama sekali bukan kegiatan menyembah! QS. 21:98 berbicara tentang sesembahan
yang nyata seperti: patung, pohon, dan benda-benda yang dituhankan lainnya. Mohon
dibaca ayat selanjutnya: "Andaikata berhala-berhala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk
neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya." (QS. 21:99).

Bualan Kristen 42

Jin dan manusia diciptakan untuk melayani Tuhan (51:56) atau untuk masuk neraka
(7:179).

Jawab:

Jin dan manusia dalam QS. 51:56 bukan untuk melayani Allah, tetapi untuk menyembah
(beribadah) kepada Allah. Adapun QS. 7:179 dapat diterjemahkan sebagai berikut: "Dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka (misal: Kristen) mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."

Bualan Kristen 43

Siapakah ayah Isa? Sebuah argumen yang sulit untuk disimpulkan dalam satu kalimat.

Jawab:

Adam, Hawa, dan Isa (Yesus) adalah tiga manusia yang tidak mempunyai ayah!

Bualan Kristen 44

Memperanakkan dan mandiri. Sebuah pertentangan terhadap diri sendiri.

Jawab:
Pertanyaannya tidak jelas.

Bualan Kristen 45

Allah dapat memiliki anak (39:4) atau tidak (6:101)

Jawab:

Perumpamaan oleh Allah dalam QS. 39:4 bukanlah Allah memiliki anak, tetapi mengambil
anak, karena Allah tidak punya istri (QS. 6:101).

Bualan Kristen 46

Apakah Isa sudah wafat? Semua nabi dan rasul sebelum Muhammad telah wafat (3:144).
Tetapi Isa diangkat kepada Tuhan hidup-hidup (4:158)

Jawab:

QS. 3:144 sama sekali tidak menyatakan bahwa semua nabi dan rasul sebelum
Muhammad telah wafat. Mungkin si pembual salah baca. Perlu diketahui, QS. 4:158
termasuk golongan ayat "mu-tasyaabihaat". Sebagian ulama berpendapat bahwa Isa telah
diwafatkan sebelum diangkat ke langit, dasarnya adalah tafsir dari QS. 19:33. Sedangkan
sebagian lainnya berpendapat bahwa Isa masih hidup, dasarnya adalah tafsir dari QS.
4:158 dan Hadits Riwayat Bukhari yang menyatakan bahwa Almasih putra Maryam akan
turun mendekati hari kiamat. Golongan ulama pertama berpendapat bahwa Hadits tersebut
adalah dhaif karena diduga kuat dibuat oleh golongan ahli kitab dan dilatarbelakangi oleh
pernyataan dalam kitab-kitab injil sinoptik, yaitu: Markus 13:26, Matius 24:30, dan Lukas
21:27. Namun demikian, pendapat kedualah yang lebih kuat sebagai keyakinan Islam.

Bualan Kristen 47

Satu pencipta atau banyak? Qur'an menggunakan frase bahwa Allah adalah "Pencipta yang
paling baik" (23:14, 37:125), berarti ada pencipta lain yang kurang baik. Siapakah pencipta
yang lain itu? Bertentangan dengan itu, banyak ayat menyatakan bahwa Allah sendirilah
"pencipta segala" (contoh 39:62) di mana tertutup kemungkinan adanya pencipta lain.

Jawab:

Allah adalah Maha Pencipta atas segala sesuatu. Yang dimaksud dengan "Allah adalah
Pencipta yang paling baik" tentu saja jika dibandingkan dengan jin dan manusia. Berikut
kutipan lengkap ayatnya: "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (QS.
23:14).

Bualan Kristen 48

Dari tiap-tiap umat, atau turunan Ibrahim? 29:27 menyatakan bahwa nabi-nabi lahir dari
turunan Ibrahilm. Tetapi 16:36 menyatakan bahwa Allah mengutus rasul pada tiap-tiap
umat.

Jawab:

QS. 29:27 sama sekali tidak menyatakan bahwa seluruh nabi-nabi lahir dari turunan
Ibrahim. Lima nabi/rasul berikut justru lahir sebelum Ibrahim, yaitu: Adam, Idris, Nuh, Hud,
dan Salih. Nabi Luth juga bukan keturunan Ibrahim, meski waktu pengutusannya hampir
bersamaan dengan Ibrahim. Dan banyak nabi/rasul yang namanya/kisahnya tidak
disebutkan dalam Al-Qur'an (QS. 4:164-165).

Bualan Kristen 49

Menikahi istri-istri dari anak angkat lelaki? Muslim boleh menikahi istri-istri dari anak angkat
lelaki (33:37), tetapi mengangkat anak lelaki terlarang (33:4-5).

Jawab:

Menikahi para mantan istri dari anak-anak angkat adalah halal (QS. 33:37). Tampaknya si
pembual salah baca ayat lagi. Yang dilarang dalam QS. 33:4-5 adalah menjadikan anak
angkat sebagai anak kandung sendiri. Tidak ada larangan mengangkat anak!

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran,


membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan
merupakan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap
umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa
yang telah kamu perselisihkan itu." (QS. 5:48)

"Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi
seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi
orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali
dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak
mempergunakan akalnya." (QS. 10:99-100)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
BUALAN KRISTEN IV: AL-QUR'AN BUATAN
MUHAMMAD

Orang Kristen seringkali menuduh bahwa Al-Qur'an merupakan


hasil buatan Muhammad dengan cara menjiplak dari Alkitab
atau mengada-adakan ayat-ayat sendiri. Tuduhan seperti itu
sangat tidak logis, malah justru akal sehat akan mencemooh
tuduhan tersebut oleh sebab dua hal:

1. Dalam Al-Qur'an 61:6 disebutkan ramalan nabi Isa as tentang


seorang nabi yang akan datang sesudahnya yang namanya
Ahmad.

"
Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata: 'Hai bani
Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan
memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul
yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad).' Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: 'Ini
adalah sihir yang nyata.'" (Al-Qur'an 61:6).

Jika Al-Qur'an dibuat oleh Muhammad, tentu dia tidak akan


membuang-buang kesempatan untuk menuliskan nama
Muhammad sebagai nabi yang akan datang sesudah nabi Isa as
sebagaimana ramalan dalam ayat di atas. Kenyataannya, Al-
Qur'an malah menyebut nama Ahmad, nama lain dari
Muhammad. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an tidak mungkin
dibuat oleh nabi Muhammad saw.
2. Tidak seperti kebiasaan kitab-kitab dalam Alkitab dimana
nama-nama tokoh utamanya harus disebut berulang-kali jauh
melebihi nama-nama yang lain, Al-Qur'an hanya menyebut
nama Muhammad sebanyak empat kali, jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan penyebutan Ibrahim, Musa, dan Isa.
Berikut ini jumlah penyebutan nama-nama nabi dalam Al-Qur'an
dari yang terbanyak hingga penyebutan nama Muhammad:

Nama Nabi Jumlah Penyebutan


Musa 177
Ibrahim 74
Nuh 47
Yesus (Isa) 37
Yusuf 34
Adam 25
Sulaiman 19
Yakub 18
Ishak 16
Daud 16
Ismail 6
Yohanes Pembaptis (Yahya) 5
Muhammad 4

Jika Al-Qur'an dibuat oleh Muhammad, tentu dia akan berusaha


membesarkan dan mempopulerkan dirinya dengan menyebut
namanya sendiri (atau kata ganti orang pertamanya) secara
berulang kali seperti kebiasaan para penulis surat Perjanjian
Baru yang terlihat jelas membesarkan diri mereka sendiri
dengan menyebut namanya (atau kata ganti orang pertamanya)
secara berulang-ulang. Dalam tabel di atas, Musa disebut
namanya sebanyak 177 kali, sementara Muhammad hanya
disebut sebanyak 4 kali. Ini adalah bukti lain bahwa Al-Qur'an
tidak mungkin dibuat oleh nabi Muhammad saw.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT INJIL KANONIK
Ada banyak distorsi (akal-akalan) dan rekayasa yang telah dilakukan oleh para pengarang
injil2 kanonik (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) khususnya yang berkaitan dengan
gagasan2 pemenuhan nubuat akan datangnya sang Juru Selamat. Namun demikian, saya
hanya akan menyuguhkan beberapa contoh kasus saja agar tidak terlalu membosankan
untuk dibaca.

Para pengarang injil2 kanonik mengambil ayat2 tertentu dari Septuaginta Perjanjian
Lama berbahasa Yunani sebagai nubuat, kemudian mereka mengada2kan kisah2 tertentu
dalam kehidupan Yesus (Isa Al-Masih), semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah
atasnya, yang seolah2 kisah2 tersebut merupakan pemenuhan nubuat datangnya sang Juru
Selamat, Yesus Kristus.

Mungkin sekali gagasan2 tersebut dilatarbelakangi oleh ramalan akan datangnya seorang
Nabi yang seperti Musa, semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya,
sebagaimana disebutkan dalam Kitab Ulangan berikut ini:

18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti
engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada
mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi
nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku
perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama
allah lain, nabi itu harus mati.

Untuk memenuhi ramalan tersebut yang diklaim menunjuk pada Yesus, para pengarang injil2
kanonik tampaknya berupaya keras menciptakan persamaan antara kehidupan Yesus
dengan Musa antara lain dengan mengada2kan kisah2 tertentu dalam kehidupan Yesus dan
menghubung2kannya dengan nubuat tertentu dalam Perjanjian Lama sehingga seolah2
nubuat tersebut terpenuhi dalam kehidupan Yesus.

Namun demikian, jika kita mencermati kisah2 kehidupan Yesus yang diklaim sebagai
pemenuhan nubuat tersebut, kemudian kita membandingkannya atau mencocokkannya
dengan nubuat yang dikutip dari Perjanjian Lama, maka akan terlihat jelas betapa nubuat2
yang dikutip tersebut telah didistorsi (dibiaskan/disesatkan) sedemikian rupa sehingga bagi
pembaca yang awam akan tampak bahwa kisah2 dalam kehidupan Yesus tertentu benar2
merupakan pemenuhan nubuat dari Perjanjian Lama.
DISTORSI NUBUAT INJIL KANONIK 1: YOHANES PEMBAPTIS

Para pengarang injil2 kanonik memperkenalkan tokoh Yohanes (Yahya) sang Pembaptis,
semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya, yang ingin digambarkan mereka
sebagai pemenuhan nubuat akan datangnya seorang Juru Selamat lainnya. Dalam kasus ini,
bukanlah Yohanes sang Pembaptis yang menjadi Juru Selamat, tetapi bahwa Yohanes sang
Pembaptis merupakan pemenuhan nubuat datangnya seorang tokoh yang konon mendahului
kedatangan sang Juru Selamat, Yesus Kristus. Berikut ini petikan injil2 kanonik:

MATIUS:
3:1. Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan
memberitakan:
3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara
orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah
jalan bagi-Nya."
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang
kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-
Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

MARKUS:
1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan,
luruskanlah jalan bagi-Nya", 1:4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun
dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni
dosamu."

LUKAS:
3:3 Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan
berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,
3:4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di
padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
3:16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu
dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-
Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

YOHANES:
1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab
kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan
Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak
layak."

Kutipan injil2 kanonik di atas sebenarnya merujuk pada satu keterangan dari Perjanjian
Lama (Kitab Yesaya) yang benar2 eksis, tetapi mereka mengutipnya dari versi
Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani. Dalam uraian berikut, terjemahan teks
berbahasa Ibrani mengenai ayat2 Kitab Yesaya tersebut dikutip di bawah ini:

40:3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN,
luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
40:4 Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang
berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi
dataran;
40:5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya
bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."
40:6 Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?"
"Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di
padang.
40:7 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan
nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.
40:8 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk
selama-lamanya."

Terjemahan injil2 kanonik yang diambil dari Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani
tampaknya sangat cocok dengan Yohanes sang Pembaptis. Tentu saja, karena para
pengarang injil2 kanonik tersebut menarasikan seolah2 nabi Allah ini muncul dan
mewartakan pesannya di wilayah belantara di sekitar Sungai Yordan, dan dibuat
sedemikian rupa sehingga seolah2 pesan Yohanes selaras dengan yang dilaporkan dalam
kutipan Yesaya di atas. Namun, jika kita meneliti terjemahan dari bahasa Ibrani,
sebagaimana dipertentangkan dengan versi bahasa Yunani dari teks Yesaya, maka kita
akan mengetahui adanya PERSOALAN YANG MENCOLOK. Bahwa ia bukanlah "suara
dari seseorang yang berseru2 di padang gurun", tetapi meneriakkan bahwa kita harus
mempersiapkan jalan Tuhan "di padang gurun/belantara".

Suara itu tidak berada di padang gurun, tetapi "jalan Tuhan" itulah yang berada di padang
gurun/belantara yang harus dipersiapkan dan diluruskan. Betapa krusialnya perubahan
ini! Para pengarang injil2 kanonik, menerjemahkan keterangan itu sedemikian rupa
sehingga seolah2 sesuai dengan Yohanes sang Pembaptis. Akan tetapi, itu bukanlah yang
dikatakan Yesaya. Kata2 Yesaya yang sebenarnya dari teks berbahasa Ibrani tidak
memiliki kaitan sama sekali dengan Yohanes sang Pembaptis, tetapi ia justru lebih cocok
dengan nabi setelah Yesus. Nabi itu telah mengubah Jazirah Arab yang berupa padang
gurun dan gunung2 batu, yang luasnya ratusan kali luas padang gurun Yudea, menjadi kota
dan negeri yang senantiasa ramai oleh hamba2 Allah.

Jelasnya, teks Yesaya di atas tidak berbicara tentang "suara orang yang berseru-seru di
padang gurun", tetapi ia berbicara tentang "mempersiapkan jalan Tuhan di padang
gurun/belantara". Menurut Yesaya, "suara orang yang berseru-seru" itu berada di suatu
tempat yang tidak diketahui, yang menyerukan umatnya untuk mempersiapkan dan
meluruskan jalan Tuhan di padang gurun/belantara. Sebaliknya, para pengarang injil2
kanonik mendistorsi teks Yesaya tersebut sedemikian rupa sehingga seolah2 ia berbicara
tentang "suara orang yang berseru-seru di padang gurun", yang dimaksudkan untuk
menunjuk kepada Yohanes sang Pembaptis, yang menyerukan umatnya untuk
mempersiapkan dan meluruskan jalan Tuhan (dimana???). Benar2 tidak berbicara
kebenaran!

Lebih jauh, dalam Yesaya 40:8 di atas terdapat frasa "tetapi firman Allah kita tetap untuk
selama-lamanya". Perlu dicamkan di sini, bahwa TIDAK ADA Firman Allah yang "tetap suci"
keadaannya di dunia ini, dan PASTI terjaga kesuciannya hingga hari kiamat, selain Al-
Qur'an!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT INJIL KANONIK 2: ANAK YANG
DIKASIHI ALLAH
Digambarkan dalam injil2 kanonik bahwa ketika semua orang dari daerah Yudea dan semua
penduduk Yerusalem telah dibaptis oleh Yohanes sang Pembaptis di Sungai Yordan, lalu
datanglah Yesus dari Nazaret kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Narasi selanjutnya
dikutip di bawah ini:

MATIUS:
12:16 Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia,
12:17 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
12:18 "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku
berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum
kepada orang-orang non-Yahudi.
12:19 Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar
suara-Nya di jalan-jalan.
12:20 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar
nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
12:21 Dan pada-Nyalah orang-orang non-Yahudi akan berharap."

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena
demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun
menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka
dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan."

MARKUS:
1:9. Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai
Yordan oleh Yohanes.
1:10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati
turun ke atas-Nya.
1:11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah
Aku berkenan."

LUKAS:
3:21. Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan
sedang berdoa, terbukalah langit
3:22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah
suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

YOHANES:
1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit
seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
1:33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis
dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas
seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

Ayat2 injil di atas tidak secara eksplisit menunjuk keterangan dalam Perjanjian Lama,
kecuali MATIUS 12:16-21. Namun, dengan mempertimbangkan kebiasaan injil2 kanonik
menunjuk nubuat Yesaya dalam narasinya dan mengingat KEBOHONGAN INJIL2
KANONIK 1, maka sesungguhnya ayat2 injil kanonik di atas diinspirasikan dan dikutip oleh
para pengarangnya dari Kitab Yesaya berikut ini:

42:1. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan.
Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-
bangsa. (a)
42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di
jalan.
42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya
tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia
menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
42:5. Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya,
yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan
nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di
atasnya:
42:6 "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah
memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi
perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
42:7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat
tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
42:8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada
yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. 42:9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang
sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu
muncul, Aku mengabarkannya kepadamu."
42:10 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah
laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. (b)
42:11 Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-
desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka
berseru-seru dari puncak gunung-gunung! (c)
42:12 Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian
yang kepada-Nya di pulau-pulau.
42:13. TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia
membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik,
terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya. (d)
42:14 Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku;
sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-
mengah dan megap-megap.
42:15 Aku mau membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu
segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan
mau membuat kering telaga-telaga.
42:16 Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau
membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat
kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi
tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan
Kulaksanakan.
42:17 Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang dan
mendapat malu, yaitu orang-orang yang berkata kepada patung tuangan: "Kamulah allah
kami!" (e)
42:18. Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta!
42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang
Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN? (f)
42:20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga,
tetapi tidak mendengar.
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang
besar dan mulia;

60:7 Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan
Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-
Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah
keagungan-Ku.
60:8 Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke
pintu kandangnya?

Ayat2 Yesaya yang dikutip injil2 kanonik tampak tidak terlihat adanya distorsi, mengingat
tidak ada penunjukan nash dari injil2 tersebut tentang peristiwa pembaptisan Yesus oleh
Yohanes sang Pembaptis, kecuali MATIUS 12:16-21. Namun demikian, kalau kita meneliti
dan membandingkan antara teks Yesaya dengan injil2 kanonik di atas, maka akan terlihat
adanya upaya "pemenuhan nubuat yang tersembunyi" dari para pengarang injil2 kanonik.

Di sini terdapat dua frasa yang dikutip oleh pengarang injil2 kanonik, yaitu "Engkaulah Anak-
Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan" dan "Roh seperti merpati turun ke atas-
Nya", yang sebenarnya merupakan teks dari Yesaya, "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang,
orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya"
dan "Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu
kandangnya".

Jelaslah sekarang, bahwa para pengarang injil kanonik telah membuat suatu "pemenuhan
nubuat yang tersembunyi" yang seolah2 peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes sang
Pembaptis merupakan pemenuhan nubuat dari Perjanjian Lama. Padahal, teks Yesaya yang
mereka kutip sesungguhnya tidak berkaitan sama sekali dengan Yesus, tetapi teks Yesaya
justru mengindikasikan akan datangnya seorang nabi yang lainnya, bukan Yesus. Hal ini
dapat kita lihat dari ayat2 selanjutnya dari teks Yesaya tersebut.

Sekarang, marilah kita selidiki ayat2 Yesaya selanjutnya dengan tetap menyandarkan
penjelasan ini pada nubuat datangnya seorang nabi yang seperti Musa sebagaimana
dimaksud Kitab Ulangan 18:18-20.

(a) Perlu dicatat, bahwa Yesaya 42:1 di atas menjelaskan tentang konsep "hamba" yang
telah dipilih oleh Tuhan untuk seluruh alam semesta, dan secara tegas Al-Qur'an berbicara
mengenai hal tersebut:

[QS. 25:1. Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-
Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,]

(b) Menurut Yesaya 42:10, Tuhan memerintahkan untuk membuat "nyanyian baru". Frasa
"nyanyian baru" jelas merupakan kiasan yang dapat diterjemahkan sebagai "syariat baru".
Kita tahu, Yesus datang bukanlah untuk membawa syariat baru, tetapi justru untuk
melengkapi syariat yang sudah ada yaitu syariat Taurat, sebagaimana dijelaskan oleh salah
satu injil kanonik sendiri (Matius 5:17-20). Dengan demikian, maka ayat Yesaya ini juga
tidak cocok diterapkan kepada Yesus.

(c) Dalam Yesaya 42:11, terdapat frasa "didiami Kedar" dan "Bukit Batu" (lihat juga
Yesaya 60:7-8 di atas). Kita juga tahu, bahwa "Kedar" adalah nama sebuah kabilah bangsa
Arab di Mekah yang merupakan keturunan Nabi Ismail dari anak keduanya yang bernama
Kedar (Kejadian 25:13). Demikian juga dengan Nebayot, ia adalah anak sulung Nabi Ismail.
Mekah juga secara geologis terkenal dengan gunung2 batunya. Sedangkan Yesus adalah
keturunan Ishak, adik Ismail, dengan "memaksakan" garis keturunannya melalui jalur
Yusuf, bapak tiri Yesus, oleh karena Yesus lahir dari perawan suci Maria. Dengan demikian,
maka ayat Yesaya ini juga tidak cocok diterapkan kepada Yesus.
(d) Dalam Yesaya 42:13, terdapat frasa "Tuhan keluar berperang seperti pahlawan".
Ayat ini juga tidak cocok dengan Yesus, karena Yesus tidak pernah berperang atau
memimpin peperangan secara fisik. Bahkan, Yesus justru "dibunuh" oleh kaumnya sendiri,
yang berarti Yesus bukanlah "pahlawan perang" yang dimaksud Yesaya tersebut.

(e) Dalam Yesaya 42:17, terdapat frasa " Orang-orang yang percaya kepada patung
pahatan akan berpaling ke belakang". Umat Israel ketika Yesus diutus, bukanlah
penyembah berhala dari patung2 buatan manusia, sehingga ayat ini juga tidak cocok
diterapkan pada sosok Yesus.

(f) Dalam Yesaya 42:19, terdapat kata2 ungkapan "buta" dan "tuli". Kata "buta"
merupakan ungkapan Tuhan yang dapat diartikan sebagai "tidak dapat membaca dan
menulis", sedangkan kata "tuli" dapat diartikan sebagai "tidak pernah mendengar satu kitab
pun sebelumnya". Ayat ini juga tidak cocok dengan Yesus, karena Yesus datang justru untuk
menggenapi hukum Taurat dan kitab2 para nabi dengan diterimanya kitab Injil dari Tuhan
(Matius 5:17-20).

Berdasarkan uraian di atas, maka "pemenuhan nubuat tersembunyi" sebagaimana


dinarasikan dalam injil2 kanonik di atas, yang sebenarnya dikutip dari teks Yesaya ini,
menjadi semakin jelas dan terbukti mengada-ada! Nabi itu bukanlah Yesus, karena dalam
segala hal yang tersebut dalam nubuat Yesaya di atas bertolak belakang dengan
kehidupan Yesus, tetapi ia justru cocok dengan nabi setelah Yesus, yang dalam berbagai
hal sama persis dengan nubuat Yesaya di atas. Lebih jauh, nubuat Yesaya di atas justru
membuka tabir kebohongan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes sang
Pembaptis!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT INJIL KANONIK 3: FIRMAN
TUHAN KEPADA TUHAN
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka: "Apakah
pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Mereka menjawab: "Anak Daud."
(Matius 22:41-42). Narasi selanjutnya dikutip di bawah ini:

MATIUS:
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh
dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai
musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada
seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

MARKUS:
12:35. Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli
Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
12:36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada
Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-
Mu.
12:37 Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang
banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.

LUKAS:
20:41 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa
Mesias adalah Anak Daud?
20:42 Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada
Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku,
20:43 sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.
20:44 Jadi Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"

Secara sepintas, ayat yang dikutip oleh para pengarang injil2 kanonik dari Kitab Mazmur,
tidak terlihat adanya kesalahan ataupun distorsi. Lagi2 mereka mengutipnya dari
Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani. Namun, sebelum kita meneliti lebih lanjut,
teks asli Kitab Mazmur harus disuguhkan berikut ini:
110:1. Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah
kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."
110:2 Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara
musuhmu!
110:3 Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan
kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.
110:4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk
selama-lamanya, menurut Melkisedek."

Jika kita meneliti secara cermat dan membandingkan teks yang dikutip para pengarang
injil2 kanonik dengan teks asli Mazmur, kita akan menemukan 2 persoalan yang
mencolok, yaitu:

1. Bahwa frasa "firman Tuhan kepada tuanku" dalam Mazmur adalah redaksi dari
penyusun-tak-dikenal Kitab Mazmur untuk menyebut/menunjuk kepada Daud. Sementara
para pengarang injil2 kanonik telah mendistorsi teks asli Mazmur sedemikian rupa, dengan
menjadikan frasa tersebut seolah2 ditulis oleh Daud yang bercerita tentang "firman Tuhan
kepada Yesus". Betapa krusialnya perubahan ini!

2. Perhatikan inisial "t" (huruf kecil) pada kata "tuanku" dan inisial "m" (huruf kecil) pada
kata2 "musuh-musuhmu" dan "kakimu" dalam Mazmur, oleh penerjemah Alkitab, inisial
tersebut dirubah menjadi "T" (huruf besar) dan "M" (huruf besar) ketika
menerjemahkannya ke dalam teks ayat injil2 kanonik. Ini jelas2 merupakan upaya
terselubung yang dimaksudkan untuk memenuhi gagasan "mesias" orang2 Yahudi yang
"dipaksakan" terpenuhi oleh Yesus. Benar2 tidak berbicara kebenaran!

Lebih kacau lagi, jika kita mencermati narasi ketiga pengarang injil2 kanonik di atas, maka
narasi tersebut justru BERTENTANGAN dengan "Silsilah Yesus" yang dikarang oleh
pengarang Matius dan Lukas yang menyatakan bahwa Yesus adalah keturunan Daud
(Matius 1:1 dan Lukas 3:31). Perhatikan frasa yang dinisbahkan ke mulut Yesus oleh para
pengarang injil2 kanonik, "Daud menyebut Dia (Yesus) Tuannya, bagaimana mungkin Ia
(Yesus) anaknya (Daud) pula?". Frasa ini jelas2 menunjukkan bahwa Yesus BUKANLAH
keturunan Daud. Benar2 kacau-balau!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT INJIL KANONIK 4: KEMATIAN
YESUS
Konon, menurut keyakinan umat Kristen, Yesus mati di tiang salib. Keyakinan mereka
didasarkan pada kisah-kisah imajinasi yang dikarang oleh para pengarang injil-injil kanonik
yang ayat-ayatnya disuguhkan di bawah ini. Kisah-kisah kematian Yesus menurut keempat
injil kanonik ini bervariasi antara injil yang satu dengan yang lainnya, yang menunjukkan
bahwa kisah kematian Yesus ini--meski masing-masing injil menyatakan kematian Yesus--
benar-benar merupakan hasil imajinasi dan rekayasa para pengarang injil-injil kanonik.

DONGENGAN MARKUS:

15:33. Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai
jam tiga.
15:34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama
sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
15:35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil
Elia."
15:36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur
asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata:
"Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia."
15:37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
15:38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
15:39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya
demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
15:40 Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria
Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome.
15:41 Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Dan
ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama
dengan Yesus.

BUALAN MATIUS:

27:45 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
27:47 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia."
27:48 Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang,
mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan
memberi Yesus minum.
27:49 Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk
menyelamatkan Dia."
27:50. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah
gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
27:52 dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
27:53 Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota
kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
27:54 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut
ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini
adalah Anak Allah."
27:55 Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-
perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.
27:56 Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan
ibu anak-anak Zebedeus.

KHAYALAN LUKAS:

23:44. Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah
itu sampai jam tiga,
23:45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
23:46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
23:47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya:
"Sungguh, orang ini adalah orang benar!"
23:48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan
itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
23:49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan
yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.

SKENARIO YOHANES:

19:25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan
Maria Magdalena.
19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah
Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid
itu menerima dia di dalam rumahnya.
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--
supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga
karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu
mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
19:31. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak
tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka
datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-
orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki
orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka
tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air.
19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan
kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga
percaya.
19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada
tulang-Nya yang akan dipatahkan."
19:37 Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang
telah mereka tikam."

Keempat cerita khayalan injil kanonik di atas dengan jelas memberikan narasi yang
berbeda-beda. Markus dan Matius memberikan gagasan pemenuhan nubuat yang sama
tentang teriakan Yesus dan tindakan seseorang dengan bunga karang kepada Yesus
menjelang kematiannya sebagaimana yang tersebut dalam Markus 15:34,36 dan Matius
27:46,48 yang sebenarnya merupakan kutipan ayat-ayat dari Mazmur 22:2; 69:22.
Sementara Lukas mengutip Mazmur 31:6 sebagai gagasan pemenuhan nubuat oleh Yesus
menjelang kematiannya sebagaimana tersebut dalam Lukas 23:46. Sedangkan Yohanes
mengutip Mazmur 22:16; 69:22 sebagai gagasan pemenuhan nubuat oleh Yesus seperti
tersebut dalam Yohanes 19:28, "Aku haus!".

Lebih jauh, Yohanes memberikan skenario lanjutan yang tidak terdapat dalam ketiga injil
kanonik lainnya tentang khayalan pemenuhan nubuat oleh Yesus dengan mengutip ayat-ayat
Keluaran 12:46, Bilangan 9:12, dan Mazmur 34:21 dan meletakkannya pada Yohanes
19:36, dan mengutip Zakharia 12:10 untuk ditambahkan sebagai ayat sebagaimana
tersebut dalam Yohanes 19:37.

Perbedaan gagasan pemenuhan nubuat di antara keempat injil kanonik di atas dengan jelas
membuktikan bahwa kematian Yesus di tiang salib hanyalah omong kosong dan rekayasa
belaka. Keempat pengarangnya memberikan kisah yang berbeda-beda dengan mengutip
ayat-ayat tertentu dari Perjanjian Lama sebagai inspirasi untuk mengarang injilnya yang
diyakini Kristen sebagai pemenuhan nubuat datangnya sang Juru Selamat Yesus Kristus,
padahal ayat-ayat yang dikutip tersebut sama sekali tidak ada relevansinya dengan sosok
Yesus dan sama sekali bukan ayat nubuat, terlebih secara khusus menunjuk pada Yesus.
Meski Markus dan Matius memberikan gagasan yang sama tentang pemenuhan nubuat
oleh Yesus, namun Matius menambahkan narasi fiktif tentang gempa bumi dan kebangkitan
orang-orang kudus lantaran gempa bumi tersebut:

27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah
gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
27:52 dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
27:53 Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota
kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
27:54 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut
ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini
adalah Anak Allah."

Bagaimana mungkin orang-orang yang sudah mati bangkit dari kubur gara-gara gempa
bumi dan menampakkan diri kepada orang banyak? Akankah kita percaya begitu saja pada
bualan Matius yang ditulis puluhan tahun setelah dugaan penyaliban Yesus?

Lebih jauh lagi, ayat-ayat selanjutnya dari keempat injil kanonik di atas memberikan narasi
yang kontradiktif dan berbeda-beda yaitu: daftar nama wanita yang datang ke kubur Yesus
tidak sama, hari penampakan Yesus yang berbeda, dan tempat penampakan Yesus tidak
sama.

Berkenaan dengan khayalan penampakan Yesus setelah dugaan kematian dan


kebangkitannya, Paulus Tarsus dalam 1 Korintus memberikan bualan yang sangat berbeda
dengan imajinasi keempat injil kanonik dengan mengatakan dalam suratnya:

15:5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas
murid-Nya.
15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus;
kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah
meninggal.
15:7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.

Bandingkan dengan ayat-ayat injil kanonik di bawah ini tentang siapa saja yang mula-mula
bertemu dengan Yesus:

MARKUS (satu orang, dengan catatan):


16:9 Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula
menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir
tujuh setan. (Maria Magdalena tahu bahwa itu adalah Yesus).

MATIUS (dua orang):


28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka (Maria Magdalena dan Maria yang lain)
dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta
menyembah-Nya.

LUKAS (dua orang, tetapi berbeda nama dengan bualan Matius):


24:15 Ketika mereka (Kleopas dan yang lain) sedang bercakap-cakap dan bertukar
pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan
mereka.

YOHANES (satu orang):


20:14 Sesudah berkata demikian ia (Maria Magdalena) menoleh ke belakang dan melihat
Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

Keempat khayalan injil2 kanonik sendiri berbeda-beda narasi khususnya tentang siapa
orang yang mula-mula bertemu dengan Yesus setelah dugaan kematian dan
kebangkitannya. Akankah kita beriman pada segala macam cerita konyol seperti di atas?

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MARKUS 1: RASUL
SEBELUMNYA (YOHANES PEMBAPTIS)
Berbeda dengan ketiga injil kanonik lainnya, Markus menempatkan peristiwa pembaptisan
oleh Yohanes Pembaptis sebagai permulaan injilnya. Berbagai peristiwa diciptakan
sedemikian rupa sehingga seolah-olah kehadiran Yohanes Pembaptis sebelum Yesus ini,
konon, merupakan pemenuhan nubuat dari Perjanjian Lama. Berikut ini kutipan Markus:

Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; (Markus 1:2)

ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan,
luruskanlah jalan bagi-Nya", (Markus 1:3)

Menarik untuk dicatat, Markus menduga bahwa ayat Perjanjian Lama yang dia kutip dalam
Markus 1:2 di atas berasal dari kitab Yesaya, yang kemudian berlanjut dengan ayat
selanjutnya dalam Markus 1:3. Sesungguhnya, kutipan dalam Markus 1:2 di atas bukan
dari kitab Yesaya, melainkan dari kitab Maleakhi berikut ini:

Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan


mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang
kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. (Maleakhi
3:1)

Sedangkan ayat Perjanjian Lama yang dikutip Markus dalam Markus 1:3 berasal dari kitab
Yesaya berikut:

Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN,
luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! (Yesaya 40:3)

Sungguhpun demikian, apakah ayat-ayat Perjanjian Lama yang dikutip Markus di atas
benar-benar merupakan nubuat yang tepat bagi seorang Yohanes Pembaptis? Marilah kita
perbandingkan antara kutipan Markus dengan ayat sebenarnya dari Perjanjian Lama:

1. Terdapat perubahan kata ganti yang paling penting, yang dimasukkan Markus dalam
Markus 1:2. Bukanlah bahwa rasul itu "akan mempersiapkan jalan bagi-Mu", tetapi
"mempersiapkan jalan di hadapan-Ku", yaitu rasul itu akan mempersiapkan jalan Allah
(perhatikan Maleakhi 3:1).

2. Markus menambahkan frase "mendahului Engkau" dalam Markus 1:2, yang seolah-olah
Tuhan (Bapa) berbicara dengan Yesus tentang Yohanes. Padahal, "utusan" yang dimaksud
Maleakhi 3:1 tidak hanya dimungkinkan pada Yohanes Pembaptis, tetapi pada setiap rasul
Allah. Bahkan dalam konsep ketuhanan trinitarian, perubahan-perubahan kata ganti ini
menimbulkan banyak persoalan. Dengan mengasumsikan pandangan trinitarian untuk
mempertahankan argumen tersebut, keterangan dari Maleakhi mengisyaratkan bahwa rasul
tersebut mempersiapkan jalan "Tuhan Bapa", bukan "Tuhan Anak". Betapa pun anda
berupaya menyelamatkan Markus pada titik ini, ia sama sekali tidak akan cocok!

3. Demikian juga dalam Markus 1:3, bahwa ia bukanlah "suara dari seseorang yang
berseru-seru di padang gurun", tetapi meneriakkan bahwa kita harus mempersiapkan jalan
Tuhan "di padang gurun/belantara". Suara itu tidak berada di padang gurun, tetapi "jalan
Tuhan" itulah yang berada di padang gurun/belantara yang harus dipersiapkan dan
diluruskan. Jelasnya, teks Yesaya 40:3 tidak berbicara tentang "suara orang yang berseru-
seru di padang gurun", tetapi ia berbicara tentang "mempersiapkan jalan Tuhan di padang
gurun/belantara". Betapa krusialnya perubahan ini!

Dari ketiga perbandingan tersebut, tampak jelas bahwa apa yang disuguhkan Markus
tentang pemenuhan nubuat di atas tidak lain adalah distorsi atas pesan Perjanjian Lama.

Ada dua kemungkinan yang terjadi dalam kasus Markus di atas: pertama, Markus sengaja
mencari ayat-ayat Perjanjian Lama untuk dijadikan nubuat, kemudian dipaksakan terpenuhi
oleh Yohanes Pembaptis dengan cara mendistorsi ayat/pesan sebenarnya dari ayat yang
dikutip dari Perjanjian Lama, dan kedua, Markus sengaja mengada-adakan kisah tertentu
dalam kehidupan Yohanes Pembaptis demi memenuhi nubuat tertentu dari Perjanjian Lama.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MARKUS 2: PERUMPAMAAN-
PERUMPAMAAN

Konon, pada suatu kali Yesus mulai mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak
yang sangat besar jumlahnya mengerumuninya, sehingga ia naik ke sebuah perahu yang
sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu mendengarkannya
di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada
mereka. Markus menduga bahwa Yesus sering berbicara dalam bentuk perumpamaan-
perumpamaan, dengan maksud untuk tetap menyembunyikan kebenaran dari mereka yang
tidak pantas mengetahuinya. Sebaliknya, murid-murid Yesus mampu memahami "rahasia-
rahasia" ini, yang tersimpan dalam perumpamaan-perumpamaan Yesus. Ketika Yesus
sendirian, para pengikut dan kedua belas muridnya mendatanginya dan bertanya tentang
perumpamaan itu.

Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-
orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat,
mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka
jangan berbalik dan mendapat ampun." (Markus 4:11-12)

Berbeda dengan Matius (Matius 13:14), Markus tidak secara tegas menyebut
perumpamaan-perumpamaan itu sebagai hal pemenuhan nubuat. Namun demikian,
pernyataan yang dinisbahkan ke mulut Yesus di atas sebenarnya merupakan penggalan
ayat dalam Kitab Yesaya. Dalam hal ini, Markus tampaknya juga menggunakan terjemahan
Yesaya dari Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani. Pernyataan Yesaya
sebenarnya adalah sebagai berikut:

Lalu aku (Yesaya) mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan
siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" Kemudian
firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh,
tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan! Buatlah
hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya
melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan
telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh." Kemudian
aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota
telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada
lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi. (Yesaya 6:8-11)

Markus berusaha memilih kata-kata Yesaya menjadi sebuah nubuat yang kemudian seolah-
olah digenapi oleh Yesus dengan mengeluarkan ayat Yesaya tersebut dari konteks yang
sebenarnya. Dengan menghapus bagian awal dan akhir ayat-ayat Yesaya, dimana Yesaya
konon secara suka-rela menyampaikan pesan dari Allah, Markus menyembunyikan fakta
bahwa pesan Yesaya itu sebenarnya membicarakan tentang diutusnya Yesaya sebagai
seorang nabi Allah. Pesan ini jelas mengidentifikasi Yesaya sebagai seorang rasul yang
dibicarakan, dan dengan jelas mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang telah digenapi
selama masa hidup Yesaya sendiri.

Sekali lagi, kutipan Markus dari Yesaya yang diletakkan di mulut Yesus sebenarnya sudah
digenapi oleh nabi Yesaya sendiri sebagai salah seorang rasul Allah untuk bani Israel!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MARKUS 3: ISAPAN JEMPOL

Penyusun injil Markus melaporkan sebuah situasi, dimana para juru tulis dan kaum farisi
Yahudi bertanya kepada Yesus mengenai kelalaian murid-muridnya dalam melaksanakan
aspek-aspek tertentu dari "tradisi nenek moyang". Konon, Yesus kemudian menggunakan
kesempatan ini untuk menentang kemunafikan religius orang-orang yang bertanya
kepadanya dengan mengutip perilaku orang-orang yang bertanya kepadanya sebagai
pemenuhan nubuat berdasarkan ayat Yesaya.

Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang
munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal
hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran
yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk
berpegang pada adat istiadat manusia." (Markus 7:6-8)

Ayat Yesaya tersebut, sebagaimana tampak dalam Markus dan Matius, agaknya diambil
dari Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani (Fenton JC [1973]). Pernyataan
sebenarnya Yesaya dikutip di bawah ini :

Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya
dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan
ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan, maka sebab itu,
sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban
yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan
orang-orangnya yang arif akan bersembunyi." (Yesaya 29:13-14)

Sebagian perubahan dalam teks Yesaya tersebut bisa dicermati antara teks berbahasa
Ibrani yang dikutip langsung di atas, dan teks Septuaginta berbahasa Yunani yang dikutip
Markus. Namun demikian, pada umumnya, keterangan tersebut tidak mengalami distorsi,
dan juga tidak dikutip di luar konteks yang sebenarnya. Masalahnya adalah bahwa
keterangan tersebut bisa diterapkan kepada orang-orang munafik yang ditemui oleh seluruh
nabi Allah, bukan hanya mereka yang ditemui oleh Yesus. Kita bisa dengan mudah
membayangkan kata-kata ini berasal dari Yohanes Pembaptis, Muhammad, dan para
nabi/rasul lainnya.

Beberapa saat kemudian, Markus menyatakan bahwa Yesus membuat swa-pernyataan


menyangkut pemenuhan nubuat. Satu-satunya konteks yang diterapkan Markus untuk swa-
pernyataan ini adalah konteks yang mengikuti perumpamaan para penyewa yang jahat.

Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang
bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan
ajaib di mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu,
bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka
takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia. (Markus 12:10-12)

Keterangan yang di dibicarakan ini dikutip dari Kitab Mazmur dalam Perjanjian Lama, dan
dikutip di bawah ini.

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu
terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita. (Mazmur 118:22-23)

Markus cukup akurat ketika mengutip ayat dari Mazmur tersebut, yang tampaknya
diterapkan untuk Yesus. Menarik untuk dicatat bahwa Matius dan Lukas juga melaporkan
pernyataan dari Mazmur ini pada titik yang sama dalam kehidupan Yesus (Matius 21:42-44
dan Lukas 20:9-19). Namun, ayat ini masih sangat umum untuk hanya diterapkan pada
Yesus karena ayat tersebut bisa diterapkan kepada hampir seluruh nabi Allah, yang
masing-masing ditolak pada zamannya oleh orang-orang yang menjadi sasaran
pengusutannya. Misalnya, keterangan tersebut juga bisa diterapkan kepada penolakan
terhadap Nabi Muhammad oleh kaum Quraisy sebelum beliau hijrah dari Mekah ke
Madinah. Keterangan yang sama juga dapat diterapkan kepada penolakan terhadap Raja
Daud, Ayub, Musa, Ibrahim, dan sebagainya, oleh kaumnya masing-masing.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MARKUS 4: TERPECAHNYA
JEMAAT
Sebelum Markus mengemukakan dugaan penangkapan Yesus di Taman Getsemane, ia
kemudian bernubuat bahwa begitu Yesus tertangkap, maka seluruh muridnya terpencar-
pencar dan meninggalkannya. Dalam membuat nubuat ini, Markus mengutip satu ayat dari
Perjanjian Lama. Dan oleh karenanya, ia mengaitkan terpecahnya para murid itu bukan
hanya dengan pemenuhan nubuat dari sabda-sabda Yesus, tetapi juga dengan pemenuhan
nubuat yang berasal dari kata-kata Perjanjian Baru.

Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada
tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai. Akan
tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." (Markus 14:27-28)

Keterangan di atas diambil dari Kitab Zakaria berikut ini:

"Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-
Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-
domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah. (Zakharia
13:7)

Kutipan Markus dari Zakaria memang cukup akurat. Namun, pertanyaannya adalah, apakah
kutipan itu benar-benar bisa diterapkan pada peristiwa-peristiwa yang tengah didiskusikan?
Markus mengungkapkan bahwa Yesus bersabda, "Kamu semua akan tergoncang imanmu."
Apakah ini sesuatu yang benar-benar terjadi? Keempat injil kanonik menyatakan bahwa
Petrus mengikuti Yesus setelah ditangkap. Artinya, Petrus tidak meninggalkannya (Matius
26:57-75; Markus 14:53-72; Lukas 22:54-62; Yohanes 18:12-27).

Lebih jauh, Yohanes menunjukkan bahwa murid kedua juga mengikuti Yesus (Yohanes
18:12-16). Mungkin saja, pengarangnya mengakui bahwa keterangan yang sebenarnya dari
Zakaria tidak menyatakan bahwa "seluruh" domba itu akan terpecah-belah. Akan tetapi, jika
pernyataan dalam Zakaria itu diterapkan kepada Yesus, maka orang-orang Kristen
seharusnya ingat bahwa dalam keterangan tersebut Allah dilaporkan merujuk pada
gembalanya dengan hanya menyebut "orang itu".

Catatan Penting:

Masih berkaitan dengan dugaan pemenuhan nubuat dalam injil Markus, menarik untuk
mempertanyakan Alkitab tentang rujukan ayat-ayat yang dikutip pengarang Markus berikut
ini:

Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu.
Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan
banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia
sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan
yang ada tertulis** tentang dia." (Markus 9:12-13)

Dari kutipan di atas, Markus mengklaim bahwa penderitaan dan penghinaan kepada Yesus
merupakan pemenuhan nubuat, demikian juga dengan kedatangan Elia yang sudah
diramalkan keadaannya dalam kitab suci. Pertanyaannya adalah, di manakah kita bisa
menemukan rujukan atas kedua nas kitab suci tersebut yang dirujuk Markus yang konon
"ada tertulis"? Yang pasti, kedua nas yang dirujuk Markus tersebut tidak ada dalam seluruh
naskah Perjanjian Lama!

Keterangan:

** Ramalan kedatangan nabi Elia dicatat dalam Kitab Maleakhi (Maleakhi 4:5-6). Namun, ia
tidak berbicara tentang keadaannya, kecuali bahwa nabi itu akan membuat hati bapa-bapa
berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya Tuhan
tidak memukul bumi sehingga musnah.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEBOHONGAN "INJIL" MATIUS

Ada banyak distorsi (akal-akalan) yang telah dilakukan oleh pengarang "Injil" Matius
(selanjutnya disebut Matius) khususnya yang berkaitan dengan gagasan pemenuhan nubuat
akan datangnya sang Juru Selamat. Ditemukan lebih dari 25 (dua puluh lima) distorsi yang
berkaitan dengan hal tersebut.

Mungkin sekali gagasan2 Matius dilatarbelakangi oleh ramalan akan datangnya seorang
Nabi yang seperti Musa, semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya,
sebagaimana disebutkan dalam Kitab Ulangan berikut ini:

18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti
engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada
mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi
nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku
perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama
allah lain, nabi itu harus mati.

Untuk memenuhi ramalan tersebut dan gagasan2nya, Matius, yang telah menjadikan
Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani sebagai salah satu sumber inspirasi
karangannya, berusaha meyakinkan pembaca dengan melakukan banyak distorsi
(penyesatan/penyimpangan) dalam tulisannya, yaitu:

DISTORSI NUBUAT MATIUS 1: YESUS ANAK DAUD ANAK ABRAHAM

Dalam seluruh literatur manapun di dunia ini yang berkaitan dengan Yesus atau Isa Al-
Masih, semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya, telah sepakat bahwa Yesus
lahir dari seorang perawan suci bernama Maria. Akan tetapi demi memenuhi gagasannya,
Matius menafikkan garis keturunan Yesus melalui bapak tirinya, Yusuf, suami Maria. Ini
sesuatu yang menggelikan, bagaimana mungkin seseorang yang bukan darah dagingnya
"dipaksa" mengikuti garis keturunan Yusuf demi menyambung tali keturunan dari Daud
hingga Abraham?

Berikut ini "silsilah Yesus" menurut Matius:


1:1. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub
memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron,
Hezron memperanakkan Ram,
1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason
memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed
memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia
memperanakkan Asa,
1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram
memperanakkan Uzia,
1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan
Hizkia,
1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon
memperanakkan Yosia,
1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan
ke Babel.
1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel
memperanakkan Zerubabel,
1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim
memperanakkan Azor,
1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan
Eliud,
1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan
memperanakkan Yakub,
1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut
Kristus.
1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas
keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari
pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Perhatikan Matius 1:17, Matius mengulang2 menekankan 3 rangkaian yang masing2 terdiri
atas 14 keturunan. Jika dijumlah nama2 tersebut, jumlahnya adalah 41 keturunan, yang
seharusnya 42 keturunan jika mengacu pada Matius 1:17 (salah satu rangkaian tersebut
berjumlah 13 keturunan). Dari sini saja Matius sudah keliru menuangkan gagasannya.

Mengapa Matius membuat-buat 3 rangkaian yang masing2 berjumlah 14 keturunan?


Jawabannya mudah saja, yaitu sandi numerologis pada huruf2 bahasa Ibrani pada abad
pertama Masehi. Sandi numerologisnya terletak pada kata "DAWUD" atau "DAVID".
Mengingat huruf Ibrani tidak mengenal vokal, yang ada hanyalah konsonan, maka kata
"DAVID" tersebut dalam teks Ibraninya adalah "DVD". Dari sini dapatlah dipecahkan yaitu
bahwa huruf "D" adalah huruf ke-4 dalam urutan abjad Ibrani, sedangkan huruf "V" adalah
huruf ke-6, sehingga kata "DVD" berarti 4 + 6 + 4 = 14. Jadi, angka 14 inilah yang menjadi
inspirasi dan gagasan Matius untuk penyebutan "14 keturunan" dalam Matius 1:17 di atas.

Inilah bias/distorsi Matius yang pertama dalam "injil"-nya. Jelas sekali, pengarang Matius
ingin menciptakan pandangan bahwa oleh karena keyakinan umat Yahudi tentang "mesias"
yang diidam2kan kedatangannya itu akan datang dari keturunan Daud, maka Matius
membuat daftar "silsilah Yesus" dengan "memaksakan" garis keturunan Yesus melalui
bapak tirinya, Yusuf, untuk menyambung tali keturunan hingga Daud. Secara vulgar, Matius
membuat "injil"-nya dengan permulaan ayat yang menyatakan bahwa Yesus anak Daud
(ayat 1 di atas).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 2: IMANUEL ANAK
SANG PERAWAN
Konon, Yusuf adalah seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya,
Maria, di muka umum, karenanya, niatnya menceraikan Maria hendak dilakukan secara
diam-diam. Namun, ketika ia mempertimbangkan niat itu, malaikat Tuhan nampak dalam
mimpi Yusuf dan melarangnya menceraikan Maria, karena anak yang sedang dikandung
Maria adalah dari Roh Kudus. Dikatakan malaikat dalam mimpi Yusuf, bahwa Maria akan
melahirkan seorang anak laki-laki yang akan menyelamatkan umatnya dari segala dosa
mereka. Karenanya, malaikat Tuhan berpesan kepada Yusuf agar memberi nama Yesus
kepada anak yang akan dilahirkan Maria itu. Matius memandang hal ini sebagai pemenuhan
atas nubuat Perjanjian Lama. Narasi selanjutnya, dikutip di bawah ini (cetak biru
ditambahkan):

1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-
laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.

Kutipan Matius di atas sesungguhnya diambil dari Kitab Yesaya berikut ini (cetak biru
ditambahkan):

7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:
Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang
anak laki-laki, dan ia akan menamakan dia Imanuel.

Dari perbandingan kedua kutipan ayat di atas, kita akan menemukan 4 persoalan prinsip,
yaitu:

Pertama, kata "perempuan muda" dalam teks Yesaya, oleh Matius diubah menjadi "anak
dara". Kenapa harus diubah? Perlu diketahui, kata "perempuan muda" dalam bahasa
Ibraninya adalah "almah" yang bisa diterjemahkan sebagai "perempuan muda yang dalam
konteks Yesaya bereputasi buruk seperti sundal atau pelacur". Sedangkan Maria adalah
seorang perempuan suci yang masih perawan. Tampaknya Matius tidak benar2 menguasai
budaya dan bahasa Ibrani, karenanya dia mengutip nubuat gagasannya dari
Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani. Perbedaan mencolok ini memunculkan
dugaan bahwa pengarang Matius bukanlah seorang Yahudi dari Palestina, apalagi seorang
murid Yesus. Yang pasti, Matius ingin memaksakan gagasannya mengenai nubuat akan
datangnya sang Juru Selamat dengan segala cara.

Kedua, nama "Imanuel" dalam teks Yesaya adalah nama anak tersebut sebenarnya yang
akan dilahirkan oleh "almah". Sedangkan nama anak yang dilahirkan Maria adalah Yesus
("Yesus" sebenarnya merupakan bentuk Yunani dari kata Ibrani "Yeshua" atau "Joshua",
yang berarti "Tuhan akan menyelamatkan"). Orang itu bukanlah Imanuel, tetapi nama orang
itu adalah Imanuel. Nama "Imanuel" dan "Yesus" adalah nama 2 orang yang berbeda. Jika
Yesaya 7:14 merupakan nubuat datangnya seseorang yang akan dilahirkan oleh Maria,
seharusnya nama orang itu adalah Imanuel, bukan Yesus. Tetapi kenyataannya, Matius
menyatakan bahwa nama anak yang dilahirkan Maria adalah Yesus (Matius 1:25). Jadi
jelasnya, Yesus tidak sama dengan Imanuel! Dari sini, kembali dapat terlihat kegagalan
Matius menyampaikan gagasannya. Matius seolah-olah telah membaca sebuah nubuat:
"Jim akan menangkap bola", tetapi ketika "Bob yang menangkap bola", Matius secara
tergesa-gesa dan tanpa malu-malu menyatakan bahwa "tangkapan Bob" merupakan
pemenuhan atas nubuat tersebut, meski kedua orang tersebut adalah berbeda satu sama
lain dan keduanya juga memiliki nama yang berbeda.

Ketiga, kata "ia" yang menunjuk kepada "almah" dalam teks Yesaya, diubah oleh Matius
dengan kata "mereka" dalam kutipannya. Siapa saja "mereka" yang dimaksudkan Matius
ini? Untuk apa merubahnya? Bukankah bertentangan dengan teks Yesaya? "Mereka" tidak
lain adalah Maria dan suaminya, Yusuf. Sebaliknya, "ia" (almah) akan memberi nama sendiri
kepada anak yang akan dilahirkannya, "Imanuel". Benar2 sudah jauh berubah!

Matius 1:21. Ia (Maria) akan melahirkan anak laki-laki dan engkau (Yusuf) akan
menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
mereka.

Matius 1:25. tetapi (Yusuf) tidak bersetubuh dengan dia (Maria) sampai ia melahirkan
anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

Keempat, penerjemah versi Alkitab Indonesia mengubah huruf "d" (kecil) dalam teks
Yesaya menjadi huruf "D" (besar) dalam teks Matius. Hal ini dilakukan untuk menguatkan
dugaan pemenuhan nubuat yang dikarang oleh Matius agar seolah2 terpenuhi oleh Yesus,
padahal teks Yesaya yang sebenarnya tidak memiliki hubungan sama sekali dengan
kelahiran Yesus dari Maria. Nama Yesus adalah "Yesus", bukan "Imanuel" !!!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 3: TEMPAT
KELAHIRAN BETHLEHEM
Matius menyatakan bahwa Yesus dilahirkan di Bethlehem, dan memandang hal ini sebagai
pemenuhan atas nubuat, sebagaimana tulisan Matius berikut ini:

2:5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada
tertulis dalam kitab nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di
antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang
pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Tulisan Matius di atas didistorsi dari Kitab Mikha berikut ini:

5:2 (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum
Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang
permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
5:3 (5-2) Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan
melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada
orang Israel.
5:4 (5-3) Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan
TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab
sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi,
5:5 (5-4) dan dia menjadi damai sejahtera. Apabila Asyur masuk ke negeri kita dan apabila
ia menginjak tanah kita, maka kita akan membangkitkan melawan dia tujuh gembala,
bahkan delapan pemimpin manusia.

Dalam nubuat Mikha tersebut, tidak ada sesuatu yang membedakan orang dari Bethlehem
ini dan orang dari Bethlehem itu, kecuali bahwa orang yang dibicarakan adalah "berkuasa
di Israel", bahwa "yang permulaannya sudah sejak purbakala", bahwa ia "akan
menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan", bahwa mereka yang hidup di bawah
kekuasaannya akan "tinggal tetap/hidup aman", dan ia akan menjadi "besar sampai ke ujung
bumi", dan bahwa ia akan menjadi salah seorang pembawa "damai sejahtera".

Sebagaimana diketahui, Yesus tidak pernah memapankan kekuasaan dalam bentuk


apa pun di Israel, bahkan Yesus "mati" di tiang salib oleh umat Israel sendiri. Sementara
makna dari "memerintah" yang tertulis dalam Kitab Mikha di atas adalah makna denotatif
(riil). Ini menunjukkan bahwa pemenuhan nubuat yang dimaksudkan Matius adalah tidak
lebih dari mengada-ada!
Perhatikan juga perubahan frasa "yang terkecil" dalam Mikha menjadi "bukanlah yang
terkecil" dalam Matius. Mengapa harus dirubah? Tampaknya, Matius ingin menunjukkan
bahwa dengan datangnya Yesus menjadi "raja", maka Bethlehem menjadi kota yang
masyhur dan besar. Tetapi teks Mikha yang sebenarnya, tidak secara khusus menunjuk
kepada seseorang, namun hanya sebuah nubuat yang secara de jure dan de fakto tidak
pernah terwujud!

Namun demikian, jika ukurannya hanyalah ayat yang dikutip Matius dari kitab Mikha di atas,
maka satu-satunya pribadi yang sangat cocok dengan nubuat Mikha tersebut adalah
seorang nabi, tokoh besar, raja, dan mesias Israel yang bernama Daud sebagaimana
catatan Alkitab berikut ini:

Lalu datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron dan berkata: "Ketahuilah, kami
ini darah dagingmu. Telah lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang
memimpin segala gerakan orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman kepadamu:
Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi
raja atas Israel." Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu
raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan TUHAN;
kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel. Daud berumur tiga puluh
tahun, pada waktu ia menjadi raja, empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Di Hebron
ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga
puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda. (2 Samuel 5:1-5)

Satu tambahan lagi, apakah Yesus benar2 dilahirkan di Bethlehem? Baik Matius maupun
Lukas telah sepakat bahwa Yesus dilahirkan di Bethlehem. Markus tidak menyebutkan
tempat kelahiran Yesus, sedangkan Yohanes menyangkal bahwa Yesus berasal dari
Bethlehem, sebagaimana kutipan Yohanes berikut ini:

7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan


itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang."
7:41 Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak
datang dari Galilea!
7:42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari
kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."
7:43 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.
7:44 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun
yang berani menyentuh-Nya.

Secara konteks, Yohanes menyangkal bahwa Yesus berasal dari Bethlehem, tetapi dari
Galilea. Persoalannya, orang2 Kristen meyakini Yesus sebagai Mesias, sehingga
terbentuklah pandangan bahwa Yesus berasal dari Bethlehem. Akan lebih jelas, perhatikan
ayat Yohanes sebelumnya berikut ini:
7:31 Tetapi di antara orang banyak itu ada banyak yang percaya kepada-Nya (Yesus) dan
mereka berkata: "Apabila Kristus datang, mungkinkah Ia (???) akan mengadakan lebih
banyak mujizat dari pada yang telah diadakan oleh Dia (Yesus) ini?"

Benar2 membingungkan!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 4: KELUAR DARI
MESIR

Matius menyatakan bahwa kembalinya Yesus ke Palestina dari Mesir sebagai seorang
anak kecil merupakan pemenuhan atas sebuah nubuat. Berikut ini tulisan Matius:

2:14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu
menyingkir ke Mesir,
2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang
difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."**

Keterangan Matius di atas didistorsi dari Kitab Hosea berikut ini:

11:1. Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku**itu.
11:2 Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka
mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-
patung.
11:3 Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku,
tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka.
11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku
seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada
mereka untuk memberi mereka makan.
11:5 Mereka harus kembali ke tanah Mesir, dan Asyur akan menjadi raja mereka, sebab
mereka menolak untuk bertobat.
11:10 Mereka akan mengikuti TUHAN, Ia akan mengaum seperti singa. Sungguh, Ia akan
mengaum, maka anak-anak akan datang dengan gemetar dari barat,
11:11 seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah
Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman
TUHAN.

Jelaslah dari kutipan Kitab Hosea di atas, bahwa ia sama sekali tidak berhubungan dengan
nubuat akan datangnya seorang Juru Selamat. Kata "anak" di atas sangat jelas
diidentifikasi sebagai "bangsa Israel" (bukan Yesus!), ketika mereka dibimbing untuk
keluar dari penjara di Mesir. Kutipan Hosea tersebut berbicara tentang praktik kebiasaan
buruk lama dan pemberhalaan yang dilakukan Efraim, salah satu subsuku Israel, yang
seringkali diidentifikasi dengan 10 suku dari Kerajaan Israel utara.

Lebih lanjut, kutipan Hosea di atas menyatakan pembuangan 10 suku utara ke Asyur pada
saat jatuhnya Kerajaan Israel utara, dan kemudian menyimpulkan bahwa 10 suku utara itu
pada suatu saat akan kembali ke Palestina, dan akan kembali menjadi "anak-anak" Allah.
Sebuah nubuat yang tidak pernah terwujud!

Perlu digarisbawahi di sini bahwa tidak ada konfirmasi di seluruh Perjanjian Baru, kecuali
karangan Matius, bahwa Yesus pernah berada di Mesir. Tampaknya lebih mungkin bahwa
Matius pertama2 mengada2kan nubuat akan datangnya seorang Juru Selamat dengan
menjadikan kata2 dari Hosea berada di luar konteksnya, kemudian mengada2kan peristiwa
tertentu dalam kehidupan Yesus untuk meneguhkan dan menggenapi nubuat yang
diada2kan itu.

Perhatikan juga perubahan inisial "a" (kecil) pada kata "anak" dalam Hosea, diubah oleh
penerjemah Alkitab menjadi "A" (besar) pada kata "Anak" dalam Matius. Seperti sudah
dapat ditebak, perubahan ini dimaksudkan untuk meneguhkan pemenuhan nubuat yang
dikarang Matius agar seolah2 terpenuhi oleh Yesus. Sekali lagi, kata "anak" dalam Hosea
di atas tidak ada hubungannya sama sekali dengan Yesus, tetapi ia merupakan metafora
bagi "bangsa Israel".

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 5: TANGISAN RAHEL
Matius menyatakan bahwa Raja Herodes memerintahkan agar anak2 dalam kelompok usia
2 tahun ke bawah dibunuh di Bethlehem, dan Matius menyajikan tindakan ini sebagai
sebuah pemenuhan atas nubuat. Berikut tulisan Matius:

2:16. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia
sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu
anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat
diketahuinya dari orang-orang majus itu.
2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi
anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi ."

Sekali lagi, Matius telah menjadikan pernyataan tersebut sama sekali berada di luar
konteks yang sebenarnya. Pernyataan tersebut didistorsi dari Kitab Yeremia berikut ini:

31:15 Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama terdengar ratapan, tangisan yang pahit
pedih: Rahel menangisi anak-anak nya, ia tidak mau dihibur karena anak-anaknya, sebab
mereka tidak ada lagi.
31:16 Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari
mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman
TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh.
31:17 Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan
kembali ke daerah mereka.
31:18. Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap: Engkau telah menghajar aku, dan
aku telah menerima hajaran, seperti anak lembu yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali,
supaya aku berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku.

Keterangan Yeremia secara khusus mengatakan bahwa "anak-anak" itu berada di "negeri
musuh", yaitu Asyur, yang menjelaskan bahwa anak2 itu "tidak mati". Karenanya,
keterangan Yeremia meramalkan, secara tidak tepat, bahwa anak2 itu akan kembali ke
Palestina dari Asyur. Lebih jauh, adalah menarik dan meyakinkan untuk mencermati bahwa
sementara Rama jauhnya sekitar 6 mil di utara Yerusalem, Bethlehem jaraknya sekitar 6 mil
di selatan Yerusalem, yang selanjutnya membuktikan bahwa geografi itu pun tidak cocok
dengan laporan Matius mengenai dugaan pembantaian yang terjadi atas anak2 Bethlehem.
Singkatnya, Rama dan Bethlehem adalah 2 nama tempat yang sangat berbeda!

Jelasnya, Matius telah keliru merepresentasikan Yeremia, dan telah menjelaskan


keterangan Yeremia di luar konteks yang sebenarnya. Lebih2, tidak ada keterangan lain di
seluruh Perjanjian Baru atau dalam tulisan sekuler apa pun yang menyebutkan adanya
pembantaian yang dilakukan Raja Herodes atas anak2 di Bethlehem!

Salah satu pemecahan untuk dilema ini adalah menegaskan bahwa Matius mengada2kan
seluruh kisah mengenai pembantaian anak2 di Bethlehem. Dalam hal ini, motifnya, sekali
lagi, adalah untuk menciptakan persamaan antara kehidupan Yesus dengan Musa.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 6: ORANG NAZOREA

Ketika
Yusuf, Maria, dan Yesus konon kembali ke Palestina dari Mesir, Matius mengklaim bahwa
Yusuf telah diperingatkan dalam sebuah mimpi untuk menetap di kota Nazaret di wilayah
Galilea. Matius menyuguhkan relokasi ini sebagai contoh lain dari pemenuhan atas nubuat.
Berikut ini petikan Matius:

2:23 Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi
supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang
Nazorea.**

Dalam menyuguhkan contoh pemenuhan nubuat ini, Matius memilih sesuatu yang sama
sekali baru. Kali ini, kutipannya tidak diambil di luar konteksnya, juga ia bukan kutipan yang
dengan jelas diterapkan pada seseorang atau sesuatu yang lain. Kali ini faktanya adalah
kutipan tersebut sama sekali tidak ada! Tidak seorang pun yang bisa menemukan kata2
"ia akan disebut orang Nazorea", atau bahkan kata "orang Nazorea" di seluruh Perjanjian
Lama, termasuk kitab2 apokrif Perjanjian Baru.

Kata "orang Nazorea" dikaitkan kembali dengan orang2 Nazarite (Nazirite), kelompok
Yahudi yang diduga hanya mengabdi kepada Allah, dan yang mempertahankan gaya hidup
asketis secara ketat. Gaya hidup Yesus yang digambarkan oleh 4 injil kanonik sangat jauh
dari gaya hidup seorang Nazarite, meskipun ia mungkin cocok dengan gaya hidup Yohanes
Pembaptis. Namun demikian, meskipun kita mengganti "orang Nazorea" dengan "orang
Nazirite", tetap tidak ada keterangan dari Perjanjian Lama yang menyatakan, "ia akan
disebut orang Nazirite". Lebih2, kata "orang Nazorea" sama sekali tidak berkaitan
dengan kota Nazaret!

Ringkasnya, Matius memiliki nubuat yang "dikutip", yang sama sekali tidak ada!

Keterangan:

**Dalam terjemahan versi Alkitab Indonesia edisi revisi yang baru, kata "orang Nazorea"
diubah menjadi "orang Nazaret". Sebagai perbandingan, lihat versi Alkitab: Wycliffe New
Testament, Latin Vulgate, New American Bible, New Revised Standard Version, dan Greek
NT - Stephanos 1550.
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 7: NEGERI ZEBULON DAN NAFTALI

Setelah penangkapan Yohanes Sang Pembaptis, Matius melaporkan bahwa


Yesus meninggalkan hutan belantara Yudea, kembali ke Galilea, kemudian pindah dari
Nazaret ke Kapernaum, sebuah kota yang terletak di pinggir utara Laut Galilea (Danau
Tiberias). Di tempat ini, Yesus konon memulai kerasulannya sendiri. Lagi2, Matius
beranggapan bahwa peristiwa ini telah memenuhi nubuat datangnya seorang Juru Selamat.
Berikut tulisan Matius:

4:13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon
dan Naftali,
4:14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
4:15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan,
Galilea, yang dihuni orang-orang non Yahudi, -- *
4:16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi
mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."

Tulisan Matius di atas didistorsi dari Kitab Yesaya berikut ini:

9:1. (8-23) Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu.
Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari
Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea yang dihuni oleh
pelbagai umat. **
9:2 (9-1) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar;
mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. ***

Matius tidak mengutip dari Yesaya di luar konteks yang sebenarnya, tetapi Matius
memberikan uraian yang agak bebas dan mudah dari teks yang sebenarnya. Dalam hal ini,
menarik untuk mencatat adanya perubahan dari "pelbagai umat" dalam Yesaya menjadi
"orang2 non Yahudi" dalam Matius. Perubahan ini tidak bisa dinisbahkan kepada Matius,
tetapi kepada masing2 penerjemah Yesaya dan Matius ke dalam bahasa Inggris atau
bahasa lainnya.

Bagaimanapun, kendati terdapat uraian yang bebas dan mudah tentang Yesaya yang
diterjemahkan oleh Matius, penggunaan nubuat Perjanjian Lama oleh Matius ini mungkin
sama akuratnya dengan representasi keterangan Perjanjian Lama yang dibuat Matius
selama ini. Satu2nya persoalan signifikan adalah bahwa Matius agaknya
merepresentasikan kerasulan Yesus kepada orang2 non Yahudi di wilayah timur Sungai
Yordan, sementara Yesus sendiri menyangkal bahwa dirinya mengemban misi kerasulan di
luar "negeri Israel", dan karenanya, persoalan itu menjadi banyak diperdebatkan.
Keterangan:

* "Galilea, yang dihuni orang-orang non Yahudi", dalam versi Alkitab Indonesia diganti
menjadi "Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain"

** "Galilea yang dihuni oleh pelbagai umat", dalam versi Alkitab Indonesia diganti menjadi
"wilayah bangsa-bangsa lain". Tujuannya sudah jelas, yaitu untuk menciptakan persamaan
antara teks Yesaya dengan pemenuhan nubuat yang dikarang Matius. Sebagai
perbandingan, lihat versi Alkitab: Douay Rheims, King James Version 1611, dan New
American Bible.

*** Perhatikan juga perubahan inisial "t" (kecil) pada kata "terang" dalam teks Yesaya,
diubah menjadi "T" (besar) pada kata "Terang" dalam teks Matius. Perubahan ini dilakukan
oleh masing2 penerjemah Alkitab ke dalam bahasa umatnya masing2, yang tidak lain untuk
mengelabui para pembaca Alkitab bahwa seolah2 nubuat Yesaya tersebut telah terpenuhi
oleh Yesus.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 8: IA MEMIKUL DERITA
KAMI
Setelah kerasulan Yesus mengalami kemajuan, Matius melaporkan bahwa Yesus
menunjukkan banyak mukjizat, termasuk menyembuhkan mereka yang kesurupan dengan
pelbagai macam kondisi psikologis, juga mengusir setan. Bagi Matius, ini lagi2 merupakan
pemenuhan nubuat. Berikut tulisan Matius:

8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah
yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

Di sini, Matius mendistorsi dari ayat2 Kitab Yesaya yang dikenal sebagai "pelayan yang
menderita" berikut ini:

53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan
bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita
yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.

Sebagaimana bisa dilihat, Matius secara agak akurat meriwayatkan ayat Yesaya, dan tidak
ada pengambilan ayat yang jelas2 keluar dari konteksnya. Singkatnya, satu2nya persoalan
yang riil adalah apakah masing2 pembaca percaya atau tidak percaya terhadap ayat
Yesaya yang diterapkan untuk Yesus di atas. Para sarjana alkitabiah telah lama
memperdebatkan persoalan ini, dan sebagian besar percaya bahwa seluruh motif "pelayan
yang menderita" Yesaya lebih baik diterapkan kepada bangsa Israel.

Lebih jauh, tidak ada hal yang yang cukup spesifik dalam Yesaya di atas yang bisa secara
akurat diterapkan dalam diri Yesus. Hampir semua nabi Allah mengalami nasib serupa pada
awal2 misi kenabiannya. Bahkan, sebagian di antara mereka benar2 dibunuh!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 9: RASUL
SEBELUMNYA
Setelah murid2 Yohanes pergi, Yesus konon membicarakan Yohanes Pembaptis kepada
kerumunan orang di sekelilingnya. Dalam pembicaraan ini, Matius menceritakan bahwa
Yesus bersabda, "Kenabian Yohanes merupakan pemenuhan nubuat." Berikut ini tulisan
Matius:

11:7. Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak
itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang
digoyangkan angin kian ke mari?
11:9 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu,
bahkan lebih dari pada nabi.
11:10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului
Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.**

Tulisan Matius di atas didistorsi dari Kitab Maleakhi berikut ini:

3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!


Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian
yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:5 Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap
tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan
terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang
mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta
alam.
3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.

Perhatikan perubahan kata ganti yang paling penting, yang dimasukkan Matius dalam ayat
tersebut. Bukanlah bahwa rasul itu akan mempersiapkan jalan di hadapan-"Mu", tetapi di
hadapan-"Ku", yaitu rasul itu akan mempersiapkan jalan Allah.

Perhatikan juga penambahan frase "mendahului Engkau" dalam Matius, yang seolah2
Tuhan (Bapa) berbicara dengan Yesus tentang Yohanes. Padahal, "utusan" yang dimaksud
Maleakhi tidak hanya dimungkinkan pada Yohanes, tetapi pada setiap rasul Allah. Bahkan
dalam konsep ketuhanan trinitarian, perubahan2 kata ganti ini menimbulkan banyak
persoalan. Dengan mengasumsikan pandangan trinitarian untuk mempertahankan argumen
tersebut, keterangan dari Maleakhi mengisyaratkan bahwa rasul tersebut mempersiapkan
jalan "Tuhan Bapa", bukan "Tuhan Anak". Betapa pun anda berupaya menyelamatkan
Matius pada titik ini, ia sama sekali tidak akan cocok!
Keterangan:

**Dalam konteks Matius ini, posisi Yesus sebagai utusan Tuhan, yang datangnya didahului
oleh Yohanes Pembaptis. Namun, jika posisi Yesus sebagai Tuhan, maka kutipan Matius
tersebut memiliki konsekuensi yang sangat fatal, yakni ada 2 Tuhan yang sedang
berkomunikasi, yaitu Tuhan Bapa berkata kepada Tuhan Anak/Yesus.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 10: PELAYAN
Konon, sebagai reaksi terhadap kaum Farisi yang bersekongkol melawannya, Yesus
meninggalkan satu wilayah kemudian pindah ke wilayah lainnya. Banyak sekali orang yang
konon mengikutinya, dan ia konon melakukan banyak penyembuhan mukjizati, sementara
memerintahkan kelompok orang itu untuk "tidak membuatnya terkenal". Lagi2 Matius
menempatkan pemenuhan nubuat dalam peristiwa2 ini. Berikut petikan Matius:

12:17 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:


12:18 "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku
berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum
kepada orang-orang non Yahudi. **
12:19 Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar
suara-Nya di jalan-jalan.
12:20 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar
nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
12:21 Dan pada-Nyalah orang-orang non Yahudi akan berharap." **

Ayat yang dibicarakan di atas berasal dari Yesaya. Yang menarik, dalam menyuguhkan
keterangan ini, Matius tampaknya melompat ke sana ke mari antara teks berbahasa Ibrani
dan Septuaginta berbahasa Yunani, dengan menggunakan makna yang paling sesuai
dengan tujuan2 teologinya pada saat itu. Dan demikianlah kita akhirnya menerima
terjemahan akhir yang diberikan oleh Matius yang sudah agak terdistorsi dari kata2 Kitab
Yesaya sebenarnya, yang dikutip di bawah ini:

42:1. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan.
Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-
bangsa.
42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di
jalan.
42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya
tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia
menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

Perbandingan antara terjemahan Yesaya yang dilakukan Matius dengan keterangan asli
Yesaya mengilustrasikan perhatian Matius dengan menekankan dan membenarkan dugaan
kerasulan Yesus untuk orang2 non Yahudi. Ini khususnya tampak jelas dalam pernyataan
yang dikarang Matius, "dan pada-Nyalah orang-orang non Yahudi akan berharap," yang
TIDAK ADA dalam ayat Yesaya sebenarnya. Inilah kali kedua bias Matius terhadap
kenabian untuk orang2 non Yahudi itu muncul ke permukaan (baca: Distorsi Matius 7).
Karena ini merupakan kejadian yang kedua, maka harus ditekankan lagi bahwa Yesus
secara khusus membantah bahwa ia mengemban misi kenabian untuk orang2 di luar
Bani Israel. Dalam bentuk orisinilnya, ayat Yesaya mungkin bisa diterapkan kepada Yesus,
tetapi ia juga bisa diterapkan kepada nabi2 Allah yang lain. Singkatnya, kain pakaian itu
begitu besar dan banyak sehingga ia bisa mencakup banyak individu yang berbeda, dan
tidak ada hal yang cukup spesifik dalam keterangan itu yang bisa dengan tepat
menunjukkan identifikasi Yesus.

Keterangan:

** "orang-orang non Yahudi", dalam versi Alkitab Indonesia diubah menjadi "bangsa-
bangsa". Tujuannya sudah jelas, yaitu untuk menciptakan persamaan antara teks Yesaya
dengan pemenuhan nubuat yang dikarang Matius. Sebagai perbandingan, lihat versi
Alkitab: Douay Rheims, King James Version 1611, dan New American Bible.

Secara tekstual, jika diteliti secara cermat ayat2 Yesaya yang dikutip Matius, maka akan
terlihat 4 perubahan yang sangat mencolok, yaitu:

1. Frasa "yang Kupegang" dalam Yesaya diganti dengan "yang Kukasihi". Matius ingin
menunjukkan bahwa Yesuslah orang yang paling dikasihi Tuhan. Jelas, ada niat busuk dari
pengarang Matius.

2. Frasa "Aku" dalam Yesaya diganti dengan "jiwa-Ku". Matius ingin menunjukkan bahwa
jiwa Yesus berisi jiwa Tuhan. Ini juga tak lain merupakan hayalan Matius belaka.

3. Kata "telah" dalam Yesaya diganti dengan "akan". Matius ingin menunjukkan bahwa "Roh
Tuhan" itu baru akan diturunkan kepada Yesus ketika Yesus selesai dibaptis oleh Yohanes
Pembaptis (baca: Matius 3:16-17). Ini juga merupakan akal2an Matius dan para pengarang
injil2 kanonik lainnya.

4. Frasa "bangsa-bangsa" dan "segala pulau" dalam Yesaya diganti dengan "orang-orang
non-Yahudi". Matius ingin menunjukkan bahwa kerasulan Yesus adalah bersifat "universal",
bukan hanya untuk orang2 Yahudi saja sebagaimana pernyataan Yesus sendiri dalam
Matius 10:5-6 dan 15:24. Jelas sekali, Matius telah mengada2kan sendiri pemenuhan
nubuat Yesaya tersebut.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 11: TANDA TENTANG
YUNUS
Matius memerintahkan para juru tulis dan kaum Farisi untuk mendekati Yesus, dan meminta
satu tanda darinya, yang meneguhkan bahwa ia adalah Sang Juru Selamat. Kemudian
Matius menempatkan ke dalam mulut Yesus kata2 yang kira2 berarti bahwa satu2nya
tanda yang diberikan adalah tanda Yunus yang akan diungkapkan kemudian dalam dugaan
penyaliban dan kebangkitan kembali Yesus. Sekalipun Matius tidak secara langsung
mengutip dari Yunus, kiasan itu sangat jelas. Berikut petikan Matius:

12:39 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut
suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
12:40 Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga
Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

Secara konteks, tidak ada distorsi yang dilibatkan dalam rujukan Matius kepada Yunus,
sebagaimana kutipan Kitab Yunus berikut ini:

1:17 Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan
Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

Namun demikian, sama sekali tidak ada kemungkinan bahwa situasi kehidupan Nabi Yunus
ini bisa secara akurat diterapkan kepada dugaan penyaliban dan kebangkitan kembali
Yesus. Dengan mengasumsikan untuk sementara waktu bahwa dugaan penyaliban dan
kebangkitan kembali Yesus benar2 terjadi, maka tampaklah bahwa Matius memiliki banyak
persoalan yang patut diperhitungkan! Dalam hal ini, catatan Kristen tradisional mengenai
penyaliban dan kebangkitan kembali Yesus diuraikan secara garis besar.

Tradisi Kristen meyakini bahwa Yesus disalib pada hari Jumat, dan bahwa tubuhnya
dipindahkan dari tiang salib tepat sebelum matahari terbenam. Kemudian, ia langsung
dikuburkan. Pada hari Minggu pagi, kebangkitan kembali itu telah digenapi.

Mengingat catatan tersebut, Yesus meninggal selama 1 hari 1 malam pada hari Sabtu dan
1 malam pada hari Minggu.** Ini akan menghasilkan setengah dari 3 hari 3 malam, yang
berarti bertentangan langsung dengan pernyataan Matius bahwa "selama tiga hari tiga
malam Anak Manusia itu akan tinggal di dalam rahim bumi"! Perlu dicatat di sini, bahwa
Yunus tinggal di dalam perut ikan selama 3 hari 3 malam adalah dalam pengertian yang
sebenarnya, yaitu selama 72 jam (perhatikan kata "lamanya" dalam Yunus). Sebaliknya,
Yesus tinggal di rahim bumi selama 1 hari 2 malam saja, atau sekitar 36 jam.
Satu persoalan lagi, bahwa pemenuhan nubuat Matius ini juga meleset untuk kedua kalinya,
yaitu bahwa Yunus berada di dalam perut ikan dalam keadaan hidup, sementara Yesus
berada di dalam rahim bumi dalam keadaan mati!

Keterangan:

**Orang2 Yahudi pada zaman Yesus mulai menghitung awal hari baru pada saat matahari
terbenam. Dengan demikian, pada saat matahari terbenam di hari Jumat, berarti hari Sabtu
dimulai.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 12: PERUMPAMAAN-
PERUMPAMAAN
Matius menduga bahwa Yesus sering berbicara dalam bentuk perumpamaan-
perumpamaan, dengan masud untuk tetap menyembunyikan kebenaran dari mereka yang
tidak pantas mengetahuinya. Orang-orang semacam ini bisa mendengar Yesus berbicara,
tetapi mereka tidak akan pernah bisa memahami pesannya. Sebaliknya, murid-murid Yesus
mampu memahami "rahasia-rahasia" ini, yang tersimpan dalam perumpamaan-
perumpamaan Yesus. Matius menganggap hal ini sebagai pemenuhan nubuat.1

Bersama mereka sesungguhnya terpenuhilah nubuat Yesaya yang mengatakan,


"Engkau sesungguhnya akan mendengar, tetapi tidak pernah memahami, dan
engkau sesungguhnya akan melihat, tetapi tidak pernah mencerap. Karena hati
orang-orang ini telah menjadi tumpul, dan telinga mereka sulit untuk mendengar,
dan mereka telah menutup mata mereka; demikianlah mereka tidak mungkin melihat
dengan mata mereka, mendengar dengan telinga mereka, serta memahami dengan
hati dan bakat mereka - dan aku akan menyembuhkan mereka". Tetapi diberkatilah
matamu, karena mereka melihat, dan telingamu, karena mereka mendengar.2

Di sini Matius menggunakan terjemahan Yesaya dari Septuaginta berbahasa Yunani.3


Pernyataan Yesaya sebenarnya adalah sebagai berikut.

Kemudian aku mendengar suara Tuhan bersabda, "Siapa yang akan aku utus, dan
siapa yang akan menghampiri kami?" Dan aku berkata, "Inilah aku: utuslah aku!"
Dan ia bersabda, "Pergilan dan katakan pada orang-orang ini, Teruslah
mendengarkan, tetapi jangan memahami; tetaplah melihat, tetapi tidak mengerti".
Buatlah pikiran mereka tumpul, dan hentikanlah pendengaran mereka, tutuplah
mata mereka, sehingga mreka tidak mungkin melihat dengan mata mereka,
mendengar dengan telinga mereka, serta memahami dengan pikiran dan bakat
mereka, kemudian mereka akan disembuhkan."4

Berbagai perbedaan antara kutipan dari Yesaya di atas dan terjemahan Matius atas
pernyataan ini bisa dinisbahkan kepada Matius yang menggunakan versi Yesaya dari
Septuaginta berbahasa Yunani, alih-alih teks Yesaya yang berbahasa Ibrani. Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, sandaran Matius pada Septuaginta berbahasa Yunani merupakan
bukti yang kuat bahwa penyusun Matius bukanlah salah seorang murid Yesus, bahkan juga
bukan seorang Yahudi dari Palestina. Namun, penyusun Matius harus dilihat sebagai
seorang Yahudi yang terhellenisasi atau orang Kristen non-Yahudi, yang hidup di
Pengungsian (mungkin di Suriah).
Akan tetapi, penggunaan Septuaginta berbahasa Yunani bukanlah persoalan yang
sebenarnya dalam terjemahan Yesaya Matius. Persoalan sebenarnya adalah bahwa Matius
berusaha memilih kata-kata Yesaya menjadi sebuah nubuat datangnya seorang Juru
Selamat. Dengan sekali lagi mengeluarkan satu ayat tersebut dari konteks yang
sebenarnya. Dengan menghapus bagian awal ayat Yesaya, dimana Yesaya konon secara
suka-rela menyampaikan pesan dari Allah, Matius menyembunyikan fakta bahwa pesan
Yesaya itu sebenarnya membicarakan tentang diutusnya Yesaya sebagai seorang nabi
Allah.5 Pesan ini jelas mengidentifikasi Yesaya sebagai seorang rasul yang dibicarakan,
dan dengan jelas mengidentifikasi peristiwa-pwristiwa yang telah digenapi selama masa
hidup Yesaya. Sekali lagi, bualan Matius mengenai pemenuhan nubuat gagal mencapai
sasaran. Sekali lagi, dalam pengujian atas beberapa ayat Perjanjian Lama di atas
mengungkapkan bahwa Matius telah menyobek kain dari ayat Perjanjian Lama dengan
berusaha membentangkannya agar sesuai dengan kehidupan dan kerasulan Yesus.

Keterangan:

1. Matius 13:10-13. Bahan-bahan dan sentimen-sentimen yang sama bisa dilihat dalam
Markus 4:10-12 dan dalam Lukas 8:9-10. Dengan demikian, keterangan ini bisa dilihat
sebagai memiliki asal-muasal dari Markus, meskipun Matius banyak mengelaborasi asal-
muasal Markus tersebut.
2. Matius 13:14-16.
3. A)Fenton JC (1973) B) Kee HC (1971).
4. Yesaya 6:8-10.
5. Ackroyd PR (1971).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI MATIUS 13: PERUMPAMAAN-
PERUMPAMAAN LAGI

Masih ada kali kedua, dimana


Matius
menyatakan bahwa Yesus berbicara dalam bentuk perumpamaan sebagai pemenuhan
nubuat Perjanjian Lama.

Yesus mengatakan segala hal ini kepada kerumunan orang tersebut dalam bentuk
perumpamaan-perumpamaan; tanpa perumpamaan ia tidak mengatakan apa pun
kepada mereka. Ini untuk memenuhi apa yang telah disabdakan melalui sang nabi:
"Aku akan membuka mulutku untuk berbicara dalam bentuk perumpamaan-
perumpamaan; aku akan menyatakan apa yang telah tersembunyi dari dasar dunia.1

Kutipan tersebut bersal dari Kitab Mazmur dalam Perjanjian Lama, yang menunjukkan
sandaran pada teks-teks berbahas Ibrani maupun Yunani,2 dan dikutip secara langsung di
bawah ini.

Dengarkanlah, wahai umatku, ajaranku; condongkanlah telinga kali pada kata-kata


dari mulutku. Aku akan berbicara dalam bentuk perumpamaan; aku akan
mengungkapkan ungkapan-ungkapan sulit dari masa lampau, hal-hal yang telah kita
dengar dan ketahui, yang telahn diceritakan nenek moyang kita kepada kita. Kita
tidak akan menyembunyikannya dari anak-anak mereka; kita akan menceritakan
kepada generasi yang akan datang tentang perbuatan-perbuatan mulia Tuhan, dan
kekuasaanya, serta keajaiban-keajaiban yang telah ia lakukan.3

Kita mungkin ingin memperdebatkan terjemahan Matius atas keterangan dari Mazmur ini,
tetapi itu berarti kita tidak memahami masalah yang sebenarnya. Masalahnya, keterangan
dari Mazmur tersebut begitu umum bagi para nabi maupun pengajar agama yang berbicara
dalam bentuk perumpamaan-perumpamaan. Lagi-lagi, kain telah dipotong demikian besar
sehingga mencakup setiap orang yang memiliki anonomitas tanpa bentuk. Tidak ada
sesuatu yang cukup spesifik dalam keterangan dari Mazmur tersebut untuk bisa menunjuk
pada Yesus secara khusus.

Keterangan:

1. Matius 13:34-35. Sebagian teks Matius mengidentifikasi nabi tersebut sebagai Yesaya.
Namun, sebagaimana akan dijelaskan, keterangan Perjanjian Lama tersebut bukan berasal
dari Yesaya, tetapi dari Mazmur.
2. Kee HC (1971).
3. Mazmur 78:1-4.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 14 : ISAPAN JEMPOL
Dalam surat ke-15 Matius, penyusun injil ini melaporkan sebuah situasi, dimana para juru
tulis dan kaum farisi Yahudi bertanya kepada Yesus mengenai kelalaian murid-muridnya
dalam melaksanakan aspek-aspek tertentu dari "tradisi nenek moyang". Konon, Yesus
kemudian menggunakan kesempatan ini untuk menentang kemunafikan religius orang-orang
yang bertanya kepadanya, dan mengakhiri konfrontasinya dengan mengutip perilaku orang-
orang yang bertanya kepadanya sebagai pemenuhan nubuat berdasarkan ayat Yesaya.

Kalian munafik! Yesaya meramalkan dengan tepat mengenai kalian ketika ia berkata,
"Orang-orang ini menghormatiku dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh
dariku; sia-sia saja mereka menyembahku, dengan mengajarkan pelbagai ajaran
sebagai doktrin kepada manusia."1

Dalam ayat di atas, penyusun Matius agaknya mengikuti laporan dari Injil Markus,2
meskipun menambahkan frasa "kalin munafik" kepada kata-kata Yesus. Ayat Yesaya
tersebut, sebagaimana tampak dalam Matius dan Markus, agaknya diambil dari
Septuaginta berbahasa Yunani.3 Pernyataan sebenarnya Yesaya dikutip di bawah ini :

Tuhan bersabda: karena orang-orang ini mendekat dengan mulut mereka dan
menghormatiku dengan bibir mereka, sementara hati mereka jauh dariku, dan
pengabdian mereka padaku adalah satu perintah manusia yang dipelajari melalui
hafalan; demikianlah aku akan melakukan hal-hal yang mengherankan dengan
orang-orang ini, mengejutkan dan mengherankan. Kearifan dari para bijak mereka
akan lenyap, dan kecerdasan orang-orang yang cerdas akan tersembunyi.4

Sebagian perubahan dalam teks Yesaya tersebut bisa dicermati antara teks berbahasa
Ibrani, yang dikutip langsung di atas, dan Septuaginta berbahasa Yunani. Namun demikian,
pada umumnya, keterangan tersebut tidak mengalami distorsi, dan juga tidak dikutip di luar
konteks yang sebenarnya. Masalahnya adalah bahwa keterangan tersebut bisa diterapkan
kepada orang-orang munafik yang ditemui oleh seluruh nabi Allah, bukan hanya mereka
yang ditemui oleh Yesus. Kita bisa dengan mudah membayangkan kata-kata ini berasal dari
Yohanes Sang Pembaptis, Eliah atau Muhammad, semoga kesejahteraan senantiasa
terlimpah atas mereka. Sekali lagi, kain telah dipotong demikian besar dan demikian tak-
berbentuk sehingga satu ukuran benar-benar cocok untuk semua.

Sebagai lanturan singkat, kita memiliki banyak kesulitan untuk membayangkan bahwa Yesus
mengutip dari versi Yesaya dalam Septuaginta berbahasa Yunani, alih-alih dari teks
berbahasa Ibrani.
Keterangan:

1. Matius 15:7-9.
2. Markus 15: 7:6-8.
3. Fenton JC (1973).
4. Yesaya 29:13-14.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 15: TRICK RIDER
(SIRKUS YESUS)

Dalam penuruturan

Kristen tradisional, kehidupan dan kerasulan Yesus berakhir dalam dugaan penyaliban dan
kebangkitan kembali di Yerusalem. Pekan terakhir kehidupan Yesus di dunia ini konon
diawali dengan sebuah kemenangan memasuki Yerusalem, yang menandai permulaan
"Minggu Suci". Kemenangan ini menemukan ekspresinya dalam 4 injil kanonik, meskipun
masing2 memiliki putaran dan kelokan unik tersendiri. Namun, hanya dalam Matius dan
Yohaneslah salah satu aspek dari peristiwa ini yang dilihat sebagai pemenuhan langsung
atas nubuat. Versi Matius akan dikutip di bawah.

Menurut Matius, ketika Yesus dan murid2nya sudah mendekati Yerusalem dari arah timur,
mereka sampai di dekat kampung Betfage, yang terletak di lereng sebelah timur Bukit
Zaitun. Yesus kemudian memerintahkan 2 orang muridnya, dan mengarahkan mereka
memasuki kampung tersebut, tempat mereka menemukan seekor keledai betina yang
diikat, dan di sisinya ada seekor keledai jantan. Kedua murid tersebut kemudian membawa
kedua keledai itu kepada Yesus. Jika ada orang yang berusaha menghentikan murid2
tersebut, mereka hanya tinggal mengatakan bahwa "Tuhan memerlukan mereka". Setelah
menyelesaikan tugas ini, murid2 tersebut meletakkan jubah2 mereka di atas keledai, dan
Yesus menunggangi kedua keledai itu memasuki Yerusalem. Peristiwa ini diklaim oleh
Matius sebagai pemenuhan nubuat. Berikut petikan Matius:

21:4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
21:5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut
dan mengendarai seekor keledai betina, dan seekor keledai jantan, seekor anak
keledai beban."**

Penting untuk dicatat bahwa Matius menduga ada DUA KELEDAI (Matius 21:2-3), dan
Yesus duduk di atas keduanya (Matius 21:7)** Singkatnya, dengan mengamati ungkapan
Matius secara harfiah, Yesus terus-menerus menunggangi kedua keledai itu memasuki
Yerusalem, dan karenanya melakukan sesuatu yang sama dengan semacam tipuan sulap.
Bagaimanakah Matius bisa menyuguhkan sesuatu yang sangat aneh ini?

Jawabannya terletak pada: ketidakmampuan penyusun Matius untuk memahami gaya literer
Ibrani, yang merupakan petunjuk lain bahwa penyusun Matius bukanlah seorang murid
Yesus dari Palestina, tetapi seseorang dari dunia yang terhellenisasi; dan keinginan
penyusun itu adalah mengubah peristiwa2 dalam kehidupan Yesus demi menyesuaikan
dengan pemahamannya atas nubuat tersebut. Namun, sebelum menguraikan lebih lanjut
misteri ini, teks Perjanjian Lama yang sebenarnya dari Kitab Zakharia, yang dirujuk Matius,
harus disuguhkan berikut ini:

9:9. Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri
Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan
mengendarai seekor keledai betina, seekor keledai jantan, seekor anak keledai.
9:10 Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur
perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa.
Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat
sampai ke ujung-ujung bumi.

Keterangan Zakharia merujuk pada "seekor keledai betina, seekor keledai jantan, seekor
anak keledai". Ini merepresentasikan teknik kesusasteraan yang mendasar dan formal
dalam puisi Ibrani, yaitu paralelisme. Paralelisme Ibrani bisa dipahami sebagai
pengulangan gagasan yang sama dalam kata2 yang berbeda, dan sebagai satu
keseimbangan dari pelbagai gagasan, dimana pemikiran dalam satu baris ditinggikan,
dibandingkan, atau ditekankan dengan pemikiran yang paralel dalam baris selanjutnya.
Singkatnya, keterangan Zakharia tersebut hanya berbicara tentang SATU KELEDAI, bukan
dua. Frasa, "(menunggang) seekor keledai jantan, seekor anak keledai" hanyalah
paralelisme Ibrani untuk penyebutan awal "seekor keledai betina". Konsep yang sama bisa
dilihat lebih awal dalam keterangan Zakharia, dimana "hai putri Yerusalem" digunakan
sebagai paralelisme untuk "hai putri Zion".

Sekali lagi, penyusun Matius menunjukkan bahwa ia bukanlah seorang Yahudi Palestina
atau murid Yesus, karena gagal mengenali paralelisme Ibrani dalam Zakharia. Namun, ia
memahami keterangan Zakharia itu secara harfiah, dan beranggapan bahwa dua keledai itu
diperlukan untuk menggantikan pemenuhan atas nubuat. Karena dua keledai itu memang
diperlukan untuk memenuhi nubuat Zakharia, maka kedua keledai tersebut dimasukkan ke
dalam teks Matius. Tanpa penyesalan apa pun, penyusun Matius telah mengubah banyak
peristiwa dalam kehidupan Yesus. Sementara Markus, Lukas, dan Yohanes sepakat untuk
menyatakan hanya ada SATU KELEDAI (Markus 11:1-11; Lukas 19:28-40; Yohanes 12:12-
19), penyusun Matius memperkenalkan keledai kedua, karena ia tidak memahami
paralelisme Ibrani yang ada dalam Zakharia. Mungkin perlu diingat bahwa sementara
Markus dan Lukas tidak merujuk pada keterangan Zakharia, Yohanes justru merujuknya.
Namun demikian, penyusun Yohanes jelas memahami hakikat paralelisme Ibrani, dan ia
merasa tidak harus menciptakan keledai yang kedua.

Bagaimanakah jika tidak ditambahkan keledai kedua dalam kutipan Matius di atas?
Bagaimanakah jika hanya diambil satu keterangan Zakharia, dan menerapkannya pada
masuknya Yesus ke Yerusalem? Kita bisa membayangkan bahwa secara harfiah ada ribuan
orang yang telah memasuki Yerusalem dengan menunggang seekor keledai, dan tidak ada
alasan untuk menerapkan keterangan Zakharia tersebut hanya untuk Yesus
seorang!

Keterangan:

**Dalam Alkitab Indonesia, kata "dan", yang menunjukkan ada 2 ekor keledai menurut
Matius, ditiadakan! Sebagai referensi, lihat versi New American Bible berikut ini:

MATIUS:
21:5 "Say to daughter Zion, 'Behold, your king comes to you, meek and riding on an ass,
and on a colt, the foal of a beast of burden.'"
21:7 They brought the ass and the colt and laid their cloaks over them, and he sat upon
them.

ZAKHARIA:
9:9 Rejoice heartily, O daughter Zion, shout for joy, O daughter Jerusalem! See, your king
shall come to you; a just savior is he, Meek, and riding on an ass, on a colt, the foal of an
ass.

Di dalam Zakharia tidak ada kata "and" yang berarti hanya SATU KELEDAI (ingat gaya
bahasa paralelisme Ibrani!). Perhatikan baik2 di bawah ini:

"on an ass, on a colt, the foal of an ass" artinya: "(naik) seekor keledai betina, seekor
keledai jantan, seekor anak keledai."

Sementara pengarang Matius mendistorsinya menjadi:

"on an ass, and on a colt, the foal of a beast of burden", yang artinya: "(naik) seekor
keledai betina, dan seekor keledai jantan, seekor anak keledai."

Jelaslah sekarang, bahwa pengarang Injil Matius bukanlah seorang Yahudi dari
Palestina dan bukan pula seorang murid Yesus, karena telah gagal total
menerjemahkan paralelisme Ibrani. Sekali lagi, Matius menduga ada 2 keledai, karenanya
dia menyuguhkan 2 keledai dalam narasi injilnya, padahal yang dimaksud Zakharia adalah 1
keledai (gaya bahasa paralelisme Ibrani).

Catatan:

Seluruh pemenuhan nubuat gagasan Matius dikutip oleh pengarangnya dari Septuaginta
Perjanjian Lama berbahasa Yunani. Mengapa Matius tidak mengutip dari Perjanjian Lama
berbahasa Ibrani? Bukankah lebih otentik sumbernya? Inilah salah satu bukti kuat bahwa
pengarang Matius bukanlah seorang Yahudi dari Palestina, apalagi seorang murid Yesus.
Matius tidak benar2 menguasai budaya, bahasa, dan kesusasteraan Ibrani, oleh karenanya,
Matius mengutip seluruh pemenuhan nubuat gagasannya dari Septuaginta Perjanjian Lama
berbahasa Yunani.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 16 : MULUT KANAK-
KANAK
Setelah mengisahkan perjalanan para penukar-uang dari Kuil, Matius melaporkan bahwa
Yesus menyembuhkan orang buta dan lumpuh yang datang kepadanya di Kuil tersebut.
Setelah mengamati keajaiban-keajaiban ini, anak-anak konon mulai berteriak, "Berdoalah
kepada Putra Daud", karena sangat marah dengan apa yang telah dilakukan Yesus dan
diteriakkan anak-anak itu, para pendeta dan juru tulis konon menemui Yesus. Matius
melaporkan bahwa Yesus menanggapnya dengan mengutip satu ayat Perjanjian Lama.
Ayat itu konon mengilustrasikan pemenuhan lain atas nubuat datangnya seorang Juru
Selamat.1

Yesus berkata kepada mereka, "Ya; apakah kalian tidak pernah membaca. ?Mulut
kanak-kanak dan bayi-bayi yang masih dalam buaian itu mengatakan bahwa kalian
telah memuja diri kalian sendiri?"2

Kutipan Perjanjian Lama di atas diambil dari Mazmur. Dan Matius lagi-lagi menggunakan
teks Septuaginta berbahasa Yunani.3 Sekalipun kita memahami ayat di atas sebagaimana
digunakan Matius dan Septuaginta berbahasa Yunani, hubungan ayat tersebut dengan
Yesus tempatnya sangat lemah. Bagaimanapun, ketika kita melihat pada teks asli
bebahasa Ibrani, teks yang tak-syak telah digunakan Yesus jika memang ia benar-benar
mengutip keterangan ini, maka hubungannya dengan Yesus menjadi jauh lebih lemah,
bahkan mungkin tidak ada sama sekali.

Mulut bayi-bayi dan kanak-kanak itu mengatakan bahwa kalian telah mengada-
adakan banyak hal karena kebodohan kalian sendiri, untuk membungkam musuh
dan orang yang mendendam.4

Jelasnya, teks berbahasa Ibrani tidak memiliki hubungan dengan laporan Matius mengenai
apa yang dilakukan Yesus di Kuil tersebut. Namun, teks Mazmur berbagasa Ibrani pasti
merupakan teks yang dikutip oleh Yesus, bukan teks berbahasa Yunani. Mengingat dua
pertimbangan ini, kesimpulannya mungkin adalah bahwa Matius telah secara semena-mena
dan keliru memasukkan kata-kata dari Septuaginta ini ke dalam ucapan Yesus dengan
maksud untuk mengada-adakan contoh lain mengenai pemenuhan nubuat.

Keterangan:

1. Matius 21:12-16.
2. Matius 21:16.
3. Fenton JC (1973).
4. Mazmur 8:2.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 17: BATU YANG
DITOLAK

Beberapa saat kemudian,


Matius menyatakan bahwa Yesus membuat swa-pernyataan menyangkut pemenuhan
nubuat. Satu-satunya konteks yang diterapkan Matius untuk swa-pernyataan ini adalah
konteks yang mengikuti perumpamaan para penyewa yang jahat itu.

Yesus berkata kepada mereka, "Apakah kalian tidak pernah membaca kitab suci :
'Batu yang ditolak oleh para pembangun itu telah menjadi batu pertama; inilah
perbuatan Tuhan, dan ia sangat mengherankan menurut pandangan kita?' Oleh
karenanya, aku katakan kepada kalian, kerajaan Tuhan akan diambil dari kalian dan
diberikan kepada orang-orang yang menghasilkan buah-buahan dari kerajaan itu.
Orang yang jatuh di atas batu ini akan hancur berkeping-keping; dan ia akan
meremukkan siapa pun yang jatuh di atasnya."1

Keterangan yang di dibicarakan ini dikutip dari Kitab Mazmur dalam Perjanjian Lama, dan
dikutip di bawah ini.

Batu yang ditolak oleh para pembangun itu telah menjadi batu pertama yang utama.
Inilah perbuatan Tuhan; ia sangat mengagumkan dalam pandangan kita.2

Matius cukup akurat ketika mengutip ayat dari Mazmur tersebut, yang tampaknya
diterapkan untuk Yesus. Menarik untuk dicatat bahwa Markus dan Lukas juga melaporkan
pernyataan dari Mazmur ini pada titik yang sama dalam kehidupan Yesus.3 Namun, ayat ini
masih sangat umum untuk hanya diterapkan pada Yesus karena ayat tersebut bisa
diterapkan kepada hampir seluruh nabi Allah, yang masing-masing ditolak pada zamannya
oleh orang-orang yang menjadi sasaran pengusutannya. Mislanya, keterangan tersebut
tampaknya juga bisa diterapkan kepada penolakan terhadap Nabi Muhammad oleh kaum
Quraisy sebelum beliau hijrah dari Mekah ke Madinah. Akibatnya, yang ada di sini adalah
apa yang dikenal dalam psikologi sebagai Barnum Effect, yang disebutkan di belakang
penghibur besar dan promotor sulap, P.T. Barnum.

Barnum Effect merupakan bahan omongan para ahli nujum, pembaca garis telapak tangan,
pembaca kartu Tarot,4 dan semacamnya. Ia terdiri atas satu pernyataan, yang pada tingkat
superfisial, tampaknya khusus ditujukan untuk individu tertentu. Namun, jika sedikit
dipikirkan, bisa dipahami bahwa pernyataan tersebut berlaku untuk hampir semua orang.
Contohnya mungkin pembaca garis telapak tangan, yang dengan hati-hati mengamati
tangan seseorang, kemudian menyatakan bahwa. "Aku melihatmu memiliki masalah dengan
sesuatu". Orang yang belum kenal akan berpikir, "Wow, bagaimana dia bisa tahu
persoalanku?" Namun, kenyataanya hampir setiap orang memiliki masalah dengan sesuatu.
Singkatnya, pernyataan itu begitu samar dan umum sehingga si pembaca garis telapak
tangan nyaris bisa meyakinkan bahwa orang tersebut akan menerimanya sebagai
pernyataan akurat.

Keterangan dari Mazmur di atas merupakan contoh yang baik mengenai pernyataan
Barnum Effect. Berapa banyak orang yang pada awalnya ditolak, pada akhirnya diterima
dengan baik dan dipuji? Tentu saja, Yesus termasuk orang semacam ini. Akan tetapi,
demikian juga dengan Raja Daud, Muhammad, Ayub, Musa, Ibrahim, dan sebagainya.
Singkatnya, kain pakaian "satu ukuran cocok untuk semua" begitu besar dan tak berbentuk
sehingga ia, sebenarnya, cocok untuk hampir semua orang.

Keterangan:

1. Matius 21:42-44.
2. Mazmur 118:22-23.
3. Markus 12:1-12; Lukas 20:9-19.
4. Satu set kartu yang terdiri dari 22 kartu dan memuat gambar-gambar tokoh alegoris
tradisional tertentu, yang digunakan untuk meramal dan kadang-kadang penggunaannya
dipadukan dengan kartu lain.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 18: TERPECAHNYA
JEMAAT
Setelah Matius mengemukakan dugaan penangkapan Yesus di Taman Getsemane, ia
kemudian bernubuat bahwa begitu Yesus tertangkap, maka seluruh muridnya terpencar-
pencar dan meninggalkannya. Dalam membuat nubuat ini, Matius mengutip satu ayat dari
Perjanjian Lama. Dan oleh karenanya, ia mengaitkan terpecahnya para murid itu bukan
hanya dengan pemenuhan nubuat dari sabda-sabda Yesus, tetapi juga dengan pemenuhan
nubuat yang berasal dari kata-kata Perjanjian Baru.

Kemudian Yesus bersabda kepada mereka, "Kalian semua akan menjadi para
pembelot karena aku malam ini; karena telah terulis, 'Aku akan menyerang
penggembala sehingga kawanan domba itu akan terpecah-belah.' Tetapi setelah aku
dibangkitkan, aku akan memimpin kalian menuju Galilee".1

Keterangan di atas diambil dari Zakaria, dan Matius hanya mengikuti petunjuk Markus
dalam menggunakan kutipan tersebut berkaitan dengan persoanal ini.2 Keterangan
sebenarnya dari zakaria dikutip di bawah.

"Bangkitlah, wahai pedang, melawan gembala-Ku, melawan orang yang menjadi


sekutu-Ku," demikianlah sabda Tuhan seluruh kelompok itu. "Seranglah
penggembalanya sehingga dombanya akan terpecah-belah; Aku akan memalingkan
tangan-Ku melawan gembala-gembala kecil."3

Kutipan Matius dari Zakaria memang cukup akurat. Namun, pertanyaannya adalah, apakah
kutipan itu benar-benar bisa diterapkan pada peristiwa-peristiwa yang tengah didiskusikan?
Matius mengungkapkan bahwa Yesus bersabda, "Kalian semua akan menjadi para
pembelot karena aku malam ini". Apakah ini sesuatu yang benar-benar terjadi? Keempat
injil kanonik menyatakan bahwa Petrus mengikuti Yesus setelah ditangkap. Artinya, Petrus
tidak meninggalkannya.4 Lebih jauh, Yohanes menunjukkan bahwa murid kedua juga
mengikuti Yesus.5 Mungkin saja, pengarangnya mengakui bahwa keterangan yang
sebenarnya dari Zakaria tidak menyatakan bahwa "seluruh" domba itu akan terpecah-belah.
Akan tetapi, jika pernyataan dalam Zakaria itu diterapkan kepada Yesus, maka orang-orang
Kristen seharusnya ingat bahwa dalam keterangan tersebut Allah dilaporkan merujuk pada
gembalanya dengan hanya menyebut "orang itu".

Keterangan:

1. Matius 26:31-32.
2. Markus 14:27-31.
3. Zakaria 13:7.
4. Matius 26:57-75; Markus 14:53-72; Lukas 22:54-62; Yohanes 18:12-27. Mengenai
mereka yang mengatakan bahwa penyangkalan berikutnya dari Petrus memunculkan
"perpecahan" dan "pembelotan", lihat "Bantahan Petrus" pada menu untuk kontraargumen
bahwa Petrus tidak pernah menyangkal Yesus.
5. Yohanes 18:12-16.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT MATIUS 19: TANAH KUBURAN
ORANG-ORANG MISKIN

Matius melaporkan bahwa Yudas Iskariot, salah seorang dari 12 murid, menghianati Yesus
untuk para penguasa Yahudi demi 30 keping perak. Kemudian, Yudas konon bertobat,
kembali pada para pengausa Yahudi, menyerahkan 30 keping perak itu di Kuil, kemudian
pergi dan menggantungkan dirinya. Karena 30 keping perak adalah "uang darah [baca uang
haram]", maka uang tersebut tidak bisa disimpan dalam pebendaharaan umum milik Kuil.1

Kutipan dari Matius berikut mengisahkan perosalan ini, dan memasukkan contoh lain
mengenai dugaan pemenuhan nubuat.

Setelah diberikan semuanya, mereka mengunakan kepingan-kepingan perak untuk


membeli tanah kuburan orang-orang miskin untuk mengubur orang-orang asing.
Karena alasan inilah maka tempat itu disebut Ladang Darah (Field of Blood) hingga
hari ini. Kemudian terpenuhilah apa yang telah disabdakan melalu nabi Yeremia:
"dan mereka mengambil tiga puluh keping perak, kepingan dari seorang yang
harganya telah ditentukan oleh bangsa Israel, dan mereka memberikan kepingan-
kepingan itu untuk membeli tanah kuburan orang-orang miskin, sebagaimana
diperintahkan Tuhan kepadaku."2

Sejauh ini ayat di atas merupakan nubuat paling rinci dan spesifik yang digunakan oleh
Matius. Yang termasuk dalam hal-hal spesifik adalah: tiga puluh keping perak yang menjadi
uang darah atau harga hadiah, yaitu "harga dari seseorang yang harganya telah
ditentukan"; pembelian tanah; dan nama tanah itu. Rincian apa lagi yang mungkin kita
inginkan? Bagaimanakah rincian yang kita inginkan agar bisa cocok dengan peristiwa-
peristiwa yang digambarkan di atas? Akan tetapi, yang mengejutkan, seaneh
kedengarannya, nubuat tersebut tidak ada sama sekali di seluruh Perjanjian Lama!3

Bahkan mustahil untuk memikirkan apa yang dicapai Matius dalam Perjanjian Lama. Teks-
teks Matius yang paling umum secara khusus menisbahkan dugaan nubuat kepada
Yeremia. Namun, teks yang terdekat dengan teks Yeremia ini harus dikumpulkan bersama
ayat-ayat berikut yang sangat terpisah.

"Datanglah, turunlah ke rumah pembuat barang-barang tembikar itu, dan di sana


aku akan mengizinkanmu mendengarkan sabda-sabdaku". Demikianlah aku pergi ke
rumah pembuat barang-barang tembikar, dan di sana ia tengah bekerja dengan
jenteranya ... Maka bersabdalah Tuhan: Pergi dan belilah kendi tembikar dari
seorang pembuat tembikar ... Yeremia berkata, Sabda Tuhan itu datang kepdaku:
Hanamel putra pamanmu Shallun akan menemuimu dan mengatakan, "Belilah
tanahku yang ada di Anathoh, karena hak penebusan dengan pembelian adalah
milikmu".4

Sebagaimana bisa kita lihat, bahkan dengan pekerjaan masif yang tambal-sulam, kita tidak
bisa mendekati perkiraan dugaan keterangan Perjanjian Lama yang dirujuk oleh Matius.
Namun, dengan sejujurnya harus diingat bahwa sebagian versi Matius menisbahkan
keterangan Perjanjian Lama pada Yesaya, dan sebagian pada Zakaria. Tidak ada
keterangan dalam Yesaya yang bisa dinisbahkan pada rujukan Matius,5 dan satu-satunya
keterangan terdekat yang bisa ditemukan dalam Zakaria untuk kutipan Matius adalah ayat
berikut.

Kemudian aku berkata kepada mereka, "Jika memang kalian berhak, berikanlah
upahku; tetapi jika tidak, simpanlah". Demikianlah mereka memberikan upahku
sebanyak tiga puluh keping perak. Kemudian Tuhan bersabda kepadaku,
"Berikanlah ia sebagai perbendaharaan", harga ini merupakan harga yang diberikan
mereka kepadaku. Maka aku mengambil tiga puluh keping perak itu kemudian
memasukkan sebagai perbendaharaan dalam rumah Tuhan. Kemudian aku
menghancurkan kesatuan pengikutku, dengan menghapuskan ikatan keluarga antara
Yehuda dan Israel.6

Di sini, kita menemukan penyebutan tiga puluh keping perak dan menyerahkan perak
tersebut kemudian. Lebih jauh, frasa bahasa Ibrani yang diterjemahkan sebagai
"perbendaharaan" sangat mirip dengan frasa bahasa Ibrani yang diterjemahkan sebagai
"kepada pembuat barang tembikar".7 Akan tetapi, dalam keterangan ini tidak ada
penyebutan tiga puluh keping perak yang menjadi uang darah, alih-alih uang itu hanya
merupakan upah pekerja untuk merawat sekawanan domba.8 Sama halnya, tidak ada
penyebutkan tentang pembelian tanah. Singkatnya, betapa pun kerasnya kita berusaha
menemukan keterangan Perjanjian Lama dalam Matius, tetapi kesimpulan yang tak-
terhindarkan adalah bahwa ia memang sama sakali tidak ada! Matius telah mengarang
satu nubuat Perjanjian Lama untuk menjelaskan presentasinya mengenai pelbagai peristiwa
dalam kehidupan Yesus.

IKHTISAR DAN SIMPULAN


Dalam pembahasan sebelumnya, dua puluh contoh berbeda dari apa yang disebut
pemenuhan nubuat telah dianalisis dari Kitab Matius. Analisis tersebut sederhana dan jujur,
yang secara khas hanya terdiri atas pemikiran sekilas untuk melihat keterangan Perjanjian
Lama yang konon di dalamnya Matius menemukan pemenuhan nubuat dalam kehiduapan
dan kerasulan Yesus. Hasil analisis itu sama sekali tidak sesuai! Kita menemukan bahwa
Matius secara sistematis bersandar pada ayat-ayat yang demikian umum sehingga ayat-
ayat itu bisa dilihat sebagai contoh-contoh utama dari Barnum Effect; sering salah-kutip
ayat-ayat lain; mengeluarkan ayat-ayat itu dari konteksnya yang jelas-jelas merujuk pada
hal lain, pada peristiwa yang telah terjadi; dan mengadakan banyak keterangan Perjanjian
Lama yang telah usang; bahkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus itu dipilih dan
dipresentasikan secara tidak-akurat, dengan tujuan tunggal: menciptakan apa yang disebut
pemenuhan nubuat.

Analisis mengenai dugaan pemenuhan nubuat dalam Kitab Matius ini memberikan contoh
spesifik mengenai keakuratan pandangan Islam, yang menyatakan bahwa Injil Yesus yang
orisinal telah dibuat dan didistorsi oleh sebagian umat Kristen awal.

Dari mereka, juga, yang menyebut dirinya orang-orang Kristen, Kami mengadakan
satu perjanjian, tetapi mereka melupakan bagian yang terpenting dari pesan yang
telah dikirimkan kepada mereka: demikianlah Kami mengasingkan mereka, dengan
permusuhan dan kebencian antara satu dengan yang lain, hingga hari pengadilan.
Dan Allah akan segera memberi balasan kepada mereka atas apa yang telah mereka
perbuat.9

Keterangan:

1. Matius 26:14-16; 27:3-6.


2. Matius 27:7-10.
3. Kohlenberger III JR (1991).
4. Yeremia 18:2-3; 19:1; 32:6-7.
5. Kohlenberger III JR (1991).
6. Zakaria 11:12-14.
7. Carstensen RN (1971).
8. Zakaria 11:7-14.
9. QS. 5:14.

Dikutip dari buku: "Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks, 2003.

Catatan:

Ayat-ayat Bibel yang dipakai merupakan terjemahan dari New Revised Standard Version
Bible, karena penulisnya, DR. Jerald F. Dirks, adalah seorang mantan diaken di Gereja
Metodis Bersatu, Amerika Serikat. Mohon maklum.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT LUKAS: KEBANGKITAN YESUS
Ketika murid-murid Yesus sedang bercakap-cakap dengan teman-teman mereka di
Yerusalem, konon, Yesus tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka. Kontan saja, murid-
murid dan orang-orang menjadi takut, karena mereka menyangka melihat hantu. Akan
tetapi, Yesus berusaha meyakinkan mereka bahwa apa yang mereka lihat bukanlah hantu,
karena hantu tidak ada daging dan tulangnya. Untuk lebih meyakinkan mereka, Yesus
menanyakan makanan kepada mereka, kemudian mereka memberi Yesus sepotong ikan
goreng dan Yesuspun memakannya di depan mata mereka. Setelah itu, Yesus berkata
kepada mereka:

Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika
Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada
tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
(Lukas 24:44)

Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. (Lukas 24:45)

Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit
dari antara orang mati pada hari yang ketiga, (Lukas 24:46)

Lukas mengklaim, bahwa seluruh nubuat Perjanjian Lama harus digenapi oleh Yesus,
sebagaimana pernyataannya yang dinisbahkan ke dalam mulut Yesus dalam Lukas 24:44 di
atas. Namun demikian, hanya diselingi satu ayat pendek saja (Lukas 24:45), Lukas, melalui
mulut Yesus, membuat pernyataan yang menimbulkan pertanyaan besar, yakni pernyataan
Yesus dalam Lukas 24:46.

Terlepas dari persoalan kontroversi tentang penyaliban, kematian, dan kebangkitan


Yesus,** di sini secara tegas Lukas, dalam Lukas 24:46, menyatakan bahwa kebangkitan
Yesus dari antara orang mati pada hari yang ketiga merupakan pemenuhan nubuat. Tentu
saja, bagi orang awam hal ini bisa semakin menebalkan keyakinan mereka, akan tetapi,
yang patut dipertanyakan bersama, dari manakah Lukas mengutip ayat nubuat tersebut,
atau, di manakah ada tertulis ayat nubuat tersebut?

Lukas 24:46 memberikan legitimasi yang kuat akan keyakinan adanya kebangkitan Yesus
dari antara orang mati. Akan tetapi, sungguh sangat ironis, ayat nubuat yang dikutip Lukas
tersebut, sama sekali tidak ada dalam seluruh naskah Perjanjian Lama! Mungkin sekali,
Lukas mengada-adakan sendiri ayat nubuat tersebut yang seolah-olah telah digenapi oleh
Yesus untuk dijadikan legitimasi adanya peristiwa khayal kebangkitan Yesus dari dalam
kubur.
Pembaca dapat membandingkan sendiri, betapa ironisnya, antara pernyataan Yesus dalam
Lukas 24:44 yang konon seluruh nubuat Perjanjian Lama harus digenapi oleh Yesus, dengan
pernyataan Yesus dalam Lukas 24:46 yang tidak ada rujukannya sama sekali.

Singkatnya, Lukas memiliki nubuat yang "dikutip" yang sama sekali tidak ada!

Keterangan:

** Ada sekitar 50 injil tentang Yesus. Empat diantaranya menyebutkan penyaliban,


kematian, dan kebangkitan Yesus, yakni: Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes, yang
kemudian dikenal dengan sebutan Injil Kanonik; sedangkan empat lainnya membantah
penyaliban, kematian, dan kebangkitan Yesus, yakni: Wahyu Petrus, Risalah Kedua Set
Agung, Perbuatan-Perbuatan Yohanes, dan Barnabas, yang kemudian dikenal dengan
sebutan Injil Apokrif.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI NUBUAT YOHANES: YESUS NAIK
KELEDAI

Konon, ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus
sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi
menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama
Tuhan, Raja Israel!" Ayat selanjutnya dikutip di bawah ini:

Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
"Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak
keledai." (Yohanes 12:14-15)
Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus
dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah
melakukannya juga untuk Dia. (Yohanes 12:16)

Dijelaskan Yohanes dalam kutipan di atas, bahwa naiknya Yesus di atas seekor keledai
merupakan pemenuhan atas nubuat Perjanjian Lama. Benarkah demikian?

Berbeda dengan Matius yang menyuguhkan dua ekor keledai dalam narasinya, Yohanes
tampaknya lebih menguasai gaya bahasa paralelisme Ibrani sehingga ia tidak perlu
menciptakan dua ekor keledai dalam narasinya, karena ayat sebenarnya dalam Kitab
Zakharia hanya berbicara mengenai seekor keledai. Berikut teks asli dari Zakharia:

9:9. Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri
Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan
mengendarai seekor keledai betina, seekor keledai jantan, seekor anak keledai.**
9:10 Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem;
busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-
bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai
Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.

Sebagaimana diketahui, paralelisme Ibrani bisa dipahami sebagai pengulangan gagasan


yang sama dalam kata-kata yang berbeda, dan sebagai satu keseimbangan dari pelbagai
gagasan, dimana pemikiran dalam satu baris ditinggikan, dibandingkan, atau ditekankan
dengan pemikiran yang paralel dalam baris selanjutnya. Dengan demikian, maka frasa
"seekor keledai jantan, seekor anak keledai" merupakan paralelisme Ibrani untuk
penyebutan awal "seekor keledai betina" (Harvey DW [1971]; Kee HC [1971]; Fenton JC
[1973]).
Namun demikian, apakah kutipan Zakharia di atas cukup sepesifik untuk diterapkan kepada
Yesus yang konon menunggang seekor keledai ketika memasuki Yerusalem? Kita bisa
membayangkan ada ribuan orang yang telah memasuki Yerusalem dengan menunggang
seekor keledai, dan tidak ada alasan untuk menerapkan keterangan Zakharia tersebut
hanya untuk Yesus seorang!

Lebih jauh, ayat selanjutnya dalam Zakharia 9:10 di atas sama sekali tidak cocok
diterapkan kepada Yesus, oleh karena Yesus selalu dianiaya oleh bangsa Israel hingga ia
harus bersembunyi dari satu tempat ke tempat lainnya. Singkatnya, Yesus tidak pernah
memapankan kekuasaan dalam bentuk apapun di tanah Israel!

Jelaslah, bahwa apa yang disuguhkan Yohanes tentang dugaan pemenuhan nubuat di atas,
tidak lain adalah sebuah distorsi pesan yang sangat jauh menyimpang!

Keterangan:

** Diterjemahkan dari New Rivised Standard Version & New American Bible.

Catatan:

Sebetulnya persoalan "keledai Yesus" ini persoalan yang sederhana sekali. Perhatikan baik-
baik pernyataan Yesus dalam dua kitab berbeda yang kontradiktif berikut ini:

VERSI MARKUS:

"Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan
segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi
orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan
kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera
mengembalikannya ke sini." (Markus 11:2-3)

VERSI MATIUS:

"Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan
seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan
bawalah keduanya kepada-Ku. Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan
memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya." (Matius 21:2-3)

Menyolok sekali perbedaan "keledai" di antara Markus dan Matius di atas. Manakah dari
kedua "pernyataan Yesus" di atas yang benar? Salah satu dari keduanya PASTI salah!
Perbedaan keledai di atas, lebih disebabkan oleh ketidakmampuan Matius dalam
memahami paralelisme Ibrani dalam Zakharia 9:9-10, yang menduga ada dua ekor keledai.
Padahal, keledai yang dimaksud dalam Zakharia tersebut sebenarnya ada satu.

Dalam kasus ini, mungkin saja Yesus memasuki Yerusalem dengan menunggang seekor
keledai, akan tetapi, hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pemenuhan nubuat
Zakharia 9:9-10. Lebih jauh, keledai yang dimaksud Zakharia adalah seekor keledai induk,
sedangkan keledai yang ditunggangi Yesus adalah seekor anak keledai (kecuali laporan
Matius: keduanya). Karenanya, Markus tidak perlu menghubungkan naiknya Yesus ke atas
seekor keledai ini sebagai hal pemenuhan nubuat Zakharia. Menunggang seekor keledai di
tanah Israel pada masa itu adalah hal biasa bagi kebanyakan orang Israel. Dengan
demikian, maka pernyataan Yesus dalam Markuslah yang bisa dianggap sebagai "orisinal".

Oleh karenanya, bisa dipahami, para sarjana alkitabiah menjadikan Markus (atau mungkin
proto Markus) sebagai salah satu sumber penulisan kitab Matius dan Lukas, mungkin juga
Yohanes (Jerald F. Dirks [2001]).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI KISAH PARA RASUL: PIDATO BULLSHIT
PETRUS

Konon, pada suatu ketika, Petrus berdiri di antara kira-kira seratus dua puluh orang dan
berkata:

"Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci,


yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-
orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil
bagian di dalam pelayanan ini." (Kisah Para Rasul 1:16-17).

Petrus mengklaim bahwa pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus merupakan


pemenuhan atas nubuat Perjanjian Lama yang konon telah disampaikan Roh Kudus melalui
lisan Daud. Kemudian, Petrus pun merujuk potongan ayat Perjanjian Lama yang diduga
telah disabdakan oleh Daud:

"Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan
biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
(Kisah Para Rasul 1:20).

Ayat-ayat Perjanjian Lama yang dikutip Petrus di atas berasal dari Kitab Mazmur berikut
ini:

Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada
penghuninya. (Mazmur 69:26).
Biarlah umurnya berkurang, biarlah jabatannya diambil orang lain. (Mazmur 109:8).

Sepintas lalu kutipan Petrus di atas cukup akurat. Namun, jika dicermati, terdapat bias yang
jelas, dimana frasa "perkemahan mereka" dalam Mazmur diubah menjadi "perkemahannya"
dalam pidato Petrus. Perubahan kata ganti ini dimaksudkan Petrus agar seolah-olah ayat-
ayat Mazmur tersebut bernubuat tentang Yudas, padahal, ayat-ayat tersebut sama sekali
bukanlah ayat nubuat, tetapi merupakan potongan dari kumpulan ayat-ayat Mazmur yang
berisi tentang luapan emosional pribadi Daud kepada Tuhan terhadap orang-orang yang
menyakitinya. Tidak ada hal yang cukup spesifik dari ayat-ayat Mazmur tersebut untuk
diterapkan kepada Yudas!

Pada kesempatan terpisah, di depan kesebelas rasul dan orang-orang Israel, Petrus
menjelaskan bahwa penyaliban Yesus oleh tangan-tangan durhaka merupakan maksud dan
rencana Allah, yang kemudian oleh Allah Yesus dibangkitkan kembali dengan
melepaskannya dari sengsara maut, karena menurut Petrus tidak mungkin Yesus tetap
berada dalam kuasa maut itu. Peristiwa ini, menurut Petrus, merupakan pemenuhan nubuat
Perjanjian Lama:

Sebab Daud berkata tentang Dia (Yesus): Aku senantiasa memandang kepada Tuhan,
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan
jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, sebab Engkau tidak
menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu
melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan
melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. (Kisah Para Rasul 2:25-28)

Ayat-ayat yang dikutip Petrus di atas berasal dari Kitab Mazmur berikut:

Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku
tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku
akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati,
dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan
kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan
kanan-Mu ada nikmat senantiasa. (Mazmur 16:8-11)

Kutipan Petrus dari Mazmur di atas cukup sempurna. Namun demikian, ayat-ayat Mazmur
tersebut, lagi-lagi, bukanlah ayat nubuat tentang akan datangnya seseorang yang akan
mengalami "penderitaan sementara" di dalam kubur, terlebih secara spesifik menunjuk
kepada Yesus. Tetapi, ayat-ayat Mazmur di atas sebenarnya merupakan pujian pribadi
Daud kepada Tuhan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yesus.

Lebih jauh, para penerjemah Alkitab berusaha memaksakan frasa "Orang Kudus-Mu" untuk
dipaksakan menunjuk kepada Yesus dengan mengganti inisial "o dan k" (huruf kecil) menjadi
"O dan K" (huruf besar-"Orang Kudus-Mu"). Padahal, "orang kudus" yang dimaksud dalam
Mazmur di atas menunjuk kepada pribadi Daud sendiri. Lebih jauh lagi, gelar "orang kudus"
dalam Mazmur juga melekat kepada orang-orang lain, para sahabat Daud, sebagaimana
tersebut dalam ayat Mazmur sebelumnya:

Orang-orang kudus yang ada di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi
kesukaanku. (Mazmur 16:3)

Jadi, tidak ada sesuatu hal apapun yang cukup spesifik dari Mazmur di atas untuk
diterapkan kepada Yesus!

Selanjutnya, Petrus pun masih berkata tentang Daud:

Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan
mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri
di atas takhtanya. Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang
kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia
orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang
dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. (Kisah Para Rasul 2:30-
32)

Petrus mengklaim bahwa seorang dari keturunan Daud yang akan menduduki takhtanya
adalah Yesus. Meski Petrus tidak menyebut nama secara langsung, akan tetapi ini bisa
secara jelas diidentifikasi dari frasa "kebangkitan Mesias" yang tentu saja maksudnya
adalah Yesus. Di sini, Petrus tidak merujuk apapun dari Perjanjian Lama, namun, kita bisa
meneliti ayat-ayat Perjanjian Lama tentang kebenaran ucapan Petrus di atas, berikut ini:

TUHAN telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya:
"Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu; jika anak-anakmu
berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan-peraturan-Ku yang Kuajarkan kepada
mereka, maka anak-anak mereka selama-lamanya akan duduk di atas takhtamu."
(Mazmur 132:11-12)

Apabila umurmu (Daud) sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-
sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang
kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan
mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk
selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia
melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang
dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. (2 Samuel 7:12-14)

Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan
tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud
memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini (2 Samuel 12:24)

Lalu raja Daud menjawab, katanya: "Panggillah Batsyeba." Perempuan itu masuk
menghadap raja dan berdiri di depannya. Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi
TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan, pada hari
ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel,
dengan sumpah ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang
akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku." (1 Raja-Raja 1:28-30)

Dan terjadilah pada tahun keempat ratus delapan puluh sesudah orang Israel keluar dari
tanah Mesir, pada tahun keempat sesudah Salomo menjadi raja atas Israel, dalam bulan
Ziw, yakni bulan yang kedua, maka Salomo mulai mendirikan rumah bagi TUHAN. (1
Raja-Raja 6:1)

Lalu raja (Salomo) melanjutkan "Ketika Daud, ayahku bermaksud mendirikan rumah untuk
nama TUHAN, Allah Israel, berfirmanlah TUHAN kepadanya: Engkau bermaksud
mendirikan rumah untuk nama-Ku, dan maksudmu itu memanglah baik; hanya, bukanlah
engkau yang akan mendirikan rumah itu, melainkan anak kandungmu yang akan lahir
kelak, dialah yang akan mendirikan rumah itu untuk nama-Ku. Jadi TUHAN telah
menepati janji yang diucapkan-Nya; aku (Salomo) telah bangkit menggantikan Daud,
ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel... (1 Raja-Raja 8:17-20)

Dari kutipan ayat-ayat Perjanjian Lama di atas, cukup jelas, bahwa keturunan Daud yang
akan menggantikan dan menduduki takhtanya adalah anak kandungnya sendiri, dari istri
Batsyeba, yang bernama Salomo, bukan Yesus!

Lebih menggelikan lagi, sebagaimana dikutip di atas, ketika Petrus berkata:

Karena itu ia (Daud) telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan
Mesias, ketika ia (Daud) mengatakan, bahwa Dia (Yesus) tidak ditinggalkan di dalam
dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. (Kisah Para Rasul
2:31)

Ucapan Petrus tersebut sebenarnya merupakan kutipan ayat yang telah dibiaskan dari
Kitab Mazmur berikut:

sebab Engkau tidak menyerahkan aku (Daud) ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan
Orang Kudus-Mu (Daud) melihat kebinasaan. (Mazmur 16:10)

Betapa biasnya perkataan Petrus ini, padahal, sekali lagi, ayat Mazmur tersebut berbicara
tentang pribadi Daud sendiri, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yesus. Benar-
benar menggelikan!

Kemudian, Petrus meneruskan pidatonya, bahwa sesudah Yesus ditinggikan oleh tangan
kanan Allah ke surga dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan, maka dicurahkan-Nya di
depan hadirin. Peristiwa ini, menurut Petrus, merupakan pemenuhan nubuat Perjanjian
Lama:

Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah
berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-
Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa
Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." (Kisah
Para Rasul 2:34:36)

Petrus mengutip ayat-ayat Perjanjian Lama tersebut dari Kitab Mazmur berikut ini:

Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-
Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu." Tongkat kekuatanmu
akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu! Pada hari
tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari
kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun. TUHAN telah bersumpah,
dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut
Melkisedek." (Mazmur 110:1-4)

Kutipan yang cukup akurat, namun lagi-lagi terjadi bias yang terlalu dipaksakan. Bahwa kata
"tuanku" dalam Mazmur di atas sebenarnya menunjuk kepada Daud, karena Mazmur ini
jelas sekali ditulis oleh orang lain yang ingin bercerita tentang Daud. Sebagaimana
diketahui, Daud adalah seorang nabi, tokoh besar, raja, dan mesias bagi bangsa Israel (1
Samuel 16:12-13; 2 Samuel 5:1-5; Mazmur 2:2). Jadi, tidaklah heran jika Tuhan berfirman
kepada Daud. Akan tetapi, oleh Petrus, para pengarang injil kanonik, dan para penerjemah
Alkitab, telah dibiaskan seolah-olah "tuanku" tersebut menunjuk kepada Yesus, sehingga
seolah-olah Tuhan berfirman kepada Yesus, hal ini jelas terlihat dengan adanya perubahan
inisial "t" (huruf kecil-"tuanku") dalam Mazmur menjadi "T" (huruf besar-"Tuanku") dalam
Kisah Para Rasul. Lihat juga perubahan inisial pada kata "musuh-musuhmu" dan "kakimu"
dalam Mazmur menjadi "musuh-musuh-Mu" dan "kaki-Mu" dalam Kisah Para Rasul.

Kita tidak tahu persis siapa sebenarnya tokoh yang bernama Petrus ini, yang pasti, Kitab
Kisah Para Rasul ini memuat pidato seseorang yang ternyata isi pidatonya tidak bisa
diterima kebenarannya, terbukti dari kata-katanya telah membiaskan ayat-ayat Perjanjian
Lama untuk mempromosikan salah seorang nabi Allah yang bernama Yesus (Isa as) untuk
disejajarkan dengan Tuhan. Na'udzubillaahi min dzaalik!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DISTORSI SURAT KEPADA ORANG
IBRANI: FIRMAN ROH KUDUS (KEPADA?)

Penulis Surat kepada Orang Ibrani (disingkat: Surat Ibrani) menyatakan bahwa Yesus
lebih mulia dibandingkan dengan Musa, sama seperti ahli bangunan yang lebih dihormati
dibandingkan dengan rumah yang dibangunnya, karena Yesus adalah Anak yang
mengepalai rumah sedangkan umat-Nya adalah rumah-Nya. Ayat-ayat selanjutnya dikutip di
bawah ini.

Surat kepada Orang Ibrani:

3:7. Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya (Yesus),
3:8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di
padang gurun,
3:9 di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun
mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
3:10 Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka
sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
3:11 sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat
perhentian-Ku."

Penulis Surat Ibrani membuat cerita khayal seolah-olah ayat-ayat di atas merupakan
firman Roh Kudus tentang Yesus (Ibrani 3:7). Orang Kristen awam akan cepat menerima
tulisan di atas sebagai sebuah pernyataan tentang kemanunggalan Yesus dan Roh
Kudus, dimana Yesus dan Roh Kudus secara bersama-sama dinyatakan dalam ayat-ayat
Surat Ibrani di atas. Ayat-ayat Surat Ibrani di atas sesungguhnya merupakan ayat-ayat
Kitab Mazmur yang dikutip lengkap di bawah ini:

Kitab Mazmur:

95:1. Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu
keselamatan kita.
95:2 Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak
bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
95:3 Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi
segala allah.
95:4 Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-
gunungpun kepunyaan-Nya.
95:5 Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah
yang membentuknya.
95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang
menjadikan kita.
95:7. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan
domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya
(Allah)!

