Anda di halaman 1dari 112

Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M.: H. Soltoni Mohdally, S.H., M.H.

:
Fokus Pada Tiga Transformasi; SDM, IT dan Pelayanan. Mendorong Lembaga Peradilan Membangun Citra

MAJALAH EDISI 12 | AGUSTUS 2017

www.badilag.mahkamahagung.go.id

POTRET
REFORMASI BIROKRASI
DI PERADILAN AGAMA

ISSN 2355-2476
Majalah

PERADILAN AGA M A DAFTAR ISI


Edisi 12 | Agustus 2017

2 Salam Redaksi
3
4
Editorial
Suara Pembaca
52 58
5 Laporan Utama
Reformasi birokrasi sangat diperlukan untuk membangun
good governance sebagai upaya menyikapi potret
birokrasi yang tidak baik. Berbagai langkah dan acuan
dalam melakukan reformasi birokrasi harus menjadi
sandaran terhadap kepentingan terbaik bagi pelayanan
masyarakat.
27 Pofil
30 Fenomenal
Status objek harta bersama yang dijadikan sebagai 27
jamainan/agunan di Bank sudah tidak lagi mutlak
dibawah kekuasaan para pihak. Objek tersebut belum
waktunya untuk dibagikan kepada Penggugat dan
Tergugat sehingga gugatan atas obyek tersebut dinilai
prematur dan harus dinyatakan tidak dapat diterima.
37 Peradilan Mancanegara
44 Opini

37 71
Inovasi, kerja keras serta kemauan berpikir out of the
box telah menjadi identitas peradilan agama dalam
menjalankan pembaruan peradilan sejak awal penyatuan
atap.
52 Wawancara Eksklusif
58 Tokoh Kita
62 Anotasi Putusan
71 Sosok
PROF.DR. H. TAKDIR RAHMADI, S.H.,LL.M:
“Hakim dan Warga Peradilan Harus Paham Pembaruan”
77 Postur
82 Pengadilan Inspiratif
88 Kilas Peristiwa
91 Aktual 84
94 Kisah Nyata
97 Ekonomi Syariah
Secara substantif, perkara ekonomi syariah, sepanjang
tidak menyangkut keabsahan suatu transaksi, merupakan
perkara yang penyelesaiannya bergantung kepada pihak-
pihak yang bersengketa.
99 Jinayah
Hukuman ini tidak hanya pertama sekali dilakukan di
Aceh, bahkan pertama sekali dilakukan di Indonesia.
Hukuman cambuk ini menjadi momentum awal
keseriusan pemerintah Aceh dalam menegakkan Syariat 105
Islam secara menyeluruh di bumi Serambi Mekkah
(Sherly, 2015 : 8)
103 Insight
105 Resensi
108 Pojok Dirjen
97
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 1
Salam Redaksi MAJALAH
Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M.:
Fokus Pada Tiga Transformasi; SDM, IT dan Pelayanan.
H. Soltoni Mohdally, S.H., M.H.:
Mendorong Lembaga Peradilan Membangun Citra

EDISI 12 | AGUSTUS 2017

www.badilag.mahkamahagung.go.id

Menyajikan Sejuta Tema

S
POTRET
REFORMASI BIROKRASI
ampai kapanpun Majalah Peradilan Agama tidak bakal kehabisan tema untuk DI PERADILAN AGAMA

dijadikan bahan kajian. Selain kompetensi Peradilan Agama sangat luas, ISSN 2355-2476

tradisi keilmuan yang terus dikembangkan juga jadi alasan kenapa majalah ini
tak pernah kering dari ide-ide baru. Itu sudah jadi hukum alam. DEWAN PAKAR:
Seandainya pun pohon-pohon di bumi jadi pena dan laut jadi tintanya, Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.M., M.H.
Dr. H. Mukhtar Zamzami, S.H., M.H.
ditambahkan tujuh laut lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H.
untuk dituliskan kalimat-Nya. Demikian Firman Allah dalam Surat Luqman ayat 27 Dr. H. Mukti Arto, S.H., M.Hum.
Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.
yang menggambarkan betapa luasnya pengetahuan-Nya untuk terus kita gali.
PENASEHAT:
Majalah Peradilan Agama dari edisi 1 sampai dengan 11 diakui pembahasannya Drs. H. Abdul Manaf, M.H.
selalu terkait langsung dengan kewenangan Peradilan Agama. Hal ini sengaja disajikan
PENANGGUNG JAWAB:
karena memang tujuan awal diterbitkannya majalah untuk meningkatkan kualitas H. Tukiran, S.H., M.M.
sumber daya manusia. Sehingga, pada saat isu besar yang diangkat bersentuhan
REDAKTUR SENIOR:
langsung dengan kompetensi absolut, diharapkan semakin menambah khazanah Dr. H. Hasbi Hasan, M.H.
Dr. H. Fauzan, S.H., M.M., M.H.
atau perbendaharaan keilmuan aparat Peradilan Agama. Drs. H. Abd. Ghoni, S.H., M.H.
Pemilihan tema juga tidak sembarangan karena yang punya kewenangan Arief Gunawansyah, S.H., M.H.
Bambang Subroto, S.H., M.H.
menentukan bukan redaktur. Dewan redaksi hanya menyodorkan sejumlah tema Sutarno, S.Ip., M.M.
penting. Dirjen Badan Peradilan Agama (Badilag) yang menetapkan. Tema yang
REDAKTUR PELAKSANA:
disetujui juga punya kualifikasi prioritas sehingga lebih didahulukan ketimbang tema Rahmat Arijaya, S.Ag., M.Ag.
lainnya. Pertimbangannya tentu tak dapat dipisahkan dari kebijakan yang menjadi EDITOR:
program unggulan Dirjen Badilag. Achmad Cholil, S.Ag., S.H., LL.M.
Mahrus Abdurrahim, Lc., M.H.
Tema yang diusung Majalah Peradilan Agama edisi ke-12 kali ini sedikit berbeda Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag.
dengan majalah edisi sebelumnya, yakni tentang reformasi birokrasi di Peradilan Hermansyah, S.H.I.

Agama. Tema ini dianggap berharga untuk turut disajikan dalam pembahasan Majalah DEWAN REDAKSI:
Peradilan Agama karena beberapa alasan. Pertama, capaian Mahkamah Agung dan Dr. Ahmad Zaenal Fanani, S.HI., M.S.I.
Dr. Sugiri Permana, M.H.
Peradilan di bawahnya selama ini cukup cemerlang. Tapi tertutupi oleh pemberitaan Achmad Fauzi, S.H.I.
Ade Firman Fathony, S.H.I., M.S.I.
media yang tidak berimbang. Publikasi citra Mahkamah Agung ke khalayak terkesan Alimuddin, S.H.I., M.H.
hanya jeleknya saja. Seperti hakim dan aparat peradilan ditangkap KPK karena terlibat Edi Hudiata, Lc., M.H.
M. Isna Wahyudi, S.HI. M.SI.
skandal suap dan isu tak sedap lainnya. Kejadian tersebut tak dimungkiri turut Mohammad M. Noor, S.Ag.
memperburuk persepsi publik kepada lembaga peradilan. Satu orang berulah yang lain
SEKRETARIAT:
kena getahnya. Karena itu, perlu penyajian data yang berimbang sehingga masyarakat Hirpan Hilmi, S.T.
Hj. Nita Sari, S.H., M.H.
tidak memberikan penilaian kinerja Mahkamah Agung secara sepotong-sepotong. H. Dedy Juniawan, S.H.
Pada pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 2017 Presiden Joko Widodo Zaenal Abidin, S.E.
Adnan Qori Widanu, S.H.
mengapresiasi Mahkamah Agung. Pada pembangunan di bidang hukum, Mahkamah
Agung dianggap berhasil mempermudah masyarakat dalam memperoleh keadilan DESAIN GRAFIS/FOTOGRAFER:
Ridwan Anwar, S.E.
dan layanan publik. Hingga semester pertama tahun 2017, misalnya, Mahkamah Iwan Kartiwan, S.H.
Agung berhasil menerapkan beberapa inovasi antara lain sistem audio text recording Abdul Rahman, S.H.

dan mekanisme penghitungan biaya perkara sendiri secara elektronik. SIRKULASI/DISTRIBUSI :


Bagian Umum Sekretariat
Dari sekian inovasi pelayanan publik dan reformasi birokrasi yang diterapkan Ditjen Badilag MA RI.
tersebut, Peradilan Agama juga turut memberikan sumbangsih. Sistem audio text
DITERBITKAN OLEH:
recording, misalnya, pertama kali dikembangkan oleh Pengadilan Agama Kabupaten Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Malang dan dinobatkan sebagai juara pertama lomba inovasi pelayanan publik Agama Mahkamah Agung RI

oleh Mahkamah Agung. Tentu masih banyak upaya-upaya lainnya yang dilakukan ISSN 2355-2476
oleh Peradilan Agama dalam menyukseskan reformasi birokrasi. Semuanya tak lain ALAMAT REDAKSI:
merupakan derivasi dari cetak biru Mahkamah Agung 2010-2035. Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI lt.6
Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 bypass
Kehadiran Majalah Peradilan Agama edisi ke-12 ini diharapkan memberikan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
warna baru bagi pembaca, baik dari segi konten maupun pemilihan temanya. Semoga Telp. (021) 290 79277; Fax. (021) 290 79211
Email: majalah.badilag@gmail.com
kehadirannya memberikan informasi secara objektif. Selamat membaca. www.badilag.mahkamahagung.go.id

2 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


Editorial

Reformasi Birokrasi Itu


Harus Terlihat Dilakukan

B
aru-baru ini Pada acara penyampaian
Mahkamah Agung laporan tahunan MA di awal
mengadakan tahun 2017, Ketua MA Prof.
sebuah workshop Dr.H.M. Hatta Ali, S.H., M.A
yang bertema “Lokakarya mengatakan “pembaruan
Bersama Media”, di Bandung. peradilan tidak hanya harus
(23/8/2017). Acara tersebut dilakukan tetapi harus terlihat
didukung oleh lembaga dilakukan”. Ini menunjukkan
donor SUSTAIN, the European bahwa pembaruan dan
Union – The United Nations reformasi yang telah dilakukan
Development Programme harus diketahui oleh masyarakat.  
(EU-UNDP). Aria Suyudi, Koordinator Tim Asistensi
Pada satu sesi acara, salah satu Pembaruan Peradilan MARI memberikan
narasumber dari SUSTAIN, Fatahillah bertanya pengakuan terhadap reformasi yang telah dilakukan
kepada para peserta lokakarya yang kebanyakan berasal oleh peradilan agama. Menurutnya, “inovasi, kerja keras
dari wartawan. “Apakah saudara-saudara tahu tentang serta kemauan berpikir out of the box telah menjadi
program pengawasan yang bernama SIWAS, ?”, tanya identitas peradilan agama dalam menjalankan pembaruan
Fatahillah ketika memulai presentasinya. Para wartawan peradilan sejak awal penyatuan atap. Apabila dirunut ke
yang hadir serempak mengatakan bahwa mereka tidak belakang, cukup banyak fakta bahwa peradilan agama telah
tahu apa itu SIWAS. memainkan banyak peranan penting dalam pembaruan
Ketidaktahuan para wartawan tentang SIWAS terlihat peradilan.”
sedikit ironis. Agaknya pemberitaan tentang hakim dan Suguhan perjalanan reformasi birokrasi di Mahkamah
aparat peradilan yang kena OTT KPK lebih seksi ketimbang Agung dan di peradilan agama dalam majalah edisi
program-program pembaruan dan reformasi yang telah ini diharapkan dapat menjembatani ketimpangan
dilakukan oleh Mahkamah Agung. Ketika ada aparat pengetahuan masyarakat terhadap capaian yang telah
yang melanggar, serta merta tuduhan ketidakbecusan diraih. Ini karena masyarakat juga menjadi bagian penting
Mahkamah Agung dalam pengawasan menjadi kambing dalam reformasi itu.
hitam. Dalam majalah ini, reformasi birokrasi disajikan
Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi dalam empat laporan utama. Pertama mengulas tentang
Mahkamah Agung dan seluruh badan peradilan di genealogi reformasi birokrasi. Kedua, berkitan dengan
bawahnya untuk meyakinkan masyarakat bahwa telah Mahkamah Agung dan neraca reformasi birokrasi. Ketiga
banyak capaian reformasi birokrasi yang telah diraih. membahas tentang mengusung program unggulan,
Semua program reformasi birokrasi di Mahkamah Agung meniti jalan perubahan dan keempat tentang menimbang
selalu menunjukkan trend positif dari tahun ke tahun. keberlangsungan reformasi birokrasi.[]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 3


Suara Pembaca
Perlu Rubrik Khusus Produk
Penguatan Lembaga dan Kapasitas Hakim Perbankan Syari'ah
Terkait Kemandirian dan Akuntabilitas Salut untuk tim redaksi majalah Peradilan
Agama yang berhasil membuat majalah ini semakin
Sejak pertama kali kemunculannya, dan edisi
berkualitas, mampu menampilkan karakter dan ciri
pertama ini salah satu edisi pavorit saya, Mei 2013 yang
khasnya tersendiri dari edisi ke edisi, begitu pula
lalu, Majalah ini sudah mencuri perhatian praktisi pradilan
kontennya semakin berbobot disertai fitur-fiturnya
agama khususnya, dan pengamat hukum yang berminat
yang variatif. Majalah ini tidak hanya berhasil menjadi
tentang isu-isu peradilan agama pada umumnya karena
ruang publikasi, tapi juga ruang gagasan bagi para
selain topik bahasannya yang aktual, bobot penulisannya
insan peradilan khususnya peradilan agama. Tidak
yang bagus, dan rubrik-rubrik yang ada di dalamnya juga
berlebihan jika apresiasi yang setinggi-tingginya
menarik dan inspiratif.
diberikan kepada tim redaksi yang luar biasa.
Saat ini sudah lebih dari 4 tahun eksistensinya mewarnai dinamika pemikiran
Menurut saya, salah satu konten majalah ini yang harus dipertahankan
hukum di Indonesia dan lebih dari 10 edisi yang sudah diterbitkan, majalah ini
dan ditingkatkan adalah kolom ekonomi syariah. Bagi saya konten itu sangat
dengan mudah bisa didapati di rak perpustakaan fakultas hukum maupun fakultas
membantu dan menambah wawasan sebagai hakim. Namun, jika berkenan pada
syariah di kampus-kampus seluruh Indonesia, tanpa disadari sudah menjadi
edisi-edisi berikutnya saya mengharapkan majalah ini dapat mempunyai kolom
barometer perkembangan peradilan agama di Indonesia.
serial khusus tentang produk-produk perbankan syariah dalam tataran praktek
Kedepannya mungkin perlu mengangkat tema-tema terkait penguatan
dengan menampilkan narasumber praktisi perbankan, Anggota DSN, MUI dan
lembaga dan kapasitas hakim terkait kemandirian dan akuntabilitas peradilan,
lain-lain. Misalkan bagaimana praktek akad murabahah, mudharabah dan lain-
khususnya dari sudut pandang hukum Islam, untuk mengetahui konsepsi, sejarah
lain, atau bagaimana perbedaan dan plus minus KPR Syariah dan konvensional.
atau perbandingan di beberapa negara yang relevan.
Dengan demikian kita sebagai hakim mendapat informasi yang lebih komprehensif
Maju terus Majalah Peradilan Agama, saya membayangkan majalah ini bisa
antara tataran normatif dan praktek. Terimakasih
terbit lebih dari 100 edisi lagi...selamat membaca!
Abdurrahman Rahim, S.H.I.,M.H.
Abdul Halim, S.H.I., M.H.Li.
Hakim PA Rangkasbitung-Banten
Hakim PA Madiun
Redaksi: Terima kasih atas apresiasinya. Saran Bapak akan kami sampaikan ke
Redaksi: Terima kasih atas apresiasinya. Nanti akan kami sampaikan ke pimpinan
pimpinan.
terkait tema yang Bapak usulkan.

Membantu dalam Penggalian Ilmu

Majalah Peradilan Agama bagi kami, hakim yang


Berharap mendapatkan Majalah Versi Cetak berada di daerah, cukup membantu untuk merangsang
penggalian ilmu yang lebih mendalam lagi. Dalam
Sebagai pembaca setia Majalah Peradilan Agama,
edisi terakhir, majalah ini menyajikan wakaf dalam
saya berharap bisa mendapatkan Majalah Versi
berbagai perbandingan teori dan kasus, bahkan juga
Peradilan Agama versi cetak
menyajikan data2 kuantitatif.
Selain itu, sekedar usul untuk pejabat yang
Dengan metode penyajian ini, maka secara ilmiah
berwenang, agar promosi mutasi Hakim diperbanyak
dapat membantu hakim yang sedang melanjutkan
porsinya tahun depan, karena tahun ini untuk Hakim
pendidikan S2 ataupun S3 untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang
biasa sama sekali belum ada mutasi, untuk penyegaran
tema-tema hukum keluarga yang pada akhirnya dapat memberikan sumbangan
SDM
pemikiran, terobosan hukum dan bahkan ijtihad kemanusiaan untuk kemajuan
Semoga Majalah Peradilan Agama makin jaya.
lembaga peradilan agama.
Di sisi lain, kami juga berharap, bahwa majalah ini dapat memberikan
H. Mohamad Mu'min, S.H.I., M.H.
peranan untuk peningkatan mutu pelayanan bagi pencari keadilan/justisiabelen.
Hakim PA Kotabumi
Mhd. Habiburrahman, S.H.I., M.Sy.
Hakim PA Martapura
Redaksi: Terima kasih atas sarannya. Nanti kami sampaikan kepada pimpinan.
Redaksi: Terima kasih atas apresiasinya. Semoga Majalah Peradilan Agama tetap
menyajikan suguhan terbaik.

4 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

Genealogi
Reformasi Birokrasi
Tahun 1998 Indonesia diterpa krisis multidimensi. Masyarakat harus menelan
pil pahit berupa chaos, ketidakpastian, dan ketidakadilan. Dari peristiwa itu,
muncul gagasan reformasi di segala sektor, termasuk reformasi birokrasi.

R
eformasi birokrasi merupa­ gelombang pertama. mengevaluasi hasil pembangunan
kan perubahan besar dalam Agenda besar reformasi yang dari 177 negara. Dari sisi daya saing
paradigma dan tata kelola digaungkan sejak tahun 1998 global, pada tahun 2007/2008
pemerintahan Indonesia. tersebut ternyata tidak seperti yang Indonesia menempati posisi ke 54
Hal ini berkaitan erat dengan aspek diharapkan. Terkesan mandul dan pada survey competitive index di
birokrasi, business process dan budaya bahkan dianggap mundur. Hal ini bawah Singapura yang menempati
kerja. Secara legal formal, reformasi tidak terlepas dari keterpurukan posisi ke 7 dari 131 negara. Hal yang
birokrasi diawali dengan adanya kondisi negara kita yang terjadi pada menyakitkan lagi, di tahun yang
Tap MPR RI Nomor X/MPR/1998 satu dekade sebelumnya. sama, Indonesia menempati posisi
tentang Pokok-Pokok Reformasi Pem­ Dalam interval waktu sejak tahun bagian atas sebagai negara terkorup
bangunan dalam rangka Penyelamatan 1998 sampai 2010 terdapat beberapa di wilayah Negara Asia Fasific (Jamiat
dan Normalisasi Kehidupan Nasional peraturan yang dikhususkan untuk Akadol, Bureaucracy Reform, 2015).
dan Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 reformasi birokrasi. Puncaknya, tahun Reformasi birokrasi sangat
tentang Penyelenggaraan Negara yang 2010 Presiden RI mengeluarkan diperlukan untuk membangun good
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun government sebagai upaya menyikapi
Nepotisme. 2010 tentang Grand Design Reformasi potret birokrasi yang tidak baik.
Latar belakang reformasi birokrasi Birokrasi 2010-2025 (Perpres 81 Berbagai langkah dan acuan dalam
tidak lain karena krisis multidimensi Tahun 2010). Perpres ini kemudian melakukan reformasi birokrasi
yang dialami Indonesia tahun 1997- direspons oleh Peraturan Menteri harus menjadi sandaran terhadap
1998. Krisis tersebut menuntut Pendayagunaan Aparatur Negara kepentingan terbaik bagi pelayanan
pemerintah segera mereformasi dan Refromasi Birokrasi Nomor masyarakat. Harus disadari bahwa
penyelenggaraan kehidupan 20 Tahun 2010 tentang Road Map sejak awal, bahwa didirikannya
berbang­sa dan bernegara. Masyarakat Reformasi Birokrasi 2010-2014 negara ini untuk melindungi setiap
menuntut agar pemerintah dapat (Permenpan RB 20 Tahun 2010), kepentingan setiap warganya, karena
mewujudkan sistem pemerintahan sebagai pengejawantahan reformasi satu-satunya bagi eksistensi negara
yang demokratis dan mempercepat birokrasi pada berbagai kementerian adalah kepentingan umum itu sendiri
terwujud­ nya kesejahteraan rakyat. dan lembaga pemerintah. (Frans Magnis Suseno, 1994:305).
Sejak itu, berbagai perubahan penting Pada tahun 2007 Indonesia berada Dalam bidang pelayanan
terjadi sebagai tonggak dimulainya pada rangking 107 alias dua peringkat publik, terlihat dari prosedur, biaya
era reformasi di bidang politik, di bawah Vietnam. Demikian hasil rilis dan waktu yang tidak pasti yang
hukum, ekonomi, dan birokrasi. Fase United Nations Development Programs menyebabkan tidak berkualitasnya
ini juga dikenal sebagai reformasi (UNDP) terhadap penelitian yang produk pelayanan pemerintah.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 5


LAPORAN UTAMA

Pada sisi lain, terlihat adanya sistem 2003 yang kemudian dikenal dengan
budaya kerja yang belum terbangun Cetak Biru Pembaruan Peradilan
sehingga kurangnya inovasi dan 2010-2035. Cetak biru yang “Reformasi birokrasi sangat
tidak memiliki semangat perubahan merupakan respons terhadap Perpres diperlukan untuk membangun
terhadap kinerja lembaga pemerintah 81 Tahun 2010 dipandang sebagai good government sebagai upaya
(Jamal Wiwoho, 2017:2). perubahan besar terhadap salah satu
menyikapi potret birokrasi yang
Resonansi reformasi birokrasi yang lembaga penyangga keadilan di negeri
digalakkan pemerintah juga sampai ini. Visi Mahkamah Agung yang telah tidak baik. Berbagai langkah dan
di Mahkamah Agung. Bahkan, jika ditetapkan pada cetak biru tahun acuan dalam melakukan reformasi
dibandingkan dengan lembaga lain, 2003 tetap dipertahankan untuk birokrasi harus menjadi sandaran
Mahkamah Agung telah melangkah mewujudkan peradilan yang agung
terhadap kepentingan terbaik
lebih dahulu dalam melakukan yang pengejawantahannya terdapat
reformasi. Jauh sebelum lahirnya pada 4 misi Mahkamah Agung. bagi pelayanan masyarakat.”
Perpres 81 Tahun 2010, Mahkamah Reformasi birokrasi yang di tubuh
Agung sudah memiliki Cetak Biru Mahkamah Agung RI, dilakukan secara
Mahkamah Agung 2003 yang sejalan terstruktur dan masif oleh seluruh dalam paradigma dan tata kelola
dengan program pemerintah untuk lembaga peradilan di bawahnya. pemerintahan Indonesia. Selain itu,
menegaskan kembali urgensi Pada tahun 2011, seluruh reformasi birokrasi juga bermakna
penerapan prinsip clean and good kementerian dan lembaga (K/L) sebagai sebuah pertaruhan besar bagi
governance. Prinsip ini secara serta pemerintah daerah (Pemda) bangsa Indonesia dalam menyongsong
universal diyakini menjadi prinsip ditargetkan telah memiliki tantangan abad ke-21. Jika berhasil
yang diperlukan untuk memberikan komitmen dalam melaksanakan dilaksanakan dengan baik, reformasi
pelayanan prima kepada masyarakat. proses reformasi birokrasi. Pada birokrasi akan mencapai tujuan yang
Cetak Biru Pembaharuan tahun 2014 secara bertahap dan diharapkan, di antaranya: mengurangi
Mahkamah Agung RI ini, merupakan berkelanjutan, K/L dan Pemda telah dan akhirnya menghilangkan setiap
sebuah pedoman, arah dan pendekatan memiliki kekuatan untuk memulai penyalahgunaan kewenangan publik
yang akan ditempuh oleh Mahkamah proses tersebut, sehingga pada tahun oleh pejabat; menjadikan negara
Agung untuk mengembalikan citra 2025, birokrasi pemerintahan yang yang memiliki most-improved
Mahkamah Agung sebagai lembaga profesional dan berintegritas tinggi bureaucracy; meningkatkan mutu
yang terhormat dan dihormati oleh dapat diwujudkan. pelayanan kepada masyarakat;
masyarakat dan lembaga negara Pada pidato kenegaraan tanggal meningkatkan mutu perumusan dan
lainnya (Bagir Manan:2003). 14 Agustus 2009 dalam rangka pelaksanaan kebijakan/program
Sebagai langkah serius men- memperingati ulang tahun ke-64 instansi; meningkatkan efisiensi
jalankan program reformasi birokrasi, Kemerdekaan RI di depan Sidang DPR (biaya dan waktu) dalam pelaksanaan
pemerintah pada tahun 2007 mene- RI, Presiden menegaskan kembali semua segi tugas organisasi;
tapkan Kementerian Keuangan, tekad pemerintah untuk melanjutkan menjadikan birokrasi Indonesia
Kementerian Negara Pendaya­gunaan misi sejarah bangsa Indonesia antisipatif, proaktif, dan efektif dalam
Aparatur Negara dan Reformasi untuk lima tahun mendatang. Yaitu, menghadapi globalisasi dan dinamika
Birokrasi, Badan Pemeriksa Keua­ melaksanakan reformasi gelombang perubahan lingkungan strategis.
ngan dan Mahkamah Agung seba­ kedua, termasuk reformasi birokrasi. Akan tetapi, jika gagal dilaksanakan,
gai instansi percontohan reformasi Reformasi gelombang kedua reformasi birokrasi hanya akan
birokrasi. Masing-masing lembaga bertujuan untuk membebaskan menimbulkan ketidakmampuan
yang menjadi percontohan reformasi Indonesia dari dampak dan ekor birokrasi dalam menghadapi
birokrasi tersebut merumuskan pro- krisis yang terjadi sepuluh tahun kompleksitas yang bergerak secara
gram quick wins yang sesuai dengan yang lalu. Pada tahun 2025, Indonesia eksponensial di abad ke-21, antipati,
karakteristik lembaga dan terutama diharapkan berada pada fase yang trauma, berkurangnya kepercayaan
yang menyentuh pada aspek-aspek benar-benar bergerak menuju negara masyarakat terhadap pemerintah,
kebutuhan pelayanan publik. maju. dan ancaman kegagalan pencapaian
Pada tahun 2010, Mahkamah Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintahan yang baik (good
Agung melakukan redesign terhadap reformasi birokrasi bermakna governance), bahkan menghambat
Cetak Biru Mahkamah Agung tahun sebagai sebuah perubahan besar keberhasilan pembangunan nasional.

6 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

Reformasi Birokrasi di birokrasi sesuai dengan areanya. sejajar dengan lembaga-lembaga


Lembaga Peradilan Reformasi peradilan sebagai negara utama lainnya. Kemudian, UU
Di seluruh dunia, upaya pembaruan payung perubahan Mahkamah 12 Tahun 2011 sebagai pengganti
peradilan dilakukan dengan tiga Agung dan badan-badan peradilan UU 10 Tahun 2004, memasukkan
pendekatan (Bedner 2008: 5). Yang di bawahnya, mencakup pembaruan kembali Tap MPR ke dalam jenis-jenis
pertama, pendekatan holistik (holistic dalam tugas pokoknya, yaitu peraturan perundang-undangan yang
approach), yang mengasumsikan manajemen perkara. Bila dikaitkan ada pada hierarki sebagaimana diatur
bahwa pembaruan peradilan itu tidak dengan reformasi birokrasi, dalam Pasal 7 ayat (1).
mungkin dilakukan, jika tidak meliputi manajemen perkara erat berhubungan
semua aspek dari sistem hukum dengan pelayanan publik, utamanya Grand Design dan Roadmap
sekaligus. Sayangnya pendekatan ini pihak pencari keadilan dan pengguna Reformasi birokrasi berkaitan
secara praktis dianggap sulit tercapai, pengadilan. Manajemen perkara dengan ribuan proses tumpang
meskipun assessmen terhadap semua dalam hal ini berkaitan dengan tindih (overlapping) antar fungsi-
aspek sistem hukum sudah dilakukan. kecepatan memutus perkara dan fungsi pemerintahan, melibatkan
Pendekatan yang kedua adalah kualitas putusan. jutaan pegawai, dan memerlukan
pembaruan taktis (tactical reforms). anggaran yang tidak sedikit. Selain
Pendekatan ini adalah upaya yang Reformasi Birokasi dalam itu, reformasi birokrasi perlu menata
bersifat ad hoc untuk memperbaiki Bingkai Normatif ulang proses birokrasi dari tingkat
kekurangan tertentu dari sistem Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) UU (level) tertinggi hingga terendah
peradilan, minus kehati-hatian dalam 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan melakukan terobosan baru
memandang keterkaitannya dengan Peraturan Perundang-Undangan, (innovation breakthrough).
persoalan yang lain. Sayangnya jenis dan hierarki Peraturan Oleh karena itu, reformasi
pendekatan ini juga kurang Perundang-undangan terdiri atas: birokrasi nasional perlu merevisi
memberikan dampak perubahan yang a. Undang-Undang Dasar Negara dan membangun berbagai regulasi,
besar, bahkan terkesan menghambur- Republik Indonesia Tahun 1945; b. memodernkan berbagai kebijakan
hamburkan biaya. Ketetapan Majelis Permusyawaratan dan praktek manajemen pemerintah
Akhirnya, pendekatan reformasi Rakyat; c. Undang-Undang/Peraturan pusat dan daerah, dan menyesuaikan
peradilan menemukan keseimba­ Pemerintah Pengganti Undang- tugas fungsi instansi pemerintah
ngannya (equilibrium) dengan Undang; d. Peraturan Pemerintah; dengan paradigma dan peran baru.
menggabungkan kedua pendekatan e. Peraturan Presiden; f. Peraturan Upaya tersebut membutuhkan suatu
tersebut yang disebut reformasi Daerah Provinsi; dan g. Peraturan grand design dan road map reformasi
strategis (strategic reforms). Inilah Daerah Kabupaten/Kota. birokrasi yang mengikuti dinamika
pendekatan ketiga. Pada tataran ruang Keberadaan Tap MPR dalam hierarki perubahan penyelenggaraan
lingkup, pendekatan ini menyerupai peraturan perundang-undangan diatur pemerintahan sehingga menjadi
pembaruan taktis, akan tetapi dalam hierarki peraturan perundang- suatu living document.
berangkat dari analisis yang hati- undangan, diatur dalam Tap MPRS Grand Design Reformasi Birokrasi
hati terhadap suatu permasalahan Nomo XX Tahun 1996 dan Tap MPR adalah rancangan induk yang
sehingga tidak melupakan persoalan- Nomor III Tahun 2000. Namun tidak berisi arah kebijakan pelaksanaan
persoalan penting yang perlu demikian pada UU 10 Tahun 2004 reformasi birokrasi nasional untuk
dilibatkan untuk menguatkan tentang Pembentukan Peraturan kurun waktu 2010-2025. Sedangkan
dampaknya terhadap perubahan. Perundang-Undangan. Pasal 7 ayat (1) Road Map Reformasi Birokrasi adalah
Ketua Mahkamah Agung dalam UU 10 Tahun 2004 mengeluarkan Tap bentuk operasionalisasi Grand Design
Surat Keputusan Ketua Mahkamah MPR dari jenis dan hierarki peraturan Reformasi Birokrasi yang disusun
Agung Nomor : 033/KMA/SK/ perundang-undangan yang ada dalam dan dilakukan setiap 5 (lima) tahun
III/2011 tentang Pembentukan hierarki. sekali dan merupakan rencana rinci
Tim Pembaruan Peradilan, Hal ini dapat dipahami sejalan reformasi birokrasi dari satu tahapan
menegaskan bahwa setiap kelompok dengan semangat zaman yang dapat ke tahapan selanjutnya selama lima
kerja dalam Tim Pembaruan dirasakan pada awal reformasi, tahun dengan sasaran per tahun yang
Peradilan bertanggungjawab untuk yang mengarah pada penghilangan jelas.
melaksanakan dan menyelesaikan wewenang MPR sebagai lembaga Grand Design Reformasi Birokrasi
program dan kegiatan reformasi tertinggi menjadi lembaga tinggi 2010-2025 dan Road Map Reformasi

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 7


LAPORAN UTAMA

Birokrasi 2010-2014 merupakan Terdapat beberapa peraturan perundangan terkait dengan Reformasi
penyempurnaan dari Peraturan Birokrasi antara lain sebagai berikut:
Menteri Negara Pendayagunaan TAHUN PERATURAN
Aparatur Negara (Permenpan) Nomor: 1998 1. Tap MPR RI Nomor X/MPR/1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi
PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pembangunan dalam rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan
Pedoman Umum Reformasi Birokrasi Nasional;
dan Permenpan Nomor: PER/04/M. 2. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
PAN/4/2009 tentang Pedoman Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
Pengajuan Dokumen Usulan Reformasi 1999 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara
Birokrasi di Lingkungan Kementerian/ yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
Lembaga/ Pemerintah Daerah. 2001 1. Tap MPR RI Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa;
Jika Grand Desain Reformasi 2. Tap MPR RI Nomor VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan
Birokrasi mengusung rentang waktu Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
(timeline) dari tahun 2010-2025, 2002 1. Tap MPR RI Nomor II/MPR/2002 yang mengamanatkan percepatan
maka Mahkamah Agung melalui Cetak pertumbuhan ekonomi nasional termasuk reformasi birokrasi dan
Biru Pembaruan Badan Peradilan membangun penyelenggaraan negara dan dunia usaha yang bersih;
menghabiskan waktu yang lebih 2. Tap MPR RI Nomor VI/MPR/2002 yang mengamanatkan pemberantasan
panjang dari tahun 2010-2035. korupsi, kolusi, dan nepotisme, penegakan dan kepastian hukum, serta
Respons Mahkamah Agung reformasi birokrasi dengan penekanan pada kultur birokrasi yang
terhadap upaya reformasi birokrasi transparan, akuntabel, bersih dan bertanggungjawab, serta dapat menjadi
yang diusung oleh pemerintah salah pelayan masyarakat dan abdi negara.
satunya adalah mengintegrasikannya 2003 1. Cetak Biru Mahkamah Agung 2003
dengan upaya pembaruan peradilan. 2008 1. Peraturan Menteri Pendaygunaan Aparatur Negara dan Refromasi
Penyikapan ini terbilang tepat, karena Birokrasi Nomor 15/M.PAN/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi
upaya pembaruan di pengadilan telah Birokrasi
terlebih dahulu dilakukan ketimbang 2009 1. Peraturan Menteri Pendaygunaan Aparatur Negara dan Refromasi
gagasan reformasi birokrasi. Birokrasi Nomor 04/M.PAN/4/2009 tentang Pedoman Pengajuan
Ditilik dari maksud dan tujuannya, Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi di Lingkungan/Lembaga/
kedua upaya tersebut masih Pemerintah Daerah
dalam aras yang sebangun, yakni
mendorong fungsi peradilan yang penyelesaian konflik sosial, dan perubahan. Dan untuk menghadapi
efektif sebagai lembaga penyelesaian perlindungan terhadap hak-hak keduanya, membangun platform
sengketa sekaligus memberikan kebendaan (Bedner, 2008 : 5). perubahan adalah jawabannya.
pelayanan yang lebih akuntabel dan Maksud platform perubahan
transparan terhadap para pencari Urgensi Platform Perubahan dalam konteks ini adalah acuan atau
keadilan dan masyarakat lainnya Dewasa ini, proses reformasi pedoman yang diperlukan dalam
yang bersinggungan dengan dunia birokrasi ataupun pembaruan badan melakukan proses pembaruan atau
peradilan. Efektifitas, akuntabilitas peradilan masih berlangsung dan reformasi sehingga pembaruan
dan transparansi ini, menurut belum mencapai kondisi ideal yang yang dikehendaki tetap berlangsung
Adriaan Bedner, akan terrefleksi diinginkan, setidaknya berdasarkan secara sistemik dan memiliki sumber
dengan berfungsinya sistem peradilan dokumen induk kedua program daya daya pendukung yang konstan
dengan layak (a properly working perubahan tersebut. Berarti, meskipun dilakukan dalam jangka
court system) (Bedner, 2008 : 5). jalan perubahan masih panjang waktu yang relatif panjang.
Pada sisi yang lebih makro, dan mungkin tidak akan terhenti Platform perubahan tersebut
berfungsinya sistem peradilan meskipun tenggang waktu tersebut meliputi strategi-strategi dasar
tersebut memberikan sumbangsih telah berakhir. bagaimana pembaruan itu dilakukan,
terhadap perwujudan banyak tujuan Dalam rentang waktu yang standar pengukuran pencapaian
pembangunan dan mendorong demikian panjang, proses perubahan pembaruan, dan identifikasi aspek-
pertumbuhan ekonomi, antara lain setidaknya dihadapkan dengan dua aspek pembaruan secara holistik.
dengan memberikan perlindungan tantangan utama, yakni memelihara Beberapa platform perubahan
terhadap hak asasi manusia, pencapaian dan menjaga momentum yang perlu dikembangkan untuk

8 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

2010 1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design


aktifitas dengan aktifitas lainnya;
Reformasi Birokrasi 2010-2025
2) personal mastery (kemampuan
2. Peraturan Menteri Pendaygunaan Aparatur Negara dan Refromasi
personal); 3) mental model (model
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
mental) yang dapat mendorong
2010-2014
perubahan; 4) shared vision (visi
3. Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035
bersama); dan 5) team learning
4. SK Sekretaris MA 012.A/SEK/SK/III/2010 tentang Pembentukan Tim
(pembelajaran tim) (Senge, 1990).
Pengembangan Laporan Reformasi Birokrasi MA RI
Karena lingkup perubahan ini
2011 1. Peraturan Menteri Pendaygunaan Aparatur Negara dan Refromasi adalah sebuah organisasi, maka
Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Road Map pengembangan manajemen perubahan
Reformasi Birokrasi ini haruslah bermuara pada upaya
2. Peraturan Menteri Pendaygunaan Aparatur Negara dan Refromasi menjadikan organisasi secara
Birokrasi Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan keseluruhan dengan semua yang
Manajemen Perubahan terlibat didalamnya sebagai organisasi
3. Peraturan Menteri Pendaygunaan Aparatur Negara dan Refromasi pembelajar (organizationl learning).
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2011 tentang Penjaminan Kualitas (Quality Ketiga, Pengembangan Sumber
Assurance) Pedoman Monitoring Evaluasi dan Reformasi Birokrasi Daya Manusia. Sumber daya manusia
4. SK KMA 071/KMA/SK/V/2011 tentang Tim Reformasi Birokrasi merupakan pilar terpenting dalam
Mahkamah Agung RI reformasi birokrasi. Selain merupakan
2014 1. Peraturan Menteri Pendaygunaan Aparatur Negara dan Refromasi sasaran, sumber daya manusia juga
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi menjadi aktor yang menjalankan
Birokrasi proses reformasi tersebut. Meskipun
2015 1. Peraturan Menteri Pendaygunaan Aparatur Negara dan Refromasi secara kuantitatif nilai sumber daya
Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi manusia tidak dapat diukur, namun
2015-2019 dapat dipergunakan untuk membuat
2. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pembentukan Komite pencapaian-pencapaian yang terukur.
Pengarah dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional Karena itu, dalam manajemen sumber
3. SK Sekretaris MA 41/SEK/SK/9/2015 tentang Road Map Reformasi daya manusia ditempatkan dalam
Birokrasi Mahkamah Agung RI 2015-2019 kategori aset tidak terukur.
2016 1. SK Sekretaris MA 23/SEK/SK/IV/2016 tentang Tim Reformasi Birokrasi (Sugiri Permana, Edi Hudiata, Alimuddin,
Ade Firman Fathoni, Mahrus, Rahmat Arijaya)
Mahkamah Agung RI
Daftar Bacaan
mendukung proses pembaruan Perubahan. Manajemen perubahan Akadol, Jamiat, Bureaucracy Reform: A
peradilan dan/atau reformasi memang salah satu aspek penting Dilemmatic Bureaucratic Law Politic,
birokrasi secara berkesinambungan, dari reformasi birokrasi, termasuk South East Asia Journal of Contemporary
dapat dipaparkan sebagai berikut: pembaruan peradilan. Manajemen Business, Economics and Alw vol 8, 4
Desember 2015.
Pertama, Pengembangan ini menyasar perubahan cara
Bedner, Adriaan, Court Reform, Leiden, Leiden
Reformasi Strategis. Pendekatan berfikir (mindset) dan budaya dalam University Press, 2008
ini, apabila direncanakan dan memandang suatu aktivitas. Ia tidak Cetak Biru Pembaharuan Peradilan Tahun
diimplementasikan dengan baik, berkaitan dengan hal-hal yang bersifat 2010-2035
akan menghasilkan pembaruan fisik, namun cenderung bersifat non Laporan Tahunan Mahkamah Agung Republik
yang cukup holistik. Pendekatan ini fisik (mental). Indonesia Tahun 2016
Manan, Bagir, Sambutan Ketua MARI dalam
mengedepankan penelaahan yang Dengan menggunakan pendekatan
cetak biru MARI 2003
lebih apik dan mendalam dalam Peter F. Senge dalam bukunya The Senge, Peter M., The Fifth Discipline: The Art
merencanakan dan mengimple­ Fifth Discipline: The Art and Practice and Practice of The Learning Organization,
mentasikan rencana perubahan of The Learning Organization, setidak- United State, Currency, 1990.
sehingga dampaknya terhadap tidaknya terdapat lima hal yang perlu Suseno, Frans Magnis, Etika Politik Prinsip-
prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, cet.
perubahan itu lebih terasa dan dikembangkan untuk mencapai suatu
IV Gramdedia Pustaka Utama, Jakarta, 1994.
bermakna bagi pencapaian reformasi perubahan yang ideal. 1) system Wiwoho, Jamal, Reformasi Birokrasi Dalam
birokrasi dan pembaruan peradilan. thinking (berfikir sistem) yakni Upaya Menciptakan Tata Kelola Yang Bersih
Kedua, Pengembangan Manajemen memahami interrelasi antar satu Dan Transparan, Surakarta, 2017.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 9


LAPORAN UTAMA

Mahkamah Agung
dan Neraca Reformasi
Mahkamah Agung, lima tahun ke depan, diharapkan beranjak pada tahapan
penguatan reformasi birokrasi berbasis kinerja. Secara nasional visi Reformasi
Birokrasi 2025 adalah terwujudnya pemerintahan kelas dunia. Yaitu, pemerintahan
profesional dan berintegritas tinggi yang mampu memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat dan manajemen pemerintahan yang demokratis.