95:8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di
padang gurun,
95:9 pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka
melihat perbuatan-Ku.
95:10 Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: "Mereka
suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku."
95:11 Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: "Mereka takkan masuk ke
tempat perhentian-Ku."

Sungguh, telah terjadi sebuah distorsi pesan yang demikian menggelikan! Dengan
mengambil bagian akhir dari Mazmur 95:7 dan menggabungkannya dengan Mazmur 95:8-
11, tampak seolah-olah ayat-ayat tersebut merupakan firman Roh Kudus tentang Yesus.
Padahal, ayat-ayat Mazmur yang dikutip penulis Surat Ibrani sebenarnya berbicara
tentang firman Allah kepada Nabi/Raja Daud yang juga merupakan salah seorang rasul
Allah kepada umat Israel, yang konon menerima wahyu dalam bentuk Kitab Mazmur.

Perhatikan kalimat "Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya", ia sama sekali
bukanlah firman Roh Kudus, tetapi merupakan kata-kata dari penulis Kitab Mazmur, dan
ia adalah bagian akhir dari Mazmur 95:1-7 yang mengajak umat Israel untuk menyembah
hanya kepada Allah saja. Betapa menggelikannya distorsi ini!

Sebagaimana diketahui, bahwa Kitab Mazmur merupakan kitab kompilasi tambal-sulam


(cut-and-paste). Karenanya, Mazmur 95:1-11 merupakan salah satu contoh hasil
kompilasi tersebut, yang jika diurai masing-masing terdiri dari Mazmur 95:1-7 dan
Mazmur 95:8-11, yang sekurang-kurangnya bersumber dari dua orang penulis yang
berbeda dan dari zaman yang berbeda pula. Keterangan selengkapnya dapat dibaca
pada: pengarang Mazmur.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DUA ALASAN YAHUDI MENYALIB YESUS MENURUT INJIL YOHANES

Setiap orang Kristen telah diindoktrinasi semenjak ia masih kanak-kanak bahwa kematian
Yesus di tiang salib sudah merupakan rencana Yesus sendiri yang konon telah
disampaikannya di hadapan murid-muridnya, dan oleh karenanya, harus digenapi.

Apa sebenarnya yang melatarbelakangi kebencian orang-orang Yahudi kepada Yesus


hingga mereka harus menyalibnya? Berikut ini dua alasan orang-orang Yahudi menyalib
Yesus menurut Injil Yohanes.

1. Alasan Perzinahan.

Orang-orang Yahudi menuduh Yesus sebagai orang yang lahir dari hasil perzinahan Maria,
ibunya, dengan laki-laki. Berikut kutipan ayat-ayatnya:

Tetapi yang kamu (orang-orang Yahudi) kerjakan ialah berusaha membunuh Aku (Yesus);
Aku seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar
dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan
pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami
satu, yaitu Allah." (Yohanes 8:40-41)

Dalam kutipan ayat-ayat di atas, orang-orang Yahudi menyindir Yesus bahwa mereka
bukanlah orang-orang yang lahir dari hasil perzinahan kedua orang tuanya. Kalimat ini
merupakan sindiran terhadap Yesus yang mereka anggap sebagai orang yang lahir dari
hasil perzinahan kedua orang tuanya.

Konsekuensi dari tuduhan tersebut adalah orang-orang Yahudi menolak segala predikat
baik yang melekat pada diri Yesus, baik sebagai guru, imam, pemimpin, raja, nabi, rasul,
apalagi sebagai Tuhan.

2. Alasan Klaim sebagai Anak Allah.

Orang-orang Yahudi menuduh Yesus telah menghujat Allah karena dia konon telah
menyatakan dirinya sebagai Anak Allah. Berikut kutipan ayat-ayatnya:

Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau
melempari Engkau (Yesus), melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena
Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
....masihkah kamu (orang-orang Yahudi) berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa
dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku (Yesus)
telah berkata: Aku Anak Allah? (Yohanes 10:33,36)
Dari tuduhan tersebut, orang-orang Yahudi bersepakat untuk membunuh Yesus, karena
menurut mereka, hukuman bagi orang yang menghujat Allah adalah hukuman mati,
sebagaimana perintah Tuhan dalam Kitab Imamat berikut ini:

Siapa yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu
oleh seluruh jemaah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat
nama TUHAN, haruslah dihukum mati. (Imamat 24:16)

Berkenaan dengan hukuman mati Yesus di tiang salib, orang-orang Yahudi menganggap
Yesus sebagai manusia terkutuk di muka bumi, sebagaimana catatan Kitab Ulangan berikut
ini:

"Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum
mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang, maka janganlah mayatnya dibiarkan
semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu
juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan
tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu." (Ulangan
21:22-23)

KOMENTAR:

Itulah dua alasan orang-orang Yahudi menyalib Yesus. Semenjak Yesus dilahirkan hingga
dewasa, orang-orang Yahudi tetap berpendapat bahwa Yesus adalah orang yang lahir dari
hasil perzinahan ibunya, Maria, dengan laki-laki --meski mereka tidak dapat membuktikan
siapa laki-laki itu--, sehingga mereka menolak Yesus sebagai utusan Allah. Segala mukjizat
yang ditunjukkan Yesus, mereka anggap sebagai tindakan sihir. Lebih jauh, jika orang-orang
Yahudi harus menerima Yesus sebagai utusan Allah, maka konsekuensinya mereka harus
menerima ramalan Yesus tentang kedatangan Penghibur setelah kepergiannya, yang akan
membawa bangsa Israel menuju syariat baru. Tentu saja, kedatangan Penghibur yang
diramalkan Yesus ini membuat para imam dan ahli taurat resah, karena ajarannya akan
menghancurkan kebiasaan dan adat-istiadat nenek moyang bansa Yahudi. Oleh karenanya,
para imam dan ahli taurat mencari solusi untuk tetap mempertahankan kebiasaan dan adat-
istiadatnya, yaitu dengan cara membunuh Yesus dan menghancurkan segala ajarannya
(Yohanes 11:47-53). Sebelumnya, secara berurutan, orang-orang Yahudi telah membunuh
dua orang utusan Allah, yaitu Zakharia dan Yohanes Pembaptis (Lukas 11:51/Matius 23:35;
Markus 6:27).

Namun demikian, apakah yang disalib itu benar-benar Yesus, seorang utusan Allah bagi
umat Israel? Ingatlah kembali dua nama orang yang disodorkan oleh Pontius Pilatus untuk
dibebaskan, yaitu Yesus Kristus (Isa al-Masih) dan Yesus Barabas (Yesus bar Abbas atau
Yesus Anak Allah), yang akhirnya konon Pilatus membebaskan Yesus Barabas (Yesus Anak
Allah), seorang tokoh pemberontak paramiliter terkenal pada masa itu, dan menyerahkan
Yesus Kristus kepada orang-orang yahudi untuk disalibkan. Mungkin sekali, Yesus Barabas
inilah orang yang mengklaim dirinya sebagai Anak Allah, kemudian melemparkan klaimnya
kepada Yesus Kristus. Dan ingatlah kembali mukjizat Yesus yang bisa merubah dan
berubah wujud sebagaimana dijelaskan dalam Injil Risalah Kedua Set Agung.

Bagaimanapun juga, kedua alasan Yahudi di atas, telah didistorsi sedemikian rupa oleh para
the founding father Kristen (Paulus cs) --lebih dari 30 tahun kemudian setelah peristiwa
penyaliban itu-- sehingga seolah-olah kematian orang yang diduga Yesus di tiang salib
itu merupakan rencana/nubuat Yesus yang harus digenapi, dan sekaligus untuk menebus
dosa-dosa manusia. Nau'dzubillaahi min dzaalik!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
20 KEMUSTAHILAN KETUHANAN YESUS
MENURUT BIBEL

Bibel mencatat sekurang-kurangnya ada 20 (dua puluh) kemustahilan tentang ketuhanan


Yesus, yaitu sebagai berikut:

1. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mampu meng-kristen-kan umat Israel dimana
ia menjalankan misi dan tugas keagamaannya?

Fakta: mayoritas umat Israel tetap beragama Yahudi hingga sekarang.

2. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia selama hidupnya hanya berkeliling
di wilayah Israel saja, padahal manusia pada waktu itu sudah tersebar luas di seluruh
penjuru bumi?

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(Matius 15:24)

3. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia melarang kedua belas muridnya
untuk berdakwah ke negeri lain selain negeri Israel?

Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah
kamu menyimpang ke negeri orang-orang non Yahudi atau masuk ke dalam kota orang
Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Matius
10:5-6 - DRB 1582, KJV 1611)

4. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika tangan dan kakinya dipaku di tiang salib
memohon pertolongan kepada Allah/Bapa?

Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)

5. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika hendak membangkitkan Lazarus dari dalam
kubur di depan umat Israel memohon pertolongan kepada Bapa?

Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa,
Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu,
bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di
sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara
keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan
tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh.
Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." (Yohanes 11:41-
44)

6. Jika Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, mengapa ia tidak mampu menyelamatkan
dirinya dan kaumnya dari dominasi penjajah Romawi, tetapi malah ia diserahkan oleh
penguasa Romawi (Pontius Pilatus) untuk disalibkan?

Lalu ia (Pontius Pilatus) membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya
lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa
Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling
Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu
memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di
hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!"
Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan
mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar
untuk disalibkan. (Matius 27:26-31)

7. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat?

Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga
tidak, dan Anak (Yesus) pun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)

8. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia sujud menyembah dan memohon perlindungan
kepada Bapa?

...Maka mulailah Ia (Yesus) merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka:
"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah
dengan Aku." Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang
Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:37-39)

9. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena kejadiannya sebelum Abraham, mengapa Yeremia
yang juga mengalami kehidupan sebelum manusia tidak menjadi Tuhan?

Firman TUHAN datang kepadaku (Yeremia), bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau
dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari
kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi
bagi bangsa-bangsa." (Yeremia 1:4-5)
10. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia lahir tanpa ayah, mengapa Adam yang lahir ke
dunia tanpa ayah dan ibu tidak menjadi Tuhan?

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu (Adam) dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)

11. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia lahir atas bantuan penuh Roh Kudus dari
seorang perawan muda (Maria), mengapa Yohanes Pembaptis yang juga lahir atas bantuan
penuh Roh Kudus dari seorang perempuan mandul yang tua bangka (Elisabet) tidak menjadi
Tuhan?

Sebab ia (Yohanes Pembaptis) akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum
anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim
ibunya. (Lukas 1:15)

12. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia memiliki mukjizat yang mampu menghilangkan
berbagai penyakit dan mampu menghidupkan orang mati, mengapa Musa yang memiliki
mukjizat jauh lebih dahsyat dari Yesus tidak menjadi Tuhan?

Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan
es, dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah
Mesir. Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu,
terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak
mereka menjadi suatu bangsa. (Keluaran 9:23-24)

Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN
menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu
menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari
tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai
tembok bagi mereka. (Keluaran 14:21-22)

13. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia seorang Kristus (Mesias), mengapa kristus-
kristus lain tidak menjadi Tuhan?

Kristus-kristus lain dalam Alkitab: Daud Kristus (Mazmur 2:2), Koresh Kristus (Yesaya
45:1), Saul Kristus (1 Samuel 10:1), Harun Kristus (Imamat 8:12), Elisa Kristus (1 Raja-raja
19:16), dan Salomo Kristus (1 Raja-raja 1:39). Kristus (Yunani) = Mesias (Ibrani) = Yang
diurapi.

14. Jika Yesus adalah Tuhan bagi ajaran Paulus, mengapa Yesus memerintahkan untuk
menegakkan hukum Musa yang notabene bertentangan dengan ajaran Paulus?
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap
langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum
Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia
akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang
melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki
tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup
keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-
orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius
5:17-20)

Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah
engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata
kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi
pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang
diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." (Matius 8:3-4)

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah
dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu
turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak
melakukannya. (Matius 23:1-3)

Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi,
perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum
Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.
Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia,
supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk
lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya
kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara
kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan
itu." (Yohanes 8:4-7)

15. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mampu mempengaruhi umat Israel untuk
mengikuti ajarannya, padahal ia lahir, besar, dan mati di tanah Israel? (Bandingkan dengan
ahli hipnotis Tommy Raphael yang mampu merubah perangai manusia dalam waktu
sekejap!)

Lalu mereka (umat Israel) kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka:
"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di
rumahnya." Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mukjizat diadakan-Nya di
situ. (Matius 13:57-58)

Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup,
katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." Jawab Yesus:
"Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu
akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas
awan-awan di langit." Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia
menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, dan
berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"
(Matius 26:63-68)

16. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia ketakutan menghadapi orang-
orang Yahudi? (Bandingkan dengan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama!)

Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Tetapi
Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (Matius 12:14-15)

Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea,
karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. (Yohanes 7:1)

17. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan
Semesta Alam di depan umat Israel? (Bandingkan dengan firman Tuhan dalam Perjanjian
Lama!)

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku (Yesus): Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka
dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian
pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23)

18. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia disetir oleh Allah/Bapa?

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa
yag Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku
sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)

Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia
yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu
entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
Barangsiapa berkata-kata dari diri-Nya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri,
tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada
ketidakbenaran padanya. (Yohanes 7:16-18)

19. Jika Yesus adalah Tuhan menurut ajaran Paulus, mengapa Melkisedek yang memiliki
kesetaraan dengan Yesus tidak menjadi Tuhan? (Jika Yesus adalah Tuhan, maka
Melkisedek pasti Tuhan. Sebaliknya, jika Melkisedek bukan Tuhan, maka Yesus pun pasti
bukan Tuhan).

Ia (Melkisedek) tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan
hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah (Yesus),
ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya." (Ibrani 7:3)

20. Jika Yesus adalah Tuhan bagi umat Kristen, mengapa ia tidak pernah menurunkan satu
kitab pun kepada umat Kristen sebagai pedoman hidup?

Tak satupun dari keempat Injil Kristen - Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes - ditulis oleh
murid Yesus. Keempatnya ditulis oleh orang-orang yang tidak dikenal. Ini terbukti dari
perbedaan-perbedaan narasi dan adanya kontradiksi diantara keempatnya, yang
menunjukkan bahwa Injil-Injil tersebut ditulis atas inisiatif masing-masing penulisnya, bukan
wahyu dan bukan pula atas perintah dari Yesus.

Kurun waktu penulisan Injil-Injil Kristen antara tahun 65 hingga 115 M, yakni sekitar 45 tahun
setelah dugaan penyaliban Yesus untuk kompilasi awal Injil, atau sekitar 70 tahun setelah
dugaan penyaliban Yesus untuk kompilasi akhir Injil. Sebuah rentang waktu Injil yang sangat
lama yang tidak mungkin ia ditulis oleh murid Yesus!

Jika diasumsikan bahwa usia murid-murid Yesus sama dengan Yesus, dan bahwa Yesus
disalib pada usia 33 tahun,** maka murid-murid Yesus untuk pertama kalinya menulis Injil
pada usia 78 tahun dan rampung ketika usia mereka mencapai 103 tahun. Mustahil! Jika
memang diperintahkan oleh Yesus, mengapa harus menunggu waktu selama itu untuk
menulis Injil?

Keterangan:

**Pengarang Kitab Lukas menempatkan pembaptisan Yesus pada tahun ke-15


pemerintahan Kaisar Roma Tiberius, dan saat Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur
Yudaea (Lukas 3:1). Dalam hal ini dinyatakan bahwa Pontius Pilatus menjadi pejabat
Yudaea dari tahun 26 hingga 36 M, dan bahwa Kaisar Tiberius menggantikan Kaisar
Agustus pada tahun 14 M [Josephus F (1998); Asimov I (1969; Braid W (1971); Duncan
GB (1971); Leon-Dufour X (1983)]. Oleh karenanya, jika kita menerima kronologi yang
dibuat oleh pengarang Kitab Lukas, berarti Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis pada
tahun 29 M, yakni ketika Yesus berumur kira-kira 30 tahun, dan pembaptisan tersebut
menjadi titik tolak Yesus untuk memulai pekerjaannya sebagai seorang nabi (Lukas 3:23).
Bahwa konon Yesus disalib pada masa pemerintahan Pontius Pilatus (Markus 15:5; Matius
27:26; Lukas 23:25; Yohanes 19:16), yang berarti waktunya tidak lebih dari tahun 36 M,
dan dengan mengasumsikan bahwa peristiwa penyaliban terjadi pada pertengahan masa
pemerintahan Pontius Pilatus, maka Yesus disalib pada usia kira-kira 33 tahun dengan
mengemban misi kenabian hanya selama kira-kira 3 tahun!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
DUSTA BESAR (KHAYALAN) SILSILAH YESUS
Allah berfirman di dalam Al-Qur'an:

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam.
Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah"
(seorang manusia), maka jadilah ia. (Al-Qur'an 3:59)

Berdasarkan ayat Al-Qur'an di atas, maka Isa/Yesus adalah manusia yang tidak memiliki
silsilah!

SILSILAH KETURUNAN YESUS MENURUT INJIL KRISTEN

Injil-Injil hanya mengandung sedikit sekali kalimat-kalimat yang dapat


menimbulkan pertentangan dengan hasil-hasil Sains modern. Banyak hikayat dalam Injil
yang menggambarkan mukjizat tidak mendapat penafsiran ilmiah. Mukjizat-mukjizat itu
ada yang berhubungan dengan orang seperti penyembuhan orang sakit (gila, buta,
lumpuh, lepra, menghidupkan Lazarus yang sudah mati), dan ada pula yang mengenai
fenomena material, di pinggir batas hukum alam (Yesus berjalan di atas air, Yesus
mengganti air jadi anggur). Hal-hal tersebut mungkin hanya merupakan fenomena yang
wajar tetapi dengan aspek yang luar biasa oleh karena terjadi dalam waktu yang sangat
singkat seperti angin topan yang berhenti seketika, pohon tien yang kering
mendadak, atau seperti mencari ikan secara ajaib, seakan-akan seluruh ikan yang
ada dalam danau itu berkumpul di tempat di mana jala dilempar.

Dalam kejadian-kejadian tersebut, Tuhan campur tangan dengan kekuasaanNya. Kita


tidak usah keheran-heranan bahwa Tuhan itu dapat berbuat hal yang mengherankan
bagi manusia, tetapi bagi Tuhan merupakan hal biasa. Ini tidak berarti bahwa seorang
yang percaya tidak memerlukan berhubungan dengan Sains. Percaya kepada mukjizat
dan percaya kepada Sains adalah tidak bertentangan. Yang pertama adalah tahap
ketuhanan yang kedua adalah tahap kemanusiaan.

Secara pribadi saya dengan senang hati dapat percaya bahwa Yesus menyembuhkan
orang sakit lepra, tetapi saya tidak dapat menerima suatu teks yang dikatakan autentik dan
diwahyukan Tuhan sedangkan dalam teks tersebut saya dapatkan bahwa antara
manusia pertama dengan Nabi Ibrahim hanya berselisih waktu 20 generasi, seperti
yang dikatakan Injil Lukas (3, 23-28). Kita akan lihat sebentar lagi sebab-sebab yang
membuktikan bahwa teks Lukas, seperti juga teks Perjanjian Lama tentang hal yang
sama, telah disusun menurut imajinasi manusia.
Injil (seperti Al Qur-an) memberikan kita riwayat yang sama mengenai asal-usul biologis
Yesus. Membesarnya Yesus dalam kandungan ibunya di luar hukum-hukum alam yang
umum bagi seluruh manusia. Biji telor dari ibunya tidak memerlukan bertemu dengan
spermatozoid bapak untuk membentuk suatu embryo yang kemudian menjadi bayi.
Fenomena yang berakhir dengan dilahirkannya seorang yang normal, tidak dengan
campuran dan unsur lelaki, dinamakan parthenogenese. Dalam alam binatang
parthenogenese dapat terjadi dengan syarat-syarat tertentu. Seperti halnya
serangga, beberapa hewan invertebrata, dan secara sangat jarang, dalam jenis-
jenis burung tertentu. Di antara binatang yang menyusui, orang dapat mengadakan
percobaan dengan kelinci yang memperoleh perkembangan biji telor tanpa campur
tangan spermatozoid dan menjadi embryo yang sederhana tetapi orang tidak dapat
menemukan kelinci yang menunjukkan parthenogenese sempurna, secara
eksperimental atau secara natural. Tetapi Yesus merupakan kasus parthenogenese.
Ibunya adalah perawan dan tetap perawan serta tidak mempunyai anak selain Yesus:
Yesus adalah kekecualian biologik.**

Silsilah keturunan Yesus

Dua silsilah keturunan yang terdapat dalam Injil Matius dan Injil Lukas menimbulkan
persoalan tentang kebenaran, persesuaian dengan hasil-hasil ilmiah dan juga persoalan
"autentik atau tidak." Problema-problema ini sangat menyulitkan ahli-ahli tafsir Kristen
oleh karena mereka menolak untuk melihatnya sebagai hasil imajinasi manusia;
Imajinasi manusia ini telah memberikan inspirasi kepada para pengarang-pengarang
Sakerdotal (pendeta-pendeta) daripada Kitab Kejadian di abad VI S.M. untuk silsilah
keturunan manusia-manusia pertama. Imajinasi manusia itu pulalah yang memberi
inspirasi kepada Matius dan Lukas dalam hal-hal yang kedua pengarang Injil itu tidak
mengambil dari Perjanjian Lama.

Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa silsilah keturunan laki-laki tidak ada artinya
sama sekali bagi Yesus. Jika orang ingin memberikan silsilah keturunan kepada Yesus,
anak tunggal daripada Maryam, tanpa bapa, maka silsilah keturunan itu harus silsilah
keturunan Maryam, ibunya. Di bawah ini adalah teks menurut Terjemahan Ekumenik
terhadap Bibel, Perjanjian Baru.

Silsilah keturunan menurut Matius terdapat pada permulaan Injilnya (Matius 1:1-17).

KITAB ASAL-USUL YESUS KRISTUS, ANAK DAUD, ANAK IBRAHIM

Ibrahim mempunyai anak Ishak Ishak mempunyai anak Yakub Yakub mempunyai anak Yuda
dan saudara-saudaranya Yuda mempunyai anak Phares dan Zara daripada Thamar Phares
mempunyai anak Esrom Esrom mempunyai anak Aram Aram mempunyai anak Aminabad
Aminabad mempunyai anak Naasson Naasson mempunyai anak Salmon Salmon
mempunyai anak Booz daripada Rahad Booz mempunyai anak Yobed daripada Ruth Yobed
mempunyai anak Yesse Yesse mempunyai anak Nabi Daud Daud mempunyai anak Suleman
(dari istri Urie) Suleman mempunyai anak Roboam Roboam mempunyai anak Abia Abia
mempunyai anak Asa Asa mempunyai anak Yosaphat Yosaphat mempunyai anak Yoram
Yoram mempunyai anak Ozias Ozias mempunyai anak Yoathan Yoathan mempunyai anak
Achaz Achaz mempunyai anak Ezechias Ezechias mempunyai anak Manasse Manasse
mempunyai anak Amon Amon mempunyai anak Yosias Yosias mempunyai anak Yechonias
dan saudara-saudaranya

Kemudian terjadi pengasingan di Babylon. Sesudah Pengasingan:

Yechonias mempunyai anak Salathiel Salathiel mempunyai anak Zorobabel Zorobabel


mempunyai anak Abioud Abioud mempunyai anak Eliakim Eliakim mempunyai anak Azor
Azor mempunyai anak Sadok Sadok mempunyai anak Akhim Akhim mempunyai anak Elioud
Elioud mempunyai anak Eleazar Eleazar mempunyai anak Mathan Mathan mempunyai anak
Yacob Yacob mempunyai anak Yusuf, suami Maryam, yang melahirkan Isa yang dinamakan
Al Masih.

Jumlah generasi adalah 14 dari Ibrahim ke Daud, 14 dari Daud hingga pengasingan di
Babylon, 14 dari pengasingan sampai Isa Al Masih.

Lukas (3:23-38) memberikan silsilah keturunan yang berlainan dari silsilah Matius.

Kita kutipkan di bawah ini dari Terjemahan Ekumenik:

"Yesus pada permulaannya berumur kira-kira 30 tahun. Ia adalah anak Yoseph, anak Heli
anak Matthat, anak Levis, anak Melechi, anak Iannai, anak Yoseph, anak
Matthatias, anak Amos, anak Naaum, anak Hesti, anak Naggai, anak Maath, anak
Mattathias, anak Semein, anak Yosech, anak Ioda, anak Ionam, anak Resa, anak
Zorobabel, anak Salathiel, anak Neri, anak Melchi, anak Addi, anak Kosam, anak
Elmadam, anak Er, anak Yesus, anak Elieser, anak Yorim, anak Matthat, anak Levi, anak
Symeon, anak Yuda, anak Yoseph, anak Ionam, anak Eliakim, anak Melea, anak
Menna, anak Mattalha, anak Natham,anak David, anak Yesse, anak Iobed, anak Boos,
anak Sola, anak Naasson, anak Aminabad, anak Admin, anak Arni, anak Esrom, anak
Phares, anak Yuda, anak Yacob, anak Isaac, anak Abraham, anak Thara, anak
Nachor, anak Serauch, anak Ragau, anak Phalek, anak Eber, anak Sala, anak Kainam,
anak Arphaxad, anak Sem, anak Noe, anak Lamech, anak Mathausala, anak Enoch,
anak Iaret, anak Maleleel, anak Kainam, anak Enos, anak Seth, anak Adam, anak Allah."

Silsilah-silsilah tersebut akan kelihatan lebih terang jika kita gambarkan dua daftar
yang satu menggambarkan silsilah sebelum David, dan yang satu lagi menggambarkan
silsilah sesudah David.
SILSILAH YESUS SEBELUM DAVID

Menurut Matius Menurut Lukas

1.
Adam
2.
Seth
3.
Enos
4.
Kainam
5.
Maleleel
6.
Zaret
7. Enoch
Matius tidak menyebutkan 8. Mathausala
sesuatu nama sebelum 9. Lamech
Abraham 10.
Nae
11.
Sem
12.
Arphaxad
13.
Kainam
14.
Sala
15.
Eber
16.
Phalek
17.
Ragau
18.
Serauch
19.
Nachor
20. Thara
1. Abraham 21. Abraham
2. Isaac 22. Isaac
3. Yacob 23. Yacob
4. Yuda 24. Yuda
5. Phares 25. Phares
6. Esrom 26. Esrom
7. Aram 27.
Arni
28. Admin
8. Aminabad 29. Aminabad
9. Naasson 30. Naasson
10. Salmon 31. Sala
11. Booz 32. Booz
12. Yobed 33. Yobed
13. Yesse 34. Yesse
14. David 35. David

SILSILAH YESUS SESUDAH DAVID

Menurut Matius Menurut Lukas

14. David 35. David


15. Salomon 36. Natham
16. Roboam 37. Matlatha
17. Abia 38. Menna
18. Asa 39. Melea
19. Yosaphat 40. Eliakim
20. Yoram 41. Ionam
21. Azias 42. Yoseph
22. Yoathan 43. Yoda
23. Achaz 44. Symeon
24. Ezechias 45. Levi
25. Manasse 46. Matthat
26. Amon 47. Iorim
27. Yosias 48. Elieser
28. Yechonias 49.
Yesus
50. Er
Pengasingan di Babylon 51.
Elmadam
52. Kosam
29. Salathiel 53. Addi
30. Zorobabel 54. Melchi
31. Abioud 55. Neri
32. Eliakim 56. Salathiel
33. Azor 57. Zorobabel
34. Sadok 58. Resa
35. Akhim 59. Ionan
36. Eliaud 60. Ioda
37. Eleazar 61. Iosech
38. Mathan 62. Semein
39. Yacob 63. Malthatheas
40. Yoseph 64. Maalh
41. Yesus 65.
Naggar
66.
Hesle
67.
Naaum
68.
Amos
69.
Mattatheas
70.
Yoseph
71.
Iannai
72.
Melchi
73.
Levi
74.
Matthat
75.
Heli
76.
Yoseph
77. Yesus

Perbedaan-Perbedaan Menurut Manuskrip dan dalam Hubungannya dengan


Perjanjian Lama

Dengan mengenyampingkan perbedaan tulisan (orthographiq), kita sebutkan:

a). Injil Matius


Silsilah keturunan telah hilang dari Codex Bezae Cantabrigiensis, suatu manuskrip
yang sangat penting dari abad VI dalam dua bahasa, Yunani dan Latin. Yang hilang dari
teks Yunani adalah seluruh silsilah, sedang yang hilang dari teks Latin hanya sebagian
besar. Tetapi hal ini mungkin hanya disebabkan oleh hilangnya halaman-halaman pertama.

Perlu kita sebutkan kebebasan yang sangat besar yang ditunjukkan oleh Matius
dalam sikapnya terhadap Perjanjian Lama yang ia potong silsilahnya untuk keperluan
penyajian dengan angka (yang pada akhirnya tidak ia lakukan seperti yang akan kita
lihat).

b). Injil Lukas

1. Sebelum Nabi Ibrahim, Lukas menyebutkan 20 nama. Perjanjian Lama hanya


menyebutkan 19 (silahkan lihat daftar keturunan Adam dalam Perjanjian Lama, Lukas
menambah sesudah Arphaxad (no. 12) nama Kainam (no. 13) yang tak tersebut dalam
Kitab Kejadian sebagai anak Arphaxad.

2. Dari Nabi Ibrahim sampai nabi Daud kita dapatkan 14-16 nama menurut manuskrip.

3. Dari Nabi Daud sampai Nabi Isa.

Perbedaan yang sangat penting adalah perbedaan yang terdapat dalam Codex
Bezae Cantabrigiensis yang menisbatkan suatu silsilah khayalan kepada Lukas dan
silsilah itu terdiri dari silsilah Matius yang sudah ditambah oleh orang yang bikin naskah
dengan lima nama. Sayang, silsilah Injil Matius dalam manuskrip tersebut telah hilang,
sehingga kita tak dapat mengadakan perbandingan.

PENYELIDIKAN KRITIK MENGENAI TEKS

Di sini kita berhadapan dengan dua silsilah yang mempunyai sifat yang sama, yakni
mulai dari Ibrahim dan Dawud. Unttzk memudahkan penyelidikan ini, kita akan
menjadikan silsilah tersebut menjadi tiga bagian-bagian:

a. dari Adam sampai Ibrahim


b. dan Ibrahim sampai Dawud
c. dari Dawud sampai Yesus.

1. PERIODE DARI ADAM SAMPAI IBRAHIM

Matius yang memulai silsilahnya dari Ibrahim tidak ada hubungannya dengan periode
ini. Lukas memberi keterangan tentang nenek moyang Nabi Ibrahim sehingga Adam; 20
nama, diantaranya 19 nama terdapat dalam Kitab Kejadian (fasal 4, 5 dan 11). Dapatkah
kita gambarkan bahwa sebelum nabi Ibrahim hanya ada 19 atau 20 generasi
manusia? Soal ini telah kita selidiki ketika kita membahas Perjanjian Lama. Jika kita
ingin mendasarkan penyelidikan kita kepada tabel keturunan Adam seperti yang
disebutkan dalam Kitab Kejadian dan menerima angka waktu yang ditunjukkan oleh teks
Bibel, kita akan mendapat kesimpulan bahwa antara munculnya manusia pertama di
atas bumi dengan lahirnya Nabi Ibrahim terdapat 19 abad. Orang memperkirakan
bahwa Nabi Ibrahim hidup sekitar tahun 1850 S.M. Dengan begitu maka petunjuk-
petunjuk yang terdapat dalam Perjanjian Lama menerangkan bahwa munculnya manusia
di atas bumi terjadi pada 38 abad sebelum Yesus. Nampak sekali bahwa Lukas
memakai bahan-bahan ini untuk Injilnya. Ia menyebutkan suatu kekeliruan besar untuk
menerangkan mengapa ia memakai bahan-bahan tersebut. Kita telah membaca
argumentasi sejarah yang meyakinkan yang mendorong kepada pikiran ini.

Hal-hal yang tersebut dalam Perjanjian lama tak dapat diterima lagi pada waktu ini.
Bahan-bahan tersebut termasuk dalam golongan "Caduc" (lemah) yang dinyatakan oleh
Konsili Vatikan II. Akan tetapi anggapan bahwa para pengarang Injil memakai bahan-
bahan yang tidak sesuai dengan Sains modern, merupakan suatu keterangan yang
sangat berbahaya bagi mereka yang mempertahankan faham bahwa teks Injil adalah
sesuai dengan sejarah.

Para ahli tafsir merasakan bahaya ini. Mereka berusaha untuk mengelakkan kesulitan
dengan mengatakan bahwa persoalannya bukan persoalan silsilah yang sempurna,
bahwa ada nama-nama yang ditinggalkan oleh penulis Injil dengan sengaja, dan
persoalan yang pokok adalah untuk membuktikan dalam garis-garis besar atau dalam
unsur-unsurnya yang penting suatu garis yang didasarkan atas realistis sejarah. Disebutkan
oleh A. Tricot dalam bukunya: Kamus Kecil tentang Perjanjian Baru, (Petit Dictionnaire du
Noaveau Testament). Dalam teks Injil tak ada yang memungkinkan penafsiran
semacam itu, karena teks itu teliti; A punya anak B, B punya anak C adalah anaknya B,
dan B adalah anaknya A. Dan lagi mengenai periode sebelum Abraham, para penulis
Injil mengambil bahan dari Perjanjian Lama, di mana silsilah itu diterangkan sebagai
berikut: X pada umur sekian mempunyai anak Y, Y hidup sekian tahun dan mempunyai
anak Z. Jadi tak terdapat hal-hal yang putus.

Bagian sebelum Nabi Ibrahim dalam silsilah Yesus menurut Lukas tidak dapat
diterima atas dasar pengetahuan modern.

2. PERIODE DARI ABRAHAM SAMPAI DAVID

Di sini, dua silsilah itu cocok atau hampir cocok, kecuali dalam satu atau dua nama.
Kesalahan yang tidak disengaja daripada tukang-tukang naskah dapat dijadikan alasan.

Apakah para penulis Injil benar mengenai periode ini?


Dawud dikatakan hidup sekitar tahun 1000 S.M., Ibrahim di sekitar tahun 1800-1850
S.M..

Apakah 14-16 generasi dapat hidup selama 8 abad? Tapi baiklah kita katakan saja
bahwa teks Injil, mengenai periode ini, masih dalam batas hal-hal yang dapat diterima

3. PERIODE SESUDAH DAVID

Sayang, teks tidak mungkin lagi membuktikan bahwa Yoseph itu keturunan David.

Kita tinggalkan saja pemalsuan yang terang daripada Codex Bezae Cantabrigiensis
yang mengenai Lukas, dan marilah mengadakan perbandingan tentang hal-hal yang
diriwayatkan oleh dua manuskrip yang sangat terhormat, yakni Codex Vaticanus dan Codex
Sinaiticus.

Dalam silsilah Lukas, kita dapatkan 42 nama sesudah David (no. 35) sampai Yesus (no.
77). Dalam silsilah Matius kita dapatkan 27 nama sesudah David (no. 14) sehingga
Yesus (no. 41). Dengan begitu maka jumlah nenek moyang Yesus (fiktif) sesudah
David dalam dua manuskrip terhormat tersebut berlainan. Nama-nama dalam silsilah
tersebut juga berlainan.

Tetapi ada lagi yang ajaib. Matius mengatakan bahwa silsilah Yesus semenjak Ibrahim
terdiri dari tiga kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 14 nama. Kelompok
pertama, dari Ibrahim sampai Dawud. Kelompok kedua, dari Dawud sampai
pengasingan. Sedang kelompok ketiga, dari pengasingan di Babylon sampai Yesus. Teks
Matius memang memuat 14 nama dalam kelompok pertama dan kedua, akan tetapi dalam
kelompok ketiga (dari pengasingan di Babylon sampai Yesus) kita hanya mendapatkan 13
nama dan bukan 14 seperti yang kita harapkan, oleh karena tabel yang
dikemukakan menunjukkan bahwa Salathiel adalah nomer 29 dan Yesus nomor 41. Tidak
ada riwayat yang berbeda dengan Matius yang menyebutkan 14 nama untuk kelompok
ketiga.

Akhirnya agar berhasil mendapatkan 14 nama dalam kelompok kedua, Matius


mempergunakan kebebasan terhadap teks Perjanjian Lama. Nama-nama daripada 6
keturunan David yang pertama (no. 15 sampai 20) sesuai dengan apa yang tersebut dalam
Perjanjian Lama. Akan tetapi tiga keturunan Ioram (no. 20) yang dikatakan dalam bab
dua daripada kitab Tawarikh dalam Bibel sebagai Achazia, Yoas dan Amalsia, telah
dihapuskan oleh Matius. Begitu juga, Yechonias (no. 28) disebutkan oleh Injil Matius
sebagai anak Yosias (no. 27), padahal dalam kitab Raja-raja yang pertama
daripada Perjanjian Lama terdapat nama Eliakim diantara Yosias dan Yechonias.

Dengan ini telah terbukti bahwa Matius telah merubah urutan silsilah yang terdapat
dalam Perjanjian Lama untuk menonjolkan suatu kelompok buat-buatan yang terdiri
daripada 14 nama, antara Nabi Dawud dan pengasingan ke Babylon.

Sesungguhnya kita tidak begitu heran mendapatkan bahwa dalam kelompok ketiga yang
disajikan oleh Matius terdapat satu nama yang kurang, sehingga tak ada teks Injil
Matius yang menyebutkan 42 nama seperti yang Matius umumkan, hal ini dapat saja
dijelaskan dengan mengatakan bahwa seorang tukang naskah membuat kesalahan.
Akan tetapi kita sangat heran karena para ahli tafsir Injil bersikap tutup mulut mengenai
hal ini. W. Trilling, berbeda dari para ahli tafsir Injil, menulis satu baris mengenai hal
tersebut dalam bukunya: Injil Matius. "Sesungguhnya persoalan ini tidak boleh diabaikan
begitu saja oleh karena para ahli tafsir Injil, termasuk pengarang-pengarang
Terjemahan Ekumenik dan Kardinal Danielou telah menunjukkan pentingnya simbol 3
kali 14 yang telah disebut oleh Matius. Untuk menonjolkan hal tersebut, bukanlah Matius
sendiri telah menghilangkan beberapa nama yang tersebut dalam Bibel agar berhasil
pembuktiannya tentang angka yang keramat itu."

Nanti akan kita lihat bahwa para ahli tafsir Injil akan membentuk suatu apologetik (cara
mempertahankan agama) dengan membenarkan dihapuskannya beberapa nama, tetapi
mereka tergelincir mengenai kekurangan-kekurangan nama sehingga mereka tidak
berhasil mencapai hal yang diinginkan oleh Matius, si pengarang Injil.

4. TAFSIRAN PARA AHLI TAFSIR MODERN

Kardinal Danielou, dalam karangannya Les Evangiles de l'enfance (Injil Masa Kanak-
kanak, terbit tahun 1967), setuju dengan daftar angka yang dibuat oleh Matius dan
mengatakan bahwa daftar tersebut mempunyai nilai yang sangat tinggi, karena daftar itu
menunjukkan silsilah asal usul Yesus, yang juga diterangkan oleh Lukas. Bagi Kardinal
Danielou, "Lukas dan Matius adalah ahli sejarah yang telah mengadakan penyelidikan
sejarah, dan silsilah keturunan telah dikutip dari arsip keluarga Yesus." Perlu diterangkan
di sini bahwa arsip tersebut tak pernah ditemukan orang.

Kardinal Danielou, menyerang orang-orang yang mengkritik pendiriannya dengan


kata-kata: "itu adalah mental orang Barat, kebodohan tentang agama Yahudi Kristen,
ketidakadanya perasaan Semitik, yang telah menyesatkan beberapa ahli tafsir
dalam memberi interpretasi kepada Injil. Mereka itu telah mempergunakan
kategori Plato, Descartes, Hegel dan Heidegger. Memang ada suatu yang keruh dalam
pikiran mereka." Sudah terang bahwa Plato, Descartes, Hegel dan Heidegger tidak ada
hubungannya dengan sikap kritik terhadap silsilah keturunan yang bersifat khayalan.

Pengarang (Kardinal Danielou) menyelidiki arti 3 x 14 yang disebutkan Matius, dan


membuat hipotesa-hipotesa seperti berikut: "Mungkin ada hubungannya dengan 10
minggu yang terkenal dalam hal-hal rahasia dari agama Yahudi, tiga minggu pertama yang
mirip dengan periode dari Adam sampai Abraham, harus dihilangkan. Tinggal 7 minggu;
enam minggu pertama merupakan tiga grup yang masing-masing terdiri dari 14 nama,
dan minggu yang terakhir dimulai oleh Kristus yang memulai periode ke 7 daripada Dunia."
Penjelasan semacam itu tak perlu diberi komentar.

Ahli-ahli tafsir "Terjemahan Ekumenik Bibel" -Perjanjian Baru- memberikan pembelaan


dengan angka yang tidak kita sangka.

Untuk angka 3 x 14 yang dikemukakan oleh Matius:

Angka 14, mungkin merupakan jumlah nilai huruf yang membentuk nama Dawud dalam
bahasa Ibrani D = 4, V = 6. Jadi jumlahnya 4+6+4 = 14.

Bagi Lukas, Terjemahan Ekumenik memberikan 77 nama. Hal ini memberi peluang untuk
mengatakan bahwa angka 7 itu dasar. 7 x 11 = 77. Padahal kita sudah tahu bahwa bagi
Lukas yang main hapus dan tambah, daftar yang memuat 77 nama itu sama sekali buat-
buatan.

Silsilah Yesus dalam Injil-lnjil merupakan masalah yang menimbulkan permainan kata-kata
yang sangat menyolok di antara para ahli tafsir Kristen, dan memang hal tersebut
adalah sesuai dengan khayalan Lukas dan Matius.

Keterangan:

**Injil-injil menyebutkan saudara-saudara daripada Yesus (Matius 13:46-50; Markus 6:1-6;


Yahya 7:3 & 2:12). Kata Yunani yang dipakai adalah Adelphai dan memang berarti
saudara lelaki atau perempuan dalam arti biologik. Tentu saja di sini telah terjadi terjemahan
yang salah daripada kata Semit yang berarti dekat (familiar), dan tidak lebih. Barangkali
yang dimaksudkan di sini adalah saudara-saudara sepupu.

BIBEL, QUR'AN, dan Sains Modern


Dr. Maurice Bucaille

Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science


Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, 1979
Kramat Kwitang I/8 Jakarta

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
ELIA ADALAH MUHAMMAD (BUKAN YOHANES
PEMBAPTIS)
Kitab Maleakhi meramalkan:

4:1. Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang
gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar
oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya
akar dan cabang mereka.
4:2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan
kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak
lembu lepas kandang.
4:3 Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di
bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam.
4:4. Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di
gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan
hukum-hukum.
4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari
TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-
anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Konon katanya, Maleakhi meramalkan bahwa menjelang datangnya hari Tuhan yang
dahsyat (hari kiamat) nanti akan datang seorang nabi Elia yang akan membuat hati bapa-
bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya. Jika
dipahami secara harfiah, tentulah nabi Elia yang dimaksud Maleakhi di sini adalah nabi Elia
yang diceritakan dalam kitab 1 Raja-raja maupun 2 Raja-raja. Hal ini akan berbeda
pandangannya menurut pemahaman Kristen dan Islam, nabi Elia yang dimaksud di sini
bukanlah nabi Elia yang diceritakan dalam kitab 1 Raja-raja maupun 2 Raja-raja,
tetapi sebagai kiasan bahwa sebelum hari Tuhan yang dahsyat (hari kiamat) itu datang,
nabi Elia akan datang lebih dulu.

Jadi, jika nama Elia yang dimaksud Maleakhi di atas adalah seorang tokoh yang lain, maka
siapakah tokoh yang paling sesuai atau mendekati untuk menggantikan posisi nabi Elia?

Markus, Matius, dan Lukas, yang ketiganya dikenal sebagai injil-injil sinoptik,
mengklaim bahwa Elia sebagaimana diramalkan dalam Maleakhi di atas adalah Yohanes
Pembaptis. Berikut ini klaim mereka:
Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus
datang dahulu?" Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan
segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak
Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata
kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak
mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia." (Markus 9:11-13)

Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan
orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Sebab semua nabi dan kitab Taurat
bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan--jika kamu mau menerimanya--ialah Elia yang
akan datang itu. (Matius 11:12-14)

Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat


berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan
memulihkan segala sesuatu dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang
tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga
Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid
Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis. (Matius 17:10-13)

ia (Yohanes Pembaptis) akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah
mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk
membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka
kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu
umat yang layak bagi-Nya." (Lukas 1:16-17)

Tentu saja, kita akan terkejut, karena kenyataannya, Yohanes Pembaptis tidak mampu
berbuat sebagaimana diramalkan Maleakhi tentang nabi Elia, yakni "membuat hati bapa-
bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya", bahkan ia
harus mati dipenggal kepalanya oleh umatnya sendiri, sebagaimana catatan Alkitab
berikut:

Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga
engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Lalu sangat
sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau
menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya
mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis
itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu
mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
(Markus 6:25-29)

Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini
kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena
sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya.
Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itupun dibawa
orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada
ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan
menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus. (Matius 14:8-
12)

Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas,
sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.
Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang
mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata:
"Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan
hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus. (Lukas 9:7-9)

Para pengarang injil-injil sinoptik sengaja menggenapi nubuat Maleakhi tersebut dengan
sosok Yohanes Pembaptis agar cita-cita umat Yahudi akan datangnya kembali seorang
mesias terpenuhi oleh sosok Yesus, karena konon katanya Elia akan mempersiapkan jalan
terlebih dahulu sebelum datangnya mesias tersebut. Kenyataannya, dapat kita lihat sendiri
bahwa Yohanes Pembaptis sama sekali tidak cocok dengan ciri-ciri nabi Elia sebagaimana
disebutkan dalam kitab Maleakhi di atas.

Berbeda dengan injil-injil sinoptik, Injil Yohanes secara tegas menolak bahwa Elia yang
dinubuatkan Maleakhi tersebut adalah Yohanes Pembaptis. Berikut kesaksian Yohanes:

Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa
imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" Ia
mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." Lalu mereka bertanya
kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
"Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" (Yohanes 1:19-21)

Ringkasnya, nubuat Maleakhi di atas sebenarnya merupakan ramalan yang tidak pernah
terwujud!

Namun demikian, jika kita harus mencocok-cocokkan pesan Maleakhi di atas, tentulah Nabi
Muhammad SAW lebih cocok menggantikan sosok Elia dibandingkan dengan Nabi Yahya
AS (Yohanes Pembaptis), karena beliau adalah seorang nabi yang mampu "membuat hati
bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya"
sehingga Tuhan tidak jadi memukul bumi hingga musnah.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
PENAFSIRAN YANG FAIR TERHADAP AYAT-AYAT
INJIL TERTENTU

Terlepas dari persoalan


kebohongan injil2 kanonik, kami perlu menjelaskan ayat2 injil tertentu secara fair dan
tidak menyesatkan.

1. KITAB YOHANES: Firman.

1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih karunia dan kebenaran.

Ada 2 hal yang perlu digarisbawahi berkaitan dengan frasa "Firman itu telah menjadi
manusia" dalam ayat di atas yaitu:

(a) ia bukanlah dikatakan oleh Tuhan, dan

(b) ia juga bukanlah dikatakan oleh Yesus,

tetapi merupakan redaksi/pendapat pribadi dengan gaya literer dari pengarangnya.


Sehingga, ada 2 penafsiran yang mungkin berkaitan dengan frasa "Firman itu telah menjadi
manusia", yaitu:

(a) Firman tersebut telah diwahyukan kepada Yesus berupa Kitab Suci Injil untuk
disampaikan kepada manusia yang dalam hal ini adalah umat Israel.

(b) Firman tersebut berkaitan dengan "penciptaan" Yesus dengan kalimat "Kun!"
("Jadilah!") dari Allah.

[QS. 3:45,47. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat
(yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di
dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)... Maryam
berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah
disentuh oleh seorang laki-laki pun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):
"Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak
menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah!", lalu jadilah
dia.]
[QS. 3:59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan)
Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:
"Jadilah!" (seorang manusia), maka jadilah ia.]
[QS. 19:35. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah
menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah!", maka jadilah ia.]
[QS. 36:82. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.]

Jadi, Allah hanya cukup berfirman: "Jadilah!", maka jadilah Mayam mengandung bayi Nabi
Isa as.

2. KITAB YOHANES: Perantara.

14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Pernyataan yang dinisbahkan kepada mulut Yesus di atas adalah dalam konteks Bani
Israel, bukan untuk seluruh umat manusia. Mengapa? Karena secara tegas Yesus berkata:

MATIUS 15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari
umat Israel."
MATIUS 10:5-6. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka:
"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang
Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

[QS. 61:6. Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israel,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun)
sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul
yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu
datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini
adalah sihir yang nyata".]

3. KITAB YOHANES: Guru dan Pemimpin.

13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Pemimpin, dan katamu itu tepat, sebab memang
Akulah Guru dan Pemimpin.

Ayat di atas diterjemahkan dari Alkitab "New American Bible" dimana kata "master" saya
terjemahkan sebagai "Pemimpin". Dalam beberapa Alkitab berbahasa Inggris lainnya, umat
Kristen mengganti kata "master" dengan kata "Lord" yang diterjemahkan ke dalam Alkitab
Indonesia sebagai "Tuhan". Kata "Lord" dalam Perjanjian Lama memang dapat
diterjemahkan sebagai "Tuhan" atau "God", namun maknanya juga bisa bervariasi. Tetapi
dalam konteks ini ia tidak tepat diterjemahkan sebagai "Tuhan". Sesungguhnya, terjemahan
yang tepat untuk kata "Lord" dalam konteks ayat di atas adalah "tuan" bukan "Tuhan"!
Bukti2nya dapat dilihat di bawah ini:

1 PETRUS 3:6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya (his
Lord). Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan
ancaman.

MAZMUR 82:6. Aku sendiri telah berfirman: "Kamu (umat Israel) adalah Allah (God), dan
anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian.
MAZMUR 110:1. Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN (Lord) kepada tuanku (Lord):
"Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."

KELUARAN 7:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau
sebagai Allah (God) bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.

Sekali lagi, Yesus adalah tuan/pemimpin, bukan Tuhan, hal ini dapat dibuktikan dengan
pernyataan Yesus lainnya, yang sama2 ditulis oleh penulis yang sama:

YOHANES 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-
satunya Allah (God) yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
YOHANES 5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi
sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti
kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Jika Yesus adalah Tuhan, maka seharusnya pernyataan Yesus di atas adalah sebagai
berikut:

YOHANES 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa kamu (umat Israel) mengenal Aku,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Paulus Tarsus. yang telah Aku utus.
YOHANES 5:30 Aku dapat berbuat apa saja dari diri-Ku sendiri, Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang kamu (umat Israel) kerjakan, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku
berkehendak atas segala sesuatu dari diri-Ku sendiri.

[QS. 19:30. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil)
dan Dia menjadikan aku seorang nabi.]

4. KITAB MATIUS & MARKUS: Ibadah Yesus.


Ketika Yesus bersama murid2nya sampai ke suatu tempat yang bernama Getsemani,
Yesus merasa sedih dan gentar, kemudian ia sujud dan berdoa kepada Tuhan.

MATIUS 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang
Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

MARKUS 14:35-36 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya,
sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada
yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku
kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

Jelas sekali bahwa ayat2 di atas menunjukkan penghambaan Yesus kepada Tuhan dengan
cara bersujud dan berdoa. Ironisnya, tatacara Yesus di atas tidak dilaksanakan oleh umat
Kristen, dan bahkan hampir seluruh tatacara ibadah umat Kristen bukanlah yang diajarkan
oleh Yesus, tetapi berdasarkan tradisi yang telah diciptakan oleh tokoh2 Gereja Kristen
Awal pimpinan Paulus Tarsus. Termasuk pemberian nama "gereja" dan "Kristen",
bukanlah diberikan oleh Yesus maupun Tuhan, tetapi justru oleh tokoh2 Gereja Kristen
Awal.

Tatacara ibadah Yesus di atas sesungguhnya telah dilaksanakan oleh para nabi Bani
Israel sebelumnya dan oleh umat Islam (Sholat). Perhatikan bukti2 di bawah ini:

KELUARAN 40:31-32 Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki
mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan
apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan
tangan--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

MAZMUR 95:5-6 Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-
Nyalah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan
TUHAN yang menjadikan kita.

YOSUA 5:14 Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku
datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata
kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"

BILANGAN 20:6 Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan,
lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.

KEJADIAN 17:2-3 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan
membuat engkau sangat banyak." Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
KELUARAN 3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu
dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

[QS. 5:72 Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah
adalah Al-Masih putra Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.]

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
FIRMAN TUHAN YANG MENGGELIKAN DALAM
ALKITAB
Alkitab, yang konon merupakan firman Tuhan, di dalamnya banyak ditemukan ayat-ayat
Tuhan yang sangat menggelikan jika dibaca. Benarkah ayat-ayat berikut ini merupakan
firman Tuhan?

1. KITAB ULANGAN: Tuhan meracuni orang asing.

14:21 Janganlah kamu memakan bangkai apapun, tetapi boleh kauberikan kepada
pendatang yang di dalam tempatmu untuk dimakan, atau boleh kaujual kepada orang asing;
sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu. Janganlah kaumasak anak
kambing dalam air susu induknya."

(Hah? Tuhan mau meracuni bangsa asing? Rasialis!)

2. KITAB KEJADIAN: Tuhan capek dan beristirahat (lebih jelas, lihat Kitab Keluaran
31:16-17).**

2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu,
berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia
berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

(Tuhan capek lalu istirahat seharian? Emangnya buruh yang harus libur sehari dalam
seminggu?)

3. KITAB KEJADIAN: Adam dan Hawa bermain petak umpet dengan Tuhan.

3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman
itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Tuhan Allah di
antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah
engkau?"
3:10 Ia menjawab, "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku
menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

(Tuhan berpatroli lalu Adam dan Hawa bersembunyi?)

4. KITAB KEJADIAN: Tuhan menggauli Sara.


21:1. TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan
kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
21:2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham
dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah
kepadanya.

(Hah? Tuhan menggauli Sara?)

5. KITAB KEJADIAN: Roh Allah melayang-layang.

1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air.

(Bagaimana penulis Alkitab bisa tahu kalau "Roh Allah" melayang-layang di atas air?)

6. KITAB KEJADIAN: Rupa Allah.

1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak
dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

(Rupa manusia seperti rupa Allah?)

7. KITAB KEJADIAN: Tuhan lebih dari satu.

3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah
satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia
mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan
memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

(Memangnya Tuhan Allah ada berapa ya?)

8. KITAB KEJADIAN: Tuhan menyesal dan pilu.

6:6-7 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu
memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah
Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata
dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."

(Tuhan menyesal? Hati Tuhan pilu?)

9. KITAB KEJADIAN: Tuhan berfirman di dalam hati.


8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam
hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan
hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang
hidup seperti yang telah Kulakukan.

(Tuhan berfirman di dalam hati? Bagaimana penulis Alkitab bisa tahu?)

10. KITAB YESAYA: Tuhan bersuit.

5:26 Ia akan melambaikan panji-panji kepada bangsa yang dari jauh, dan akan bersuit
memanggil mereka dari ujung bumi; sesungguhnya mereka akan datang dengan segera,
dengan cepat!

7:18 Pada hari itu akan terjadi: TUHAN bersuit memanggil lalat yang ada di ujung anak-anak
sungai Nil, dan memanggil lebah yang ada di tanah Asyur.

(Bagaimana suara suitan Tuhan?)

11. KITAB ZAKHARIA: Tuhan bersiul.

10:8 Aku akan bersiul memanggil mereka dan Aku akan mengumpulkan mereka, sebab Aku
sudah membebaskan mereka, dan jumlah mereka menjadi banyak seperti dahulu.

(Bagaimana bunyi siulan Tuhan?)

12. KITAB YEREMIA: Tuhan mengaum.

25:30. Dan engkau ini, nubuatkanlah segala firman ini kepada mereka. Katakanlah kepada
mereka: TUHAN akan menengking dari tempat tinggi dan memperdengarkan suara-Nya dari
tempat pernaungan-Nya yang kudus; Ia akan mengaum hebat terhadap tempat
penggembalaan-Nya, suatu pekik, seperti yang dipekikkan pengirik-pengirik buah anggur,
terhadap segenap penduduk bumi.

(Kapan Tuhan mengaum? Bagaimana bunyinya?)

13. KITAB YESAYA: Tuhan mencukur.

7:20 Pada hari itu dengan pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat, yakni raja
Asyur, Tuhan akan mencukur kepala dan bulu paha, bahkan pisau itu akan melenyapkan
janggut juga.

(Hah? Tuhan meminjam pisau cukur? Tuhan mencukur kepala dan bulu paha?)
14. KITAB YEREMIA: Tuhan jemu menyesal.

15:6 Engkau sendiri telah menolak Aku, demikianlah firman TUHAN, telah pergi
meninggalkan Aku. Maka Aku mengacungkan tangan-Ku dan membinasakan engkau; Aku
sudah jemu untuk merasa sesal.

(Jemu juga rupanya Tuhan menyesal yah?)

15. KITAB 2 SAMUEL: Tuhan naik kerub.

22:11 Ia mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin.

(Hebat bisa terbang yah?)

16. KITAB YESAYA: Tuhan memekik, mengerang, mengah-mengah, dan megap-


megap.

42:13. TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan
semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-
musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.
42:14. Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku;
sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-
mengah dan megap-megap.

(Bagaimana suara pekikan Tuhan? Bagaimana Tuhan mengerang dan megap-megap?)

17. KITAB HOSEA: Tuhan menyuruh melacur.

3:1. Berfirmanlah Tuhan kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal
dan berzinah, seperti Tuhan juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling
kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis."

(Mungkin pola hidup freesex dasarnya ayat ini yah?)

Dan lain sebagainya.

Keterangan:

**Kitab Keluaran 31:16-17, dapat dikontroversikan dengan firman Allah dalam Al-Qur'an:
QS. 2:255 Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus
mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya, Allah
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah
meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah
Mahatinggi lagi Mahabesar.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
FIRMAN TUHAN DALAM ALQURAN VS BIBEL
(UNIVERSALISME VS RASISME)

Silahkan bandingkan firman Tuhan dalam Alquran dengan Bibel (Alkitab) berikut ini:

FIRMAN TUHAN DALAM ALQURAN

QS. Al-Hujuraat : 13 Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.

FIRMAN TUHAN DALAM BIBEL (ALKITAB)

Kejadian 21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu
karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu,
haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah
yang berasal dari Ishak.

PENJELASAN:

Perhatikan ayat Bibel di atas, bahwa Tuhan secara rasis memberikan predikat
"keturunan" itu hanya kepada keturunan Ishak saja oleh karena ia lahir dari seorang
"nyonya" Sara. Padahal keturunan Abraham tidak hanya berasal dari Ishak saja
tetapi juga dari Ismail dan Midian. Berdasarkan firman Tuhan itu, maka segala hal
yang berkenaan dengan Ismail dan Midian dan semua keturunannya dianggap tidak
penting oleh Tuhan oleh karena Ismail lahir dari seorang "hamba" Hagar, sedangkan
Midian lahir dari seorang "gundik" Ketura. Cukuplah Tuhan hanya berkonsentrasi
mengurusi dan memegang teguh perjanjian dengan Abraham untuk keturunan Ishak
saja.

Berbeda dengan Bibel, Tuhan dalam Alquran memandang semua manusia, apapun
suku dan rasnya, nyonya maupun hamba, adalah sama dan sederajat di sisi Tuhan.
Yang membedakan kemuliaannya ialah ketaqwaannya (bukan dari keturunannya).
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
IDENTIFIKASI AL-QUR'AN TERHADAP INJIL :
KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS

Identifikasi kali ini menyangkut peristiwa kelahiran nabi Yahya as (Yohanes Pembaptis)
dalam laporan Alkitab. Adapun keterangan Al-Qur'an mengenai peristiwa kelahiran Nabi
Yahya as (Yohanes Pembaptis) diuraikan secara singkat berikut ini:

AL-QUR'AN:

3:38. Di sanalah Zakariya berdo'a kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah
aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar
do'a".
3:39. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri
melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang)
dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk
keturunan orang-orang saleh".
3:40. Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku
telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?". Berfirman Allah: "Demikianlah,
Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya".
3:41. Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)".
Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia
selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-
banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".

Berbeda dengan injil-injil Markus, Matius, dan Yohanes, injil Lukas secara khusus
meriwayatkan kelahiran Yohanes Pembaptis berikut ini:

LUKAS:
1:5. Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia
dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan
ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
1:7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah
lanjut umurnya.
1:8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas
keimaman di hadapan Tuhan.
1:9 Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas,
dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
1:10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah
waktu pembakaran ukupan.
1:11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan
mezbah pembakaran ukupan.
1:12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.
1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu
telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu
dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
1:14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita
atas kelahirannya itu.
1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau
minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat
hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada
pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang
layak bagi-Nya."
1:18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan
terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."
1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah
diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini
kepadamu.
1:20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai
kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan
perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
1:21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran,
bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.
1:22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka,
bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat
kepada mereka, sebab ia tetap bisu.

Zakharia, digambarkan dalam injil Lukas, sebagaimana dikutipkan ayat-ayatnya di atas,


adalah seorang imam yang sudah tua bangka, demikian juga dengan istrinya. Tidak ada
kisah lain tentang Zakharia dalam seluruh Perjanjian Baru kecuali keterangan Lukas yang
sebagian ayat-ayatnya dikutipkan di atas. Dan perlu dicatat, bahwa injil Lukas hanya
berbicara tentang masa tua Zakharia untuk meriwayatkan kelahiran Yohanes Pembaptis. Ini
menunjukkan bahwa Zakharia dalam keterangan Lukas adalah orang yang sama dengan
nabi Zakharia yang namanya disandangkan pada sebuah kitab Perjanjian Lama, kitab
Zakharia (baca Zakharia 1:1 dan Nehemia 12:12-22). Namun demikian, tampaknya terdapat
kesalahan fatal dari pengarang Lukas yang menempatkan Zakharia sebagai anggota kaum
keluarga Abia (Lukas 1:5). Seharusnya, Zakharia dari kaum keluarga Ido (Nehemia 12:16),
karena yang berasal dari kaum keluarga Abia adalah Zikhri, nama yang hampir mirip
dengan Zakharia (Nehemia 12:17). Zakharia adalah salah seorang nabi dan rasul Allah bagi
umat Israel.

Kita tentu sangat heran pada kitab Zakharia, kitab ini seharusnya memberi informasi
tentang seluk-beluk nabi Zakharia sebagaimana kebiasaan kitab-kitab Perjanjian Lama
lainnya yang nama-nama tokohnya disandangkan pada nama-nama kitabnya, tetapi kitab ini
justru diam seribu bahasa tentang peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis ini. Kita melihat
kitab Zakharia hanyalah berisi kumpulan "firman Tuhan" dari berbagai sumber yang
dipadukan dan disusun tanpa penyuntingan dan riwayat yang lengkap sehingga sangat tidak
enak untuk dibaca. Hal ini dapat terlihat jelas dalam Zakharia 1:1-6 dimana penyusun kitab
ini tiba-tiba berbicara tentang firman Tuhan kepada nabi Zakharia pada bulan kedelapan
tahun kedua zaman raja Darius tanpa ada keterangan sama sekali tentang masa-masa
sebelum dan ketika Zakharia menjadi seorang nabi. Selanjutnya, Zakharia 1:7-17 tiba-tiba
berbicara tentang firman Tuhan kepada nabi Zakharia tiga bulan kemudian setelah firman
Tuhan yang pertama. Setelah itu, firman-firman Tuhan yang datang kepada nabi Zakharia
tidak lagi disebutkan kapan waktunya, kecuali Zakharia 7:1-7 yang berisi firman Tuhan
kepada nabi Zakharia yang datang pada bulan kesembilan tahun keempat zaman raja
Darius. Selain itu, banyak firman Tuhan yang tidak jelas siapa yang menerimanya, yaitu
Zakharia 9;10;12;13;14, dan terdapat banyak perbedaan redaksi penyampaian firman,
misalnya kata-kata: Datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: (Zakharia 6:9) dan
kata-kata: Firman Tuhan datang kepada Zakharia, bunyinya: (Zakharia 7:8). Kata-kata
yang pertama menunjukkan nabi Zakharialah yang sedang menuturkan bunyi firman Tuhan
yang datang kepadanya, tetapi pada kata-kata yang kedua menunjukkan orang lainlah yang
sedang menuturkan bunyi firman Tuhan yang datang kepada nabi Zakharia. Dan lain
sebagainya. Perbedaan-perbedaan cara penuturan firman Tuhan ini menunjukkan riwayat-
riwayat yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu oleh sang penyusun kitab
Zakharia.

Kini, setelah kita membaca keterangan kitab Lukas dan kitab Zakharia secara tuntas, timbul
pertanyaan, pada zaman siapakah nabi Zakharia mengemban misi kenabiannya?

a. Zaman raja Herodes


b. Zaman raja Darius
c. Kedua-duanya

Kasus-kasus multiple choice seperti di atas jumlahnya ratusan bahkan ribuan dalam
Alkitab. Kita tinggalkan saja kasus tersebut dan kita kembali pada persoalan identifikasi.

Baik Al-Qur'an maupun Lukas sepakat bahwa kelahiran nabi Yahya as (Yohanes
Pembaptis) bermula dari doa nabi Zakharia yang kemudian didengar Tuhan dan dikabulkan
doanya. Nama Yahya (Yohanes Pembaptis) dijelaskan oleh keduanya sebagai nama
pemberian dari Tuhan. Keduanya juga sepakat bahwa nabi Zakharia meminta tanda kepada
Tuhan untuk kehamilan istrinya, dan tanda yang diberikan Tuhan tersebut adalah bahwa nabi
Zakharia tidak dapat berkata-kata atau menjadi bisu. Namun demikian, tanda yang
diterangkan dalam Al-Qur'an dan Lukas sedikit berbeda, yaitu mengenai lamanya nabi
Zakharia menjadi bisu. Jika Al-Qur'an menyatakan tandanya adalah "tidak dapat berkata-
kata dengan manusia selama tiga hari", maka Lukas menyatakan tandanya adalah "tidak
dapat berkata-kata sejak keluar dari Bait Suci sampai Yohanes Pembaptis berusia delapan
hari untuk disunatkan" (Lukas 1:59-64).

KESIMPULAN:

Mengingat tidak ada bukti-bukti literatur lain dalam tradisi Yahudi dan Kristen kecuali yang
diterangkan dalam kitab Lukas di atas tentang peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis ini,
dan mempertimbangkan adanya kontradiksi yang serius antara kitab Zakharia dan kitab
Lukas tentang zaman raja ketika nabi Zakharia mengemban misi kenabiannya, maka dapat
dipastikan bahwa penyusun kitab Lukas mendapat riwayat kelahiran Yohanes Pembaptis ini
dari serpihan-serpihan Injil (Injil yang diterima dan diajarkan Yesus kepada umat Israel)
yang kemudian dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kisah yang enak
dibaca menurut penggubahnya.

Dengan cara yang sama, kita juga dapat mengidentifikasi keterangan dalam Matius 5:17-20
sebagai bagian dari kitab suci Injil yang asli sesuai pernyataan Al-Qur'an dalam QS. 5:46-
47.

Sebagai catatan, jika penyusun kitab Lukas meriwayatkan kelahiran Yohanes Pembaptis
pada zaman raja Herodes, maka pada zaman yang sama, penyusun kitab Matius
meriwayatkan kelahiran Yesus (Matius 2:1). Sedangkan menurut Lukas, kelahiran Yesus
terjadi pada zaman kaisar Agustus (Lukas 2:1-7). Mana yang benar?

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
IDENTIFIKASI AL-QUR'AN TERHADAP TAURAT : PENCIPTAAN
LANGIT DAN BUMI

Tujuh kali Allah swt dalam Al-Qur'an menegaskan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa (= hari di sisi Allah, bukan hari menurut perhitungan manusia) yaitu: QS.
7:54, 10:3, 11:7, 25:59, 32:4, 50:38, dan 57:4.

Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.1 (QS. 50:38)

Adapun penjabaran penciptaan tersebut dapat dilihat pada ayat-ayat: QS. 41:9-12.
Sebelum masa penciptaan tersebut, Al-Qur'an menjelaskan bahwa langit dan bumi
keduanya dahulu merupakan suatu yang padu (QS. 21:30).

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman? (QS. 21:30)

Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam
dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (Yang bersifat) demikian itu adalah
Rabb semesta alam". (QS. 41:9)

Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya
dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
(QS. 41:10)

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,
lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan
suka hati". (QS. 41:11)

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. 41:12)

Sampai di sini kita tidak menemukan persoalan yang mencolok dalam Al-Qur'an kecuali
dugaan kontradiksi yang dibuat-buat antara lamanya waktu penciptaan selama enam masa
dengan penjabaran penciptaannya yang diduga berjumlah delapan masa. Dugaan
kontradiksi ini menjadi tidak ada jika kita memahami QS. 41:9-12 sebagai penjabaran
penciptaan dari QS. 7:54, 10:3, 11:7, 25:59, 32:4, 50:38, dan 57:4. Ringkasnya,
penciptaan bumi beserta isinya selama empat masa dan dilanjutkan dengan penciptaan
langit selama dua masa.

Namun demikian, dugaan kontradiksi itu bisa menjadi kontradiksi, jika sumber
kepengarangan dari ayat-ayat Al-Qur'an yang diduga saling kontradiktif tersebut berasal
dari sumber-sumber kepengarangan yang berbeda. Kenyataannya, sumber kepengarangan
Al-Qur'an adalah satu, yakni (kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada) nabi
Muhammad saw. Tidak ada satu bukti/kajian pun yang memungkinkan Al-Qur'an tersusun
dari riwayat-riwayat yang berbeda-beda. Di sinilah fungsi dari olah-pikir Al-Qur'an untuk
menjawab segala persoalan.

Selanjutnya, setelah langit dan bumi sempurna diciptakan, barulah Allah swt menciptakan
manusia pertama, Adam, sebagaimana keterangan Al-Qur'an berikut ini:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui." (QS. 2:30)

Sekarang, marilah kita selidiki ayat-ayat Alkitab tentang penciptaan langit dan bumi dalam
Kitab Kejadian berikut ini (cetak merah ditambahkan):

1:1. Pada mulanya ELOHIM menciptakan langit dan bumi.


1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh
ELOHIM melayang-layang di atas permukaan air.
1:3. Berfirmanlah ELOHIM: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan ELOHIM menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan
jadilah pagi, itulah hari pertama.
1:6. Berfirmanlah ELOHIM: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air
dari air."
1:7 Maka ELOHIM menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah
cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
1:8 Lalu ELOHIM menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari kedua.
1:9. Berfirmanlah ELOHIM: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada
satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
1:10 Lalu ELOHIM menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut.
ELOHIM melihat bahwa semuanya itu baik.
1:11 Berfirmanlah ELOHIM: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-
tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang
berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang
berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. ELOHIM
melihat bahwa semuanya itu baik.
1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
1:14. Berfirmanlah ELOHIM: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk
memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang
menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi."
Dan jadilah demikian.
1:16 Maka ELOHIM menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih
besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan
menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 ELOHIM menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap.
ELOHIM melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
1:20. Berfirmanlah ELOHIM: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan
hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
1:21 Maka ELOHIM menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis
makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang
bersayap. ELOHIM melihat bahwa semuanya itu baik.
1:22 Lalu ELOHIM memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan
bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di
bumi bertambah banyak."
1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
1:24. Berfirmanlah ELOHIM: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang
hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.
1:25 ELOHIM menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala
jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:26. Berfirmanlah ELOHIM: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka ELOHIM menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
ELOHIM diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 ELOHIM memberkati mereka, lalu ELOHIM berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang
yang merayap di bumi."
1:29. Berfirmanlah ELOHIM: "Lihatlah, ANI memberikan kepadamu segala tumbuh-
tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji;
itulah akan menjadi makananmu.
1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang
merayap di bumi, yang bernyawa, ANI berikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi
makanannya." Dan jadilah demikian.
1:31. Maka ELOHIM melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

2:1. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.


2:2 Ketika ELOHIM pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu,
berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu ELOHIM memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari
itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:4. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika JAHWEH
ELOHIM menjadikan bumi dan langit, --
2:5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang,
sebab JAHWEH ELOHIM belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk
mengusahakan tanah itu;
2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu--
2:7 ketika itulah JAHWEH ELOHIM membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.

Tidak diragukan lagi, bahwa ayat-ayat Alkitab di atas sekurang-kurangnya berasal dari dua
sumber yang berbeda, yaitu: Kejadian 1:1-31; 2:1-3 yang berasal dari sumber P, dan
Kejadian 2:4-7 yang berasal dari sumber J.2

Dari catatan-catatan kedua sumber tersebut terdapat kontradiksi yang sangat serius, yaitu:

1. Kejadian 1:11-13 (sumber P) VS Kejadian 2:5 (sumber J).


2. Kejadian 1:26-29 (sumber P) VS Kejadian 2:7 (sumber J).

Selain itu masih terdapat kontradiksi yang cukup serius antara Kejadian 1:3-5 dan Kejadian
1:14-19 dengan ilmu pengetahuan modern. Menurut Alkitab, Tuhan menciptakan matahari
dan bulan beserta benda-benda angkasa lainnya pada hari ketiga, sementara itu Alkitab
sendiri mencatat bahwa siang dan malam sudah diciptakan pada hari pertama. Padahal,
menurut ilmu pengetahuan modern, timbulnya siang dan malam di bumi disebabkan oleh
adanya matahari. Jadi, matahari dulu, baru timbul siang dan malam, bukan sebaliknya,
Alkitab mencatat siang dan malam dulu, baru matahari ada. Selanjutnya, Alkitab (Kejadian
1:6-8) juga mencatat bahwa langit diciptakan dari wahana air (dzat cair). Tentu saja secara
ilmiah ini tidak logis karena yang bertebaran di angkasa adalah dzat-dzat gas.
Dengan demikian, maka dapat dipastikan dengan jelas, sejelas siang, bahwa penjabaran
penciptaan langit dan bumi dalam ayat-ayat Alkitab di atas sebenarnya merupakan redaksi
dari pengarang sumber P dengan segala keterbatasan wawasannya pada waktu
mengarangnya. Sementara itu, kita tidak bisa mengetahui penjabaran penciptaan menurut
sumber J, oleh karena ayat-ayatnya sudah dipotong dan diganti dengan penjabaran dari
sumber P oleh penyusun kitab Kejadian.3

Maksud dari penyusun kitab Kejadian mungkin baik, ia berusaha memadukan sumber-
sumber yang berbeda pada waktu itu tanpa merubah teks asli dari masing-masing sumber
pembentuk kitab Kejadian kecuali ia harus memotong beberapa bagian dari sumber J
dengan maksud untuk menghindari perbedaan riwayat yang sangat mencolok. Sayangnya,
kemajuan teknologi tidak bisa mempertahankan "kebenaran" riwayat-riwayat tersebut,
justru sebaliknya, kemajuan teknologi malah mencemooh riwayat-riwayat tersebut.

KESIMPULAN:

Dari catatan Al-Qur'an dan Alkitab di atas sekurang-kurangnya kita dapat menarik
kesimpulan:

1. Al-Qur'an mencatat bahwa dahulunya langit itu merupakan asap (gas), sementara Alkitab
mencatat bahwa langit itu dahulunya merupakan air (sumber P).

2. Al-Qur'an mencatat bahwa Tuhan menciptakan langit dalam dua hari, sementara Alkitab
mencatat bahwa Tuhan menciptakan langit pada hari kedua (sumber P).

3. Al-Qur'an mencatat bahwa keadaan bumi sudah sempurna sebelum manusia pertama
(Adam) diciptakan, sementara Alkitab mencatat bahwa keadaan bumi baru sempurna
setelah turunnya hujan dan manusia diciptakan untuk mengusahakannya (sumber J).

Atas dasar itu, dan mengingat kontradiksi-kotradiksi yang sangat serius antara sumber-
sumber yang membentuk kitab Kejadian, termasuk juga kontradiksi antara sumber P
dengan ilmu pengetahuan modern, maka ayat-ayat Taurat yang asli tentang penciptaan
langit dan bumi sekurang-kurangnya mendekati redaksi berikut ini:

"Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari. Allah menciptakan bumi beserta
isinya dalam empat hari dan menciptakan langit dalam dua hari. Kemudian Allah
menciptakan manusia dari tanah untuk dijadikan sebagai penguasa di bumi." 4

Keterangan:

1. "...Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan". Ayat Al-Qur'an ini selain menjelaskan tentang
waktu penciptaan langit dan bumi selama enam hari, sekaligus juga merupakan bantahan
atas pernyataan Alkitab yang menyatakan bahwa Tuhan harus beristirahat pada hari ketujuh
setelah enam hari menciptakan langit dan bumi (Kejadian 2:2-3).

2. Para sarjana alkitabiah di Amerika Serikat mengelompokkan sumber-sumber utama


pembentuk Pentateuch sebagai J, E, P, dan D disamping catatan-catatan editorial dari
penyusun Pentateuch (DR. Jerald F. Dirks: Salib di Bulan Sabit, 2003).

3. Penyusunan kitab Kejadian dari berbagai riwayat/sumber ini dilakukan berabad-abad


kemudian setelah kematian Musa. Hal ini dapat kita lihat dari catatan penyusun kitab
Kejadian sendiri, antara lain, dalam Kejadian 22:14 disebutkan bahwa gunung Moria
dinamai dengan gunung Tuhan, padahal nama itu baru dipakai setelah pembangunan kuil
dimulai yaitu jauh setelah jaman Musa (2 Tawarikh 3:1). Selain itu, dalam Kejadian 14:14
dikisahkan bahwa Abraham mengejar musuh-musuhnya hingga kota Dan, padahal nama ini
baru dipakai jauh setelah kematian Yosua bin Nun, pembantu Musa, sedang nama aslinya
adalah Lais (Hakim-hakim 18:29). Selanjutnya, dalam Kejadian 36:31 disebutkan, "Inilah
raja-raja yang memerintah di tanah Edom, sebelum ada seorang raja yang memerintah
atas orang Israel." Tidak diragukan lagi, bahwa penyusun kitab ini berbicara tentang raja-
raja yang memerintah orang-orang Edom sebelum ditaklukkan oleh Daud (2 Samuel 8:14).
Dan lain sebagainya.

4. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an, segolongan orang-orang Yahudi memiliki


kebiasaan buruk merubah-rubah firman Allah semaunya sendiri dan mengajarkannya
kepada orang lain dengan mengatakan bahwa apa yang mereka ajarkan itu benar-benar
dari Allah, padahal karangan mereka sendiri. Ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan
kebiasaan buruk orang-orang Yahudi ini adalah: QS. 2:75-79; 4:46; 5:13; dan 6:91.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AL-QUR'AN MENGIDENTIFIKASI ROH KUDUS
DALAM ALKITAB
Ada beberapa pengertian berkenaan dengan kata-kata Roh Kudus di dalam Alkitab. Melalui
Al-Qur'an, beberapa pengertian Roh Kudus tersebut diuraikan secara singkat di bawah ini.

1. Roh Kudus berarti hikmah.

Hai Yahya (Yohanes Pembaptis), ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.
Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, (Al-Qur'an 19:12)

Sebab ia (Yohanes Pembaptis) akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum
anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim
ibunya; (Lukas 1:15)

Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya
(Yohanes Pembaptis) dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, (Lukas 1:41)

Dengan mengontraskan ayat Al-Qur'an dan kedua ayat Lukas di atas, maka dapat
dipastikan bahwa yang dimaksud dengan Roh Kudus dalam ayat-ayat Lukas di atas adalah
hikmah, karena jika Roh Kudus di atas diterjemahkan sebagai salah satu substansi Trinitas,
maka pengertian ayat-ayat Lukas di atas menjadi kacau dan mustahil.

2. Roh Kudus berarti malaikat Jibril (Gabriel).

Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah
menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-
orang yang beriman. (Al-Qur'an 2:97)

Katakanlah: "Roh Kudus (Jibril) menurunkan Al Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar,
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta
kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Al-Qur'an 16:102)

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di
Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang
bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. (Lukas 1:26-27)
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan
dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai
suami isteri. (Matius 1:18)

Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya,
melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (Markus 3:29)

Dengan mengontraskan kedua ayat Al-Qur'an di atas, maka kita dapatkan bahwa Roh
Kudus adalah malaikat Jibril (Gabriel), demikian juga dengan mengontraskan ayat Lukas
dan Matius di atas, kita dapatkan juga bahwa Roh Kudus adalah malaikat Jibril.
Selanjutnya, dengan mengontraskan QS. 2:97 dan Markus 3:29, kita juga mendapatkan
persamaan bahwa Roh Kudus adalah malaikat Jibril.

3. Roh Kudus berarti Nabi Muhammad saw.

Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israel, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat
dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada
mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang
nyata". (Al-Qur'an 61:6)

tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah
yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan
semua yang telah Kukatakan kepadamu....Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu:
Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur
itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia
kepadamu. (Yohanes 14:26; 16:7)

Dengan mengontraskan ayat Al-Qur'an dan kedua ayat Yohanes di atas, dan dengan
memperhatikan kata-kata Yesus yang menyatakan bahwa "jika Yesus tidak pergi,
Penghibur/Roh Kudus tidak akan datang kepadamu, tetapi jika Yesus pergi,
Penghibur/Roh Kudus akan diutus kepadamu", maka kita mendapatkan persamaan bahwa
Roh Kudus tidak lain adalah Nabi Muhammad saw, karena jika yang dimaksud dengan Roh
Kudus tersebut adalah salah satu substansi Trinitas, maka hal ini mustahil, karena Tuhan
telah ada sebelum dunia ini ada, dan jika Roh Kudus ini dikaitkan dengan malaikat Jibril, hal
ini juga mustahil, karena malaikat Jibril/Roh Kudus telah datang sebelumnya misalnya ketika
memberi kabar kelahiran Yesus kepada Maria, ibunda Yesus (Matius 1:18 dan Lukas 1:26-
27).

Demikianlah beberapa pengertian Roh Kudus dalam Alkitab melalui Al-Qur'an.


Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
INJIL ATAU BULLSHIT?
Secara harfiah, arti kata Ibrani
Injil* adalah kabar gembira. Beberapa waktu yang lalu, para sarjana alkitabiah1 di United
States of America berhasil merekonstruksi peristiwa bersejarah berupa kronologi waktu
kompilasi kitab-kitab kanonik yang konon dinamakan Injil. Rekonstruksi tersebut secara
ringkas diikhtisarkan sebagai berikut:

Kitab Kanonik Waktu Kompilasi

Markus 65-85 M2

Matius 80-90 M3

Lukas 80-110 M4

Yohanes 85-115 M5

Yesus, yang konon menjadi actor utama dalam kitab-kitab tersebut, hidup tidak lebih dari
tahun 36 M. Asumsi ini didasarkan pada kurun waktu Pontius Pilatus menjadi pejabat
gubernur Yudaea dari tahun 26 hingga 36 M.6 Pontius Pilatus konon menyerahkan Yesus
kepada orang-orang Yahudi untuk disalibkan.7

Dengan mengasumsikan bahwa Yesus disalib pada pertengahan masa pemerintahan


Pontius Pilatus, atau sekitar tahun 30 M, bahwa waktu kompilasi Kitab Markus sekitar tahun
75 M, dan bahwa waktu kompilasi Kitab Yohanes sekitar tahun 100 M, maka terdapat kurun
waktu kira-kira 45 tahun antara waktu penyaliban Yesus dan waktu kompilasi-awal Injil
atau kira-kira 70 tahun antara waktu penyaliban Yesus dan waktu kompilasi-akhir Injil.

Bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga setelah penyalibannya,8 sama
sekali tidak dapat dijadikan patokan untuk menghitung kurun waktu kompilasi Injil, oleh
karena dasar "kebangkitan-kembali Yesus" ini bukan didasarkan pada apa yang dinamakan
fakta ilmiah, tetapi didasarkan pada ayat-ayat yang termaktub di dalam Injil. Bahkan,
secara mengejutkan, beberapa kitab apokrif9 justru membantah tegas penyaliban Yesus,
yang berarti tidak ada peristiwa "kebangkitan-kembali Yesus". Karenanya, satu-satunya
cara penghitungan kurun waktu kompilasi Injil yang paling tepat adalah dengan
menghitungnya dari peristiwa penyaliban yang konon dialami oleh Yesus ini.
Berkenaan dengan waktu kompilasi keempat kitab kanonik, yang diduga umat Kristen
sebagai Injil, maka ayat-ayat kitab kanonik berikut ini, yang secara khusus berbicara
tentang Injil, patut dipertanyakan:

Kitab Markus:

1:14-15 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah
kepada Injil!"

1:38-39 Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan,
supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu
pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka
dan mengusir setan-setan.

3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya
memberitakan Injil

8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan
menyelamatkannya.

10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku
dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan,
ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,

13:10 Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.

14:9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia,
apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada
segala makhluk.

16:20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja
dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Kitab Matius:

4:23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan
memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di
antara bangsa itu.
9:35. Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-
rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit
dan kelemahan.

11:1. Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana
untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi
semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

26:13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh
dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Kitab Lukas:

4:43-44 Tetapi Ia (Yesus) berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Dan Ia memberitakan
Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

8:1. Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke
desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan
Dia,

9:6 Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil
dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

20:1. Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan
Injil, datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke situ,

PERTANYAAN:

Setelah memperhatikan ayat-ayat Injil di atas dan menimbang kronologi waktu kompilasi
Injil, maka:

1. Injil yang bagaimanakah yang diajarkan Yesus kepada manusia pada masa
itu? Bagaimana bentuknya?

2. Mengapakah Injil, yang diklaim umat Kristen sebagai Kitab Tuhan, harus ditunggu
kedatangannya selama kurun waktu kira-kira 45 hingga 70 tahun setelah kepergian Yesus
dari dunia?
3. Bagaimanakah aktivitas keagamaan murid-murid dan para pengikut Yesus sebelum
disusunnya Injil? Kitab apakah yang mereka pakai sebagai pedoman aktivitas
keagamaan?

Ketiga pertanyaan berstruktur di atas, harus dapat dijelaskan secara logis dan memuaskan
oleh umat Kristen berkenaan dengan klaim mereka terhadap keempat kitab kanonik yang
diduga sebagai Injil. Jika tidak, maka keempat kitab kanonik: Markus, Matius, Lukas, dan
Yohanes, patut mendapat predikat bullshit (lie).10

Persoalan-persoalan di atas menjadi semakin kacau dan rumit, oleh karena Paulus Tarsus
dalam suratnya yang ke-4 kepada orang-orang di Galatia, mengaku telah menerima Injil
bukan dari manusia, tetapi melalui penampakan Yesus secara langsung:

1:11-12 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang


kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan
bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan
Yesus Kristus.

Kontroversi:

*Umat Islam berkeyakinan bahwa salah satu kitab suci yang secara khusus diturunkan Allah
kepada Nabi 'Isa as untuk disampaikan kepada Bani Israel adalah Injil. Sementara itu,
umat Kristen beranggapan, bahwa yang dimaksud dengan Injil adalah empat kitab --dari
45 kitab lebih-- yang menjadi canon Perjanjian Baru yaitu Markus, Matius, Lukas, dan
Yohanes. Klaim mereka didasarkan pada pernyataan pengantar Markus:

1:1. Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.

Nama kitabnya boleh jadi sama, akan tetapi substansinya yang berbeda, Islam
berpandangan bahwa Injil yang diajarkan Yesus kepada umat Israel adalah sebuah kitab
suci, itulah yang disebut Kitab Suci Injil, tetapi Kristen berpandangan bahwa yang dimaksud
dengan Kitab Injil adalah keempat kitab injil kanonik. Kalau begitu, Injil yang bagaimanakah
yang diajarkan oleh Yesus kepada umat Israel? Bagaimana bentuknya?

Catatan:

Penulisan inisial I pada kata Injil baik dalam Markus 1:1, Galatia 1:11, maupun dalam
ayat-ayat kitab kanonik yang konteksnya dinisbahkan ke mulut Yesus, adalah dengan
huruf besar. Ini menunjukkan bahwa kata Injil dalam ayat-ayat tersebut tidak dapat
diterjemahkan secara harfiah sebagai kabar gembira, tetapi ia bermakna sebagai sebuah
kitab.

Keterangan:

1. Harus dibedakan pengertian antara "sarjana alkitabiah" dan "penganut Kristen". Seorang "sarjana alkitabiah" belum tentu
seorang penganut Kristen, demikian pula sebaliknya, seorang "penganut Kristen" belum tentu seorang sarjana alkitabiah.
2. A) Duncan GB (1971) B) Davies JN (1929a) C) Moffat J (1929) D) Sundberg AC (1971) E) Pherigo LP (1971) F) Asimov I
(1969) G) Mack BL (1996) H) Nineham DE (1973) I) Leon Dufour X (1983)
3. A) Duncan GB (1971) B) Sundberg AC (1971) C) Kee HC (1971) D) Leon Dufour X (1983) E) Mack BL (1996) F) Fenton
JC (1973)
4. A) Mack BL (1996) B) Asimov I (1969) C) Duncan GB (1971) D) Baird W (1971) E) Sunberg AC (1971)
5. A) Mack BL (1996) B) Duncan GB (1971) C) Shepherd MH (1971) D) Leon Dufour X (1983)
6. A) Josephus F (1988) B) Asimov I (1969) C) Baird W (1971) D) Duncan GB (1971) E) Leon Dufour X (1983)
7. Markus 15:15; Matius 27:26; Lukas 23:25; Yohanes 19:16
8. Markus 16:6; Matius 28:6; Lukas 24:6; Yohanes 20:9
9. Kitab-kitab apokrif Perjanjian Baru yang secara tegas membantah penyaliban Yesus: Barnabas, Dua Kitab Jeus, Wahyu
Petrus, Risalah Kedua Set Agung, dan Perbuatan-Perbuatan Yohanes. Kitab-kitab ini merupakan bagian dari 41 kitab apokrif
yang dikompilasikan dari sumber-sumber: A) Platt RH, Brett JA (eds) B) Cameron R (1982) C) Pagels E (1979) D) Robinson
JM (1990) E) Hennecke E, Schneemelcher W, Wilson RM (1963)
10. Mack BL (1996)

Rujukan:

- Asimov I (1968): Asimov's Guide to the Bible: Volume II. The New Testament. New York, Avon Books.
- Baird W (1971): The gospel according to Luke. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume
Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Cameron R (1982): The Other Gospels: Non-Canonical Gospel Texts. Philadelphia, The Westminster Press.
- Davies JN (1929a): Mark. Dalam Eiselen FC, Lewis E, Downey DG (1929): The Abingdon Bible Commentary. New
York, Abingdon-Cokesbury Press.
- Duncan GB (1971): Chronology. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary on the
Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Fenton JC (1973): Saint Matthew. Baltimore, Penguin Books.
- Hennecke E, Schneemelcher W, Wilson RM (1963): New Testament Apocrypha. Volume I. Gospels and Related
Writings. Philadelphia, The Westminster Press.
- Josephus F (1988): Jewish Antiquities. Dalam Majer PL (trans.): Josephus: The Essential Writings. A Condensation
of Jewish Antiquities and The Jewish War. Grand Rapids, Kregel Publications.
- Kee HC (1971): The gospel according to Matthew. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume
Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Leon Dufour X (1983): Dictionary of the New Testament. San Francisco, Harper & Row.
- Mack BL (1996): Who Wrote The New Testament?: The Making of the Christian Myth. San Francisco, Harper.
- Moffat J (1929): The formation of the New Testament. Dalam Eiselen FC, Lewis E, Downey DG (1929): The Abingdon
Bible Commentary. New York, Abingdon-Cokesbury Press.
- Nineham DE (1973): Saint Mark. Baltimore, Penguin Books.
- Pagels E (1979): The Gnostic Gospels. New York, Random House.
- Pherigo LP (1971): The gospel according to Mark. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume
Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Platt RH, Brett JA (eds): The Lost Books of the Bible and The Forgotten Books of Eden. New York, The World
Publishing Co.
- Robinson JM (1990): The Nag Hamadi Library in English. San Francisco, Harper. Nag Hamadi, sebuah wilayah di
Mesir, adalah tempat ditemukannya berbagai kitab apokrif dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan erat dengan
gereja Kristen awal (penggalian tahun 1945).
- Shepherd MH (1971): The gospel according to John. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume
Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Sundberg AC (1971): The making of the New Testament canon. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-
Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
INTISARI AJARAN KRISTEN (DOKTRIN
PAULUS)
Orang Kristen

mungkin tidak tahu kalau sebenarnya keyakinan dan kebanggaan mereka pada agama
Kristen bersumber pada empat doktrin Paulus yang senantiasa dipropagandakan
(diiklankan) oleh para misionaris Kristen, berikut ini:

DOKTRIN PAULUS 1: Dosa Waris.

Paulus mendoktrin manusia bahwa semua manusia memiliki dosa yang merupakan dosa
warisan dari Adam. Berikut pernyataan Paulus:

Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Adam), dan
oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena
semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12)

Pernyataan Paulus bahwa "semua orang telah berbuat dosa" bertentangan dengan
pernyataan Yesus berikut ini:

Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak
itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang
seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. (Markus 10:14 - Lihat juga Matius 19:14)

Menurut Yesus, anak-anak adalah pemilik kerajaan Allah/surga, ini berarti keadaan mereka
suci atau tidak memiliki dosa.1

DOKTRIN PAULUS 2: Penebus Dosa.

Paulus mendoktrin manusia bahwa oleh karena dosa warisan dari Adam tersebut, maka
konon kematian Yesus di tiang salib merupakan cinta-kasih Yesus kepada manusia untuk
menebus manusia dari kutuk hukum Taurat sekaligus untuk menebus dosa-dosa manusia
dan menyelamatkan manusia dari murka Allah. Berikut pernyataan Paulus:
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan
oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. (Roma 5:8-9)

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena
kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia
3:13)

Ingat kembali pernyataan Yesus dalam Markus 10:14 dan Matius 19:14 sebagaimana
dikutip ayatnya di atas yang menyatakan bahwa anak-anak adalah pemilik kerajaan
Allah/surga, yang berarti keadaan mereka suci tanpa dosa, sehingga doktrin penyaliban
Yesus untuk menebus dosa-dosa manusia sudah barang tentu bertentangan dengan
pernyataan Yesus tersebut. Lebih jauh, Yesus juga berkata bahwa dia akan membalas
setiap orang menurut perbuatannya:

Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-
Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (Matius
16:27)

DOKTRIN PAULUS 3: Yesus Tuhan.

Paulus juga mendoktrin manusia bahwa Yesus adalah Tuhan. Konon, dengan hanya
meyakini Yesus sebagai Tuhan yang telah bangkit dari antara orang mati, maka manusia
akan diselamatkan. Demikian pernyataan Paulus:

namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal
segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus,
yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus
8:6)

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu
akan diselamatkan. (Roma 10:9)

DOKTRIN PAULUS 4: Hukum Taurat Batal.

Doktrin inilah yang paling mendasar dalam ajaran Paulus yang kemudian melahirkan doktrin-
doktrin turunan dalam agama Kristen. Bahwa Paulus ingin sekali menciptakan ajaran baru
yang berlaku universal dengan membuat klaim-klaim seolah-olah apa yang disampaikannya
adalah perintah dari Tuhan Yesus. Untuk mendukung klaim-klaimnya itu Paulus membuat
cerita bahwa dia telah bertemu dan diutus oleh Yesus melalui suatu penampakan Yesus
kepadanya:

Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu
bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan
manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus
Kristus. (Galatia 1:11-12)

Cerita Paulus di atas sengaja diciptakannya untuk melegitimasi (mengesahkan) klaim-


klaimnya yang lain. Misalnya, Paulus tahu bahwa hukum Taurat itu berlaku hanya untuk umat
Israel dan pengutusan Yesus di Israel hanyalah untuk menegakkan kembali dan
menyempurnakan hukum Taurat, tetapi dia juga sadar bahwa dirinya bukanlah seorang
israel, karenanya Paulus merasa perlu membuat ajaran baru yang berlaku secara universal
dengan tetap mengambil sosok Yesus sebagai tokoh inti dari ajarannya. Salah satu ajaran
Paulus yang kontroversial adalah penolakannya terhadap seluruh hukum Taurat dan
mengatakannya bahwa kematian Yesus di tiang salib adalah untuk membatalkan hukum
Taurat yang dianggapnya sebagai kutukan:

sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia
baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (Efesus 2:15)

Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum
Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah
percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus
dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang
dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16)

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena
kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia
3:13)

Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib
melakukan seluruh hukum Taurat. Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan
kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. (Galatia 5:3-4)

CATATAN:

Apabila kita membaca ajaran-ajaran Yesus dalam Alkitab, maka ajaran-ajaran


Paulus khususnya Doktrin Paulus 3 dan 4 di atas menjadi sangat menggelikan, karena
hukum Taurat yang dibatalkan oleh Paulus tersebut justru diwajibkan oleh Yesus kepada
seluruh umat Israel untuk dilaksanakan sampai hari kiamat. Dalam hal ini Yesus berkata
tentang hukum Taurat:

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. (Matius 5:17)

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya
terjadi. (Matius 5:18)

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang
paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat
yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan
mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang
tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19)

Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup
keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:20)

Jika kita benar-benar meyakini pernyataan Yesus di atas, maka:

- Yesus sama sekali bukan Tuhan, karena di dalam Taurat dan kitab para nabi dikatakan
bahwa tidak ada tuhan selain Allah (Ulangan 4:35; 6:4; 32:39; 2 Samuel 7:22; Mazmur
86:8-12; 1 Raja-raja 8:22-23; Yesaya 40:25; 43:10-11; 44:6; 45:5-6; 46:9). Demikian juga
dengan pernyataan Yesus sendiri yang menyatakan bahwa dia hanyalah seorang utusan
Tuhan (Markus 9:37; 12:29; Matius 10:5-6; 15:24; Yohanes 5:24,30; 17:3). Yesus hanyalah
seorang manusia biasa ciptaan Tuhan (Markus 16:19; Matius 11:25; 24:36; Lukas 10:21;
Yohanes 5:30; 10:29; 14:28; Kisah Para Rasul 7:55).

- Yesus sama sekali bukan orang yang disalib oleh orang-orang Yahudi, karena di dalam
Taurat dikatakan bahwa orang yang disalib adalah orang yang terkutuk di mata Tuhan
(Ulangan 21:22-23). Pastilah orang tersebut adalah orang terkutuk, bukan orang suci
seperti Yesus.2

Keterangan:

1. Ajaran Paulus tentang dosa waris ini sangat bertentangan dengan ajaran Perjanjian Lama
yang mengajarkan bahwa setiap orang akan memikul beban amal perbuatannya masing-
masing, tidak ada limpahan/warisan dosa dari siapapun (Ulangan 24:16; Yehezkiel 18:20;
Yeremia 31:29-30; 2 Tawarikh 25:4), padahal doktrin Paulus ini justru bersumber dari kisah
dosa Adam dalam Perjanjian Lama (Kejadian 3;1-19). Aneh kan?

2. Orang-orang Yahudi menuduh Yesus sebagai orang terkutuk, pendusta, dan nabi palsu
yang lahir dari perempuan pezina. Karenanya, mereka bersikukuh untuk menyalibkan Yesus
sesuai perintah hukum Taurat (Ulangan 21:22-23). Faktanya, Yesus adalah nabi Allah,
bukan orang terkutuk yang mati di tiang salib itu. Persoalan bahwa para pengarang injil
kanonik menyebut nama Yesus dalam peristiwa penyaliban, itu adalah persoalan lain,
karena beberapa pengarang injil apokrif malah membantah dengan tegas bahwa orang
yang disalib itu sama sekali bukan Yesus!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
JIPLAK-MENJIPLAK DALAM ALKITAB

KITAB 2 RAJA-RAJA: KITAB YESAYA:


36:1. Maka dalam tahun keempat belas zaman
raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur,
menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda,
lalu merebutnya.
36:2 Raja Asyur mengutus juru minuman agung
dari Lakhis ke Yerusalem kepada raja Hizkia
disertai suatu tentara yang besar. Ia mengambil
18:13 Dalam tahun keempat belas zaman raja tempat dekat saluran kolam atas di jalan raya
Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang pada Padang Tukang Penatu.
segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu 36:3 Keluarlah mendapatkan dia Elyakim bin
merebutnya. Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara,
18:17. Sesudah itu raja Asyur mengirim panglima, serta Yoab bin Asaf, bendahara negara.
kepala istana dan juru minuman agung dari Lakhis 36:4 Lalu berkatalah juru minuman agung kepada
kepada raja Hizkia di Yerusalem disertai suatu mereka: "Baiklah katakan kepada Hizkia:
tentara yang besar. Mereka maju dan sampai ke Beginilah kata raja agung, raja Asyur:
Yerusalem. Setelah mereka maju dan sampai di Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini?
situ, mereka mengambil tempat dekat saluran 36:5 Kaukira bahwa hanya ucapan bibir saja
kolam atas yang di jalan raja pada Padang Tukang dapat merupakan rencana dan kekuatan untuk
Penatu. perang! Sekarang, kepada siapa engkau berharap,
18:18 Dan ketika mereka memanggil-manggil maka engkau memberontak terhadap aku?
kepada raja, keluarlah mendapatkan mereka 36:6 Sesungguhnya, engkau berharap kepada
Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna,
tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu
panitera negara, serta Yoah bin Asaf, bendahara
Mesir, yang akan menusuk dan menembus tangan
negara.
18:19 Lalu berkatalah juru minuman agung kepada orang yang bertopang kepadanya. Begitulah
mereka: "Baiklah katakan kepada Hizkia: keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang
Beginilah kata raja agung, raja Asyur: yang berharap kepadanya.
Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini? 36:7 Dan apabila engkau berkata kepadaku:
18:20 Kaukira bahwa hanya ucapan bibir saja Kami berharap kepada TUHAN, Allah kami, --
dapat merupakan siasat dan kekuatan untuk bukankah Dia itu yang bukit-bukit pengorbanan-
perang! Sekarang, kepada siapa engkau berharap, Nya dan mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan
maka engkau memberontak terhadap aku? oleh Hizkia sambil berkata kepada Yehuda dan
18:21 Sesungguhnya, engkau berharap kepada Yerusalem: Di depan mezbah inilah kamu harus
tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, sujud menyembah!
yang akan menusuk dan menembus tangan orang 36:8 Maka sekarang, baiklah bertaruh dengan
yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan tuanku, raja Asyur: Aku akan memberikan dua
Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang ribu ekor kuda kepadamu, jika engkau sanggup
berharap kepadanya. memberikan dari pihakmu orang-orang yang
18:22 Dan apabila kamu berkata kepadaku: Kami mengendarainya.
berharap kepada TUHAN, Allah kami, -- 36:9 Bagaimanakah mungkin engkau memukul
bukankah Dia itu yang bukit-bukit pengorbanan- mundur satu orang perwira tuanku yang paling
Nya dan mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan kecil? Padahal engkau berharap kepada Mesir
oleh Hizkia sambil berkata kepada Yehuda dan dalam hal kereta dan orang-orang berkuda!
Yerusalem: Di depan mezbah yang di Yerusalem 36:10 Sekarangpun, adakah di luar kehendak
inilah kamu harus sujud menyembah!
TUHAN aku maju melawan negeri ini untuk
18:23 Maka sekarang, baiklah bertaruh dengan
memusnahkannya? TUHAN telah berfirman
tuanku, raja Asyur: Aku akan memberikan dua
kepadaku: Majulah menyerang negeri itu dan
ribu ekor kuda kepadamu, jika engkau sanggup
memberikan dari pihakmu orang-orang yang musnahkanlah itu!"
mengendarainya. 36:11. Lalu berkatalah Elyakim, Sebna dan Yoah
18:24 Bagaimanakah mungkin engkau memukul kepada juru minuman agung: "Silakan berbicara
mundur satu orang perwira tuanku yang paling dalam bahasa Aram kepada hamba-hambamu ini,
kecil? Padahal engkau berharap kepada Mesir sebab kami mengerti; tetapi janganlah berbicara
dalam hal kereta dan orang-orang berkuda! dengan kami dalam bahasa Yehuda sambil
18:25 Sekarangpun, adakah di luar kehendak didengar oleh rakyat yang ada di atas tembok."
TUHAN aku maju melawan tempat ini untuk 36:12 Tetapi juru minuman agung berkata:
memusnahkannya? TUHAN telah berfirman "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan
kepadaku: Majulah menyerang negeri itu dan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan
musnahkanlah itu!" kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-
18:26 Lalu berkatalah Elyakim bin Hilkia, Sebna orang yang duduk di atas tembok, yang memakan
dan Yoah kepada juru minuman agung: "Silakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-
berbicara dalam bahasa Aram kepada hamba- sama dengan kamu?"
hambamu ini, sebab kami mengerti; tetapi 36:13 Kemudian berdirilah juru minuman agung
janganlah berbicara dengan kami dalam bahasa dan berserulah ia dengan suara nyaring dalam
Yehuda sambil didengar oleh rakyat yang ada di bahasa Yehuda. Ia berkata: "Dengarlah perkataan
atas tembok." raja agung, raja Asyur!
18:27 Tetapi juru minuman agung berkata kepada 36:14 Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia
mereka: "Adakah tuanku mengutus aku untuk memperdayakan kamu, sebab ia tidak sanggup
mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya
melepaskan kamu!
kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah
36:15 Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap
juga kepada orang-orang yang duduk di atas
kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah
tembok, yang memakan tahinya dan meminum air
kencingnya bersama-sama dengan kamu?" TUHAN akan melepaskan kita; kota ini tidak
18:28 Kemudian berdirilah juru minuman agung akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur.
dan berserulah ia dengan suara nyaring dalam 36:16 Janganlah dengarkan Hizkia, sebab
bahasa Yehuda. Ia berkata: "Dengarlah perkataan beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian
raja agung, raja Asyur! penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar
18:29 Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan
memperdayakan kamu, sebab ia tidak sanggup makan dari pohon anggurnya dan dari pohon
melepaskan kamu dari tanganku! aranya serta minum dari sumurnya,
18:30 Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap 36:17 sampai aku datang dan membawa kamu ke
kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah suatu negeri seperti negerimu, suatu negeri yang
TUHAN akan melepaskan kita; dan kota ini tidak bergandum dan berair anggur, suatu negeri yang
akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur. beroti dan berkebun anggur.
18:31 Janganlah dengarkan Hizkia, sebab 36:18 Jangan sampai Hizkia membujuk kamu
beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian dengan mengatakan: TUHAN akan melepaskan
penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kita! Apakah pernah para allah bangsa-bangsa
kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan melepaskan negerinya masing-masing dari tangan
makan dari pohon anggurnya dan dari pohon raja Asyur?
aranya serta minum dari sumurnya,
18:32 sampai aku datang dan membawa kamu ke
36:19 Di manakah para allah negeri Hamat dan
suatu negeri seperti negerimu ini, suatu negeri
Arpad? Di manakah para allah negeri
yang bergandum dan berair anggur, suatu negeri
yang beroti dan berkebun anggur, suatu negeri Sefarwaim? Apakah mereka telah melepaskan
yang berpohon zaitun, berminyak dan bermadu; Samaria dari tanganku?
dengan demikian kamu hidup dan tidak mati. 36:20 Siapakah di antara semua allah negeri-
Tetapi janganlah dengarkan Hizkia, sebab ia negeri ini yang telah melepaskan negeri mereka
membujuk kamu dengan mengatakan: TUHAN dari tanganku, sehingga TUHAN sanggup
akan melepaskan kita! melepaskan Yerusalem dari tanganku?"
18:33 Apakah pernah para allah bangsa-bangsa 36:21 Tetapi orang berdiam diri dan tidak
melepaskan negerinya masing-masing dari tangan menjawab dia sepatah katapun, sebab ada
raja Asyur? perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab
18:34 Di manakah para allah negeri Hamat dan dia!"
Arpad? Di manakah para allah negeri Sefarwaim, 36:22 Kemudian pergilah Elyakim bin Hilkia,
Hena dan Iwa? Apakah mereka telah melepaskan kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan
Samaria dari tanganku? Yoah bin Asaf, bendahara negara, menghadap
18:35 Siapakah di antara semua allah negeri- Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan, lalu
negeri yang telah melepaskan negeri mereka dari memberitahukan kepada raja perkataan juru
tanganku, sehingga TUHAN sanggup melepaskan minuman agung.
Yerusalem dari tanganku?"
18:36 Tetapi rakyat itu berdiam diri dan tidak 37:1. Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu,
menjawab dia sepatah katapun, sebab ada dikoyakkannyalah pakaiannya dan
perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab diselubunginyalah badannya dengan kain kabung,
dia!"
lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
18:37 Kemudian pergilah Elyakim bin Hilkia,
37:2 Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana,
kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan
Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara
Yoah bin Asaf, bendahara negara, menghadap
Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan, lalu para imam, dengan berselubungkan kain kabung,
memberitahukan kepadanya perkataan juru kepada nabi Yesaya bin Amos.
minuman agung. 37:3 Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah
kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari
19:1. Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, hukuman dan penistaan; sebab sudah datang
dikoyakkannyalah pakaiannya dan waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada
diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, kekuatan untuk melahirkannya.
lalu masuklah ia ke rumah TUHAN. 37:4 Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah
19:2 Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, mendengar perkataan juru minuman agung yang
Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk
para imam, dengan berselubungkan kain kabung, mencela Allah yang hidup, sehingga TUHAN,
kepada nabi Yesaya bin Amos. Allahmu, mau memberi hukuman karena
19:3 Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya.
kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa
dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk yang masih tinggal ini!"
melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk 37:5 Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia
melahirkannya. sampai kepada Yesaya,
19:4 Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah
37:6 berkatalah Yesaya kepada mereka:
mendengar segala perkataan juru minuman agung
"Beginilah kamu katakan kepada tuanmu:
yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk
Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau
mencela Allah yang hidup, sehingga TUHAN,
Allahmu, mau memberi hukuman karena takut terhadap perkataan yang kaudengar yang
perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya. telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur
Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa untuk menghujat Aku.
yang masih tinggal ini!" 37:7 Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh
19:5 Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu
kepada Yesaya, kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan
19:6 berkatalah Yesaya kepada mereka: membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya
"Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: sendiri."
Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut 37:8. Ketika juru minuman agung pulang,
terhadap perkataan yang kaudengar yang telah didapatinyalah raja Asyur berperang melawan
diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk Libna; sebab sudah didengarnya bahwa raja telah
menghujat Aku. berangkat dari Lakhis.
19:7 Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh 37:9 Dalam pada itu raja mendengar tentang
masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu Tirhaka, raja Etiopia, berita yang demikian: "Ia
kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat telah keluar berperang melawan engkau," dan
dia mati rebah oleh pedang di negerinya ketika mendengar itu, disuruhnyalah utusan-utusan
sendiri." kepada Hizkia dengan pesan:
19:8. Ketika juru minuman agung pulang, 37:10 "Beginilah harus kamu katakan kepada
didapatinyalah raja Asyur berperang melawan Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang
Libna; sebab sudah didengarnya bahwa raja telah kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan
berangkat dari Lakhis.
menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke
19:9 Dalam pada itu raja mendengar tentang
tangan raja Asyur.
Tirhaka, raja Etiopia, berita yang demikian:
37:11 Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar
"Sesungguhnya, ia telah keluar berperang
melawan engkau," maka disuruhnyalah kembali tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada
utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan: segala negeri, yakni bahwa mereka telah
19:10 "Beginilah harus kamu katakan kepada menumpasnya; masakan engkau ini akan
Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang dilepaskan?
kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan 37:12 Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa
menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku,
tangan raja Asyur. dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran,
19:11 Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar Rezef dan bani Eden yang di Telasar?
tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada 37:13 Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad
segala negeri, yakni bahwa mereka telah raja kota Sefarwaim, raja negeri Hena dan
menumpasnya; masakan engkau ini akan Iwa?"
dilepaskan? 37:14 Hizkia menerima surat itu dari tangan para
19:12 Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa, utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia
yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu
dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, di hadapan TUHAN.
Rezef dan bani Eden yang di Telasar? 37:15 Hizkia berdoa di hadapan TUHAN,
19:13 Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad, katanya:
raja kota Sefarwaim, raja negeri Hena dan Iwa?"
37:16 "Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel,
19:14 Hizkia menerima surat itu dari tangan para
yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau
utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke
sendirilah Allah segala kerajaan di bumi;
rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di
hadapan TUHAN. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
19:15 Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan 37:17 Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN,
berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN,
bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib
sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; yang telah dikirimnya untuk mencela Allah yang
Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. hidup.
19:16 Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN,
dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan 37:18 Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah
lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah memusnahkan semua bangsa dan negeri-negeri
dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup. mereka
19:17 Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah
memusnahkan bangsa-bangsa dan negeri-negeri 37:19 dan menaruh para allah mereka ke dalam
mereka api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan
19:18 dan menaruh para allah mereka ke dalam tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat
api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan dibinasakan orang.
tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat
dibinasakan orang. 37:20 Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami,
19:19 Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya, supaya
selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa
supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, hanya Engkau sendirilah TUHAN."
bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya
37:21. Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang
TUHAN."
kepada Hizkia mengatakan: "Beginilah firman
19:20. Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang
TUHAN, Allah Israel: Tentang yang telah
kepada Hizkia mengatakan: "Beginilah firman
TUHAN, Allah Israel: Apa yang telah kaudoakan kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja
kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Asyur,
Kudengar.
19:21 Inilah firman yang telah diucapkan TUHAN 37:22 inilah firman yang telah diucapkan
mengenai dia: Anak dara, yaitu puteri Sion, telah TUHAN mengenai dia: Anak dara, yaitu puteri
menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-
dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala olokkan engkau; dan puteri Yerusalem telah
di belakangmu. geleng-geleng kepala di belakangmu.
19:22 Siapakah yang engkau cela dan engkau 37:23 Siapakah yang engkau cela dan engkau
hujat? Terhadap siapakah engkau menyaringkan hujat? terhadap siapakah engkau menyaringkan
suaramu, dan memandang dengan sombong? suaramu, dan memandang dengan sombong-
Terhadap Yang Mahakudus Allah Israel! sombong? Terhadap Yang Mahakudus, Allah
19:23 Dengan perantaraan utusan-utusanmu Israel!
engkau telah mencela Tuhan, dan engkau telah
berkata: Dengan banyaknya keretaku aku naik ke 37:24 Dengan perantaraan hamba-hambamu
tempat-tempat tinggi di pegunungan, ke tempat engkau telah mencela Tuhan, dan engkau telah
yang paling jauh di gunung Libanon; aku telah berkata: Dengan banyaknya keretaku aku naik ke
menebang pohon-pohon arasnya yang tinggi besar,
tempat-tempat tinggi di pegunungan, ke tempat
pohon-pohon sanobarnya yang terpilih; aku telah
yang paling jauh di gunung Libanon; aku telah
masuk ke tempat permalaman yang paling ujung,
ke hutan pohon-pohonannya yang lebat. menebang pohon-pohon arasnya yang tinggi
19:24 Aku ini telah menggali air dan telah minum besar, pohon-pohon sanobarnya yang terpilih; aku
air asing, dan aku telah mengeringkan dengan telah masuk ke tempat tinggi yang paling ujung, ke
telapak kakiku segala sungai di Mesir. hutan pohon-pohonannya yang lebat.
19:25 Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku telah 37:25 Aku ini telah menggali air dan telah minum
menentukannya dari jauh hari, dan telah air; aku telah mengeringkan dengan telapak
merancangnya pada zaman purbakala? Sekarang kakiku segala sungai di Mesir!
Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat 37:26 Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku
sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi telah menentukannya dari jauh hari dan telah
timbunan batu. merancangnya dari zaman purbakala? Sekarang
19:26 Sedang penduduknya yang tak berdaya Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat
menjadi terkejut dan malu; mereka menjadi sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi
seperti tumbuh-tumbuhan di padang dan seperti timbunan batu,
rumput hijau, seperti rumput di atas sotoh, atau 37:27 sedang penduduknya yang tak berdaya
gandum yang layu sebelum ia masak. menjadi terkejut dan malu; mereka menjadi
19:27 Aku tahu, jika engkau bangun atau duduk seperti tumbuh-tumbuhan di padang dan seperti
jika keluar atau masuk, atau jika engkau rumput hijau, seperti rumput di atas sotoh, atau
mengamuk terhadap Aku. gandum yang layu sebelum ia masak.
19:28 Oleh karena engkau telah mengamuk 37:28 Aku tahu, jika engkau bangun atau duduk,
terhadap Aku, dan kata-kata keangkuhanmu telah jika keluar atau masuk, atau jika engkau
naik sampai ke telinga-Ku, maka Aku akan mengamuk terhadap Aku.
menaruh kelikir-Ku pada hidungmu dan kekang-
37:29 Oleh karena engkau telah mengamuk
Ku pada bibirmu, dan Aku akan memulangkan
terhadap Aku, dan kata-kata keangkuhanmu telah
engkau melalui jalan, dari mana engkau datang.
naik sampai ke telinga-Ku, maka Aku akan
19:29 Dan inilah yang akan menjadi tanda
bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini orang makan menaruh kelikir-Ku pada hidungmu dan kekang-
apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang Ku pada bibirmu, dan Aku akan memulangkan
kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang engkau melalui jalan, dari mana engkau datang.
pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, 37:30 Dan inilah yang akan menjadi tanda
menaburlah kamu, menuai, membuat kebun anggur bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini orang makan
dan memakan buahnya. apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang
19:30 Dan orang-orang yang terluput di antara kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang
kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga,
tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menaburlah kamu, menuai, membuat kebun anggur
menghasilkan buah ke atas. dan memakan buahnya.
19:31 Sebab dari Yerusalem akan keluar orang- 37:31 Dan orang-orang yang terluput di antara
orang yang tertinggal dan dari gunung Sion orang- kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih
orang yang terluput; giat cemburu TUHAN tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan
semesta alam akan melakukan hal ini. menghasilkan buah ke atas.
19:32 Sebab itu beginilah firman TUHAN 37:32 Sebab dari Yerusalem akan keluar orang-
mengenai raja Asyur: Ia tidak akan masuk ke kota orang yang tertinggal dan dari gunung Sion orang-
ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; orang yang terluput; giat cemburu TUHAN
juga ia tidak akan mendatanginya dengan perisai
semesta alam akan melakukan hal ini.
dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok
37:33 Sebab itu beginilah firman TUHAN
untuk mengepungnya.
mengenai raja Asyur: Ia tidak akan masuk ke kota
19:33 Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan
pulang, tetapi ke kota ini ia tidak akan masuk, ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana;
demikianlah firman TUHAN. juga ia tidak akan mendatanginya dengan perisai
19:34 Dan Aku akan memagari kota ini untuk dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok
menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh untuk mengepungnya.
karena Daud, hamba-Ku." 37:34 Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan
19:35. Maka pada malam itu keluarlah Malaikat pulang, tetapi ke kota ini ia tidak akan masuk,
TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan demikianlah firman TUHAN.
puluh lima ribu orang di dalam perkemahan 37:35 Dan Aku akan memagari kota ini untuk
Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh
semuanya bangkai orang-orang mati belaka! karena Daud, hamba-Ku."
19:36 Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja
Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe. 37:36 Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-
19:37 Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di
di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya
Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-
membunuh dia dengan pedang, dan mereka orang mati belaka!
meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian
Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan 37:37 Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja
dia. Asyur dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.
37:38 Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah
di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka
Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya,
membunuh dia dengan pedang, dan mereka
meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian
Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan
dia.

Lihat juga 2 Samuel 7 yang disebutkan lagi dalam 1 Tawarikh 17,


dan Kejadian 36:31-39 yang disebutkan lagi dalam 1 Tawarikh
1:43-50.

Siapa yang menyalin dan dari siapa? Siapa yang mencuri dan dari
siapa? Tidak satupun penulis Perjanjian Lama yang diketahui
namanya!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KANONISASI PERJANJIAN BARU
Injil Sebelum Kanonisasi

Mungkin sangat mengejutkan bagi sebagian besar kaum Kristen jika menyadari bahwa
tulisan-tulisan Kristen awal hanya memberi sedikit perhatian kepada kata-kata dan
perbuatan-perbuatan Yesus. Misalnya, surat-surat Paulus (Saulus dari Tarsus) hanya
memberikan kiasan-kiasan sangat sederhana mengenai Yesus dalam sejarah (historical
Jesust). Begitu sederhana, dalam gereja Kristen awal yang menghasilkan literatur Kristen
pertama yang dipelihara, yaitu aspek dari gereja awal yang biasanya diidentifikasi sebagai
Paulus atau non-Yahudi, Yesus dalam sejarah diidentikkan dengan apa yang diyakini
sebagai proses pengilhaman dan pewahyuan yang terus berjalan. Oleh karenanya, apa
yang dikatakan, dilakukan, atau diwahyukan oleh Yesus dalam sejarah sama sekali
berlebihan. Yang penting adalah bahwa setiap individu bisa mengklaim otoritas ilahi bagi
pernyataan-pernyataan dan tulisan-tulisannya, dengan menyeru pada pengilhaman dan
pewahyuan yang terus berjalan melalui Yesus yang konon "dibangkitkan-kembali".
Kenyataannya, seluruh klaim Paulus terhadap otoritas apostolik (rasuli) didasarkan pada
penegasan yang membesarkan diri-sendiri.1 Dengan demikian, injil-injil yang diakui
berkaitan dengan kehidupan, sejarah, dan perkataan-perkataan Yesus sebenarnya
merupakan perkembangan yang relatif belakangan dalam literatur Kristen awal.2

Biasanya selalu dinyatakan oleh para sarjana alkitabiah bahwa pada awalnya, injil-injil
tersebut berupa seni sastra selama perempat terakhir abad pertama Masehi.3 Lebih jauh,
hingga kira-kira tahun 130 M, salah seorang Bapa Rasuli, yaitu, Papias, uskup Hierapolis,
belum benar-benar menyebut injil sebagai nama.4 Selain itu, bahkan setelah injil-injil itu
mulai tampil sebagai satu bentuk karya sastra, injil-injil tersebut tidak sering dikutip sebagai
teks otoritatif oleh para pendeta gereja awal. Kenyataannya, selama pertengahan pertama
abad ke-2 M, kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus sebagaimana dicatat dalam
pelbagai macam injil jarang sekali dianggap sebagai teks otoritatif. Baru menjelang akhir
perempat ketiga abad ke-2 M, injil-injil tersebut mulai memiliki peran sebagai kitab suci yang
otoritatif dalam gereja-gereja Kristen awal.5 Namun, tulisan injil kemudian mulai mengambil
bentuk seni sastra, dan ini akhirnya mengarah pada munculnya injil yang sangat banyak.
Berikut ini daftar injil-injil yang berhasil diidentifikasi.

DAFTAR INJIL-INJIL SEBELUM KANONISASI6

1. Injil Markus 26. Injil Maria


2. Injil Matius 27. Injil Matthias
3. Injil Lukas 28. Injil Merinthus
4. Injil Yohanes 29. Injil Menurut Kaum Nazaret
5. Dialog Sang Juru Selamat 30. Injil Nikomedus
6. Injil Andreas 31. Injil Kesempurnaan
7. Injil Apelles 32. Injil Petrus
8. Injil Bardesanes 33. Injil Philipus
9. Injil Barnabas 34. Injil Pseudo-Matius
10. Injil Bartelomeus 35. Injil Scythianus
11. Injil Basilides 36. Injil Tujuh Puluh
12. Injil Kelahiran Maria 37. Injil Thaddaeus
13. Injil Cerinthus 38. Injil Tomas
14. Injil Hawa 39. Injil Titan
15. Injil Ebionit 40. Injil Kebenaran
16. Injil Orang-orang Mesir 41. Injil Dua Belas Rasul
17. Injil Encratites 42. Injil Valentinus
18. Injil Empat Wilayah Surgawi 43. Protevangelion James
19. Injil Orang-orang Ibrani 44. Injil Rahasia Markus
20. Injil Hesychius 45. Injil Tomas tentang Masa Kecil
Yesus Kristus.
21. Injil Masa Kecil Yesus Kristus
22. Injil Judas Iskariot
23. Injil Jude
24. Injil Marcion
25. Injil Mani

Injil Setelah Kanonisasi

Dua puluh tujuh kitab yang disebut Perjanjian Baru dalam Alkitab merupakan kitab suci yang
khusus bagi agama Kristen. Di antara ke-27 kitab ini (buka: Alkitab), salah satunya adalah
kitab Wahyu Yohanes, 1 berupa sejarah gereja awal (Kisah Para Rasul), 21 merupakan
surat-surat dari jenis yang satu atau lainnya (Paulus dan lainnya), dan 4 disebut sebagai injil
(Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes). Sangatlah tidak mungkin bahwa ke-27 kitab ini
ditulis oleh setiap orang yang memiliki hubungan langsung dengan Yesus,7 meskipun
masing-masing dari keempat injil itu memuat sejarah ajaran dan kenabian Yesus.

Sangat mungkin bahwa kanon Perjanjian Baru berkembang secara bertahap selama
beberapa abad. Pada awalnya, selama tiga abad pertama dari apa yang disebut era
Kristen, tidak ada konsep mengenai kanon yang resmi dan tertutup berkenaan dengan kitab
suci Perjanjian Baru. Beragam kitab dipandang sebagai kitab suci bergantung pada
kekuatan klaimnya yang menyatakan sendiri bahwa kitab tersebut diwahyukan dari Tuhan.
Peredaran dan popularitasnya di berbagai gereja Kristen menentukan kekuatan klaim itu.
Akibatnya, apa yang dulunya dianggap sebagai kitab suci di satu tempat tidak lagi selalu
dianggap demikian di tempat lain.
Namun demikian, pada awal abad ke-4 M, situasi tersebut mulai berubah. Dalam bukunya
Ecclesiastical History, Eusebius Pamphili, uskup Kaisarea pada abad ke-4 M,
mengusulkan sebuah kanon kitab suci Perjanjian Baru di mana ia mengabaikan banyak kitab
yang sekarang ditemukan dalam Perjanjian Baru. Pada tahun 367 M, Athanasius, uskup
Aleksandria, mengedarkan sepucuk surat Orang Timur, yang memasukkan daftar pertama
kitab suci Perjanjian Baru yang sesuai dengan Perjanjian Baru sekarang, meskipun hanya
beberapa tahun sebelumnya ia telah memperjuangkan Gembala Hermas (The Shepherd
of Hermas) sebagai kitab suci yang akurat dan kanonik. Kitab suci Perjanjian Baru
kemudian diratifikasi oleh Dewan Hippo tahun 393 M, Sinode Chartage tahun 397 M, dan
Dewan Carthagina tahun 419 M. Namun demikian, tidak seluruh gereja Timur sepakat
dengan kanon yang diusulkan ini hingga saat ketika terjemahan dalam bahasa Suriah yang
kira-kira muncul pada tahun 508 M akhirnya sesuai dengan kanon ini.8

Dengan demikian, memerlukan waktu tiga hingga lima abad untuk mengikuti selesainya
kenabian Yesus sebelum gereja-gereja Kristen awal merumuskan kanon akhir yang terdiri
atas 27 kitab, yang kini merupakan Perjanjian Baru. Di antara ke-27 kitab ini, Al-Qur'an
hanya merujuk pada Injil Yesus; empat injil kanonik agama Kristen pasti bukan merupakan
kitab wahyu ini, meskipun mereka memasukkan bagian-bagian dari kitab ini dalam pelbagai
catatan mereka mengenai "sabda-sabda" yang konon berasal dari Yesus.

Keterangan:

1. Galatia 1:11-12
2. Sunberg AC (1971)
3. A) Duncan GB (1971) B) Davies JN (1929a) C) Moffat J (1929) D) Sunberg AC (1971)
E) Pherigo LP (1971) F) Asimov J (1969) G) Mack BL (1996) H) Nineham DE (1973) I)
Leon Dufour X (1983) J) Kee HC (1971) K) Fenton JC (1973) L) Baird W (1971) M)
Shepherd MH (1971)
4. Rujukannya adalah kepada Markus, yang dinisbahkan kepengarangannya pada seorang
penerjemah Petrus, salah seorang murid Yesus. Penting dinyatakan bahwa rujukan oleh
Papias dengan jelas menyatakan bahwa pengarang Markus tidak pernah bertemu dengan
Yesus, dan bukan salah seorang pengikut Yesus. Lebih jauh, Papias menyatakan bahwa ia
lebih menyukai tradisi-tradisi lisan daripada injil-injil tertulis yang akrab dengannya. (Jerald F.
Dirks [2001])
5. Sunberg AC (1971)
6. A) Platt RH, Brett JA (eds) B) Cameron R (1982) C) Pagels E (1979) D) Robinson JM
(1990) E) Hennecke E, Schneemelcher W, Wilson RM (1963)
7. A) Laymon CM (1971b) B) Mack BL (1996)
8. Sunberg AC (1971)

Rujukan:
- Asimov I (1968): Asimov's Guide to the Bible: Volume II. The New Testament. New York, Avon Books.
- Baird W (1971): The gospel according to Luke. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary on
the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Cameron R (1982): The Other Gospels: Non-Canonical Gospel Texts. Philadelphia, The Westminster Press.
- Davies JN (1929a): Mark. Dalam Eiselen FC, Lewis E, Downey DG (1929): The Abingdon Bible Commentary. New York,
Abingdon-Cokesbury Press.
- Duncan GB (1971): Chronology. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary on the Bible.
Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Fenton JC (1973): Saint Matthew. Baltimore, Penguin Books.
- Hennecke E, Schneemelcher W, Wilson RM (1963): New Testament Apocrypha. Volume I. Gospels and Related Writings.
Philadelphia, The Westminster Press.
- Jerald F.Dirks (2001): The Cross and The Crescent. Maryland, Amana Publications.
- Kee HC (1971): The gospel according to Matthew. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary
on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Comentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Leon Dufour X (1983): Dictionary of the New Testament. San Francisco, Harper & Row.
- Mack BL (1996): Who Wrote The New Testament?: The Making of the Christian Myth. San Francisco, Harper.
- Moffat J (1929): The formation of the New Testament. Dalam Eiselen FC, Lewis E, Downey DG (1929): The Abingdon Bible
Commentary. New York, Abingdon-Cokesbury Press.
- Nineham DE (1973): Saint Mark. Baltimore, Penguin Books.
- Pagels E (1979): The Gnostic Gospels. New York, Random House.
- Pherigo LP (1971): The gospel according to Mark. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary
on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Platt RH, Brett JA (eds): The Lost Books of the Bible and The Forgotten Books of Eden. New York, The World Publishing
Co.
- Robinson JM (1990): The Nag Hamadi Library in English. San Francisco, Harper. Nag Hamadi, sebuah wilayah di Mesir,
adalah tempat ditemukannya berbagai kitab apokrif dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan erat dengan
gereja Kristen awal (penggalian tahun 1945).
- Shepherd MH (1971): The gospel according to John. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume
Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
- Sundberg AC (1971): The making of the New Testament canon. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume
Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KATA "TUHAN" DALAM TAURAT ISRAEL DAN INJIL KANONIK ALKITAB INDONESIA

Orang Kristen awam pasti tidak tahu kalau pemakaian kata "Tuhan" yang menunjuk
kepada Yesus dalam injil-injil kanonik Alkitab Indonesia adalah salah. Pemakaian kata
tersebut semata-mata disemangati oleh Doktrin Paulus 3 yang menyatakan bahwa hanya
ada "satu tuan" (one Lord) saja yaitu Yesus Kristus, dimana konon oleh Yesus-lah segala
sesuatu telah dijadikan (1 Korintus 8:6), sehingga dengan pemahaman atas doktrin ini maka
Yesus menjadi setara dengan Tuhan. Berikut bunyi doktrin Paulus selengkapnya:

namun bagi kita hanya ada satu Tuhan (one God) saja, yaitu Bapa (Allah), yang dari
pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuan (one
Lord) saja, yaitu Yesus Kristus (Anak Allah), yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan
dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)

Sedangkan pemakaian kata "Tuhan" dalam Taurat-Israel Alkitab Indonesia, meski tidak
tepat, namun secara harfiah boleh jadi dibenarkan, oleh karena pemakaian kata tersebut
menunjuk kepada Tuan Jahweh atau Tuan Elohim, Tuhan semesta alam yang dipercayai
oleh orang-orang Yahudi.

Tidak jelas dari mana Alkitab Indonesia mengambil referensi penerjemahannya, tapi yang
pasti pemakaian kata "Tuhan" di seluruh Alkitab Indonesia sebenarnya merupakan
terjemahan dari kata "lord" dalam Alkitab/Bible berbahasa Inggris. Sedangkan kata "God"
yang justru memiliki arti "Tuhan", diterjemahkan sebagai "Allah" di seluruh Alkitab Indonesia,
padahal Allah adalah nama Dzat pencipta alam semesta, yang secara individual sepadan
dengan nama-nama Dzat dalam agama-agama lain seperti: Jahweh, Elohim, dan Ida Sang
Hyang Widi Wasa. Nama-nama tersebut tidak dapat diterjemahkan sebagai "Tuhan", oleh
karena mereka adalah nama-nama bagi individu Tuhan itu sendiri.

Bagaimanapun, secara etimologis dan semantik, arti kata "lord" adalah (sepadan dengan)
tuan, majikan, atau pemimpin (bagi kelompok tertentu). Kemudian arti kata "lord" lama-
kelamaan berkembang hingga kata "Tuhan" menjadi salah satu arti dari kata tersebut
seiring dengan gencarnya propaganda oleh para misionaris Kristen terhadap doktrin Paulus
yang menyatakan bahwa Yesus adalah "satu-satunya tuan".

Di bawah ini disampaikan beberapa contoh penerjemahan yang benar dari kata "lord"
berikut ayat-ayat Alkitab/Bible-nya, yang diambil dari New Revised Standard Version
(NRSV), sebuah Alkitab/Bible revisi terbaru Amerika yang jika diterjemahkan akan mirip
dengan Alkitab Indonesia:

1. Kitab Kejadian (Genesis) NRSV:


2:4 These are the generations of the heavens and the earth when they were created. In
the day that the Lord God made the earth and the heavens,

Kitab Kejadian Alkitab Indonesia:

2:4. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah
menjadikan bumi dan langit,

Terjemahan yang benar:

2:4. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika Jahweh
Elohim menjadikan bumi dan langit,

2. Kitab Keluaran (Exodus) NRSV:

13:12 you shall set apart to the Lord all that first opens the womb. All the firstborn of your
livestock that are males shall be the Lord's.

Kitab Keluaran Alkitab Indonesia:

13:12 maka haruslah kaupersembahkan bagi TUHAN segala yang lahir terdahulu dari
kandungan; juga setiap kali ada hewan yang kaupunyai beranak pertama kali, anak jantan
yang sulung adalah bagi TUHAN.

Terjemahan yang benar:

13:12 maka haruslah kaupersembahkan bagi Jahweh segala yang lahir terdahulu dari
kandungan; juga setiap kali ada hewan yang kaupunyai beranak pertama kali, anak jantan
yang sulung adalah bagi Jahweh.

3. Kitab Keluaran (Exodus) NRSV:

29:46 And they shall know that I am the Lord their God, who brought them out of the land
of Egypt that I might dwell among them; I am the Lord their God.

Kitab Keluaran Alkitab Indonesia:

29:46 Maka mereka akan mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allah mereka, yang telah
membawa mereka keluar dari tanah Mesir, supaya Aku diam di tengah-tengah mereka;
Akulah TUHAN, Allah mereka."

Terjemahan yang benar:


29:46 Maka mereka akan mengetahui, bahwa Akulah, Jahweh, Elohim mereka, yang
telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, supaya Aku diam di tengah-tengah
mereka; Akulah Jahweh, Elohim mereka."

4. Kitab Ulangan (Deuteronomy) NRSV:

23:21 If you make a vow to the Lord your God, do not postpone fulfilling it; for the Lord
your God will surely require it of you, and you would incur guilt.

Kitab Ulangan Alkitab Indonesia:

23:21 "Apabila engkau bernazar kepada TUHAN, Allahmu, janganlah engkau menunda-
nunda memenuhinya, sebab tentulah TUHAN, Allahmu, akan menuntutnya dari padamu,
sehingga hal itu menjadi dosa bagimu.

Terjemahan yang benar:

23:21 "Apabila engkau bernazar kepada Jahweh, Elohimmu, janganlah engkau


menunda-nunda memenuhinya, sebab tentulah Jahweh, Elohimmu, akan menuntutnya
dari padamu, sehingga hal itu menjadi dosa bagimu.

5. Kitab Matius (Matthew) NRSV:

8:25 And they went and woke him up, saying, "Lord, save us! We are perishing!"

Kitab Matius Alkitab Indonesia:

8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah,


kita binasa."1

Terjemahan yang benar:

8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuan, tolonglah,


kita binasa."

6. Kitab Lukas (Luke) NRSV:

9:54 When his disciples James and John saw it, they said, "Lord, do you want us to
command fire to come down from heaven and consume them?"

Kitab Lukas Alkitab Indonesia:

9:54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata:
"Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk
membinasakan mereka?"

Terjemahan yang benar:

9:54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata:
"Tuan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk
membinasakan mereka?"

7. Kitab Yohanes (John) NRSV:

13:13 You call me Teacher and Lord - and you are right, for that is what I am.

Kitab Yohanes Alkitab Indonesia:

13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang
Akulah Guru dan Tuhan.2

Terjemahan yang benar:

13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah
Guru dan Tuan.

KETERANGAN:

1. Ketika yang memanggil "lord" kepada Yesus seorang perwira Romawi (Matius 8:5-13
dan Lukas 7:1-10), para penerjemah Alkitab Indonesia menerjemahkannya sebagai "Tuan",
tetapi ketika yang memanggil "lord" itu murid-murid Yesus (misal: Matius 8:25 dan Lukas
9:54), para penerjemah Alkitab Indonesia menerjemahkannya sebagai "Tuhan". Benar-
benar tidak konsekuen!

2. Pemakaian kata "Tuhan" (dari kata "lord") dalam Yohanes 13:13 Alkitab Indonesia ini
jelas mengada-ada, karena beberapa Alkitab/Bible versi lain, misalnya New American Bible
(NAB), malah memakai kata lain, yaitu "master" yang berarti "tuan" atau "pemimpin". Berikut
kutipan ayatnya:

You call me 'teacher' and 'master,' and rightly so, for indeed I am. (John 13:13 - NAB)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
KEBOHONGAN NATAL 25 DESEMBER

SEJARAH NATAL

Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara
yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa Al Masih - yang
mereka sebut Tuhan Yesus.

Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325 - 354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan
tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang
kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh
Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran
Yesus (Natal).

Kelahiran Yesus Menurut Bibel

Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran
Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus
sebagaimana dalam Lukas 2:1:8 dan Matius 2:1, 10, 11 (Markus dan Yohanes tidak
menuliskan kisah kelahiran Yesus).

Lukas 2:1-8:

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan
semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu
Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri,
masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dan kota Nazaret di Galilea
ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan
keturunan Daud-supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya yang
sedang mengandung. Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya
dengan lampin dan dibaringkannya didalam palungan, karena tidak ada tempat yang bagi
mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang
menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

Jadi, menurut Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu
sedang melaksanakan sensus penduduk (7 M = 579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam Ibu
Yesus berasal dari Betlehem, maka mereka bertugas ke sana, dan lahirlah Yesus
Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampin dan
membaringkannya dalam palungan (tempat makanan sapi, domba yang terbuat dari kayu).
Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak
mereka di padang rumput.

Menurut Matius 2:1, 10-11:

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah
orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem... Ketika mereka melihat bintang itu, sangat
bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu
bersama Maria, ibunya...

Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut
Herodus Agung yang memerintahkan tahun 37 SM - 4 M (749 Romawi), ditandai dengan
bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.

Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10-11) dalam
menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25
Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengan bintang-bintang di langit dan
gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput
beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim
panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada
malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim
dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah
sehingga salju merupakan hal tidak mustahil.

Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab
suci Al Qur'an telah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus (Isa alaihissalam).

"Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal
pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku
menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat
yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan
anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke
arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu".
(Surat Maryam: 23-25).

Jadi menurut Al Qur'an Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma
berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus
S. Peak, dalam Commentary on the Bible - seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan
oleh Soleh A. Nahdi (hal 23) : Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan
dengan bulan: Agustus - September.

Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity - seperti juga dikutip oleh Soleh A.
Nahdi berpendapat sebagai berikut:
There is, moreover, no authority for the belief than December 25 was the actual birthday
of Jesus. If we can give any credence to the bith-story of Luke, with the shepherds
keeping watch by night in the fields near Bethlehem, the birth of Jesus did not take place
in winter, when the night temperature is so law in the hill country of judea that snow is not
uncommon. After much argument our christmas day seems to have been accepted about
A.D. 3000.

(Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya.
Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu
malam menjaga di padang di dekat Behtlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di
musim dingin di saat suhu di negeri pengunungan Yudea amat rendah sekali sehingga
salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya
hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 200 Masehi).

Pada Tahun Berapa Yesus Lahir?

Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun I, karena penanggalan
Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran
Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (sudah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam
masa pemerintahan Kaisar Agustus, jadi antara tahun 27 Sebelum Masehi - 14 Sesudah
Masehi.** Sedangkan Matius 2:1 (juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa
pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi - 4 sesudah Masehi.

Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran
Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah
menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan
Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah masehi.
Antara lain kita kutip buku tulisan rev. Dr. Charles Franciss Petter, MA., B.D., S.T.M. yang
berjudul The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:

In the nineteehnt century, when it became evident and was finally admitted that Herod died
in the year 4 B.C. and it was recalled that, according to story in Matthew's Gospel (2:16),
King Herod, in order to eliminate little Jesus as a possible "King of the Jews", had ordered
all infants of two years old and under to be killed, the birth-date of Jesus 0bviously had to
be moved back to 4 B at least. Today, scholars prefer 5 to 6 B as the date best
accomodating the indonsistent and even contradictory traditions, legens, and gospels,
although some historians push the date back to 8 and 10 B.C. The problem of the correct
dating of Jesus' birth, life, and death has now been raised again (due to several
statemensin these Essence Scrolls) along with the related question on the deity.

(Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diajui bahwa Herodes telah mati 4 tahun
sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes
memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk
membinasakan Yesus yang masih bayi yang katanya bakal jadi raja orang-orang Yahudi,
maka jelaslah tanggal lahir Yesus harus digeser ke belakang, paling sedikit 4 tahun
sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya
Yesus itu 5 sampai 6 tahun ke belakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal
kelahiran Yesus, kehidupannya dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena
adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene
(yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanannya
juga harus dibangkitkan kembali).

Jadi sampai hari inipun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.

Asal usul Perayaan Natal 25 Desember

Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak
pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk
menyelenggarakan peringatan kelahirannya.

Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke 4 M. Dan
peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita
ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium romawi
yang paganis politheisme.

Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katholik, mereka tidak
mampu meninggalkan adat/budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk
memperingati hari Sunday (sun = matahari; day = hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari
tanggal 25 Desember.

Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi
diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/penyembahan berhala), dengan cara
menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God
(Anak Tuhan = Yesus).

Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25
Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan: Pertama, hari Minggu (Sunday =
hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu.
Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen.
Ketiga, membuat patung-patung Yesus, untuk menggantikan patung Dewa Matahari.

Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 Masehi, maka rakyat
pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katholik. Inilah prestasi gemilang hasil proses
sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama paganisme politheisme nenek
moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di
seluruh dunia sampai sekarang.

Darimana kepercayaan paganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari


yang diperingati tanggal 25 Desember?

Mari kita telusuri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan paganis yang dianut oleh
bangsa Babilonia kuni di dalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).

H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of
God, California USA, 1994, menjelaskan:

Namrud cucu Ham. Anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia
kuno. Nama Nirod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kota "Marad" yang artinya:
"Dia membangkang atau Murtad" antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu
kandungnya sendiri bernama "Semiramis".

Namun usia Namrud tidak sepanjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati
Semiramis menyebarkan ajaran, bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun
jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon "Evergreen" yang
tumbuh dari sebatang kayu mati.

Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon
Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu.
Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal-usul pohon
Natal.

Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia, kemudian
Namrud dipuja sebagai "anak suci dari surga".

Putaran jaman menyatakan bahwa penyembah berhala versi Babilonia ini berubah menjadi
"Mesiah palsu", berupa dewa "Ba-al" anak dewa matahari dengan obyek penyembahan "Ibu
dan Anak" (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara
lain: Di Mesir berupa "Isis dan Osiris", di Asia bernama "Cybele dan Deoius", di Roma
disebut "Fortuna dan Yupiter". Bahkan di Yunani, "Kwan Im" di Cina, Jepang, dan Tibet,
India, Persia, Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa
"Madonna" dan lain-lain.

Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis
perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat
(Penebus Dosa).

1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga diyakini dilahirkan dalam sebuah gua dan
mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun
mengalami kematian, dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar
hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut
kepercayaan ini.

2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.

3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.

4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa penduduk asli tanah Kana?an yang
terkenal juga sebagai dewa kesuburan.

5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke
Romawi dan diperingati secara besar-besar dan dijadikan sebagai pesta rakyat.

Demikian juga Serapsis, Attis, Isis, Horus,Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele
dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka
diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zrates (Bangsa Persia) dan Fo Hi (Bangsa
Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Solulus,
Aristonicus, Tibarius, Grocesus, Yupiter, Minersa, Easter.

Jadi, konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25
Desember, disalib/dibunuh kemudian dibangkitkan, sudah ada sejak zaman purba.

Konsep/dogma agama bahwa yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga
pribadi, dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karena
mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa
menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut
hanyalah kebohongan yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada jemaat di Roma.

Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya, mengapa
aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa ? (Roma 3:7).

Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu. Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:

Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan
kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah
Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang?. (Matius 24:4-5).

Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal

Untuk mengetahi pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi dari tradisi
paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4:
"Beginilah firman Tuhan: "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-
bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar
terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala
itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan
tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak, orang memperkuatnya
dengan paku dan palu supaya jangan goyang."

Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal, yaitu melarang orang Kristen
mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala.

Selanjutnya mari kita simak penjelasan dalam Yeremia 10:5:

"Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara,
orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya,
sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapat."

Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal

1. Catholic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Chrismas:

"Natal bukanlah upacara gereja yang pertama ... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir,
perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan
Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus."

Dalam buku yang sama, tentang "Natal Day" dinyatakan sebagai berikut:

"Di dalam kitab suci tidak ada seorangpun yang mengadakan upacara atau
menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-
orang kafir saja (seperti Fir'aun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari
kelahirannya ke dunia ini."

2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:

"Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak
pernah menyelenggarakannya, dan Bible juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini
diambi oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.'

3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944, menyatakan:

"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat
Kristen. Pada umumnya umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang
terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut". (Perjamuan
Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian
Yesus Kristus) ... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai
diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M, Gereja Barat memerintahkan kepada
umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa
Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun
mengetahui hari kelahiran Yesus."

Keterangan:

** Jika kita menerima keterangan Injil Lukas, maka Yesus dilahirkan pada tahun 2 Sebelum
Masehi. Hal ini didasarkan pada keterangan Injil Lukas yang menempatkan pembaptisan
Yesus pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Roma Tiberius, dan saat Pontius Pilatus
menjadi pejabat gubernur Yudaea (Lukas 3:1), dan bahwa Kaisar Tiberius menggantikan
Kaisar Agustus pada tahun 14 Masehi,* maka Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis
pada tahun 29 Masehi, yakni ketika Yesus berumur kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23). Ini
berarti, Yesus dilahirkan pada tahun 2 Sebelum Masehi.

Rujukan:

* A) Josephus F (1998) B) Asimov I (1969) C) Braid W (1971) D) Duncan GB (1971) E)


Leon-Dufour X (1983) F) Jerald F. Dirks (2001).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEBOHONGAN BESAR PAULUS TARSUS
Al-Qur'an 2:79 "Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang
(Yahudi & Kristen) yang menulis Alkitab dengan tangan mereka
sendiri, lalu dikatakannya: 'Ini dari Allah', untuk memperoleh
keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan
besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan
mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari
apa yang mereka kerjakan."

Paulus, seorang dari Tarsus (di Turki), kaki tangan penjajah Romawi
dan Yunani atas bangsa Palestina, adalah PEMBOHONG nomor
wahid dalam ajaran Yesus, yang telah menyesatkan sebagian umat manusia. Ajarannya,
kemudian dikenal dengan sebutan "Kristen". Ajaran Kristen dan Gereja, sama sekali
bukan dan tidak pernah diajarkan oleh Yesus! Seluruh surat2 Paulus yang berjumlah 13
kitab, yang tergabung dalam Perjanjian Baru, adalah BOHONG BESAR! Dan agama
Kristen, kelahirannya dibidani oleh Paulus dalam GALATIA:

2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum
Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah
percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus
dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang
dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.

Paulus, sama sekali bukan dan tidak pernah menjadi murid Yesus! Bahkan, Paulus pun
tidak pernah bertemu dengan Yesus! Paulus adalah seorang penyesat ajaran Yesus demi
kepentingan penjajah Romawi dan Yunani yang menguasai Palestina. Ia bukanlah orang
dimana Yesus mengemban misinya. Namun demikian, setelah terangkatnya Yesus ke langit,
ia mengaku2 sudah bertobat dan mengaku2 sebagai rasul. Padahal, Yesus tidak pernah
menyebut, menunjuk, mengenal, mengangkat, dan melihat manusia yang bernama Paulus
dari Tarsus! Bahkan, ciri2nya pun Yesus tidak pernah menyebutkannya! Kecuali namanya
dipromosikan melalui kitab propaganda karangan pengarang "Lukas" yang diberi nama
"Kisah Para Rasul" (nama versi Alkitab Indonesia).

Seluruh ajaran Paulus bertentangan dengan misi dan tugas kerasulan Yesus yang terbatas
hanya untuk umat Israel. Jika kita bahas seluruh ajaran Paulus ini, rasanya terlalu
membuang2 waktu, karena akan memakan tulisan yang sangat melelahkan untuk dibaca.

Di sini, kami hanya menyuguhkan beberapa ajaran Paulus saja yang kami rasa cukup
mewakili atas semua kebohongan ajaran Paulus Tarsus. Berikut ini kami suguhkan
kebohongan fundamental ajaran Paulus terhadap ajaran Yesus dalam GALATIA:
1:10. Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah?
Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan
kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan
itu bukanlah injil manusia.
1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang
mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.
1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa
batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya
dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat
nenek moyangku.
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku
oleh kasih karunia-Nya,
1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di
antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan
kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul
sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.
1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku
menumpang lima belas hari di rumahnya.
1:19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus,
saudara Tuhan Yesus.
1:20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak
berdusta.
1:21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia.
1:22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea.
1:23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang
memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.
1:24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.

Dari tulisan tangan Paulus di atas, terdapat tiga fakta fundamental kebohongan Paulus:

1. Paulus mengaku menerima Injil bukan dari manusia, tetapi dari Yesus (ayat 12). Injil
yang bagaimanakah yang diterima Paulus dari Yesus ini? Mengapakah Paulus tidak
menunjukkannya kepada umat manusia? Jika injil yang dimaksud adalah keempat injil
kanonik, bukankah keempat injil kanonik ini ditulis oleh masing2 pengarangnya jauh setelah
terangkatnya Yesus ke langit? Pernyataan Paulus ini tidak lain hanyalah isapan jempol
semata, tanpa bukti, dan mengada2!

2. Paulus mengaku2 menerima wahyu dari Yesus untuk memberitakan ajarannya kepada
bangsa2 non Yahudi (ayat 16). Sebagaimana tersurat dalam injil2 kanonik, Yesus diutus
Allah hanya untuk umat sesat Israel. Jadi, bagaimana mungkin Paulus menerima wahyu dari
Yesus, sementara Yesus sendiri hanya seorang rasul utusan Allah? Pernyataan ini juga
tidak lain hanyalah isapan jempol, tanpa bukti, dan mengada2!

3. Lebih jelas, Paulus sendiri mengakui kalau rupanya tidak dikenal oleh orang2 Kristen
Yudea (ayat 22), yaitu sebuah wilayah di Palestina selatan yang dihuni oleh orang2 Israel
keturunan Yehuda, tempat dimana Yesus mengemban misinya. Bagaimana mungkin
seorang rasul utusan Yesus tidak dikenal oleh umat Israel dimana Yesus dibesarkan dan
mengajarkan ajarannya? Lebih jauh, kecuali hanya sedikit, umat Israel tidak pernah
mengakui Yesus sebagai nabi atau pun Tuhan! Bahkan, saking jengkelnya mereka, Yesus
pun diburunya dan "dibantai" di tiang salib! Dari sini, kita bisa melihat bahwa umat Israel
tidak mungkin menerima Paulus, oleh karena ia bukan dari golongan umat Israel, melainkan
seseorang dari bangsa lain. Pernyataan Paulus ini membuktikan bahwa ia sama sekali
bukan dan tidak pernah bahkan tidak mungkin menjadi murid Yesus! Lebih jauh lagi,
sebenarnya Paulus telah mengada2kan sendiri kesaksiannya yang seolah2 orang2 Yudea
tersebut beragama Kristen, padahal orang2 Yudea adalah orang2 Israel yang beragama
Yahudi yang lantang menolak Yesus! Kalau begitu, siapakah yang mengajarkan Kristen
kepada orang2 Yudea? Bukankah Paulus sendiri ditolak? Benar2 isapan jempol!

Terlalu jelas, bagaimana Paulus mengada2kan sendiri ajarannya dengan mengaku2 menjadi
rasul yang diutus oleh Yesus. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa seluruh ajaran
Paulus ini bertentangan dengan tugas kerasulan Yesus, yakni menegakkan hukum Taurat
dengan menggenapinya dengan Kitab Suci Injil. Berikut pernyataan Yesus menurut MATIUS:

5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi
ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya
terjadi.
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada
hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Menurut ayat2 di atas, Yesus datang bukan untuk menghilangkan hukum Taurat dan kitab
para nabi, tetapi hanya untuk menggenapinya (melengkapinya). Bahkan, Yesus
mengancam kepada umat Israel, jika kehidupan agama mereka tidak lebih baik dari ahli2
Taurat dan orang2 Farisi, mereka tidak akan masuk kerajaan surga. Perlu dijelaskan,
bahwa ahli2 Taurat dan orang2 Farisi adalah kelompok masyarakat Israel yang selalu
menentang dan mencari2 kesalahan Yesus, karena mereka menolak kerasulan Yesus.

Untuk mempersingkat, berikut ini kami suguhkan beberapa kebohongan ajaran Paulus
lainnya yang nyata2 bertentangan dengan tugas kerasulan Yesus:
1. KEBOHONGAN PAULUS 1: Yesus adalah Tuhan.

1 KORINTUS 8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-
Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu
Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita
hidup.

Menurut ayat karangan Paulus di atas, Yesus adalah Tuhan. Padahal, Yesus sama sekali
bukan dan tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan! Kata2 Yesus dalam injil2
kanonik justru menunjukkan bahwa ia hanyalah seorang utusan Allah kepada umat Israel.

ULANGAN 4:35 Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak
ada yang lain kecuali Dia.

MATIUS 15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari
umat Israel."

MARKUS 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

YOHANES 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-
satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

2. KEBOHONGAN PAULUS 2: Sunat tidak penting.

GALATIA 5:6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau
tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

1 KORINTUS 7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah
mentaati hukum-hukum Allah.

Menurut ajaran Paulus di atas, sunat itu tidak penting dan tidak punya arti, yang penting
adalah iman dan mentaati hukum2 Allah. Hukum2 Allah yang bagaimanakah yang dimaksud
Paulus ini?

Menurut Kitab Kejadian berikut ini, sunat adalah salah satu hukum Allah yang sangat penting
bagi keturunan Abraham, penganut Abraham, dan umat Israel untuk selama2nya, WAJIB
dilaksanakan oleh mereka terhadap semua orang laki2 karena telah menjadi perjanjian yang
kekal antara Allah dan Abraham. Jika menolak, maka orang itu harus dibunuh! Bahkan,
Yesus pun disunat (LUKAS 2:21).
KEJADIAN:
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu (Abraham) pegang, perjanjian antara Aku dan
kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku
dan kamu.
17:13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat;
maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka
orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari
perjanjian-Ku."

3. KEBOHONGAN PAULUS 3: Salib menebus dosa.

GALATIA 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi
kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Menurut ajaran Paulus di atas, bahwa Yesus disalib adalah untuk menebus dosa2 manusia.
Ajaran yang sangat sesat dan tak berdasar! Ajaran Paulus ini bertentangan dengan ajaran
Taurat dan Yesus berikut ini:

YEHEZKIEL 18:20 Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut
menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan
anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik
akan tertanggung atasnya.

MARKUS 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka:
"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. (lihat juga MATIUS 19:14).

Menurut Yehezkiel, setiap orang akan menanggung akibat perbuatannya masing2. Bahkan
menurut Yesus sendiri, anak2 adalah pemilik kerajaan surga, yang berarti keadaan mereka
adalah suci tanpa dosa. Bagaimana mungkin anak2 yang suci tanpa dosa harus ditebus
dosanya? Ini adalah ajaran Paulus yang paling ngawur!

4. KEBOHONGAN PAULUS 4: Segala sesuatu halal.

1 KORINTUS 6:12 Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala
sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

Pernyataan Paulus di ataslah yang menjadi dasar pola hidup freesex dan mabuk2an di
negara2 Barat. Padahal, Tuhan mengharamkan zinah dan memerintahkan agar para
pelakunya dilempari batu sampai mati (IMAMAT 20:1-27 dan ULANGAN 22:13-30); Tuhan
mengharamkan anggur dan minuman keras (IMAMAT 10:9); Tuhan mengharamkan
beberapa binatang termasuk babi (IMAMAT 11:1-47 dan ULANGAN 14:3-21); Tuhan
mengharamkan darah (IMAMAT 17:12); Beberapa hal termasuk sperma adalah najis
(IMAMAT 15:1-34); Laki2 yang keluar sperma atau campur dengan istri, keduanya harus
mandi wajib (IMAMAT 15:16-18); Tuhan mengharamkan riba (ULANGAN 23:19-20); Yesus
memerintahkan potong tangan/kaki bagi pencuri (MATIUS 5:30; 18:8 dan MARKUS
9:43,45); Yesus memerintahkan cungkil mata bagi laki2 yang yang mengingini perempuan
bukan istrinya (MATIUS 5:29; 18:9 dan MARKUS 9:47); Yesus memerintahkan rajam bagi
pelaku zinah (YOHANES 8:7); dan lain-lain.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEBOHONGAN KONSEP TRINITAS
Perlu diketahui bahwa ketika Yesus diutus, wilayah Palestina itu di bawah dominasi/koloni
Kerajaan Romawi, yang di dalamnya juga banyak orang Yunani. Nah, ketika Yesus disalib, berita
penyalibannya itu menyebar ke seluruh penjuru Timur Tengah hingga daratan Eropa (terutama
Yunani). Banyak orang yang ingin mengabadikan peristiwa tentang Yesus itu. Bukan sastrawan Yunani
dan Romawi saja, tetapi juga ada sastrawan dari Timur Tengah sendiri. Terbukti ditemukannya 45
injil tentang Yesus (41 apokrif dan 4 kanonik). Hanya saja waktu itu pengaruh kekuasaan Romawi
begitu kuat, sehingga hanya 4 injil saja yang diakui oleh Gereja Kristen Awal sebagai Kanon
Perjanjian Baru. Ke-4 injil Kristen ini banyak mengutip ayat2nya dari Septuaginta Perjanjian
Lama berbahasa Yunani, disamping gagasan2 pengarangnya sendiri, dan sudah terbukti biasnya
(Baca: Distorsi Kanonik, Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes pada menu).

Dalam Perjanjian Baru banyak terdapat kata "Bapa", "Anak", dan "Roh Kudus". Kata2 ini sebenarnya
dikutip oleh para pengarangnya dari Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani, karena di
Perjanjian Lama sendiri kata2 tersebut juga banyak dijumpai. Hanya saja orang2 Yahudi tidak
mempertuhankan manusia dan Roh Kudus, tidak seperti keyakinan umat Kristen.

Adapun mengenai penuhanan terhadap Yesus dan Roh Kudus, yang tergabung dalam konsep Trinitas,
sesungguhnya merupakan karangan tokoh2 Gereja Kristen Awal kemudian yang gagasan awalnya
dicetuskan oleh Paulus Tarsus pada 1 Korintus 8:6. Dan gagasan tentang konsep Trinitas ini
sesungguhnya merupakan adopsi dari ajaran2 Trinitas yang sangat populer pada saat itu, yaitu:

1. Ajaran Trinitas di Mesir: Iziris, Auzuris, dan Huris.

2. Ajaran Trinitas di India: Brahma, Wisynu, dan Syiwa.

3. Ajaran Trinitas di Yunani: Zeus, Poseidon, dan Pedos.

4. Ajaran Trinitas di Romawi: Jupiter, Nipton, dan Pluton.

Jadi, injil2 yang ada dalam Alkitab sekarang itu jauh lebih banyak bohongnya ketimbang apa yang
sebenarnya dialami oleh Yesus/Nabi Isa as sendiri. Banyak sekali pernyataan2 Yesus yang sebenarnya
merupakan karangan dari sastrawan Yunani dan Romawi tersebut.

Terlalu mudah untuk membuktikan kebohongan injil ini. Di satu sisi, ia banyak mengutip nubuat
Perjanjian Lama (yang sebenarnya melenceng semua), tetapi di lain pihak ia juga banyak
pertentangannya dengan Perjanjian Lama itu sendiri. Karena para pengarang injil tampaknya lebih
menonjolkan gagasan2nya ketika mengarangnya, sehingga tidak benar2 menguasai Perjanjian Lama,
akibatnya banyak ayat injil yang tidak sinkron dengan Perjanjian Lama yang mereka jadikan
salah satu rujukannya itu.

Selanjutnya, kapan konsep Trinitas dalam agama Kristen lahir? Silahkan baca quote di
bawah ini:

Mungkin banyak pembaca yang tidak tahu bahwa Yesus dilantik secara resmi
menjadi Tuhan pada tahun 325 M melalui sebuah konsili di kota Nicea (konsili yang
pertama) di bawah pimpinan sidang Kaisar Romawi, Konstantinus Agung. Konsili
itu menghasilkan keputusan yang dikenal dengan nama Kredo Nicea I yang berbunyi
sebagai berikut:

Kredo Nicea I (tahun 325 M) :

“Kami percaya akan satu Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta segala
sesuatu, yang tampak dan tak tampak, dan pada satu Tuhan, Yesus Kristus,
Putra Allah, tunggal dilahirkan dari Bapa, yakni, dari zat [ousia] Bapa, Allah
dari Allah, cahaya dari cahaya, Allah sejati dari Allah sejati, dilahirkan bukan
diciptakan, mempunyai zat sama [homoousion] dengan Bapa, melalui dia
segala sesuatu diciptakan, segala sesuatu yang ada di surga dan segala
sesuatu yang ada di bumi, yang demi kita manusia dan demi penyelamatan
kita, turun [ke dunia] dan menjadi manusia, menderita, bangkit kembali pada
hari ketiga, naik ke surga, dan akan datang mengadili orang yang hidup dan
yang mati. Dan kami percaya akan Roh Kudus.”

Perlu dicatat bahwa pada waktu itu Roh Kudus belum jadi Tuhan, tidak ada
penjelasan lebih lanjut tentang Roh Kudus. Jadi nama yang tepat
adalah Dwinitas. Setengah abad kemudian baru Roh Kudus ini dinaikkan
pangkatnya menjadi Tuhan, lagi-lagi melalui sebuah konsili yang kali ini
diadakan di kota Konstantinopel (konsili yang pertama) pada tahun 381 M
dengan keputusan sebagai berikut:

Hasil Konsili Konstantinopel I (tahun 381 M) :

“Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan
bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan; dan akan satu
Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal. Ia lahir dari Bapa sebelum
segala abad, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa; segala sesuatu
dijadikan oleh-Nya. Ia turun dari surga untuk kita manusiadan untuk
keselamatan kita. Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria,
dan menjadi manusia. Iapun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus; Ia
menderita sampai wafat dan dimakamkan. Pada hari ketiga Ia bangkit
menurut Kitab Suci. Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa, akan kembali dengan
mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; kerajaan-Nya tak kan
berakhir. Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia
berasal dari Bapa dan Putra; Yang serta Bapa dan Putra, disembah dan
dimuliakan; Ia bersabda dengan perantaraan para nabi. Aku percaya akan
Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Aku mengakui satu
pembaptisan akan penghapusan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang
mati dan hidup di akhirat. Amin.”

Sejak itulah evolusi Trinitas sudah sempurna. Hanya perlu waktu 56 tahun
untuk merubah Tuhan dari Dwinitas menjadi Trinitas.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEKACAUAN ALKITAB TENTANG WAKTU KELAHIRAN YESUS

Sebagian besar orang mungkin berfikir bahwa masa hidup Yesus merupakan sebuah
prosedur yang relatif sederhana dan sangat gamblang. Sekalipun memang mungkin
memperkirakan waktu misi dan kenabian Yesus hingga paruh pertama abad pertama
Masehi, penanggalan yang tepat selalu mustahil dilakukan. Misalnya, Matius 2:1
menyatakan bahwa Yesus dilahirkan selama pemerintahan Raja Herodes. Sebagaimana
sejarah mencatat bahwa satu-satunya Herodes yang bosan dengan gelar raja adalah
Herodes Agung, seorang budak Idumean (Edomite) dari Roma, dan ia meninggal pada
bulan April tahun 4 SM.1 Dengan demikian, jika kita menerima keterangan Matius ini, maka
tahun kelahiran Yesus paling lambat pada tahun 4 SM. Namun demikian, Lukas 2:1-7
menunjukkan bahwa Yesus dilahirkan dalam satu sensus ketika Kirenius tengah
melaksanakan tugas sebagai pemerintah Siria untuk Kaisar Agustus dari Roma. Publius
Sulpicius Quirinius (Kirenius) adalah gubernur Siria selama tahun 6-7 Masehi.2 Dengan
mengikuti informasi ini, maka kelahiran Yesus seharusnya diganti menjadi tahun 6 M,
lengkapnya 10 sampai 12 tahun setelah tahun-tahun yang ditunjukkan oleh Matius.

Lukas 3:1 menyediakan informasi tambahan bagi penanggalan sejarah, dengan mengklaim
bahwa Yohanes Pembaptis memulai kenabiannya pada tahun ke-15 dari pemerintahan
Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur (wali negeri) Yudea.
Pontius Pilatus adalah pejabat gubernur Yudea dari tahun 26 hingga 36 Masehi, dan Kaisar
Tiberius menggantikan Kaisar Agustus pada tahun 14 Masehi.3 Semua ini mengisyaratkan
bahwa Yohanes Pembaptis memulai kenabiannya pada tahun 29 Masehi, dan bahwa tidak
lama setelah itu Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan memulai kenabiannya sendiri
pada usia 30 tahun (Lukas 3:23). Ini berarti, jika kita harus menerima keterangan Lukas
yang ini, maka Yesus dilahirkan pada tahun 2 SM.

Jadi, kapankah Yesus dilahirkan?

a. Paling lambat pada tahun 4 SM.


b. Pada tahun 6 M.
c. Pada tahun 2 SM.

Keterangan:

1. Duncan GB (1971): Chronology. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-


Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
2. A) Baird W (1971): The gospel according to Luke. Dalam Laymon CM (1971b): The
Interpreter's One-Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971. B)
Schonfield JH (1967): Readers' A to Z Bible Companion. New York, New American Library.
3. A) Josephus F (1988): Jewish Antiquities. Dalam Majer PL (trans.): Josephus: The
Essential Writings. A Condensation of Jewish Antiquities and The Jewish War. Grand
Rapids, Kregel Publications. B) Asimov I (1969): Asimov's Guide to the Bible: Volume II.
The New Testament. New York, Avon Books. C) Baird W (1971): Idem. D) Duncan GB
(1971): Idem. E) Leon-Dufour X (1983): Dictionary of the New Testament. San Francisco,
Harper & Row.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KELANCANGAN REVISI ALKITAB INDONESIA
Kelancangan Revisi Alkitab Indonesia di sini hanya menyangkut revisi-revisi terhadap kata
atau kata-kata tertentu dari teks yang dapat dikatakan "mendekati orisinal" tanpa
konfirmasi terlebih dahulu dengan para pengarang Alkitab yang sesungguhnya sehingga
mengurangi nilai kesejarahan ayat-ayat tersebut, antara lain:

1. REVISI KITAB MATIUS:

2:23 Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi
supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang
Nazaret.

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

2:23 Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi
supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang
Nazorea.

(Para penerjemah Alkitab Indonesia merubah frasa "Orang Nazorea" menjadi "Orang
Nazaret" tanpa dasar yang jelas)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi The Latin Vulgate (sebelum abad ke-15 M):

2:23 et veniens habitavit in civitate quae vocatur Nazareth ut adimpleretur quod dictum est
per prophetas quoniam Nazareus vocabitur

Versi Greek Stephanos 1550 M:

2:23 kai elthon katokesen eis polin legomenen s=nazareth abt=nazaret opos plerothe to
rethen dia ton propheton oti nazoraios klethesetai

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

2:23 And coming he dwelt in a city called Nazareth: that it might be fulfilled which was said
by the prophets: That he shall be called a Nazarene.
Versi Wycliffe New Testament:

2:23 and cam, and dwelte in a citee, that ys clepid Nazareth, that is shulde be fulfillid, that
was seid bi profetis, For he shal be clepid a Nazarey.

Versi New American Bible:

2:23 He went and dwelt in a town called Nazareth, so that what had been spoken through
the prophets might be fulfilled, "He shall be called a Nazorean."

Catatan:

Di antara dakwaan-dakwaan yang ditujukan terhadap Petrus, salah satunya menyebutkan


"Yesus dari Nazaret" (Matius 26:71), dan satu lagi menyebutkan "Yesus, orang dari
Nazaret" (Markus 14:67). Pernyataan pertama sebenarnya merupakan terjemahan yang
salah-arah dari kata Yunani Nazorean (A. Stegemann H - 1998 B. Perjanjian Matius 2:23 C.
Kee HC - 1971), sedangkan pernyataan kedua merupakan terjemahan yang salah-arah dari
istilah Yunani Nazarene. Istilah Yunani Nazorean dan Nazarene merupakan transliterasi
(Nazarenoi atau Nazoraios) dari kata bahasa Arama Nasren atau Nasraya, yang berarti
para pemelihara. Pada gilirannya, kata bahasa Arama itu bisa ditelusuri kembali pada
istilah Nazir dalam bahasa Ibrani, yang berarti suci, kudus, atau pemantang. Jika sekte-
sekte dan subsekte-subsekte agama Yahudi pada abad pertama Masehi dijajarkan pada
poros keagamaan, dimana kutub kiri mewakili liberalisme Yahudi, dan kutub kanan mewakili
konservatisme religius, maka kaum Farisi akan berada di tengah-tengah, sedangkan kaum
Essene dan Nazorea akan berada di ujung kanan.

Jadi, siapakah, dan apakah sebenarnya, orang-orang Nazorea itu? Sederhananya, mereka
adalah kelompok yang sama yang dirujuk dalam perjanjian Lama sebagai orang-orang
Nazarite atau Nazirite. Nazarite atau Nazorea adalah seseorang yang melaksanakan
sumpah pemantangan dan kesetiaan penuh kepada Hukum Musa, dimana sumpah
semacam ini bisa berlaku selama hidup atau untuk jangka waktu trertentu. Aturan-aturan
khusus yang mengatur periode menjadi seorang Nazarite atau Nazorea disebutkan satu per
satu dalam Kitab Bilangan 6:1-21 dalam Alkitab, tetapi tidak diulangi dalam bab ini. Namun
demikian, dijelaskan bahwa orang-orang Nazarite atau Nazorea dicirikahasi dengan
penolakan mereka untuk memotong rambut, dengan pemantangan mutlak terhadap alkohol
dan seluruh minuman yang berasal dari anggur, dengan penolakan mutlak untuk berada
dekat jenazah, dan sebagainya. Tokoh-tokoh alkitabiah termasyur yang diidentifikasi
sebagai orang-orang Nazarite atau Nazorea antara lain : Samson (Hakim-hakim 13:1-24;
16:13-17); Samuel (1 Samuel 1:1-22); mungkin Yohanes (Yahya) Sang Pembaptis, mungkin
juga James, imam pertama gereja Kristen di Yerusalem (Kisah Para Rasul 21:17-26); dan
untuk sementara Paulus (Kisah Para Rasul 21:17-26). Namun demikian, penggambaran
alkitabiah mengenai Yesus Kristus sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan
penggambaran tentang seorang Nazorea, karena seorang Nazorea tidak akan pernah
menerima apapun yang berasal dari buah anggur, dan tidak bisa mendekati Lazarus yang
sudah meninggal, yang oleh Yesus, melalui kekuasaan Allah, konon dibangkitkan dari
kematian (Yohanes 11:38-44).

Jadi, tidak ada hubungannya antara frasa "Orang Nazorea" (atau "Orang Nazarene")
dengan kota Nazaret. Sekali lagi, orang-orang Nazorea adalah orang-orang yang memiliki
keyakinan tertentu terhadap Hukum Musa yang para penganutnya tidak hanya ada di kota
Nazaret, tetapi tersebar di seluruh wilayah Israel.

Lebih jauh, nubuat yang "dikutip" Matius tentang "Orang Nazorea" di atas, tidak ditemukan
dalam naskah Perjanjian Lama. Singkatnya, Matius memiliki nubuat menyimpang yang
"dikutip" yang sama sekali tidak ada! Kesalahan-kesalahan yang bertimbunan!

2. REVISI KITAB MATIUS:

19:16. Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah
yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang
baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah
segala perintah Allah."

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

19:16 Ada seorang datang kepada Yesus dan berkata: "Guru yang baik, perbuatan apakah
yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19:17 Jawab Yesus: "Mengapa engkau memanggil-Ku Guru yang baik? Hanya Satu yang
baik, yaitu Tuhan. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala
perintah-Nya.

(Para penerjemah Alkitab Indonesia merubah frasa "Guru yang baik" menjadi "perbuatan
baik" dan menghilangkan kata "Tuhan" yang merujuk kepada Allah, agar seolah-olah Yesus
adalah Allah)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

19:16 And behold one came and said to him: Good master, what good shall I do that I may
have life everlasting?
19:17 Who said to him: Why askest thou me concerning good? One is good, God. But if
thou wilt enter into life, keep the commandments.
Versi King James 1611 M:

19:16 And, behold, one came and said unto him, Good Master, what good thing shall I do,
that I may have eternal life?
19:17 And he said unto him, Why callest thou me good? there is none good but one, that is,
God: but if thou wilt enter into life, keep the commandments.

3. REVISI KITAB MATIUS:

4:15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan,
Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

4:15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan,
Galilea, yang dihuni orang-orang non Yahudi

(Para penerjemah Alkitab Indonesia merubah frasa "yang dihuni orang-orang non Yahudi"
menjadi "wilayah bangsa-bangsa lain" untuk mempersempit kontradiksi dengan ayat yang
dikutip dan telah dimodifikasi oleh pengarang/penerjemah Matius dari Kitab Yesaya 9:1)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

4:15 Land of Zabulon and land of Nephthalim, the way of the sea beyond the Jordan,
Galilee of the Gentiles:

Versi King James 1611 M:

The land of Zabulon, and the land of Nephthalim, by the way of the sea, beyond the Jordan,
Galilee of the Gentiles;

Catatan:

Pengarang/penerjemah Matius membual bahwa misi kerasulan Yesus bukan hanya untuk
orang-orang Israel atau Yahudi saja, tetapi juga untuk orang-orang dari bangsa-bangsa lain,
karenanya, frasa "pelbagai umat" dalam teks Yesaya 9:1 yang menjadi rujukan Matius,
diubah menjadi "orang-orang non Yahudi" dalam Matius 4:15. Selengkapnya, baca:
Distorsi Matius 7.
4. REVISI KITAB MATIUS:

12:18 "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku
berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum
kepada bangsa-bangsa
12:21 Dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

12:18 "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku
berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum
kepada orang-orang non Yahudi
12:21 Dan kepada-Nyalah orang-orang non Yahudi akan berharap."

(Para penerjemah Alkitab Indonesia merubah frasa "orang-orang non Yahudi" menjadi
"bangsa-bangsa" untuk mempersempit kontradiksi dengan ayat-ayat yang dikutip dan telah
dimodifikasi oleh pengarang/penerjemah Matius dari Kitab Yesaya 42:1,4)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

12:18 Behold my servant whom I have chosen, my beloved in whom my soul hath been well
pleased. I will put my spirit upon him, and he shall shew judgement to the Gentiles.
12:21 And in his name the Gentiles shall hope.

Versi King James 1611 M:

12:18 Behold my servant, whom I have chosen; my beloved, in whom my soul is well
pleased: I will put my spirit upon him, and he shall shew judgement to the Gentiles.
12:21 And in his name shall the Gentiles trust.

Catatan:

Pengarang/penerjemah Matius membual bahwa misi kerasulan Yesus bukan hanya untuk
orang-orang Israel atau Yahudi saja, tetapi juga untuk orang-orang dari bangsa-bangsa lain,
karenanya, frasa "bangsa-bangsa" dan "segala pulau" dalam teks Yesaya 42:1,4 yang
menjadi rujukan Matius, diubah menjadi "orang-orang non Yahudi" dalam Matius 12:18,21.
Selengkapnya, baca: Distorsi Matius 10.

5. REVISI KITAB YOHANES:


2:4 Kata Yesus kepadanya (ibunya): "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku
belum tiba."

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

2:4 Kata Yesus kepadanya (ibunya): "Mau apakah engkau dari pada-Ku, perempuan?
Saat-Ku belum tiba."

(Para penerjemah Alkitab Indonesia merubah kata "perempuan" menjadi "ibu", agar lebih
sopan)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

2:4 And Jesus saith to her: Woman, what is that to me and to thee? My hour is not yet
come.

Versi King James 1611 M:

2:4 Jesus saith unto her, Woman, what have I to do with thee? mine hour is not yet come.

6. REVISI KITAB 1 SAMUEL:

6:19. Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam
tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena
TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya.

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

6:19. Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam
tabut TUHAN; Ia membunuh lima puluh ribu tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu
berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya.

(Para penerjemah Alkitab Indonesia merubah jumlah "50.070" menjadi "70" saja untuk
mempersempit kontradiksi dengan Kitab Kejadian 8:21)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

6:19 But he slew of the men of Bethsames, because they had seen the ark of the Lord, and
he slew of the people seventy men, and fifty thousand of the common people. And the
people lamented, because the Lord had smitten the people with a great slaughter.

Versi King James 1611 M:

6:19 And he smote the men of Bethshemesh, because they had looked into the ark of the
LORD, even he smote of the people fifty thousand and threescore and ten men: and the
people lamented, because the LORD had smitten many of the people with a great
slaughter.

7. REVISI KITAB 2 SAMUEL:

17:25 Absalom telah mengangkat Amasa menggantikan Yoab untuk mengepalai tentara.
Amasa adalah anak seorang yang bernama Yitra, seorang Ismael yang telah memperisteri
Abigal binti Nahas, saudara perempuan Zeruya ibu Yoab.

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

17:25 Absalom telah mengangkat Amasa menggantikan Yoab untuk mengepalai tentara.
Amasa adalah anak seorang yang bernama Yitra, seorang Israel yang telah memperisteri
Abigal binti Nahas, saudara perempuan Zeruya ibu Yoab.

(Para penerjemah Alkitab Indonesia merubah kata "Israel" menjadi "Ismael" untuk
menghilangkan kontradiksi dengan Kitab 1 Tawarikh 2:17)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi The Latin Vulgate (sebelum abad ke-15 M):

17:25 Amasam vero constituit Absalom pro Ioab super exercitum Amasa autem erat filius
viri qui vocabatur Iethra de Hiesreli qui ingressus est ad Abigail filiam Naas sororem Sarviae
quae fuit mater Ioab

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

17:25 Now Absalom appointed Amasa in Joab's stead over the army: and Amasa was the
son of a man who was called Jethra, of Jezrael, who went in to Abigail the daughter of
Naas, the sister of Sarvia who was the mother of Joab.

Versi King James 1611 M:

17:25 And Absalom made Amasa captain of the host instead of Joab: which Amasa was a
man's son, whose name was Ithra an Israelite, that went in to Abigail the daughter of
Nahash, sister to Zeruiah Joab's mother.

8. REVISI KITAB 2 SAMUEL:

24:13 Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata
kepadanya: "Akan datangkah menimpa engkau tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau
maukah engkau...

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

24:13 Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata
kepadanya: "Akan datangkah menimpa engkau tujuh tahun kelaparan di negerimu? Atau
maukah engkau...

(Para penerjemah Alkitab Indonesia merubah kata "tujuh" menjadi "tiga" untuk
menghilangkan kontradiksi dengan Kitab 1 Tawarikh 21:12)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

24:13 And when Gad was come to David, he told him, saying: Either seven years of famine
shall come to thee in thy land: or thou shalt...

Versi King James 1611 M:

24:13 So Gad came to David, and told him, and said unto him, Shall seven years of famine
shall come to thee in thy land? or wilt thou...

9. REVISI KITAB LUKAS:

3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan
menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan Ia
adalah anak Yusuf, anak Eli,

(Para penerjemah Alkitab Indonesia menambah frasa "menurut anggapan orang" untuk
menciptakan persepsi baru bagi umat Kristen)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

3:23 And Jesus himself was beginning about the age of thirty years: being (as it was
supposed) the son of Joseph, who was of Heli, who was of Mathat,

Versi King James 1611 M:

3:23 And Jesus himself began to be about thirty years of age, being (as was supposed) the
son of Joseph, which was the son of Heli,

Catatan:

Kata-kata yang terdapat di dalam tanda kurung merupakan tambahan dari penerjemah!

10. REVISI KITAB LUKAS:

24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng dan sebuah sarang
madu.

(Para penerjemah Alkitab Indonesia menghilangkan frasa "dan sebuah sarang madu" tanpa
alasan yang jelas)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

24:42 And they offered him a piece of a broiled fish and a honeycomb.

Versi King James 1611 M:

24:42 And they gave him a piece of a broiled fish, and of an honeycomb.

11. REVISI KITAB 2 KORINTUS:


12:16 Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi--kamu katakan--
dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

12:16 Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi dalam
kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.

(Para penerjemah Alkitab Indonesia menambah frasa "kamu katakan" untuk menciptakan
persepsi baru bagi umat Kristen)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

12:16 But be it so: I did not burthen you: but being crafty, I caught you by guile.

Versi King James 1611 M:

12:16 But be it so, I did not burden you: nevertheless, being crafty, I caught you with guile.

12. REVISI KITAB YOHANES:

13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah
Guru dan Tuhan.
13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka
kamupun wajib saling membasuh kakimu;

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

13:13 Kamu menyebut Aku kepala (guru) dan tuan, dan katamu itu tepat, sebab begitulah
Aku.
13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah tuan dan kepala (guru)-mu,
maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;

(Para penerjemah Alkitab Indonesia menerjemahkan kata "lord" atau "master" sebagai
"Tuhan" agar seolah-olah Yesus adalah Tuhan, padahal arti kata-kata tersebut bersifat
relatif: kepala, tuan, pemimpin, redaktur, sri paduka raja, dan lain-lain)

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:


Versi Douay-Rheims Bible 1582 M:

13:13 You call me Master and Lord. And you say well: for so I am.
13:14 If then I being your Lord and Master, have washed your feet; you also ought to wash
one another?s feet.

Versi King James 1611 M:

13:13 Ye call me Master and Lord: and ye say well; for so I am.
13:14 If I then, your Lord and Master, have washed your feet; ye also ought to wash one
another's feet.

Versi New American Bible:

13:13 You call me 'teacher' and 'master,' and rightly so, for indeed I am.
13:14 If I, therefore, the master and teacher, have washed your feet, you ought to wash
one another's feet.

Catatan:

Kata "Lord" dalam Perjanjian Lama memang dapat diterjemahkan sebagai "Tuhan" atau
"God", namun maknanya juga bisa bervariasi. Tetapi dalam konteks ini ia tidak tepat
diterjemahkan sebagai "Tuhan". Sesungguhnya, terjemahan yang tepat untuk kata "Lord"
dalam konteks ayat di atas adalah "tuan" bukan "Tuhan"! Bukti-buktinya dapat dilihat di
bawah ini:

1 Petrus 3:6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya (his
Lord). Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan
ancaman.

Mazmur 82:6. Aku sendiri telah berfirman: "Kamu (umat Israel) adalah Allah (God), dan
anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian.
Mazmur 110:1. Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN (Lord) kepada tuanku (my lord):
"Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."

Keluaran 7:1. Berfirmanlah TUHAN (Lord) kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau
sebagai Allah (God) bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.

Sekali lagi, Yesus adalah pemimpin/tuan, bukan Tuhan, hal ini dapat dibuktikan dengan
pernyataan Yesus lainnya, yang sama-sama ditulis oleh penulis yang sama:

Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-
satunya Allah (God) yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Yohanes 5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti
kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Jika Yesus adalah Tuhan, maka seharusnya pernyataan Yesus di atas adalah sebagai
berikut:

Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa kamu (umat Israel) mengenal Aku,
satu-satunya Allah (God) yang benar, dan mengenal Paulus Tarsus yang telah Aku utus.
Yohanes 5:30 Aku dapat berbuat apa saja dari diri-Ku sendiri, Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang kamu (umat Israel) kerjakan, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku
berkehendak atas segala sesuatu dari diri-Ku sendiri.

[QS. 19:30. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil)
dan Dia menjadikan aku seorang nabi.]

Lebih jauh, dalam versi Alkitab Indonesia, seluruh kata "lord" yang menunjuk kepada Yesus,
diterjemahkan sebagai "Tuhan". Benar-benar buat-buatan!

13. REVISI NAMA "ELOHIM" DAN "JAHWEH":

Dalam versi Alkitab Indonesia, seluruh kata "Elohim" dan "Jahweh" dalam Perjanjian Lama,
masing-masing diterjemahkan sebagai "Allah" dan "Tuhan Allah" (atau "Tuhan" saja),
padahal "Elohim" dan "Jahweh" adalah nama-nama Tuhan yang sebenarnya dari umat
Yahudi Israel yang menunjukkan kekhasan dari suku-suku tertentu di Israel (Kerajaan Israel
utara dan selatan). Mengapa seenaknya dirubah? Berikut contoh-contohnya:
Kitab Kejadian versi Alkitab Indonesia:

1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.


2:4. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah
menjadikan bumi dan langit,

Terjemahan yang tepat dari teks "orisinal":

1:1. Pada mulanya Elohim menciptakan langit dan bumi.


2:4. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika Jahweh
Elohim menjadikan bumi dan langit,

Perhatikan teks-teks Alkitab yang lebih tua di bawah ini:

Versi The Darby Translation:


2:4 These are the histories of the heavens and the earth, when they were created, in the
day that Jehovah Elohim made earth and heavens,

Versi World English Bible:

2:4 This is the history of the generations of the heavens and of the earth when they were
created, in the day that Yahweh God made earth and the heavens.

Begitu mudahnya firman Tuhan dalam Alkitab ditambah, dikurangi, dihilangkan, dan
dirubah semaunya sendiri!

Revisi Alkitab lainnya silahkan baca di sini.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEMUSTAHILAN DAN REKAYASA TAURAT ISRAEL
Judul di atas sengaja disuguhkan untuk membuktikan bahwa "Taurat" yang sekarang adalah
Taurat yang sudah dirombak oleh tangan2 Bani Israel. Namun demikian, di sini hanya
disuguhkan 2 contoh saja, sekedar untuk membuktikan bahwa "Taurat" sekarang sudah
benar2 dirubah dan ditambah!

Sebelum masuk pada pembahasan ini, ada baiknya kita lihat dulu Kitab Kejadian berikut
ini:

16:16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.
21:5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
25:9 Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia (Abraham) dalam gua
Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur
Mamre,

Dalam Kejadian 16, Ismail lahir ketika Abraham berumur 86 tahun. Sedangkan dalam
Kejadian 21, Ishak lahir ketika Abraham berumur 100 tahun. Ini berarti selisih umur antara
Ismail dan Ishak adalah 14 tahun.

Dalam Kejadian 25, Ismail dan Ishak secara bersama2 menguburkan bapaknya,
Abraham.

Sekarang marilah kita lihat pembahasan berikut ini:

1. Peristiwa Terbentuknya Sumur Zam-Zam.

Menurut catatan Alkitab dalam Kitab Kejadian 21:8-13, setelah menyapih Ishak, yang
berarti Ismail berusia sekitar 16 tahun, Sarah cemburu dengan Ismail ketika melihat ia
bermain bersama Ishak. Kemudian, ia meminta agar Abraham membuang Hagar dan
Ismail. Abraham konon merasa tertekan dengan permintaan ini, tetapi Allah meyakinkan
Abraham bahwa ia harus mengikuti permintaan Sarah. Kisah Alkitab kemudian dilanjutkan
dalam Kitab Kejadian berikut ini:

"Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan
memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar,
kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di
padang gurun Bersyeba. Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke
bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab
katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah dia
dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari
langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar?
Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
Bangunlah, angkatlah anak itu, dan peganglah erat-erat dia dengan tanganmu, sebab Aku
akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga
ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu
minum." (Kejadian 21:14-19 - DRB 1582 & KJV 1611).

Dalam kutipan di atas, cetak biru ditambahkan untuk frasa2 kunci yang mengilustrasikan
kemustahilan catatan Kitab Kejadian mengenai Ismail yang berusia 16 tahun pada saat itu.
Hagar dengan berbagai cara harus memperlakukan Ismail dengan cara:

- meletakkan Ismail, roti dan sekirbat air di atas bahunya


- membuang Ismail ke bawah semak-semak (membaringkannya)
- mengangkat Ismail dari tempat ia terbaring dan memegang erat2 Ismail dengan
tangannya
- memberi minum Ismail
- tidak ada komunikasi sama sekali dengan Ismail.

Tindakan Hagar di atas, tidaklah pantas dilakukan untuk anak berusia 16 tahun. Tetapi
tindakan tersebut mungkin saja dilakukan terhadap seorang balita yang belum disapih dan
belum bisa berjalan. Padahal sebelumnya, Ismail sudah bisa bermain bersama dengan
Ishak, yang berarti Ismail sudah besar dan sudah bisa berlari2.

Perhatikan juga nama tempat yang tertulis dalam Taurat adalah Bersyeba, padahal
peristiwa tersebut terjadi di lembah Baka/Mekah. Tidak ada bukti sama sekali bahwa
peristiwa tersebut terjadi di Bersyeba (Palestina dan sekitarnya), tetapi bukti2 itu justru
dapat dilihat di Baka/Mekah, yaitu Bukit Shafa dan Marwah, dan Sumur Zam-Zam. Oleh
karena Ismail, semenjak diungsikan hingga wafatnya adalah di kota Baka/Mekah.

Ketika itu, Ismail memang masih bayi yang baru beberapa hari dilahirkan. Untuk
menghindari kecemburuan Sara, istri pertama Abraham, Allah memerintahkan Abraham
untuk mengungsikan Ismail dan ibunya, Hagar, ke lembah Baka/Mekah. Sesampainya di
lembah Baka/Mekah, Abraham diperintahkan oleh Allah untuk kembali ke Palestina
(Kanaan) menemui Sara dan meninggalkan Ismail dan Hagar di lembah tersebut. Beberapa
saat kemudian, Ismail menangis kehausan dan segala persediaan sudah habis. Hagar pun
harus mondar mandir antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali untuk mencari
air dan tidak pula ia dapatkannya. Atas pertolongan Allah melalui malaikat Jibril, tiba2
muncullah mata air yang deras dari bawah kaki Ismail, dan Hagar pun berteriak kegirangan,
"Zam Zam, Zam Zam!" Oleh karena itu, mukjizat Nabi Ismail ini sekarang dikenal sebagai
Sumur Zam-Zam.

Indikasi peristiwa terbentuknya Sumur Zam-Zam di Baka/Mekah ini masih dapat ditemukan
dalam Kitab Mazmur berikut ini:

84:5 (84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat
mengadakan ziarah!
84:6 (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang
bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.

Jelas sekali bahwa kisah di atas merupakan salah satu bukti telah terjadinya perombakan
dan rekayasa dalam Taurat. Ismail yang berusia 16 tahun diperlakukan seperti bayi yang
masih berumur 2 bulanan. Perombak Taurat tampaknya ingin menunjukkan seolah2
Ishaklah kakak Ismail, oleh karena Ishak baru saja disapih yang berarti usianya sekitar 2
tahunan, sementara Ismail masih bayi (padahal usia Ismail sekitar 16 tahunan). Dengan
demikian, perombak Taurat dapat mengarang kisah selanjutnya di bawah ini.

2. Kisah Penyembelihan dan Penyebutan Ishak sebagai Anak Tunggal.

Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu
sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi,
yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban
bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Keesokan harinya pagi-
pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang
bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu
berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Ketika pada hari
ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku
beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali
kepadamu." Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke
atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah
keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya:
"Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu,
tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang
akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah
keduanya berjalan bersama-sama. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah
kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak,
anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham
mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi
berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya,
Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab
telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan
untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat
seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham
mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
(Kejadian 22:1-13).

Dalam kisah di atas, terdapat 2 kejanggalan besar, yaitu:

1. Ishak disebut sebagai anak tunggal Abraham, padahal Ishak adalah adik Ismail.

2. Usia Ishak baru saja disapih, tapi diperlakukan seperti anak berusia 16 tahun ketika akan
disembelih Abraham. Silahkan periksa kembali Kejadian 21 di atas. Di sana Ismail yang
berusia 16 tahun diperlakukan seperti anak yang baru berumur 2 bulanan. Dengan dasar ini,
perombak Taurat ingin menunjukkan seolah2 Ishaklah kakak Ismail, karena Ishak baru saja
disapih sementara Ismail masih bayi. Karenanya, mereka dengan konyol menyebut Ishak
sebagai anak tunggal Abraham. Padahal, bukti2 Alkitab sendiri sudah jelas, bahwa Ismail
adalah kakak Ishak!

Kejanggalan2 di atas tampaknya diakibatkan oleh banyaknya tangan2 Bani Israel yang turut
merombak, sehingga antara pasal yang satu dengan yang lain kelihatan tidak ada
kesesuaian. Sangat mungkin, ketika mengumpulkan Taurat, mereka tidak meneliti
sedemikian jauh sehingga kejanggalan itu tetap saja terlihat dengan jelas.

Umat Yahudi dan Kristen menganggap penyebutan Ishak sebagai anak tunggal Abraham
adalah karena Ishak merupakan anak dari istri yang sah, yaitu Sara. Padahal, dalam Kitab
Kejadian 16:3 dikatakan bahwa Abraham mengambil Hagar sebagai istrinya. Ini berarti,
Hagar juga adalah istri sah Abraham. Suatu alasan yang tidak masuk akal!
Sesungguhnya, alasan tersebut sengaja dibuat oleh Bani Israel oleh karena mereka
iri/dengki bahwa yang menjadi penerus agama samawi, sebagaimana masih dapat terlihat
dengan jelas dalam "Taurat dan Injil", adalah keturunan Ismail (Muhammad).

Dalam kisah versi Taurat di atas, peristiwa penyembelihan itu terjadi di Moria, padahal
peristiwa tersebut sebenarnya terjadi di Mina.

Sekarang, marilah kita lihat kisah penyembelihan Ismail menurut Al-Qur'an (QS. 37:102-
112):

[102] Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar".
[103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis
(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
[104] Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
[105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[108] Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang
datang kemudian,
[109] (yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
[110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[112] Dan Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan kelahiran Ishak, seorang nabi
yang termasuk orang-orang yang saleh.

Lihat ayat 102, memang tidak tersebut nama Ismail, mungkin ini disebabkan oleh begitu
populernya Ismail di Mekah pada saat itu. Sebut saja, adanya situs2 peninggalan Ismail
berupa Ka'bah, Hijir Ismail, Sumur Zam-Zam, dan Bukit Shafa dan Marwah, serta situs
peninggalan Ibrahim, maqam Ibrahim. Tapi identifikasi Ismail ini tidak diragukan lagi, oleh
karena pada ayat 112, Ishak baru dilahirkan. Jadi, anak tunggal pada waktu
penyembelihan itu adalah Ismail, bukan Ishak sebagaimana tertulis dalam "Taurat"
sekarang.

Perlu diketahui juga bahwa Ibrahim (Abraham) bukanlah seorang Yahudi ataupun Kristen.
Perhatikan Firman Allah berikut ini (QS. 3:67-71):

[67] Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Kristen, akan tetapi dia
adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia
termasuk golongan orang-orang musyrik."
[68] Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang
mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman (kepada
Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.
[69] Segolongan dari Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) ingin menyesatkan kamu, padahal
mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak
menyadarinya.
[70] Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui
(kebenarannya).
[71] Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang hak dengan yang batil, dan
menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?

Lihat ayat 67, bahwa Ibrahim (Abraham) bukanlah seorang Yahudi ataupun Kristen. Bagi
orang awam mungkin kelihatan aneh. Bagaimana mungkin Abraham disebut Yahudi ataupun
Kristen sementara Yehuda dan Yesus belum lahir? Ayat di atas diturunkan sekaligus untuk
memberi jawaban kepada golongan Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) pada waktu itu yang
mengklaim Abraham sebagai golongan mereka (hingga sekarang).

Lihat juga ayat 68, bahwa nabi yang paling dekat dengan Ibrahim adalah Nabi Muhammad.
Karena hanya umat Muhammad-lah yang senantiasa memuliakan nabi Ibrahim (Sholawat
Nabi dalam setiap sholat).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEMUSTAHILAN AYAT-AYAT TUHAN DALAM
ALKITAB
Berbagai kemustahilan ayat-ayat yang konon difirmankan oleh Tuhan dalam Alkitab, antara
lain disuguhkan di bawah ini:

1. KITAB BILANGAN: Seekor keledai berbicara.

22:27 Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya.
Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.
22:28 Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam:
"Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?"
22:29 Jawab Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau mempermain-mainkan aku;
seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang."

(Perhatikan, Bileam sama sekali tidak terkejut mendengar keledainya berbicara


kepadanya)

2. KITAB IMAMAT: Kelahiran anak perempuan mempunyai masa nifas dua kali lebih
banyak.

12:2 "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan
anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar
kain ia najis.
12:3 Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu.
12:4 Selanjutnya tiga puluh tiga hari lamanya perempuan itu harus tinggal menantikan
pentahiran dari darah nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apapun yang kudus dan
tidak boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya.
12:5 Tetapi jikalau ia melahirkan anak perempuan, maka najislah ia selama dua minggu,
sama seperti pada waktu ia bercemar kain; selanjutnya enam puluh enam hari lamanya ia
harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas.

(Masa nifas untuk kelahiran anak perempuan dua kali lebih banyak dari pada anak laki-
laki?)

3. KITAB HAKIM-HAKIM: Samgar membunuh 600 orang dengan sebuah tongkat


penghalau lembu.

3:31. Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin dengan
tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya. Demikianlah ia juga
menyelamatkan orang Israel.

(Firman Tuhan atau kesombongan orang Israel?)

4. KITAB HAKIM-HAKIM: Simson membunuh 1000 orang dengan tulang rahang


keledai.

15:15 Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang masih baru, diulurkannya
tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu.
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan
rahang keledai seribu orang kupukul."

(Firman Tuhan atau kesombongan orang Israel?)

5. KITAB WAHYU: Seekor macan tutul berkepala tujuh.

13:1. (12-18) Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. (13-1) Lalu aku melihat seekor binatang
keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya
terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang
dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan
takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

(Firman Tuhan atau dongeng?)

6. KITAB 2 RAJA-RAJA: Memakan tahi dan meminum air kencing (lihat juga Yesaya
36:12).

18:26 Lalu berkatalah Elyakim bin Hilkia, Sebna dan Yoah kepada juru minuman agung:
"Silakan berbicara dalam bahasa Aram kepada hamba-hambamu ini, sebab kami mengerti;
tetapi janganlah berbicara dengan kami dalam bahasa Yehuda sambil didengar oleh rakyat
yang ada di atas tembok."
18:27 Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka: "Adakah tuanku mengutus aku
untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja?
Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya
dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"

(Niscaya tubuh mereka menjadi semakin sehat setelah memakan tahi dan meminum air
kencing)

7. KITAB MALEAKHI: Kotoran hewan pada muka para imam.

2:1. Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke
mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke
kotoran itu.
2:4 Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku
dengan Lewi tetap dipegang, firman TUHAN semesta alam.

(Hah? Tuhan akan melempar kotoran ke muka para imam?)

8. KITAB YEHEZKIEL: Memakan roti dengan tahi.

4:12 Makanlah roti itu seperti roti jelai yang bundar dan engkau harus membakarnya di atas
kotoran manusia yang sudah kering di hadapan mereka."
4:13 Selanjutnya TUHAN berfirman: "Aku akan membuang orang Israel ke tengah-tengah
bangsa-bangsa dan demikianlah mereka akan memakan rotinya najis di sana."
4:14 Maka kujawab: "Aduh, Tuhan ALLAH, sesungguhnya, aku tak pernah dinajiskan dan
dari masa mudaku sampai sekarang tak pernah kumakan bangkai atau sisa mangsa
binatang buas; lagipula tak pernah masuk ke mulutku ini daging yang sudah basi."
4:15 Lalu firman-Nya kepadaku: "Lihat, kalau begitu Aku mengizinkan engkau memakai
kotoran lembu ganti kotoran manusia dan bakarlah rotimu di atasnya."

(Berani coba firman Tuhan ini?)

9. KITAB HAKIM-HAKIM: Simson berhubungan sex dengan pelacur di Gaza.

16:1. Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan
sundal, lalu menghampiri dia.

(Firman Tuhan atau buku sex?)

10. KITAB RUT: Rut tinggal bersama sebagai suami-istri dengan Boaz di tempat
pengirikan.

3:6. Sesudah itu pergilah ia ke tempat pengirikan dan dilakukannyalah tepat seperti yang
diperintahkan mertuanya kepadanya.
3:7 Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia untuk
membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu
dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di
situ.
3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke
sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.
3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah
kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib
menebus kami."
3:10 Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau
menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak
mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.
3:11 Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan
kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan
baik-baik.
3:12 Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus, tetapi walaupun
demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari padaku.
3:13 Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau menebus engkau, baik, biarlah
ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang akan menebus
engkau, demi TUHAN yang hidup. Berbaring sajalah tidur sampai pagi."
3:14. Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi; lalu bangunlah ia, sebelum
orang dapat kenal-mengenal, sebab kata Boas: "Janganlah diketahui orang, bahwa seorang
perempuan datang ke tempat pengirikan."

(Firman Tuhan atau buku sex?)

11. KITAB 1 RAJA-RAJA: Daud (kakek Yesus) tidur dengan perawan yang masih
muda.

1:1. Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap
dingin.
1:2 Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang
perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu,
sehingga badan tuanku raja menjadi panas."
1:3 Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah
Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja.

(Kalau yang ini kayaknya perlu dicoba.)

12. KITAB MATIUS: Roh Allah seperti burung merpati (lihat juga Markus 1:10; Lukas
3:22; Yohanes 1:32; Yesaya 60:8).

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka
dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

(Betapa mustahilnya ayat di atas. Roh Allah seperti burung merpati? Akankah kita percaya
pada bualan begitu saja?)

13. KITAB MATIUS: Bangkitnya orang-orang mati gara-gara gempa bumi.

27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah
gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
27:52 dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
27:53 Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota
kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.

(Siapa yang bersaksi atas bualan Matius di atas? Hah, orang-orang kudus pada bangkit
dari kuburan gara-gara gempa bumi? Lalu mereka masuk ke kota kudus dan menampakkan
diri kepada orang banyak? Hiiiiii takuuuuut..!)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
HARI TUHAN DALAM AL-QUR'AN VS ALKITAB
(Kemustahilan Hari Tuhan dalam Alkitab)
Sepintas lalu, ketika kita membaca kata "hari" baik dalam Al-Qur'an maupun Alkitab,
khususnya yang berkaitan dengan "hari" di sisi Tuhan, kelihatan sepele, tidak penting, dan
dibaca sambil lalu saja. Namun demikian, dalam uraian singkat di bawah ini kita akan
menemukan sebuah konsep "hari" di sisi Tuhan yang amat penting dan prinsipil yang
menunjukkan kelogisan dan kemustahilan sebuah catatan kitab suci.

HARI TUHAN DALAM AL-QUR'AN

Kita tidak menemukan kejanggalan dalam Al-Qur'an mengenai konsep "hari" di sisi Tuhan.
Secara tegas, dua kali Allah berfirman dalam Al-Qur'an menyangkut "hari" di sisi-Nya:

[QS.22:47] Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah
sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah
seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.

[QS.32:5] Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya
dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

Menurut dua ayat Al-Qur'an di atas, satu "hari" di sisi Allah adalah seperti seribu tahun
menurut perhitungan manusia. Ringkasnya, menurut Al-Qur'an, konsep "hari" di sisi Allah
berbeda dengan konsep "hari" menurut perhitungan manusia dimana satu "hari" lamanya
hanya 12 jam saja.** Dan ini cukup logis mengingat Allah tidak bertempat tinggal di bumi,
tetapi di atas 'Arasy (QS.13:2; 20:5), sehingga tidak perlu "hari"-Nya dihitung berdasarkan
terbit-terbenamnya matahari seperti manusia menghitung lamanya hari. Matahari, hanyalah
salah satu bintang dari milyaran bahkan trilyunan bintang yang diciptakan-Nya.

HARI TUHAN DALAM ALKITAB

Sebelum menguraikan lebih lanjut mengenai konsep "hari" di sisi Tuhan menurut Alkitab,
maka ayat-ayat Alkitab yang berkenaan dengan "hari" Tuhan disuguhkan di bawah ini:

Kitab Keluaran:

20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:


20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan
sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya,
dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan
menguduskannya.

(Harap baca juga Kitab Keluaran 31:12-18).

Menurut catatan Alkitab dalam Kitab Keluaran 20:11 di atas, dinyatakan bahwa "enam hari
lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi dan segala isinya dan Tuhan berhenti bekerja
pada hari ketujuh". Karena itulah "Tuhan memberkati hari Sabat (Sabtu) dan
menguduskannya".

Tak bisa dibantah lagi, menurut Kitab Keluaran di atas, Tuhan menciptakan langit dan bumi
dan segala isinya selama enam "hari", di mana "hari" di sini lamanya sama persis seperti
"hari" menurut perhitungan manusia, yakni 24 jam.

Dijelaskan dalam ayat-ayat Kitab Keluaran di atas, bahwa "Tuhan berhenti pada hari
ketujuh", yakni pada hari Sabat atau hari Sabtu. Sehingga, "enam hari penciptaan langit dan
bumi dan segala isinya" adalah Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat.

Jadi, sekali lagi, konsep "hari" di sisi Tuhan menurut Alkitab adalah sama dengan konsep
"hari" menurut perhitungan manusia, yakni selama 24 jam saja.

KEMUSTAHILAN HARI TUHAN DALAM ALKITAB

Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, bahwa satu "hari" di sisi Tuhan menurut Alkitab
adalah sama dengan satu "hari" menurut perhitungan manusia, maka ayat-ayat Alkitab di
bawah ini yang menunjukkan kemustahilan "hari" Tuhan harus disuguhkan berikut ini:

Kitab Kejadian:

1:3. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.


1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari pertama.

1:14. Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk


memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang
menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan
jadilah demikian.
1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar
untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga
bintang-bintang.
1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah
melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.

2:1. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.


2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu,
berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia
berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa manusia menghitung lamanya "hari" berdasarkan terbit
dan terbenamnya matahari terhadap bumi. Terbit dan terbenamnya matahari ini, tidak lain
disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya (rotasi) terhadap matahari, sehingga
terjadilah apa yang disebut siang dan malam.

Sehubungan dengan hal tersebut, catatan Alkitab dalam Kitab Kejadian di atas menunjukkan
kemustahilan "hari" Tuhan dalam Alkitab.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa satu "hari" di sisi Tuhan dalam Alkitab adalah
sama dengan satu "hari" menurut perhitungan manusia, maka Kejadian 1:3-5 menunjukkan
kemustahilan "hari" Tuhan. Menurut Kejadian 1:5, Tuhan menciptakan siang dan malam
pada "hari" pertama, yakni Minggu. Padahal, menurut Kejadian 1:16, matahari, yang
menjadi penyebab terjadinya siang dan malam, baru diciptakan pada "hari" keempat atau
Rabu. Lebih jauh, bagaimanakah Alkitab menetapkan "hari" pertama (Minggu), kedua
(Senin), dan ketiga (Selasa) pada tahapan penciptaan langit dan bumi, sementara matahari
baru diciptakan pada "hari" keempat (Rabu)?

Lebih jauh lagi, Tuhan tidak bertempat tinggal di bumi, tetapi di suatu tempat yang tidak
dapat dijangkau oleh manusia. Kita bisa membayangkan, betapa luasnya jagat raya ini, ada
milyaran bahkan trilyunan bintang atau "matahari" di jagat raya ini. Bagaimana mungkin satu
"hari" di sisi Tuhan sama dengan 24 jam seperti perhitungan manusia? Memangnya Tuhan
bertempat tinggal di bumi sampai hari kiamat? Menurut banyak ayat dalam Alkitab (al.
Matius 5:16), Tuhan bertempat tinggal di sorga. Pertanyaannya, apakah di sorga ada
matahari sehingga lamanya "hari" Tuhan sama dengan lamanya "hari" manusia di bumi?

Dengan demikian, maka konsep "hari" Tuhan yang semula dianggap remeh oleh para
pembaca Alkitab, sekarang menemukan identitasnya, yaitu bahwa Alkitab sama sekali
bukan firman Allah, tetapi merupakan karangan manusia yang masih sangat terbatas
wawasannya pada waktu itu khususnya menyangkut ilmu ruang angkasa. Akankah kita
beriman pada kemustahilan catatan Alkitab seperti ini?

Keterangan:

**24 jam adalah perkiraan lamanya waktu dalam sehari di bumi, yang perhitungannya
diambil dari zone waktu sepanjang garis katulistiwa.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
INCEST DALAM AL-QUR'AN VS ALKITAB
(Kemustahilan Incest Anak Adam)

Tak seorang pun dari


umat Kristen yang tertarik untuk membaca ayat-ayat Alkitab tentang incest (hubungan
suami-istri) anak-anak Adam yang melahirkan keturunan bagi mereka. Demikian juga
dengan umat Islam, tak ada yang tertarik untuk membaca ayat-ayat Al-Qur'an tentang hal
tersebut. Namun demikian, uraian singkat di bawah ini, menunjukkan bahwa persoalan
incest tersebut sangatlah penting dan prinsipil khususnya berkaitan dengan keabsahan
firman Tuhan dalam sebuah kitab suci. Uraian di bawah ini, dengan jelas menunjukkan
kelogisan dan kemustahilan ayat-ayat firman Tuhan dalam sebuah kitab suci.

INCEST DALAM AL-QUR'AN

Catatan Al-Qur'an mengenai persoalan incest anak-anak Adam dijelaskan secara umum
dan sangat singkat. Mengingat hal ini, ada baiknya kita uraikan persoalan incest tersebut
dimulai dari proses kejadian awal manusia (Adam dan Hawa) hingga incest anak-anak
mereka:

Pertama, Allah menciptakan Adam dari tanah (QS. 3:59; 15:28; 55:14; 37:11; 15:29,
71:17; 32:7; 32:9).

Kedua, Allah menciptakan Hawa dari diri Adam (QS. 4:1; 39:6).

Ketiga, Adam dan Hawa berinses sebagai suami-istri yang memperkembangbiakkan


manusia, laki-laki dan perempuan. Diantara mereka saling berinses sehingga bertambah
banyak seperti sekarang ini.

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri (Adam), dan dari padanya Allah menciptakan isterinya (Hawa); dan
dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya
kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. 4:1)

Incest anak-anak Adam dalam Al-Qur'an hanya dapat diketahui dari QS. 4:1 sebagaimana
dikutip ayatnya di atas. Selebihnya, Al-Qur'an tidak menjelaskannya. Namun demikian,
adalah hak Allah untuk menjelaskan atau tidak tentang incest anak-anak Adam ini, tetapi
yang terpenting adalah bahwa Al-Qur'an sudah menjelaskan kepada umat manusia bahwa
manusia pertama di dunia ini adalah Adam. Kemudian, dari diri Adam diciptakanlah Hawa
sebagai istrinya. Dari keduanya, Allah memperkembangbiakkan manusia hingga sebanyak
sekarang ini.

Reproduksi manusia melalui incest menurut ayat-ayat Al-Qur'an di atas, meski hanya
secara singkat, cukuplah logis mengingat Al-Qur'an bukanlah buku sex yang menjelaskan
proses reproduksi, tetapi sebuah kitab suci yang secara khusus diturunkan untuk menyeru
jin dan manusia agar hanya menyembah kepada Allah saja. Disamping juga berbagai
perintah dan larangan serta ancaman. Namun demikian, ajaran inti Al-Qur'an adalah ajaran
Tauhid, yakni bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Dialah Raja yang sebenar-benarnya di
jagat raya ini. Karena itu, sembahlah Dia saja, Tuhan pencipta semesta alam.

INCEST DALAM ALKITAB

Sebelum membahas persoalan incest dalam Alkitab, terlebih dahulu perhatikan dan cermati
baik-baik ayat-ayat Kitab Kejadian berikut ini:
4:1. Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah
perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah
mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala
kambing domba, Kain menjadi petani.

4:8. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka
ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

4:16. Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah
timur Eden.
4:17 Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu
melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu
Henokh, menurut nama anaknya.

4:25. Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan
seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah
mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah
membunuhnya."

5:3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-
laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.
5:4 Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia
memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:5 Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.**
5:6. Setelah Set hidup seratus lima tahun, ia memperanakkan Enos.

Dari ayat-ayat Kitab Kejadian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

- Nama anak-anak Adam berturut-turut adalah: Kain (laki-laki), Habel (laki-laki), dan Set
(laki-laki).
- Umur Adam 130 tahun ketika memperanakkan Set (laki-laki).
- Umur Adam 235 tahun ketika Set memperanakkan Enos.
- Setelah umur Adam 800 tahun, ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

KEMUSTAHILAN CATATAN ALKITAB TENTANG INCEST

Berdasarkan kesimpulan di atas, tanpa bisa dibantah lagi, terdapat dua kemustahilan
catatan Alkitab berkaitan dengan incest anak-anak Adam, yaitu:

Pertama, kemustahilan incest Set yang memperanakkan Enos.

Sebagaimana disimpulkan di atas, ketika umur Adam 235 tahun, Set memperanakkan Enos,
padahal Adam belum memperanakkan anak perempuan hingga umur 800 tahun. Lalu,
dengan siapa Set berincest sehingga memperanakkan Enos? Tentu, ini sebuah
kemustahilan catatan Alkitab.

Kedua, kemustahilan incest Kain yang memperanakkan Henokh.

Sebagaimana dijelaskan Alkitab, Adam baru memperanakkan anak perempuan ketika ia


berumur 800 tahun. Adam memperanakkan putra ketiganya, Set, ketika ia berumur 130
tahun. Dengan demikian, maka Adam memeperanakkan putra pertamanya, Kain, jauh
sebelum umur Adam mencapai 130 tahun.

Jika diasumsikan umur Adam 120 tahun ketika mempertanakkan Kain, dan anak perempuan
pertama Adam berumur 20 tahun ketika diambil istri oleh Kain, maka umur Kain ketika
berincest dengan istrinya adalah 700 tahun. Sebuah catatan yang tidak masuk akal!
Seorang laki-laki normal harus menunggu waktu selama 700 tahun untuk berincest dengan
pasangannya.

Lebih jauh, Alkitab mencatat bahwa Kain pergi dan menetap di tanah Nod dan beranak-cucu
di sana hingga mendirikan sebuah kota yang bernama Henokh. Dari mana Kain
mendapatkan istrinya? Bukankah manusia pertama menurut Alkitab adalah Adam?

Dengan demikian, jelaslah bahwa ayat-ayat Alkitab di atas sama sekali bukan firman
Tuhan, karena mengandung catatan kemustahilan yang sangat fatal. Ayat-ayat di atas,
tampaknya lebih merupakan penjabaran dari firman Tuhan yang sebenarnya yang telah
dicorengkan secara ngawur oleh tangan-tangan jahil Bani Israel dalam Kitab Kejadian.
Pantaskah manusia beriman pada kemustahilan firman Tuhan dalam Alkitab?

Keterangan:

**Kejadian 5:1-5 adalah berasal dari Sumber P, ayat-ayat selanjutnya sampai dengan
Kejadian 5:32 menggunakan Sumber E. Akibatnya, redaksinya menjadi kacau balau dan
menimbulkan kontradiksi yang sangat fatal.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KISAH PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI MENURUT TAURAT ISRAEL
(Tumpang-tindih dan kontradiksi yang menyertainya)

Sebagaimana sudah dijelaskan, bahwa Taurat Israel adalah hasil


kompilasi (pengumpulan bersama-sama dari sumber-sumber
berbedasecara selektif) yang terdiri dari lima kitab pertama
Perjanjian Lama (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan
Ulangan). Lebih jauh, masing-masing dari kelima kitab tersebut
adalah hasil kompilasi tumpang-tindih (tambal-sulam) yang
disusun dari berbagai sumber penutur dari masa penulisan yang
berbeda-beda pula. Di bawah ini diberikan contoh kasus tambal-
sulam dalam Kitab Kejadian ketika bercerita tentang "penciptaan
langit dan bumi". Sekurang-kurangnya ada dua sumber penutur
yang terdapat pada kisah ini yang diputus-sambung menjadi
satu oleh penyusun/editor Taurat dengan tujuan agar seolah-olah
berasal dari narasumber yang sama, yaitu sebagai berikut:

Kitab Kejadian:

Sumber pertama (menyebut Tuhan dengan nama Elohim/Allah):

1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.


1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan
jadilah pagi, itulah hari pertama.
1:6. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan
air dari air."
1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah
cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari kedua.
1:9. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada
satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya
laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda,
tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan
buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tullmbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang
berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah
melihat bahwa semuanya itu baik.
1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
1:14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk
memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda
yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi
bumi." Dan jadilah demikian.
1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih
besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan
menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari
gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
1:20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan
hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis
makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung
yang bersayap.Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan
bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di
bumi bertambah banyak."
1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
1:24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang
hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah
demikian.
1:25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala
jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi."
1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-
tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya
berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala
yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau
menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya
itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari
itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Sumber kedua (menyebut Tuhan dengan nama Jahweh


Elohim/TUHAN Allah):

2:4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN
Allah menjadikan bumi dan langit, --
2:5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di
padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada
orang untuk mengusahakan tanah itu;
2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi
itu--
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah
ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-
tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ
sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah
Hawila, tempat emas ada.
2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh
tanah Kush.
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur
Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman
Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon
dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah
kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku
akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
2:19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala
burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat,
bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada
tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di
udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai
penolong yang sepadan dengan dia.
2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN
Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan
daging.
2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah
seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak
merasa malu.
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan
oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah
berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini
boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat."
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia
mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya
yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan
dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu
terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di
manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku
menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan
itu?"
3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang
memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang
telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku,
maka kumakan."
3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat
demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang
hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan
seumur hidupmu.
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan
engkau akan meremukkan tumitnya."
3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan
Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun
engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan
isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu:
Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan
bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-
tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali
lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan
engkau akan kembali menjadi debu."
3:20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi
ibu semua yang hidup.
3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan
untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti
salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan
sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan
itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan
tanah dari mana ia diambil.
3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala
beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar,
untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Dari kedua sumber penutur di atas dapat dijelaskan sebagai


berikut:

1. Sumber pertama dikenal sebagai sumber P oleh karena


Tuhan disebut dengan nama Elohim dan menggunakan kata
ganti orang pertama dengan kata Ibrani "Ani", sedangkan
sumber kedua dikenal sebagai sumber J oleh karena Tuhan
disebut dengan nama Jahweh Elohim.

2. Sumber pertama menceritakan penciptaan langit dan bumi


beserta segala isinya selama enam hari/masa secara kronologis
yang diawali dengan penciptaan pada hari pertama
hingga penciptaan pada hari keenam dan selanjutnya Tuhan
berhenti dari segala pekerjaan penciptaan pada hari ketujuh
sekaligus menandai berakhirnya prosesi penciptaan langit dan
bumi beserta segala isinya. Kisah berikutnya diambil dari
sumber kedua yang diawali dengan berakhirnya penciptaan
langit dan bumi kemudian dilanjutkan dengan penciptaan
manusia untuk ditempatkan di taman Eden dan berakhir dengan
pengusiran manusia itu beserta istrinya dari taman Eden dan
menempatkan mereka di bumi. Jadi, kita tidak tahu bagaimana
kisah selanjutnya dari sumber pertama setelah Tuhan
menyelesaikan penciptaan langit dan bumi beserta segala
isinya, sebaliknya kita juga tidak tahu bagaimana riwayat
penciptaan langit dan bumi menurut sumber kedua
sebelum penutur menyatakan berakhirnya penciptaan tersebut,
tentunya hanya sang penyusun/editor yang mengetahuinya,
karena dialah yang melakukan pemotongan/penyuntingan teks
kedua sumber penutur tersebut dan merangkainya menjadi satu
seolah-olah berasal dari narasumber yang sama yang sedang
menceritakan penciptaan langit dan bumi secara sistematis (lihat
Kejadian 2:1 dan 2:4).

3. Menurut sumber pertama, pada hari keenam Tuhan


menciptakan manusia menurut gambar-Nya dan langsung
menempatkannya di bumi agar menguasainya, sedangkan
menurut sumber kedua, Tuhan menciptakan manusia dari debu
tanah dan menempatkannya di taman Eden sampai suatu saat
Tuhan mengusirnya dari taman Eden dan menempatkannya di
bumi karena melanggar larangan Tuhan (lihat Kejadian 1:27 dan
2:7).

Oleh: Dr. Jerald F. Dirks (2001), dengan beberapa penyuntingan


dan tambahan dari kami.
Dr. Jerald F. Dirks adalah mantan pendeta sekaligus ketua
dewan gereja di United Methodist Church, Kansas, USA.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEMUSTAHILAN PENGUSIRAN HAGAR DAN ISMAIL
DALAM TAURAT ISRAEL
(Kisah Terbentuknya Sumur [Zam-Zam] yang Melibatkan Hagar
dan Ismail)

Kisah terbentuknya sumur (zam-zam) yang melibatkan Hagar dan Ismail dalam
Bibel diceritakan dalam Kitab Kejadian 21:14-21.

Sebelum membahas peristiwa tersebut, perlu ditegaskan keterangan Bibel


bahwa jarak usia antara Ismail dan Ishak adalah 14 tahun (Kejadian 16:16;
21:5). Sementara itu, konon, sebagaimana diceritakan Bibel, peristiwa tersebut
terjadi setelah Ishak disapih (Kejadian 21:8). Umumnya bayi disapih pada usia
dua tahun. Jika diasumsikan Ishak berusia dua tahun ketika disapih, maka usia
Ismail ketika itu tidak kurang dari 16 tahun.

Selanjutnya Bibel menceritakan, Sara, istri pertama Abraham, melihat Ishak,


anaknya, sedang bermain dengan Ismail, kakak Ishak dari Hagar, istri kedua
Abraham, seorang hamba Sara (Kejadian 21:9). Bibel tidak menjelaskan berapa
usia Ishak ketika itu (seharusnya lebih dari dua tahun). Melihat anaknya
sedang bermain dengan Ismail, tiba-tiba saja Sara marah lalu berkata kepada
Abraham:

"Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak
akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak." (Kejadian
21:10)

Tidak jelas apa yang menyebabkan Sara berperilaku kejam kepada Hagar dan
Ismail dengan meminta Abraham agar mengusir mereka. Mendengar perkataan
Sara tersebut, konon Abraham merasa sebal oleh karena anaknya itu (Kejadian
21:11), tetapi Allah meyakinkan Abraham agar mendengarkan segala yang
dikatakan Sara (Kejadian 21:12). Kisah Bibel selanjutnyanya dikutip di bawah ini
(garis bawah ditambahkan):

Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan
memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas
bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah
Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang dikirbat
itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak
jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: “Tidak tahan aku melihat
anak itu mati.” Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada
Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar?
Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia
terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan peganglah erat-erat dia dengan
tanganmu,*sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.” Lalu
Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi
mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. Allah
menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang
gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka tinggallah ia di padang gurun
Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah
Mesir. (Kejadian 21:14-21)

Dalam kutipan di atas, underline (garis bawah) diberikan untuk frasa-frasa kunci
yang mengilustrasikan kemustahilan catatan Kitab Kejadian mengenai
Ismail yang berusia 16 tahun pada saat itu. Hagar dengan berbagai cara harus
memperlakukan Ismail dengan cara:

(1) Menaruh Ismail beserta roti dan sekirbat air di atas bahunya,
(2) Membuang Ismail ke bawah semak-semak,
(3) Mengangkat Ismail dari tempat ia terbaring dan memegang erat-erat Ismail,
(4) Memberi minum Ismail,
(5) Tidak ada komunikasi sama sekali dengan Ismail.

Tindakan Hagar di atas, tidaklah pantas dilakukan untuk anak berusia 16 tahun.
Tetapi tindakan tersebut mungkin saja dilakukan terhadap seorang balita yang
belum disapih dan belum bisa berjalan. Dalam kisah di atas, Ismail yang berusia
16 tahun diperlakukan seperti bayi yang masih menyusui. Baik Abraham maupun
Hagar tidak ada komunikasi sama sekali dengan Ismail. Bahkan nama Ismail
pun tidak disebutkan kecuali hanya kata gantinya saja yaitu "anaknya", "anak
itu", dan "ia". Semestinya anak usia 16 tahun itu sudah harus berjalan
kaki sendiri dan membantu/menolong ibunya untuk meringankan beban, bukan
malah membebani ibunya. Apakah Ismail terlahir idiot dan lumpuh permanen
sehingga di usianya 16 tahun harus diperlakukan sebagai seorang bayi yang
masih menyusui? Jika harus dipahami secara logika, kisah tersebut tidak lebih
dari sebuah kemustahilan yang tidak pantas tercatat dalam sebuah kitab suci.

Sebagai perbandingan, ketika berusia 13 tahun, Ismail sudah terbiasa


berkomunikasi dengan Abraham sebagaimana layaknya komunikasi antara anak
dengan bapaknya, hal ini terindikasi dari keterangan Bibel ketika Abraham
memanggil Ismail untuk disunat berikut ini (garis bawah ditambahkan):

Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang
lahir di rumahnya, juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni
setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada
hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya. Abraham
berumur sembilan puluh sembilan tahun ketika dikerat kulit khatannya. Dan
Ismael, anaknya, berumur tiga belas tahun ketika dikerat kulit
khatannya. (Kejadian 17:23-25)

Tetapi dalam kisah di atas, Ismail yang sudah berusia 16 tahun, oleh Abraham
dan Hagar diperlakukan seperti bayi yang baru beberapa hari dilahirkan
yang belum mengerti apa-apa apalagi harus berbicara, Abraham dan
Hagar sama sekali tidak menghiraukan Ismail hingga mereka harus meletakkan
Ismail yang berusia 16 tahun di atas bahu Hagar selama perjalanan
kaki mengembara di padang gurun Bersyeba. Lalu seberat apakah tubuh Ismail
ketika itu sehingga Hagar dengan entengnya menggendong tubuh Ismail selama
perjalanan jauh? Ketika air yang di kirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke
bawah semak-semak, selanjutnya menangislah ia dengan suara
nyaring. Mungkinkah anak laki-laki berusia 16 tahun menangis dengan suara
nyaring karena kehausan dan tidak berkata sepatah katapun kepada ibunya
yang sedang bersamanya?

Sangat menggelikan tentunya, tanpa perlu melakukan penelitian mendalam yang


membuang-buang waktu dan energi, cukuplah jelas, sejelas siang, kita semua
dapat menyimpulkan bahwa kisah terbentuknya sumur (zam-zam) dalam Bibel di
atas hanyalah sebuah rekayasa dari orang-orang Israel di masa lalu dengan
menempatkan kisah tersebut setelah Ishak disapih, agar kisah selanjutnya yaitu
peristiwa penyembelihan/pengorbanan bisa diterapkan/dipaksakan kepada Ishak
(Kejadian 22:1-19). Padahal, kisah tersebut terjadi jauh sebelum Ishak lahir,
yakni ketika Ismail memang masih bayi. Silahkan perhatikan kembali rangkaian
kisah di atas, pada bagian akhir kisah tersebut dikatakan bahwa "Allah menyertai
anak itu, sehingga ia bertambah besar", ini menandakan bahwa kondisi Ismail
pada waktu itu masih bayi dan belum bisa berjalan.

Secara khusus, silahkan cermati baik-baik alur kisah tersebut pada bagian awal
(ayat 14) yang dikutip di bawah ini (garis bawah ditambahkan):

Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan
memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas
bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah
Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. (Kejadian 21:14)

Dalam ayat tersebut nama Ismail tidak disebutkan kecuali hanya kata gantinya
saja yaitu "anaknya", dan Abraham sama sekali tidak menghiraukan Ismail yang
menurut catatan Bibel berusia 16 tahun pada saat itu. Abraham hanya
memperlakukan Hagar seorang diri, yaitu dengan memberikan roti dan sekirbat
air kepada Hagar, kemudian meletakkannya bersama-sama dengan anaknya di
atas bahu Hagar, selanjutnya Abraham menyuruh Hagar pergi dan ia pun pergi
mengembara di padang gurun Bersyeba. Sekali lagi, baik Abraham maupun
Hagar tidak ada komunikasi sama sekali dengan Ismail. Ini sangat jelas
mengindikasikan bahwa kondisi Ismail pada saat itu masih bayi dan belum bisa
berbicara!

Dengan demikian, teranglah apa yang disampaikan Alquran mengenai perilaku


orang-orang Israel (ahli kitab) di masa lalu yang suka mengubah-ubah dan
membuat-buat firman Tuhan, berikut ini:

“Apakah kamu masih mengharapkan mereka (ahli kitab) akan percaya


kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah,
lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka
mengetahui?" (QS. Albaqarah : 75)
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Alkitab
dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: 'Ini dari Allah', (dengan
maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.
Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh
tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka,
akibat apa yang mereka kerjakan." (QS. Albaqarah : 79)

Keterangan:
*Dalam Bibel versi bahasa Indonesia (Alkitab Terjemahan Baru), frasa
“peganglah erat-erat dia dengan tanganmu” direvisi menjadi “bimbinglah dia”
sehingga maknanya menjadi sangat luas. Padahal yang dimaksud “peganglah
erat-erat dia dengan tanganmu” adalah makna harfiah/sesungguhnya, yaitu agar
Hagar memegang erat-erat Ismail yang masih bayi. Sebagai perbandingan, lihat
Bibel versi bahasa Inggris berikut ini:

New American Bible:


Arise, lift up the boy and hold him by the hand; for I will make of him a great
nation. (Genesis 21:18)
Douay-Rheims Version:
Arise, take up the boy, and hold him by the hand, for I will make him a great
nation. (Genesis 21:18)
King James Version:
Arise, lift up the lad, and hold him in thine hand; for I will make him a great
nation. (Genesis 21:18)

Catatan:
- Tercatat ada dua kejanggalan sebelum peristiwa pengusiran Hagar dan Ismail
tersebut, yaitu: (1) Sara meminta Abraham mengusir Hagar dan Ismail hanya
karena melihat Ishak, anaknya, bermain dengan Ismail, anak Hagar. Apakah
Sara sekejam itu, hanya gara-gara anaknya bermain dengan saudaranya lalu
Sara marah besar? (2) Abraham begitu tega mengusir Hagar, istrinya, beserta
Ismail, anaknya yang masih "bayi" dan membiarkannya berjalan kaki ratusan
kilometer mengembara di gurun Bersyeba menuju gurun Paran. Sekejam itukah
Abraham kepada istri dan anaknya demi menuruti keinginan Sara?
- Kemustahilan kisah pengusiran Hagar dan Ismail di atas, berkonsekuensi
pada kemustahilan Paran sebagai tempat tinggal Ismail. Kisah di atas adalah
cerita mustahil sehingga nama-nama wilayah yang dilalui/disinggahi Hagar dan
Ismail dalam cerita tersebut seperti Bersyeba dan Paran tentunya tidak lebih dari
sekedar dongeng atau rekayasa semata.
- Usia 16 tahun adalah usia minimal Ismail ketika peristiwa pengusiran
itu terjadi dengan mengambil asumsi Ishak disapih pada usia dua tahun, hal ini
karena Bibel tidak menjelaskan berapa usia Ishak ketika kedapatan
oleh Sara sedang bermain dengan Ismail. Seharusnya lebih dari dua tahun. Agar
lebih simpel dan jelas mengapa kisah di atas mustahil, silahkan baca di sini.

Oleh: Dr. Jerald F. Dirks (2001), dengan beberapa penyuntingan dan tambahan
dari kami.
Dr. Jerald F. Dirks adalah mantan pendeta sekaligus ketua dewan
gereja di United Methodist Church, Kansas, USA. [End]

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEMUSTAHILAN PENGGENDONGAN DAN PEMBAYIAN
ISMAIL DALAM TAURAT ISRAEL

Penempatan kisah penggendongan dan pembayian Ismail oleh


Hagar setelah Ishak disapih, sebagaimana diceritakan
dalam Kitab Kejadian 21:8-21, menjadikan kisah tersebut
sebagai cerita Bibel yang mustahil, hal ini oleh karena hal-hal
sebagai berikut:

1. Kisah tersebut ditempatkan setelah Ishak disapih, persisnya


terjadi setelah Ishak kedapatan oleh Sara sedang bermain
dengan Ismail, yang berarti usia Ismail ketika itu tidak kurang
dari 16 tahun, tetapi Ismail harus digendong/ditaruh di atas bahu
Hagar selama perjalanan kaki mengembara di padang gurun
Bersyeba dan diperlakukan seperti bayi yang belum bisa
berjalan. (Baca Kejadian 21:8-10; 14-21)

2. Tuhan berjanji kepada Hagar ketika sedang mengandung bayi


Ismail bahwa Dia akan membuat sangat banyak keturunannya,
sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya, dan Tuhan
juga berjanji bahwa anak yang akan dilahirkan Hagar memiliki
perilaku seperti keledai liar, tangannya akan melawan tiap-tiap
orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di
tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya. Ini
berarti Ismail akan menjadi seorang yang gagah perkasa. (Baca
Kejadian 16:10-12)

3. Ketika berusia 13 tahun, Ismail dipanggil Abraham untuk


disunat, artinya di usia 13 tahun Ismail sudah bisa berjalan dan
terbiasa berkomunikasi dengan bapaknya. (Baca Kejadian
17:23-26)

4. Ketika sudah besar, Ismail berprofesi sebagai seorang


pemanah. (Baca Kejadian 21:20)

5. Ismail menikahi seorang perempuan Mesir. (Baca Kejadian


21:21)

6. Ismail bersama-sama dengan Ishak menguburkan Abraham.


(Baca Kejadian 25:9)

7. Ismail memiliki 12 orang anak yang semuanya menjadi raja.


(Baca Kejadian 25:16)

8. Usia Ismail mencapai 137 tahun, lebih tua dari umur Sara,
Yusuf, dan Musa yang masing-masing hanya sampai 127 tahun,
110 tahun, dan 120 tahun. (Baca Kejadian 23:1-2; 25:17; 50:26;
Ulangan 34:7)

9. Tidak ada bukti, dalil, riwayat, keterangan, atau referensi


apapun yang menyatakan atau setidaknya mengindikasikan
bahwa Ismail menderita kelainan fisik dan/atau mental dan/atau
penyakit apapun yang sangat parah sehingga di usianya yang
sudah mencapai 16 tahun atau lebih harus digendong-gendong
Hagar seperti bayi yang masih menyusui.

Berdasarkan fakta-fakta di atas, dengan pemahaman serta


penalaran yang komprehensif, logis, dan integral, dapatlah
disimpulkan bahwa Ismail adalah seorang yang terlahir normal
hingga akhir hayatnya, sehingga kisah penggendongan dan
pembayiannya oleh Hagar di usianya 16 tahun atau lebih
merupakan cerita mustahil dalam Bibel, khususnya Kitab
Kejadian.

Kisah tersebut lebih tepat atau seharusnya ditempatkan setelah


peristiwa kelahiran Ismail, yaitu setelah Kejadian 16:16.

Sebagai perbandingan saja, silahkan simak baik-baik catatan


Kitab Kejadian tentang usia kakek moyang Abraham ketika
mulai memperanakkan berikut ini:

11:12 Setelah Arpakhsad hidup 35 tahun, ia memperanakkan


Selah.
11:14 Setelah Selah hidup 30 tahun, ia memperanakkan Eber.
11:16 Setelah Eber hidup 34 tahun, ia memperanakkan Peleg.
11:18 Setelah Peleg hidup 30 tahun, ia memperanakkan Rehu.
11:20 Setelah Rehu hidup 32 tahun, ia memperanakkan Serug.
11:22 Setelah Serug hidup 30 tahun, ia memperanakkan Nahor.
11:24 Setelah Nahor hidup 29 tahun, ia memperanakkan Terah.

Selanjutnya Terah memperanakkan Abraham dan kemudian


Abraham memperanakkan Ismail. Berdasarkan catatan Kitab
Kejadian di atas, kakek moyang Abraham rata-rata mulai
memperanakkan pada usia 30 tahunan. Ini berarti Ismail ketika
berumur 16 tahun itu sudah sangat besar, sudah bisa berlari-lari
dan membantu/menolong ibunya. Karenanya tidak mungkin
anak usia 16 tahun ditaruh di atas bahu ibunya selama
perjalanan kaki ratusan kilometer mengarungi gurun Bersyeba
menuju gurun Paran.

Allah berfirman tentang kebiasaan buruk orang-orang Israel


yang suka merobah-robah firman Allah:
(Tetapi) karena mereka (Bani Israel) melanggar janjinya, Kami
kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras
membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-
tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa
yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu
(Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka
kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka
maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Almaidah : 13)

CATATAN:

Mengingat seringnya orang-orang Kristen memutar-mutar


lidahnya untuk mencari-cari alasan pembenaran dengan
mengatakan bahwa Ismail tidak ditaruh di atas bahu Hagar,
maka di bawah ini dikutipkan beberapa
terjemahan Genesis/Kejadian 21:14 dari berbagai versi,
dimulai dari Septuaginta (Perjanjian Lama berbahasa Yunani
abad ke-3 SM):

GREEK SEPTUAGINT BIBLE (abad ke-3 SM):


???st? d? ?ß?aaµ t? p??? ?a? ??aße? ??t??? ?a? ?s??? ?
dat?? ?a? ?d??e? ??a? ?a? ?p????e? ?p? t?? ?µ?? ?a? t?
pa?d??? ?a? ?p?ste??e? a?t??. ?pe????sa d? ?p?a??t? t??
???µ?? ?at? t? f??a? t?? ?????.

ENGLISH TRANSLATION OF THE GREEK SEPTUAGINT


BIBLE (tahun 1851):
And Abraam rose up in the morning and took loaves and a skin
of water, and gave them to Agar, and he put the child on her
shoulder, and sent her away, and she having departed
wandered in the wilderness near the well of the oath.

KING JAMES VERSION (tahun 1611):


And Abraham rose up early in the morning, and took bread, and
a bottle of water, and gave it unto Hagar,putting it on her
shoulder, and the child, and sent her away: and she departed,
and wandered in the wilderness of Beersheba.

NEW AMERICAN BIBLE (tahun 2002):


Early the next morning Abraham got some bread and a skin of
water and gave them to Hagar. Then,placing the child on her
back, he sent her away. As she roamed aimlessly in the
wilderness of Beer-sheba,

ALKITAB TERJEMAHAN BARU (tahun 1974):


Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta
sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan
itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian
disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan
mengembara di padang gurun Bersyeba.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEMUSTAHILAN PENYEMBELIHAN ISHAK
DALAM TAURAT ISRAEL
(Kisah Penyembelihan/Pengorbanan yang Melibatkan
Abraham dan Ishak)

Kisah penyembelihan/pengorbanan yang melibatkan Abraham dan Ishak dalam


Bibel diceritakan dalam Kitab Kejadian 22:1-19.

Bibel tidak menjelaskan kapan peristiwa tersebut terjadi. Namun


pada ayat-ayat sebelumnya, yaitu Kejadian 21:1-34, Bibel
menceritakan kelahiran Ishak, pengusiran Hagar dan Ismail oleh
Sara setelah Ishak disapih, hingga terbentuknya sebuah sumur
di padang gurun yang melibatkan Hagar dan Ismail, kemudian di
bagian akhir diselingi kisah perjanjian antara Abraham dan
Abimelekh. Setelah itu barulah Bibel menceritakan peristiwa
penyembelihan tersebut yang ayat-ayatnya dikutip lengkap
berikut ini (garis bawah ditambahkan):
Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya:
“Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.” Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang
tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan
persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu
gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Keesokan harinya pagi-pagi
bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua
orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk
korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan
Allah kepadanya. Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan
pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. Kata Abraham
kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku
beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu
kami kembali kepadamu." Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban
bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di
tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan
bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa."
Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan
kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut
Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran
bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham
mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu,
dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham
mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham,
Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu
dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa
engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan
anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Lalu Abraham menoleh dan melihat
seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam
belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai
korban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu:
"TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas
gunung TUHAN, akan disediakan." Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat
TUHAN dari langit kepada Abraham, kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku
sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian,
dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal
kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan
membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti
pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena
engkau mendengarkan firman-Ku." Kemudian kembalilah Abraham kepada
kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan
Abraham tinggal di Bersyeba. (Kejadian 22:1-19)
Dalam kisah tersebut, harus diperhatikan penekanannya bahwa anak yang
akan dikorbankan itu adalah anak tunggal (satu-satunya anak) Abraham pada
saat itu. Tercatat tiga kali Bibel menyebut kata “anak tunggal” yang merujuk pada
anak yang akan dikorbankan Abraham. Penyebutan anak tunggal (satu-satunya
anak) sebanyak tiga kali yang ditujukan kepada Ishak dalam kisah di atas
menimbulkan kejanggalan besar oleh karena:

- Karena tidak beranak, Sara mengambil Hagar, hambanya, dan memberikan


kepada Abraham, suaminya sendiri, untuk dijadikan istri dengan harapan bisa
mendapat anak dari Hagar (Kejadian 16:1-3).
- Abraham berusia 86 tahun ketika anaknya dari Hagar, Ismail lahir (Kejadian
16:16).
- Abraham berusia 100 tahun ketika anaknya dari Sara, Ishak lahir (Kejadian
21:5).

Ini berarti Ismail adalah kakak Ishak dengan selisih usia antara keduanya adalah
14 tahun, jarak kelahiran yang sangat lama sehingga Allah memandang perlu
untuk menguji keimanan Abraham. Jika boleh dipahami secara logika,
seharusnya anak tunggal (satu-satunya anak) Abraham pada peristiwa
penyembelihan itu adalah Ismail.

Lalu mengapa Bibel menyebut Ishak sebagai anak tunggal (satu-satunya anak)
Abraham? Golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) akan mengatakan bahwa
penyebutan itu oleh karena Ishak lahir dari Sara sebagai majikan, sedangkan
Ismail lahir dari Hagar, seorang hamba Sara, sehingga Ishaklah yang akan
mewarisi segalanya (Kejadian 21:10). Selain itu, Tuhan dalam Bibel juga
telah berfirman kepada Abraham bahwa yang akan disebut sebagai
keturunannya ialah yang berasal dari Ishak (Kejadian 21:12). Dengan alasan
seperti itu mereka menyetujui penyebutan Ishak sebagai anak tunggal (satu-
satunya anak) Abraham. Selanjutnya timbul pertanyaan, jika sebelumnya Tuhan
telah berfirman kepada Abraham bahwa yang akan disebut keturunannya ialah
yang berasal dari Ishak, lalu apa gunanya Tuhan mencoba Abraham dengan
menyuruhnya menyembelih Ishak? Apakah Tuhan dalam Bibel sedang
bercanda? Orang akan mengatakan Abraham hanya berpura-pura menyembelih
Ishak sebab dia sudah tahu bahwa yang akan disebut keturunannya ialah yang
berasal dari Ishak.

Sekarang, marilah kita selidiki kesaksian Alquran mengenai peristiwa


penyembelihan itu. Alquran menceritakan kisah yang serupa pada surat Ash-
Shaaffat ayat 99-112. Diceritakan bahwa Abraham berdoa kepada Allah agar
dikaruniai seorang anak yang saleh (ayat 100). Allah mengabulkan doa Abraham
dan memberi kabar gembira dengan kelahiran seorang anak yang amat sabar
(ayat 101). Ketika anak itu bertambah besar, Allah menguji keimanan Abraham.
Abraham bermimpi menyembelih anaknya. Abraham meminta pendapat anaknya
atas mimpi itu, anaknya menjawab:

"...Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah


kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS. Ash-
Shaaffat : 102)

Jawaban anak itu mengindikasikan bahwa ia setidaknya telah menginjak usia


remaja. Alquran tidak menyebutkan siapa namanya. Tatkala Abraham telah
membaringkan anaknya untuk disembelih, Allah menebus anak itu dengan
sembelihan yang besar (ayat 107) sebagai balasan atas keimanan keduanya
(ayat 111). Setelah peristiwa tersebut, Allah memberi kabar gembira lagi kepada
Abraham dengan kelahiran Ishak, seorang nabi yang termasuk orang-orang
yang saleh (ayat 112).

Dari kisah Alquran tersebut dapatlah disimpulkan bahwa:

(1) Anak yang akan disembelih itu sudah menginjak usia remaja,
(2) Ishak belum lahir ketika peristiwa penyembelihan itu terjadi.

Dengan mengambil keterangan dari Bibel di atas, maka anak yang akan
dikorbankan Abraham dalam surat Ash-Shaaffat itu tidak lain adalah anak
tunggal (satu-satunya anak) Abraham dalam arti harfiah/sebenarnya, yaitu Ismail
ketika berusia tidak lebih dari 14 tahun.

Berdasarkan kesimpulan itu, tidaklah berlebihan jika kita harus mengatakan


bahwa penyebutan Ishak sebagai anak tunggal (satu-satunya anak) Abraham
dalam Bibel adalah hasil rekayasa orang-orang Israel di masa lalu demi ambisi
hawa nafsu dan kesombongan mereka, sebagaimana keterangan Alquran
berikut ini ketika berbicara tentang kebiasaan orang-orang Israel
memperlakukan para nabi dan rasul yang datang kepada mereka:

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa,


dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul,
dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada 'Isa putera
Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap
datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak
sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang
(di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu
bunuh? (QS. Albaqarah : 87)

Catatan:

- Dalam kisah pengorbanan menurut Alquran surat Ash-Shaaffat di atas,


disebutkan bahwa anak yang akan dikorbankan Abraham itu adalah seorang
"anak yang amat sabar" (ayat 101). Sementara itu, Alquran surat Al-Anbiya ayat
85 mengatakan bahwa Ismail, Idris dan Dzulkifli adalah termasuk orang-orang
yang sabar. Dari ketiga nama ini hanya Ismail-lah yang merupakan anak
Abraham, sehingga semakin jelaslah bahwa anak tunggal (satu-satunya anak)
Abraham pada peristiwa pengorbanan tersebut adalah Ismail.

- Adapun Ishak, namanya dalam Alquran disebut sebanyak 16 kali pada ayat-
ayat yang berbeda tetapi tidak satupun nama Ishak dikaitkan dengan sifat sabar.
Hal ini juga menguatkan dalil bahwa "anak yang amat sabar" sebagaimana
dimaksud pada Alquran surat Ash-Shaaffat ayat 101 tersebut bukanlah Ishak,
tetapi anak Abraham yang lain.

- Firman Tuhan bernada rasis kepada Abraham bahwa yang akan disebut
sebagai keturunannya ialah yang berasal dari Ishak (Kejadian 21:12), tidak ada
hubungannya dengan penyebutan Ishak sebagai "anak tunggal" Abraham.
Jelasnya, penyebutan Ishak sebagai "anak tunggal" Abraham dalam Bibel adalah
masalah tersendiri, terlepas dari firman Tuhan pada Kejadian 21:12 tersebut.

Oleh: Dr. Jerald F. Dirks (2001), dengan beberapa penyuntingan dan tambahan
dari kami.
Dr. Jerald F. Dirks adalah mantan pendeta sekaligus ketua dewan
gereja di United Methodist Church, Kansas, USA.
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEMUSTAHILAN PERZINAHAN LOT DALAM TAURAT
ISRAEL

Dikisahkan dalam Bibel, Lot (nabi Luth) bersetubuh dengan kedua


putrinya. Lot dan kedua putrinya adalah tiga orang yang tersisa yang
diselamatkan Tuhan dari pembinasaan Sodom dan Gomora beserta
seluruh isinya karena kedurjanaan penduduknya. Sementara Lot dan
kedua putrinya diselamatkan Tuhan karena kesalehan mereka (lihat
Kejadian 19:1-11), tetapi kemudian Bibel mengisahkan Lot dan kedua
putrinya konon melakukan hubungan badan layaknya suami-istri. Kisah
selengkapnya dikutip di bawah ini:
Kitab Kejadian:

19:30. Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua
anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka
diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
19:31 Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-
laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.
19:32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya
kita menyambung keturunan dari ayah kita."
19:33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu
masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak
mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
19:34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku
telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur;
masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan
dari ayah kita."
19:35 Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum
anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan
ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
19:36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.
19:37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab;
dialah bapa orang Moab yang sekarang.
19:38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya
Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

Sekurang-kurangnya ada tiga kemustahilan dalam kisah perzinahan Lot (nabi


Luth) di atas, yaitu:

Kemustahilan pertama:
Tidak mungkin penutur kisah di atas adalah orang yang mendapat inspirasi,
ilham, petunjuk, atau wahyu dari Tuhan, karena Tuhan Israel sangat membenci
perzinahan, apalagi yang dilibatkan adalah orang saleh seperti Lot.

Kemustahilan kedua:
Tidak ada satupun wanita (apalagi dua-duanya) di muka bumi ini, sekeji apapun,
yang ingin punya anak dari ayah kandungnya sendiri.

Kemustahilan ketiga:
Sangat tidak masuk akal, masing-masing hanya dengan sekali bersetubuh,
kedua anak Lot hamil semuanya, meskipun secara teori mungkin.

Perlu diketahui, tidak semua orang Israel taat pada agama Abraham dan
menjadi bagian darinya, meskipun mereka hidup pada zaman Musa. Apalagi
generasi Israel yang hidup berabad-abad kemudian setelah kematian Musa,
tentunya banyak banget yang kafir atau meninggalkan agama tersebut. Belum
lagi orang-orang Israel yang masih menganut tradisi nenek moyang mereka
yang menyembah berhala, tentunya tidak semuanya berpindah keyakinan
menjadi pemeluk agama Abraham. Seluruh kisah perzinahan nabi-nabi dan
orang-orang saleh dalam Bibel adalah buatan orang-orang kafir Israel yang tidak
suka dengan agama Abraham.

Mengapa kisah-kisah perzinahan tersebut mustahil? Silahkan baca pernyataan


penutur Yeremia berikut ini ketika mengkritisi Taurat Israel:

Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai


Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya
menjadi bohong. (Yeremia 8:8)

Tidak puas dengan pernyataan penutur Yeremia di atas? Marilah kita buka
firman-firman Tuhan dalam Bibel, antara lain sebagai berikut:
Jangan berzinah. (Keluaran 20:14)

Jangan berzinah. (Ulangan 5:18)

Mengenai aurat anak perempuan dari anakmu laki-laki atau anakmu


perempuan, janganlah kausingkapkan auratnya, karena dengan begitu
engkau menodai keturunanmu.... dst. (selengkapnya baca Imamat 18:6-24)

Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan
isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki
maupun perempuan yang berzinah itu.... dst. (Selengkapnya baca Imamat
20:10-22)

Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila


isteri seseorang berbuat serong dan tidak setia terhadap suaminya....
dst. (Selengkapnya baca Bilangan 5:12-29)

Tetapi jika tuduhan itu benar dan tidak didapati tanda-tanda keperawanan
pada si gadis, maka haruslah si gadis dibawa ke luar ke depan pintu rumah
ayahnya, dan orang-orang sekotanya haruslah melempari dia dengan batu,
sehingga mati--sebab dia telah menodai orang Israel dengan bersundal di
rumah ayahnya. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-
tengahmu.... dst. (Selengkapnya baca Ulangan 20:13-30)

Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian
merusak diri. (Amsal 6:32)

(Yesus berkata:) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika
matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu,
karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada
tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Matius 5:27-29)

Jika kita cermati firman-firman Tuhan di atas, sangatlah jelas bahwa Tuhan
sangat melarang praktek perzinahan kepada umat Israel. Bahkan Tuhan
memerintahkan untuk merajam sampai mati kepada para pelakunya, sehingga
sangat mustahil para nabi dan orang-orang saleh yang dikasihi Tuhan
melakukan perbuatan keji dan jahat di mata Tuhan. Saya berkeyakinan penuh
bahwa kisah-kisah tersebut buatan orang-orang kafir Israel yang tidak suka
dengan hadirnya agama Abraham yang dibawa oleh Musa.

Lalu mengapa kisah-kisah perzinahan para nabi dan orang-orang saleh tetap
ada dalam BIbel?

Jawabannya adalah hal ini oleh karena para penyusun Taurat tidak
memverifikasi terlebih dahulu sumber-sumber penutur yang pada waktu itu
berserakan dimana-mana, ketika mereka meng-kompilasi dan membukukannya
ke dalam Taurat Israel. Jadilah Taurat Israel yang sekarang, kacau-balau, sarat
kontradiksi, terlalu banyak catatan editorial, dan tentu saja tidak jelas siapa saja
dan berapa banyak orang yang andil dalam penyusunannya.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEMUSTAHILAN TAURAT ISRAEL TENTANG ANAK TUNGGAL
ABRAHAM

Pada Kejadian 22:1-19, Ishak tiga kali disebut sebagai anak tunggal (satu-
satunya anak) Abraham ketika akan dikorbankan. Penyebutan ini jelas
merupakan kejanggalan besar dalam Taurat Israel oleh karena secara biologis
Ishak adalah adik Ismail. Jika Ishak disebut sebagai satu-satunya anak Sara, itu
baru benar, tetapi lain ceritanya kalau Ishak disebut sebagai satu-satunya anak
Abraham, karena Abraham telah memiliki anak sebelum Ishak yaitu Ismail.

Orang Kristen dan Yahudi membenarkan penyebutan Ishak sebagai satu-


satunya anak Abraham tersebut umumnya dengan mengambil dalil berdasarkan
perjanjian rasis berikut ini:

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal
anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu,
haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu
ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan
Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu." (Kejadian 21:12-13)

Secara jelas, sejelas siang, perjanjian tersebut hanya berlaku untuk keturunan
Ishak, bukan untuk anak-anak Abraham. Bahwa keturunan Ishaklah yang akan
disebut sebagai keturunan Abraham (bukan: Ishaklah yang hanya akan disebut
sebagai anak Abraham; karena Ismailpun anak Abraham).

Lebih jauh, kalau memang Tuhan sudah berjanji sebelumnya kepada Abraham
bahwa keturunan Ishaklah yang akan disebut sebagai keturunan Abraham,
ngapain Tuhan mencoba Abraham dengan mengorbankan Ishak? Tentu tidak
ada gunanya alias useless! Silahkan cermati kembali kisahnya:

"Allah mencoba Abraham....anakmu yang tunggal....yaitu Ishak....lalu


mengambil pisau untuk menyembelih anaknya....dst...." (Kejadian 22:1-19)

Yang mau disembelih sudah dijanjikan Tuhan jauh-jauh hari akan menjadi bapak
generasi penerus Abraham (Kejadian 21:12). Kalo Tuhan sudah berjanji pada
Abraham bahwa keturunan Ishaklah yang akan disebut sebagai keturunannya,
ngapain Tuhan menguji Abraham dengan menyembelih Ishak? Dimana letak
ujiannya? Ini namanya kontradiktif. Bagaimana kalo Ishak benar-benar
disembelih dan mati? Janji Tuhan tinggal dagelan donk. Orang akan
mengatakan, Abraham hanya berpura-pura menyembelih Ishak, dia sudah tahu
kalau itu hanya dagelan saja, karena Tuhan telah berjanji kepadanya bahwa
keturunan Ishaklah yang akan disebut sebagai keturunannya.

Sudah pasti, penyebutan Ishak sebagai satu-satunya anak (anak tunggal)


Abraham dalam Taurat Israel adalah mustahil dan penuh rekayasa!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AYAT-AYAT TUHAN YANG RAGU-RAGU DALAM
ALKITAB
(Keragu-raguan Tuhan dalam Alkitab)

Tuhan ragu-ragu dalam ispirasi wahyu-Nya, sehingga memakai


kata dugaan "kira-kira" :

Kira-kira jam 3 malam (Matius 14:25, Markus 6:48), kira-kira jam


3 (Matius 27:46), Kira-kira jam 3 petang (Kisah Para Rasul
10:3), Kira-kira jam 4 (Yohanes 1:39), Kira-kira jam 5 petang
(Matius 20:6), Kira-kira jam 5 (Matius 20:9), Kira-kira jam 9
(Kisah Para Rasul 23:23), Kira-kira jam 9 pagi (Matius 20:3),
Kira-kira jam 12 (Lukas 23:44, Yohanes 19:14), Kira-kira pukul
12 (Matius 20:5, Yohanes 4:6, Kisah Para Rasul 10:9), Kira-kira
2 jam (Kisah Para Rasul 19:34), Kira-kira 3 jam (Kisah Para
Rasul 5:7).

Kira-kira 12 orang (Kisah Para Rasul 19:7), Kira-kira 20 orang (I


Samuel 14:14), Kira-kira 400 orang (I Samuel 25:13, I Raja-raja
22:6, Kisah Para Rasul 5:36), kira-kira 600 orang (I Samuel
14:2; 23:13).

Kira-kira 1000 orang (Yudas 9:49), kira-kira dua atau tiga ribu
orang (Yosua 7:3), kira-kira 3000 orang (Yosua 7:4, Yudas
16:27), kira-kira 3000 jiwa (Kisah Para Rasul 2:41), kira-kira
4000 orang (I Samuel 4:2, Markus 8:9), kira-kira 5000 orang
(Yosua 8:12), kira-kira 5000 laki-laki (Matius 14:21, Lukas 9:14,
Yohanes 6:10, Kisah Para Rasul 4:4).
Kira-kira 10.000 orang (Yudas 3:9), kira-kira lima belas ribu
orang (Yudas 8:10), kira-kira 40.000 orang (Yosua 4:13).

Kira-kira 8 hari (Lukas 9:28), kira-kira 10 hari (I Samuel 25:38),


Kira-kira 3 bulan (Kejadian 38:24, Lukas 1:56), kira-kira 12
tahun (Lukas 8:42), kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23), kira-kira 100
tahun (Roma 4:19), kira-kira 450 tahun (Kisah Para Rasul
13:20).

Kira-kira 50 kaki (Yohanes 19:39), kira-kira 200 hasta (Yohanes


21:8), kira-kira 2000 ekor babi (Markus 5:13), kira-kira 2 mil
(Yohanes 11:18).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KESAMAAN ALKITAB DENGAN AL-QUR'AN DAN
AL-HADITS

Penting untuk diingat selalu bahwa persamaan antara ajaran/hukum


Taurat, Injil, dan Alquran harus dipahami sebagai Firman Allah yang tetap, sedangkan
perbedaan ajarannya harus dipahami sebagai nasakh (penggantian/perubahan
hukum secara progressif).

Sebaliknya, ajaran Paulus (Kristen) secara tegas menolak hukum Taurat (Galatia 2:16),
sehingga dengan demikian, maka penolakan Paulus (Kristen) terhadap hukum Taurat harus
dipahami sebagai Pembangkangan terhadap Firman Allah.

Beberapa teks Alkitab di bawah ini memiliki kesamaan atau keserupaan dengan teks Al-
Qur'an dan Al-Hadits yang cukup mengagumkan:

1. YESAYA 29:11-12 DENGAN HR. BUKHARI

Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai,
apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah
baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai"; dan
apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan
mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca."
(Yesaya 29:11-12)

sama dengan:

Malaikat itu mendekapku (Muhammad) sampai aku sulit bernapas. Kemudian, ia


melepaskanku dan berkata, "Bacalah!" Kujawab, "Aku tak dapat membaca." Ia
mendekapku lagi hingga aku pun merasa tersesak. Ia melepasku dan berkata, "Bacalah!"
dan kembali kujawab, "Aku tak dapat membaca!" Lalu, ketiga kalinya, ia mendekapku
seperti sebelumnya, kemudian melepaskanku dan berkata: "(baca: Al-Qur'an 96:1-5)"
(HR. Bukhari)

2. YESAYA 60:1 DENGAN QS. 74:1-3

Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit
atasmu. (Yesaya 60:1)

sama dengan:
"Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangkitlah, lalu berilah peringatan, dan
Tuhanmu, agungkanlah." (Al-Qur'an 74:1-3)

3. YESAYA 40:25 DENGAN QS. 42:11

Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang
Mahakudus. (Yesaya 40:25)

sama dengan:

...Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar
dan Melihat. (Al-Qur'an 42:11)

4. YESAYA 42:1 DENGAN QS. 25:1

Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan.
Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-
bangsa. (Yesaya 42:1)

sama dengan:

Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya
(Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Al-Qur'an
25:1)

5. KEJADIAN 12:2-3 DENGAN QS. 33:56-57

Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta
membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati
orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk
engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kejadian 12:2-
3)

sama dengan:

Sesungguhnya Allah dan malaikat2-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya. Sesungguhnya orang-oang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan
melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.
(Al-Qur'an 33:56-57)

6. MARKUS 12:29 & ULANGAN 6:4; 32:39 DENGAN QS. 39:4


Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita,
Tuhan itu esa. (Markus 12:29)
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (Ulangan 6:4)
Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang
mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang
menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku.
(Ulangan 32:39)

sama dengan:

...Maha Suci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Qur'an
39:4)

7. MARKUS 12:31 DENGAN HR. TIRMIDZI

Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri...
(Markus 12:31)

sama dengan:

Dari Abdullah bin 'Amru: Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang mengasihi akan dikasihi
oleh Yang Maha Pengasih. Kasihilah siapapun yang di atas bumi, maka engkau akan
dikasihi yang ada di langit..." (HR. Tirmidzi)

8. ULANGAN 19:21 DENGAN QS. 5:45

Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata
ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki." (Ulangan 19:21)
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. (Matius 5:38)

sama dengan:

Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya nyawa
(dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan
telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang
melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya.
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang-orang yang zalim.(Al-Qur'an 5:45)

9. KELUARAN 34:8-9, MATIUS 26:39 & LUKAS 22:41 DENGAN HR. MUSLIM

Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah serta berkata (berdoa): ...
(Keluaran 34:8-9)
Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: ... (Matius 26:39)
Kemudian Ia (Yesus) menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya,
lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: ... (Lukas 22:41)

sama dengan:

Dari Abi Hurairah: bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sedekat-dekatnya seorang hamba
dari Tuhannya ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa." (HR. Muslim)

10. MAZMUR 84:10 DENGAN HR. MUSLIM

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik
berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
(Mazmur 84:10)

sama dengan:

Rasulullah bersabda: "Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) seribu kali lebih baik dari
lainnya kecuali masjid al-Haram." (HR. Muslim)

11. YOHANES 5:30 DENGAN QS. 5:117

Aku (Yesus) tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti
kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia (Allah) yang mengutus Aku. (Yohanes
5:30)

sama dengan:

Aku (Yesus) tidak pernah mengatakan kepada mereka (Bani Israel) kecuali apa yang
Engkau (Allah) perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku
dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di
antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi
mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Al-Qur'an 5:117)

12. IMAMAT 19:20 DENGAN QS. 4:25

Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan seorang perempuan, yakni seorang budak
perempuan yang ada di bawah kuasa laki-laki lain, tetapi yang tidak pernah ditebus dan
tidak juga diberi surat tanda merdeka, maka perbuatan itu haruslah dihukum; tetapi
janganlah keduanya dihukum mati, karena perempuan itu belum dimerdekakan. (Imamat
19:20)
sama dengan:

...dan apabila mereka (budak-budak perempuan) telah menjaga diri dengan kawin,
kemudian mereka melakukan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo
hukuman dari hukuman wanita-wanita yang bersuami... (Al-Qur'an 4:25)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KESIMPANG-SIURAN PERISTIWA PENYALIBAN
YESUS

Sebagian besar orang Kristen berkeyakinan bahwa orang yang dibunuh di atas tiang salib
berabad-abad yang lalu oleh orang-orang Yahudi adalah Yesus (Nabi Isa as). Mereka tentu
saja mendasarkan keyakinannya pada keempat cerita injil kanonik berikut ini:

Injil Markus:

15:33. Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung
sampai jam tiga.
15:34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama
sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
15:35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil
Elia."
15:36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur
asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta
berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia."
15:37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
15:38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
15:39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya
demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
15:40 Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria
Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome.
15:41 Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea.
Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-
sama dengan Yesus.

Injil Matius:

27:45 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama
sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
27:47 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia."
27:48 Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang,
mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan
memberi Yesus minum.
27:49 Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang
untuk menyelamatkan Dia."
27:50. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah
gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, 27:52 dan kuburan-kuburan terbuka dan
banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
27:53 Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota
kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
27:54 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut
ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia
ini adalah Anak Allah."
27:55 Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-
perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.
27:56 Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf,
dan ibu anak-anak Zebedeus.

Injil Lukas:

23:44. Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh
daerah itu sampai jam tiga,
23:45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
23:46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
23:47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya:
"Sungguh, orang ini adalah orang benar!"
23:48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan
itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
23:49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan
yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.

Injil Yohanes:

19:25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas
dan Maria Magdalena.
19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu
murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia-
-supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga
karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu
mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
19:31. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak
tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka
datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki
orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki
orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati,
mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air.
19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan
kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga
percaya.
19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada
tulang-Nya yang akan dipatahkan."
19:37 Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang
telah mereka tikam."

Keempat cerita penyaliban di atas tidak ada yang sama, kecuali cerita Matius yang hampir
mirip dengan cerita Markus. Kemiripan ini karena Matius mengambil sebagian sumber
penyusunan injilnya dari Markus. Meski keempatnya menyebut nama Yesus sebagai orang
yang mati di tiang salib itu, tetapi keberagaman cerita tersebut memunculkan keraguan
bahwa apakah orang yang disalib itu benar-benar Yesus (Nabi Isa as), atau seseorang
yang memiliki nama yang sama dengan Yesus, atau bisa jadi seseorang yang serupa
dengan Yesus. Lebih jauh, cerita injil-injil kanonik di atas dibantah dengan tegas oleh
beberapa pengarang injil lainnya --yang injil-injilnya oleh para pendiri Kristen dilarang
dikanonisasi, yang dikenal dengan sebutan injil apokrif.

Kesimpang-siuran cerita penyaliban orang yang disebut-sebut bernama Yesus di atas, dari
zaman dahulu sampai kapanpun akan menyisakan pertanyaan dan perdebatan tentang
siapa sebenarnya orang yang mati di tiang salib itu. Mengapa cerita penyaliban Yesus itu
berbeda-beda antara pengarang injil yang satu dengan yang lainnya padahal masing-
masing pengarangnya menyatakan kebenaran tulisannya? Mengapa sebagian injil justru
malah menyangkal penyaliban Yesus? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini telah lama sekali
ada dan senantiasa akan muncul kembali yang akan menimbulkan perdebatan yang tak
kunjung usai.

Menyikapi perbedaan pendapat tentang siapa sebenarnya orang yang mati di tiang salib itu,
Al-Qur'an secara tegas dan meyakinkan bahwa orang yang disalib hingga mati di tiang salib
itu sama sekali bukanlah Yesus (Nabi Isa as), tetapi seseorang yang diserupakan wujud
fisiknya dengan Yesus (Nabi Isa as). Berikut ini pernyataan tegas Al-Qur'an:
dan karena ucapan mereka (Yahudi): "Sesungguhnya kami telah membunuh Mesias,
Yesus anak Maria, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Yesus
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Yesus, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan
belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Yesus. Tetapi
(yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Yesus kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan
beriman kepadanya (Yesus) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Yesus itu
akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. 4:157-159)

Siapa sebenarnya orang yang disalib hingga mati itu? Al-Qur'an tidak menyebut nama orang
itu, tetapi sekedar memberikan jawaban atas perdebatan yang sudah lama ada --sebelum
Al-Qur'an diturunkan-- bahwa Yesus (Nabi Isa as) sama sekali bukanlah orang yang disalib
atau mati di tiang salib!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KRITIK ULANGAN 21:15-17 TERHADAP KEJADIAN
22:1-18

...Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak,
pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada
salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." .... kata-Nya: "Aku bersumpah demi
diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan
engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka
Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat
banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan
menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan
mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." (Kejadian 22:1-18)

Anak yang dikorbankan dinyatakan sebagai the only son of Abraham atau "anak tunggal
Abraham", sebagaimana dinyatakan dalam versi Jewish Publication Society. Tapi dalam
terjemahan Yahudi terakhir telah diubah menjadi the favored son of Abraham atau "anak
kesayangan Abraham". Tapi, naskah Ibrani menyebutnya yehidika yang merupakan bentuk
kata benda dari yahid. Yahid dalam bahasa Ibrani berarti wahid dalam bahasa Arab. Kedua
macam kata tersebut artinya sama, yakni: sole, single, only, only one atau "sendiri,
tunggal, hanya, hanya satu", seperti terdapat dalam Shilo Hebrew Dictionary.

Dengan demikian the only son of Abraham haruslah berarti Ismail, bukan Ishak karena
Ishak tidak pernah menjadi the sole son of Abraham (anak tunggal Abraham) atau the only
son of Abraham (satu-satunya anak Abraham). Namun, sementara mengakui bahwa
yehidika berarti only son (satu-satunya anak), beberapa tafsir Yahudi memaksa
mengartikan bahwa the only son mengacu pada Ishak karena menganggap bahwa Ismail
adalah anak yang tidak sah atau anak haram, sehingga Ishak dengan demikian the only
real son (satu-satunya anak yang sah) dari Abraham. Tapi, Taurat dari Bibel mengatakan:

Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika
Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram,
suaminya, untuk menjadi isterinya. (Kejadian 16:3)

Karena Hagar menjadi isteri kedua dari Abraham, maka tidak bisa Ismail dikatakan sebagai
"anak haram". Seorang laki-laki tidak mungkin mau menganggap anak-anaknya yang lahir
dari isterinya sebagai anak haram. Lebih jauh mengenai Ismail, Tuhan berfirman, "ia akan
Kuberkati ... dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar." (Kejadian 17:20).
Dalam Kejadian 17:23,25-26 dikatakan, "Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya
... Dan Ismael, anaknya, berumur tiga belas tahun ketika dikerat kulit khatannya. Pada hari
itu juga Abraham dan Ismael, anaknya, disunat." Akhirnya ketika Abraham telah wafat,
Bibel berkata, "Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua
Makhpela..." (Kejadian 25:9). Bibel menerangkan secara tegas bahwa Ismail sepenuhnya
anak Abraham, dan bukan anak haram dengan alasan apapun!

Penulis-penulis Kitab Kejadian mencoba secara salah untuk membuat nampak bahwa Ismail
akan menerima berkah yang rendah mutunya karena ibunya seorang budak. Tapi Ishak oleh
karena menjadi anak dari seorang wanita merdeka, akan mewarisi keagungan sebagai
anak laki-laki yang pertama dilahirkan. Oleh karena itu, mereka (para penulis Kejadian)
tidak memperdulikan hukum keluarga yang jelas dari Taurat. Menurut hukum ini, hak-hak
anak laki-laki pertama tidak cacat oleh status sosial ibunya. Hukum ini secara khusus
diterapkan pada perkawinan poligami sebagaimana yang ditempuh Abraham (James
Hastings, Dictionary of the Bible). Bagaimanapun, prasangka sosial yang dibuat orang tidak
mendikte kemurahan Tuhan. Menurut Taurat sebagaimana dikutip oleh penulis Kitab
Ulangan:

"Apabila seorang mempunyai dua orang istri, yang satu dicintai dan yang lain tidak
dicintai, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik istri yang dicintai maupun
yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari istri yang tidak dicintai, maka pada
waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh
ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari istri yang dicintai merugikan anak
dari istri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung. Tetapi ia harus mengakui anak
yang sulung, anak dari istri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua
bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama:
dialah yang empunya hak kesulungan." (Ulangan 21:15-17)

Tapi, Alkitab/Bibel mengabaikan kaidah yang adil ini dan memberikan sepenuhnya dua
bagian kehormatan kepada Ishak, anak yang kedua, dan membuatnya kelihatan seperti
anak yang pertama. Ini membuat Taurat dan Alkitab menjadi hukum yang saling
bertentangan. Dari segi hak, maka kehormatan ganda dan hak untuk diakui sebagai anak
pertama seharusnya jatuh pada garis keturunan Ismail, dan status sosial ibunya sebagai
istri "yang tidak dicintai" seharusnya hilang.

Ulangan 21:15-17 di atas seolah-olah ingin menyampaikan pesan bahwa penyebutan atau
penulisan nama Ishak sebagai satu-satunya anak atau anak tunggal Abraham dalam
Kejadian 22:1-18 merupakan upaya penggantian nama (Ismail) yang disengaja demi
egoisme orang-orang Yahudi dan bangsa Israel.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
AGAMA KRISTEN BUKAN AJARAN YESUS
Umat Kristen selalu mengklaim bahwa "Kristen" adalah ajaran Yesus. Klaim ini
sesungguhnya tidak memiliki dasar sama sekali selain hanya angan-angan dan
omong-kosong belaka.

Pokok-pokok pikiran di bawah ini, tanpa bisa dibantah oleh siapapun, membuktikan
bahwa "Kristen" sama sekali bukan ajaran Yesus!

1. Yesus tidak pernah mengajarkan atau memberi nama "Kristen" pada misi dan
tugas yang diembannya.
2. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk sembahyang
(kebaktian) di "gereja".