S
ecara teknis, pelaksanaan
reformasi birokrasi Mahkamah
Agung dan badan peradilan
di bawahnya mengacu pada
pedoman yang termaktub dalam
Peraturan Presiden RI Nomor 81
Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2035.
Di samping itu, juga mengacu pada
Peraturan Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010
tentang Roadmap Reformasi Birokrasi
2010-2014.
Mahkamah Agung (MA) sebagai
pemegang kekuasaan kehakiman Agung mengembangkan cetak biru Setidaknya disebabkan karena
serta peradilan negara tertinggi peradilan 2010-2035. Dalam cetak beberapa hal, yaitu; (1) Adanya
mempunyai posisi dan peran strategis biru ini pembaruan peradilan menjadi pengembangan kebutuhan para
di bidang kekuasaan kehakiman. fokus kajian. Untuk mewujudkan pemangku kepentingan untuk lebih
Sebab, MA tidak hanya membawahi 4 cita-cita menuju badan peradilan berorientasi pada kepuasan pencari
(empat) lingkungan peradilan. Tetapi yang agung (excellence court), tentu keadilan dan pengguna pengadilan.
juga sebagai puncak manajemen di harus dikaitkan dengan Cetak Biru (2) Adanya perubahan visi, misi,
bidang administratif, personil dan Pembaruan Pengadilan 2010-2035. dan strategi organisasi. (3) Adanya
finansial, serta sarana prasarana. Di dalamnya memuat perencanaan keinginan untuk menumbuhkan
Kebijakan “satu atap” memberikan strategis untuk 25 (dua puluh lima budaya organisasi yang baru. (4)
tanggungjawab dan tantangan karena tahun) mendatang, dengan maksud Adanya keinginan untuk menjadi
MA dituntut untuk menunjukkan untuk lebih mempertajam arah dan organisasi dengan kinerja yang lebih
kemampuannya guna mewujudkan langkah dalam mencapai cita-cita baik. (5) Adanya kebutuhan untuk
organisasi sebagai lembaga pembaruan badan peradilan secara menjadi organisasi yang modern
yang profesional, efektif, efisien, utuh. dengan memanfaatkan teknologi
transparan, serta akuntabel. Secara konseptual, restrukturisasi informasi. (6) Adanya keinginan
Setelah mengevaluasi implemen­ organisasi MA dan badan peradilan untuk menyederhanakan rantai
tasi cetak biru tahun 2003 Mahkamah di bawahnya menjadi kebutuhan. birokrasi, dan (7) Adanya tumpang

10 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

tindih tugas, pokok dan fungsi antar Selain bertolak dari evaluasi pengadilan yang mampu memberikan
posisi (Laporan Reformasi Birokrasi implementasi Cetak Biru 2003, pelayanan keadilan yang sebaik-
Mahkamah Agung, 2010, h. 15). penyusunan Cetak Biru 2010-2035 baiknya, maka di samping mendorong
Menyimak pandangan Ketua ini juga dilakukan berdasarkan penyempurnaan pelayanan pada
Kamar Agama Mahkamah Agung RI Organizational Diagnostic Assessment ketujuh area perubahan, nilai-nilai
tentang pembaruan peradilan dan (ODA). Pendekatannya ialah kerangka pengadilan serta kualitas kinerja pun
reformasi birokrasi, sangat sejalan pengadilan yang unggul (The harus diperkuat dan disempurnakan.
dengan konsep restrukturisasi Framework of Courts Excellence). Excellence Court yang merupakan
tersebut di atas. Menurut Dr. H. Amran Kerangka ini terdiri dari 7 (tujuh) area hasil dari konsorsium Internasional
Suadi, S.H., MH., MM., pengembangan “Peradilan yang Agung” yang dibagi ini memperkenalkan tujuh area
organisasi Mahkamah Agung dan ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu: vital yang harus diterapkan untuk
badan-badan peradilan di bawahnya driver (pengarah/pengendali), system terwujudnya sebuah pengadilan
mengarah pada dua desain organisasi, and enabler (sistem dan penggerak), yang agung (excellent court). Adapun
yaitu organisasi berbasis kinerja dan result (hasil). ketujuh area itu, yaitu:
(performance based organization) Proses ODA melibatkan seluruh 1) Kepemimpinan dan Manajemen
dan organisasi berbasis pengetahuan pemangku kepentingan pengadilan Pengadilan. Kepemimpinan yang
(knowledge based organization). (internal dan eksternal). Berdasarkan kuat dan berkarakter dibarengi
Pengembangan dua desain organisasi hasil ODA ditemukan permasalahan dengan manajemen peradilan
tersebut, dapat dianggap sebagai yang mengemuka dari MA dan badan- yang bagus adalah kunci utama
dua fase perkembangan organisasi. badan peradilan di bawahnya terkait terwujudnya efektifitas dan
Keduanya memberikan gambaran dengan 2 fungsi, yaitu fungsi peradilan efisiensi pelayanan.
terjadinya dua kali perubahan dan pengawasan. Sehubungan dengan 2) Kebijakan Pengadilan. Kepemim­
struktur organisasi sebagai usaha perbaikan internal, fungsi pinan yang kuat dan manajemen
konsekuensi logis terhadap desainnya. administrasi dan pengaturan menjadi yang efektif diaktualisasikan dalam
Organisasi berbasis kinerja akan sangat penting untuk membentuk bentuk kebijakan-kebijakan yang
menjadi fondasi untuk MA dan badan organisasi yang kuat. Dari semua itu, mengarah kepada evaluasi kinerja
peradilan di bawahnya berkembang diperlukan adanya pemimpin yang dan berusaha mengantisipasi
menjadi organisasi yang berorientasi mampu menjadi model keteladanan. perubahan yang terjadi serta
pada pengembangan pengetahuan Hasil ODA selanjutnya digunakan mengakomodasi kebutuhan
dan keahlian (hasil tatap muka tim sebagai salah satu bahan utama dan harapan masyarakat akan
redaksi Majalah Peradilan Agama di pada sarasehan Pimpinan MA pelayanan yang berkeadilan.
ruang kerja Tuaka Agama MA, Jumat untuk merumuskan Visi dan Misi 3) Proses Penanganan Perkara.
tanggal 26 Mei 2017). Peradilan 2035. Untuk mendapatkan Proses penanganan perkara yang
efektif dan efisien akan terwujud
jika ada sinergi yang baik antara
hakim dan staf pengadilan.
Hakim memfokuskan diri pada
proses pemeriksaan perkara,
sementara staf menangani aspek
administrasinya. Ketepatan waktu
dan durasi penanganan perkara
harus benar-benar dimonitor.
Perkara-perkara diperiksa dan
diputus mengikuti Standard
Operating Procedures (SOP) yang
telah ditetapkan.
4) Kepercayaan Publik. Pelayanan
sebuah pengadilan dianggap
sukses jika ada tingkat kepuasan
yang tinggi dari masyarakat

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 11


LAPORAN UTAMA

pengguna jasa pengadilan. Harus Tidak hanya secara fisik bisa dengan kriteria obyektif, sehingga
ada ukuran yang jelas mengenai diakses tetapi juga virtually tercipta personil peradilan yang
kepercayaan publik ini. Meski hasil accessible (dapat diakses secara berintegritas dan profesional; 7)
survey LDF (Legal Development virtual). Dalam cetak biru ini Didukung pengawasan secara efektif
Facilities-AUSAID) tahun 2007 dituangkan usaha-usaha perbaikan terhadap perilaku, administrasi, dan
menyebut tingkat kepuasan untuk mewujudkan badan jalannya peradilan; 8) Berorientasi
pengguna jasa Pengadilan Agama peradilan Indonesia yang agung. pada pelayanan publik yang prima; 9)
mencapai level 70-80 %, tetapi Badan peradilan Indonesia Memiliki manajemen informasi yang
angka ini bisa jauh melorot jika yang agung secara ideal dapat menjamin akuntabilitas, kredibilitas,
warga Peradilan Agama tidak diwujudkan melalui beberapa dan transparansi; 10) Modern dengan
selalu meningkatkan kualitas langkah, yaitu: 1) Melaksanakan berbasis TI terpadu.
pelayanannya. fungsi kekuasaan kehakiman secara Adapun misi Badan Peradilan
5) Kepuasan Pengguna Pengadilan. independen, efektif, dan berkeadilan; 2010-2035, yaitu : 1) Menjaga
Kepuasan pengguna jasa 2) Didukung pengelolaan anggaran kemandirian badan peradilan; 2)
pengadilan ini bekaitan erat berbasis kinerja secara mandiri yang Memberikan pelayanan hukum
dengan tingkat kepercayaan publik dialokasikan secara proporsional yang berkeadilan kepada pencari
di atas. Tantangan bagi sebuah dalam APBN; 3) Memiliki struktur keadilan. 3) Meningkatkan kualitas
pengadilan adalah bagaimana organisasi yang tepat dan manajemen kepemimpinan badan peradilan;
para pihak bisa merasa puas organisasi yang jelas dan terukur; 4) Meningkatkan kredibilitas dan
meskipun mereka harus ‘kalah’ 4) Menyelenggarakan manajemen transparansi badan peradilan.
dalam perkara yang diajukannya. dan administrasi proses perkara
6) Sumber Daya Pengadilan. yang sederhana, cepat, tepat waktu, Pencapaian Reformasi
Sumber daya pengadilan di sini biaya ringan dan proporsional; 5) Birokrasi
termasuk sumber daya manusia, Mengelola sarana prasarana dalam Pelaksanaan reformasi birokrasi
infrastruktur dan dukungan rangka mendukung lingkungan kerja di MA terus mengiringi upaya
finansial. SDM memegang peranan yang aman, nyaman, dan kondusif pencapaian visi, misi, dan kinerja
vital dalam tercapainya court bagi penyelenggaraan peradilan; 6) MA yang dilaksanakan dengan penuh
excellence, terlebih jika didukung Mengelola dan membina sumber semangat dan melibatkan semua
dengan infrastruktur dan dana daya manusia yang kompeten aspek yang mendukung.
yang memadai. Usaha Peningkatan
SDM di kalangan Peradilan Agama
ditambah dengan peningkatan
anggaran yang sangat signifikan
sejak diberlakukannya sistem satu
atap dalam pembinaan Mahkamah
Agung RI seharusnya faktor
penggerak utama bagi Peradilan
Agama untuk tampil sebagai
excellent courts. Oleh karenanya,
tidak ada lagi alasan bagi Peradilan
Agama untuk tidak menerapkan
prinsip-prinsip court excellence.
SDM kita memadai, dukungan
infrastruktur dan finansial juga
kita punya, meski memang masih
butuh ditingkatkan anggarannya.
7) Pelayanan Pengadilan yang
Terjangkau. Pengadilan yang
excellent adalah pengadilan yang
terjangkau dan mudah diakses oleh
siapapun yang membutuhkannya.

12 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

Keberhasilan tersebut karena tetapi sudah merupakan kebutuhan


beberapa elemen pendukung yang organisasi.
dalam istilah reformasi birokrasi Kelima, pencapaian dan
disebut faktor kunci keberhasilan. peningkatan target secara Untuk mewujudkan
Adapun faktor kunci keberhasilan berkesinambungan. Pada dasarnya
reformasi birokrasi di Mahkamah reformasi birokrasi adalah sesuatu cita-cita menuju badan
Agung antara lain: Pertama, yang dilakukan untuk tujuan
komitmen semua level manajemen birokrasi yang lebih baik. Keenam, peradilan yang agung
mengawal keberhasilan Reformasi
Birokrasi. Dalam seluruh tahap
upaya perbaikan dilakukan secara
terus-menerus, holistik, terstruktur,
(excellence court), tentu
reformasi
Agung,
birokrasi
komitmen
Mahkamah
pimpinan
dan berorientasi pada hasil. Upaya
perbaikan terus menerus akan
harus dikaitkan dengan
selalu didapatkan, ditandai dilakukan baik dari sisi dokumen Cetak Biru Pembaruan
dengan penandatangan kesiapan (akan menjadi living document)
pimpinan Mahkamah Agung untuk maupun pada tahap implementasi Pengadilan 2010-2035.
melaksanakan reformasi birokrasi, serta monitoring dan evaluasinya.
serta pelaksanaan reformasi birokrasi
menjadi fokus prioritas kegiatan Hambatan
MA sejak diterbitkannya cetak biru Meskipun demikian, ternyata pengelolaan pelayanan publik, dan
Mahkamah Agung tahun 2003-2009 masih banyak permasalahan dalam (5) Penguatan fungsi pengawasan.
dan Cetak Biru 2010-2035. area reformasi birokrasi dalam tubuh Pelayanan publik merupakan
Kedua, internalisasi reformasi MA, antara lain perilaku negatif yang aspek lain yang selalu menjadi
birokrasi melalui integrasi kegiatan ditunjukkan dan dipraktikkan dalam sorotan masyarakat. Penerapan
utamanya terkait revolusi mental birokrasi. Perilaku ini mendorong sistem manajemen pelayanan belum
pada aparatur Mahkamah Agung. terciptanya citra negatif birokrasi. sepenuhnya mampu mendorong
Pada hakikatnya, seluruh pelaksanaan Perilaku yang sudah menjadi mental peningkatan kualitas pelayanan,
program dan kegiatan di MA model birokrasi yang dipandang yang lebih cepat, murah, berkekuatan
merupakan program dan kegiatan lambat, berbelit-belit, tidak inovatif, hukum, nyaman, aman, jelas,
yang mengalami proses perbaikan tidak peka, inkonsisten, malas, dan terjangkau serta menjaga
secara terus menerus, dengan feodal, dan lainnya. Karena itu, fokus profesionalisme para petugas
tujuan utama untuk kepentingan perubahan reformasi birokrasi pelayanan. Oleh karena itu, perlu
masyarakat. ditujukan pada perubahan mental dilakukan penguatan terhadap
Ketiga, Mengerahkan seluruh aparatur. Perubahan mental model/ sistem manajemen pelayanan publik
sumber daya untuk mendukung perilaku aparatur diharapkan akan agar mampu mendorong perubahan
reformasi birokrasi. Keterlibatan mendorong terciptanya budaya profesionalisme para penyedia
seluruh komponen organisasi, kerja positif yang kondusif bagi pelayanan serta peningkatkan kualitas
merupakan salah satu bentuk terciptanya birokrasi yang bersih dan pelayanan. Langkah yang ditempuh
komitmen pimpinan Mahkamah akuntabel, efektif, dan efisien serta oleh Mahkamah Agung ialah: (1)
Agung untuk mensukseskan reformasi mampu memberikan pelayanan yang Meningkatnya sistem monitoring
birokrasi di lingkungan MA. Upaya berkualitas. dan evaluasi terhadap kinerja
pengerahan seluruh sumber daya Kemudian, MA memberikan pelayanan publik; (2) Meningkatnya
juga akan dijalankan seiring dengan beberapa solusi dalam menindak kualitas pelayanan publik sesuai
peningkatan efisiensi penggunaan lanjuti permasahan perilaku aparatur kebutuhan dan harapan masyarakat;
anggaran dan efektifitas pemanfaatan sebagai langkah melakukan revolusi (3) Meningkatnya profesionalisme
sarana dan prasarana. mental birokasi, yaitu: (1) Penerapan aparatur.
Keempat, pelaksanaan reformasi sistem manajemen SDM Aparatur Jika mengacu pada Road Map
birokrasi secara konsisten. Reformasi yang berbasis sistem informasi. Reformasi Birokrasi MA tahun
birokrasi di lingkungan MA (2) Penguatan kepemimpinan 2015-2019, sejatinya Road Map
diupayakan menjadi kebutuhan MA, pada masing-masing instansi. (3) MA berdasarkan Cetak Biru tahun
tidak hanya ketika reformasi birokrasi Pemanfaatan teknologi informasi 2010-2035. Di dalamnya memuat
menjadi prioritas pemerintah, dan komunikasi. (4) Transparansi perencanaan strategis untuk 25

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 13


LAPORAN UTAMA

untuk meng-upload putusan, MA


membutuhkan peranti teknologi
Menurut Dr. H. Amran Suadi, S.H., MH., MM., (website). Karena itu, pengembangan
teknologi informasi juga menjadi
pengembangan organisasi Mahkamah Agung dan salah satu program unggulan MA.
Jika ditilik dalam laman website
badan-badan peradilan di bawahnya mengarah pada kepaniteraan MA, tahun 2015 jumlah
putusan di portal direktori putusan
dua desain organisasi, yaitu organisasi berbasis kinerja Mahkamah Agung sebanyak 1.622.605
(performance based organization) dan organisasi putusan. Jumlah itu meningkat
menjadi 2.061.320 putusan sampai
berbasis pengetahuan (knowledge based organization). dengan akhir Desember 2016.
Melalui publikasi putusan publik
dengan mudah mengakses produk
pengadilan. Publikasi putusan juga
(dua puluh lima tahun) mendatang. meliputi revolusi mental aparatur dapat memacu peningkatan kualitas
Hal ini dimaksudkan untuk lebih peradilan, restrukturisasi organisasi, putusan hakim karena setiap orang
mempertajam arah dan langkah dalam pengembangan teknologi informasi, dapat menilai kualitas putusan
mencapai cita-cita pembaruan badan penguatan pengawasan, peningkatan pengadilan. Hakim akan terpacu
peradilan secara utuh. Dalam Rencana SDM, dan pelayanan publik. untuk membuat putusan yang lebih
Pembangunan Jangka Menengah Pelaksanaan program unggulan berkualitas karena mahkota hakim
Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 tersebut terbukti menjadi pengungkit terletak pada putusannya (Laporan
telah disusun strategi pembangunan bagi pembaruan proses peradilan di Tahunan MA Tahun 2016).
melalui tiga dimensi pembangunan, seluruh Indonesia. Bahkan, kebijakan Telah menjadi keniscayaan, dalam
yaitu dimensi pembangunan MA ibarat lompatan quantum karena menunjang kultur keterbukaan dan
manusia, pembangunan sektor bergerak sebelum menjadi kebijakan otomasi pengadilan diperlukan
unggulan, serta dimensi pemerataan masif lembaga lainnya. Salah satu kemahiran penguasaan tekhnologi
dan kewilayahan. Untuk menjamin kebijakan yang dianggap sebagai informasi. Arus informasi yang
terlaksananya ketiga dimensi tersebut lompatan quantum ialah lahirnya berderap cepat, memerlukan agenda
tentunya juga didukung dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung pengembangan sumber daya manusia
kepastian dan penegakan hukum, Nomor: 144/KMA/SK/VIII/2007 (SDM), sehingga aparat peradilan
keamanan, dan ketertiban, politik dan tanggal 28 Agustus 2007 tentang tidak tergilas oleh perubahan.
demokrasi serta tata kelola reformasi Keterbukaan Informasi di Pengadilan. Apalagi pemanfaatan IT dalam proses
birokrasi yang seharusnya berjalan Kebijakan ini lahir jauh sebelum birokrasi sangat penting agar aparat
dengan baik. DPR mengesahkan Undang-Undang peradilan terhindar dari pertemuan
Estafet pembaruan MA secara utuh Nomor 14 Tahun 2008 tentang langsung dengan pihak berperkara.
terus berlanjut dengan mendesain Keterbukaan Informasi Publik yang Otomasi pengadilan merupakan
peta jalan sesuai blue print MA 2010- baru berlaku sejak 1 Mei 2010. ikhtiar agar kinerja lebih efisien,
2035. MA menetapkan beberapa Salah satu program unggulan lebih zakelijk, juga menghindari
program unggulan (quick wins) MA yang memperoleh respons kemungkinan adanya pungutan-
sebagai akselerasi pengintegrasian positif dari masyarakat ialah ihwal pungutan liar oleh aparat peradilan
reformasi birokrasi ke dalam reformasi transparansi/keterbukaan informasi. maupun praktik penyuapan yang
peradilan. Di antaranya transparansi Hal ini dikarenakan pengadilan selalu dilakukan oleh oknum tertentu. Efek
peradilan, pengembangan teknologi lekat dengan stigma ketertutupan kemajuan tekhnologi informasi dan
informasi, pengelolaan PNBP, kode dan kecurangan. Oleh karena itu, tuntutan transparansi publik tersebut
etik hakim, dan manajemen sumber ikhtiar membuka kran informasi di berimplikasi pada beberapa kebijakan
daya manusia. Kemudian, secara pengadilan adalah sebuah terobosan MA. Misalnya, pembayaran voorschot
berkelanjutan MA menetapkan besar. Namun demikian, keterbukaan bagi pencari keadilan melalui bank.
program unggulan perlima tahunan, informasi masih memerlukan Tujuannya agar aparat peradilan
yakni quick wins 2015-2019. piranti teknologi informasi sebagai steril dari permainan uang perkara.
Anasir program unggulan tersebut penunjangnya. Sebagai amsal, Pengadilan hanya memberikan

14 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

informasi terkait prosedur beracara pengadilan. Pelayanan informasi Jawa Pos, 15/2/2017).
dan biaya perkara. Begitu perkara itu pengadilan selain diberikan melalui Program pembaruan MA yang akan
putus, sisa uang perkara dikembalikan fasilitas meja informasi, juga terus dilaksanakan yaitu Penerimaan
kepada pihak berperkara. Jika dalam disediakan melalui media elektronik Negara Bukan Pajak (PNBP). Yang
tempo enam bulan tidak dambil, yakni website resmi pengadilan. dimaksud di sini berkaitan dengan
uang tersebut dikembalikan kepada Saat ini seluruh pengadilan pembayaran biaya perkara, hal itu
kas negara sebagai Penerimaan di Indonesia sudah memiliki bertujuan untuk menjamin besaran
Negara Bukan Pajak (PNBP). Artinya, website resmi. Website pengadilan biaya berperkara dan transparansi
berlakunya kebijakan ini merupakan menampilkan informasi seperti yang pengelolaannya, maka Mahkamah
bagian dari pengelolaan PNBP dan diatur dalam Undang-Undang Nomor Agung sejak mencanangkan program
menghindari praktik penumpukan 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan quick wins tidak lagi menerima biaya
uang tak bertuan untuk kepentingan Informasi Publik dan SK KMA Nomor perkara. Namun, uang perkara itu
memperkaya diri. 1-144/KMA/ SK/I/2011 tentang wajib dibayarkan langsung pada kas
Program unggulan MA lainnya Pedoman Pelayanan Informasi negara sebagaimana surat keputusan
yang menarik perhatian ialah soal Pengadilan. Begitu pula pengaduan KMA Nomor 144/2007 tentang
meja informasi dan pengaduan. Saat masyarakat dapat dilakukan dengan transparansi dan keterbukaan
ini seluruh pengadilan telah memiliki 8 model, yang salah satunya melalui informasi di pengadilan.
meja informasi dan pengaduan. aplikasi SIWAS yang terkoneksi Pedoman perilaku hakim dan
Hal ini sebagai kelanjutan dari langsung dengan Badan Pengawasan pembentukan majelis kehormatan
program transparansi peradilan. Mahkamah Agung. hakim antara Mahkamah Agung dan
Meja Informasi merupakan garda Problem tunggakan perkara Komisi Yudisial mengacu pada SK
utama dalam pelayanan di setiap juga tak luput menjadi prioritas KMA Nomor 104A KMA/SK/XII/2006
pengadilan. Prinsip dasar dari penyelesaian MA. Jika dahulu pada Desember 2006 lalu. Kerjasama
meja informasi adalah sejauh mana penumpukan perkara kerap jadi antara Mahkamah Agung dan Komisi
pengadilan dapat memberikan sorotan publik kini progresnya Yudisial tersebut, dalam rangka
informasi yang diperlukan pencari mencapai puncak keemasan. Aturan mengangkat harkat dan martabat
keadilan dalam jangka waktu yang tentang penyelesaian perkara hakim di Indonesia, program yang
sesuai standar prosedur. Sedangkan tingkat kasasi dan PK diberlakukan dijalin berupa pelatihan kode etik dan
meja pengaduan digunakan untuk dengan mematok batas penyelesaian pedoman perilaku hakim hingga kini
menampung pengaduan masyarakat maksimal tiga bulan setelah perkara lebih dari 2000 hakim telah mengikuti
atas pelayanan yang diberikan pihak diterima ketua majelis. Hal ini pelatihan dimaksud.
termaktub dalam Surat Edaran (Alimuddin, Ade Firman Fathoni, Edi Hudiata, Mahrus,
Rahmat Arijaya)
MA Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Jangka Waktu Penyelesaian Perkara.
Court Excellence yang Selain itu, Ketua MA juga membatasi Daftar Bacaan
Benveniste, Guy. Birokrasi. Jakarta : PT Raja
hakim agung melakukan kunjungan
merupakan hasil dari ke luar negeri dan melarang hakim
Grafindo Persada, 1997.
Cetak Biru dan Rencana Strategis Pembaruan
agung mengajar di perguruan tinggi
konsorsium Internasional pada jam kerja. Kebijakan tersebut
Peradilan: Laporan Hasil Organizational
Diagnostic Assesment (ODA), Sarasehan

ini memperkenalkan bertujuan agar produktivitas


penangaan perkara lebih maksimal.
MARI, Rapat Konsinyasi Tim Perumus dan
Pendamping, PT Daya Dimensi Indonesia,

tujuh area vital yang Alhasil pada tahun 2016 produktivitas 2009.
Fauzi, Achmad, Hatta Ali dan Reformasi
MA mampu mengikis tumpukan Lembaga Peradilan, Jawa Pos, 15 Februari
harus diterapkan untuk perkara cukup signifikan. Jumlah 2017, diunduh Hari Selasa tanggal 23 Mei
perkara yang berhasil diputus MA 2017.
terwujudnya sebuah selama tahun 2016 sebanyak 16.223 Lampiran Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun
2010 Tentang Grand Design Reformasi
pengadilan yang agung dengan asumsi sisa perkara tahu 2015
sebanyak 3.950 dan perkara diterima
Birokrasi 2010-2025.
Laporan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung
(excellent court). tahun 2016 sejumlah 14.630. Dengan Tahun 2010.
demikian sisa tunggakan perkara di Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun
MA sejumlah 2.357 (Achmad Fauzi, 2016.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 15


LAPORAN UTAMA

Mengusung Program
Unggulan, Meniti Jalan
Perubahan

Peradilan Agama menjadi model reformasi peradilan. Resonansi


pembaruannya mencakup hampir empat ratus pengadilan secara
serentak. Temponya juga relatif singkat. Kunci utamanya ialah reformasi
birokrasi dan kepiawaian merumuskan program prioritas.

S
ejatinya jauh sebelum melakukan reformasi. Agama secara konsisten menjalankan
ditetapkan 8 area reformasi Faktor dominan yang menjadi program prioritas menyeleksi
birokrasi, Peradilan Agama katalisator dalam mempercepat calon pimpinan pengadilan melalui
telah melakukan kerja kerja pembaruan Peradilan Agama mekanisme uji kelayakan dan
pembaruan melalui program prioritas ialah karena kepemimpinan kepatutan. Fit and proper test adalah
secara simultan dan berkelanjutan. yang kuat. Kepemimpinan diakui strategi pengisian formasi strategis
Program prioritas yang merupakan memiliki pengaruh vital dalam pimpinan pengadilan berdasarkan
derivasi dari rencana strategis dan menerjemahkan program prioritas prinsip transparansi, objektivitas,
rencana kerja Badan Peradilan Agama Badilag. Kepemimpinan memiliki akuntabilitas, demokratisasi, dan
(Badilag) tersebut didesain secara fungsi perencanaan (planing), partisipatif. Bukan semata-mata
kompetitif. Pelayanan publik dan meja pengorganisasian (organizing), berdasarkan suka atau tidak suka.
informasi, misalnya, pernah dihelat pelaksanaan (actuating), dan Uji kelayakan dan kepatutan sebagai
kompetisi tingkat nasional. Hasilnya pengawasan (controlling). Karena itu, amanat UU No. 5 Tahun 2014 tentang
setiap satuan kerja berlomba- kepemimpinan di seluruh pengadilan Aparat Sipil Negara dan juga Surat
lomba memacu performanya. Cate agama didesain sedemikian rupa Keputusan Ketua MA Nomor 42/
Sumner dan Prof. Timothy Lindsey supaya diisi oleh sosok yang memiliki KMA/SK/IV/2015 tentang Pedoman
(2010) mengapresiasi ikhtiar yang visi pembaruan, berwawasan luas, Pelaksanaan Uji Kepatutan dan
telah diupayakan Peradilan Agama. dan memiliki manajerial yang baik. Kelayakan bagi Calon Pimpinan
Di tengah meluasnya anggapan Sehingga tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tingkat Pertama, Calon
publik tentang sistem pengadilan terprogram secara sistematis. Hakim Pengadilan Tingkat Banding
di Indonesia yang disfungsional, Demi menunjang lahirnya dan Calon Pimpinan Pengadilan
Peradilan Agama dianggap berhasil kepemimpinan yang kuat, Peradilan Tingkat Banding 4 Lingkungan

16 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

Peradilan di Bawah Mahkamah Agung. Peradilan Agama. Langkah ini sebagai administrasi, dan prosedural sesuai
Di samping kepemimpinan, implementasikan SEMA Nomor 2 tata kerja.
keberhasilan reformasi peradilan tahun 2014 tentang Percepatan Kedua, memanfaatkan dan
agama karena perubahan pola pikir Penyelesaian Perkara untuk Tingkat mengembangkan teknologi informasi.
dan budaya kerja yang menyentuh Banding paling lambat 3 bulan dan Dory Reiling (2009) menegaskan
seluruh lapisan aparat Peradilan Tingkat Pertama paling lambat bahwa fungsi teknologi informasi
Agama. Pencapaian suatu target 5 bulan. Progres dari kebijakan sangat penting sebagai instrumen
tidak bisa dilakukan oleh orang- tersebut cukup signifikan dalam penopang reformasi peradilan.
orang tertentu saja. Dibutuhkan mencegah penumpukan perkara. Persoalan klasik yang menjadi
kerjasama dan kekompakan. Karena Dari 501.490 perkara yang diterima keluhan utama masyarakat dunia,
itu, pembaruan di Peradilan Agama pada tahun 2016 dan 88.749 sisa seperti rentang penanganan perkara
bisa berjalan singkat karena semua perkara tahun 2015, jumlah perkara yang lama, akses keadilan, dan
aparat peradilan agama memiliki yang telah diputus oleh Pengadilan integritas, adalah tiga problem yang
soliditas tinggi dan berjalan satu Agama/Mahkamah Syar’iyah bisa diatasi melalui pemanfaatan
komando. Dengan demikian, unsur sebanyak 447.704 perkara dan teknologi informasi.
(kepemimpinan, perubahan pola dicabut oleh para pihak sebanyak Peradilan Agama yang sedikit
pikir dan budaya kerja) itulah yang 9.369 perkara. Sehingga sisa perkara banyak mempelajari sistem teknologi
menyebabkan Peradilan Agama pada akhir tahun 2016 sebanyak informasi di Family Court of Australia,
diakui sebagai model bagi reformasi 133.166 perkara. Jumlah perkara atas fasilitasi AusAID, berupaya
peradilan yang tidak hanya untuk yang diterima tahun 2016 tersebut menjadikan pemanfaatan teknologi
pengadilan di Indonesia, namun juga meningkat 4,10% dibandingkan informasi sebagai instrumen
peradilan Islam di Asia Tenggara. tahun sebelumnya yang menerima memecahkan masalah tersebut.
sebanyak 481.176 perkara (Laporan Mulai dengan pengembangan
Reformasi Birokrasi Tahunan Mahkamah Agung Tahun website, penggunaan aplikasi dalam
Reformasi birokrasi adalah salah 2016). penyelesaian perkara, pembelajaran
satu kerja pembaruan Peradilan Namun, ke depan proses secara elektronik (e-learning), hingga
Agama yang linear dengan upaya penyelesaian perkara bakal meng­ pendaftaran perkara secara online.
pencapaian reformasi peradilan hadapi tantangan karena jumlah Bahkan saat ini seleksi calon pimpinan
yang digaungkan oleh Mahkamah hakim tingkat pertama terbatas. Hal pengadilan sudah menggunakan
Agung. Cetak biru (blue print) ini disebabkan sudah lebih dari enam e-test. Hal ini bertujuan mewujudkan
Mahkamah Agung 2010 – 2035 telah tahun tidak ada rekrutmen hakim. kepemimpinan peradilan yang kuat
menggariskan bahwa reformasi Sehingga, tak jarang dijumpai di sebagaimana visi Mahkamah Agung.
birokrasi menjadi bagian penting yang beberapa pengadilan agama jumlah Di samping itu, e-test juga diterapkan
tidak dapat dipisahkan dari reformasi hakim tidak seimbang dengan rasio dalam seleksi administrasi dan
peradilan. Dengan demikian, perkara yang harus ditangani. kompetensi tertulis sertifikasi hakim
pelaksanaan reformasi birokrasi di Masih terkait penyelesaian ekonomi syariah. Metode tersebut
lingkungan Peradilan Agama sejatinya perkara, Peradilan Agama juga lebih efektif, praktis, efisien, dan
merupakan bagian dari pelaksanaan menyusun Standar Operasional menghemat biaya.
reformasi birokrasi yang dilakukan Prosedur (SOP) penyelesaian Jika demikian dapat disimpulkan
oleh Mahkamah Agung. perkara sebagai pedoman kerja. bahwa revolusi teknologi informasi
Mahkamah Agung sebagai lembaga Hal ini termaktub dalam Surat berdampak sangat luas dan masif
yang ditunjuk menjadi pilot project Keputusan Direktur Jenderal Badan bagi akselerasi reformasi di Peradilan
reformasi birokrasi telah melakukan Peradilan Agama Nomor 0915/DJA/ Agama. Cate Sumner dan Timothy
penajaman sasaran 8 area perubahan. HM.25/SK/IX/2014. Kebijakan ini Lindsey menyatakan bahwa reformasi
Ditjen Badan Peradilan Agama juga sangat penting untuk memberikan Peradilan Agama tidak hanya terletak
telah menerjemahkannya ke dalam kepastian pelayanan bagi masyarakat pada kuatnya kepemimpinan (strong
beberapa kebijakan sebagai langkah pencari keadilan, memberikan arah leadership). Namun juga karena
perubahan. kronologis sistem kerja penyelesaian keberhasilan memanfaatkan media
Pertama, mempercepat penyele­ perkara, serta alat penilaian kinerja komunikasi dan informasi yang
saian perkara di lingkungan berdasarkan indikator teknis, digunakan (Achmad Cholil, 2012).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 17


LAPORAN UTAMA

Begitu pula Aria Suyudi, (et. Administrasi Peradilan Agama menyusul Pengadilan Agama Jakarta
al) dalam bukunya Pemetaan (SIADPA). Keseriuan Badilag dapat Selatan dan Pengadilan Agama
Implementasi Teknologi Informasi ditilik dari Surat Edaran Direktur Jakarta Pusat. Kemudian Direktorat
di Mahkamah Agung RI (2010) Jenderal Badan Peradilan Agama Jenderal Badan Peradilan Agama
menyebut bahwa Badan Peradilan Nomor 0458/DJA/HM.02.3/2/2016 telah menunjuk 11 pengadilan agama
Agama menjadi pelopor pengelolaan tanggal 11 Februari 2016 yang intinya sebagai kantor percontohan untuk
website secara desentralisasi di mengharuskan seluruh pengadilan melaksanakan program manajemen
Mahkamah Agung yang kemudian agama mengimplementasikan SIPP mutu ISO 9001:2015 dengan Surat
secara tidak resmi diadopsi sebagai dalam proses penyelesaian perkara. Keputusan Direktur Jenderal Badan
model pengelolaan website di jajaran Di samping itu, Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Nomor 1746.b/DJA/
peradilan di bawah MA (Aria Suyudi, Administrasi Peradilan Agama Ditjen OT.01.1/SK/8/2015 tanggal 4 Agustus
2010). Badilag juga menyelenggarakan 2015 Tentang Pengadilan Agama yang
Keseriusan Peradilan Agama Training of Trainers SIPP. Para alumni mendapat pendampingan Sertifikat
dalam mengelola piranti teknologi ToT itulah yang menjadi kepanjangan ISO 9001: 2015 dan dari 11 pengadilan
informasi tersebut klimaksnya tangan Ditjen Badilag yang punya agama yang ditetapkan sebagai kantor
ketika menyelenggarakan religious tugas dan tanggung jawab untuk percontohan seluruhnya telah berhasil
court website award. Tujuannya agar menyuskseskan implementasi SIPP di memperoleh serifikat ISO 9001:2015.
seluruh pengadilan agama berlomba lingkungan Peradilan Agama. Dengan demikian sejak tahun 2014
menyajikan konten website yang Ketiga, menyelenggarakan hingga tahun 2016 jumlah satuan
lengkap dan informatif sebagai salah program sistem manajemen mutu kerja yang memperoleh sertifikat ISO
satu syarat reformasi birokrasi. ISO 9001:2008 bagi satuan kerja sejumlah 53 satker (Laporan Tahunan
Pengembangan Sistem Pengadilan Agama. Sebagai upaya Direktorat Jenderal Badan Pradilan
Informasi Penelusuran Perkara mempercepat capaian pelaksanaan Agama Tahun 2016).
(SIPP) adalah program prioritas reforamasi birokrasi telah diupayakan Keempat, Peradilan Agama terus
paling mutakhir yang menjadi bagian langkah-langkah dan kebijakan oleh mendorong terciptanya kualitas
dari upaya pemanfaatan teknologi Direktorat Jenderal Badan Peradilan pelayanan publik yang lebih baik.
informasi. SIPP merupakan aplikasi Agama, antara lain mendorong Hal ini sebagai tindak lanjut dari
yang digunakan empat lingkungan setiap pengadilan agama dapat Keputusan Ketua Mahkamah Agung
peradilan dalam membantu proses melaksanakan program manajemen (KMA) Nomor 026/KMA/SK/II/2012
penyelesaian administrasi perkara, mutu. Himbauan tersebut telah tentang Standar Pelayanan Peradilan.
memonitor kinerja satuan kerja direspons dengan positif sehingga Standar pelayanan ini menjadi tolok
aparatur peradilan, serta sebagai pada tahun 2014 Pengadilan ukur penyelenggaraan pelayanan dan
sarana keterbukaan informasi publik. Agama Stabat merupakan satuan acuan penilaian kualitas pelayanan
Badilag tentu sangat konsen dalam kerja pengadilan yang pertama kali sebagai komitmen dari penyelenggara
mengoptimalkan SIPP. Meskipun yang memiliki standar pelayanan negara untuk memberikan pelayanan
diakui dalam praktiknya harus bekerja internasional melalui lembaga yang berkualitas kepada masyarakat.
keras melakukan transisi total data sertifikasi ISO 9001:2008. Secara lebih rinci kebijakan tersebut
dan aplikasi dari Sistem Informasi Selanjutnya, pada tahun 2015 mewajibkan kepada setiap satuan
kerja pengadilan untuk menyusun
standar pelayanan yang setidaknya
Faktor dominan yang menjadi katalisator dalam memuat tentang dasar hukum,
sistem mekanisme dan prosedur,
mempercepat kerja pembaruan Peradilan Agama jangka waktu, biaya atau tarif, produk
pelayanan, sarana prasarana, dan
ialah kepemimpinan yang kuat. Kepemimpinan kompetensi pelaksana.
didesain sedemikian rupa supaya diisi oleh sosok Sebagai upaya peningkatan
pelayanan publik, pada tanggal 19
yang memiliki visi pembaruan, berwawasan Agustus 2015 Ketua Mahkamah
luas, dan memiliki manajerial yang baik. Agung secara resmi meluncurkan
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
Peradilan 2015. Kompetisi ini untuk

18 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

mengukur sejauh mana implementasi Agama dan mengevaluasi hasilnya.