3. Yesus tidak pernah menyatakan dirinya sebagai "Tuhan Pencipta Semesta


Alam".

4. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk menyembah dia.

5. Agama Kristen baru benar-benar eksis setelah kanonisasi Perjanjian


Baru. Sebelumnya, Kristen sama sekali belum eksis di muka bumi ini.
6. "Kristen" adalah istilah Yunani dari kata "Christos" yang merupakan terjemahan
dari kata Ibrani "Mesiah" yang berarti "yang diurapi" atau "yang ditahbiskan".
Sementara Yesus adalah seorang Israel yang berbahasa Ibrani. Jadi, bagaimana
mungkin Yesus mengajarkan "Kristen" yang notabene bukan istilah bahasanya?

7. Selama hidupnya di dunia, Yesus tidak pernah menyeberang ke negeri lain kecuali
hanya muter-muter di negeri Israel. Bagaimana mungkin Tuhan hanya mondar-
mandir di negeri Israel saja? Memangnya manusia pada waktu itu cuma ada di
negeri Israel?

8. "Kristen" menemukan identitas dirinya melalui propaganda Paulus Tarsus.


Sebagaimana diketahui, Yesus, tidak pernah kenal, tidak pernah melihat, tidak
pernah menyebut, dan tidak pernah berbicara dengan manusia yang bernama Paulus
dari Tarsus.

9. Yesus disunat, sedangkan umat Kristen tidak perlu disunat (sesuai ajaran Paulus).

10. Yesus meninggal diberi kain kafan, sedangkan umat Kristen meninggal
berpakaian pengantin (seperti meninggalnya Paulus).

Dari pokok-pokok pikiran di atas, jelaslah bahwa "Kristen" bukan saja tidak
pernah diajarkan oleh Yesus, tetapi istilah "Kristen" sendiri baru muncul puluhan
tahun kemudian setelah dugaan penyaliban Yesus (Kisah Para Rasul 11:26), yakni
resminya setelah kanonisasi Perjanjian Baru.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
UMAT KRISTEN PEMBANGKANG PERINTAH YESUS/TUHAN

Konon, di dalam Yohanes, Yesus berkata:

14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Konon pula, Yesus berkata menurut Matius:

5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun
yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan
menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang
melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan
menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Setiap orang Kristen yang ditanya, "Apakah kamu mengikuti hukum dan firman-Nya?"
Mereka akan menjawab, "Tidak!" Jika ditanya lagi, "Mengapa tidak?" Jika ia adalah
seorang yang tidak taat pada Alkitab, maka ia akan menjawab, "Hukum tersebut sudah
kuno dan dibuang. Kita hidup dalam zaman modern sekarang."

Setiap kali diingatkan dengan apa yang dikatakan Tuhan Yesus-nya, mereka akan
mendebat dengan kata-kata dari Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, dan lain-lain. Jika
ditanya, "Siapakah mereka?" Mereka akan menjawab, "Paulus, Paulus, Paulus." Tetapi
jika ditanya, "Siapakah Tuhanmu?" Mereka serentak menjawab, "Yesus!" Namun demikian,
mereka akan segera membantah bahwa Yesus sama dengan Paulus.

Tak seorang pun umat Kristen yang memperdebatkan kenyataan bahwa pendiri sebenarnya
dari agama Kristen adalah Paulus Tarsus. Oleh karena itu, wajarlah apabila Michael H.
Hart menempatkan Yesus pada urutan ke-3 setelah Musa dan Muhammad (Michael H. Hart
[1978]: The 100: A ranking of the Most Influential Persons in History. New York, Hart
Publishing Company, Inc.).

PERNYATAAN TUHAN VERSUS PERNYATAAN PAULUS

Pernyataan Tuhan:

Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka
orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari
perjanjian-Ku. (Kejadian 17:14)
Pernyataan Paulus:

Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-
hukum Allah. (1Korintus 7:19)

(Menurut Tuhan, sunat itu hukumnya WAJIB dan merupakan hukum Allah yang teramat
penting. Sebaliknya, menurut Paulus, sunat itu tidak penting karena ia sama sekali bukan
merupakan hukum Allah. Pernyataan Paulus inilah yang diikuti umat Kristen.)

PERNYATAAN TUHAN VERSUS PERILAKU UMAT KRISTEN

Pernyataan Tuhan:

Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau
yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud
menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya... (Keluaran 20:4-5)

Perilaku Umat Kristen:

Membuat patung Bunda Maria, patung Yesus, patung salib, dan patung tokoh-tokoh
Kristen. Sebagian umat Kristen juga memuja-muja kepada patung Bunda Maria dan
patung Yesus.

(Perilaku umat Kristen dengan membuat dan memuja patung-patung tersebut, bertolak-
belakang dengan pernyataan Tuhan dalam Keluaran 20:4-5 dan Ulangan 5:8-9.)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KRONOLOGI KLAIM KERASULAN PAULUS

Jika kita harus meyakini 13 (tiga belas) surat Paulus sebagai satu-
kesatuan tak-terpisahkan dari pedoman hidup ajaran Kristen, yang
konon sang penulisnya, Paulus, adalah seorang rasul yang mendapat
mandat untuk menyampaikan ajaran dan perintah dari Tuhan, maka
sekurang-kurangnya terdapat 4 (empat) kronologi bagaimana sang
penulisnya, dari seorang pemberontak agama, hingga akhirnya menjadi
seorang rasul yang dipercaya oleh orang Kristen untuk melakukan
perubahan-perubahan fundamental iman --meski sebenarnya surat-surat
itu ditulis secara terpisah satu dengan lainnya dan dengan tujuan yang
berbeda-beda pula. Mengapa Paulus harus menulis surat ke sana ke mari
untuk mempropagandakan kerasulannya? Adakah orang-orang dekat di
sekelilingnya yang mengakui kerasulannya? Berikut ini, secara singkat
disuguhkan 4 (empat) kronologi klaim Paulus sebagai seorang rasul
utusan Tuhan Yesus:
1. Paulus membuat sebuah doktrin tegas dalam sebuah surat yang
ditujukan kepada jemaat di Korintus, bahwa Yesus adalah Tuhan yang
kedudukannya setara dengan Bapa/Allah. Berikut kutipan ayatnya:
namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari
pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan
satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu
telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)
2. Secara terpisah, melalui surat yang ditujukan kepada jemaat di
Galatia, Paulus mengklaim telah menerima Injil secara langsung dari
penampakan Yesus. Berikut kutipan ayat-ayatnya:
Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil
yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan
menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya
kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.
(Galatia 1:11-12)

Pertanyaan tak-terjawab: "Injil yang bagaimanakah yang diterima Paulus


secara langsung dari Yesus? Bagaimana bentuknya?"

3. Selanjutnya, Paulus mengklaim dirinya telah dipilih Tuhan menjadi


seorang rasul semenjak ia masih dalam kandungan ibunya., dan secara
terang-terangan, melalui surat kepada jemaat di Roma, Paulus
memproklamasikan dirinya sebagai seorang rasul yang membawa
amanah dari Tuhan. Berikut kutipan ayat-ayatnya:
Tetapi waktu Ia (Tuhan), yang telah memilih aku sejak kandungan
ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, (Galatia 1:15)
Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan
dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu telah dijanjikan-
Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab
suci, tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari
keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh
kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah
yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. Dengan perantaraan-Nya
kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua
bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya. Kamu juga
termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik
Kristus. Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi
Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih
karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita,
dan dari Tuhan Yesus Kristus. (Roma 1:1-7)
Pertanyaan tak-terjawab: "Kapan dan di manakah Paulus bertemu
dengan Yesus?"

4. Dengan resminya Paulus menjadi seorang rasul secara sepihak, maka


dia tentu berhak melakukan perombakan-perombakan ajaran Yesus --
dari penegakan hukum Taurat oleh Yesus, menjadi penghancuran hukum
Taurat oleh Paulus. Berikut ajaran-ajaran Paulus yang merombak total
ajaran Yesus:
Ajaran Yesus berupa penegakan hukum Taurat:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)

Ajaran Paulus berupa penghancuran hukum Taurat:


Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena
melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus
Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya
kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh
karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang
dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16)
Ajaran Yesus hanya untuk umat Israel:
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau
masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Matius 10:5-6)
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang
dari umat Israel." (Matius 15:24)
Ajaran Paulus untuk non Yahudi dan semua bangsa:
berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku
memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka
sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; (Galatia
1:16)
Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan
rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat
kepada nama-Nya (Roma 1:5)

Catatan:

1. Selain merombak total ajaran Yesus, Paulus juga membuat ajaran


yang benar-benar baru, yaitu bahwa penyaliban Yesus adalah untuk
menebus dosa-dosa manusia (Galatia 3:13; Roma 5:8-9), dan
bahwa barangsiapa yang meyakini Yesus sebagai Tuhan dan
percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan
diselamatkan (Roma 10:9). Naudzubillaahi min dzalik!

2. Simon Petrus dalam suratnya yang kedua tampaknya mengakui


kerasulan Paulus (2 Petrus 3:15), namun demikian, ia juga mengklaim
dirinya sebagai rasul (1 Petrus 1:1; 2 Petrus 1:1). Tidak terlalu
mengherankan jika seseorang yang mengklaim dirinya sebagai rasul
mengakui kerasulan orang lain, apalagi keduanya saling membenarkan
klaim satu dengan lainnya, dengan tujuan agar klaim-klaim mereka
diterima orang banyak, sehingga ajaran-ajaran mereka bisa diterima
dengan mudah. Sesungguhnya, Petrus yang menulis surat itu bukanlah
orang yang sama yang menjadi murid Yesus, karena Petrus sang penulis
surat itu menyebarkan ajarannya kepada orang-orang pendatang di
wilayah-wilayah lain (1 Petrus 1:1), sementara Petrus yang menjadi
murid Yesus adalah seorang murid yang patuh pada gurunya yang
mengemban amanat dan menyebarkan ajaran Yesus hanya terbatas
kepada orang-orang Yahudi di wilayah geografis Israel saja! (Matius
10:1-6).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
LOGIKA MENGIDENTIFIKASI REVISI DALAM ALKITAB

Silahkan buka Alkitab anda, lalu simak baik-baik ayat-ayat


berikut ini (perhatikan cetak biru yang diberi tanda kurung!):

1 Yohanes:

5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga:
Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air
dan darah dan ketiganya adalah satu.

Identifikasi:

Teks asli:

5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian:


5:8 Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Teks revisi:

5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga:
Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air
dan darah dan ketiganya adalah satu.

Kemungkinan besar dalam revisi Alkitab berikutnya tanda


kurung tersebut dihilangkan!

Revisi-revisi Alkitab lainnya silahkan baca Revisi Alkitab 1 dan


Revisi Alkitab 2

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
MATIUS VERSUS YOHANES & LUKAS

I. MATIUS VERSUS YOHANES: Kontradiksi "Elia".

Umat Yahudi mempunyai keyakinan paralel bahwa sebelum Mesias datang, Elia akan
datang terlebih dahulu.

MATIUS:
17:11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
17:12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan
memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan
menderita oleh mereka."
17:13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes
Pembaptis.

Menurut ayat2 Matius di atas, bahwa Elia itu adalah Yohanes Pembaptis.

Marilah kita konfirmasi kepada Yohanes Pembaptis sendiri.

YOHANES:
1:19. Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus
beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah
engkau?"
1:20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
1:21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia
menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"

Perhatikan ayat2 Yohanes di atas! Menurut Yohanes Pembaptis sendiri, ia bukanlah Elia
sebagaimana dinyatakan dalam ayat2 Matius di atas.

Benar2 tidak berbicara kebenaran!

Karenanya, umat Israel dimana Yesus diutus, tidak mengakui Yesus sebagai Mesiah yang
diidam2kan itu, bahkan mereka menganggap Yesus adalah nabi palsu. Salah satu
penyebabnya adalah bahwa Elia yang menurut Matius adalah Yohanes Pembaptis, ternyata
dibantah oleh Yohanes Pembaptis sendiri.

Oleh sebab itulah orang2 Yahudi membenci Yesus dan mengejar2nya seperti maling ayam
hingga membunuh "Yesus" di tiang salib. Jadi, kalau Kristen mengklaim bahwa penyaliban
Yesus di tiang salib merupakan "janji Yesus", adalah BOHONG BESAR !!!

Lebih jauh, Yudas Iskariot, yang telah berjasa besar bagi upaya penyaliban "Yesus",
dituduh sebagai penghianat oleh umat Kristen.

Jika orang2 Kristen berakal waras, tentunya Kristen mengelu2kan Yudas Iskariot sebagai
pahlawan, karena ia telah mencatat sejarah sebagai orang yang paling berjasa bagi
penyaliban Yesus!

Kristen, benar2 agama yang tidak berbicara kebenaran!

II. MATIUS VERSUS LUKAS: Berbagai Kontradiksi tentang


Yesus.

1. Siapa Yang Memberi Nama "Yesus"?

Menurut Matius 1:20-25, malaikat Tuhan bertemu dengan Yusuf dan memerintahkan Yusuf
untuk memberi nama "Yesus" kepada anak yang akan dilahirkan oleh Maria. Tetapi menurut
Lukas 1:28-35, malaikat Tuhan bertemu dengan Maria dan memerintahkannya untuk
memberi nama "Yesus" pada anak yang akan dilahirkannaya.

2. Zaman Kelahiran Yesus.

Menurut Matius 2:1-8, Yesus dilahirkan pada zaman raja Herodes, tetapi menurut Lukas
2:1-20, Yesus dilahirkan pada zaman kaisar Agustus (sesudah zaman Herodes), yakni
ketika diadakan sensus penduduk di Yedea.

3. Masa Kecil Yesus.

Menurut Matius 2:1-15, sesudah Yesus dilahirkan maka ia langsung dilarikan bersama
ibunya oleh Yusuf ke Mesir sampai raja Herodes mati. Tetapi menurut Lukas 2:6-46,
sesudah Yesus dilahirkan, ia dibawa ke Yerusalem kemudian ke Nazareth dan tinggal di
sana selama 12 tahun.

4. Silsilah Yesus.

Menurut Matius 1:2-16, silsilah Yesus dari Abraham hingga Yesus terdiri atas 40
keturunan, tetapi menurut Lukas 3:23-34, silsilah Yesus dari Abraham hingga Yesus terdiri
atas 56 keturunan. Disamping itu juga, nama-nama keturunan dalam kedua silsilah Yesus
tersebut hampir semuanya berbeda.

5. Masa Berlaku Hukum Taurat.

Menurut Matius 5:17-20, hukum Taurat berlaku hingga hari kiamat dan barangsiapa yang
hidupnya tidak lebih baik dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, maka ia tidak akan
masuk ke dalam kerajaan surga. Tetapi menurut Lukas 16:16, hukum Taurat berlaku sampai
kepada zaman Yohanes Pembaptis.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
MISI KERASULAN YESUS MENURUT INJIL
KRISTEN
[Al-Qur'an 61:6. Dan (ingatlah) ketika Yesus anak Maria berkata: "Hai Bani Israel,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun)
sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul
yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu
datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini
adalah sihir yang nyata."]

Tercatat ada 5 (lima) kasus dalam Alkitab yang berkaitan dengan misi kerasulan Yesus
yang tampak dibatasi hanya untuk umat Israel. Perlu dijelaskan terlebih dahulu bahwa
ketika membaca frasa "umat Israel", maka ia berkonotasi dengan "umat Yahudi",
sementara ketika membaca frasa "umat Yahudi", maka ia belum tentu berkonotasi dengan
"umat Israel", karena "agama Yahudi" bukan saja dianut oleh para keturunan Israel (Yakub),
tetapi juga dianut oleh orang2 dari bangsa2 lain yang berafiliasi ke agama Yahudi. Namun
demikian, Yesus mengemban misi kerasulannya sama sekali bukan untuk orang2 Yahudi,
tetapi hanya kepada orang2 keturunan Yakub (Bani Israel). Simak baik2 kasus2 berikut
ini:

1. Kasus 1: Perempuan Kanaan.

MATIUS:

15:21. Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru:
"Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan
sangat menderita."
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan
meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan,
tolonglah aku."
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-
anak dan melemparkannya kepada anjing."*
15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh
dari meja tuannya."
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka
jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Dalam kasus di atas, Yesus membatasi misinya hanya kepada orang2 sesat dari umat
Israel, yang dimetaforakan sebagai "domba2 yang hilang". Tetapi, mengingat desakan dari
perempuan Kanaan tersebut, dan mengingat imannya begitu besar, maka Yesus pun
menurutinya. Tindakan Yesus ini merupakan pengecualian atas misinya. Adapun kata
"Kanaan" merupakan sebutan bagi kelompok etnis masyarakat yang menghuni Palestina
sebelum, dan kemudian berdampingan dengan, bangsa Israel.

Perlu diketahui juga, bahwa kata "anak-anak" dalam ayat di atas adalah metafora bagi
umat Israel dimana Yesus mengemban misinya, yaitu para keturunan Israel dari Yehuda.
Demikian juga dengan para keturunan Israel dari Benyamin, mereka juga dirujuk sebagai
umat Israel. Sedangkan kata "anjing" dalam ayat di atas merupakan metafora bagi orang2
selain umat Yesus yang dalam konteks ini adalah "orang Kanaan". Orang2 Kanaan,
bukanlah umat dimana Yesus mengemban misinya (perhatikan konteks ayat2nya).

2. Kasus 2: Perempuan Yunani.

MARKUS:

7:24. Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah
dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat
dirahasiakan.
7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar
tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus
untuk mengusir setan itu dari anaknya.
7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak
patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada
anjing."*
7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga
makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang
sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur,
sedang setan itu sudah keluar.

Kasus Markus di atas sebenarnya sejenis dengan kasus Matius sebelumnya, namun orang
yang meminta tolong dalam kasus ini adalah orang Yunani. Dalam kasus ini, orang Yunani
tersebut memohon dengan sangat kepada Yesus, yang digambarkan dalam ayat di atas
dengan "tersungkur di depan kaki Yesus".

Lagi2 Yesus menegaskan, bahwa dirinya hanyalah mengemban misi kepada "anak-anak",
bukan kepada "anjing". Sebagaimana dijelaskan dalam kasus Matius di atas, bahwa kata
"anak-anak" adalah metafora bagi umat Israel dimana Yesus mengemban misinya,
sedangkan kata "anjing" merupakan metafora bagi orang2 selain umat Yesus, yang dalam
konteks ini adalah "orang Yunani". Jangankan orang Yunani, orang Kanaan pun Yesus tidak
menyampaikan misinya.

Namun demikian, oleh karena desakan dan permohonan yang merengek2 dari orang Yunani
tersebut, Yesus pun menuruti permohonannya. Sebagaimana kasus Matius di atas, kasus
ini juga merupakan pengecualian atas misi yang diemban Yesus, oleh karena "kata-kata
orang Yunani" tersebut telah meluluhkan hati Yesus.

3. Kasus 3: Perwira Romawi.

LUKAS:

7:1. Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat
dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
7:3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua
Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
7:4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya,
katanya: "Ia layak Engkau tolong,
7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah
ibadat kami."
7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah
perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya:
"Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi
katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku
berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi:
Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia
mengerjakannya."
7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling
kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman
sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
7:10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu
telah sehat kembali.
Dalam kasus di atas, Perwira Romawi tidak langsung meminta tolong kepada Yesus, tetapi
meminta tolong kepada sesepuh2 Yahudi untuk menemui Yesus. Sesepuh2 Yahudi berhasil
meyakinkan Yesus bahwa Perwira Romawi tersebut layak untuk mendapat pertolongan
karena banyak berjasa bagi umat Israel. Akhirnya, Yesus pun menuruti keinginan sesepuh2
Yahudi tersebut. Sesampainya Yesus di dekat rumah Perwira Romawi, Yesus mendapati
iman Perwira tersebut begitu besar, sehingga hambanya disembuhkan. Lagi2 ini adalah
pengecualian atas misi kerasulan Yesus, karena dibujuk oleh sesepuh2 Yahudi.

4. Kasus 4: Larangan Yesus.

MATIUS:

10:5. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka:
"Janganlah kamu menyimpang ke negeri orang-orang non Yahudi**atau masuk ke dalam
kota orang Samaria,
10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

Dalam ayat2 di atas, Yesus melarang keduabelas muridnya untuk memasuki wilayah
orang2 non Yahudi termasuk wilayah Samaria. Orang2 Samaria adalah keturunan
campuran antara orang2 Asyur dan orang2 Israel, yang melaksanakan jenis agama Yahudi
mereka sendiri, lengkap dengan versi Taurat mereka. Yesus hanya memerintahkan
murid2nya kepada orang2 sesat dari umat Israel, yang dimataforakan sebagai "domba2
yang hilang". Lagi2 Yesus membatasi misi kerasulannya, bahkan untuk orang Samaria
sekalipun! Lebih jauh, Yesus menyebut orang Samaria sebagai orang asing! Selengkapnya,
lihat di bawah ini.

5. Kasus 5: Orang Asing.

LUKAS:

17:11. Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan


Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia.
Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada
imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil
memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu
adalah seorang Samaria.
17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir?
Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada
orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah
menyelamatkan engkau."

Perhatikan baik2 bagaimana Yesus kembali menyembuhkan seseorang yang bukan dari
Israel lantaran iman yang didapati Yesus terhadap orang tersebut demikian baik. Sekali
lagi, ini merupakan pengecualian atas misi yang diemban Yesus.

Dalam kasus di atas, dari sepuluh orang berpenyakit kusta yang telah disembuhkan Yesus,
salah satunya adalah seorang Samaria. Dan Yesus menyembuhkan orang tersebut oleh
karena iman orang tersebut yang baik. Perlu dicatat, di sini Yesus secara tegas
menyatakan berkenaan dengan orang Samaria yang telah disembuhkannya itu sebagai
orang asing. Sementara sembilan orang Israel yang telah disembuhkan bersama2 orang
Samaria tersebut, kabur menjauh dari Yesus.

Semakin jelaslah sekarang, bahwa Yesus hanya mengemban misi kerasulan yang sangat
terbatas, yakni hanya kepada orang2 sesat Israel!

Dari kelima kasus di atas, terlihat jelas bahwa Yesus membatasi misinya hanya untuk
umat Israel. Mengapa orang2 non Israel tidak memperhatikan misi yang diemban
Yesus??? Sungguh sangat mengherankan!!!

Keterangan:

* Selain terdapat dalam Matius 7:6; 15:26 dan Markus 7:27, metafora "anjing" juga
terdapat dalam salah satu kitab apokrif Perjanjian Baru, yaitu "Injil" Thomas (Robinson
JM, hal 136 - 1990), yang oleh para sarjana alkitabiah diidentifikasi berasal dari sumber Q.

**Frasa "orang-orang non Yahudi" dalam Matius 10:5, diganti dengan "bangsa lain" dalam
versi Alkitab Indonesia.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
MUHAMMAD KETURUNAN ISMAIL

Rasulullah Muhammad SAW bersabda:

[H.R. AT-TURMUDZI, dari Watsilah bin Al-Asqa r.a. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya,
Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah
menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan Dia
telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku (Muhammad) dari keturunan
Hasyim."]

Menurut Hadits di atas, Muhammad adalah keturunan Ismail bin Ibrahim. Dapatkah Hadits
tersebut "shahih" atau "benar"? Untuk menjelaskannya kita harus mengkonfirmasi dengan
ayat2 Al-Qur'an. Jika bertentangan, maka Hadits tersebut adalah "dhaif" atau "palsu".

Sekurang2nya ada 4 langkah untuk menjelaskan "status" Hadits tersebut, yaitu:

1. Langkah Pertama: Identifikasi Tempat.

Allah berfirman (yang artinya):

[Al-Qur'an 3:96-97. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat


beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Baka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya)
maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.]

Kata kunci untuk ayat2 di atas adalah "maqam Ibrahim" yang terletak di "Baka". Adakah
maqam Ibrahim di tempat lain? Dalam seluruh literatur di dunia ini, maqam Ibrahim hanya
terdapat di Mekah. Dengan demikian, maka "Baka" tidak lain adalah Mekah. Selain itu,
ayat2 di atas juga menjelaskan tentang "Rumah Allah/Baitullah" yang pertama kali dibangun
yang terletak di Baka/Mekah itu.

2. Langkah Kedua: Sebahagian Keturunan Ibrahim.

Allah berfirman (yang artinya):


[Al-Qur'an 14:35,37. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah
negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada
menyembah berhala-berhala...Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan
sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah
Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka
mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan
beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."]

Kata kunci dari ayat2 di atas adalah "sebahagian keturunanku", yaitu keturunan Ibrahim.

Dalam ayat 37 di atas, Ibrahim berkata bahwa ia telah menempatkan "sebahagian


keturunannya" di lembah di dekat "Rumah Allah". Sebagaimana dijelaskan dalam "Langkah
Pertama" di atas, bahwa "Rumah Allah" tersebut terletak di Mekah.

Lalu, siapakah "sebahagian keturunan Ibrahim" itu? Lihat "Langkah Ketiga" berikut ini.

3. Langkah Ketiga: Ismail adalah anak Ibrahim?

Allah berfirman (yang artinya):

[Al-Qur'an 2:125. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat
berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam
Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang
sujud"]

Kata kunci dari ayat di atas adalah "Ibrahim dan Ismail". Apakah Ismail anak Ibrahim?
Perhatikan kisah penyembelihan menurut Al-Qur'an berikut ini:

Allah berfirman dalam Al-Qur'an 37:102-112 (yang artinya):

[102] Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
[103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis
(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
[104] Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
[105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[108] Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang
datang kemudian,
[109] (yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
[110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[112] Dan Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan kelahiran Ishak, seorang nabi
yang termasuk orang-orang yang saleh.

Dalam ayat 102, tidak disebutkan nama anak yang akan disembelih itu, tetapi identifikasi
Ismail dalam ayat tersebut sangat jelas, oleh karena dalam ayat 112, Ishak, adik Ismail,
baru dilahirkan setelah peristiwa penyembelihan tersebut.

Jadi, "sebahagian keturunan Ibrahim" sebagaimana dimaksud "Langkah Kedua" di atas


adalah "Ismail dan anak-cucunya".

4. Langkah Keempat: Muhammad Keturunan Ismail bin Ibrahim?

Allah berfirman (yang artinya):

[Al-Qur'an 2:127-130. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah


(Ka'bah) bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami
(amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan
(jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan
tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah
tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Ya
Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab
(Al Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan tidak ada yang benci kepada agama
Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah
memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang
yang saleh.]

Allah menjawab permohonan Ibrahim di atas dengan berfirman (yang artinya):

[Al-Qur'an 2:124] Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat
(perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku
akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga)
dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim".

Frasa kunci untuk ayat2 di atas adalah "diantara anak-cucu kami" dan "utuslah untuk
mereka seorang Rasul".
Pertanyaannya adalah: Siapakah Rasul yang dimaksud itu?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, Allah dengan tegas berfirman (yang artinya):

[Al-Qur'an 3:67-68. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan
tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali
bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik." Sesungguhnya orang yang paling
dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad),
serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua
orang-orang yang beriman.]

Dikatakan dalam ayat2 di atas, bahwa orang2 yang paling dekat dengan Ibrahim adalah
orang2 yang mengikutinya pada waktu itu dan Nabi Muhammad.

Lebih jauh, Ibrahim berkata sebagaimana Firman Allah berikut ini (yang artinya):

[Al-Qur'an 2:132] Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya,
demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama
Islam".

Perhatikan kata "agama Islam" dalam ayat di atas yang berhubungan erat dengan Nabi
Muhammad.

Kesimpulan:

Hadits riwayat Turmudzi di atas, selain isnad-nya terkenal, juga matan-nya tidak
bertentangan dengan nash Al-Qur'an. Sehingga dengan demikian, maka Hadits tersebut
adalah "shahih", yang sekaligus membenarkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah
keturunan Nabi Ibrahim dari anak sulungnya, Nabi Ismail.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
MUHAMMAD DALAM INJIL APOKRIF PERJANJIAN
BARU

KITAB BARNABAS: Ramalan Yesus tentang Muhammad.

72:10. "Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan
jalan bagi utusan Allah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini.
72:11. Akan tetapi, awaslah olehmu jika kamu akan ditipu orang, karena sesungguhnya
akan datang beberapa orang nabi yang palsu; mereka mengambil perkataanku dan
mengotori injil." (lihat Matius 7:15-20).
72.13. Jawab Yesus, "Sesungguhnya, ia tidak akan datang pada masa kamu ini, tetapi ia
akan datang kelak berbilang tahun di belakang kamu, yaitu pada waktu injilku ini dirusakkan
dan hampir tidak terdapat lagi tiga puluh orang yang beriman.
72:15. Dan ia akan datang dengan membawa kekuatan yang besar untuk mengalahkan
orang2 yang berbuat durhaka dan dia akan menghapuskan penyembahan berhala dari
dunia."
96:5. Yesus menjawab, "Sebenarnya, Allah telah menjanjikan demikian itu tetapi aku ini
bukan mesias yang ditunggu2 itu, karena sesungguhnya dia itu telah dijadikan sebelum aku
dan akan datang kemudian aku nanti."
96:8. Yesus menjawab, "Demi Allah yang diriku ada di tangan hadirat-Nya, sesungguhnya
aku ini bukan mesias yang ditunggu2 oleh segenap suku di muka bumi ini sebagaimana
Allah telah menjadikan kepada bapak kita Ibrahim, katanya, 'Dengan turunan engkau, aku
akan memberi berkah atas segenap suku di bumi ini.'
96:9. Tetapi, ketika aku ditarik kembali oleh Allah dari bumi ini, sekali lagi setan akan
membangkitkan fitnah yang amat terkutuk, dengan jalan membawa2 orang yang tidak
mempunyai takwa kepada Allah, supaya mempunyai kepercayaan bahwa aku ini Allah dan
anak Allah. 96:12. Dia akan datang dari sebelah selatan dengan membawa kekuatan, dan
dia akan menghapuskan patung2 dan penyembahan2 patung2 berhala itu.
97:5. Akan tetapi, yang menggirangkan aku ialah akan datangnya seorang rasul yang akan
menghapuskan tiap2 pikiran dusta tentang diriku dan agamanya akan menjalar meratai
seluruh alam ini karena demikian itulah yang telah dijanjikan oleh Allah kepada bapak kita
Ibrahim.
97:13. Karena itu, aku katakan kepadamu, bahwasanya alam ini selalu menghinakan nabi2
yang benar dan menyukai orang2 yang dusta, sebagaimana yang telah dapat disaksikan
pada masa Yesaya dan Yeremia."
97:16. Sabda Allah, "Sabarlah olehmu, hai Muhammad, karena sesungguhnya Aku
lantaran engkaulah Aku hendak menjadikan surga dan alam dunia ini, dan sejumlah besar
yang memberkati engkau ia akan diberkati dan siapa2 yang melaknati engkau ia akan
dilaknati."
Dalam Barnabas 96:5 di atas, dikatakan Yesus bahwa ia "akan datang kemudian aku
nanti". Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah Muhammad berikut ini:

[HR. Bukhari. "Akan datang nanti mendekati hari kiamat, Isa putra Maryam, menjadi hakim
yang adil, menghancurkan salib dan membunuh babi, serta meletakkan jizyah/upeti."]

Sedangkan Barnabas 97:16 di atas berkaitan erat dengan Kejadian 12:2-3 dan Al-Qur'an
33:56-57 tentang Sholawat Nabi (Muhammad & Ibrahim) yang senantiasa dikumandangkan
umat Islam dalam sholatnya ketika duduk takhiat akhir.

Sesungguhnya, ayat2 Barnabas di atas tidak perlu dijelaskan lagi, oleh karena setiap orang
dapat memahaminya dengan gamblang tanpa membutuhkan tafsir. Hanya saja perlu
ditekankan di sini sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus sendiri bahwa ia bukanlah
mesias yang ditunggu2 oleh segenap umat manusia, tetapi justru Muhammad-lah mesias itu
(ayat 96:5,8; 97:16).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
MUHAMMAD DI DALAM "INJIL" KANONIK

Perlu diketahui bahwa di dunia ini terdapat 45 injil tentang Yesus, yang terdiri atas 41 injil
apokrif dan 4 injil kanonik (Perjanjian Baru), yang kesemuanya itu ditulis jauh sebelum
dibangkitkannya Nabi Muhammad.

Oleh karena begitu populernya peristiwa penyaliban Yesus ketika itu, maka banyak orang
yang ingin mengabadikan peristiwa tersebut dalam bentuk karya sastra maupun berupa
kumpulan sabda2 Yesus dari berbagai sumber. Namun demikian, Alkitab hanya memuat 4
injil saja, yang sebenarnya merupakan hasil karya sastrawan Yunani dan Romawi, yang
salah satu rujukannya adalah Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani, disamping
gagasan2 pengarangnya sendiri. Hal ini disebabkan mengingat begitu kuatnya dominasi
kerajaan Romawi di Palestina dan sekitarnya pada saat itu, yang di dalamnya juga banyak
terdapat orang2 Yunani.

Sepandai2nya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Sepandai2nya Ahli Kitab (Yahudi dan
Kristen) menyembunyikan kebenaran, pasti ketahuan juga jejaknya. Inilah kira2 ungkapan
yang paling tepat dalam upaya pengungkapan Nabi Muhammad di dalam injil.

[Al-Qur'an 2:146. Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal
Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya
sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.]

[Al-Qur'an 61:6. Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israel,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun)
sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul
yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu
datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini
adalah sihir yang nyata".]

1. KITAB MATIUS: Ramalan Yesus tentang Nabi2 Palsu.

7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (baca: Barnabas
72:11).
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur
dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang
tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon
yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang
ke dalam api.
7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Dalam ayat 15 di atas, Yesus memperingatkan umatnya akan kedatangan nabi2 palsu
sebelum dibangkitkannya Nabi Muhammad. Mereka akan menyamar sebagai "domba",
maksudnya bahwa nabi2 palsu tersebut akan kelihatan seperti orang baik2, tetapi
sesungguhnya hatinya jahat dan menyesatkan, yang dalam ayat di atas digambarkan
seperti "serigala yang buas".

Dalam ayat 17 di atas, Yesus memberikan perumapamaan bahwa "setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak
baik". Ini maksudnya bahwa setiap ajaran yang baik akan menghasilkan umat yang baik
(banyak), sedang setiap ajaran yang tidak baik akan menghasilkan umat yang tidak baik
(ditinggalkan orang). Apakah Muhammad nabi palsu? Jika Muhammad adalah nabi palsu,
tentunya beliau tidak akan diikuti oleh banyak orang seperti sekarang ini, tetapi akan
ditinggalkan orang (ayat 18). Lebih jelas lagi dalam ayat 19, jika Muhammad adalah nabi
palsu, maka ajarannya sudah dicampakkan dan tidak akan ada orang yang
mempercayainya.

Sedangkan dalam ayat 20, Yesus memberikan ciri2 tentang nabi yang akan datang, yaitu
agar dilihat "dari buahnya", maksudnya dari ajaran dan umatnya. Dan terbukti umat
Muhammad (Islam) berkembang pesat di dunia ini, sehingga dengan demikian Muhammad
bukanlah nabi palsu, bahkan nabi yang sesuai dengan ramalan Yesus sebagaimana
dimaksud dalam QS. 61:6 di atas.

2. KITAB YOHANES: Ramalan Yesus tentang Terang dan Penguasa Dunia.

12:31 Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia
ini akan dilemparkan ke luar;
12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang
kepada-Ku."
12:33 Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
12:34 Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa
Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa
Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?"
12:35 Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu.
Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan
menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi.
12:36 Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi
anak-anak terang." Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara
mereka.

Dalam ayat 31-32 di atas, dijelaskan Yesus bahwa penguasa dunia akan "dilemparkan
keluar" setelah kenaikan Yesus ke langit. Siapakah "penguasa dunia" yang dimaksud Yesus
ini? Silahkan baca: Penghibur.
Sedangkan dalam ayat 35-36, dijelaskan Yesus bahwa dalam beberapa waktu lagi
terang/cahaya akan datang dan agar umat Israel percaya kepada terang/cahaya itu.
Siapakah "terang/cahaya" yang dimaksud Yesus itu? "Terang" tidak lain adalah Al-
Qur'an!

[Al-Qur'an 45:52. Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur'an) dengan
perintah Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidak mengetahui apakah Al Kitab dan tidak
mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami
tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan
sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.]

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA
Sesungguhnya, hampir seluruh nubuat Perjanjian Lama menunjuk pada Nabi
Muhammad. Namun, oleh karena telah terjadi perombakan besar2an di dalam tubuh
Perjanjian Lama, maka kita hanya bisa mengenali Muhammad melalui Nebayot, Kedar,
Tema, dan lembah Baka. "Nebayot", "Kedar", dan "Tema" sangatlah penting, karena mereka
adalah anak2 dari Nabi Ismail (Kejadian 25:13-15) dan memberi petunjuk terhadap
kelompok masyarakat bangsa Arab. Sementara "Baka" menjadi penting, karena ia memberi
petunjuk adanya perjalanan Nabi Ismail ke Mekah. Ada 6 kata kunci dalam mengidentifikasi
Muhammad dalam Perjanjian Lama, yaitu: Nebayot, Kedar, Tema, Arab/Arabia, Baka, dan
Paran.

Sepandai2nya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Sepandai2nya Ahli Kitab (Yahudi dan
Kristen) menyembunyikan kebenaran, pasti ketahuan juga jejaknya. Kira2 inilah ungkapan
yang paling tepat dalam mengungkap sosok Nabi Muhammad di dalam Perjanjian Lama.

[Al-Qur'an 2:146. Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal
Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya
sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.]

[Al-Qur'an 6:91. Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang
semestinya di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia".
Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai
cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang
bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya,
padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak
mengetahui (nya)?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah
kamu menyampaikan Al Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam
kesesatannya.]

[Al-Qur'an 2:75. Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Ahli Kitab) akan percaya
kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka
mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?]

[Al-Qur'an 2:78-79. Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Alkitab
(Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka
sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan
yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa
yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari
apa yang mereka kerjakan.]

1. YEHEZKIEL (Bukti Kedar sebagai orang Arab dan terletak di jazirah Arab).

27:21 Arab dan semua pemuka Kedar berdagang dengan engkau dalam anak domba,
domba jantan dan kambing jantan; dalam hal-hal itulah mereka berdagang dengan engkau.

Nubuat Perjanjian Lama banyak menyebut "Kedar", putra kedua Ismail (Kejadian 25:13),
yang pada akhirnya menurunkan Nabi Muhammad. Tampak jelas dalam ayat di atas bahwa
Kedar adalah nama salah satu klan Arab (Arab pendatang). Meski letaknya tidak
disebutkan, tapi ini memberi petunjuk tentang lokasi atau status Kedar sebagai orang Arab
yang berkaitan erat dengan kedatangan nabi setelah Yesus yang terlihat pada nubuat2
lainnya di bawah ini.

2. YESAYA (Kedar dan Tema bukti orang2 Arab).

21:13. Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah-
kafilah orang Dedan!
21:14 Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah,
sambutlah orang pelarian dengan roti!
21:15 Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus,
terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan.
21:16 Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: "Dalam setahun lagi, menurut masa kerja
prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis.
21:17 Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal
sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya."

Dalam ayat 13 terdapat kata "Arabia" yang memberi isyarat tentang kelompok bangsa Arab
yang hendak melakukan hijrah. Pengikut Muhammad ketika itu masih sedikit. Dalam ayat di
atas digambarkan hanya diikuti oleh orang2 Dedan (anak Yoksan anak Abraham).
Muhammad adalah orang Quraisy keturunan Kedar, namun justru orang2 Quraisylah yang
memberontak dakwah Muhammad.

Dalam ayat 14 terdapat kata "Tema", anak ke-9 Nabi Ismail yang terletak di Madinah.
Ketika itu Muhammad beserta pengikutnya yang belum banyak, hendak diperangi oleh suku
Quraisy (keturunan Kedar) di Mekah. Oleh karenanya, atas perintah Muhammad, mereka
melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah (Dari sinilah tonggak tahun hijriyah dimulai).
Kelompok Muhammad yang berhijrah dikenal dengan nama "Muhajirin", sementara orang2
Madinah yang menyambutnya dikenal sebagai kaum "Anshor".

Dalam ayat 17 terdapat kata "Kedar", anak kedua Nabi Ismail, yang menurunkan suku
Quraisy dan bermata pencaharian sebagai pemanah (pemburu). Mata pencaharian Bani
Kedar ini merupakan warisan dari nenek moyangnya, Ismail, sebagaimana disebutkan
dalam Kitab Kejadian berikut ini:

21:20 Allah menyertai anak itu (Ismail), sehingga ia bertambah besar; ia menetap di
padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
21:21 Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri
baginya dari tanah Mesir.

[H.R. AT-TURMUDZI, dari Watsilah bin Al-Asqa r.a. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya,
Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah
menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan Dia
telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku dari keturunan Hasyim."]

3. MAZMUR (Tempat berziarah dan sumur Zam-Zam di Baka).

84:5 (84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat
mengadakan ziarah!
84:6 (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang
bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.

Ayat2 di atas berbicara tentang tempat berziarah yang selalu ramai dikunjungi oleh hamba2
Tuhan, yaitu Baka/Mekah. Frasa "tempat yang bermata air" dalam ayat di atas memberi
petunjuk kepada kita tentang kejadian ajaib Ismail ketika masih bayi, yaitu peristiwa
terbentuknya Sumur Zam-Zam di lembah Baka. Dimanakah lokasi Baka selain di Jazirah
Arab? Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa Baka adalah Mekah. Berikut pernyataan
Al-Qur'an:

[Al-Qur'an 3:96-97. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat


beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Baka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya)
maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.]

[Al-Qur'an 14:35,37. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri
ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada
menyembah berhala-berhala...Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan
sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah
Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka
mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan
beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."]

[Al-Qur'an 90:1-2. Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), dan kamu
(Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,]

4. YESAYA ("Inilah Anak-Ku yang Kukasihi kepada-Nyalah Aku berkenan" yang


dikutip oleh 4 pengarang injil kanonik sebagai inspirasi karangan mereka ketika
"membaptis" Yesus, lihat ayat 1).

42:1. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku
berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada
bangsa-bangsa.
42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di
jalan.
42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya
tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia
menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
42:5. Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya,
yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan
nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di
atasnya:
42:6 "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah
memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi
perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
42:7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat
tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
42:8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada
yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. 42:9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang
sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu
muncul, Aku mengabarkannya kepadamu."
42:10 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut
bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya.
42:11 Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-
desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka
berseru-seru dari puncak gunung-gunung!
42:12 Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian
yang kepada-Nya di pulau-pulau.
42:13 TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan
semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-
musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.
42:14 Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku;
sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-
mengah dan megap-megap.
42:15 Aku mau membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu
segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan
mau membuat kering telaga-telaga.
42:16 Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau
membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat
kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi
tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan
Kulaksanakan.
42:17 Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang dan
mendapat malu, yaitu orang-orang yang berkata kepada patung tuangan: "Kamulah allah
kami!"
42:18 Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta!
42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang
Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?
42:20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga,
tetapi tidak mendengar.
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang
besar dan mulia;
42:22 namun mereka suatu bangsa yang dijarah dan dirampok, mereka semua terjebak
dalam geronggang-geronggang dan disembunyikan dalam rumah-rumah penjara; mereka
telah menjadi jarahan dan tidak ada yang melepaskan, menjadi rampasan dan tidak ada
yang berkata: "Kembalikanlah!"
42:23 Siapakah di antara kamu yang mau memasang telinga kepada hal ini, yang mau
memperhatikan dan mendengarkannya untuk masa yang kemudian?
42:24 Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, dan Israel kepada penjarah?
Bukankah itu TUHAN? Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, dan orang tidak mau
mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya, dan kepada pengajaran-Nya orang tidak mau
mendengar. 42:25 Maka Ia telah menumpahkan kepadanya kepanasan amarah-Nya dan
peperangan yang hebat, yang menghanguskan dia dari sekeliling, tetapi ia tidak
menginsafinya, dan yang membakar dia, tetapi ia tidak memperhatikannya.

Yesaya 42:1-25 di atas adalah satu kesatuan ayat yang tak terpisahkan, karena ia
meramalkan kedatangan seorang Nabi bukan Yesus! Justru ayat2 di atas membuka tabir
kebohongan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis sebagaimana
dimaksud Matius 3:15-17; 12:16-21, Markus 1:9-11, Lukas 3:21-22, dan Yohanes 1:32-
34.

Perlu dicatat, bahwa Yesaya 42:1 di atas menjelaskan tentang konsep "hamba" yang telah
dipilih oleh Tuhan untuk seluruh alam semesta, dan secara tegas Al-Qur'an berbicara
mengenai hal tersebut:
[Al-Qur'an 25:1. Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada
hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,]

Dalam ayat 10 di atas terdapat frasa "nyanyian baru" yang berarti syariat baru. Yesus
datang bukan untuk membawa syariat baru, melainkan hanya untuk menggenapi syariat
Taurat dan kitab2 para nabi (Matius 5:17-20). Sedangkan Muhammad datang untuk
membawa syariat baru bagi semesta alam. Dengan tegas Al-Qur'an menyatakan:

[Al-Qur'an 21:107. Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk
menjadi rahmat bagi semesta alam.]

[Al-Qur'an 38:86-87. Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikit pun
kepadamu atas dakwahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-
adakan. Al Qur'an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.]

Dalam ayat 11 terdapat frasa "didiami Kedar". Sebagaimana sudah dijelaskan di atas,
bahwa Bani Kedar adalah orang2 Arab keturunan Nabi Ismail di Mekah. Kemudian juga
terdapat frasa "Bukit Batu". Mekah juga secara geologis terkenal dengan gunung2 batunya.
Sedangkan Yesus adalah keturunan Ishak, adik Ismail, dengan "memaksakan" garis
keturunannya melalui jalur Yusuf, bapak tiri Yesus, oleh karena Yesus lahir dari perawan
suci Maria (Matius 1:1-18 dan Lukas 3:23-38). Lebih jauh, ayat ini memberi isyarat adanya
ibadah haji yang mengagungkan asma Allah dengan bertahmid dan bertalbiah.

Dalam ayat 13 terdapat frasa "Tuhan keluar berperang seperti pahlawan". Ayat ini jelas2
mengindikasikan kedatangan Muhammad, yang senantiasa dakwahnya diiringi dengan
peperangan fisik. Perang yang terkenal dan dahsyat ialah Perang Badar. Sementara Yesus
digambarkan Alkitab sebagai sosok yang lemah dan tidak pernah berperang atau memimpin
peperangan secara fisik. Bahkan "Yesus" mati dibantai umatnya sendiri di tiang salib.

Dalam ayat 17 terdapat frasa " Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan
berpaling ke belakang". Sebelum Muhammad resmi menjadi Nabi, orang2 Arab pada waktu
itu adalah penyembah berhala, bahkan mereka meletakkan berhala2nya di sekeliling Ka'bah
hingga mencapai 365 buah. Sedangkan Umat Israel ketika Yesus diutus, bukanlah
penyembah berhala dari patung2 buatan manusia, oleh karena mereka sudah mengenal
Taurat dan kitab2 para nabi.

Dalam ayat 18 terdapat kata2 ungkapan "buta" dan "tuli". Kata "buta" merupakan ungkapan
Tuhan yang dapat diartikan sebagai "tidak dapat membaca dan menulis", sedangkan kata
"tuli" dapat diartikan sebagai "tidak pernah mendengar satu kitab pun sebelumnya". Umat
Muhammad ketika beliau diutus adalah umat yang buta huruf. Dalam tradisi Islam dikenal
sebagai Zaman Jahiliyah (zaman kebodohan). Ini berbeda dengan umat Israel yang sudah
pandai merubah2 Taurat dan kitab2 para nabi. Tentang kaum buta huruf ini, diabadikan di
dalam Al-Qur'an:
[Al-Qur'an 62:2. Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di
antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan
mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,]

Dalam ayat 19 digambarkan bahwa "hamba yang dipilih Tuhan" itu adalah seorang hamba
yang "buta dan tuli", artinya bahwa "hamba yang dipilih Tuhan" itu adalah seorang hamba
yang "tidak dapat membaca dan menulis" dan "belum pernah mengenal satu kitab pun
sebelumnya". Al-Qur'an dengan gamblang mengabadikannya:

[Al-Qur'an 7:157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang tidak dapat
membaca dan menulis, yang mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban
dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.]

[Al-Qur'an 42:52. Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan
perintah Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab dan
tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang
Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan
sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.]

Sedangkan ayat 20 di atas menggambarkan sifat orang2 kafir baik pada masa kerasulan
Muhammad maupun sesudahnya yang tidak mau tahu dan tidak mau mengerti agama
Islam. Hal ini dijelaskan juga dalam Al-Qur'an:

[Al-Qur'an 2:18. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan
yang benar)].

5. YESAYA ("Roh seperti burung merpati" yang dikutip oleh 4 pengarang injil kanonik
ketika "membaptis" Yesus, lihat ayat 8).

60:1. Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit
atasmu.
60:2 Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-
bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
60:3 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada
cahaya yang terbit bagimu.
60:4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun
kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan
digendong.
60:5 Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang
dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan
kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.
60:6 Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa.
Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta
memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.
60:7 Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan
Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-
Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah
keagungan-Ku.
60:8 Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu
kandangnya?

Yesaya 60:1-8 di atas adalah satu kesatuan ayat yang tak terpisahkan, karena ia juga
meramalkan kedatangan seorang Nabi bukan Yesus! Justru ayat2 di atas membuka tabir
kebohongan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis sebagaimana
dimaksud Matius 3:15-17; 12:16-21, Markus 1:9-11, Lukas 3:21-22, dan Yohanes 1:32-34.

Ayat 1 di atas menggambarkan Firman Tuhan kepada Muhammad sebagaimana tersebut


dalam Al-Qur'an:

[Al-Qur'an 74:1-3. "Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah, lalu berilah
peringatan, dan Tuhanmu, agungkanlah"]

[Al-Qur'an 26:196-197. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam


Kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa
para ulama Bani Israel mengetahuinya?]

Ayat 2-6 menggambarkan keadaan Jazirah Arab pada saat itu yang diliputi kegelapan.
Mereka semua hidup dalam kebodohan, tidak ada aturan, menyembah berhala, dan lain2.
Setelah dibangkitkannya Muhammad, seluruh Jazirah Arab tunduk patuh di bawah
kekuasaannya. Digambarkan dalam ayat di atas bahwa orang2 dari Midian (adik Ismail)
dan Efa (anak sulung Midian) pun berduyun2 memeluk agama Islam.

Dalam ayat 7-8 terdapat kata "Kedar" dan "Nebayot" yang merupakan orang2 keturunan
Nabi Ismail sebagaimana dijelaskan di atas. Digambarkan bahwa mereka pada akhirnya
berduyun2 memeluk agama Islam dan mempersembahkan korban dan mengagungkan
nama Tuhan pada musim haji.
6. ULANGAN & HABAKUK (Pegunungan Paran).

Ulangan 33:2 Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai (Taurat) dan terbit kepada mereka
dari Seir (Injil); Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran (Al-Qur'an) dan datang dari
tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada
mereka api yang menyala.

Habakuk 3:3. Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan
Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian
kepada-Nya.
3:4 Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya (Al-Qur'an) dari sisi-Nya dan di situlah
terselubung kekuatan-Nya.

PARAN, menurut sebagian pendapat, adalah nama varian kuno dari Baka/Mekah, karena di
Mekahlah tempat tinggal nabi Ismail hingga dikebumikannya (lihat Al-Qur'an 2:125; 14:37),
dan Muhammad adalah satu2nya nabi/rasul keturunan Ismail dari putra keduanya, Kedar.
Lebih jelas tentang Paran dan Ismail, baca Kitab Kejadian di bawah ini:

21:20 Allah menyertai anak itu (Ismail), sehingga ia bertambah besar; ia menetap di
padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
21:21 Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri
baginya dari tanah Mesir.

Jika kata "Paran" sebagaimana dimaksud Kitab Kejadian 21:20-21 di atas terdapat di
sekitar Palestina, maka kata "Paran" dalam ayat tersebut harus direvisi, karena tidak ada
bukti sama sekali bahwa Ismail, semenjak bayi hingga dikuburkannaya, berada di sekitar
Palestina. Justru bukti2 kuatnya terdapat di lembah Baka/Mekah, yaitu: kuburan Ismail,
Sumur Zam Zam, Hijir Ismail, Bukit Shafa dan Marwah, keturunan Ismail, Ka'bah yang
dibangun bersama bapaknya, Ibrahim, dan maqam Ibrahim.

[Al-Qur'an 2:125. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat
berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam
Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah
rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud"]

[Al-Qur'an 2:127-129. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah


(Ka'bah) bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan
kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Ya Tuhan
kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di
antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada
kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan
kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan
kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an)
dan Al-Hikmah (As-Sunah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.]

7. KITAB KEJADIAN (Pemeliharaan Sunat).

17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu
(Abraham) serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka
orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari
perjanjian-Ku."

Realitanya, yang memegang teguh perjanjian tersebut hingga hari kiamat adalah umat
Islam, karena umat Kristen tidak disyariatkan untuk sunat, sebagaimana pernyataan pendiri
Kristen, Paulus Tarsus dalam 1 Korintus berikut ini:
7:18 Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan
tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat,
janganlah ia mau bersunat.
7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-
hukum Allah.

Umat Kristen lalai, bahwa perintah sunat merupakan kewajiban setiap individu laki2 yang
diperintahkan Tuhan dalam Taurat yang tidak bisa dibantah hanya oleh seorang Paulus
Tarsus. Sangat mungkin, Paulus menyatakan demikian karena dia sendiri enggan disunat.

8. KEJADIAN (Sholawat Nabi).

12:2 Aku akan membuat engkau (Abraham) menjadi bangsa yang besar, dan memberkati
engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-
orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat."

Jelas sekali, bahwa ayat2 di atas bercerita tentang Sholawat Nabi (Muhammad dan
Ibrahim) yang senantiasa dibaca oleh umat Islam ketika duduk tasyahud/takhiat akhir dalam
sholat. Tidak ada umat lain yang selalu memuliakan Nabi Ibrahim kecuali umat Islam. Umat
Kristen sendiri, yang mengklaim Perjanjian Lama sebagai kitabnya, tidak pernah
memuliakan Nabi Ibrahim.
[Al-Qur'an 33:56-57. Sesungguhnya Allah dan malaikat2-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai
orang2 yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya. Sesungguhnya orang2 yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya,
Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang
menghinakan.]

9. KEJADIAN (Perjanjian Allah dengan Abram/Abraham).

15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman:
"Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai
yang besar itu, sungai Efrat:

Dari pihak siapakah keturunan Abram/Abraham akan menguasai wilayah tersebut?


Jawabannya sudah pasti, Ismail !!!

Dalam ayat di atas sudah sangat jelas, dan realitanya memang demikian (sebenarnya lebih
luas lagi), bahwa keturunan Ismail (bangsa Arab) menyebar dari Sungai Nil di Mesir hingga
Sungai Efrat di Irak. Sementara bangsa Israel (keturunan Ishak) hanya menguasai sebagian
dari wilayah Palestina (Kanaan).

Ayat di atas juga seolah2 mencocokkan pasangan Abraham dengan Hagar, sebagaimana
dijelaskan Taurat sendiri bahwa Abraham berasal dari negeri Ur-Kasdim di pesisir Sungai
Efrat, sedangkan Hagar berasal dari negeri Mesir dekat Sungai Nil.

[Al-Qur'an 3:67-68. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan
tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali
bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik." Sesungguhnya orang yang paling
dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta
orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-
orang yang beriman.]

10. YEREMIA ("damai sejahtera" atau "Shalom").

28:9 Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat
nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN."

Ayat di atas bercerita tentang "damai sejahtera" yang asal kata Ibraninya adalah "shalom"
dan dalam bahasa Arabnya adalah "Salam" atau "Islam" (lihat QS 3:19; 5:3). Muhammad
jelas2 mengemban misi Islam, dan sekarang sudah digenapi oleh pemeluk agama Islam,
terutama seluruh jazirah Arab yang tunduk pada agama Islam. Muhammad juga banyak
bernubuat, namun tidaklah cukup dimuat di sini. Salah satunya adalah nubuat yang berkaitan
dengan cucu beliau yang bernama Husain, yang ketika masih kecil sudah diramalkan oleh
Muhammad bahwa ia akan mati dipenggal kepalanya di padang Karbala, Irak. Dan,
memang benar2 terbukti!

Sementara Yesus membantah nubuat tersebut, bahwa kedatangannya bukanlah membawa


damai di bumi, melainkan pertentangan. Berikut pernyataan Yesus menurut Alkitab:

LUKAS:

12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan,
kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu
rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.
12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki
melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan
ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu
mertuanya."

MATIUS:

10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi;
Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari
ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, 10:36 dan musuh orang ialah orang-orang
seisi rumahnya.

11. YESAYA ( Injil dan Al-Qur'an).

29:11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai,
apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca
ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai";
29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan
mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca."

Ayat2 di atas berbicara tentang penyampaian Kitab Suci dari Tuhan. Ayat 11 tampaknya
menunjuk pada Yesus, sebab menurut versi Islam, Yesus menerima Injil hanya dalam satu
kali turun saja. Sementara ayat 12 dengan jelas bernubuat tentang Muhammad, dimana
ketika berada di Gua Hira, Muhammad menerima wahyu pertama kalinya berupa Al-Qur'an
Surat Al-'Alaq (96):1-5, yang diabadikan oleh Al-Hadits riwayat Bukhari berikut ini:

[HR. BUKHARI. Malaikat itu mendekapku (Muhammad) sampai aku sulit bernapas.
Kemudian, ia melepaskanku dan berkata, "Bacalah!" Kujawab, "Aku tak dapat membaca."
Ia mendekapku lagi hingga aku pun merasa tersesak. Ia melepasku dan berkata, "Bacalah!"
dan kembali kujawab, "Aku tak dapat membaca!" Lalu, ketiga kalinya, ia mendekapku
seperti sebelumnya, kemudian melepaskanku dan berkata: "(baca QS. 96:1-5)"].

12. KITAB KIDUNG AGUNG (Ciri2 Muhammad).

5:10 --Putih bersih dan merah cerah kekasih-Ku, menyolok mata di antara 10.000 orang.
(New/King James Version Bible, New Revised Standard Version Bible, Third Millennium
Bible, dan lain2).
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, dia (Muhammad) sungguh sangat digemari.
Demikianlah kekasih-Ku, demikianlah teman-Ku, hai puteri-puteri Yerusalem. (New/King
James Version Bible, New Revised Standard Version Bible, Third Millennium Bible, dan
lain2).

Lihat juga Ulangan 33:2 di atas tentang 10.000 orang pengiring Muhammad.

Penjelasan ayat 10:

Menurut saudara sepupu sekaligus menantu Muhammad, yaitu Ali bin Abu Thalib, ciri2
Muhammad adalah: "...Tubuh beliau tidaklah terlalu gemuk, mukanya bundar, warnanya
PUTIH BERCAMPUR MERAH..." (H.R. TIRMIDZI dalam Sunan dan Syama'ilnya).
Sedangkan menurut Anas bin Malik, ciri2 Muhammad adalah: "...wajahnya terang
bercahaya, tubuhnya tidak terlalu PUTIH dan tidak pula terlalu MERAH..." (H.R. BUKHARI,
MUSLIM, dan TIRMIDZI). Ketika memasuki kota Mekah pada tahun 630 M dalam
keadaan aman dan damai yang dikenal dengan peristiwa "Fathu Makkah", Muhammad
disertai 10.000 pengikut yang saleh (STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of
the Prophet Mohammed 1882). Dalam literatur lain dikatakan: "Nabi Muhammad berangkat
bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan ini" (WASHINGTON IRVING,
Life of Muhammad, Hal. 17). Sementara itu, dalam literatur lain juga, Abu Sufyan berteriak
untuk mengumpulkan orang2: "Wahai orang2 Quraisy, Muhammad telah berada di sini
dengan kekuatan yang tidak dapat kalian lawan. Muhammad bersama 10.000 pasukan
baja..." (MARTIN LINGS, Muhammad, hal. 474).

Penjelasan ayat 16:

Dalam naskah Ibrani asli, kata "Muhammadim" diterjemahkan menjadi "sungguh sangat
digemari" yang pada dasarnya adalah kata "Muhummed" dengan tambahan "im". Dalam
bahasa Ibrani "im" digunakan untuk menyatakan jamak. Sebagaimana kata "Elohim" (Allah-
Allah) dalam Perjanjian Lama yang pada dasarnya adalah kata "Eloha" (Allah). Jika tidak
didistorsi berulangkali, maka seharusnya Kidung Agung 5:16 berbunyi sebagai berikut:

5:16 Kata-katanya manis semata-mata, dialah Muhammad! Demikianlah kekasih-Ku,


demikianlah teman-Ku, hai putera-puteri Yerusalem.

Perlu dicatat, bahwa kata "Muhammadim" atau "Muhammad" adalah NAMA orang, yang
sebenarnya tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa manapun secara apapun, karena
ia merupakan nama orang "pemberian" dari Tuhan.

13. KITAB NABI HAGAI (Hamdut, Beth, dan Shalom).

2:7 (2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, dan mereka akan datang kepada
kegemaran segala bangsa, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan,
firman TUHAN semesta alam. (New/King James Version Bible, The Douay-Rheims Bible,
Third Millennium Bible, dan lain2).
2:9 (2-10) Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya
yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan mengaruniakan
damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Menurut keterangan DR. TAUFIQ, seorang ahli bahasa bangsa Mesir, ungkapan
"kegemaran" yang tersebut dalam ayat 7 di atas asalnya dari perkataan Ibrani "hamdut".
Sedangkan kata "hamdut" dalam bahasa Arab berarti "terpuji", serupa dengan arti kata
"ahmad" (yang terpuji) dan "muhammad" (orang yang terpuji).

Dalam ayat di atas juga terdapat kata "Rumah" yang asal kata Ibraninya adalah "Beth",
yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab adalah "Bait" atau "Baitullah" (Ka'bah) yang
di Baka/Mekah.

Adapun ungkapan "damai sejahtera" yang tersebut dalam ayat 9 di atas asalnya dari
perkataan Ibrani "shalom" yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab adalah "salam"
atau "islam".

[Al-Qur'an 3:19. Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan
kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.]

[Al-Qur'an 5:3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak
panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka
barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.]

14. ZEFANYA (Pemakaian bahasa ibadah yang sama).

3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir
yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya
dengan bahu-membahu

Ayat di atas mengindikasikan tentang pemakaian bahasa lain selain bahasa Ibrani yang
akan dipakai secara serempak (satu bahasa) dalam menjalankan ibadah kepada Tuhan.
Tentulah bahasa yang dimaksud itu adalah bahasa Arab, karena hanya umat Islamlah yang
beribadahnya (terutama sholat) menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Arab.

[Al-Qur'an 12:2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa


Arab, agar kamu memahaminya.]

[Al-Qur'an 14:1. Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan
kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang
benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Terpuji.

15. YESAYA (Koresh atau Quraisy).

45:1 Beginilah firman Tuhan: "Inilah firman-Ku kepada mesias, kepada Koresh yang tangan
kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti
raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang
tidak tinggal tertutup;

45:4 Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau
dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku.

Maksud dari kata "Koresh" adalah orang Quraisy yaitu Nabi Muhammad SAW. Koresh
atau Quraisy adalah nama suku di Mekah yang mayoritas kaum paganisme/penyembah
patung sebelum dibangkitkannya Nabi Muhammad SAW.

Namun demikian, bukanlah Yahudi dan Kristen namanya kalau tidak mengutak-atik-gathuk
firman Tuhan, sehingga seolah-olah Koresh adalah nama raja Asyur yang
pagan/penyembah patung.
Bagaimana mungkin seorang mesias (Koresh) yang diberkati Tuhan adalah seorang
penyembah patung???

16. YESAYA (Pedang dan Panah).

41:1. Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaklah bangsa-bangsa
mendapat kekuatan baru! Biarlah mereka datang mendekat kemudian berbicara; baiklah
kita tampil bersama-sama untuk berperkara!
41:2. Siapakah yang menggerakkan dia dari timur, menggerakkan dia yang mendapat
kemenangan di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan
menurunkan raja-raja? Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat
mereka seperti jerami yang tertiup.
41:3. Dia mengejar mereka dan dengan selamat dia melalui jalan yang belum pernah diinjak
kakinya.

Tidak ada sosok yang lebih tepat untuk menggantikan kata dia dalam ramalan Yesaya di
atas selain Nabi Muhammad SAW yang senantiasa pada awal dakwahnya diiringi dengan
peperangan fisik karena mendapat tentangan hebat dari orang-orang kafir pada waktu itu.
Nabi Muhammad SAW senantiasa membawa pedang dan panah untuk membela diri dan
para pengikut setianya.

Masih berkaitan dengan ramalan kedatangan Nabi Muhammad SAW dalam Perjanjian
Lama, Kitab Ulangan secara khusus meramalkan kedatangan Nabi yang seperti Musa,
yang akan bangkit dari luar orang Israel. Untuk membacanya, silahkan klik di sini.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
MUHAMAD DALAM WEDA
Sebagaimana klaim golongan
Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) terhadap Alkitab, orang2 Hindu juga mengklaim bahwa
Kitab Weda adalah kitab yang bersifat universal, karenanya mereka pun berusaha
memperkenalkan ajaran Weda kepada setiap orang.

Sungguh, suatu klaim yang tak berdasar. Orang2 Hindu tampaknya lebih mementingkan ego
terhadap ajaran agamanya yang sebenarnya merupakan warisan tradisi leluhur secara
turun-temurun yang tidak jelas. Secara kasat mata saja, kita bisa melihat bahwa praktek2
ibadah Hindu adalah praktek2 kepercayaan kuno yang tidak mungkin disebut universal.

Berkaitan dengan ketidakuniversalan Hindu dan Weda ini, Gotama Smarti berkata:

"Apabila orang Sudra kebetulan mendengarkan Kitab Weda dibaca, maka adalah
kewajiban raja untuk mengecor cor-cor timah dan malam dalam kupingnya; apabila seorang
Sudra membaca mantra-mantra Weda, maka raja harus memotong lidahnya, dan apabila ia
berusaha untuk membaca Weda, maka raja harus memotong badannya." (Gotama
Smarti:12).

Jelaslah, bahwa Kitab Weda yang diklaim Hindu sebagai kitab universal itu, ternyata
hanyalah sebuah kitab untuk golongan tertentu saja, yang sekaligus membantah dugaan
keuniversalannya.

Lebih jauh, kitab2 agama Hindu lainnya justru meramalkan kedatangan seorang tokoh yang
sangat cocok bahkan sama persis dengan sosok Nabi Muhammad SAW. Berikut ini kami
suguhkan beberapa ramalan tentang Nabi Muhammad SAW dalam berbagai kitab agama
Hindu:

(1) Dalam kitab agama Hindu yaitu ATHARVAVEDA, terdapat nubuat:

"Hai orang banyak, dengarlah ini dengan sungguh2, NARASHANGSA (Yang terpuji) akan
dibangkitkan di antara orang banyak. Kita mengambil orang KAURAM (Muhajirin) itu di
dalam perlindungan kita dari 60.000 dan 90 musuh2; yang kendaraannya adalah 20 unta
dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri, dan naik ke langit dengan kendaraan tercepat
(Bouraq)..." (ATHARVAVEDA KANDA 20 SAUKATA 127, MANTRA 1-2).

Narashangsa = Yang terpuji = Muhammad. kata "Kauram" berarti "emigran" yaitu orang
yang meninggalkan negerinya sendiri, dalam bahasa Arabnya: "Muhajirin". Muhammad dan
pengikutnya ketika hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari serangan kaum kafir
Mekah yang berjumlah 60.000 orang dan 90 kepala sukunya, dikenal sebagai "Kaum
Muhajirin", sedangkan orang2 Madinah yang menyambutnya dikenal sebagai "Kaum
Anshar". Dari sinilah tonggak dimulainya TAHUN HIJRIYAH (hijrah = pindah). Kendaraan
yang dipakai Muhammad adalah unta dan kuda. Muhammad memiliki 12 orang istri yaitu:
Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafsah, Zainah, Ummu Salamah, Zainab, Juwairiah, Raihanah,
Ummu Habibah, Shafiah, dan Maimunah. Ketika melakukan MI'RAJ dari Masjid Al-Aqsha di
Palestina ke langit ke-7, Muhammad mengendarai BOURAQ yang merupakan kendaraan
tercepatnya.

(2) Dalam kitab agama Hindu yaitu ATHARVAVEDA, terdapat nubuat:

"Tuhan akan memberikan kepada MAMAHA RISHI seratus keping emas, sepuluh kalung,
tiga ratus ekor kuda, dan 10.000 ekor sapi." (ATHARVAVEDA KANDA 20 SAUKATA 127,
MANTRA 3).

Kata "Mamaha" secara etimologis berasal dari bahasa Arab: "Muhammad" yang berarti
"yang terpuji", sedangkan "Mamaha Rishi" adalah julukan bagi NARASHANGSA, sehingga
Mamaha Rishi = Narashangsa = Muhammad = Yang Terpuji. Adapun "seratus keping emas"
maksudnya seratus orang pengikut Muhammad penyebar agama Allah yang disebut "Ash-
Shabus Shuffah". "Sepuluh kalung" maksudnya sepuluh orang yang selalu membantu
Muhammad dalam peperangan yang disebut "Asy-Syara Mubasysyara". "Tiga ratus ekor
kuda" maksudnya 300 tentara pimpinan Muhammad ketika menghadapi 700 tentara kafir
Mekah dalam Perang Badar (H.G. WELLS, The Outline of History, 1949). "10.000 ekor
sapi" maksudnya 10.000 pengikut Muhammad ketika memasuki kota Mekah (630 M) dalam
keadaan aman dan damai, yang dikenal dengan peristiwa "Fathu Makkah" (STANLEY LANE
POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882).

(3) Dalam beberapa literatur tertentu, terdapat kesamaan keterangan yang mengarah
kepada Muhammad, antara lain:

-"MAMAHA adalah penunggang unta dari daerah padang pasir" (ATHARVAVEDA 20:9:31);
-"MAMAHA terkenal dengan 10.000 pengikutnya" (RIGVEDA 5:27:1);
-"Pada masa MAMAHA , himne baru (syariat baru) akan disusun dan dibacakan selama
kebaktian sebagai pengganti WEDA yaitu JAMAT (berjamaah) dan SALAT (doa)"
(RIGVEDA 1:109:2);
-"Musa berprediksi: '...kelihatanlah ia dengan gemerlap cahayanya (Al-Quran) dari gunung
Paran (Mekah), dan datang bersama 10.000 orang yang kudus..." (ULANGAN 33:2);
-"Kekasihku adalah putih dan kemerah2an, pemimpin terkemuka di kalangan 10.000
manusia" (KIDUNG AGUNG 5:10);
-"Lihatlah, orang mulia ini datang bersama 10.000 pengikutnya yang kudus (YUDAS 1:14);
-"Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan
ini" (WASHINGTON IRVING, Life of Muhammad, Hal. 17);
-"...dan Muhammad membawa 10.000 pengikutnya ke Mekah" (STANLEY LANE POOLE,
Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882).
Jadi, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan "MAMAHA" atau "Orang Mulia" tidak lain
adalah Muhammad.

(4) Dalam kitab agama Hindu yaitu BHAGABAT-PURANA, terdapat nubuat:

"Dia dihiasi dengan delapan sifat dan kekayaan, menunggang kuda cepat (Bouraq) yang
diberikan kepadanya oleh para malaikat dan memegang pedang di tangannya, penyelamat
dunia akan menumpas segala kebatilan." (BHAGABAT-PURANA 12:2:19).

"Kuda cepat" adalah BOURAQ (lihat butir 1 di atas) dan Muhammad selalu membawa
pedang dan/atau panah ketika berperang. Dalam kitab Shahih Imam Bukhari, dari ANAS
katanya: "Aku pernah melihat Rasulullah (Muhammad) menunggang kuda dengan sebilah
pedang tergantung di sampingnya." (H.R. BUKHARI).

(5) Dalam kitab agama Hindu yaitu KALKI-PURANA, terdapat nubuat:

"Wahai Tuhan, bersama dengan empat orang sahabat, aku akan menghancurkan kebatilan."
(KALKI-PURANA 2:5).

Muhammad memiliki 4 orang sahabat yang terkenal sampai sekarang yang disebut
"Khulafaur Rasyidin" yaitu: Abu Bakar ash-Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin 'Affan, dan
Ali bin Abu Thalib. Untuk membandingkan kata "kebatilan", lihat kembali butir 4 di atas dan
periksa butir 6 di bawah ini.

(6) Dalam kitab agama Hindu yaitu KALKI-PURANA dan BHAGABAT-PURANA, terdapat
nubuat:

"Kalki Avatar akan dilahirkan di kota SHAMBHAL, ibunya bernama SUMATI, bersama
empat orang temannya akan mengalahkan kali (setan/kebatilan)....Dia akan dibantu oleh
para malaikat di medan pertempuran." (KALKI-PURANA 2:4-7).

"Ayahnya bernama VISHNU-YASH." (BHAGABAT-PURANA 12:2:18).

"Dia lahir pada hari ke-12 yang cerah, pada pertengahan bulan Madhav." (KALKI-PURANA
2:15).

Kata "Shambhal" berarti: rumah perdamaian dan keamanan. Muhammad lahir di kota
Mekah yang dikenal sebagai "Darul Aman" yang juga berarti: rumah perdamaian dan
keamanan. Ibunya bernama "Sumati" yang berarti: lemah lembut dan cerdas. Ibu
Muhammad bernama "Aminah" yang juga berarti: lemah lembut. Ayahnya bernama "Vishnu-
Yash" yang berarti: hamba Tuhan (Vishnu = Tuhan). Ayah Muhammad bernama "Abdullah"
yang berarti juga: hamba Allah/Tuhan. "Empat orang temannya" adalah Abu Bakar, Umar,
Utsman, dan Ali (lihat butir 5 di atas). Kalki Avatar dibantu oleh para malaikat di medan
pertempuran. Ketika Perang Badar, Muhammad dibantu oleh para malaikat (Q.S. ALI
IMRAN:123-125 dan AL-ANFAAL:9), juga dalam Perang Khandaq, Muhammad dibantu oleh
para malaikat (Q.S. AL-AHZAAB:9). Kalki Avatar lahir pada hari ke-12 bulan Madhav.
Muhammad juga lahir pada hari ke-12 tepatnya tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah
(Sebelum Hijriyah). Jadi, KALKI AVATAR tidak lain adalah MUhammad, sedangkan "Kalki
Avatar" sendiri berarti: pembersih dosa yang datang ke dunia.

(7) Dalam kitab agama Hindu terdapat Ramalan MAHABHARATA, antara lain:

"...Dia akan lahir di sebuah kota yang bernama SHAMBHAL (Mekah)....Dia pergi berperang
untuk mengalahkan lawan....Menghancurkan penjahat (berhala), kemudian melaksanakan
ziarah terakhir (Haji Wada')....Rumah (Ka'bah) yang diisi oleh penjahat, dengan tuhan2
buatan tangan mereka (patung/berhala); Sekarang dibersihkan untuk tempat penyembahan
kebenaran. Dengan ketundukannya, seorang raja (Muhammad) berdiri menghadap-
Nya....Kemudian mereka mempersembahkan doa (sholat) dan korban (qurban). Dan
berpegang pada enam prinsip utama..." (MAHABHARATA Bag. Hutan Bab 190).

Pada waktu itu (630 M) terdapat 360 buah berhala mengelilingi Ka'bah. Kemudian oleh
Muhammad seluruh berhala tersebut dihancurkan dan Ka'bah dibersihkan (PROF. HITTI,
History of the Arab, Bag. I Bab 8 Hal. 118). Muhammad memang menjadi pemimpin umat
Islam. Ketika Muhammad melaksanakan HAJI WADA' (haji perpisahan), sekitar 100.000
umat muslim menghadirinya untuk melaksanakan ibadah haji bersama2 dengan Muhammad
serta Sholat Ied bersama2 yang dilanjukan denga penyembelihan hewan qurban.
Sedangkan "enam prinsip utama" adalah Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, Haji, dan Jihad fi
Sabilillah.

(8) Dalam kitab agama Hindu yaitu BHAVISHWA-PURANA, terdapat nubuat:

"Kemudian seorang dengan julukan 'orang yang tak berilmu', MUHAMMAD namanya....Hai
orang yang tak berdosa, ROH KEBENARAN, dan tuan yang semata2, kepadamulah
persembahanku..."(BHAVISHWA-PURANA 3, KHAND 3, ADITYA 3, SHALOB 3,7,8).

Ayat di atas sudah sangat jelas karena menunjuk langsung kepada Nabi Muhammad.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PERSAMAAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN MAITREYA

Dalam kitab agama Budha yaitu KITAB BUDHA, Gautama Budha berkata:

"Wahai Nanda, aku bukanlah Budha yang pertama di dunia, bukan pula yang terakhir.
Pada suatu masa, akan lahir seorang Budha di dunia ini yang akan memberikan ajaran
tentang kebenaran dan kebatilan....Dia akan menjadi pemimpin dan penuntun seluruh umat
manusia....namanya ialah MAITREYA." (KITAB BUDHA, Carus, hal. 217).

"Maitrea" artinya "yang penyayang", demikian juga dengan Muhammad, beliau mendapat
gelar "Rahmatan lil 'Alamin" yang artinya "yang penyayang untuk alam semesta" (AL-
QURAN SURAT AL-ANBIYA':107). Sedangkan Yesus bukanlah Maitreya, karena Yesus
datang bukan untuk alam semesta melainkan hanya untuk umat Israel (MATIUS 15:24: "Aku
diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" dan dalam MATIUS 10:5-
6 Yesus berpesan kepada 12 orang muridnya: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan
bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria; melainkan pergilah kepada domba-
domba yang hilang dari umat Israel").

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
SIAPAKAH NABI YANG SEPERTI MUSA?

Terdapat ramalan dalam Taurat Israel bahwa Tuhan akan membangkitkan seorang Nabi
yang seperti Musa, berikut ini kutipan ayat-ayatnya:

Kitab Ulangan:

18:15. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti
aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
18:16 Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb,
pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN,
Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati.
18:17 Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik;
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti
engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada
mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi
nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku
perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama
allah lain, nabi itu harus dibunuh. (al. Douay Rheims Bible & New Century Version).
18:21 Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui
perkataan yang tidak difirmankan TUHAN?
18:22 apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi
dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu
berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Dalam ayat 19 terdapat frasa "firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku",
maksudnya adalah sebelum membacakan Firman Tuhan yang diturunkan, Nabi itu selalu
membaca (artinya): "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Dalam ayat 20 diterangkan bahwa "nabi yang berbicara demi nama Tuhan yang tidak
diperintahkan oleh Tuhan untuk dikatakannya", NABI ITU HARUS DIBUNUH. Faktanya,
meski Yesus berbicara demi nama Tuhan, ia tetap saja "dibunuh" oleh kaumnya sendiri. Ini
artinya, bahwa nubuat Ulangan ini bukan ditujukan kepada Yesus, melainkan kepada nabi
yang lainnya. Sebaliknya, jika Muhammad adalah nabi palsu, tentu beliau sudah mati lebih
awal atau dibunuh kaumnya sendiri. Faktanya, Muhammad mampu mengemban misi
kenabian selama 22 tahun lebih dan berhasil mengislamkan seluruh penduduk Jazirah
Arab! Bandingkan dengan Yesus yang hanya mampu mengemban misi kenabian selama 3
tahun dan ajarannya ditinggalkan oleh kaumnya sendiri, bangsa Israel!

Adapun mengenai "Nabi yang seperti Musa", sebagaimana disebutkan dalam ayat 18 di
atas, dijelaskan panjang lebar berikut ini:

A. Nabi itu akan berasal "dari antara saudara mereka".

Oleh karena Kitab Suci Taurat diturunkan Allah kepada Nabi Musa, maka dapat dipastikan
bahwa ayat 15-17 di atas adalah redaksi dari perombak Taurat. Sedangkan ayat 18-22
dapat dikatakan sebagai terjemahan dari teks asli Taurat.

Dalam ayat 18 terdapat frasa "dari antara saudara mereka". Kata "mereka" dalam frasa ini
menunjuk kepada umat Israel, sehingga frasa "dari antara saudara mereka" dapat
diterjemahkan sebagai "dari antara saudara umat Israel". Pertanyaannya, siapakah
"saudara umat Israel" ini? Dalam catatan Alkitab, "saudara umat Israel" yang paling dekat
dari aspek genetis adalah orang2 keturunan Ismail dan orang2 keturunan anak2 Abraham
dari istri ketiganya, Ketura. Jadi, secara spesifik, frasa "dari antara saudara mereka"
dapat diterjemahkan sebagai "dari antara keturunan Ismail" atau "dari antara keturunan
anak2 Ketura". Namun demikian, mengingat tidak ada bukti literer berkaitan dengan orang2
keturunan Ketura yang menjadi Nabi, maka keturunan Ketura dalam pembahasan ini
diabaikan.

Lebih jauh, pengarang Kitab Ulangan sendiri dalam catatan khususnya menegaskan bahwa
Nabi yang seperti Musa itu tidak akan berasal dari orang yang berdarah Israel.
Berikut kutipannya:

34:10. Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka,* tidak ada lagi nabi
yang bangkit di antara orang Israel,
34:11. dalam hal segala tanda dan mukjizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di
tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya,
34:12. dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar
yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.

Tak terbantah lagi, bahwa nabi itu bukanlah nabi dari bangsa Israel (termasuk Yesus),
tetapi nabi itu akan datang dari bangsa lain yang notabene tidak memiliki ikatan darah
setetes pun dengan orang2 Israel.

Akan tetapi, agar pembahasan ini terkesan adil, maka frasa "dari tengah-tengahmu"
sebagaimana tersebut dalam ayat 15 di atas, tetap disuguhkan dalam pembahasan ini.

"Tuhan" berfirman kepada Abraham:


KEJADIAN 17:5, "Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena
engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
KEJADIAN 17:6, "Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan
Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja."
KEJADIAN 17:8, "Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kau
diami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu
untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."

Menurut ayat2 di atas, Allah berjanji kepada Abraham dan keturunannya akan memberikan
tanah Kanaan sebagai milik mereka selamanya dan Allah akan menjadi Tuhan mereka. Dan
Allah juga telah menetapkan Abraham sebagai Bapak Umat (baca: QS. 2:124).

Tanah Kanaan sekarang dikenal sebagai tanah Palestina. Tentu saja pengertian Palestina
di sini mencakup seluruh wilayah Israel dan Palestina sekarang ini. Lalu, siapakah penduduk
Palestina? Secara umum penduduk Palestina terbagi atas 2 bangsa yang saling
bersengketa yaitu bangsa Yahudi/Israel yang sebagiannya adalah keturunan Ishak anak
Abraham, dan bangsa Arab/Palestina yang sebagiannya adalah keturunan Ismail anak
Abraham. Namun demikian, meskipun keduanya saling bersengketa, tetapi pada
hakekatnya mereka adalah bersaudara karena sama2 keturunan Abraham.

Permasalahannya sekarang adalah, siapakah "Nabi yang seperti Musa"?

B. Apakah Yesus seperti Musa? Perhatikan gambaran berikut ini:

(1) Musa membunuh seorang bangsa Mesir yang dekat dengan Fir'aun yang menentang
khutbah Musa. Yang paling penting di sini adalah bahwa Musa menganggap pembunuhan itu
pantas untuk menundukkan seseorang yang membuat kericuhan dalam ajaran agamanya.
Pada sisi lain, Yesus tidak pernah menundukkan musuh2 agamanya. Sebaliknya, dia
sendiri diutus untuk penyaliban oleh mereka yang menentang misinya.

(2) Para pengikut Musa adalah penyembah berhala ketika dia menjadi seorang nabi/rasul.
Tetapi para pengikut Yesus bukan penyembah berhala ketika ia menjadi seorang
nabi/rasul.

(3) Musa mengalahkan musuh2nya dan menjadi pemenang pada masanya. Sedangkan
Yesus dikalahkan oleh musuh2nya dan disalib.
(4) Musa tidak dikhianati oleh para pengikutnya, sedangkan salah seorang murid Yesus
yang bernama Yudas Iskariot mengkhianatinya dan menjatuhkannya ke dalam
kesengsaraan.

(5) Musa dilahirkan dari pertemuan ayah dan ibu, memiliki istri dan anak2. Sedangkan
Yesus dilahirkan dari perawan Maria, tanpa ayah, dan dia tidak mempunyai istri dan
anak2.

(6) Musa menyelamatkan kaumnya dari tirani Fir'aun dan hijrah dari Mesir ke negeri lain
(Madyan) untuk menghindari serangan dari kaum Fir'aun. Sedangkan Yesus tidak
menyelamatkan kaumnya dari dominasi Romawi dan tidak pula hijrah ke negeri lain (kecuali
keterangan Matius yang tidak lain merupakan distorsi, dan hal ini dibantah oleh Lukas!).

(7) Musa memerintahkan pengikutnya untuk merebut kembali Palestina, sebagai milik
mereka. Sedangkan Yesus tidak meminta pengikutnya untuk ikut serta dalam perjuangan
(peperangan).

(8) Musa menerima hukum baru dari Tuhan. Hukumnya dikenal sebagai "Leviticus".
Sedangkan Yesus tidak menetapkan hukum baru. Secara tegas, Yesus mengatakan
seperti yang tertulis dalam MATIUS 5:17: "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang
untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."

(9) Seluruh bangsa dan Bani Israel telah menerima Musa sebagai pemimpin mereka dan
Rasul Allah. Sedangkan Yesus ditolak oleh kebanyakan kaumnya. Hanya 12 orang saja
yang mau menerimanya. Bahkan dari jumlah yang kecil ini, terdapat seorang muridnya
akhirnya mengkhianatinya dan membiarkannya jatuh ke tangan musuh.

(10) Musa hidup lama dan mengalami kematian secara wajar. Sedangkan Yesus hidup
sebentar dan "mati" secara tidak wajar di tiang salib, meski kemudian Yesus bangkit dari
antara orang mati dan terangkat ke surga (perspektif Kristen). Dalam perspektif Islam,
Yesus tidaklah disalib, tetapi dinaikkan Allah roh dan jasadnya ke langit dan akan diturunkan
kembali ke muka bumi mendekati hari kiamat untuk menegakkan Islam kembali dan
menghancurkan salib. Betapa pun berbedanya kedua perspektif ini, akhir hayat Musa
berbeda dengan akhir hayat Yesus.

(11) Setelah kematian Musa, para pengikut utamanya menyebarkan ajarannya ke seluruh
Palestina dan Syria. Namun, tidak begitu halnya yang terjadi setelah kematian Yesus.
(Penyebaran Kristen dilakukan oleh orang2 Eropa yang nyata2 bukan pengikut utama
Yesus).

(12) Musa memerintahkan umatnya untuk melawan musuh2 mereka dan Musa sendiri ikut
berjuang (berperang). Sedangkan Yesus tidak pernah meminta umatnya untuk berjuang
atau berperang, karena memang Yesus ditolak mentah2 oleh kaumnya. (Hanya 12 orang
saja yang mengikut Yesus).

(13) Musa menerima tanda kenabian di Gunung Tursina (Gunung Horeb) dan ia tidak hanya
menyeru Bani Israel, tetapi juga menyeru Kaum Fir'aun (Bangsa Qibti). Sedangkan Yesus
menerima tanda kenabian ketika menemui Yahya (Yohanes Pembaptis) dan Yesus hanya
menyeru Bani Israel saja. Secara tegas, Yesus mengatakan sebagaimana yang tertulis
dalam MATIUS 15:24: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel."

(14) Musa lahir, besar, dan mati di luar tanah Palestina. Ia lahir di tanah Mesir dan mati di
tanah Tih (Moab). Meskipun demikian, Musa memerintahkan umatnya untuk menundukkan
Palestina. Sedangkan Yesus lahir, besar, dan mati di tanah Palestina. Kebalikan dari Musa,
Yesus ditolak mentah2 oleh sebagian besar umatnya hingga akhirnya ia mati di tiang salib
oleh umatnya sendiri.

(15) Musa menerima Kitab Taurat dari Allah secara bertahap dan terus menerus hingga ia
mati. Sedangkan Yesus menerima Kitab Injil dalam sekali turun saja, karena memang
kedatangan Yesus di tanah Israel bukanlah untuk menghilangkan hukum Taurat atau kitab
para nabi, melainkan untuk menggenapinya saja. (Yaitu ketika Yesus menjumpai Yohanes
Pembaptis kemudian datanglah Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah untuk memberikan
sebuah buku kepada Yesus yang berisi kabar gembira - Injil, usia Yesus ketika itu kira2 30
tahun).

(16) Hingga kini, Musa dikenang sebagai tokoh terbesar sepanjang sejarah Yahudi (Bani
Israel). Sebaliknya, Yesus menjadi orang terhina di mata Yahudi (Bani Israel) padahal ia
berasal dari dan diutus hanya untuk Bani Israel.

(17) Musa adalah seorang nabi Allah dan menjadi penguasa pada zamannya, sedangkan
Yesus adalah Tuhan (perspektif Kristen) dan tidak pernah menjadi penguasa pada
zamannya, karena selalu dirongrong oleh umat Israel. Bahkan, "Yesus" pun harus menderita
di tang salib oleh umatnya sendiri (boro2 jadi penguasa).

(18) Kematian Musa adalah kematian yang wajar karena sudah tua, sedangkan kematian
Yesus adalah untuk menebus dosa2 manusia (perspektif Kristen).

(19) Musa mati dan jasadnya bersemayam di dalam bumi hingga hari kiamat, sedangkan
Yesus bangkit dari antara orang mati dan dinaikkan Allah roh dan jasadnya ke langit.

(20) Berdasarkan ULANGAN 18:20 di atas, maka Yesus bukanlah seorang nabi yang
dimaksud dalam ULANGAN 18:18 karena Yesus justru "mati dibunuh" oleh kaumnya sendiri
karena dianggap nabi dusta dan palsu. (Usia Yesus ketika mati kira2 33 tahun, ini berarti
hanya 3 tahun saja Yesus menjadi nabi/rasul).

C. Apakah Muhammad seperti Musa? Perhatikan gambaran berikut ini:

(1) Seperti Musa, Muhammad berjuang menundukkan kekuatan2 yang menghambat


dakwahnya.
(2) Sebelum mereka lahir, kaum Musa dan Muhammad menyembah berhala2.

(3) Seperti halnya Musa, Muhammad juga mengalahkan musuh2nya dan menjadi pemenang
atas mereka.

(4) Sebagaimana Musa, tidak ada seorang pun pengikut Muhammad yang berhasil
mengkhianatinya.

(5) Seperti Musa, Muhammad dilahirkan karena pertemuan ayah dan ibu, dan mempunyai
istri2 dan anak2.

(6) Musa menyelamatkan umatnya dari kekejaman Fir'aun dan bangsa Mesir serta
melakukan hijrah dari Mesir ke negeri lain (Madyan) untuk menghindari serangan kaum
Fir'aun. Seperti Musa, Muhammad juga membebaskan umatnya dari penganiayaan kaum
Quraisy dan melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari serangan kaum
Quraisy.

(7) Atas perintah Musa, para pengikutnya mengirimkan kekuatan untuk merebut Palestina
dan Syria. Seperti Musa, Muhammad juga memberikan instruksi kepada para sahabatnya
untuk menundukkan Palestina dan Syria.

(8) Baik Musa maupun Muhammad menerima berita baru dari Allah untuk penetapan
hukum2. (Dengan diturunkannya Al-Qur'an, maka hukum2 sebelumnya menjadi tidak berlaku
lagi).

(9) Baik Musa maupun Muhammad diterima sebagai pemimpin oleh umat mereka secara
turun-temurun.

(10) Baik Musa maupun Muhammad mengalami kehidupan keluarga dan hidup lama serta
mengakhiri kehidupan dunia dengan kematian yang wajar.

(11) Setelah kematian Musa, para pengikut utamanya menyebarkan ajarannya ke seluruh
Palestina dan Syria. Demikian juga dengan para pengikut utama Muhammad setelah ia
wafat. Pada masa pemerintahan Umar bin Khatab, salah seorang sahabat dekat
Muhammad (Khulafaur Rasyidin ke-2), kekuatan dikirimkan untuk merebut Palestina dan
Syria sekaligus menyebarkan ajarannya.

(12) Seperti halnya Musa, Muhammad juga memerintahkan umatnya untuk berjuang
melawan musuh2 mereka dan Muhammad sendiri ikut berjuang (berperang).

(13) Jika Musa menerima tanda kenabian di Gunung Tursina (Gunung Horeb), maka
Muhammad menerima tanda kenabian di Gunung Hira. Seperti Musa, Muhammad juga
tidak hanya menyeru bangsa Arab, tetapi juga menyeru bangsa2 lain di seluruh penjuru
dunia. Secara tegas, Allah berfirman di dalam AL-QUR'AN 21:107: "Dan tiadalah Kami
mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta."

(14) Seperti halnya Musa, Muhammad juga lahir, besar, dan mati di luar tanah Palestina. Ia
lahir di tanah Mekah dan mati di tanah Madinah. Sebagaimana Musa, Muhammad juga
memerintahkan para sahabatnya untuk menundukkan Palestina, dan ketika itu mayoritas
(92%) orang2 Palestina memeluk agama Islam terbukti dengan dibangunnya Masjidil Aqsha
tempat dimana Muhammad melakukan "mi'raj". (Setelah ditandatanganinya "Deklarasi
Balfour" di Inggris pada tanggal 2 Nopember 1917 yang melahirkan gerakan "Zionisme",
maka orang2 Yahudi dari seluruh penjuru dunia berduyun2 mendatangi bumi Palestina dan
mengusir penduduknya).

(15) Sebagaimana Musa, Muhammad juga menerima Kitab Al-Qur'an dari Allah secara
bertahap dan terus menerus selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari hingga akhir hayatnya.
(Muhammad menerima wahyu pertama pada usia 40 tahun).

(16) Jika Musa dikenang sebagai tokoh terbesar oleh umat Yahudi (Bani Israel), maka
Muhammad dikenang sebagai tokoh terbesar sepanjang sejarah oleh Bangsa Arab
khususnya dan Umat Islam pada umumnya.

(17) Seperti Musa, Muhammad juga seorang nabi Allah dan menjadi penguasa pada
zamannya.

(18) Baik Musa maupun Muhammad, mati secara wajar karena sudah tua (berusia lanjut).

(19) Seperti Musa, Muhammad juga mati dan jasadnya bersemayam di dalam bumi hingga
hari kiamat.

(20) Sebagaimana telah dijelaskan, Muhammad hidup lama dan mati secara wajar
sehingga dengan sendirinya ia bukanlah nabi sebagaimana yang dimaksud Firman Allah
dalam ULANGAN 18:20 di atas. (Muhammad mati pada usia 63 tahun).

KESIMPULAN:

Dari gambaran2 di atas, tidaklah terlalu berlebihan kalau Muhammad dipandang lebih
sesuai/mirip dengan Musa dibandingkan dengan Yesus. Muhammad memiliki persamaan
dengan Musa dalam berbagai hal. Sebaliknya, Yesus justru bertolak belakang dengan
Musa dalam berbagai hal.

Keterangan:
*Jika Musa berhadapan langsung dengan Allah di gunung Thursina, maka Muhammad
berhadapan langsung dengan Allah di Sidratul Muntaha (langit ke-7), yaitu ketika
Muhammad dipanggil menghadap Allah untuk menerima perintah sholat 5 waktu, yang
dikenal dalam sejarah Islam sebagai peristiwa Isra' Mi'raj. Perintah sholat 5 waktu adalah
satu2nya perintah Allah yang diterima langsung oleh Muhammad, yang mengisyaratkan
kepada umat jin dan manusia bahwa sholat 5 waktu adalah ibadah yang paling utama di sisi
Allah.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PANGLIMA PERANG MUHAMMAD DALAM MATIUS
7:16-20

Golongan
Ahli Kitab, khususnya umat Kristen, tidak henti-hentinya menyuarakan kepada umat
manusia bahwa Muhammad adalah nabi palsu karena menurut mereka kedatangannya
sudah diramalkan dalam Alkitab yakni pada Matius 7:15. Padahal, ayat-ayat selanjutnya
dari Matius tersebut yaitu Matius 7:16-20 justru menolak kepalsuan Muhammad sebagai
seorang nabi. Harap perhatikan baik-baik ayat-ayatnya berikut ini:

(15) Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
(16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur
dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
(17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang
tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
(18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon
yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
(19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang
ke dalam api.
(20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Tentu saja, perdebatan mengenai ayat-ayat Matius di atas hingga kini tak kunjung usai.
Memang, sesudah kenaikan Yesus dan sebelum Muhammad lahir, disinyalir banyak nabi-
nabi palsu yang bermunculan di tengah-tengah masyarakat Israel pada waktu itu. Akan
tetapi, apakah Muhammad nabi palsu? Simak baik-baik uraian singkat di bawah ini.

Umat Kristen, yang mengklaim Perjanjian Lama sebagai bagian dari kitab suci mereka,
tampaknya sengaja melupakan firman Tuhannya sendiri sebagaimana tersebut dalam Kitab
Ulangan berikut ini:

18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku
perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata
demi nama allah lain, nabi itu harus dibunuh. (al. Douay Rheims Bible & New Century
Version)

Sebagaimana diketahui, Muhammad tidak henti-hentinya menyerukan ajaran Tauhid, bahwa


tidak ada tuhan selain Allah, karena itu sembahlah Dia saja, satu-satunya Tuhan yang hak.
Muhammad juga, senantiasa membaca basmalah (dengan nama Allah) ketika
menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an kepada umatnya yang baru beliau terima dari Allah.
Sebagaimana diketahui juga, Muhammad mengemban misi kenabiannya dari tahun 610
hingga 632 M atau kira-kira selama 22 tahun dengan menerima wahyu berupa aya-ayat
suci Al-Qur'an secara berangsur-angsur. Bandingkan dengan misi kenabian Yesus yang
hanya selama kira-kira 3 tahun!**

Umat Muhammad pada waktu itu, adalah umat yang buta huruf, dan kebanyakan dari
mereka adalah kaum yang fasik dan musyrik. Dalam permulaan dakwahnya, Muhammad
senantiasa mendapat ancaman bahkan upaya pembunuhan dari orang-orang kafir yang
menentang dakwahnya. Namun demikian, pengikut Muhammad yang sedikit ketika itu
senantiasa membela beliau hingga ke medan peperangan. Mereka rela mati demi membela
Muhammad. Tercatat tidak kurang dari 12 kali peperangan fisik yang dilakukan antara
Muhammad dan pengikutnya melawan kaum kafir, dan dapat dikatakan semua peperangan
tersebut dimenangkan dengan gemilang oleh Muhammad.

Dari peperangan yang banyak itu, yang paling terkenal hingga sekarang adalah Perang
Badar, yakni peperangan antara 300 tentara pimpinan Muhammad melawan 700 tentara
kafir Mekah (H.G. Wells, The Outline of History, 1949). Kemenangan yang diraih dalam
Perang Badar ini--sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an--tidak terlepas dari bantuan dari
3.000 malaikat yang secara khusus diturunkan oleh Allah dari langit untuk membantu tentara
pimpinan Muhammad:

"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu
adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah,
supaya kamu mensyukuri-Nya." (Al-Qur'an 3:123)

"(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mu'min: 'Apakah tidak cukup
bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari
langit)?'" (Al-Qur'an 3:124)

"Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang
kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu
Malaikat yang memakai tanda." (Al-Qur'an 3:125)

Namun demikian, pokok bahasan di sini bukanlah untuk menunjukkan kehebatan Muhammad
dan para tentaranya yang rela mati, tetapi yang terpenting adalah bahwa kemenangan yang
diraih Muhammad dalam setiap peperangan melawan orang-orang kafir pada waktu itu,
justru bertolak belakang dengan firman Tuhan dalam Kitab Ulangan 18:20 di atas, yang
menyatakan bahwa "seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku
perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama
allah lain, nabi itu harus dibunuh".

Mengapa Muhammad tidak dibunuh lebih awal jika ia adalah nabi palsu? (Mengapa Tuhan
malah membantu Muhammad dalam perang Badar?) Mengapa Tuhan membiarkan
Muhammad mengemban misi kenabian selama 22 tahun jika ia adalah nabi palsu?

Sebagaimana tercatat dalam banyak buku sejarah, Muhammad meninggal pada usia 63
tahun beberapa lama setelah wahyu Islam terakhir diturunkan:

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya,
dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu)
adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat
dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Qur'an 5:3)

Dengan demikian, jelaslah, bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh golongan Ahli Kitab,
khususnya umat Kristen, membuktikan bahwa mereka adalah umat yang mendustakan
firman Tuhannya sendiri. Mereka lebih senang membaca bualan Paulus Tarsus
ketimbang firman Tuhan Semesta Alam.

Keterangan:

**Lukas menempatkan pembaptisan Yesus pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Roma
Tiberius, dan saat Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur Yudaea (Lukas 3:1). Dalam hal
ini dinyatakan bahwa Pontius Pilatus menjadi pejabat Yudaea dari tahun 26 hingga 36 M,
dan bahwa Tiberius menggantikan Kaisar Agustus pada tahun 14 M.1 Oleh karenanya, jika
kita menerima kronologi yang dibuat oleh Lukas, berarti Yesus dibaptis oleh Yohanes
Pembaptis pada tahun 29 M, yakni ketika Yesus berumur kira-kira 30 tahun, dan
pembaptisan tersebut menjadi titik tolak Yesus untuk memulai pekerjaannya sebagai
seorang nabi (Lukas 3:23). Bahwa konon Yesus disalib pada masa pemerintahan Pontius
Pilatus,2 yang berarti waktunya tidak lebih dari tahun 36 M, dan dengan mengasumsikan
bahwa peristiwa penyaliban terjadi pada pertengahan masa pemerintahan Pontius Pilatus,
maka Yesus mengemban misi kenabian selama kira-kira 3 tahun!

Rujukan:

1. A) Josephus F (1998) B) Asimov I (1969) C) Braid W (1971) D) Duncan GB (1971) E)


Leon-Dufour X (1983).
2. Markus 15:15; Matius 27:26; Lukas 23:25; Yohanes 19:16.
Tambahan:

Selain pembangkangan Yahudi dan Kristen terhadap firman Tuhan dalam Kitab Ulangan
18:20 di atas, masih terdapat satu pembangkangan lagi yang khusus dilakukan oleh umat
Kristen, yaitu pembangkangan terhadap "firman Tuhan" dalam Kitab 1 Yohanes berikut ini:

4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi
ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu
yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
4:2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,

Berkenaan dengan ayat 2 di atas, Al-Qur'an mencatat berulangkali bahwa Isa (Yesus)
adalah al-Masih (Kristus), antara lain: QS. 3:45, QS. 5:72, dan QS. 5:75. Namun demikian,
mengapa umat Kristen tidak beriman kepada (roh) Muhammad? Bukanlah Yahudi dan
Kristen namanya kalau tidak mengakali dan membantah firman Tuhannya sendiri!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KITAB WAHYU YANG DIBERIKAN KEPADA
MUHAMMAD (PENGARANG AL-QUR'AN)

Analisis struktural atas


Al-Qur'an merupakan sebuah tugas yang agak mudah dan sederhana. Al-Qur'an hanya
terdiri atas satu kitab wahyu. Semuanya diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dari
Allah melalui malaikat Jibril. Namun demikian, terdapat perbedaan penting yang harus
dipahami antara Al-Qur'an, wahyu Allah yang diberikan kepada Muhammad, dan Hadits,
kisah-kisah yang dicatat mengenai perkataan, tindakan, dan perbuatan Muhammad.

Al-Qur'an

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya pada tahun 610 M. Setelah itu,
wahyu-wahyu terus diturunkan secara berangsur-angsur hingga akhir hayatnya pada tahun
632 M. Dengan demikian, Al-Qur'an bisa dikatakan memiliki kelahiran duniawi selama tahun
610 hingga 632 M. Selama 22 tahun ini, para sahabat Nabi mendengarkan ujaran-ujaran
beliau mengenai wahyu-wahyu tersebut, mengingatnya, dan menuliskannya di bebatuan,
pelepah-pelepah kurma, dan di tempat lain yang bisa mereka gunakan untuk menulis. Para
sahabat yang berhasil menghafal seluruh Al-Qur'an dikenal sebagai Hafidz.

Setelah Nabi Muhammad wafat pada tahun 632 M, Abu Bakar dipilih sebagai Khalifah Islam
(Khulafaur Rasyidin) pertama. Kira-kira satu tahun kemudian, yaitu sekitar tahun 630 M,
Abu Bakar menunjuk Zayd ibn Tsabit untuk menulis salinan seluruh Al-Qur'an sebagaimana
diwahyukan kepada Nabi Muhammad oleh Allah. Zayd ibn Tsabit, seorang hafidz dan salah
seorang juru tulis utama Nabi, menghasilkan salinan lengkap Al-Qur'an baru sekitar satu
tahun setelah Nabi wafat. Zayd menggenapi tugas ini dengan menggunakan hafalannya
sendiri atas seluruh rangkaian wahyu, dibantu dengan para hafidz yang lain, serta bagian-
bagian tertulis wahyu tersebut yang bisa diperoleh.

Salinan tunggal Al-Qur'an yang terbukti keasliannya ini dipelihara dengan hati-hati oleh Abu
Bakar hingga kematiannya pada tahun 634 M. Tidak lama setelah itu, kepemimpinan
diserahkan kepada Umar ibn al-Khattab, Khalifah Islam ke-2. Umar memercayakan salinan
Al-Qur'an ini kepada putrinya, Hafsah, salah seorang janda Nabi Muhammad. Setelah
kematian Umar pada tahun 644 M, Khalifah Islam ke-3, Utsman ibn Affan, memerintahkan
Zayd ibn Tsabit untuk menggunakan salinan Al-Qur'an yang telah dipercayakan kepada
Hafsah itu untuk kemudian membuat ulasan akhir mengenai Al-Qur'an. Ulasan akhir ini
terutama berupa standardisasi perbedaan-perbedaan kecil dalam hal dialek di antara
pelbagai macam kaum muslim yang menggunakan bahasa Arab pada saat itu.
Dalam Al-Qur'an terdapat pembagian menjadi surah (bab-bab) dan ayat (tanda-tanda atau
bait-bait). Lebih lanjut, dengan tingkat akurasi tertentu, kita bisa memisahkan Al-Qur'an
menjadi wahyu awal dan wahyu kemudian, menjadi wahyu yang diterima di Mekah dan
wahyu yang diterima di Madinah, dan dalam lingkup kandungannya menjadi sejarah sakral
(the sacred history), aturan-aturan, dan hukum-hukum komunitas, dan perintah
berdasarkan keimanan yang benar dan ibadah kepada Allah. Namun demikian, Al-Qur'an
tetap merupakan kitab wahyu tunggal dan utuh: sebuah catatan kata-per-kata yang
merekam pengucapan-kembali Muhammad atas wahyu-wahyu yang diterimanya.

Oleh karena itu, sudah jelas bahwa Al-Qur'an merupakan sebuah dokumen tunggal yang
merepresentasikan sumber tunggal dan hanya bergantung pada wahyu-wahyu yang
diterima oleh Muhammad. Tidak ada kompilasi yang tambal-sulam dan pelapisan dari
pelbagai bahan dari zaman-zaman yang berbeda, juga tidak ada penulisan-ulang editorial
atau revisi-revisi reduksionistik atas Al-Qur'an. Berkaitan dengan hal ini, sumber Al-Qur'an
yang ditelusuri kembali hingga pada Nabi Muhammad, secara historik tidak bisa dibantah.
Baik ungkapan-ungkapan Muhammad mengenai wahyu yang diterima--baik dilihat atau tidak
oleh para pembaca kontemporer sebagai wahyu-wahyu ilahi melalui malaikat Jibril--ia tetap
merupakan sebuah ketetapan religius. Namun demikian, ketetapan historis yang ketat itu
sudah sangat jelas. Sumber Al-Qur'an seluruhnya mengacu pada wahyu yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad.

Berkebalikan dengan kitab-kitab wahyu sebelumnya, kemurnian Al-Qur'an dijamin oleh Allah
sendiri. Wahyu Allah kepada Nabi Muhammad dalam rentang waktu sekitar 22 tahun
dipelihara tanpa cela dalam Al-Qur'an. Dengan demikian, Al-Qur'an tetap merupakan
catatan yang sebenarnya dan tidak dipalsukan dari firman-firman Allah. Sebagaimana
dicatat dalam Al-Qur'an, janji Allah sendiri kepada Nabi Muhammad mengilustrasikan bahwa
integritas Al-Qur'an tetap akan tak-terbantahkan sepanjang masa.

Al-Qur'an 18:27. Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu (Muhammad),


yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak ada (seorangpun) yang dapat mengubah
kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung
selain Dia.

Al-Qur'an 85:21-22. Bahkan yang didustakan mereka (orang-orang kafir) itu ialah Al-
Qur'an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfudz.

Perlu ditekankan kembali, bahwa Al-Qur'an merupakan catatan sebenarnya dan akurat dari
Nabi Muhammad yang secara harfiah mengutip wahyu yang diturunkan Allah kepadanya.
Oleh karenanya, Al-Qur'an tidak mengandung kata-kata Muhammad, melainkan firman-
firman Allah. Bahkan Al-Qur'an tidak terdiri dari kata-kata Muhammad sebagaimana
diwahyukan oleh Allah. Demikian juga, Al-Qur'an bukanlah interpretasi Muhammad atas
firman-firman atau pesan Allah, Al-Qur'an benar-benar merupakan firman Allah.
Hadits dan Sunah

Pembedaan tegas harus dilakukan antara ucapan-ucapan Muhammad (baik soal


keagamaan maupun non-keagamaan) dan pengucapan-ulangnya atas wahyu-wahyu yang
beliau terima. Yang pertama adalah Hadist, yang kemudian adalah Al-Qur'an. Dalam Islam,
hanya Al-Qur'anlah yang memiliki status kitab suci. Namun demikian, sebagai sumber
pengetahuan dan ajaran keagamaan, kaum muslim menempatkan Hadits sebagai otoritas
kedua setelah Al-Qur'an. Jika Al-Qur'an merupakan buku teks utama kaum muslim bagi
pengujian akhir kehidupan, di sisi lain, Hadits merepresentasikan pembacaan praktis dan
pelengkap yang mungkin dapat membantu membedakan antara keberhasilan dan
kegagalan menjalani ujian yang sangat penting itu.

Masing-masing Hadits terdiri atas dua bagian: Isnad dan Matn (matan atau narasi). Isnad
terdiri dari daftar lengkap para perawi Hadits, dan merupakan pengesahan terhadap
sumber Hadits. Sebagai contoh hipotetis, sebuah isnad mungkin menyatakan bahwa
catatan tertulis suatu Hadits menerima narasi itu dari X, yang menerimanya dari Y, yang
menerimanya dari Z, bahwa Nabi Muhammad bersabda ... Tidak ada Hadits yang
dipandang otoritatif tanpa memiliki isnad yang lengkap dan utuh. Lebih jauh, masing-masing
isnad diuji secara seksama dengan maksud untuk meyakinkan: bahwa X benar-benar
bertemu Y; bahwa Y benar-benar bertemu Z; bahwa Z benar-benar bertemu Nabi
Muhammad; bahwa X, Y, dan Z memiliki keunggulan dalam menghafal; dan bahwa X, Y,
dan Z adalah individu-individu dengan karakter moral yang luhur dan reputasi keagamaan
yang baik. Hanya jika isnad melalui ujian yang seksama seperti ini, maka Hadits tersebut
bisa diterima sebagai otoritatif.

Bagian kedua Hadits terdiri dari matn atau muatan narasi mengenai apa yang konon
disabdakan dan dilakukan oleh Nabi Muhammad. Muatan naratif ini juga diuji secara
seksama untuk dipastikan selaras dengan Al-Qur'an dan dengan Hadits-Hadits lain yang
sudah diverifikasi. Sekalipun sebuah Hadits telah teruji isnad-nya, ia tetap belum bisa
diterima sebagai otoritatif kecuali ujian naratif ini juga dijelaskan secara memuaskan.

Ikhtisar

Islam membuat pembedaan tegas antara kitab sucinya, Al-Qur'an, dan kitab-kitab
pelengkap ajaran keagamaannya, Hadits. Al-Qur'an adalah primer, Hadits adalah sekunder,
tetapi keduanya bersifat otoritatif secara religius.

Berkaitan dengan komposisi struktural, Al-Qur'an merupakan dokumen tunggal dan utuh. Ia
diwahyukan selama rentang waktu sekitar 22 tahun, antara tahun 610 dan 632 M. Seperti
dinyatakan sebelumnya, tidak ada komposisi tambal-sulam, tidak ada pelapisan, dan tidak
ada redaksi editorial. Ia memiliki sumber tunggal, lengkap, utuh, dan tidak-ambigu yang
mengacu kepada Nabi Muhammad. Lebih jauh, ia dikompilasikan menjadi dokumen tunggal
dan tertulis dalam waktu satu tahun setelah wafatnya orang yang pada awalnya menerima
wahyu-wahyu tersebut, yaitu Nabi Muhammad. Tidak ada versi-versi Al-Qur'an yang
beragam, yang dihasilkan dalam selang waktu antara wahyu dan kompilasi "akhir" tetap
sama. Ulasan Utsman atas Al-Qur'an hanya melakukan standardisasi atas perbedaan-
perbedaan dialektis, dan rantai penyampaian Al-Qur'an mengungkapkan-kembali fakta
bahwa kompilasi pertama Al-Qur'an juga merupakan kompilasi terakhirnya. Selang waktu
yang singkat antara wahyu dan kompilasi pertama Al-Qur'an, dan pemeliharaan yang
dilakukan oleh Zayd dan para Hafidz lain yang terlibat dalam pemunculan teks tertulis yang
lengkap, sangat menjelaskan bahwa terdapat bukti yang lengkap dan utuh antara wahyu
asli dan kompilasi awal Al-Qur'an. Lebih jauh, karena kompilasi pertama Al-Qur'an juga
merupakan kompilasi terakhirnya, maka sumber kitab suci ini benar-benar lengkap dan utuh
tanpa bisa dibantah.

Dikutip dari buku: "Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks, 2003.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KITAB WAHYU YANG DIBERIKAN KEPADA YESUS
(PENGARANG INJIL KANONIK)

Sementara hanya empat injil yang akhirnya dimasukkan dalam kanon Perjanjian Baru, lebih
dari 40 injil yang disebut "apokrif"1 bisa diidentifikasi melalui rujukan2 yang ditemukan dalam
tulisan2 para pendeta gereja awal atau melalui salinan2 yang masih ada. Yang menarik,
hampir seluruh peristiwa yang berkaitan dengan Yesus yang disebutkan dalam Al-Qur'an
dan yang tidak dicatat dalam empat injil kanonik itu, bisa diidentifikasi dalam injil2 "apokrif"
itu.

Proses evolusioner yang menjadikan Perjanjian Baru seperti yang ada sekarang ini
melampaui jarak lebih dari lima abad. Di sini, cukuplah dikatakan bahwa kanon terakhir
Perjanjian Baru pada akhirnya hanya mencakup empat injil, yaitu, Markus, Matius, Lukas,
dan Yohanes, dengan mengorbankan banyak injil "apokrif" lain yang dianggap sebagai injil
otoritatif dan skriptural oleh banyak gereja Kristen awal. Dari keempat injil ini, tiga yang
pertama memiliki beberapa kesamaan yang mengarah pada penunjukan ketiganya sebagai
injil2 sinoptik, dan yang memungkinkan ketiganya untuk dianalisis sebagai satu kesatuan.
Sebaliknya, Injil Yohanes sering kali menggambarkan tradisi yang berbeda dalam gereja2
Kristen awal. Namun demikian, adalah penting menjelaskan format2 kesusasteraan yang
muncul di lingkungan Kristen awal sebelum munculnya injil2 tersebut dan yang juga menjadi
dasar bagi injil2 kanonik.

Injil dan Format-format Kesusasteraan

Mazhab kritisisme alkitabiah luhur yang dikenal sebagai Formgeschichte, kritisisme format,
telah berhasil mengidentifikasi setidaknya lima tipe format sastra lisan di balik penyusunan
injil. Format2 kesusasteraan ini, yang diikhtisarkan pada Tabal 1 di bawah, diduga dihimpun
dalam kumpulan2 tulisan, yang tetap mempertahankan format kesusasteraannya yang
inheren. Oleh karena itu, Tabel 1 bisa dianggap mengikhtisarkan perkembangan awal
format2 sastra lisan dan, kemudian, kemunculan-bertahap pelbagai kumpulan karya
individual dan kesatuan2 sastra tulis.

Tabel 1: Format-format Kesusasteraan yang Mendasari Injil2

A. Manuskrip Perjanjian Lama atau kutipan-kutipan yang diduga merujuk pada Yesus.
B. Narasi-narasi yang mencapai puncaknya dalam ungkapan yang diduga berasal dari
Yesus.

C. Narasi-narasi terinci, utamanya yang terfokus pada mukjizat-mukjizat Yesus.

D. Pelbagai tradisi narasi khusus:


1. Pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis.
2. Godaan yang ditujukan pada Yesus oleh setan.
3. Transfigurasi yang diduga berasal dari Yesus.
4. Kesaksian Petrus kepada identitas yang diduga sebagai milik Yesus.
5. Kasih yang diduga milik Yesus, meskipun dihujahkan bahwa ini merupakan kreasi
Markus dan sinonim dengan konstruksi Markus.3

E. Ungkapan-ungkapan dan perumpamaan-perumpamaan yang diduga berasal dari Yesus.

Melalui analisis sebelumnya, jelaslah bahwa setiap wahyu aktual yang diturunkan kepada
Yesus menemukan ekspresi utamanya dalam format kesusasteraan E. Format
kesusasteraan A jelasnya merupakan kreasi kesusasteraan kelompok pelbagai gereja
Kristen awal tertentu yang dirancang untuk membenarkan teologi gereja2 yang berkembang
kemudian dan memisahkan diri dari Yahudi. Namun demikian, format kesusasteraan B
hingga D, dan mungkin banyak dari karya yang ditemukan dalam format kesusasteraan E,
merepresentasikan sesuatu yang berbeda. Di sini, kita dihadapkan pada tindakan2 dan
ungkapan2 yang dinisbahkan kepada Yesus. Sesuatu yang jelas2 tidak berkaitan dengan
wahyu verbal dan harfiah yang diberikan Allah kepada Yesus, tetapi lebih berkaitan dengan
Yesus sebagai pribadi yang dianggap mengucapkan dan melakukannya. Dengan kata lain,
dengan menggunakan pembedaan ketika menganalisis Al-Qur'an dan Hadits, format
kesusasteraan B hingga D, dan hampir sebagian besar karya yang ditemukan dalam format
kesusasteraan E, dianggap berasal dari hadits-hadits Yesus, baik yang palsu maupun
asli.

Tipe pembedaan yang hati2 dan sangat cermat, yang dilakukan oleh Islam antara Al-Qur'an
dan Hadits, sama sekali diabaikan dalam pembentukan format2 kesusasteraan Kristen awal
yang berkenaan dengan Yesus. Sejauh wahyu yang aktual itu dipertahankan, ia dijalin begitu
saja dengan hadits yang diduga berasal dari Yesus. Lebih jauh, sementara tradisi Islam
secara hati2 mempertahankan dua bagian yang merupakan komponen, yaitu isnad dan
matan,4 dari setiap Hadits Nabi MUhammad SAW yang dianggap sahih, tradisi Kristen
awal sepenuhnya gagal mencatat setiap isnad, yakni mata rantai transmisi matan, dan
karenanya gagal menyediakan sumber bagi hadits yang diduga berasal dari Yesus ini. Hal
ini memunculkan upaya untuk memisahkan hadits Yesus yang autentik dari yang palsu, yang
sepenuhnya bergantung pada analisis terhadap muatan kisahnya. Sumber, isnad dari
narasi tersebut, sama sekali mangkir dalam hal ini.
Sebagaimana digambarkan pada Tabel 1, kumpulan2 tulisan awal ini lebih merupakan
upaya2 kesusasteraan yang primitif. Dalam format kesusasteraan D dalam Tabel 1, dicatat
bahwa banyak sarjana alkitabiah meletakkan mukjizat2 atau tanda2 tertulis khusus sebagai
sumber di balik injil2 kanonik. Sama halnya, berkaitan dengan format kesusasteraan E
dalam Tabel 1 , para sarjana alkitabiah telah berhasil mengidentifikasi sumber "ungkapan-
ungkapan" tertulis yang dikenal sebagai Q.5 (Q berarti istilah Jerman Quelle yang bisa
diterjemahkan sebagai sumber).

Q pada awalnya didefinisikan sebagai materi yang umum bagi Matius dan Lukas,
sementara ia mangkir dari Markus.6 Namun demikian, penemuan arkeologis dari Injil Tomas
di Nag Hamadi, Mesir, pada 1945, mengungkapkan bahwa definisi awal Q ini harus direvisi.
Tentu saja, Tomas adalah salah satu Q dokumen terkait,7 yang diselang-selingi dengan
sisipan2 dan perubahan2 Gnostik. Kenyataannya, sekitar sepertiga dari ungkapan2 dalam
Tomas memiliki kesamaan langsung dalam materi Q yang biasanya didefinisikan sebagai
Matius dan Lukas.8 Oleh karenanya, Q mungkin lebih baik didefinisikan sebagai: materi
yang umum bagi Matius dan Lukas, sementara ia mangkir dari Markus; materi yang
ditemukan dalam Matius dan Tomas, Lukas dan Tomas, atau Matius, Lukas, dan Tomas,
baik ditemukan atau tidak dalam Markus.

Q dan Sumber Mukjizat

Setelah akhirnya mengidentifikasi dua sumber tertulis, yaitu, Q dan sumber mukjizat atau
tanda2, yang ada di balik injil2 kanonik, adalah keniscayaan untuk menyadari bahwa
dokumen2 ini, bahkan dalam dirinya sendiri, bukanlah konstruksi utuh. Pertama-tama,
semua itu merupakan kumpulan karya2 individual atau kumpulan2 literer. Kedua, para
sarjana alkitabiah modern telah mengidentifikasi tiga lapisan Q yang berbeda. Lapisan
pertama Q, yang diidentifikasi sebagai Q1, kemudian dikumpulkan sebagai dokumen tertulis
pada kira2 tahun 50 M. Sebaliknya, Q2 kemudian dirumuskan kira2 pada tahun 65 M, dan
Q3 kira2 pada tahun 75 M.9

Dalam memandang hal ini, bisa diasumsikan bahwa banyak dari ungkapan yang dinisbahkan
kepada Yesus dalam Q tidak mungkin dikaitkan secara langsung dengan Yesus. Kita bisa
menyatakan bahwa banyak dari ungkapan yang paling disukai dari apa yang disebut
Khotbah di atas Bukit ini sudah eksis sebelum kenabian Yesus. Hipotesis ini dibuktikan
oleh ungkapan2 yang ditemukan nyaris secara harfiah dalam apa yang disebut literatur
Yahudi pseudepigraphical10 dan non kanonik dari abad ke-3 hingga ke-2 SM, yaitu
mereka telah eksis sebagai ungkapan2 tertulis 100 hingga 200 tahun sebelum kelahiran
Yesus. Dalam hal ini, Testament of the Twelve Patriarch utamanya sangat kaya dengan
kutipan2 yang beberapa abad kemudian dinisbahkan kepada Yesus.11 Dengan mengijinkan
dilakukannya pelbagai terjemahan dari satu bahasa kuno ke bahasa kuno lainnya, pemberi
sifat yang "nyaris harfiah" sebagian besar bisa diabaikan sebagai hal yang sekunder untuk
proses terjemahan tersebut. Dengan demikian, dalam pelbagai contoh di mana Q
menempatkan kutipan2 dari kitab2 pseudepigraphical awal ini sebagai sabda Yesus, kita
harus menyimpulkan bahwasanya: Q keliru ketika menisbahkan kutipan2 ini kepada Yesus;
atau bahwa Yesus agak banyak mengutip dari tulisan2 awal ini.

ANALISIS STRUKTURAL ATAS INJIL-INJIL KANONIK

Analisis struktural atas injil kanonik paling awal, Markus, menunjukkan bahwa Markus
menciptakan penggunaan tambal-sulam yang luas atas pelbagai sumber mukjizat atau
tanda, pelbagai macam kisah pengungkapan yang beredar, dan mungkin juga penggunaan
Q.12 Pengarang awal Markus menyusun karya2 individual dari sumber2 ini menjadi tatanan
yang mungkin arbitrer dan kronologis, kemudian mengaitkannya dengan komentar2
editorialnya sendiri. Dokumen yang dihasilkan mungkin bisa disebut proto-Markus. Revisi
kemudian oleh para redaktur tak-dikenal, kemungkinan dirangkaikan dengan penambahan
materi yang awalnya tidak dimasukkan dalam proto-Markus, menghasilkan injil Markus,
yang dibubuhi tanggal sekitar tahun 75 M.13 Agar bisa menentukan sumber
kesejarahannya, kita bisa menelusuri kembali waktu kompilasi awal kitab Markus hingga
kira2 ke tahun 75 M ini.

Matius secara khusus dipercaya sebagai injil kanonik kedua, dan biasanya ditelusuri
waktunya hingga kira2 tahun 85 M.14 Analisis struktural atas Matius menunjukkan bahwa ia
disusun dengan cara tambal-sulam dari Markus (atau mungkin proto-Markus), Q, dan
sumber2 lisan ataupun tulisan yang khas bagi Matius, yang mungkin disebut M.15 Sama
halnya, analisis struktural atas Lukas menunjukkan bahwa ia disusun dengan prosedur
tambal-sulam dari Markus (atau mungkin proto-Markus), Q, dan sumber2 lisan ataupun
tulisan yang khas bagi Lukas, yang mungkin disebut L.16 Kompilasi Lukas sering kali
ditelusuri waktunya hingga kira2 tahun 95 M.16

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Yohanes tidak memiliki keumuman2 yang sama


dengan yang yang ditemukan dalam Matius, Markus, maupun Lukas. Sejauh ini, sumber2
sebelumnya yang digunakan oleh pengarang Yohanes masih diselimuti misteri.17 Tentu saja,
pengarang Yohanes bergantung pada format2 kesusasteraan yang sama, baik lisan
maupun tulisan, yang dirinci pada Tabel 1. Lebih jauh, sebagaimana lazim disepakati bahwa
Yohanes merupakan injil kanonik terakhir yang ditulis, mungkin sekitar tahun 110 M.18
Sangat mungkin bahwa pengarang Yohanes terutama sekali menggunakan format2
kesusasteraan yang dikompilasi menjadi kumpulan2 tulisan, utamanya mengenai sumber
mukjizat atau tanda2,19 dan mungkin juga menggunakan injil2 sinoptik. Lebih jauh, meskipun
ia tetap merupakan masa yang bisa ditelusuri, mungkin ada gunanya mencatat bahwa
Clementus dari Aleksandria,20 yang menulis kira2 pada tahun 190 M, secara khusus
menyatakan bahwa pengarang Yohanes sangat akrab dengan injil2 sinoptik.21 Ini
mengisyaratkan bahwa Yohanes mungkin sebagian didasarkan pada Markus.22
Bagaimanapun juga, jelaslah bahwa Yohanes merupakan sebuah kompilasi tambal-sulam
dari sumber2 sebelumnya. Lebih jauh, kesaksian internal Yohanes 21:24-25 dengan jelas
mengidentifikasi "pengarang" asli dan "penyunting" kemudian, yang mengharuskan bahwa
Yohanes juga bisa dilihat sebagai sebuah komposisi berlapis, dengan Yohanes 21
digunakan sebagai apendiks kemudian bagi injil tersebut23 dan Yohanes 1:1-18 digunakan
sebagai prolog kemudian bagi injil tersebut.24

Namun demikian, kisah mengenai injil2 tersebut tidak berakhir dengan kompilasi2 awal
mereka. Mereka terus-menerus melakukan revisi dan memberi komentar2 editorial,
sebagaimana ditunjukkan oleh tambahan Markus kemudian 16:9-20, perubahan Lukas 3:21-
22,(25) tambahan terhadap apa yang disebut Doa Tuhan dalam Matius 6:13,(26) revisi2
editorial yang agak jelas dalam Yohanes 2:21-22 dan 4:2,(27) pembalikan yang dilakukan
kemudian atas susunan awal Yohanes 5 dan 6,(28) dan kejadian2 lain semacam ini.
Kenyataannya, proses revisi editorial terus-menerus dibubuhi tanggal, sebagaimana
disaksikan oleh perubahan2 injil sinoptik melalui King James Version, Revised Standard
Version, dan New Revised Standard Version.

Terdapat sangat banyak versi kuno Perjanjian Baru yang tidak satu pun bisa disebut
sebagai orisinal. Tanpa memasuki pembahasan teknis yang berlebihan, cukuplah ditegaskan
bahwa ada pelbagai macam versi Yunani (Koine), versi Suriah, versi Koptik, dan versi Latin.
Sekalipun Perjanjian Baru dipercaya mulanya ditulis dalam bahasa Yunani Koine, tidaklah
terlalu tepat menyatakan bahwa versi2 Yunani seharusnya lebih tepat daripada versi2 lain
yang tersedia. Dalam hal ini diriwayatkan bahwa salah satu versi Suriah, yaitu, Suriah
Sinaitik, ditelusuri kembali hingga abad ke-4 M, dan sebagian besar bertanggal sebelum
versi2 Yunani ditulis. Dengan demikian, versi2 non Yunani ini bisa memiliki kesaksian yang
penting atas masukan2 dan sisipan2 kemudian dalam versi2 Yunani.

Harus dicatat bahwa Suriah Sinaitik tidak memasukkan kata2 yang dianggap berasal dari
Yesus sebagaimana dicatat dalam Matius 16:17-20,(29) yang menunjukkan bahwa ayat2 ini
tidak dimasukkan dalam manuskrip kuno yang kemudian disalin menjadi Suriah Sinaitik,
dan mengisyaratkan bahwa ayat2 ini merupakan tambahan2 yang dibubuhkan kemudian.30

Ikhtisar

Analisis struktural atas empat injil kanonik secara jelas menunjukkan bahwa tidak satu pun
yang berupa dokumen tunggal dan utuh. Keempatnya merupakan kompilasi tambal-sulam
dari sumber2 sebelumnya, setidaknya dari satu, yaitu Q yang merupakan komposisi
berlapis dalam dirinya sendiri. Lebih jauh, keempat injil kanonik tersebut telah mengalami
proses pelapisan dan atau revisi editorial.

Sumber aktual keempat injil kanonik tersebut secara dramatis menolak setiap klaim bahwa
keempatnya merupakan wahyu yang diturunkan Allah kepada Yesus. Meskipun sebagian
dari wahyu yang aktual mungkin dipelihara dalam pelabai serpihan dalam bagian2 keempat
injil ini, tetapi sumber sebenarnya keempat injil tersebut pada dasarnya tetap tidak
diketahui. Namun demikian, bagian terbesar dari injil2 ini jelas terdiri dari hadits, yaitu,
kata2 dan perbuatan2 yang diduga berasal dari Yesus sebagai pribadi. Lebih jauh, injil2
tersebut sama sekali tidak membedakan antara hadits dan wahyu, dan tidak memberikan
isnad, yaitu, rantai transmisi, bagi hadits yang dicatat dan dinisbahkan kepada Yesus
tersebut.

Oleh karenanya, dalam masing2 kasus, sumber hadits yang dinisbahkan kepada Yesus itu
pada dasarnya tidak ada. Dengan demikian, tugas untuk memisahkan hadits autentik dari
hadits buatan menjadi sangat rumit, dan tugas ini sepenuhnya bersandar pada analisis isi
dari kisah tersebut. Lebih jauh lagi, dalam banyak hal bisa ditunjukkan bahwa ungkapan2
yang dinisbahkan kepada Yesus sebenarnya telah eksis dalam bentuk tertulis dalam
literatur pseudepigraphical Yahudi sebelum zaman Yesus.

Akhirnya, perlu dicatat bahwa injil2 kanonik bahkan belum eksis dalam bentuk2 gabungan
awal mereka hingga sekitar 40 sampai 70 tahun setelah kenabian Yesus. Setelah itu,
keempatnya tetap muncul dalam versi2 yang bervariasi, dengan membiarkan sumber dari
kitab2 itu sendiri--untuk tidak menyebutkan wahyu Yesus--dalam kondisi yang sangat
terfragmentasi dan terpotong2.

SIMPULAN

Analisis struktur kesusasteraan dan sumber telah memungkinkan banyak kontras-signifikan


yang bisa ditarik antara Al-Qur'an, Taurat-yang-diterima, Mazmur, dan injil2 kanonik dalam
Perjanjian Baru. Perihal sumber dari keempat kitab suci ini, hanya Al-Qur'anlah yang
merupakan dokumen tunggal dan utuh, dan hanya Al-Qur'anlah yang memiliki sumber yang
dikenal dan terbukti. Kontras2 signifikan berkenaan dengan struktur dan sumber dari
keempat kitab suci ini diikhtisarkan pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2: Kitab Suci

Al-Qur'an Taurat
Mazmur Injil

STRUKTUR

Tunggal, utuh Ya Tidak


Tidak Tidak

Tambal-sulam Tidak
Ya ? Ya
Berlapis Tidak
Ya Ya Ya

Redaksi editorial Tidak


Ya Ya Ya

SUMBER

Penisbahan kepada "pengarang"31 Ya Tidak


Tidak Tidak

Rentang waktu #1(32) 1 tahun 1.000 tahun 570-


770 40-70

Versi2 bervariasi Tidak


Ya Ya Ya

Rentang waktu #2(33) 1 tahun 2.300 tahun34 1.865


tahun35 Tidak pasti36

Sumber wahyu Ya Tidak


Tidak Tidak

Sumber kitab Ya Tidak


Tidak Tidak

Keterangan:

1. Daftar injil2 apokrif: Dialog Sang Juru Selamat, Injil Andreas, Injil Apelles, Injil Bardesanes, Injil Barnabas, Injil Bartelomeus,
Injil Basilides, Injil Kelahiran Maria, Injil Cerinthus, Injil Hawa, Injil Ebionit, Injil Orang-orang Mesir, Injil Encratites, Injil Empat
Wilayah Surgawi, Injil Orang-orang Ibrani, Injil Hesychius, Injil Masa Kecil Yesus Kristus, Injil Judas Iskariot, Injil Jude, Injil
Marcion, Injil Mani, Injil Maria, Injil Matthias, Injil Merinthus, Injil Menurut Kaum Nazaret, Injil Nikomedus, Injil Kesempurnaan,
Injil Petrus, Injil Philipus, Injil Pseudo-Matius, Injil Scythianus, Injil Tujuh Puluh, Injil Thaddaeus, Injil Tomas, Injil Titan, Injil
Kebenaran, Injil Dua Belas Rasul, Injil Valentinus, Protevangelion James, Injil Rahasia Markus, dan Injil Tomas tentang Masa
Kecil Yesus Kristus.
2. A) Filson FV (1971) B) Wilson RM (1971)
3. Mack BL (1996)
4. Isnad: daftar lengkap para perawi hadits, dan merupakan pengesahan terhadap sumber hadits. Matan: Narasi atau teks
hadits, yang dapat diuji kebenarannya dengan mencocokkannya dengan Al-Qur'an.
5. A) Robinson JM (1971a) B) Robinson JM (1971b) C) Koester H (1971a) D) Mack BL (1996)
6. A) Filson FV (1971) B) Kee HC (1971) C) Baird W (1971) D) Burch EW (1929) E) Leon-Dufour X (1983) F) Koester H
(1971b)
7. A) Koester H (1971a) B) Robinson JM (1971b) C) Koester H (1971b) D) Mack BL (1996)
8. Mack BL (1996)
9. Mack BL (1996)
10. Tulisan2 awal yang tidak dimasukkan dalam kanon Alkitab dan Apokrif (dimana yah???)
11. Misalnya, bahan2 Q dalam Matius 5:3 memiliki banyak persamaan dengan Perjanjian Benjamin 1:26-27, Perjanjian
Yehuda 4:31, dan Perjanjian Gag 2:15. Sebagai contoh kedua, kandungan Q dalam Matius 5:11-12 memiliki banyak
persamaan dengan Perjanjian Levi 4:26 dan Perjanjian Yosef 1:20-21. Mengenai kutipan2 dari Perjanjian Dua Belas Murid ini,
lihat Platt RH, Brett JA.
12. Mack BL (1996)
13. A) Duncan GB (1971) B) Davies JN (1929a) C) Moffat J (1929) D) Sunderg AC (1971) E) Pherigo LP (1971) F) Asimov
(1969) G) Mack BL (1996) H) Nineham DE (1973) I) Leon-Dufour X (1983)
14. A) Duncan GB (1971) B) Sunderg AC (1971) C) Kee HC (1971) D) Leon-Dufour X (1983) E) Mack BL (1996) F) Fenton
JC (1973)
15. A) Mack BL (1996) B) Kee HC (1971) C) Filson FV (1971) D) Burch EW (1929)
16. A) Mack BL (1996) B) Baird W (1971) C) Filson FV (1971) D) Burch EW (1929)
17. A) Mack BL (1996) B) Asimov I (1969) C) Duncan GB (1971) D) Baird W (1971) E) Sundberg AC (1971) F) Sebagian
sarjana berhujah bahwa ada versi Lukas yang lebih awal, yang bisa disebut proto-Lukas, yang disusun sekitar tahun 60
Masehi, dan yang dimulai dengan pembaptisan Yesus, sebagaimana dimiliki Markus. Caird GB (1972)
18. Shepherd MH (1971)
19. A) Mack BL (1996) B) Duncan GB (1971) C) Shepherd MH (1971) D) Leon-Dufour X (1983)
20. Mack BL (1996)
21. Seorang santo yang ditahbiskan oleh Gereja Katolik Roma, Titus Flavius Clemens (Clementus) adalah seorang presiden
sekolah kateketik Kristen abad ke-2 dan ke-3 M di Aleksandria. Karya2 tulisnya mencakup: Protreptikos, Paidagogos,
Stromateis: A Discourse Concerning the Salvation of Rich Man, Exhortation to Patience or Address to the Newly Baptized,
Excerpta ex Theodota, Eclogae Propheticae, dan Hypotypeseis. Fredericksen LF et al. (1998)
22. Shepherd MH (1998)
23. A) Mack BL (1996) B) Garvie AE (1929)
24. A) Shepherd MH (1971) B) Moffat J (1929)
25. Garvie AE (1929)
26. Selengkapnya baca buku: "Salib di Bulan Sabit", oleh DR. Jerald F. Dirks, 2001.
27. Tambahan editorial tersebut terdiri atas kata2: "Karena kerajaan, kekuasaan, dan kemuliaan adalah milikmu. Amin."
28. Shepherd MH (1971)
29. A) Shepherd MH (1971) B) Moffat (1929)
30. Matius 16:17-20 secara langsung mengikuti dugaan kesaksian Petrus bahwa Yesus adalah "Sang Juru Selamat, Putra
Tuhan yang hidup". Ayat2 ini kemudian terbaca: "Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon putra Yunus sebab
bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau
adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan gerbang-gerbang Hades tidak akan mampu
melawannya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa
yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan
memberitahukan kepada siapapun bahwa dia adalah Sang Juru Selamat."
31. Robertson AT (1929)
32. Dengan kata lain, bisakah kitab suci itu ditelusuri kembali jejaknya sampai pada seseorang yang konon menerima wahyu
itu untuk pertama kalinya?
33. Waktu antara berakhirnya wahyu dan kompilasi awal dari seluruh kitab suci.
34. Gambar ini mengasumsikan manuskrip teks Masoterik tahun 895 M merupakan kompilasi "akhir". Namun demikian,
kenyataannya, kompilasi "akhir" itu belum lengkap, karena para sarjana alkitabiah terus-menerus melakukan perubahan2
dalam teks tersebut ketika penemuan2 arkeologis baru ditemukan dan dianalisis. Dengan demikian, gambar ini bisa dibaca
dengan mudah sebagai: "3.400 tahun atau lebih".
35. Gambar ini mengasumsikan manuskrip teks Masoterik tahun 895 M merupakan kompilasi "akhir". Namun demikian,
kenyataannya, kompilasi "akhir" itu belum lengkap, karena para sarjana alkitabiah terus-menerus melakukan perubahan2
dalam teks tersebut ketika penemuan2 arkeologis baru ditemukan dan dianalisis. Dengan demikian, gambar ini bisa dibaca
dengan mudah sebagai: "2.970 tahun atau lebih".
36. Perubahan2 terus dilakukan dalam teks tersebut oleh para sarjana alkitabiah, dan gambar tersebut bisa dibaca: "1.960 +
beberapa tahun atau lebih".

Dikutip dari buku: "Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks, 2003
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PEMBUKTIAN AL-QUR'AN: TERCEMARNYA
MAZMUR (PENGARANG MAZMUR)

[Al-Qur'an 2:75] Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu,
padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya
setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?

[Al-Qur'an 2:79] Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab
dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi
mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah
bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.

[Al-Qur'an 3:78] Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar


lidahnya membaca Al-Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al-
Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang)
dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah,
sedang mereka mengetahui.

Kitab Wahyu yang Diberikan kepada Daud


Daud menjadi raja suku Israel Yehuda sekitar tahun 1013 hingga 1008 SM, dan ditahbiskan
sebagai raja Israel, yaitu dari 12 suku Israel, kira2 pada tahun 1006 hingga 1001 SM. Ia
melanjutkan kekuasaannya sebagai raja Israel kedua hingga kematiannya pada sekitar 973-
969 SM(1). Tradisi alkitabiah dan Talmud Babilonia menisbatkan Kitab Mazmur dalam Alkitab
kepada Daud(2). Sebagaimana Al-Qur'an merujuk pada salah satu kitab wahyu, yaitu Zabur,
yang diberikan kepada Daud(3), orang sering menyamakan bahwa Mazmur adalah Zabur.
Bagaimanapun, penyamaan ini agaknya keliru, meskipun boleh jadi Mazmur memasukkan
bagian2 tertentu dari Zabur.

Daud dan Baju Besi

Sebagai lanturan sekilas sebelum meneliti kepaduan struktural Mazmur, dinyatakan bahwa
Al-Qur'an secara khusus merujuk pada Nabi Daud sebagai pembuat baju besi, yaitu sejenis
pakaian untuk pertahanan tubuh(4). Kronologi tradisional arkeologi Timur Tengah
bertentangan dengan klaim tersebut, karena kronologi tradisional menempatkan
pemerintahan Daud di garis batas antara Zaman Besi IB dan Zaman Besi IIA, yang
mengisyaratkan bahwa penggunaan besi sudah dikenal baik pada zaman Daud. Namun
demikian, kronologi tradisional arkeologi Timur Tengah mendapatkan serangan intelektual
yang signifikan dari generasi sarjana baru, dan kini diajukan hipotesis bahwa pemerintahan
Daud bersesuaian dengan garis2 antara Zaman Perunggu Akhir IIA dan Zaman Perunggu
Akhir IIB(5). Revisi ilmiah mutakhir dalam kronologi arkeologi Timur Tengah ini sesuai dengan
Nabi Daud yang menjadi pembuat baju besi dan pelindung tubuh, dan karenanya
memberikan dukungan sirkumstansial dan arkeologis bagi pernyataan2 Al-Qur'an dalam hal
tersebut.

Struktur Mazmur

Seperti dimunculkan baru2 ini dalam Alkitab berbahasa Inggris kontemporer, Mazmur terdiri
atas lima "kitab". "Kitab" pertama berhubungan dengan 41 bab pertama atau himne2
individual. "Kitab" kedua mencakup bab 42 hingga bab 72. "Kitab" ketiga mencakup bab 73
hingga bab 89. Dan "kitab" keempat mencakup bab 90 hingga bab 106. Akhirnya, "kitab"
kelima mencakup bab 107 hingga 150. Masing2 bab yang berjumlah 150 itu dibagi lebih
lanjut menjadi ayat2 tersendiri. Dalam lima bab yang tersebar2 ini, seseorang bisa
menemukan himne2 pujian(6), himne2 zion(7), himne2 penobatan(8), ratapan2 individual(9),
ratapan2 komunitas(10), himne2 kepercayaan(11), himne2 syukur(12), himne2 kerajaan(13),
himne2 kearifan(14), liturgi2(15), himne2 peziarahan(16), dan sebagainya.

Pembagian dasar menjadi lima "kitab", yang dirangkaikan dengan penisbahan kepada
penyuntingan yang dilakukan para pengarang kemudian untuk himne2 individual(17),
memberikan petunjuk2 signifikan untuk menguraikan proses kompilasi orisinal Kitab Mazmur.
Karena petunjuk2 inilah kita dapat mengidentifikasi empat kitab himne yang berbeda, yaitu
kumpulan himne2 individual(18), yang telah dipadukan pada tahap awal kompilasi Mazmur.
Ada empat kitab himne yang dimasukkan: (1) kitab himne yang dinisbahkan kepada
kepengarangan Daud(19), yang merujuk Allah sebagai Yahweh, karenanya mengikuti tradisi
sumber J dari Taurat-yang-diterima; (2) kitab himne yang dinisbahkan kepada para
keturunan Korah(20); (3) kitab himne kedua yang dinisbahkan kepada kepengarangan
Daud(21), yang merujuk pada Allah sebagai Elohim, karenanya mengikuti sumber E dari
Taurat-yang-diterima, dan oleh karenanya menunjukkan pengarang yang berbeda dari himne
kitab pertama yang dinisbahkan kepada kepengarangan Daud; dan (4) kitab himne yang
dinisbahkan kepada Asaph(22).

Keempat kitab himne-berbeda yang masih ada ini dapat dilihat dari fakta bahwa kitab
himne pertama dan kedua yang dinisbahkan kepada kepengarangan Daud ternyata
tumpang-tindih: Mazmur 14 diulang sebagai Mazmur 53, dan Mazmur 40:13-17 diulang
sebagai Mazmur 70. Oleh karenanya, kita sekarang dapat memahami bahwa "kitab"
pertama Mazmur pada dasarnya sama dengan kitab himne pertama yang dinisbahkan
kepada Daud, yang dirangkaikan dengan tambahan dari salah satu prolog kemudian, yaitu
Mazmur 1. "Kitab" kedua Mazmur pada dasarnya sama dengan kombinasi kitab himne dari
para keturunan Korah dan kitab himne kedua yang dinisbahkan kepada Daud. Akhirnya,
sebagian besar "kitab" ketiga Mazmur terdiri atas kitab himne Asaph(23).

Tahap awal dalam kompilasi Mazmur ini menghasilkan sebuah kitab yang pada dasarnya
sama dengan Mazmur 2-83. Kemudian, dalam tahap kedua kompilasi yang tidak
bertanggal, Mazmur 84-89 ditambahkan sebagai apendiks himne2 rakyat, yang belum
digabungkan ke dalam kitab Mazmur yang berkembang. Tahap kedua kompilasi ini
menggenapi "kitab" ketiga Mazmur. Pada tahap ketiga kompilasi, Mazmur 90-149
ditambahkan, dengan menciptakan "kitab" keempat dan seluruh kitab lain kecuali bab
terakhir dari "kitab" kelima Mazmur.
Dengan mengelompokkan Mazmur 90-149 menjadi dua "kitab", penyunting tak-dikenal
menciptakan sebuah ilusi sejarah untuk lima kitab dari Taurat-yang-diterima, dengan
menunjukkan bahwa tahap2 proses kompilasi ini belum genap hingga setelah kompilasi awal
Taurat-yang-diterima kira2 pada 400 tahun SM. Dan pada tahap keempat kompilasi,
penyunting tak-dikenal menambahkan prolog (Mazmur 1) dan doksologi penutup (Mazmur
150). Singkatnya, kompilasi dari ulasan awal atas Kitab Mazmur yang lengkap ini belum
selesai hingga antara 400 dan 200 tahun SM, yaitu, sekitar 570 sampai 770 tahun setelah
kematian Daud(24).

Ikhtisar

Sangat jelas bahwa Mazmur bukanlah sebuah dokumen tunggal dan utuh. Sekalipun bukti
adanya tambal-sulam tidak dapat ditunjukkan dengan cara yang sama ambigunya dengan
Taurat-yang-diterima, kemungkinan adanya prosedur tambal-sulam yang digunakan tidak
dapat diabaikan begitu saja. Namu demikian, analisis struktural atas Mazmur
menyingkapkan bukti yang jelas mengenai adanya pelapisan dan pengombinasian
dokumen2 sebelumnya. Lebih lanjut, redaksi dan keterangan editorial, yaitu Mazmur 1
dan 150, dibatasi dengan jelas.

Analisis struktural atas Mazmur menunjukkan bahwa kitab tersebut secara keseluruhan
tentunya tidak bisa dinisbahkan kepada kepengarangan Daud. Lebih lanjut, dua bagian
utama Mazmur yang dinisbahkan kepada kepengarangan Daud jelas sekali ditulis oleh
orang yang berbeda, sebagaimana ditunjukkan oleh kitab himne pertama yang
menyebutkan Allah sebagai Yahweh dan kitab himne kedua yang menyebutkan Allah
sebagai Elohim.

Oleh karenanya, sekalipun himne2 yang terisolasi dan individual mungkin sebelumnya
diduga ditulis oleh Daud sendiri, analisis struktural atas Mazmur jelas sekali menolak
kepengarangan Daud atas kitab itu. Lebih lanjut, terdapat 570 hingga 770 tahun tenggang
waktu antara kematian Daud dan kompilasi awal seluruh kitab tersebut. Lebih jauh lagi,
versi2 Mazmur yang berbeda, yaitu, teks Masoterik versus teks Aleksandria, baru eksis
pada abad2 setelah kompilasi awal seluruh kitab tersebut. Jika kita menerima teks
Masoterik yang kira2 muncul pada 895 M sebagai versi "otoritatif" final Mazmur, maka ada
tenggang waktu sekitar 1.865 tahun antara kematian Daud dan versi "terakhir" Mazmur.
Jelasnya, sumber Kitab Mazmur sebagian besar tidak dikenal, tidak lengkap, dan jelas
sudah hancur.

Keterangan:

(1) A) Duncan GB (1971). B0 Leslie EA (1929a).


(2) Silberman LH (1971).
(3) QS. 4:163; 17:55; 21:105.
(4) QS. 21:79-80; 34:10-11.
(5) Rohl DM (1995).
(6) Mazmur, 8; 9:1-6; 33; 65; 100; 103-105; 111; 113-115; 117; 134-136; 145-150.
(7) Mazmur 46; 48; 76; 87.
(8) Mazmur 29; 47; 93; 95-99.
(9) Mazmur 3-7; 13; 17; 22; 25-26; 28; 31; 35; 38-39; 42-43; 51; 54-57; 59; 61; 63-64; 69-
71; 86; 88; 102; 109; 120; 130; 140-143.
(10) Mazmur 12; 44; 58; 60; 74; 79; 80; 83; 90; 106; 123; 126; 137.'
(11) Mazmur 11; 16; 23; 62; 125; 129; 131.'
(12) Mazmur 30; 32; 34; 41; 65-67; 92; 116; 124; 138.
(13) Mazmur 2; 18; 20-21; 45; 72; 89; 101; 110; 132; 144.
(14) Mazmur 1; 37; 49; 73; 112; 127-128; 133.
(15) Mazmur 15; 24; 50; 75; 85; 118; 121.
(16) Mazmur 84; 122.
(17) Misalnya, penyunting tidak dikenal menisbahkan Mazmur, 3-9, 11-32, dan 34-41
kepada Daud, Mazmur 42 dan 44-49 kepada keturunan Korah, Mazmur 51-56 dan 68-70
kepada Daud, dan Mazmur 73-83 kepada Asaph. Berkenaan dengan himne2 lainnya dalam
Mazmur, sebagian melakukan dan sebagian lagi tidak melakukan penisbahan-
kepengarangan sebagaimana yang dilakukan oleh penyunting tak-dikenal tersebut. Di
antara mereka yang ditunjuk sebagai pengarang adalah Sulaiman, Musa, Ethan orang
Ezrahite, Heman orang Ezrahite, dan Yeduthun. Tiga nama orang terakhir merupakan para
pemimpin kur di kuil Yerusalem.
(18) Pada awalnya, bab2 dari Mazmur merupakan himne2 individual yang digunakan di Kuil
Yerusalem dan tempat2 suci keagamaan lainnya selama perayaan dan peribadatan. Seiring
berjalannya waktu, himne2 ini dikelompokkan menjadi pelbagai macam kumpulan kitab
himne.
(19) Kitab himne ini pada dasarnya berkaitan dengan Mazmur 2-41.
(20) Kitab himne ini pada dasarnya berkaitan dengan Mazmur 42-50.
(21) Kitab himne ini pada dasarnya berkaitan dengan Mazmur 51-72.
(22) Kitab himne ini pada dasarnya berkaitan dengan Mazmur 73-83.
(23) Toombs LE (1971).
(24) Toombs LE (1971).

Keterangan Tambahan:

Penjelasan mengenai sumber J dan sumber E yang merupakan sumber2 penyusunan


Taurat-yang-diterima:
1. Sumber J atau untaian J (disusun kira2 pada 950 SM):

Sumber J, secara konsisten merujuk pada:


- Alah sebagai Yahweh,
- Putra kedua Ishak sebagai Israel,
- Gunung Musa sebagai Gunung Sinai,
- Mesopotamia Utara sebagai Aramnaharain,
- Para penduduk Palestina sebagai bangsa Kanaan, dan
- Orang pertama dengan kata ganti bahasa Ibrani Anokhi.

2. Sumber E atau untaian E (disusun kira2 pada 750 SM):

Sumber E, secara konsisten merujuk pada:


- Allah sebagai Elohim,
- Putra kedua Ishak sebagai Yakub,
- Gunung Musa sebagai Gunung Horeb, dan
- Para penduduk Palestina sebagai bangsa Amori.

Pada akhir abad ke-8 SM, sumber J dan sumber E dikombinasikan.

Sebetulnya masih ada 2 sumber lagi, yaitu sumber D dan sumber P, tetapi kedua sumber
terakhir ini lebih erat kaitannya dengan penyusunan Taurat-yang-diterima (Taurat gubahan
tangan2 Bani Israel).

Dikutip dari buku: "Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks, 2003.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KITAB WAHYU YANG DIBERIKAN KEPADA MUSA
(PENGARANG TAURAT ISRAEL)

Orang
Yahudi, Kristen, dan Islam sepakat bahwa ada satu kitab wahyu yang diberikan Allah
kepada Musa. Kitab itu disebut Taurat. Namun demikian, terdapat beberapa perdebatan
ilmiah dalam tradisi Yudeo-Kristen berkenaan dengan zaman Musa. Sebagian sarjana yang
menempatkan Musa sebagai pemimpin eksodus bangsa Israel dari Mesir sekitar tahun
1250 SM1 (atau bahkan 1220 SM2). Akan tetapi, bukti internal dari Alkitab menyatakan
bahwa eksodus dari Mesir itu terjadi 480 tahun sebelum mulainya pembangunan Kuil
Sulaiman pada tahun keempat pemerintahan Raja Sulaiman, semoga kesejahteraan
senantiasa terlimpah atasnya.3 Sebagaimana disepakati di kalangan sarjana bahwa
pemerintahan Kerajaan Sulaiman kira2 dimulai pada pertengahan paruh pertama abad ke-
10 SM,4 kerajaan ini menempati eksodus bangsa Israel dan Mesir sekitar tahun 1446 SM.
Oleh karenanya, jika kita menerima proses penanggalan Alkitab, maka kehidupan Musa dan
kitab wahyu yang diberikan kepadanya waktunya tidak lebih dari abad ke-15 SM.

Taurat-yang-Diterima

Harus dibedakan antara Taurat yang diberikan kepada Musa, dan Taurat yang terdapat
dalam Alkitab kontemporer. Yang pertama, yang bisa disebut Taurat orisinal, merupakan
komposisi tunggal dan utuh, meskipun ia mungkin bisa dibagi menjadi beberapa bagian
seperti halnya Al-Qur'an. Yang kedua, yang bisa disebut Taurat-yang-diterima, merupakan
kompilasi gabungan dan tambal sulam, yang tampil mendekati bentuknya sekarang kira2
pada abad ke-5 atau lebih awal pada abad ke-4 SM, yang seluruh naskahnya baru lengkap
kira2 10 abad setelah masa kehidupan Musa. Lebih2, kompilasi Taurat-yang-diterima ini
memerlukan waktu setidaknya lima abad, bahkan mungkin lebih.5

Taurat-yang-diterima terdiri atas lima kitab biblikal, yang semuanya dikenal sebagai
Pentateuch (lima kitab pertama dari Perjanjian Lama), yang masing2 dinamai Kitab
Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, dan Kitab Ulangan. Kelima kitab ini
bukan hanya merupakan komposisi yang tidak tunggal dan utuh, melainkan juga sering kali
merupakan kompilasi tambal-sulam dari catatan2 tertulis atau untaian2 literer sebelumnya,
yang dikenal oleh dunia kesarjanaan alkitabiah sebagai J, E, P, dan D. Selain itu, sebagian
sumber yang tidak bisa diidentifikasi dan ditanggalkan (diidentifikasi dengan tanda "?" dalam
hal ini) kadang2 digunakan untuk mengonstruksi Taurat-yang-diterima. Sifat kompilasi
tambal-sulam Taurat-yang-diterima ini diikhtisarkan di bawah ini.
Tabel 1: Kompilasi Taurat-yang-Diterima6

KITAB SUMBER-SUMBER YANG DIGUNAKAN

Kejadian J, E, P, ?, ditambah catatan2 editorial


Keluaran J, E, P, D, ?, ditambah catatan2 editorial
Imamat P, ditambah catatan2 editorial
Bilangan J, E, P, ditambah catatan2 editorial
Ulangan P, D, ?, ditambah catatan2 editorial

Untaian-untaian Literer

Sifat kompilasi tambal-sulam Taurat-yang-diterima tidak berakhir dengan informasi yang


disuguhkan dalam Tabel 1 di atas. Masing2 untaian literer -- J, E, P, dan D -- itu sendiri
merupakan kompilasi tambal-sulam dari sumber2 sebelumnya, baik yang tertulis maupun
lisan, yang tidak bisa lagi dipilah dan diidentifikasi secara jelas. Lebih lanjut, setidaknya
berkenaan dengan P dan D, untaian2 literer ini telah mengalami perubahan selama rentang
waktu yang sangat lama sebelum sampai pada bentuk finalnya, dan oleh karenanya
menunjukkan sebuah proses kompilasi berlapis.7

Biasanya relatif mudah untuk mengidentifikasi dan mengontraskan empat untaian literer ini
atas dasar karakteristik2 literer mereka yang khas. J secara konsisten merujuk pada: Allah
sebagai Jahweh; putra kedua Ishak sebagai Israel; gunung Musa sebagai Gunung Sinai;
Mesopotamia utara sebagai Aram-naharain; para penduduk Palestina sebagai bangsa
Kanaan; dan orang pertama dengan kata ganti bahasa Ibrani "Anokhi". Sebaliknya, E
secara khusus merujuk pada: Allah sebagai Elohim; putra kedua Ishak sebagai Yakub;
gunung Musa sebagai Gunung Horeb; dan para penduduk Palestina sebagai bangsa Amori.
Sementara itu, P merujuk pada: Allah sebagai Elohim; Mesopotamia utara sebagai Paddan-
aram; gunung Musa sebagai Gunung Sinai; dan orang pertama dengan kata ganti bahasa
Ibrani "Ani". Akhirnya, D, yang menunjukkan persamaan2 tertentu dengan E, secara khas
merujuk pada: Allah sebagai Elohim, dan kepada para penduduk Palestina sebagai bangsa
Amori.8

Empat untaian literer yang kemudian menyusun Taurat-yang-diterima berasal dan


dikombinasikan selama kurun waktu lebih dari lima abad. Lebih jauh, empat untaian literer
tersebut memiliki asal-muasal geografis yang berbeda: J merupakan dokumen Yahudi,
sedangkan E dan D pada awalnya muncul di Kerajaan Israel utara. Proses pemunculan dan
kombinasi ini diikhtisarkan pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel tersebut mengilustrasikan
bahwa Taurat-yang-diterima tidak mewarisi sesuatu pun yang mirip dengan bentuknya
sekarang hingga kira2 seribu tahun setelah kehidupan Musa.

Tabel 2: Kronologi Untaian Taurat-yang-diterima9


Waktu Peristiwa

Kira2 950 SM Penyusunan J


Kira2 750 SM Penyusunan E
Akhir abad ke-8 SM J dan E dikombinasikan
Abad ke-7 SM Penyusunan akhir D
Abad ke-6 hingga ke-5 SM Penyusunan P
Kira2 400 SM Penyusunan Taurat-yang-diterima

Beberapa Tinjauan atas Taurat-yang-diterima

Hingga kira2 400 tahun SM, proses evolusioner yang akhirnya menghasilkan Taurat-yang-
diterima masih berlangsung. J, E, P, D, dan sumber tambahan lain telah dikombinasikan
dalam satu kesatuan naskah yang jelas. Namun demikian, berbagai macam versi dari
kesatuan naskah ini tetap mengalami perubahan selama abad2 berikutnya. Hingga zaman
Yesus pada abad pertama Masehi, setidaknya ada empat versi Taurat yang beredar,
termasuk Taurat proto-Masoterik, Samaritan, Aleksandria, dan Palestina.

Teks proto-Masoterik kemungkinan besar bisa ditelusuri hingga sekitar 440 tahun SM, dan
agaknya memiliki asal-muasal Babilonia, atau setidaknya banyak dinisbahkan kepada
orang2 Yahudi yang nenek moyangnya terlibat dalam peristiwa pembuangan Babilonia pada
abad ke-6 SM. Teks ini, yang sudah tidak ada lagi, berubah menjadi teks Masoterik di
bawah pengaruh sekte Yahudi Farisi yang dimulai setelah kejatuhan Yerusalem pada tahun
70 M. Ia belum lengkap hingga pengembangan sistem vokal Tiberia yang muncul antara 780
dan 930 M. Manuskrip tertua yang masih eksis dari teks Masoterik adalah teks yang ditulis
oleh Musa bar Asher di Tiberias, Palestina, kira2 pada 895 M, yaitu, kira2 24 abad setelah
kehidupan Musa. Teks Masoterik inilah yang digunakan oleh orang2 Yahudi kontemporer
sebagai versi Taurat mereka.10

Teks Samaritan bisa ditelusuri tidak lebih dari abad ke-4 SM, hingga saat terjadinya
skisma antara kaum Samaritan dan kaum Yahudi. Namun demikian, banyak sarjana
alkitabiah yang mengemukakan bahwa abad ke-2 SM lebih mungkin sebagai permulaannya.
Variasi2 antara teks Masoterik dan Samaritan secara dramatis diilustrasikan oleh fakta
bahwa keduanya berbeda satu sama lain di 6.000 (enam ribu) tempat, dimana teks
Samaritan sesuai dengan teks Aleksandria (lihat di bawah) dalam kira2 sepertiga tempat
dari tempat2 tersebut. Sebagian besar manuskrip kuno dari teks Samaritan yang masih
eksis bisa ditelusuri tidak lebih dari abad ke-13 M, yang artinya kira2 28 abad setelah
kehidupan Musa.11

Teks Aleksandria merupakan teks berbahasa Ibrani yang telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Yunani, dengan maksud menciptakan Septuaginta Yunani yang dimulai pada abad
ketiga SM. Teks asli Aleksandria tidak lagi eksis, demikian juga dengan terjemahan awal
bahasa Yunaninya. Versi2 kemudian Septuaginta dilestarikan oleh gereja2 Kristen awal,
yang menunjukkan bahwa banyak revisi yang dilakukan atas teks tersebut selama 1.000
(seribu) tahun pertama eksistensinya. Seluruh salinan Septuaginta berbeda dalam
beberapa rincian penting dari teks Masoterik, Samaritan, maupun Palestina, dan seluruh
salinan dari Septuaginta sendiri berbeda antara satu dengan lainnya.12

Teks Palestina tidak lagi eksis seluruhnya, dan bahkan belum tentu eksis hingga penemuan
naskah2 Laut Mati di Khirbet Qumran, pada tahun 1940-an. Penemuan2 arkeologis di
Qumran telah menyingkapkan sejumlah fragmen teks Palestinian, yang berbeda dalam
banyak hal dari teks Masoterik, Samaritan, maupun Aleksandria. Teks Palestinian kadang2
sesuai dengan teks Samaritan, tetapi juga kadang2 sesuai dengan teks Aleksandria.13

Ketika menyajikan Taurat-yang-diterima dalam Alkitab berbahasa Inggris kontemporer, yaitu


New Revised Standard Version, para sarjana alkitabiah memerhatikan keempat teks
tersebut. Para sarjana alkitabiah berusaha merekonstruksi Taurat "orisinal" yang diterima,
yaitu Taurat-yang-diterima sekitar 400 tahun SM. Rekonstruksi hipotetik ini didasarkan pada
sebuah proses yang menggunakan keempat teks tersebut, kadang2 mengikuti teks yang
satu tetapi juga kadang2 mengikuti teks yang lainnya. Pemilihan teks didasarkan pada
pertimbangan2 historis, linguistik, dan "dugaan terbaik".

Ikhtisar

Taurat-yang-diterima bukanlah sebuah dokumen tunggal dan utuh. Ia kompilasi tambal-


sulam (utamanya J dan E) dengan pelapisan2 tambahan (utamanya D dan P). Sementara
Musa, penerima wahyu asli, yang diduga merepresentasikan Taurat, hidup tidak lebih
kemudian daripada abad ke-13 SM, dan kemungkinan hidup pada abad ke-15 SM,
sementara Taurat yang diterima bisa ditelusuri waktunya pada masa yang jauh lebih
kemudian. Substrata tertua Taurat-yang-diterima yang bisa diidentifikasi yaitu J, bisa
ditelusuri waktunya tidak lebih dari abad ke-10 SM. Substrata lain Taurat-yang-diterima bisa
ditelusuri waktunya hingga abad ke-8 SM, yaitu E, abad ke-7 SM, yaitu D, dan abad ke-6
hingga ke-5 SM, yaitu P. Lebih jauh, substrata2 yang berbeda ini belum dikombinasikan
menjadi Taurat-yang-diterima hingga kira2 400 tahun SM, yang berarti sekitar 1.000
(seribu) tahun setelah kehidupan Musa.

Selanjutnya, Taurat-yang-diterima tidak pernah distandardisasi secara total, setidaknya


dengan empat teks berbeda yang eksis pada abad pertama Masehi, yang berarti sekitar
1.500 tahun setelah kehidupan Musa. Selain itu, jika kita menerima teks Masoterik sebagai
teks paling "resmi" Taurat-yang-diterima, maka manuskrip tertua bisa ditelusuri waktunya
hingga kira2 tahun 895 M, yang berarti sekitar 2.300 tahun setelah kehidupan Musa.
Singkatnya, meskipun Taurat-yang-diterima mungkin mengandung beberapa bagian dari
Taurat asli, tetapi sumber Taurat-yang-diterima itu telah hancur, sebagian besar tidak
diketahui, dan dengan cara apa pun tidak bisa ditelusuri kembali hingga ke zaman Musa.

Keterangan:

1. Duncan GB (1971)
2. Leslie EA (1929a)
3. Raja-raja I, 6:1
4. A) Simpson DC (1929). B) Leslie EA (1929a). C) Rohl DM (1995). D) Duncan GB
(1971). E) Herbert G (1962). F) Finegan J (1952). G) Terrien (1964). H) Wright GE (1960).
I) Beck HF (1971). J) Asimow (1968). K) Noth M (1960).
5. A) Duncan GB (1971). B) Leslie EA (1929a). C) Hyatt JP (1971).
6. Sumber2 yang digunakan untuk mengonstrusi Tabel 1 adalah: A) Marks JH (1971). B)
Gray J. (1971). C) Milgrom J. (1971). D) Guthrie HH (1971). E) Gottwald NK (1971).
7. A) Milgrom J. (1971). B) Gottwald NK (1971).
8. A) Marks JH (1971). B) Robinson TH (1929). C) Eiselen FC (1929). D) Gottwald NK
(1971).
9. Sumber2 yang digunakan untuk mengonstruksi Tabel 2 adalah: A) Duncan GB (1971). B)
Hyatt JP (1971). C) Mark HJ (1971). D) Robinson TH (1929). E) Eiselen FC (1929). F)
Leslie EA (1929a).
10. A) Reumann J. (1971). B) Sarna NM (1998).
11. A) Reumann J. (1971). B) Sarna NM (1998).
12. Reumann J. (1971).
13. Stegemann H (1998).

Dikutip dari buku: "Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks, 2003.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PENGGABUNGAN SUMBER-SUMBER NASKAH TAURAT ISRAEL

Sebagaimana diketahui, bahwa Taurat Israel yang sekarang merupakan kumpulan


kitab hasil kompilasi tumpang-tindih dari berbagai sumber penutur yang berbeda-
beda yang ketika dibukukannya dilakukan proses seleksi, penyuntingan, dan
penambahan berbagai catatan editorial dari para penyusunnya. Dengan demikian,
banyaknya narasi/cerita yang serupa dalam Taurat Israel menunjukkan kebinekaan
dari sumber-sumber penuturnya. Selain kisah "penciptaan langit dan bumi", contoh
yang paling sederhana dan mudah diidentifikasi adanya kebinekaan sumber-sumber
penutur Taurat tersebut dapat dilihat dalam Kitab Kejadian ketika bertutur tentang
"daftar keturunan Esau" yang berasal dari dua sumber penutur yang berbeda
kemudian disatukan narasinya oleh penyusun Taurat Israel agar seolah-olah berasal
dari sumber penutur yang sama, yaitu sebagai berikut:

Kitab Kejadian:

Sumber pertama:

36:1. Inilah keturunan Esau, yaitu Edom.


36:2 Esau mengambil perempuan-perempuan Kanaan menjadi isterinya, yakni Ada,
anak Elon orang Het, dan Oholibama, anak Ana anak Zibeon orang Hewi,
36:3 dan Basmat, anak Ismael, adik Nebayot.
36:4 Ada melahirkan Elifas bagi Esau, dan Basmat melahirkan Rehuel,
36:5 dan Oholibama melahirkan Yeush, Yaelam dan Korah. Itulah anak-anak Esau,
yang lahir baginya di tanah Kanaan.
36:6 Esau membawa isteri-isterinya, anak-anaknya lelaki dan perempuan dan semua
orang yang ada di rumahnya, ternaknya, segala hewannya dan segala harta
bendanya yang telah diperolehnya di tanah Kanaan, lalu pergilah ia ke negeri lain dan
ia meninggalkan Yakub, adiknya itu.
36:7 Sebab harta milik mereka terlalu banyak, sehingga mereka tidak dapat tinggal
bersama-sama, dan negeri penumpangan mereka tidak dapat memuat mereka
karena banyaknya ternak mereka itu.
36:8 Maka menetaplah Esau di pegunungan Seir; Esau itulah Edom.

Sumber kedua:

36:9. Inilah keturunan Esau, bapa orang Edom, di pegunungan Seir.


36:10 Nama anak-anaknya ialah: Elifas, anak Ada isteri Esau; Rehuel, anak Basmat
isteri Esau.
36:11 Anak-anak Elifas ialah Teman, Omar, Zefo, Gaetam dan Kenas.
36:12 Timna adalah gundik Elifas anak Esau; ia melahirkan Amalek bagi Elifas.
Itulah cucu-cucu Ada isteri Esau.
36:13 Inilah anak-anak Rehuel: Nahat, Zerah, Syama dan Miza. Itulah cucu-cucu
Basmat isteri Esau.
36:14 Inilah anak-anak Oholibama, isteri Esau itu, anak Ana anak Zibeon; ia
melahirkan bagi Esau: Yeush, Yaelam dan Korah.
36:15 Inilah kepala-kepala kaum bani Esau: keturunan Elifas anak sulung Esau, ialah
kepala kaum Teman, kepala kaum Omar, kepala kaum Zefo, kepala kaum Kenas,
36:16 kepala kaum Korah, kepala kaum Gaetam dan kepala kaum Amalek; itulah
kepala-kepala kaum Elifas di tanah Edom; itulah keturunan Ada.
36:17 Inilah keturunan Rehuel anak Esau: kepala kaum Nahat, kepala kaum Zerah,
kepala kaum Syama dan kepala kaum Miza; itulah kepala-kepala kaum Rehuel di
tanah Edom; itulah keturunan Basmat isteri Esau.
36:18 Inilah keturunan Oholibama isteri Esau: kepala kaum Yeush, kepala kaum
Yaelam, kepala kaum Korah; itulah kepala-kepala kaum Oholibama, isteri Esau, anak
Ana.
36:19 Itulah bani Esau, yakni Edom, dan itulah kepala-kepala kaum mereka.

Kedua sumber Taurat tersebut bertutur tentang cerita yang sama yaitu tentang
"daftar keturunan Esau", hanya saja sumber kedua lebih terperinci narasinya dari
pada sumber pertama. Secara tegas masing-masing sumber penutur menyatakan:
"Inilah keturunan Esau..." (lihat Kejadian 36:1,9). Tidak ada kontradiksi diantara
kedua sumber tersebut, akan tetapi keserupaan narasinya menunjukkan adanya
proses seleksi dan penyuntingan oleh penyusun Taurat Israel terhadap dua sumber
penutur tersebut. Kita tidak tahu persis naskah-naskah asalnya seperti apa sebelum
dilakukan "penyatuan" oleh penyusun Taurat Israel. Hanya penyusun Tauratlah yang
tahu teks asalnya seperti apa. Hal ini menjadi salah satu tanda lainnya bahwa Taurat
Israel yang sekarang bukanlah kitab-kitab yang ditulis oleh Musa apalagi yang resmi
dibawa oleh Musa.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PROPAGANDA KRISTEN: ALKITAB ADALAH
FIRMAN TUHAN

Para pemuka agama Kristen dari zaman dahulu hingga sekarang senantiasa
menggemakan propaganda yang menyatakan bahwa Alkitab adalah firman
Tuhan.

Berkenaan dengan propaganda yang terus-menerus ini, beberapa catatan di


bawah ini dengan jelas membantah keabsahan Alkitab sebagai kumpulan firman
Tuhan sepenuhnya:

1. Firman Tuhan Alkitab pada awalnya (sebelum dilakukan kanonisasi)


merupakan kitab-kitab yang terpisah dan bercerai-berai satu dengan yang
lainnya dan ditulis oleh orang-orang yang berbeda-beda, zaman demi zaman,
yang sebagian besar tidak jelas identitasnya, dan dalam bahasa tertentu yang
sudah tidak diketahui lagi naskah bahasa asalnya (bahasa penulisnya).

2. Firman Tuhan Alkitab (Bible) dibuat dalam ratusan bahasa yang berbeda-
beda, dengan proses revisi secara terus-menerus, misalnya firman Tuhan
Alkitab Indonesia, firman Tuhan Alkitab Filipina, firman Tuhan Alkitab Jerman,
firman Tuhan Alkitab Amerika, dan lain-lain.

3. Firman Tuhan Alkitab terdiri dari sekurang-kurangnya 66 kitab/surat dengan


Paulus Tarsus sebagai pembuat firman Tuhan terbanyak yaitu 13 surat, disusul
Yohanes 3 surat, dan Petrus 2 surat.

4. Firman Tuhan Alkitab dibuat oleh sebuah tim tertentu dari lembaga tertentu
(misal: LAI), dan baru dinyatakan sah sebagai firman Tuhan setelah
ditandatangani oleh ketua lembaga tersebut.

5. Firman Tuhan Alkitab terdiri dari sekurang-kurangnya 200 kontradiksi antar


ayat di dalamnya, yang meliputi kontradiksi antar sumber pembentuk sebuah
kitab, antar kitab, antar penyusun kitab, antar pengarang kitab/surat, antar
riwayat, dan antar versi Alkitab di dunia.

6. Firman Tuhan Alkitab terdiri dari sekurang-kurangnya 50 distorsi ayat-ayat


Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru.

7. Firman Tuhan Alkitab yang dikenal dengan sebutan Perjanjian Lama, tidak
satupun penyusun kitabnya adalah orang yang namanya disandangkan pada
kitab tersebut. Misalnya kitab Yehezkiel, penyusunnya bukanlah Yehezkiel, tetapi
orang lain (sang penutur). Demilkian juga dengan kitab Yosua, Yesaya, Zakharia,
Habakuk, Maleakhi, dan seterusnya.

8. Firman Tuhan Alkitab yang dikenal dengan sebutan Perjanjian Baru, dibuat
berpuluh-puluh tahun kemudian setelah peristiwa penyaliban orang yang disebut-
sebut bernama Yesus, sementara Yesus sendiri tidak tahu-menahu soal
keberadaan Perjanjian Baru tersebut.

9. Firman Tuhan Alkitab merupakan perpaduan dari sumber-sumber, riwayat-


riwayat, dongeng-dongeng, dan tulisan-tulisan yang bermacam-macam, zaman
demi zaman, yang disusun secara tambal-sulam, tumpang-tindih, semrawut, dan
tidak enak dibaca.

10. Firman Tuhan Alkitab pada mulanya (sebelum dilakukan kanonisasi) terdiri
dari dua rumpun bahasa yang berbeda, yaitu Perjanjian Lama berbahasa Ibrani,
yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani sebagai Septuaginta,
dan dari Septuaginta ini kemudian dibuat firman Tuhan dalam bahasa Yunani
yang disebut Perjanjian Baru.

11. Firman Tuhan Alkitab disebarkan dan diterjemahkan ke dalam berbagai


bahasa apa saja melalui cara-cara penindasan, penjajahan, imperialisme,
kolonialisme, diskriminasi-ras, apartheidisme, terrorisme, intimidasi,
perbudakan, pemaksaan, hingga penyuapan yang dilakukan secara terorganisir
dengan menyertakan para pemuka agama Kristen untuk memuluskan tujuan
yang ingin dicapai.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KRITIK BIBEL OLEH BARUCH SPINOZA (1632-1677
M): PENUTUR TAURAT ISRAEL

Baruch Spinoza (1632-1677 M): filosof dan teolog Yahudi rasionalis. Filosof terpenting
dalam peradaban barat modern. Tokoh kritik kitab suci. Filosof dan teolog Yahudi terbesar
yang pernah melakukan analisa kritis terhadap teks-teks kitab-kitab Perjanjian Lama dan
sebagian Perjanjian Baru. Hidup di Belanda. Lahir dari ibu-bapak Yahudi Spanyol-Portugis
(Andalusia).

Di bawah ini adalah sebagian kritiknya terhadap Perjanjian Lama, khususnya mengenai kritik
terhadap kitab-kitab yang diduga sebagai kitab suci Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat,
Bilangan, Ulangan), yang dikutip dari buku Kritik Bibel karya Baruch Spinoza, Cetakan I,
September 2004.

Ibnu Ezra saat menjelaskan Kitab Ulangan:

"Di seberang sungai Yordan... kalau saja kamu mengetahui rahasia dua belas... hukum
Taurat dituliskan oleh Musa... waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu... Di atas gunung
Tuhan, akan disediakan... ranjangnya adalah ranjang dari besi, saat itu kamu akan
mengetahui kebenaran."

Dengan kata-kata yang sedikit di atas dia menjelaskan sekaligus membuktikan bahwa Musa
bukanlah penulis kitab yang lima (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan) yang
diduga sebagai kitab suci Taurat, sebaliknya penulisnya adalah orang lain yang hidup jauh
setelahnya, sedangkan Nabi Musa sendiri telah menulis kitab lain yang betul-betul berbeda.
Untuk membuktikan pernyataannya itu dia menyebutkan:

1. Musa tidak pernah menulis mukadimah kitab Ulangan karena tidak pernah menyeberangi
sungai Yordan (baca Ulangan 1:1; 31:1-2).

2. Seluruh kitab Nabi Musa as. yang asli dipahatkan dengan jelas di tepi mezbah (altar)
(Ulangan 27:2-8; Yosua 8:32) yang terdiri dari dua belas batu sesuai dengan jumlah imam.
Hal ini berarti bahwa kitab Nabi Musa yang asli jauh lebih kecil daripada lima kitab yang
beredar saat ini. Inilah barangkali yang dimaksudkan oleh Ibnu Ezra dalam kata-katanya,
"kalau saja kamu mengetahui rahasia dua belas" kecuali dia memaksudkan dua belas
kutukan yang tersebut dalam fasal sebelumnya dalam kitab Ulangan. Ibu Ezra berangkali
menyangka bahwa pada awalnya semua kutukan itu tidak dimasukkan ke dalam kitab
Hukum. Baru setelah Musa membukukan kitab Hukum, dia memerintahkan orang-orang
Lewi untuk membacanya demi memaksa rakyat agar bersumpah untuk menerapkan hukum.
Dua belas yang dimaksud oleh Ibnu Ezra itu bisa jadi juga fasal terakhir dari kitab Ulangan
yang membahas kematian Musa. Fasal ini terdiri dari dua belas ayat. Namun tidak ada
manfaatnya kita terlalu mencurahkan perhatian kepada dugaan-dugaan ini begitu juga
dugaan-dugaan yang diciptakan oleh orang lain.

3. Seperti kita tahu, Ibnu Ezra juga menyebutkan bahwa dalam kitab Ulangan ada ayat yang
mengatakan, "hukum Taurat dituliskan oleh Musa" (Ulangan 12:9-10). Mustahil kiranya,
kalimat ini ditulis oleh Musa as sendiri. Kata-kata ini pasti ditulis oleh orang lain yang
menceritakan sabda-sabda dan pekerjaan-pekerjaan Musa.

4. Ibnu Ezra menyebutkan ayat dari kitab Kejadian (12:1) yang menceritakan perjalanan
Nabi Ibrahim as. di negeri Kanaan lalu menyebutkan komentar penutur yang berbunyi,
"waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu..." (Kejadian 12:6). Komentar ini menunjukkan
dengan jelas bahwa kondisi ketika kitab itu ditulis sudah berubah, yakni orang Kanaan
sudah tidak berada di negeri itu lagi. Kata-kata ini pasti ditulis setelah kematian Musa dan
setelah orang-orang Kanaan diusir dan tidak menduduki daerah-daerah itu lagi. Maksud ini
disyaratkan oleh Ibnu Ezra dengan mengatakan, "waktu itu orang Kanaan diam di negeri
itu..." Tapi bisa jadi sang penutur memaksudkan bahwa Kanaan cucu Nuh menguasai negeri
ini, setelah sebelumnya dikuasai oleh orang lain. Jika tidak, maka di sana ada rahasia yang
tidak diungkapkan oleh orang yang mengetahuinya. Maksudnya, jika Kanaan cucu Nuh
menguasai belahan bumi itu, dan sang penutur ingin menjelaskan keadaannya tidak seperti
itu ketika dikuasai oleh bangsa lain. Adapun, jika ternyata Kanaan adalah orang yang
pertama-tama bertani di daerah-daerah itu (seperti disebutkan dalam fasal 10 dari kitab
Kejadian) maka maksud penutur adalah bahwa keadaannya sudah tidak begitu lagi saat
menulis. Dengan demikian penulis kitab itu bukanlah Musa. Pada masanya orang-orang
Kanaan masih menduduki tanah itu. Inilah rahasia yang disembunyikan oleh Ibnu Ezra.

5. Dalam kitab Kejadian (22:14) disebutkan bahwa gunung Moria dinamai dengan gunung
TUHAN. Padalah nama itu baru dipakai setelah pembangunan kuil dimulai, yaitu jauh
setelah jaman Musa. Bahkan Musa tidak pernah menunjukkan tempat yang dipilih oleh
TUHAN, dia hanya meramalkan bahwa TUHAN akan memilih suatu tempat yang memakai
nama TUHAN.

6. Terakhir, dia menyebutkan bahwa dalam kitab Ulangan ada kata-kata yang ditambahkan
oleh penulisnya ke dalam kisah Og raja Basan. "Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup
dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi;
bukankah itu masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilan hasta penjangnya dan empat
hasta lebarnya, menurut hasta biasa." (Ulangan 3:11). Tambahan ini menunjukkan bahwa
penulisnya hidup jauh setelah Nabi Musa as. wafat. Gayanya dalam bercerita adalah gaya
seorang penulis yang menceritakan kisah-kisah kuno sekali. Untuk meyakinkan kebenaran
kisahnya itu dia menyebutkan peninggalan-peninggalan yang masih ada hingga saat kisah
itu diceritakan. Di samping itu, tidak diragukan lagi bahwa ranjang dari besi itu ditemukan
pada masa Nabi Daud as. yang menguasai kota Raba itu (II Samuel 12 : 30). Selanjutnya,
tambahan ini juga bukan satu-satunya. Tidak lama kemudian, sang penutur menambahkan
ke dalam kata-kata Musa penjelasan berikut ini: "Yair, anak Manasye, mengambil seluruh
wilayah Argob sampai daerah orang Gesur dan orang Maakha, dan menamai daerah itu,
menurut namanya sendiri, sebagaimana juga menamainya dengan Basan, sampai
sekarang di sana masih ada beberapa desa yang bernama Yair." Penulis katakan, si
penutur kitab suci menambahkan kata-kata ini untuk menjelaskan kata-kata Musa yang
tersebut sebelumnya. Yaitu, "Dan yang masih tinggal dari Gilead beserta seluruh Basan,
kerajaan Og, yakni seluruh wilayah Argob, aku berikan kepada suku Manasye yang
setengah itu. Seluruh Basan ini disebut negeri orang Refaim." Tidak diragukan lagi bahwa
orang-orang Ibrani yang sejaman dengan penulis kitab ini mengetahui negeri Yair yang
berafiliasi ke kabilah Yehuda. Tetapi mereka tidak tahu bahwa negeri itu pernah dikuasai
oleh Argob dan bahwasanya dia adalah tanah Refaim. Oleh karena itu penulis terpaksa
menjelaskan negeri yang dulu dinamai dengan nama itu. Di waktu yang sama dia juga harus
menjelaskan mengapa pada waktu itu oleh penduduknya dinamai Yair padahal mereka
berafiliasi ke kabilah Yehuda bukan Manasye (lihat I Tawarikh 2 : 21- 22).

Demikianlah, kita telah menjelaskan pendapat Ibnu Ezra, juga ayat-ayat dari lima kitab yang
dia sebutkan untuk menguatkan pendapatnya ini. Tetapi rupanya dia lupa menyebutkan hal
yang lebih penting. Masih ada beberapa catatan lain yang lebih penting yang bisa diberikan
kepada lima kitab itu. Misalnya :

Kitab suci tidak hanya menceritakan Musa dengan kata ganti orang ketiga, tetapi lebih dari
itu dia memberikan banyak kesaksian mengenai dirinya, seperti : "TUHAN berbicara
kepada Musa dengan berhadapan muka" (Keluaran 33 : 11), "Adapun Musa ialah
seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi"
(Bilangan 12:3), "Maka gusarlah Musa kepada para pemimpin tentara itu" (Bilangan
31:14), "lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan
firman TUHAN" (Ulangan 34:5). Lain halnya dengan gaya penuturan di kitab Ulangan yang
memuat hukum yang diterangkan oleh Musa kepada rakyat yang sebelumnya dia tulis
sendiri. Musa menggunakan kata ganti orang pertama ketika menceritakan hal-hal yang dia
lakukan. Misalnya dia mengatakan, "...seperti yang difirmankan TUHAN kepadaku."
(Ulangan 2:1). "...aku mohon kasih karunia daripada TUHAN..." (Ulangan 3:23). Kecuali
bagian akhir dari kitab ini setelah menyampaikan kata-kata Musa, menceritakan bagaimana
dia menyampaikan hukum syariat yang telah dia jelaskan secara tertulis kepada rakyat
kemudian memberi peringatan terkahir dan tidak lama kemudian mati, sang penulis kitab ini
masih belum berhenti. Semua itu, yakni cara berbicara, kesaksian-kesaksian dan seluruh
kumpulan kisah itu mengundang keyakinan bahwa Musa tidak pernah menulis kitab-kitab ini.
Yang menulisnya adalah orang lain.

Harus kita sebutkan juga bahwa penuturan ini tidak hanya menceritakan kematian Musa,
penguburannya dan berkabung selama tiga puluh hari saja tetapi juga menuturkan
keunggulan Nabi Musa as. jika dibandingkan dengan nabi-nabi Yahudi lain yang datang
setelahnya. "Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi
nabi yang bangkit di antara orang Israel..." (Ulangan 34:10). Tentu saja kesaksian ini tidak
mungkin diberikan oleh Nabi Musa as. sendiri atau bahkan oleh orang yang datang langsung
setelahnya. Kesaksian seperti ini selayaknya datang dari orang yang hidup berabad-abad
hidup setelah beliau dan telah membaca kisah nabi-nabi Bani Israel yang diungguli oleh Nabi
Musa itu. Bahkan penutur kisah itu menggunakan ungkapan yang sangat jelas, yaitu :
"...tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel" (Ulangan 34:10). Sedang
mengenai kuburannya, "...dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini"
(Ulangan 34:6).

Nama sebagian tempat yang tersebut dalam kitab Taurat belum dipakai pada masa Nabi
Musa as. Tetapi baru digunakan jauh setelah itu. Misalnya kisah Nabi Ibrahim as. yang
mengejar musuh-musuhnya hingga hingga kota Dan (Kejadian 14:14). Nama ini baru dipakai
jauh setelah kematian Yosua bin Nun, pembantu dan khalifah Nabi Musa as. sedang nama
aslinya adalah Lais (Hakim-hakim 18:29).

Kisah yang dituturkan dalam Taurat terkadang terus berlanjut hingga setelah kematian Nabi
Musa as. Misalnya dalam kitab Keluaran disebutkan bahwa orang Israel makan manna
empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka
makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan (Keluaran 16:35). Padahal masa ini
adalah masa yang dituturkan oleh kitab Yosua (Yosua 5:12).

Kitab Kejadian juga menuturkan, "Inilah raja-raja yang memerintah di tanah Edom,
sebelum ada seorang raja memerintah atas orang Israel." (Kejadian 36:31). Tidak
diragukan lagi bahwa penutur kisah ini berbicara tentang raja-raja yang memerintah orang-
orang Edom sebelum ditaklukkan oleh Nabi Daud as. (II Samuel 8:14).

Dari semua catatan ini terlihat jelas, sejelas siang, bahwa Musa tidak pernah menulis lima
kitab itu. Sebaliknya, kitab-kitab itu ditulis oleh orang yang hidup berabad-abad setelahnya.
Namun demikian, jika mau, silakan cari dengan lebih teliti kitab-kitab yang ditulis oleh Musa
sendiri dalam lima kitab itu. Pertama-tama, dalam Kitab Keluaran (17:14) diceritakan
dengan pasti bahwa Musa menulis sesuatu tentang perang melawan Amalek atas perintah
Allah, tetapi tidak disebutkan kitab apa yang ia tulis itu. Namun, dalam kitab Bilangan
(12:14) disebutkan adanya suatu kitab yang bernama Peperangan Tuhan yang sudah
barang tentu memuat perang melawan Amalek dan seluruh proses pembuatan kemah yang
menurut kesaksian penulis lima kitab di dalam kitab Bilangan (33:2) bahwa Musa telah
menyampaikannya secara tertulis.

Selain itu, dalam Kitab Keluaran (24:7) juga disebutkan adanya kitab lain yang bernama
Kitab Perjanjian yang dibaca oleh Musa dihadapan orang Israel saat mengikat janji
dengan Allah. Kitab atau piagam ini tentunya singkat. Hanya berisi hukum-hukum Allah dan
pesan-pesannya yang tersebut dalam Kitab Keluaran fasal 20 ayat 22 sampai dengan fasal
24. hal ini tidak bisa dipungkiri oleh orang yang membaca fasal tersebut dengan teliti dan
tanpa memihak. Di dalamnya disebutkan bahwa setelah mengetahui pendapat kaumnya
mengenai perjanjian yang mereka ikuti dengan Allah itu, Musa langsung menulis firman-
firman dan pesan-pesannya. Dan setelah dilakukan ritual peribadatan pagi hari berikutnya,
dia membacakan syarat-syarat perjanjian itu di depan umum. Setelah dibacakan, kaumnya
pun bergabung ke dalam perjanjian itu dengan suka rela karena telah memahami syarat-
syaratnya. Melihat sempitnya waktu yang dipakai untuk menulis perjanjian yang disepakati
itu, juga tabiat perjanjian itu sendiri, dapat dipastikan bahwa isi kitab itu tidak lebih dari pada
kata-kata yang baru saja diucapkan.

Terakhir telah tetap juga bahwa Musa pernah menjelaskan semua hukum yang dibuat pada
tahun empat puluh (Ulangan 1:3) setelah keluar dari Mesir (Ulangan 29:14) dan akhirnya
menulis sebuah kitab yang memuat hukum-hukum baru yang menjelaskan perjanjian baru itu
(Ulangan 31:9). Kitab ini dinamakan dengan kitab Taurat Allah (hukum TUHAN). Setelah
selang waktu yang cukup panjang Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu berarti ini
adalah perjanjian ketiga kemudian menuliskan semuanya itu dalam Taurat Allah ini (lihat
Yosua 24:25-26). Selanjutnya, karena tidak ada suatu kitab yang memuat perjanjian Musa
dan perjanjian Yosua sekaligus, kita harus mengakui bahwa kitab itu telah hilang. Jika tidak,
marilah kita mengigau seperti Yonatan, si penafsir dari Kaldea yang menakwilkan ayat-ayat
kitab suci menurut hawa nafsunya itu. Saat menemui kesulitan, penerjemah ini lebih memilih
untuk mengubah isi kitab suci daripada mengakui kebodohannya. Suatu ketika dia pernah
menerjemahkan ayat dari Kitab Yosua (Yosua 24:26) yang berarti : "Yosua menuliskan
perkataan ini dalam kitab Taurat Allah." dengan, "Yosua menuliskan perkataan ini dan
menyimpannya bersamaan dengan kitab Taurat Allah." Apa yang bisa kita perbuat
terhadap orang-orang yang tidak melihat kecuali yang sesuai dengan hawa nafsu saja?
Kami bertanya-tanya, "Bukankah hal ini termasuk pengingkaran terhadap kitab itu sendiri
dan sekaligus mengarang kitab baru?" Terlepas dari itu semua, kita bisa menyimpulkan
bahwa kitab Taurat Allah yang ditulis oleh Musa itu tidak termasuk dalam lima kitab, tetapi
sebuah kitab yang berbeda sama sekali. Oleh penulis lima kitab disisipkan ke dalamnya
pada tempat yang menurutnya tepat. Hal itu tampak jelas dari keterangan terdahulu dan
yang tersebut kemudian. Kami ingin mengatakan pada waktu ayat dari kitab Ulangan yang
tersebut di atas memberitahukan kepada kita bahwa Musa menulis kitab Taurat, si penulis
menambahkan bahwa Musa memberikannya kepada imam-imam lalu meminta mereka
untuk membacanya di depan umum pada waktu-waktu tertentu. Ini berarti bahwa kitab
Taurat Allah itu jauh lebih kecil daripada lima kitab. Bisa habis dibaca pada satu pertemuan
umum dan bisa dipahami oleh semua orang.

Setelah itu semua, kita tidak lupa untuk mengatakan bahwa secara agama Musa hanya
memerintahkan untuk menyimpan satu kitab saja, yaitu kitab Perjanjian Kedua dan
nyanyian yang dia tulis setelah itu untuk mengajari seluruh anggota umat (Ulangan 31:19).
Adapun Perjanjian Pertama, para hadirin sajalah yang harus mematuhinya. Berbeda dengan
Perjanjian Kedua yang harus dipatuhi oleh generasi yang datang kemudian (Ulangan 29:14-
15). Oleh karena itu, dia memerintahkan untuk menjaganya. Demikian juga dengan
nyanyian yang dikhususkan untuk generasi-generasi mendatang. Selanjutnya, karena tidak
ada bukti kuat bahwa Musa pernah menulis selain kitab-kitab ini, juga tidak pernah
memerintahkan untuk menyimpan sesuatu untuk generasi mendatang kecuali Taurat kecil
dan nyanyian ini, dan sementara itu, dalam kitab yang lima ada banyak teks yang tidak
mungkin ditulis oleh Musa, maka tidak akan ada orang yang bisa menyatakan dengan pasti,
bahwa Musa adalah penulis kitab yang lima itu. Sebaliknya, akal akan membuktikan
kesalahannya.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KRITIK BIBEL OLEH BARUCH SPINOZA (1632-1677
M): PENUTUR YEREMIA

Baruch Spinoza (1632-1677 M): filosof dan teolog Yahudi rasionalis. Filosof terpenting
dalam peradaban barat modern. Tokoh kritik kitab suci. Filosof dan teolog Yahudi terbesar
yang pernah melakukan analisa kritis terhadap teks-teks kitab-kitab Perjanjian Lama dan
sebagian Perjanjian Baru. Hidup di Belanda. Lahir dari ibu-bapak Yahudi Spanyol-Portugis
(Andalusia).

Di bawah ini adalah sebagian kritiknya terhadap Perjanjian Lama, khususnya mengenai kritik
terhadap kitab yang diduga ditulis oleh dan berisi sabda-sabda Nabi Yeremia, yang dikutip
dari buku Kritik Bibel karya Baruch Spinoza, Cetakan I, September 2004.

Kitab Yeremia, yang disusun bak sebuah novel ini merupakan penggalan-penggalan yang
diambil dari buku sejarah yang bermacam-macam. Selain itu juga, ia merupakan perpaduan
yang tidak teratur dan tidak memperhatikan urutan sejarah. Cerita yang ada di dalamnya
pun banyak yang diulang-ulang. Misalnya, kita mendapatkan fasal 21 menyinggung sebab
penangkapan Yeremia yang pertama kali (baca Yeremia 21:4-6). Saat itu, dia diminta
petunjuk oleh Zedekia lalu meramalkan bahwa kota Yerusalem akan hancur. Selanjutnya
penuturan berhenti sampai di sini. Fasal berikutnya, yaitu fasal 22 sudah berganti cerita.
Dalam fasal itu Yeremia menyampaikan pidato kepada raja Konya Yoyakhin yang
memerintah sebelum Zedekia (Konya bin Yoyakim adalah kependekan dari Yekhonya, nama
lain dari Yoyakhin). Ketika itu, Nabi Yeremia meramalkan bahwa dirinya akan ditawan
(Yeremia 22:3-7). Pada fasal 25, pembicaraan itu mundur lagi ke zaman yang lebih lama,
yaitu mengenai wahyu yang diturunkan pada tahun keempat dari masa pemerintahan
Yoyakim (Yeremia 25:1). Peristiwa-peristiwa yang dituturkan dalam fasal-fasal berikutnya
malah mundur lagi ke belakang, yaitu tentang wahyu yang dialami oleh Nabi Yeremia pada
tahun pertama dari masa pemerintahan raja ini (Yeremia 26:1). Demikianlah penumpukan
kisah-kisah itu terus berlangsung tanpa memperhatikan urutan waktu. Baru pada fasal 38
pembicaraan itu kembali lagi ke kisah yang dimulai pada fasal 21. Seolah enam belas fasal
yang terdapat di antara dua fasal itu (21 dan 38) sekadar lanturan saja. Konteks
pembicaraan yang dimulai pada fasal 38 berkaitan dengan ayat 8,9, dan 10 dari fasal 21.
Di tempat ini juga diselipkan kisah penangkapan Yeremia untuk yang terakhir kalinya dengan
cara yang jauh berbeda dengan kisah yang terdapat dalam fasal 37. Selain itu juga
menuturkan sebab penangkapan yang juga sangat berbeda (bandingkan Yeremia 37:11-15
dengan Yeremia 38:6).

Dengan demikian, terlihat jelas kepada kita, bagian dari kitab Yeremia ini merupakan
kumpulan kisah yang diambil dari berbagai macam sumber. Tidak ada tafsiran lain atas
kekacauan ini selain itu. Sedangkan ayat-ayat lain yang terdapat dalam fasal-fasal di mana
Yeremia menyampaikannya dengan menggunakan kata ganti orang pertama (misal: fasal 1,
2, dan 3), telah dinukil dari kitab Barukh yang didiktekan sendiri oleh Yeremia. Kitab ini
(sebagaimana terlihat jelas dalam Yeremia 36:1) hanya memuat wahyu yang terjadi pada
diri nabi ini sejak zaman Yosia hingga tahun keempat dari masa pemerintahan Yoyakim,
yaitu masa kitab Yeremia memulai perannya. Selain kisah-kisah itu, ayat-ayat yang tersebut
dalam fasal 45 ayat 2 hingga fasal 51 ayat 59 juga diambil dari kitab Barukh.

Catatan:

Dalam kitab Yeremia disebutkan demikian:

Dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah
firman ini dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: "Ambillah kitab gulungan dan tulislah di
dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda
dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia,
sampai waktu ini. (Yeremia 36:1-2)

Dimanakah keberadaan kitab yang ditulis oleh Nabi Yeremia itu? Perhatikan juga, kata ganti
yang dipakai dalam ayat-ayat di atas adalah kata ganti orang ketiga, yang menunjukkan
bahwa ayat-ayat tersebut berasal dari sumber lain. Bandingkan dengan ayat-ayat ini:

Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: (Yeremia 1:4)


TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: ... (Yeremia 3:6)

Perhatikan kedua ayat yang terakhir ini, kata ganti yang dipakai adalah kata ganti orang
pertama, yang kemungkinan merupakan kata-kata yang ditulis oleh Nabi Yeremia sendiri
dalam kitab yang hilang sebagaimana tersebut dalam Yeremia 36:1-2 di atas. Kemudian
oleh sang penutur, kedua sumber ini digabung menjadi satu dalam sebuah kitab dimana
Yeremia disandangkan sebagai namanya, yaitu kitab Yeremia.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KRITIK BIBEL OLEH BARUCH SPINOZA (1632-1677 M): PENUTUR YEHEZKIEL

Baruch Spinoza (1632-1677 M): filosof dan teolog Yahudi rasionalis. Filosof terpenting
dalam peradaban barat modern. Tokoh kritik kitab suci. Filosof dan teolog Yahudi terbesar
yang pernah melakukan analisa kritis terhadap teks-teks kitab-kitab Perjanjian Lama dan
sebagian Perjanjian Baru. Hidup di Belanda. Lahir dari ibu-bapak Yahudi Spanyol-Portugis
(Andalusia).

Di bawah ini adalah sebagian kritiknya terhadap Perjanjian Lama, khususnya mengenai kritik
terhadap kitab yang diduga ditulis oleh dan berisi sabda-sabda Nabi Yehezkiel, yang dikutip
dari buku Kritik Bibel karya Baruch Spinoza, Cetakan I, September 2004.

Dari ayat-ayat pertama kitab Yehezkiel, tampak jelas bahwa kitab ini merupakan
potongan-potongan. Siapa dari kita yang tidak mengetahui bahwa konteks permulaan kitab
ini menyebutkan hal-hal di masa lalu kemudian mengikatnya dengan yang akan datang?
Bukan hanya konteks, tetapi ayat-ayat itu sendiri menyiratkan adanya bagian yang hilang.
Misalnya, umur nabi yang sudah mencapai tiga puluh tahun pada awal kitab itu menunjukkan
bahwa kisah ini tidak bercerita dari awal kenabian, tetapi terusannya. Dan ternyata sang
penulis merasakan hal itu juga, dalam kata-katanya yang tersebut dalam fasal 1 ayat 3:
"datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di
tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia." Seolah dia ingin
mengatakan, "Kata-kata Yehezkiel yang disebutkan hingga saat itu berhubungan dengan
wahyu lain. Berhubungan dengan wahyu yang terjadi pada dirinya sebelum mencapai umur
tiga puluh tahun."

Disamping itu, dalam sejarah Yahudi Kuno, buku 10, fasal 7, Yusuf, penulisnya menuturkan
bahwa berdasarkan nubuat Yehezkiel, Zedekia tidak akan pernah melihat Babel. Tetapi, kita
tidak pernah membaca hal semacam ini dalam kitab yang ada di depan kita. Sebaliknya,
dalam fasal 17, kita malah mendapatkan Zedekia dihalau sebagai tawanan ke Babel
(Yehezkiel 17:12).

Catatan:

Kitab Yehezkiel, dalam permulaan ayat-ayatnya menyebutkan demikian:


1:1. Pada tahun ketiga puluh, dalam bulan yang keempat, pada tanggal lima bulan itu,
ketika aku bersama-sama dengan para buangan berada di tepi sungai Kebar, terbukalah
langit dan aku melihat penglihatan-penglihatan tentang Allah.
1:2 Pada tanggal lima bulan itu, yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang,
1:3 datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim
di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia.
1:4. Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal
awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di
dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat.

Dari keempat ayat di atas, terlihat jelas, sejelas siang, pemakaian kata ganti orang ketiga
dalam ayat ke-3 menunjukkan bahwa ayat ke-2 dan ke-3 berasal dari sumber lain yang
isinya mirip dengan ayat ke-1 dari sumber yang berbeda, atau bisa juga ayat ke-2 dan ke-3
merupakan tambahan atau penjelasan yang disisipkan oleh sang penutur yang ingin
menjelaskan keadaan Nabi Yehezkiel pada waktu itu. Bagaimanapun, konteks dalam
permulaan kitab Yehezkiel ini menyiratkan kepada kita bahwa kitab ini ditulis oleh orang lain,
sang penutur, yang hidup jauh setelah zaman Yehezkiel. Silahkan bandingkan dengan ayat
ke-1 dan ke-4 yang menggunakan kata ganti orang pertama.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KRITIK BIBEL OLEH BARUCH SPINOZA (1632-1677
M): PENUTUR SURAT-SURAT RASUL

Baruch Spinoza (1632-1677 M): filosof dan teolog Yahudi rasionalis. Filosof terpenting
dalam peradaban barat modern. Tokoh kritik kitab suci. Filosof dan teolog Yahudi terbesar
yang pernah melakukan analisa kritis terhadap teks-teks kitab-kitab Perjanjian Lama dan
sebagian Perjanjian Baru. Hidup di Belanda. Lahir dari ibu-bapak Yahudi Spanyol-Portugis
(Andalusia).

Berikut ini adalah kritiknya terhadap Perjanjian Baru, khususnya mengenai kritik terhadap
Surat-surat yang menyebut para penulisnya sebagai Rasul, yang dikutip dari buku Kritik
Bibel karya Baruch Spinoza, Cetakan I, September 2004.

Seseorang tidak bisa membaca Perjanjian Baru tanpa meyakini terlebih dahulu bahwa para
rasul (apostle) itu juga para nabi. Tetapi perlu diketahui para nabi sendiri tidak selamanya
berbicara berdasarkan wahyu. Bahkan, jarang sekali mereka berbicara dengan cara seperti
itu. Dengan demikian kita bisa bertanya, apakah para rasul itu menulis surat-surat mereka
dalam kapasitas sebagai nabi dan berdasarkan wahyu atau mandat khusus, seperti halnya
Musa, Yeremnya dan lain-lain, atau sebagai manusia biasa dan seorang guru. Apalagi,
Paulus dalam surat pertama kepada penduduk Korintus (14:6) membedakan dua jenis
pekabaran. Jenis pertama bergantung pada wahyu sedang jenis kedua bergantung kepada
pengetahuan biasa. Dengan demikian kita bisa bertanya lagi apakah dalam surat-surat itu,
para rasul bersabda layaknya seorang nabi atau mengajar layaknya seorang ahli fikih.
Sekarang, jika kita meneliti cara penuturan surat-surat itu, kita akan mendapatkannya jauh
berbeda dengan cara nabi dalam menuturkan sesuatu. Para nabi selalu menekankan bahwa
diri mereka berbicara berdasarkan mandat dari Tuhan, seperti : Inilah firman Tuhan,
Tuhan para tentara berfirman, dengan perintah Tuhan... dan seterusnya. Selanjutnya,
penekanan semacam ini tidak hanya terjadi dalam sabda-sabda yang mereka sampaikan di
depan umum tetapi juga dalam surat-surat yang mengandung wahyu. Misalnya Surat Eli
kepada Yoram (lihat kitab II Tawarikh 21:12) yang juga dibuka dengan kata-kata berikut ini :
"Sebab itu beginilah firman TUHAN...". Lain halnya dengan surat-surat para rasul. Di
dalamnya, kita tidak mendapatkan sesuatu yang semisal dengan itu. Bahkan, sebaliknya,
dalam surat pertama kepada Jemaat di Korintus (7:40), Paulus berbicara berdasarkan
pendapatnya sendiri. Lebih dari itu, dalam banyak ayat, kita mendapatkan cara berbicara
yang menyiratkan jiwa yang bimbang, seperti surat kepada Jemaat di Roma (3:38) yang
menyebutkan: "Karena kami mengira..." demikian juga dengan ungkapan : "Sebab aku
mengira..." yang tersebut dalam fasal 8 ayat 18. Selain itu, kita juga menemukan cara
bertutur yang sangat jauh dari cara bertutur seorang nabi, seperti : "Hal ini kukatakan
kepadamu sebagai pembolehan, bukan sebagai perintah." (lihat I Kor 7:6), juga ayat yang
mengatakan : "...Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku
memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat yang
diterimanya dari Allah." (I Kor 7:25) dan ayat-ayat lain yang serupa. Selanjutnya, perlu
diketahui bahwa ketika mengatakan bahwa dalam beberapa ayat lalu bahwa dirinya
memegang atau tidak memegang mandat dari Tuhan, tidak berarti bahwa dirinya benar-
benar mendapatkan wahyu atau mandat dari Tuhan. Sebaliknya wahyu atau mandat yang
dimaksudkan itu hanyalah ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Almasih kepada murid-
muridnya di atas gunung (Matius 5 dan seterusnya). Dari sisi lain, jika mengamati cara para
rasul dalam menyampaikan Dogma Injil, akan tampak oleh kita bahwa cara itu jauh berbeda
dengan cara penyampaian para nabi. Mereka selalu menggunakan penyimpulan
(argumentasi) dalam setiap kesempatan, sehingga tidak tampak sedang menyampaikan
nubuat tetapi sedang berdebat. Sementara itu, nubuat hanya berisi dogma-dogma dan
perintah-perintah saja karena Allah sendirilah yang berbicara, yakni Allah yang tidak
menyimpulkan, tetapi hanya memerintah berdasarkan kekuasaan mutlak, sesuai dengan
zat-Nya. Di samping itu, wewenang nabi memang tidak sejalan dengan penyimpulan. Oleh
karena itu barang siapa ingin membuktikan akidah-akidah yang mereka anut dengan
penyimpulan maka dia telah menundukkan akidah-akidah di bawah penilaian pribadi.
Sepertinya, inilah yang dilakukan oleh Paulus. Dia memang benar-benar menyimpulkan.
Misalnya dalam surat pertama kepada Jemaat di Korintus (10:15) dia mengatakan, "Aku
berbicara kepadamu sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa
yang aku katakan!" Terakhir, para nabi menyampaikan kepada kita hal-hal yang
diwahyukan, bukan hal-hal yang bisa diketahui dengan cahaya alami, yaitu penyimpulan.
Meskipun dalam Pentateukh, kita bisa menemukan hal-hal yang sepintas lalu disimpulkan,
jika kita amati lagi dengan lebih jeli akan tampak mustahil bisa dianggap sebagai argumen.
Misalnya, saat Musa mengatakan kepada nabi Israel dalam kitab Ulangan (31:27),
"...Sedangkan sekarang selagi hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah
menunjukkan kedegilanmu terhadap Tuhan, terlebih lagi nanti sesudah aku mati."
Ungkapan ini tidak boleh kita pahami bahwa Musa ingin meyakinkan Bani Israel dengan
penyimpulan bahwa setelah dirinya mati mereka pasti menjauhi penyembahan yang benar-
benar kepada Allah. Dalam kasus ini argumen itu memang nyata-nyata bathil. Dalilnya bisa
kita ambil dari Alkitab sendiri. Terbukti, orang Israel tetap meniti jalan lurus pada masa
Yousa dan setelah itu pada pemerintahan Samuel, Daud, Sulaiman... dan seterusnya.
Dengan demikian, ungkapan Musa ini adalah sebuah ungkapan penekanan etik yang dia
sampaikan sebagai seorang orator yang meramalkan kehancuran bangsa Israel di masa
depan dengan gaya yang mengandung spirit yang sama dengan spirit gambaran yang ada
dalam benaknya, mengenai masalah ini. Alasan yang menghalangi saya untuk menganggap
Musa sedang berbicara sebagai pribadi dengan tujuan agar ramalannya bisa diterima oleh
bangsa Israel secara lebih luas adalah ayat 21 dari fasal yang sama (Ulangan 31:21).
Dalam ayat itu disebutkan bahwa kekalahan masa depan ini telah diwahyukan kepadanya
dengan ungkapan yang berbeda. Selanjutnya, dengan cara ini pula kita harus memahami
semua argumen Musa dalam Pentateukh. Argumen-argumen itu bukanlah pembuktian
dengan akal, tetapi berbagai jenis gaya berbicara untuk mengungkapkan perintah Allah
secara lebih efektif. Kendati begitu, saya tidak mengingkari secara total kemampuan para
nabi dalam berargumen. Saya hanya menekankan bahwa semakin kuat argumen mereka,
pengetahun mereka akan lebih dekat kepada masalah-masalah wahyu daripada
pengetahuan alamiah. Apalagi kita semua mengakui bahwa para nabi memiliki pengetahuan
super natural (alamiah) mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dogma-dogma murni,
perintah-perintah dan hukum-hukum yang mereka serukan. Oleh karena itu, Musa sebagai
nabi terbesar tidak pernah melakukan penyimpulan dalam arti yang sebenarnya.

Lain halnya dengan para rasul. Saya kira Paulus tidak menulis penyimpulan-penyimpulan
panjang dan argumen-argumen yang ada di dalam Surat Kepada Jemaat di Roma
berdasarkan wahyu super natural. Demikianlah, cara dan metode para rasul dalam
berbicara dan berdiskusi sebagaimana terlihat dalam surat-surat mereka menunjukkan
dengan betul-betul terang bahwa tulisan-tulisan itu tidak berasal dari wahyu atau mandat
dari Tuhan, tapi sekedar penilaian-penilaian pribadi dan alamiah bagi penulisnya. Selain itu
juga hanya memuat pesan-pesan persaudaraan yang disertai dengan basa-basi dan
ungkapan manis yang betul-betul berbeda dengan metode seorang nabi dalam
mengungkapkan wewenangnya. Hal ini misalnya terlihat dalam permintaan maaf yang
disampaikan oleh Paulus (Surat Kepada Jemaat di Roma 15:15) : "...dengan agak berani
telah menulis kepadamu, wahai kawan-kawan." Selanjutnya, kita juga mendapatkan
kesimpulan yang sama disaat tidak menemukan sesuatupun yang menunjukkan bahwa para
rasul itu pernah mendapatkan perintah untuk menulis. Sebaliknya, yang mereka terima
hanya perintah untuk berdakwah di semua tempat yang mereka tuju dan mendukung
perkataan-perkataan mereka dengan mukjizat-mukjizat. Kehadiran mereka dibutuhkan,
demikian juga dengan mukjizat yang mereka lakukan itu untuk membimbing manusia kepada
agama dan mengukuhkan mereka di atas agama itu. Hal semacam ini terlihat jelas dalam
kata-kata Paulus sendiri dalam suratnya kepada jemaat di Roma (1:11) : "Sebab aku ingin
melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu."

Sampai disini barangkali ada yang menyangkal bahwa dengan cara yang sama, kita juga
bisa menyimpulkan bahwa pekabaran para rasul itu sendiri juga tidak mengandung sifat
kenabian. Misalnya, ketika mereka pergi berdakwah disana-sini, mereka tidak
melakukannya berdasarkan mandat khusus selayaknya para nabi. Dalam Perjanjian Lama,
misalnya kita membaca bahwa Yunus pergi ke Niniveh untuk melakukan pekabaran dan
dalam waktu yang sama juga membaca bahwa Yunus secara khusus diutus kepada mereka
itu serta diberi wahyu tentang apa yang harus dia kabarkan. Juga dikisahkan kepada kita
secara terperinci bahwa Musa pergi ke Mesir sebagai utusan Allah, juga dikisahkan dengan
cara yang sama apa saja yang harus dia sampaikan kepada bani Israel dan raja Firaun
serta mukjizat apa saja yang bisa meyakinkan mereka. Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel
juga mendapatkan perintah yang jelas untuk melakukan pekabaran kepada bani Israel.
Terkahir, para nabi tidak mengabarkan sesuatupun kecuali yang mereka terima dari Allah
seperti diterangkan dalam kitab suci. Berbeda dengan para rasul yag pergi ke sana ke mari
untuk melakukan pekabaran. Kita tidak pernah mendapatkan dalam Perjanjian Baru suatu
keterangan yang menjelaskan bahwa mereka pernah menerima sesuatu yang mirip dengan
yang diterima oleh para para nabi itu atau paling tidak, kita jarang menemukannya. Bahkan
terkadang kita mendapatkan yang sebaliknya. Ada beberapa ayat yang menyebutkan
dengan terus terang bahwa mereka memilih sendiri tempat-tempat yang akan mereka
dakwahi. Hal ini misalnya terlihat jelas dalam perdebatan yang berkahir dengan
pertengkaran antara Paulus dan Barnabas (lihat Kisah Para Rasul 15:37, 38... dan
seterusnya). Kita juga menemukan mereka pernah berusaha pergi ke tempat tertentu,
tetapi gagal seperti dibuktikan oleh Paulus sendiri (Surat Kepada Jemaat di Roma 1:13):
"...aku telah sering berniat untuk datang kepadamu -tetapi hingga kini aku selalu
terhalang--" Hal serupa juga dia sebutkan dalam pasal terakhir dari Surat pertama kepada
Jemaat di Korintus, ayat 12: "Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang aku
mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu,
tetapi ia sama sekali tidak mau datang sekarang...". Dari gaya bahasa semacam ini, juga
dari perdebatan yang terjadi antara para rasul dan tidak adanya teks-teks yang
menyebutkan bahwa mereka pergi berdakwah berdasarkan mandat dari Allah selayaknya
para nabi, kita bisa menyimpulkan bahwa mereka melakukan pekabaran itu sebagai guru
dan bukan nabi. Jika ada yang menyangkal seperti itu jawabnnya sangatlah mudah jika kita
mengamati perbedaan misi yang diemban oleh masing-masing para rasul dan para nabi
Perjanjian Lama. Kelompok yang terakhir ini tidak melakukan pekabaran kepada seluruh
bangsa, tetapi kepada bangsa-bangsa tertentu saja. Oleh karena itu, masing-masing nabi
harus mendapatkan mandat khusus dan jelas. Berbeda dengan rasul yang menyeru semua
manusia kepada agama baru. Di mana pun mereka berada selalu melaksanakan mandat
Almasih. Sebelum pergi berdakwah, mereka tidak memerlukan wahyu yang menjelaskan
tema-tema yang harus dikabarkan karena mereka adalah murid-murid Almasih yang pernah
mendapatkan sabda, "Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan
bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan
dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata,
melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu." (Matius 10:19, 20).
Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa para rasul mengetahui dengan wahyu
khusus hal-hal yang harus mereka kabarkan secara terang-terangan dan dalam waktu yang
sama harus mereka dukung dengan mukjizat. Adapun hal-hal yang cukup mereka kabarkan
saja, tanpa dukungan mukjizat, juga tanpa ditulis dan disampaikan secara terus terang itu
telah mereka tulis atau katakan karena mereka mengetahuinya (dengan pengetahuan
alami/biasa). Tentang masalah ini, lihat Surat Pertama Kepada Jemaat di Korintus (14:6).
Selanjutnya, kita tidak perlu menghiraukan catatan yang mengatakan : Semua surat dimulai
dengan menyebutkan rasul sebagai rasul. Hal ini, karena selain diberi kemampuan untuk
bernubuat, rasul juga diberi otoritas yang diperlukan untuk berdakwah, sebagaimana akan
saya jelaskan saat ini. Kita katakan sekali lagi : mereka memang menulis surat-surat itu
sebagai rasul dan karena alasan ini pulalah tiap orang dari mereka mengaku sebagai rasul
pada awal suratnya. Mungkin sekali, mereka ingin menarik perhatian pembaca dengan cara
yang lebih mudah. Yaitu dengan menunjukkan bahwa diri mereka adalah pemberita yang
dikenal oleh segenap kaum mukminin, juga menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang
yang mengabarkan agama yang benar dan jalan keselamatan dengan bukti-bukti yang jelas.
Sebenarnya, semua yang dia katakan dalam surat-surat mereka mengenai misi yang harus
diemban oleh para rasul dan roh kudus yang berada diri mereka itu -sepengetahuan saya-
berkaitan dengan pekabaran mereka. Kecuali beberapa paragraph yang menggunakan
ungkapan roh Allah atau roh kudus yang berarti pendapat yang benar dan lurus yang
diperoleh dari Tuhan... dan seterusnya. Misalnya, Paulus pernah mengatakan dalam Surat
pertama kepada Jemaat di Korintus (7:40): "Tetapi menurut pendapatku, ia lebih
berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam keadaannya. Dan aku berpendapat, bahwa aku
juga berada di dalam Roh Allah." Roh Allah yang dia maksud dalam teks ini adalah
pendapat pribadinya. Konteks pembicaraan menunjukkan demikian. Dalam ayat itu, Paulus
seolah ingin mengatakan, "Saya menilai bahwa janda yang tidak mau kawin lagi itu juga
bahagia menurut pendapat pribadi saya. Saya yang memutuskan untuk hidup membujang
juga merasa berbahagia." Selain itu, sebetulnya masih ada banyak teks lain yang
menunjukkan maksud yang sama, tetapi tidak perlu kita sebutkan disini. Namun, karena
kita ingin membuktikan bahwa surat-surat para rasul itu telah ditulis berdasarkan cahaya
alami saja, sekarang kita harus mengetahui bagaimana dengan pengetahuan alami itu
mereka bisa mengabarkan hal-hal yang berada di luar batas-batasnya. Dalam hal ini, jika
kita memperhatikan teori yang kita paparkan dalam fasal lalu (Fasal Satu) kesulitan-
kesulitan itu akan hilang. Meskipun kandungan Taurat selalu berada di luar batas
pemahaman kita, kita bisa menjelaskannya dengan penuh percaya diri dengan syarat tidak
boleh menerima ketentuan kecuali yang diambil dari kitab suci itu sendiri. Dengan cara yang
sama, para rasul bisa mengambil banyak kesimpulan dari segala sesuatu yang mereka
lihat, dengar, dan ketahui dengan wahyu kemudian mereka sampaikan kepada orang lain,
jika mereka mau. Di samping itu, meskipun agama sebagaimana dikabarkan oleh para rasul
-yaitu sekadar penuturan kehidupan Almasih- berada di luar lingkup nalar, dengan cahaya
naluri setiap orang dari mereka mampu mengetahui intisari agama yang secara prinsipil -
sebagaimana dogma-dogma Almasih- tersusun dari ajaran-ajaran etika. Terakhir, para rasul
tidak memerlukan cahaya super natural untuk merekayasa agama -setelah mereka buktikan
kebenarannya dengan mukjizat- agar sesuai dengan tingkat pemahaman manusia dan
selanjutnya bisa mereka dipahami dengan mudah, sebagaimana juga tidak memerlukan
cahaya itu untuk menegur orang lain. Dua hal inilah tujuan ditulisnya surat-surat itu. Maksud
saya, surat-surat itu ditulis dengan tujuan untuk menyeru dan memperingati manusia dengan
cara yang dianggap paling cocok oleh setiap rasul untuk mengukuhkan mereka dalam
agama itu. Selanjutnya, kita perlu mengingat lagi sesuatu yang pernah kita sebutkan
sebelum ini, yaitu bahwasanya para rasul tidak hanya memiliki kemampuan untuk
mengabarkan kehidupan Almasih, dalam kapasitas mereka sebagai nabi, yang mendukung
pekabaran itu dengan mukjizat, tetapi juga memiliki wewenang yang diperlukan untuk
berdakwah dan memberikan peringatan dengan cara yang dianggap paling pas oleh setiap
rasul. Dua tujuan ini pernah disebutkan oleh Paulus dalam Surat kedua kepada Jemaat di
Timotius (1:11) : "Yang untuknya aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul
dan sebagai guru kepada bangsa-bangsa, aku juga ditetapkan sebagai pemberita dan
rasul. Aku katakan kepada kalian semua dengan yang sebenar-benarnya, aku tidak
berdusta seabgai guru bangsa-bangsa di dalam keimanan yang benar." Perhatikan
dengan baik ungkapan, "Aku katakan kepada kalian semua dengan yang sebenar-
benarnya". Dengan kata-kata ini, Paulus menuntut diakuinya dua sifat sekaligus, yaitu sifat
rasul dan sifat guru. Selanjutnya, dalam Surat kepada Jemaat di Filemon (ayar 8), Paulus
juga pernah menyebutkan wewenang yang membolehkannya untuk menegur semua orang,
yaitu : "Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk
memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan..." Dalam ayat ini, kita harus
mengamati, seandainya saja Paulus telah menerima wahyu dari Allah dalam kapasitasnya
sebagai nabi sudah barang tentu dia tidak akan mingkin mengubah perintah-perintah Allah
menjadi permohonan. Dengan demikian, kita harus mengakui bahwa Paulus sedang
berbicara mengenai kebebasan untuk menegur orang lain yang dia miliki dalam
kapasitasnya sebagai guru dan bukan nabi. Namun semikian, dari keterangan yang baru lalu
itu tidak tampak secara pasti bahwa dalam kegiatan mengajar itu para rasul bisa memilih
jalan yang mereka anggap paling baik. Yang tampak hanyalah bahwa misi mereka itu
memberikan sifat guru dan dalam waktu yang sama juga memberikan sifat nabi.
Sebenarnya, kita bisa kembali ke nalar yang memang menetapkan bahwa barang siapa
memiliki wewenang untuk mengajar, secara otomatis juga memiliki wewenang untuk memilih
jalan yang dia anggap paling baik. Tetapi sebaliknya kita hanya membuktikan hal itu dengan
Alkitab saja. Dalam masalah ini, ada beberapa ayat yang menyebutkan secara terus terang
bahwa setiap rasul telah memilih jalan pribadi untuk kegiatan pekabarannya. Misalnya,
Paulus mengatakan dalam Suratnya kepada jemaat di Roma (15:20) : "Dan aku berusaha
tidak memberitakan Injil di suatu tempat, dimana nama Kristus telah dikenal, supaya aku
tidak membangun di atas dasar, yang telah diletakkan orang lain." Dapat dipastikan, jika
semua rasul mengikuti jalan yang sama dengan berdakwah dan semuanya juga membangun
agama Almasih di atas dasar yang sama pula, Paulus tidak akan bisa menyebut dasar yang
dipakai sandaran oleh rasul lain itu sebagai "dasar yang diletakkan oleh orang lain". Saat
itu, semua rasul akan memiliki dasar yang sama. Berhubung Paulus sudah menyebutnya
dengan "dasar yang diletakkan oleh orang lain", kita harus menyimpulkan bahwa setiap
rasul mendirikan agama di atas dasar yang berbeda, juga harus menyimpulkan bahwa para
rasul saat menjalankan misi mereka sebagai guru, betul-betul seperti guru lain. Masing-
masing mereka menggunakan metode khsusus dan memilih untuk mengajar orang-orang
yang masih benar-benar bodoh dan belum pernah belajar bahasa dan berbagai bidang ilmu
-termasuk matematika yang kebenarannya tidak diragukan oleh siapa pun- kepada orang
lain. Dari sisi lain, jika kita membaca surat-surat itu dengan teliti, kita akan mendapatkan
bahwa para rasul, meskipun menyepakati agama yang sama, landasan-landasan yang
mereka pakai untuk menyampaikannya tampak berbeda. Misalnya, untuk mengokohkan
orang-orang di atas agama dan untuk menjelaskan kepada mereka bahwa jalan
keselamatan hanya terwujud berkat karunia Ilahi, Paulus mengajarkan bahwa seseorang
tidak boleh berbangga dengan perbuatan-perbuatannya. Menurutnya, yang boleh
dibanggakan hanya iman saja. Perbuatan-perbuatan itu tidak bisa menyelamatkan
seseorang (lihat Surat Paulus kepada Jemaat di Roma 3:27-28). Berbeda dengan
Yakobus yang menyerukan dalam suratnya bahwa keselamatan manusia juga terwujud
berkat perbuatan-perbuatannya, bukan berkat imannya saja (lihat Surat Yakobus 2:24).
Oleh Yakobus, seluruh ajaran agama dibuat terbatas dalam lingkup prinsip-prinsip yang
sedikit ini. Jadi, dia mengesampingkan semua argumentasi Paulus.
Akhirnya, tidak diragukan lagi bahwa berbedanya dasar yang dipakai oleh masing-masing
rasul yang sudah menjadi penyebab terjadinya pertikaian dan perpecahan yang dikeluhkan
oleh gereja sejak masa mereka itu, akan terus dikeluhkan oleh gereja hingga datang suatu
hari dimana agama akan dipisahkan dari renungan-renungan filosofi dan menjadi sebatas
jumlah kecil dogma sangat mudah yang telah diserukan oleh Almasih sendiri. Ketika itu,
para rasul tidak bisa melakukan hal ini karena orang-orang tidak mengenal Injil sama sekali.
Maka, untuk menghindari terjadinya benturan terlalu keras antara orang-orang itu dengan
keyakinan baru, para rasul mengkondisikan agama hingga sesuai dengan ruh zaman
mereka (lihat Surat pertama Paulus kepada Jemaat di Korintus 9:19,20... dan seterusnya)
dan mendirikannya di atas asas-asas yang paling popular dan paling bisa diterima pada
masa itu. Oleh karenanya, tidak ada seorang rasul pun yang berfilsafat seperti Paulus yang
memberitakan Injil kepada seluruh bangsa. Sedang rasul-rasul lain yang hanya berdakwah
di kalangan bangsa Yahudi yang terkenal membenci filsafat telah menyesuaikan diri dengan
kebiasaan bangsa Yahudi ini juga (lihat Surat Paulus kepada jemaat di Galatia 2:2... dan
seterusnya). Mereka mengajarkan agama secara murni dan bersih dari renungan-renungan
filosofis. Alangkah bahagianya zaman kita ini, jika kita bisa melihat agama ini juga terbebas
dari mitologi.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PENYESATAN KRISTEN 1: PERJALANAN
ABRAHAM

Mari kita lihat kembali Taurat kitab Kejadian:

"Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Negeb."


(Kejadian 12:9)

"Maka pergilah Abram dari Mesir ke Negeb dengan isterinya dan


segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia."
(kejadian 13:1)

"Lalu Abraham berangkat dari situ ke tanah Negeb dan ia menetap


antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing."
(Kejadian 20:1)

Note :
Negeb (diucapkan : Neh'-gheb) artinya adalah :
1. Selatan. Yaitu arah mata angin Selatan.
2. Tanah Negeb. Yaitu sebuah gurun yang sekarang terletak di Israel
bagian Selatan sekarang.

Makna yang dipercayai oleh muslim adalah Negeb dalam arti "Selatan".
Negeb dalam arti "Selatan" inilah yang digunakan oleh tiga Bible
terkuno yang sangat dihormati oleh umat Kristen yaitu Bible King James
Version (KJV) 1611; Bible Bishops tahun (Bishops) 1568; dan Douay-
Rheims Bible (DRB) 1899.
#Kejadian 12:9
(Bishops) "And Abram toke his iourney, goyng and iourneying towarde
the south".
(DRB) "And Abram went forward, going and proceeding on to the
south".
(KJV) "And Abram journeyed, going on still toward the south".

#Kejadian 13:1
(Bishops) "And so Abram gat hym vp out of Egypt, he and his wife, and
al that he had, and Lot with hym, toward the South".
(DRB) "And Abram went up out of Egypt, he and his wife, and all that
he had, and Lot with him into the south".
(KJV) "And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that
he had, and Lot with him, into the south".

#Kejadian 20:1
(Bishops) And Abraham departed thence towarde the south countrey, &
dwelled betweene Cades and Sur, and soiourned in Gerar.
(DRB) Abraham removed from thence to the south country, and dwelt
between Cades and Sur, and sojourned in Gerara.
(KJV) And Abraham journeyed from thence toward the south country,
and dwelled between Kadesh and Shur, and sojourned in Gerar.

Ketika Taurat (Kejadian 13:1) menjelaskan bahwa Ibrahim keluar


dari Mesir menuju ke Selatan, maka dengan secepat kilat (hanya
dengan pemisah satu ayat saja) Taurat terus melanjutkan
ceritanya:

"Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari


Selatan sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri,
antara Betel dan Ai." (Kejadian 13:3)
Disini (Kejadian 13:1-3) tampak jurang yang sangat besar ditengah-
tengah narasi riwayat! Taurat secepat kilat menyatakan nabi Ibrahim
(Abraham) telah kembali dari Selatan tanpa memberikan informasi
kepada kita: mengapa ia keluar dari Mesir dan langsung menuju Selatan,
untuk tujuan apa ia pergi ke Selatan, apa saja peristiwa yang dialaminya
selama berada di Selatan, bahkan sekedar menyebutkan berapa lama
masa yang dijalaninya di Selatan pun tidak disebutkan, sebagaimana
kebiasaan Taurat yang suka memaparkan secara detail kronologis secara
berulang-ulang hingga terasa membosankan. Sehingga yang tampak
adalah seolah-olah riwayat perjalanan nabi Ibrahim ke Selatan diputus
secara sengaja, lalu sang nabi tiba-tiba diceritakan telah kembali dari
Selatan menuju ke utara, tepatnya di dekat Bethel, dimana mula-mula
kemahnya berdiri. Tampak klaim Islam memperoleh justifikasi bahwa
nabi Ibrahim pernah pergi jauh ke Selatan yaitu Arabia (Mekkah).

Bahwa yang dimaksud "Selatan" adalah Arabia (Mekkah) adalah karena


beberapa faktor berikut ini :

1. "Maka pergilah Abram dari Mesir ke Selatan dengan isterinya dan


segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia."
(Kejadian 13:1)

Mekkah letaknya di Selatan Mesir. Sehingga kesimpulannya nabi


Ibrahim pergi ke Mekkah. Dalil ini sekaligus membantah klaim
Kristen bahwa nabi Ibrahim sama sekali tidak pernah pergi ke
Semenanjung Arabia, tempat Mekkah berada.

2. "Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan,


dari Selatan sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula
berdiri, antara Betel dan Ai." (Kejadian 13:3),
Kalimat "dari tempat persinggahan ke tempat persinggahanl"
menandakan bahwa perjalanan pulangnya nabi Ibrahim dari Selatan
menuju dekat Betel memerlukan banyak tempat persinggahan. Dan
ini menandakan Selatan yang dimaksud adalah negeri yang jauh,
yaitu Mekkah.

3. Kesimpulannya : Nabi Ibrahim berangkat dari dekat Betel menuju


Mesir, dari Mesir ia menuju ke Selatan. Dan Selatan tak lain adalah
Mekkah di Arabia. Kemudian nabi Ibrahim dari Selatan (Mekkah)
kembali menuju Utara yaitu dekat Betel (tempat mula-mula
kemahnya berdiri).

Makna Negeb Dalam Taurat Kejadian 13:1-3: Selatan atau


Tanah Negeb?

Sekarang kita perhatikan penggunaan kata "Negeb" yang artinya adalah


"selatan" dan "negeri selatan/ Tanah Negeb" (merujuk Gurun Negeb,
Israel sekarang).

Kosakata Ibrani-Indonesia yang penting dalam sub topik ini adalah :


# Erets/Eres : tanah
# Negeb : selatan

Konsekuensinya adalah jika Taurat menyebut "Tanah Negeb/Tanah


Selatan" maka Taurat berbahasa Ibrani harus mencatat "Erets Negeb",
karena jika hanya menulis "Negeb", maka artinya menjadi "selatan".

Sekarang kita lihat perjalanan pulang nabi Ibrahim dalam Kejadian 13:1
dan Kejadian 13:3
Kejadian 13:1 (Bahasa Ibrani)
wayya‘al ’ab?ram mimmis?rayim hû’ w?’i�E#601;two w?kal-
�E#259;šer-lwo w?lwot ‘immwo hanneg?b�E

Terjemahan kedalam bahasa Inggris (KJV Bible) adalah : "And Abram


went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he had, and Lot with
him, into the south."
Terjemahan kedalam bahasa Indonesia adalah : "Dan Abram berangkat
keluar dari Mesir, ia, dan istrinya, dan semua kepunyaannya, dan Lot
dengannya, menuju selatan.

Kejadian 13:3
wayyelek? l?massa�E#257;yw minnegeb w?‘ad-bêt-�E#275;l ‘ad-
hammaqwom �E#259;šer-hay�E�E#257;m ’âoloh ’âolwo bat?
hill�Ebên bêt-�E#275;l ûbên ha�E#257;y.

Terjemahan kedalam bahasa Inggris (KJV Bible) adalah : "And he went


on his journeys from the south even to Bethel, unto the place where his
tent had been at the beginning, between Bethel and Hai.
Terjemahan kedalam bahasa Indonesia : "Dan ia berangkat dalam
perjalanannya dari selatan hingga dekat Bethel, tempat dimana
kemahnya bermula, antara Bethel dan Hai.

Diatas telah kita simak bahwa Kejadian 13:1 dan Kejadian 13:3 sama
sekali tidak mencatat "Erets Negeb", melainkan hanya "Negeb". Jadi arti
yang benar adalah "selatan". Jelaslah bahwa perjalanan nabi Ibrahim
keluar dari Mesir adalah menuju Selatan. Dan Selatan tak lain adalah
Arabia (Arab Saudi dewasa ini). Jadi sesungguhnya nabi Ibrahim
memang pernah berangkat ke selatan Mesir, sebuah kenyataan yang
sangat dibenci oleh orang-orang kafir.
Sekarang kita perhatikan perkembangan Bible kuno -yang
menerjemahkan Negeb dalam arti yang benar- dan Bible revisi modern --
yang sengaja menerjemahkan Negeb dengan tujuan menyesatkan.

Bible kuno Kejadian 13:1


(Bishops) And so Abram gat hym vp out of Egypt, he and his wife, and
al that he had, and Lot with hym, toward the South.
(DRB) And Abram went up out of Egypt, he and his wife, and all that
he had, and Lot with him into the south.
(KJV) And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he
had, and Lot with him, into the south.

Bible revisi modern Kejadian 13:1


(LAI 1974) Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan
isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan
dia.
(GNB) Abram went north out of Egypt to the southern part of
Canaan with his wife and everything he owned, and Lot went with him.

Setelah kita melihat Bible modern, maka kita dapat mengambil


kesimpulan bahwa klaim pendeta Kristen bahwa nabi Ibrahim sama
sekali tidak pernah ke Arabia atau selatan Mesir ternyata dusta,
sehingga membuat mereka yaitu Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)
merasa perlu menyisipkannya menjadi "Tanah Negeb" Sedangkan Good
News Bible (GNB) justru bermanuver lebih jauh lagi dengan
menyatakannya sebagai "the southern part of Canaan" (Kanaan Selatan).
Sesungguhnya pembaca tidak usah terlalu heran dengan perilaku para
pendeta Kristen yang gemar mengedit ayat-ayat alkitab dari zaman
dahulu hingga saat ini.

"Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan
yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu
mengetahuinya?" (QS. Ali 'Imran 71)

"Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah,


padahal Allah Maha menyaksikan apa yang kamu kerjakan?." (QS. Ali
'Imran 98)

"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al


Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari
Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit
dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka,
akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan
yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al
Baqarah 79)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PENYESATAN KRISTEN 2: LETAK PARAN
DAN BAKA

Makna Paran
Bilangan 10:12
"Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan
mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran...."

Bilangan 12:16
"Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran...."

Bilangan 13:3
"Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan titah Tuhan;
semua orang itu adalah kepala-kepala di antara orang Israel...."

1 Samuel 25 : 1
"Dan matilah Samuel ; seluruh Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia
dirumahnya di Rama. Dan Daud berkemas, lalu pergi ke padang gurun Paran."

Disini (Bilangan 10:12; 12:16; 13:3 dan 1 Samuel 25:1), padang gurun Paran adalah barat
laut Arabia. Gurun Negeb yang kini masuk daerah teritorial Israel adalah termasuk wilayah
Arabia.

Kejadian 21:21
"Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri
baginya dari tanah Mesir...."

Sedangkan Paran yang dikisahkan Kejadian 21:21 di atas adalah kota Mekkah.

Kesimpulannya adalah makna Paran ada 2 yaitu: Paran sebagai sebuah kawasan (regional)
yang terletak di Arabia, dan Paran sebagai sebuah kota yakni kota Mekkah.

Sebagian peneliti menyatakan bahwa Eksodus Musa yang mengakibatkan laut terbelah
adalah Laut Mediterania (Laut Tengah). Namun pendapat lain menyatakan bahwa Laut yang
terbelah adalah Laut Merah (Red Sea) dan setelah Nabi Musa membelah Laut Merah
sampailah Nabi Musa di Barat Laut Arabia, tepatnya di Midian (bahasa Arab : Madyan)
yang sekarang termasuk daerah teritorial Arab Saudi. Di Midian inilah terletak Gunung
Sinai (bukan di Semenanjung Sinai, Mesir) tempat nabi Musa menerima wahyu dari Tuhan.

Sekarang kita lihat Ulangan 33:2 (KJV):


"And he said, The Lord came from Sinai, and rose up from Seir unto them; he shined
forth from mount Paran, and he came with ten thousands of saints: from his right hand
went a fiery law for them."

Kata "RIGHT HAND" bisa diartikan juga "Selatan'. Mengapa "Right Hand" artinya
"Selatan"?

Coba Anda berdiri tegak menghadap ke Timur, lalu rentangkan kedua tangan Anda. Maka
ketika Anda berdiri tegak menghadap ke Timur maka tangan kiri Anda menghadap ke
Utara, dan tangan kanan Anda menghadap ke Selatan.

Mungkin Anda akan bertanya: Mengapa patokannya harus menghadap ke Timur?

Jawaban kami adalah Karena Ulangan 33:2 menyebut Tuhan ini diibaratkan matahari yang
bersinar. Tentu saja matahari bersinar dari arah Timur dipagi hari. Sehingga ketika Anda
melihat menghadap ke Timur, maka tangan kanan Anda menghadap ke Selatan. Silahkan di
praktekkan.

Jadi tafsirannya adalah:


"Dan ia berkata, Tuhan datang dari Sinai, dan terbit kepada mereka dari Seir, ia bersinar
dari pegunungan Paran, dan ia datang dengan 10.000 orang kudus dari Selatan
dengan hukum yang berapi-api." (Ulangan 33:2)

Menariknya Bible revisi terbaru yakni Today's New International Version (TNIV) dan New
International Version (NIV) - meskipun mengartikan sedikit berbeda dengan pernyataan
Bible KJV - menyatakan juga bahwa Paran terletak di Selatan.

Ulangan 33:2 (TNIV dan NIV)


"He said: "The LORD came from Sinai and dawned over them from Seir; he shone forth
from Mount Paran. He came with [a] myriads of holy ones from the south, from his
mountain slopes."

-- Sinai adalah Tempatnya nabi Musa.


-- Seir adalah Palestina, yakni tempatnya nabi Isa (Yesus).
-- Dan di Paran yang letaknya di Selatan (bukan Timur Mesir seperti penafsiran Kristen),
nabi Muhammad menaklukkan kota Mekkah beserta 10.000 orang dengan hukum yang
berapi-api.

Taurat (Kejadian 25:12-15) mencatat anak-anak Ismail berdasarkan urutan kelahiran yaitu :
Nebayot (anak sulung Ismael), Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad,
Tema, Yetur, Nafish dan Kedma.

Perjanjian Lama Kitab Yesaya mempertegas klaim Islam bahwa Kedar dan Tema adalah
orang Arab, bukan orang Semenanjung Sinai, sebagaimana diyakini Kristen.

Yesaya Pasal 21:13-17


"Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah
kafilah orang Dedan! Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang
yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri
terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan
terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: "Dalam
setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan
habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal
sejumlah kecil saja, sebab Tuhan, Allah Israel, telah mengatakannya."

Note:

Dedan adalah negeri yang lebih dekat dengan kota Madinah daripada negeri Tema
(Tayma).
Dedan berjarak sekitar 380 km utara Madinah. Dedan adalah nama kuno untuk kota Al
Ula, Saudi Arabia saat ini. Dedan (Al Ula) terletak ditengah-tengah antara Madinah dan
Tabuk.
Tema : Terletak di utara kota Madinah. Tema adalah Tayma dalam bahasa Arab.
Kedar : adalah anak Ismail. Orang Kedar adalah keturunan Kedar.

Dapat kita maklumi, bahwa seringkali nubuat itu mengandung teka-teki dan berbahasa
konotasi sehingga hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran dari hal
ini.

Sangat..sangat menarik bila kita menyimak dan memperhatikan kenyataan bahwa


Perjanjian Lama kitab Yesaya mencatat :

"Hai kafilah orang Dedan" BUKAN "Hai penduduk kota Dedan"


"Hai penduduk tanah Tema", BUKAN "Hai penduduk kota Tema".

Dengan memperhatikan kitab Yesaya 21:13-17, maka kami dapat menyimpulkan :

-- Terlihat bahwa kota Madinah dekat kota Tema. Karena Perjanjian Lama kitab Yesaya
mencatat sebagai Tanah Tema, maka kita dapat menafsirkan bahwa kota Madinah adalah
bagian dari Tanah Tema. Alasannya adalah :
1. Realitas historis hijrah nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yangmana
setahun setelah hijrah, nabi Muhammad memenangkan perang (Badar) melawan
kota yang ditinggalkannya (Mekkah)
2. kota Madinah dekat dengan kota Tema, sehingga dapat diidentifikasi bahwa
Madinah adalah bagian dari Tanah Tema sebagaimana yang dimaksud kitab
Yesaya

-- Kitab Yesaya menyebut "Hai kafilah-kafilah orang Dedan", ini berarti peristiwa itu dekat
atau dilalui kafilah-kafilah orang Dedan, namun peristiwa nubuat ini bukanlah terjadi di kota
Dedan (Al Ula).

Sejarah Islam mencatat bahwa penduduk kota Madinah (Tanah Tema) menyambut gembira
nabi Muhammad dan umat Islam yang hijrah. Orang-orang Madinah (Tanah Tema)
memberikan makan, tempat tinggal, dan segala keperluan lainnya untuk saudara baru
mereka.

Sudah habis masa peperangan di Semenanjung Arabia dengan menggunakan busur dan
anak panah dan kini telah berganti menjadi senjata mesin modern. Dan tidak ada orang
Arab yang melarikan diri ke Madinah (Tanah Tema) dan sanggup mengalahkan musuh
(musyrikin Mekkah) hanya dalam tempo satu tahun, kecuali nabi Muhammad dalam
peristiwa Hijrah nabi Muhammad saw yang setahun kemudian berhasil memenangi Perang
Badar dan mengalahkan musuh. Seandainya bukan nabi Muhammad yang hijrah ke Madinah
(Tanah Tema) lantas siapa lagi wahai orang-orang Kristen?

Yesaya 42:10-12
"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah dia dari ujung bumi! Baiklah laut
bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah
padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa
yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka
berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan
kepada Tuhan, dan memberitakan pujian kepadanya di pulau-pulau."

Kitab Yesaya 42:10-12 juga mendukung kenyataan bahwa saatnya akan tiba bahwa kelak
keturunan nabi Ismail dapat memberikan penghormatan kepada Tuhan. Tentu saja hal ini
hanya bisa dilakukan melalui seorang nabi dari Arab.

Nyanyian baru bagi Tuhan ---> "nyanyian" adzan, takbir, dan dzikir.
Padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang
didiami Kedar!
Bukit Batu di Madinah
Sejarah hingga kini mencatat "nyanyian" Adzan, takbir, dan dzikir, bukan "nyanyian"
Gereja di Arabia (Arab Saudi).
Bahwasanya nabi Muhammad menyatakan bahwa nenek moyangnya adalah Ismail bin
Ibrahim dapat kita lihat dari hadits berikut ini :

-- Nabi Muhammad SAW telah menyatakan dalam haditsnya bahwa nenek moyangnya
yakni nabi Ismail adalah seorang pemanah. Dalam hal ini telah terjadi pada satu kabilah
Aslam beberapa orang dari mereka yang memanah dengan busur, maka Nabi Muhammad
SAW berkata kepada mereka: "Panahlah wahai keturunan Ismail, sesungguhnya bapak
kamu (Ismail) adalah seorang pemanah." (Bukhori kitab "Al Jihad Wa Sair", Ibnu Majah
dalam sunan kitab "Al Jihad").

-- Dalam riwayat lain dikemukakan ketika Rasulullah SAW thawaf (mengelilingi Ka'bah),
berkatalah Umar kepadanya: "Ini adalah maqam (tempat shalat) bapak kita Ibrahim." Nabi
bersabda: "Benar." Umar berkata lagi: "Apakah tidak sebaiknya kita jadikan tempat shalat?"
Maka Allah SWT menurunkan ayat (QS. 2:125). (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu
Marduwaih yang bersumber dari Jabir.)

-- Rasulullah SAW bersabda :"Allah memilih Ismail dari keturunan Ibrahim, dan memilih bani
Kinanah dari keturunan Ismail, dan memilih suku Quraisy dari bani Kinanah, dan memilih
bani Hasyim dari suku Quraisy, dan memilih saya dari bani Hasyim (HR. Muslim).

Dari penjelasan kami di atas, jelaslah sudah bahwa kawasan Paran adalah di Arabia, bukan
di Semenanjung Sinai seperti klaim Kristen. Dan kota Paran terletak di Mekkah.

Letak geografis Paran (Batas-batas wilayah


Paran) adalah Hawila, Syur, dan Asyur

Letak Hawila

Kejadian 10:24-30
"Arpakhsad memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber. Bagi Eber lahir dua
anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan
nama adiknya ialah Yoktan. Yoktan memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet dan
Yerah, Hadoram, Uzal dan Dikla, Obal, Abimael dan Syeba, Ofir, Hawila dan Yobab;
itulah semuanya keturunan Yoktan. Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke
arah Sefar, yaitu pegunungan di sebelah timur...."

Note :

-- http://www.hostkingdom.net/Hebrews.html#Nahor
Joktan, or Qahtan in Arabic, was the father of Almodad, Sheleph, Hazarmaveth, Jerah,
Hadoram, Uzal, Diklan, Obal, Abimael, Sheba, Ophir, Havilah and Jobab. These are
associated with the pre-Islamic civilizations of south Arabia, including various tribes of
Yemen and Hadramaut. The modern Arab tribes of Ajman, Harasi, Janibia, Kathri, and al-
Murrah claim descent from Joktan/Qahtan.

(Joktan, atau dalam bahasa Arabnya Qathan, adalah ayahnya Almodad, Sheleph,
Hazarmaveth, Jerah, Hadoram, Uzal, Diklan, Obal, Abimael, Sheba, Ophir, Havilah (Hawila)
dan Jobab. Mereka semua diasosiasikan dengan peradaban pra-Islam di Arabia Selatan,
mencakup berbagai bangsa di Yaman dan Hadramaut. Bangsa-bangsa Arab modern dari
Ajman, Harasi, Janibia, Kathri, dan al-Murrah mengklaim sebagai keturunan dari
Joktan/Qathan.)

-- Sabda OLB versi Beta Authorised Version bible:

1. Mesa adalah daerah perbatasan bani Yoktan (Joktan). Joktan adalah anak Eber
keturunan Sem (Sam) bin Nuh. Menurut Authorised Version bible, Joktan adalah imam bagi
berbagai bangsa-bangsa yang tinggal di Arabia.
2. Sefar adalah sebuah tempat di selatan Arabia.
3. Syeba adalah daerah selatan Arabia (Yaman).

Jadi dipastikan bahwa Hawila berada di Arabia Selatan, namun tepatnya di daerah Arabia
Selatan bagian mananya, hal ini masih menjadi bahan perdebatan.

Lokasi Syur

Syur menurut 1 Samuel 15:7 adalah di sebelah Timur Mesir.

Nabi Musa dalam eksodus (Keluaran 15:22) dari tanah Mesir melewati "CUWPH"
(pengucapan: "coof"). CUWPH diperkirakan adalah Laut Merah tempat terbelahnya Laut
akibat tongkat Musa dalam peristiwa eksodus. Dalam teks Bible berbahasa Indonesia
CUWPH diartikan sebagai Laut Teberau. Dalam teks King James Version Bible CUWPH
diartikan sebagai Laut Merah.

Keluaran 15:22
"Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Merah, lalu mereka pergi ke padang
gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak
mendapat air."

Disini (Keluaran 15:22) ditegaskan bahwa Syur terletak di Semenanjung Sinai yang
menghadap ke Laut Merah.
Lokasi Asyur

"..sungai....Tigris....yang mengalir di sebelah timur Asyur...." (Kejadian 2: 14)

Jadi berdasarkan Taurat kitab Kejadian 2:14, Asyur terletak disebelah barat Sungai Tigris.

Lihat Kejadian 25:18


"Mereka (anak-anak Ismail) mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di
sebelah timur Mesir ke arah Asyur."

NOTE:
Umat Kristen perlu tahu bahwa Pentateuch (Taurat) -sebagaimana Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru- sama sekali tidak mengenal tanda pemisah kalimat seperti tanda koma
maupun tanda titik. Dibawah ini adalah halaman dari Leningrad Codex yang memuat naskah
kuno Kitab Kejadian (Genesis) berbahasa Ibrani, perhatikan tidak ada tanda pemisah koma
(,) antar kalimat.

Dengan dihapusnya tanda koma (,) pada Kejadian 25:18, maka terbukalah beberapa
penafsiran.

1. Penafsiran Kristen

"Mereka (anak-anak Ismail) mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di
sebelah timur Mesir kearah Asyur" (Kejadian 25:18)

Para penerjemah Bible meletakkan tanda koma diantara kata "Syur" dan "yang". Sehingga
ayat tersebut diartikan bahwa anak-anak Ismail berdomisili di sebelah Timur Mesir ke arah
Asyur.

Bagi kami, jelas penafsiran Kristen ini adalah sangat lemah, karena Hawila terletak di
Arabia Selatan atau di Selatan Mesir. Hawila bukanlah di Timur Mesir.

2. Hipotesis Kami

"Mereka (anak-anak Ismail) mendiami daerah dari Hawila sampai Syur yang letaknya di
sebelah timur Mesir kearah Asyur" (Kejadian 25:18)

Kami mengartikan kalimat "yang letaknya di sebelah timur Mesir" adalah letak geografis
Syur. Sehingga tafsir Kejadian 25:18 menjadi,

"Mereka (anak-anak Ismail) mendiami daerah dari Hawila sampai Syur - yang letaknya
(Syur) di sebelah timur Mesir - kearah Asyur" (Kejadian 25:18)
atau secara singkat adalah "Mereka (anak-anak Ismail) mendiami daerah dari Hawila
sampai Syur kearah Asyur"

Jadi batas-batas wilayah bani Ismail berdasarkan hipotesis kami adalah:

-- Selatan : Hawila (Arabia Selatan atau Yaman)

-- Barat Laut : Syur (Semenanjung Sinai).

-- Utara : Asyur yakni sebelah barat sungai Tigris.

Kesimpulannya:
Bani Ismail tinggal di daerah yang sekarang meliputi Arab Saudi, Yaman, Oman, Irak bagian
Barat, Yordania, Palestina bagian Selatan dan Timur, dan Suriah.

Lalu Bagaimana dengan kisah kafilah bani Ismail dari


Gilead?

Kejadian 37 : 25
".....kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan
untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya
mengangkut barang-barang itu ke Mesir.

Gilead adalah tanah disebelah timur sungai Yordan (daerah Yordania yang sekarang).

Beberapa hipotesis kami mengenai keberadaan Bani Ismail di Gilead adalah sebagai
berikut:

1. Hipotesis pertama, Gilead adalah tempat persinggahan bani Ismail dari Selatan
(Arabia) menuju Mesir dengan transit terlebih dahulu untuk berdagang di Syam
(Gilead). Kelak bangsa Arab era nabi Muhammad mengambil jalur perdagangan dari
Mekkah ke Syam pada musim tertentu (Musim Panas).
2. Hipotesis kedua, adalah Bani Ismail dari Gilead yang dimaksud adalah keturunan
Rehuel bin Basmat bin Ismail bin Ibrahim. Taurat mencatat bahwa Esau menikahi 2
orang anak Ismail yakni Basmat (Kejadian 36:3) dan Mahalat (Kejadian 28:9-10). Tentu
saja keturunan Basmat ini bisa disebut bani Edom (Esau) dan bisa pula disebut
sebagai bani Ismail. Dari pernikahan antara Esau dengan Basmat maka lahirlah Rehuel
(Kejadian 36:4). Bani Esau atau Edom menghuni tanah Edom (daerah sekitar Palestina
timur dan selatan). Dan jarak tanah Edom sangat dekat dengan Gilead yakni disekitar
Laut Mati.

Bakka dalam Mazmur 84 : Pohon Kertau, Bakka di Lebanon,


ataukah Mekkah?

Pertama-tama umat Kristen perlu tahu bahwa agama Allah bukan untuk bani Israel
saja. Inilah buktinya,

Silakan Anda membaca Perjanjian Lama Taurat kitab Bilangan (pasal 22-24) tentang
kisah Balaam (Bileam) bin Beor yang diberi firman oleh Allah. Tuhan juga memberkati
Ismail beserta anak-anaknya. Dan Tuhan pulalah yang menunjuki anak-anak keturunan
Ismail agar mereka bisa mengagungkan-Nya, ucapan Ilahi pun akan muncul di Arabia
(Yesaya 21:13). Ucapan Ilahi akan muncul di Arabia (Yesaya 21:13) adalah tanda akan
datangnya seorang nabi di Arabia.

Kalau Taurat tidak detail menceritakan mereka (hubungan antara kalangan non-Yahudi
dengan Allah), hal ini disebabkan karena kitab suci Taurat hanya untuk bani Israel
semata. Syariat hukum untuk bangsa-bangsa non-Israel bukanlah urusan nabi Musa,
Daud, Yesus, dan nabi-nabi Israel lainnya, karena Allah lah yang menurunkan nabi dan
imam dari kalangan mereka sendiri beserta hukum yang khusus bagi mereka sendiri.
Memang benar bani Edom, bani Ismail, seperti halnya bani Israel tergelincir kedalam
kemusyrikan (menyembah Allah dan menyembah patung dewa-dewa), namun nama
Allah, Ibrahim, Ismail, dan Ishak masih selalu diingat mereka dan keturunannya.

Sekarang kita kembali lagi ke topik bahasan mengenai Bakka.

Mazmur Pasal 84 (LAI 1974)


1. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah. Betapa disenangi
tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
2. Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan
dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
3. Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang
sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya
Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
4. Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus
memuji-muji Engkau. Sela
5. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat
mengadakan ziarah!
6. Apabila melintasi lembah Baka, membuatnya menjadi tempat yang bermata
air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.
7. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
8. Ya Tuhan, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga, ya Allah
Yakub. Sela
9. Lihatlah perisai kami, ya Allah, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!
10. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat
lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-
kemah orang fasik.

Sudah jelas bahwa agama Allah bukan untuk bangsa Yahudi saja. Dan perlu ditekankan
pula bahwa Mazmur pasal 84 adalah untuk peziarah umat manusia (bani Adam/anak-
anak Adam) yang beriman.

"Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-


muji Engkau. Sela. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang
berhasrat mengadakan ziarah!" (Mazmur 84:4-5)

Kata "orang-orang"dan "manusia" pada ayat diatas sangat jelas menunjukkan peziarah
umat manusia, bukan hanya peziarah bani Israel saja.

Dalam kitab Mazmur pasal 84, Nabi Daud berkata jiwanya jauh untuk pergi menuju Bait
Tuhan di Bakka. Nabi Daud mengatakan hal tersebut di Zion atau Yerusalem, tampak
dalam perkataannya bahwa ia sangat merindukan untuk pergi berziarah ke bait Allah di
Bakka.

Dalam bahasa Ibrani, Bakka artinya lembah menangis (crying valley atau valley of
weeping). The Jewish Encyclopedia menjelaskan Bakka sebagai sebuah lembah yang
tertulis dalam Mazmur pasal 84. Bahwa penerjemah kuno mengartikan Bakka bukan
hanya sebagai sebuah lembah menangis, tetapi juga menjelaskan keberadaan lembah
tersebut yang kondisinya kekurangan (miskin) air atau gersang. Selain diartikan
sebagai "lembah menangis", Bakka juga berarti pohon kertau (the Balsam Tree atau
the mulberry trees).

Namun Bakka dalam Mazmur Pasal 84 bukanlah Pohon Kertau (mulberry trees). Dan
arti yang benar adalah lembah menangis (crying valley atau valley of weeping). Bakka
disebut sebagai Lembah Menangis karena kisah Hajar dan menangisnya Ismail -yang
tatkala itu masih bayi - yang kehausan mendekati sekarat. Silahkan Anda baca
Perjanjian Lama Taurat kitab Kejadian pasal 21:14-21 :

"Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan
memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu
Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan
mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang dikirbat itu habis,
dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira
sepemanah jauhnya, sebab katanya: "tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang
ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak
itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya:
"Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah
mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu,
dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." Lalu
Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi
kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak itu,
sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang
pemanah. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran." (Kejadian 21:14-21)

Sudah menjadi tradisi bahwa setiap berhaji ke Mekkah, muslim berdoa sambil
menangis memohon ampunan agar Tuhan menunjuki jalan lurus agar dapat memasuki
surga. Ketika Ismail kehausan, Tuhan menunjukkan sebuah sumur kepada Hajar agar
mereka berdua bisa minum.

Lebanon sendiri secara keseluruhan bisa dikatakan cukup air dan tidak segersang
Arabia. Berdasarkan Mazmur Pasal 84 dikatakan jika Anda berziarah ke Bait Allah di
Bakka maka Anda akan diberkati. Lalu kenyataan sekarang adalah umat muslim pergi
haji ke Bait Allah (Baitulloh) di Mekkah berdoa sambil menangis.

"Sesungguhnya Bait yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia,


ialah Baitullah (Bait Allah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di
antaranya) maqam Ibrahim..." (QS. Ali 'Imran 96-97)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PENYESATAN KRISTEN 3: LETAK GUNUNG SINAI

Gunung Sinai menurut Bible adalah di Arabia, bukan di


Semenanjung Sinai.

Taurat (Keluaran 3:1) mencatat bahwa Gunung Sinai adalah di


Arabia:
"Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba
Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring
kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke
gunung Allah, yakni gunung Horeb."

Paulus mengatakan dalam suratnya (Galatia 4:25), bahwa


Gunung Sinai adalah di Arabia:
"gunung Sinai di tanah Arab...."

Al-Qur'an mencatat bahwa tempat nabi Musa menerima


wahyu adalah di Gunung Thur.

QS. Al A'raaf 7:148


"Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur
membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka (menjadi
patung) anak lembu yang bertubuh dan bersuara...."

QS. Maryam 19:52


"Dan Kami telah memanggilnya (Musa) dari sebelah kanan
gunung Thur dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di
waktu dia munajat."

Al-Qur'an tidak menjelaskan dimana letak Gunung Sinai


(Gunung Thur) itu, namun melalui penelusuran terkini, dan
ternyata didukung kenyataan bahwa Alkitab pun menyatakan
bahwa Gunung Sinai adalah di Midian (Madyan, Arab Saudi),
maka dapatlah disimpulkan bahwa nabi Musa memang pernah
tinggal di daerah yang kini masuk teritorial Arab Saudi bagian
barat laut. Itulah sebabnya Taurat kitab Bilangan (10:12; 12:16;
dan 13:3) menyebutkan nama Paran, karena bani Israel
memang pernah melewati daerah Arabia.

Namun demikian, para pendeta Kristen tetap berupaya keras


untuk membuat opini seolah-olah bahwa gunung Sinai terletak
di Semenanjung Sinai, bagian timur laut Mesir. Apapun
argumentasinya, yang pasti Alkitab masih membuka peluang
lebar-lebar untuk menempatkan gunung Sinai di bagian barat
laut Arab Saudi.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PENYUNTINGAN KISAH ISMAIL DAN ISHAK DALAM TAURAT ISRAEL

Kalo kita cermati baik-baik, kisah "pengusiran Hagar dan Ismail" yang diceritakan
pada Kejadian 21:14-21 dan ditempatkan setelah Ishak disapih, sudah bisa
dipastikan secara jelas maksud dan tujuan pengubahannya. Bahwa editor Taurat
sangat berambisi mengubah dan mengisahkan peristiwa pengorbanan Abraham
dengan menyembelih Ishak dan menyebutnya sebagai anak tunggal Abraham,
padahal sesungguhnya anak tunggal yang akan disembelih ketika itu bukanlah Ishak,
tetapi anak Abraham yang lain (Ismail).

Bagaimana cara mengubahnya? Tentunya cara yang paling sesuai adalah dengan
menempatkan kisah "pengusiran Hagar dan Ismail" setelah Ishak disapih, agar bisa
nyambung dengan kisah pengorbanan Abraham (penyembelihan Ishak) yang akan
diceritakan (direkayasa) berikutnya pada Kejadian 22:1-19.

Jika kisah "pengusiran Hagar dan Ismail" diletakkan setelah Ismail lahir (Kejadian
16:16), maka editor Taurat akan kesulitan menempatkan kisah penyembelihan Ishak
dengan menyebutnya sebagai anak tunggal yang dikasihi Abraham, karena firman
Tuhan kepada Abraham yang bernada rasis yaitu "sebab yang akan disebut
keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak" (Kejadian 21:12) tidak mungkin dikarang
dan ditempatkan pada kisah "pengusiran Hagar dan Ismail" di situ mengingat Ishak
belum lahir.

Namun demikian, sebagai akibat dari penempatan kisah "pengusiran Hagar dan
Ismail" setelah Ishak disapih, maka kisah ini menjadi aneh dan mustahil, karena usia
Ismail yang sebenarnya masih bayi ketika digendong Hagar, berubah menjadi anak
remaja 16 tahun tetapi harus ditaruh di atas bahu Hagar selama perjalanan
mengembara di gurun Bersyeba, layaknya anak yang masih bayi dan belum bisa
berjalan.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PERJANJIAN RASIS DAN TUDUHAN AHLI KITAB

I. PERJANJIAN RASIS DALAM TAURAT ISRAEL

Konon, ada beberapa perjanjian antara Allah dengan Abraham menurut Taurat Israel.
Namun dari beberapa perjanjian tersebut, satu di antaranya bermuatan sangat rasis
yaitu:

Yang akan disebut sebagai keturunan Abraham adalah keturunannya yang berasal
dari Ishak, anak kedua Abraham:

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak
dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau
mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari
Ishak...." (Kejadian 21:12)

Sebelumnya, Allah telah mengadakan perjanjian dengan Abraham bahwa Allah akan
memberikan negeri Kanaan (Palestina) kepada Abraham dan keturunannya untuk
selama-lamanya:

"...Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-
temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah
keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang
kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi
milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka." (Kejadian 17:7-8)

Orang-orang Yahudi di seluruh dunia menganggap diri mereka adalah keturunan


Abraham dari Ishak, karenanya mereka mengklaim tanah Palestina sebagai tanah
yang dijanjikan Tuhan dalam Taurat. Pada tahun 1897 mereka secara
resmi membentuk organisasi rasis Zionisme dibawah pimpinan Theodor Hertzl
dengan tujuan untuk merampas tanah Palestina dan mengusir penduduknya.
Akhirnya, pada tahun 1948 mereka berhasil mendirikan negara berbasis
agama Yahudi di tanah Palestina yang diberi nama Israel, yaitu nama
lain dari Yakub, anak Ishak anak Abraham. Selanjutnya harap baca : Perspektif Islam
tentang Agama.
II. TUDUHAN AHLI KITAB TENTANG ALQURAN

Sebagaimana diketahui, konsep mesiah (almasih) yaitu sebuah konsep Israel kuno
yang mendambakan kedatangan seorang tokoh pembaharu yang seperti Musa
(Ulangan 18:15-20), yang mampu membawa bangsa Israel menuju kejayaan.
Mereka percaya bahwa mesiah yang diidam-idamkan itu akan datang kemudian dan
berasal dari keturunan Daud (Yeremia 23:5; 33:15).

Tatkala mesiah yang sesungguhnya lahir dari seorang perawan Maria, yaitu Yesus,
orang-orang Israel tidak mengakuinya karena menganggap Maria telah berzinah
hingga melahirkan seorang bayi yang bernama Yesus. Konon, Yesus pun selalu
dikejar-kejar dan akhirnya dibunuh di tiang salib (baca injil-injil kanonik). Praktis
hingga hari ini orang-orang Israel tetap mengelu-elukan Musa sebagai orang paling
hebat yang belum tergantikan!

Sementara itu, sebagian ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) menuding Muhammad telah
membuat Alquran dengan cara menjiplak dari Bibel (Alkitab). Bagi non-muslim,
tudingan tersebut cukup logis mengingat banyak sekali kisah-kisah dalam Alquran
yang serupa dengan Bibel. Namun demikian, tahukah anda bahwa ada kisah menarik
tentang Musa dalam Alquran yang tidak diceritakan dalam Bibel, yaitu kisah Musa
yang menuntut ilmu kepada seorang guru (QS. Alkahfi : 60-82)? Dan tahukah anda
kisah Alquran yang lain yaitu kisah tentang raja Sulaiman dengan ratu Balqis dari
negeri Saba serta kemampuannya menundukkan dan berkomunikasi dengan jin dan
binatang yang juga tidak diceritakan dalam Bibel (QS. Annaml : 16-44)? Apakah
orang-orang Israel di masa lalu sengaja menyembunyikan kisah-kisah itu agar
terkesan seolah-olah tidak ada orang yang lebih hebat dari Musa?

Selain itu, ada dua mukjizat Yesus yang tercatat dalam Alquran tetapi tidak
ditemukan dalam Bibel, yaitu Yesus dapat berbicara ketika masih bayi yang baru
lahir (QS. Ali Imran : 46; Almaidah : 110; Maryam : 29-33) dan Yesus
bisa menciptakan burung dari tanah liat (QS. Ali Imran : 49; Almaidah : 110).

Tidak adanya kisah Musa, raja Sulaiman, dan mukjizat Yesus tersebut dalam Bibel
telah menjadi tanda atau bukti bahwa Alquran adalah kitab wahyu yang berdiri sendiri
dan independen, bukan hasil karangan atau jiplakan dari kitab
manapun, termasuk Bibel. Bahkan dalam beberapa kasus, Alquran justru meluruskan
kesalahan dan penyimpangan yang ada dalam Bibel.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
MISI KERASULAN YESUS MENURUT INJIL KRISTEN DAN ALQURAN

Secara mengagumkan, misi kerasulan Yesus menurut Injil Kristen dan Alquran sama,
yaitu sebagai berikut:

I. MISI KERASULAN YESUS MENURUT INJIL KRISTEN

-Yesus hanya diutus untuk umat Israel:

Matius 10:5-6 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam
kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari
umat Israel.

Matius 15:24 Jawab Yesus: Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang
dari umat Israel.

-Di hari kiamat Yesus hanya akan menghakimi 12 suku Israel:

Matius 19:28 Kata Yesus kepada mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta
kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua
belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

II. MISI KERASULAN YESUS MENURUT ALQURAN

-Nabi Isa as (Yesus) hanya diutus untuk Bani Israel:

QS. Ali Imran : 49 Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada
mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu
tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung
dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya
dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan
seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang
kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu
tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.
QS. Ash-Shaff : 6 Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israel,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

-Di hari kiamat Nabi Isa as (Yesus) hanya akan menjadi saksi terhadap Bani
Israel:

QS. An-Nisaa : 159 Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman
kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu
akan menjadi saksi terhadap mereka (Bani Israel).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PERSPEKTIF ISLAM TENTANG AGAMA

Sebagian besar non-muslim Barat bahkan tidak tahu bahwa ada sebuah perspektif Islam
yang secara substansial berbeda dari perspektif Yudeo-Kristen, utamanya
menyangkut pemahaman mengenai asal-muasal Yahudi, Kristen, dan Islam. Pada
umumnya, perspektif Yudeo-Kristenlah yang diajarkan secara sistematis di seluruh sistem
sekolah Barat. Anak-anak muslim dalam sistem sekolah Barat secara rutin diindoktrinasi
dengan perspektif Yudeo-Kristen, sering kali hal ini tanpa disadari oleh orangtua mereka,
dan jelas-jelas pelanggaran atas prinsip Amerika tentang pemisahan gereja dan negara.
Ironisnya, bahkan dalam sekolah-sekolah Islam di Amerika Utara, pengajaran sejarah dunia
atau lainnya sering kali masih menggunakan buku-buku teks Barat yang menyebarluaskan
perspektif Yudeo-Kristen.

Jika pengajar kelas ini bukan muslim yang diberi sertifikat oleh negara, maka guru non-
muslim tersebut kemungkinan akan dengan senang hati mengajarkan perspektif Yudeo-
Kristen tanpa menyadari bahwa ia secara diam-diam tengah menarik masuk anak-anak
muslim ke dalam agamanya. Yang mengkhawatirkan, ada sebagian kaum muslim,
utamanya mereka yang dididik di lembaga pendidikan yang berorientasi-Barat, atau yang
dididik di Palestina yang dukuasai Israel, harus menerima perspektif Yudeo-Kristen tanpa
mengenal perspektif Islam sama sekali.

Atas latar belakang di atas, perspektif Islam disajikan di bawah ini. Sebagaimana akan kita
lihat, Islam kadang-kadang sama dan kadang-kadang berbeda dari perspektif Yudeo-
Kristen. Ini tampak paling jelas ketika memerhatikan istilah-istilah seperti Yahudi, Kristen,
Islam, perjanjian, dan wahyu.

Seperti halnya tradisi Yudeo-Kristen, Islam menelusuri jejak asal-muasal umat manusia
hingga Adam. Namun demikian, tidak seperti konseptualisasi dalam tradisi Yudeo-Kristen,
Islam meletakkan permulaan agamanya pada Adam.

Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan
makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu
sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini yang menyebabkan kamu termasuk
orang-orang yang zalim. (Al-Qur'an 2:35).

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima
taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Al-
Qur'an 2:37).
Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan
perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. (Al-Qur'an
20:115).

Islam berarti "kepasrahan", yaitu kepasrahan kepada Allah, dan seorang muslim adalah
"seseorang yang pasrah" kepada Allah. Oleh karenanya, agama Adam adalah Islam,
demikian juga agama Nuh, Ibrahim, Musa, Isa (Yesus), dan sebagainya.

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah
kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang
kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali
(kepada-Nya). (Al-Qur'an 42:13).