Undang-Undang Pelayanan Publik Mengingat respons dan animo aparat
dan Undang Undang Keterbukaan Peradilan Agama cukup tinggi, maka Beberapa program prioritas Peradilan Agama
Informasi Publik di setiap pengadilan. Family Court of Australia, AIPJ, dan yang menentukan percepatan reformasi di
Kompetisi ini berhasil menjaring 443 Mahkamah Agung, sepakat untuk
Peradilan Agama antara lain manajemen dan
inovasi dari 238 pengadilan. Akan mengembangkan pelatihan meja
peningkatan kualitas sumber daya manusia,
tetapi hanya 185 inovasi yang berasal informasi melalui media e-learning.
peningkatan kualitas putusan, akses keadilan,
dari 97 pengadilan di lingkungan Sehingga peserta pelatihan dapat
peradilan agama. mengakses materi pelatihan dan penguatan pengawasan internal, optimalisasi
Hasil akhir kompetisi, juara mengikuti tesnya dari jarak jauh. sistem informasi manajemen kepegawaian,
pertama sekaligus juara favorit diraih dan ToT Sistem Manajemen Mutu.
oleh Pengadilan Agama Kabupaten Program Prioritas
Malang dengan jenis inovasi berupa Selain menindaklanjuti peta jalan
“Audio to Text Recording“. Juara reformasi birokrasi MA sebagaimana peradilan agama dalam menjalankan
kedua diraih oleh Pengadilan Negeri tersebut di atas, Ditjen Badilag setiap tugas pokok dan fungsi pengadilan
Pekanbaru dengan produk inovasi tahun juga menyusun program seperti pendalaman materi hukum
“Menghitung Sendiri Panjar Biaya prioritas berkelanjutan sebagai formil maupun materil, pemahaman
Perkara (E-SKUM)”. Sedangkan turunan dari cetak biru dan program pola bindalmin, pemahaman SIPP,
peringkat ketiga diraih oleh prioritas MA. Tujuannya untuk pemahaman tata cara pemangggilan
Pengadilan Agama Tanggamus dengan membangun dan mengembangkan dan eksekusi serta pemahaman
hasil inovasi berupa “Tanggamus kinerja birokrasi yang lebih baik. manajemen perkantoran (Laporan
Mobile Court”. Beberapa program prioritas Peradilan Tahunan Direktorat Jenderal Badan
Meja informasi dan pengaduan Agama yang menentukan percepatan Peradilan Agama Tahun 2016).
juga menjadi bagian yang tidak reformasi di Peradilan Agama antara Peningkatan sumber daya
terpisahkan dari upaya peningkatan lain manajemen dan peningkatan manusia juga dilakukan melalui
pelayanan publik. Saat ini seluruh kualitas sumber daya manusia, e-learning. Kursus pembelajaran
Pengadilan Agama telah memiliki peningkatan kualitas putusan, akses online yang disediakan oleh Badilag
meja informasi. Eksistensi meja keadilan, penguatan pengawasan meliputi konsep pelayanan publik
informasi di setiap pengadilan untuk internal, optimalisasi sistem informasi (pelayanan prima), meja informasi
memudahkan masyarakat pencari manajemen kepegawaian, dan ToT dan independensi peradilan, akses
keadilan memperoleh informasi Sistem Manajemen Mutu. terhadap keadilan, ToT sistem
secara langsung yang berkaitan Desain manajemen dan manajemen mutu, dan ekonomi
dengan pengadilan. Baik tentang peningkatan SDM Peradilan Agama syariah. Sedangkan pembelajaran/
prosedur berperkara maupun memiliki banyak varian. Di antaranya diklat yang bertatap muka langsung
pelayanan informasi umum lainnya. ialah melalui pembinaan internal. meliputi sertifikasi hakim mediator,
Sedangkan meja pengaduan menjadi Sepanjang tahun 2016 pembinaan sertifikasi hakim ekonomi syariah,
kanal pengaduan masyarakat atas oleh Ditjen Badan Peradilan Agama kehumasan, dan sebagainya.
produk pelayanan yang diberikan dilakukan melalui metode langsung Menariknya, pelatihan ekonomi
pengadilan (Laporan Tahunan MA dan tidak langsung. Metode langsung syariah tidak hanya diselenggarakan
Tahun 2016). dengan melakukan kunjungan ke di dalam negeri. Mahkamah Agung
Demi meningkatkan mutu petugas pengadilan di daerah. Sedangkan juga bekerjasama dengan Kerajaan
meja informasi dan pelayanan publik metode tidak langsung melalui Arab Saudi untuk meningkatkan
sejak tahun 2011 Peradilan Agama koneksi jaringan, audio conference, kemampuan hakim Peradilan Agama
bekerjasama dengan Australia atau menggunakan audio-video (video di bidang ekonomi syariah. Berkat
Indonesia Partnership for Justice (AIPJ). conference) yang memungkinkan kerjasama yang baik tersebut Badilag
Dukungan penuh AIPJ yang notabene peserta konferensi saling melihat dan terus mengirim secara bertahap
selalu memberikan perhatian besar mendengar apa yang dibicarakan. hakim Peradilan Agama ke Universitas
bagi dunia peradilan di Indonesia Pembinaan langsung maupun melalui Islam Imam Muhammad Ibnu Saud
sangat dirasakan manfaatnya. Salah telekonferen yang dilakukan Ditjen untuk belajar ekonomi syariah.
satunya melakukan pelatihan kepada Badan Peradilan Agama bertujuan Hal ini sangat diapresiasi karena
petugas meja informasi Peradilan meningkatkan kualitas pegawai pertumbuhan ekonomi syariah cukup

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 19


LAPORAN UTAMA

pesat sehingga menuntut peningkatan Informasi Manajemen Kepegawaian


kapasitas hakim Peradilan Agama (SIMPEG). Proses kenaikan pangkat
sebagai yang bertugas mengadili Program justice for the poor tidak lagi secara manual dengan
sengketa ekonomi syariah. mengirimkan berkas fisik, namun
Tak ketinggalan peningkatan di Peradilan Agama juga telah bertransformasi dalam
kualitas putusan juga menjadi menjadi program prioritas yang bentuk paperless. Dengan sistem
program prioritas Peradilan Agama. banyak mendapat apresiasi ini, semua serba otomatis karena
Hal ini berawal dari kegelisahan atas berkas elektronik sudah tersedia di
penurunan kualitas putusan hakim
dari masyarakat. Cakupannya aplikasi SIMPEG. Sistem kenaikan
Peradilan Agama. Putusan hakim meliputi akses keadilan pangkat secara paperless telah
Peradilan Agama dinilai oleh sebagian masyarakat miskin, kaum sukses diujicobakan pada wilayah
kalangan pertimbangan hukumnya PTA Jakarta, PTA Banten dan PTA
sumir dan tidak mendalam. Putusan
perempuan dan terpinggirkan. Yogyakarta (www.badilag.net).
hakim dinilai terlalu normatif dan Demi menjamin kualitas
tidak mencerminkan nilai keadilan, reformasi birokrasi yang bergulir
kurang menggali nilai-nilai yang Mengenai akses masyarakat miskin di Peradilan Agama sebagaimana
hidup di masyarakat, lebih suka ke pengadilan agama, berdasarkan tersebut di atas diperlukan
menjadi corong undang-undang dan laporan salah satu badan di PBB, yaitu sistem manajemen mutu. Sistem
tidak berani melakukan penemuan UN Women yang didokumentasikan manajemen mutu merupakan upaya
hukum dan pembaruan hukum. dalam Progress of the World’s Women agar institusi menerapkan praktik
Dalam rangka peningkatan in Pursuit of Justice (2011-2012: manajemen mutu secara konsisten
kualitas putusan tersebut ada 75) dalam sub judul Women’s Access untuk memenuhi kebutuhan
sejumlah kegiatan yang digalakkan to Religious Courts in Indonesia, masyarakat. Oleh karena itu, Ditjen
oleh Badilag. Di antaranya adalah disebutkan bahwa berdasarkan Badilag menyelenggarakan seleksi
diskusi hukum di Badilag dengan data yang ada, terdapat peningkatan calon peserta pelatihan Training of
tema peningkatan kualitas putusan 14 kali lipat jumlah rakyat miskin Trainer (ToT) untuk tenaga auditor/
dan pembuatan majalah peradilan yang dapat mengakses pengadilan pembimbing implementasi sistem
agama yang temanya membahas agama antara tahun 2007 dan 2010. manajemen mutu Peradilan Agama.
tentang putusan, pertimbangan Peningkatan tersebut dimungkinkan (Achmad Fauzi, Ahmad Zaenal Fanani, Achmad
Cholil, Mohamad Noor, M.Isna Wahyudi )
hukum putusan, serta hukum materiil karena keterbukaan peradilan agama
kewenangan peradilan agama. dalam melakukan kerjasama dengan
Di samping itu, juga digalakkan civil society seperti LSM PEKKA, Daftar Bacaan
pendidikan dan pelatihan hakim di sejumlah LBH, kalangan universitas Cholil, Achmad, Figur di Balik Suksesnya
hampir semua Pengadilan Tinggi dan lembaga-lembaga dunia seperti Reformasi Peradilan Agama, 2012,
Agama tentang peningkatan kualitas World Bank dan lain sebagainya. hukumonline, didownload Hari Selasa
putusan serta tentang hukum formil Begitu juga dengan program tanggal 23 Mei 2017
dan materiil. lainnya yang sangat membantu Reiling, Dory, Technology for Justice; How
Information technology Can Support
Program justice for the poor masyarakat miskin seperi fasilitas
Judicial reform, Leiden University Press,
di Peradilan Agama juga menjadi prodeo dan sidang keliling. Dari hasil Belanda, 2009.
program prioritas yang banyak survei AusAID di atas dapat dibaca Sumner, Cate dan Prof. Timothy Lindsey,
mendapat apresiasi dari masyarakat. bahwa masyarakat miskin mengaku Courting Reform; Indonesia’s Islamic Courts
Cakupannya meliputi akses keadilan sangat terbantu dengan adanya kedua and Justice for the Poor, 2010.
Suyudi, Aria, et.al,  Pemetaan Implementasi
masyarakat miskin, kaum perempuan program tersebut. Program terbaru
Teknologi Informasi di Mahkamah Agung
dan terpinggirkan. Di dalamnya yang baru saja berjalan mulai tahun Republik Indonesia, Pusat Studi Hukum &
ada layanan terpadu kepemilikan 2011 adalah pos bantuan hukum Kebijakan Indonesia/PSHK, Jakarta, 2010.
identitas hukum yang bekerjasama (Posbakum). Posbakum ini berbeda Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun
dengan Kementerian Agama dan dengan fasilitas serupa yang pernah 2016
Kantor Dinas Pendudukan dan ada di peradilan Indonesia (Achmad Laporan Tahunan Ditjen Badan Peradilan
Agama Tahun 2015
Pencatatan Sipil. Ada pula penyediaan Cholil, 2012).
Laporan Tahunan Ditjen Badan Peradilan
pos bantuan hukum, fasilitas perkara Program unggulan lainnya Agama Tahun 2016
prodeo dan sidang keliling. adalah optimalisasi Sistem www.badilag.mahkamahagung.go.id

20 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

Menimbang Keberlangsungan
Reformasi Birokrasi

M
engacu kepada periodi­ pelayanan publik kepada masyarakat.
sasi dalam Grand Design Berdasarkan penjelasan dalam
Reformasi Birokrasi Roadmap Reformasi Birokrasi 2015-
Keberhasilan 2010-2025, hari
proses reformasi birokrasi telah
ini 2019, secara substansi tidak ada
perbedaan antara sasaran reformasi
pelaksanaan memasuki gelombang ketiga untuk birokrasi 2015-2019 dengan sasa-
reformasi birokrasi periode 2015-2019. Pada periode
ini reformasi birokrasi dimaksudkan
ran reformasi 2010-2014. Yang ada
hanya­lah perumusan ulang dan per-
bukan pada setidaknya pada tiga sasaran utama, bedaan rumusan semata (Kemenpan
prosedur atau yakni birokrasi yang bersih dan
akuntabel, birokrasi yang efektif dan
RB, 2015 : 23)

laporan saja. efisien, serta birokrasi yang memiliki Tren Positif Pencapaian
Namun bagaimana pelayanan publik yang berkualitas Keberhasilan program reformasi
(Kemenpan RB, 2015 : 21-22) birokrasi secara makro diukur dengan
masyarakat yang Penetapan sasaran reformasi menggunakan berbagai indikator
dilayani dapat birokrasi dalam periode ini kinerja utama (key performance
sesungguhnya berangkat dari sasaran indicators). Birokrasi yang bersih
merasakan dampak yang telah ditetapkan pada periode dan bebas dari korupsi, kolusi, dan
perubahan yang sebelumnya (tahun 2010-2014), nepotisme diukur menggunakan
yakni terwujudnya pemerintahan dua indikator, yakni Indeks Persepsi
lebih baik. yang bersih dan bebas dari KKN, Korupsi (IPK) dan opini Badan
meningkatnya kapasitas dan Pemeriksa Keuangan.
akuntabilitas kinerja birokrasi, serta Sementara itu, pencapaian sasaran
terwujudnya peningkatan kualitas peningkatan pelayanan publik kepada

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 21


LAPORAN UTAMA

Pemeriksa Keuangan Nomor 4/K/I-


XIII.2/9/2012, opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) memuat suatu
pernyataan bahwa laporan keuangan
menyajikan secara wajar dalam semua
hal yang material sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
(Dwi Afrianti, dkk, 2015 : 30)
Selain itu, pada akhir tahun 2015,
Mahkamah Agung menduduki pering-
kat ke-4 dari 87 kementerian/lem-
baga dengan indikator kinerja pelak-
sanaan anggaran terbaik semester II
Tahun Anggaran 2015. Pada semester
sebelumnya berada pada peringkat
ke-5 dari 87 kementerian/lembaga.
Ini berarti posisi pada semester II ini
masyarakat diukur dengan menggu- KPK pada tahun 2013, Mahkamah beranjak satu tingkatan dari semester
nakan dua indikator kinerja utama, Agung menduduki peringkat pertama I pada tahun yang sama.
yakni integritas pelayanan publik dan untuk kategori instansi vertikal. Terkait dengan akuntabilitas
peringkat kemudahan berusaha (ease Dengan skor 7,10, Mahkamah Agung kinerja, pada tahun 2015 Mahka-
of doing business). Adapun pencapa- mengungguli empat instansi vertikal mah Agung mendapatkan predikat B
ian sasaran peningkatan kapasitas lainnya, yakni Kementerian Hukum (baik) dengan skor perolehan sebesar
dan akuntabilitas kinerja birokrasi dan HAM, Kepolisian RI, Kementerian 64.04. Pencapaian ini meningkat dari
diukur dengan menggunakan dua Agama, dan Badan Pertanahan tahun sebelumnya, karena ketika itu
indikator kinerja, yakni indeks efek- Nasional. Mahkamah Agung hanya mendapat-
tivitas pemerintahan dan instansi Meskipun pada tahun berikutnya kan predikat CC (cukup). Prestasi ini
pemerintah yang akuntabel. KPK tidak lagi menggunakan memiliki makna signifikan. Terlebih
Pengukuran secara makro di kategori instansi vertikal, Mahkamah semenjak Kementerian Pemberda­
atas selanjutnya pada bagian- Agung tetap bisa mempertahankan yaan Apartur Negara dan Reformasi
bagian tertentu dapat dipergunakan pencapaiannya. Pada tahun 2014, KPK Birokrasi melakukan penilaian ter-
untuk mengukur pencapaian secara khusus memfokuskan pada hadap akuntabilitas kinerja kemen-
reformasi secara mikro pada tingkat salinan putusan dan pengembalian terian/lembaga, Mahkamah Agung
kementerian atau lembaga, termasuk sisa panjar biaya perkara untuk cukup lama bertengger di predikat CC
di dalamnya pencapaian reformasi Mahkamah Agung. Dan, hasilnya (cukup).
birokrasi di Mahkamah Agung. Mahkamah Agung meraih skor 7,03 Berdasarkan penjelasan nilai yang
Pencapaian reformasi birokrasi di untuk salinan putusan dan skor 7,01 dilansir dalam laman Kementerian
Mahkamah Agung pada gelombang untuk pengembalian biaya perkara. Pemberdayaan Aparatur Negara
kedua maupun gelombang ketiga yang Skor ini berada di atas standar dan Reformasi Birokrasi, tingkat
tengah berjalan memberikan harapan minimal integritas yang ditetapkan, akuntabilitas kinerja sudah dianggap
yang baik seiring peningkatan hasil- yakni 6,00 (KPK, 2015 : 12-14). baik ketika suatu instansi mendapat
hasil yang dicapai. Dari waktu ke Masih terkait dengan sasaran kategori minimal CC. Hanya saja, pada
waktu terdapat kecenderungan ini, Mahkamah Agung juga mencatat kategori CC, akuntabilitas kinerja
peningkatan dalam pencapaian hasil prestasi monumental dengan baru baik pada tingkat instansi
reformasi birokrasi di Mahkamah mendapatkan predikat opini Wajar pemerintahnya saja, belum sampai ke
Agung. Tanpa Pengecualian (WTP) dari unit kerja. Sedangkan pada kategori B,
Terkait dengan pemerintahan Badan Pemeriksa Keuangan selama akuntabilitas kinerja mulai terkelola
yang bersih dan bebas dari KKN, 5 tahun berturut-turut, yakni sejak dengan baik sampai dengan tingkat
berdasarkan hasil Survei Integritas tahun 2012 sampai dengan tahun unit kerja (Lihat evalrbkunwas.
Sektor Publik yang dilakukan oleh 2016. Menurut Keputusan Badan menpan.go.id)

22 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

Hal ini berarti, dengan predikat jauh sebelum berkembangnya Report on Citizen Perceptions of The
B yang diraihnya Mahkamah gagasan tentang reformasi birokasi Indonesian Justice Sector.
Agung telah berhasil membangun di Indonesia. Survei-survei tersebut Disebutkan pula bahwa Badan
akuntabilitas kerja hingga ke unit- setidaknya memberikan gambaran Perencanaan Pembangunan Nasional
unit kerja dan pengadilan-pengadilan ikhtiar Mahkamah Agung dan (Bappenas) bekerjasama dengan
yang ada di bawahnya. Pada kategori peradilan-peradilan di bawahnya Bank Dunia telah melakukan
B (Baik), instansi pemerintah untuk terus berbenah dari waktu penelitian pada tahun 1990-an terkait
telah memiliki sistem manajemen ke waktu untuk meningkatkan dengan dunia peradilan. Penelitian ini
kinerja yang dapat diandalkan. pelayanan. disebut-sebut menandai dimulainya
Seluruh aspek dokumentatif telah Di antara survei yang pernah proses reformasi di pengadilan
terpenuhi dan kualitas indikator dilaksanakan terkait dengan kualitas Indonesia. Hasil-hasil penelitian
kinerja telah berorientasi pada pelayanan peradilan, antara lain Survei tersebut kemudian dirangkum dalam
hasil. Instansi pemerintah telah Kepuasan Pelayanan Pengadilan oleh sebuah buku berjudul Diagnostic
memiliki keselarasan antara apa Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Assessment of Legal Development in
yang direncanakan dengan apa yang (PSHK) bekerja sama dengan Indonesia.
dilaksanakan dan dilaporkan. Australia Indonesia Partnership for Dalam Survei Kepuasan Pelayanan
Monitoring pencapaian kinerja Justice (AIPJ) pada Juni 2012 hingga Pengadilan sebagaimana tersebut
mulai memanfaatkan teknologi Agustus 2013. Sebelumnya, selama di atas, terdapat empat layanan
informasi. Laporan kinerja telah tiga tahun (2007-2009) Indonesia pengadilan yang dinilai yaitu
mengungkapkan analisis dan evaluasi Australia Legal Development Facilities administrasi pengadilan, bantuan
kinerja yang lengkap, sehingga (IALDF) telah memfasilitasi penelitian hukum, layanan informasi, dan
dapat digunakan dalam perbaikan terkait dengan akses dan kesetaraan sidang tilang. Berdasarkan survei
perencanaan. Evaluasi internal telah sebagaimana tertuang dalam laporan tersebut, rata-rata responden yang
memberikan rekomendasi yang bertajuk Memberi Keadilan bagi menyatakan puas pada empat jenis
berguna bagi perbaikan di masa yang Pencari Keadilan: Sebuah Laporan layanan pengadilan adalah sebesar
akan datang. Selain itu, pimpinan tentang Akses dan Kesetaraan pada 45%. Sedangkan rata-rata responden
tinggi instansi pemerintah telah mulai Pengadilan Negeri dan Pengadilan yang menyatakan cukup sebanyak
menunjukkan keterlibatan langsung Agama Tahun 2007-2009. 41%, dan rata-rata responden yang
dalam proses manajemen kinerja Pada tahun 2001, The Asia menyatakan tidak puas sebanyak
(lihat evalrbkunwas.menpan.go.id) Foundation bekerja sama dengan 14%.
Adapun berkaitan dengan kualitas AC Nielsen melaksanakan survei Selain survei-survei di atas, patut
pelayanan publik di Mahkamah mengenai persepsi publik terhadap dicatat pula keberhasilan sekitar 65
Agung, terdapat beberapa survei sektor hukum di Indonesia. Survei satuan kerja di bawah Mahkamah
yang telah dilakukan. Bahkan survei tersebut kemudian disajikan dalam Agung meraih penghargaan
terkait dengan ini telah dilaksanakan sebuah buku berjudul Survey internasional ISO selama tiga tahun
terakhir (2014-2016). Di lingkungan
peradilan umum telah dilaksanakan
Akreditasi Mutu Pelayanan Peradilan.
Sebanyak tujuh Pengadilan Tinggi
Keberhasilan program reformasi birokrasi secara makro dan 67 Pengadilan Negeri telah
diukur dengan menggunakan berbagai indikator kinerja terakreditasi. Upaya-upaya ini
berkaitan erat dengan ikhtiar
utama (key performance indicators). Birokrasi yang Mahkamah Agung dan pengadilan-
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme pengadilan di bawahnya untuk
membangun sistem pelayanan
diukur menggunakan dua indikator, yakni Indeks Persepsi peradilan yang terstandardisasi
Korupsi (IPK) dan opini Badan Pemeriksa Keuangan. dengan ukuran-ukuran yang diakui
secara publik (publicly recognised).
Sejauh mana kualitas pelayanan
pengadilan sesungguhnya juga dapat

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 23


LAPORAN UTAMA

dilihat dari kinerja Mahkamah Agung Pada tahun 2012, telah dilayani karsa mempertahankan reformasi
dan pengadilan-pengadilan menye­ sebanyak 491 perkara. Jumlah ini birokrasi di Mahkamah Agung.
lesaikan perkara yang menjadi tugas lima tahun kemudian melonjak dua
pokoknya (core business). Disebut- kali lipat pada tahun 2016 mencapai Pengembangan Kualitas
kan bahwa mulai 2013, produktivitas 991 perkara. Kepemimpinan Peradilan
memutus perkara tercatat sebagai Sama halnya dengan pelayanan Kepemimpinan menjadi unsur
yang tertinggi sepanjang sejarah. terpadu identitas hukum, pada saat penting dalam keberhasilan penca­
Hasil ini memiliki konsekuensi pada pertama kali layanan ini diluncurkan pai­an program reformasi birokrasi.
menurun drastisnya sisa perkara. pada tahun 2014, telah terlayani Sebagaimana dalam kerangka pemiki-
Sehingga produktivitas memutus dan sebanyak 7.398 perkara. Jumlah ini ran tentang peradilan yang unggul
sisa perkara tersebut menunjukkan dalam kurun waktu 3 tahun, yakni (Court Exellence), kepemimpinan
rasio tertinggi dan terendah sepan- pada tahun 2016 telah melonjak menjadi pendorong (driver) penca­
jang sejarah. mencapai 16.396 perkara. paian-pencapaian dalam bidang-
Selain itu, kualitas kinerja Dari enam jenis layanan yang bidang (areas) keunggulan pengadi-
pelayanan publik juga tercermin digambarkan tersebut, terlihat lan. Kepemimpinan mempengaruhi
dalam enam bentuk layanan dengan jelas peningkatan jumlah peningkatan kualitas, efektifitas, dan
pengadilan lainnya, masing-masing layanan dan masyarakat yang efisiensi pelayanan pengadilan. Bah-
sidang di luar gedung pengadilan/ menikmati layanan tersebut dari kan kepemimpinan juga mempen-
sidang keliling, pembebasan biaya tahun ke tahun. Dengan semakin garuhi budaya manajemen, akunt-
perkara, pelaksanaan pos bantuan terdiversifikasinya bentuk-bentuk abilitas dan keterbukaan manajemen
hukum, pelayanan meja informasi, layanan yang dibuat oleh pengadilan, peradilan (International Consortium
pelayanan hukum bagi Warga Negara semakin besar pula penerima on Court Excellence, 2008 : 12-13).
Indonesia (WNI) di luar negeri dan manfaat dari layanan tersebut. Hal Apabila pemikiran ini diletakkan
pelayanan terpadu identitas hukum. ini sekaligus menjadi bukti kualitas dalam konteks reformasi birokrasi,
Pada tahun 2012, jumlah perkara pelayanan pengadilan dari waktu ke maka hal ini berarti bahwa kepe-
yang dilayani melalui kegiatan sidang waktu semakin membaik. mimpinan memiliki kontribusi positif
di luar gedung pengadilan mencapai dan signifikan terhadap keberhasi-
23.675 perkara. Pada tahun 2016, Langkah Strategis Berikutnya lan reformasi birokrasi. Dengan kata
jumlah ini melonjak tiga kali lipat dan Proses reformasi birokrasi masih lain, keberhasilan reformasi birokrasi
mencapai 69.180 perkara. akan terus berlangsung. Meskipun sedikit banyak ditentukan oleh kuali-
Terkait dengan pembebasan Grand Desain Reformasi Birokrasi tas kepemimpinan.
biaya perkara (prodeo), pada tahun membuat rancangan rentang waktu Pengembangan kualitas kepe-
2012 terlayani sekitar 12.243 hingga tahun 2025, tidak ada jaminan mimpinan secara umum dapat meli-
perkara. Jumlah ini pada tahun 2016 bahwa pada tahun tersebut proses
meningkat lebih dari dua kali lipat ini akan berhenti atau mencapai
hingga mencapai 26.767 perkara. kulminasinya. Boleh jadi tahapan
Lonjakan serupa terjadi pada berikutnya reformasi birokrasi
layanan pos bantuan hukum. Pada akan memasuki babak baru dengan
tahun 2012 terlayani sejumlah dinamika dan tantangan yang lebih
98.365 perkara dan pada tahun 2016 dinamis.
meningkat menjadi 204.920 perkara. Mengingat akan hal tersebut,
Adapun terkait dengan layanan maka menjadi penting untuk
meja informasi, pada tahun 2012 membangun landasan yang kuat bagi
dapat melayani 3.934 pelayanan. pengembangan reformasi birokrasi
Lima tahun kemudian layanan meja berikutnya. Landasan yang kuat akan
informasi menanjak drastis hingga menjadi pilar-pilar penopang yang
mencapai 1.152.706 pelayanan. akan menyangga dan mengusung
Pengadilan juga telah mmberikan proses pelaksanaannya. Karena itu,
layanan hukum kepada warga negara ada beberapa langkah strategis yang
Indonesia yang berada di luar negeri. perlu terus dikawal bersama dalam

24 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


LAPORAN UTAMA

dikemukakan upaya-upaya tanpa


henti pengadilan untuk memperbaiki
kualitas pelayanannya, aspek ini tetap
harus menjadi rekomendasi penting
Mahkamah Agung juga mencatat prestasi monumental bagi upaya peningkatan kualitas
dengan mendapatkan predikat opini Wajar Tanpa reformasi birokrasi di Mahkamah
Agung dan pengadilan-pengadilan di
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa bawahnya.
Ada hal yang perlu mendapat
Keuangan selama 5 tahun berturut-turut, yakni perhatian khusus dalam peningkatan
sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. kualitas pelayanan publik lembaga
peradilan, yaitu kurangnya
pemahaman pengguna layanan
pengadilan mengenai prosedur,
puti proses rekrutmen, pelatihan dan tanpa pengembangan sumber daya dokumen, dan persyaratan yang
pembinaan, komunikasi kebijakan manusia akan sia-sia belaka, karena diperlukan. Solusi atas problem ini
dari level kepemimpinan yang lebih mengabaikan faktor penting yang adalah optimalisasi meja informasi
tinggi, penempatan dan mutasi pro- menjadi aktor di dalamnya. pada setiap pengadilan. Saat ini
mosi, hingga peningkatan remunerasi Pengembangan sumber daya hampir di setiap pengadilan sudah ada
kepemimpinan. manusia dalam konteks ini dapat petugas meja informasi, akan tetapi
Dalam konteks Mahkamah Agung, dilakukan dalam arti luas, yang meli- belum berjalan secara maksimal. Ke
pengembangan kualitas kepemimpi- puti perencanaan, rekrutmen, pen- depan meja informasi harus menjadi
nan ini dapat dilakukan secara lin- didikan dan pelatihan, pembina­ an, garda depan pengadilan dalam
tas sektoral (cross cutting) dan pada pengembangan kompetensi, monitor- memberikan informasi secara jelas
semua jenjang kepemimpinan. Proses ing dan evaluasi, reward and punish- kepada masyarakat pencari keadilan.
pelaksanaan uji kepatutan dan kela­ ment, dan hal-hal lain yang relevan. Misalnya, informasi tentang prosedur
yakan (fit and proper test) yang telah Dan seperti halnya dalam pengem- beracara, biaya perkara, jadual
dilakukan selama ini diyakini mem- bangan kualitas kepemimpinan, persidangan, proses pengaduan dan
berikan kontribusi yang pen­ ting pengembangan sumber daya manusia pelayan peradilan lainnya.
dalam rekrutmen kepemimpinan peradilan juga harus dilaksanakan Upaya lain untuk mengembangkan
secara terbuka dan berkeadilan. secara lintas sektoral dan berjenjang kualitas pelayanan tersebut adalah
dengan menyasar hingga leval teren- melakukan diversifikasi pelayanan
Pengembangan Sumber dah. dengan menyasar kelompok-
Daya Manusia Dalam perspektif reformasi pera- kelompok target (target groups) yang
Reformasi birokrasi pada haki- dilan, ada catatan menarik dari Daniel lebih bervariasi. Jika pelaksanaan
katnya adalah pengembangan, pen- S. Lev sebagaimana dikutip Bedner. sidang keliling, pembebasan biaya
ingkatan, dan upaya memaksimalkan Menurut Lev, meskipun reformasi perkara, pos bantuan hukum lebih
keunggulan yang dimiliki oleh sum- peradilan itu merupakan pekerjaan menyasar pada kelompok-kelompok
ber daya birokrasi. Sehingga pada yang sangat penting dalam negara rentan (vurnerable people) yang
sisi-sisi tertentu, tidaklah berlebihan modern, ia juga dipandang sebagai aksesnya terhadap pengadilan relatif
untuk menyebutkan bahwa reformasi pekerjaan yang membuat frustrasi, terbatas, kelompok-kelompok lain
birokrasi itu bersifat antroposentris penuh tekanan dan menyebalkan. juga perlu dipertimbangkan, seperti
atau berpusat pada faktor manusia, Namun demikian semua itu bisa dis- kalangan pelaku usaha dan pelanggan
meskipun pada sisi-sisi yang lain, ia elesaikan oleh orang-orang yang internal (internal customers).
juga berkaitan dengan pengemban- berkompeten, bijaksana dan imajina- Pentingnya menyasar kalangan
gan sistem dan sarana prasarana. tif (competent, thoughtful and imagi- pelaku usaha didorong oleh
Kondisi ini kemudian menempat­ native people) (Bedner 2008 : 4). berkembangnya pemikiran bahwa
kan pengembangan sumber daya pengadilan ternyata menjadi
manusia pada poin yang sangat Optimalisasi Pelayanan Publik indikator penting dalam mendorong
krusial. Proses reformasi birokrasi Meskipun di atas telah kemudahan melakukan usaha

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 25


LAPORAN UTAMA

(ease of doing business). Kerja-kerja keberadaannya perlu diperluas


pengadilan berkontribusi positif cakupannya di semua pengadilan,
bagi kemudahan investasi dan khususnya daerah yang jumlah
pengembangan usaha. masyarakat miskinnya banyak dan
Sementara pelayanan kepada untuk memastikan anggaran bantuan
pelanggan internal lebih didorong hukum tersalurkan dengan baik,
karena keterkaitannya dengan maka kriteria penerima bantuan
rekomendasi sebelumnya, yakni hukum juga perlu diperjelas.
pengembangan sumber daya manusia.
Pelayanan terhadap pelanggan Peningkatan Kualitas Putusan
internal merupakan kesatuan yang Langkah strategis lain yang
inheren dengan pengembangan kedepan perlu menjadi prioritas
sumber daya manusia. adalah peningkatan kualitas putusan.
Program ini berawal dari kegelisahan
Penguatan Akses atas penurunan kualitas putusan
pada Pengadilan hakim yang belum mencerminkan
Tujuan penguatan akses pada tujuan hukum yaitu keadilan,
pengadilan adalah memberi kepastian dan kemanfaan. putusan serta tentang hukum formil
kemudahan akses fisik kepada pencari Putusan hakim masih dinilai oleh dan materiil.
keadilan dan meringankan beban sebagian kalangan pertimbangan Akhirnya, memastikan langkah-
biaya berperkara untuk masyarakat hukumnya sumir dan tidak mendalam. langkah strategis ini berjalan dengan
miskin. Putusan hakim dinilai terlalu normatif sebaik-baiknya akan memberikan
Kedepan langkah-langkah yang dan tidak mencerminkan nilai kontribusi yang penting bagi
perlu dilaksanakan dalam penguatan keadilan, kurang menggali nilai-nilai keberlangsungan reformasi birokrasi
akses pada pengadilan adalah yang hidup di masyarakat, lebih suka di Mahkamah Agung dan pengadilan-
peningkatan efektivitas sidang menjadi corong undang-undang dan pengadilan di bawahnya. Semoga.
keliling dan penyediaan bantuan tidak berani melakukan penemuan (Mohammad Noor, M. Isna Wahyudi, Ahmad Zaenal Fanani,
Achmad Cholil, Achmad Fauzi)
hukum pro bono bagi masyarakat hukum dan pembaruan hukum.
yang tidak mampu. Dana sidang Kedepan dalam rangka
keliling perlu diprioritaskan bagi peningkatan kualitas putusan Daftar Bacaan
Afrianti, Dwi, dkk., “Penilaian Indeks
pengadilan tingkat pertama yang tersebut ada sejumlah kegiatan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah” dalam
yurisdiksi wilayahnya sangat luas dan yang perlu untuk digalakkan dan Jurnal Tata Kelola dan Akuntabilitas
kondisi geografis yang sulit. ditingkatkan di antaranya adalah Keuangan Negara, Vol 1, No. 1, Juli 2015
Penyediaan bantuan hukum pro menjadikan putusan sebagai salah Bedner, Adriaan, Court Reform, Leiden, Leiden
bono bagi masyarakat juga perlu satu parameter utama dalam promosi University Press, 2008
diperluas dan diefektifkan. Pos dan mutasi hakim. Di samping itu, International Consortium on Court Excellence,
International Framework for Court
Bantuan Hukum (Posbakum) yang juga perlu digalakkan kegiatan diskusi
Exellence, USA, ICCE, 2008
ada selama ini pada umumnya hanya hukum dan pendidikan dan pelatihan Kepaniteraan Mahkamah Agung RI, Road Map
ada di kota-kota besar. Kedepan, hakim tentang peningkatan kualitas Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung
Republik Indonesia Tahun 2015 – 2019,
2015.
Komisi Pemberantasan Korupsi, Integritas
Sejauh mana kualitas pelayanan pengadilan sesungguhnya juga Sektor Publik Tahun 2014: Fakta Korupsi
dalam Layanan Publik, Jakarta, Direktorat
dapat dilihat dari kinerja Mahkamah Agung dan pengadilan- Penelitian dan Pengembangan Komisi
pengadilan menyelesaikan perkara yang menjadi tugas pokoknya Pemberantasan Korupsi, 2015
PSHK, Laporan Baseline Survey Pelayanan
(core business). Disebutkan bahwa mulai 2013, produktivitas memutus Publik Pengadilan: Survey Kepuasan
Pengadilan 2013, 2013.
perkara tercatat sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah. Internet
http://www.evalrbkunwas.menpan.go.id
http://www.menpan.go.id

26 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


PROFIL

Profil Tim Pembaruan


Peradilan MA

B
Latar Belakang serta masyarakat sipil (Civil society serta fungsi akuntabilitas.
erdasarkan proses yang Organization), Mahkamah Agung Visi tersebut tertuang dalam
partisipatif bersama antara berhasil menyepakati visi serta misi Cetak Biru (Blue Print) Pembaruan
para hakim dan staf pada yang akan dicapai dalam 25 tahun Peradilan 2010-2035, yang dirancang
Mahkamah Agung dan mendatang. untuk jangka waktu panjang yaitu 25
pengadilan di empat lingkungan “Mewujudkan Badan Peradilan tahun yang dapat menjadi langkah
peradilan di bawahnya, serta yang Agung” merupakan visi besar untuk meraih kepercayaan dan
keterlibatan pemangku kepentingan Mahkamah Agung yang akan keyakinan publik terhadap lembaga
seperti Mahkamah Konstitusi, menjadi arah dan tujuan bagi setiap peradilan dalam tingkatan tertinggi.
Komisi Yudisial, Kejaksaan, Komisi pengembangan program dan kegiatan Dengan adanya Blue Print, Mahkamah
Pemberantasan Korupsi, ahli dan yang akan dilakukan di area-area Agung berharap proses pembaruan
akademisi dari berbagai universitas, fungsi tensi dan fungsi pendukung yang tengah dan akan terus dilakukan

Tim Asistensi Peradilan dari generasi ke generasi

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 27


PROFIL

akan dapat berjalan lebih baik lagi, tim pengarah. Untuk mendukung 2. Kelompok Kerja Sumber Daya
lebih terstruktur, lebih terukur dan pelaksanaan tugasnya, Koordinator Manusia, Keuangan dan Aset,
tepat sasaran. dibantu oleh satu orang Wakil dipimpin oleh Ketua Kamar
Dalam rangka perumusan Koordinator dan Sekretaris. Pembinaan sebagai Ketua Pokja dan
inisiatif program, perencanaan, Saat ini Koordinator Tim Kepala Badan Urusan Administrasi
penganggaran, implementasi Pembaruan Peradilan dijabat oleh sebagai Wakil Ketua Pokja;
kegiatan, Ketua MA membentuk Suwardi, SH, MH (Wakil Ketua Bidang 3. Kelompok Kerja Pendidikan dan
sebuah Tim Pembaruan Peradilan Non Yudisial Mahkamah Agung RI) dan Pelatihan; dipimpin oleh Ketua
yang pertama kali dibentuk dengan Wakil Koordinator Tim Pembaruan Kamar Tata Usaha Negara sebagai
SK KMA No.26/SK/IV/2004 tentang Peradilan dijabat oleh Prof. Dr. Takdir Ketua Pokja dan Kabalitbangdiklat
Pembentukan Tim Pembaruan Rahmadi, SH, LL.M (Ketua Muda sebagai Wakil Ketua Pokja;
Peradilan Pada Mahkamah Agung RI. Pembinaan Mahkamah Agung RI). 4. Kelompok Kerja Pengawasan,
Saat ini Tim Pembaruan Peradilan Sedangkan Sekretaris Tim Pembaruan dipimpin oleh Ketua Kamar
MA RI bekerja berdasarkan SK KMA Peradilan dijabat secara ex-officio Pengawasan sebagai Ketua Pokja
No.36/KMA/SK/III/2016 dengan oleh Sekretaris Mahkamah Agung dan dan Kepala Badan Pengawasan
amanat yang masih sama. Panitera Mahkamah Agung. sebagai Wakil Ketua Pokja;
Susunan organisasi Tim Kelompok kerja mengemban 5. Kelompok Kerja Akses terhadap
Pembaruan Peradilan terdiri dari tugas yang hampir sama dengan Keadilan, dipimpin oleh Ketua
Tim Pengarah, Tim Penasehat, Koordinator dalam koridor kelompok Kamar Pidana sebagai Ketua Pokja
Koordinator, Kelompok Kerja dan Tim kerjanya masing-masing. Serta dan
Asistensi. melakukan proses konsultasi publik, Untuk mendukung seluruh
Tim Pengarah berwenang untuk sosialisasi dan evaluasi pelaksanaan pelaksanaan tugas Koordinator dan
memberikan arahan mengenai garis- program. Kelompok kerja juga Kelompok Kerja sehari-hari, maka
garis besar program pembaruan berperan mendorong implementasi dibentuk Tim Asistensi yang bertindak
peradilan, melakukan pengawasan program prioritas cetak biru sebagai Sekretariat Tim Pembaruan
terhadap pelaksanaan dari proses Mahkamah Agung. Sampai saat ini Peradilan. Tim Asistensi berkedudukan
pembaruan peradilan serta sesuai dengan kebutuhan Pembaruan di Mahkamah Agung RI dan
mendukung proses penggalangan Peradilan, Mahkamah Agung bertanggung jawab pada Koordinator
dukungan dari berbagai pihak agar menetapkan 5 kelompok kerja, yaitu : Tim Pembaruan Peradilan.
program pembaruan peradilan dapat 1. Kelompok Kerja Manajemen Untuk mendukung kerja Tim
berjalan secara optimal, efektif dan Perkara, dipimpin oleh Ketua Pembaruan Peradilan, pimpinan
efisien. Saat ini Tim Pengarah Tim Kamar Perdata sebagai Ketua Mahkamah Agung membentuk
Pembaruan Peradilan dijabat secara Pokja dan Panitera MA sebagai tim sekretariat Tim Pembaruan
ex-officio oleh Ketua Mahkamah Wakil Ketua Pokja; tersebut yang biasa disebut Tim
Agung RI dan Wakil Ketua Bidang
Yudisial Mahkamah Agung RI.
Koordinator Tim Pembaruan
Peradilan memiliki tugas 1) melakukan
perencanaan strategis pelaksanaan
proses pembaruan peradilan; 2)
mengkoordinasikan pelaksanaan
atas perencanaan kegiatan yang
dilakukan kelompok-kelompok kerja;
3) mengkoordinasikan penentuan
usulan-usulan untuk melengkapi
cetak biru yang telah disusun; 4)
mengawasi pelaksanaan, termasuk
pemenuhan indikatr keberhasilan
proyek, target waktu dan kesesuaian
dengan cetak biru; 5) mendukung Bagan 1 Struktur Tim Pembaruan Peradilan MA

28 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


PROFIL

Asistensi Pembaruan Peradilan. kerjasama internasional. publik dan penggunaan teknologi


Tim Asistensi terdiri dari tenaga Pada awal 2017 Tim Asistensi baru di setiap pengadilan;
profesional yang memiliki pengalaman Pembaruan terdiri dari Aria Suyudi 4. Meningkatkan anggaran yang
dalam melaksanakan dalam sektor SH., LLM, Rosyada SH., LLM, Yunani memadai bagi pelaksanaan tugas
pembangunan dan pembaruan Abiyoso SH., MH, A Rahmat Ariwijaya, kekuasaan kehakiman.
peradilan pada khususnya. Tugas SH, dan Dessi Tri Aryani. Setiap tahun, Tim Pembaruan
tim asistensi pada intinya adalah Peradilan menetapkan Program
membantu pimpinan tim pembaruan Kegiatan Tim Pembaruan Prioritas Tahunan masing-masing
yang terdiri dari Koordinator dan Wakil Peradilan kelompok kerja. Program Prioritas
Koordinator Tim Pembaruan Peradilan Dalam pelaksanaan Program merupakan dokumen kerja yang
serta Sekretaris Tim Pembaruan Cetak Biru, terdapat beberapa agenda berisi pengarusutamaan pekerjaan
Peradilan dalam melaksanakan yang menjadi prioritas, yaitu : untuk selama satu tahun dengan
perencanaan program pembaruan, 1. Meningkatkan upaya pemulihan pemetaan berdasarkan kebutuhan
pelaksanaan, seta monitoring dan kepercayaan dunia hukum dan dan sumber daya pendukung.
evaluasi program-program pembaruan masyarakat terhadap profesional- Program Prioritas Pembaruan
sesuai dengan cetak biru pembaruan isme, integritas, dan kewibawaan Peradilan Tahun 2016-2018 juga
peradilan. Selain itu karena Tim serta martabat peradilan; dibagi berdasarkan pengarusutamaan
Pembaruan Peradilan juga bertanggung 2. Meningkatkan kualitas kelompok kerja. Hal ini dimaksudkan
jawab untuk mengkoordinasikan pengawasan internal dan agar koordinasi dan sinkronisasi
mitra kerjasama pembangunan eksternal dari masyarakat serta program/kegiatan dapat lebih mudah.
internasional, maka Tim Asistensi juga upaya pemberantasan KKN; Program prioritas tersebut secara
bertugas untuk memfasilitasi program 3. Meningkatkan kualitas pelayanan detil adalah sebagai berikut.

Kelompok Kerja 1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Menjamin Kualitas Pelayanan
Manajemen Perkara Keperkaraan yang Prima
2. Pencegahan Tunggakan Minutasi Perkara dan Mendorong Konsistensi Putusan
3. Peningkatan Kualitas dan Akuntabilitas Manajemen Perkara
4. Pelayanan informasi perkara yang transparan, ramah, responsif dan terukur
5. Penyempurnaan sistem penanganan/penyelesaian perkara yang lebih baik, mampu
mencegah terjadinya penumpukan perkara dan minim penyalahgunaan kewenangan
6. Penyempurnaan Sistem Manajemen Perkara Pada Pengadilan Tingkat Pertama dan Banding
7. Penyempurnaan Sistem Manajemen Perkara pada Pengadilan Pajak
Kelompok Kerja 1. Penataan sistem manajemen sumber daya manusia.
Sumber Daya Manusia, 2. Penataan dan penguatan organisasi.
Keuangan, Aset 3. Penguatan sistem Perencanaan dan Keuangan
Kelompok Kerja 1. Penguatan Kapasitas Pengelolaan Pusdiklat;
Penelitian 2. Peningkatan Kapasitas Teknis Bagi Hakim, Pegawai Teknis dan Pegawai Pengadilan
Pengembangan & 3. Peningkatan Pusdiklat Mahkamah Agung menjadi pusat pelatihan dan pendidikan hakim
Pendidikan Pelatihan berwawasan internasional
Kelompok Kerja 1. Meningkatkan Sistem Pengelolaan Data Pengaduan Yang Dapat Membantu Pelaksanaan
Pengawasan Internal Pemeriksaan Yang Efisien
2. Mendorong Pelayanan Pengaduan Yang Efektif
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Pelaksana Fungsi Pengawasan
4. Penguatan Organisasi Badan Pengawasan Mahkamah Agung
Kelompok Kerja 1. Pembentukan Prosedur Hukum Yang Lebih Sensitif Terhadap Masyarakat Miskin Marginal
Akses Terhadap dan Mampu Menciptakan Pengadilan Yang Lebih Responsif
Keadilan 2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik pada Mahkamah Agung dan Peradilan di Bawahnya

Tim Asistensi Pembaruan Peradilan


Informasi lebih lanjut dapat menghubungi jrto[at]pembaruan.mahkamahagung.go.id atau kunjungi www.
pembaruanperadilan.net
[Aria Suyudi]
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 29
FENOMENAL
PUTUSAN JUDEX JURIS

Putusan nomor 400 K/Ag/2014

Status Harta Bersama


sebagai Jaminan Bank

Status objek harta bersama yang dijadikan


sebagai jamainan/agunan di Bank sudah tidak
lagi mutlak dibawah kekuasaan para pihak.
Objek tersebut belum waktunya untuk dibagikan
kepada Penggugat dan Tergugat sehingga
gugatan atas obyek tersebut dinilai prematur
dan harus dinyatakan tidak dapat diterima.

g
7 .jp
00
19
37
45
41
34
http 6 07
:// 52
rob n14
ertar ntio
itter
.com.b e-2 dete
r/wp-con 8/hom
tent/uploads/2016/0

P
erkara sengketa harta jaminan hutang di Bank maka status H. Habiburrahman, M.Hum sebagai
bersama cukup banyak harta tersebut sudah tidak lagi mutlak Ketua Majelis dan Prof. Dr. H. Abdul
terjadi di Pengadilan Agama. dibawah kekuasaan suami dan isteri Manan, SH., S.IP. M.Hum dan Dr. H.
Sengketa harta bersama (para pihak) sehingga harta tersebut Mukhtar Zamzami, SH., MH. masing-
adalah sengketa atas harta benda yang belum waktunya untuk dibagikan dan masing sebagai hakim anggota.
diperoleh selama berlangsungnya karenanya gugatan dinilai prematur.
perkawinan. Putusan ini menarik untuk dikaji Deskripsi kasus
Secara hukum, suami maupun karena dewasa ini banyak sekali Para pemohon kasasi dahulu
istri mempunyai hak dan kewajiban harta bersama yang disengketakan di Tergugat/Pembanding adalah Rohani
yang sama atas harta bersama pengadilan status obyeknya sedang Binti Jansen, sedangkan Termohon
dan segala tindakan hukum atas dijadikan jaminan hutang di Bank. kasasi dahulu Penggugat/Terbanding
harta bersama harus mendapat Kaidah hukum putusan kasasi diatas adalah Muchtar bin Machmud.
persetujuan kedua belah pihak, hal mengharuskan hakim pengadilan Termohon kasasi (Penggugat)
ini sepanjang tidak diatur lain dalam agama dalam memeriksa perkara dalam gugatannya mengujakan
perjanjian perkawinan. Jika suami sengketa harta bersama untuk gugatan pembagian harta bersama
isteri bercerai maka salah satu pihak memeriksa secara cermat terlebih terhadap Tergugat di depan
bisa mengajukan gugatan untuk dahulu tentang apakah harta yang persidangan Mahkamah Syariyah
pembagian harta bersama. dituntu tersebut sedang dijadikan Jantho dengan sejumlah rangkaian
Salah satu putusan atas sengketa jaminan hutang di Bank atau tidak dalil gugatan yang pada pokoknya
harta bersama yang sempat menjadi dan apakah harta tersebut masih Penggugat menuntut pembagian
bahan diskusi sebagian hakim dibawah kekuasaan para pihak atau harta bersama atas harta benda yang
Peradilan Agama adalah putusan sudah tidak lagi mutlak dibawah diperoleh selama perkawinan yang
kasasi nomor 400 K/Ag/2014. kekuasaan para pihak. sekarang dalam penguasaan Tergugat
Kaidah hukum yang disimpulkan Putusan kasasi nomor 400 K/ yang diantaranya adalah sejumlah
dari pertimbangan hukum putusan Ag/2014 tersebut diputus pada bidang tanah yang sedang dijadikan
kasasi tersebut menegaskan bahwa tanggal 29 September 2014 oleh obyek jaminan kepada pihak ketiga
jika harta bersama dijadikan sebagai majelis hakim yang terdiri dari Dr. (PT. Bank Danamon) atas hutang

30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


FENOMENAL

yang dilakukan oleh Penggugat dan • Utara berbatasan dengan Jalan sawah Ny. Siti Hamidah;
Tergugat. Pemuda; • Selatan berbatas dengan tanah
Atas gugatan tersebut, Mahkamah • Timur berbatasan dengan Toko sawah Fahlil;
Syar’iyah Jantho telah menjatuhkan Tgk. Muhammad Amin (alm); • Barat berbatas dengan tanah
putusan nomor 161/Pdt.G/2012/ • Selatan berbatasan dengan sawah Ny. Siti Hamidah dan
MS.Jth. tanggal 20 Mei 2013 M. tanah Abdullah (Tgk. Aceh); alm. Yunus Sulaiman;
bertepatan dengan tanggal 10 Rajab • Barat berbatasan dengan toko • Timur berbatas dengan saluran
1434 H. yang amarnya sebagai Zainun Wahab; air;
berikut: Menurut Penggugat ditaksir Menurut Penggugat ditaksir
Dalam eksepsi: seharga Rp500.000.000 (lima seharga Rp2.874.300.000 (dua
• Menolak eksepsi Tergugat; ratus juta rupiah), dikuasai/ milyar delapan ratus tujuh puluh
Dalam Pokok Perkara: dipegang oleh Tergugat; empat juta tiga ratus ribu rupiah),
1. Mengabulkan gugatan Penggugat 3. Sebidang tanah beserta bangunan dikuasai/dipegang oleh Tergugat;
untuk sebahagian; rumah diatasnya dengan luasnya 5. Hutang bersama yaitu kewajiban
2. Menetapkan harta bersama yaitu ± 143 m2 yang terletak di yang harus dilunasi oleh Penggugat
antara Penggugat (Tuan Muctar Jalan Helvetia Raya Kelurahan dan Tergugat kepada PT. Bank
bin Machmud) dengan Tergugat Helvetia Tengah Kec. Medan Danamon Cabang Banda Aceh
(Nyonya Rohani binti Jansen) Helvetia Kota Medan Prov. sebesar Rp871.412.880 (delapan
adalah: Sumatera Utara sebagaimana ratus tujuh puluh satu juta empat
1. Sebidang tanah dengan luasnya ± dimaksud sertifikat Hak Milik ratus dua belas ribu delapan
80 m2 yang terletak dikelurahan No.938 atas nama Rohani puluh delapan rupiah) pada posisi
Lambaro Kecamatan Ingin Hutahaean (Bukti P.4) dengan tanggal 03 Mei 2012 (Bukti P-8)
Jaya Kabupaten Aceh Besar batas-batas sebagai berikut: sebagaimana maksud somasinya
sebagaimana dimaksud dalam • Utara berbatas dengan Parit/ No.158/RO-VI/0512, Jo Perjanjian
Akta Jual Beli No.01/V/17/1991, Jalan Helvetia Raya; Kredit No. 23 tanggal 22 April
tanggal 01 Mei 1991 (Bukti P-3) • Selatan berbatas dengan Gang; 2008 oleh Notaris Nasrullah, S.H.
oleh Camat Ingin Jaya selaku • Barat berbatas dengan (Bukti P-6) di Kota Banda Aceh
PPAT Kecamatan Ingin Jaya, atas Hak Pengelolaan I seb.SUS Jo. Addendum No. 12 tanggal 09
nama pembeli atas nama Rohani No.3138/1989; September 2009 oleh Notaris Ali
Hutahaean yaitu dengan batas- • Timur berbatas dengan Gunawan, S.H. (Bukti P-7) di Kota
batasnya sebagai berikut: Hak Pengelolaan I seb.SUS Banda Aceh, dalam beban tagihan
• Utara berbatas dengan tanah No.3136/ 1989; kepada Penggugat, karena kredit
Haji Muhammad Hasan; Menurut Penggugat ditaksir atas nama Penggugat dengan
• Timur berbatas dengan Jalan seharga Rp250.000.000 (dua ratus persetujuan Tergugat;
Desa 5 meter; lima puluh juta rupiah) dikuasai/ 6. Menetapkan harta bersama
• Selatan berbatas dengan Parit dipegang oleh Tergugat; tersebut adalah ½ (setengah)
Jalan Kabupaten; 4. Sebidang tanah sertifikat hak bagian untuk Penggugat ½
• Barat berbatas dengan Tanah milik atas tanah No. 12 tahun (setengah) bagian untuk Tergugat;
Toko Sulaiman Kayee Lee; 1994, surat ukur/gambar situasi 7. Menghukum Tergugat untuk
Menurut Penggugat ditaksir 93/1994 tanggal 1 Pebruari menyerahkan ½ bagian dari
seharga Rp1.000.000.000,- (satu 1994, surat ukur/gambar situasi harta bersama tersebut kepada
milyar rupiah) dikuasai/dipegang 93/1994 tanggal 1 Pebruari Penggugat dengan ketentuan
oleh Tergugat; 1994 dengan luasnya 2.211 apabila tidak dapat dibagi
2. Sebidang tanah pertokoan beserta M.2 (Bukti P-5) yang terletak secara natura maka untuk
bangunan toko permanent yang di Desa/Kelurahan/Gampong pelaksanaannya dapat dilakukan
luasnya ± 60 m2 (4x15) terletak Lampeuneurut Kecamatan Darul secara lelang atau konpensasi;
di Pasar Lambaro Kelurahan Imarah Kabupaten Aceh Besar 8. Menolak dan tidak menerima
Lambaro Kecamatan Ingin Jaya Provinsi Aceh atas nama Muchtar selain dan selebihnya;
Kabupaten Aceh Besar, atas nama Machmud dengan batas-batasnya 9. Menghukum Penggugat untuk
Rohani Hutahaean dengan batas- yaitu: membayar biaya perkara sejumlah
batasnya yaitu: • Utara berbatas dengan tanah Rp. 1.081.000,- (satu juta delapan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 31


FENOMENAL

puluh satu ribu rupiah); milyar rupiah) dikuasai/dipegang M.2 (Bukti P-5) yang terletak
Pada tingkat banding, putusan oleh Tergugat; di Desa/Kelurahan/Gampong
Mahkamah Syar’iyah Jantho tersebut 2. Sebidang tanah pertokoan beserta Lampeuneurut Kecamatan Darul
telah diperbaiki oleh Mahkamah bangunan toko permanent yang Imarah Kabupaten Aceh Besar
Syar’iyah Aceh dengan putusan nomor luasnya ± 60 m2 (4x15) terletak Provinsi Aceh atas nama Muchtar
84/Pdt.G/2013/MS.Aceh. tanggal 19 di Pasar Lambaro Kelurahan Machmud dengan batas-batasnya
Desember 2013 M. bertepatan dengan Lambaro Kecamatan Ingin Jaya yaitu:
16 Shafar 1435 H. yang amarnya Kabupaten Aceh Besar, atas nama • Utara berbatas dengan tanah
sebagai berikut: Rohani Hutahaean dengan batas- sawah Ny. Siti Hamidah;
• Menyatakan permohonan banding batasnya yaitu: • Selatan berbatas dengan tanah
yang diajukan oleh Tergugat/ • Utara berbatasan dengan Jalan sawah Fahlil;
Pembanding dapat diterima. Pemuda; • Barat berbatas dengan tanah
• Memperbaiki amar Putusan • Timur berbatasan dengan Toko sawah Ny. Siti Hamidah dan
Mahkamah Syar’iyah Jantho Tgk. Muhammad Amin (alm); alm. Yunus Sulaiman;
Nomor 161/Pdt.G/2012/MS.Jth, • Selatan berbatasan dengan tanah • Timur berbatas dengan saluran
tanggal 20 Mei 2013 M. bertepatan Abdullah (Tgk. Aceh); air;
dengan tanggal 10 Rajab 1434 • Barat berbatasan dengan toko Menurut Penggugat ditaksir
H sehingga berbunyi sebagai Zainun Wahab; seharga Rp2.874.300.000 (dua
berikut: Menurut Penggugat ditaksir milyar delapan ratus tujuh puluh
Dalam eksepsi: seharga Rp500.000.000 (lima empat juta tiga ratus ribu rupiah),
• Menolak eksepsi Tergugat. ratus juta rupiah) dikuasai/ dikuasai/dipegang oleh Tergugat;
Dalam Pokok Perkara: dipegang oleh Tergugat; 5. Hutang bersama yaitu kewajiban
1. Mengabulkan gugatan Penggugat 3. Sebidang tanah beserta bangunan yang harus dilunasi oleh
sebagian. rumah diatasnya dengan luasnya Penggugat dan Tergugat kepada
2. Menetapkan harta bersama yaitu ± 143 m2 yang terletak di PT Bank Danamon Cabang Banda
antara Penggugat (Tuan Muctar Jalan Helvetia Raya Kelurahan Aceh sebesar Rp. 871.412.880
bin Machmud) dengan Tergugat Helvetia Tengah Kec. Medan (delapan ratus tujuh puluh satu
(Nyonya Rohani binti Jansen) Helvetia Kota Medan Prov. juta empat ratus dua belas ribu
adalah sebagai berikut: Sumatera Utara sebagaimana delapan puluh delapan rupiah)
1. Sebidang tanah dengan luasnya ± dimaksud sertifikat Hak Milik pada posisi tanggal 03 Mei 2012
80 m2 yang terletak di Kelurahan No.938 atas nama Rohani (BuktiP-8) adalah sebagai harta
Lambaro Kecamatan Ingin Hutahaean (Bukti P.4) dengan bersama;
Jaya Kabupaten Aceh Besar batas-batas sebagai berikut:
sebagaimana dimaksud dalam • Utara berbatas dengan Parit/ 3. Menetapkan harta bersama pada
Akta Jual Beli No.01/V/17/1991, Jalan Helvetia Raya; poin 2.1 sampai dengan poin 2.4
tanggal 01 Mei 1991 (Bukti P-3) • Selatan berbatas dengan Gang; di atas ½ (seperdua) bagian untuk
oleh Camat Ingin Jaya selaku • Barat berbatas dengan Hak Penggugat dan ½ (seperdua)
PPAT Kecamatan Ingin Jaya, atas Pengelolaan I seb.SUS No. bagian lagi untuk Tergugat;
nama pembeli atas nama Rohani 3138/1989; 4. Menghukum Tergugat untuk
Hutahaean yaitu dengan batas- • Timur berbatas dengan Hak menyerahkan ½ (seperdua)
batasnya sebagai berikut: Pengelolaan I seb.SUS No. bagian dari harta bersama
• Utara berbatas dengan tanah 3136/1989; tersebut kepada Penggugat
Haji Muhammad Hasan; Menurut Penggugat ditaksir dengan ketentuan apabila tidak
• Timur berbatas dengan Jalan seharga Rp250.000.000 (dua ratus dapat dibagi secara natura maka
Desa 5 meter; lima puluh juta rupiah) dikuasai/ untuk pelaksanaannya dilakukan
• Selatan berbatas dengan Parit dipegang oleh Tergugat; secara lelang atau kompensasi.
Jalan Kabupaten; 4. Sebidang tanah sertifikat hak 5. Menghukum Penggugat dan
• Barat berbatas dengan Tanah milik atas tanah No. 12 tahun Tergugat untuk melunasi hutang
Toko Sulaiman Kayee Lee; 1994, surat ukur/gambar situasi bersama pada Bank Danamon
Menurut Penggugat ditaksir 93/1994 tanggal 1 Pebruari Cabang Banda Aceh sebesar
seharga Rp1.000.000.000,- (satu 1994, dengan luasnya 2.211 Rp871.412.880 (delapan ratus

32 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


FENOMENAL

tujuh puluh satu juta empat ratus Tergugat untuk membayar biaya adanya perjanjian pokok.
dua belas delapan ratus delapan perkara dalam tingkat kasasi ini Pemberian jaminan kebendaan
puluh ribu rupiah); sejumlah Rp500.000,- (lima ratus selalu berupa menyendirikan
6. Menolak dan tidak menerima ribu rupiah); suatu bagian dari kekayaan
selebihnya; seseorang si pemberi jaminan dan
7. Menghukum Penggugat untuk Analisis pertimbangan menyediakannya guna pemenuhan
membayar biaya perkara sejumlah hukum kasasi (pembayaran) kewajiban (hutang)
Rp1.081.000,- (satu juta delapan Pertimbangan hukum yang seorang debitur (Subekti: 1982, hal.
puluh satu ribu rupiah); dijadikan dasar oleh majelis kasasi 27).
• Menghukum Pembanding untuk membatalkan putusan Jaminan kebendaan memberikan
untuk membayar biaya perkara Mahkamah Syariyyah adalah karena kreditor suatu privilage atau
pada tingkat banding sejumlah menurut pendapat Mahkamah Agung kedudukan istimewa terhadap
Rp150.000,- (seratus lima puluh judex facti/Mahkamah Syar’iyah Aceh kreditor sebagai kreditor preferen.
ribu rupiah); telah salah menerapkan hukum yaitu Sebagai kreditor preferen memiliki
Pada tingkat kasasi, majelis kasasi judex facti telah keliru menyikapi hak untuk didahulukan dari para
membatalkan putusan Mahkamah adanya hutang para pihak kepada kreditor lainnya dalam pengembalian
Syariyah Aceh dengan putusan pihak ketiga (PT. Bank Danamon) yang pelunasan piutang dari objek jaminan.
nomor 400 K/Ag/2014 tanggal 29 jaminannya adalah harta bersama Bahkan apabila debitur pailit maka
September 2014, yang secara lengkap objek sengketa. kreditor dapat bertindak terhadap
diktum putusan tingkat kasasi adalah Menurut majelis kasasi, oleh objek jaminan seolah-olah tidak
sebagai berikut: karena bukti kepemilikan objek ada kepailitan, benda objek jaminan
MENGADILI: sengketa dijadikan agunan, sehingga tidak dimasukkan ke dalam harta
Mengabulkan permohonan kasasi status objek sengketa sudah tidak kepailitan.
dari Pemohon Kasasi: ROHANI binti lagi mutlak di bawah kekuasaan Ciri khas jaminan yang
JANSEN tersebut; para pihak, karena masih tergantung bersifat kebendaan adalah dapat
Membatalkan putusan Mahkamah apakah hutang pada bank tersebut dipertahankan (dimintakan
Syar’iyah Aceh Nomor 84/ dapat dilunasi tepat waktu dan Bukti pemenuhan) terhadap siapapun
Pdt.G/2013/MS.Aceh. tanggal 19 Kepemilikan (SHM) telah diserahkan juga, yaitu terhadap mereka yang
Desember 2013 M. bertepatan dengan kembali oleh Bank kepada para pihak, memperoleh hak baik berdasarkan
16 Shafar 1435 H. yang memperbaiki dengan demikian obyek yang dituntut atas hak yang umum maupun yang
putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho pembagian harta barsama tersebut khusus dan juga terhadap kreditor
Nomor 161/Pdt.G/2012/MS.Jth. belum waktunya untuk dibagikan dan pihak lawannya, hak yang
tanggal 20 Mei 2013 M. bertepatan kepada Penggugat dan Tergugat dan melekat didalamnya selalu mengikuti
dengan tanggal 10 Rajab 1434 H. gugatan tersebut bersifat prematur. bendanya (droit de suite) dalam arti
MENGADILI SENDIRI: Pertimbangan hukum diatas jika yang mengikuti bendanya itu tidak
Dalam Eksepsi: dikaji dari aspek hukum perjanjian hanya haknya tetapi juga kewenangan
• Menolak eksepsi Tergugat; maka sesuai dan selaras dengan untuk menjual bendanya dan hak
Dalam Pokok Perkara: ketentuan hukum perjanjian jaminan eksekusinya.
• Menyatakan gugatan Penggugat kebendaan khususnya terkait dengan Karakteristik jaminan kebendaan
tidak dapat diterima; kedudukan istimewa kreditor sebagai diatas menegaskan bahwa jika harta
• Membebankan kepada Penggugat kreditor preferen. bersama yang dijadikan sebagai
untuk membayar biaya perkara Perjanjian jaminan merupakan jaminan hutang di Bank, maka harta
dalam tingkat pertama sejumlah perjanjian khusus yang dibuat oleh bersama tersebut sudah tidak lagi
Rp1.081.000,- (satu juta delapan kreditor bersama debitor atau dengan mutlak di bawah kekuasaan suami
puluh satu ribu rupiah); pihak ketiga yang membuat suatu janji isteri (para pihak), karena masih
• Membebankan kepada dengan mengikatkan benda tertentu tergantung apakah hutang pada bank
Pembanding untuk membayar dengan tujuan memberikan keamanan tersebut dapat dilunasi tepat waktu
biaya perkara dalam tingkat dan kepastian hukum pengembalian dan Bukti Kepemilikan (SHM) telah
banding sejumlah Rp150.000,- kredit atau pelaksanaan perjanjian diserahkan kembali oleh Bank kepada
(seratus lima puluh ribu rupiah); pokok. Perjanjian jaminan adalah para pihak.
Membebankan Pemohon Kasasi/ perjanjian asesor yang timbul karena (Ahmad Zaenal Fanani)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 33


FENOMENAL
PUTUSAN JUDEX FACTI

Putusan Nomor 1826/Pdt.G/2016/PA.Bm

Putusan Sengketa Harta Bersama


yang Efektif dan Efisien

https://collaborativedivorcetexas.com/wp-content/uploads/2017/05/Dividing-Assets-Schwartz.jpg
Sebuah putusan, hanya akan menjadi dokumen belaka, ketika tidak dapat
dilakukan eksekusi. Realisasi keadilan dari sebuah putusan, hanya akan dicapai
ketika putusan dapat dieksekusi. Keberhasilan eksekusi sebuah putusan
akan mencerminkan keagungan dan kewibawaan lembaga peradilan.

D
alam praktik hukum di berupa bangunan rumah yang satu pasangan, maupun pemberian
Peradilan Agama, tidak terletak di atas tanah salah satu pihak dari orang tua salah satu pasangan.
sedikit putusan yang tidak atau pihak ketiga. Kasus sengketa Dalam hal para pihak sepakat untuk
dapat dieksekusi. Di antara harta bersama yang demikian sering melakukan pembagian secara natura
masalah yang sering kali muncul kali terjadi ketika tanah yang di (riil), seperti rumah akan dibongkar
dalam hal ini adalah terkait eksekusi atasnya terdapat bangunan rumah dan dibagi dua materialnya atau
objek sengketa harta bersama yang merupakan tanah bawaan dari salah pihak pemilik tanah akan membayar

34 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


FENOMENAL

sejumlah uang sebagai kompensasi problem eksekusi harta bersama


bagian harta bersama kepada berupa bangunan rumah di atas tanah
pasangannya, maka tidak diperlukan salah satu pihak, namun memerlukan
eksekusi. proses yang tidak sederhana, selain
Problem di atas juga terkait dengan hakim harus menetapkan jumlah uang
asas horizontal scheiding dalam yang dalam hal ini berarti melakukan
hukum pertanahan di Indonesia yang penaksiran, yang seharusnya
menyatakan bahwa bangunan dan/ dihindari.
atau tanaman yang ada di atas tanah Sebagai alternatif lain dari solusi
bukan merupakan bagian dari tanah. di atas, terdapat Putusan Pengadilan 04_ml.
115979
14/08/
Hak kepemilikan atas tanah tidak Agama Bima Nomor 1826/ /wp-co
ntent/uplo
ads/20
om
iators.c
serta merta meliputi hak kepemilikan Pdt.G/2016/PA.Bm tanggal 18 April http:/
/www
.cadivor
cemed

bangunan dan/atau tanaman di 2017 yang telah berkekuatan hukum


atasnya (Bahri, 2017: 49). Bisa jadi, tetap. Putusan tersebut mengadili
sebidang tanah merupakan hak milik sengketa harta bersama antara yang diperoleh dari warisan orang
seseorang, sementara bangunan di mantan pasangan suami istri, yaitu U tua Penggugat, sementara bangunan
atas tanah tersebut merupakan hak (mantan istri) sebagai Penggugat, dan rumah batu merupakan harta bersama
milik orang lain. J (mantan suami) sebagai Tergugat. Penggugat dan Tergugat, yang
Bahri telah menjelaskan tentang Penggugat menuntut Tergugat sebelumnya berupa rumah panggung,
kesulitan eksekusi riil atas objek untuk membagi harta bersama kemudian direnovasi dalam masa
harta bersama berupa bangunan Penggugat dan Tergugat yang salah perkawinan Penggugat dan Tergugat.
rumah di atas tanah salah satu satunya berupa bangunan rumah Dalam gugatan, bangunan rumah
pihak dengan amar putusan yang batu (permanen) di atas tanah batu tersebut ditaksir oleh Penggugat
membagi dua harta bersama tersebut. bawaan Penggugat yang diperoleh seharga Rp55.000.000,00 (lima puluh
Kesulitan eksekusi disebabkan harta dari warisan orang tua Penggugat, lima juta rupiah) dan tidak dibantah
bersama tersebut tidak layak dibagi dan ditempati oleh Tergugat dan anak oleh Tergugat. Dalam persidangan,
dua, karena akan merusak bangunan. Penggugat dan Tergugat. Bangunan Tergugat juga tidak mengajukan alat
Selain itu, karena tanah tempat rumah tersebut dibangun oleh bukti apapun.
bangunan tersebut merupakan hak Penggugat dan Tergugat ketika masih Untuk menghindari putusan yang
milik salah satu pihak, sehingga akan dalam perkawinan dengan ukuran 8 tidak dapat dieksekusi terhadap
sulit untuk dapat dilelang, kecuali jika x 10 m2. Tergugat merasa keberatan objek harta bersama tersebut, majelis
pihak yang memiliki tanah tersebut dengan tuntutan Penggugat karena hakim Pengadilan Agama Bima
juga bersedia menjual tanah tempat merasa bahwa Penggugat telah membuat pertimbangan hukum
bangunan tersebut (2017: 51-53). menjadi istri yang durhaka, Penggugat sebagai berikut:
Solusi atas problematika di pergi meninggalkan rumah kediaman “Menimbang, bahwa untuk
atas, menurut Bahri adalah dengan bersama tanpa izin Tergugat sampai menghindari putusan yang tidak
merubah amar dari “menghukum bertahun-tahun tidak kembali dan dapat dilaksanakan (non-executable)
untuk melakukan suatu perbuatan” bahkan Penggugat mengajukan terhadap pembagian harta bersama
diubah menjadi “menghukum untuk gugatan cerai pada Pengadilan yang berupa bangunan rumah di atas
membayar sejumlah uang” dengan Agama Bima hingga diputus cerai tanah milik Penggugat, oleh karenanya
merujuk kepada Pasal 225 HIR/259 oleh Pengadilan Agama Bima. Selain demi memudahkan pembagian,
R.Bg. Untuk merubah amar tersebut itu, karena tanah tersebut telah dan demi menjaga keutuhan rumah
prosedur yang perlu ditempuh yaitu bersertifikat atas nama Tergugat, tersebut, maka Penggugat harus
dengan mengajukan permohonan maka tanah tersebut merupakan membayar separuh dari nilai jual
perubahan amar kepada ketua milik Tergugat. bangunan rumah tersebut sebagai
pengadilan dan hakim dituntut bisa Berdasarkan fakta di persidangan, kompensasi bagian harta bersama
untuk menetapkan jumlah uang yang dari keterangan saksi-saksi Penggugat kepada Tergugat, dan Tergugat harus
patut (2017: 54). terbukti bahwa tanah yang di atasnya meninggalkan bangunan rumah
Solusi yang ditawarkan di atas, terdapat bangunan rumah batu tersebut;
memang dapat menyelesaikan merupakan harta bawaan Penggugat “Menimbang, bahwa terkait

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 35


FENOMENAL

nilai jual bangunan rumah tersebut, bangunan, sehingga menghilangkan jual objek tersebut.
Penggugat telah menaksir harga manfaat dari bangunan tersebut. Dari putusan tersebut, dapat
bangunan rumah tersebut, yang Selain itu, nilai material bangunan dirumuskan kaidah hukum bahwa
mana taksiran harga tersebut oleh akan jauh lebih kecil dari nilai objek sengketa harta bersama yang
Tergugat tidak dibantah, yang berarti jual bangunan tersebut. Putusan berupa bangunan di atas tanah salah
diakui dan disepakati, yaitu sejumlah tersebut juga lebih efisien, karena satu pihak sehingga sulit untuk
Rp55.000.000,00 (lima puluh lima tetap dapat dieksekusi tanpa harus dilelang, ditetapkan nilai jual objek
juta rupiah), oleh karena itu kepada melakukan perubahan amar terlebih berdasarkan kesepakatan kedua belah
Penggugat diperintahkan untuk dahulu. Dalam hal Tergugat tidak pihak atau dengan menggunakan
membayar separuh atau setengah bersedia meninggalkan rumah pasca jasa penilai independen, dan pihak
dari taksiran harga tersebut kepada pembayaran oleh Penggugat, maka yang memiliki tanah dihukum untuk
Tergugat sebagai kompensasi bagian dapat dilakukan eksekusi riil. membayar separuh harga objek
harta bersama bangunan rumah Persoalannya kemudian adalah tersebut kepada mantan suami/
sejumlah Rp27.500.000,00 (dua bagaimana jika pihak Penggugat istrinya.
puluh tujuh juta lima ratus ribu tidak bersedia untuk membayar? Bagaimanapun, putusan di atas
rupiah);” Pertanyaan demikian merupakan telah berupaya untuk memberikan
Sementara dalam amar putusan, asumsi yang dapat saja terjadi, terobosan dalam penyelesaian
majelis hakim merumuskan diktum seperti halnya dalam hal Tergugat sengketa harta bersama dalam hal
amar sebagai berikut: tidak melaksanakan putusan, tetapi objek sengketa berupa bangunan di
“Menghukum Penggugat untuk Penggugat tidak bersedia mengajukan atas tanah salah satu pihak (Penggugat)
membayar separuh nilai jual permohonan eksekusi. Dalam hal yang sulit untuk dilakukan eksekusi.
bangunan rumah pada diktum Penggugat tidak memiliki biaya, Dengan cara demikian, putusan
nomor 2.1 kepada Tergugat sejumlah karena Penggugat yang memiliki tetap dapat dilaksanakan, sehingga
Rp27.500.000,00 (dua puluh tujuh tanah, maka Penggugat juga dapat mampu mewujudkan keadilan dalam
juta lima ratus ribu rupiah) dan menjual tanah dan bangunan, dan kenyataan, dan bukan hanya keadilan
memerintahkan kepada Tergugat hasilnya sebagian digunakan untuk di atas kertas. Putusan di atas dapat
untuk meninggalkan rumah tersebut membayar bagian harta bersama diunduh di https://drive.google.com/
setelah menerima pembayaran uang Tergugat. open?id=0B3mX4NGHf1nCS0pVeG1z
tersebut dari Penggugat;” Persoalan lain yang perlu menjadi UGFPOWc.
Dalam putusan di atas, Penggugat perhatian adalah terkait dengan [Muhamad Isna Wahyudi]

dihukum untuk membayar sejumlah taksiran harga jual objek sengketa.


uang, yaitu separuh dari nilai jual Dalam kasus di atas, memang dalam Daftar Pustaka
Samsul Bahri, “Azas Horizontal Scheiding, Harta
bangunan rumah kepada Tergugat hal terdapat kesepakatan, tentu
Bersama, dan Problematika Eksekusinya,”
karena bangunan yang merupakan tidak ada masalah. Tetapi dalam dalam Varia Peradilan, Majalah Hukum
harta bersama dibangun di atas tanah hal tidak terdapat kesepakatan Tahun XXXII, No. 373, Desember 2016.
milik Penggugat, tetapi dikuasai terkait nilai jual objek sengketa,
oleh Tergugat, sementara Tergugat maka hakim tidak boleh membuat
dihukum untuk melakukan suatu taksiran sendiri. Dalam hal ini, hakim
perbuatan yaitu meninggalkan rumah dapat memerintahkan kepada pihak
tersebut. Cara pembagian yang Penggugat untuk menghadirkan
demikian adalah yang paling realistis penilai independen (independent
untuk dilakukan, agar putusan appraiser) untuk menilai harga jual
tetap dapat dieksekusi dengan objek sengketa. Tentu, akan diperlukan
tetap mempertimbangkan aspek biaya tambahan untuk menggunakan
kemanfaatan. jasa independent appraiser. Namun,
Melalui putusan tersebut, aspek dalam hal objek sengketa berupa
kemanfaatan dengan tetap menjaga bangunan rumah sederhana yang
keutuhan bangunan rumah dapat ada di desa atau kampung, kepala
dipertahankan. Karena jika harus tukang dapat pula dihadirkan untuk
dibagi dua tentu akan merusak memberikan penilaian tentang harga http://www.divorcelawyerinsingapore.net/wp-content/uploads/dividing-assets.jpg

36 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


PERADILAN MANCANEGARA
SAUDI ARABIA

Pengadilan Saudi Arabia:


Unggul dalam Sumber Hukum dan Upaya
Penerapan Teknologi Informasi

S
audi Arabia merupakan Negara
dengan bentuk pemerintahan
kerajaan di mana Raja sebagai
Kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan. Nama Arab Saudi
diambil dari kabilah keturunan
bani Saud. Seorang raja di Saudi
Arabia dipilih oleh dan dari keluarga
besar Saudi (Sjadzali, 1993). Dalam 
jabatannya, Raja juga merupakan
kepala keluarga besar Saudi, yang
paling dituakan di antara kepala-
kepala suku (qabilah) yang terdapat
dalam wilayah kerajaan. Saat ini Raja
bergelar khâdim al-haramain pelayan
dua tanah suci Makkah dan Madinah
menggantikan gelar sebelumnya yaitu
Shahib al-Jalalah.
Raja dibantu oleh dewan tahun 2005) menyatakan bahwa Maliki dan Syafi’i). Produktifitas
menteri yang bertugas mengawasi Arab Saudi merupakan satu kerajaan ketiga mazhab tersebut cenderung
lembaga eksekutif, legislatif dan yang diperintah oleh anak-anak terlihat dari banyaknya referensi fikih
yudikatif. Lembaga legislatif disebut dan cucu cicit Raja Abdul Aziz Alu yang dikeluarkan oleh masing-masing
dengan Majlis Syura yang anggota- Saud (Pasal 5 huruf b). Berdasarkan pendiri dan pengikut mazhab. Dalam
anggotanya ditunjuk dan diangkat konstitusi tersebut, Al-Qur’an dan kajian mazhab Hanbali, selain kitab-
oleh Raja. Meski Raja membawahi hadis (constitution) sebagai dasar kitab fikih, referensi fikih juga dapat
tiga kekuasaan besar kenegaraan, hukum, seluruh aturan pemerintahan ditemukan dalam bentuk Fatwa seperti
kekuasaan sang Raja tidak tanpa tidak boleh menyalahi hukum Islam Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah atau
batas (absolut), Raja harus tunduk (Syari’ah). kitab al-Mughni karya Ibn Qudamah.
kepada hukum (syari’ah). Jika Raja Tradisi fikih yang berkembang Pada saat ini, kedudukan fatwa di
melanggar syari’ah (hukum ilahi) di Saudi Arabia memberikan corak Saudi Arabia mempunyai kedudukan
maka hal tersebut dapat dijadikan berbeda dengan Negara berpenduduk yang istimewa dibandingkan dengan
alasan yang kuat untuk menurunkan muslim lainnya. Penduduk Saudi sumber hukum lainnya. Hal ini dapat
raja dari jabatannya (pemakzulan Arabia mayoritas mengikuti mazhab dilihat dari struktur mufti (grand
atau impeachment) (Sugiri dkk. 2017: Hanbali. Besarnya pengaruh mazhab mufti) yang juga menjabat sebagai
34-35). ini tidak terlepas dari ulama Ketua Hay`ah Kibaar Ulama Wa
Sistem Hukum kharismatik bernama Muhammad Idaarotil Buhuts  al-Ilmiyah (MUInya
Sistem ketatanegaraan Kerajaan bin Abdul Wahhab (w. 1793 M) yang Indonesia). Grand mufti mempunyai
Arab Saudi ialah monarki mutlak. bermazhab Hanbali. Pengembangan gelar samahah al-Syaikh yang
Undang-Undang Dasar yang digunakan mazhab Hanbali berbeda dengan menunjukkan gelar setingkat menteri
sejak tahun 1992 (amandemen ketiga mazhab sunni lainnya (Hanafi, (Laporan Diklat PDR4, 2017:83).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 37


PERADILAN MANCANEGARA

Lembaga Peradilan al-‘Ulya tersebut, terdapat lembaga peradilan terkait ikhtishashat tersebut
Hukum di Saudi Arabia peradilan yang di sebut dengan Diwăn didasarkan pada peraturan Kerajaan
didasarkan pada Al-Quran dan al-Mazhălim (Lembaga Penerima Arab Saudi Nomor 21 tanggal 20
hadits, tidak mengenal adanya Aduan di Indonesia lebih mendekati Jumadil Ula 1421 H. (Agustus 2000)
peraturan perundang-undangan peradilan tata usaha negara) yang yang didasarkan atas surat keputusan
kecuali aturan yang bersifat aplikatif juga memiliki tiga hierarki peradilan yang dikeluarkan Majelis Wuzara
(nizham). Saudi Arabia melakukan yakni al-Mahkamah al-Idaariyah (Dewan Menteri) Nomor 115 tanggal
reformasi peradilan pada masa Raja al-‘Ulya (Pengadilan Tata Usaha 14 Jumadil Ula 1421 H, dengan jumlah
‘Abdullah bin ‘Abd al-‘Aziz dengan Negara Tingkat Kasasi), Mahakim pasal sebanyak 242 pasal.
menerbitkan Royal Order (Titah al-Isti`naf al-Idaariyah (Pengadilan Melihat pemaparan di atas,
Raja) pada tanggal 1 Oktober 2007 Tinggi Tata Usaha Negara) dan Nampak jelas adanya perbedaan
tentang Reformasi Peradilan. Sistem al-Mahakim al-Idariyah (Pengadilan sistem hukum Saudi Arabi dengan
peradilan Arab Saudi terdiri dari Tata Usaha Negara). Diwăn Indonesia. Di Indonesia, kekuasaan
al-Mahkamah al-‘Ulya (Pengadilan al-Mazhălim membawai lembaga lembaga peradilan berada di bawah
Tingkat Kasasi/Mahkamah Agung) peradilan idariyah dan Diwăn Mahkamah Agung dan Mahkamah
yang bertempat di ibu kota Arab Saudi al-Mazhălim mempunyai tanggung Konstitusi. Sementara di Saudi Arabi
yakni Riyadh, Mahakim al-Isti`nafi jawab langsung terhadap Raja. Hal di bawah Kementrian Kehakiman
(Pengadilan Tingkat Banding) yang ini berbeda dengan peradilan lainnya wuzarat al-’adl untuk peradilan
terdapat di tiap-tiap Mantiqah atau yang berada di bawah wuzarat al-’adl pidana, keluarga dan peradilan umum
setingkat Provinsi dan Mahakim atau kementrian hukum. adapun peradilan tata usaha Negara
al-Darajah al-Ula (Pengadilan Tingkat Sistem peradilan Arab berada di bawah diwan mazhalim
Pertama) yang berada pada tiap- Saudi mengenal adanya bentuk lembaga setingkat menteri.
tiap muhafadzah atau setingkat kewenangan/kompetensi
kabupaten/kota. (kompetensi) atau ikhtishashat Peradilan Tata Usaha Negara
Peradilan Saudi Arabia terdiri terbagi kepada empat kewenangan Lembaga Dĩwăn al-Mazhălim
dari tiga lingkungan peradilan yaitu; al-Ikhtishas al-Mahally tidak berada di bawah al-Mahkamah
(peradilan umum, peradilan (kewenangan menyangkut wilayah al-‘Ulya, sehingga legalitasnya pun
keluarga dan peradilan pidana). atau tempat pengadilan/relatif), diatur secara tersendiri yakni Nizham
Ketiga lembaga peradilan tersebut al-Iktishas ad-Dauly (kewenangan Dĩwăn al-Mazhălim yang dikeluarkan
bermuara pada kekuasaan peradilan bersifat internasional), al-Ikhtishas pemerintah dengan Nomor 78 tanggal
tertinggi yaitu mahkamah ‘ulya di an-Naw`iy (kewenagan bersifat jenis 19 Ramadhan 1428 H. (2007). Sebelum
bawah Kementrian Kehakiman. perkara) dan al-Ikhtishas al-Zamany lahirnya Peraturan Nomor 78 tahun
Upaya hukum atas peradilan tingkat (kewenangan yang terkait dengan 1428 H. tersebut, Dĩwăn al-Mazhălim
pertama dapat dilakukan pada waktu). Ketentuan-ketentuan terkait mengalami berbagai perubahan. Pada
tingkat banding mahkamah isti’naf. dengan hukum acara dan sistem awal berdirinya lembaga ini berada
Adapun jenis pengadilan tingkat dibawah Majelis al-Wuzară atau dewan
pertama berdasarkan kompetensinya Berikut adalah bagan struktur pengadilan menteri, sebagaimana tertuang dalam
terbaru berdasarkan nizham tahun 2007:
terdiri dari lima peradilan yakni keputusan raja Nomor 2/13/8759
al-Mahâkim al-‘Aamah (peradilan High Court/Supreme Court tanggal 18/9/1374 H./tahun 1955 M
umum), al-Mahâkim al-Jaza’iyah ‫املحكمة العليا‬ (Materi Diklat Hakim Peradilan Agama
(peradilan pidana), al-Mahâkim MA-RI, 2016: 8). Pada perkembangan
al-Ahwaal as-Syakhsiyyah (peradilan Courts of Appeals selanjutnya, ketika pemerintahan
hukum keluarga), al-Mahâkim ‫حماكم االستئناف‬ dipimpin oleh Raja Abdul Aziz, Dĩwăn
at-Tijariyah (peradilan niaga) dan al-Mazhălim diusulkan untuk terpisah
al-Mahâkim al-`Ummaliyah (peradilan Courts of Appeals dan berdiri sendiri tanpa harus berada
perburuhan) (Jalal Abdurrahman, ‫حماكم ادلرجة األوىل‬ di bawah kementrian, sehingga Dĩwăn
2016: 101). Seorang Ketua Pengadilan al-Mazhălim menjelma menjadi
mempunyai gelar tersendir yaitu lembaga peradilan tersendiri yang
General Penal Courts Family Courts Commercial
Labour Courts
Ma’ali al-Syaikh. Courts Courts bebas yang secara ketataneggaraan
‫حماكم‬ ‫حماكم‬ ‫حماكم‬ ‫حماكم‬ ‫حماكم‬
Selain peradilan-peradilan yang ّ langsung bertanggung jawab kepada
‫العامة‬ ‫اجلزائية‬ ‫الشخصية‬ ‫اتلجارية‬ ‫العمايلة‬
berada di bawah al-Mahkamah raja.