Bagaimanapun, ini tidak berarti bahwa Islamnya Adam sama persis dengan agama Nuh,
atau Ibrahim, atau Musa, atau agama Isa, dan agama Muhammad. Kenyataannya tidaklah
demikian. Bagaimanapun, kita harus memahami konsep-konsep Islam mengenai perjanjian
dan perkembangan wahyu agar kita dapat memahami perbedaan itu.

Perjanjian dan Wahyu

Sebagaimana dicatat di atas, tradisi Yudeo-Kristen menerima konsep perjanjian untuk


merepresentasikan penataan-ulang kosmos secara mendasar, di mana hubungan antara
manusia dan Allah sepenuhnya didefinisikan-ulang, dan konsep agama yang benar-benar
baru diperkenalkan. Oleh karena itu, perjanjian-perjanjian tersebut dipandang sedikit
terpencar-pencar, yang hanya direpresentasikan oleh: (1) perjanjian primitif atau proto-
perjanjian dengan Nuh; (2) perjanjian terbatas dengan Ibrahim, yang secara eksklusif
diwarisi oleh Ishak, Yakub, kemudian oleh bangsa Israel; (3) revisi dan elaborasi perjanjian
Ibrahim dengan perjanjian Musa, dan pewarisan atas perjanjian yang terbatas kepada
bangsa Israel dan umat Yahudi; dan (4) perjanjian baru dengan Isa, yang untuk pertama
kalinya membuka keikutsertaan orang-orang non-Yahudi.

Sebaliknya, Islam meneguhkan keanekaragaman perjanjian antara Allah dan umat manusia.
Setiap nabi Allah, yang sebagian besar namanya bahkan tidak dikenal oleh manusia
kontemporer,

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang
tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu
mu'jizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah,
diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang
berpegang kepada yang batil. (Al-Qur'an 40:78).

memiliki perjanjiannya sendiri, yang diwarisi oleh masyarakat nabi yang bersangkutan.
Kutipan-kutipan dari Al-Qur'an berikut digunakan untuk menjelaskan persoalan ini.

Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan
penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya
kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk). (Al-Qur'an 2:40).

(Selanjutnya baca: QS.2:63, QS.2:83, QS.2:92-93, QS.2:125, QS.3:81, QS.4:153-155,


QS.5:12-14, QS.5:70, QS.20:80-83, QS.33:7, QS.43:46-49).

Lebih lanjut, seorang nabi Allah diutus untuk setiap umat, bukan hanya untuk bangsa Israel.
Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an yang merujuk pada fakta bahwa seorang nabi dikirim
untuk umat tertentu. Berikut ini kutipan-kutipannya.

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang


sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan
dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk
merendahkan diri. (Al-Qur'an 6:42).

(Selanjutnya baca: QS.6:130-131, QS.10:47, QS.10:74, QS.16:36, QS.16:63,


QS.16:84, QS.16:89, QS.17:71, QS.35:24).

Jadi, antara zaman Adam dan Muhammad, perjanjian-perjanjian tersebut sangat banyak
dan tidak bersifat eksklusif. Setiap orang, tanpa memandang asal-muasal etnis, bangsa,
atau ras, memiliki kesempatan untuk mewarisi perjanjian dengan Allah. Setiap manusia
memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke dalam hubungan yang tepat dan penuh
pengabdian dengan Allah.

Konsep berlimpahnya perjanjian ini terkait dengan konsep Islam mengenai wahyu yang
progressif.

Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya,
Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya.
Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu? (Al-Qur'an 2:106).

(Selanjutnya baca: QS.3:2-3, QS.3:23, QS.3:50, QS.3:93, QS.4:44, QS.4:160, QS.5:3,


QS.5:15, QS.6:145-146, QS.10:37, QS.13:38-39, QS.16:101, QS.17:106, QS.25:32,
QS.26:5, QS.76:23).
Oleh karena masing-masing nabi menerima perjanjiannya sendiri dengan Allah, maka wahyu
Allah--seperti bagaimana cara terbaik untuk menyembah-Nya--diturunkan secara progressif
selama satu periode evolusioner. Tidak seperti penataan-penataan-ulang kosmik yang
diikuti oleh periode stagnasi pewahyuan yang lama yang diasumsikan oleh tradisi Yudeo-
Kristen, Islam meneguhkan sebuah evolusi-bertahap dalam hubungan antara manusia dan
Allah dan dalam penyembahan manusia kepada-Nya. Wahyu-wahyu sebelumnya bisa dan
telah dimodifikasi, dielaborasi, dan di-nasakh-kan (baca: QS.2:106; 6:145-146; 13:38-39;
16:101). Kenyataannya, evolusi dan wahyu progressif semacam itu tidak hanya terjadi di
antara para nabi, tetapi juga dalam pesan dan wahyu seorang nabi tertentu (baca:
QS.17:106; 25:32; 76:23). Berkaitan dengan hal ini, kita perlu memerhatikan wahyu
progressif dalam kehidupan Muhammad yang mengarahkan: Dari tidak ada larangan
terhadap alkohol sampai larangan untuk mengonsumsi alkohol ketika hendak melakukan
shalat fardu (QS.4:43), hingga larangan total untuk meminum alkohol (QS.5:90-91).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri
mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga
kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari
tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak
mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah
mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.
(Al-Qur'an 4:43).

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi
itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (Al-Qur'an 5:90-91).

Mengingat hal di atas, dapat dipahami bahwa Islam dimulai dengan Adam, yang secara
bertahap berkembang melalui berbagai perjanjian dan wahyu-wahyu yang diturunkan
kepada para nabi secara berangsur-angsur, dan akhirnya mencapai puncaknya pada wahyu
terakhir yang diturunkan kepada Muhammad. Dalam hal ini, pelbagai pertentangan antara
perspektif Yudeo-Kristen dan Islam sangat dramatis. Perspektif Yudeo-Kristen hanya
mengasumsikan beberapa tahapan evolusi keagamaan saja, yang masing-masing sangat
berbeda dengan sebelumnya. Secara metaforik, kita bisa membandingkan perspektif
Yudeo-Kristen dengan revolusi-revolusi drastis yang terjadi dalam tahap-tahap
metamorfosis dari ulat menjadi kepompong, dan kemudian menjadi kupu-kupu. Masing-
masing tahap secara fundamental tampaknya sangat berbeda dari tahapan sebelumnya.
Sebaliknya, metafora bagi perspektif Islam adalah metafora mengenai kuncup dan
mekarnya sekuntum bunga, di mana pesan Adam merepresentasikan kuncup pertama
(baca: QS.2:37), dan pesan terakhir Muhammad merepresentasikan bunga yang benar-
benar sudah mekar penuh (baca: QS.5:3). Namun demikian, bahkan dalam kuncup pertama
pesan Adam, terdapat dua kebenaran fundamental yang tidak akan pernah di-nasakh-kan
atau dimodifikasi, dan yang tetap menjadi inti dari pesan setiap nabi kemudian: (1) tidak
ada tuhan selain Allah, Yang tidak memiliki sekutu, dan Allah harus disembah dan dipuja
(QS.21:25), dan (2) menghindari kejahatan dan kemungkaran karena akan ada hari
pembalasan (QS.4:164-165; 16:36).

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami
wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku,
maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (Al-Qur'an 21:25)

Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (Mereka kami
utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar
supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-
rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al-Qur'an 4:164-
165).

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara
umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya
orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka
bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan
(rasul-rasul). (Al-Qur'an 16:36).

Peran Para Nabi

Agar bisa melakukan perbandingan yang tepat antara perspektif Yudeo-Kristen dan Islam,
pembahasan mengenai peran para nabi ini dibatasi pada nabi-nabi yang diakui dengan
kapasitas yang sama, baik oleh tradisi Yudeo-Kristen maupun Islam. Sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya, tradisi Yudeo-Kristen berpandangan bahwa para nabi ini diutus oleh
Allah untuk menyeru bangsa Israel dan orang-orang Yahudi yang kembali pada kebiasaan
buruk lama agar mereka kembali pada ajaran-ajaran Yahudi. Sebaliknya, perspektif Islam
meneguhkan bahwa nabi-nabi ini merepresentasikan wahyu Islam yang progressif, dan
diutus oleh Allah untuk mengembalikan umat manusia pada Islam. Namun demikian, banyak
yang tidak mau mendengarkan para nabi ini, tidak menyesali perbuatan-perbuatan mereka,
dan tidak kembali pada kepasrahan kepada Allah yang semestinya. Kemurtadan dan
penyimpangan terjadi, dan akhirnya penyimpangan-penyimpangan ini sebagian ada yang
dikodifikasikan dan diritualkan. Kodofikasi dan ritualisasi atas penyimpangan dari Islam
semacam inilah yang merupakan asal-muasal Yahudi, salah satu dari dua kelompok Ahli
Kitab (Yahudi dan Kristen).

Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Al-
Qur'an 3:19).

(Selanjutnya baca: QS.5:12-13, QS.5:32, QS.5:42-44, QS.42:13-14, QS.45:16-17).

Ini digambarkan oleh penekanan Al-Qur'an atas orang-orang Yahudi yang mendistorsi dan
menodai kitab-kitab suci yang diwahyukan kepada mereka.

Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal


segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah
mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? Dan apabila mereka berjumpa
dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: "Kami pun telah beriman,"
tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah
kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah
diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan
hujahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?" Tidakkah mereka
mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala
yang mereka nyatakan? Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak
mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya
menduga-duga. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al
Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan
maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka
kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka
sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka
kerjakan. (Al-Qur'an 2:75-79).

(Selanjutnya baca: QS.3:23-24, QS.3:71, QS.3:78, QS.3:187, QS.4:46, QS.5:12-13,


QS.5:15, QS.5:41, QS.5:44, QS.6:91, QS.10:93, QS.11:110, QS.15:90, QS.41:45,
QS.62:5).

Singkatnya, Yahudi baru muncul lama setelah Islam, dan dikodifikasikan sebagai sisa-sisa
penyimpangan dari Islam. Sebagaimana diketahui, para nabi tersebut tidak diutus untuk
menyeru manusia kembali pada Yahudi, tetapi diutus untuk mengembalikan umat manusia
pada Islam dari Yahudi, dari bentuk-bentuk penyimpangan yang lain, dan dari kekufuran
yang nyata.

Satu perbedaan penting lainnya antara perspektif Yudeo-Kristen dan Islam mengenai peran
para nabi harus dijelaskan di sini. Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, perspektif
Yudeo-Kristen sering kali menggambarkan nabi-nabi Allah sebagai para pendosa yang
melakukan kebiasaan buruk masa lalu, yang terlibat dalam perilaku yang benar-benar patut
dicela. Sebaliknya, perspektif Islam menyatakan bahwa nabi-nabi ini adalah manusia bijak,
saleh, dan memiliki watak moral yang mulia.

Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang.
Barang siapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari
kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu; kemudian tiap-tiap
diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan)
setimpal, sedang mereka tidak dianiaya. (Al-Qur'an 3:161).

Yesus dan Asal-Muasal Agama Kristen

Islam meneguhkan kelahiran Isa--nama yang lebih populer di kalangan muslim--dari seorang
perawan, tetapi memandang hal ini bukan sebagai sebuah tindakan berketurunan, tetapi
sebagai sebuah penciptaan yang bersifat mukjizati, disebabkan oleh perintah dari firman
Allah.

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah


menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan
kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan
(kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah
dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh." Maryam berkata: "Ya
Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh
oleh seorang laki-laki pun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):
"Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah
berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:
"Jadilah", lalu jadilah dia. (Al-Qur'an 3:45-47).

(Selanjutnya baca: QS.3:59, QS.19:16-35, QS.112:1-4).

Namun demikian, berkaitan dengan kelahiran dari seorang perawan, asal-muasal Isa yang
bersifat mukjizati dipandang sama dengan penciptaan Adam. Sebagaimana halnya Isa yang
tanpa ayah, demikian juga Adam, yang diciptakan dari tanah (baca: QS.3:59; 6:2; 7:11-12;
15:26-33; 17:61; 18:50; 32:7; 38:71-76; 55:14), tanpa ayah dan ibu (baca: QS.3:59).

Islam meneguhkan bahwa Isa adalah seorang rasul Allah,

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah
kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa
putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya
yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu
mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik
bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari
mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya.
Cukuplah Allah sebagai Pemelihara. (Al-Qur'an 4:171).

(Selanjutnya baca: QS.5:17, QS.5:75, QS.6:83-90, QS.43:57-59).

dan bahwa Isa adalah Juru Selamat atau Kristus.

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah


menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan
kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih 'Isa putera Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan
(kepada Allah), (Al-Qur'an 3:45).

(Selanjutnya baca: QS.5:72, QS.5:75).

Namun demikian, Islam menyangkal penyaliban Isa,

dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa
putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah 'Isa. (Al-Qur'an 4:157).

dan menyangkal ketuhanan Isa.

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah
kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa
putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya
yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan
: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak,
segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi
Pemelihara. (Al-Qur'an 4:171).
(Selanjutnya baca: QS.5:72-75, QS.9:30, QS.43:57-59, QS.112:1-4).

Seperti para nabi Israel sebelum dia, pesan dan kerasulan Isa hanya terbatas pada sisa
orang-orang Israel dan Yahudi,

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah


menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan
kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih 'Isa putera Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan
(kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah
dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh." Maryam berkata: "Ya
Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh
oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):
"Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah
berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:
"Jadilah", lalu jadilah dia. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab,
Hikmah, Taurat dan Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata
kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa
sesuatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung
dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya
dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan
seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu
simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda
(kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. (Al-Qur'an
3:45-49).

Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan
memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini
adalah sihir yang nyata." (Al-Qur'an 61:6).

itupun berupa seruan untuk kembali kepada Islam dan kepada kepasrahan dan peribadatan
kepada Allah Tuhan Yang Esa semata-mata. Patut dicatat bahwa sebagian dari pesan Isa
adalah ramalan akan datangnya seorang nabi dan rasul, yang akan diberi nama Ahmad,
yang merupakan variasi dari nama Muhammad.

Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan
untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku
datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mu'jizat) daripada Tuhanmu.
Karena itu bertakwalah kepada Allah dan ta'atlah kepadaku. Sesungguhnya Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus". (Al-
Qur'an 3:50-51).

Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan
memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini
adalah sihir yang nyata." (Al-Qur'an 61:6).

Isa bukan pendiri atau pencipta agama baru. Bahkan, ia juga bukan pencipta gerakan-
keagamaan yang baru dalam agama Yahudi pada zamannya, melainkan seorang rasul yang
diutus Allah untuk bangsa Israel. Sama halnya, upaya-upaya untuk mengaitkan Isa dengan
mazhab pemikiran Yahudi tertentu--yang ini atau yang itu, baik Farisi, Eseni, atau lainnya--
ditolak karena mereka mendistorsi kebenaran fundamental bahwa Isa adalah seorang nabi
dan rasul Allah yang mengemban sebagian wahyu progressif Islam. Nyaris tidak perlu
dikatakan lagi bahwa tidak ada komponen baru dalam pesan yang disampaikan Isa.
Konsep Islam mengenai wahyu progressif mengamini adanya kemungkinan bahwa wahyu
yang disampaikan kepada Isa mungkin sebagian telah mengubah, menambah, atau me-
nasakh sebagian wahyu dari nabi-nabi sebelumnya.

Pertanyaannya kemudian, bagaimanakah kita seharusnya memahami asal-muasal agama


Kristen? Jawaban Islam adalah bahwa orang lain, Paulus Tarsus, segera mendistorsi
pesan, kenabian, dan injil Isa tersebut. Kemungkinan besar, tidak ada seorang pun dari
mereka yang mendistorsi pesan Isa merupakan saksi mata atas kehidupan dan kenabian
Isa, dan tidak ada seorang pun yang benar-benar menjadi murid Isa. Injil Isa yang
sebenarnya dan lengkap tidak ditemukan di mana pun dalam Perjan jian Baru kontemporer.
Namun demikian, potongan-potongan dari Injil tersebut kemungkinan besar dipelihara oleh
para pengarang "Kristen" berikutnya di pelbagai kitab dalam Perjanjian Baru, yang
semuanya ditulis dua dasawarsa hingga satu abad setelah selesainya masa kenabian Isa,
dan tidak ada satu pun yang agaknya dikarang oleh seseorang yang berhubungan langsung
dengan kenabian Isa sesungguhnya. Fragmen-fragmen tambahan mengenai kenabian Isa
mungkin dipelihara dalam bagian-bagian dari apa yang disebut kitab era Kristen.

Singkatnya, sebagaimana distorsi-distorsi atas wahyu-wahyu awal Allah kepada para nabi
menghasilkan pembentukan agama Yahudi, demikian juga distorsi-distorsi atas pesan Isa
menghasilkan pembentukan agama Kristen.

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku
datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu
sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah
dan taatlah (kepada) ku". Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu
maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-
golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi
orang-orang yang zalim ya'ni siksaan hari yang pedih (kiamat). (Al-Qur'an 43:63-
65).

(Selanjutnya baca: QS.5:14, QS.57:27).

Muhammad dan Wahyu Islam Terakhir

Muhammad tidak mendirikan atau menciptakan Islam. Islam juga tidak didirikan
berdasarkan wahyu-wahyu yang diturunkan Allah kepada Muhammad.

Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al


Qur'an, mereka beriman (pula) dengan Al Qur'an itu. Dan apabila dibacakan (Al
Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya;
sesungguhnya; Al Qur'an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami,
sesungguhnya Kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan (nya)." (Al-
Qur'an 28:52-53).

Muhammad adalah Penutup Para Nabi. Dialah nabi terakhir dalam jajaran nabi-nabi Allah.

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. (Al-Qur'an 33:40).

Mungkin dinyatakan bahwa orang-orang Barat dan para penganut perspektif Yudeo-Kristen
sering kali menisbahkan signifikansi hierarkis dengan gelar "Penutup Para Nabi", meskipun
kaum muslim mengklaim bahwa Muhammad adalah nabi terbesar dan terbaik di antara
nabi-nabi Allah. Tipe pemikiran ini sebenarnya bertentangan dengan Islam, dan secara
khusus dilarang oleh Al-Qur'an, yang menyatakan bahwa kaum muslim seharusnya tidak
melakukan pembedaan-pembedaan hierarkis di antara nabi-nabi Allah.

Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq,
Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa
yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Al-Qur'an
2:136).

(Selanjutnya baca: QS.2:253, QS.2:285, QS.3:84, QS.4:150-152).

Seperti semua nabi sebelumnya, Muhammad tidak memiliki sifat ketuhanan. Ia hanya
seorang manusia biasa yang dikaruniai wahyu dari Allah.
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya
beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke
belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur. (Al-Qur'an 3:144).

(Selanjutnya baca: QS.17:93, QS.18:110).

Namun demikian, melalui wahyu progressif yang diberikan kepada Muhammad itulah Islam
disempurnakan dan dilengkapi. Wahyu ini me-nasakh, mengelaborasi, dan mengubah
sebagian wahyu-wahyu yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya, yang kemudian
diingat dan dituliskan oleh para sahabat awal Muhammad, dan dikenal sebagai Al-Qur'an.
Karenanya, Islam menemukan evolusi akhirnya, bukan asal kejadiannya, dalam pesan
Muhammad. Lebih lanjut, sebagai Penutup Para Nabi, Muhammad adalah nabi
"internasional". Muhammad menyampaikan pesan Allah bukan hanya kepada umatnya
sendiri, apakah yang didefinisikan sebagai orang-orang Mekah, para anggota suku Quraisy,
atau orang-orang Arab, tetapi juga kepada masyarakat dunia pada umumnya.

Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas
da'wahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. Al Qur'an
ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.(Al-Qur'an 38:86-87).

Ikhtisar

Perspektif Islam meneguhkan evolusi berurutan dari Islam, Yahudi, dan Kristen. Islam
dimulai dengan Adam. Ia berkembang sesuai dengan wahyu-wahyu progressif yang
diberikan Allah kepada para nabi-Nya. Evolusi Islam ini menemukan titik-puncak
kesempurnaannya dalam wahyu terakhir Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad.

Sejak semula, di antara keturunan Nabi Yakub, pelbagai distorsi atas pesan dasar Islam
dikodifikasikan dan diritualisasikan, yang akhirnya memunculkan agama Yahudi. Nabi-nabi
sebelumnya untuk bangsa Israel terus-menerus memberi peringatan kepada bangsa Israel
dan orang-orang Yahudi untuk kembali kepada Islam, dan untuk meninggalkan
penyimpangan-penyimpangan mereka, termasuk Yahudi dan kekufuran mereka. Di antara
nabi-nabi tersebut, yang kenabiannya terbatas untuk bangsa Israel dan umat Yahudi, adalah
Isa (Yesus sang Juru Selamat atau Kristus, dan putra Maryam sang Perawan).

Namun demikian, pesan dan kenabian Isa juga didistorsi, sehingga memunculkan konsep-
konsep seperti putra Tuhan, penyaliban, dan konsep Tuhan trinitarian. Distorsi atas pesan
Isa ini oleh Paulus Tarsus dan lainnya dikodifikasi sebagai agama Kristen. Ikhtisar singkat
ini disuguhkan secara grafis dalam tabel di bawah ini.
TABEL: PERSPEKTIF
ISLAM
Asal-Muasal Yahudi, Kristen, dan Islam:
Perspektif Islam

Adam

(Wahyu Islam
Awal)
I
Nabi-nabi
(Disebut masyarakat pendukung
Islam)
(Perjanjian yang ditetapkan oleh Allah bersama
masing-masing)
(Menerima wahyu progressif dari Allah, yang
menghasilkan evolusi Islam)

___________________________I________________________________

I
I
Nabi-nabi untuk Israel
Nabi-nabi untuk umat yang
lain
(Ishak, Yakub, Harun, Musa,
dsb.) (Disebut masyarakat pendukung Islam)
(Disebut masyarakat pendukung Islam)
(Masing2 dengan perjanjian dari wahyu progressif)
(Masing2 dengan perjanjian dari wahyu
progressif) (Ayub, Hud, Salih, Syuaib, dsb.)
(Islam terus berkembang sesuai dengan wahyu dari
Allah) I

_______________I_________________________________
I
I
I I
Distorsi atas pesan Nabi-nabi
Tambahan I
I (Yahya [Yohanes
Pembaptis], dsb.) I
Agama Yahudi (Pemeliharaan dan evolusi
Islam) I

I I
Isa al-Masih
(Yesus) I
(Nabi
Allah) I
(Pemeliharaan dan
evolusi Islam) I

_____________________________________________I_________________
I

I
I I
Distorsi atas
pesan
Pemeliharaan pesan
(Paulus Tarsus dan
lainnya)
I

I
I
Agama
Kristen
Muhammad

(Penutup Para Nabi)

(Islam dalam kesempurnaan evolusionernya)

Dikutip dari buku: "Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks, 2003.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
PERSPEKTIF YUDEO-KRISTEN TENTANG AGAMA

Perspektif Yudeo-Kristen adalah cara pandang yang diajarkan secara sistematis di seluruh
lembaga akademik Barat, dimulai pada pengajaran sejarah di sekolah menengah pertama
dan dilanjutkan dalam kuliah-kuliah di tingkat universitas. Ia bisa dilihat dari pernyataan-
pernyataan dalam buku-buku teks sekolah menengah pertama seperti, "Yahudi adalah
agama monoteistik pertama", sebuah pernyataan yang ditolak dengan keras oleh perspektif
Islam yang akan dibahas kemudian. Sebagai lanturan singkat, dinyatakan bahwa sebagai
besar orang tua muslim di Amerika kemungkinan gagal memahami bahwa anak-anak
mereka secara sistematis ditarik-masuk dengan perspektif Yudeo-Kristen sebagai bagain
dari pendidikan sekolah umum anak-anak mereka. Dengan memperumit perosalan tersebut,
karena kurangnya keakraban mereka dengan eprspektif Islam, para guru di sekolah umum
yang ditempati anak-anak muslim ini kemungkinan gagal menyadari bahwa mereka bahkan
dilibatkan dalam sebuah tindakan proselitisasi (permurtadan).

Sementara persoalan-persoalan utama dari Yudeo-Kristen secara khas sudah dikenal


dengan baik oleh sebagian besar kaum Kristen dan Yahudi, beberapa perosalan khusus
yang dibahas dalam esai ini mungkin menyuguhkan pengetahuan tertentu yang belum
pernah mereka terima. Ini utamanya pelbagai macam sekte dalam yahudi dan Kristen, juga
berkenaan dengan tahun-tahun dan peristiwa-peristiwa khusus yang diurai di bawah ini.

UR-YAHUDI DAN PERJANJIAN DENGAN NUH

Perspektif Yudeo-Kristen dimulai dengan Adam-semoga kesejahteraan senantiasa


terlimpah atasnya - dan diturunkan pada umat manusia melalui pelbagai Bapa leluhur
Perjanjian Lama, hingga tiba pada Nuh -semoga kesejahteraan senanatiasa terlimpah
atasnya. Garis keturunan sesungguhnya yang dikemukakan oleh Kiab Kejadian adalah
Adam ke Set ke Enos ke cainan ke Mahalaleel ke Jared ke Henokh ke Metusalem ke
Lamech ke Nuh. Dengan datangnya Nuh, ada hal baru yang memasuki kerangka perspektif
senanatiasa terlimpah atasnya. Garis keturunan sesungguhnya yang dikemukakan oleh
Kitab Kejadian adalah Adam ke Set ke Enos ke cainan ke Mahalaleel ke Jared ke Henokh
ke Metusalem ke Lamech ke Nuh.1 Dengan datangnya Nuh, ada hal baru yang memaduki
kerangka perspektif Yudeo-Kristen. Konon, Nuh adalah orang pertama yang dengannya
Allah2 mengadakan perjanjian.3 Kini, perjanjuan tersebut konon sudah menjadi primitif dan
terbatas, dan rincian berkenaan dengan perjanjian itu sangat sedikit yang dilaporkan dalam
Kitab Kejadian. Kenyataannya, rincian-rincian yang dicatat dalam Kitab Kejadian berkenaan
dengan perjanjian Nuh hanyaah bahwa Nuh membuat bahtera, dan kemudian dengan
bahtera itu ia menyelamatkan binatang-binatang di bumi;4 bahwa Allah tidak akan pernah
menghancurkan seluruh umat manusia melalui air bah, dan janji-Nya disimbolkan dalam
bentuk pelangi.5 Namun, dalam riwayat Kitab Kejadian selanjutnya tidak disebutkan tenang
komitmen peribadatan monoteistik, dan sebagainya. Namun demikian, perjanjian Nuh ini
bisa digunakan sebagai pijakan awal mengenai asal-muasal bagi Yahudi, atau yang mungkin
lebih baik disebut proto-Yudaisme.

YAHUDI DAN PERJANJIAN DENGAN IBRAHIM

Yang lebih sering, tradisi Yudeo-Kristen menyusuri jejak asal-muasal Yahudi pada Ibrahim,
yang hidup kira-kira delapan generasi setelah Nuh.6 Di sini kita menemukan perjanjian
kedua antara Allah dan manusia, ketika Allah konon menetapkan perjanjian baru dengan
Ibrahim. Singkatnya, perjanjian ini bisa diikhtisarkan sebagai berikut : Ibrahim dan
keturunanya harus menjaga perjanjian tersebut, dan harus melaksanakan khitan,7 Allah
berjanji bahwa Dia akan menjadi Tuhan bagi Ibrahim serta keturunannya akan terpecah
menjadi banyak kelompok. Lebih lanjut, Ibrahim dan keturunannya melalui Ishak akan
mewarisi tanah Pallestina berikut perjanjian tersebut.8 Keseluruhan sejarah Yahudi
kemudian berporos pada perjanjian ini, hubungan antara Allah dan manusia diubah
selamanya, dan hubungan khusus ditetapkan antara Allah dan keturunan Ishak.

Perlu dicatat bahwa tradisi Yudeo-Kristen memahami perjanjian antara Allah dan Ibrahim ini
sebagai salah satu warisan eksklusif bagi mereka. Dari seluruh anak-cucu Ibrahim, hanya
Ishak dan keturunannyalah yang akan mewarisi perjanjian dengan Allah itu.9 Eksklusivitas
pearisan itu semakin dipersempit ketika dinyatakan bahwa pewarisan atas perjanjian
tersebut tidak diberikan kepada anak tertua Ishak, Esau, demi mendukung putra mudanya,
Yakub - semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya.10 Ketika nama Yakub
kemudian diubah menjadi Israel,11 yang menjadikannya sebagai nenek-moyang yang
menjadi asal garis keturunan dua belas suku Israel, maka eksklusivitas pewarisan tersebut
kemudian dianggap sebagai milik Israel, hanya milik Israel.

YAHUDI YANG DIPERHALUS DAN PERJANJIAN MUSA

Beberapa abad setelah Yakub, konon Allah memperhalus perjanjiannya dengan dua belas
suku Israel. Penghalusan ini, yang untuk pertama kalinya meninggalkan catatan mengenai
rincian khusus dan tegas berkenaan dengan penyebahan kepada Allah dan hukum-hukum
Yahudi, diberikan kepada Musa. Pelbagai macam ketentuan dari perjanjian Musa tersebut
terlalu banyak untuk dirinci dan terlalu besar untuk dijelaskan di sini. Namun demikian, harus
dicacat bahwa menurut perspektif Yudeo-Kristen, ini merupakan yang kedua kalinya, ketika
sejarah diporoskan dan ketika hubungan antara manusia dan Allah dilihat sebagai sesuatu
yang harus diubah. Bagi mereka yang ada dalam tradisi Yudeo-Kristen, yang
mempertahankan pandangan atas perjanjian dengan Ibrahim di atas sebagai asal-usul
Yahudi, perjanjian Musa ini dilihat sebagai awal Yahudi sebagai agama yang terorganisasi.

PERAN PARA NABI

Begitu struktur keagamaan yang dikembangkan sepenuhnya telah dititahkan oleh perjanjian
Musa, tidaklah terhindar bahwa bangsa Israel, atau setidaknya sebagian dari mereka, akan
tersesat dari pelaksanaan kewajiban-kewajiban dalam perjanjian tersebut. Dengan
demikian, Allah secara periodik mengirim para nabi, yaitu mereka yang diberi otoritas untuk
berbicara atas nama Allah, untuk menyeru dan mengembalikan bangsa Israel yang telah
tersesat menuju pelaksanaan yang sebenarnya atas perjanjian Musa. Dari perspektif
Yudeo-Kristen kontemporer, pada nabi ini dilihat sebagai teguran kepada bangsa Israel
agar kembali pada Yahudi.

Meskipun terdapat panggilan yang keras dari nabi-bani ini, sebagian besar bangsa Israel
gagal untuk mendengarkannya, terutama di antara mereka yang berada di kalangan kelas
penguasa. Sebagaimana diketahui, Kerajaan Daud dan Sulaiman di Israel terpecah menjadi
Kerajaan Israel utara dan Kerajaan Yehuda selatan sekitar 930 SM. Semenjak peristiwa ini,
para nabi dengan pelbagai cara diutus kepada kedua kerajaan ini. Namun demikian, lagi-lagi
banyak yang gagal untuk memperhatikan pesan peringatan yang dikirimkan oleh nabi-nabi
ini. Sebagai hukuman selanjutnya, Allah menakdirkan kehancuran Kerajaan Israel utara oleh
kekaisaran Assyria sekitar 722 SM. Orang-orang Israel dari Kerajaan Israel utara, yang
terdiri atas sepuluh dari dua belas suku Israel, dijebloskan ke penjara, dan tidak muncul-
kembali dalam lembaran-lembaran sejarah sebagai masyarakat yang bisa diidentifikasi.
Peristiwa ini menyebabkan sepuluh suku Israel tersebut punah.

Kerajaan Yehuda di selatan, yang utamanya terdiri atas suku-suku Benjamin dan Yehuda,
terus bertahan dalam kondisi yang sangat sulit selama kira-kira lebih dari 150 tahun. Para
nabi terus diutus kepada masyarakat ini, tetapi para pemeluk Yahudi yang sejati,
sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian Musa, semakin berkurang. Oleh karenanya, Allah
mengizinkan jatuhnya Kerajaan Yehuda di selatan kepada kekaisaran Babilonia sekitar 586
SM. Kuil Sulaiman (lihat di bawah dengan judul "Kultus Kuil") dihancurkan. Banyak orang-
orang Yahudi yang dibuang ke Babilobia. Dan periode pembuangan pun telah dimulai.12

Untuk memahami peran para nabi ini dari perspektif Yudeo-Kristen, tidak bisa hanya
ditekankan bahwa meraka itu hanya diterima sebagai penyeru masyarakat untuk kembali
pada ajaran-ajaran Yahudi. Mereka tidak menyampaikan revisi yang riil apapun terhadap
perjanjian Musa, meskipun mereka mungkin menyodorkan beberapa interpretasi atas
perjanjian itu. Namun demikian, bahkan interpretasi "baru" ini pun harus dilihat sebagai
perbaikan terhadap interpretasi keliru sebelumnya yang ada dalam masyarakat selama ini.
Sebagaimana diketahui, meskipun para nabi ini dilihat sebagai juru bicara Allah, mereka
tidak membawa wahyu apapun atau modifikasi yang riil atas perjanjian Musa.

Berkaitan dengan hal di atas, wahyu bisa dilihat dalam perspektif Yudeo-Kristen sebagai
sesuatu yang statis semenjak zaman Musa. Lebih lanjut, harus ditekankan bahwa perspektif
Yudeo-Kristen sering kali menggambarkan nabi-nabi ini sebagai orang yang memiliki "kaki
lempung spiritual", yaitu cenderung kepada dosa, godaan, dan degradasi seperti mereka
yang menjadi sasaran pewartaan mereka.
KULTUS KUIL
Pada tahun keempat pemerintahan Raja Sulaiman pembangunan sebuah kuil megah di
Yerusalem dimulai.13 Kuil itu kira-kira berukuran panjang 90 kaki, lebar 30 kaki, dan tinggi
45 kaki.14 Ia dikelilingi oleh banyak halaman dan ruang-ruang yang saling terhubung.15
Bersamaan dengan pembangunan Kuil Sulaiman pada abad ke-10 SM, agama Yahudi
menjadi terpusat pada konsep dan ritual pengorbanan kuil.16 Selama tiga hari libur
keagamaan yang berbeda atau pesta ziarah, orang-orang Yahudi bergabung untuk
melakukan perjalanan ke Yerusalem guna mempersembahkan buah-buahan dari hasil panen
pertama di Kuil Sulaiman. Perhelatan-perhelatan keagamaan ini mencakup Paskah Yahudi
(pada saat panen anggur), Pesta Mingguan (pada saat panen gandum; bertepatan dengan
hari libur Kristen, Pantekosta), dan tempat-tempat Peribadatan atau Pesta Kamar (pada
saat panen buah-buatan).17 Pada gilirannya, fokus terhadap pengorbanan kuil ini
meningkatkan arti penting peran pada pendeta dan kaum Levite dalam kehidupan
keagamanaan Yahudi.18 (Kaum Levite adalah anggota suku Levi yang terpilih untuk
membantu para pendeta di kuil).

Namun demikian, tidak semua orang yang mengklaim dirinya sebagai orang-orang Yahudi
mengakui kultus kuil di Yerusasem. Di antara mereka adalah kaum Samaritan, masyarakt
campuran Assyiria dan keturunan bangsa Israel, yang menetap kembali di wilayah tersebut,
yang telah menjadi Kerajaan Israel utara setelah penaklukan Assyiria atas Kerajaan Israel
pada 722 SM. Kaum Samaritan akhirnya tidak bisa melepaskan diri dari Yahudi hingga
setelah kembalinya orang-orang Yahudi dari pembuangan Babilobnia (lihat di bawah).
Namun, mereka menghindari kultus kuil di Yerusalem. Mereka beribadah di tempat mereka
sendiri di Gunung Gerisim di Schechem (kini bernama Nabulus) yang mereka klaim sebagai
tempat suci sejati pilihan Allah (berkebalikan dengan Yerusalem). Orang-orang ini memiliki
versi taurat mereka sendiri, yang berbeda dalam banyak bagian dari Taurat Yahudi
pascapembuangan di Yudea.19

Seperti dikemukakan di atas tentara Nebuchadenzzar dari Babilonia menghancurkan Kuil


Sulaiman pada 586 SM. Di atnara signifiaknsi yang jelas bagi pemeliharaan Yahudi sebagai
sebuah agama yang khas adalah pembangunan kuil baru di Yerusalem pada permulaan
tahun kedua pemerintahan Darius I (522-486 SM) dari Persia.20 Sementara membantu
melestarikan Yahudi sebagai sebuah entitas yang khas, kuil kedua ini kurang megah
dibandingkan dengan Kuil Sulaiman yang alsi,21 meskipun konon ia lebih besar, dengan luas
dan tingginya kira-kira 90 kaki.22 Sekitar lima abad kemudian, sekitar 19 SM, Herod
Agungm Raja Romawi yang ditunjuk oleh orang-orang Yahudi, mulai membangun kuil ketiga
yang lebih besar. Pembangunan ini melibatkan rekonstruksi massal dan perluasan kuil yang
dibangun pda 520 SM. Kuil Herod ini masih tegak hingga dihancurkan oleh tentara romawi
pada Agustus tahun 70 M.23

YAHUDI PASCA-PEMBUANGAN

Kesultanan Persia menaklukkan Kekaisaran Babilonia sekitar tahun 539 SM. Tahun
berikuitnya, Sheshbazzar memimpin kelompok pertama orang-orang Yahudi untuk kembali
ke Palestina. Migrasi orang Yhudi yang kembali ini terus berlangsung secara sporadik
selama 140 tahun berikutnya, dan hampir lengkap dengan kembalinya Ezra ke Palestina
sekitar tahun 397 SM.

Yahudi pasca-Pembuangan ditandai oleh munculnya banyak sekte Yahudi, sebagian besar
gagal bertahan hingga zaman modern, tetapi yang dikenal masih eksis dalam periode
Helenistik, dimulai dengan penaklukan Aleksander Agung antara tahun 334 dan 323 SM.
Pertimbangan-pertimbangan keagamaan dan sekuler-nasionalistik-politis memecah-belah
sekte-sekte ini. Sekte-sekte ini bisa dikategorikan secara kasar menjadi tiga kelompok
utama : kaum Saduki, yang berarti "orang-orang yang benar"; Hasidisme (Chassidisme);
dan kaum Zelot.

Kaum Saduki - juga dikenal sebagai kaum Zadokite - adalah kelompok oportunis politik.
Mereka bersedia mengakomodasi kebudayaan dan pemerintahan lain, termasuk
Kekaisaran Romawi. Mereka terutama berkompromi dengan kalangan kelas dan hierarki
atas, dan wilayah pengaruh mereka mencakup kota Yerusalem. Penalaran filosofis mereka
terpusat pada kepercayaan terhadap pemerintah teokratik, yang harus diberikan pada
keturunan Zodak, pendeta tertinggi selama pemerintahan Raja Sulaiman. Praktek
keagamaan mereka terpusat pada hukum tertulis, dengan mengabaikan hukum lisan dan
kitab tertulis di luar lima kitab Taurat-yang-diterima. Bagi mereka, praktik keagamaan
difokuskan pada ritus-ritus dan pengorbanan-pengorbanan di kuil. Mereka nyata-nyata tidak
percaya pada kedatangan seorang Juru Selamat, kepada konsep kebangkitan-kembali
setelah kematian, atau pada keberadaan malaikat-malaikat Allah. Dengan hancurnya Kuil
Herod pada bulan Agustus tahun 70 M, alasan bagi eksistensi mereka lenyap, dan mereka
tidak lagi eksis sebagai sebuah sekte yang aktif.

Hasidisme - bisa diterjemahkan sebagai "yang saleh" - muncul kira-kira pada permulaan
abad ke-2 SM. Tak lama kemudian, ia terpecah menjadi dua kelompok utama: kaum Farisi
dan kaum Eseni.24 Kemasyuran dua subkelompok utama dari Hasidisme ini memerlukan
pembahasan tersendiri untuk masing-masing kelompok.

Kaum farisi mungkin merupakan sekte Yahudi yang dominan pada zaman Yesus, dan
mungkin memiliki anggota sekitar enam ribu orang. Mereka menentang asimilasi pengaruh-
pengaruh Helenisti, dan lebih berorientasi nasionalistik daripada kaum Saduki. Mereka juga
lebih merupakan bagian dari gerakan "masyarakat awam", daripada kaum Saduki yang
lebih aristokratik, tetapi pengaruh mereka utamanya ada di daerah pinggiran Yerusalem.
Kaum Farisi menyebabkan munculnya pelbagai mazhab rabbanik dan Yahudi rabbanik; dan
mereka adalah para pendukung utama hukum lisan, sebagai upaya untuk menafsirkan
taurat. Mereka telah menerima pelbagai macam kitab Nevii'im dan Ketuvim sebagai kitab
suci yang otoritatif, yang sekarang tertera di sepanjang Taurat dalam Perjanjian Lama.
Mereka menunggu datangnya seorang Juru Selamat, dan percaya pada kebangkitan
kembali setelah kematian, pada Hari Pengadilan terakhir, dan pada keberadaan malaikat-
malaikat Allah.25
Di sisi lain kaum Eseni - berjumlah sekitar empat ribu orang - cenderung menarik-diri dari
masyarakat dan mendirikan "biara-biara" seperti di Qumran, di pantai Laut Mati, atau
komunitas-komunitas tertutup di dalam dan sekitar Yerusalem dan mungkin juga di
Damaskus. Seperti halnya kaum Farisi, mereka menolak pengaruh-pengaruh Helenistik,
menerima Nevi'im dan Ketuvim sebagai kitab suci, meskipun jelas sekali tidak pada tingkat
yang sama seperti Taurat, dan menunggu datangnya seorang Juru Selamat (jika bukan dua
Juru Selamat, seorang yang menjadi pendeta sekaligus raja). Mereka percaya pada
kebangkitan-kembali manusia setelah kematian, Hari Pengadilan terakhir, dan keberadaan
malaikat-malaikat Allah, demikian juga pertempuran kosmis antara yang baik dan jahat,
yang memberikan warna dualistik bagi teologi mereka.

Kaum Eseni juga menggunakan sejumlah kitab, yang tidak bisa diterima oleh kaum Farisi,
dan yang tidak pernah bisa diterima sebagai bagian dari kanon Perjanijan Lama. Pada
umumnya, kitab-kitab ini ditemukan dalam pelbagai kumpulan tulisan pseudepigrafik.
Tulisan-tulisan itu berpengaruh besar pada gereja-gereja Kristen awal dan sering kali dikutip
tanpa rujukan dalam Perjanjian Baru. Berkaitan dengan praktik keagamaan, kaum Eseni
ditandai dengan penekanan mereka yang besar terhadap ritual penyucian, pada fungsi
pembaptisan secara berulang-ulang, pada pakaian putih mereka, pada gaya hidup mereka
yang sering komunal dan asketik, pada pembatasan-pembatasan perkawinan yang sangat
ketat, dan pada penolakan pelbagai aktivitas duniawi, bahkan untuk buang air besar pada
hari Sabat. Setelah penghancuran Kuil Hetod pada tahun 70 M, pelbagai komunitas Esenik
tidak lagi eksis, atau telah terserap oleh gereja-gereja Kristen yang mulai muncul dan
mungkin oleh gerakan Mandea awal, yang diduga berasal dari Yohanes Sang Pembaptis.26
.
Kaum Zelot utamanya adalah kelompok politik dengan ambisi-ambisi nasionalistik yang
ekstrem. Mereka terpecah-belah menjadi pelbagai macam subsekte, termasuk kaum
Galilea dan Sicarii ("para pemegang pisau belati" atau "para pembunuh"). Mereka
mengklaim asal-muasal mereka dari gagalnya pemberontakan Yudas Gamala (yang juga
dikenal sebnagai Judas the Galilean) pada tahun 6 M. setelah itu, mereka terlibat dalam
gerakan-gerakan perang gerilya yang terisolasi melawan Romawi, yang disela oleh
pemberontakan-pemberontakan bersenjata, yaitu pada tahun 66 M dan 132 M. Sementara
Yosefus mengklaim bahwa orientasi keagamaan mereka sama dengan orientasi
keagamaan kaum Farisi sehingga jauh lebih mungkin jika platform kebangsaan mereka
menutupi keragaman praktik dan sekte-sekte keagamaan yang berbeda. Sampai batas
tertentu, mereka menantikan datangnya seorang Juru Selamat. Mereka meramalkan Sang
Juru Selamat itu sebagai seorang raja kesatria, yang akan membebaskan mereka dari
kekuasaan asing, kaum Zelot tidak lagi eksis stelah pemberontakan terkhir mereka di
bawah kepemimpinan Simon bar Kochba pada tahun 132 M.27

YAHUDI MODERN

Dengan hancurnya Kuil Herod pada tahun 70 M, kaum Farisi mampu menafsirkan ulang
ritus-ritus dan uapcara-upacara kuil ke dalam kehidupan dan peribadatan dalam sinagong
dan dalam lingkungan keluarga.28 Sebagaimana diketahui, dengan tidak memperhitungkan
sekte Samaritan kecil saat ini, kaum Farisi mampu bertahan hingga zaman modern sebagai
satu-satunya sekte Yahudi yang masih hidup29 meskipun dalam proses selanjutnya
bermunculan kelompok sektarian. Di masa modern, sekte-sekte ini dikelompokkan menjadi
tiga kelompok utama, yang bisa diurutkan pada skala konservatif sampai liberal: Yahudi
Ortodoks, Yahudi Konservatif, dan Yahudi Reformis.

AGAMA KRISTEN

Sejauh ini, pembahasan mengenai perspektif Yudeo-Kristen hanya memfokuskan pada


Yahudi. Namun, dengan kebangkitan Yesus Kristus, perspektif Yudeo-Kristen kini terbagi
menjadi perspektif Yahudi dan perspektif Kristen. Dalam uraian berikutnya, "perspektif
Kristen" ditelusuri. "Perskepktif Kristen" di sini merujuk pada korpus kepercayaan tradisional
yang kini diyakini oleh sebagian besar gereja Kristen. Ketika mendefinisikan "perspektif
Kristen" dengan cara ini seharusnya ditunjukkan bahwa tidak ada gereja Kristen tunggal dan
monolitik, yang berkembang langsung mengikuti zaman Yesus. Sebaliknya, terdapat banyak
sekali gereja independen, masing-masing memiliki rangkaian kitab sucinya sendiri yang
diakui, masing-masing berdada di bawah kepemimpinan uskup atau pemimpin tersendiri
yang independen, dan masing-masing memiliki sudut pandang sendiri atas persoalan-
persoalan seperti: apakah yang disalib itu sebenarnya Yesus Kristus atau bukan, hakikat
yesus Kristus, yakni, apakah dia Tuhan, manusia, atau perpaduan keduanya, dan hakikat
Tuhan, yaitu, tiga dalam satu rumusan (trinitas) atau yang lain atau satu dan tak-terbagi.
Hingga beberapa abad kemudian, persoalan-persoalan ini belum dipilah-pilah, dan
konsensus tradisional mengenai iman Kristen mulai muncul.

Dengan pemikiran di atas bisa dinyatakan bahwa, dari perspektif Kristen, kelahiran Yesus
mengantarkan pada zaman ketiga dimana sejarah berporos, dan dimana hubungan
fundamental atara Allah dan umat manusia diubah untuk selamanya. Meskipun konon
kelahiran fisik Yesus sudah eksis sebelumnya,30 tetapi Yesus dilhat sebagai putra Tuhan
melalui kelahiran dari seorang perawan, yang membuka perjanjian Allah dengan seluruh
umat manusia, yang kerasulannya berlaku baik untuk kaum Yahudi manupun non-Yahudi,
dan yang kokon disalib demi menebus dosa umat manusia, sebelum akhirnya - konon -
dibangkitkan kembali. Meskipun rumusan-rumusan yang tepat mengenai konsep trinitas itu
berbeda, tetapi Yesus dilihat sebagai salah satu pribadi di antara tiga (Bapa, Putra, dan roh
Kudus) yang sama-sama memiliki substansi ketuhanan.

Dalam perspektif Kristen, kerasulan Yesus itu secara khusus dipandang telah berkembang
di luar Yahudi, utamanya Yahudi gerakan Farisi dan Eseni, dan mengantarkan perjanjian
baru berupa keimanan, pertobatan, dan penebusan dalam "darah Kristus" yang sepenuhnya
menggantikan perjanjian Musa sebelumnya. Singkatnya, Kristen menggantikan Yahudi yang
tidak lagi relevan atau tidak berlaku secara spiritual setelah adanya perjanjian baru dari
Kristus. Masa berlaku nabi-nabi dalam Perjanjian Lama kini sudah berakhir, dan masa Roh
Kudus dimulai.

Seperti dinyatakan sebelumnya, diperlukan waktu beberapa abad bagi munculnya


konsensus dalam agama kristen. Namun demikian, konsensus tersebut kemudian goyah.
Ketidaksepakatan-ketidaksepakatan seperti terhadap kemandirian dari, dan/atau tatanan
hierarkis dari, pelbagai tingkat uskup, dan mengenai susunan kata yang tepat perihal
definisi trinitas, akhirnya mengarah pada skisme besar antara Gereja Katolik Roma dan
Gereja Katolik Ortodoks. Gereja-gereja ini kemudian terfragmentasi, sebagian besar
menurut garis kebangsaan dan etnis. Beberapa abad kemudian, Gereja Katolik Roma
mengalami skisme tersendiri selama reformasi Protestan. Inilah yang memunculkan
denominasi-denominasi Protestan yang sangat banyak dan beragam.

AGAMA ISLAM

Menurut perspektif Yudeo-Kristen, Islam belum eksis hingga kerasulan dan dakwah
Muhammad pada abad ke-7. Mula-mula (Muhammad) digambarkan sebagai anti-Kritus oleh
banyak umat Kristen. Tetapi, citra Muhammad kemudian mulai digambarkan secara labih
baik di kalangan unsur-unsur pendeta dan sarjana Kristen tertentu. Namun demikian,
prespektif Yudeo-Kristen pada umumnya masih memahami bahwa Islam dimulai dengan
Muhammad, dan Muhammad menciptakan Islam dengan sebagian besar meminjam
(konsep dan ajaran) dari Yahudi rabbanik dan Kristen. Dengan memperhatikan peminjaman
yang diduga berasal dari agama Kristen, secara tradisional diyakini bahwa (ajaran)
Muhammad sebagian besar mengambil dari ajaran-ajaran gereja Timur dan dari pelbagai
tulisan apokrif Kristen. Dus, dari perspektif Yudeo-Kristen, Islam dimulai pada abad ke-7
sebagai penggabungan Yahudi dan Kristen.

IKHTISAR

Ringkasnya, perspektif Yudeo-Kristen meletakkan rangkaian evolusi berikut mengenai


Yahudi, Kristen, dan Islam. Yahudi primitif atau proto-Yudaisme bisa ditelusuri jejaknya
hingga perjanjian primitif antara Allah dan Nuh. Namun demikian, Yahudi nyatanya memiliki
asal-muasalnya saat diadakan perjanjian antara Allah dan Ibrahim, sebuah perjanjian yang
secara eksklusif diwarisi oleh Ishak, kemudian oleh Yakub, dan kemudian oleh bangsa
Israel. Perjanjian tersbut kemudian dirumuskan-ulang oleh Musa. Sejak saat itu, Yahudi
sebagai agama yang berkembang-penuh pun dimulai. Yang terpenting bagi pemeliharaan
Yahudi sebagai sebuah praktik keagamaan yang kahs adalah kultus kuil, dengan fokusnya
pada tindakan pengorbanan di Kuil Sulaiman di Yerusalem. Setelah itu, banyak bangsa
Israel yang menyimpang dari ketaatan terhadap perjanjian tersebut, kemudian Allah
mengutus para nabi untuk menegaskan-kembali perjanjian Musa, tetapi tidak menambah
maupun memodifikasinya. Keadaan tersebut terus berubah hingga perjanjian baru dengan
Kristus, yang menajdi asal kemunculan agama Kristen. Hampir enam ratus tahun kemudian,
Muhammad, yang banyak meminjam dari ajaran Yahudi rabbanik dan dari agama Kristen,
menciptakan agama Islam. Demikianlah konsep agama dalam perspektif Yudeo Kristen.
Keterangan:

1. Kitab Kejadian 5:1-29.


2. Lihat topik tentang Allah pada menu.
3. Kitab Kejadian 6:18.
4. Kitab Kejadian 6:11-12.
5. Kitab Kejadian 9:8-17.
6. Kitab Kejadian 10:1; 11:10-16.
7. Kitab Kejadian 17:9-14.
8. Kitab Kejadian 17:4-8, 18-19, 21.
9. Kitab Kejadian 26:1-5.
10. Kitab Kejadian 25:19-34; 27:1-40; 28:13-16; Kitab Keluaran 2:24.
11. Kitab Kejadian 32:28.
12. Schonfield HJ (1967).
13. Kitab Raja-raja I 6:1.
14. Kitab Raja-raja I 6:2.
15. Josephus F (1998).
16. A) Mack BL (1996) B) Schonfield HJ (1967).
17. Schonfield HJ (1967).
18. Dalam agama Yahudi, jabatan kependetaan diwariskan berdasarkan garis keturunan
ayah dari Nabi Harun. Harun adalaha salah seorang anggota suku Levi, dan para anggota
(Lewis) suku Levi tersebut, yang bukan merupakan keturunan garis laki-laki Harun memiliki
pelbagai peran dan jabatan nonkependetaan yang dikaitkan dengan kultus kuil di
Yerusalem.
19. Schonfield HJ (1967).
20. Kitab Hagai 1:1; 2:1.
21. Kitab Hagai 1:1; 2:1-3.
22. Kitab Ezra 6:3.
23. A) Josephus F (1988) B) Schonfield HJ (1967).
24. A) Leon-Dufour X (1983) B) Schonfield HJ (1967) C) Sandison GH D) Josephus F
(1988).
25. Schonfield HJ (1967).
26. A) Schonfield HJ (1967) B) Leon-Dufour X (1983) C) Sandison GH D) Josephus F
(1988).
27. A) Josephus F (1988) B) Mack BL (1996) C) Sandison GH D) Leon-Dufour X (1983) E)
Stegemann H (1998) F) Dupont-Somer A (1967)
28. Mack BL (1996)
29. A) Mack BL (1996) B) Sandison GH
30. Kitab Yohanes 1:1-18.
Dikutip dari buku: "Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks, 2004.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KATA-KATA TERCELA, SOMBONG, DAN BOHONG
DARI YESUS

Berikut ini beberapa pernyataan tercela, sombong, dan bohong yang konon disabdakan
oleh Yesus menurut Alkitab:

1. Yesus menuduh semua orang termasuk para nabi Allah yang datang sebelum dia
adalah pencuri dan perampok.

YOHANES 10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok,
dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.

2. Yesus merasa kesal dan mengutuk pohon ara yang tidak bersalah lantaran tidak
berbuah.

MARKUS:
11:12. Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania,
Yesus merasa lapar.
11:13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk
melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia
tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
11:14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-
lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.

3. Yesus tidak menghormati dan berkata kasar terhadap ibunya dan saudara-
saudaranya di depan orang banyak.

MATIUS:
12:46. Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-
saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia.
12:47 Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada
di luar dan berusaha menemui Engkau."
12:48 Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa
ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?"
12:49 Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-
saudara-Ku!
12:50 Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku
laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
4. Yesus menyebut ibunya dengan sebutan perempuan, seperti ketika menyebut
pelacur.

YOHANES:
2:4 Kata Yesus kepadanya (ibunya): "Mau apakah engkau dari pada-Ku, perempuan? Saat-
Ku belum tiba." (al. KJV, Douay-Rheims Bible).
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya (pelacur): "Hai perempuan, di
manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"

5. Dasar keimanan Yesus adalah rasa benci.

MATIUS 10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak
bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku,
ia tidak layak bagi-Ku.

LUKAS 14:26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya,
isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya
sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

6. Yesus datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang dan pertentangan.

MATIUS 10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di
atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.

LUKAS 12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi?
Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.

7. Yesus berbohong kepada para hadirin bahwa di antara mereka ada yang tidak
akan mati sebelum melihat Yesus menjadu raja di Israel. Ternyata, sebelum Yesus
kembali jadi raja, semua hadirin sudah mati semua.

MATIUS 16:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini
ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja
dalam Kerajaan-Nya."

8. Yesus juga berbohong kepada para pengikutnya bahwa di antara mereka akan ada
yang bersama-sama dengan Yesus memerintah dan menghakimi kedua belas suku
Israel. Ternyata, baik Yesus maupun pengikutnya, tidak pernah memerintah dan
menghakimi kedua belas suku Israel.

MATIUS 19:28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada
waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya,
kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi
kedua belas suku Israel.

9. Yesus berbohong kepada umat Israel bahwa ia akan tinggal di dalam bumi selama
3 hari 3 malam lamanya seperti nabi Yunus yang dulu tinggal di perut ikan selama 3
hari 3 malam. Ternyata, Yesus hanya tinggal di dalam bumi hanya 1 hari 2 malam saja
(Yesus mati Jumat sore dan mayatnya pada Minggu pagi sudah tidak ada).

MATIUS 12:39 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini
menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi
Yunus.
12:40 Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga
Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

10. Yesus juga berbohong tentang kedatangannya yang kedua yang tidak pernah
terwujud. Murid-murid Yesus melarikan diri dan mereka menghilang, dan telah binasa
selama kira-kira 2.000 tahun, dengan tidak ada tanda-tanda kembalinya Yesus.

MATIUS 10:23 Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota
yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai
mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.

Seluruh pernyataan yang diduga berasal dari Yesus di atas sebenarnya adalah
karangan para pengarang kitab-kitab kanonik yang tidak mungkin bersumber dari
Yesus, bahkan untuk mengidentifikasi siapa nama pengarangnya saja sangat sulit
diverifikasi.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PERZINAHAN DI DALAM GEREJA VATICAN

Tuhan Yesus berkata dalam Alkitab:

[27] Kamu telah mendengar firman: "janganlah berzina." [28] Tetapi Aku berkata
kepadamu: "Setiap yang memandang perempuan dan menginginkannya, sudah berzina
dengan dia di dalam hatinya." [29] Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau,
cungkillah dan buanglah itu, karena lebih balk bagimu satu dari anggota tubuhmu binasa,
daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan dalam neraka. (Matius 5:27-29)

Inilah syariat yang dikatakan oleh Tuhan (menurut pandangan Kristen), yang tidak hanya
mengharamkan perbuatan zina, tapi juga mengharamkan pandangan penuh nafsu kepada
wanita! Namun, hukum tersebut telah dihapus oleh Paulus sang rasul dengan tidak
memperhatikan apa yang telah dikatakan Yesus! Surat Kabar Italia La Republica yang
terbit di Vatikan pada hari rabu, 21-3 -2001 mengabarkan tentang banyaknya kasus
pelecehan seksual dan pemerkosaan biarawati yang dilakukan oleh pastur dan uskup di
gereja Katolik, lalu mereka memaksa para biarawati itu agar menggugurkan kandungannya
untuk mencegah terbongkarnya skandal. Dalam berita itu, terbongkarlah rahasia yang
menyatakan bahwa para uskup dan pendeta menggunakan otoritas agama mereka di
beberapa negara, untuk melakukan hubungan seks dengan biarawati secara paksa. Hal ini
terbukti dengan laporan tentang banyaknya terjadi pelecehan seksual di 23 negara,
diantaranya: Amerika Serikat, Brazil, Philipina, India, Irlandia, dan Italia, bahkan di dalam
gereja Katolik (Vatikan) itu sendiri, juga di beberapa negara Afrika lainnya.

Berita tersebut mengatakan: Bahwa salah seorang kapala biarawati di sebuah gereja -
yang sengaja tidak disebutkan namanya - menyatakan, bahwa para pendeta di gereja
tempatnya bekerja telah melakukan pelecehan seksual terhadap 29 biarawati yang ada
dalam keuskupannya. Ketika salah seorang biarawati melaporkan permasalahan ini kepada
uskup agung, maka dia pun dipecat dari pekerjaannya.

Di gereja lainnya - menurut laporan - para pendeta yang berada di sana minta disediakan
biarawati untuk memenuhi nafsu seks mereka. Dalam berita itu dinyatakan, bahwa setelah
kejadian tersebut terungkap, maka pihak gereja mengirim para uskup yang terlibat ke luar
negeri untuk melanjutkan studi atau mengutus mereka ke gereja lain sampai batas waktu
tertentu. Adapun para biarawati - yang takut pulang ke rumahnya - dipaksa untuk
meninggalkan gereja, sehingga banyak dari mereka beralih profesi menjadi wanita tuna
susila. Juga dinyatakan, bahwa telah ditemukan beberapa bulan yang lalu tentang adanya
jaringan para uskup dan agamawan di Vatikan - dengan berbagai macam tingkatannya -
yang melakukan perilaku seks menyimpang (homoseks) dan pecandu narkoba.
Pada akhir-akhir ini (maret 2003), Bapa Vatikan (Yohanes Paulus II) mengundang para
pembesar gereja Katolik Roma di Amerika Serikat ke Vatikan Roma untuk membahas
terbongkarnya skandal seks sebagian uskup Amerika yang mengguncang gereja di sana.

Uskup New York dan Boston yang memiliki kedudukan terbesar di gereja Amerika
mendapat tekanan kuat untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka, setelah tersebar
kabar bahwa mereka berdualah yang berada di balik skandal seks yang dilakukan oleh
sebagian pendeta. Uskup Milouki dituduh telah menyembunyikan informasi tentang skandal
seks serupa. Kepala uskup Boston Kardinal Bernard Lu yang berumur 70 tahun juga dituduh
telah mengetahui adanya beberapa uskup di keuskupannya yang melakukan pelecehan
seksual terhadap anak-anak di bawah umur secara terus menerus, namun uskup tersebut
tidak memberikan sanksi kepada mereka, malah dia hanya memindahkankannya ke
keuskupan lainnya, dimana para pendeta tersebut bisa mencari korban-korban baru lainnya.
Selain itu, terdapat juga skandal serupa di daerah St. Louis, Florida, California,
Philadelphia, dan Detroit.

Sekitar 3000 pendeta menghadapi tuduhan pelecehan seksual terhadap anak-anak di


bawah umur. Kardinal pun mendapat protes keras karena tidak memberikan sanksi di
Boston kepada mantan pendeta John Geogon yang diyakini telah melakukan pelecehan
seks terhadap 100 orang selama 20 tahun, malah dia hanya dipindahkan ke keuskupan lain.
Skandal gereja tersebut menghabiskan biaya yang sangat besar mencapai milyar dolar
untuk berdamai di luar pengadilan di beberapa kasus. Juga dinyatakan bahwa beberapa
keuskupan bangkrut disebabkan oleh skandal seks tersebut.

Saya akan menunjukkan penyerangan yang berbahaya terhadap agama Islam -di internet-
para pelayan Tuhan mengatakan, "Nabi ini (maksudnya adalah Muhammad Shallallahu Alaihi
wa Sallam) telah memerangi kemuliaan, kesucian dan zuhud." Diriwayatkan oleh Anas bin
Malik: Tiga orang datang kepada Nabi bertanya tentang ibadahnya, diantara mereka ada
yang mengatakan bahwa saya menjauhi wanita, maka saya tidak menikah. Lalu nabi
menjawab: "Demi Allah, sesungguhnya aku paling takut kepada Allah dan paling bertakwa
kepada-Nya, aku berpuasa dan berbuka, aku tidur dan menikah. Barangsiapa yang
membenci sunnahku, maka dia bukanlah golonganku." (Hadist No.4675 / shahih Bukhari.
Dari ensiklopedia hadist elektronik dari perusahaan Sakhr).

Para pelayan Tuhan pun menambahkan, setelah hadits ini: [Beginilah sunnah yang
disebarkan oleh Muhammad, yang hanya menebarkan nafsu perut dan seks!
Kedengkiannya terhadap umat Kristen pun tidak dapat disembunyikan, karena Kristen telah
banyak melahirkan manusia-manusia suci. Mereka mampu meninggalkan nafsu duniawi, dan
berkonsentrasi untuk beribadah kepada Allah. Merekalah para biarawan Kristen yang
bertakwa].

Saya akan bertanya kepada para pelayan Tuhan yang bertakwa dan suci," Bagaimanakah
kalian menafsirkan perbuatan zina yang terjadi di dalam Vatikan dan gereja? Kenapa pula
para pendeta yang suci dan bertakwa itu minta disediakan biarawati untuk memenuhi nafsu
seks mereka? Saya juga minta agar pihak gereja menjelaskan arti: Biarawati khusus
pelayanan seks?

Para pelayan Tuhan itu mencela - dengan perkataan yang kasar - hadits Rasulullah, yang
mengatakan kepada Umat Islam,

"Janganlah kalian mempersulit din kalian sendiri, sehingga kalian merasa kesulitan.
Sesungguhnya suatu kaum yang mempersulit dirinya sendiri, akan dipersulit oleh Allah.
Lihatlah sisa-sisa mereka di dalam gereja dan kuil - Dan Rahbaniyah yang mereka ada-
adakan, Kami tidak mewajibkannya kepada mereka." (Dari Anas bin Malik - Hadits No.
4258 - dalam Sunan Abu Dawud. Ensiklopedia Hadits Elektronik).

Apa yang engkau katakan benar wahai Rasulullah!

Mungkin keterangan yang sangat singkat ini bisa menjelaskan kepada kita sikap Kristennya
Paulus...semua perkataan yang diungkapkan oleh Paulus adalah untuk melepaskan
diri dari belenggu syariat/hukum Taurat dan menghapus perkataan Tuhan. Beginilah
caranya Paulus melepaskan diri manusia dari belenggu moral, norma dan syariat
Tuhan. Cukuplah dengan keyakinan kepada pengorbanan dan penyaliban Yesus, setelah itu
manusia bebas melakukan dosa apa saja, tidak ada perhitungan atau ganjaran. Dengan
demikian, hilanglah nurani manusia, tidak ada pengikatnya kecuali hawa nafsu, sehingga
janji Allah dalam Al-Qur'an (Perjanjian Terbaru), akan terwujud:

"Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai


Tuhannya. Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira
bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain
hanyalah seperti binatang temak, bahkan mereka lebih sesat jalannya. " (Al-Furqan: 43-
44)

Maka dari itu, serangan seperti ini adalah bentuk serangan yang sangat berbahaya
terhadap Islam, padahal Islamlah yang mengatakan kepada manusia:

"Dan setiap manusia Kami ikatkan perbuatannya ke kuduknya dan Kami keluarkan
baginya pada Hari Kiamat sebuah buku yang diterimanya terbuka. Bacalah kitabmu,
cukuplah dirimusendiri pada hari ini menghitung (amal)mu. Barangsiapa yang berbuat
sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan)
dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya kesesatannya itu
merupakan (kerugian) dirinya sendiri. Dan tidaklah seseorang yang berdosa akan
memikul dosa orang lain. Dan Kami tidak akan mengadzab hingga Kami mengutus
seorang rasul." (Al-Israa': 13-15)
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
FITNAH KEPADA PARA NABI ALLAH (PERZINAHAN NABI DALAM ALKITAB)

FITNAH 1: Nabi Ibrahim memiliki gundik.

Kej 25:5. Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,


Kej 25:6. tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia
memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka--masih pada waktu ia hidup--
meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.

FITNAH 2: Nabi Nuh mabuk dan bugil.

Kej 9:20. Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.
Kej 9:21. Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya.

FITNAH 3: Nabi Sulaiman memiliki gundik dan menyembah berhala.

1 Raj 11:3. Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik;
isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
1 Raj 11:9. Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah
menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri
kepadanya,
Kej 11:10. dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti
allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.

FITNAH 4: Nabi Harun membuat berhala dan menyuruh orang2 Israel


menyembahnya.

Kel 32:3. Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga
mereka dan membawanya kepada Harun.
Kel 32:4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan
dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel,
inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

FITNAH 5: Nabi Luth berzina dengan kedua putrinya.

Kej 19:30. Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya
perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam
suatu gua beserta kedua anaknya.
Kej 19:31. Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di
negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.
Kej 19:32. Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita
menyambung keturunan dari ayah kita."
Kej 19:33. Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah
yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika
anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
Kej 19:34. Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah
tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau
untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."
Kej 19:35. Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur,
lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak
mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
Kej 19:36. Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.
Kej 19:37. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah
bapa orang Moab yang sekarang.
Kej 19:38. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-
Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

FITNAH 6: Nabi Yakub (Israel) mengawini 2 perempuan adik-kakak sekaligus.

Kej 29:26. Jawab Laban: "Tidak biasa orang berbuat demikian di tempat kami ini,
mengawinkan adiknya lebih dahulu dari pada kakaknya.
Kej 29:27. Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini; kemudian anakku
yang lainpun akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku
tujuh tahun lagi."
Kej 29:28. Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya
dengan Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi
isterinya.

FITNAH 7: Nabi Yakub penipu, ia bergumul dengan Allah dan menang (hebat ya???).

Kej 27:35 Jawab ayahnya (Ishak): "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah
merampas berkat yang untukmu itu."
Kej 27:36 Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu
aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang
untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"
Kej 32:24. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia
sampai fajar menyingsing.
Kej 32:25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul
sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat
dengan orang itu.
Kej 32:26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut
Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
Kej 32:27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
Kej 32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel,
sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Kej 32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa
engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.

FITNAH 8: Nabi Daud (kakek Yesus) berzina dengan istri orang lain.

2 Sam 11:2. Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat
pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh
itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
2 Sam 11:3. Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata:
"Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu."
2 Sam 11:4. Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang
kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari
kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
2 Sam 11:5. Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan
kepada Daud, demikian: "Aku mengandung."

FITNAH 9: Tuhan akan membalas dendam kepada Nabi Daud dengan menyuruh
orang lain meniduri istri-istrinya secara terang-terangan di depan seluruh orang
Israel.

2 Sam 12:11 Beginilah Firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke


atasmu (Daud) yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil istri-istrimu
di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan istri-
istrimu di siang hari.
2 Sam 12:12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi (dengan Batsyeba),
tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."

FITNAH 10: Nabi Daud bertelanjang bulat di depan budak-budak perempuan para
hambanya.

2 Sam 6:20 Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka
keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang
menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya,
merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu
menelanjangi dirinya!"

FITNAH 11: Anak Nabi Daud, Amnon, memperkosa adiknya sendiri.

2 Sam 13:11. Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan,


dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku."
2 Sam 13:12. Tetapi gadis itu berkata kepadanya: "Tidak kakakku, jangan perkosa aku,
sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.
2 Sam 13:13. Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan
dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja,
sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu."
2 Sam 13:14. Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih
kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.

FITNAH 12: Anak Nabi Daud, Absalom, berzina dengan istri2 ayahnya.

2 Sam 16:21. Lalu jawab Ahitofel kepada Absalom: "Hampirilah gundik-gundik ayahmu yang
ditinggalkannya untuk menunggui istana. Apabila seluruh Israel mendengar, bahwa engkau
telah membuat dirimu dibenci oleh ayahmu, maka segala orang yang menyertai engkau,
akan dikuatkan hatinya."
2 Sam 16:22. Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom
menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel.

FITNAH 13: Yehuda (Yahudi), anak Nabi Yakub, berzina dengan Tamar, menantunya
sendiri.

Kej 38:15 Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal,
karena ia menutupi mukanya.
Kej 38:16 Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta
berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan
itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika
engkau menghampiri aku?"
Kej 38:17 Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing
dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau
mengirimkannya kepadaku."
Kej 38:18 Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab
perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu."
Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu
mengandung dari padanya.

FITNAH 14: Ruben, anak tertua Nabi Yakub, berzina dengan gundik ayahnya.

Kej 35:22 Ketika Israel (Yakub) diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur
dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel.

FITNAH 15: Nabi Yesaya berjalan telanjang bulat tidak berkasut tiga tahun lamanya;
juga para tawanan raja Asyur.

Yes 20:2 Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN melalui Yesaya bin Amos. Firman-Nya:
"Pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan tanggalkanlah kasut dari kakimu,"
lalu iapun berbuat demikian, maka berjalanlah ia telanjang dan tidak berkasut.
Yes 20:3 Berfirmanlah TUHAN: "Seperti hamba-Ku Yesaya berjalan telanjang dan tidak
berkasut tiga tahun lamanya sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan terhadap
Etiopia.
Yes 20:4 demikianlah raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai tawanan dan orang
Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya
kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir.

FITNAH 16: Nabi dan Imam, keduanya fasik.

Yer 23:11 "Sungguh, baik nabi maupun imam berlaku fasik; di rumah-Kupun juga Aku
mendapati kejahatan mereka, demikianlah firman TUHAN.
Yer 23:12 Sebab itu jalan mereka akan seperti jalan-jalan yang licin bagi mereka; di dalam
gelap mereka akan terserandung dan akan jatuh di sana; sebab Aku akan mendatangkan
malapetaka atas mereka dalam tahun waktu mereka dihukum, demikianlah firman TUHAN.

FITNAH 17: Segala nabi Samaria penyesat umat.

Yer 23:13 Di kalangan para nabi Samaria Aku melihat ada yang kurang pantas: mereka
bernubuat demi Baal dan menyesatkan umat-Ku Israel.

FITNAH 18: Segala nabi Yerusalem berbuat zinah.

Yer 23:14 Tetapi di kalangan para nabi Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan:
mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang
berbuat jahat, sehingga tidak ada seorangpun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya
mereka telah menjadi seperti Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomora."
Yer 23:15 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam mengenai para nabi itu:
"Sesungguhnya, Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para
nabi Yerusalem telah meluas kefasikan ke seluruh negeri."

FITNAH 19: Nabi-nabi berbuat dusta.

Yer 23:30 Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan para nabi, demikianlah firman
TUHAN, yang mencuri firman-Ku masing-masing dari temannya. Yer 23:31 Sesungguhnya,
Aku akan menjadi lawan para nabi, demikianlah firman TUHAN, yang memakai lidahnya
sewenang-wenang untuk mengutarakan firman ilahi.
Yer 23:32 Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan mereka yang menubuatkan mimpi-mimpi
dusta, demikianlah firman TUHAN, dan yang menceritakannya serta menyesatkan umat-Ku
dengan dustanya dan dengan bualnya. Aku ini tidak pernah mengutus mereka dan tidak
pernah memerintahkan mereka. Mereka sama sekali tiada berguna untuk bangsa ini,
demikianlah firman TUHAN.
FITNAH 20: Segala nabi Israel bebal.

Yeh 13:3 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti
bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan.
Yeh 13:4 Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai
Israel!

SEMOGA KESEJAHTERAAN SENANTIASA TERLIMPAH ATAS


MEREKA.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PROKLAMASI KRISTEN DAN KETUHANAN YESUS
Dalam kitab Yohanes, Yesus berkata:

Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh
kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. (Yohanes 16:2)

Menyimak ayat Bibel di atas, bagi orang yang paham tentang sejarah awal umat Kristiani,
ucapan Yesus tersebut justru ditujukan kepada Paulus (Saulus dari Tarsus) dan
pengikutnya yang telah membunuh pengikut-pengikut setia Yesus.

Umat Kristiani menyangka bahwa ia (Paulus) berbuat bakti bagi Allah, sehingga dia
diangkat sebagai Bapak Gereja sedunia. Padahal dialah orang pertama yang menodai
ajaran Yesus.

Yesuspun memberikan perumpamaan:

Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal
Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di
antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak
jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata:
Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu
kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata:
Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan
berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-
berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." (Matius
13:24-30)

Siapakah penabur benih lalang sebagaimana disinyalir oleh Yesus yang tercantum dalam
Matius 13:24-30 di atas? Tidak lain dia adalah Paulus, seorang pengkhianat yang menyusup
seolah-olah menjadi murid Yesus. Kemudian mengadakan kudeta terhadap ajaran Yesus
dan mendirikan agama yang dia beri nama Kristen pada tahun 40 Masehi1 di kota
Antiokhia.

Simaklah informasi Bibel berikut ini:

Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar
banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
(Kisah Para Rasul 11:26)

Terlepas dari persoalan perspektif Islam maupun Yudeo-Kristen, dan mengingat Yesus
(dalam Bibel) tidak pernah memberi nama kepada ajaran/agama yang dibawanya,
maka agar lebih netral, kita sebut saja agama yang dibawa Yesus sebagai agama Nasrani.
Kemudian, marilah kita perbandinkan:

1. Agama yang dibawa Yesus bernama agama Nasrani. Nasrani dari kata Nazaret, yaitu
nama sebuah desa tempat kelahiran Yesus (Yohanes 7:31,41-42).
Ajaran agama Nasrani antara lain:
a. Yesus dikhitan pada umur 8 hari (Kejadian 17:14; Lukas 2:21).
b. Yesus meninggal dunia diberi kain kafan (Matius 27:59; Yohanes 19:40).
c. Yesus tidak minum khamar (Matius 5:17-20; Imamat 10:9).2
d. Yesus tidak makan babi (Matius 5:17-20; Imamat 11:1-47).
e. Yesus tidak makan darah (Matius 5:17-20; Imamat 17:12).
f. Yesus adalah utusan Allah (Matius 10:5-6; 15:24; Yohanes 11:42; 17:3).

Pengikut Yesus disebut kaum Khawariyun yaitu yang kemudian disebut kaum Unitarian dan
habis dibantai oleh para pengikut Paulus dengan penjagalan yang disebut "Lembaga
Inkuisisi".

2. Agama yang dikembangkan oleh Paulus disebut agama Kristen, dilahirkan pada
tahun 40 Masehi -sekitar 10 tahun setelah dugaan penyaliban Yesus- di kota Antiokhia.
Diantara ajarannya adalah:
a. Khitan tidak perlu (Galatia 5:6; 1 Korintus 7:19).
b. Meninggal dunia berpakaian pengantin (tradisi turun-temurun dari Paulus hingga
sekarang).
c. Khamar halal (1 Korintus 6:12).
d. Babi halal (1 Korintus 6:12).
e. Darah halal (1 Korintus 6:12).
f. Yesus adalah Tuhan (1 Korintus 8:6).

Pengikut Paulus disebut Kristiani. Dengan uraian tersebut di atas, hendaknya para pembaca
dengan cermat bisa membedakan antara agama Nasrani yang dibawa oleh Yesus dan
agama Kristen yang dibawa oleh Paulus, orang yang membunuhi pengikut-pengikut setia
Yesus.

Maka jelas sekali, yang dimaksud oleh Yesus dalam Matius 13:24-30 di atas, tidak lain
adalah Paulus.

Selanjutnya para pembaca juga harus cermat membedakan bahwa agama Nasrani yang
dibawa Yesus disebut agama Samawi atau agama Langit, namun agama Kristen yang
dibawa oleh Paulus, tidak bisa disebut agama Samawi atau agama Langit. Kristen adalah
agama bumi karena hasil olahan Paulus yang ayahnya orang Romawi dan ibunya orang
Yahudi.

Namun demikian, meski istilah Kristen muncul pada tahun 40 Masehi, Kristen baru
menemukan identitasnya dan secara resmi menjadi sebuah agama -dimana Yesus
sebagai salah satu oknum Tuhannya- pada tahun 367 Masehi3 ketika untuk pertama
kalinya dilakukan kanonisasi Perjanjian Baru atas usul uskup Athanasius dari Aleksandria.

Keterangan:

1. Hj. Irene Handono, Islam Dihujat: Menjawab Buku The Islamic Invasion (Karya Robert
Morey), 2003.
2. Penting dicatat bahwa berkenaan dengan pernyataan Yesus dalam Matius 5:17-20,
maka Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dirangkai menjadi satu dalam bentuk
Alkitab/Bibel. Namun, anehnya umat Kristen dipimpin Paulus Tarsus menolak melaksanakan
hukum Taurat, padahal Yesus memerintahkan untuk melaksanakan hukum Taurat (baca
Matius 5:17-20).
3. DR. Jerald F. Dirks, Salib di Bulan Sabit (The Cross and The Crescent), 2003.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
RAYUAN SEX ALA ALKITAB

Kidung Agung 7:1-13

Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri


yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan,
karya tangan seniman.

Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur


campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.

Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang.

Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di


Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di
gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.

Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung;


seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.

Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang
disenangi.

Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu


gugusannya.

Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang


gugusan-gugusannya. Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur
dan nafas hidungmu seperti buah apel.
Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada
kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang
yang sedang tidur!

Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.

Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-


bunga pacar!

Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon
anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah
pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan
memberikan cintaku kepadamu!

Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah
yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah
kusimpan bagimu, kekasihku!

(Firman Tuhan atau rangsangan sex?)

Tambahan tentang coitus interuptus (onani) dalam Alkitab:

Kitab Kejadian:

38:8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: "Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah
dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu."
38:9 Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu
setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang,
supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.

(Firman Tuhan atau stensilan?)


Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
RUPA-RUPA LELUCON DALAM ALKITAB

1. Alkitab melindungi para pemerkosa gadis perawan yang belum bertunangan.

Kitab Ulangan:

22:28 Apabila seseorang bertemu dengan seorang gadis, yang masih perawan dan belum
bertunangan, memaksa gadis itu tidur dengan dia, dan keduanya kedapatan--
22:29 maka haruslah laki-laki yang sudah tidur dengan gadis itu memberikan lima puluh
syikal perak kepada ayah gadis itu, dan gadis itu haruslah menjadi isterinya, sebab laki-
laki itu telah memperkosa dia; selama hidupnya tidak boleh laki-laki itu menyuruh dia
pergi.

Jika anda patuh pada aturan hukum tersebut (katanya sih firman Tuhan), pasti anda akan
mencari gadis paling cantik yang masih perawan untuk anda perkosa, karena sebentar lagi
gadis itu akan menjadi istri anda. Enak kan?

2. Malaikat Tuhan berfirman.

Kitab Hakim-hakim:

2:1. Lalu Malaikat TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: "Telah Kutuntun
kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah
kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan
perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya,
2:2 tetapi janganlah kamu mengikat perjanjian dengan penduduk negeri ini; mezbah
mereka haruslah kamu robohkan. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku. Mengapa
kamu perbuat demikian?
2:3 Lagi Aku telah berfirman: Aku tidak akan menghalau orang-orang itu dari depanmu,
tetapi mereka akan menjadi musuhmu dan segala allah mereka akan menjadi jerat
bagimu."
2:4 Setelah Malaikat TUHAN mengucapkan firman itu kepada seluruh Israel, menangislah
bangsa itu dengan keras.

Siapakah Malaikat Tuhan itu? Mengapa Ia berfirman? Dalam Kitab Lukas, Tuhan cukup
mengutus malaikat Gabriel (Jibril) untuk menyampaikan pesan-Nya, bukan berfirman atas
kemauannya sendiri.

Kitab Lukas:
1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah
diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini
kepadamu.
1:26. Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di
Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari
keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Jadi, Malaikat Tuhan itu siapa? Lucu ya ada malaikat berfirman.

3. Orang yang tergantung pada kayu salib pastilah orang terkutuk.

Kitab Ulangan:

21:22 "Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia
dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang,
21:23 maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi
haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung
terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu menjadi milik pusakamu."

Lucunya dimana? Orang yang tergantung pada kayu salib yang diduga bernama Yesus,
benar-benar dipuja dan dianggap Tuhan oleh orang Kristen, padahal ia adalah orang
terkutuk menurut Kitab Ulangan (katanya sih firman Tuhan).

Penyimpangan Kristen ini tidaklah terlalu mengherankan, karena berdasarkan doktrin dari
sang pendiri Kristen, yang mengangkat dirinya sendiri sebagai rasul Tuhan, Paulus Tarsus,
berikut ini.

Kitab Galatia:

3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk
karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Orang yang terkutuk di mata Tuhan, ketika doktrin Paulus Tarsus tersebut ditelan bulat-bulat
oleh orang Kristen, bisa menjadi orang yang paling mulia dan bahkan bisa menjadi Tuhan
segala. Lucu kan?

4. Tuhan yang menikahkan, manusia dilarang menceraikan.

Kitab Markus:

10:7 sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya,
10:8 sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua,
melainkan satu.
10:9 Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Kitab Matius:

19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Persoalannya yang menikahkan kedua mempelai itu manusia sendiri atau Tuhan? Kalau
yang menikahkan itu manusia, tentu manusia itu juga boleh menceraikan. Kenyataannya,
orang Kristen yang sudah menikah dilarang bercerai, padahal yang menikahkan kedua
mempelai tersebut bukanlah Tuhan, melainkan para pendeta/pastor. Lucu juga kan?

5. Dua orang paling berjasa dan seorang pencari muka di sisi Yesus.

Menurut keterangan dari kitab-kitab Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes, dua orang paling
berjasa dalam pembentukan agama Kristen adalah Yudas Iskariot dan Pontius Pilatus,
karena:

- oleh sebab Yudas Iskariot, Yesus ditangkap dan diserahkan kepada Pontius Pilatus.

- oleh sebab Pontius Pilatus, Yesus diserahkan kepada orang-orang Yahudi untuk
disalibkan.

Lucunya, orang Kristen menuding kedua orang tersebut sebagai penghianat, padahal
mereka berperan besar dalam peristiwa penyaliban orang yang diduga bernama Yesus itu.

Sedangkan seorang pencari muka di sisi Tuhan Yesus adalah Paulus Tarsus, dimana ia
tanpa malu-malu mengklaim dirinya sebagai rasul yang diutus oleh Tuhan kepada orang-
orang Kristen untuk mewartakan ketuhanan Yesus. Berikut ini klaim Paulus Tarsus.

Kitab Galatia:

1:15 Tetapi waktu Ia (Yesus), yang telah memilih aku (Paulus) sejak kandungan ibuku dan
memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di
antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan
kepada manusia;
Lucunya, Yesus sendiri tidak pernah mengenal dan bertemu dengan Paulus Tarsus.

6. Perintah Yesus dan kedegilan umat Kristen.

Yesus mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menegakkan hukum Taurat hingga
langit dan bumi lenyap, sebagaimana pernyataan Yesus berikut.

Kitab Matius:

5:18. Karena aku berkata kepadamu: sesungguhnya selama belum lenyap langit dan
bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi. (Selengkapnya baca: Matius 5:17-20)

Namun demikian, umat Kristen telah mencampakkan perintah Yesus tersebut ke dalam bak
sampah sembari mengatakan (dengan mengutip pernyataan Paulus):

Kitab Efesus:

2:15. Sebab dengan mati-Nya (Yesus) sebagai manusia, Ia telah membatalkan hukum
Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi
satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai sejahtera.

Lucunya, meski telah mencampakkan perintah Yesus tersebut ke dalam bak sampah, umat
Kristen tanpa malu-malu memuja-muja Yesus sebagai suri tauladan dan tokoh idolanya.
Benar-benar menggelikan!

7. Standar ganda dalam penerjemahan Alkitab.

Kata "lord" dalam Alkitab berbahasa Inggris (misal: New Revised Standard Version) yang
diucapkan oleh murid-murid Yesus ketika memanggilnya (misal: Matius 8:25 dan Lukas
9:54), diterjemahkan sebagai "Tuhan" dalam Alkitab Indonesia. Tetapi ketika kata "lord"
tersebut diucapkan oleh seorang perwira Romawi (Matius 8:5-13 dan Lukas 7:1-10), kata
tersebut diterjemahkan sebagai "Tuan" dalam Alkitab Indonesia.

Demikian juga dengan kata Ibrani "mesiah" yang menunjuk kepada orang-orang selain
Yesus (misal: Imamat 8:12 dan 1 Raja-raja 1:39) diterjemahkan sebagai "diurapi". Tetapi
ketika kata "mesiah" tersebut menunjuk kepada Yesus (misal: Matius 16:16 dan Lukas
22:67), maka ia diterjemahkan sebagai "Mesias" (dengan inisial besar M). Penerjemahan
seperti ini dilakukan terhadap hampir seluruh Alkitab/Bible di dunia.

Lucu juga kan?


Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
RUPA-RUPA LELUCON TRINITAS
Sebelum membaca rupa-rupa lelucon menggelikan tentang Trinitas Kristen di bawah ini,
kiranya perlu diketahui terlebih dahulu definisi tentang Trinitas dalam ajaran Kristen. Secara
umum, Trinitas berarti tiga pribadi atau oknum dalam satu substansi. Ketiganya adalah
sama dan satu. Penyebutan terhadap salah satu oknumnya berarti juga penyebutan
terhadap dua oknum lainnya, karena hakikat dari ketiga-tiganya adalah sama dan satu.
Konsep Trinitas dalam ajaran Kristen terdiri dari Bapa/Allah/Yahweh, Anak/Yesus, dan Roh
Kudus. Menyebut Yesus sama saja dengan menyebut Bapa atau Roh Kudus, demikian juga
sebaliknya, karena Yesus = Bapa/Allah/Yahweh = Roh Kudus. Demikian secara singkat
definisi Trinitas. Selanjutnya, silahkan simak rupa-rupa lelucon menggelikan tentang Trinitas
Kristen berikut ini:

1. Pengarang Markus melaporkan bahwa setelah Yesus bangkit dari kuburnya, ia


menampakkan dirinya kepada orang-orang dan berbicara kepada mereka. Kemudian Yesus
terangkat ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah. Berikut ini laporan Markus:

Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu
duduk di sebelah kanan Allah. (Markus 16:19)

Jika Markus melaporkan Yesus duduk di sebelah kanan Allah, pengarang Lukas juga
melaporkan bahwa Stefanus telah melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Narasi
selengkapnya dikutip di bawah ini:

Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat
kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku
melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." (Kisah Para
Rasul 7:55-56)

Baik pengarang Markus maupun pengarang Lukas sepakat bahwa posisi Yesus berada di
sebelah kanan Allah. Ini berarti posisi Allah berada di sebelah kiri Yesus. Di sini terlihat jelas
bahwa posisi-posisi duduk atau berdiri oknum-oknum Trinitas ini menunjukkan adanya
substansi-substansi yang terpisah dengan pribadi-pribadi yang independen bukan satu
substansi dari pribadi-pribadi yang berbeda sebagaimana doktrin Trinitas yang diajarkan
Kristen selama ini. Kemudian, pertanyaannya, dimanakah posisi Roh Kudus ketika duduk
(atau berdiri) di antara dua oknum Trinitas tersebut? Di sebelah kiri Allah atau di sebelah
kanan Yesus?

2. Pengarang Matius menyatakan bahwa ketika Tuhan Yesus dilahirkan oleh ibunya,
Maria, orang-orang majus datang menemui bayi Yesus dan sujud menyembahnya. Berikut
ini pernyataan Matius:

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-
Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. (Matius
2:11)

Pertanyaannya, siapakah yang wajib berbakti antara Maria dan Yesus? Maria
sebagai hamba wajib berbakti kepada Yesus sebagai Allah, atau Yesus sebagai anak harus
berbakti kepada Maria sebagai ibu?

3. Ajaran Kristen menetapkan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Allah itu sendiri.
Pertanyaannya, ketika Allah (Yesus) masih dalam kandungan ibunya, Maria, siapakah yang
mengendalikan alam semesta beserta segala isi dan aktivitasnya ini? Apakah janin Allah
mengendalikannya dari dalam rahim Maria?

4. Pengarang Yohanes menuturkan, konon Yesus pernah mengatakan bahwa dirinya sudah
ada sebelum kejadian Abraham (Yohanes 8:58). Perkataan Yesus ini tidak aneh karena
dirinya hanyalah salah satu wujud dari rencana-rencana Allah yang sudah ditetapkan jauh
sebelum kejadian-kejadiannya sebagaimana yang diterangkan dalam Yesaya 46:9-11. Lihat
juga Yeremia yang sudah ada sebelum kejadiannya (Yeremia 1:5). Demikian pula dengan
nubuat-nubuat Perjanjian Lama yang konon kemudian digenapi oleh Yesus mulai dari dalam
kandungan, kelahiran, masa dewasa, hingga kematiannya di tiang salib (baca: Distorsi
Nubuat Matius). Semuanya itu merupakan manifestasi dari rencana-rencana Allah
sebelumnya. Persoalannya, jika Yesus adalah Allah, tidak sepantasnya seorang Allah
mengatakan kalau dirinya sudah ada sebelum kejadian Abraham. Ya iyalah, jangankan
sebelum Abraham ada, sebelum langit dan bumi ini ada, Allah tentu sudah lebih dahulu ada.

Seru juga kan?

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
SERIBU PERTENTANGAN AYAT-AYAT ALKITAB 1
Ada banyak sekali pertentangan antar-ayat di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa
Alkitab sama sekali bukan sebuah kitab wahyu yang berisi kumpulan firman Tuhan, meski di
dalamnya memuat serpihan-serpihan dari firman Tuhan yang sebenarnya. Contoh-contoh
berikut mewakili sejumlah besar ayat-ayat Alkitab yang saling bertentangan:

(1) EZRA 2:5 VS NEHEMIA 7:10.

Dalam Ezra, jumlah anak Arah TERTULIS: "775 orang", TETAPI dalam Nehemia: "652
orang".

(2) 2 RAJA-RAJA 8:26 VS 2 TAWARIKH 22:2.

Dalam 2 Raja-raja, umur Ahazia ketika naik raja TERTULIS: "22 tahun", TETAPI dalam 2
Tawarikh: "42 tahun".

(3) 2 RAJA-RAJA 24:8 VS 2 TAWARIKH 36:9.

Dalam 2 Raja-raja, lamanya raja Jojachin berkuasa TERTULIS: "3 bulan", TETAPI dalam 2
Tawarikh: "3 bulan 10 hari".

(4) 2 SAMUEL 10:18 VS 1 TAWARIKH 19:18.

Dalam 2 Samuel, yang dibinasakan Daud TERTULIS: "700 ekor kuda kereta", "40.000
orang BERKUDA", dan "panglima perang SOBACH", TETAPI dalam 1 Tawarikh: "7.000
ekor kuda kereta", "40.000 orang BERJALAN KAKI", dan "panglima perang SOFACH".

(5) 2 SAMUEL 8:9-10 VS 1 TAWARIKH 18:9-10.

Dalam 2 Samuel, nama raja Hamat dan anaknya TERTULIS: "Toi dan Yoram", TETAPI
dalam 1 Tawarikh: "Tohu dan Hadoram".

(6) 2 SAMUEL 23:8 VS 1 TAWARIKH 11:11 (1).

Dalam 2 Samuel, nama pahlawan yang mengiringi Daud TERTULIS: "Josech Basjebet anak
Tachkemoni", "kepala SEGALA PENGHULU", dan "menikam 800 orang", TETAPI dalam 1
Tawarikh: "Yasobam anak Hachmoni", "kepala ORANG TIGA PULUH", dan "menikam 300
orang".
(7) 2 SAMUEL 24:1 VS 1 TAWARIKH 21:1.

Dalam 2 Samuel, yang mengajak Daud melawan Israel TERTULIS: "TUHAN", TETAPI
dalam 1 Tawarikh: "SETAN"!

(8) YOHANES 1:18 VS KEJADIAN 18:1 & 32:30.

Dalam Yohanes TERTULIS: "hanya Yesus yang melihat Allah", TETAPI dalam Kejadian 18
& 32: "Abraham dan Yakub pun pernah melihat Allah". (bertentangan literatur).

(9) 2 SAMUEL 8:8 VS 1 TAWARIKH 18:8.

Dalam 2 Samuel, tempat dimana raja Daud memindahkan perunggu TERTULIS: "Tebach
dan Berotai", TETAPI dalam 1 Tawarikh: "Tibchat dan Chun".

(10) KELUARAN 4:22 VS YEREMIA 31:9.

Dalam Keluaran, yang merupakan anak sulung Allah TERTULIS: "ISRAIL", TETAPI dalam
Yeremia: "AFRAIM".

(11) YOHANES 5:31 VS YOHANES 8:14.

Dalam Yohanes 5, perkataan Yesus TERTULIS: "Jika aku menyaksikan dari hal diriku,
maka kesaksianku itu TIDAK BENAR", TETAPI dalam Yohanes 8: "Jika aku menyaksikan
dari hal diriku, maka kesaksianku itu BENAR". (bertentangn redaksi).

(12) YOHANES 10:38 & 14:11 VS YOHANES 14:28.

Dalam Yohanes 10:38 & 14:11, perkataan Yesus TERTULIS: "Bapa di dalam aku dan aku di
dalam Bapa (karena itu Yesus = Tuhan)", TETAPI dalam Yohanes 14:28 Yesus berkata:
"..Bapa LEBIH BESAR dari aku". (bertentangan prinsip).

(13) YOHANES 14:9 VS YOHANES 5:37.

Dalam Yohanes 14, TERTULIS: "Yesus berkata: Siapa yang melihat aku, dia telah melihat
Bapa", TETAPI dalam Yohanes 5: "Yesus berkata: rupa-Nya (Bapa) pun tidak pernah kamu
lihat". (bertentangan prinsip).

(14) YOHANES 10:30 VS YOHANES 17:11,21,22,23.

Dalam Yohanes 10, TERTULIS: "Yesus menyatu dengan Bapa (karena itu Yesus = Tuhan)",
TETAPI dalam Yohanes 17: "Yesus menyatu dengan murid2nya". (salah persepsi).
(15) MATIUS 3:17 VS MATIUS 5:9; KELUARAN 4:22 & YEREMIA 31:9.

Dalam Matius 3, TERTULIS: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan
(karena itu Yesus = Anak Allah)", TETAPI dalam Matius 5: "Yesus berkata: Berbahagialah
orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah", dalam
Keluaran: "Israel adalah anak sulung Allah", dan dalam Yeremia: "Afraim adalah anak sulung
Allah". (salah persepsi).

(16) MATIUS 1:20 VS LUKAS 1:41.

Dalam Matius, TERTULIS: "...Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria
sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus (karena
itu Yesus = Roh Kudus)", TETAPI dalam Lukas: "...dan Elisabet pun penuh dengan Roh
Kudus". (salah persepsi).

(17) 1 KORINTUS 8:6 VS ULANGAN 4:35 & MARKUS 12:29.

Dalam 1 Korintus, TERTULIS: "Paulus berkata: hanya ada satu Allah saja yaitu Bapa dan
hanya ada satu Tuhan saja yaitu Yesus Kristus", TETAPI dalam Ulangan: "Tuhan itulah Allah,
dan kecuali Dia tiada yang lain lagi", dan dalam Markus: "Yesus berkata: Hai Israel, adapun
Allah, Tuhan kita, Tuhan yang Esa". (bertentangan prinsip).

(18) 1 KORINTUS 8:6 VS MATIUS 15:24 & YOHANES 17:3.

Dalam 1 Korintus, TERTULIS: "Paulus berkata: ...dan hanya ada satu Tuhan saja yaitu
Yesus Kristus", TETAPI dalam Matius: "Yesus berkata: Aku diutus hanya kepada domba-
domba yang hilang dari umat Israel", dan dalam Yohanes: "Yesus berkata: ...mereka
mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah
Engkau utus". Menurut Yesus sendiri, dia adalah UTUSAN TUHAN. (bertentangn prinsip).

(19) LUKAS 2:11 VS MATIUS 6:6-15 & 7:21.

Dalam Lukas, TERTULIS: "Malaikat berkata: telah lahir juru selamat yaitu Kristus Tuhan
itu", TETAPI dalam Matius 6:6-15 "Yesus menyuruh umatnya untuk berdoa kepada Bapa
(Allah)", dan dalam Matius 7:21 "Yesus berkata: "bukan tiap2 orang yang menyeru aku,
Tuhan, Tuhan, yang akan masuk surga, hanyalah orang2 yang melakukan kehendak Bapaku
yang di surga". (bertentangan prinsip).

(20) MATIUS 1:21 VS MATIUS 16:27 & YOHANES 5:30.

Dalam Matius 1, TERTULIS: "Malaikat berkata: ..Yesus akan melepaskan kaumnya dari
segala dosanya", TETAPI dalam Matius 16 "Yesus akan membalas tiap2 orang menurut
perbuatannya", dan dalam Yohanes 5 "Yesus menjadi pesuruh Tuhan dengan menjalankan
hukum yang seadil2nya". (bertentangan hukum).

(21) 1 KORINTUS 7:19 VS KEJADIAN 17:14 & MATIUS 5:17-19.

Dalam 1 Korintus, TERTULIS: "Paulus berkata: Sunat tidak sunat, itu tidak penting",
TETAPI dalam Kejadian (Taurat): "Tuhan berfirman: Laki-laki yang tidak disunat harus
dilenyapkan karena telah mengingkari perjanjian antara Tuhan dan Abraham", dan dalam
Matius 5:17-19, "Yesus berkata bahwa kedatangannya bukanlah untuk menghilangkan
hukum Taurat dan kitab2 para nabi meski sedikit pun". (bertentangan hukum).

(22) LUKAS 24:7,46; MATIUS 12:40 & MATIUS 27:63 VS KENYATAAN.

Dalam Lukas 24, TERTULIS: "Yesus akan bangkit pada hari ke-3 sesudah hari
kematiannya", dalam Matius 12: "Yesus akan tinggal di rahim bumi selama 3 hari 3 malam"
(sama dengan 72 jam), dan dalam Matius 27: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu
sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku (Yesus) akan bangkit.", TETAPI
KENYATAANNYA: "Yesus bangkit pada hari ke-2", ingat! Yesus mati pada hari Jumat sore
(Lukas 23:54) tetapi mayatnya pada hari Minggu pagi sudah tidak ada (Lukas 24:1-3). Ini
berarti Yesus tinggal di rahim bumi cuma 1 hari 2 malam saja atau sekitar 36 jam (separoh
janjinya).

(23) IBRANI 11:17 & KEJADIAN 22:2 VS KEJADIAN 16:15-16 & 21:5.

Dalam Ibrani dan Kejadian 22, TERTULIS: "Abraham mengorbankan (qurban) Ishak,
anaknya yang tunggal (padahal yang dimaksud ayat tersebut adalah ISMAEL, karena
Ishak adalah adik Ismael lain ibu)", TETAPI dalam Kejadian 16:15 "Abraham menamai
anaknya yang dilahirkan Hagar itu Ismael", dalam Kejadian 16:16 "bahwa Abraham berusia
86 tahun ketika anaknya, Ismael, lahir", dan dalam Kejadian 21:5 "bahwa Abraham berusia
100 tahun ketika anaknya, Ishak, lahir". Jadi, Ishak BUKANLAH anak tunggal Abraham
melainkan adik Ismael!

(24) MATIUS 26:1-2 VS MATIUS 27:46.

Dalam Matius 26, TERTULIS: "kedatangan Yesus adalah untuk disalibkan", TETAPI dalam
Matius 27: "ketika disalib, Yesus berteriak minta tolong kepada Tuhan: Eli, eli, lama
sabachtani!". (bertentangan konsep).

(25) GALATIA 3:13 VS YEHEZKIEL 18:20 & MARKUS 10:14.

Dalam Galatia, TERTULIS: "Paulus Tarsus berkata: terkutuknya Yesus di kayu salib
adalah untuk menebus dosa2 manusia", TETAPI dalam Yehezkiel: "kebenaran/kejahatan
manusia menjadi tanggung jawab masing2", dan dalam Markus: "Yesus menyatakan bahwa
kanak-kanaklah yang mempunyai kerajaan surga (berarti suci atau bebas dari dosa,
sekaligus membantah adanya DOSA WARIS)". (bertentangan konsep).

(26) ULANGAN 14:3-21 & IMAMAT 11:1-47 VS MARKUS 7:14-20 VS MATIUS 5:17-19.

Dalam Ulangan & Imamat (Taurat), TERTULIS: "Tuhan berfirman: Binatang2 laut tak
bersirip/bersisik, daging babi, serta jenis2 burung dan mamalia tertentu adalah haram
dimakan", TETAPI dalam Markus: "Yesus menghalalkan semua makanan", padahal dalam
Matius: "Yesus datang bukan untuk menghilangkan hukum Taurat dan kitab2 para nabi
meski sedikit pun". (bertentangan hukum).

(27) IMAMAT 10:8-11 & ULANGAN 29:6 VS MATIUS 15:11 VS MATIUS 5:17-19.

Dalam Imamat & Ulangan, TERTULIS: "Tuhan berfirman: meminum anggur dan minuman
keras (memabukkan) adalah haram", TETAPI dalam Matius 15 "Yesus berkata: bukan yang
masuk ke mulut yang menajiskan orang melainkan yang keluar dari mulut", padahal dalam
Matius 5: "Yesus berkata bahwa kedatangannya bukanlah untuk menghilangkan hukum
Taurat dan kitab2 para nabi meski sedikit pun". (bertentangan hukum).

(28) MATIUS 3:17 & 12:18-21 VS YESAYA 42:1-16.

Dalam Matius 3:17 & 12:18, Firman Tuhan TERTULIS: "Inilah anak-Ku yang Kukasihi,
kepadanyalah Aku berkenan". Menurut Kristen/Katolik, ayat ini menunjuk kepada Yesus.
Padahal, ayat tersebut dikutip dari Yesaya 42:1 yang mengarah kepada keturunan Ismael.
Periksa Yesaya 42:11, terdapat kalimat: "..demikian pun segala dusun yang diduduki
ORANG KEDAR". "Orang Kedar" adalah orang2 Arab keturunan Ismael (Kejadian
25:13,16), sedangkan Yesus adalah keturunan Ishak (Matius 1:2). Kemudian periksa
Yesaya 42:12, terdapat kalimat: "..dan dikabarkannya KEPUJIANNYA pada segala pulau".
Kata "kepujiannya" lebih mengarah kepada Muhammad, karena Muhammad (bahasa Arab)
artinya "yang terpuji", dan beliaulah satu2nya keturunan Ismael yang menjadi nabi/rasul
Allah.

(29) MARKUS 13:31-32 VS KONSEP TUHAN.

Dalam Markus 13:31-32, TERTULIS: "Tuhan Yesus tidak mengetahui kapan datangnya hari
kiamat", hal ini sangat bertentangan dengan konsep Tuhan yang MAHA MENGETAHUI
segala sesuatu.

(30) MATIUS 27:46 & MARKUS 15:34 VS KONSEP TUHAN.

Dalam Matius 27:46, TERTULIS: "ketika disalib Tuhan Yesus berteriak: 'Eli, Eli, lama
sabakhtani?' Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?", teriakan
Tuhan Yesus ini sangat bertentangan dengan konsep Tuhan yang MAHA KUASA lagi MAHA
PERKASA. (Ini adalah salah satu indikasi paling kuat dari injil2 kanonik tentang bantahan
penyaliban Yesus).

(31) KEJADIAN 17:3 & MATIUS 26:39 VS PRAKTIK UMAT.

Dalam Kejadian 17:3, tatacara Abraham mengahadap Allah TERTULIS: "Lalu SUJUDLAH
Abram, dan Allah berfirman kepadanya", dan dalam Matius 26:39, tatacara Yesus
menghadap Allah (Bapa) TERTULIS: "Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu SUJUD dan
berdoa kata-Nya: "Ya Bapa-Ku,...", TETAPI dalam PRAKTIK UMAT Kristen/Katolik,
tatacara ibadah mereka TIDAK MENGENAL sujud. (bertentangan syariat).

(32) LUKAS 3:23-38 VS MATIUS 1:18 (2).

Dalam Lukas, silsilah Yesus TERTULIS: "Yesus adalah anak Yusuf,...(berarti darah daging
Yusuf)", TETAPI dalam Matius: "Maria mengandung Yesus sebelum bersetubuh dengan
Yusuf (berarti Yesus bukan darah daging Yusuf)". (bertentangan prinsip).

(33) MATIUS 1:1-17 VS LUKAS 3:23-38.

Dalam Matius, silsilah Yesus TERTULIS: "Yesus adalah anak Yusuf anak Yakub anak
Matan anak Eleazar anak Eliud anak Akhim anak Zadok anak Azor anak Elyakim anak
Abihud anak Zerubabel anak Sealtiel...", TETAPI dalam Lukas: "Yesus adalah anak Yusuf
anak Eli anak Matat anak Lewi anak Malhi anak Yanai anak Yusuf anak Matica anak Amos
anak Nahum anak Hesli anak Nagai...". (hampir semuanya berbeda nama orang).

(34) MATIUS 1:1-17 & LUKAS 3:23-38 VS MATIUS 1:18.

Dalam Matius dan Lukas, TERTULIS: "Inilah silsilah Yesus", padahal yang dimaksud adalah
silsilah Yusuf, karena berdasarkan Matius 1:18 bahwa "Maria sudah mengandung Yesus
sebelum bersetubuh dengan Yusuf". Dengan demikian, maka "SILSILAH YESUS" yang
diuraikan dalam Matius 1:1-17 dan Lukas 3:23-38 adalah SALAH KAPRAH!

(35) KISAH PARA RASUL 16:10 & 18:6 VS MATIUS 15:24 & 10:5-6.

Dalam Kisah Para Rasul 16, TERTULIS: "Mereka berkata: ...kami menarik kesimpulan,
bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana
(Makedonia)", dan dalam Kisah Para Rasul 18 "Paulus berkata: ...aku bersih, tidak
bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain", padahal dalam
Matius 15:24 "Yesus berkata: Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari
umat Israel", dan dalam Matius 10 "Yesus BERPESAN kepada 12 orang murid2nya untuk
TIDAK BERDAKWAH ke negeri selain Bani Israel". (bertentangan hukum dan prinsip).

(36) KEJADIAN 12:10-20 VS KEJADIAN 20:1-17 VS KEJADIAN 26:6-11.


Dalam Kejadian 12, TERTULIS Raja Fir'aunlah yang merampas Sarah dari tangan
Abraham, TETAPI dalam Kejadian 20, Raja Abimelekhlah yang merampas Sarah, dan
dalam Kejadian 26, Raja Abimelekhlah yang merampas Ribka dari tangan Ishak. (berbeda
sumber penulis).

(37) MATIUS 12:40 & YUNUS 2:1-11 VS KENYATAAN (HIDUP VS MATI).

Dalam Matius 12:40 perkataan Yesus TERTULIS: "Sebab seperti Yunus tinggal di dalam
perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia (Yesus) akan tinggal di rahim
bumi tiga hari tiga malam", dan keterangan dalam Yunus 2:1-11 bahwa "Yunus tinggal di
dalam perut ikan dalam keadaan HIDUP", TETAPI KENYATAANNYA Yesus tinggal di rahim
bumi cuma 1 hari 2 malam saja dan dalam keadaan MATI! (lihat butir 22 di atas).

(38) MATIUS 10:10 VS MARKUS 6:8-10.

Dalam Matius, perkataan Yesus TERTULIS: "Janganlah kamu membawa baju dua helai,
kasut atau TONGKAT...", TETAPI dalam Markus: "Supaya jangan membawa apa2 dalam
perjalanan mereka, KECUALI TONGKAT..." (bertentangan tentang "tongkat").

(39) MATIUS 2:1-15 VS LUKAS 2:6-46.

Dalam Matius, kisah Yesus TERTULIS: "sesudah Yesus dilahirkan maka ia langsung
dilarikan bersama ibunya oleh Yusuf ke Mesir sampai raja Herodes mati", TETAPI dalam
Lukas: "sesudah Yesus dilahirkan, ia dibawa ke Yerusalem, kemudian ke Nazaret dan
tinggal di sana selama 12 tahun". (bertentangan kisah).

(40) LUKAS 24:21,29,36,51 VS KISAH PARA RASUL 1:3.

Dalam Lukas, TERTULIS: "Yesus telah naik ke surga pada hari kebangkitannya atau pada
malam sebelumnya", TETAPI dalam Kisah Para Rasul: "Yesus naik ke surga sesudah 40
hari setelah kebangkitannya". (bertentangan kisah).

(41) YOHANES 10:8 VS SIFAT2 PARA NABI.

Dalam Yohanes 10:8, perkataan Yesus TERTULIS: "Semua orang yang datang sebelum
Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka".
Pernyataan Yesus ini sangat bertentangan dengan sifat2 para nabi yang merupakan
manusia pilihan Allah di muka bumi yang tidak mungkin berprofesi sebagai pencuri atau
perampok. Ini sesuatu yang menggelikan.

(42) MARKUS 11:11-14 VS KONSEP TUHAN.

Dalam Markus 11, kisah Yesus TERTULIS: "Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua
belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon
ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa
pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun
saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan
lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun
mendengarnya." Kisah ini juga sangat menggelikan, mana mungkin Tuhan mengutuk pohon
yang tidak bersalah gara2 tidak berbuah.

(43) KELUARAN 20:4 VS PATUNG BUNDA MARIA & YESUS.

Dalam Keluaran 20:4, Firman Tuhan TERTULIS: "Jangan membuat bagimu patung yang
menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang
ada di dalam air di bawah bumi", TETAPI dalam kenyataannya di gereja2 sering dijumpai
patung Bunda Maria dan atau Yesus, padahal dalam Matius 5:18 Yesus berkata:
"...Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak
akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi." Mengapa Kristen
merombak habis hukum Taurat?

(44) LUKAS 16:16 VS MATIUS 5:19.

Dalam Lukas 16:16, penulisnya berpendapat: "Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku
sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap
orang menggagahinya berbuat memasukinya", TETAPI dalam Matius, Yesus berkata:
"Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun paling kecil,
dan mengajarkannya demikian kepada yang lain, ia akan menduduki tempat yang paling
rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala
hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang paling tinggi di dalam Kerajaan Sorga."
(bertentangan prinsip dan hukum).

(45) YOHANES 13:13 ALKITAB INDONESIA VS YOHANES 13:13 NEW AMERICAN


BIBLE.

Dalam Yohanes Alkitab Indonesia TERTULIS: "Kamu menyebut Aku GURU dan TUHAN,
dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan", TETAPI dalam Yohanes
New American Bible: "You call me 'TEACHER' and 'MASTER', and rightly so, for indeed I
am." (Pertentangan antara kata "TUHAN" VS "MASTER", padahal sama2 bersumber dari
Alkitab Yunani dan Romawi - "TUHAN" berarti mutlak satu, sedangkan "MASTER" berarti
relatif banyak, antara lain: tuan, guru, yang mulia, sri paduka, direktur, pemimpin, kepala).

(46). LUKAS 1:26-27 VS MATIUS 1:18 (3).

Dalam Lukas, kisah pemberitahuan kehamilan Maria TERTULIS: "Dalam bulan yang
keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga
Daud; nama perawan itu Maria", TETAPI dalam Matius: "Kelahiran Yesus Kristus adalah
seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia
mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri". (MALAIKAT VS
ROH KUDUS/TUHAN - perhatikan kata "bertunangan"!).

(47) MATIUS 1:20-25 VS LUKAS 1:28-35.

Dalam Matius, sebelum kehamilan Maria, TERTULIS bahwa malaikat Tuhan bertemu
dengan Yusuf (dalam mimpi) dan memerintahkan Yusuf memberi nama "Yesus" kepada
anak yang akan dilahirkan Maria, TETAPI dalam Lukas, malaikat Tuhan bertemu dengan
Maria dan memerintahkan Maria memberi nama "Yesus" kepada anak yang akan
dilahirkannya. (bertentangan kisah).

(48) LUKAS 24:42 TEKS KUNO (al. KJV) VS LUKAS 24:42 ALKITAB SEKARANG.

Dalam Lukas teks kuno (al. KJV), TERTULIS: "Lalu mereka memberikan kepada-Nya
sepotong ikan goreng dan sarang madu sedikit", TETAPI dalam Lukas Alkitab Sekarang,
kalimat "dan sarang madu sedikit" ditiadakan!

(49) KEJADIAN 37:36 VS KEJADIAN 39:1.

Dalam Kejadian 37, TERTULIS orang Midian-lah yang membawa Yusuf ke Mesir dan
menjualnya. TETAPI dalam Kejadian 39, orang Ismail-lah yang membawa Yusuf ke Mesir
dan menjualnya. (berbeda penulis).

(50) KELUARAN 20:11 VS ULANGAN 5:15.

Dalam Keluaran, TERTULIS pengkudusan Hari Sabat berkaitan dengan penciptaan langit
dan bumi, TETAPI dalam Ulangan, pengkudusan Hari Sabat berkaitan dengan perbudakan
bangsa Israel di Mesir.

(51) KEJADIAN 1:11-13 VS KEJADIAN 2:3-5.

Dalam Kejadian 1:11-13, TERTULIS bumi sudah ditumbuhi tunas2 dan pepohonan
(penciptaan hari ke-3), TETAPI dalam Kejadian 2, keadaan bumi masih belum ditumbuhi
oleh apa pun (keadaan setelah hari ke-7).

(52) MATIUS 28:19 TEKS KUNO VS MATIUS 28:19 ALKITAB SEKARANG.

Dalam Matius teks kuno, sabda Yesus TERTULIS: "... baptislah mereka dalam nama-KU",
TETAPI dalam Alkitab Sekarang: "... baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh
Kudus". (Distorsi ke arah Trinitas).
(53) MATIUS 2:1-8 VS LUKAS 2:1-20.

Dalam Matius TERTULIS, "Yesus dilahirkan pada zaman raja Herodes", TETAPI dalam
Lukas, "Yesus dilahirkan pada zaman Kaisar Agustus (sesudah zaman Herodes), yakni
ketika diadakan sensus penduduk di Yudea".

(54) 2 SAMUEL 17:25 VS 1 TAWARIKH 2:17.

Dalam 2 Samuel (al. KJV dan DRB) TERTULIS, "Yitra adalah seorang bangsa Israel",
TETAPI dalam 1 Tawarikh, "Yitra adalah seorang bangsa Ismail".

(55) 1 RAJA-RAJA 7:26 VS 2 TAWARIKH 4:5.

Dalam 1 Raja-raja TERTULIS, "Sulaiman memiliki 2.000 kamar mandi", TETAPI dalam 2
Tawarikh, "Sulaiman memiliki 3.000 kamar mandi".

(56) 2 TAWARIKH 9:25 VS 1 RAJA-RAJA 4:26.

Dalam 2 Tawarikh TERTULIS, "Sulaiman memiliki 4.000 kandang kuda", TETAPI dalam 1
Raja-raja, "Sulaiman memiliki 40.000 kandang kuda".

(57) 1 SAMUEL 28:6 VS 1 TAWARIKH 10:13-14.

Dalam 1 Samuel TERTULIS, "Saul meminta petunjuk kepada Tuhan", TETAPI dalam 1
Tawarikh, "Saul TIDAK meminta petunjuk kepada Tuhan".

(58) YOHANES 3:13 VS 2 RAJA-RAJA 2:11 & KEJADIAN 5:24.

Dalam Yohanes TERTULIS, "tidak ada seorangpun yang telah naik ke surga", TETAPI
dalam 2 Raja-raja, "Elia naik ke surga", dan dalam Kejadian, "Henokh naik ke surga".

(59) YOHANES 18:9 VS YOHANES 17:12.

Dalam Yohanes 18 TERTULIS, "Yesus tidak kehilangan seorangpun dari murid2nya",


TETAPI dalam Yohanes 17, "Yesus hanya kehilangan seorang".

(60) 2 TAWARIKH 6:36 VS 1 YOHANES 3:9.

Dalam 2 Tawarikh TERTULIS, "semua berdosa", TETAPI dalam 1 Yohanes, "setiap orang
yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi".

(61) [YOHANES 1:18; 1 TIMOTIUS 6:16; KELUARAN 33:20] VS [KELUARAN 33:11;


KELUARAN 24:10; KEJADIAN 32:30; KELUARAN 33:23].

Dalam kelompok yang pertama TERTULIS, "tidak seorang pun yang pernah dan mampu
melihat Tuhan", TETAPI dalam kelompok yang kedua--berturut-turut--, "Musa berhadapan
muka dengan Tuhan", "Musa, Harun, dan 70 orang lainnya melihat Tuhan", "Yakub
berhadapan muka dengan Tuhan", dan sebagai hadiah khusus, "Musa diperkenankan
melihat punggung Tuhan".

(62) 1 KORINTUS 14:33 VS YESAYA 45:7; 1 SAMUEL 16:14; 2 TESALONIKA 2:11.

Dalam 1 Korintus TERTULIS, "Tuhan tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai


sejahtera", TETAPI dalam Yesaya, "Tuhan membuat kejahatan", dalam 1 Samuel, Tuhan
mengeluarkan roh jahat dari diri-Nya", dan dalam 2 Tesalonika, "Tuhan membuat
kesesatan".

(63) MARKUS 10:27 & MATIUS 19:26 VS HAKIM-HAKIM 1:19.

Dalam Markus dan Matius TERTULIS, "segala sesuatu bagi Allah", TETAPI dalam Hakim-
hakim, "Tuhan menyertai Yehuda tetapi tidak dapat menghalau penduduk di lembah yang
mempunyai kereta besi".

(64) MAZMUR 30:6 VS BILANGAN 32:13.

Dalam Mazmur TERTULIS, "sebab sesaat saja Tuhan murka", TETAPI dalam Bilangan,
"Tuhan murka selama 40 tahun lamanya kepada orang Israel".

(65) BILANGAN 23:19 VS 1 SAMUEL 15:35; KELUARAN 32:14.

Dalam Bilangan TERTULIS, "Tuhan tidak pernah menyesal karena Ia bukan anak manusia",
TETAPI dalam 1 Samuel, "Tuhan menyesal karena Ia menjadikan Saul raja Israel", dan
dalam Keluaran, "Tuhan juga menyesal karena malapetaka yang dirancangnya atas umat
Israel".

(66) MAZMUR 100:5 VS 1 SAMUEL 15:3.

Dalam Mazmur TERTULIS, "kasih setia Tuhan untuk selamanya", TETAPI dalam 1 Samuel,
"jangan ada belas kasihan kepada orang Amalek, tetapi bunuhlah semuanya, baik itu laki-
laki, perempuan, anak-anak, bayi yang masih menyusu, lembu, domba, maupun keledai".

(67) 1 TIMOTIUS 6:16 VS 1 RAJA-RAJA 8:12.

Dalam 1 Timotius TERTULIS, "Tuhan bersemayam dalam terang", TETAPI dalam 1 Raja-
raja, "Tuhan memutuskan untuk diam dalam kekelaman".
(68) YAKOBUS 1:13 VS KEJADIAN 22:1.

Dalam Yakobus TERTULIS, "Tuhan tidak mencobai siapapun", TETAPI dalam Kejadian,
"Tuhan mencobai Abraham".

(69) YOHANES 14:6 VS KISAH PARA RASUL 10:34-35.

Dalam Yohanes TERTULIS, "tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa tanpa
melalui Yesus", TETAPI dalam Kisah Para Rasul, "setiap orang dari bangsa manapun yang
takut kepada Tuhan dan mengamalkan kebenaran, diterima oleh-Nya".

(70) KEJADIAN 6:3 VS KEJADIAN 9:29; 25:7-8; 25:17; 35:28-29.

Dalam Kejadian 6 TERTULIS, "umur manusia hanya akan 120 tahun saja", TETAPI dalam
Kejadian selanjutnya--berturut-turut--, "umur Nuh 950 tahun", "umur Abraham 175 tahun",
"umur Ismail 130 tahun", dan "umur Ishak 180 tahun".

(71) KEJADIAN 6:19-20 VS KEJADIAN 7:23.

Dalam Kejadian 6 TERTULIS, "Tuhan memerintahkan Nuh untuk membawa segala makhluk
hidup masing2 satu pasang", TETAPI dalam Kejadian 7, "Tuhan memerintahkan Nuh untuk
membawa segala binatang yang tidak haram dan seluruh jenis burung masing2 tujuh
pasang".

(72) 1 SAMUEL 6:19 TEKS KUNO (al. DRB & HCSB) VS 1 SAMUEL 6:19 ALKITAB
INDONESIA.

Dalam 1 Samuel teks kuno (al. DRB & HCSB) TERTULIS, "Tuhan membunuh 50.070 orang
karena melihat tabut Tuhan", TETAPI dalam 1 Samuel Alkitab Indonesia, "Tuhan hanya
membunuh 70 orang saja". Benar-benar tidak tahu malu!

(73) KEJADIAN 2:17 VS KEJADIAN 5:4-5 (didukung KEJADIAN 3:4).

Dalam Kejadian 2 TERTULIS, "...sebab pada hari engkau (Adam) memakannya, PASTILAH
engkau mati", TETAPI dalam Kejadian 5, "Adam dan Hawa, setelah Adam berumur 800
tahun, memperanakkan laki-laki dan perempuan hingga umur Adam mencapai 930 tahun".
Dalam hal ini, Alkitab mencatat bahwa SETAN lebih jujur dibanding Tuhan, sebagaimana
pernyataan setan dalam Kejadian 3:4 ketika membujuk Hawa untuk memakan buah
terlarang dengan mengatakan, "sekali-kali kamu (Hawa) TIDAK akan mati". Kenyataannya,
setelah Adam dan Hawa memakan buah terlarang itu, keduanya tetap hidup dan bahkan
memperanakkan laki-laki dan perempuan. Benar-benar mengherankan!
(74) ROMA 2:13 VS GALATIA 2:16 (didukung 2 KORINTUS 12:16).

Ketika menulis surat kepada orang-orang Roma, Paulus berkata, "...tetapi orang yang
melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan". TETAPI sebaliknya, ketika menulis
surat kepada orang-orang Galatia, Paulus mengatakan, "...tidak seorangpun dibenarkan
oleh karena melakukan hukum Taurat...". Dan yang paling konyol adalah ketika Paulus
menulis surat yang kedua kepada orang-orang Korintus, ia mengatakan dengan sejujurnya,
"...dalam kelicikanku, aku telah menjerat kamu dengan tipu daya" (al. KJV).

(75) GALATIA 3:16 VS GALATIA 3:29.

Dalam Galatia 3:16 Paulus berkata, "Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu
dan kepada keturunannya...hanya satu orang...yaitu Kristus". TETAPI dalam Galatia 3:29
Paulus berkata yang sebaliknya, "Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga
adalah keturunan Abraham...". Garis keturunan dalam Kristen benar-benar ditekankan untuk
membentuk iman Kristen. Padahal, apakah Yesus keturunan Abraham? Perdebatan yang
tak kunjung usai. Yesus, adalah manusia yang tidak memiliki silsilah!

(76) GALATIA 5:1-6 VS LUKAS 2:21.

Dalam Galatia, Paulus berkata, "...jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali
tidak akan berguna bagimu...Kamu lepas dari Kristus...Sebab...hal bersunat atau tidak
bersunat tidak mempunyai sesuatu arti...", TETAPI dalam Lukas, "ketika genap delapan
hari, Yesus disunat". Bagaimana Paulus mengajarkan sesuatu tentang Yesus tetapi justru
bertentangan dengan pokok ajaran Yesus sendiri yaitu menegakkan hukum Taurat?

(77) GALATIA 5:14 VS KEJADIAN 7:14.

Dalam Galatia, Paulus berkata, "Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman
ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri". Apakah orang yang
mengasihi manusia lain seperti mengasihi diri sendiri bisa dikatakan telah melakukan semua
hukum Taurat? Sekali-kali tidak! Betapapun kasihnya dia kepada sesama manusia, tetapi
jika dia enggan disunat, maka dia harus dilenyapkan dari muka bumi! (Kejadian 7:14). Inilah
hukum Taurat yang sebenar-benarnya!

(78) IBRANI 7:3 VS TRITUNGGAL.

Dalam Ibrani, Paulus berkata, "Ia (Melkisedek) tidak berbapak, tidak beribu, tidak
bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan
sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya". Jika kita
terjemahkan pernyataan Paulus tersebut--yang ditujukan kepada orang-orang Ibrani--,
maka akan didapat persamaan, Melkisedek = Anak Allah = Yesus. Oleh karena Yesus =
Allah = Roh Kudus, maka Melkisedek = Yesus = Allah = Roh Kudus = Caturtunggal atau
Tritunggal plus Melkisedek. Sayangnya, tak seorang Kristen pun yang menuhankan
Melkisedek padahal notabene sejajar/sederajat dengan Yesus.

(79) MATIUS 1:2-16 VS LUKAS 3:23-34.

Dalam silsilah Yesus menurut Matius, dari Abraham hingga Yesus terdiri atas 40
keturunan, TETAPI dalam silsilah Yesus menurut Lukas, dari Abraham hingga Yesus terdiri
atas 56 keturunan (selisih 16 keturunan). Yang bener yang mana nih???

(80) MATIUS 17:13 VS YOHANES 1:21.

Menurut Matius, "Elia adalah Yohanes Pembaptis", TETAPI menurut Yohanes, "Elia BUKAN
Yohanes Pembaptis". Ngaco lagi nih.

(81) 2 SAMUEL 24:13 VS 1 TAWARIKH 21:11-12.

Dalam 2 Samuel TERTULIS, Gad berkata kepada Daud, "Akan datangkah menimpa
engkau 7 tahun kelaparan di negerimu? Atau maukah engkau melarikan diri 3 bulan
lamanya...", TETAPI dalam 1 Tawarikh, Gad berkata kepada Daud, "Beginilah firman Tuhan:
Haruslah engkau memilih 3 tahun kelaparan atau 3 bulan lamanya melarikan diri...".

(82) 2 TAWARIKH 36:9 VS 2 RAJA-RAJA 24:8.

Dalam 2 Tawarikh TERTULIS, "Yoyakim berumur 8 tahun ketika mulai memerintah", TETAPI
dalam 2 Raja-raja, "Yoyakim berumur 18 tahun ketika mulai memerintah".

(83) YESAYA 53:7 VS MATIUS 26:39 & YOHANES 18:23,36.

Para misionaris Kristen mengklaim bahwa Yesus telah menggenapi nubuat Yesaya 53:7
yang mengatakan: "...seperti anak domba dia dianiaya, tetapi dia membiarkan dirinya
ditindas sehingga tidak membuka mulutnya", TETAPI dalam Matius 26:39 Yesus berkata di
hadapan Tuhan di bukit Zaitun, "Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin...", dalam Yohanes
18:23 Yesus berkata di hadapan Imam Besar, "Jikalau kataku salah, tunjukkan salahnya...",
dan dalam Yohanes 18:36 Yesus berkata kepada Pilatus, "Kerajaanku bukan dari dunia ini".

(84) MARKUS 16:14 VS 1 KORINTUS 15:5.

Dalam Markus TERTULIS, "Dia (Yesus) menampakkan diri kepada kesebelas orang itu
ketika mereka sedang makan", TETAPI dalam 1 Korintus, "Yesus menampakkan diri
kepada Kefas (Simon Petrus) dan kepada kedua belas muridnya". Padahal, salah seorang
murid Yesus yang bernama Yudas Iskariot telah meninggal bunuh diri (Matius 27:5).

(85) LUKAS 24:46 VS IBRANI 9:27 & LUKAS 24:39 (didukung YOHANES 20:17).
Menurut keyakinan Kristen, Yesus MATI untuk menggenapi nubuat sebagaimana yang
dikatakan Lukas 24:46(4), "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari
antara orang mati pada hari yang ketiga", TETAPI dalam Ibrani 9:27, "Dan (Yesus) sama
seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi", dan
dalam Lukas 24:39, "...karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu
lihat ADA padaku". Jika Ibrani 9:27 dan Lukas 24:39 digabungkan, maka Yesus BELUM
MATI !!! Lebih jelas lagi, dalam Yohanes 20:17 Yesus mengatakan kepada Maria setelah
peristiwa penyaliban itu, "Sebab aku BELUM PERGI kepada Bapa". Sekali lagi, Yesus
BELUM MATI !!!

(86) LUKAS 16:16 VS LUKAS 23:55-56 (didukung MATIUS 5:17-20).

Dalam Lukas 16:16 TERTULIS, "Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai
kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang
menggagahinya dan berebut memasukinya", TETAPI dalam Lukas 23:55-56, "Dan
perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta
dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya (Yesus) dibaringkan. Dan setelah
pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat
mereka beristirahat menurut hukum Taurat". Pengkudusan hari Sabat merupakan bagian
pokok dari hukum Taurat. Ini berarti bahwa hukum Taurat tetap berlaku pada zaman
Yesus, karena para pengikut Yesus sendiri tetap mengkuduskan hari Sabat justru setelah
"Yesus" mati. Singkatnya, Yesus tetap memberlakukan hukum Taurat kepada umatnya
sebagaimana pernyataannya sendiri dalam Matius 5:17-20.

(87) KEJADIAN 1:2-13 (Sumber P) VS KEJADIAN 2:4-7 (Sumber J).

Dalam Kejadian 1 TERTULIS, "bumi sudah terbentuk berupa daratan dan lautan", TETAPI
dalam Kejadin 2, "lautan belum terbentuk, tetapi baru ada kabut (gas) naik ke atas dari
bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi".

(88) KEJADIAN 8:21 VS 1 SAMUEL 6:19 & MARKUS 5:12-13.

Dalam Kejadian, firman Tuhan TERTULIS, "...Aku takkan membinasakan lagi segala yang
hidup seperti yang telah Kulakukan", TETAPI dalam 1 Samuel, "Tuhan membunuh 50.070
orang karena melihat tabut Tuhan", dan dalam Markus, Tuhan Yesus membunuh sekitar
2.000 babi untuk menyembuhkan seorang yang kerasukan roh-roh jahat".

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

KETERANGAN:
(1) Dalam New American Bible, nama pahlawan yang mengiringi Daud sudah DIREVISI
menjadi "ISHBAAL anak HACHAMONI", "kepala ORANG TIGA"! Namun demikian, New
American Bible diyakini sebagai satu-satunya Alkitab dengan akurasi terjemahan yang
paling baik.

(2) Dalam Lukas 3:23 teks kuno (al. KJV & DRB) TIDAK TERDAPAT kalimat "menurut
anggapan orang"! Ini berbeda dengan Lukas 3:23 dalam Alkitab sekarang yang sudah
beberapa kali direvisi.

(3) Menurut Al-Qur'an, Roh Kudus/Ruhul Qudus adalah julukan/nama lain bagi malaikat
Gabriel/Jibril yang mempunyai tugas menyampaikan wahyu kepada para nabi/rasul. Akan
tetapi, mengingat ajaran Trinitas memasukkan Roh Kudus sebagai salah satu unsur Tuhan,
maka kedua ayat di atas menjadi BERTENTANGAN.

(4) Nubuat yang "dikutip" pengarang Lukas dalam Lukas 24:46, tidak ditemukan dalam
naskah Perjanjian Lama. Singkatnya, Lukas memiliki nubuat yang "dikutip" yang sama sekali
tidak ada!

CATATAN:

- Seluruh Injil2 Kristen ditulis oleh para penulisnya berdasarkan informasi yang sampai
kepada mereka, sebagian dari Sumber Q, dan gagasan-gagasan penulisnya sendiri setelah
membaca Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani, sama sekali bukan atas wahyu
dari Tuhan, sehingga tidak mengherankan jika antara Injil yang satu dengan yang lain terjadi
perbedaan redaksi dan terdapat banyak pertentangan prinsip yang sangat tajam.

- Adapun para penulis Perjanjian Baru (termasuk Injil2 Kristen) sangat mungkin adalah
orang2 Romawi dan Yunani yang nyata2 tidak menyaksikan kehidupan Yesus. Mereka
hanya mengetahui Yesus dari informasi yang sampai kepada mereka.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
SERIBU PERTENTANGAN AYAT-AYAT ALKITAB 2

SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1

Kontradiksi Perjanjian Lama

89. Siapakah anak Daud yang kedua?

a. Kileab (II Samuel 3:2-3).


b. Daniel (I Tawarikh 3:1).

90. Berapa tahun kelaparan yang diberitahukan Gad kepada Daud?

a. 7 tahun kelaparan (II Samuel 24:13).


b. 3 tahun kelaparan (I Tawarikh 21:12).

91. Di Yerusalem, Daud mengambil beberapa gundik atau tidak?

a. Ya! Daud mengambil beberapa gundik dan istrei (II Samuel 5:13-16).
b. Tidak ! Daud hanya mengambil beberapa isteri saja : (I Tawarikh 14:3-7).

92. Berapa anak-anak Daud dari gundik di Yerusalem?

a. 11 orang (II Samuel 5:13-16).


b. 13 orang (I Tawarikh 14:3-7).

93. Siapa anak Tou yang diutus untuk mengucapkan selamat kepada Daud?

a. Yoram (II Samuel 8:10).


b. Hadoram (I Tawarikh 18:9-10).

94. Dari orang bangsa mana Daud mengambil perak dan emas untuk Tuhan?

a. Aram (II Samuel 8:11-12).


b. Edom (I Tawarikh 18:14-16).
95. Siapakah panitera (sekretaris) Daud?

a. Seraya (II Samuel 8:15-17).


b. Sausa (I Tawarikh 18:14-16).

96. Berapakah tentara berkuda tawanan Daud?

a. 1.700 orang (II Samuel 8:4).


b. 7.000 orang (I Tawarikh 18:4).

97. Berapakah angkatan perang Daud dari orang Israel?

a. 800.000 (II Samuel 24:9).


b. 1.100.000 orang (I Tawarikh 21:5).

98. Berapakah angkatan perang Daud dari orang Yehuda?

a. 500.000 orang (II Samuel 24:9).


b. 470.000 orang (I Tawarikh 21:5).

99. Berapa mandor pengawas kerajaan Salomo (Sulaiaman)?

a. 3.300 mandor (I Raja-raja 5:16).


b. 3.600 mandor (II Tawarikh 2:2).

100. Berapa bat air di Bait Suci buatan Salomo?

a. 2.000 bat air (I Raja-raja 7:26).


b. 3.000 bat air (II Tawarikh 4:5).

101. Berapakah jumlah keturunan Yakub seluruhhya?

a. 66 jiwa (Kejadian 46:26).


b. 70 jiwa (keluaran 1:5).

102. Yang diharamkan, kelinci ataukah kelinci hutan?

a. Kelinci (Imamat 11:6).


b. Kelinci hutan (Ulangan 14:6).

103. Yang diharamkan, babi ataukah babi hutan ?

a. Babi hutan (Ulangan 14:8; Imamat 11:7).


b. Babi (Yesaya 66:17).

104. Berapa orang bani Yesua dan Yoab yang pulang kembali ke Yerusalem dan Yehuda
dari pembuangan Nebukadnezar?

a. 2.812 orang (Ezra 2:6).


b. 2.818 orang (Nehemia 7:11).

105. Berapa anak-anak Benyamin?

a. l0 orang (Kejadian 46:21).


b. 5 orang (Bilangan 26:38-39).
c. 3 orang (I Tawarikh 7:6).
d. 5 orang (I Tawarikh 8:1-5).

Komentar : Silsilah anak Benyamin itu, semuanya tidak sama baik nama maupun
jumlahnya.

106. Berapa cucu Benyamin (anak-anak Bela)?

a. 5 orang (I Tawarikh 7:7).


b. 9 orang (I Tawarikh 8:3-5).
c. 2 orang (Bilangan 26:40).

Buka dan bacalah ayat yang dimaksud. Terlihat jelas bahwa semua nama dan jumlah cucu
Benyamin tidak ada yang sama.

107. Tuhan menyesal atau tidak?

a. Tuhan tidak punya sifat menyesal (I Samuel 15:29; Bilangan 23:19).


b. Tuhan menyesal dan pilu hati karena telah menciptakan manusia yang akhirnya
cenderung berbuat jahat di muka bumi (Kejadian 6:5-6). Tuhan menyesal karena telah
menjadikan Saul sebagai raja di Israel (I Samuel 15:10-11,35). Tuhan menyesal setelah
mengacungkan tangan ke Yerusalem (II Samuel 24:16). Tuhan menyesal karena telah
merancang malapetaka (Yeremia 26:3; 42:10; Keluaran 32:14).

108. Tuhan bisa dilihat atau tidak?

a. Tuhan tidak bisa dilihat dan didengar (Yohanes 5:37; 1 Timotius 1:17; 6:16, Keluaran
33:20; 1 Yohanes 4:12).
b. Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala (Keluaran 33:11,20; Kejadian 18:1; 26:24;
Yohanes 5:37; I Timotius 6:16; 1:17; 1 Yohanes 4:12).
c. Tuhan kelihatan kaki-Nya (Keluaran 24:9-10).
d. Tuhan kelihatan sedang duduk (Yesaya 6:1).
e. Tuhan bisa dilihat dari jauh (Yeremia 31:3).

109. Manakah dari dua pernyataan di bawah ini yang benar?

a. Kitab Sejarah Raja-raja Israel: Yoram bin Ahad memulai pemerintahannya pada tahun
kedua dari pemerintahan Yoram bin Yosafat (II Raja-raja 1:17).
b. Kitab Sejarah Raja-raja Yehuda: Yoram bin Yosafat memulai pemerintahannya pada
tahun kelima
dari pemerintahan Yoram bin Ahad (II Raja-raja 8:16)

110. Siapa yang menjual Yusuf kepada Potifar di pasar budak Mesir?

a. Saudagar-saudagar Midian (Kejadian 37:36).


b. Kafilah orang Ismail (Kejadian 39:1).

111. Bagaimana Tuhan menciptakan manusia pertama?

a. Tuhan menciptakan manusia menurut gambar-Nya (Kejadian 1:27).


b. Tuhan menciptakan manusia dari debu tanah (Kejadian 2:7).

DAN LAIN SEBAGAINYA.

Kontradiksi Perjanjian Baru

Silsilah Yesus dalam Alkitab bisa dilihat di dua kitab Injil yaitu Injil Matius 1:1-17 dan Injil
Lukas 3:23-38. Sementara Injil Markus dan Injil Yohanes diam seribu bahasa tak tahu-
menahu tentang silsilah Yesus.

112. Dalam silsilah dari Abraham sampai dengan Daud, siapakah anak Hezron?

a. Anak Hezron adalahArni (Lukas 3:33).


b. Anak Hezron adalah Ram (Matius 1:3).

113. Siapakah kakek Yesus?

a. Yakub (Matius 1:6).


b. Eli (Lukas 3:31).

114. Siapakah anak Daud yang menurunkan Yesus?

a. Salomo (Matius 1:6).


b. Natan (Lukas 3:31).
115. Yesus memasuki Yerusalem naik apa?

a. Seekor keledai (Markus 11:7; Lukas 19:35).


b. Seekor keledai betina dan seekor anak keledai (Matius 21:7).

116. Ketika Yesus bertemu Yairus, apakah anak perempuan Yairus sudah mati?

a. Ya! Sudan mati! (Matius 9:18).


b. Belum mati! Masih sakit dan hampir! (Markus 5:23).

117. Berapa jumlah orang buta yang bertemu Yesus di Yerikho?

a. Dua orang buta (Matius 20:29-30).


b. Hanya satu orang buta saja (Markus 10:46).

118. Dimana Yesus menemui orang kerasukan setan?

a. Di Gedara (Matius 8:28).


b. Di Gerasa (Markus 5:1-2).

119. Berapa jumlah orang kerasukan setan yang ditemui Yesus?

a. Ada 2 orang (Matius 8:28).


b. Hanya 1 orang saja (Markus 5:1-2).

120. Apa yang diucapkan Yudas di hadapan Yesus?

a. Salam Rabi (Matius 26:49).


b. Rabi (Markus 14:45).
c. Yudas tidak mengucapkan apa-apa/diam (Lukas 22:47).

121. Ketika Yesus berjalan di atas air, bagaimana respons para muridnya?

a. Mereka menyembah Yesus (Matius 14:33).


b. Mereka tercengang dan bingung (Markus 6:51-52).

122. Jam berapa Yesus disalibkan?

a. Jam sembilan (Markus 15:25).


b. Jam 12 Yesus belum disalibkan (Yohanes 19:14).

123. Yesus membawa damai dan keselematan atau onar?


a. Yesus menyelamatkan dunia (Matius 5:9; Yohanes 3:17; 10:34-36).
b. Yesus membawa onar, pedang dan kekacauan keluarga (Matius 10:34-36).

124. Apa hukumnya bersunat?

a. Sunat itu wajib (Kejadian 17:10-14; 21:4). Yesus tidak membatalkan sunat (Matius 5:17-
20; Lukas 2:21). Yesus juga disunat (Lukas 2:21). Dan orang yang tidak disunat, tidak
dapat diselamatkan (Kisah Para Rasul 15:1-2).
b. Kata Paulus, sunat tidak wajib, tidak berguna dan tidak penting (Galatia 5:6; 1 Korintus
7:18-19).

125. Bolehkah makan babi?

a. Babi haram dimakan (Ulangan 14:8; Imamat 11:7; Yesaya 66:17).


b. Kata Paulus, semua daging binatang halal dimakan, tidak ada yang haram (I Korintus
4:4-5; 6:12; 10:25; Kolose 2:16, Roma 14:17).

126. Selain Yesus, adakah yang naik ke sorga?

a. Tidak ada! Hanya Yesus saja yang pernah naik ke sorga (Yohanes 3:13).
b. Henokh dan Elia telah naik ke sorga (Kejadian 5:24; II Raja-raja 2:11).

127. Siapa orang yang mula-mula bertemu dengan Yesus setelah dugaan kematian dan
kebangkitannya?

a. Kefas (1 Korintus 15:5).


b. Maria Magdalena, ia tahu bahwa itu adalah Yesus (Markus 16:9).
c. Maria Magdalena dan Maria yang lain (Matius 28:9).
d. Kleopas dan yang lain (Lukas 24:15).
e. Maria Magdalena, ia tidak tahu bahwa itu adalah Yesus (Yohanes 20:14).

128. Apakah Yesus anak Daud?

a. Menurut Matius, Ya! (Matius 1:1).


b. Menurut Yesus, Tidak! (Matius 22:45; Markus 12:37; Lukas 20:44).

129. Apakah yang dibawa Yesus di atas bumi?

a. Menurut Matius, Pedang (Matius 10:34).


b. Menurut Lukas, Pertentangan (Lukas 12:51).

130. Bagaimana sikap Yesus ketika disalib?


a. Pasrah dan lapang dada (Lukas 23:46).
b. Ketakutan (Markus 15:34; Matius 27:46).

131. Apa yang dikatakan kepala pasukan Romawi ketika melihat kematian Yesus di tiang
salib?

a. "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!" (Markus 15:9; Matius 27:54).
b. "Sungguh, orang ini adalah orang benar!" (Lukas 23:47).

132. Siapa orang yang memikul salib menuju Tempat Tengkorak (Golgota)?

a. Simon Kirene (Markus 15:21; Matius 27:32; Lukas 23:26).


b. Yesus sendiri (Yohanes 19:17).

133. Apa yang dikatakan Yesus terakhir kalinya sebelum mati di tiang salib?

a. "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." (Lukas 23:46).


b. "Sudah selesai." (Yohanes 19:30).

134. Siapa yang berkata kepada Yesus untuk meminta penyembuhan?

a. Seorang perwira Romawi sendiri (Matius 8:5-6).


b. Tua-tua Yahudi yang disuruh oleh seorang perwira Romawi (Lukas 7:3-4).

135. Manakah dari dua pernyataan di bawah ini yang benar?

a. Surat Paulus: Manusia tidak dibenarkan bermegah berdasarkan perbuatan-


perbuatannya, melainkan hanya berdasarkan iman saja (Roma 3:27-28).
b. Surat Yakobus: Manusia dibenarkan bermegah karena perbuatan-perbuatannya, bukan
hanya karena iman saja (Yakobus 2:22,24).

DAN LAIN SEBAGAINYA.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
SEBAB-SEBAB KONTRADIKSI DALAM
ALKITAB/BIBEL
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan
dari sisi Allah, tentulah mereka menemukan kontradiksi yang banyak di dalamnya. (Al-
Qur'an 4:82)

Al-Qur'an, satu-satunya dokumen tertua yang tetap tunggal dan utuh teksnya, yang untuk
pertama kalinya rampung dibukukan pada tahun 633 M, menjelaskan secara singkat
kepada kita tentang kebiasaan buruk orang-orang Yahudi dan para pendiri ajaran Kristen
yang pada akhirnya bermuara pada pelbagai kontradiksi dalam Alkitab/Bibel, baik itu
kontradiksi antar ayat, maupun kontradiksi dengan sains modern.

Berikut ini, beberapa ayat Al-Qur'an membongkar tabir sebab-sebab kontradiksi dalam
Alkitab/Bibel:

1. QS. AL-BAQARAH (2):75

Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Bani Israel) akan percaya kepadamu,
padahal segolongan dari mereka mendengar Firman Allah, lalu mereka
mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (Al-
Qur'an 2:75)

BUKTI:

Penyebutan Ishak sebagai anak tunggal Abraham, padahal jauh sebelum kelahiran Ishak,
Abraham telah dikaruniai seorang putra yang bernama Ismail. Perhatikan juga bagaimana
Alkitab/Bibel secara mustahil memperlakukan Ismail yang sudah berusia 16 tahun ketika itu
seperti memperlakukan bayi yang masih dalam ayunan. Selengkapnya baca di sini.

2. QS. AL-AN'AAM (6):91, QS. AN-NISAA' (4):46, DAN QS. AL-MAAIDAH (5):13

Dan mereka (Bani Israel) tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang
semestinya di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada
manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh
Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-
lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu
sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu
dan bapak-bapak kamutidak mengetahui (nya)?" Katakanlah: "Allahlah (yang
menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al-Quran kepada
mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (Al-Qur'an 6:91)

Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah kalimat (Allah) dari tempat-tempatnya.


Mereka berkata : "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan
(mereka mengatakan pula) : "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar
apa-apa. Dan (mereka mengatakan) : "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan
mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : "Kami mendengar dan menurut,
dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan
lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka
tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis. (Al-Qur'an 4:46)

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan
hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah kalimat (Allah) dari tempat-
tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah
diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat
kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat),
maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berbuat baik. (Al-Qur'an 5:13)

BUKTI:

Adanya berbagai kasus tambal-sulam dan berbagai kontradiksi antar ayat atau kitab, serta
berbagai kontradiksi dengan sains modern dalam teks Alkitab/Bibel. Selengkapnya baca:
Tambal-Sulam Taurat 1-5, Jiplak-Menjiplak Alkitab, Kontradiksi Alkitab 1-2, Kemustahilan
Hari Tuhan Alkitab, dan Kemustahilan Incest Anak Adam dalam menu.

3. QS. AL-BAQARAH (2):79

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang
besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (Al-Qur'an
2:79)

BUKTI:

Adanya berbagai kontradiksi antar ayat atau kitab, kontradiksi surat-surat Paulus dengan
Perjanjian Lama dan keempat injil kanonik, kontradiksi diantara keempat injil kanonik,
kontradiksi injil kanonik dengan Perjanjian Lama, kemustahilan catatan injil kanonik, dan
kontradiksi dengan sains modern. Selengkapnya baca: Kontradiksi Alkitab 1-2,
Kebohongan Paulus Tarsus, Tipu Daya Paulus Tarsus 1-3, Matius VS Lukas & Yohanes,
Kontradiksi Kematian Yesus, Distorsi Nubuat Injil Kanonik, Distorsi Nubuat Matius 1-19,
dan Iptek VS Alkitab dalam menu.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
SIMON DISALIB, YESUS TERTAWA: "HEHEHE"

Perhatikanlah baik-baik kisah Yesus dan Simon khususnya yang berkenaan dengan
peristiwa penyaliban kontroversial yang dituturkan ketiga sumber berikut ini:

Laporan Matius:

Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang
bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Maka sampailah
mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka
memberi dia (Simon) minum anggur bercampur empedu. Setelah ia (Simon)
mengecapnya, ia (Simon) tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan dia (Simon)
mereka membagi-bagi pakaiannya (Simon) dengan membuang undi. Lalu mereka duduk
di situ menjaga dia (Simon). Dan di atas kepalanya (Simon) terpasang tulisan yang
menyebut alasan mengapa ia (Simon) dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."
(padahal yang disalib itu Simon). (Matius 27:32-37)

Riwayat Risalah Kedua Set Agung:

Dan rencana yang mereka susun untukku (Yesus), untuk melepaskan kesalahan mereka
dan ketakberperasaan mereka - aku tidak mengalah pada mereka seperti yang mereka
rencanakan. Bahkan aku (Yesus) tidak menderita sama sekali. Mereka yang di sana
menghukumku. Dan aku (Yesus) sesungguhnya tidak mati, hanya seolah-olah mati, agar
aku tidak dipermalukan oleh mereka karena semua ini merupakan keluargaku ... Karena
kematianku yang menurut mereka sudah terjadi, karena kesalahan dan kebutaan mereka,
karena mereka memaku orang mereka sendiri hingga mati ... karena mereka tuli dan buta
... Ya, mereka melihatku; mereka menghukumku. Adalah orang lain, ayah mereka, yang
meminum empedu dan cuka; bukan aku. Mereka menyerangku dengan bambu-bambu;
adalah orang lain, Simon, yang mengemban salib di pundaknya. Adalah orang lain yang
mereka pakaikan mahkota duri ... dan aku (Yesus) menertawakan kejahilan mereka ...
Karena aku mengubah bentuk fisikku, berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya."
(Risalah Kedua Set Agung 55:10-20, 30-35; 56:1-13, 18-19, 23-25)

Pernyataan Al-Qur'an:

dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Mesias, Yesus anak
Maria, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya (Yesus) dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Yesus
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Yesus, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan
belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Yesus. Tetapi
(yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Yesus kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan
beriman kepadanya (Yesus) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Yesus itu
akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. 4:157-159)

Jika ketiga sumber tersebut dipadukan, maka mungkin sekali Simon, dalam perjalanan
memikul salib, secara mendadak berubah wujud menyerupai Yesus, sementara Yesus
sendiri secara mendadak pula berubah wujud menyerupai Simon. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Yesus menurut Risalah Kedua Set Agung di atas yang berbunyi: "Karena aku
(Yesus) mengubah bentuk fisikku, berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya." Demikian
juga dengan keterangan Al-Qur'an di atas yang menyatakan bahwa: "padahal mereka tidak
membunuhnya (Yesus) dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah)
orang yang diserupakan dengan Yesus bagi mereka."

KESIMPULAN:

Dari ketiga sumber yang berbeda tersebut, dengan pemahaman bahasa secara
komprehensif dan integral, maka dapatlah ditarik benang merahnya bahwa orang yang
disalib itu bukanlah Yesus, tetapi Simon.

CATATAN:

1. Perlu dicatat bahwa Simon, sebagaimana laporan Matius di atas, tidak pernah
mengembalikan salib yang dipikulnya kepada Yesus, sehingga dengan demikian maka
orang yang disalib itu adalah sang pemikul salib itu sendiri, yaitu Simon (simak juga laporan
Markus dan Lukas).

2. Kisah Matius di atas sangat berbeda dengan laporan Yohanes, dimana menurut
Yohanes, Yesus sendirilah yang memikul salib itu (Yohanes 19:17), namun demikian, jika
keterangan Yohanes ini dipadukan dengan ketiga sumber di atas, maka akan semakin
memperkuat argumentasi bahwa orang yang disalib itu adalah Simon, sang pemikul salib,
yang secara mendadak menjelma menyerupai Yesus. Lebih jauh, Yohanes juga melaporkan
bahwa setelah peristiwa penyaliban itu, di hadapan ibunya sendiri, Yesus menyatakan
dengan terang bahwa dirinya belum mati (Yohanes 20:17).

3. Masih selaras dengan riwayat Risalah Kedua Set Agung dan pernyataan Al-Qur'an di
atas, injil-injil kanonik melaporkan bahwa sebelum peristiwa penyaliban berlangsung,
Pontius Pilatus, penguasa Romawi atas Palestina, mengajukan opsi pembebasan salah
satu dari dua orang, yaitu Yesus Kristus (Yesus yang diurapi/ditahbiskan) atau Yesus
Barabas (Yesus bar Abbas/putra Bapa). Orang-orang Yahudi meminta agar Yesus Barabas
dibebaskan, sedangkan Yesus Kristus disalibkan. Mungkin juga, orang yang dibebaskan itu
sebenarnya Yesus Kristus yang berubah wujud menyerupai Yesus Barabas, sementara
yang disalib adalah Yesus Barabas, seorang penjahat paramiliter terkenal, yang mendadak
berubah wujud menyerupai Yesus Kristus. Berkenaan dengan ini, Wahyu Petrus 82:27-33
menyatakan: "Namun Dia (Yesus) yang berdiri di dekatnya adalah Juru Selamat yang
masih hidup, yang pertama dalam diri-Nya, yang telah mereka tangkap kemudian mereka
lepaskan, yang berdiri dengan penuh kegembiraan sambil melihat mereka yang
melakukan kekerasan terhadapnya (yang disalib), sementara mereka terpecah-belah di
antara mereka sendiri."

4. Berbeda dengan uraian di atas, pengarang Barnabas dengan tegas menyatakan bahwa
orang yang disalib itu bernama Yudas. Dengan demikian, sampai titik ini, ada tiga nama
orang yang patut diduga sebagai orang yang disalib menggantikan Yesus Kristus (Isa al-
Masih), yaitu Yesus Barabas, Simon, dan Yudas.

TAMBAHAN: Tidak Ada Penyaliban dan Kebangkitan Yesus

Kata kunci: Mukjizat Yesus: berubah dan merubah wujud.

Dari kaca mata injil kanonik, maka kandidat terkuat sebagai orang yang disalib
menggantikan Yesus Kristus (Isa al-Masih) adalah Barabas atau Yesus Barabas, tokoh
pemberontak paramiliter terhadap kekuasaan Roma atas Palestina.

Siapakah Yesus Barabas yang dilepaskan oleh Pontius Pilatus itu?

Yesus Barabas, nama sebenarnya dalam bahasa Ibrani adalah Jeshoa bar Abbas, yang
kemudian bertransliterasi menjadi Yesus bar Abbas, yang berarti Yesus putra Bapa, atau
Yesus anak Allah. (lihat juga Matius 16:17: Simon bar Jonah, yang berarti Simon putra
Yunus atau Simon anak Yunus atau Simon bin Yunus).

Berkenaan dengan Yesus Barabas atau Yesus anak Allah ini, pengarang Yohanes
mengutip pernyataan orang-orang Yahudi kepada Pontius Pilatus tentang mengapa dia
harus disalib, sebagai berikut:

Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum
itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah." (Yohanes 19:7)

Jadi, yang disalib itu adalah Yesus Barabas, bukan Yesus Kristus, karena Yesus Barabas
sudah mengalami penampakan sebagai Yesus Kristus (cermati Yohanes 19:7 di atas).
Dengan demikian, maka tidak pernah ada kebangkitan Yesus Kristus!

Lebih jauh, Yesus Kristus sendiri mengatakan kepada ibunya setelah peristiwa penyaliban
itu bahwa dirinya belum mati, sebagaimana dikutip pengarang Yohanes berikut ini:

Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi
kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada
mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-
Ku dan Allahmu." (Yohanes 20:17)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
STANDAR GANDA PENERJEMAH ALKITAB DALAM MENERJEMAHKAN KATA "LORD"

Orang Kristen awam pasti tidak tahu kalau Alkitab versi Indonesia mengandung cara
penerjemahan standar ganda. Misalnya, kata Jahweh dan Elohim diterjemahkan sebagai
Tuhan Allah atau Tuhan dalam seluruh Alkitab, padahal Jahweh dan Elohim adalah nama-
nama Tuhan bagi suku-suku Israel yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa
manapun. Sementara itu, kata Yesus tetap dibiarkan apa adanya. Maukah orang Kristen
jika kata Yesus diterjemahkan sebagai Tuhan dalam seluruh Alkitabnya?

Selanjutnya, masih soal standar ganda dalam Alkitab, kata Ibrani mesiah jika ditujukan
kepada orang selain Yesus diterjemahkan sebagai yang diurapi, tetapi jika kata itu
menunjuk kepada Yesus maka tetap dibiarkan apa adanya, bahkan dengan memberi inisial
besar di depan kata tersebut, Mesiah.

Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan cara penerjemahan standar ganda
tentang sebutan Lord (bahasa Inggris) yang menunjuk kepada Yesus,1 yang diterjemahkan
sebagai Tuhan dan Tuan dalam Alkitab versi Indonesia.

Referensi Alkitab berbahasa Inggris yang dipakai adalah New Rivised Standard Version
(NRSV).

PERTAMA: "Lord" diterjemahkan sebagai "Tuhan"

Kitab Matius (Matthew) NRSV:


8:21 Another of his disciples said to him, "Lord, first let me go and bury my father."
8:25 And they went and woke him up, saying, "Lord, save us! We are perishing!"

Kitab Matius Alkitab Indonesia:


8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan,
izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."
8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah,
kita binasa."

Kitab Lukas (Luke) NRSV:


9:54 When his disciples James and John saw it, they said, "Lord, do you want us to
command fire to come down from heaven and consume them?"

Kitab Lukas Alkitab Indonesia:


9:54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata:
"Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk
membinasakan mereka?"

Kitab Yohanes (John) NRSV:


13:13 You call me Teacher and Lord - and you are right, for that is what I am.

Kitab Yohanes Alkitab Indonesia:


13:13 Kamu (Simon Petrus) menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab
memang Akulah Guru dan Tuhan.2

KEDUA: "Lord" diterjemahkan sebagai "Tuan"

Kitab Matius (Matthew) NRSV:


8:2 and there was a leper who came to him and knelt before him, saying, "Lord, if you
choose, you can make me clean."
8:5 When he entered Capernaum, a centurion came to him, appealing to him
8:6 and saying, "Lord, my servant is lying at home paralyzed, in terrible distress."

Kitab Matius Alkitab Indonesia:


8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia
dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
8:5. Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia
dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."

Kitab Lukas (Luke) NRSV:


7:6 And Jesus went with them, but when he was not far from the house, the centurion sent
friends to say to him, "Lord, do not trouble yourself, for I am not worthy to have you come
under my roof;

Kitab Lukas Alkitab Indonesia:


7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah
perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya:
"Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam
rumahku;

KESIMPULAN:

Ketika yang memanggil Yesus itu adalah murid-murid Yesus, maka kata "Lord" yang
menunjuk kepada Yesus diterjemahkan sebagai "Tuhan", tetapi ketika yang memanggil
Yesus itu bukan murid-murid Yesus, maka kata "Lord" yang menunjuk kepada Yesus
diterjemahkan sebagai "Tuan".

Jadi, predikat Tuhan pada Yesus sebenarnya hanyalah akal-akalan dan propaganda
manusia tertentu saja (Kristen), sama sekali bukan pengakuan dari Yesus sendiri.

Keterangan:

1. Jika yang memanggil Yesus adalah ahli-ahli Taurat, maka kata ganti orang kedua yang
menunjuk kepada Yesus biasanya dipakai kata Teacher yang berarti Guru. Lihat contoh
berikut:

Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut
Engkau, ke mana saja Engkau pergi." (Matius 8:19)

2. Pemakaian kata "Tuhan" (dari kata "lord") dalam Yohanes 13:13 Alkitab Indonesia ini
jelas mengada-ada, karena beberapa Alkitab/Bible versi lain, misalnya New American Bible
(NAB), malah memakai kata lain, yaitu "master" yang berarti "pemimpin". Berikut kutipan
ayatnya:

You call me 'teacher' and 'master,' and rightly so, for indeed I am. (John 13:13 - NAB)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
STRATEGI MISIONARIS KRISTEN TERHADAP
MUSLIM

Para misionaris Kristen/Katolik berikut antek-anteknya dalam


menyebarkan ajarannya, khususnya ke daerah-daerah muslim,
selalu mengabarkan kebohongan yang paling populer yaitu:

- Mereka senantiasa berkiblat dan menengok ke negara-negara


barat yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, Jerman, Italia, dan negara-negara maju Eropa
lainnya, dan membandingkannya dengan negara-negara muslim
yang rata-rata merupakan negara-negara berkembang. Mereka
berdalih bahwa kemajuan di negara-negara tersebut merupakan
anugerah dari Tuhan Yesus karena rakyatnya beragama
Kristen/Katolik, sementara keterbelakangan di negara-negara
muslim adalah karena tidak mendapat berkat dari Tuhan Yesus.
Dengan begitu, diharapkan orang-orang muslim bisa berubah
menjadi penganut Kristen/Katolik.

Padahal:

1. Mayoritas orang-orang barat adalah atheis (tak bertuhan),


hanya sebagian kecil saja yang masih percaya kepada ajaran
Kristen/Katolik. Orang-orang barat yang cerdas sudah pasti
meninggalkan Kristen/Katolik dengan alasan karena ajarannya
tidak jelas, tumpang-tindih, tambal-sulam, tidak ilmiah, dan tidak
logis, bahkan tidak sedikit dari mereka yang membuat kritik-kritik
ilmiah tentang kebohongan ajaran Kristen/Katolik. Lambang
salib di negara-negara barat bukanlah simbol ketaatan atau
kebanggaan pada ajaran Kristen/Katolik, tetapi hanya sebagai
simbol yang tak bermakna dan tidak sedikit pula mereka pakai
salib pada tempat atau aktivitas yang tidak sepantasnya.

2. Negara-negara yang mayoritas rakyatnya beragama


Kristen/Katolik justru kehidupannya tidak maju-maju, sebagian di
antaranya tetap miskin. Misalnya:

- Amerika Latin: Meksiko, Argentina, Brazil, Kolombia,


Venezuela, Peru, Kuba, Ekuador, Jamaika, Paraguay, Chili,
Bolivia, Guyana, Suriname, Uruguay, Bahama, Dominika,
Elsalvador, Nikaragua, Panama, Kosta Rika, Honduras, Trinidad
& Tobago, Guatemala, Haiti, Belize, Grenada, Rep Dominika,
Puerto Riko, Saint Lucia.

- Afrika: Ethiopia, Eritrea, Rep. Kongo, Chad, Zimbabwe,


Mozambiq, Angola, Madagaskar, Namibia, Rep. Afrika Tengah,
Uganda, Zambia, Botswana, Gabon, Pantai Gading, Guinea,
Sierra Leone, Kamerun, Rwanda, Burundi, Togo, Malawi,
Burkina Faso, Kenya, Jibouti, Ghana, Rep. Demokratik Kongo,
Mauritania, Mauritius, Komoro.

- Asia: Filipina, Papua New Guinea, Timor Leste.

Selain strategi kebohongan di atas, para misionaris dan umat


Kristen juga tanpa malu-malu dan tanpa permisi memakai istlah-
istilah baku dalam Islam seperti pencatutan nama Allah, Alkitab,
Taurat, Injil, firman, Isa Almasih, dan lain-lan.
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
SUMBER-SUMBER KEYAKINAN KRISTEN

Sebagaimana diketahui, Kristen adalah agama baru yang ajarannya bersumber dari ajaran-
ajaran agama sebelumnya. Misalnya saja ajaran Trinitas Kristen yang diilhami oleh ajaran-
ajaran Trinitas dari Mesir, India, Yunani, dan Romawi (lihat di sini). Demikian pula dengan
istilah-istilah yang akrab dalam ajaran Kristen seperti Bapa, Anak, Roh Kudus, Juru
Selamat, dan Mesias (Al-Masih atau Kristus) yang bersumber dari kitab-kitab agama
Yahudi (Perjanjian Lama). Dalam hal ini, ajaran Kristen mengarahkan kitab-kitab Yahudi
tersebut ke ajaran Kristen (lihat di sini), seolah-olah kitab-kitab tersebut merupakan bagian
awal dari, dan menjadi satu-kesatuan dengan kitab-kitab Kristen (Perjanjian Baru). Selain
itu, dalam banyak kasus kita menemukan kesamaan yang signifikan antara kitab-kitab
Kristen dengan kitab-kitab agama lain. Pada pembahasan ini, kita akan melihat kesamaan
materi ajaran dan kitab-kitab agama Kristen dengan ajaran dan kitab-kitab dari agama
Mithraisme (agama Romawi), agama Ba'al, dan agama Budha.

1. Agama Mithraisme

Agama ini berasal dari Paris dan telah berkembang di negara Paris sekitar enam abad
sebelum Masehi. Kemudian agama ini dibawa ke Roma sekitar tahun 70 sebelum Masehi
dan tersebar di negara Romawi. Kemudian bergerak ke selatan sampai di Britania. Dan
benar-benar telah tersingkap sebagian bekas-bekasnya di kota York, kota Sister, dan kota-
kota lain di Angeltura. Agama ini menyebutkan bahwa:

- Metsra adalah perantara antara Allah dan manusia.


- Dilahirkan di sebuah gua atau di sebuah pojok bumi.
- Dia dilahirkan pada tanggal 25 Desember
- Dia mempunyai 12 pengikut setia.
- Dia telah dikubur tapi kembali hidup dan bangkit dari kuburnya.
- Dia naik ke langit di depan para muridnya, saat mereka menyembah dan bersujud
kepadaya.
- Dia disebut sebagai pembebas dan penyelamat.
- Di antara sifatnya adalah bahwa dia laksana bintang yang tenang.
- Para pengikutnya akan membaptis dengan namanya.
- Dalam memperingatinya setiap tahun akan dilakukan jamuan malam pendeta.

Ropertson berkata bahwa agama Mithraisme tidak berhenti sampai di Roma, kecuali
setelah unsur-unsurnya yang pokok telah berpindah ke agama Kristen.1
2. Agama Ba'al

Jika agama Mithraisme di atas benar-benar telah memberikan ajaran-ajarannya kepada


agama Kristen, maka agama Ba'al, Tuhan orang Babilonia (Venesia) dulu membantu agama
Kristen di dalam satu topik penting di antara topik-topiknya yang fundamental, yaitu kisah
pemeriksaan perkara Yesus (Isa) dan penyalibannya. Sungguh orang-orang Babilonia telah
menjelaskan kisah pemeriksaan perkara Ba'al di dalam satu tamsil yang berkesan yang
ditamsilkan setiap tahun pada beberapa generasi/abad sebelum kelahiran Mesias. Ia
menjadi satu tamsil yang penuh dengan kehinaan dan kesedihan. Pada permulaan abad ini,
di bumi Babilonia telah tersingkap (ditemukan) dua batu yang sejarahnya kembali pada
abad ke-9 sebelum Masehi. Tercatat pada dua batu tersebut kisah pemeriksaan perkara
Ba'al dan kesudahannya. Sungguh kaum Yahudi telah mengambil ke penjara Babilonia,
sejak masa Bakhtanshar dan di sana mereka telah melihat tamsilan ini dipamerkan setiap
awal musim semi. Tatkala Yahudi kembali ke negeri mereka, kisah ini masuk ke dalam hati
mereka dan berkesan dalam hidup mereka, lantas berubah menjadi budaya dan gaya hidup
mereka secara umum (lihat di sini). Setelah selesai kisah Mesias, tampaklah satu tamsilan
Ba'al dengan materi-materi aslinya dengan nama baru yang diletakkan di tempat Ba'al, yaitu
nama ini tidak lain adalah Mesias. Sehingga pastilah bisa dikatakan bahwa kisah
disalibnya Mesias/Kristus sebagaimana yang didatangkan oleh injil-injil Kristen adalah kisah
jiplakan secara utuh dari agama Ba'al.

Di bawah ini sebagian materi keserupaan antara dua kisah tersebut:

1. Ba'al dijadikan sebagai tawanan. Yesus dijadikan sebagai tawanan.


2. Ba'al diperiksa perkaranya dengan
Yesus diperiksa perkaranya seperti itu.
terang-terangan.
3. Ba'al dilukai setelah diperiksa Yesus dianiaya setelah pemeriksaan
perkaranya. perkaranya.
4. Ba'al diiringi untuk dilaksanakan
Yesus diiringi untuk disalib di gunung.
hukumannya di gunung.
5. Ba'al diiringi oleh seorang pendosa yang Yesus diiringi oleh seorang pembunuh
dihukum bunuh, dan berlakulah adat bahwa bernama Barabbas yang dihukum bunuh, dan
setiap tahun akan dimaafkan seorang yang Pilatus mengusulkan Yesus agar dimaafkan
dihukum bunuh dan sungguh bangsa itu seperti kebiasaan tiap tahun, tapi Yahudi
minta dibunuhnya Ba'al dan dimaafkannya minta dibebaskannya Barabbas dan hukuman
pendosa lainnya. mati bagi Yesus.
6. Setelah dilaksanakan hukuman atas
Ba'al, meratalah kegelapan dan petir Setelah dilaksanakan hukuman atas Yesus,
menyambar serta goncanglah semua goncanglah bumi dan ditutuplah langit.
manusia.
7. Ba'al dijaga di dalam kuburnya hingga Para tentara menjaga kuburan Yesus
para pengikutnya tidak bisa mencuri sehingga para pengikut sucinya tak bisa
tubuhnya. mencuri tubuhnya.
8. Kecuali para perempuan yang datang
Maria Magdalena dan Maria yang lain duduk
duduk di sekitar kuburan Ba'al sambil
di sisi kuburan Yesus sambil menangis.
menangis.
9. Bangkitlah Ba'al dari kematian dan Yesus bangkit dari kuburnya pada hari
kembali hidup bersama permulaan musim Minggu pada permulaan musim semi juga
semi dan naik ke langit. dan naik ke langit.2

3. Agama Budha

Sumber agama Kristen yang lainnya adalah agama Budha. T.W. Doane (Bible Mythology),
Edward Thomas (The Life of Budha), dan Khwaja Kamaluddin (The Sources of
Christianity) telah memaparkannya secara panjang lebar. Di bawah ini ringkasan
keterangan yang disebutkan para pengarang tersebut:

1. Tatkala Budha dilahirkan, tampaklah Tatkala Yesus dilahirkan, tampaklah bintang ini
sebuah bintang di langit yang juga yang mengabarkan kelahiran seorang
mengabarkannya. Bintang ini terlihat pembebas (penolong). Dan beberapa
berjalan menuju tempat kelahirannya dan kelompok orang Majusi berjalan menuju tempat
diikuti oleh siapapun yang melihatnya, kelahirannya, lantas mereka melihat bayi dan
untuk bersujud kepada bayi tersebut. mereka pun bersujud kepadanya.
2. Budha dilahirkan pada tanggal 25
Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember.
Desember.
3. Tatkala Budha dilahirkan, berpestalah Tatkala Yesus dilahirkan, tampaklah malaikat
para malaikat dengan kelahirannya dan di udara sambil bertasbih di sawah ladang
bertasbih memujinya, sambil berkata: dekat Betlehem. Mereka bertasbih dengan
"Sesungguhnya yang benar-benar memuji 'yang diberkahi' dan berkata:
diberkahi yang telah dilahirkan pada hari ""Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
ini untuk memberi kesejahteraan pada mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di
manusia kebahagiaan pada bumi." antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
4. Kelahiran Budha adalah sebuah
Yesus adalah sebuah bahaya juga bagi
bahaya bagi kerajaan dan kekuasaan.
kerajaan Herodes. Karena itu Herodes hendak
Maka Binbasara mengancam dan hendak
membunuhnya andaikata dia tidak lari ke Mesir
membunuhnya sehingga tidak menjadi
bersama ibundanya.
sebab kehancuran bagi kekuasaannya.
5. Tatkala Budha hendak memulai Tatkala Yesus mulai berdakwah, tampaklah
dakwah, tampaklah setan (Mara) olehnya, setan (The Devil) olehnya yang berusaha
menyesatkannya.
yang berusaha menyesatkannya.

Setan berkata kepada Yesus: "Semua itu


6. Mara berkata kepada Budha: "Jauhi
(kerajaan dunia dengan kemegahannya) akan
dakwah agama, niscaya kamu menjadi
kuberikan kepadamu, jika engkau sujud
kaisar di dunia."
menyembah aku."
7. Budha tidak memperdulikan Mara dan Yesus tidak menghiraukan kata-kata setan
membentaknya: "Jauhilah aku!" dan membentaknya: "Enyahlah, Iblis!"
8. Setelah Budha mengalahkan Mara Setelah Yesus mengalahkan setan, para
(setan), langit menurunkan cahaya dan malaikat turun kepada Yesus dan
cerahlah udara dengan bau wangi. memuliakannya.
9. Budha berpuasa pada masa yang
Yesus berpuasa 40 hari 40 malam.
lama.
10. Budha berendam di air suci, dan
Yesus menuju ke sungai Yordan dan hal itu
ketika dia berendam, datanglah Roh Allah
juga di hadapan Roh Allah dan Roh Kudus.
juga Roh Kudus.
11. Sembahyang orang-orang Budha Sembahyang para Kristiani akan diterima
akan diterima dan akan menuntun masuk selama dengan nama Yesus dan mereka akan
ke surga didahului dengan nama Budha. memperoleh surga karenanya.
12. Ketika Budha mati dan dikubur, Ketika Yesus mati dan dikubur, ada satu
terbelahlah kuburnya oleh satu kekuatan kekuatan yang luar biasa yang kemudian
yang luar bisasa dan diapun hidup menyingkirkan batu dari kuburnya dan Yesus
kembali. pun hidup kembali.
13. Budha naik ke langit setelah
Yesus juga naik ke langit setelah usai
menyempurnakan dakwahnya di muka
berdakwah di muka bumi.
bumi.
14. Budha akan kembali ke bumi pada
Yesus juga akan kembali untuk membuat
akhir zaman untuk meneruskan
hukum baru di bumi dan menyebarkan
dakwahnya dan mengembalikan
dakwahnya serta memenuhi bumi dengan
keagungan serta memenuhi bumi dengan
kebaikan dan kesejahteraan.
kebahagiaan dan nikmat.
15. Hisab (perhitungan amal) manusia
Yesus juga dipasrahi untuk menghisab
diserahkan kepada Budha setelah
manusia di negeri akhirat.
kebangkitan.
16. Budha, tidak ada awal dan Yesus, tidak ada awal dan penghabisan. Dia
penghabisan. Dia kekal. kekal seperti Bapa.
17. Diriwayatkan dari Budha bahwa dia
Yesus sang juru selamat telah mengajukan
berkata: "Sungguh aku akan menanggung
dirinya sebagai tebusan agar dilebur kesalahan
kejelekan manusia, agar mereka bisa
manusia warisan dari Adam.
mencapai keselamatan."
18. Diriwayatkan dari Budha, ucapannya: Termasuk hal yang telah diterangkan oleh
"Sembunyikanlah perbuatanmu yang baik Yesus kepada para sahabatnya yaitu agar
dan umumkanlah kejelekanmu yang kamu mereka menyembunyikan perbuatan mereka
lakukan." yang baik dan mengumumkan kejelekan dan
kesalahan mereka.
19. Budha berwasiat kepada para Yesus berkata kepada para pengikutnya:
pengikutnya untuk berkasih sayang dan "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
cinta meskipun kepada musuh mereka. mereka yang menganiaya kamu."
20. Budha menasihati para murid dan
Yesus mensyaratkan orang yang ingin masuk
pengikutnya untuk benar-benar
dakwahnya agar bersedekah dengan harta dan
meninggalkan dunia dan menurunkan
mengutamakan miskin, untuk bisa masuk ke
kekayaan mereka serta mengutamakan
dalam kekuasaan Allah.
miskin, agar bisa menerima dakwah.
21. Tujuan Budha yang tertinggi adalah
Sejak kemunculan risalahnya, Yesus mengajak
agar apapun yang disifatkan oleh filsafat
para pengikutnya untuk bisa masuk ke alam
Budha bisa menciptakan alam kekuasaan
kekuasaan langit.
langit.
Pemikiran Kristen menetapkan bahwa yang
22. Budha menyerukan untuk tidak
paling utama bagi lelaki adalah tidak
menikah dan menyerupakan pernikahan
menyentuh perempuan. Tapi jika khawatir
dengan membakar diri dengan bara. Dan
berzina, maka bolehlah ia menikah dan
tidak membolehkan nikah kecuali saat
menikah itu lebih baik daripada membakar diri
khawatir berzina.
dengan api.

Agama Kristen tidak mencukupkan pada penyaduran dari Budha dalam kejadian-kejadian
saja, tapi juga menyadur hari dan tanggalnya. Kelahiran, penyalibannya, dan kembalinya
hidup Yesus, terjadi pada hari-hari yang sama persis dengan kejadian-kejadian dalam
ajaran keberhalaan sebagaimana yang dijelaskan di atas.3

Keterangan:

1. L. Ropertson, Pagan Christ, hal. 338 dan 350.


2. T.W. Doane, Bible Mythology, hal. 287-297.
3. Khwaja Kamaluddin, The Sources of Christianity, pasal X (1).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
SULAP-SELIP TRINITAS

Para pendeta Kristen dari zaman dahulu hingga sekarang senantiasa


membodohi umat manusia bahwa Tuhan terdiri dari tiga unsur yaitu
Bapa/Allah/Yahweh, Anak Allah/Yesus, dan Roh Kudus. Ketiga-tiganya
adalah sama dan satu substansi, yang kemudian dikenal dengan istilah
Trinitas atau Tritunggal. Dalam konsep Trinitas tersebut disepakati
bahwa Allah/Bapa/Yahweh = Anak Allah/Yesus = Roh Kudus.

Berkaitan dengan kesamaan dan kemanunggalan ketiga oknum tuhan


tersebut, maka perlu kiranya dikemukakan konsekuensi dari ajaran
tersebut berupa sulap-selip Trinitas berikut ini:

1. Yesus anak Allah, dapat disulap-selip menjadi Allah anak Yesus


(ingat persamaan, Yesus = Allah).

2. Yesus anak Maria, dapat disulap-selip menjadi Allah anak Maria


(ingat persamaan, Yesus = Allah).

3. Yesus ditampar Yahudi, dapat disulap-selip menjadi Yahweh ditampar


Yahudi (ingat persamaan, Yesus = Yahweh).

4. Maria melahirkan Yesus, dapat disulap-selip menjadi Maria


melahirkan Bapa (ingat persamaan, Yesus = Bapa).

5. Yesus putra Bapa, dapat disulap-selip menjadi Bapa putra Yesus


(ingat persamaan, Yesus = Bapa).
6. Dan lain sebagainya...

KESIMPULAN:

Sulap-selip Trinitas di atas menunjukkan bahwa kemanunggalan tiga


unsur yang berbeda-beda dalam satu substansi (dzat) Tuhan adalah
mustahil.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KASUS-KASUS TAMBAL-SULAM DALAM TEKS ALKITAB

Sesungguhnya, ada banyak sekali kasus2 tambal-sulam dalam teks Alkitab, khususnya
dalam Perjanjian Lama, yang merupakan penggabungan teks dari berbagai sumber yang
tidak jelas.

Para sarjana alkitabiah mengelompokkan sumber2 tersebut sebagai Sumber J, E, P, dan


D ditambah beberapa sumber-tak-dikenal ("?") dan catatan2 editorial. Namun demikian,
masing2 dari sumber2 tersebut bukanlah dokumen yang tunggal dan utuh, tetapi merupakan
kompilasi tambal-sulam dari berbagai sumber yang lebih kuno.

Dalam ebook ini, kami hanya akan menyuguhkan beberapa contoh saja, sekedar untuk
membuktikan bahwa Alkitab adalah kumpulan berbagai dokumen/sumber yang sama sekali
tidak berdiri di atas fondasi kebenaran!

TAMBAL SULAM TAURAT 1: PENCIPTAAN LANGIT DAN


BUMI

Pembaca akan melihat penggabungan dua teks dari sumber P (cetak biru) dan sumber J
(cetak merah) dalam kisah penciptaan langit dan bumi menurut Kitab Kejadian berikut ini:

1:1 Pada mulanya ELOHIM menciptakan langit dan bumi.


1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh ELOHIM melayang-layang di
atas permukaan air.
1:3 Berfirmanlah ELOHIM: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan ELOHIM menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
pertama.
1:6 Berfirmanlah ELOHIM: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
1:7 Maka ELOHIM menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di
atasnya. Dan jadilah demikian.
1:8 Lalu ELOHIM menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
1:9 Berfirmanlah ELOHIM: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga
kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
1:10 Lalu ELOHIM menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. ELOHIM melihat bahwa
semuanya itu baik.
1:11 Berfirmanlah ELOHIM: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji,
segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi."
Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis
pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. ELOHIM melihat bahwa semuanya itu baik.
1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
1:14 Berfirmanlah ELOHIM: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.
Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan
tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
1:16 Maka ELOHIM menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai
siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 ELOHIM menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. ELOHIM melihat bahwa
semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
1:20 Berfirmanlah ELOHIM: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung
beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
1:21 Maka ELOHIM menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak,
yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. ELOHIM melihat bahwa semuanya itu baik.
1:22 Lalu ELOHIM memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta
penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah bayak."
1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
1:24 Berfirmanlah ELOHIM: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang
melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.
1:25 ELOHIM menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di
muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:26 Berfirmanlah ELOHIM: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka
berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka ELOHIM menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar ELOHIM diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 ELOHIM memberkati mereka, lalu ELOHIM berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas segala binatang yang merayap di bumi."
1:29 Berfirmanlah ELOHIM: "Lihatlah, ANI memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh
bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang
bernyawa, ANI berikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
1:31 Maka ELOHIM melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari keenam.

2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.


2:2 Ketika ELOHIM pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari
ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu ELOHIM memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala
pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketka JAHWEH ELOHIM menjadikan bumi dan
langit, --
2:5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab JAHWEH ELOHIM
belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu--
2:7 ketika itulah JAHWEH ELOHIM membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke
dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
2:8 Selanjutnya JAHWEH ELOHIM membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia
yang dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu JAHWEH ELOHIM menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk
dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi
empat cabang.
2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat
ialah Efrat.
2:15 JAHWEH ELOHIM mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan
memelihara taman itu.
2:16. Lalu JAHWEH ELOHIM memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan
buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada
hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
2:18 JAHWEH ELOHIM berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. ANOKHI akan menjadikan
penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
2:19 Lalu JAHWEH ELOHIM membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-
Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan
manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala
binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
2:21 Lalu JAHWEH ELOHIM membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, JAHWEH ELOHIM mengambil salah
satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
2:22 Dan dari rusuk yang diambil JAHWEH ELOHIM dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu
dibawa-Nya kepada manusia itu.
2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai
perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya menjadi satu daging.
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Perhatikan perbedaan penyebutan nama Tuhan yang sangat mencolok di kedua kelompok
ayat di atas! Pada kelompok ayat pertama (sumber P), Tuhan disebut sebagai "ELOHIM",
sedangkan pada kelompok ayat kedua (sumber J), Tuhan disebut sebagai "JAHWEH
ELOHIM" atau "YAHWEH ELOHIM".

Kata "ELOHIM" dalam ayat2 di atas merupakan bentuk jamak dari kata Ibrani: "ELOHA"
atau "ELOAH", yang secara harfiah berarti "Tuhan-Tuhan". Pembaca juga bisa melihat
bentuk jamak lainnya dalam Kejadian 1:26, yakni penyebutan kata "Kita" yang menunjuk
kepada "ELOHIM". Namun demikian, oleh karena kata ganti orang pertama pada ayat2 di
atas adalah "ANI" (Kejadian 1:29-30), maka ayat2 di atas diidentifikasi sebagai sumber P.

Perhatikan frasa penutup dari sumber P di atas, "Demikianlah diselesaikan langit dan bumi
dan segala isinya" (Kejadian 2:1), yang selanjutnya (setelah diselingi 2 ayat) disusul
dengan frasa penutup dari sumber J, "Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu
diciptakan" (Kejadian 2:4). Kedua frasa ini merupakan bagian akhir dari masing2 sumber
tersebut tentang peristiwa penciptaan langit dan bumi. Namun, penggabung Taurat lebih
memilih sumber P untuk uraian pentahapan penciptaan langit dan bumi.

Secara gamblang, penggabungan dua sumber ini dapat terlihat begitu jelas, yang
mengakibatkan pertentangan teks yang cukup signifikan antara Kejadian 1:9-13
(penciptaan hari ke-3) yang berasal dari sumber P, dengan Kejadian 2:4-7 (setelah hari
ke-7) yang berasal dari sumber J. Pada kelompok ayat pertama, dijelaskan bahwa bumi
sudah terbentuk berupa daratan dan lautan dan sudah dipenuhi segala macam tumbuh2an,
tetapi pada kelompok ayat kedua, dijelaskan bahwa keadaan bumi masih belum ditumbuhi
oleh tanaman apa pun karena JAHWEH ELOHIM belum menurunkan hujan dari langit dan
lautan pun belum terbentuk, hanya ada kabut (gas) naik ke atas dari bumi dan membasahi
seluruh permukaan bumi. Pertentangan kedua kelompok ayat ini cukup logis, mengingat
pada kelompok ayat pertama, Tuhan telah menciptakan langit dan bumi beserta segala
isinya (Kejadian 2:1), sementara menurut kelompok ayat kedua, tampaknya Tuhan baru
menciptakan langit dan bumi saja tanpa isi (Kejadian 2:4). Karenanya, kisah Kitab
Kejadian selanjutnya mengambil dari sumber J. Hal ini dapat terlihat dengan jelas dalam
Kejadian 2:7 (sumber J), dimana JAHWEH ELOHIM baru menciptakan manusia, padahal
sebelumnya, menurut Kejadian 1:27 (sumber P), ELOHIM telah menciptakan manusia.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TAMBAL SULAM TAURAT 2: RIWAYAT BANJIR
NUH

Dalam kasus ini, pemirsa akan melihat dengan jelas


kompilasi tambal-sulam Alkitab yang terdiri atas 3 sumber sekaligus, yaitu sumber J,
sumber E, dan sumber-tak-dikenal ("?").

Simak dan perhatikan baik2 teks Kitab Kejadian berikut ini yang kami ambil sebagian saja
agar tidak membosankan untuk dibaca. Kompilasi tambal-sulam di bawah ini, kami beri
cetak biru untuk sumber J dengan menyebut Tuhan sebagai JAHWEH, cetak hitam untuk
sumber-tak-dikenal ("?"), dan cetak merah untuk sumber E dengan menyebut Tuhan
sebagai ELOHIM.

5:28. Setelah Lamekh hidup seratus delapan puluh dua tahun, ia memperanakkan seorang anak laki-laki,
5:29 dan memberi nama Nuh kepadanya, katanya: "Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan dalam
pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk oleh JAHWEH."
5:30 Dan Lamekh masih hidup lima ratus sembilan puluh lima tahun, setelah ia memperanakkan Nuh, dan ia
memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:31 Jadi Lamekh mencapai umur tujuh ratus tujuh puluh tujuh tahun, lalu ia mati.
5:32 Setelah Nuh berumur lima ratus tahun, ia memperanakkan Sem, Ham dan Yafet.

6:1. Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak
perempuan,
6:2 maka anak-anak Elohim melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil
isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
6:3. Berfirmanlah JAHWEH: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu
adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
6:4. Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Elohim
menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah
orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
6:5 Ketika dilihat JAHWEH, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya
selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6. maka menyesallah JAHWEH, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
6:7 Berfirmanlah JAHWEH: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik
manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa
Aku telah menjadikan mereka."
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata JAHWEH.
6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan
Nuh itu hidup bergaul dengan ELOHIM.
6:10 Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.
6:11. Adapun bumi itu telah rusak di hadapan ELOHIM dan penuh dengan kekerasan.
6:12. ELOHIM menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak
di bumi.
6:13. Berfirmanlah ELOHIM kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab
bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan
bumi.
6:14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup
dengan pakal dari luar dan dari dalam.
6:15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga
puluh hasta tingginya.
6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya
pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
6:17 Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup
dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa.
6:18 Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu:
engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.
6:19 Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam
bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa.
6:20 Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari
semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya.
6:21 Dan engkau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan; kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi
makanan bagimu dan bagi mereka."
6:22. Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan ELOHIM kepadanya, demikianlah
dilakukannya.

7:1. Lalu berfirmanlah JAHWEH kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab
engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.
7:2 Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari
binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya;
7:3 juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di
seluruh bumi.
7:4 Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya,
dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu."
7:5. Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan JAHWEH kepadanya.
7:6 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
7:7 Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya
karena air bah itu.
7:8 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka
bumi,
7:9 datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan
ELOHIM kepada Nuh.

9:28. Nuh masih hidup tiga ratus lima puluh tahun sesudah air bah.
9:29. Jadi Nuh mencapai umur sembilan ratus lima puluh tahun, lalu ia mati.

Jika kita cermati baik2 (perhatikan garis bawah), maka tidak susah untuk memisahkan
ketiga sumber yang berbeda2 itu. Yang menarik, penggabung Taurat tampaknya
kebingungan menaruh sumber-tak-dikenal (cetak hitam), lalu dia sisipkan begitu saja
dengan memecah sumber J.

Perhatikan firman yang dinisbahkan kepada Tuhan menurut sumber J dalam Kejadian 6:3,
bahwa "umur manusia hanya 120 tahun saja", padahal menurut sumber E (Kejadian 9:28-
29), Nuh masih hidup 350 tahun sesudah air bah dan umur Nuh mencapai 950 tahun.

Perhatikan juga pertentangan yang cukup tajam antara sumber J dan sumber E.
Menurut sumber E (Kejadian 6:19-20), ELOHIM memerintahkan kepada Nuh untuk
membawa segala makhluk hidup, jantan dan betina, masing2 SATU PASANG, sebaliknya,
menurut sumber J (Kejadian 7:2-3), JAHWEH memerintahkan Nuh agar segala binatang
yang tidak haram dan seluruh jenis burung, jantan dan betina, masing2 harus dibawa TUJUH
PASANG.

Pertentangan2 tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian dari para pengarang masing2
sumber, tetapi oleh karena kreasi dari penggabung Taurat yang mencampuraduk
sumber2 tersebut menjadi satu kitab.

Lebih lanjut, perbedaan sumber2 tersebut dapat dilihat dari frasa2 kunci yang menunjukkan
persamaan dari masing2 sumber:

1. Kejadian 5:32 dari sumber J, "Setelah Nuh berumur 500 tahun, ia memperanakkan
Sem, Ham, dan Yafet", yang diulang oleh sumber E (Kejadian 6:10), "Nuh
memperanakkan tiga orang laki2: Sem, Ham, dan Yafet".

2. Kejadian 6:5-8 dari sumber J, dimana JAHWEH "menyesal telah menjadikan manusia
karena ulah kejahatannya dan akan memusnahkan seluruh makhluk hidup di bumi", yang
diulang oleh sumber E (Kejadian 6:11-13), bahwa "oleh karena kejahatan manusia,
ELOHIM memutuskan untuk menghapuskan segala makhluk hidup bersama2 dengan
bumi".

Namun demikian, sebagaimana Tambal Sulam Taurat 1, penggabung Taurat di sini juga tentu
harus memilih salah satu kelompok ayat dari sumber J dan sumber E yang menguraikan
"pembuatan bahtera" itu. Di sini, penggabung Taurat memilih sumber E untuk uraian
pembuatan bahteranya.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TAMBAL SULAM TAURAT 3: PERAMPASAN SARA
DARI TANGAN ABRAHAM
Berikut ini kami sampaikan 3 buah kisah yang benar2 sejenis namun melibatkan tokoh2
yang agak berbeda. Kisah2 di bawah ini merupakan kreasi tambal-sulam dari 2 (dua) kisah
yang berasal dari sumber J (cetak biru) dengan menyebut Tuhan sebagai JAHWEH dan
satu kisah dari sumber E (cetak merah) dengan menyebut Tuhan sebagai ELOHIM dalam
Kitab Kejadian:

12:9 Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.
12:10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing,
sebab hebat kelaparan di negeri itu.
12:11 Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau
adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.
12:12 Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku
dan membiarkan engkau hidup.
12:13 Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku
dibiarkan hidup oleh sebab engkau."
12:14 Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik,
12:15 dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga
perempuan itu dibawa ke istananya.
12:16 Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat
kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
12:17 Tetapi JAHWEH menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena
Sarai, isteri Abram itu.
12:18 Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: "Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak
kauberitahukan, bahwa ia isterimu?
12:19 Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah
isterimu, ambillah dan pergilah!"
12:20 Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan
isterinya dan segala kepunyaannya.

20:1. Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar
sebagai orang asing.
20:2 Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: "Dia saudaraku," maka Abimelekh, raja Gerar,
menyuruh mengambil Sara.
20:3. Tetapi pada waktu malam ELOHIM datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya:
"Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami."
20:4 Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan (Adonay)! Apakah Engkau membunuh
bangsa yang tak bersalah?
20:5 Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah
mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci."
20:6 Lalu berfirmanlah ELOHIM kepadanya dalam mimpi: "Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu
dengan hati yang tulus, maka Akupun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku
tidak membiarkan engkau menjamah dia.
20:7 Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka
engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua
orang yang bersama-sama dengan engkau."
20:8. Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh peristiwa
itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu.
20:9 Kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya: "Perbuatan apakah yang kaulakukan ini
terhadap kami, dan kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engkau, sehingga engkau mendatangkan dosa
besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah berbuat hal-hal yang tidak patut kepadaku."
20:10 Lagi kata Abimelekh kepada Abraham: "Apakah maksudmu, maka engkau melakukan hal ini?"
20:11 Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh
karena isteriku.
20:12 Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi
isteriku.
20:13 Ketika ELOHIM menyuruh aku mengembara keluar dari rumah ayahku, berkatalah aku kepada isteriku:
Tunjukkanlah kasihmu kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba: Ia saudaraku."
20:14. Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu
memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya.
20:15 Dan Abimelekh berkata: "Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka."
20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu
bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."
20:17 Lalu Abraham berdoa kepada ELOHIM, dan ELOHIM menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-
budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak.

26:1. Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman
Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.
26:2 Lalu JAHWEH menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri
yang akan Kukatakan kepadamu.
26:3 Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab
kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang
telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu.
26:4 Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu
seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,
26:5 karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala
perintah, ketetapan dan hukum-Ku."
26:6. Jadi tinggallah Ishak di Gerar.
26:7 Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang isterinya, berkatalah ia: "Dia saudaraku," sebab ia takut
mengatakan: "Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka,
sebab elok parasnya."
26:8 Setelah beberapa lama ia ada di sana, pada suatu kali menjenguklah Abimelekh, raja orang Filistin itu dari
jendela, maka dilihatnya Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ribka, isterinya.
26:9 Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata: "Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata: Dia
saudaraku?" Jawab Ishak kepadanya: "Karena pikirku: Jangan-jangan aku mati karena dia."
26:10 Tetapi Abimelekh berkata: "Apakah juga yang telah kauperbuat ini terhadap kami? Mudah sekali terjadi, salah
seorang dari bangsa ini tidur dengan isterimu, sehingga dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas
kami."
26:11 Lalu Abimelekh memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: "Siapa yang mengganggu orang ini atau
isterinya, pastilah ia akan dihukum mati."

Dalam kedua kisah yang pertama (Kejadian 12:9-20 dan Kejadian 20:1-17), Abraham
digambarkan sebagai orang yang berpura2 mengakui Sara sebagai adiknya, alih-alih
istrinya. Sementara penggabung Taurat berusaha untuk menyelesaikan ketidakcocokan-
ketidakcocokan tersebut dengan menempatkan kedua catatan tersebut sedemikian rupa
sehingga seolah2 merupakan dua kisah/peristiwa yang terpisah. Ini hanyalah dua catatan
yang berbeda dan tidak konsisten mengenai kisah yang sama.

Catatan untaian J (sumber J) menyatakan Firaun dari Mesirlah yang menculik Sara,
sementara catatan untaian E (sumber E) menyatakan bahwa Raja Abimelekhlah yang
menculik Sara. Persoalan2 tersebut menjadi semakin sulit karena kisah untaian J (sumber
J) dalam Kejadian 26:1-11 menunjukkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Ishak dan
istrinya, Ribka, yang melibatkan Raja Abimelekh, dan Ishak konon berpura2 mengakui
Ribka sebagai adiknya. Oleh karenanya bisa dipahami bahwa kisah untaian E merupakan
penggabungan dari dua kisah yang berbeda dari sumber J, yang satu melibatkan Ibrahim,
Sara, dan Firaun, sementara yang lain melibatkan Ishak, Ribka, dan Raja Abimelekh.
Secara tak masuk akal, penyusun kreasi tambal-sulam Kitab Kejadian mempertahankan
ketiga kisah ini seolah2 ketiganya merupakan tiga peristiwa yang terpisah.

Perhatikan Kejadian 20:1 (sumber E), dimana terdapat frasa "Lalu Abraham berangkat dari
situ...". Perhatikan dua kata terakhir dari frasa tersebut yang menunjukkan kejanggalan
besar yaitu "dari situ". "Dari situ" itu dari mana? Padahal ayat2 sebelumnya mengisahkan
perzinahan Nabi Luth AS dengan kedua putrinya yang masing2 melahirkan anak bagi
mereka (Masya Allah!). Kejanggalan tersebut tidak lain diakibatkan oleh upaya kreasi
tambal-sulam yang dipaksakan oleh penggabung Taurat untuk memasukkan catatan kisah
dari sumber E, yang dimaksudkan untuk memberi warna yang berbeda agar ketiga kisah
yang benar2 sejenis itu seolah2 merupakan kisah2 yang berdiri sendiri, terpisah satu
dengan yang lainnya.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TAMBAL SULAM TAURAT 4: PENJUALAN YUSUF DI PASAR BUDAK MESIR

Penggabung Taurat menggunakan teknik tambal-sulam ini sebagai upaya untuk


mengintegrasikan dua versi yang berbeda mengenai Yusuf yang dijual ke pasar budak
Mesir menjadi tawanan. Selengkapnya, perhatikan baik2 teknik tambal-sulam berikut ini
antara Sumber J (cetak biru) dan Sumber E (cetak merah) dalam Kitab Kejadian:

37:19 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
37:20 Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor
binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"
37:21 Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya:
"Janganlah kita bunuh dia!"
37:22 Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di
padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia" --maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka
dan membawanya kembali kepada ayahnya.
37:23. Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, merekapun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha
indah yang dipakainya itu.
37:24 Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
37:25 Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka
suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan,
dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
37:26 Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan
menyembunyikan darahnya?
37:27 Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita,
darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.
37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual
kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.**
37:29 Ketika Ruben kembali ke sumur itu, ternyata Yusuf tidak ada lagi di dalamnya. Lalu dikoyakkannyalah
bajunya,
37:30 dan kembalilah ia kepada saudara-saudaranya, katanya: "Anak itu tidak ada lagi, ke manakah aku ini?"
37:31. Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke
dalam darahnya.
37:32 Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: "Ini kami dapati. Silakanlah
bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?"
37:33 Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah
Yusuf telah diterkam."
37:34 Dan Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia
berhari-hari lamanya karena anaknya itu.
37:35 Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta
katanya: "Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!"
Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.
37:36 Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang MIDIAN itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun,
kepala pengawal raja.

39:1. Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja,
membeli dia dari tangan orang ISMAEL yang telah membawa dia ke situ.
39:2 Tetapi JAHWEH menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka
tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai JAHWEH dan bahwa JAHWEH membuat berhasil segala
sesuatu yang dikerjakannya,
39:4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas
rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, JAHWEH memberkati
rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat JAHWEH ada atas segala miliknya, baik yang di rumah
maupun yang di ladang.
39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur
apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

Perhatikan perbedaan yang sangat mencolok tentang pelaku penjualan Yusuf ke pasar
budak Mesir dalam Kejadian 37:36 (Sumber E) dan Kejadian 39:1 (Sumber J) yang
merupakan kreasi tambal-sulam oleh penggabung Taurat. Menurut Sumber J, demi dua
puluh syikal perak, saudara2 Yusuf menjualnya kepada sebuah kafilah bangsa Ismael
(Kejadian 37:28), yaitu para keturunan putra sulung Abraham, Ismael, yang kemudian
menjual-kembali Yusuf untuk dijadikan tawanan di Mesir (Kejadian 39:1). Sebaliknya,
menurut Sumber E, sebuah kafilah orang Midian (para keturunan putra Abraham yang lain,
Midian) menemukan Yusuf dalam sumur, mengangkatnya dari sumur (Kejadian 37:28),
kemudian menjualnya di pasar budak Mesir (Kejadian 37:36).

Perhatikan juga perbedaan narasi yang sangat tajam antara Kejadian 37:21 (Sumber E)
dan Kejadian 37:23 (Sumber J). Pada narasi yang pertaman (Sumber E), digambarkan
Yusuf sudah berada di tangan saudara2nya dan Ruben datang hendak melepaskan Yusuf
dari tangan mereka dan mengembalikannya ke ayahnya, Israel. Padahal, menurut narasi
yang kedua (Sumber J), Yusuf justru baru saja datang menghampiri saudara2nya, dan oleh
saudara2nya ditanggalkannyalah jubah Yusuf yang maha indah itu.

Sementara itu, tokoh yang menonjol dalam narasi Sumber J adalah Yehuda (Kejadian
37:26-27), sebaliknya, tokoh yang menonjol dalam Sumber E adalah Ruben (Kejadian
37:21-22). Perhatikan baik2 kedua narasi ini yang secara substansial sama. Perhatikan
frasa "janganlah apa-apakan dia" di kedua narasi tersebut yang menunjukkan perbedaan
sumber pengarangnya.

Lebih jauh, menurut sumber E (Kejadian 37:22), orang yang mengusulkan agar membuang
Yusuf ke dalam sumur adalah Ruben, sedangkan menurut sumber J (Kejadian 37:20),
nama orang yang mengusulkan itu tidak disebutkan.

Bagi orang yang berakal sehat, tentu akan bertanya2 sekurang2nya di dalam hati: kisah
Yusuf yang manakah yang benar? Siapa sajakah yang menulis kisah ini? Mengapakah
Tuhan membiarkan cara2 penulisan kisah seperti ini? Pertanyaan selanjutnya, inikah yang
dinamakan kitab suci yang harus diimani? Dan pertanyaan terakhir, mungkinkah beriman
kepada sesuatu yang nyata keraguannya dapat menyelamatkan?

Keterangan:

** Frasa ini merupakan frasa gabungan (simpul) antara Sumber J dan Sumber E, karena
frasa ini terdapat di kedua sumber tersebut.
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TAMBAL SULAM TAURAT 5: SEPULUH PERINTAH
TUHAN
Ada banyak catatan yang sejenis yang diulang2 dalam Taurat-yang-diterima yang
tersebar di lima kitab biblikal pertama, yang mengisahkan tentang peristiwa2 atau perintah2
Tuhan tertentu. Catatan2 sejenis yang diulang2 ini menunjukkan sumber kepengarangan
yang berbeda. Berikut ini kami suguhkan 2 (dua) catatan Alkitab yang sejenis yang terdapat
dalam Kitab Keluaran, yang berasal dari sumber P (cetak biru), dan Kitab Ulangan,
yang berasal dari sumber D (cetak merah):

Kitab Keluaran:

20:1 Lalu ELOHIM mengucapkan segala firman ini:


20:2 "Akulah Jahweh, Elohimmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 Jangan ada padamu elohim lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di
bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, JAhweh, Elohimmu,
adalah Elohm yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang
ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang
berpegang pada perintah-perintah-Ku.
20:7 Jangan menyebut nama Jahweh, Elohimmu, dengan sembarangan, sebab Jahweh akan memandang bersalah
orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Jahweh, Elohimmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau
atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu
atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya Jahweh menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada
hari ketujuh; itulah sebabnya Jahweh memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Jahweh, Elohimmu, kepadamu.
20:13 Jangan membunuh.
20:14 Jangan berzinah.
20:15 Jangan mencuri.
20:16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya
perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."

Kitab Ulangan:

5:6 Akulah Jahweh, Elohimmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
5:7 Jangan ada padamu elohim lain di hadapan-Ku.
5:8 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di
bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
5:9 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Jahweh Elohimmu, adalah Allah
yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
5:10 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang
berpegang pada perintah-perintah-Ku.
5:11 Jangan menyebut nama Jahweh, Elohimmu, dengan sembarangan, sebab Jahweh akan memandang bersalah
orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
5:12 Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Jahweh, Elohimmu.
5:13 Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
5:14 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Jahweh, Elohimmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau
atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu,
atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu
laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.
5:15 Sebab haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana
oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya Jahweh, Elohimmu,
memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.
5:16 Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Jahweh, Elohimmu, supaya lanjut
umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan Jahweh, Elohimmu, kepadamu.
5:17 Jangan membunuh.
5:18 Jangan berzinah.
5:19 Jangan mencuri.
5:20 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
5:21 Jangan mengingini isteri sesamamu, dan jangan menghasratkan rumahnya, atau ladangnya, atau hambanya
laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.

Secara sepintas, kedua catatan tersebut kelihatan sama, namun jika diperhatikan secara
cermat, maka terdapat perbedaan alasan yang prinsip, yang berkaitan dengan
pengkudusan Hari Sabat sebagai hari libur. Menurut catatan sumber P (Keluaran 20:11),
pengkudusan Hari Sabat berkaitan dengan penciptaan langit dan bumi, sementara menurut
catatan sumber D (Ulangan 5:15), pengkudusan Hari Sabat tersebut berkaitan dengan
perbudakan bangsa Israel di Mesir.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TAURAT ISRAEL BUKANLAH KITAB RESMI YANG DIBAWA OLEH
MUSA

Sebagian ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) percaya bahwa Taurat Israel ditulis sendiri
oleh Musa. Klaim ini sebenarnya tidak berdasar karena sesungguhnya Taurat Israel
yang kita temukan sekarang adalah hasil pengumpulan naskah-naskah yang tersebar
dimana-mana kemudian dipahami, diubah, diseleksi, disunting, dirangkai dan
dibukukan oleh para penyusun dalam bentuk lima kitab yang sekarang dikenal
dengan sebutan Taurat Israel.

Secara tegas penyusun Taurat mengakui bahwa dirinya dan semua orang Israel
yang ada pada masa penyusunan Taurat itu, tidak mengetahui dimana lokasi Musa
(yang menjadi tokoh idola bangsa Israel hingga sekarang) dikuburkan. Hal ini bisa
dilihat pernyataannya ketika memberikan catatan editorial di bagian akhir Kitab
Ulangan:

Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan
firman TUHAN. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di
tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.Musa
berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan
kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga
puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa
itu. (Ulangan 34:5-8)

"Lalu matilah Musa..." Jelas sekali ini kalimat yang dibuat oleh seorang narator atau
penutur Taurat Israel. Selanjutnya bagaimana penyusun Taurat bisa tahu bahwa
Musa berumur 120 tahun ketika mati dan bagaimana dia bisa tahu bahwa orang
Israel menangisi kematian Musa selama 30 hari padahal tidak ada seorang pun yang
tahu kuburan Musa pada masa penyusunan itu? Pastilah sang penyusun Taurat itu
membaca peristiwa kematian Musa tersebut dari penutur/sumber tertentu sebelum
dia memberi catatan editorial pada bagian akhir Kitab Ulangan dengan menyatakan
bahwa tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.

Silahkan perhatikan juga redaksi bagian awal Kitab Ulangan yang sangat jelas
mengisyaratkan bahwa Kitab Ulangan ditulis/disusun oleh orang yang tidak jelas
identitasnya, dimana Musa konon menguraikan hukum Taurat-nya:
Inilah perkataan-perkataan yang diucapkan Musa kepada seluruh orang Israel di
seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf,
antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab.... Di seberang sungai
Yordan, di tanah Moab, mulailah Musa menguraikan hukum Taurat ini,
katanya: (Ulangan 1:1;5)

Kenyataan tersebut menunjukkan kepada kita bahwa Taurat Israel yang sekarang
bukanlah kumpulan kitab yang resmi dibawa oleh Musa sebagai wahyu dari Tuhan,
tetapi sesungguhnya merupakan hasil kompilasi (pengumpulan) naskah-naskah yang
sudah mengalami proses pengubahan, seleksi, penyuntingan, dan penambahan
catatan editorial oleh orang-orang yang tidak jelas identitasnya.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TAURAT, PENGERTIAN DAN KEHANCURANNYA
MENURUT ALKITAB & ALQURAN

Orang-orang Yahudi dan Kristen seringkali mengklaim lima kitab pertama dalam
Alkitab/Bible yaitu Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, dan
Kitab Ulangan, sebagai Kitab Taurat yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa. Klaim
ini tentu saja sangat menyesatkan. Keterangan dari redaksi awal Kitab Ulangan
berikut menyatakan dengan jelas bahwa Kitab Ulangan sama sekali berbeda dengan
Kitab Taurat. Namun demikian, ia tidak menutup kemungkinan memuat ayat-ayat
atau hukum-hukum yang berasal dari Kitab Taurat.

Kitab Ulangan:
1:1. Inilah perkataan-perkataan yang diucapkan Musa kepada seluruh orang Israel
di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf,
antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab.
1:5 Di seberang sungai Yordan, di tanah Moab, mulailah Musa menguraikan
hukum Taurat ini, katanya:

Redaksi bagian awal Kitab Ulangan di atas sangat jelas mengisyaratkan bahwa
Kitab Ulangan ditulis oleh orang yang tidak jelas identitasnya, dimana Musa konon
menguraikan hukum Taurat-nya. Ini berarti, Kitab Ulangan bukanlah Kitab Taurat yang
diturunkan Allah kepada Nabi Musa.

Selain itu, penulis Kitab Ulangan mengakui bahwa dirinya dan semua orang Israel
yang ada pada masa penulisan kitab itu tidak mengetahui dimana lokasi Musa
dikuburkan. Fakta ini membuktikan bahwa Kitab Ulangan bukanlah Kitab Taurat
meskipun di dalamnya memuat hukum-hukum Taurat. Hal ini bisa dilihat
pernyataannya ketika memberikan catatan editorial di bagian akhir Kitab Ulangan:

Kitab Ulangan:
34:5-8 Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai
dengan firman TUHAN. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah
Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari
ini. Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur
dan kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga
puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa
itu.
Ayat-ayat Alkitab dan Al-Qur'an berikut memperjelas bukti bahwa lima kitab pertama
dalam Alkitab tersebut sama sekali bukanlah Kitab Taurat.

Kitab Keluaran:
31:18 Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan
dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.
34:28. Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari
empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia
menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.

Kitab Ulangan:
5:22 Firman itulah yang diucapkan TUHAN kepada seluruh jemaahmu dengan
suara nyaring di gunung, dari tengah-tengah api, awan dan kegelapan, dan tidak
ditambahkan-Nya apa-apa lagi. Ditulis-Nya semuanya pada dua loh batu, lalu
diberikan-Nya kepadaku."

Kitab Raja-raja II:


22:8 Berkatalah imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: "Telah kutemukan
kitab Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan,
dan Safan terus membacanya.

Kitab Al-Qur'an:
7:145 Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu
sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman):
"Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada
(perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan
kepadamu negeri orang-orang yang fasik.
7:154 Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh
(Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang
yang takut kepada Tuhannya.

Pengertian Kitab Taurat

Sebagaimana keterangan dari Alkitab dan Al-Qur'an di atas, maka


dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Kitab Taurat bukanlah kitab-
kitab seperti Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, tetapi ia
adalah sebuah kitab yang tunggal dan utuh yang semula ditulis sendiri oleh Allah
pada luh-luh dan diberikan secara langsung kepada Nabi Musa. Perlu dicatat, Al-
Qur'an tidak menyebutkan berapa jumlah luh-luh tersebut dan dari bahan apa terbuat,
tetapi berisi "segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu"
bukan hanya "Kesepuluh Firman" sebagaimana dikatakan Alkitab. Adapun firman-
firman Allah yang disampaikan kepada Nabi Musa sebelum dan sesudah pemberian
luh-luh Taurat tersebut tidak dapat disebut sebagai Kitab Taurat atau bagiannya
karena substansinya berbeda, justru Kitab Taurat itu sendirilah yang merupakan
sebagian dari firman-firman Allah yang disampaikan kepada Nabi Musa. Jelasnya,
wahyu-wahyu yang disampaikan kepada Nabi Musa itu terdiri dari dua macam,
yaitu Kitab Taurat dan firman-firman Allah selain Taurat. Sebagai contoh, kisah
tentang "patung anak lembu emas" yang diceritakan dalam Alkitab dan Al-Qur'an,
kisah ini bukanlah bagian dari Kitab Taurat tetapi merupakan salah satu "kisah Bani
Israel" yang mula-mula terjadi ketika Nabi Musa sedang berada di gunung Sinai
(Horeb) untuk menerima luh-luh Taurat dari Allah hingga kembalinya Nabi Musa
kepada kaumnya untuk memusnahkan patung tersebut, meskipun di dalamnya
terdapat firman-firman Allah yang disampaikan kepada Nabi Musa. Namun
demikian, perlu ditegaskan bahwa Allah tidak memelihara kemurnian/keberadaan
Kitab Taurat dan firman-firman Allah yang disampaikan kepada Nabi Musa hingga
akhir zaman. Hal ini berbeda dengan Kitab Al-Qur'an dimana Allah secara tegas
menyatakan benar-benar memeliharanya:"Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya" (Al-
Qur'an 15:9).

Lebih jauh, Nabi Yeremia, konon melalui suratnya, menyatakan bahwa lima kitab
pertama dari Alkitab yang diklaim sebagai Taurat tersebut adalah Kitab Taurat yang
bohong/palsu.

Kitab Yeremia:
8:8 Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai
Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi
bohong.

Lalu, dimanakah Kitab Taurat yang sesungguhnya? Keterangan dari Al-Qur'an berikut
menegaskan bahwa Kitab Taurat yang asli/orisinal sudah hancur oleh tangan-tangan
Bani Israel.

Kitab Al-Qur'an:
6:91. Dan mereka (Bani Israel) tidak menghormati Allah dengan penghormatan
yang semestinya di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatu pun
kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang
dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab
itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya)
dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu
apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)?" Katakanlah:
"Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al
Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.

Jadi, kitab-kitab seperti Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, adalah
kitab-kitab karangan orang-orang Israel yang tidak jelas identitisnya. Kitab-kitab itu
sama sekali bukanlah Kitab Taurat, tetapi mereka adalah kitab-kitab yang antara lain
berisi serpihan-serpihan dari Kitab Taurat yang mungkin masih bisa diidentifikasi
sebagai ayat-ayat dari Kitab Taurat yang sebenarnya. Sekali lagi, Allah tidak pernah
menjaga dan menjamin kemurnian Kitab Taurat hingga akhir zaman, karenanya, bisa
dimengerti kalau Kitab Taurat yang dibawa dan diajarkan oleh Nabi Musa itu sudah
hancur dan tidak bisa dikenali lagi sebagai sebuah kitab yang tunggal dan utuh.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TEKNIK PENGUJIAN INJIL KRISTEN
Ada banyak teknik/cara untuk menguji keabsahan wahyu atau pun kebenaran laporan dalam
Alkitab. Namun demikian, di sini kami hanya akan menampilkan salah satu teknik pengujian
kebenaran berita yang dilansir dalam Alkitab.

Konon, menurut bualan Matius, ketika Yesus masih bayi, beberapa orang Israel mendatangi
Maria untuk melihat bayi Yesus, dan ketika mereka melihat bayi Yesus, mereka
MENYEMBAHNYA. Ayat-ayat Matius selengkapnya dikutip di bawah ini:

2:9. Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang
yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas
tempat, di mana Anak itu berada.
2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria,
ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes,
maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

Bagaimana kita menguji kebenaran ayat-ayat Matius di atas? Marilah kita perhatikan bukti-
bukti di bawah ini:

1. Injil Matius ditulis sekitar tahun 85 Masehi1 dan tidak ada bukti sama sekali tentang siapa
yang menulisnya dan kapan waktu persisnya. Sementara itu, Yesus diduga dilahirkan pada
tahun 2 Sebelum Masehi. Hal ini didasarkan pada keterangan Injil Lukas yang
menempatkan pembaptisan Yesus pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Roma Tiberius,
dan saat Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur Yudaea (Lukas 3:1), dan bahwa Kaisar
Tiberius menggantikan Kaisar Agustus pada tahun 14 Masehi,2 maka Yesus dibaptis oleh
Yohanes Pembaptis pada tahun 29 Masehi, yakni ketika Yesus berumur kira-kira 30 tahun
(Lukas 3:23). Jika kita menerima keterangan Lukas ini, maka Yesus dilahirkan pada tahun 2
Sebelum Masehi. Dengan demikian, maka terdapat kurun waktu kira-kira 86 tahun antara
waktu kelahiran Yesus dengan waktu penyusunan Injil Matius. Laporan Matius yang ditulis
kira-kira 86 tahun kemudian tentang peristiwa penyembahan terhadap bayi Yesus oleh
beberapa orang Israel dengan tanpa adanya bukti atau sandaran sama sekali ini
menunjukkan betapa lemahnya kebenaran ayat-ayat Matius di atas.

2. Tidak ada sama sekali keterangan dalam Perjanjian Lama yang meramalkan kedatangan
seseorang yang kedudukannya setara dengan Tuhan. Bahkan, secara tegas Perjanjian
Lama menyatakan bahwa tidak ada tuhan-tuhan lain bagi umat Israel selain Tuhan yang
Esa, sebagaimana pernyataan Kitab Ulangan berikut ini:
4:35 Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang
lain kecuali Dia.
5:6. Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari
tempat perbudakan.
5:7 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
6:4. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu.

3. Umat Israel/Yahudi mempunyai keyakinan paralel, yaitu bahwa sebelum Mesias datang,
Elia akan datang terlebih dahulu. Namun demikian, Mesias, atau Kristus dalam bahasa
Yunani, sama sekali bukanlah seseorang yang memiliki kesetaraan dengan Tuhan. Ia
hanyalah seorang tokoh yang sangat diidam-idamkan kedatangannya oleh bangsa Israel
yang diharapkan mampu membawa mereka menuju kejayaan. Sebagaimana dapat dibaca
dalam Perjanjian Lama, umat Israel telah memiliki beberapa orang Mesias, seperti: Mesias
Daud (Mazmur 2:2), Mesias Koresh (Yesaya 45:1), Mesias Saul (1 Samuel 10:1), Mesias
Harun (Imamat 8:12), Mesias Elisa (1 Raja-raja 19:16), dan Mesias Salomo (1 Raja-raja
1:39). Dengan demikian, konsep Mesias dalam pandangan umat Israel/Yahudi sama sekali
tidak ada hubungannya dengan derajat ketuhanan.

Dari ketiga uraian ini, kemudian kita hubungkan dengan ayat-ayat Matius yang dikutip di
atas, maka tampak jelas bahwa laporan Matius yang menyatakan bahwa beberapa orang
Israel menyembah bayi Yesus, tidak lain hanyalah bualan dan omong kosong belaka.
Bagaimana mungkin umat Israel menyembah bayi Yesus sementara mereka tidak memiliki
keyakinan tentang kedatangan Tuhan Manusia? Lebih jauh, umat Israel tidak pernah
mengakui Yesus, baik sebagai mesias maupun nabi. Bahkan, mereka menganggap Yesus
sebagai anak haram jadah yang lahir dari hasil perzinahan Maria!

Keterangan:

1. A) Duncan GB (1971) B) Sundberg AC (1971) C) Kee HC (1971) D) Leon Dufour X


(1983) E) Mack BL (1996) F) Fenton JC (1973) G) Jerald F. Dirks (2001).
2. A) Josephus F (1998) B) Asimov I (1969) C) Braid W (1971) D) Duncan GB (1971) E)
Leon-Dufour X (1983) F) Jerald F. Dirks (2001).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TIPU DAYA PAULUS TARSUS 1: PAULUS SANG
RASUL

Saul (Hakham Yahudi) ataukah Paulus sang Rasul?

Paulus sang Rasul (3 M - 62 M): Nama Ibraninya adalah Saul. Seorang penduduk Roma
yang beragama Yahudi, lahir pada tahun 3 masehi di kota Tarsus di sebelah selatan Turki,
dari kedua orang tua Yahudi keturunan Ibrahim. Ayahnya adalah orang Persia keturunan
Benyamin anak Yakub (Israel) (Roma 11:1). Paulus sendiri tidak meyakini ketuhanan Al-
Masih. Dia juga memandang para pengikut Al-Masih hanya sebagai ancaman agama dan
politik terhadap negara. Oleh karena itu dia menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat
pedih dan mengusir mereka baik di dalam ataupun di luar Yerusalem (Al-Quds).

Dalam perjalanannya dari Yerusalem menuju Damaskus untuk menangkap orang-orang


Kristen yang kabur dari Yerusalem, dia berkata bahwa Al-Masih telah menampakkan diri
kepadanya dan menuntunnya ke jalan iman kepadanya (Kisah Para Rasul 22:1-11), dan
sejak saat itu Paulus memikul tugas menyebarkan ajaran Kristen, yang mana dia menulis
empat betas surat (dengan asumsi bahwa dia adalah penulis surat kepada kaum Ibrani)
yang seluruhnya dimasukkan ke dalam Alkitab dan dijadikan landasan di masa yang akan
datang -melalui keputusan Dewan Gereja Umum- pembentukan agama Kristen seperti
formatnya yang sekarang ini. Sampai-sampai julukan agama Kristen berubah menjadi
Al-Masihiyyah Paulus (Kristen Paulus).

Paulus berpindah-pindah tempat pada saat penyebaran ajaran Kristen ke beberapa negara
(Cyprus, Antiokhia, Yerusalem, Syria, dan Roma), hingga dia mati terbunuh di Roma pada
22 Februari 62 Masehi (Ensiklopedia Encarta). Pendapat lain mengatakan bahwa dia mati
pada peristiwa terbakarnya Roma di masa pemerintahan Nero pada bulan Juli 64 Masehi
(Kamus Alkitab. Kamus Alkitab juga menyebutkan pendapat Ensiklopedia di atas).

Pada saat itu, kota Tarsus, kota di mana Paulus dibesarkan, merupakan pusat
perkembangan ilmu dan filsafat Stoicisme (ketenangan), yang memfokuskan ajaran-
ajarannya pada akhlak, dan aliran Panteisme (Wihdatui wujud). Pengaruh aliran pemikiran
tersebut tampak jelas dalam berbagai ungkapan Paulus tentang dasar-dasar ajaran Kristen,
seperti yang dijelaskan dalam kamus Alkitab (Halaman: 196). Ini berarti bahwa Paulus
memiliki latar belakang budaya filsafat Yunani, dan juga budaya Yahudi (Perjanjian Lama)
karena dia orang Yahudi.

Kami akan memulai dengan menggambarkan Paulus tentang dirinya dalam suratnya kepada
penduduk Roma, dia berkata:
Dan Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul (apostle) dan dikuduskan
(separated) untuk memberitakan Injil Allah. (Roma 1:1)

Dapat kita perhatikan ayat di atas, bahwa ungkapan Yang dipanggil menjadi rasul berarti
bahwa kata rasul adalah ungkapan Paulus sendiri. Ini tidak sama artinya dengan kata Rasul
untuk Nabi Musa. Bisa jadi maksudnya apostle dalam bahasa Inggris yang juga berarti
murid (hawariy) bukan seorang nabi -seperti yang disebutkan dalam teks King James
dalam bahasa Inggris- ini merupakan kata yang tepat di dalam menggambarkan hakekat
Paulus yang menyatakan bahwa dia adalah seorang murid dan bukan seorang nabi.

At-Tafsir At-Tathbiqi li Al-Kitab Al-Muqaddas, halaman 2373 menjelaskan arti ayat di atas,
"Ketika Paulus seorang Yahudi yang fanatik dan yang suka menindas orang-orang Kristen
itu beriman maka Allah menggunakannya untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia."

Demikianlah! Sebenarnya Paulus tidak memiliki risalah khusus. Bahkan tugas utamanya
hanya terbatas (menurut pemahamannya) dalam penyebaran kabar gembira dan Injil,
seperti yang dikatakannya:

Oleh kuasa tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat dan oleh kuasa roh. Demikianlah dalam
perjalanan keliling dari Yerusalem ke llirikum, aku telah memberitakan sepenuhnya Injil
Kristus. (Roma 15:19)

Arti tersebut dipertegas kembali dalam ayat berikut ini:

Kuulangi lagi: Jangan hendaknya ada orang yang menganggap aku bodoh. Dan jika kamu
menganggap demikian, terimalah aku sebagai orang bodoh supaya aku pun boleh
bermegah sedikit. Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai orang
yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai orang bodoh yang
berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah. (2 Korintus 11:16-17)

Seperti yang kita lihat, bahwa ini adalah ayat yang menegaskan bahwa Paulus bukanlah
seorang rasul atau nabi, namun dia berusaha untuk masuk ke dalam golongan nabi, tanpa
wahyu. Paulus pun mengakuinya secara terang-terangan (Apa yang aku katakan, aku
mengatakannya bukan sebagai orang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan
sebagai orang bodoh) maksudnya adalah bahwa perkataannya bukanlah wahyu, tapi hanya
sekadar kebodohan dirinya, dan dia berhak untuk bangga dengan kebodohannya, seperti
yang tertulis dalam terjemahan modern dari ayat tersebut:

Aku mengatakannya sekali lagi: Jangan hendaknya ada orang yang menganggap aku
bodoh. Dan jika kamu menganggap demikian, terimalah aku sebagai orang bodoh supaya
aku bisa berbangga diri sedikit. (2 Korintus 11:16)

Paulus berusaha mengangkat dirinya sendiri, dengan mengaku bahwa dia tidak jauh
berbeda dengan seorang rasul yang memiliki keistimewaan, meskipun dirinya sendiri tidak
berarti apa-apa, dan meskipun dia membanggakan kebodohannya secara terang-terangan.

Sungguh aku telah menjadi bodoh, tetapi kamu yang memaksa aku. Sebenarnya aku
harus kamu puji. Karena meskipun aku tidak berarti sedikitpun, namun dalam segala hal
aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu. (2 Korintus 12:11)

Terjemahan terbaru Alkitab memperjelas arti ayat tersebut,

Sungguh aku telah menjadi bodoh, tetapi kamulah yang memaksa aku. Sebenarnya
kamu harus memujiku. Karena aku tidak berbeda dalam segala hal dengan rasul-
rasul yang luar biasa itu. (2 Korintus 12:11)

Seperti yang kita lihat bahwa Paulus mengakui kebodohannya secara terang-terangan,
meskipun demikian dia berusaha untuk mendapatkan simpati dan pujian dari masyarakat
(Sebenarnya kamu harus memujiku...). Tidak hanya itu, bahkan terkadang dia berbicara
seperti orang gila, ketika dia menjelaskan bahwa dia adalah pelayan utama Al-Masih dan
terbaik, karena dia lebih banyak memikul beban.

Apakah mereka orang lbrani? Aku juga orang Ibran. Apakah mereka orang Israel? Aku
juga orang Israel. Apakah mereka keturunan Abraham? Aku juga keturunan Abraham.
Apakah mereka pelayan Kristus? -Aku berkata seperti orang gila- aku lebih lagi! Aku
banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam
bahaya maut. (2 Korintus 11:22-23)

Tidaklah benar bahwa Paulus terpaksa mengatakan hal itu, karena orang-orang ragu
dengan risalah yang dibawanya. Dalam kondisi apa pun, seorang rasul tidak dibenarkan
berbicara seperti orang gila. Bagaimana mungkin orang-orang akan mempercayai
perkataan orang gila?

Paulus berpendapat bahwa dirinya tidak jauh berbeda -sama sekali- dengan para rasul
yang memiliki kelebihan, meskipun dia mengakui bahwa dirinya bodoh dan tidak berarti apa-
apa! Dan Paulus terus meyakini hal itu, meskipun dia tidak pandai dalam berkata-kata.

Tetapi menurut pendapatku sedikit pun aku tidak kurang dari pada rasul-rasul yang tak
ada taranya itu. [6] Jikalau aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian
dalam hal pengetahuan; sebab kami telah menyatakannya kepada kamu pada segala
waktu dan dalam segala hal. (2 Korintus 1:5-6)

Paulus berusaha mencari dukungan orang-orang, meskipun harus membayar mahal,


rneskipun dia harus melepaskan keyakinan Kristennya, dia rnengatakan:

Sungguhpun aku bebas dari semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua
orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Demikianlah bagi
orang Yahudi aku seperti orang Yabudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi.
Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang
hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di bawah hukum Taurat,
supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-
orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, aku menjadi seperti orang yang tidak
hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup diluar hukum Allah, karena aku
hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku memenangkan mereka yang tidak hidup di
bawah hukum Taurat. (1 Korintus 9:19-21)

Ini merupakan ayat yang merefleksikan filsafat Paulus secara umum, dia membaca dengan
cara apa saja, dan melalui agama apa saja, demi mendapatkan daya tarik masyarakat dan
popularitas mereka (Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, aku
menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat), dia berusaha untuk
mendapatkan keuntungan dengan semua resiko, meskipun dia harus tampil seperti
penyembah berhala!

Secara jelas terlihat bahwa pemikiran tersebut bukanlah wahyu Tuhan, jika hal itu ditinjau
dari segala aspek. Wahyu Tuhan yang benar (Perjanjian Terbaru) haruslah terbebas dari
penerimaan dan penolakan manusia terhadap rasul. Yang wajib dilakukan oleh rasul,
hanyalah membawa agama yang benar saja, tanpa melihat apakah agama yang dibawanya
diterima oleh masyarakat atau tidak. Bukanlah sikap yang dapat dibenarkan, jika seorang
rasul membaca sesuai dengan keinginan suatu kelompok, karena hal yang demikian itu
dapat menghilangkan esensi agama dalam tabligh Ilahi. Inilah firman Allah yang khusus
diberikan kepada setiap rasul,

"Jika kamu berpaling, maka sungguh telah kusampaikan kepadamu petunjuk yang aku
diutus untuk menyampaikannya. Dan Tuhanku akan menggantikan kamu dengan kaum
yang lain dan kamu tidak dapat membuat mudarat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya
Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu." (QS. Hud: 57)

Maksud ayat di atas adalah, jika mereka berpaling atau menantang para nabi dan rasul,
maka hendaknya nabi/rasul itu mengatakan kepada mereka, "Aku telah menyampaikan apa
yang telah ditugaskan kepadaku untuk kalian semua, jika kalian mengambilnya, maka itu
adalah sebuah keberuntungan bagi kalian, dan jika kalian meninggalkannya, maka Allah
Subhanahu wa Ta'ala akan menggantikan kalian dengan sebuah kaum yang lain, lalu
mengadzab kalian, kalian juga tidak akan pernah membuat mudarat kepada-Nya, meskipun
kalian meninggalkannya." Ayat-ayat Al-Qur'an yang berkenaan dengan hal tersebut silih
berganti, untuk menjelaskan kepada kita, bahwa ketika manusia menantang sesuatu yang
disampaikan oleh rasul, maka tidak ada kewajiban bagi rasul itu, kecuali menyampaikan
saja. Firman Allah,

"Dan jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan dengan terang."
(QS. An-Nahl: 82)

Pemikiran matematis dan redaksi hokum pun terus menetang hal yang terkait dengan
maksud di atas, Allah berfirman,

"Jika mereka berpaling, maka katakanlah: Aku telah menyampaikan kepada kamu
sekalian terus terang. Dan aku tidak mengetahui apakah ancaman itu sudah dekat atau
masih jauh? Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan
terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan. Dan aku tiada
mengetahui boleh jadi hal itu (penundaan adzab) cobaan bagi kamu atau menjadi
kesenangan sampai kesuatu waktu. (Muhammad) berkata: Ya Tuhanku berilah keputusan
dengan adil. Dan Tuhan kami adalah Tuhan yang Maha Pemurah lagi yang dimohon
pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan. "(QS. AI-Anbiyaa': 109-112)

"Jika mereka berpaling, maka katakanlah: Aku telah menyampaikan kepada kamu
sekalian terus terang" Artinya: Jika mereka menantangmu, maka katakanlah kepada
mereka -sekarang juga- kita akan berpisah setelah sama-sama mengetahui kebenaran,
agar mereka memikul dosa-dosa mereka sendiri. Saya berharap para agamawan Kristen
membandingkan redaksi ini dengan redaksi yang yang dikatakan oleh Paulus sang rasul
yang bodoh, plin-plan, dan munafik, yang berbicara seperti orang gila, menurut pengakuan
dirinya sendiri. Di dalam Al-Qur'an, kata "berpaling" disebutkan sebanyak 33 kali. Kata
tersebut telah membuat diri kita tertunduk menangis kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,
karena kita lalai dalam melaksanakan hak-Nya.

Oleh karena itu misi yang dibawa oleh rasul, hanyalah sebatas melaksanakan perintah Allah
semata, dan hanyalah melaksanakan tugas tersebut dengan ketekunan dan kekhusyu'an,
hingga pada tingkatan bergetarnya jiwa dan raga secara bersamaan, seperti firman Allah
kepada rasul-Nya,

"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala yang diperintahkan


(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik." (QS. Al-Hijr: 94)

Inilah sebuah perintah yang dapat menggetarkan rasul dan para pengikutnya, sehingga hati
dan lisan pun sulit mengungkapkan kalimat "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-
terangan", yang tidak mungkin bagi kita memahami arti kalimat tersebut, kecuali setelah
menghubungkannya dengan firman Allah, yang menggambarkan refleksi turunnya wahyu
kepada gunung-gunung, firman Allah,

"Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur 'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu
akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan
perumpainaan-perurnpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berftkir."
(QS. Al-Hasyr: 21)
Biarkanlah para agamawan Kristen merenungi kalimat "supaya mereka berfikir" yang
dimaksud ayat tersebut!

Pertanyaan yang terlontar sekarang! Apakah Nabi Muhammad berusaha mencari kemuliaan
diri dan menarik simpati orang lain, seperti yang Paulus lakukan? Inilah firman Allah di
dalam Al-Qur'an,

"Katakanlah: Upah yang aku minta kepadamu, adalah untuk kamu. Upahku hanya
dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Saba': 47)

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta'alalah yang langsung
memberikan ganjaran pahala kepada para rasul. Adapun ganjaran orang yang beriman
akan kembali ke dirinya sendiri. Dialah orang yang akan memanfaatkan ganjaran
keimanannya dan keselamatan akhirat yang diharapkannya, yaitu dengan tercapainya tujuan
dari penciptaan makhluk di dunia ini, yang tercermin dari: Iman yang didasari oleh akal.
Maksudnya adalah Iman orang yang berakal dan melaksanakan aturan/syariat (pentingnya
melaksanakan amal saleh). Pelaksanaan syariat bukanlah sesuatu yang dibuat oleh
manusia, namun itu adalah perintah dan hukum Allah Subhanahu wa Ta'ala yang wajib kita
ikuti, bagi setiap hamba yang beriman kepada-Nya. Inilah perkataan Allah kepada Musa
Alaihis Salam:

Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan
peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan
segenap jiwamu. (Ulangan26:16)

Kita kembali membahas Paulus sang Rasul (atau Paulus seorang hawari [murid Isa]), dia
berupaya menolak segala tuduhan kebohongan terhadap dirinya dalam berbagai surat.

Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu,
bahwa aku tidak berdusta. (2 Korintus 11:31)

Di hadapan Allah kutegaskan: Apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak
berdusta. (Galatia 1:20)

Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul -yang kukatakan
benar dan aku tidak berdusta- dan sebagai pengajar orang-orang yang bukan Yahudi,
dalam iman dan kebenaran. (Timotius 2:7)

Beginilah Paulus membela dirinya sepanjang surat yang telah dibuatnya, dia mengaku
bahwa dia tidak berbohong sama sekali, dia pun mempertahankan kebodohannya, seperti
yang kita lihat pada ayat-ayat sebelumnya, sebagaimana Paulus meminta kepada orang-
orang tentang prediksi kebodohannya.
Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil ini. Memang kamu
sabar terhadap aku! (2 Korintus 11:1)

Jadi, risalah menurut Paulus hanyalah sekadar persaingan dan perlombaan dalam
menafsirkan teks-teks Injil, dengan para pendusta lainnya, seperti dalam teks berikut ini:

Tetapi apa yang kulakukan, akan tetap kulakukan untuk mencegah mereka yang mencari
kesempatan guna menyatakan, bahwa mereka sama dengan kami dalam hal yang dapat
dimegahkan/dibanggakan. [13] Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-
pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. (2 Korintus 11:12-13)

Oleh karena itu, Paulus selalu menuduh orang lain berdusta, dan nabi palsu, dengan
tujuan -masih menurut pandangannya- membanggakan dan mengaktualisasikan diri sendiri
menurut pandangan kontemporer. Maka dari itu, risalah/misi menurut pandangan Paulus
hanyalah sekadar perang pemikiran dengan orang lain, untuk mengaktualisasikan dirinya
sendiri (apa yang kulakukan, akan tetap kulakukan untuk mencegah mereka yang mencari
kesempatan guna menyatakan, bahwa mereka sama dengan kami dalam hal yang dapat
dimegahkan/dibanggakan}.

Inilah sekilas pandang mengenai Paulus sang Murid (bukan sang rasul), sosok pembentuk
akidah Kristen, seperti yang kita lihat sekarang ini. Lihadah bagaimana dia menggambarkan
diri dan sifatnya. Nah, adakah seorang rasul yang berkata kepada kaumnya, "Sungguh aku
telah menjadi bodoh tetapi kamu yang memaksa aku!" "Alangkah baiknya, jika kamu
sabar terhadap kebodohanku!" "Aku berkata seperti orang gila!" "Namun di dalam segala
hal aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itui" "Meskipun aku tidak berarti
sedikit pun!" "Aku tidak berdusta!"

Dia pun berupaya untuk mendapatkan kemuliaan dirinya sendiri, "Sebenamya aku harus
kamu puji!" Dia juga senantiasa bertindak munafik di hadapan manusia agar menguasai
mereka, sampai-sampai dia rela menampilkan dirinya seakan-akan dia seorang penyembah
berhala, "Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti
orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat!" Dia ingin menaklukkan orang-orang
sekalipun harus membayar mahal, sekalipun harus berpura-pura menjadi penyembah
berhala, kafir dan hidup tanpa hukum/syariat! Mungkinkah orang seperti Paulus ini dapat
dikategorikan sebagai seorang rasul? Firman Allah:

"...Tidak adakah di antara kamu yang berakal?" (QS. Hud: 78)

Lalu, apakah konpensasinya? Di dalam Al-Qur'an Allah menjelaskan risalah Muhammad


Shallallahu Alaihi wa Sallam,

"Dan dia tidak menuturkan (Al-Qur'an) menurut hawa nafsunya. la (Al-Qur'an) tiada lain
kecuali wahyu yang di wahyukan. Yang mengajarinya (Jibril) yang sangat kuat." (QS. An-
Najm: 3-5)

Saya berharap sekali agamawan Kristen membaca lagi ayat-ayat di atas beberapa kali,
agar mereka dapat memahami artinya. Sadarkah para agamawan Kristen itu, bahwa
seorang rasul tidak menuturkan menurut hawa nafsunya? Bahwa yang dibicarakannya itu
tiada lain kecuali wahyu yang di wahyukan, dan agama adalah ilmu yang mengajarinya
(Jibril) yang sangat kuat, bukan dengan takhayul, mitos, kebodohan, kejahilan dan bukan
upaya untuk mengaktualisasikan diri.

Jika kita berbicara mengenai surat Paulus, kita tidak menemukan kata "wahyu", kecuali
hanya sekali (Roma 11: 4). Itu pun karena dia berbicara tentang Nabi Elia, bukan tentang
dirinya sendiri. Apakah para pembohong ini memperhatikan hal tersebut? Ketahuilah, bahwa
seorang rasul sudah seharusnya dibimbing oleh wahyu Tuhan yang benar dalam setiap
ucapannya. Firman Allah,

"Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: Apakah sama
orang yang buta dengan orang yang melihat? Maka apakah kamu tidak
menukirkan(nya)?" (QS. Al-An'am:50)

Saya sangat berharap para pembohong ini mau membaca ayat-ayat di atas berulang kali,
sehingga mereka sadar akan kebenaran yang mereka yakini dan mengetahui apa
sebenarnya esensi wahyu Tuhan yang benar itu. Oleh karena itu, permasalahan agama
adalah permasalahan ilmiah yang dapat dicerna oleh akal dan logika, bukan permasalahn
yang dipenuhi dengan kebodohan dan kejahilan. "Maka apakah kamu tidak
memikirkan(nya)?"

Renungan

Seperti yang telah kita lihat -pada alenia-alenia di atas- bahwa Paulus, hanyalah salah
seorang penyebar Injil, atau malah merupakan salah seorang penafsir Injil perdana. Dia
pun mengakui hal itu secara terang-terangan, dan juga mengakui bahwa dia tidak
berbicara atas nama wahyu yang turun dari langit, melainkan berbicara atas dasar
kebudayaan yang dianutnya yang berkembang pada saat itu (tanpa melihat kebodohannya,
yang diakuinya sendiri). Dan, yang kita ketahui -sekarang ini- bahwa Paulus telah menulis
empat belas surat (jika kita menganggap dialah penulis surat kepada kaum Ibrani itu), yang
telah dimasukkan seluruhnya ke dalam Alkitab, yang nantinya -melalui keputusan Dewan
Tinggi Gereja- dinyatakan sebagai dasar ajaran Kristen dalam formatnya sekarang ini.
Pauluslah yang menentukan ketuhanan Al-Masih, dia juga yang menyatakan Al-Masih
anak Tuhan (Trinitas), dia juga yang mengatakan adanya kesalahan fatal, serta yang
mengatakan tentang pengorbanan dan salib, dan pemyataan lainnya. Inilah bentuk ajaran
Kristen yang tidak lagi bersandarkan pada Al-Masih, akan tetapi bersandarkan pada
Paulus.
Pertanyaan yang terlontar sekarang!

Pertama: Bagaimana mungkin seorang agamawan Kristen membiarkan Tafsiran Paulus


(surat-surat Paulus) itu menyusup ke dalam Alkitab (tanpa melihat kebenarannya) dan
menganggap tafsiran tersebut (surat-surat Paulus itu) sebagai bagian pelengkap dan
penyempuma agama Kristen?

Kedua: Bagaimana mungkin para agamawan Kristen membiarkan pandangan Paulus


terhadap agama Kristen, sebagai satu-satunya pandangan yang benar bagi ajaran Kristen,
serta memaksakannya kepada semua orang (pandangan yang memformat ajaran Kristen
seperti sekarang ini). Bahkan pandangan Paulus tersebut melarang orang-orang
memandang Al-Masih dengan pandangan yang sebenamya!

Ketiga: Apakah pandangan Paulus itu benar dalam memahami dan menafsirkan ajaran
Kristen?

Kita perhatikan disini, seandainya para ulama Islam mengikuti konsep tersebut di atas,
maka sudah bisa dipastikan tafsir-tafsir Al-Qur'an perdana (seperti: Tafsir AthThabari,
Qurthubi, Ibnu Katsir dan lainnya) dinyatakan sebagai bagian dari Al-Qur'an itu sendiri. Ini
berarti, mencampur-adukkan wahyu Ilahi dengan teks buatan manusia. Namun hal tersebut
tidak pernah terjadi dalam ajaran Islam. Begitu juga dengan sunah nabawiyah (segala
sesuatu yang bersumber dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik berupa
perkataan, perbuatan atau diamnya beliau), bukanlah termasuk dari ayat-ayat Al-Qur'an.
Bahkan sunah nabawiyah tersebut telah digolongkan dalam suatu cabang ilmu terpisah
yang dapat diteliti, diperdalam dan diuji keabsahannya. Sampai-sampai sunah nabawiyah itu
dapat digolong-golongkan berdasarkan kepada mutawatir atau tingkatan lainnya oleh para
ulama dan agamawan Islam.

Pada umumnya, kejadian seperti ini bukanlah sebuah keanehan dalam pemikiran Kristen.
Karena Injil-injil itu sendiri ditulis tanpa adanya wahyu dari langit (karena kata "wahyu" tidak
disebutkan sama sekali dalam keempat Injil yang menyatakan cara penulisan Injil-injil
tersebut). Bahkan Injil-injil ini ditulis dalam bentuk cerita yang mencerminkan pandangan
sang penults terhadap kejadian yang berlangsung pada saat kehidupan Yesus. Ini dapat
terlihat dengan jelas dalam surat Lukas (Injil Lukas). Injil Lukas, tak ubahnya seperti
sebuah surat yang ditulis oleh "Lukas" kepada seseorang yang bernama Teofilus (At-Tafsir
At-Tathbiqi tidak menyebutkan hubungannya dengan Lukas) untuk menceritakan kepadanya
kejadian yang dilihat pada saat itu, seperti yang ada dalam pembukaan Injilnya yang
mengatakan,

Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang persitiwa-peristiwa yang
telah terjadi di antara kita. Seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka yang dari
semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki
segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk
membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetabui, bahwa
segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. Pada Zaman Herodas, Raja
Yudea, adalah seorang imam bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga
berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. (Lukas 1:1-5)

Bahwa Injil Lukas (Injil ketiga dari Alkitab) mirip dengan sebuah cerita (yang diriwayatkan
oleh Lukas) atas kejadian yang terjadi pada saat itu tentang kehidupan Yesus. Inilah bentuk
penulisan Injil yang sama dengan injil lainnya -yang diriwayatkan oleh Matius, Markus, dan
Yohanes- yaitu penulisan kisah suatu kejadian yang berlangsung pada saat Yesus hidup,
sesuai dengan riwayat sang penulis, tanpa melalui wahyu. Dan tidak disebutkan kata
"wahyu" secara jelas di keempat Injil tersebut, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Telah sama-sama diketahui bahwa penulisan injil dimulai antara tahun 70 dan tahun 115, dan
tidak seorang pun dari para penulis Injil itu mengenal Yesus Al-Masih atau mendengar
pembicaraannya. Begitu pula, Injil pertama kali ditulis dengan bahasa Yunani, padahal
Yesus berbicara dengan bahasa Aramaik.

Di sisi lain, saat kita melihat ke wahyu dalam pemikiran Al-Qur'an (Perjanjian Terbaru),
maka kita akan mendapatkan bahwa wahyu teriihat sangat jelas. Tidak ada percampuran
ayat dan misteri di dalamnya. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Rasul-Nya,

"Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ahzab: 2)

Konsep wahyu bukanlah pemikiran yang baru dalam agama Islam, akan tetapi merupakan
bentuk hubungan antara Allah dan para Rasul-Nya, sama seperti hubungan antara langit
dan bumi. Oleh karena itu, Allah berfirman kepada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
agar mengatakan kepada umat manusia,

"Katakanlah: Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak
mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak
lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah
seorang pemberi peringatan yang terang." (QS. Al-Ahqaf:9)

Arti rasul dan risalah itu sendiri berbeda di dalam Al-Qur'an, Allah berfirman,

"Dan Kami turunkan Al-Qur 'an dengan sebenar-benamya dan Al-Qur'an itu telah turun
dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan." (QS. Al-Israa': 105)

Inilah bahasan singkat tentang wahyu.


Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TIPU DAYA PAULUS TARSUS 2: ILMU PAULUS

Ilmu Paulus

Berkenaan dengan Ilmu yang dimiliki Paulus, kita dapat melihat dia mengaku terus terang
bahwa dia belajar ilmu kepada orang-orang bodoh, orang-orang bijak dan kepada filosof-
filosof Yunani:

Aku berhutang baik kepada orang Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada
orang yang tidak terpelajar." (Roma 1:14)

Bahwa suratnya -seperti yang terlihat dalam teks di atas- adalah percampuran budaya juga
kekacauan penulisan dan pemikiran. Bersarnaan dengan itu Paulus saling bertentangan
dengan "Tuhan Yesus" yang menolak hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-
orang bijak.

Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan
orang-orang bijak akan Kulenyapkan." Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah
ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat
dunia ini menjadi kebodohan? (1 Korintus 1:19-20)

Seperti yang kita lihat, bahwa Paulus menerima hikmah dan kebodohan secara bersamaan,
sedangkan Tuhannya Yesus menolak hikmah dan tidak menerima kecuali dengan
kebodohan. Maka, Tuhan Yesus tidak melihat hikmah alam ini kecuali kebodohan. Paulus
menjelaskan kepada kita bahwa Tuhan tidak memberikan pilihannya kecuali kepada
kebodohan, bahkan lebih memuliakan kebodohan daripada orang yang memiliki hikmah.

Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang
berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.
(1 Korintus 1:27)

Sudah dapat dipastikan, bahwa seandainya Paulus menganggap dirinya pilihan Tuhan,
berarti sebenamya dia bodoh -menurut teks di atas- bukan termasuk golongan orang yang
bijak. Dan Paulus memberikan ringkasan kepada kita bahwa "pengorbanan dan
penyaliban" -poros ajaran Kristen- tidak akan berhasil mendominasi ajaran tersebut,
kecuali dengan hilangnya hikmat/ilmu dan lenyapnya pemahaman bersamaan dengan
hadirnya kebodohan.

Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan
binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan, pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena
ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-
orang bijak akan Kulenyapkan." Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli
Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat
dunia ini menjadi kebodohan? (1 Korintus 1:18-20)

Paulus telah menjelaskan bahwa Tuhan Yesus hanya melihat jalan kebodohan dan
kedunguan, ini merupakan jalan yang terbaik untuk lebih mengenalnya.

Oleh karena dun/a, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleb hikmatnya, maka Allah
berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. (1
Korintus 1:21)

Artinya, bahwa sang Khalik menganggap baik, seandainya jalan yang ditempuh menuju
kepada-Nya melalui jalan kebodohan dan kedunguan! Oleh karena itu, Paulus mensucikan
kebodohan dan mengangkatnya melampaui hikmah.

Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang
menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, blarlah ia menjadi bodoh, supaya ia
berhikmat. Karena hikmat dunia itu adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "la
yang menangkap orang yang berhidmat dalam kecerdikannya." Dan di tempat lain:
"Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; sesunggubnya semuanya sia-
sia belaka. (1 Korintus 3:18-20)

Inilah pemikiran Tuhan Yesus tentang hikmat dan orang-orang yang bijak. Dia melihat
bahwa pemikiran orang-orang yang bijak adalah kesalahan.

Berkenaan dengan wahyu Ilahi yang benar (Perjanjian Terbaru), kata "hikmah" disebutkan
bersamaan dengan pemahaman ilmu dan wahyu, seperti yang ada pada firman Allah,

"Sebagaimana Kami telah mengutus kepada kamu seorang Rasul (Muhammad.) di antara
kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan
mengajarkan kepadamu Al-Qur'an dan hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa
yang belum kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah: 151)

Kata hikmah dalam pemikiran Islam selalu bergandengan dengan kebaikan (semua
kebaikan) bagi manusia, karena hal ini merupakan pemberian dan anugerah dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Firman Allah,

"Allah menganugerahkan hikmah (kemampuan mendalami dan memahami ajaran Allah)


kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-
benar telah dianugerahi kebajikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil
pelajaran melainkan orang-orang yang berakal." (QS. Al-Baqarah: 269)

Inilah Firman Allah tentang Isa putra Maryam dan risalah yang dibawanya,
"Dan Dia mengajarkannya Alkitab, Hikmah, Taurat, dan Injil." (QS. Ali Imran: 48)

Sedangkan Paulus (sang rasul) -pembuat ajaran Kristen- mengatakan (Apa yang aku
katakan, aku mengatakannya bukan sebagai orang yang berkata menurut firman
Tuhan, melainkan sebagai orang bodoh) artinya perkataan itu bukanlah wahyu. Dia
berbicara (seperti orang gila) dialah yang mempertahankan kebohongannya dan
mempertahankan kebodohannya serta menolak ilmu di setiap perkataannya (yang suci).
Dialah yang mengangkat kebodohan di atas hikmah, bahkan meminta seluruh umat Kristen
untuk bersikap bodoh, agar mereka menjadi orang bijak. Sesungguhnya akidah Trinitas
tidak akan sempurna, kecuali dengan kebodohan dan kedunguan. Maka, dengan semua
yang dilakukan Paulus ini, orang-orang Kristen mengkategorikan Paulus ke dalam golongan
para nabi yang benar. Dan, mengkategorikan Muhammad SAW yang membawa kebenaran,
ilmu dan logika ke dalam golongan nabi palsu! Mereka, bukanlah orang yang pertama kali
melakukan hal seperti ini, karena sebelum mereka, telah ada kaum Tsamud -kaum Nabi
Shaleh- yang lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk, sehingga turun firman Allah atas
mereka,

"Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih
menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk, maka mereka disambar petir (sebagai) adzab
yang menghinakan desebabkan apa yang telah mereka kerjakan. Dan Kami selamatkan
orang-orang yang beriman dan mereka adalah orang-orang yang bertakwa." (QS.
Fushshaat:17-18)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TIPU DAYA PAULUS TARSUS 3: PAULUS DAN
HUKUM TAURAT

Paulus dan Hukum Taurat

Sebenarnya Paulus sang rasul, atau yang lebih tepat Paulus sang murid, telah
menghilangkan moral dan meruntuhkan nilai-nilai kemanusiaan. Dia juga telah menyebarkan
kerusakan dan melanggar ajaran Musa dan Isa secara terang-terangan. Tidak hanya
sebatas ini saja, bahkan dia telah merusak sendi-sendi agama itu sendiri. Sebelum kami
menjelaskan pemahaman ini, izinkanlah kami rnemulai penjelasan firman Tuhan kepada
Musa Alaihissalam seperti yang terdapat dalam Kitab Ajaran (Taurat Musa):

Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat (An-Namus) ini dengan
perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! (Ulangan 27:26)

Bahkan Tuhan mereka telah memberi peringatan kepada Musa dan bangsa Yahudi yang
tidak melaksanakan hukum. Juga, mengancarn dengan siksaan, jika mereka tidak
melaksanakannya.

Jika engkau tidak melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat yang tertulis
dalam kitab ini, dan engkau tidak takut dengan Nama yang mulia dan dahsyat ini, yakni
akan TUHAN, Allahmu. Maka Tuhan akan menimpakan pukulan-pukulan yang ajaib
kepadamu dan kepada keturunanmu, yakni pukulan-pukulan yang keras lagi lama dan
penyakit-penyakit yang jahat lagi lama. la akan mendatangkan pula segala wabah Mesir
yang kau takuti itu kepadamu, sehingga semuanya itu melekat kepadamu. ]uga berbagal-
bagai penyakit dan pukulan yang tidak tertulis dalam kitab Taurat ini, akan ditimbulkan
Tuhan menimpa engkau, sampai engkau punah. Daripada kamu hanya sedikit orang yang
tertinggal, padahal kamu dulu seperti bintang-bintang di langit banyaknya -karena engkau
tidak mendengarkan suara Tuhan, Allahmu. (Ulangan 28:58-62)

Seperti yang kita lihat dari ayat ini bahwa syariat (hukum Taurat) adalah suara Tuhan. Maka
terkutuklah orang yang tidak melaksanakannya. Namun, apakah syariat yang dimaksud itu?
Maksud dari syariat (hukum Taurat) dalam perkataan yang singkat adalah: Bertauhid dan
berakhlak mulia yang disebutkan oleh Tuhan dan dilaknat orang yang tidak
melaksanakannya, Dia berkata:

Terkutuklah orang yang membuat patung pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian
bagi Tuhan, buatan tangan seorang tukang dan yang mendirikannya dengan sembunyi...
Terkutuklah orang yang memandang rendah ibu bapanya... Terkutuklah orang yang
menggeser batas tanah sesamanya manusia... (**) Terkutuklah orang yang membawa
seorang buta ke jalan yang sesat... Terkutuklah orang yang memperkosa hak orang asing,
anak yatim dan janda... Terkutuklah orang yang tidur dengan istri ayahnya, sebab ia telah
menyingkap punca kain ayahnya... Terkutuklah orang yang tidur dengan binatang apa
pun... Terkutuklah orang yang tidur dengan saudaranya perempuan, anak ayah dan anak
ibunya... Terkutuklah orang yang tidur dengan mertuanya perempuan... Terkutuklah orang
yang membunuh sesamanya manusia dengan bersembunyi... (Ulangan 27:15-24)

Beginilah hukum syariat senantiasa menyerukan nilai-nilai akhlak yang mulia. Tuhan pun
turun ke bumi (dalam bentuk Yesus menurut ajaran Kristen) dalam Perjanjian Baru untuk
menegaskan pentingnya pelaksanaan syariat (Hukum Taurat) secara berkesinambungan,
Dia mengatakan:

Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau
kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap
langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:17-18)

Inilah sikap Tuhan dalam dua perjanjian, baik yang lama ataupun yang baru. Lalu,
bagaimanakah sikap Paulus terhadap pelaksanaan hukum ini? Sebenarnya Paulus telah
mencampakkan syariat (hukum Taurat) ke neraka, sebelum langit dan bumi ini binasa,
seperti yang telah Tuhan firmankan. Paulus sendiri menganggap bahwa syariat (Hukum
Taurat) dan cara pelaksanaannya adalah perbuatan terlaknat yang tidak wajib untuk
dilaksanakan. Dia berkata:

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena
kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklab orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia
3:13)

Ini berarti, bahwa Tuhan mengingkari dirinya sendiri! Hanya dengan satu ayat saja, Paulus
telah menghancurkan syariat beserta segala isinya. Dia berkata bahwa syariat itu kutukan,
bahkan mengatakan bahwa Tuhan itu sendiri terkutuk [dengan jalan menjadi kutuk karena
kita], karena manusia telah menggantungkan Tuhannya di kayu (salib). Maka dari itu, Paulus
berkata bahwa Tuhan telah melaknat dirinya sendiri, dan dia mengatakan terkutuklah orang-
orang yang berpegang kepada hukum Taurat dan melaksanakannya.
Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan
Abraham yang beriman itu. Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat,
berada dibawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan
segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat." (Galatia 3:9-10)

At-Tafsir At-Tathbiqi li Al-Kitab Al-Muqaddas menjelaskan arti yang berkenaan dengan


maksud ayat di atas hlm. 2502:
[Yesuslah yang telah mengambil sendiri kutukan hukum Taurat tersebut, saat dia rela
dirinya digantung di kayu disalib (Galatia 3:13). Dia telah melaksanakannya, agar kita
tidak menanggung derita itu. Beginilah cara yang dimungkinkan kita dapat selamat
bersamanya. Satu-satunya syarat adalah dengan menerima perbuatan Yesus, yang
dilakukannya diatas kayu salib (Kolose 1:20-23)]

Syarat yang dimaksudkan -sebagaimana yang telah kita ketahui- adalah nilai-nilai moral.
Artinya, agama Kristen mengutuk orang-orang yang berakhlak mulia! Beginilah "Tuhan telah
wafat" oleh tangan manusia dalam Perjanjian Baru. Dan, Paulus mencampakkan hukum
Taurat ke neraka! Atas dasar inilah, di dalam ajaran Kristen tidak ada pencegahan
bemuansa religius terhadap suatu kejahatan! Tidak ada aturan, tidak ada norma dan tidak
ada akhlak! Inilah cara Paulus membebaskan hawa nafsu manusia, agar melakukan apa
saja yang mereka inginkan. Dan, Paulus pun mengumumkan bahwa syariat tidak lagi
dibutuhkan oleh umat Kristen, setelah manusia menyalib Tuhan dan membunuhnya di kayu
salib, dia mengatakan:

Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita
dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi
di bawah pengawasan penuntun. (Galatia 3:24-25)

Maksudnya, kita sudah tidak memiliki penuntun lagi. Dan, Paulus telah menghapuskan
seluruh hukum Taurat.

Sebab dengan mati-Nya (tubuh Yesus yang disalib) sebagai manusia la telah
membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk
menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu
mengadakan damai sejahtera. (Afesus 2:15)

Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum
Taurat, tetapi hanya o/en iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya
kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan
bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "Tidak ada seorangpun dibenarkan
oleh karena melakukan hukum Taurat." (Galatia 2:16)
Maksud ayat di atas adalah bahwa melaksanakan syariat tidak dapat mengarahkan
seseorang kepada kebaikan! Bahkan, Paulus menegaskan bahwa orang yang berambisi
melaksanakan syariat (hukum Taurat) akan kehilangan nikmat Tuhan.

Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat;
kamu hidup di luar kasih karunia [kehilangan nikmat]. (Galatia5:4)

Paulus pun melanjutkan lagi pembicaraannya, bahwa tidak dibutuhkan lagi amal saleh, dia
mengatakan:
...Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Karena kami yakin,
bahwa manusia dibenarkan karena iman dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat
(Roma 3:27-28)

Terlihat jelas sikap Paulus yang membebaskan manusia dari nilai kemanusiaan dan agama.
Dan, Paulus menjadikan keimanan kepada Yesus, jalan yang cukup untuk keselamatan dan
ketaatan tanpa membutuhkan amal saleh. Hal ini sangat bertentangan sekali dengan
perkataan Yesus (Tuhan menurut pandangan Kristen):

Tetapi aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus
dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmn engkau
akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum. (Matius 12:36-37)

Beginilah! Tuhan telah berseteru dengan dirinya sendiri! Akibat dari perbuatan Paulus sang
rasul dan amal saleh tidak lagi dibutuhkan dalam ajaran Kristen.

Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan
berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya
[nikmat-Nya] sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum
permulaan zaman. Dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita
Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup
yang tidak dapat binasa. (2 Timotius 1:9-10)

Hal tersebut ditegaskan kembali pada ayat lainnya:

Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita
lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh
pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh kudus. (Titus 3:4-5)

Ayat-ayat lain pun terus bergulir. Sehingga hanya dengan beriman kepada Yesus -tanpa
melihat amal saleh yang dilakukannya- seorang penganut Kristen dapat selamat.

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia di antara orang mati, maka kamu
akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut
orang mengaku dan diselamatkan (Roma 10:9-10)

Oleh karena itu, Milankton berkata dalam bukunya Al-Amakin Al-Lahutiyah (Tempat-
tempat Ketuhanan), "'Jika kamu mencuri, berbuat zina, atau berbuat fasik, maka janganlah
risaukan perbuatan itu! Akan tetapi, janganlah kamu lupa, bahwa Allah adalah seorang
kakek yang banyak memiliki kebaikan, dan Dia telah terlebih dahulu mengampuni segala
kesalahanmu -beberapa waktu lamanya- sebelum kamu melakukan kesalahan itu."
Seperti yang dikatakan Martin Luther seorang pendiri aliran Protestan, "Bahwa Injil tidak
meminta kita untuk melakukan amal saleh (agar kita termasuk golongan orang yang taat),
bahkan sebaliknya, justru menolak segala amal perbuatan kita. Sebenarnya, agar kita
tampak saleh, kita harus memperbesar dan memperbanyak dosa."

Jika kita tambahkan dari uraian di atas, bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk
menikmati segala yang ada di dunia. Di sini terlihat, bahwa agama Kristen menyerukan
ajaran yang hina. Teks-teks tersebut memiliki dampak yang sangat besar terhadap hukum
Taurat dalam ajaran Kristen. Para perintis agama Kristen telah mengetahui -sebelum yang
lainnya- bahwa semua larangan berubah menjadi halal. Oleh karena itu, agama Kristen dan
agama sebelumnya yaitu Yahudi telah melepaskan diri dari belenggu hukum dan semua
pesan moral yang terkandung di dalamnya, sehingga kondisi tersebut -sebagaimana yang
disimpulkan oleh para peneliti- terealisasi dalam masyarakat Kristen di zaman modem
sekarang ini: menyebarnya zina dan perbuatan keji / banyaknya kejahatan /
perbedaan ras / perpecahan keluarga / hubungan masyarakat yang buruk /
tersebarnya minuman keras / kehidupan tanpa agama / bersikap kejam terhadap
bangsa lainnya.

Kekejaman terhadap bangsa lain terliha tjelas dalam pembasmian masyarakat dunia ketiga,
terutama negara Islam. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan CIA (Central Intelligence of
America) mengatakan, "Jumlah penduduk dan kedaulatan dunia ketiga harus dibatasi
dengan cara apa pun, seperti: peperangan, penyakit dan epidemi. Atau, dengan cara
lainnya, baik yang legal ataupun yang illegal, agar negara-negara tersebut tidak dapat
menikimati sumber daya alam yang mereka miliki, karena surnber tersebut dianggap milik
Amerika dan Iriggris (negara Eropa secara umum). Adapun negara-negara 'yang rnenjadi
sasaran utama hasil perielitian mereka adalah Mesir, Iran, dan seluruh negara-negara Arab,
juga negara-negara di benua Afrika dan Asia.

Bencana peperangan tersebut dipimpin oleh Amerika Serikat dan Israel, dengan bukti
adanya 12 pusat penelitiari ilmiah di Amerika yang merampungkan pembuatan virus dan
penyakit yang diambil dari gen manusia, yang dapat menular ke populasi tertentu yang
sama gennya, dan tidak akan menular ke populasi yang berlainan gen.

Begitulah caranya Kristen Eropa menghidupkan kembali -berlandaskan Alkitab sebagai


rujukan- komunitas Darwin yang suka bunuh-membunuh saudaranya sesama manusia. Dan,
menganggap nukum rimba nierupakan hukum alam yang berlaku, karena kebenaran agama
telah musnah.Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa bencana dan kehancuran moral
yang mendominasi dunia Eropa dan Barat Kristen secara umum (yang sengaja mereka
ekspor kepada kita saat ini), disebabkan oleh Alkitab yang mereka anggap -meskipun
rnemiliki banyak nilai negatif- sebagai kata-kata Tuhan yang memberikan petunjuk dan
kebaikan serta surga dan keagungan Tuhan.
Saya ingin -untuk terakhir kalinya- menunjukkan berita di internet yang mengatakan bahwa
Paulus berusaha menghilangkan akhlak dan norma-norma agama yang ada di agama
Kristen, begitu juga kebohongan dan propaganda umat Kristen terhadap Islam. Di
antaranya, mengekspos jawaban para pelayan Tuhan dari pertanyaan yang diajukan oleh
seorang Muslim:

"Apakah menurut Anda diselamatkannya umat manusia oleh Yesus, berarti tidak adanya
hisab, dan memberikan peluang kepada umat Kristen untuk melakukan kemaksiatan,
karena Yesus telah menyelamatkan mereka? Dengan demikian tidak ada hisab dan
neraka!"

Para pelayan Tuhan itu menjawab sambil tercengang dan kaget: "Kami tidak tahu dari
manakah anda mendapatkan informasi yang aneh seperti ini? Apakah anda membacanya
dari Alkitab yang diyakini oleh umat Kristen, lalu menyampaikannya? Seandainya anda
baru membacanya sekali, maka janganlah membuat tuduhan yang tidak mendasar seperti
ini!"

Inilah cara mereka menipu yang lainnya. Mereka memanfaatkan kebodohan pendengar atau
pembaca agar dapat menipu dan membohonginya.

Keterangan:

(**) Bandingkanlah dengan apa yang dilakukan oleh bangsa Israel sekarang ini, yang
menghancurkan bangsa Palestina dan menguasai tanah mereka, tanpa ada alasan yang
benar.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TRINITAS: SIAPAKAH OKNUM ROH KUDUS?

Umat Kristen percaya bahwa Tuhan terdiri dari tiga substansi/oknum


dalam satu pribadi, yang dikenal dengan istilah Trinitas atau Tritunggal,
yaitu: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Dasar yang mereka pakai adalah
pernyataan Yesus dalam Alkitab sekarang:

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah


mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (Matius 28:19)1

Bapa merujuk kepada Allah, sedangkan Anak merujuk kepada Yesus.


Namun demikian, siapakah oknum yang disebut sebagai Roh Kudus?

Tidak ada keterangan yang lebih solid dalam Alkitab kecuali hanya
dengan mengontraskan dua laporan Matius dan Lukas berikut ini:

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria,


ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh
Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. (Matius 1:18)

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke


sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan
yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud;
nama perawan itu Maria. (Lukas 1:26-27)

Dari pengontrasan di atas akan didapat jawabannya bahwa Roh Kudus


tidak lain adalah malaikat Gabriel. Malaikat Gabriel adalah malaikat
yang bertugas menyampaikan pesan atau wahyu dari Allah, misalnya
saja, menyampaikan pesan kepada Zakharia (Lukas 1:11-20) dan
menyampaikan pesan kepada Maria (Lukas 1:26-27).2

Paulus sendiri dalam suratnya kepada jemaat di Korintus secara tegas


menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari dua substansi, yaitu Bapa dan
Yesus:

namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari
pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan
satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu
telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)

Roh Kudus dalam pandangan pengarang Yohanes digambarkan sebagai


makhluk ghaib yang bertugas menyampaikan pesan kepada orang-orang
pilihan Allah:

yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia
tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia,
sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. (Yohanes
14:17)

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin


kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata
dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah
yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal
yang akan datang. (Yohanes 16:13)

Alkitab sendiri mencatat beberapa nama orang yang menerima pesan


dari Roh Kudus, yaitu: Daud (Mazmur 51:11; Markus 12:36; Kisah
Para Rasul 1:16; 4:25), Yesaya (Kisah Para Rasul 28:25), Elisabet
(Lukas 1:41), Zakharia (Lukas 1:67), Simeon (Lukas 2:25), Yohanes
Pembaptis (Lukas 1:15), Maria (Lukas 1:35), dan tentu saja Yesus
sendiri (Matius 1:20; 3:11; Markus 1:8; Lukas 3:16,22; 4:1; 10:21;
Yohanes 1:33; Kisah Para Rasul 10:38). Dalam sekala besar, Roh Kudus
jugalah yang mengilhami dan mencerahkan seluruh bangsa Israel
(Yesaya 63:10-11).

Jadi, sekali lagi, Roh Kudus adalah malaikat Gabriel!

Catatan:

1. Dalam kutipan abad ke-4 M dari ayat Matius di atas, Eusebius


Pamphili, seorang uskup Caesarea, pengarang karya monumental
Ecclesiastical History, Chronicle, dan pelbagai macam apologi serta
komentar, menyatakan sebagai "baptislah mereka dalam nama-Ku",
bukan "baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus".
Karenanya, paling tidak hingga akhir abad ke-4 M, ayat Matius di atas
masih mengalami proses penyuntingan dan penambahan oleh mereka
yang ada di gereja-gereja Kristen! Fakta ini sendiri cukup untuk menilai
bahwa kesejarahan ayat Matius menjadi sama sekali tidak berarti (Jerald
F. Dirks, The Cross and The Crescent, 2001). Sebagai perbandingan,
simaklah pernyataan Petrus berikut ini:

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu


masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh
Kudus. (Kisah Para Rasul 2:38)

2. Umat Kristen enggan mengidentifikasi siapa sebenarnya oknum Roh


Kudus ini. Mereka lebih memilih untuk membuat pandangan dengan
mengutip ayat-ayat tertentu dari Alkitab agar Roh Kudus seolah-olah
adalah Roh Allah, sehingga Roh Kudus adalah Allah itu sendiri.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TUGAS KERASULAN YESUS MENURUT INJIL
KRISTEN
[ALQURAN 61:6. Dan (ingatlah) ketika Yesus anak Maria berkata: "Hai Bani Israel,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun)
sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul
yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu
datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, "Ini
adalah sihir yang nyata."]

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tugas kerasulan Yesus, ada baiknya kita
mengklarifikasi pernyataan yang diduga berasal dari atau sengaja diletakkan ke mulut
Yesus menurut pengarang Lukas berikut ini:

LUKAS:
16:16 Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak
waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut
memasukinya.
16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.

Menurut ayat 16 di atas, Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman
Yohanes Pembaptis. Apakah pernyataan ini benar? Ayat 16 di atas tampaknya merupakan
serpihan yang telah direnovasi dari Sumber Q yang dikutip lengkap oleh pengarang Matius
berikut ini:

MATIUS:
11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan
orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
11:13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes

Menurut Matius 11:12-13, bukanlah Hukum Taurat dan kitab para nabi yang berlaku sampai
zaman Yohanes Pembaptis, akan tetapi nubuat para nabi dan kitab Tauratlah yang sampai
kepada zaman Yohanes Pembaptis. Pernyataan menurut Matius ini, terlepas dari getolnya
pengarang Matius dalam menyuguhkan tokoh Yesus sebagai satu2nya orang yang akan
menggenapi seluruh nubuat Kitab Taurat dan kitab para nabi (baca: Distorsi Matius), adalah
pernyataan yang paling mungkin yang diduga berasal dari Yesus berkenaan dengan sikap
Yesus terhadap Kitab Taurat dan kitab para nabi, karena disamping kutipannya lebih
lengkap, ia juga tidak bertentangan dengan "pernyataan Yesus" dalam Matius 5:17-48 yang
berisi penegasan Yesus tentang tugas kerasulannya kepada umat Israel. Sedangkan
"pernyataan Yesus" dalam Lukas 16:16 yang menyatakan bahwa Hukum Taurat berlaku
hingga zaman Yohanes, tidak lain merupakan akal2an pengarang Lukas saja, karena
dalam bukunya yang kedua, yang merupakan kitab propaganda, "Kisah Para Rasul",
pengarang Lukas mempromosikan seorang tokoh pembuat ajaran Kristen yang bernama
Paulus (Saulus dari Tarsus).