38 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


PERADILAN MANCANEGARA

Struktur baru Dewan Al-Mazhalim berdasarkan disebut dengan al-Mahkamah terbaik. Tes dilakukan dengan dua
Nizham tahun 2007 adalah sebagai berikut: at-Tanfĩdziyah. Saudi Arabia tidak tahap yaitu tulisan dan lisan. Bagi
High/Supreme mengenal adanya lembaga yang yang dinyatakan lulus, terlebih dahulu
Administrative Court
serupa dengan kejaksaan seperti pada akan dilakukan pelatihan/praktek
‫املحكمة اإلدارية العليا‬ negara-negara Arab lain yang disebut selama kurang lebih 3 (tiga) tahun
High/Supreme al-Niyabah al-’ămah. Sedangkan sebelum yang bersangkutan diangkat
Administrative Court
penuntutan yang merupakan menjadi hakim. Tahapan pelatihan
‫حماكم االستئناف اإلدارية‬ kewenangan kejaksaan (di Indonesia) tersebut juga menjadi ajang penilaian
High/Supreme
dilakukan oleh hay`ah atau lembaga menjadi hakim.
Administrative Court tersendiri di bawah Kementrian Dalam sistem peradilan Saudi
‫حماكم اإلدارية‬ Dalam Negeri (Wizărah al-Dakhiliyah Arabia, dikenal juga lembaga
Arab Saudi). pengawas hakim yang disebut Idarah
Other
Al-Mahkamah al-Tanfidziyah Al Taftisy Al Qaqhai bi Al Majlis Al
Disciplinary Administra­ Subsidiary
Circuits tive Circuits Circuits
Specialized
Circuits
adalah lembaga yang bertugas Al’la Li Al-qadha (di Indonesia Badan
melakukan eksekusi terhadap Pengawasan/Bawas), lembaga ini
putusan/qarar/shak dari pengadilan- berada langsung di bawah Ketua
Pasca terbentuknya lembaga pengadilan yang ada pada sistem Mahkamah Agung Arab Saudi. Dalam
independen Dĩwăn al-Mazhălim, peradilan di Arab Saudi. Kewenangan- sistem kerjanya, Bawas menerima
kemudian pada tahun 1402 H. /1982 kewenangan tersebut secara rinci laporan dari Internal (Pengadilan
M, mulai dilakukan konsolidasi dan jelas disebutkan dalam surat sendiri) dan juga eksternal
internal dan penguatan lembaga Keputusan Raja Nomor : M/53 tanggal (pengaduan masyarakat). Dalam
dalam merampungkan dan menyusun 13/8/1433 H./2012 M. Bab I tentang menangani laporan tersebut, seorang
kewenangan yang menjadi wilayah kewenangan lembaga tanfiidz. hakim akan dipanggil oleh Bawas
pengadilan di bawah Dĩwăn Dalam surat keputusan Raja tersebut untuk mengkonfirmasi setelah kasus
al-Mazhălim yang dikenal dengan disebutkan di antara kewenangan tersebut diteliti terlebih dahulu.
Mahakim Idariyyah. Lembaga al-Mahkamah al-Tanfidziyah adalah Jika laporan yang disangkakan
ini kemudian berdiri atas dasar mengeksekusi putusan dan apa yang terbukti, hasil pemeriksaan
keputusan raja nomor 78 tanggal menjadi bagian yang terkait dengan Bawas akan mengarah pada dua
19/9/1424 H./2003 M. Keputusan hal-hal eksekusi, seperti melakukan kemungkinan, sengaja dan tidak
raja ini menyebutkan secara rinci baik penahanan terhadap harta benda disengaja. Beberapa kemungkinan
eksistensi, hierarki, yurisdiksi dan (sita), melakukan pemblokiran akan dilakukan dalam menindaklanjuti
beberapa hukum formil yang menjadi rekening bank, melakukan kesalahan tersebut. Apabila kesalahan
acuan dan pedoman para hakim pada pencegahan bepergian ke luar negeri yang dilakukan hakim dianggap
Mahakim Idaariyah. (travel ban), melakukan pembagian kesalahan berat, hakim tersebut
harta waris, melakukan pelelangan akan di sidang di Majelis Kehormatan
Lembaga Pelaksana harta yang disita untuk memenuhi Hakim pada Mahkamah Agung. Jika
Putusan Pengadilan pembayaran atas kewajiban yang dalam keputusan Majelis tersebut
Membandingkan eksekusi putusan dibebankan oleh putusan dan masih ringan, akan merekomendasikan
antara hukum Indonesia dan Saudi banyak lagi hal-hal terkait yang untuk direhabilitasi. Apabila dalam
Arabia, seperti membandingkan merupakan bagian dari tuntasnya keputusannya harus di pecat,
dua sisi yang berbeda. Di Indonesia proses eksekusi putusan (Hay`ah maka hakim tersebut akan dipecat
terdapat dua lembaga yang al-Khabar al-Majlis al-Wizaraa’ di oleh Ketua Mahkamah Agung, dan
berwenang melakukan eksekusi yakni www.boe.gov.sa). keputusan itu tidak dipublikasikan
kejaksaan dalam hal putusan Pidana, kepada publik untuk menjaga
dan pengadilan itu sendiri dalam Rekrutmen dan kehormatan hakim dan wibawa
kasus perdata. Panitera dan jurusita Pengawasan Hakim pengadilan dimata Masyarakat.
mempunyai kewenangan untuk Rekrutmen hakim dilakukan
melaksanakan putuan perdata. oleh Mahkamah Agung bekerja sama Reformasi dan Pemanfaatan
Di Saudi Arabia, lembaga pelaksana dengan berbagai universitas (terutama Teknologi Informasi
putusan menjadi kewenangan Ma’had Ali li al-Qadha Universitas Meskipun dari sisi regulasi,
lembaga peradilan tersendiri yang Ibn Su’ud) untuk mengambil lulusan reformasi peradilan Saudi Arabia

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 39


PERADILAN MANCANEGARA

sudah dikeluarkan sejak tahun 2007, Sulaiman menyebutkan diskursus di dalam ruang sidang, karena layar
tetapi implementasi di lapangan dan isu kekinian di bidang teknologi monitor disediakan secara langsung
masih berjalan lambat. Seperti merupakan suatu keniscayaan bagi di depan tempat duduk para pihak.
diberitkan http://uk.reuters.com, dunia Islam. Perkembangan teknologi Dengan demikian, fasilitas komputer
Saudi Arabia baru secara resmi informasi sangat mempengaruhi disediakan untuk Hakim dan Panitera
membuka family court (mahkamah dunia pers dan pemberitaan. Maka Pengganti, sementara itu para pihak
al-ahwal al-syakhshiyah) pada 19 pilihan yang tepat adalah bukan dapat melihat dari monitor yang
Agustus 2014 lalu. Pembukaan menutup diri atau bersikap antipati, disediakan, demikian juga dengan
pengadilan keluarga ini merupakan namun harus bisa menjadikannya pengunjung siding dapat melihat dari
amanat nizham tahun 2007 seperti sebagai instrumen positif. fasilitas monitor yang letaknya di
yang dipaparkan di atas. Di lembaga peradilan Saudi Arabia belakang para pihak.
Mahakim al-ahwal al-syakshiyah terdapat satu contoh penggunaan Pemanfaatan sarana teknologi juga
kini sudah ada di Riyadh, Mekkah, teknologi informasi yaitu pada dilakukan oleh lembaga pelaksana
Jeddah, Madinah dan Dammam. Mahkamah al-Idariyah. Di Mahkamah putusan mahkamah tanfidziyah. Pada
Pengadilan ini akan diisi oleh para al-Idariyah, terdapat satu bagian saat seseorang diajukan eksekusi
hakim yang sudah diberikan training informasi seperti layaknya petugas perkara perdata atas keengganannya
ekstra mengenai perkara hukum meja satu di Pengadilan Agama melaksanakan putusan, maka
keluarga. Indonesia, yang bertugas menerima pihak Pengadilan dapat dengan
Masih menurut http://uk.reuters. gugatan dan loket proses pendaftaran mudah memerintahkan pembekuan
com, pengadilan perdagangan/ gugatan yang dikenal dengan Taslim seluruh akses kehidupannya mulai
niaga (mahkamah tijariah) baru akan al-Awraq. Para pencari keadilan dari bidang ekonomi (pemblokiran
dibuka empat bulan mendatang (sejak dapat langsung melihat pendaftaran ATM dan tabungan) sampai dengan
berita ditulis). Sedangkan pengadilan perkara pada monitor yang tersedia larangan yang bersangkutan untuk
perburuhan dan sengketa imigrasi untuk pengunjung. Perlu dicatat bepergian. Dengan sarana teknologi
serta pengadilan pidana (mahkamah bahwa berperkara di pengadilan Arab dan kewenangan yang dimiliki oleh
jaza’iyah) akan dibuka setelah Saudi adalah gratis. Pengadilan, pihak yang dikalahkan
pengadilan perdagangan diresmikan itu. Selain loket pendaftaran perkara, dapat dengan mudah “dipaksa” untuk
Dalam usaha mempercepat reformasi terdapat loket layanan publik yang melaksanakan putusan pengadilan.
bidang hukum, Saudi Arabia juga tugasnya adalah melayani segala [Sugiri Permana, Edi Hudiata]

membuat pusat-pusat pelatihan yudisial bentuk pertanyaan masyarakat


dan telah menyetujui pengangkatan terkait hal-hal yang berkaitan dengan DAFTAR PUSTAKA
Munawir Sjadzali, Islam dan tata Negara
ribuan hakim-hakim baru. Mahkamah al-Idariyah yang disebut
(ajaran, Sejarah dan pemikiran), Jakarta: UI
Beberapa ulama konservatif, dengan istilah Khidmah al-Jumhur. Press, 1993
hakim dan birokrat di internal Ada juga loket khusus pengambilan www.moj.gov.sa
Kementerian Kehakiman ada yang salinan putusan yang dikenal dengan Muhammad Jalal Abdurrahman, Raf`u
menentang reformasi peradilan ini Taslim al-Hukm. ad-Da`âwa amama al-Qadhâ’ as-Su`udi,
Jeddah: Dâr alu Ghalib, 2016, cet I.
karena dianggap mengintervensi Penerapan teknologi informasi
Kumpulan Materi Diklat Hakim Peradilan
sistem hukum Islam yang seharusnya pada pengadilan tersebut juga dapat Agama MA-RI di Universitas Al-Imam
menjadi satu-satunya sumber dijumpai di ruang persidangan. Muhammad Ibn Saud Riyadh tahun 1430
panutan bagi pemerintah (Laporan Pengetikan berita acara secara Hijriah.
Diklat Ekonomi Syariah Angkatan III, langsung dilakukan oleh panitera Keputusan Raja Nomor M/53 tanggal
2015: 54-55). pengganti dalam ruang sidang. Para 13/8/1433 Hijriyah tentang Nizhaam
at-Tanfiidz yang dapat diunduh pada
Mudir Jamiah al-Imam pihak dapat melihat langsung berita
website resmi Hay`ah al-Khabar al-Majlis
Muhammad Ibnu Suud, Prof. Syaikh acara yang ditulis panitera pengganti al-wizaraa’ di www.boe.gov.sa
Tim Penyusun, Laporan Diklat Ekonomi Syariah
Saudi Arabia melakukan reformasi peradilan pada masa Raja ‘Abdullah Angkatan III di Universitas Islam Imam
bin ‘Abd al-‘Aziz dengan menerbitkan Royal Order (Titah Raja) pada Muhamad ibn Saud, Riyadh, Jakarta: 2015.
tanggal 1 Oktober 2007 tentang Reformasi Peradilan. Sistem peradilan Tim Penyusun, Laporan Diklat PDR 4, (Jakarta:
2017).
Arab Saudi terdiri dari al-Mahkamah al-‘Ulya (Pengadilan Tingkat Kasasi/
Sugiri Permana (ed), Belajar Ekonomi Syari’ah
Mahkamah Agung), Mahakim al-Isti`nafi (Pengadilan Tingkat Banding) dari Negeri Mekah (Jakarta, Pustakapedia:
dan Mahakim al-Darajah al-Ula (Pengadilan Tingkat Pertama). 2017)

40 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


PERADILAN MANCANEGARA
SINGAPURA

Merancang Strategi Jitu Reformasi Peradilan;


Belajar dari Singapura

Awal 1990an,
pengadilan di
Singapura dikenal
sebagai lembaga yang
tidak efisien, tidak
efektif, dan lambat
dalam penyelesaian
perkara. Tapi kini,
lembaga pengadilan
di negeri jiran itu
dipandang sebagai
institusi yang paling
modern di dunia.
Apa yang membuat
pengadilan Singapura
dapat cepat berubah?

R
eformasi bagi dunia kebutuhan dan budaya suatu bangsa. menghadapi persoalan serupa.
peradilan adalah suatu Selama arus utama globalisasi dunia Reformasi harga mati, begitu kira-
istilah yang tidak mengenal masih berkibar, maka reformasi kira. Dory Reiling (2009) menegaskan
kata titik. Reformasi peradilan akan terus dikejar. bahwa lembaga peradilan di seluruh
dan inovasi akan terus menjadi Tuntutan reformasi peradilan dunia selalu menghadapi persoalan
keniscayaan seiring dengan semakin bukan hanya unik yang terjadi baru berjalan paralel dengan
canggihnya perkembangan teknologi di Indonesia. Hampir seluruh perkembangan mutakhir pergaulan
informasi dan kian meningkatnya lembaga peradilan di seantero jagat dunia baik dalam bidang ekonomi,

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 41


PERADILAN MANCANEGARA

sosial maupun politik. Lebih jauh, The International jajaran kelas elit tingkat dunia dalam
Lebih lanjut, dari hasil penelitian Framework itu juga mensyaratkan jangka waktu kurang dari dua dekade?
yang dituangkan dalam disertasinya adanya tujuh area yang harus dimiliki
yang berjudul “Technology for oleh sebuah pengadilan jika ingin Belajar dari Singapura
Justice; How Information Technology menjadi lembaga yang agung. Ketujuh Seperti yang ditulis Waleed Haider
Can Support Judicial Reform” yang area itu adalah manajemen dan Malik (2007) dalam publikasinya
diterbitkan Leiden University Press, kepemimpinan pengadilan, kebijakan yang berjudul “Judiciary-Led Reforms
2009, Dory Reiling yang juga seorang dan perencanaan pengadilan, sumber in Singapore; Framework, Strategies
hakim berkebangsaan Belanda daya pengadilan (SDM, sarpras dan and Lessons”, proses dan hasil
ini memberi peringatan tentang finansial), proses dan persidangan reformasi yang dijalankan pengadilan
adanya tiga masalah utama yang pengadilan, kepuasan penggunan di Singapura dapat dijadikan contoh
harus diselesaikan oleh pengadilan pengadilan, pelayanan pengadilan bagi lembaga peradilan negara lain
di setiap negara di dunia. Tiga hal yang terjangkau dan mudah diakses, yang ingin melakukan modernisasi
tersebut adalah case delay (lambatnya serta kepercayaan dan keyakinan pengadilan.
penangangan perkara), access publik. Menurut Waleed, sampai dengan
(susahnya akses terhadap pengadilan Mahkamah Agung dan badan- tahun 1990 pengadilan di Singapura
dan keadilan), dan corruption. badan peradilan di bawahnya telah, berjalan lambat, tidak efektif dan
Padahal, masih menurut Dory, sedang dan akan terus melakukan tidak efisien, penyelesaian perkara
lembaga peradilan seharusnya perbaikan dari tahun ke tahun dengan berlarut-larut (delay), dan kapasitas
mampu mewujudkan nilai-nilai yang membawa semangat reformasi SDM nya juga kurang memadai.
sudah ditetapkan dalam berbagai peradilan yang menggebu. Laju Persoalan penumpukan perkara
konvensi Hak Asasi Manusia yang reformasi tersebut dipandu dengan (backlog) terjadi di Singapura
sudah disepakati di dunia. Nilai-nilai sebuah Cetak Biru Pembaruan sejak tahun 1948. Meskipun sejak
tersebut adalah fairness (keadilan), Peradilan yang dicanangkan sejak tahun 1970an dikeluarkan berbagai
timeliness (ketepatwaktuan), 2003 silam. kebijakan untuk mengatasi itu, akan
impartiality (ketidakberpihakan), dan Meskipun sudah banyak yang tetapi hasil yang didapat masih
independence (kemandirian). dicapai oleh lembaga peradilan di jauh dari harapan. Kondisi tersebut
Selain itu, jika kita merujuk Indonesia dalam kurun waktu lebih berubah sejak 1990an ketika
kepada The International Framework dari satu dekade ini, tetapi harus Singapura menjadi pusat keuangan
for Court Excellence yang dihasilkan diakui masih banyak hal yang harus dan bisnis internasional. Bersamaan
oleh konsorsium internasional dilakukan oleh segenap warga dengan itu, jenis perkara yang
untuk mewujudkan peradilan yang peradilan agar lembaganya dapat masuk ke pengadilan di Singapura
agung, ada sepuluh nilai inti (core sejajar dengan lembaga peradilan juga semakin kompleks. Padahal
values) yang harus diaplikasikan modern lainnya di dunia. pertumbuhan ekonomi di negara itu
oleh pengadilan dalam menjalankan Jika dibandingkan dengan lembaga sedang meningkat pesat. Jika proses
tugas pokok dan fungsinya (www. peradilan lainnya di dunia, Singapura penyelesaian perkara di pengadilan
courtexcellence.com). misalnya, kita masih perlu banyak masih lambat, Singapura meyakini hal
Nilai-nilai yang disepakati belajar. Pengadilan di Singapura kini itu akan mengganggu pertumbuhan
konsorsium itu adalah (1) equality dianggap oleh dunia internasional ekonomi dan kepercayaan masyarakat
before the law (persamaan di depan sebagai salah satu lembaga yang internasional.
hukum), (2) fairness (keadilan), (3) paling efisien dan efektif. Padahal Singkat kata, persoalan yang
impartiality (ketidakberpihakan), lima belas tahun yang lalu, tepatnya dihadapi sistem peradilan Singapura
(4) independence of decision making di era 1990an, pengadilan di negara pada dekade 1990an yang dapat dilihat
(mandiri dalam pembuatan putusan), The Lion City itu dikenal amat tidak secara kasat mata adalah masalah
(5) competence (kompetensi), (6) efisien, lambat dalam penyelesaian penumpukan perkara dan lambatnya
integrity (integritas), (7) transparency perkara, serta kapasitas tenaga penyelesaian perkara (delay). Akan
(transparansi), (8) accessibility administrasinya tidak memadai. tetapi, sebetulnya persoalan yang
(mudah diakses), (9) timeliness Lalu, apa saja yang menjadikan jauh lebih berbahaya yang sedang
(ketepatwaktuan), dan (10) certainty Singapura mampu bertransformasi dialami pengadilan Singapura waktu
(kepastian). menjadi salah satu pengadilan dalam itu adalah persoalan hambatan

42 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


PERADILAN MANCANEGARA

organisasional (organizational pengadilan malam (night court), pengadilan’ di peringkat pertama


barrier) yang disebut sebagai ‘silent yakni persidangan yang dilakukan yang berfungsi sebagai driver (motor
killer’ karena akan merusak nilai-nilai pada malam hari setelah jam kerja penggerak) dalam mewujudkan
yang dianut negara itu dalam jangka untuk sehingga para pencari keadilan peradilan yang excellent.
panjang (Beer dan Eisenstat, 1996). tidak perlu absen bekerja untuk Kita juga patut optimis karena
Hambatan/rintangan tersebut menghadiri sidang. Mahkamah Agung RI mengukuhkan
adalah: lemahnya koordinasi lintas Persoalan penumpukan perkara ‘peningkatan kualitas kepemimpinan
fungsi dan satker, ‘top team’ yang yang akut terjadi sejak tahun 1948, badan peradilan’ sebagai salah satu
tidak efektif, strategi dan prioritas berhasil diselesaikan pada tahun dari empat misi guna mewujudkan
yang tidak jelas, gaya manajemen top- 1993. Tiga tahun setelah reformasi visi badan peradilan yang agung.
down, tidak memadainya kemampuan berjalan. Setelah itu, Singapura pun Betapa vitalnya peran pimpinan
kepemimpinan, dan parahnya fokus pada strategi-startegi lainnya. dalam melakukan perbaikan dan
komunikasi vertikal. Strategi Ketiga, meningkatkan modernisasi baik dalam bidang
Lantas, apa yang dilakukan akses terhadap pengadilan dan pelayanan hukum maupun
Singapura untuk menghapuskan keadilan. Keempat, meningkatkan pelayanan publik di suatu lembaga.
hambatan tersebut? Seperti disitir kapasitas administrasi pengadilan. Keberhasilan suatu lembaga amat
Waleed, Singapura kemudian dengan Kelima, meningkatkan manajemen tergantung seberapa kuat manajemen
cepat menetapkan strategi jangka sumber daya manusia. Keenam, kepemimpinan yang dimiliki oleh
pendek, jangka menengah, dan jangka meningkatkan performa dan hasil jajaran pimpinannya.
panjang. Rencana aksi dan program pelayanan peradilan. Ketujuh, Tujuh tahun yang lalu, Cate
prioritas juga dikukuhkan dengan memaksimalkan pemanfaatan Sumner dan Tim Lindsey (2010) juga
mantap. teknologi informasi. Dan strategi menyebut faktor utama keberhasilan
Ada delapan strategi yang terakhir adalah ‘membangun reformasi sosial yang dijalankan oleh
dijalankan secara konsisten dan massif jembatan’ (building bridges). Peradilan Agama di Indonesia adalah
di Singapura untuk memodernisasikan Yang dimaksud dengan karena adanya kepemimpinan yang
pengadilan. Pertama, memperkokoh ‘membangun jembatan’ adalah kuat.
kepemimpinan pengadilan. Ada membangun hubungan baik Meskipun kondisi ekonomi, sosial
tiga tokoh yang menjadi kunci dengan berbagai institusi publik dan politik antara Singapura dan
keberhasilan reformasi pengadilan serta semua stakeholders. Hal ini Indonesia bisa jadi berbeda, tetapi
di Singapura waktu itu: Yong Pung dilakukan untuk membangun sinergi apa yang dilakukan Singapura dalam
How (Ketua MA), Chiam Boon Ken dan saling support antar institusi mereformasi dan memodernisasi
(Panitera MA), dan Richard Magnus demi terwujudunya peradilan yang pengadilannya patut dijadikan ibrah.
(Hakim Senior). Ketiga tokoh kredibel bermartabat, dipercaya dan modern [Achmad Cholil]

tersebut diangkat awal 1990 untuk berkelas dunia.


menetapkan standar profesional Karena keterbatasan space di
BAHAN BACAAN
kerja pengadilan. majalah ini, penulis tidak dapat
Kedua, menyempurnakan model merinci secara detail langkah- Cate Sumner dan Tim Lindsey, Courting Reform;
keadilan dan mengembangkan langkah yang diambil oleh Singapura Indonesia’s Islamic Courts and Justice for
alternatif. Melalui strategi ini, melalui startegi jitunya dalam rangka the Poor, Lowy Institute for International
Singapura secara berkesinambungan memodernisasi pengadilan dalam Policy, 2010.
Dory Reiling, Technology for Justice; How
mengevaluasi sistem peradilan, jangka waktu kurang dari dua dekade.
Information Technology Can Support
struktur pengadilan, sistem Tapi satu hal yang pasti, Singapura Judicial Reform, Leiden University Press,
persidangan dan lain sebagainya. menempatkan strategi penguatan 2009.
Mediasi sebagai jalur penyelesaian kapasitas kepemimpinan pada nomor Michael Beer dan Russell Eisenstat, The Silent
sengketa juga gencar dipromosikan, urut pertama yang harus dijalankan. Killers: Overcoming the Hidden Barriers
sehingga kini menjadi rujukan utama, Jika merujuk kepada 7 area untuk to Organizational Fitness, Working Paper,
Harvard Business School, Cambridge, 1996.
bukan hanya sekadar alternatif, bagi mewujudkan peradilan yang agung
Waleed Haider Malek, Judiciary-Led Reforms
masyarakat dalam menyelesaikan (Seven Areas for Court Excellence), in Singapore; Framework, Strategies and
perkara mereka. Melalui strategi ini the International Framework juga Lessons, The World Bank, 2007.
pula, Singapura memperkenalkan mendudukan ‘kepemimpinan www.courtexcellence.com

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 43


OPINI

Menjelang Lima Belas Tahun Cetak Biru


Pembaruan Peradilan, Melihat Sejenak
Capaian Peradilan dan Arah ke Depan
Oleh
Aria Suyudi S.H., L.L.M.
Koordinator Tim Asistensi Pembaruan Peradilan MARI

A. Pengantar proses tersebut setelah inisiatif diselesaikan. Oleh karena

K
“Journey of thousand miles starts with single step” itu suatu kewajaran kata-kata mutiara yang ditampilkan
ata-kata mutiara dari filsuf Lao Tze ini dikutip tahun 2011 lalu memang selaras dan layak untuk dipakai
dalam Laporan Tahun Mahkamah Agung tahun sebagai rujukan dalam pelaksanaan pembaruan, karena
2011 dan dibacakan oleh Ketua Mahkamah proses pembaruan ibarat perjalanan panjang ribuan mil
Agung dalam acara pembacaan laporan tahunan yang harus dijalani dengan segenap kehati-hatian supaya
yang secara khusus menandai diadopsinya Cetak Biru bisa sampai di tujuan dengan selamat.
Pembaruan Peradilan 2010-2035 yang menjadi pedoman Tulisan ini akan mencoba menjelaskan sedikit tentang
arah pembaruan peradilan untuk 25 tahun ke depan. pembaruan dan capaian-capaiannya, dan secara khusus
Secara resmi Cetak biru 2010-2035 menyepakati bahwa akan juga mencoba membahas peran peradilan agama
arah pembaruan diarahkan untuk memenuhi visi yaitu dalam pembaruan peradilan yang sepanjang catatan
“Mewujudkan Badan Peradilan Yang Agung”, dengan empat penulis, telah memberikan kontribusi yang sangat
misi, yaitu: (1) Menjaga kemandirian badan peradilan; (2) signifikan bagi keseluruhan proses pembaruan.
Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada
pencari keadilan; (3) Meningkatkan kualitas kepemimpinan B. Mengelola Pembaruan
badan peradilan dan (4) Meningkatkan kredibilitas dan B.1. Tim Pembaruan Peradilan Mahkamah Agung RI
transparansi badan peradilan.1 Berbicara tentang pembaruan yang bersifat sistemis,
Pembaruan peradilan, dari sisi Mahkamah Agung, secara yang tidak hanya akan memakan proses dan waktu, namun
resmi dapat dikatakan berawal pada diluncurkannya Cetak juga peran serta aktif dan keterlibatan segenap pemangku
Biru Pembaruan 2003-2008 yang ditandatangani Ketua kepentingan.2
Mahkamah Agung RI Prof Dr Bagir Manan SH., MCL pada Sehingga sejak digulirkannya inisiatif pembaruan Ketua
Agustus 2003. Melalui Cetak Biru inilah, peradilan untuk Mahkamah Agung saat itu membentuk Tim Pembaruan
pertama kalinya memiliki suatu kerangka komprehensif Peradilan dengan diberi mandat antara lain untuk
untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi fasilitasi, monitoring dan evaluasi implementasi cetak
pembaruan. Merujuk kepada Cetak Biru tahun 2003 biru, perencanaan dan penganggaran program pembaruan
tersebut, tahun 2018 mendatang adalah 15 tahun sejak serta koordinasi program-program yang didukung oleh
pembaruan peradilan secara resmi digulirkan. Lima belas organisasi donor. Dibentuk pula kantor Sekretariat Tim
tahun bukan waktu yang singkat proses dan perjalanan Pembaruan Peradilan yang saat ini dikenal sebagai Tim
pembaruan ini mengajarkan bahwa pembaruan adalah Asistensi Pembaruan Peradilan untuk mendukung Tim
proses yang panjang dan bukan proses yang instan serta Pembaruan Peradilan dalam kerja hariannya.
memerlukan pemikiran mendalam untuk melakukan Saat ini Koordinator Tim Pembaruan Peradilan
perencanaan, mengidentifikasi sumber daya, menentukan secara ex-officio dijabat oleh Wakil Ketua Bidang Non
pelaksanaannya serta menggalang pemangku kepentingan Yudisial Mahkamah Agung RI dan Wakil Koordinator Tim
yang relevan. Hal in tak lain agar proses pembaruan bisa Pembaruan Peradilan dijabat oleh Prof. Dr. Takdir Rahmadi,
berjalan sesuai harapan dan mampu melanjutkan sendiri
2 M Hatta Ali, Revitalisasi Fungsi Mahkamah Agung melalui Reformasi
1 Mahkamah Agung Republik Indonesia, Cetak Biru Pembaruan Peradilan Sistemik dan Berkelanjutan, Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Hukum Universitas
Tahun 2010 - 2035, Mahkamah Agung, 2010. Airlangga, 2015

44 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


OPINI

SH, LL.M (Ketua Muda Pembinaan Mahkamah Agung RI). berkomitmen dengan menandatangani Nota Kerjasama
Sedangkan Sekretaris Tim Pembaruan Peradilan dijabat Yudisial dengan Mahkamah Agung Yordania dan beberapa
secara ex-officio oleh Sekretaris Mahkamah Agung dan negara lainnya.
Panitera Mahkamah Agung. Selain itu Mahkamah Agung juga bekerjasama dengan
Secara organisasi Tim Pembaruan Peradilan dibagi lembaga-lembaga pembangunan internasional seperti
menjadi lima kelompok kerja tetap.3 Selain itu dalam United States Agency for Internasional Development
prakteknya dapat dibentuk juga kelompok kerja teknis, (USAID), Department of Foreign Affairs and Trade
yang menjalankan penugasan-penugasan tertentu.4 Australia (DFAT), pemerintah Uni Eropa, dan donor
Peran Tim Pembaruan Peradilan juga menjadi penting, lainnya seperti organisasi berbasis PBB (UNDP, UNODC)
karena Tim Pembaruan Peradilan adalah wadah untuk untuk melaksanakan agenda cetak biru melalui model
membahas isu lintas sektoral di antara lintas badan kerjasama timbal balik yang saling menguntungkan untuk
peradilan dan satuan kerja yang berbeda, serta dalam melaksanakan proses pembaruan. Mahkamah Agung juga
hubungannya dengan kerjasama internasional. sangat partisipatif untuk melibatkan organisasi lokal
dalam proses pembaruan. Tidak kurang perguruan tinggi,
B.2. Kemitraan dalam Pelaksanaan Pembaruan organisasi non pemerintahan, masyarakat sipil yang
Pembaruan peradilan bukanlah proses jangka pendek semuanya dilaksanakan dengan prinsip tidak mengganggu
yang bisa selesai dalam waktu singkat. Itulah salah kemandirian peradilan. Hal ini menjelaskan bagaimana
satu alasan mengapa Cetak Biru Pembaruan Peradilan dinamisnya pembaruan hukum dan betapa luas pemangku
jilid kedua yang ditetapkan pada tahun 2010 memiliki kepentingan yang terlibat.
rentang waktu yang relatif panjang yaitu periode 2010-
2035. Pengelolaannya pun juga tidak sederhana karena C. Sekilas Catatan Capaian Penting Pembaruan
memerlukan anggaran, keahlian, serta pengetahuan yang Berbicara pembaruan peradilan yang sudah berjalan
memadai dan yang paling penting persistensi dalam beberapa hampir 15 tahun, ruang yang tersedia sepertinya
pelaksanaannya, karena pada umumnya melibatkan tidak cukup untuk sepenuhnya membicarakan capaian-
proses yang kompleks dan kendala teknis yang tinggi capaian pembaruan. Tulisan ini tiada bermaksud untuk
yang seringkali referensinya belum tersedia. Oleh karena menuliskan hal itu semua, melainkan hanya mencoba untuk
itu penting agar pelaksanaan pembaruan peradilan merefleksikan capaian-capaian signifikan yang mungkin
dilakukan melalui kerjasama dengan seluas-luasnya bisa menjadi pembelajaran dari implementasi cetak biru
pemangku kepentingan. Mahkamah Agung bermitra itu sendiri. Dari sini ada beberapa yang sekiranya layak
dengan pengadilan negara-negara sahabat, untuk bertukar untuk ditulis.
pikiran mengenai berbagai topik, meliputi teknis yudisial, 1. Perbaikan Kinerja Manajemen Perkara
administrasi, maupun organisasi. Misalnya dengan Federal Sebagai lembaga yang tugas utamanya adalah
Court of Australia untuk masalah manajemen perkara, memeriksa dan memutus perkara, Pembaruan
akses terhadap keadilan, sampai peran pengadilan dalam manajemen perkara merupakan agenda penting yang
mendorong pertumbuhan ekonomi dan Family Court of akan menentukan seberapa baik lembaga peradilan
Australia untuk masalah pelayanan publik, serta akses bisa memberikan pelayanan bagi penggunanya. Kinerja
terhadap kelompok perempuan dan anak.5 manajemen perkara tidak bisa dipandang sebelah
Belakangan Nota Kerjasama Yudisial juga ditanda mata, karena manajemen perkara yang baik akan
tangani dengan lembaga peradilan lainnya, seperti memungkinkan pencari keadilan untuk menerima
Mahkamah Agung Sudan dan Hoge Raad Kerajaan pelayanan tepat waktu, karena pada prinsipnya ‘justice
Belanda.6 Mahkamah Agung dalam waktu dekat juga akan delayed is justice denied’
Pada awal dimulainya pembaruan, Mahkamah
3 Kelompok Kerja inti meliputi 1) Kelompok Kerja Manajemen Perkara, 2) Agung hanya memiliki sedikit kontrol terhadap
Kelompok Kerja Pengawasan, 3) Kelompok Kerja Manajemen dan Sumber Daya
Manusia, 4) Kelompok Kerja Pendidikan dan Latihan, serta 5) Kelompok Kerja Akses jalannya dan penyelesaian perkara yang ditangani.
terhadap Keadilan
Salah satu akar masalah yang dihadapi Mahkamah
4 Dapat dibentuk kelompok kerja tematik, seperti Kelompok Kerja Perempuan
dan Anak, Kelompok kerja Kemudahan Berusaha, atau kelompok kerja berdasarkan Agung adalah lemahnya mekanisme pencatatan dan
tugas, seperti misalnya untuk menyelesaikan rancangan kebijakan tertentu dan lain pelaporan perkara yang ditangani. Dikombinasi dengan
sebagainya.
sistem kerja tidak transparan dan minim akuntabilitas.
5 MA telah memiliki Nota Kesepahaman Yudisial dengan FCA sejak tahun 2004
dan FCoA sejak 2007 Sepuluh tahun terakhir Mahkamah Agung telah
6 Nota Kesepahaman Mahkamah Agung RI dan Hoge Raad Kerajaan Belanda melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki
ditanda tangani sejak 2013 berfokus kepada issue teknis hukum dalam rangka sistem
kamar, manajemen perkara dan sistem kamar, sementara itu dengan Mahkamah kekurangan ini, diawali dengan audit perkara yang
Agung Sudan pada tahun 2011 yang berfokus kepada pertukaran hakim dan beasiswa.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 45


OPINI

beredar di Mahkamah Agung tahun 2006. Audit ini pembuatan template perkara, peningkatan kepatuhan
menemukan bahwa bahwa sekitar 41% dari seluruh dan sistem pelaporan, dan lain sebagainya.
perkara yang beredar di Mahkamah Agung telah 2. Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas Badan
berusia 3 tahun atau lebih. Bahkan ada yang mencapai Peradilan
lebih dari 10 tahun.7 Hal ini mencengangkan, sehingga a. Transparansi dan Akuntabilitas Informasi Perkara dan
proses pembaruan mulai dilakukan dengan antara lain Putusan
membuat berbagai standar baru penanganan perkara, Sebelum tahun 2006 akses terhadap putusan
dan menyempurnakannya yang secara bertahap. pengadilan dan informasi perkara yang sedang berjalan
Misalnya dalam Laporan Tahunan 2007 Mahkamah adalah sangat terbatas dan cenderung tidak tersedia.
Agung mulai mendefinisikan tunggakan sebagai perkara Putusan dan Informasi perkara yang semestinya
yang belum dikembalikan ke pengadilan pengaju 2 adalah hak dari para pencari keadilan pada masa itu
tahun setelah pendaftaran. Belakangan tahun 2008, adalah komoditas yang memiliki nilai sangat tinggi.
standar tersebut dipertajam menjadi 12 bulan, 8 lebih Kelangkaannya menimbulkan peluang terjadinya
jauh lagi, pada tahun 2014 standar tersebut makin komersialisasi informasi yang cukup masif dan
dipertajam dengan maksimum 250 hari atau 8 bulan eksploitasi terhadap pencari keadilan pada periode
sejak pendaftaran seiring dengan makin membaiknya tersebut. Mekanisme publikasi yang ada, jauh dari
indikator strategis putusan pengadilan.9 Pada laporan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tahunan 2016 Mahkamah Agung melaporkan kinerja Diawali dengan pengesahan SK KMA 144 Tahun
manajemen perkara yang sangat cemerlang, bahkan 2007 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Mahkamah
merupakan capaian terbaik sepanjang sejarah, yang Agung secara bertahap mulai mengubah paradigma
meliputi jumlah perkara putus terbanyak (16,223 ketertutupan tersebut dengan komitmen keterbukaan
perkara), jumlah minutasi terbanyak (18,404 perkara) informasi. Dimulai dengan peluncuran Database
rasio produktivitas memutus 87,31 %, sisa perkara Putusan di Rapat Kerja Nasional di Makassar tahun
belum putus terendah sepanjang sejarah (2,357 2007,10 dari suatu situs web yang hanya memuat 1,000
perkara), dan tidak kurang rasio clearance rate yang putusan pada saat itu, maka sepuluh tahun kemudian,
mencapai 125,8% tertinggi sepanjang sejarah. pada Juli 2017 situs tersebut telah berevolusi menjadi
database putusan pengadilan yang memuat nyaris
2,3 juta putusan yang memuat tidak hanya putusan
Kasasi dan PK Mahkamah Agung, namun juga putusan
pengadilan tingkat pertama dan banding pengadilan
pada empat lingkungan.11

Gambar 1 Clearance Rate Perkara Mahkamah Agung 10 Tahun Terakhir


Hal ini tidak lepas dari serangkaian kebijakan Gambar 2 Jumlah Putusan Diunggah ke Direktori Putusan 10 Tahun Terakhir
manajemen perkara yang sejak 2014 dikeluarkan Lebih jauh lagi, sejak tahun 2013, database putusan
secara insentif dan diimplementasikan secara konsisten tidak lagi hanya difungsikan terbatas sebagai fasilitas
oleh Mahkamah Agung, meliputi implementasi transparansi putusan, namun juga dikembangkan dengan
proses pembacaan berkas serentak, dibarengi dengan fungsi pengiriman dokumen elektronik kasasi/PK melalui
digitalisasi berkas yang kemudian memotong jatah penambahan fitur pencetakan bar code untuk pelacakan
waktu penanganan perkara dari 360 hari ke 250 hari, 10 Pertama kali database putusan diluncurkan pada url http://putusan.net
11 Sejak tahun 2010 berdasarkan SEMA Nomor 14 Tahun 2010 tentang
7 M Hatta Ali, op.cit Hal 8 Dokumen Elektronik Sebagai Kelengkapan Permohonan Kasasi dan Peninjauan
Kembali (PK) Mahkamah Agung yang mengharuskan disertakannya dokumen
8 SK KMA Nomor 138 KMA/SK/IX/2009 tentang Jangka Waktu Penanganan elektronik dalam pengiriman berkas upaya hukum ke Mahkamah Agung. Selanjutnya
Perkara di Mahkamah Agung berdasarkan SEMA Nomor 1 Tahun 2014 database putusan telah diperluas untuk tidak
9 SK KMA Nomor 214 KMA/SK/XII/2014 tentang  Jangka Waktu Penanganan hanya berfungsi sebagai sarana transparansi, namun juga sebagai sarana pengiriman
Perkara Pada Mahkamah Agung Republik Indonesia dokumen elektronik berkas kasasi/PK.