Jika Lukas 16:16 merupakan serpihan dari sumber Q yang dikutip lengkap dalam Matius
11:12-13, maka Lukas 16:17 tampak jelas merupakan serpihan dari sumber Q yang dikutip
lengkap dalam Matius 5:18 (di bawah).

Jelaslah bahwa Lukas 16:16 tidak mungkin merupakan pernyataan Yesus yang utuh, ia
merupakan serpihan yang sudah diedit dari pernyataan yang diduga berasal dari Yesus,
yang dimaksudkan oleh pengarangnya untuk mempromosikan tokoh Paulus Tarsus dalam
buku karangannya yang kedua, "Kisah Para Rasul".

Lebih jauh, pengarang Lukas sendiri dalam Lukas 23:55-56 berkisah tentang para pengikut
Yesus yang mengkuduskan hari Sabat setelah menyaksikan mayat "Yesus" dibaringkan.
Sebagaimana diketahui, pengkudusan hari Sabat merupakan bagian pokok dari hukum
Taurat. Bagaimana mungkin hukum Taurat berlaku sampai kepada zaman Yohanes
Pembaptis sementara para pengikut Yesus sendiri mengkuduskan hari Sabat justru setelah
"Yesus" mati?

LUKAS:
23:55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea,
ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya (Yesus) dibaringkan.
23:56 Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan
pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat.

Adapun pernyataan Yesus dari Sumber Q tentang tugas kerasulan Yesus, dikutip lengkap
oleh pengarang Matius di bawah ini:

MATIUS:
5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan
bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun
yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan
menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang
melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan
menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari
pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu
tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

5:21. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan
membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus
dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah
Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-
nyala.
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan
engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu
dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di
tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu
menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum
engkau membayar hutangmu sampai lunas.

5:27. Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.


5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu,
karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan
utuh dicampakkan ke dalam neraka.
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu,
karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan
utuh masuk neraka.
5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai
kepadanya.
5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali
karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan
yang diceraikan, ia berbuat zinah.

5:33. Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan
bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit,
karena langit adalah takhta Allah,
5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem,
karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa
memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.
5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa
yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

5:38. Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi
kirimu.
5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu,
serahkanlah juga jubahmu.
5:41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia
sejauh dua mil.
5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang
mau meminjam dari padamu.

5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan
bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah
pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah
lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun
berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."

Menurut ayat 17 di atas, Yesus menyatakan bahwa ia datang bukan untuk menghilangkan
Hukum Taurat dan kitab para nabi, tetapi hanya untuk menggenapinya (melengkapinya).
Pernyataan Yesus ini jelas bertentangan dengan pernyataan Paulus Tarsus dalam
Galatia berikut ini:

GALATIA:
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun
telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam
Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun
yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.

Untuk mempersingkat, kita abaikan saja pernyataan Paulus Tarsus di atas, dan kita
lanjutkan pembahasan mengenai tugas kerasulan Yesus.

Dalam ayat 18 di atas, Matius menjelaskan melalui mulut Yesus bahwa Hukum Taurat itu
berlaku hingga hari kiamat. Ringkasnya, Yesus sama sekali tidak meniadakan Hukum
Taurat dan kitab para nabi, akan tetapi justru untuk menegakkan kembali Hukum
Taurat dan melengkapinya dengan Kitab Suci Injil. Benarkah ini?

Perhatikan ayat 19 dan 20 di atas. Dalam ayat 19, Yesus menyatakan bahwa siapa yang
meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan
mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah
di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-
perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Bahkan dalam ayat 20, Yesus mengancam kepada umat Israel, bahwa jika hidup
keagamaan mereka tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, mereka diancam tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Perlu
dijelaskan, bahwa ahli2 Taurat dan orang2 Farisi adalah kelompok masyarakat Israel yang
senantiasa menentang ajaran dan mencari2 kesalahan Yesus.

Apa buktinya? Secara singkat saja, berikut ini bukti tegas tentang penegakan Hukum
Taurat oleh Yesus:

Dalam ayat 27, Yesus mengutip Hukum Taurat yang tersebut dalam Keluaran 20:14 dan
Ulangan 5:18, "Jangan berzinah". Menurut Hukum Taurat dalam Ulangan 22:13-27 dan
Imamat 20:10-21, setiap pelaku zinah, baik laki2 maupun perempuan, keduanya wajib
dilempari batu oleh orang2 sekotanya sampai mati. Dalam kasus ini Yesus
menggenapinya dengan menyatakan bahwa:

- Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah


dengan dia di dalam hatinya.

- Jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh
dicampakkan ke dalam neraka (MATIUS 5:29; 18:9 dan MARKUS 9:47).

- Jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh
masuk neraka (Matius 5:30). Dan dalam Matius 18:8 dikatakan, jika tanganmu atau
kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu
masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua
tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal (lihat juga Markus 9:43,45).

Berkenaan dengan Hukum Taurat tentang pelaku zinah, ada baiknya kita simak kasus zinah
menurut pengarang Yohanes berikut ini:

YOHANES:
8:1. tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia
duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang
perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus:
"Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan
yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh
sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-
Nya di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu
berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi
seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan
itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah
mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau.
Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Ketika ditanya ahli2 Taurat tentang Hukum Taurat untuk pelaku zinah (ayat 5), Yesus sama
sekali tidak membantahnya, malah justru Yesus berkata, "Barangsiapa di antara kamu tidak
berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (ayat 7).
Jelas, ini bukti kuat bahwa Yesus datang bukan untuk menghilangkan Hukum Taurat dan
kitab para nabi, tetapi untuk menegakkannya dan melengkapinya.

Namun demikian, mengingat tindakan ahli2 Taurat di atas hanya untuk mencari2 kesalahan
Yesus, hukum rajam pun batal dilakukan. Akan tetapi yang terpenting adalah bahwa Yesus
sama sekali tidak membantah hukum rajam dalam Taurat, tetapi malah
memerintahkan ahli2 Taurat untuk merajamnya (ayat 6).

Adapun tentang batalnya hukum rajam dalam kasus Yohanes di atas, ada dua hal yang
menyebabkannya:

1. Rajam tersebut tidak memenuhi syarat Hukum Taurat, dimana rajam harus dilakukan atau
dieksekusi oleh seluruh orang2 yang sekota dengan pelaku zinah tersebut (Ulangan 22:13-
27 dan Imamat 20:10-21).

2. Terdapat kejanggalan dalam kasus di atas, karena pelaku zinah yang diajukan hanya dari
pihak perempuan, padahal menurut Hukum Taurat dalam Ulangan 22:13-27 dan Imamat
20:10-21, kedua pelaku zinah, baik perempuan maupun laki2 (atau binatang kalo ia
berkelamin dengan binatang), harus diajukan dan dieksekusi secara bersama2.

Lebih lanjut, pengampunan yang diberikan Yesus dalam Yohanes 8:11, sama sekali tidak
ada kaitannya dengan hukum baru, tetapi oleh karena kedua sebab di atas dan mengingat
tindakan ahli2 Taurat tersebut hanya untuk mencari2 kesalahan Yesus.

Bukti kuat lainnya berkaitan dengan tugas kerasulan Yesus dapat disimak di bawah ini:

MATIUS:
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah
demi adat istiadat nenek moyangmu?
15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki
ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang
terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan
kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

MARKUS 7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang
mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.

Ayat2 yang merupakan "pernyataan Yesus" di atas merupakan Hukum Taurat


sebagaimana dimaksud dalam Kitab Keluaran, Kitab Ulangan, dan Kitab Imamat, antara lain
berikut ini:

KELUARAN:
20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu.
21:17 Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya, ia pasti dihukum mati.

ULANGAN 5:16 Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh
TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan
TUHAN, Allahmu, kepadamu.
IMAMAT 20:9 Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia
dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya
sendiri.

Jadi jelaslah, bahwa Hukum Taurat dan kitab para nabi adalah bagian dari tugas yang
diemban Yesus kepada umat Israel untuk ditegakkan, bukan untuk dihilangkan
sebagaimana pernyataan Paulus Tarsus dalam Galatia 2:16 tersebut di atas.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
TUMPANG-TINDIH PENYUSUNAN
SUMBER-SUMBER TAURAT

Pada bagian ini akan dibahas sedikit mengenai penyusunan sumber-sumber penutur
di dalam Bibel, khususnya penyusunan sumber-sumber penutur Taurat Israel.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa Bibel berisi 66 kitab "Perjanjian" ditambah 7 atau
lebih kitab Deuterokanonika atau Apokrif yang hanya dipakai oleh gereja Katolik
Roma dan Ortodoks dan jumlahnya berbeda-beda menurut denominasi, misalnya
umat Katolik memakai 7 kitab dan 2 tambahan pada kitab-kitab Perjanjian Lama
lainnya. Sedangkan 66 kitab "Perjanjian" yang diakui oleh seluruh umat Kristiani,
terbagi dalam 2 kelompok yaitu Perjanjian Lama 39 kitab (ditulis dalam bahasa
Ibrani, kecuali sebagian kitab-kitab Daniel, Ezra, dan Nehemia yang ditulis dalam
bahasa Aram) dan Perjanjian Baru 27 kitab (seluruhnya ditulis dalam bahasa Yunani).

Seluruh kitab-kitab Perjanjian Lama dan 4 kitab pertama Perjanjian Baru (Markus,
Matius, Lukas, dan Yohanes) bukanlah kitab-kitab yang berdiri sendiri yang ditulis
oleh masing-masing narasumbernya, tetapi merupakan hasil penyusunan ulang oleh
para penyusun/editor. Hal ini bisa dilihat antara lain dari sumber kepengarangan
yang tidak jelas dan banyaknya kontradiksi di dalamnya. Pembahasan pada bagian
ini dikhususkan pada kitab-kitab awal dari Perjanjian Lama yang terdiri dari 5 kitab
pertama (Pentateuch) yang disebut sebagai Taurat Israel, yaitu:

- Kitab Kejadian
- Kitab Keluaran
- Kitab Imamat
- Kitab Bilangan
- Kitab Ulangan
Sebagian besar ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) percaya bahwa kelima kitab di atas
ditulis oleh Musa, tetapi melalui berbagai penelusuran, ternyata isi kitab-kitab
tersebut sebenarnya berasal dari berbagai sumber penutur/penulis dari masa
penulisan yang berbeda-beda yang tersebar dimana-mana yang kemudian
dikumpulkan bersama-sama dan selanjutnya disatukan dalam sebuah kitab/kumpulan
kitab oleh para penyusun/editor.

Sebagai bukti bahwa Taurat Israel bukan ditulis oleh Musa adalah adanya
keterangan-keterangan dari para penutur kelima kitab tersebut, yang paling jelas
adalah keterangan penutur yang bercerita tentang kematian Musa, dimana penutur
Taurat menegaskan bahwa tidak ada orang yang tahu dimana Musa dikuburkan,
yang mengindikasikan bahwa penulisan naskah-naskah Taurat Israel dilakukan
berabad-abad kemudian setelah kematian Musa:

Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan
firman TUHAN. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di
tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini. Musa
berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan
kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga
puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa
itu. (Ulangan 34:5-8)

Singkat cerita, Taurat Israel adalah hasil kompilasi (pengumpulan bersama-sama


dari sumber-sumber berbeda secara selektif) yang terdiri dari lima kitab pertama
Perjanjian Lama. Lebih jauh, masing-masing dari kelima kitab tersebut adalah hasil
kompilasi tumpang-tindih(tambal-sulam) yang disusun dari berbagai sumber penutur
dari masa penulisan yang berbeda-beda pula. Misalnya, 2 catatan mengenai kisah
yang sama dari sumber yang berbeda pada: Kejadian 1:1 - 2:3 yang ditambal-sulam
dengan (versus) Kejadian 2:4 - 3:24 tentang "penciptaan langit dan bumi"; Kejadian
7:1-9 versus Kejadian 7:10-22; Keluaran 25:23-40 versus Keluaran 37:10-24;
Keluaran 28:1-43 versus Keluaran 39:1-31; dan lain sebagainya. Ada juga 3 catatan
mengenai kisah yang sama tetapi dari sumber-sumber penutur yang berbeda-beda
yaitu pada Kejadian 12:10-20 versus Kejadian 20:1-17 versus Kejadian 26:6-11.
Akibat kompilasi ini, seringkali terlihat adanya kontradiksi, hal ini oleh karena sumber-
sumber penutur yang berbeda-beda digabung menjadi satu dalam satu atau
beberapa kitab. Kontradiksi yang jelas dapat dilihat pada Keluaran 20:1-17 versus
Ulangan 5:1-22 tentang "Kesepuluh Firman". Menurut Kitab Keluaran, penegasan
Sabat sebagai hari libur dikaitkan dengan kisah penciptaan langit dan bumi,
sementara dalam catatan Kitab Ulangan, hal ini dikaitkan dengan kisah perbudakan
bangsa Israel di Mesir. Sumber-sumber penutur Taurat Israel biasanya diidentifikasi
sebagai J, E, P, D, dan ? ditambah catatan-catatan editorial para penyusun Taurat
Israel.

Dari sekian banyak kasus-kasus kompilasi tambal-sulam dalam Taurat Israel, yang
paling dramatis adalah kisah mengenai "penjualan Yusuf di pasar budak Mesir" yang
berasal dari sumber J dan E. Kisah selengkapnya dikutip di bawah ini (garis bawah
ditambahkan untuk memisahkan sumber-sumber penuturnya):

....Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, merekapun


menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Dan mereka
membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak
berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat
muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead
dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam
perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada
saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan
menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi
janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan
saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu. Ketika ada saudagar-
saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian
dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf
dibawa mereka ke Mesir. Ketika Ruben kembali ke sumur itu, ternyata Yusuf tidak
ada lagi di dalamnya. Lalu dikoyakkannyalah bajunya, dan kembalilah ia kepada
saudara-saudaranya, katanya: "Anak itu tidak ada lagi, ke manakah aku
ini?" ...Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar,
seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.... Adapun Yusuf telah
dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala
pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke
situ.... (Kejadian 37:23-30,36; 39:1)

Kisah di atas sesungguhnya berasal dari dua sumber penutur yang berbeda yang
ditambal-sulam menjadi satu oleh para penyusun/editor agar seolah-olah berasal
dari sumber penutur yang sama. Apabila diuarai, maka akan terlihat
jelas kontradiksi diantara keduanya, yaitu:

1. Sumber pertama, yang berasal dari E (garis bawah): Yusuf bertemu saudara-
saudaranya, mereka membawa Yusuf dan membuangnya ke dalam sumur. Ketika
saudara-saudara Yusuf duduk untuk makan, lewatlah saudagar-saudagar
Midian hendak menuju Mesir. Yusuf diangkat dari dalam sumur dan dibawa
saudagar-saudagar Midian ke Mesir lalu Yusuf dijual ke Potifar, pegawai istana
Firaun. Ruben, salah seorang kakak Yusuf, kembali lagi ke sumur dan mendapati
Yusuf sudah tidak ada lagi di dalamnya.

2. Sumber kedua, yang berasal dari J (tanpa garis bawah): Yusuf hendak dibunuh
oleh saudara-saudaranya. Ketika melihat kafilah orang Ismael lewat menuju Mesir,
Yehuda, salah seorang kakak Yusuf, berinisiatif agar Yusuf dijual saja daripada
dibunuh. Saudara-saudara yang lainnya menyetujui. Lalu Yusuf dijual ke kafilah orang
Ismael dengan harga 20 syikal perak. Sesampai di Mesir, oleh kafilah orang
Ismael, Yusuf dijual ke Potifar, pegawai istana Firaun.

Demikianlah sedikit contoh kasus-kasus kompilasi tambal-sulam dalam Taurat Israel.


Akhirnya, terbuktilah kebenaran firman Allah dalam Alquran tentang kitab yang
dibawa oleh Musa yang kemudian dimanipulasi oleh orang-orang Israel di masa lalu,
berikut ini:

Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di


kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia".
Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa
sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-
lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu
sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang
kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)?" Katakanlah: "Allah-lah
(yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran
kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (QS. Al-
An'am : 91)

Catatan:
- Saudagar-saudagar Midian adalah saudagar-saudagar keturunan Abraham dari
Midian, sedangkan kafilah orang Ismael adalah kafilah keturunan Abraham dari
Ismael. Jadi mana yang benar, siapa yang menjual Yusuf kepada Potifar? Saudagar-
saudagar Midian atau kafilah orang Ismael? Perlu diketahui, baik saudagar-saudagar
Midian maupun kafilah orang Ismail masih saudara-saudara dekat dengan Yusuf
karena mereka sama-sama cicit Abraham, tapi mengapa mereka seolah tidak ada
yang mengenal Yusuf?
- Midian adalah adik Ismael, anak Abraham dari gundik Ketura (1 Tawarikh 1:32).

Oleh: Dr. Jerald F. Dirks (2001), dengan beberapa penyuntingan dan tambahan dari
kami.
Dr. Jerald F. Dirks adalah mantan pendeta sekaligus ketua dewan gereja di United
Methodist Church, Kansas, USA.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
UMAT KRISTEN TIDAK PERNAH MENYEMBAH
TUHAN

Umat Kristen adalah salah satu umat yang tidak pernah menyembah Tuhan. Padahal dalam
Alkitab, Tuhan memerintahkan Nabi Musa agar sujud menyembah kepada-Nya:

Keluaran 24:1 Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan
Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu
menyembah dari jauh.

Demikian pula Yesus mengajarkan ketiga muridnya sujud (shalat) berjamaah menyembah
Tuhan:

Matius 26:37-39 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka
mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat
sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki,
melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Markus 14:33-36 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat
takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati
rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah." Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah
dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya. Kata-Nya: "Ya Abba,
ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi
janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

Tatacara ibadah umat Kristen, sebagaimana diuraikan secara singkat di bawah ini, meski
beberapa diantaranya diduga diajarkan oleh Yesus, akan tetapi, yang paling penting adalah
bahwa umat Kristen tidak pernah menyembah Tuhan, meski mereka memiliki 3 Tuhan. Ironis
memang, tak satupun dari 3 Tuhan tersebut yang disembah oleh umat Kristen. Berikut
tatacara ibadah umat Kristen:

1. Menyanyi

Menyanyi merupakan ritual umat Kristen paling penting yang harus dilakukan pada setiap
kebaktian Minggu atau kebaktian lainnya di gereja atau tempat lain. Menyanyi, bukanlah
prosesi penyembahan kepada Tuhan, tetapi merupakan bentuk puji-pujian kepada Tuhan.
2. Berdoa

Berdoa juga merupakan ritual penting kedua dalam ibadah umat Kristen. Sebagaimana
berdoa dalam ritual umat-umat agama lain, berdoa dalam Kristen juga sama sekali
bukanlah bentuk penyembahan kepada Tuhan, tetapi merupakan bentuk ritual
permohonan/permintaan kepada Tuhan, sama sekali bukan bentuk
penghambaan/kepasrahan secara total (menyembah) kepada Tuhan.

3. Puasa

Puasa secara khusus diwajibkan kepada umat Katholik, akan tetapi, tatacara dan waktunya
sepenuhnya ditentukan oleh gereja. Jelas, tatacara ini berbeda dengan puasanya umat
Israel dimana Yesus mengemban misinya. Puasa ini tidak ada hubungannya dengan ritual
menyembah Tuhan.

Jelaslah sekarang, Kristen bukanlah agama yang berdasarkan Alkitab secara total, tetapi ia
berdiri berdasarkan kesepakatan antara tokoh-tokoh masyarakat paganisme yang
berbeda-beda pada masa lalu dengan mengadopsi surat-surat Paulus sebagai
pembenarannya. Singkatnya, Kristen sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yesus
maupun Perjanjian Lama, baik dilihat dari aspek ritual keagamaan maupun sejarah
kelahirannya. Karena sebagaimana dapat dibaca dalam berbagai literatur, misi dan tugas
kerasulan Yesus hanyalah terbatas kepada umat Israel, sementara agama Kristen secara
resmi baru menemukan identitasnya tiga abad kemudian setelah dugaan penyaliban Yesus.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
UNIVERSALISME ISLAM VS KRISTEN DARI ASPEK
KITAB SUCI

Untuk menguji klaim universalisme masing-masing agama baik Islam maupun Kristen, kita
harus melakukan asumsi terlebih dahulu terhadap kitab suci dan tokoh sumber religius
kedua agama tersebut secara seimbang:

Asumsi 1: Muhammad adalah nabi/rasul yang diutus oleh Allah untuk seluruh alam, dan Al-
Qur'an adalah satu-satunya kitab suci yang benar-benar merupakan wahyu dari Allah
melalui perantaraan Jibril/Roh Kudus untuk seluruh alam.

Asumsi 2: Yesus adalah nabi/rasul (bahkan Tuhan) yang diutus oleh Allah untuk seluruh
alam, dan Alkitab adalah satu-satunya kitab suci yang benar-benar merupakan wahyu dari
Allah melalui kuasa Roh Kudus-Nya untuk seluruh alam.

Sekarang, marilah kita selidiki, apakah kedua agama tersebut benar-benar universal ditinjau
dari catatan kitab sucinya masing-masing:

Universalkah Islam?

Al-Qur'an menegaskan kepada manusia bahwa agama di sisi Allah hanyalah Islam:

Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-
orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-
ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Al-Qur'an 3:19).

Al-Qur'an juga menjelaskan definisi dari Islam itu sendiri, yakni penyerahan diri secara
total:

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku
menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku".
Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang
yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam,
sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka
kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya. (Al-Qur'an 3:20).
Agama Islam dalam pandangan Al-Qur'an tidak diciptakan pada masa Nabi Muhammad
SAW, tetapi sudah hadir semenjak manusia pertama, Nabi Adam AS:

Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan
perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. (Al-Qur'an 20:115).

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (Al-Qur'an
42:13).

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah
seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah), dan sekali-kali bukanlah dia
termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada
Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-
orang yang beriman (kepada Nabi Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua
orang-orang yang beriman. (Al-Qur'an 3:67-68).

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub
(telah berkata): "Hai anak-anakku! Seseungguhnya Allah telah memilih agama ini (Islam)
bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (Al-Qur'an
2:132).

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-
orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah
pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Al-Qur'an 16:36).

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan
kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku". (Al-Qur'an 21:25)

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak
Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu'jizat,
melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan
(semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada
yang batil. (Al-Qur'an 40:78).
Beberapa ayat Al-Qur'an di atas dengan jelas menegaskan bahwa Islam sudah hadir
semenjak zaman Adam. Al-Qur'an juga menjelaskan bahwa nabi/rasul itu tidak hanya
berjumlah 25 orang saja sebagaimana tersebut namanya di dalam Al-Qur'an, tetapi melebihi
jumlah itu (QS.40:78), namun Al-Qur'an tidak menjelaskan angka pastinya. Jelasnya, Allah
telah mengutus nabi/rasul kepada tiap-tiap umat di muka bumi ini (QS.16:36) dan
senantiasa memerintahkan makhluk-Nya untuk hanya menyembah kepada-Nya, karena
tidak ada tuhan selain Allah (QS.21:25). Inilah inti dari agama Islam.

Berbeda dengan umat-umat sebelumnya dimana masing-masing umat memiliki nabi/rasul,


Al-Qur'an menegaskan bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah untuk seluruh alam
dan sekaligus menjadi penutup para nabi/rasul:

Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi
semesta alam. (Al-Qur'an 21:107).

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu. (Al-Qur'an 33:40).

Al-Qur'an juga menegaskan bahwa dirinya adalah satu-satunya kitab yang menjadi
peringatan bagi seluruh alam:

Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas da'wahku
dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. Al Qur'an ini tidak lain
hanyalah peringatan bagi semesta alam. (Al-Qur'an 38:86-87).

Dari uraian singkat di atas, tampak jelas bahwa Islam adalah agama untuk seluruh
alam yang telah hadir sejak era Nabi Adam AS, meskipun dengan syariat yang
berbeda-beda untuk tiap-tiap umat, karenanya, Islam layak mendapat predikat agama
universal.

Universalkah Kristen?

Alkitab secara tegas menyatakan bahwa Kristen lahir setelah penyaliban Yesus,
sebagaimana dilansir dalam pernyataan Paulus Tarsus berikut ini:

GALATIA:
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun
telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam
Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun
yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk
karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Pada bagian lain, Paulus Tarsus juga menyatakan bahwa ia mendapat amanat dari Yesus
untuk menyebarkan agama Kristen kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Sebagaimana
pernyataan Paulus Tarsus di dalam Alkitab berikut ini:

GALATIA 1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan
Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta
pertimbangan kepada manusia;

Namun demikian, dapatkah Kristen dipandang sebagai agama universal yang berdiri di atas
kebenaran wahyu Allah?

Alkitab sama sekali menolak keberadaan agama Kristen sebelum, bahkan hingga masa
Yesus. Bahwa agama sebelum Yesus, yang konon diridlai oleh Tuhan menurut Alkitab,
adalah agama Yahudi (baca: Perjanjian Lama). Lebih jauh, agama Yahudi merupakan
agama untuk golongan tertentu saja, yakni umat Israel (baca: Perjanjian lama). Padahal,
pada masa itu, yaitu ketika para nabi/rasul diutus untuk umat Israel, manusia sudah
menyebar ke seluruh pelosok bumi, bukan hanya di israel. Sebut saja, bangsa Romawi,
Yunani, Mesir, Arab, India, Cina, dan lain sebagainya. Namun demikian, Alkitab secara
khusus mencatat keberadaan umat lain selain Israel, yakni umat Nabi Ayub AS, bangsa
Edom, (baca: Kitab Ayub). Terhadap umat-umat lain, Perjanjian Lama sama sekali tidak
menjelaskannya, bahkan terkesan tidak mau tahu, setidaknya kepada siapa umat-umat
tersebut harus mengabdi.

Dengan demikian, dari uraian singkat diatas, tampak jelas bahwa Kristen adalah
agama baru, yang lahir kira-kira 2.000 tahun yang lalu ketika Yesus konon
mengajarkan Kristen menurut Paulus Tarsus.

Lalu, dapatkah Kristen dipandang sebagai agama yang layak mendapat predikat universal
dalam pengertian agama samawi?

Jawabannya terletak pada hati nurani masing-masing pembacanya. Tetapi yang terpenting
harus diingat adalah bahwa agama Kristen sama sekali belum eksis di dunia ini pada era
Yesus dan sebelumnya. Tentu saja, ini akan sulit dimengerti, bagaimana mungkin agama
universal kok harus datang kemudian?

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
UPAYA KRISTEN MENJIPLAK AJARAN ISLAM

Tulisan di bawah (cetak biru) ini adalah artikel buatan dan kiriman dari orang-
orang Kristen yang dimaksudkan untuk membentuk opini dalam rangka
meneguhkan ketuhanan Yesus (nabi Isa as) dengan menjiplak ayat-ayat
Alquran atau hadits-hadits tertentu dengan cara dipotong-potong agar seolah-
olah ayat-ayat atau hadits-hadits tersebut mendukung keyakinan mereka
tentang ketuhanan Yesus. Ini tidak lain adalah upaya Kristen menjiplak ajaran
Islam untuk kepentingan penyesatan terhadap orang-orang muslim. Silahkan
simak baik-baik bualan mereka berikut ini:

Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang


Oleh kerana Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang maka Allah di dalam Al Quran telah
menunjukkan jalan dan petunjuk-petunjuk yang diberi jelas patut diikuti agar manusia dapat
mencapai Syurga. Marilah kita renungkan Al Quran dan Hadis seperti yang tersebut
dibawah ini.
Petunjuk-petunjuk Al Quran dan Hadis agar manusia dapat mencapai Syurga:

1. Isa AS ialah jalan yang lurus yang patut diikuti

"Wa innahu la'ilmu lis saa'ati fa laa tamtarunna bihaa wa tabi'unni haadzaa shiraathum
mustaqiim."
Dan sesungguhnya Isa itu benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat kerana itu
janganlah kamu ragu tentang hari kiamat itu dan ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus.
(Az Zukhruf, 43:61)

2. Isa AS pembawa keterangan dan patut ditaati

"Wa lammaa jaa-a 'Isa bil bayyinaati qaala qad ji'tukum bil hikmati wa li ubayina lakum
ba'dhal ladzii tathtalifuuna fiihi fat taqullaaha wa athii'u."
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan. Dia berkata sesungguhnya Aku datang
membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian yang apa kamu perselisihkan
tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaKu.
(Az Zukhruf, 43:63)

3. Isa AS mengatakan perkataan yang benar


"Dzaalika 'isabnu Maryama qaulal haqqil ladzil fiihi yamtaruum."
Itulah Isa putra Maryam yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-
bantahan tentang kebenaranNya.
(Maryam, 19:34)

4. Isa AS itu utusan Allah dan FirmanNya

"Inamal Masihu 'isabnu Maryama rasullahi wa kalimatuhu."


Sesungguhnya Isa Al Masih putra Maryam itu utusan Allah dan FirmanNya.
(An Nisa, 4:171)

5. Isa AS adalah Roh Allah dan KalimatNya

"Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu."


Isa itu sesungguhNya Roh Allah dan FirmanNya.
(Hadis Anas bin Malik hal.72)

6. Isa AS adalah Roh Allah yang menjelma menjadi Manusia yang sempurna

"arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fa tamatstsala lahaa basyaran sawiyya."


Kami mengutus Roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya menjadi Manusia
yang sempurna.
(Maryam, 19:17)

7. Isa AS adalah satu-satunya Imam MAHDI

"Laa mahdia illa isabnu Maryama."


Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra Maryam.
(Hadis Ibnu Majah)

8. Isa AS dilahirkan bukan dari bapa Insani, tetapi dari Roh Allah

"Wallatii ahshanat farjahaa fa nafakhnaa fiihaa mir ruuhinaa Wa ja'alnaahaa wabnahaa


ayatal lil 'aalamiin."
Ingatlah kisah seorang perempuan yang memelihara kehormatannya (Maryam) lalu Kami
tiupkan kepadanya Roh Kami (Roh Allah) dan Kami jadikan dia dan Anaknya tanda (kuasa
Allah) bagi semesta alam.
(Al Anbiyaa, 21:91)

9. Isa AS lahir, mati dan dihidupkan kembali

"Wa salaamu 'alayya yauma wulittu, wa yauma amuutu, wa yauma ub'atsu hayaa."
Dan sejahtera atasNya pada hari Dia dilahirkan, pada hari Dia wafat, dan pada hari Dia
dibangkitkan hidup kembali.
(Maryam, 19:33)

10. Isa AS mati, diangkat dan pengikutNya dipilih atas orang kafir

"Idz qaalallahu yaa Isa, innii mutawafiika, wa raafi'uka ilayya, wa muthahhiruka minal
ladzinaa kafaruu, wa jaa'ilul ladzina tabauka fauqal ladzina kafaruu ilaa yaumil qiyamati."
Ingatlah tatkala Allah berfirman; Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanMu, dan
mengangkatMu depadaKu, dan akan menyucikan Engkau dari orang-orang kafir, dan
menjadikan orang-orang yang mengikutiMu diatas mereka yang kafir hingga hari kiamat.
(Al Imran, 3:55)

11. Isa AS menyembuhkan orang buta sejak lahir

"Wa ubriul akmaha, wal abrasha, wa uhyil mautaa bi idznillah."


Dan Aku menyembuhkan orang bita sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak,
dan Aku sanggup menghidupkan orang mati dengan seizin Allah.
(Al Imran, 3:49)

12. Isa As menghidupkan orang mati

"wa idz tuhuriijul mautaa biidzni."


dan diwaktu Kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan izin Ku.
(Al-Maidah, 5:110)

13. Isa AS diberi mujizat dan Roh Kudus

"Wa aatainaa 'isabna Maryam bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi."


Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam, beberapa mujizat serta Kami perkuat Dia
dengan Roh Kudus.
(Al Baqarah, 2:253)

14. Kafirlah orang yang menolak Isa AS

"Wa bi kufrihim wa qaulihim 'alaa Maryama buhtaanan 'azhiimaa."


Dan kerana kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam
dengan kedustaan besar (zinah).
(An Nisa, 4:156)

15. Isa AS akan diimani oleh semua ahli kitab

"Wa im min ahlil kitaabi illa la yu'minanna bihi qabla mauthihiiwa yaumal qiyaamati yakunnu
'alaihim syahiidaa."
Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepada Isa sebelum matiNya,
dan pada hari kiamat. Dia menjadi Saksi terhadap mereka.
(An Nisa, 4:159)

16. Tidak menurut Taurat dan Injil, maka tidak dipandang beragama

"Qui yaa ahlal kitaabi lastum 'alaa syai-in hattaa tukimut tauraata wal injiila wa maa unzila
ilaikum mir rabbkum"
Katakanlah: "Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran ajaran Taurat, Injil dan apa apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu.
(Al Maidah, 5:68)

17. Al Quran induk dari Taurat dan Injil

"Wa innahu fii ummil kitaabi ladainaa ia 'aliyyuna hakiim."


Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Alkitab, di sisi Kami adalah tinggi dan penuh
hikmat.
(Az Zukhruf, 43:4)

18. Isa AS berkuasa/terkemuka di dunia dan di akhirat

"Idz qalatil malaikatu yaa Maryama innallaaha yubasyiruki bi kalimatim minhus muhul masihu
'isabnu Maryama wajihan fiddun-yaa wal akhirati wa minal muqarrabiin."
Ketika malaikat berkata, hai Maryam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan
Kalimah daripadaNya namannya Al Masih putra Maryam, terkemuka di dunia dan di akhirat
dan orang yang paling dekat pada Allah.
(Al Imran, 3:45)

Hazrat Isa AS yang paling berkuasa dan terkemuka di dunia dan di akhirat. Hasrat Isa AS
adalah petunjuk kepada jalan yang lurus. Pengikut-pengikut Hazrat Isa AS dipilih atas
orang-orang kafir. Jadi ikutlah Hazrat Isa AS pasti anda akan masuk ke Syurga. Begitu
penting Hazrat Isa AS sehingga di dalam Al Quran nama Hazrat Isa AS disebut sebanyak
97 kali.
Jika Yang Berhormat Perdana Menteri menjemput anda ke Istana Negara, sudah pasti anda
percaya bahawa anda akan diberi masuk ke istana. Ini kerana Yang Berhormat Perdana
Menteri adalah yang paling berkuasa di negara dan berhak bertindak begitu.
Jika jemputan ke Istana ditanda tangan seorang yang berpangkat rendah sahaja, tentu
anda akan meragui kebenaran jemputan itu. Jangan-jangan menuju ke Istana hanya dilarang
masuk apabila tiba disana. Sedemikian, Hazrat Isa AS diberi hak memerintah atas Syurga.
Oleh kerana itu, sudah pasti bahawa kepercayaan akan jemputan Hazrat Isa AS tidak akan
diragui lagi. Percayalah akan jemputan Hazrat Isa AS dan anda pasti memasuki Syurga.
TEMAN YANG MAHA TINGGI

Doa Nabi Muhammad SAW sebelum beliau wafat:


Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang
Maha Tinggi.
(Hadis Shahih Bukhari 1573)
Lalu beliau mengangkat tangannya sambil mengucapkan:
"Teman Yang Maha Tinggi"
Lalu beliau wafat dan rebahlah tangan beliau.
(Hadits Shahih Bukhari 1574)

Siapakah "Teman Yang Maha Tinggi" itu?


Menurut catatan para Hadis Sahih Bukhari, ialah "Malaikat dan Nabi-nabi". Malaikat tidak
disebut yang Maha Tinggi, jadi "teman" beliau bukan malaikat tetapi seorang nabi. Lalu
siapakah diantara nabi yang layak disebut:
"Yang Maha Tinggi"?
Nabi-nabi yang terkenal yaitu:
"Adam Shafiyulah" = Adam AS disucikan Allah
"Nuh Najiyullah" = Nuh AS diselamatkan Allah
"Ibrahim Khalillulah" = Ibrahim AS dikasihi Allah
"Isma'il Dzabiihullah" = Ismail AS dikurbankan Allah
"Musa Kaliimullah" = Musa AS difirmankan Allah
"Dawud Kalifatullah" = Dawud AS dipimpin Allah
(Majmu' Syarif)
Namun beliau telah bersabda:
"Anaa aulan naasi bi 'iisabni Maryam fid dun-yaa wal aakhiraati wal anbiyaau ikhwaatul
li'allaatin ummahaatuhum syattaa wa diinuhum waahid."
Saya yang lebih dekat Isa anak Maryam di dunia dan di akhirat. Semua nabi itu bersaudara
kerana seketurunan. Ibunya berlainan sedang agamanya satu.
(Hadis Shahih Bukhari 1501)
"Iisabnu Maryam wajihan fid dun-yaa wal aakhirat."
Isa putra Maryam yang terkemuka di dunia dan di akhirat.
(Al Imran, 3:45)
"Wal Iadzii nafsii bi layusyikanna ayyanzila fil kumubnu Maryama hakaman muqsithan"
Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, sesungguhnya telah dekat masanya 'Isa Anak
Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang Adil.
(Hadis Shahih Muslim 127)
"Laa mahdiya illa isabnu Maryama"
Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra maryam
(Hadis Ibnu Majah)
Isa itu Rohullah, Rasullah dan Kalimatullah.
(Anas bin Malik hal. 72, An Nisa, 4:171)
Maka "Teman Yang Maha Tinggi" itu adalah Isa Al Masih Anak Maryam.
"wattabi'unni haadzaa shiraathum mustaqiim."
Ikutilah Aku, inilah jalan yang lurus.
(Az Zukruf, 43:61)

Sudahkah anda menerimaNya Sebagai Pembuka/Petunjuk jalan yang lurus kepada Allah?

Wassalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

NABI-NABI TIDAK DAPAT MENYELAMATKAN

Dari Abu Huraira r.a. katanya: "Rasulullah saw. Berdiri ketika Tuhan yang Maha Mulia dan
Maha Besar menurunkan ayat yang artinya: "Dan berilah peringatan kepada kaum famili
engkau terdekat!" lalu beliau bersabda: "Hai kaum Quresy! (atau perkataan yang serupa
dengan itu). Tebuslah dirimu! Saya tiada dapat menolongmu barang sedikitpun dari siksa
Tuhan. Hai bani Abdi Manaf! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun. Hai Abbas anak Abdul
Mutholib! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan. "Hai Safiah, bibi
Rasulullah! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan. Hai Fatimah binti
Muhammad! Mintalah kepada saya harta dan saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari
siksa Tuhan!". (Hadits Shohih Bukhori 1261)
Juga Nabi tiada tahu apa yang diperbuat terhadap dirinya dan ummatnya.
"Bukanlah aku yang pertama diantara rasul rasul, dan aku tidak mengetahui apa yang akan
diperbuat terhadapku dan terhadap kamu" (QS. 46 Al Ahqaaf -bukit pasir - 56)
Oleh karena itu orang muslim setiap hari mendoakan Nabinya, sahabat sahabat nabi dan
sanak kerabat nabi dalam bentuk sholawat. Sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah
dalam Alquran-Nya.
"Sesungguhnya Allah dan malaikat malaikat-Nya bersolawat untuk nabi. Hai orang orang
yang beriman hendaklah kamu memohon rahmat dan keselamatan untuk nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. 33 Al Ahzaab - golongan yang bersekutu
-56)

CARA MENDAPATKAN KESELAMATAN

Menurut Hadits ada beberapa cara mendapatkan keselamatan:

a. Tidak syirik yang dapat masuk syurga


Abu Dzar mengatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda: "Seseorang datang kepadaku dari
Tuhanku membawa berita (mungkin katanya: membawa brita gembira):"Sesungguhnya
barang siapa diantara umatku yang mati sedangkan dia tidak mempersekutukan Allah
dengan sesuatu apapun orang itu masuk surga." Aku bertanya: "Sekalipun orang itu
berzinah dan mencuri?" Jawab nabi: "ya, sekalipun dia berzinah dan mencuri." (Hadits
Shohih Bukhori 647)
b. Masuk syurga kerana Rahmat Allah
Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: "Mendekatlah dan berusahalah
benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena
amalnya." Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, tidak juga engkau?" Rasulullah bersabda:
"Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya."
(Hadits Shohih Muslim Oleh KH.Adib Basri Mustafa hal. 819 no. 76)
Bersumber dari Jabir, beliau bersabda: "Aku mendengar Nabi saw. Bersabda: "Tak
seorangpun diantara kalian dimasukkan oleh amalnya ke dalam surga dan tidak pula
diselamatkan dari neraka begitu pula aku, kecuali dengan rahmat dari Allah. (Hadits Shohih
Muslim Oleh KH.Adib Basri Mustafa hal. 819 no. 77)
Bandingkan dengan Alkitab: "Sebab karena kasih karunia (rahmat Allah-red) diselamatkan
oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah". (Efesus 2 : 8)

RAHMAT ALLAH

Isa Almasih adalah Rahmat Allah


Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki laki, sedang tidak pernah
seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezinah!" Jibril berkata:
"hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi
manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal ini itu adalah suatu perkara yang sudah
diputuskan."
(QS. 19 Maryam 20-21)
Setiap hari orang muslim di dalam solat dan doanya selalu berdoa kepada Allah meminta
dan memohon kepada Allah agar ditunjuki jalan yang lurus, supaya jangan tersesat dan
tidak mendapatkan laknatullah melainkan mendapatkan rahmatullah.
"Tunjukilah kami jalan yang lurus"
(QS. 1 Al Faatihah - pembukaan - 6)
Sebenarnya di dalam Alquran banyak sekali mengandung mutiara-mutiara yang indah
apabila kita mau jujur dan mau menggali dan mempelajari Alquran dengan benar, Alquran
tidak hanya untuk menjadi hiasan atau bacaan saja, karena sangat lah berguna untuk
keselamatan di dunia dan di akhirat, dan Alquran sendiri sudah menunjukkan jalan yang
lurus itu bagi umat manusia.

JALAN YANG LURUS

Jalan yang lurus atau Shiraatal Mustaqiim itu menurut Alquran adalah Isa Almasih anak
Maryam yang juga harus diikuti dan ditaati oleh setiap umat manusia. Alquran sudah
menjawab bahwa apabila kamu ingin mendapatkan jalan yang lurus yang dapat membawa
kita menuju ke surga maka ikuti Isa dan mengamalkan ajaran ajaran-Nya
"Dan sesungguhnya Isa itu benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat karena itu
janganlah kamu ragu tentang hari kiamat itu dan ikutlah Aku itulah jalan yang lurus." (QS. 43
Az Zukhruf - perhiasan - 61)
"maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." (QS. 43 Az Zukhruf - perhiasan -
63)

Perhatikan ayat berikut ini:

A. Isa terkemuka di dunia dan di akhirat

"namanya Almasih Isa putera Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat, dan
salah satu daripada orang orang yang dekat (kepada Allah)" (QS. 3 Ali Imraan - keluarga
Imran - 45)

B. Isa Utusan Allah dan Firman-Nya

"Sesungguhnya Isa Almasih putera Maryam itu utusan Allah dan Firman-Nya" (QS. 4 An
Nisa - wanita -171)

C. Isa adalah Roh Allah dan Firman-Nya

"Isa itu sesungguhnya Roh Allah Dan Firman-Nya" (Hadits Annas ibnu Malik Hal. 72)

D. Isa satu satunya imam mahdi

"Tidak ada Imam Mahdi selain Isa Putera Maryam" (Kitab Majah bab Ayyidatuzzaman)

E. Hazrat 'Isa wafat dan telah diangkat

(Ingatlah!) tatkala Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu, dan
mengangkatmu kepada-Ku, dan akan mensucikan engkau dari orang orang kafir, dan
menjadikan orang-orang yang mengikutimu diatas mereka yang kafir hingga hari kiamat."
(QS. 3 Ali Imraan - keluarga Imran -55)

F. Isa adalah hakim yang adil

"Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak
Maryam akan turun ditengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil" (Hadits Shohih
Muslim 127)

Jika kita ringkaskan keselamatan itu bukanlah merupakan hasil manusia berupa amal saleh
atau melaksanakan setiap pengamalan-pengamalan ritual agama yang mereka lakukan
melainkan oleh karena rahmat dan karunia Allah yang diberikan kepada menusia melalui Isa
Almasih. Rahmat dan karunia Allah ini bukan untuk orang orang tertentu melainkan untuk
seluruh umat manusia . Untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah ini kita perlu mengikuti
dan mentaati shiraathal mustaqiim (Jalan yang lurus) yaitu Isa Almasih putera Maryam.
Oleh karena itu kita harus menyadari bahwa kesempatan hidup di dunia ini hanya sekali dan
waktunya sangat singkat, selama hidup di dunia ini janganlah salah memilih jalan karena
apabila kita salah memilih jalan, maka akibatnya sangat fatal yang membawa kita masuk ke
dalam neraka yang abadan abada dan tidak ada yang dapat membatalkannya.
Ikutilah dan taatilah shiraatal mustaqiim supaya anda memperoleh keselamatan yang pasti.

"Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut". (Amsal 14:12, 16:24)

Sayyidina wa Robbina Isa Almasih sendirinya telah menubuatkan bahwa diakhir zaman nanti
akan muncul nabi-nabi palsu dan ajaran-ajaran palsu yang membuat orang bingung dan
tersesat.

"Sebab Mesia mesias palsu dan nabi nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda tanda yang dahsyat dan mujizat mujizat, sehingga sekiranya mungkin,
mereka menyesatkan orang-orang yang terpilih juga". (Matius 24 : 24)

(Al Imran, 3:45)


(Az Zukhruf, 43:61)
(Az Zukhruf, 43:63)
(An Nisa, 4:171)
(Hadis Anas bin Malik hal.72)
(Hadis Ibnu Majah)
(Al Anbiyaa, 21:91)
(Al Imran, 3:49)
(Al-Maidah, 5:110)
(An Nisa, 4:156)
(An Nisa, 4:159)
(Al Maidah, 5:68)
(Al Imran, 3:45)

Demikianlah upaya penjiplakan ajaran Islam oleh orang-orang Kristen melalui


cara-cara penafsiran yang menyesatkan. Padahal Al-Qur'an sudah jelas
menyatakan bahwa nabi Isa as hanyalah seorang manusia biasa seperti nabi
Adam as. Dan barangsiapa yang menyejajarkan nabi Isa as dengan Allah swt,
maka sesungguhnya dia telah menjadi kafir yang nyata. Berikut ini penegasan
Al-Qur'an tentang nabi Isa as, sekaligus membantah tuduhan orang-orang
Kristen tentang ketuhanan nabi Isa as:

[Al-Qur'an 3:59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa/Yesus di sisi Allah,


adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah,
kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka
jadilah ia.]

[Al-Qur'an 5:17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:


"Sesungguhnya Allah itu ialah Mesias (Kristus) anak Maria".
Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah,
jika Dia hendak membinasakan Mesias anak Maria itu beserta ibunya dan
seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?" Kepunyaan Allah-lah
kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.]

[Al-Qur'an 5:72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:


"Sesungguhnya Allah adalah Mesias (Kristus) anak Maria", padahal
Mesias (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah
neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.]

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
YESUS: "WASPADALAH TERHADAP NABI-NABI
PALSU!"

Konon, menurut
pengarang Matius, ketika Yesus berada di atas bukit, ia mengajar banyak orang. Di
antara sabda-sabdanya adalah tentang ramalan kedatangan nabi-nabi palsu
setelahnya, yang dikutip di bawah ini:

MATIUS:
7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah
anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon
yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun
pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan
dibuang ke dalam api.
7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Berkenaan dengan sabda-sabda yang diduga berasal dari Yesus di atas, maka ada
beberapa hal yang perlu dicatat, berikut ini:

Pertama, apakah sabda-sabda di atas benar-benar berasal dari Yesus mengingat tidak
ada satu metodepun yang bisa membuktikan atau setidaknya mengarahkan sabda-sabda
tersebut berasal dari Yesus.

Kedua, jika sabda-sabda tersebut bersumber dari Yesus, apakah pengarang Matius
menuangkannya secara lengkap dan utuh, atau hanya sebagian saja, atau mungkin setelah
dilakukan modifikasi oleh sumber informasi atau pengarang Matius sendiri atau lainnya?

Ketiga, jika sabda-sabda tersebut bersumber dari Yesus, maka sabda-sabda tersebut
sesungguhnya bukan merupakan pernyataan kepenutupan Yesus sebagai seorang nabi dan
rasul. Artinya, sabda-sabda tersebut masih membuka peluang akan kedatangan nabi dan
rasul baru setelah Yesus (ayat 17 dan 20), meski Yesus harus memperingatkan akan
kedatangan nabi-nabi palsu sebelum dan sesudah kedatangan nabi dan rasul baru tersebut
(ayat 15). Secara tegas Yesus mengatakan: "Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang
tidak baik....Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka." (ayat 17,20).

Dengan demikian, berkenaan dengan butir ketiga di atas, maka pernyataan Al-Qur'an
tentang ramalan kedatangan nabi dan rasul baru oleh Isa (Al-Qur'an 61:6) dan pernyataan
kepenutupan Muhammad sebagai seorang nabi dan rasul (Al-Qur'an 33:40), benar-benar
tidak dapat diabaikan begitu saja. Dan perlu dicatat juga, berdasarkan keterangan injil-injil
kanonik, Yesus tidak pernah menyatakan dirinya sebagai penutup para nabi dan rasul,
bahkan pernyataan-pernyataannya seringkali meramalkan kedatangan sosok baru setelah
kepergiannya (misal: Lukas 24:48-49; Yohanes 12:31,35-36; 14:16,25-31; 15:26; 16:7-
8,13). Adapun kedua pernyataan Al-Qur'an tersebut dikutip di bawah ini:

Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israel, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat
dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada
mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang
nyata". (Al-Qur'an 61:6)

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu. (Al-Qur'an 33:40)

Akhirnya, jika kita mau menguji pernyataan Yesus dalam ayat 17 dan 20 di atas kepada
Muhammad, maka sesungguhnya pernyataan-pernyataan Yesus tersebut tidak dapat
membantah kedatangan Muhammad sebagai seorang nabi dan rasul, karena buah ajaran
Muhammad benar-benar dapat diterima dengan cepat tanpa paksaan dan menyebar luas
ke seluruh pelosok bumi (ayat 17). Ekstrimnya, ayat 17 dan 20 di atas justru mengamini
kedatangan Muhammad sebagai seorang nabi dan rasul Allah!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
YESUS, TUHAN KHUSUS BAGI ORANG ISRAEL

Menurut Perjanjian Baru (mulai Matius), Yesus konon


merupakan sosok yang lahir untuk menggenapi seluruh nubuat
Perjanjian Lama (mulai Kejadian) yang notabene merupakan
kumpulan kitab-kitab hasil karya tulis orang-orang Israel, dan
mengingat kehidupan Yesus yang hanya berkisar di sebagian
wilayah Israel saja (baca Injil-Kristen), serta memperhatikan
pernyataan Yesus yang menegaskan bahwa dirinya hanyalah
seorang utusan bagi orang-orang Israel (baca Matius), bahkan
dengan jelas Yesus melarang murid-muridnya menyebarkan
ajarannya kepada orang-orang non-Israel (baca Matius), maka
sudah dipastikan, tidak diragukan lagi, jika Yesus adalah Tuhan,
ia tidak lain adalah Tuhan Khusus bagi orang-orang Israel,
bukan untuk alam semesta!

Jika demikian adanya, mengingat sifat-sifat Yesus yang 100%


sama dengan sifat-sifat manusia (baca Injil-Kristen), maka sudah
barang tentu predikatnya juga setara dengan manusia, hanya
saja ia diberi sebutan "Tuhan" dalam Alkitab Terjemahan Baru
1974 (buatan Lembaga Alkitab Indonesia).

Catatan:

Sebagai ilustrasi saja, ketika Tuhan Yesus masih hidup layaknya


manusia biasa, sepanjang hidupnya ia hanya berkeliling dan
bersembunyi di sebagian wilayah Israel saja, padahal manusia
ciptaannya pada waktu itu sudah tersebar luas ke seluruh
pelosok bumi. Sebut saja bangsa Romawi yang menjajah Israel,
bangsa Yunani, dan bangsa Arab. Demikian juga bangsa Persia,
bangsa India, bangsa Cina, dan bangsa-bangsa lainnya yang
jumlahnya jauh lebih banyak dari pada bangsa Israel yang
mungil itu. Tapi mengapa selama hidupnya Tuhan Yesus hanya
berputar-putar di sebagian wilayah Israel saja? Bahkan secara
tegas Tuhan Yesus melarang murid-muridnya menyebarkan
ajarannya kepada orang-orang non-Israel, meski orang-orang
tersebut berada di wilayah geografis Israel (Matius 10:5-6).
Logika manusia yang waras tentu akan merasa sakit hati melihat
perilaku Tuhan yang pilih kasih dalam berdakwah dengan hanya
berkeliling dan bersembunyi di sebagian wilayah Israel saja.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
YESUS ATAUKAH DAUD?

Sebagaimana dijelaskan dalam Distorsi Matius 3, Matius menyatakan bahwa


Yesus dilahirkan di Betlehem dan memandang kelahiran ini sebagai
pemenuhan atas nubuat Perjanjian Lama. Berikut ini disuguhkan kembali
kutipan Matius:

2:5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena


demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang
terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah
akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku
Israel."

Ayat nubuat yang dikutip Matius di atas sebenarnya berasal dari kitab Mikha
yang disuguhkan lengkap di bawah ini:

5:2 (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara
kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan
memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu
kala.
5:3 (5-2) Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan
yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-
saudaranya akan kembali kepada orang Israel.
5:4 (5-3) Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam
kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan
tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi,
5:5 (5-4) dan dia menjadi damai sejahtera. Apabila Asyur masuk ke negeri kita
dan apabila ia menginjak tanah kita, maka kita akan membangkitkan melawan
dia tujuh gembala, bahkan delapan pemimpin manusia.

Marilah sekarang kita uji apakah nubuat Mikha tersebut merupakan nubuat
untuk Yesus sebagaimana klaim Matius di atas. Sebagai pembanding, sosok
Daud harus disandingkan sejajar dengan Yesus untuk meneliti siapa
sebenarnya orang yang lebih pantas menggenapi nubuat Mikha tersebut.

YESUS DAUD Keterangan Alkitab


Alat Uji
Alkitab mencatat
1. Lahir di Betlehem YA YA keduanya lahir di
Betlehem.
Alkitab mencatat
keduanya sebagai
2. Sebagai Nabi/Rasul YA YA
nabi/rasul Allah untuk
umat Israel.
3. Sebagai Mesias YA YA Lihat di sini.
Meski injil kanonik
menyebut Yesus sebaga
raja, tetapi pada
kenyataannya Yesus
tidak pernah dilantik
4. Sebagai Raja TIDAK YA
menjadi raja. Sebutan
"raja orang Yahudi"
kepada Yesus hanyalah
cemoohan orang-orang
Yahudi.
Yesus tidak pernah
memapankan kekuasaan
dalam bentuk apapun di
tanah Israel baik secara
de jure maupun de facto
5. Berkuasa dan memerintah TIDAK YA bahkan Yesus harus
bersembunyi dari satu
tempat ke tempat lain
untuk menghindari
pembunuhan oleh orang-
orang Yahudi.
Tuhan telah menyuruh
Daud untuk
menggembalakan umat
Israel (2 Samuel 5:2),
dan Daud diterima
6. Menggembalakan umat Israel TIDAK YA
dengan baik oleh
umatnya, sementara
Yesus ditolak mentah-
mentah hingga dibantai
oleh umatnya.
Yesaya 46:9-11 mencata
bahwa yang dimaksud
dengan frasa
"permulaannya sejak
dahulu kala" adalah
rencana-rencana Allah itu
7. Permulaannya sejak dahulu kala YA YA sudah ada sejak dahulu
kala dan
pasti terlaksana/terpenuh
kemudian. Alam semesta
beserta segala isi dan
aktivitasnya ini adalah
manifestasi/penggenapa
dari rencana-rencana
Allah.
1 Tawarikh 12:1-40
mencatat bahwa
saudara-saudara se-
Israel banyak yang
berbalik ke Daud untuk
melawan Saul dan
mereka tinggal bersama
dengan Daud, sementara
8. Saudara-saudaranya kembali dan Yesus dicaci-maki ramai
TIDAK YA
menetap ramai di tiang salib oleh
saudara-saudaranya se-
Israel, tidak ada
seorangpun yang
menolongnya hingga
Yesus harus meminta
tolong kepada Allah
(Markus 15:34; Matius
27:46).
Alkitab mencatat Daud
sebagai orang
besar hingga kini,
9. Menjadi besar di bumi TIDAK YA
sementara Yesus tetap
dicemooh oleh orang-
orang Yahudi hingga kini.
Keduanya adalah
nabi/rasul Allah yang
10. Menjadi damai sejahtera YA YA sama-sama mengemban
misi damai sejahtera bag
umatnya.
Dari perbandingan antara kedua tokoh di atas, ternyata Daud lebih sesuai
untuk menggenapi nubuat Mikha dibandingkan dengan Yesus. Nilai Daud
sempurna, 10, sementara nilai Yesus hanya 5. Semakin jelaslah sekarang,
bahwa klaim Matius dalam Matius 2:5-6 di atas tidak lain hanyalah akal-
akalan dan bohong besar!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
YESUS, TUHAN BUATAN LEMBAGA ALKITAB INDONESIA

Sebenarnya yang mengangkat Yesus sebagai Tuhan adalah orang-orang Kristen di


Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).

LAI telah melencengkan terjemahan "Kyrios" dan "Lord" dalam Injil Kanonik.

Sekarang logikanya saja, untuk apa Allah membuat Tuhan?

Dalam agama Tauhid pertanyaan ini tidak ada jawabannya. Tetapi bagi penyembah berhala
Platonis dan Stoic, Tuhan yang mulia harus membuat Logos untuk menyelamatkan dunia
yang berdosa. Dalam Alkitab dengan jelas dapat dibedakan, kalau ayatnya mengatakan
Allah Juruselamat kita, berarti itu adalah sisa-sisa ajaran Tauhid yang masih terdapat dalam
Alkitab, akan tetapi kalau ayatnya mengatakan Yesus Juruselamat kita berarti ajaran
penyembah berhala telah merasuk dalam Alkitab.

Namun yang ingin dijelaskan di sini adalah bagaimana LAI menerjemahkan Alkitab sehingga
lahirlah terjemahan ayat seperti yang diperlihatkan oleh Rossa Dwi Kurniawati mantan
Kristen.

Pada saat Lembaga Alkitab Internasiaonal menerjemahkan Alkitab bahasa Yunani kedalam
bahasa Inggris, kata "Kyrios" yang berarti "Tuan/Boss" diterjemahkan menjadi "Lord" atau
"Sir" yang juga berarti "Tuan/Boss". Misalnya:

Land Lord = Tuan Tanah


Drug Lord = Tuan/Boss Obat terlarang
Gambling Lord = Tuan/Boss Judi
Lord of the Universe = Tuan Semesta Alam (Tuhan).
Lord Yahweh = Tuan Yahweh (Ibrani: Adonai Yahweh, misal pada Kejadian 15:2; Yehezkiel
20:30)

Namun LAI bukannya menerjemahkan "Kyrios" dan "Lord" sebagai "Tuan" tetapi "Tuhan".

Memang dalam hal ini, LAI tidak perlu bekerja membanting tulang, cukup dengan
membubuhkan huruf "h" di tengah-​tengah kata "Tuan" maka sim salabim, seorang makhluk
dalam sekejap berubah menjadi Khalik (Pencipta). Dengan cara ini LAI sengaja telah
merubah Yesus "Tuan/Pemimpin" umat Israel menjadi "Tuhan yang olehnya segala sesuatu
telah dijadikan", persis seperti Logos penyembah berhala Platonis. Terjemahan yang
dipaksakan ini akhirnya menjadi janggal di telinga mereka yang mendengarnya. Apalagi
ketika kata "Tuhan" diterapkan kembali ke pasangan kata seperti di atas, maka artinya
menjadi lain. Land Lord tentu sudah tidak sama dengan Tuhan Tanah. Gambling Lord tentu
sudah tidak sama dengan Tuhan Judi. Kalau Lord of the Universe dapat saja berarti Tuan
atau Tuhan, karena Tuan Semesta Alam adalah Tuhan. Demikian pula dengan Tuan Yahweh
yang juga dapat berarti Tuhan karena Yahweh adalah salah satu nama diri Tuhan bagi umat
Israel selain Elohim. Di sinilah letak ketidakjujuran LAI dalam menerjemahkan Alkitab
dengan benar.

Sebagaimana diketahui, kata "Tuan" digunakan untuk manusia, terkecuali "Tuan Semesta
Alam" atau "Tuan Yahweh" adalah Tuhan. Tetapi kata "Tuhan" sudah jelas tidak digunakan
untuk manusia, terkecuali bagi para penyembah berhala.

Perhatikanlah kejanggalan terjemahan LAI atas kata "Kyrios" dan "Lord" yang
diterjemahkan sebagai "Tuhan" berikut ini:

Kata perempuan (Samaria) itu kepada-Nya (Yesus): "Tuhan, Engkau tidak punya timba
dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? (Yohanes
4:11)

Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
(Kisah Para Rasul 9:5)

Coba bayangkan, untuk apa timba bagi Tuhan? Yang perlu timba hanyalah manusia!
Selanjutnya, dari mana perempuan Samaria tahu bahwa yang perlu timba di hadapannya
adalah Tuhan Penguasa Alam Semesta? Sungguh aneh, untuk "memberi makan 5.000
orang" Tuhan mampu, sementara untuk memperoleh seteguk air saja, Tuhan harus
menunggu diberi timba. Demikian pula dengan Saulus yang konon mendengar suara dari
langit dan menanyakan identitas yang bersuara itu dengan memanggil Tuhan. Untuk apa
Saulus menanyakan identitas Tuhan kalau yang bersuara itu adalah Tuhan Pencipta Langit
dan Bumi?

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
YESUS, KYRIOS, THEOS, ADONAI, YAHWEH, DAN ELOHIM

Pada bagian ini kami sampaikan kaidah/rumus pembuatan Alkitab Terjemahan Baru 1974
(Alkitab) yang dilakukan oleh para penerjemah dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)
khususnya yang berkaitan dengan nama-nama Tuhan dalam bahasa Ibrani dan Yunani.
Ketika menerjemahkan nama-nama Tuhan dalam Perjanjian Lama berbahasa Ibrani ke
dalam Alkitab, kaidah/rumus yang dipakai oleh LAI meniru kaidah/rumus yang dipakai oleh
King James Version Bible 1611 (KJV), yaitu:

1. El/Eloah/Elohim diterjemahkan sebagai Allah/God (huruf besar hanya inisial), contoh:

Pada mulanya Allah (Elohim) menciptakan langit dan bumi. (Kejadan 1:1)
mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah (Eloah),....
(Ulangan 32:17)
Allahku (El), Allahku (El), mengapa Engkau meninggalkan aku?.... (Mazmur 22:2)

2. Yahweh diterjemahkan sebagai TUHAN/LORD (semua huruf besar), contoh:

....itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN
(Yahweh)." (Kejadian 4:1)

3. Adonai diterjemahkan sebagai Tuhan/Lord (huruf besar hanya inisial), contoh:

....menyahut: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan


(Adonai),.... (Kejadian 18:27)

4. Adonai Yahweh diterjemahkan sebagai Tuhan ALLAH/Lord GOD (ALLAH/GOD, semua


huruf besar), contoh:

Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH (Adonai Yahweh), dari manakah aku tahu, bahwa aku
akan.... (Kejadian 15:8)

5. Yahweh Elohim diterjemahkan sebagai TUHAN Allah/LORD God (TUHAN/LORD, semua


huruf besar), contoh:

....pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah (Yahweh Elohim) menjadikan bumi dan
langit, (Kejadian 2:4)

Khusus untuk butir nomor 4, perlu dijelaskan mengapa "Adonai Yahweh" diterjemahkan
sebagai "Tuhan ALLAH", hal ini oleh karena LAI menghindari pengulangan kata "Tuhan",
sehingga ia tidak diterjemahkan sebagai "Tuhan TUHAN" melainkan "Tuhan ALLAH" (maksa
banget). Sebenarnya, terjemahan yang tepat untuk "Adonai Yahweh" adalah "Tuan Yahweh"
bukan "Tuhan ALLAH". Dan untuk butir nomor 1, dari ketiga nama Tuhan: El, Eloah, dan
Elohim, pemakaian nama yang paling banyak dalam Perjanjian Lama berbahasa Ibrani
adalah Elohim. Kata "Elohim" merupakan bentuk jamak dari kata "Eloah" atau "Eloha" yang
secara harfiah berarti "Tuhan-Tuhan". Karenanya, dalam beberapa ayat, Elohim
menggunakan kata ganti orang pertama jamak (Kita), contoh:

Berfirmanlah Allah (Elohim): "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita,.... (Kejadian 1:26)

Jadi, apabila para pembaca mendapati nama-nama Tuhan dalam Alkitab Perjanjian Lama,
maka dengan mudah akan diketahui asal-muasal bahasa Ibraninya dengan menggunakan
kaidah/rumus di atas. Dalam hal ini perlu mengkrtisi LAI, bahwa Elohim (Kejadan 1:1) dan
Yahweh (Kejadan 4:1) adalah nama diri Tuhan, sehingga keduanya tidak dapat
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bahkan bahasa manapun, karena selain
menghilangkan kesejarahan nama-nama tersebut, hal ini juga berarti LAI telah mengganti
nama Tuhan seenaknya sendiri.

Pada abad ke-3 SM, Eliezer, imam besar di Yerusalem mengutus para ahli kitab Israel ke
Mesir atas undangan raja Ptolomeus Philadelpus untuk menerjemahkan Perjanjian Lama
berbahasa Ibrani (dan sebagian kecil Aram) ke dalam bahasa Yunani yang kemudian
disebut sebagai Septuaginta (LXX atau 70). Dalam Septuaginta, nama "El/Eloah/Elohim"
diterjemahkan menjadi Theos (nama dewa Yunani) dan "Yahweh/Adonai" menjadi Kurios
atau Kyrios. Contoh:

Pada mulanya Theos (Elohim) menciptakan langit dan bumi. (Kejadan 1:1)
Mazmur Daud. Kyrios (Yahweh) adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. (Mazmur
23:1)

Adapun pemakaian kata "Theos" dan "Kyrios" dalam Perjanjian Baru berbahasa Yunani,
misalnya:

Terpujilah Theos (Allah), Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas
kasihan.... (2 Korintus 1:3)
Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Kyrios (Tuhan),
Allahmu!" (Matius 4:7)

Matus 4:7 di atas merupakan salah satu bukti bahwa pengarang Matius telah mencocok-
cocokkan peristiwa demi peristiwa dalam kehidupan Yesus dengan ayat-ayat tertentu
dalam Septuaginta kemudian mengutipnya ke dalam injil buatannya agar seolah-olah apa
yang dikatakan Septuaginta tersebut terpenuhi/tergenapi oleh Yesus. Padahal, teks asli dari
ayat yang dikutip Matius di atas berasal dari Perjanjian Lama berbahasa Ibrani dalam Kitab
Ulangan berikut ini:

Janganlah kamu mencobai Yahweh (TUHAN), Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di
Masa. (Ulangan 6:16)

Dalam hal ini, oleh karena pengarang Matius mencocok-cocokkan kehidupan Yesus dengan
ayat-ayat tertentu dari Septuaginta dan mengutipnya ke dalam injilnya, maka dugaan
pemenuhan nubuat yang dilakukan oleh Yesus dalam injil Matius sering kali merupakan
distorsi (penyesatan/penyimpangan) terhadap teks asli ayat-ayat Perjanjian Lama
berbahasa Ibrani.

Selanjutnya, dengan mendasarkan pada penerjemahan "Yahweh/Adonai" menjadi Kyrios


dalam Septuaginta, maka para penerjemah LAI menerjemahkan hampir semua kata
"Kyrios"* dalam Perjanjian Baru berbahasa Yunani yang menunjuk kepada Yesus menjadi
"Tuhan" ke dalam Alkitab. Akibatnya fatal, dalam beberapa ayat tertentu
terdapat kejanggalan besar ketika kita membacanya, misalnya:

Kata perempuan (Samaria) itu kepada-Nya (Yesus): "Tuhan, Engkau tidak punya timba
dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? (Yohanes
10:11)

Jika perempuan Samaria itu tahu bahwa orang yang sedang berada di hadapannya adalah
Tuhan, ngapain perempuan itu ngomongin timba segala pada Tuhan???

Dari contoh di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa terjemahan yang tepat untuk
"Kyrios" adalah lord atau master yang berarti tuan, bukan Tuhan, contoh:

You call me Teacher and Lord - and you are right, for that is what I am. (John 13:13 - New
Revised Standard Version)
You call me 'teacher' and 'master,' and rightly so, for indeed I am. (John 13:13 - New
American Bible)
Kamu menyebut Aku Guru dan Tuan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru
dan Tuan. (Yohanes 13:13)

Sebagai perbandingan, perhatikan juga kata "Kyrios" yang dterjemahkan sebagai lord atau
tuan berikut ni:

sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya (his lord).... (1 Petrus
3:6)
Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku
(my Lord):.... (Lukas 20:42)

Keterangan:

* Ketika yang memanggil "Kyrios" kepada Yesus seorang perwira Romawi (Matius 8:5-13
dan Lukas 7:1-10), para penerjemah LAI menerjemahkannya sebagai "Tuan", tetapi ketika
yang memanggil "Kyrios" itu murid-murid Yesus dan orang-orang Israel (misal: Matius 8:25;
Lukas 9:54; Yohanes 10:11), para penerjemah LAI menerjemahkannya sebagai "Tuhan".
Benar-benar tidak berbicara kebenaran!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
YANG MANA LEBIH AKURAT, YESUS ATAU 'ISA?

Kata "Yesus" (Alkitab) merupakan terjemahan dari kata Yunani "Iesous". Orang-orang
Yahudi berbahasa Yunani pada abad ke-3 SM, sebelum Yesus lahir, membuat Septuaginta
(artinya 70 atau LXX). Septuaginta adalah Perjanjian Lama berbahasa Yunani yang
merupakan hasil terjemahan dari Perjanjian Lama berbahasa Ibrani dan sebagian kecil
Aram. Mereka menerjemahkan setiap kata/nama "Yehoshua" dalam Perjanjian Lama
berbahasa Ibrani menjadi "Iesous" ke dalam Septuaginta. Hingga Perjanjian Baru yang
seluruhnya berbahasa Yunani selesai dibuat setelah masa Yesus, nama "Iesous" pun
dipakai sebagai nama tokoh yang disalib dan dijadikan sebagai aktor utama dalam kitab-
kitab Perjanjian Baru tersebut khususnya dalam kitab-kitab injil kanonik. Karenanya, tidak
mengherankan jika orang-orang Kristen percaya bahwa nama "Yesus" berasal dari nama
Ibrani "Yehoshua" (Yeshua dalam bahasa Aram, Yasu'a dalam bahasa Arab, Joshua dalam
bahasa Inggris, Yosua dalam bahasa Indonesia) yang berarti "Tuhan menyelamatkan".

Sedangkan kata "Isa" merupakan logat Indonesia untuk pengucapan kata Arab "'Isa"
(Alquran). Kata "'Isa" sendiri berasal dari kata Aram "Eesho" atau "Isho" (Eashoa' dalam
bahasa Inggris) yang berarti "pemberi kehidupan" (the life giver). Aram adalah bahasa
sehari-hari yang dipakai oleh Nabi 'Isa as. Pada waktu itu, bahasa Ibrani hanya dipakai oleh
kalangan terbatas di lingkungan elit atau agamawan Yahudi saja, sedangkan rakyat jelata
memakai bahasa Aram sebagai bahasa ibu mereka. Karenanya, Nabi 'Isa as dalam
menyebarkan ajarannya di tengah umat Israel menggunakan bahasa Aram. Baik bahasa
Ibrani maupun Aram berhubungan erat dengan bahasa Arab, karena ketiga bahasa ini
sama-sama menjadi bagian dari rumpun bahasa Semit.

Jadi, yang manakah lebih akurat namanya, Yesus/Iesous (Yunani) ataukah 'Isa/Isho
(Aram)?

Dari uraian singkat di atas, tentulah nama yang lebih akurat adalah "'Isa" (Alquran) karena
merujuk pada bahasa asli Nabi 'Isa as, yaitu bahasa Aram. Sedangkan nama "Yesus"
(Alkitab) merujuk pada bahasa Yunani yang notabene bukan merupakan bahasa sehari-hari
Nabi 'Isa as dan umatnya. Saya khawatir, umat Kristen salah sasaran, bukannya
menuhankan Nabi 'Isa as, tetapi malah menuhankan Yosua, nama yang tidak pernah dikenal
oleh umat Nabi 'Isa as sebagai nama guru/nabinya.

Silahkan dengarkan penyebutan nama asli Yesus "Isho" dalam bahasa Aram (tunggu
sampai terdengar): http://www.v-a.com/bible/aramaic-jesus.html

Atau dengarkan yang lebih lengkap bacaan Injil Markus dalam bahasa Aram, perhatikan
pengucapan kata Inggris "Eashoa'": http://www.v-
a.com/bible/mark_chapter_1_aramaic_audio.html

Namun demikian, Alquran tidak mempermasalahkan nama-nama tersebut, apakah orang itu
bernama 'Isa, Eesho, Yesus, Yosua, atau lainnya. Yang dipermasalahkan Alquran adalah
tentang ketuhanannya. Karena itu, ketika mengkafirkan orang-orang yang menuhankannya,
Alquran tidak menyebutkan namanya, tetapi hanya menyebutkan julukannya saja yaitu
"Almasih putra Maryam". Silahkan baca dengan teliti terjemahan Alquran berikut ini:

Alquran 5:17 Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah
itu ialah Almasih putra Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-
halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Almasih putra Maryam itu beserta
ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?" Kepunyaan Allah-lah
kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Alquran 5:72 Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah
adalah Almasih putra Maryam", padahal Almasih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEMANA SAJA YESUS SELAMA UMUR 13 SAMPAI
DENGAN 29 TAHUN?
(Yesus Membisu Selama 30 Tahun)

Jika kita membaca kisah hidup Yesus dalam Bibel maka akan kita dapati ada
masa gelap terhadap sejarah Yesus, dimana sejarah hidup Yesus dari umur 13
sampai dengan 29 tahun tidak tertulis dalam Bibel. Ini artinya lebih dari
separuh masa hidup Yesus di dunia atau selama 17 tahun dari 33 tahun masa
hidupnya, tidak diketahui sama sekali sejarah dan ajarannya. Terkadang kita
bertanya mengapa bisa begini? Mengapa Yesus yang oleh orang-orang Kristen
diangkat Tuhan sampai tidak dianggap penting dalam umur 13 sampai dengan
29 tahun? Lalu apa yang dikerjakan oleh para saksi?

Seperti kita ketahui bahwa Bibel adalah kitab kesaksian bukan wahyu. Kalau
wahyu maka tidak akan saling bertentangan antar saksi dan dari segi
redaksional tidak akan ada penyebutan waktu kronologis semisal: "Pada
mulanya...", "Pada waktu itu...", "...berumur kira-kira...", "...sampai hari ini",
dan lain-lain.

Inilah catatan riwayat Yesus dalam Bibel :

- Yesus dilahirkan (Matius 1:18-25; Lukas 2:1-7)


- Ia disunat pada umur 8 hari dan diserahkan di Bait Allah (Lukas 2:21-40)
- Kemunculannya kembali di Bait Allah pada umur 12 tahun (Lukas 2:41-52)
- Penampilannya di depan umum setelah dibaptis oleh Yohanes dan memulai
pekerjaannya (diangkat sebagai rasul Allah) pada umur kira-kira 30 tahun
(Lukas 3:21-23).

Perlu dicamkan dari catatan Bibel di atas, bahwa sebelum Yesus dibaptis dan
memulai pekerjaannya (dakwah) pada umur sekitar 30 tahun, Bibel hanya
sekali mencatat perkataan Yesus yaitu pada Lukas 2:49 saat ia berumur 12
tahun. Hampir saja tidak ada perkataan Yesus dalam Bibel sebelum ia berumur
30 tahun!
Timbul pertanyaan :

Apakah yang dilakukan Yesus selama berumur 13 sampai dengan 29 tahun?


1. Menerima dan menulis wahyu Allah (mana dan apa saja bunyi wahyu
tersebut?)
2. Mengajar dan berdakwah kemana-mana (apa saja yang diajarkannya? Mana
sabda-sabdanya?)
3. Menulis Injil yang difirmankan kepadanya (Injil yang mana? Kan tidak ada
Injil Yesus bukan?)
4. Membantu ibunya Maryam (memasak dan mencuci? Rasanya tidak mungkin)
5. Tidak berbuat apapun, hanya menunggu firman (Tuhan kok nganggur,
pasif?)
6. Menikah/berumah tangga (mungkin saja, tapi tidak tercatat karena kisahnya
selama 17 tahun hilang/tidak diketahui)
7. Membantu ayahnya, Yusuf, sebagai tukang kayu (Tuhan jadi tukang kayu?)
8. Nganggur saja, makan, tidur, tidak melakukan kegiatan apapun (Tuhan kok
nganggur, tidak berkarya?)
9. Pergi mengembara (kemana saja perginya, dan apa yang dilakukannya?)
10. Kembali kepada Bapanya selama 17 tahun lalu turun lagi ke bumi (mana
buktinya?).

Sudah menjadi kebiasaan dan strategi primitif orang-orang Kristen jika mereka
diminta untuk melaksanakan hukum Yahudi yang ketat dan memberatkan
(hukum Taurat), mereka akan bergegas meninggalkan Yahudi dengan
mengatakan "telah digenapi oleh Yesus" atau dengan kata lain "Kristen ada
untuk menggenapi Yahudi". Tetapi begitu ada kekaburan sejarah tentang
Yesus, mereka segera mencari pembenaran-pembenaran dengan berlindung di
balik sejarah, kitab, hukum, dan tradisi Yahudi.

Terlalu panjang hilangnya sejarah "Tuhan" Kristen (selama 17 tahun) kalau


hanya ditutupi dengan istilah "telah digenapi". Alasan paling masuk akal adalah
para penulis Bibel tidak tahu akan hal itu.

Akhirnya, dari uraian singkat di atas, timbul persoalan besar :

"Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia membisu selama 30 tahun (selain Lukas
2:49)? Tunjukkan firman-firmannya sebelum ia berumur 30 tahun! Mustahil
Yesus diam saja jika ia seorang Tuhan!"

"Ngapain Tuhan menjelma jadi manusia jika Ia harus membisu selama 30


tahun dari 33 tahun masa hidupnya di dunia?"

Berfikirlah dengan kesatria jangan asal imani saja sesuatu yang telah nyata
kebohongannya.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
YESUS DAN ISA TIDAK DISALIB

Alkitab mencatat:

Menurut Matius dan Markus, kira-kira jam 3 sore, Yesus tak kuasa menahan rasa
sakit yang luar biasa hingga dia berteriak kecewa kepada Tuhan:

Matius 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli,
lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku?

Markus 15:34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi,
Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?

Orang-orang yang mendengar teriakan Yesus tertegun sejenak dan menyaksikan


apa yang akan terjadi pada diri Yesus, apakah Elia akan datang
menyelamatkannya. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata Tuhan tidak datang
menyelamatkan Yesus dan Yesus pun kembali berteriak lalu mati:

Matius 27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-
Nya.

Markus 15:37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan
nyawa-Nya.

Frasa "mengapa Engkau meninggalkan aku" dalam ayat-ayat di atas menunjukkan


kekecewaan yang hebat dari orang yang disalib itu kepada Tuhan. Ternyata Tuhan
jauh darinya hingga membiarkan dirinya mati mengenaskan di tiang salib. Ini
bukti yang terang bahwa orang yang disalib itu bukanlah nabi Yesus, seorang
rasul (utusan) Tuhan.

Kekecewaan yang nyata tersebut tidak mungkin keluar dari mulut seorang nabi
dan rasul Tuhan. Sehebat apapun penderitaan yang dialami orang saleh setingkat
nabi dan rasul, kata-kata yang keluar dari mulutnya pastilah puji-pujian dan
permohonan ampun kepada Tuhan.
Alquran mengoreksi:

Alquran dengan jelas dan tegas menyangkal penyaliban nabi Isa as sesuai firman
Allah swt berikut ini:

Alquran 4:157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh
Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya
dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih
paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang
yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh
itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang
mereka bunuh itu adalah 'Isa.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
ABRAHAM MENJAMU PARA MALAIKAT

Alkitab mencatat:

Kejadian 18:1-2 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat


pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas
terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya.
Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka,
lalu sujudlah ia sampai ke tanah,

Kejadian 18:7-8 Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil


seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada
seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya. Kemudian diambilnya
dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di
depan orang-orang itu (malaikat-malaikat); dan ia berdiri di dekat mereka di
bawah pohon itu, sedang mereka makan.

Kejadian 18:10 Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan
mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang
anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.

Menurut Alkitab, Abraham mengenal baik malaikat-malaikat itu, lalu sujudlah ia


sampai ke tanah di depan mereka. Selanjutnya Abraham menghidangkan
makanan kepada malaikat-malaikat tersebut lalu mereka makan, sementara
Abraham berdiri di dekat mereka.

Alquran mengoreksi:

Alquran 11:69-71 Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat)


telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka
mengucapkan: "Selamat." Ibrahim menjawab: "Selamatlah," maka tidak lama
kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala
dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh
perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata:
"Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus
kepada kaum Luth." Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka
Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari
Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub.

Ibrahim tidak mengenal siapa orang-orang yang bertamu ke rumahnya. Ibrahim


menghidangkan makanan kepada mereka tetapi mereka tidak menjamah
sedikitpun makanan yang dihidangkannya, sehingga Ibrahim merasa aneh dan
ketakutan karena tingkah laku mereka. Selanjutnya, orang-orang itu menjelaskan
maksud kedatangan mereka bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang diutus
oleh Allah swt kepada kaum Luth dan sekaligus memberi kabar gembira kepada
Sarah tentang kelahiran Ishak. Tentu saja, malaikat-malaikat itu tidak mau makan
karena mereka bukanlah manusia. Malaikat tidak mengenal lapar dan haus. Yang
mengenal lapar dan haus adalah makhluk bernyawa yang tinggal di bumi.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KEBAKTIAN MINGGU BAGI PARA DOMBA

Hari Minggu, hari dimana sekumpulan orang-orang yang menyebut diri mereka
para domba sedang melaksanakan kebaktian dengan cara konser di Gereja...

Tahukah anda mengapa Kristen melaksanakan kebaktian hari Minggu? Padahal


tidak ada pedomannya dalam Bible dan bukan merupakan perintah Yesus? Ini
karena yang menetapkan hari Minggu sebagai kebaktian Gereja adalah Kaisar
Konstantin yang merupakan penganut Paganisme, Minggu or Sunday
(Sun=Matahari - Day=Hari) adalah hari kelahiran Dewa Matahari. Ketika
Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katholik, mereka tidak
mampu meninggalkan adat/budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat
untuk memperingati hari Sunday, yaitu kelahiran Dewa Matahari yang jatuh
tanggal 25 Desember...

Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi,
diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama dengan budaya penyembahan
berhala) dengan cara menyatukan perayaan kelahiran 'Sun of God' (Dewa
Matahari) dengan kelahiran 'Son of God' (Anak Tuhan).

Kemudian diputuskan...

Pertama, hari kelahiran Dewa Matahari Roma yaitu hari Minggu dijadikan
pengganti hari Sabat Kristen.

Kedua, Tanggal kelahiran Dewa Matahari, 25 Desember menjadi tanggal kelahiran


Yesus dengan istilah dies natalis.

Ketiga, lambang Dewa Matahari, yaitu Silang Cahaya (Salib) dijadikan lambang
Kekristenan.

Keempat, membuat patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari dan
memutuskan untuk menggabungkan semua upacara yang dilakukan pada
perayaan kelahiran Dewa Matahari kedalam ritual agama Kristen.
Demikian asal-usul kebaktian Minggu, jadi tidak perlu lagi bertanya ke orang
Kristiani dikarenakan merekapun tidak mengetahui mengapa mereka melakukan
kebaktian pada hari Minggu. Apa sih yang mungkin diketahui orang Kristiani
mengenai sejarah dogmanya selain doktrin imani saja ?

No Pagan, No Dewa, hasilnya No Kristen.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KISAH PENGUSIRAN ADAM & HAWA

Alkitab mencatat (Kejadian 2:8 - 3:24):

- Tempat tinggal Adam sebelum diusir: Taman Eden, yang memiliki sebuah sungai
dengan 4 cabang yang bernama Pison (di Hawila), Gihon (di Kush), Tigris (di timur
Asyr) dan Efrat. (Kejadian 2:8-14)

- Larangan Tuhan:
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam
taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada
hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kejadian 2:16-17)

- Adam memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara


dan kepada segala binatang hutan (Kejadian 2:20).

- Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam ketika Adam sedang tidur nyenyak
(Kejadian 2:21-22).

- Mereka berdua telanjang dan tidak merasa malu (Kejadian 2:25).

- Yang merayu untuk memakan buah terlarang: ular, binatang yang paling cerdik
dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan (Kejadian 3:1).

- Yang dirayu ular untuk memakan buah terlarang: Hawa (Kejadian 3:1),
selanjutnya Hawa memberikan buah terlarang itu kepada Adam (Kejadian 3:7).

- Ular memperdaya Hawa dengan berkata:


Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat." (Kejadian 3:4-5)

- Keduanya tergoda rayuan ular dan Setelah memakan buah terlarang tersebut,
maka terbukalah mata Adam dan Hawa dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang, lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. (Kejadian
3:7)

- (Perhatikan baik-baik, apa yang dikatakan ular tentang buah terlarang itu benar,
ternyata Tuhan telah berbohong kepada Adam dan Hawa. Ternyata setelah
memakan buah dari "pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat" itu
mereka tidak mati, tetapi malah mereka mengetahui tentang yang baik dan yang
jahat seperti yang dikatakan ular.)

- Tuhan berfirman kepada ular:


Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat
demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala
binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah
akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara
engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya
akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (Kejadian
3:14-15)

- Tuhan berfirman kepada Hawa:


Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan
Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu;
namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
(Kejadian 3:16)

- Tuhan berfirman kepada Adam:


Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan
isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu:
Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan
bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-
tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan
mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari
situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi
debu." (Kejadian 3:17-19)

- Tuhan membuat pakaian dari kulit binatang untuk Adam dan Hawa, lalu
mengenakannya kepada mereka (Kejadian 3:21).

- Tuhan mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden (Kejadian 3:23).

- Tuhan menghalau Adam agar tidak memasuki jalan menuju "pohon kehidupan",
sebab jika Adam mengambil dan memakan buahnya juga, maka ia akan hidup
untuk selama-lamanya/hidup kekal (Kejadian 3:22,24).

Alquran mengoreksi:

- Allah hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi:


Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. al-Baqarah:
30)

- Sebelum ditempatkan di muka bumi, Adam ditempatkan di surga terlebih dahulu


untuk dipersiapkan sesuai rencana dan kehendak Allah. Allah hendak
memperkenalkan Adam dengan sosok makhluk yang baik/taat (malaikat) dan
makhluk yang buruk/jahat (iblis) dan membekalinya dengan berbagai macam
ilmu serta mengujinya, sehingga ketika Adam ditempatkan di muka bumi, ia sudah
bisa hidup mandiri:
(1) (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku
akan menciptakan manusia dari tanah." Maka apabila telah Kusempurnakan
kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur
dengan bersujud kepadanya." Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud
semuanya, kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-
orang yang kafir. (QS. Shad: 71-74)
(2) Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang
benar!" (QS. al-Baqarah: 31)

- Allah mengusir Iblis dari surga karena ia menolak bersujud kepada Adam:
(1) Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada
(Adam) yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu
menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih)
tinggi?." (QS. Shaad: 75)
(2) Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari
api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. Shaad: 76)
(3) Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu
adalah orang yang terkutuk, (QS. Shaad: 77)
(4) Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan." (QS.
Shaad: 78)

- Allah memberi penangguhan kepada Iblis sampai hari kiamat:


(1) Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka
dibangkitkan." (QS. Shaad: 79)
(2) Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi
tangguh, (QS. Shaad: 80)
(3) sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)." (QS.
Shaad: 81)
(4) Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka
semuanya, (QS. Shaad: 82)
(5) kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (QS. Shaad: 83)

- (Sampai di sini, terdapat pesan Allah yang sangat penting dan harus diwaspadai
yaitu bahwa iblis adalah musuh yang nyata bagi umat manusia.)

- Hawa diciptakan dari diri Adam:


(1) "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari
pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-
Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. an-
Nisa: 1)
(2) "Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya
isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari
binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana
kamu dapat dipalingkan?" (QS. az-Zumar: 6)

- Peringatan Allah kepada Adam:


(1) Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu
dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu
berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (QS. Thahaa: 117)
(2) Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan
telanjang, (QS. Thahaa: 118)
(3) dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan
ditimpa panas matahari di dalamnya." (QS. Thahaa: 119)
- Larangan Allah kepada Adam:
"Hai Adam, bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah
olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah
kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-
orang yang zalim." (QS. al-A'raf: 19)

- Iblis menggoda dan membujuk Adam beserta istrinya dengan tipu daya-nya yang
dahsyat:
(1) Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai
Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi (pohon kekekalan) dan
kerajaan yang tidak akan binasa?" (QS. Thahaa: 120)
(2) Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya
dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu mendekati pohon ini,
melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-
orang yang kekal (dalam surga)." Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya.
"Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu
berdua", (QS. al-A'raf: 20-21)

- (Perhatikan tipu daya Iblis, dia memperdaya Adam dan istrinya dengan tipu-
muslihat bahwa Allah sebenarnya tidak melarang keduanya mendekati pohon
tersebut, hal ini semata-mata supaya keduanya tidak menjadi malaikat atau tidak
menjadi orang-orang yang kekal. Iblis juga memperdaya Adam dan Hawa dengan
menamai pohon terlarang tersebut "pohon khuldi" atau "pohon kekekalan",
maksudnya apabila Adam dan hawa memakan buah dari pohon tersebut, mereka
akan hidup kekal di surga dengan kerajaannya yang tidak akan binasa.
Bandingkan dengan larangan Allah pada QS. al-A'raf: 19 di atas)

- Adam dan istrinya terhipnotis oleh bujuk-rayu Iblis yang hebat itu, lalu iblis
menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya aurat-
aurat mereka:
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana
ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari
keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya.
Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang
kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-
syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. al-
A'raf: 27)
- Dan Setelah keduanya memakan buah terlarang tersebut, keduanya langsung
tersadar bahwa aurat-aurat mereka dalam keadaan terbuka:
(1) maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu
daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga.
Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu
berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (QS. al-A'raf: 22)
(2) Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada
di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian
Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.
(QS. Thahaa: 121-122)

- Allah mengusir Adam dan Hawa dari surga ke bumi:


(1) Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh
bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan
kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah
ditentukan." Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati,
dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS. al-A'raf: 24-25)
(2) Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian
kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu
petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan
sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. Thahaa: 123-
124)

- (makna dari kisah ini, manusia harus taat pada perintah Allah dan menjauhi
segala larangan-Nya.)

Catatan:

Perhatikan, kisah keduanya serupa, tapi kualitas pesan/maknanya benar-benar


jauh berbeda. Alkitab tidak memberikan pesan apapun atas kisah tersebut, justru
malah aneh, apa motivasi/kepentingan ular menggoda Adam dan Hawa (Kejadian
3:1)? Sebaliknya, Alquran memberikan pelajaran dan peringatan yang
tegas kepada umat manusia bahwa ada makhluk yang jahat dan menjadi musuh
yang nyata bagi manusia hingga hari kiamat yaitu iblis/setan yang setiap saat
menggoda manusia agar menjadi orang-orang yang sesat (melanggar ketentuan-
ketentuan Allah).

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
MAKNA PENYALIBAN YESUS

Kalo kita memperhatikan kisah-kisah penghukuman Tuhan pada masa sebelum


Yesus (nabi Isa as):

- Adam diusir dari Surga ke bumi


- Umat nabi Nuh ditenggelamkan oleh banjir
- Kaum 'Ad (umat nabi Hud) dilenyapkan
- Kaum Tsamud (umat nabi Sholeh) dibinasakan
- Umat nabi Luth dimusnahkan
- Fir'aun dan pasukannya (umat nabi Musa) ditenggelamkan di laut

Apa makna/pesan dari peistiwa-peristiwa di atas?

Kisah-kisah diatas diterangkan kepada umat manusia bukan tanpa maksud, bukan
sekedar bacaan untuk meninabobokan anak, tetapi mengandung pesan moral
yang sangat penting yaitu: untuk memberi peringatan dan pelajaran kepada umat
manusia agar mereka taat pada perintah-perintah Tuhan dan menjauhi segala
larangan-Nya.

Selanjutnya marilah kita selidiki peristiwa penyaliban Yesus/Tuhan menurut iman


Kristen:

- Tuhan harus menderita, disiksa, dan memikul salib


- Tuhan harus ditelanjangi, dibantai, disalib, dibunuh, dan dijemur
- Tuhan harus menebus dosa manusia (Roma 5:8-9; Galatia 3:13; Wahyu 1:5)

Apa makna/pesan dari peristiwa penyaliban tersebut?


Makna/pesan dari peristiwa penyaliban tersebut tentunya bertolak belakang
dengan makna/pesan dari kisah-kisah penghukuman Tuhan di atas. Makna/pesan
penyaliban tersebut tidak lain adalah:

- Tuhan harus mengabdi kepada manusia!


- Tuhan harus tunduk kepada manusia!
- Tuhan harus binasa untuk manusia!
Dengan demikian maka manusia tidak perlu lagi repot-repot mentaati perintah-
perintah Tuhan maupun menjauhi segala larangan-Nya, toh Tuhan telah menebus
dosa manusia dan menyelamatkan manusia dengan ceceran darah-Nya! Sebuah
pemikiran (ajaran) baru bikinan Paulus yang benar-benar bertentangan dengan
ajaran-ajaran Tuhan sebelumnya tentang kewajiban manusia agar tunduk patuh
mengabdi hanya kepada-Nya.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
NAMA MUHAMMAD DISEBUT BIBEL IBRANI

Tentu saja, Bibel yang dimaksud di sini adalah Bibel (Perjanjian Lama) asli yang
ditulis oleh orang-orang Yahudi dalam bahasa asalnya yaitu bahasa Ibrani dan Aram
(disingkat Bibel Ibrani). Dalam Bibel Ibrani, nama Muhammad disebut dengan jelas
dan tegas sebanyak satu kali, yaitu pada kitab Shir-HaShirim 5:16 (Kidung Agung
5:16). Hal ini sesuai dengan pernyataan Alquran bahwa nama Muhammadmemang
sudah tidak asing lagi bagi orang-orang Israel yang telah menerima Taurat dan Injil:
Al-Qur'an 2:146. Orang-orang yang telah Kami beri Al-Kitab (Taurat, Zabur, Injil,
dll.) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan
sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal
mereka mengetahui.

Al-Qur'an 7:157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul (Muhammad), Nabi


yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang
ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan
membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-
Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang penyebutan nama Muhammad pada Kidung
Agung 5:16 dalam bahasa Ibrani, pembaca wajib terlebih dahulu menonton video
youtube dan mendengarkan cara pengucapan ayat Kidung Agung 5:16 dalam
bahasa Ibrani yang dibacakan oleh Rabbi Yahudi dengan mengklik link berikut ini:

http://www.youtube.com/watch?v=iXTYmyrMcyU

Ayat Kidung Agung 5:16 dalam teks bahasa Ibrani adalah sebagai berikut:

?????? ???? ??? ??? ???? ?? ?????? ???? ?????? ???

"Khikko mamtaqqim wekhullo Mukhammadim ze dodee weze r'ee baynot


Yerushalam"

Perlu diketahui, teks asal Bibel dengan huruf-huruf Ibrani tidak mengenal tanda baca
seperti titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:) dan lain-lain. Karena itu, teks Ibrani
Kidung Agung 5:16 di atas disuguhkan tanpa tanda baca agar setiap orang bisa
memahami sendiri maksud sebenarnya dari ayat tersebut.

Kata Ibrani:
????
terdiri dari huruf-huruf konsonan (dari kanan ke kiri): mem-khet-mem-dalet yang
dibaca Mukhammad. Demikian juga dengan kata Arab:
????
terdiri dari huruf-huruf konsonan (dari kanan ke kiri) mim-kha-mim-dal yang juga
dibaca:Mukhammad.

Huruf Ibrani khet atau chet (?), sama pengucapannya dengan huruf
Arab kha (?). Dalam huruf-huruf Arab terdapat tiga huruf yang seringkali dibaca
sama oleh lidah non-Arab yaitu huruf-huruf: ha (??), kha (?) dan kho (?) yang
seringkali hanya dibaca sebagai "ha" saja. Contoh pengucapan huruf
Arab ha seperti kita membaca huruf h pada kata-kata Indonesia:hari, hingga,
dahaga, dan lain-lain. Sedangkan contoh pengucapan huruf Arab kha seperti
membacanya pada kata-kata Arab: Akhad, Mukhammad, Rokhman, dan lain-
lain. Adapun contoh pengucapan huruf Arab kho seperti membacanya pada kata-
kata Arab: akhir, akhlaq, ikhtiar, dan lain-lain.

Jadi, kata:
???? = ????
yang keduanya sama-sama
diucapkan/dibaca: Mukhammad (atau Muhammad dalam ejaan bahasa Inggris).

Adapun terjemahan kata perkata ayat Kidung Agung 5:16 dari teks bahasa Ibrani
adalah sebagai berikut:

khikko = his mouth = mulutnya (pria) = ???


mamtaqqim = sweets = manis = ??????
wekhullo = merely = semata-mata = ????
Mukhammadim = Mukhammad + akhiran "im" (agung) = ??????
ze = this = ini (pria) = ??
dodee = my lover = kekasihku = ????
weze = and this = dan ini (pria) = ???
r'ee = my friend = temanku = ???
baynot = girls = puteri-puteri = ????
Yerushalam = Yerusalem = ??????

Jika terjemahan kata perkata di atas dirangkai, maka akan berbunyi sebagai berikut:

"Mulutnya manis semata-mata, (dia adalah) Mukhammad, inilah kekasihku dan


inilah temanku (wahai) puteri-puteri Yerusalem."

PEMBAHASAN AYAT-AYAT KIDUNG AGUNG TENTANG MUHAMMAD

Kidung Agung 5:10 --Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di
antara 10.000 orang.

Kidung Agung 5:16 Kata-katanya manis semata-mata, dia semuanya bagus.


Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

(Lihat: New/King James Version Bible, New Revised Standard Version Bible, Third
Millennium Bible)

Penjelasan Kidung Agung 5:10

Menurut saudara sepupu sekaligus menantu Muhammad, yaitu Ali bin Abu Thalib,
ciri-ciri Muhammad adalah: "...Tubuh beliau tidaklah terlalu gemuk, mukanya
bundar, warnanya PUTIH bercampur MERAH..." (H.R. TIRMIDZI dalam Sunan dan
Syama'ilnya). Sedangkan menurut Anas bin Malik, ciri-ciri Muhammad
adalah: "...wajahnya terang bercahaya, tubuhnya tidak terlalu PUTIH dan tidak pula
terlalu MERAH..." (H.R. BUKHARI, MUSLIM, dan TIRMIDZI).

Berkenaan dengan "10.000 orang" yang menyertai Muhammad, dalam sebuah


literatur dikatakan: "Ketika memasuki kota Mekah pada tahun 630 M dalam
keadaan aman dan damai yang dikenal dengan peristiwa 'Fathu Makkah',
Muhammad disertai 10.000 pengikut yang saleh" (STANLEY LANE POOLE,
Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed 1882). Dalam literatur lain
dikatakan: "Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat
yang menentukan ini" (WASHINGTON IRVING, Life of Muhammad, Hal. 17).
Sementara itu, dalam literatur lain juga, Abu Sufyan berteriak untuk mengumpulkan
orang-orang: "Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad telah berada di sini dengan
kekuatan yang tidak dapat kalian lawan. Muhammad bersama 10.000 pasukan
baja..." (MARTIN LINGS, Muhammad, hal. 474).

Penjelasan Kidung Agung 5:16

Kata Ibrani Muhammadim atau:


??????
yang diterjemahkan sebagai he is altogether lovely dalam Bibel berbahasa Inggris
di atas, pada dasarnya adalah kata Muhammad atau:
????
dengan tambahan akhiran im atau:
??
Dalam bahasa Ibrani, akhiran im digunakan untuk menyatakan jamak atau agung.
Sebagaimana kata Elohim yang pada dasarnya adalah kata Eloh ditambah
akhiran im. Elohadalah Allah dalam bahasa Ibrani.

Sehingga, terjemahan yang tepat untuk Kidung Agung 5:16 adalah sebagai berikut:

"Kata-katanya manis semata-mata, dia adalah Muhammad. Demikianlah


kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem."

Muhammad adalah nama orang, sehingga ia tidak bisa diterjemahkan ke dalam


bahasa manapun!

Silahkan periksa sendiri pada dua kamus online dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Buka http://www.freetranslation.com/ atau
http://www.worldlingo.com/en/products_services/worldlingo_translator.html
2. Ubah default menjadi "From Hebrew To English"
3. Copy:
????
dan paste ke dalam kotak sebelah kiri (Hebrew)
4. Klik "Translate" maka terjemahannya akan muncul di sebelah kanan (English):
Muhammad

Periksa juga pada Google Translate dengan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Buka http://translate.google.com/
2. Ubah default menjadi "From Hebrew To English"
3. Copy:
??????
dan paste ke dalam kotak sebelah kiri (Hebrew)
4. Klik "Translate" maka terjemahannya akan muncul di sebelah kanan
(English): Mhmdim
5. Copy:
?????
dan paste ke dalam kotak sebelah kiri (Hebrew)
6. Klik "Translate" maka terjemahannya akan muncul di sebelah kanan (English):
Mohammadi

Itu artinya bahwa kata Ibrani (Hebrew) ???? (Muhammad) adalah nama diri
seseorang, sehingga ia tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa manapun. Karena
itu, kedua kamus online di atas tidak menerjemahkannya melainkan hanya
menuliskan namanya dalam ejaan bahasa Inggris (English), yaitu Muhammad.
Silahkan dengarkan kembali cara pengucapannya yang dibacakan oleh Rabbi Yahudi
dalam video youtube di atas.

Dengan demikian maka penyebutan nama Muhammad dalam Bibel merupakan salah
satu bukti bahwa Muhammad bukan dan tidak pernah menciptakan Islam, bahkan
nama Muhammad sendiri sudah tertulis jauh sebelum kelahirannya di dunia, ini
semakin meneguhkan keyakinan bahwa Islam sudah ada semenjak zaman nabi-nabi
pra-Muhammad. Adapun Yahudi dan Kristen sebenarnya merupakan produk
distorsi (penyimpangan) dari Islam. Dr. Jerald F. Dirks, seorang mantan pendeta
sekaligus ketua dewan gereja di United Methodist Church, Kansas, USA,
memaparkan dengan jelas distorsi-distorsi tersebut dalam sebuah artikel yang
berjudul Perspektif Islam tentang Agama.

No distorsi, maka hasilnya: No Yahudi, No Kristen!

Catatan :

Program aplikasi chm ini belum support huruf-huruf Ibrani maupun Arab sehingga
silahkan mengecek Kidung Agung 5:16 dalam teks Ibrani beserta pembahasannya
pada link : https://www.facebook.com/notes/muhammad-dalam-bibel/nama-
muhammad-disebut-bibel-ibrani/162267927305294

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
SURGA 'ADN (AL-QURAN) VS TAMAN EDEN
(BIBEL)

-Al-Quran menggambarkan keadaan SURGA 'ADN antara lain pada ayat-ayat


berikut :

9:72. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan,


(akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka
di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan
keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.

16:31. (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di


bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang
mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang
bertakwa,

18:31. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir
sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas
dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang
mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala
yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;

20:76. (yaitu) syurga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka


kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran
dan kemaksiatan).

61:12. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke


dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu)
ke tempat tinggal yang baik di dalam surga 'Adn. Itulah keberuntungan yang
besar.

98:8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha
terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
-Sedangkan Bibel menceritakan keadaan TAMAN EDEN sebagaimana tercatat
dalam Kitab Kejadian :

2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah
ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-
tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari
situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh
tanah Hawila, tempat emas ada.
2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu
krisopras.
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi
seluruh tanah Kush.
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur
Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.

-Perbandingan :

Baik SURGA 'ADN maupun TAMAN EDEN keduanya sama-sama memiliki ciri
adanya SUNGAI yang mengalir di dalamnya. Al-Quran menggambarkan keadaan
SURGA 'ADN dengan adanya sungai-sungai yang mengalir di bawahnya,
sedangkan Bibel mengatakan bahwa ada suatu sungai yang mengalir dalam
TAMAN EDEN yang kemudian terbagi menjadi empat cabang yaitu sungai Pison,
sungai Gihon, sungai Tigris, dan sungai Efrat. Dari nama-nama sungai ini dapat
dipastikan bahwa TAMAN EDEN adalah sebuah tempat yang ada di bumi yang
dahulu Adam dan Hawa pertama kali ditempatkan (Kejadian 2:8,25). Hal ini jelas
berbeda dengan keterangan Al-Quran bahwa tempat pertama kali Adam dan
Hawa adalah di SURGA sebelum akhirnya dipindahkan ke bumi (Al-Quran 7:19-
25).

Dari perbandingan redaksi dan informasi antara ayat-ayat Al-Quran dan Bibel di
atas, dapatlah diketahui dengan jelas mana yang benar-benar firman Allah dan
mana yang merupakan hasil rekayasa/karangan manusia.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
D AF T AR P U S T AK A

1. Al-Qur'an dan Terjemahannya.


2. Alkitab/Bibel versi Indonesia, Terjemahan Baru, 1974.
3. Alkitab/Bibel dari berbagai versi asing.
4. Ahmed Deedat, The Choice: Dialog Islam-Kristen, 1999.
5. Ahmed Deedat, Injil Membantah Ketuhanan Yesus, 1996.
6. DR. Jerald F. Dirks, Salib di Bulan Sabit (The Cross and The Crescent),
2003.
7. G. Miller, Bibel Menurut Mantan Kristen, 1996.
8. Hj. Irene Handono, Islam Dihujat: Menjawab Buku The Islamic Invasion
(Karya Robert Morey), 2003.
9. Hj. Irene Handono, Perayaan Natal 25 Desember: Antara Dogma dan
Toleransi, 1997.
10. Hj. Irene Handono, Mempertanyakan Kebangkitan dan Kenaikan Isa Al-
Masih, 1997.
11. Ahmad Idris, Sejarah Injil dan Gereja, 1991.
12. DR. Yusuf Al-Qaradhawi, Bagaimana Islam Menilai Yahudi dan Kristen,
2000.
13. DR. Yusuf Al-Qaradhawi, Al-Qur'an Berbicara tentang Akal dan Ilmu
Pengetahuan, 1998.
14. DR. Maurice Bucaille, Bibel, Qur'an, dan Sains Modern (La Bible Le Coran
Et La Science), 1979.
15. Harun Yahya (Adnan Oktar), Keajaiban Al-Qur'an, 2004.
16. KH. Bahaudin Mudhari, Dialog Masalah Ketuhanan Yesus, 2001.
15. H.M. Baagil, MD, Muhammad A. Nubel, Dialog Muslim dan Kristen (Sebuah
Perdebatan), 2004.
18. Tarif Khalidi, The Muslim Jesust: Kisah dan Sabda Yesus dalam Literatur
Islam, 2004.
19. DR. Muhsin Muhammad Shaleh, Palestina: Sejarah, Perkembangan, dan
Konspirasi, 2002.
20. Bey Arifin, Dialog Islam dan Kristen, 2003.
21. DR. M. Al-Husaini Ismail, Menangkal Propaganda Misionaris, 2004.
22. Muhammad Majdi Marjan, Isa: Manusia Apa Bukan?, 1990.
23. Sayyid Mahmud Al-Qimni, Nabi Ibrahim: Titik Temu Titik Tengkar Agama-
Agama, 2004.
24. KH. Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, 2001.
25. Karen Armstrong, Islam: Sejarah Singkat, 2002.
26. Choiruddin Hadhiri, SP, Klasifikasi Kandungan Al-Qur'an, 1993.
27. Martin Lings, Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik,
2002.
28. Muhammad dalam Veda, Purana, Bibel, dan Al-Qur'an, 1996.
29. Ir. H. Suryani Ismail, DR. Rashad Khalifa, Bukti Al-Qur'an Wahyu Tuhan,
2003.
30. Al-Imam Jalaludin As-Suyuti, Riwayat Turunnya Ayat-Ayat Suci Al-Qur'an,
1986.
31. Fuad Kauma, 50 Mukjizat Rasulullah, 2000.
32. DR. Ahmad Syalabi, Pengantar Memahami Kristologi, 2003
33. Baruch Spinoza, Kritik Bibel, Cetakan I, September 2004.
34. Sumber-sumber terpercaya lainnya yang tidak dapat dituliskan satu
persatu.

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu
(Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah
mengambil dari mereka perjanjian yang teguh. (Alquran 33:7)

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu (Muhammad)


sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il,
Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan
Kami berikan Zabur kepada Daud. (Alquran 4:163)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PERINGATAN DAN AMPUNAN ALLAH KEPADA AHLI KITAB

Alquran Surat Almaidah :

12. Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah
Kami angkat diantara mereka 12 (dua belas) orang pemimpin dan Allah berfirman:
"Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan
menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan
kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi
dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang
mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu
sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

13. (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami
jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang
mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan
melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak
berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.

14. Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-
orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka
(sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan
dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian
sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang
mereka kerjakan.

15. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan
kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang)
dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab
yang menerangkan.

16. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya
ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu
dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu
ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera
Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi
kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.

18. Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah
dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu
karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya),
tetapi kamu adalah manusia (biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia
mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada
Allah-lah kembali (segala sesuatu).

19. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami,
menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul agar
kamu tidak mengatakan: "Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa
berita gembira maupun seorang pemberi peringatan". Sesungguhnya telah datang
kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu.

20. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah
ni'mat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya
kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah
diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain".

21. Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah
bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka
kamu menjadi orang-orang yang merugi.

22. Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang
yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya
sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami
akan memasukinya".

23. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah
telah memberi ni'mat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu
gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan
hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman".

24. Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasuki nya selama-
lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama
Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti
disini saja".

25. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan
saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu".

26. Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan
atas mereka selama 40 (empat puluh) tahun, (selama itu) mereka akan berputar-
putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati
(memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."

65. Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa (masuk Islam), tentulah Kami
tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka
kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan.

72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah


ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan
kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim
itu seorang penolongpun.

73. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah


seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang
Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang
yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

75. Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah
berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-
duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada
mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah
bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).
Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
WASPADAI ALIRAN SESAT SYIAH DAN AHMADIYAH

Islam yang diajarkan oleh Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, adalah


nama agama yang resmi diberikan oleh Allah SWT di dalam Alquran. Islam yang
dibawa oleh Rasulullah tidak mengajarkan umatnya untuk mengikuti salah satu
golongan madzhab tertentu yang akan datang kemudian setelah wafatnya
Rasulullah. Maksudnya, ajaran Islam tidak mengenal istilah Syiah, Ahmadiyah,
Sunni, maupun lainnya. Islam ya Islam, tidak ada embel-embelnya. Embel-embel
seperti Syiah, Ahmadiyah, Sunni, maupun lainnya muncul disebabkan oleh keyakinan
yang bersandar pada madzhab tertentu. Padahal masing-masing dari
pendiri/pencetus madzhab tersebut adalah manusia biasa yang pastinya tidak luput
dari kekurangan dan kesalahan. Sebut saja madzhab Syafi'i, Maliki, Hambali, Hanafi,
Ja'fari, Ismailiyah, Zaidiyah, Khawarij, dan lain-lain, masing-masing dari mereka
memiliki kekurangan dan kelebihan. Jadi, keyakinan yang hanya mendasarkan pada
salah satu madzhab saja justru bisa menjerumuskan kita pada kesesatan yang nyata.
Sebagai manusia yang berakal dan seiring berkembangnya zaman, seharusnya kita
bersikap komprehensif dan tidak meyakini salah satu madzhab saja, tapi harus bisa
mengintegrasikan dan menginventarisir ajaran-ajaran dari semua madzhab yang
ada untuk dijadikan pedoman keyakinan kita dalam beragama Islam secara benar
dan seragam karena masing-masing madzhab tersebut sudah barang tentu memiliki
kekurangan/kesalahan dan kelebihan/kebenaran.

Seperti diketahui, mayoritas penganut Syiah hanya mendasarkan


keyakinannya pada madzhab Ja'fari atau Itsna Asyariyah (Dua Belas Imam atau
Imamiah) dan menolak madzhab-madzhab yang lain. Mereka meyakini bahwa
imamah merupakan penunjukan langsung dari Tuhan sebagaimana halnya dengan
kenabian. Mereka juga mengklaim sebagai pengikut Ahlul Bait (keluarga nabi) dan
hanya mengakui hadits-hadits yang berasal dari Ahlul Bait. Padahal saksi mata
kehidupan Rasulullah tidak hanya Ahlul Bait tapi juga banyak kaum muslimin yang
bersama-sama dengan beliau pada waktu itu, sehingga seharusnya informasi
tentang ajaran Rasulullah tidak hanya berasal dari Ahlul Bait, tapi juga dari
siapapun yang menyaksikan kehidupan beliau. Ironisnya, Syiah menolak hadits-
hadits yang diriwayatkan dari Aisyah, Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Padahal
Aisyah, anak Abu Bakar, adalah istri Rasulullah sedangkan Abu Bakar, Umar, dan
Utsman adalah sahabat dekat Rasulullah yang tentunya menjadi saksi langsung
kehidupan Rasulullah. Penganut Syiah menolak hadits-hadits dari mereka bukan atas
dasar rasionalitas tapi semata-mata berdasarkan kebencian. Penolakan ini jelas
tidak masuk akal, bagaimana mungkin Aisyah yang menjadi istri Rasulullah yang
notabene hidup serumah dengan Rasulullah tapi hadits-hadits darinya ditolak?
Seharusnya kita justru menggali informasi sebanyak-banyaknya dari istri-istri dan
para sahabat Rasulullah serta kaum muslimin yang semasa hidupnya bersama-sama
dengan Rasulullah bukan malah menolaknya karena alasan kebencian atau lainnya.
Sebagai akibat dari penolakan-penolakan ini, informasi tentang ajaran Islam yang
dihimpun penganut Syiah menjadi sangat sedikit dan praktis hanya terfokus pada
informasi dari madzhabnya saja, sehingga pada akhirnya dalam pemahaman
beragama Islam menjadi sempit dan menyimpang.

Berbeda dengan Syiah, faham Ahmadiyah menerima hadits-hadits dari


berbagai sumber dan madzhab. Sayangnya, Ahmadiyah membanggakan dirinya
dengan mengikuti ajaran seseorang yang sangat kontroversial yang mengklaim
dirinya sebagai nabi, mujaddid, dan Isa Almasih. Orang itu adalah Mirza Ghulam
Ahmad, sang pendiri aliran Ahmadiyah, seorang yang berasal dari Qadian, India.
Dia memproklamasikan dirinya sebagai nabi yang konon tidak membawa syariat
baru, padahal ajaran-ajarannya dalam kitab Tadzkirah jelas-jelas memuat banyak
ajaran baru. Dia juga menyatakan dirinya sebagai penjelmaan Isa Almasih atau
Almasih yang dijanjikan sebagaimana yang dijanjikan Rasulullah dalam sebuah
hadits. Para penganut ajaran Mirza Ghulam Ahmad inilah yang kemudian disebut
sebagai penganut Ahmadiyah. Di negeri kelahirannya, ajaran Ahmadiyah ditolak dan
sulit berkembang karena mendapat banyak tentangan dari umat muslim di sana.
Mayoritas ulama di dunia telah sepakat bahwa ajaran Mirza Ghulam Ahmad adalah
sesat dan menyesatkan.

Adapun istilah Sunni, semata-mata muncul untuk membedakannya


dengan golongan Syiah dan Ahmadiyah. Sunni, yang merupakan golongan
mayoritas, menerima semua hadits, informasi, dan referensi dari berbagai sumber
secara lebih komprehensif dan adil. Tidak membeda-bedakan atau mengutamakan
sumber-sumber tertentu. Perbedaan di dalam Sunni lebih pada masalah penafsiran,
bukan pada ajaran madzhab tertentu yang diyakini secara membabi buta tanpa mau
mengkonfirmasi dengan sumber-sumber atau madzhab-madzhab yang lainnya.
Semua madzhab pasti bersumber pada ajaran Rasulullah meskipun informasi yang
sampai boleh jadi keliru, itu hal yang wajar, karena manusia adalah makhluk yang
sering lupa dan salah. Oleh karenanya, sudah seharusnyalah umat muslim mengikuti
ajaran Rasulullah dari manapun sumbernya, sepanjang sumber-sumber tersebut
saling mendukung atau terkait satu dengan yang lainnya dan tidak bertentangan
dengan Alquran. Tidak seperti golongan Syiah dan Ahmadiyah yang sangat bangga
memakai atribut dan embel-embel Syiah dan Ahmadiyah di mana saja mereka
berada (tidak hanya di internet), demi mengedepankan faham yang dianutnya.
Setiap tahun di awal bulan Muharram para penganut Syiah merayakan hari Asyura
untuk memperingati wafatnya cucu Rasulullah, Hussein bin Ali, dengan tidak sedikit
dari mereka yang melukai badannya sendiri yang tentu saja ini merupakan kegiatan
melampaui batas yang dilarang dalam Alquran. Di lain pihak, foto Mirza Ghulam
Ahmad, sang pendiri Ahmadiyah, tidak hanya dipajang di situs-situs internet
Ahmadiyah, tapi juga di masjid-masjid dan rumah-rumah pengikutnya. Akhirnya,
tidaklah terlau berlebihan kiranya jika kita harus mengatakan bahwa aliran/ajaran
Syiah dan Ahmadiyah adalah sesat dan harus segera ditinggalkan.

Ber-Islam-lah secara universal, hindari meyakini madzhab atau


golongan tertentu secara membabi buta, cukuplah Rasulullah, Nabi Muhammad
SAW, sebagai satu-satunya suri tauladan bagi umat Islam!

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
PERINGATAN ALLAH KEPADA UMAT MANUSIA

Alquran Surat Almukminun : 114-117

"Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan


sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami


menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu
tidak akan dikembalikan kepada Kami?

Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada


tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.

Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah,


padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka
sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.'"

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
KISAH NABI ISMA'IL ‘ALAIHIS SALAMPeristiwa
terbentuknya sumur zam-zam dan penyembelihan Isma'il

Nabi Ibrahim ‘alaihis salam ingin sekali memiliki keturunan yang saleh yang
beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan membantu urusannya, istrinya
yang bernama Sarah pun mengetahui apa yang diharapkan suaminya sedangkan
dirinya mandul, maka Sarah memberikan budaknya yang bernama Hajar kepada
Ibrahim untuk dijadikan istri agar suaminya memiliki anak darinya.

Beberapa lama kemudian Hajar hamil dan ia ingin menyembunyikan kehamilannya


dari Sarah. Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Hajar
adalah wanita pertama yang membuat dan menggunakan ikat pinggang, hal ini
dilakukannya untuk menutupi tanda-tanda kehamilannya dari Sarah. Tak bisa
dielakkan lagi, semakin lama kandungannya semakin besar dan Hajar pun melahirkan
Isma’il yang nantinya akan menjadi seorang nabi. Setelah beberapa waktu dari
kelahiran Isma’il, Allah Subhaanahu wa Ta’ala memerintahkan Ibrahim pergi
membawa Hajar dan Isma’il ke Mekkah, maka Nabi Ibrahim memenuhi perintah itu
dan ia pun mengajak pergi Hajar beserta Isma'il yang masih bayi. Hajar menuruti
ajakan suaminya, selanjutnya Nabi Ibrahim membawa keduanya pergi ke Mekkah di
dekat tempat yang nantinya akan dibangunkan Ka’bah.

Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, tidak lama
setelah sampai di sana, Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Isma’il di tempat
tersebut dan ingin kembali ke Syam setelah meletakkan sebuah kantung yang berisi
kurma dan tempat dari kulit (geriba) yang berisi air. Ketika Hajar melihat Nabi
Ibrahim pulang, maka Hajar segera mengejarnya dan memegang bajunya sambil
berkata, “Wahai Ibrahim, kamu mau pergi kemana?” Apakah kamu (tega)
meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak ada
sesuatu apa pun ini?” Hajar terus saja mengulang-ulang pertanyaannya berkali-kali
hingga akhirnya Ibrahim tidak menoleh lagi kepadanya. Akhirnya Hajar bertanya,
“Apakah Allah yang memerintahkan kamu atas semua ini?” Ibrahim menjawab, “Ya.”
Hajar berkata, “Kalau begitu, Allah tidak akan menelantarkan kami.”

Kemudian Hajar kembali dan Ibrahim melanjutkan perjalanannya hingga ketika


sampai pada sebuah bukit dan mereka tidak melihatnya lagi, Ibrahim menghadap ke
arah Ka’bah lalu berdoa untuk mereka dengan mengangkat kedua belah tangannya,
dalam doanya ia berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan
sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat
rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar
mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan
mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)

Kemudian Hajar mulai menyusui Isma’il dan minum dari air persediaan. Hingga
ketika air yang ada pada geriba habis, dia menjadi haus, begitu juga anaknya, dia
memandang kepada Isma’il sang bayi yang sedang meronta-ronta. Merasa tidak
kuat melihat keadaannya, Hajar pergi meninggalkan Isma’il dan mendatangi bukit
Shafa sebagai gunung yang paling dekat keberadaannya dengannya. Dia berdiri di
sana lalu menghadap ke arah lembah dengan harapan dapat melihat orang di sana
namun dia tidak melihat seorang pun. Maka dia turun dari bukit Shafa dan ketika
sampai di lembah, dia menyingsingkan ujung pakaiannya lalu berusaha keras
layaknya seorang manusia yang berjuang keras, hingga ketika dia dapat melewati
lembah dan sampai di bukit Marwah lalu berdiri di sana sambil melihat-lihat apakah
ada orang di sana namun dia tidak melihat ada seorang pun. Dia melakukan hal itu
sebanyak tujuh kali (antara bukit Shafa dan Marwah).

Saat dia berada di puncak Marwah, dia mendengar ada suara, lalu dia berkata
dalam hatinya “diamlah” yang Hajar maksud adalah dirinya sendiri. Kemudian dia
berusaha mendengarkannya maka dia dapat mendengar suara itu lagi, maka dia
berkata, “Engkau telah memperdengarkan suaramu jika engkau bermaksud
memberikan bantuan.” Ternyata suara itu adalah suara malaikat Jibril ‘alaihis salam
yang berada di dekat sumur zam-zam (sekarang), lantas Jibril mengais air dengan
sayapnya hingga air keluar memancar. Maka saat itu Hajar berteriak dengan
mengucapkan “Zam-zam, Zam-zam (berkumpullah, berkumpullah)”, kemudian dia
membuatkan semacam kolam untuk menampung agar air tersebut tidak tumpah ke
mana-mana, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika
menceritakan kisah ini (dari Ibnu Abbas):

“Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada ibu Isma’il, seandainya ia tidak


menciduk airnya niscaya zam-zam akan menjadi mata air yang mengalir.” (HR.
Bukhari)

Akhirnya Hajar dapat minum air dan menyusui anaknya kembali. Kemudian malaikat
Jibril berkata kepadanya, “Janganlah kamu takut ditelantarkan, karena di sini adalah
rumah Allah, yang akan dibangun oleh anak ini dan ayahnya dan sesungguhnya Allah
tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya.”
Hajar terus melalui hidup seperti itu hingga kemudian lewat serombongan orang dari
suku Jurhum atau keluarga Jurhum yang datang dari jalur bukit Kadaa’ lalu singgah di
bagian bawah Makkah kemudian mereka melihat ada seekor burung sedang terbang
berputar-putar. Mereka berkata, “Burung ini pasti berputar karena mengelilingi air
padahal kita mengetahui secara pasti bahwa di lembah ini tidak ada air.” Akhirnya
mereka mengutus satu atau dua orang yang larinya cepat dan ternyata mereka
menemukan ada air.

Mereka kembali dan mengabarkan keberadaan air lalu mereka mendatangi air. Saat
itu Hajar sedang berada di dekat air. Maka mereka berkata kepada Hajar, “Apakah
kamu mengizinkan kami untuk singgah bergabung denganmu di sini?” Ibu Isma’il
berkata, “Ya boleh, tapi kalian tidak berhak memiliki air.” Mereka berkata, “Baiklah.”
Ibu Isma’il menjadi senang atas peristiwa ini karena ada orang-orang yang tinggal
bersamanya. Ibnnu Abbas menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: "Maka ibu Isma’il menerima mereka, karena ia memerlukan teman".
Akhirnya mereka pun tinggal di sana dan mengirim utusan kepada keluarga mereka
untuk mengajak mereka tinggal bersama-sama di sana. Ketika itu, Nabi Isma’il
belajar bahasa Arab dari mereka (suku Jurhum), dan Hajar mendidik puteranya
dengan pendidikan yang baik serta menanamkan akhlak mulia sampai Isma’il agak
dewasa dan sudah mampu berusaha bersama ayahnya; Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.

Selanjutnya, Nabi Ibrahim berkunjung menemui Hajar dan anaknya untuk


menghilangkan rasa kangennya kepadanya. Maka pada suatu hari, saat Nabi
Ibrahim telah bersama anaknya, ia (Ibrahim) bermimpi bahwa dirinya menyembelih
puteranya, yaitu Isma’il ‘alaihis salam. Setelah ia bangun dari tidurnya, Ibrahim pun
mengetahui bahwa mimpinya itu adalah perintah dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala
karena mimpi para nabi adalah hak (benar), maka Nabi Ibrahim mendatangi anaknya
dan berbicara berdua bersamanya. Ibrahim berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya
aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa
pendapatmu!” Isma’il menjawab, “Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-
orang yang sabar.” (QS. Ash Shaaffaat: 102)

Maka Nabi Ibrahim membawa anaknya ke Mina, lalu ia taruh kain di atas muka
anaknya agar ia (Ibrahim) tidak melihat muka anaknya yang dapat membuatnya
terharu, sedangkan Nabi Isma’il telah siap menerima keputusan Allah. Ketika Nabi
Ibrahim telah membaringkan anaknya di atas pelipisnya dan keduanya telah
menampakkan rasa pasrahnya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, maka Ibrahim
mendengar seruan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, “Wahai Ibrahim, sesungguhnya
kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar
suatu ujian yang nyata.” (QS. Ash Shaafffat: 104-106)

Tidak lama setelah ada seruan itu, Nabi Ibrahim melihat malaikat Jibril dengan
membawa kambing yang besar. Maka Nabi Ibrahim mengambilnya dan
menyembelihnya sebagai ganti dari Isma’il.

Dari sinilah asal permulaan sunnah berkurban yang dilakukan oleh umat Islam pada
tiap hari raya Idul Adha di seluruh pelosok dunia.

Kemudian Nabi Isma’il semakin dewasa, ia pun menikah dengan seorang wanita
yang tinggal di sekitar sumur zam-zam. Tidak lama kemudian ibu Isma’il; Hajar
meninggal dunia. Di kemudian hari Ibrahim datang setelah Isma’il menikah untuk
mengetahui kabarnya, namun dia tidak menemukan Isma’il. Ibrahim bertanya tentang
Isma’il kepada istri Isma’il. Istrinya menjawab, “Dia sedang pergi mencari nafkah
untuk kami.” Lalu Ibrahim bertanya tentang kehidupan dan keadaan mereka. Istri
Isma’il menjawab, “Kami mengalami banyak keburukan, hidup kami sempit dan
penuh penderitaan yang berat.” Istri Isma’il mengadukan kehidupan yang dijalaninya
bersama suaminya kepada Ibrahim.

Ibrahim berkata, “Nanti apabila suami kamu datang sampaikan salam dariku dan
katakan kepadanya agar mengubah palang pintu rumahnya.” Ketika Isma’il datang
dia merasakan sesuatu lalu dia bertanya kepada istrinya; “Apakah ada orang yang
datang kepadamu?” Istrinya menjawab, “Ya. Tadi ada orang tua begini dan begitu
keadaannya datang kepada kami dan dia menanyakan kamu lalu aku terangkan dan
dia bertanya kepadaku tentang keadaan kehidupan kita maka aku terangkan bahwa
aku hidup dalam kepayahan dan penderitaan.” Isma’il bertanya, “Apakah orang itu
memberi pesan kepadamu tentang sesuatu?” Istrinya menjawab, “Ya. Dia
memerintahkan aku agar aku menyampaikan salam darinya kepadamu dan berpesan
agar kamu mengubah palang pintu rumahmu.” Isma’il berkata, “Dialah ayahku dan
sungguh dia telah memerintahkan aku untuk menceraikan kamu, maka kembalilah
kamu kepada keluargamu.” Maka Isma’il menceraikan istrinya.

Kemudian Isma’il menikah lagi dengan seorang wanita lain dari kalangan penduduk
yang tinggal di sekitar itu lalu Ibrahim pergi lagi meninggalkan mereka dalam kurun
waktu yang dikehendaki Allah. Setelah itu, Ibrahim datang kembali untuk menemui
mereka namun dia tidak mendapatkan Isma’il hingga akhirnya dia mendatangi istri
Isma’il lalu bertanya kepadanya tentang Isma’il. Istrinya menjawab, “Dia sedang
pergi mencari nafkah untuk kami.” Lalu Ibrahim bertanya lagi, “Bagaimana keadaan
kalian?” Dia bertanya kepada istrinya Isma’il tentang kehidupan dan keadaan hidup
mereka. Istrinya menjawab, “Kami selalu dalam keadaan baik-baik saja dan cukup.”
Istri Isma’il juga memuji Allah. Ibrahim bertanya, “Apa makanan kalian?” Istri Isma’il
menjawab, “Daging.” Ibrahim bertanya lagi, “Apa minuman kalian? Istri Isma’il
menjawab, “Air.” Maka Ibrahim berdoa, “Ya Allah, berkahilah mereka dalam daging
dan air mereka.”

Ibrahim selanjutnya berkata, “Jika nanti suamimu datang, sampaikan salam dariku
kepadanya dan perintahkanlah dia agar memperkokoh palang pintu rumahnya.”
Ketika Isma’il datang, dia berkata, “Apakah ada orang yang datang kepadamu?”
Istrinya menjawab, “Ya. Tadi ada orang tua dengan penampilan sangat baik datang
kepada kita dan Istrinya memuji Ibrahim. Dia bertanya kepadaku tentang kamu,
maka aku terangkan lalu dia bertanya kepadaku tentang keadaan hidup kita, maka
aku jawab bahwa aku dalam keadaan baik.” Isma’il bertanya, “Apakah orang itu
memberi pesan kepadamu tentang sesuatu?” Istrinya menjawab, “Ya. Dia
memerintahkan aku agar aku menyampaikan salam darinya kepadamu dan berpesan
agar kamu mempertahankan palang pintu rumahmu.”

Isma’il berkata, “Dialah ayahku dan palang pintu yang dimaksud adalah kamu. Dia
memerintahkanku untuk mempertahankan kamu.” Kemudian Ibrahim meninggalkan
mereka lagi untuk waktu tertentu sebagaimana dikehendaki Allah, lalu Ibrahim datang
kembali setelah itu saat Isma’il meruncingkan anak panahnya di bawah kemah dekat
sumur zam-zam.

Ketika dia melihatnya, dia segera menghampirinya dan berbuat sebagaimana


layaknya seorang ayah terhadap anaknya dan seorang anak terhadap ayahnya,
kemudian dia berkata, “Wahai Isma’il, Allah memerintahkanku dengan suatu
perintah.” Isma’il berkata, “Lakukanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu.” Ibrahim
berkata lagi, “Apakah kamu akan membantu aku?” Isma’il berkata, “Ya, aku akan
membantumu.” Ibrahim berkata, “Allah memerintahkan aku agar membangun rumah
di tempat ini.” Ibrahim menunjuk ke suatu tempat yang agak tinggi dibanding
sekelilingnya.” Di dekat tempat itulah keduanya meninggikan pondasi Baitullah,
Isma’il bekerja mengangkut batu-batu sedangkan Ibrahim yang menyusunnya
(membangunnya) hingga ketika bangunan sudah tinggi, Isma’il datang membawa
batu itu lalu meletakkannya untuk Ibrahim agar bisa naik di atasnya sementara Isma’il
memberikan batu-batu. Keduanya bekerja sambil mengucapkan kalimat doa, “Wahai
Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami sesunggunya Engkau Maha Mendengar
dan Maha Mengetahui.” Keduanya terus saja membangun hingga mengelilingi
Baitullah dan keduanya terus membaca doa, “Wahai Tuhan kami, terimalah (amal)
dari kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (QS. Al
Baqarah: 127).

Setelah Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il selesai membangun Ka’bah, maka keduanya
berdoa, “Ya Tuhan Kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua
orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu
kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-
cara dan tempat-tempat ibadah haji Kami, dan terimalah tobat kami.
Sesungguhnya Engkau Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al
Baqarah: 127-128)

Allah Subhaanahu wa Ta’ala memuji Nabi-Nya Isma’il ‘alaihis salam dan


menyifatinya dengan sifat hilm (santun), sabar, menepati janji, menjaga shalat dan
memerintahkan keluarganya menjaga shalat (lihat QS. Maryam: 54-55).

Nabi Isma’il menjadi rasul yang diutus kepada kabilah-kabilah yang tinggal di sekitar
sumur zam-zam, kabilah Jurhum, ‘Amaliq, dan penduduk Yaman. Allah memberikan
wahyu kepadanya. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami
telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu
kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu
(pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus,
Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.” (QS. An Nisaa’:
163)

Nabi Isma’il adalah nenek moyang bangsa Arab dan ia adalah orang yang pertama
memanah. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Panahlah wahai keturunan Isma’il, karena nenek moyangmu adalah seorang


pemanah.” (HR. Bukhari)

Oleh: Marwan bin Musa (2012), dengan beberapa penyuntingan dan tambahan
dari kami.
Maraaji’: Al Qur’anul Karim, Mausu’ah Al Usrah Al Muslimah (dari situs
www.islam.aljayyash.net), Shahih Bukhari, Shahih Qashashil Anbiya’ (Ibnu Katsir,
takhrij Syaikh Salim Al Hilaaliy), dll.

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru


Wassalaam.
PESAN ISLAM UNTUK UMAT MANUSIA
"...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai
Islam itu jadi agama bagimu..." (QS. Al Maaidah, 5:3).

"Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah


Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya." (QS. Ali Imran, 3:19).

"Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran


Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada
Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan
katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan
kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk
Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah
mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban
kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah
Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya." (QS. Ali Imran, 3:20).

"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-


anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-
anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu,
maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama
Islam." (QS. Al Baqarah, 2:132).
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang
Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi
berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia
termasuk golongan orang-orang musyrik." (QS. Ali Imran, 3:67).

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);


sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat." (QS. Al Baqarah, 2:256).

"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-


kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali Imran, 3:85).

"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang


mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki
Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.
Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik
pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali
mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu
mereka kerjakan." (QS. Al An'aam, 6:108).

ISLAM SATU-SATUNYA AGAMA YANG DIRIDHAI DI SISI ALLAH

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, yang artinya :

Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS. Ali Imran : 19)

Islam artinya kepasrahan atau penyerahan diri. Sedangkan Muslim artinya orang yang pasrah atau berserah diri.
Islam juga berarti kedamaian. Karena itu, dengan pasrah atau menyerahkan diri secara total kepada Allah SWT
maka hati akan menjadi damai.

Pengertian Islam tersebut dapat dilihat pada firman Allah SWT berikut ini, yang artinya :
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yaqub, (yaitu): "Wahai anak-
anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam
keadaan "Muslim" (orang yang berserah diri)." (QS. Al-Baqarah : 132)

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang "Aslam" (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang
diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim
menjadi kesayangan-Nya. (QS. An-Nisaa : 125)

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku 'Aslam-tu'
(menyerahkan diriku) kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada
orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk
Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling,
maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-
Nya. (QS. Ali Imran : 20)

Islam telah sempurna diturunkan bersamaan dengan turunnya wahyu terakhir kepada nabi Muhammad SAW,
yang artinya :

...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan
telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu... (QS. Al-Maaidah : 3)

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.
MOTT
O

"Jika Al-Qur'an ditulis oleh tangan Muhammad sendiri,


maka saya tidak akan pernah percaya pada Al-Qur'an."

"Dan jika surat-surat Paulus ditulis oleh tangan Paulus


sendiri, maka saya pun tidak akan pernah percaya pada
surat-surat Paulus."

Silahkan kembali ke menu atau buka jendela baru

Wassalaam.

Anda mungkin juga menyukai