46 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


OPINI

pengiriman berkas fisik, dan fasilitas pengiriman soft Badan Pemeriksa Keuangan. Baru tahun 2012 Laporan
copy berkas perkara, melalui sistem. Kebijakan ini Keuangan Mahkamah Agung akhirnya berhasil
dibuat untuk mendukung implementasi reformasi sistem mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian, capaian
manajemen perkara di Mahkamah Agung dalam rangka yang paling tinggi dalam mekanisme akuntabilitas
mendukung pelaksanaan sistem pembacaan berkas keuangan, dan berhasil mempertahankan predikat
serentak yang mengharuskan tersedianya dokumen tersebut 4 tahun berturut-turut sampai Laporan
berkas perkara bagi seluruh anggota majelis hakim, Tahunan 2016.
sebelum proses pembacaan dimulai.12 c. Laporan Tahunan Sebagai Mekanisme Akuntabilitas
Selain itu sejak tahun 2008 Mahkamah Agung Publik
juga telah memberikan layanan informasi perkara Akhirnya bicara tentang transparansi dan
berbasis web bagi perkara kasasi dan PK di Mahkamah akuntabilitas, tidak lengkap apabila tidak menyinggung
Agung.13 Sistem yang dikelola oleh Kepaniteraan Laporan tahunan Mahkamah Agung simbol transparansi
Mahkamah Agung RI ini merupakan versi elektronik dan akuntabilitas kelembagaan. MA sebagai
dari rol sidang di Mahkamah Agung yang merupakan lembaga yang mandiri tidak lagi mempertanggung
sarana cepat bagi para pihak untuk mengetahui jawabkan kegiatannya hanya ke eksekutif, yang
perkembangan penanganan perkara mereka di pada prinsipnya berada pada posisi yang setara
Mahkamah Agung, apakah berkas telah diterima, telah dengan kekuasaan yudikatif. Pasca penyatuan atap,
didistribusikan, telah putus, koreksi dan sebagainya. pimpinan Mahkamah Agung memikirkan bagaimana
Sistem ini sangat membantu pencari keadilan untuk mekanisme akuntabilitas tersebut disampaikan tanpa
memantau perkembangan perkaranya di Mahkamah mengesampingkan kemandirian peradilan. Akhirnya
Agung, dan tidak perlu membuang biaya dan waktu disepakati bahwa model yang dipakai adalah Laporan
untuk mendatangi Mahkamah Agung untuk mencari Tahunan Mahkamah Agung RI yang mulai dirilis secara
informasi yang diperlukan. berkala mulai tahun 2005.
Sementara itu di pengadilan tingkat pertama dan Laporan Tahunan MA kemudian dibacakan di muka
banding, inisiatif Sistem Informasi Penelusuran Perkara sidang terbuka sebagai simbol akuntabilitas Mahkamah
(SIPP) sejak tahun 2014 telah berhasil menjangkau Agung kepada publik. Materi muatan Laporan Tahunan
seluruh pengadilan di empat lingkungan, yang juga akan difokuskan kepada aspek akuntabilitas,
memungkinkan semua informasi dan perkembangan inovasi dan inisiatif pembaruan dan impak yang akan
perkara yang terjadi di pengadilan tingkat pertama bisa terjadi kepada publik, bukan sekedar laporan kegiatan
diketahui oleh publik. SIPP sendiri terus dikembangkan belaka.
fitur-fiturnya, dalam waktu dekat akan dilakukan Dari inisiatif yang dimulai tahun 2005, sebagai
integrasi sistem SIPP dengan Sistem Informasi bagian dari pembaruan maka Laporan Tahunan MARI
Administrasi Perkara yang ada di Mahkamah Agung. telah bertransformasi menjadi prosesi tahunan yang
Bisa dikatakan bahwa Mahkamah Agung saat ini penting dalam tradisi peradilan MARI. Mungkin setara
merupakan peradilan yang paling terbuka- apabila dengan opening of legal year pada peradilan pada
dilihat dari jumlah putusan yang diunggah dan dapat sistem common law. Bahkan dalam dua tahun terakhir,
diakses oleh publik serta informasi yang tersedia. acara laporan tahunan telah rutin dihadiri oleh ketua
Meskipun disana-sini masih ada catatan tentang Mahkamah Agung negara-negara sahabat sebagai
seberapa lengkap koleksi tersebut dan seberapa bentuk apresiasi mereka terhadap Mahkamah Agung RI.
cepat informasi tersebut diunggah, namun Mahkamah 3. Mendorong Akses Terhadap Keadilan
Agung telah memiliki sistem yang cukup solid untuk Sektor akses terhadap keadilan juga merupakan
memastikan program bisa berjalan terus.14 sektor yang mengalami kemajuan signifikan. Sepanjang
b. Akuntabilitas Keuangan lima belas tahun terakhir, Mahkamah Agung terus
Selanjutnya, satu warisan dari proses penyatuan berupaya mendukung terciptanya pengadilan yang
atap 2005 adalah isu atau masalah penataan lebih terjangkau bagi kalangan miskin dan marginal.
akuntabilitas tata kelola keuangan. Sejak tahun 2005, Setidaknya ada empat inisiatif terkait dengan akses
Laporan Keuangan Mahkamah Agung hanya diganjar terhadap keadilan, yaitu Penguatan akses terhadap
dengan predikat Wajar Dengan Pengecualian oleh keadilan bagi perempuan dan anak, Pembebasan Biaya
Perkara dan Pos Bantuan Hukum, Sidang di luar Gedung
12 SK KMA Nomor 214 Tahun 2014 op.cit
13 http://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/perkara/
Pengadilan dan Sidang Bagi Buruh Migran, Pelayanan
14 Lihat antara lain Sebastian Pompe “Legal Certainty is Caused by Advocates” Terpadu Sidang Keliling.
http://www. thejakartapost.com/news/2011/03/29/legal-uncertainty-caused-advocates.html

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 47


OPINI

Tidak hanya itu, Mahkamah Agung juga serius untuk Mahkamah Agung juga terus memperluas
memperbaiki akses terhadap keadilan bagi pencari kesempatan bagi pencari keadilan untuk melakukan
keadilan pada umumnya. Sesuai dengan mandat Pasal pengaduan. Melalui Perma Nomor 9 Tahun 2016
4 Undang-undang Kekuasaan Kehakiman : tentang Pedoman Penanganan Pengaduan, Mahkamah
“Pengadilan membantu pencari keadilan dan Agung mengatur mekanisme perlindungan terhadap
berusaha mengatasi segala hambatan dan pihak yang melakukan pengaduan. Hal ini juga
rintangan untuk dapat tercapainya peradilan didukung dengan pengembangan Sistem Informasi
yang sederhana, cepat dan biaya ringan.” Pengawasan (SIWAS).
Beberapa inisiatif regulatif terpenting yang dilakukan Dalam kurun waktu 2011-2016, tren pengaduan
Mahkamah Agung antara lain penyempurnaan rezim yang masuk ke Badan Pengawasan cenderung
mediasi pengadilan dengan pengesahan Perma Nomor menurun. Pada tahun 2016 Badan Pengawasan hanya
2 Tahun 2016 tentang Mediasi dan membangun menerima 2.366 pengaduan, atau lebih rendah 26%
infrastruktur strategis untuk meningkatkan kapasitas dari pengaduan tahun 2011 yang berjumlah 3.232
mediasi peradilan, melalui pembentukan sistem pengaduan.17 Sementara itu jumlah hukuman disiplin,
sertifikasi dan pelatihan mediasi yang komprehensif. meskipun tahun 2016 mencatat total hukuman disiplin
Selain itu sebanyak 150 hukuman dan jumlah ini turun jauh dari
Mahkamah Agung juga mengesahkan Perma Nomor jumlah 266 hukuman pada tahun 2015. Hal ini bisa
2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan disimpulkan bahwa pengaduan yang masuk sudah lebih
Sederhana yang memberi jalan bagi dilakukannya sesuai dengan apa yang menjadi kewenangan otoritas
prosedur penyelesaian singkat bagi perkara-perkara pengawasan, dan Mahkamah Agung sendiri telah cukup
yang tidak bernilai besar, yang pada intinya menjamin tegas dalam menindaklanjuti pengaduan yang masuk
bahwa untuk perkara sederhana yang memenuhi dengan pemberian sanksi hukuman disiplin.
kriteria antara lain, nilai tuntutan dibawah Rp 200 Tidak kalah pentingnya, hasil kerja Badan
juta, dan hanya melibatkan satu pihak melawan satu Pengawasan juga menjadi faktor penting dalam
pihak lainnya, maka penyelesaian perkaranya dapat kebijakan promosi dan mutasi tenaga teknis. Pada
dilakukan dengan hakim tunggal, melalui proses litigasi Rapat Tim Promosi Mutasi, keterlibatan data hasil
yang sangat disederhanakan. pengawasan sangat sentral dalam mengkonfirmasi
4. Peningkatan Sistem Pengawasan dan Integritas apakah calon yang diajukan memiliki catatan terkait
Hakim integritas dan rekam jejaknya.18
Pasca penyatuan atap, pekerjaan terbesar Mahkamah
Agung adalah memastikan bahwa kemandirian yang D. Peradilan Agama dan Pembaruan Peradilan
diberikan oleh undang-undang, baik kemandirian Inovasi, kerja keras serta kemauan berpikir out of
organisasi maupun kemandirian memeriksa dan the box telah menjadi identitas peradilan agama dalam
memutus tidak disalahgunakan. Untuk menjaga menjalankan pembaruan peradilan sejak awal penyatuan
kemandirian hakim maka Mahkamah Agung memiliki atap. Apabila dirunut ke belakang, cukup banyak fakta
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH),15 bahwa peradilan agama telah memainkan banyak peranan
selain itu Mahkamah Agung juga melaksanakan penting dalam pembaruan peradilan.
baik mekanisme preventif maupun represif untuk Dalam sektor teknologi informasi, peradilan agama
memastikan integritas, yaitu (1) mekanisme merupakan pelopor dalam implementasi berbagai inovasi
preventif, melalui audit kinerja dan audit integritas; teknologi informasi di badan peradilan. Pengembangan dan
dan (2) mekanisme represif, melalui penanganan implementasi sistem manajemen perkara berbasis teknologi
pengaduan.16 MA juga merangkul instansi eksternal dan informasi yang dikenal nama Sistem Informasi Peradilan
untuk memperkuat fungsi pengawasannya SK KMA No Agama (SiadPA) sejak awal tahun 2000an lalu. Bahkan
134/KMA/SK/VIII/2016 tentang Pembentukan Tim
17 Biasanya hanya sebagian dari pengaduan yang masuk berhasil memenuhi
Penghubung MA RI Dalam Kerangka Kerjasama MA RI kualifikasi sebagai pengaduan yang dapat ditangani oleh otoritas pengawasan, karena
dengan KPK untuk melakukan pengawasan. misalnya masuk ke dalam pemeriksaan perkara, atau ketidak jelasan obyek aduan.
18 Lihat SK KMA Nomor 139/KMA/SK/VIII/2013 tentang pola karier Pembaruan
Pola Promosi dan Mutasi Hakim Karir dan Pola Pembinaan Hakim Ad Hoc pada
15 SK KMA Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009 dan SK Komisi Yudisial 02/SKB/P. Peradilan Khusus di lingkungan Peradilan Umum, dan SK KMA Nomor 140/KMA/
KY/IV/2009 SK/VIII/2013 Penyempurnaan Pola Mutasi dan Promosi Kepaniteraan di Lingkungan
16 Tata cara Audit kinerja dan audit integritas diatur melalui SK KMA Nomor Peradilan Umum, SK KMA Nomor 192/KMA/SK/XI/2014 tentang Pembaruan Pola
42A/BP/SK/IX/2011 tentang Pedoman Audit dan Penilaian Kinerja Integritas Pengadilan, Promosi dan Mutasi Hakim di Lingkungan Peradilan Agama, SK KMA Nomor 193/KMA/
sementara itu tata cara penanganan pengaduan diatur dalam SK KMA Nomor 076/KMA/ SK/XI/2014 tentang Pembaruan Pola Promosi dan Mutasi Kepaniteraan di Lingkungan
SK/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di Lingkungan Peradilan Agama yang secara spesifik memasukkan elemen integritas dan catatan
Lembaga Peradilan kedisiplinan sebagai syarat-syarat promosi dan mutasi.

48 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


OPINI

embrio SiadPA bisa dirunut jauh ke tahun 1998 di Pengadilan dalam survei “Integritas Sektor Publik 2013” sebagai
Agama Kabupaten Malang. SiadPA merupakan sistem Peringkat Pertama pada sektor instansi nasional vertikal
manajemen perkara berbasis teknologi informasi informasi dengan nilai 7,05. Nilai ini meningkat dari indeks tahun
pertama yang digunakan pengadilan untuk membantu sebelumnya yang hanya mencapai 6,34 dan diukur dari
otomatisasi proses berperkara, yang meliputi pendaftaran kinerja pelayanan administrasi sidang Pengadilan Agama.
perkara, otomatisasi pencetakan dokumen seperti bukti Komitmen inovasi juga tercermin dari fakta bahwa dua dari
relas, sampai putusan hakim. Belakangan SiadPA telah tiga inovasi terbaik yang memenangkan Kompetisi Inovasi
dikembangkan menjadi SiadPA Plus dengan kemampuan Pelayanan Publik 2015 adalah berasal dari peradilan
yang lebih baik dalam berjaringan dan pelaporan sebelum agama, yaitu Automated Text Recognition dari PA Kepanjen
akhirnya distandardisasi menjadi Sistem Informasi dan PA Tenggamus dengan Tenggamus Mobile Court.
Penelusuran Perkara (SIPP) yang berlaku nasional. Berbicara mengenai akses terhadap keadilan,
Dalam sektor keterbukaan informasi, Direktorat peradilan agama juga telah menunjukkan komitmennya
Jenderal Badan Peradilan Agama adalah salah satu satuan terhadap pemberian akses terhadap keadilan bagi para
kerja di Mahkamah Agung yang paling awal memiliki penggunanya. Statistik menunjukkan bahwa dalam
situs web. Situs web yang awalnya bertitel badilag.net waktu 5 tahun terakhir, jumlah perkara prodeo yang
sampai sekarang merupakan sumber paling penting dalam berhasil dilaksanakan peradilan agama telah meningkat
mengetahui informasi seputar peradilan agama. Konten secara signifikan. Data 2016 menunjukkan bahwa
yang lengkap meliputi berita, referensi, artikel hukum, penyelenggaraan perkara prodeo di peradilan agama
pengumuman kedinasan telah membuatnya sebagai meningkat signifikan mencapai 26,451 perkara, atau
referensi penting bagi warga peradilan agama selama 146% dari penyelenggaraan perkara prodeo tahun 2015
sepuluh tahun terakhir. Apalagi dengan model pengelolaan yang mencapai 10,475 perkara dan nyaris tiga kali target
yang partisipatif, di mana warga peradilan agama pelaksanaan perkara prodeo peradilan agama.
didorong untuk berpartisipasi dalam mengisi konten,
memberi komentar, dan lain-lain tidak hanya membantu PELAKSANAAN PE RKARA PRODEO 
PERADI LAN AGAMA
meningkatkan literasi warga peradilan agama terhadap
teknologi, namun juga membuat situs web tersebut sangat Target Realisasi

26451
aktif. Saat ini situs badilag.net tersedia dalam trilingual,
Bahasa Indonesia, Inggris dan Arab yang masing-masing
memiliki redaksinya sendiri.
12252
11553

11553

11513

10748
10425
10352
10057

Tentunya inovasi dan kerja keras ini tidak lepas dari

9204
9179
9152

kontribusi SDM internal dan bagaimana pimpinan peradilan


agama mengelola SDM. Peradilan Agama mungkin adalah
badan peradilan pertama yang membentuk semacam tim
2011 2012 2013 2014 2015 2016
asistensi pembaruan yang ditugaskan menjadi think tank  
pimpinan direktorat jenderal, Mengambil model Tim   Grafik 1 Pelaksanaan Perkara Prodeo pada Peradilan Agama
Asistensi Pembaruan Peradilan, pimpinan badan peradilan Selanjutnya
 
dalam pelaksanaan sidang keliling, untuk
agama membentuk suatu talent pooling beranggotakan menjangkau pencari keadilan, kinerja impresif juga
 
tenaga-tenaga internal yang dipilih berdasarkan seleksi berhasil dicapai. Tahun 2016 tercatat ada 67,986 sidang
berbasis merit. Salah satu kriteria pemilihan tenaga ini keliling dilakukan, atau peningkatan 146% dari jumlah
Jumlah Sidang Keliling Luar Negeri
adalah keterampilan dalam berbahasa asing. Keputusan pelaksanaan sidang keliling 1079
tahun 2015, menandakan
1200
991
yang saat diambil tahun medio 2008-2009 an itu belum betapa luas
1000
cakupan akses terhadap keadilan yang berhasil
786
lazim di badan peradilan, namun belakangan ini mulai dilaksanakan
800
oleh peradilan agama.
dilakukan pada satker lain, karena pada sebenarnya Pelayanan
600
Sidang Keliling juga dilaksanakan dengan
367
pengadilan memang memiliki banyak tenaga dengan menembus400 batas yurisdiksi teritorial
322 RI. Berdasarkan
292
keahlian khusus dan berpotensi untuk dilibatkan dan Surat Keputusan
200 Mahkamah Agung RI Nomor: 084/2011
berkontribusi terhadap proses pembaruan. Kebijakan tentang 0Izin Sidang Pengesahan Perkawinan (Itsbat Nikah)
sederhana ini memiliki pengaruh signifikan terhadap di Kantor Perwakilan
2011 2012Republik
2013 Indonesia,
2014 peradilan
2015 2016 agama
 
kemampuan inovasi dan pembaruan peradilan agama. telah secara rutin melaksanakan sidang keliling di beberapa
 
Peran ini tidak sia-sia, karena pada pada tanggal negara yang dimukimi buruh migran. Hal ini penting untuk
16 Desember 2013 Mahkamah Agung RI menerima  
memastikan tersedianya akses terhadap keadilan bagi
penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi buruh migran dalam hukum keluarga. Pada tahun 2016
JUMLAH PERKARA DISELESAIKAN 
MELALUI SIDANG KELILING
80,000
67,986
70,000
MAJALAH
60,000
PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 49
50,000
1

92
91
91
1
OPINI
2011 2012 2013 2014 2015 2016
 
2011 2012 2013 2014 2015 2016
 
tercatat 991 sidang keliling dilaksanakan di kantong-  
mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pencari keadilan
kantong
    buruh migran RI di Kuching, Tawau, Jeddah, dan dan waktu serta prosedur yang harus ditempuh. Sejak
Kinabalu
 
meningkat 269% dari tahun sebelumnya. tahun 2013, bekerjasama dengan AIPJ dan Family Court
 
of Australia, Peradilan Agama telah memulai dilakukannya
  Jumlah Sidang Keliling Luar Negeri pelayanan terpadu bagi permohonan Itsbat Nikah yang
1200 1079 melibatkan sinergi tiga instansi sekaligus, yaitu peradilan
991
1000 Jumlah Sidang Keliling Luar Negeri agama, Kementerian Agama dan Pemerintah qq Dinas
786
800
1200 1079 Kependudukan dan Catatan Sipil. Keberhasilan rintisan
991
600
1000 367 ini kemudian disambut positif oleh pimpinan MA yang
786 322 292
400
800
kemudian memformalkan mekanisme tersebut melalui
200 SEMA Nomor 03 Tahun 2014 tentang Cara Pelayanan
600
0 367 322 292
dan Pemeriksaan Perkara Voluntair Itsbat Nikah Dalam
400 2011 2012 2013 2014 2015 2016
  Pelayanan Terpadu yang kemudian disempurnakan
200
  Grafik 2 Jumlah Pelaksanaan Sidang Keliling Luar Negeri 2011-2016 dengan PERMA Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pelayanan
Juga 0
dalam catatan jumlah pelayanan yang diberikan Terpadu Sidang Keliling Pengadilan Negeri dan Pengadilan
  2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pos Bantuan Hukum (Posbakum) pada peradilan agama. Agama/Mahkamah
  Syar’iyah Dalam Rangka Penerbitan
Tahun 2016 Peradilan Agama berhasil memberikan
JUMLAH PERKARA DISELESAIKAN  Akta Perkawinan, Buku Nikah, dan Akta Kelahiran, yang
  MELALUI SIDANG KELILING
pelayanan sebanyak 195,023 pelayanan atau naik 152% berlaku juga untuk peradilan umum. Dalam inisiatif ini
80,000
 
dari tahun sebelumnya yang mencatat67,986 77,344 pelayanan. Mahkamah Agung bahkan mengambil peran perintis
70,000
60,000
dan berhasil melibatkan pihak eksekutif dalam hal ini
JUMLAH PERKARA DISELESAIKAN  Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri untuk
50,000
MELALUI SIDANG KELILING
40,000 30,857 berperan aktif mendukung strategi pelayanan terpadu
27,580
80,000
30,000 23,729 ini, bahkan dalam Laporannya tahun 2016 Lembaga
18,549 19,383 67,986
13,011
70,000
20,000
Overseas Development Initiative (ODI) memberikan
10,000
60,000 kredit kepada peradilan agama, bahwa peradilan agama
0
50,000 telah mengambil peran kepemimpinan yang jauh kuat
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
40,000 30,857  
27,580 dalam mengembangkan akses terhadap identitas hukum
30,000 23,729
18,549 19,383 ketimbang pihak eksekutif.19
20,000 13,011
Dari sisi meningkatkan pelayanan publik, Peradilan
10,000
Agama Stabat juga tercatat sebagai satuan kerja pertama
0
yang menguji cobakan sistem penjaminan mutu secara
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
  profesional (ISO 9001:2008) pada tahun 2014. Inisiatif ini
 Grafik 3 Jumlah Pelayanan Perkara pada Sidang Keliling Peradilan Agama kemudian memperoleh apresiasi pimpinan Mahkamah Agung
dan kemudian bergulir menjadi inisiatif nasional, bahkan
JUMLAH PELAYANAN YANG DIBERIKAN  mendorong terbentuknya sistem penjaminan mutu internal
POSBAKUM PERADILAN AGAMA yang dikelola oleh Mahkamah Agung yang diakomodasi dari
250000 kerangka internasional peradilan yang unggul.
195023 Pada peradilan Agama instrumen ini dikenal sebagai
200000
Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mutu Peradilan Agama/
150000 MS. Aceh yang mulai digulirkan tahun 2017. Sertifikasi
Akreditasi Penjaminan Mutu Peradilan Agama/MS. Aceh
100000 82145 77344
merupakan solusi peradilan agama untuk mendorong
50000 35009 peningkatan kualitas pelayanan peradilan, mengingat
5586 c mekanisme penjaminan mutu telah terbukti membawa
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
manfaat bagi peningkatan pelayanan secara konkrit, ada
  kebutuhan untuk memastikan bahwa proses penjaminan
  Grafik 4 Jumlah Pelayanan yang diberikan Posbakum Peradilan Agama mutu diperluas ke seluruh satuan kerja. Sampai September
Inovasi terpenting lain yang dilakukan peradilan agama 2016 tercatat sudah lebih dari 24 pengadilan yang telah
adalah  mendorong pelayanan terpadu satu atap dengan menerapkan sistem manajemen mutu, bahkan telah
instansi terkait. Hal ini secara konkrit akan memberikan 19 Overseas Development Initiative, Civil Society And Justice Reform in Indonesia
banyak kemudahan bagi pencari keadilan dari sisi An Evaluation of the Australia Indonesia Partnership for Justice, Simon Hearn, Anne L.
Buffardi, Ancilla Irwan and Kwan Men Yon, 2016 hal.21

50 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


OPINI

disertifikasi ISO baik 9001:2008 maupun 9001:2015. hal-hal tersebut. Sementara ini Mahkamah Agung
Belajar dari pengalaman sertifikasi ISO yang dianggap memakai kewenangan mengatur yang dimilikinya untuk
memakan biaya, maka akreditasi dipandang sebagai solusi menjembatani kendala di lapangan, khususnya untuk
efisien untuk memastikan peningkatan pelayanan publik mengatasi masalah akses terhadap keadilan. Maka ke
pada seluruh unit pelaksana teknis. depannya perlu ditinjau ulang posisi ini untuk memastikan
Selanjutnya peradilan agama juga serius peradilan tetap berjalan responsif, sementara porsi
mengembangkan platform e-remote untuk pembinaan kewenangan tetap terbagi secara proporsional.
SDM nya. Untuk mengembangkan dan menjaring bakat --oOo--
potensial yang aparatur peradilan agama yang tersebar di
pelosok, peradilan agama juga mulai mengimplementasi DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Terbitan Lainnya
e-learning yang memungkinkan aparatur tersebar di
1. Mahkamah Agung Republik Indonesia, Cetak Biru Pembaruan
daerah untuk bisa meningkatkan kapasitasnya melalui Peradilan Tahun 2003 - 2008, Mahkamah Agung, 2003Mahkamah
fasilitas online yang lebih efektif dan efisien.20 Platform Agung Republik Indonesia, Cetak Biru Pembaruan Peradilan Tahun
sejenis juga dikembangkan menjadi aplikasi online test 2010 - 2035, Mahkamah Agung, 2010.
untuk menjaring calon pimpinan. Fasilitas bernama e-Test 2. M Hatta Ali, Revitalisasi Fungsi Mahkamah Agung melalui Reformasi
Capim Badilag21 memungkinkan proses fit and proper test Sistemik dan Berkelanjutan, Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu
Hukum Universitas Airlangga, 2015
calon pimpinan peradilan agama untuk dilakukan secara
3. Overseas Development Initiative, Civil Society And Justice Reform in
remote, sehingga bisa dilakukan secara lebih efektif, Indonesia An Evaluation of the Australia Indonesia Partnership for
efisien dan transparan. Justice, Simon Hearn, Anne L. Buffardi, Ancilla Irwan and Kwan Men
Yon, 2016.
E. Melanjutkan Pembaruan Peradilan 4. Sebastian Pompe “Legal Certainty is Caused by Advocates” http://
Lima belas tahun berlalu, lalu bagaimana kita harus www.thejakartapost.com/news/2011/03/29/legal-uncertainty-
caused-advocates.html
memandang pembaruan peradilan sampai tahun 2030? 5. Mahkamah Agung RI, Laporan Tahunan, 2011, Mahkamah Agung, 2011
Dari banyaknya inovasi dan capaian pembaruan, 6. Mahkamah Agung RI, Laporan Tahunan, 2012, Mahkamah Agung, 2012
tantangan selanjutnya adalah bahwa Mahkamah Agung 7. Mahkamah Agung RI, Laporan Tahunan, 2013, Mahkamah Agung, 2013
pasti membutuhkan derajat inovasi, kreativitas dan 8. Mahkamah Agung RI, Laporan Tahunan, 2014, Mahkamah Agung, 2014
persistensi yang lebih kuat dibanding lima belas tahun 9. Mahkamah Agung RI, Laporan Tahunan, 2015, Mahkamah Agung, 2015
10. Mahkamah Agung RI, Laporan Tahunan, 2016, Mahkamah Agung, 2016
pertama pembaruan. Karena sebagaimana layaknya
Peraturan
proses pembaruan, periode awal adalah periode di mana 1. SK KMA Nomor 138 KMA/SK/IX/2009 tentang Jangka Waktu
quick wins atau low hanging fruits diselesaikan. Tantangan Penanganan Perkara di Mahkamah Agung
sebenarnya justru ada pada cara melakukan perubahan 2. SK KMA Nomor 214 KMA/SK/XII/2014 tentang  Jangka Waktu
sistemis dan berkelanjutan yang diinginkan untuk Penanganan Perkara Pada Mahkamah Agung Republik Indonesia
3. SEMA Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Elektronik Sebagai
mencapai pembaruan, karena tidak ada lagi quick wins,
Kelengkapan Permohonan Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK)
perubahan hanya bisa dicapai dengan perubahan sistemis Mahkamah Agung
dan komprehensif.22 4. SEMA Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Surat  Edaran
Jelas bahwa hal tersebut memerlukan kemampuan Mahkamah Agung RI Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen
yang lebih baik untuk mengkonsolidasikan sumber daya, Elektronik sebagai Kelengkapan Permohonan Kasasi/Peninjauan
jaringan dan pengetahuan untuk membongkar pondasi Kembali
5. SK KMA Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009 dan SK Komisi Yudisial 02/
yang selama ini menghambat kemajuan. Mahkamah Agung
SKB/P.KY/IV/2009
harus membangun kemitraan dengan eksekutif agar 6. SK KMA Nomor 42A/BP/SK/IX/2011 tentang Pedoman Audit dan
agenda reformasi legislatif terkait peradilan yang meliputi Penilaian Kinerja Integritas Pengadilan, sementara itu tata cara
hukum acara, maupun hukum materiil yang selama ini penanganan pengaduan diatur dalam SK KMA Nomor 076/KMA/SK/
terasa terlalu lamban perkembangannya. Bagaimanapun VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di
Lingkungan Lembaga Peradilan
juga badan-badan peradilanlah yang selama ini melihat
7. SK KMA Nomor 139/KMA/SK/VIII/2013 tentang pola karier
langsung permasalahan di lapangan, oleh karena itu Pembaruan Pola Promosi dan Mutasi Hakim Karir dan Pola
perlu mekanisme yang lebih responsif untuk mengatasi Pembinaan Hakim Ad Hoc pada Peradilan Khusus di lingkungan
Peradilan Umum,
20 Fasilitas E-Learning ini dapat diakses pada http://elearningbadilag.net/ yang 8. SK KMA Nomor 140/KMA/SK/VIII/2013 Penyempurnaan Pola
per 2017 sudah memuat setidaknya modul Pelayanan Publik, Ekonomi Syariah dan TOT Mutasi dan Promosi Kepaniteraan di Lingkungan Peradilan Umum,
Sistem Manajemen Mutu
9. SK KMA Nomor 192/KMA/SK/XI/2014 tentang Pembaruan Pola
21 Fasilitas e-Test dapat diakses pada http://capim.badilag.net/
Promosi dan Mutasi Hakim di Lingkungan Peradilan Agama, SK KMA
22 Untuk pembahasan yang elaboratif mengenai pembaruan peradilan yang
sistemis dan berkelanjutan bisa dilihat pada pidato pengukuhan Guru Besar Ilmu Nomor 193/KMA/SK/XI/2014 tentang Pembaruan Pola Promosi dan
Hukum Universitas Airlangga Prof Dr M Hatta Ali, SH., MH Mutasi Kepaniteraan di Lingkungan Peradilan Agama

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 51


WAWANCARA EKSKLUSIF

Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M.


Ketua Kamar Peradilan Agama MA RI

Fokus pada Tiga


Transformasi; SDM,
IT dan Pelayanan
“Saya dulu hampir mau berhenti jadi pegawai di pengadilan agama.
Bayangkan, ketika awal-awal saya masih CPNS di PA Tebing Tinggi, selalu
saja saya yang disuruh membersihkan WC oleh atasan saya pada waktu
itu. Sampai saya menangis dan agak menyesali diri mengapa memilih kerja
menjadi pegawai PA. Ya Allah, jauh-jauh kuliah ke IAIN Sunan Kalijaga
Jogja malah kerjaannya cuma bersihkan WC,” kenang Amran Suadi, ketika
menceritakan kilas balik perjalanan karirnya di dunia peradilan.
Jika saja pilihan ini bukan karena hasil istikharah selama tujuh hari untuk
memutuskan memilih PA sebagai tempat mengabdi, mungkin ia sudah
keluar dari PA waktu itu. Padahal, ketika melamar menjadi pegawai dulu,
Amran Suadi muda diterima di tiga institusi sekaligus. Selain di PA, ia juga
diterima sebagai dosen di IAIN dan Widiyaiswara pada Diklat di BKKBN.
Bahkan, untuk di BKKBN, ia memperoleh nilai tertinggi diantara sekian
banyak pelamar lainnya.
Tidak heran jika Kepala BKKBN sampai tiga kali datang ke
rumah Amran Suadi hanya untuk membujuk supaya Amran
mau menjadi pegawai BKKBN. Ia pun dijanjikan fasilitas yang
cukup, akan dikasih mobil, mengikuti pelatihan khusus
selama 1 tahun di Jakarta, dan setiap kali mengajar nantinya
mendapat tambahan bayaran di luar gaji bulanan.
“Bayangan saya waktu itu, wah mantap sekali ini
BKKBN tawarannya. Makanya waktu itu memilih PA agak
menyesal juga saya,” kenang Amran sambil tersenyum.
Tetapi Amran meyakini bahwa pilihan bekerja di
pengadilan agama adalah jalan yang sudah dipilihkan
Allah untuknya. Ia percaya inilah yang terbaik menurut
Allah. Ia pun kemudian menjalaninya dengan tulus
ikhlas. Perjalanan karir di peradilan agama pun
ia tapaki dengan penuh keyakinan. Berbuat yang
terbaik dan menorehkan prestasi untuk lembaga
adalah tekadnya.

52 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


WAWANCARA EKSKLUSIF

Yusnidar yang murah senyum, jago punya manajemen yaitu manajemen


pidato dan pandai merangkai puisi kemitraan. Manajemen kemitraan
ini resmi dilantik oleh Ketua MA itu artinya saya adalah anda dan
sebagai Ketua Muda Agama MA RI. anda adalah saya. Itu sudah saya
Ia menggantikan posisi Prof. Dr. H. terapkan sejak dulu ketika memimpin
Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.Hum yang pengadilan agama di daerah. Saya
purnabhakti per 1 Februari 2017. tidak merasa (orang-orang di bawah
Sekelumit perjalanan hidup saya, red.) sebagai bawahan. Saya
dan karir Dr. H. Amran Suadi, S.H., anggap semua sama pentingnya dalam
M.Hum., M.M. dapat dibaca di Majalah posisinya masing-masing. Itulah
Peradilan Agama Edisi 9 | Juni 2016 pandangan saya tentang manajemen
di Rubrik Tokoh Kita. Beberapa kemitraan. Ada motto saya pada
waktu lalu paska dilantik sebagai waktu itu, yaitu bekerjasama dan
Ketua Kamar Peradilan Agama, Tim sama-sama bekerja.
“Dari pengalaman ini saya Redaksi Majalah Peradilan Agama Sebagai Ketua Kamar, ada tiga
mengambil pelajaran bahwa kita berkesempatan mewawancarai beliau transformasi yang ingin saya bangun
harus selalu bersangka baik terhadap seputar visi, misi, program kerja di peradilan agama. Pertama,
Allah SWT. Mungkin menurut kita dan harapannya terhadap peradilan transformasi SDM yang berintegritas,
kurang baik, tapi menurut Allah itu agama dan aparatnya di seluruh proporsional dan profesional. IPP lah
yang terbaik. Coba jika saya pilih Indonesia. Berikut adalah petikan istilahnya, Integritas, Proporsional,
waktu itu BKKBN, tentu sekarang saya wawancaranya: Profesional.
sudah pensiun dan tidak mungkin jadi Harapan Yang Mulia terhadap SDM yang profesional itu memiliki
Tuaka,” kata Ketua Kamar kepada Tim peradilan agama ke depan? tiga hal. Yang pertama, dia punya
Redaksi Majalah Peradilan Agama. Mungkin ada beberapa program Performance-based yang baik.
Memulai sebagai staff di PA khusus untuk peradilan agama Performance-based yang baik ini
Tebing Tinggi pada tahun 1980, yang ingin diwujudkan oleh Yang artinya kinerja nya bagus. Kemudian
karir Amran Suadi terus meningkat. Mulia? Knowledge-based yang bagus. Artinya
Setelah menjadi Panitera Kepala di PA Saya mempunyai obsesi bagaimana punya pengetahuan yang mumpuni.
Tebing Tinggi dan PA Medan, ia lulus agar peradilan agama ke depan ini Kemudian Competency-based. Jadi,
menjadi hakim pada tahun 1984. menjadi peradilan yang sesuai dengan ada kompetensinya. Dia punya
Kemudian berturut-turut ia menjadi visi dan misi Mahkamah Agung. kompetensi yang bagus.
hakim PA Medan, Ketua PA Kisaran, Yakni menjadi peradilan yang agung, Oleh karena itu, saya mendasarkan
Ketua PA Medan, Hakim Tinggi PTA bermartabat dan dihormati. Saya kepada pemikiran saya bahwa yang
Medan, Hakim Tinggi PTA Jakarta ingin membangun, tapi saya sendiri akan disiapkan itu adalah orang-orang
yang diperbantukan sebagai Anggota tidak bisa berbuat apa-apa kecuali yang memiliki 3 (tiga) hal tadi. Tidak
Kelompok Tenaga Ahli (KTA) di MA, ada komitmen bersama seluruh memandang orang dari manapun dia.
Hakim Tinggi Badan Pengawasan, stakeholder yang ada. Seperti yang Tidak memandang ini angkatan A,
Inspektur Wilayah III, dan Inspektur sudah saya katakan, sejak dulu saya ini kelompok E atau ini suku B, dan
Wilayah I Bawas MA, dan Wakil Ketua
PTA Surabaya.
Sosoknya yang cerdas dan
berintegritas, serta berkat doa dari
orang-orang yang mendoakannya,
“Ada tiga transformasi yang ingin saya bangun di
akhirnya menghantarkan Doktor Ilmu peradilan agama. Pertama, transformasi SDM yang
Hukum jebolan UNISBA Bandung ini
terpilih menjadi hakim agung yang berintegritas, proporsional dan profesional. Kedua,
dilantik pada 21 Oktober 2014. Dua
setengah tahun kemudian, tepatnya
Transformasi IT yang berdaya guna dan berhasil guna.
dua minggu sebelum ia merayakan Ketiga, Transformasi Pelayanan yang excellent.”
ulang tahunnya yang ke-63, pada
tanggal 12 April 2017, suami Ny.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 53


WAWANCARA EKSKLUSIF

seterusnya. Silahkan berkompetisi transparansi yang dibuat, tapi kadang- komitmen, bisa diberdayakan, akan
secara wajar, transparan dan jujur. kadang masih ada juga subjektivitas berdaya guna dan berhasil guna.
Sehingga munculah pimpinan- yang saya lihat. Saya maunya jangan Seperti yang sudah pernah saya
pimpinan pengadilan yang memang subjektivitasnya saja yang terlalu ceritakan, ketika saya memimpin
punya kompetensi dalam bidangnya. menonjol. PA, dulu itu hanya dengan mesin tik
Itu cita-cita ideal saya. Oleh sebab itu harus ada kepastian merk Brother, dengan jumlah yang
Makanya saya ingin mengajak dan keadilan. Sebab kadang-kadang tidak banyak. Belum ada template
Dirjen dan jajarannya, agar orang- ada orang yang sudah punya prestasi (putusan/BAS, red.), belum ada
orang yang punya potensi ini jangan di kelas II kemudian diangkat menjadi komputer. Semuanya masih diketik,
jauh-jauh dari Jakarta. Gak usah kita hakim anggota kelas 1A lalu dia mati kalau salah sedikit, ulang lagi. Tapi
mikir ini senior atau junior. Senior pun karirnya, nggak bisa apa-apa lagi, ternyata sejak saya pimpin PA Medan
kalau dia tidak bisa apa-apa, untuk wassalam. Padahal dia punya potensi. tahun 1992, saya ajak hakim, panitera,
apa? Nanti diajak kerja dia diam saja, Yang seperti ini yang harus dipikirkan jurusita dan semuanya secara
tinggal menikmati kedudukan aja, gak bagaimana ke depannya. Jangan bersama-sama pada tahun itu. Tahun
ada buah pikirannya. sampai orang merasa putus asa 1993 itu ready. Begitu dibacakan
Nah, itu transformasi SDM. Jadi karena menganggap sudah berbuat putusan, begitu orang dapat putusan.
SDM harus memiliki integritas, apa-apa tapi tidak ada apa-apa. Hari itu orang ikrar talak, selesai ikrar
profesional. Profesional juga artinya Sementara orang yang tidak berbuat talak, keluar dapat akta cerai. Hari itu
punya performance yang bagus, apa-apa, kok ada apa-apa? Ini yang dia diputus, hari itu kalau ada sisa
kinerja yang bagus. Kemudian harus kita jaga. panjarnya kembalikan, tidak nunggu
knowledge, pengetahuan yang baik Baik, itu tentang Transformasi orangnya pulang.
dan kompetensi. SDM. Transfromasi berikutnya Nah, ternyata bisa. Itulah asal
Kemudian yang dimaksud tentang apa Yang Mulia? kita berkomitmen untuk memberi
dengan proporsional itu apa Yang Itu transformasi yang pertama pelayanan yang terbaik. Sebab
Mulia? tentang SDM. Kemudian transformasi saya bilang, orang yang datang ke
Artinya memang orang itu pantas yang kedua, saya ingin adanya pengadilan ini kan orang susah,
lah di posisi itu. Tidak karena si A Transformasi IT yang berdaya guna kenapa sih kita susah kan lagi?
itu orangnya si B atau orangnya si C. dan berhasil guna. Bagaimana Pelayanan itu pada intinya adalah
Seharusnya era sekarang sudah kita menjadikan IT itu agar mampu orang tidak melihat pelayanan lain-
tinggalkan hal-hal seperti itu. Harus mendatangkan kemanfaatan yang lain, tapi bagaimana urusannya
sudah mulai lah kita tinggalkan. maksimal. Jangan hanya namanya saja selesai dengan mudah cepat dan
Nah, lalu apa penilaian kita IT, tapi kita tidak bisa memaksimalkan nyaman. Itulah yang perlu mendapat
yang proporsional itu? Ada nggak semua pekerjaan kita. Secanggih perhatian kita. Saya tahu juga
kedisiplinan orang itu? Kemudian apapun IT, itu kan tergantung memang ada di beberapa pengadilan
dalam menilai itu, kita transparan orangnya juga. Walaupun secara ternyata kadang-kadang akta cerai itu
nggak? Sekarang memang ada manual tapi kalau orangnya punya masih lama. Ada yang bisa satu bulan
belum dapat, putusan belum keluar.
Kan orang jadi kecewa. Makanya saya
ingin transformasi IT yang berdaya
guna dan berhasil guna. Sehingga
mampu melakukan percepatan dalam
pekerjaan kita dalam memberikan
pelayanan publik.
Transformasi yang ketiga
tentang apa Yang Mulia?
Transformasi yang ketiga adalah
Transformasi Pelayanan. Saya sangat
kagum dengan pelayanan yang
disampaikan oleh TASPEN. Mereka
punya slogan “Melayani Melampaui
Harapan”. Kita melayani sesuai

54 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


WAWANCARA EKSKLUSIF

harapan saja belum, mereka sudah


melayani melampaui harapan. Kalau
harapan orang empat hari, mereka
bisa dua hari selesai. Saya kira itu
bagus kita tiru. Jadi transformasi
pelayanan di peradilan agama
harus bisa melampau harapan para
pengguna pengadilan.
Jadi itu, ada 3 transformasi yang
menjadi obsesi saya. Transformasi
SDM, Transformasi IT dan
Transformasi Pelayanan.
Bagaimana dengan penguatan
kepemimpinan di peradilan agama?
Saya ingin pengadilan ini
diwariskan kepada orang-orang yang
memang punya kompetensi yang
baik, punya integritas yang baik. Jadi
orang itu memang pantaslah di situ. Yang pintar-pintar kita tidak jawab yang begitu besar. Karena
Bukan karena dia lebih senior. Saya pandang dari NU, Muhammadiyah, rasanya berdosa kalau saya tidak ada
melihat dari sisi kepantasan. Artinya Persis, Angkatan 4 atau apa, dan sesuatu yang bisa diberikan kepada
yang harus dilihat pertama kali itu sebagainya. Saya tidak pernah peradilan agama ini. Karena kalau
kompetensinya, ada apa tidak. memandang orang dari suku A, suku hanya untuk menikmati jabatan ini, ya
Makanya saya ingin orang-orang B, atau suku C. Menantu saya ada dari bisa saja. Tapi saya berpikir kalau nanti
yang punya potensi-potensi ini berada Jawa Tengah, ada dari Jawa Barat, ada saya meninggalkan jabatan ini, apa yang
di ring satu lah. Lalu cepatlah diangkat dari Batak. Isteri saya Minang, ibu saya saya tinggalkan untuk generasi ini? Kan
jadi hakim tinggi, supaya orang-orang campuran Pariaman dengan Melayu. berdosa saya kalau tidak memberikan
yang seperti ini menjadi pimpinan PA Ayah saya Aceh, saya dilahirkan dan apa-apa kepada lembaga ini. Tapi
di masa depan. Saya ingin bagaimana dibesarkan di Medan, Sumatera Utara. karena Tuhan sudah menggariskan saya
supaya kita ini bisa mempersiapkan Saya dididik dari Muhammadiyah, untuk menjadi Ketua Muda, walaupun
pimpinan-pimpinan PA di masa ayah saya memang anggota saya sendiri tidak menyangka, maka
depan. Jadi misalnya untuk 5 tahun Muhammadiyah, tapi ibu saya saya akan berusaha optimal dalam
kedepan kita sudah tahu orang-orang muslimat Al-Washliyah (sama bekerja dengan motto ikhlas, tawakkal,
yang akan memimpin PA. Dan orang- dengan NU). Makanya saya dan amanah.
orang tersebut dapat dipercaya dan bilang saya ini Muhammadinu, Jadi, saya berharap ke depan PA
diakui akan mampu memimpin Badan Muhammadiyah sekaligus NU, hehe. dipimpin oleh generasi-generasi
Peradilan Agama masa depan. Pada saat Ayah saya meninggal dunia, muda seperti yang saya bilang tadi.
Hanya saja saya belum punya diselenggarakan takziyah saja. Tapi Dipegang oleh orang-orang yang
sarana. Kalau dulu ada sarana-sarana ketika ibu saya meninggal dunia, pake punya kompetensi, punya integritas
memberikan Bimtek ke daerah- tahlilan. Dalam kehidupan rumah dan knowledge yang mumpuni.
daerah, dibawalah orang-orang tangga, ibu dan ayah saya gak pernah Ini penting, sebab tantangan kita
ini sambil dilihat kemampuannya bertengkar soal aliran tersebut. Dan ke depan semakin complicated
memberikan pengarahan. Nah, dari perkawinan orang tua saya telah serta sangat besar. Harapan saya,
sarana ini saya belum ada. Makanya lahir 11 orang anak yang berhasil seluruh warga peradilan agama
saya mungkin akan bertanya dididiknya dengan baik. Jadi, kita ini khususnya, dan Mahklamah Agung
bagaimana caranya. Sehingga saya orangnya terbuka saja. pada umumnya dapat bekerja sama
ada kemungkinan, kalau saya turun Kalau mau jujur, terus terang saya dan sama-sama bekerja untuk
ke daerah tidak saya sendiri saja, tapi sebenarnya tidak kuat untuk jadi Ketua mewujudkan PA menjadi Badan
mungkin orang-orang PA tertentu Muda ini. Kenapa? Di samping masih Peradilan yang Agung sejalan dengan
saya ajak. Itu dalam rangka tular baru menjadi Hakim Agung ditambah visi dan misi Mahkamah Agung RI. []
knowledge, itu obsesi saya. lagi kekhawatiran dengan tanggung [Achmad Cholil, Photo: Iwan K, Adnan QW, A. Rahman]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 55


WAWANCARA EKSKLUSIF

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI :
1. Nama Lengkap Dr. H. Amran Suadi. S.H., M.Hum., M.M.
2. Tempat & Tanggal Lahir Belawan, 24 April 1954
3. Istri Hj. Yusnidar
4. Anak kandung (1) Millani Aftari, S.E., Ak.,
(2) Milhan Affani Istiqlal, S.H.,
(3) Millia Suffia, SE., SH., M.M.

RIWAYAT JABATAN : RIYAWAT PENDIDIKAN :


NO TMT NAMA JABATAN UNIT KERJA FAKULTAS /
NO JENJANG LEMBAGA TEMPAT TAHUN
1. 1981 Panitera Kepala PA Tebing Tinggi JURUSAN
2. 1983 Panitera Kepala PA Medan 1. S1 IAIN Yogyakarta Syariah / PA 1978
3. 1986 Hakim / Anggota PA Medan 2. S1 UNHAM Medan Hukum / Perdata 1990
4. 1987 Hakim / Ketua PA Kisaran 3. S2 USU Medan Hukum / Perdata 2001
5. 1992 Hakim / Ketua PA Medan 4. S2 STEI IPWIJA Jakarta Manajemen / SDM 2006
6. 1997 Hakim Tinggi PTA Medan 5. S3 UNISBA Bandung Ilmu Hukum 2014
Hakim Tinggi / Kelompok PTA Jakarta /
7. 2002
Tenaga Ahli Mahkamah Agung RIWAYAT STUDI BANDING :
8. 2003 Hakim Tinggi Pengawas ASBIDWASBIN M A NO MATERI TEMPAT TAHUN
9. 2006 Inspektur Wilayah III BAWAS M A 1. Hukum Keluarga Malaysia dan Singapura 2004
10. 2009 Inspektur Wilayah I BAWAS M A 2. Mediasi dan Arbitrase Manila-Filiphina 2006
11. 2012 Wakil Ketua PTA SURABAYA 3. Ekonomi Syari’ah Kairo-Mesir 2009
12 2014 Hakim Agung Mahkamah Agung RI 4. Pengawasan Badan Peradilan Seoul Korea Selatan 2012
13 2017 Ketua Kamar Peradilan Agama Mahkamah Agung RI 5 Ekonomi Syariah Bahrain dan Qatar 2014

RIWAYAT MENGAJAR :
No Tugas Tempat Tahun
1. Guru SMP Swasta Belawan 1979-1980
2. Guru Madrasah Al-Washliyah Tebing Tinggi 1980-1983
3. Guru MAS Daar Al Ulum Kisaran 1988-1992
4. Staf pengajar Fak.Syariah Kisaran 1988-1992
5. Staf Pengajar Fak.Syariah IAIN Medan 1992-1998
Staf Pengajar :
1. UISU,
2. Univ Medan Area,
6. 3. Univ. Al-Washliyah, Medan 1992-2002
4. Univ.Dharmawangsa,
5. Univ Muhammadiyah SU,
6. STIE IBBI
7. Staf Pengajar Fak. Ilmu Komunikasi UPI YAI Jakarta 2003 - 2005

56 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


WAWANCARA EKSKLUSIF

8. Narasumber pada Diklat Kumdil MA Bogor 2003-Sekarang


9. Narasumber Bimtek pada Dirjen Badilag MA Jakarta 2003-Sekarang
10. Pelatih Diklat Hakim Berkelanjutan II / KE PPH Pusdiklat MA - Bogor 2011-Sekarang
11. Narasumber pada Pelatihan Advokat yang diselenggarakan IKAYUSMA Jakarta 2003-2006
12. Narasumber pada Pelatihan Advokat UKI Jakarta 2009-2012
Narasumber pada Pelatihan Advokat kerjasama antara PERADI dengan
13. Surabaya 2013
UNAIR dan IAIN Sunan Ampel serta KAAI dengan Universitas Dr. Soetomo
14 Universitas Muhammadiyah Surabaya 2013-sekarang
15 Universitas Jayabaya Jakarta 2014-sekarang

KARYA TULISAN :
1. Tehnik Penemuan Hukum dan Penulisan Argumentatif 14. Manajemen Pengawasan Badan Peradilan di Indonesia
(Makalah Tahun 1999); (Buku Tahun 2011);
2. Upaya RS. Kusta P. Sicanang Relawan dalam 15. Sistem Pengawasan Badan Peradilan di Indonesia
Menanggulangi Kesehatan Penderita Cacat Kusta dan (Buku Tahun 2014);
Masyarakat Sekitar (Hasil Penelitian Tahun 2000); 16. Perkembangan Hukum Perdata Islam di Indonesia
3. Kedudukan Ahli Waris Pengganti menurut Kompilasi (Jurnal Yuridis 2015);
Hukum Islam dan Hukum Perdata (BW), Penerapannya 17. Peranan Pengadilan Agama dalam Perspektif
di Pengadilan Agama Medan (Tesis Tahun 2001); Pembaruan Hukum Islam di Bidang Penghapusan
4. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (Buku Diktat KDRT (Varia Peradilan 2015);
Kuliah Tahun 2002); 18. Politik Hukum Pemberlakuan Syariat Islam di Aceh
5. Efektifitas Pelaksanaan KHI Bidang Kewarisan dalam dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia
Perspektif Pembaruan Hukum Islam (Makalah Tahun (Varia Peradilan 2015);
2004); 19. Politik Hukum Perspektif Hukum Perdata dan Pidana
6. Penerapan Pola BINDALMIN Kepaniteraan PA dan PTA Islam serta Ekonomi Syariah (Kencana Prenada Media
(Makalah Tahun 2004); Group, Jakarta, 2016);
7. Menjaga Kualitas Ibadah Puasa dengan Hati dan 20. Abdul Manan Ilmuwan dan Praktisi Hukum (Kencana
Perilaku yang Bersih (Makalah Tahun 2005); Prenada Media Group, Jakarta, 2016);
8. Peningkatan Pelaksanaan Pengawasan dan Pembinaan 21. Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah (Kencana
di Lingkungan Peradilan Agama (Makalah Tahun Prenada Media Group, Jakarta, 2016).
2007);
9. Analisis Pengaruh Kemampuan, Lingkungan, Motivasi
dan Dukungan Organisasi terhadap Kinerja Pengawas
Internal dalam Menentukan Kualitas Hasil Audit Sektor
Publik Badan Peradilan (Tesis Tahun 2006);
10. Ramadhan sebagai Energi Baru dalam Meningkatkan
Kepedulian Sosial dan Revitalisasi Diri (Makalah Tahun
2007);
11. Peningkatan Integritas Moral, Etika dan Pedoman
Perilaku Hakim (Makalah Tahun 2008);
12. Memperoleh Hidup Berkah dan Penegakan Hukum
sebagai Implementasi Puasa Ramadhan (Makalah
Tahun 2009);
13. Peranan Hakim Agung sebagai Pembaru Hukum untuk
Mewujudkan Peradilan yang Bersih (Makalah Tahun
2011);

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 57


TOKOH KITA

H. Soltoni Mohdally, S.H., M.H.


(Ketua Kamar Perdata MA RI)

Mendorong Lembaga Peradilan


Membangun Citra

S
osok satu ini bukan berasal dari kamar agama
Mahkamah Agug RI. Tapi, kiprah dan kontribusinya
terhadap Peradilan Agama tak ada yang menampik.
Ia adalah Soltoni Mohdally. Ketua Kamar Perdata
Mahkamag Agung RI.
Soltoni Mohdally memang banyak terlibat di Peradilan Agama. Ia
turut memperjuangkan sertifikasi hakim ekonomi syariah bersama
Prof.Dr. Abdul Manan, S.H., S.IP., M.Hum (red, ketika itu Ketua
Kamar Agama 2014-2017). Kebetulan kedua tokoh ini sempat
tugas bersama-sama di Medan. Keakraban semakin tampak ketika
bertugas di Mahkamah Agung. Keduanya sama-sama menjabat
sebagai ketua kamar.

58 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


TOKOH KITA

Soltoni membantu kamar agama


menyusun Peraturan Mahkamah
Agung (PERMA) tentang penyelesaian
perkara ekonomi syariah. Sebab,
banyak keterkaitan dengan Peradilan
Umum. Ia banyak memberikan
masukan-masukan supaya aturannya
selaras hingga akhirnya disahkan
pada tahun 2016 yang lalu.
Tak hanya itu, Soltoni juga
menyokong lahirnya kembali
kewenangan Peradilan Agama
tentang abitrase syariah yang pernah
dicabut. Dahulu Prof.Dr. Bagir Manan
sebagai Ketua MA sejatinya sudah
memasukkan dalam kewenangan PA.
Tapi, kemudian dicabut oleh pimpinan
sesudahnya. Makanya diperjuangkan
masuk lagi hingga berhasil.
Melihat besarnya sumbangsih syariah juga harus diperbanyak. sementara “kebutuhan” presidennya
Soltoni membuat ia mengetahui Alasannya, dahulu orang mencitrakan tidak ada jadi percuma. Artinya,
detail seluk-beluk Peradilan Agama. Peradilan Agama sebagai tempat sarana dan prasarana, tempatnya dan
Hanya saja ia tidak mengadili perkara peradilan orang cerai saja. Padahal orangnya itu harus disiapkan dulu.
agama karena di kamar perdata Peradilan Agama kini sudah berbeda. Kalau tidak nanti akan kacau. Kalau
sudah kerepotan. Semenjak kamar Sehingga, para pegawai dan hakim nanti tak bisa dilaksanakan sama saja
perdata khusus digabung dengan pengadilan agama harus memacu dengan pepesan kosong. Lebih bagus
perdata umum semua masalah makin diri untuk menambah ilmunya dalam adakan dulu studi-studi, perbanyak
complicated. Masalah-masalah baru bidang-bidang yang terkait itu. seminar-seminar, sehingga gaungnya
muncul dan yang paling bikin repot Soltoni menyampaikan bahwa keluar.
ialah adanya peradilan hubungan putusan MK tahun 2013 menjadi Pekerjaan rumah lainnya terkait
insdustrial. Lihat saja kalau pagi tonggak sejarah baru untuk reformasi sengketa kewenangan. Sengketa
banyak demo-demo massa tidak Peradilan Agama. Kewenangan kepemilikan dengan sengketa
berhenti. menyelesaikan sengketa ekonomi kewarisan, misalnya, kadang masih
Dahulu sebenarnya bukan syariah terutama dalam bidang belum tuntas. Tetapi kamar perdata
menjadi beban dan tanggungjawab eksekusi hak tanggungan dimulai dan kamar agama sudah sepakat
ketua muda perdata, melainkan sejak saat itu. bahwa apabila sengketa kewarisan
ketua muda perdata khusus. Tetapi Memang ada sekelumit persoalan terhadap objek yang sudah dijual
sekarang perdata khusus dihapus yang belum menjadi kewenangan pertama kali, maka masih menjadi
dan kamarnya dilebur menjadi Peradilan Agama, yakni masalah kewenangan Peradilan Agama. Tetapi
satu. Sehingga perkara meroket dan kepailitan. Soltoni menjelaskan apabila sudah dijual kedua, ketiga dan
membuat beban tugas kamar perdata bahwa masalah tersebut jangan seterusnya, maka hal itu merupakan
semakin berat. dimasukkan ke dalam PERMA. sengketa kepemilikan.
Sebab dari pengalaman sebagai
Memacu Peradilan Agama hakim Niaga, tidak mudah, apalagi Bekal Pendidikan Agama
Di samping gigih membantu kewenangan hakim niaga sekarang Kedekatan Soltoni dengan
menyusun beleid terkait ekonimi ini diperluas tidak hanya kepailitan Peradilan Agama sebenarnya sebuah
syariah, Soltoni tak henti memotivasi tapi menyangkut masalah hak-hak hal yang wajar. Sebab, sejak kecil
warga Peradilan Agama agar aktif intelektual. Jadi Soltoni menyarankan ia sudah terbiasa belajar agama
mempublikasikan perkembangan untuk masalah tersebut, sebelum Islam. Begini ceritanya. Pendidikan
reformasi Peradilan Agama. Tulisan- adanya PERMA harus ada SK Presiden. agamanya dimulai di kampung. Orang
tulisan terkait masalah ekonomi Kalau tetap dimasukkan di PERMA, kampung zaman dahulu hukumnya

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 59


TOKOH KITA

wajib tamat mengaji Al-quran. tahun memimpin PN Karawang, pada tahun 1962.
Walaupun baru membacanya belum karena respek yang tinggi dari Sekolah tersebut sebenarnya
sampai pendalaman maknanya. masyarakat, Karawang tenteram tidak yayasan Katholik. Tetapi terbuka buat
“Saya cukup bangga bisa bersama- ada gejolak. Akhirnya ia langsung orang Muslim. Tingkat pembelajaran
sama membaca Al-quran dari Surat dipromosikan menjadi ketua PN dan disiplinnya tinggi. Pengajarnya
Al-Dhuha sampai habis waktu Medan. “Saya mungkin satu-satunya pastur Belanda. Ada pastur, suster,
hataman. Itu harus sudah tamat dari ketua PN Karawang ke ketua PN dan bruder, hanya saja agama tidak
sebelum anak laki-laki disunat”, ia Medan kelas I karena mungkin saya dipaksakan, para siswa bebas mau
bercerita. di Karawang begitu guyub dengan ikut ke gereja ataupun tidak. Di
Setelah hatam Al-quran dan sunat, semua masyarakat, hampir dikata daerah transmigrasi yayasan juga
biasanya ada satu lagi tambahan pengaduan tidak ada”, kenangnya. memiliki rumah sakit yang bagus
yaitu harus pandai pencak silat. Soltoni benar-benar menunaikan sebagai rujukan pada masa-masa
Soltoni anak tertua dari klan Jurai. ibadah haji tahun 2011. Setelah tahun 1960-an.
Agar tidak punah salah seorang satu tahun menjadi Hakim Agung Soltoni lulus SMP sebagai juara
keturunannya harus maju dan boleh ia menjalani opname penyempitan kabupaten. Anak desa seperti dia
keluar kampung dengan syarat harus jantung, akhirnya pasang ring. Ia dianggap memiliki kelebihan yang
hebat pencak silatnya. Waktu SD ia berpikir kalau meninggal mendadak luar biasa. Kepala dinas pendidikan
sudah tidak takut main pisau, bahkan maka ia merasa berdosa karena belum kabupaten mengirim Soltoni ke
pernah dicemplungkan di sungai dan berhaji padahal mampu. Masuk usia Palembang untuk masuk sekolah
harus pandai berenang. 61 tahun ia berhaji. asisten apoteker, tingkat SLTA. Di sana
Selanjutnya, Soltoni belajar agama langsung diterima tanpa tes karena
seiring waktu. Misalnya, dimana Cerdas sejak Kecil nilai raportnya bagus.
tempat ia bertugas ia dekati guru Dari segi pendidikan, ibarat kata, Setelah satu minggu di sana,
mengaji. Bahkan ia bersama ustad- Soltoni termasuk lolos dari lubang ayahnya tidak setuju karena biayanya
ustad di Bangko sempat mendirikan jarum. Kalau ada sebutan kata ‘ndeso’ mahal. Termasuk buat praktek.
pondok pesantren. Kecintaannya dalam bahasa Jawa, maka ia termasuk Sebagai orang kampung ia tidak
kepada agama memang sejak masih bagiannya. Kampungnya terletak mampu. Kemudian ia putuskan masuk
di kampung. Makanya ia merintis antara perbatasan Provinsi Sumatera ke sekolah panitera. Sekolah panitera
pondok pesantren di kampung Selatan dengan Provinsi Lampung. ikatan dinas, gratis, bahkan dikasih
supaya generasi ke depan bisa lebih Listrik baru masuk kampungnya uang tunjangan.
maju. “Kampung saya sangat kental tahun 1980. Setelah tiga tahun sekolah
agamanya, sehingga kalau ada yang Soltoni untuk menjangkau sekolah panitera, Soltoni juara lagi. Ada dua
masuk agama lain akan diusir dari SMP dengan bersepeda melewati pilihan: tugas belajar ke Universitas
kampung”, tegasnya. hutan belantara yang besar, gelap, dan Gadjah Mada atau mencari kerja.
Ortodok betul. Kampungnya jarang dijamah orang. Di antara yang Untuk kuliah ke Jawa masih langka dan
bernama Mesir. Satu desa kecil di keluar dari kampung bisa dihitung takut seperti mau hilang. Akhirnya ia
tengah hutan. Ada cerita unik tahun dengan jari dan Soltoni termasuk memilih bekerja di Tanjung Karang
2000 ketika ia menjadi ketua PN yang bisa keluar, karena memiliki saja. Lamaran kerja diterima di
Karawang. Waktu itu ketuanya yang kecerdasan yang lumayan, walaupun Pengadilan Negeri Tanjung Karang.
ditunjuk namanya Pak Taulo dari dari desa yang terpencil. Ia memulai karir sebagai pegawai
Indonesia Timur. Beliau batal dilantik Ada lima orang yang berasal dari calon pegawai sampai menjadi
karena dihadang unjuk rasa warga dari kampung melanjutkan ke SMP panitera pengganti dan jurusita luar
mengenakan peci putih. Xaverius di Belitang. Satu-satunya biasa.
Soltoni dikirim untuk SMP waktu itu. Empat orang tidak Selanjutnya Soltoni ikut kuliah
menggantikan beliau. Begitu orang naik kelas dan berhenti. Sementara mandiri sambil bekerja. Alhamdulilah
mengetahui Soltoni lahir di Mesir, Soltoni sendiri yang bisa naik kelas. tamat kuliah S1 pada bulan Maret
langsung dibilang Pak Haji, padahal Tadinya berlima sekarang jadi sendiri. 1974. Waktu itu UNILA masih afiliasi
ia belum haji. Saat pelantikan Lalu timbul rasa takut. Akhirnya dengan UI Jakarta, sehingga ujiannya
dihadiri kumpulan massa banyak berpikir antara keterpaksaan dan di Salemba, Jakarta.
sekali, sampai kursi tidak cukup. keberanian. Alhamdulillah 3 tahun ia Sejak dari SD kakak sepupunya
Alhamdulillah selama hampir dua selesai pendidikan SMP di Belitang mengajari jika mau maju salah satu

60 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


TOKOH KITA

caranya harus sekolah. Jika sekolah pada tahun  2008 ia diangkat menjadi Suatu hari datang orang mengadu
harus pintar. Karena kalau pintar Ketua PT Kalimantan Selatan. Tak kepada Soltoni. Katanya dia sudah
Insya Allah jadi apa saja bisa. Tetapi hanya berhenti di situ. Karir Soltoni mengirimi Soltoni uang melalui
kalau tidak pintar susah jadinya. terus menanjak. Pada tanggal 7 April rekening BRI, tetapi perkara tetap
Itu memotivasi Soltoni untuk maju. 2010, Soltoni Mohdally dilantik kalah. Ternyata dia mengirim ke
Alhamdulillah dengan bekal alami sebagai Hakim Agung pada Mahkamah rekening orang yang mencatut
berupa kelebihan ingatan yang Agung RI  berdasarkan SK Presiden namanya. Rekening satu-satunya
dianugerahkan oleh Allah, sehingga Nomor 31/P Tahun 2010 tanggal 8 milik Soltoni BNI Syariah. Tidak punya
ia mudah memahami dan mengingat Maret 2010.  Enam tahun berkarir rekening BRI.
dalam waktu lama. Itu pemberian sebagai Hakim Agung,  pada 18 April Soltoni tidak sulit menemui tamu.
Allah yang sangat disyukuri. 2016,   ia mendapat kepercayaan Kalau ada hubungan perkara tidak
untuk mengemban jabatan Ketua usah. Tetapi kalau orang dari daerah
Riwayat Karir Kamar Perdata Mahkamah Agung. berkeluh-kesah perilaku pejabat di
Soltoni Mohdally lahir di Lampung daerah, ia telepon orang daerah agar
3 Februari 1949. Ia mulai meniti karir Prinsip Menjalani Karir berperilaku yang benar.
di lembaga peradilan sebagai  CPNS sebagai Hakim
Gol II/a di PN Tanjungkarang pada Soltoni punya kiat tersendiri Mewariskan Kebaikan
tahun 1970. Berbagai tugas sebagai selama menjalani karir sebagai hakim. Soltoni memang sosok motivator.
staf pengadilan pernah ia jalani Dalam menjalankan tugas harus Di hadapan redaktur Majalah
selama 10 tahun. Di antaranya sebagai ihklas, jangan kotor, legowo, dan Peradilan Agama yang mewawancarai,
jurusita pengganti. Pengalaman pasrah. Yang penting semangat jangan ia tidak memiliki motivasi lain, kecuali
sebagai staf  ini membentuk Soltoni kendur untuk tetap maju. Harus terus memberikan yang dipunyai kepada
sebagai sosok yang sangat memahami belajar dan belajar. Jangankan dengan generasi sesudahnya. “Saya membuat
administrasi peradilan. profesor, dengan tukang becak pun template untuk peradilan umum
Soltoni memulai karir sebagai harus belajar. Jangan menganggap nanti bisa digunakan oleh peradilan
hakim pada tahun 1980 di PN kecil siapapun, karena di mata Allah agama tinggal diganti saja dengan
Tanjungkarang.  Pada tahun 1981, ia semua sama. nama pengadilan agama. Ini kenang-
pindah tugas ke PN Bangko.  Setelah  7 Menyelesaikan tugas jangan kenangan saya yang seperti semoga
tahun menjadi hakim di PN Bangko,  berharap imbalan dari manusia. ada manfaatnya di kemudian hari buat
pada pertengahan tahun  1988 ia Gantungkan segala urusan hanya teman-teman sesudah saya”, tuturnya.
mutasi ke PN Lahat. Di PN Lahat, kepada Allah. Kalau nama kita dicatut Soltoni mengajarkan langsung praktik
Soltoni menjalani tugas selama 4 orang, biarkan saja, terserah Tuhan bikin format, isi, sampai titik koma,
(empat) tahun hingga tahun 1992. Yang Maha Mengetahui, tidak usah tidak banyak teori.
Pada tahun 1992, Soltoni diberikan diambil pusing. Selama Soltoni di kamar perdata,
amanah jabatan sebagai Wakil Ketua Alhamdulillah, sebentar lagi akan
PN Lubuk Linggau. Jabatan ini diakhiri terbit form formulir, termasuk relas
ketika Soltoni diangkat sebagai Ketua panggilan, pemberitahuan dan
PN Muara Bulian pada tahun 1996. sebagainya. Untuk perdata sudah
Dua tahun berikutnya, ia mendapat siap. Sedang disiapkan lingkungan
promosi sebagai hakim di PN Jakarta lain, Militer,TUN, dan Agama. Masih
Barat. Pada tahun 2000, ia diangkat banyak kerjaan lagi. Nanti akan keluar
menjadi Ketua PN Karawang.  Tiga pedoman yang berlaku sama untuk
tahun berikutnya (2003) karirnya seluruh Indonesia, dari Sanggau
melejit dan ia menjabat sebagai Ketua sampai Jakarta, misalnya. Ia berharap
PN Medan. itu sebagai peninggalan atau warisan
Prestasi Soltoni makin tak yang baik.
terbendung. Pada tahun 2006 ia Memang, kadang-kadang kalau
dipromosikan menjadi Hakim Tinggi diskusi suara Soltoni agak kencang,
pada PT Makassar. Tahun 2007 ia tapi itu memang model dari kampung.
dimutasi ke PT Jakarta. Hanya setahun Orang suara besar belum tentu marah,
menjadi hakim tinggi pada PT Jakarta, karena setelah selesai, habis masalah.[]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 61


ANOTASI PUTUSAN

Pertimbangan Hakim dalam Sengketa Ekonomi Syariah:


Antara Keadilan dan Kepastian Hukum
PROF. M. ARSKAL SALIM GP., M.A., Ph.D.
Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

http://images.wisegeek.com/pleading-of-writ-of-summons.jpg

Y
PENDAHULUAN secara perlahan menyusul hadirnya perangkat-perangkat
urisdiksi Peradilan Agama atas sengketa-sengketa hukum lainnya termasuk referensi hukum (Kompilasi
hukum ekonomi syariah masih terbilang baru. Hukum Ekonomi Syariah dan Fatwa Dewan Syariah
Sejak disahkannya Undang-Undang nomor 3 Nasional). Bukan itu saja, ambiguitas yurisdiksi Peradilan
tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang- Agama atas masalah ini di masa awal pasca legislasi UU
Undang Peradilan Agama nomor 7 tahun 1989, kekuasaan 3/2006, pelan-pelan mulai teruraikan dengan berbagai
Peradilan Agama di seluruh wilayah Indonesia bertambah prakarsa kebijakan politik hukum dan juga realitas
luas termasuk mencakup perselisihan ekonomi syariah. masyarakat Muslim pencari keadilan dalam bidang hukum
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, jumlah ekonomi syariah.
sengketa dalam masalah ekonomi syariah yang didaftarkan Di tengah perkembangan yurisdiksi Peradilan Agama
ke Pengadilan Agama masih merupakan bagian terkecil dalam penyelesaian masalah hukum ekonomi syariah
dibandingkan dengan perkara-perkara perdata atau hukum yang masih dini sebagaimana diungkap di atas, kiranya
keluarga yang merupakan yurisdiksi utama Peradilan menarik untuk membahas bagaimana majelis hakim
Agama sejak beberapa dekade lalu.Perkara sengketa memeriksa sengketa ekonomi syariah, mengajukan
ekonomi syariahmulai muncul dan bergerak meningkat pertimbangan hukum dan membuat keputusan akhir atas

62 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


ANOTASI PUTUSAN

sengketa semacam itu. Tulisan ini menghadirkan sekaligus Murabahah.Dengan tidak adanya Salinan dokumen
menganalisis sebuah kasus sengketa dari pulau Lombok, semacam itu, pihak ahli waris merasa dirugikan. Padahal,
Nusa Tenggara Barat terkait perselisihan antara ahli waris menurut ahli waris debitur, Surat Kuasa Pembebanan
dari seorang debitur di satu pihak berhadapan dengan Hak Tanggungan yang ditandatangani oleh debitur pada
pihak bank syariah bersama pihak ketiga lainnya yang saat akad secara otomatis dianggap telah berakhir, dan
telah menguasai harta milik debitur yang dijadikan agunan Akad Pembiayaan Murabahahseharusnya diperbaharui
pinjaman modal. Sengketa ini tidak hanya diperiksa pada oleh pihak bank dengan melibatkan seluruh ahli waris
tingkat pertama di Pengadilan Agama Mataram tetapi juga yang ada.Pada saat para ahli waris debitur mendatangi
oleh Pengadilan Agama tingkat banding dan seterusnya pihak bank untuk menyelesaikan angsuran yang masih
oleh Mahkamah Agung di tingkat kasasi. tersisa, ternyata tanah yang dijaminkan debitur tersebut
telah dilelang dan dialihkan kepemilikannya kepada pihak
REKONSTRUKSIFAKTA SENGKETA ketiga. Ahli waris merasa dirugikan dengan kenyataan
Orang tua ahli waris, Amaq Kayan, di masa hidupnya ini. Mereka mempertanyakan keanehan mengapa Salinan
adalah seorang pengusaha. Dalam mengembangkan dokumen transaksi tidak pernah diberikan, bahkan lebih
usahanya, bapak kandung penggugat ini sangat aneh lagimengapa pelelangan dilakukantanpa pernah
memerlukan tambahan modal.Ia memperoleh persetujuan adanya teguran atau somasi kepada pihak ahli waris
pembiayaan dari Bank BNI Syariah dengan jaminan debitur terkait tunggakan pembayaran angsuran kepada
sebidang tanah pertanian yang telah bersertifikat hak pihak bank.
milik seluas 5.018 meter persegi. Tanah ini terletak di Ahli waris berkesimpulan bahwa upaya pihak bank
Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok melakukan pelelangan tanah agunan termasuk kategori
Utara. Pada tanggal 05 maret 2013, telah berlangsung perbuatan melawan hukum. Pihak bank dipandang
transaksi pembiayaan dengan Akad Murabahahantara tidak memiliki itikad baik karena tidak berupaya untuk
kedua belah pihak, yaitu orang tua penggugat dan pihak memperbaharui kuasa pembebanan Hak Tanggungan
Bank BNI Syariah. Pembiayaan tersebut berjumlah sebesar dari debitur yang meninggal dunia kepada ahli warisnya.
Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang merupakan Menurut ahli waris, sudah seharusnya mereka diberi
hutang pokok.Pada Akad Murabahahini, telah disepakati kesempatan untuk dapat melunasi pembayaran angsuran
bahwa debitur akan membayar kepada pihak bank dengan yang tersisa. Dengan keyakinan itu, ahli waris menyusun
cara mengangsur/mencicil setiap bulannya sebesar gugatan dan mendaftarkannya ke Pengadilan Agama
Rp2.241.389,- (dua juta dua ratus empat puluh satu ribu Mataram.
tiga ratus delapan puluh sembilan rupiah) selama 36 (tiga Dalam persidangan, selaku Tergugat I, pihak bank
puluh enam) bulan, terhitung sejak tanggal 05 Maret 2013 mengajukan eksepsi dengan pokoknyamenyatakan bahwa
sampai dengan 05 Maret 2016. Dengan demikian, total gugatan yang diajukan Penggugat tersebut kabur atau
jumlah hutang yang harus dilunasi oleh debitur adalah obscuur libel. Akhirnya, dengan Putusan nomor 0560/
sebanyak: Rp2.241.389,- x 36 = Rp80.690.004,- (delapan Pdt.G/2015/PA.Mtr. tertanggal 6 Juni 2016, Pengadilan
puluh juta enam ratus sembilan puluh ribu empat rupiah). Agama Mataram menolak gugatan Penggugat seluruhnya
Dua bulan setelah penandatanganan akad Murabahah, dan membebankan biaya perkara pada Penggugat.
pada tanggal 15 Mei 2013, Amaq Kayan (bapak kandung Pihak Penggugat tidak puas atas keputusan pengadilan
Penggugat) meninggal dunia. Meski demikian, pembayaran tingkat pertama dan karenanya mengajukan Banding
angsuran diteruskan oleh ahli waris dan berjalan dengan ke Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Mataram. Dalam
lancar hingga 10 kali angsuran yaitu: Rp. 2.241.389,- x pemeriksaan banding, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
10 = Rp. 22.413.890,-. Akan tetapi, akibat adanya gejolak Agama Mataram mengabulkan gugatan pihak Pemohon
ekonomi pasar yang tidak stabil dan adanya musibah yang banding (ahli waris debitur) dengan Nomor 0057/
menimpa keluarga debitur, usaha yang dijalankan debitur Pdt.G/2016/PTA.Mtr tertanggal 20 Oktober 2016.
bersama ahli warisnya bermasalah sehingga angsuran Perkara ini selanjutnya dibawa ke tingkat kasasi oleh
bulanan pun akhirnya macet.Dan, sejak tanggal 05 Januari pihak Tergugat. Apa dan bagaimana akhirnya putusan
2014, sisa angsuran sejumlah Rp. 58.276.114,- tidak lagi tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung? Sebelum sampai
pernah dibayarkan kepada pihak bank. pada keputusan akhir itu, ada baiknya untuk menganalisis
Yang menarik, pihak debitur dan ahli warisnya mengaku beberapa konsep hukum dan prosedur hukum yang
tidak pernah diberikan turunan/salinan Akta Pemberian menjadi pijakan argumen masing-masing pihak dalam
Hak Tanggungan maupun salinan Akad Pembiayaan sengketa hukum ekonomi syariah ini.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 63


ANOTASI PUTUSAN

2. Bertentangan dengan ketentuan regulasi


Pemohon Kasasi berpandangan Putusan PTA
Mataram mengandung pertentangan dengan:
• Pasal 1 ayat 1 UU No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah.
• Pasal 4 ayat 1 UU No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah.
• Pasal 1 ayat 20 UU No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah.
• Pasal 1 ayat 24 UU No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah.

3. Pertimbangan Putusan Tidak Saksama


Pemohon Kasasi memandang Putusan Hakim Tingkat
Banding tidak memperhatikan secara saksama kejadian
yang sebenarnya. Putusan tersebut mengatakan:
“Terhadap kesulitan yang dialami Pembanding,
ARGUMEN PIHAK YANG BERSENGKETA dengan gejolak ekonomi pasar yang tidak stabil dan
A. PEMOHON KASASI musibah yang menimpa keluarga yakni meninggalnya
Sebagai pemohon kasasi, pihak bank BNI Syariah ayah kandung Pembanding, semestinyaTerbanding
menguraikan fakta dan mengemukakan keberatan atas I memberikan tangguh kepada Pembanding untuk
putusan PTA Mataram. Dalam pandangan pemohon kasasi, melunasi hutangnya, maka menurut Majelis Hakim
putusan PTA Mataram itu keliru karena telah (i) salah Pelelangan barang jaminan hak tanggungan atas
dalam menerapkan hukum, (ii) bertentangan dengan nama alm. Amaq Kayan oleh Terbanding I dan II yang
fakta hukum, bukti-bukti, alasan yuridis dan perundang- pemenangnya adalah Terbanding III melawan prinsip-
undangan yang berlaku, serta (iii) lalai dalam memenuhi prinsip syariah,”,
syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang- Pernyataan dalam Putusan semacam itu, menurut
undangan. Putusan sedemikian itu akan berdampak buruk Pemohon Kasasi, tidak menimbang secara saksama
khususnya bagi keberlangsungan kegiatan usaha Pemohon kenyataan yang terjadi dan mengabaikan bukti-
Kasasi yang berdasarkan prinsip syariah, maupun Bank– bukti terkait pelelangan, bahwa (i) Termohon Kasasi
Bank Syariah lain pada umumnya. Sehingga hal ini dapat sudah mengakui sejak 5 januari 2014 sudah tidak
menghambat upaya Pemerintah Republik Indonesia dalam lagi membayar angsuran kepada Pemohon Kasasi,
menggalakkan semangat untuk menerapkan ekonomi (ii) Pemohon Kasasi memberikan SOMASI hingga tiga
syariah di Indonesia. kali yang tidak diindahkan oleh Termohon Kasasi, (iii)
1. Salah menerapkan hukum pelelangan dilakukan setelah melalui prosedur yang
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Mataram dilandasi oleh fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor
dipandang telah salah menerapkan hukum. Ini terlihat 92/DSN-MUI/IV/2014 Tentang Pembiayaan yang
dalam putusan Hakim Tingkat Banding halaman 17 Disertai Rahn (al-Tamwilal-Mautsuqbial-Rahn), dan (iv)
yang menyatakan: Pemohon Kasasi menjual tanah tersebut sesuai dengan
“Pada dasarnya semua akad Syariah tidak fatwa DSN-MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 tentang
berbasis bunga, sehingga tidak terpengaruh Rahn (ketentuan ketiga angka 5)”.
waktu ..., namun jika terpaksa pelelangan harus
dilakukan maka pelaksanaannya harus dilakukan 4. Dasar Ketentuan Regulasi Kadaluwarsa
setelah jatuh tempo 05 Maret 2016, hal ini tidak Pemohon Kasasi memahami bahwa ada
akan merugikan kreditur, karena nilai objek yang pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Banding
diagunkan telah mencukupi kekurangan utang yang telah kadaluwarsa alias tidak berlaku lagi. Pada
debitur”. halaman 20, 21 dan 33, Putusan Banding mendasarkan
Pemohon Kasasi keberatan dengan pertimbangan pertimbangannya pada PBI No. 10/18/PBI/2008,
semacam ini, karena akad syariah tetaplah terpengaruh No.8/12/PBI/2006 dan No. 8/21/PBI 2006”. Dasar
terhadap waktu dan pelelangan harus dilakukan jika pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Banding
telah jatuh tempo. ini, menurut Pemohon Kasasi, telah dicabut dan

64 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


ANOTASI PUTUSAN

dinyatakan tidak berlaku oleh Peraturan Otoritas pembiayaan Terbanding I belum jatuh tempo, dan
Jasa Keuangan (POJK) No. 16/POJK.03/2014 tentang karena Pembanding telah berusaha membayar lunas
Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan UUS kepada Terbanding I, sesungguhnya bertentangan satu
tanggal 18 November 2014. sama lain dan kontradiktif. Di mata Pemohon Kasasi,
Bahkan, Pemohon Kasasi mengajukan poin larangan keputusan Hakim yang menganggap pelelangan barang
bagi Bank Syariah untuk melakukan restrukturisasi jaminan hak tanggungan tersebut sah menurut hukum,
pembiayaan Nasabah sebagaimana diatur dalam meski tidak mempunyai kekuatan hukum, adalah
pasal 56 POJK No. 16/POJK.03/2014, Pasal 56. Bagi sebuah contoh putusan yang mengandung kontradiksi.
Pemohon Kasasi, tidak pernah terjadi Termohon Pada satu sisi, Majelis Hakim PTA menyatakan lelang
Kasasi mengajukan restrukturisasi, dan dalam analisa hak tanggungan merupakan Perbuatan Melawan Hukum
pembiayaan diketahui bahwa Termohon Kasasi dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat,
sesungguhnya masuk kategori sebagai seorang yang namun pada sisi lain Majelis Hakim justru menyatakan
tidak mampu membayar kewajiban sama sekali. Lelang Hak Tanggungan adalah sah menurut hukum.
Selain itu, pertimbangan hukum PTA Mataram juga Keputusan Banding semacam itu dianggap oleh
mengandung peraturan perundang-undangan yang Pemohon Kasasi menimbulkan dampak tidak adanya
dianggap tidak berlaku lagi. Pemohon Kasasi sebagai kepastian hukum bagi pemegang hak tanggungan
Bank Umum Syariah tunduk kepada UU Nomor 21 maupun pembeli objek lelang.
Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, bukan UU Lebih lanjut, Pemohon Kasasi mengutip ketentuan
Nomor 7 tahun 1992 yang diubah dengan UU Nomor 10 di dalam Pasal 6 UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tahun 1998 Tentang Perbankan. Tanggungan (UUHT) yang dengan tegas menyatakan
bahwa pemegang Hak Tanggungan pertama
5. Bertentangan Dengan Pasal 1238 KUHPerdata mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan
Dalam pandangan Pemohon Kasasi, pertimbangan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta
Majelis Hakim PTA pada halaman 21, dengan mengutip mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan
Shietra (2016: 115) yang menyatakan “…tindakan tersebut apabila debitur cidera janji.
somasi atau surat teguran wanprestasi oleh Terbanding Pemohon Kasasi menjelaskan lebih jauh betapa
I hanya merupakan salah satu dokumen persyaratan Termohon Kasasi (Debitur) telah memenuhi kriteria
lelang eksekusi… tidak terdapat ketentuan tertulis yang melakukan cidera janji. Berdasarkan Pasal 14 Akad
menyatakan bahwa KPJK wajib memberikan somasi Pembiayaan Murabahah No. 00032/870/04/2013/03
sebanyak 3 (tiga) kali”, merupakan suatu kekeliruan tanggal 05 Maret 2013 disebutkan bahwa :
dalam memberikan pijakan hukum. Menurut Pemohon (1) Kejadian cidera janji (wanprestasi) timbul apabila
Kasasi, pertimbangan semacam itu bertentangan terjadi salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian/
dengan pasal 1238 KUH Perdata yang menyatakan peristiwa-peristiwa di bawah ini:
bahwa: “Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan a. Nasabah tidak memenuhi kewajiban yang telah
surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu telah ditetapkan dalam Akad ini;
dinyatakan lalai, atau demi perikatan sendiri, ialah jika b. Nasabah tidak melakukan pelunasan Pembiayaan
ini menetapkan bahwa si berutang harus dianggap lalai yang jatuh tempo;
dengan lewatnya waktu yang ditentukan”. Selain itu, c. Nasabah melakukan perbuatan dan/atau
kewajiban untuk memberikan somasi sebanyak 3 (tiga) terjadinya peristiwa dalam bentuk dan dengan
kali sesungguhnya juga telah diatur tegas di dalam nama apapun yang atas pertimbangan Bank
ketentuan mengenai Lelang Eksekusi Pasal 6 UU Hak dapat mengancam kelangsungan pembayaran
Tanggungan pada Peraturan Dirjen Kekayaan Negara Pembiayaan Nasabah sehingga kewajiban
No. 6/KN/2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Nasabah kepada Bank menjadi tidak terjamin
Lelang. sebagaimana mestinya;
(2) Nasabah menyetujui bahwa apabila terjadi kejadian
6. Putusan Mengandung Pertentangan dan Kontradiksi cidera janji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Keputusan Majelis Hakim PTA yang menyatakan Pasal ini, maka Bank secara sepihak dapatmengakhiri
pelelangan barang jaminan hak tanggungan atas jangka waktu Pembiayaan sebagaimana dimaksud
nama alm. Amaq Kayan oleh Terbanding I dan II yang dalam Pasal 13 Akad ini …”.
pemenangnya adalah Terbanding III adalah Perbuatan Ketentuan Akad Pembiayaan Murabahah ini
Melawan Hukum karena jangka waktu cicilan akad selanjutnya diperkuat dengan FATWA DEWAN

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 65


ANOTASI PUTUSAN

SYARI’AH NASIONAL Nomor 92/DSN-MUI/IV/2014 Tanggungan yang diatur dalam Pasal 14 UUHT.
Tentang Pembiayaan yang Disertai Rahn (al-Tamwilal- c) Bahwa lelang Hak Tanggungan yang dilakukan oleh
Mautsuqbial-Rahn), Angka Kelima butir 3, yang Pemohon Kasasi melalui KPKNL Mataram telah
menegaskan bahwa : memenuhi ketentuan formil dan materil serta sesuai
“Barang jaminan (marhun) dalam akad amanah dengan perundang-undangan yang berlaku.
hanya dapat dieksekusi apabila pemegang Selanjutnya, Pemohon Kasasi mengajukan kritik atas
amanah (al-Amin, antara lain syarik, mudharib, Putusan PTA Mataram yang menetapkan adanya perbuatan
dan musta`jir) melakukan perbuatan moral melawan hukum dalam perkara a quo. Menurut Pemohon
hazard, yaitu ta`addi (ifrath), taqshir (tafrith), dan Kasasi, ketetapan seperti itu bertentangan dengan Pasal
mukhalafatal-syuruth. 1365 KUHPerdata.

Dengan semua dalil di atas, Pemohon Kasasi PENDAPAT MAJELIS HAKIM TINGKAT KASASI
menyimpulkan bahwa Pertimbangan dan Putusan Majelis Mencermati memori kasasi yang disampaikan oleh
Hakim Pengadilan Tinggi Agama Mataram telah lalai dalam Pemohon Kasasi, Majelis Hakim yang memeriksa perkara
memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan pada tingkat kasasi menerima dan membenarkan
perundang-undangan, dan karenanya Pemohon Kasasi alasan yang dikemukakan pihak Pemohon Kasasi
meminta agar Putusan tersebut dibatalkan oleh Mahkamah dan memandang Pengadilan Tinggi Agama Mataram
Agung. telah salah dalam menerapkan hukum. Majelis Hakim
Adapun kekeliruan dan kesalahan Majelis Hakim Mahkamah Agung melihat adanya beberapa kekeliruan
PTA Mataram dalam memberikan pertimbangan dan dalam pertimbangan judexfacti Pengadilan Tinggi Agama
menerapkan hukum, seperti disampaikan oleh Pemohon Mataram. Pertama, lalai dalam menggunakan dasar
Kasasi, adalah karena tidak memperhatikan beberapa hukum, yakni PBI Nomor 10/18/PBI/2008 dan Nomor
ketentuan yuridis sebagai berikut: 8/12/PBI/2006 tentang bolehnya merestrukturisasi.
a) Bahwa di dalam Pasal 6 UU Nomor 4 Tahun 1996 tentang Peraturan ini telah dicabut dan diganti dengan POJK
Hak Tanggungan (UUHT) telah tegas menyatakan bahwa Nomor 16/POJK.03/2014 yang pada Pasal 56 terdapat
pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak larangan bagi Bank Syariah melakukan restrukturisasi
untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan pembiayaan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas
sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pembiayaan. Kedua, salah dalam menafsirkan hukum,
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut antara memahami penurunan kemampuan bayar dengan
apabila debitur cidera janji. tidak mampu membayar. Dalam hal ini, Termohon Kasasi
b) Bahwa apabila debitur melakukan perlawanan terhadap telah satu tahun tidak membayar, maka jelas masuk dalam
eksekusi agunan di pengadilan, maka terhadap agunan kategori tidak mampu membayar sehingga tidak layak
yang dibebani dengan Hak Tanggungan tersebut tetap direstrukturisasi sebagaimana ketentuan Pasal 56 POJK
dapat dilakukan eksekusi meskipun belum ada putusan Nomor 16/POJK.03/2014.
pengadilan. Hal ini dikarenakan adanya Sertifikat Hak Bagi Majelis Hakim Mahkamah Agung, Termohon Kasasi
telah terbukti tidak membayar angsuran selama 1 tahun,
sehingga dikategorikan telah melakukan wanprestasi.
Oleh sebab itu, hak tanggungan telah dapat dieksekusi
meskipun belum jatuh tempo. Hal ini berdasarkan SEMA
Nomor 4 Tahun 2016 huruf C angka 3 yang berbunyi:
“hak tanggungan dan jaminan hutang lainnya dalam
akad ekonomi syariah tetap dapat dieksekusi jika terjadi
wanprestasi meskipun belum jatuh tempo pelunasan
sesuai dengan yang diperjanjikan setelah diberi peringatan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku”. Begitupun, lelang
sudah dianggap terlaksana dengan benar dan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
menghasilkan pemenang lelang sebagai pembeli yang
beritikad baik, dan karenanya harus dilindungi. Dengan
semua fakta ini, Termohon Kasasi dipandang tidak terbukti
telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

66 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


ANOTASI PUTUSAN

Dalam amar putusannya bernomor138 K/Ag/2017 Dalam kasus penambahan modal seperti di atas,
tertanggal 24 Maret 2017, Majelis Hakim Mahkamah bukankah lebih tepat menerapkan akad Mudhorabahatau
Agung menyatakan pembatalan Putusan Pengadilan Tinggi Musyarakah? Dalam UU no. 21 tahun 2008 tentang
Agama Mataram dan perkara yang dimaksud diadili sendiri Perbankan Syariah, pasal 1, ayat 25, disebutkan bahwa
oleh Mahkamah Agung. Dalam hal ini, Mahkamah Agung pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang
akhirnya memutuskan:1) mengabulkan permohonan dipersamakan dengan itu berupa:
kasasi dari Pemohon Kasasi (PT. BANK BNI SYARI’AH 1. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
MIKRO MATARAM/KANTOR CABANG PEMBANTU MIKRO musyarakah;
TANJUNG);2) membatalkan putusan Pengadilan Tinggi 2. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau
Agama Mataram Nomor 0057/Pdt.G/2016/PTA.Mtr sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyabittamlik;
tertanggal 20 Oktober 2016, yang membatalkan putusan 3. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,
Pengadilan Agama Nomor 0560/Pdt.G/2015/PA.Mtr. salam, dan istishna’;
tanggal 6 Juni 2016; dan 3) membebankan pada pihak yang 4. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang
kalah, yaitu Termohon Kasasi, untuk membayar semua biaya qardh; dan
perkara sejumlah Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah). 5. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah
untuk transaksi multijasa
ANALISIS Menimbang hal ini, kiranya wajar apabila majelis hakim
Mencermati dan menganalisis kasus sengketa di atas, dapat mempertanyakan mengapa akad mudharabah dan
ada beberapa aspek konseptual, prosedural dan legal musyarakah tidak menjadi pilihan transaksi oleh para
yuridis ekonomi syariah di Indonesia yang patut dibahas pihakdalam kasus yang dibahas di sini. Sudah menjadi
dalam tulisan ini. rahasia umum bahwa sebagian besar bank syariah yang
beroperasi di Indonesia cenderung lebih mengutamakan
Konseptual akad murobahah. Bahkan, bisa dikatakan sebagian besar
Secara konseptual, kasus sengketa yang dibahas ini jenis pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah dalam
mengandung dan melibatkan sejumlah konsep transaksi bentuk murobahah dan bukannya dalam bentuk akad yang
ekonomi syariah seperti: murobahah, hutang piutang, lain. Ini membawa akibat timbulnya kesan bahwa bank
pemindahan hutang dan gadai (rahn). Peristiwa hukum syariah layaknya berfungsi sebagai lembaga keuangan
dalam sengketa ini diawali oleh orang tua Penggugat yang yang lebih melayani utang piutang dari pada kerjasama
mengajukan pembiayaan dari Bank BNI Syariah dalam bagi hasil.
rangka penambahan modal usaha. Disepakati kemudian Masih dari sudut pandang konseptual ekonomi syariah,
pembiayaan tersebut dalam bentuk akad Murobahah. kasus sengketa di atas tampak juga dipahami atau diterima
Sebetulnya, ada yang agak ganjil kalau melihat pola sebagai transaksi gadai. Ini terlihat dalam beberapa butir-
pembiayaan ini dengan akad Murobahah. Sebab, biasanya butir argumentasi yang diajukan oleh pihak Tergugat (Bank
pembiayaan melalui akad Murobahah digunakan untuk BNI Syariah) yang mengutip FATWA DEWAN SYARI’AH
jual beli barang. Dalam sengketa yang didiskusikan di NASIONAL Nomor 92/DSN-MUI/IV/2014 Tentang
atas, tidak ada barang yang diperjualbelikan melalui Pembiayaan yang Disertai Rahn (al-Tamwilal-Mautsuqbial-
pembiayaan akad Murobahah tersebut. Rahn). Angka Kelima butir 3 dari Fatwa ini menegaskan
Seperti dijelaskan dalam Kompilasi Hukum Ekonomi bahwa :“Barang jaminan (marhun) dalam akad amanah
Syariah (KHES), Murobahah adalah sebuah transaksi hanya dapat dieksekusi apabila pemegang amanah
jual beli yang sah dan mengikat, serta berakibat (al-Amin, antara lain syarik, mudharib, dan musta`jir)
pindahnya kepemlikan objek jual beli. Dalam akad melakukan perbuatan moral hazard,...”. Dalam hal ini, ayah
Murobahahdipersyaratkan tiga hal: 1) Penjual membiayai kandung para ahli waris adalah rahin (penggadai) dan
sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah tanahnya seluas lima ribu meter persegi itu adalah marhun
disepakati spesifikasinya; 2) Penjual membeli barang yang atau barang gadaian. Sedangkan bank BNI Syariah adalah
diperlukan pembeli atas penjual sendiri, dan pembelian murtahin atau penerima gadai. Berhubung rahin atau ahli
tersebut bebas riba; 3) Penjual memberi tahu secara jujur warisnya dianggap wanprestasi atau cidera janji, maka
tentang harga pokok barang kepada pembeli barang (Pasal tanah yang digadaikan itu dipandang sah untuk dieksekusi
116 KHES). Jika bertolak dari ketentuan akad Murobahah melalui suatu upaya lelang. Hanya saja, menjadi aneh dan
seperti ini, tampaknya akad Murobahah yang dilakukan patut dipertanyakan mengapa argumentasi pihak Tergugat
antara orang tua ahli waris (Penggugat) dan pihak Bank (bank syariah) menggunakan rujukan kepada konsep gadai.
BNI Syariah patut dipertanyakan relevansinya. Padahal, seperti sudah diketahui luas, bank (syariah) di

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 67


ANOTASI PUTUSAN

Indonesia bukanlah sebuah lembaga pegadaian. Dalam UU


Perbankan Syariah bahkan tidak ditemukan sama sekali
cakupan kerja suatu bank syariah atas kegiatan pegadaian.
Akhirnya, lewat analisis konseptual, dapat disimpulkan
bahwa akad murobahah dalam kasus ini boleh jadi
merupakan akad transaksi yang tidak sesuai dengan
kenyataan relasi bisnis kedua belah pihak Penggugat
dan Tergugat. Sebab, akad mudhorobah ataupun akad
musyarakah sesungguhnya lebih mewakili realitas yang
terbentuk antara kedua belah pihak tersebut. Lebih dari
itu, akad murobahah dalam kasus ini tidaklah murni
merupakan sebuah transaksi murobahahyang independen,
melainkan di dalamnya tercakup juga akad transaksi
dalam bentuk yang lain termasuk gadai. Bagi sebagian
sarjana keuangan Islam, kehadiran berbagai macam tidak bisa menyelesaikan atau melunasi pembiayaan
bentuk jenis akad transaksi (ta’addudal-uqud) dalam suatu murabahahnya sesuai dengan jumlah dan waktu yang
kegiatan ekonomi atau keuangan syariah masih belum telah disepakati, dengan syarat yang bersangkutan masih
diperkenankan. Jika merujuk kepada pendapat ini, akad prospektif.
murobahah dalam kasus ini bisa saja dipandang tidak valid Pasl 129: Akad Murabahah dapat diselesaikan dengan
oleh pertimbangan majelis hakim. Dengan begitu, semua cara menjual obyek akad kepada Lembaga Keuangan
turunan atau akibat hukum dari akad murobahah yang Syariah dengan harga pasar, atau nasabah melunasi sisa
invalid itu dengan sendirinya menjadi batal. utangnya Kepada Lembaga Keuangan Syariah dari hasil
penjualan objek akad.
Prosedural Pasal 130: Apabila hasil penjualan obyek akad
Beberapa bentuk prosedur yang diterapkan dalam murabahah melebihi sisa utang, maka kelebihan itu
kasus sengketa ini antara lain adalah pengalihan hak dikembalikan kepada peminjam /nasabah.
tanggungan, somasi dan pelelangan. Pasal 131: Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa
Dalam gugatan yang diajukan oleh pihak Penggugat utang , maka sisa utang tetap menjadi utang nasabah yang
terdapat poin yang mempertanyakan mengapa pihak harus dilunasi berdasarkan kesepakatan.
Tergugat (bank) tidak memberi kesempatan pengalihan Pasal 132: Lembaga keuangan syariah dan nasabah
hak tanggungan dari debitur yang meninggal dunia kepada ex–murabahah dapat membuat akad baru dengan akad
ahli warisnya. Agaknya pihak Penggugat menyesalkan ijarah al–muntahiyahbial–tamlik, mudharabah, dan atau
mengapa pihak Tergugat tidak menawarkan terlebih musyarakah.
dahulu konversi akad murobahah kepada ahli waris dari Pasal 133: Apabila salah satu pihak konversi
debitur. Sejauh mana komunikasi yang terjadi antara kedua murabahah tidak dapat menunaikan kewajibannya, atau
belah pihak, sehingga terjadi penunggakan pembayaran apabila terjadi perselisihan di antara pihak – pihak terkait,
cicilan selama 12 bulan, tidak begitu jelas dalam rekaman maka peneyelesaiannya dilakukan melalui shulh, dan atau
berita acara. Atau mungkin saja, perihal ini tidak digali pengadilan.
dalam pemeriksaan oleh majelis hakim tingkat pertama. Majelis hakim yang memeriksa perkara di atas
Pihak Tergugat berkesimpulan bahwa Pihak Penggugat seyogyanya mempertanyakan apakah pihak bank telah
tidak mampu melakukan pembayaran tampaknya diterima memenuhi ketentuan-ketentuan prosedural yang terdapat
oleh pengadilan agama tanpa menggali lebih jauh apa yang dalam KHES terkait situasi akad murobahah yang
terjadi di balik fakta yang disimpulkan tersebut. mengalami jalan buntu. Terlebih dengan meninggalnya
Dari apa yang terekam mulai dari persidangan di debitur, sudah selayaknya apabila pihak bank menempuh
tingkat pertama hingga tingkat kasasi, agaknya prosedur terlebih dahulu prosedur yang diuraikan dalam pasal-pasal
yang ditentukan oleh Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah KHES di atas sebelum berujung pada eksekusi pelelangan.
(KHES) kurang mendapat perhatian. Sesungguhnya ada Selain prosedur konversi akad murobahah, alternatif
enam pasal (pasal 128-133) dalam KHES yang dapat prosedur yang dapat ditawarkan adalah pemindahan
menjadi rujukan untuk memahami kasus sengketa ini. hutang atau hawalah. Hawalah adalah memindahkan
Pasal 128: Lembaga keuangan syariah boleh melakukan hutang dari tanggungan seorang kepada orang lain.
konversi dengan membuat akad baru bagi nasabah yang Hanya saja, hawalah dipersyaratkan untuk dilakukan oleh

68 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


ANOTASI PUTUSAN

pihak-pihak yang masih hidup. Karena itu, mencari tahu Tergugat ketika melelang tanah milik debitur yang
apakah hawalah pernah dilakukan oleh debitur pada masa meninggal dunia. Klaim seperti ini sayangnya lemah di
hidupnya kepada ahli warisnya semestinya dilakukan oleh mata peraturan perundang-undangan ataupun ketentuan
majelis hakim dalam suatu persidangan. Sebagaimana yang lahir dari yurisprudensi Mahkamah Agung. Sebuah
diatur oleh KHES (pasal 367), “Utang pihak peminjam yang Putusan Kasasi oleh Mahkamah Agung yang menjadi
meninggal sebelum melunasi utangnya, dibayar dengan Putusan Terpilih tahun 2016 adalah tentang Akad
harta yang ditinggalkannya. Pembayaran utang kepada Murobahah yang dapat diletakkan atasnya perjanjian
penerima hawalah/pemindahan utang harus didahulukan fidusia (Putusan MA No. 452 K/Ag/2016). Putusan ini
atas pihak–pihak pemberi pinjaman lainnya apabila harta menolak permohonan yang diajukan Agus Pujianto bin Lie
yang ditinggalkan oleh peminjam tidak mencukupi”. Gwan Lay melawan Kepala Cabang PT Al Ijarah Indonesia
Ketentuan hawalah semacam ini tidak berlaku bagi kasus Finance. Dalam putusan ini, kaidah hukumnya, Tergugat
yang sedang dibahas di sini, karena tidak jelas apakah tidak melakukan perbuatan melawan hukum karena
hawalah pernah dilakukan pada masa hidup debitur. yang dilakukan telah sesuai dengan aturan perundang-
Meski tidak menjadi substansi kasus yang dibahas, undangan yang berlaku dan perjanjian antara penggugat
analisis prosedural yang menarik ditambahkan di sini dan tergugat menjadi berlaku sebagai UU.Majelis Hakim MA
adalah prosedur gadai sebagaimana ditentukan di dalam yang memeriksa perkara itu (Amran Suadi, Purwosusilo, A
KHES. Rekaman persidangan dan Putusan pengadilan lebih Mukti Arto) berpendapat antara pengugat dan tergugat
banyak menganggap kasus sengketa ini adalah persoalan terikat akad murabahah dan pada akad murabahah dapat
murabahah, meski dalam memori kasasi yang diajukan diletakkan perjanjian jaminan fidusia.Majelis Hakim
ada menyebut konsep gadai. Dalam hal ini, penting kiranya mendasarkan pertimbangan pada Pasal 127 Kompilasi
mencermati bagaimana masalah gadai diatur dalam KHES Hukum Ekonomi Syariah (KHES) juncto Fatwa No. 04/
sekiranya penggadai atau rahin meninggal dunia. DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah. Pasal 127 KHES
• Akad rahn atau gadai tidak batal karena rahin atau menyebutkan “penjual dapat meminta kepada pembeli
murtahin meninggal. Dalam hal rahin yang meninggal, untuk menyediakan jaminan atas benda yang dijualnya
maka ahli warisnya yang memiliki kecakapan hukum pada akad murabahah”.Akad murabahah,dengan demikian,
dapat menggantikan posisi rahin yang meninggal merupakan perjanjian pokok dan perjanjian fidusia
tersebut (Pasal 389 KHES). merupakan perjanjian asessornya (ikutan), sehingga
• Kepemilikan marhun beralih kepada ahli waris apabila tergugat tidak dapat dikategorikan telah “membelokkan”
rahin meninggal( Pasal 394 KHES). akad murabahah menjadi perjanjian fidusia.
• Ahli waris dari pemberi pinjaman harta yang dijadikan Pertimbangan hakim kasasi sedemikian itu menjadi
marhun dapat menebus harta itu dengan cara konteks terbitnya dua kaedah hukum. Pertama, jika
membayar utang rahin.( Pasal 392 KHES). suatu perjanjian  telah sesuai dengan aturan perundang-
• Apabila rahin meninggal dunia dalam keadaan pailit, undangan yang berlaku, maka perjanjian tersebut menjadi
pinjaman tersebut tetap berada dalam status marhun. undang-undang bagi kedua belah pihak; dan perjanjian
Marhunini tidak boleh dijual tanpa persetujuan rahin tidak dapat dipersoalkan dengan alasan salah satu pihak
(Pasal 391 KHES) telah melakukan perbuatan melawan hukum. Kedua, pada
• apabila rahin meninggal, maka murtahin mempunyai akad murabahah dapat diletakkan perjanjian jaminan
hak istimewa dari pihak-pihak yang lain dalam fidusia. Dalam hal ini akad murabahah adalah perjanjian
mendapatkan pembayaran utang (Pasal 386 KHES) pokok sedangkan perjanjian jaminan fidusia adalah
Ketentuan terakhir ini sebetulnya memberi peluang perjanjian assessoir. Perjanjian fidusia yang bersifat
bagi pihak bank untuk melakukan pelelangan. Hanya saja, assessoir tidak dapat dikategorikan telah membelokkan
ketentuan ini tidak ditemukan dalam argumentasi memori akan murabahah kepada perjanjian fidusia. Dalam konteks
kasasi. kasus sengketa yang dibahas dalam tulisan ini, masalahnya
bukanlah jaminan fidusia atau perbuatan melawan hukum
Legal yuridis karena membelokkan akad murobahah, tetapi sejauhmana
Dari perspektif legal yuridis, pemeriksaan kasus ketepatan akad murobahah dijadikan sebagai dasar
sengketa yang dibahas ini mengungkapkan beberapa transaksi keuangan dengan pihak bank syariah untuk
aspek seperti perbuatan melawan hukum, wanprestasi penambahan biaya usaha debitur.
dan penurunan kemampuan dalam pembayaran cicilan. Dalam proses persidangan muncul klaim bahwa pihak
Pihak Penggugat mendalilkan adanya perbuatan Penggugat telah berstatus wanprestasi karena hingga 12
melawan hukum dalam tindakan yang dilakukan Pihak bulan tidak melakukan pembayaran cicilan hutangnya.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 69


ANOTASI PUTUSAN

Wanprestasi adalah tidak terpenuhinya kewajiban Kasasi tidak mampu melakukan pembayaran dan
debitur terhadap kreditur. Namun wanprestasi itu tidak bukannya mengalami penurunan kemampuan dalam
bisa dianggap terwujud dengan sendirinya, melainkan pembayaran cicilan. Hal yang terakhir ini adalah alasan
harus dinyatakan lebih dahulu bahwa debitur telah lalai yang diterima untuk melakukan restrukturisasi. Yang
menunaikan kewajibannya. Pernyataan lalai itu diikuti kerap menjadi masalah adalah bagaimana membedakan
dengan somasi, yaitu pemberitahuan atau pernyataan antara ketidakmampuan melakukan pembayaran dan
dari kreditur kepada debitur yang berisi ketentuan bahwa penurunan kemampuan membayar? Siapa pihak yang
kreditur menghendaki pemenuhan prestasi seketika atau dipandang otoritatif dan legitimate dalam menentukan
dalam jangka waktu seperti yang ditentukan dalam waktu di antara kedua keadaan ini pada seorang debitur? Dalam
pemberitahuan itu (Subekti,1984:147). banyak kasus, pihak bank lah yang mengambil kesimpulan
Dalam kasus yang dibahas ini, terdapat perbedaan mengenai kondisi nasabahnya apakah tidak mampu
pendapat apakah somasi itu telah dilakukan atau belum. atau mengalami penurunan kemampuan. Sebaliknya,
Menurut Penggugat, somasi tidak pernah dilakukan. pihak nasabah tidak mempunyai pedoman untuk
Namun menurut Tergugat, somasi sudah dilakukan memberi pendapat bahwa dirinya mengalami penurunan
secara patut sebanyak tiga kali. Ada atau tidaknya somasi kemampuan dalam membayar.
sangat menentukan apakah pelelangan yang dilakukan itu Dalam konteks inilah, majelis hakim perlu memiliki
mendapat legitimasi hukum atau sebaliknya. Sayangnya, kriteria yang bisa dijadikan patokan untuk menentukan
dari rekaman persidangan dan berita acara yang tesedia, apa sebenarnya yang terjadi dan menimpa seorang
perhatian pada terjadinya somasi atau tidak kurang nasabah yang pembayaran angsurannya ke pihak bank
mendapat porsi yang seimbang. Bahkan, memori kasasi tertunggak. Di antara pertimbangan untuk menyimpulkan
yang diajukan oleh Pemohon Kasasi (pihak bank) bahwa seorang debitur dianggap mengalami penurunan
tidak secara detil memberi informasi tanggal-tanggal kemampuan pembayaran apabila debitur tersebut masih
dikirimkannya somasi kepada pihak Penggugat atau ahli dianggap mampu membayar sisa seluruh utangnya jika
warisnya. dilakukan restrukturisasi, atau bila seorang debitur
Dalam konteks ini, posisi Penggugat (ahli warisnya) dipandang masih prospektif dalam pandangan pihak bank.
sebetulnya cukup memadai untuk meminta pihak
Pengadilan Agama agar membatalkan lelang yang KESIMPULAN
dilakukan oleh KPKNL atau Kantor Pelayanan Kekayaan Untuk menutup tulisan ini, ada beberapa hal yang
Negara dan Lelang. Apa sajaalasan pelaksanaan lelang penting untuk disimpulkan. Pertama, dengan berkaca pada
atas benda hak tanggungan atau benda yang menjadi kasus sengketa yang diungkapkan di sini tampak betapa
jaminan atas utang terhadap kreditor tidak sesuai dengan kepastian hukum masih merupakan pertimbangan utama
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku? dalam proses penegakan hukum oleh lembaga hukum
Alasan tersebut antara lain adalah: 1) Debitur belum formal. Kepastian hukum terutama meyakinkan kalangan
dinyatakan wanprestasi, karena debitor belum pernah dunia ekonomi tentang proses pembiayaan yang bebas dari
ada teguran/somasi dari Kreditor; 2) Pelaksanaan lelang masalah hukum menjadi sebuah keniscayaan tersendiri.
barang milik debitur tidak pernah diberitahukan tentang Masalah keadilan hukum yang menjadi dambaan bagi
akan adanya lelang atau tidak diberi kesempatan sebagai para pencari hukum seringkali mengalah pada kepastian
peserta lelang. hukum. Tingkat kemaslahatan antara kedua hal ini,
Salah satu kesimpulan yang muncul dalam persidangan yaitu kepastian dan keadilan hukum cukup berbeda. Jika
adalah pendapat Pemohon Kasasi bahwa pihak Termohon keadilan hukum lebih banyak bersifat individual dan
kasuistik, kepastian hukum mempunyai jangkauan lebih
luas dan mempengaruhi tata kehidupan serta membawa
pengaruh bagi kehidupan komunal.
Kedua, dalam proses pemeriksaan dan penyusunan
putusan pengadilan, masih tampak bahwa orientasi
hukum yang dominan lebih banyak berupa hukum formil
ketimbang hukum materiel. Hukum formil seringkali
dimanfaatkan oleh paralegal untuk membangun dan
mempertahankan kekuasaan hukum atas keadilan. Mudah
dipahami kemudian jika hukum memang tidak selalu dapat
menciptakan keadilan (fairness). []

70 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


SOSOK

PROF. DR. H. TAKDIR RAHMADI, S.H.,LL.M


Ketua Kamar Pembinaan MARI

Hakim dan Warga Peradilan


Harus Paham Pembaruan

P
rof. Dr. H. Takdir Rahmadi,
S.H.,LLM dilantik oleh Ketua
Mahkamah Agung Dr.H.M.
Hatta Ali, S.H., M.H sebagai
Ketua Kamar Pembinaan pada
tanggal 23 Desember 2014. Pria
ganteng dan friendly kelahiran Tebing
Tinggi Sumatera Utara, 30 Mei 1954
ini terpilih sebagai Hakim Agung
di Mahkamah Agung RI pada bulan
Desember 2009.
Sebelum menjadi Hakim Agung,
ia adalah Guru Besar di bidang
hukum lingkungan di Fakultas
Hukum Universitas Andalas,
Padang, Sumatera Barat dari tahun
2002 hingga 2006. Dulunya, ia
juga merupakan peneliti senior di
Lembaga Pengembangan Hukum
Lingkungan Indonesia (Indonesian
Center for Environmental Law/ICEL). Wakil Koordinator Tim Pembaruan Wibowo sebagai panitera pengganti.
Selama menjadi akademisi di kampus, Peradilan di Mahkamah Agung. Dalam putusan tersebut, Mahkamah
ia sangat aktif menulis karya ilmiah Komitmen dan perjuangan Agung memerintahkan PT. Merbau
baik dalam bentuk buku maupun Prof. Dr.H. Takdir Rakhmadi, S.H., Pelalawan Lestari (MPL) membayar
artikel di berbagai jurnal. Selain LLM terhadap penegakan hukum denda sebesar Rp.16,2 triliun kepada
itu, ia juga aktif mengikuti berbagai lingkungan rupanya tidak hanya negara. Denda tersebut sebagai akibat
pelatihan di luar negeri dan di dalam ketika ia menjadi dosen di kampus dari perbuatan melawan hukum yang
negeri. saja, tetapi juga ketika ia telah dilakukan PT. Merbau Pelalawan
Selain di bidang hukum memakai jubah emas Hakim Agung. Lestari (MPL) yang mengakibatkan
lingkungan, ia diberikan kepercayaan Komitmennya itu terlihat pada pencemaran dan perusakan
oleh Mahkamah Agung dalam ketokan palu senilai Rp.16,2 triliun lingkungan hidup dari tahun 2004-
pelaksanaan program pembaruan dalam putusan nomor nomor 460K/ 2006 di Riau. Jumlah denda tersebut
di Mahkamah Agung sejak tahun Pdt/2016. Ia bertindak sebagai ketua terbilang fantastis dan merupakan
2010 hingga sekarang. Di samping majelis bersama dengan Hakim Agung denda tertinggi terhadap kejahatan
menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Nurul Elmiyah dan Hakim Agung lingkungan hidup di Indonesia selama
Non Yudisial, ia juga menjabat sebagai I Gusti Agung Sumanatha, dan Edi ini.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 71


SOSOK

perkara adalah pemberlakuan sistem


kamar sejak tahun 2011. Sistem
kamar adalah respon terhadap
kritik yang selama ini ditujukan
kepada Mahkamah Agung, yaitu
soal konsistensi putusan Mahkamah
Agung. Kerapkali terjadi perbedaan
putusan Mahkamah Agung pada
perkara yang sejenis. Pada sistem
kamar, ada mekanisme rapat pleno
kamar. Rapat pleno kamar ini untuk
menjembatani para hakim agung
untuk mencapai kesamaan pendapat
tidak saja dalam hal konsep dasar
tetapi juga detil atau perwujudan
Pada tahun 2015, ia juga pernah Cetak Biru itu kemudian diperbarui atau eloborasi dari konsep dasar itu. 
menghukum berat PT. Kallista Alam dengan Cetak Biru 2010-2035. Nah, sistem kamar ini telah berjalan
atas pembakaran sekitar seribu Jadi, semua program pembaruan selama lebih kurang enam tahun.
hektar hutan di Aceh. Perusahaan itu yang tengah berlangsung mengaju Untuk perbaikan kedepan tentu perlu
diwajibkan membayar denda sebesar pada Cetak Biru 2010-2035 itu, yaitu dilakukan kajian sebagai evaluasinya.
RP.366 miliar. Seluruh aset tanah untuk “mewujudkan badan peradilan Mahkamah Agung juga telah
dan bangunan perusahaan tersebut yang agung”. Ada empat misi dalam melakukan banyak pembaruan
juga disita. Denda berat tersebut Cetak Biru itu yaitu: (1) Menjaga terkait akses terhadap keadilan.
diketok pada 28 Agustus 2015 dalam kemandirian badan peradilan; (2) Program legal identity, dan sidang
putusan nomor 651 K/PDT/2015. Memberikan pelayanan hukum keliling dan layanan bantuan hukum
Dalam putusan tersebut, ia juga yang berkeadilan kepada pencari di Pengadilan Agama berjalan sangat
bertindak sebagai ketua majelisnya. keadilan; (3) Meningkatkan kualitas baik. Dunia internasional sangat
Baginya, putusan Mahkamah Agung kepemimpinan badan peradilan dan mengapresiasinya.
memainkan peran penting dalam (4) Meningkatkan kredibilitas dan Mediasi juga merupakan program
penegakan hukum lingkungan di transparansi badan peradilan. terkait akses terhadap keadilan.
Indonesia. Kita lihat saat ini telah banyak Mahkamah Agung telah sedemikian
Walaupun sangat sibuk dengan capaian yang diraih oleh Mahkamah rupa melakukan penyempurnaan
tugas-tugas yang diembannya, Agung, salah satunya adalah implementasi mediasi di pengadilan
di awal Agustus tahun 2017, ia berkenaan dengan penyelesaian melalui PERMA Nomor 1 Tahun
menyempatkan diri diwawancara perkara. Tugas pokok Mahkamah 2016 tentang Prosedur Mediasi
oleh Tim Redaktur Majalah Peradilan Agung adalah memeriksa dan di Pengadilan. Mahkamah Agung
Agama. Wawancara santai penuh memutus perkara. Dulu, perkara juga telah mengeluarkan peraturan
gelak tawa dilakukan di ruang tunggakan di Mahkamah Agung tentang penanganan perkara
kerjanya di Tower Mahkamah Agung mencapai sepuluh ribu setiap sederhana yang nilai sengketanya
RI di Jalan Merdeka Utara. Berikut tahunnya, sekarang sudah bisa di bawah dua ratus juta rupiah. Ini
adalah petikan hasil wawancaranya ditekan hingga dua ribuan perkara. Ini agar proses penyelesaian perkara jadi
dengan Achmad Cholil, Rahmat merupakan prestasi yang luar biasa. cepat dan biayanya juga jadi murah.
Arijaya dan Mahrus AR: Pada tahun 2016, Mahkamah Agung Coba bayangkan, masa iya perkara
Bagaimana pelaksanaan berhasil memutus sebanyak 16,223 kecil tapi proses penyelesaiannya
pembaruan di Mahkamah Agung perkara dengan rasio produktivitas bisa bertahun-tahun. Jangan sampai
selama ini? memutus 87,31 %. Sisa perkara terjadi seperti ungkapan “lapor
Mahkamah Agung telah sejak tinggal 2.357 perkara. Jumlah itu hilang kambing, malah sapi yang
lama melakukan pembaruan, merupakan terendah sepanjang hilang” karena penyelesaian perkara
tepatnya sejak tahun 2003. Ketika sejarah Mahkamah Agung. berlarut-larut dan membutuhkan
itu Mahkamah Agung telah memiliki Salah satu pembaruan penting oleh biaya yang banyak.
Cetak Biru Pembaruan 2003-2008. Mahkamah Agung terkait manajemen Di bidang pendidikan dan

72 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


SOSOK

pelatihan, Pusdiklat Mahkamah Agung Tentu tidak fair bila disimpulkan


telah banyak melakukan pendidikan semua hakim dan non-hakim buruk
dan pelatihan untuk meningkatkan gara-gara pelanggaran yang hanya
kualitas hakim dan aparat peradilan dilakukan oleh beberapa orang
selain hakim. Beberapa antara lain saja. Mahkamah Agung secara terus
sertifikasi hakim ekonomi syari’ah, menerus melakukan pengawasan dan
sertifikasi hakim tipikor, sertifikasi pembinaan. Bahkan, Ketua Mahkamah
hakim perikanan, sertifikasi hakim Agung dan pimpinan Mahkamah
lingkungan hidup, sertifikasi mediasi, Agung turun ke pengadilan untuk
sertifikasi Sistem Peradilan Pidana melakukan sidak dengan menyamar.
Anak (SPPA), Program Pendidikan Mahkamah Agung telah melakukan
Calon Hakim Terpadu (PPC), dan tindakan tegas terhadap pelanggaran
pelatihan teknis dan non teknis apapun yang terjadi. Ada pegawai
lainnya. yang dipecat dan diberikan hukuman
Program pengawasan merupakan berat.
bagian sangat penting untuk Apa program pembaruan
memastikan semua program yang saat ini tengah digalakkan
pembaruan berjalan dengan baik. Mahkamah Agung?
Pada tahun 2016, Mahkamah Agung Baru-baru ini Mahkamah Agung
telah mengeluarkan beberapa telah menerbit Perma Nomor 3 Tahun menyahalahkan, mengintimidasi
peraturan terkait pengawasan yaitu: 2017 tentang Pedoman Mengadili perempuan yang berhadapan dengan
1). PERMA Nomor 7 Tahun 2016 Perkara Perempuan Berhadapan hukum. Kedua, hakim dilarang
tentang Penegakan Disiplin Kerja dengan Hukum. Perma ini telah membenarkan terjadinya diskriminasi
Hakim pada Mahkamah Agung dan diundangkan dalam berita negara terhadap perempuan dengan
Badan Peradilan Yang Berada di sejak 4 Agustus 2017. Sejak tanggal menggunakan kebudayaan, aturan
Bawahnya., 2). PERMA Nomor 8 tersebut seluruh hakim di Indonesia adat, praktik tradisional lainnya
tentang Pengawasan dan Pembinaan harus mengacu pada Perma tersebut maupun menggunakan penafsiran
Atasan Langsung di Lingkungan ketika mengadili perkara yang ahli yang bias gender. Ketiga, hakim
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan berkaitan dengan perempuan. dilarang mempertanyakan dan
Yang Berada di Bawahnya., dan 3). Ada beberapa tujuan lahirnya mempertimbangkan mengenai
PERMA Nomor 9 Tahun 2016 tentang PERMA tersebut antara lain: pengalaman atau latar belakang
Pedoman Penanganan Pengaduan pertama, agar hakim memahami seksualitas korban sebagai dasar
(Whistleblowing System) di Mahkamah dan menerapkan beberapa seperti untuk membebaskan pelaku, atau
Agung dan Badan Peradilan Yang asas penghargaan terhadap harkat meringankan hukuman pelaku.
Berada di Bawahnya. Mahkamah dan martabat manusia, asas Keempat, hakim dilarang mengeluarkan
Agung juga telah mengembangkan kesetaraan gender, persamaan di pernyataan atau pandangan yang
aplikasi Sistem Informasi Pengawasan depan hukum dan lainnya. Kedua, mengandung stereotip gender.
(SIWAS) untuk pengaduan. Aplikasi agar hakim mengidentifikasi situasi Perma ini lahir untuk merespon
ini memungkin masyarakat untuk perlakuan yang tidak setara sehingga beberapa praktik yang selama ini
menyampaikan pengaduan apabila mengakibatkan diskriminasi terhadap bertentangan dengan Konvensi
mereka memiliki informasi terkait perempuan. Ketiga, agar hakim Internasional tentang Hak-Hak
pelanggaran yang terjadi di Mahkamah menjamin hak perempuan terhadap Sipil dan Politik (International
Agung dan pengadilan. akses yang setara dalam memperoleh Convenant on Civil and Political
Bagaimana pandangan Bapak keadilan. Right/ICCPR) dan juga dengan
terhadap aparat peradilan yang Perma tersebut juga memuat Konvensi Penghapusan Segala Bentuk
melakukan pelanggaran dan heboh beberapa larangan bagi hakim Diskriminasi Terhadap Perempuan
di media? dalam memeriksa perkara yang (Convention on the Elimination of
Memang tidak dapat dipungkiri, terkait perempuan. Pertama, hakim All Forms of Discrimination Against
masih ada pelanggaran yang dilakukan dilarang menunjukkan sikap dan Women/CEDAW). Di dalam beberapa
oleh beberapa hakim dan non-hakim. pernyataan yang merendahkan, praktik adat di Indonesia misalnya,

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 73


SOSOK

ada beberapa suku yang bersifat untuk memberikan pelayanan terbaik memahami betul semua pembaruan
patrilinial dimana perempuan tidak bagi pencari keadilan. Kalau mau buat yang telah dilakukan oleh Mahkamah
mendapatkan hak waris. Sebenarnya inovasi selain dua inovasi tersebut Agung. Menjadi sangat ironis sekali
Mahkamah Agung pernah memutus silahkan saja. ketika hakim dan warga peradilan
perkara terkait diskriminasi dalam Saya lihat inovasi e-skum lebih tidak paham dengan pembaruan
adat ini. Kalau tidak salah itu perkara mudah untuk diterapkan oleh yang telah dibuat. Produk-produk
sudah lama sekali, tahun 1970-an. seluruh pengadilan karena tidak peraturan Mahkamah Agung seperti
Hanya saja kita saat ini tidak tahu membutuhkan biaya. Sementara itu, Surat Keputusan Ketua Mahkamah
dengan pasti apakah para hakim di inovasi audio to text recording masih Agung, Peraturan Mahkamah Agung,
Indonesia mengacu pada putusan mengandalkan aplikasi pihak ketiga Surat Edaran Mahkamah Agung dan
Mahkamah Agung tersebut atau tidak. yaitu google. Pimpinan Mahkamah lainnya agar dibaca dan dipahami.
Sehingga diperlukanlah peraturan Agung khawatir akan kerahasiaan Ketika ujian fit and proper test
yang memberikan keseragaman data-data bila masih menggunakan bagi calon pimpinan pengadilan,
dalam memeriksa perkara perempuan aplikasi pihak ketiga. saya sering menanyakan tentang
yang berhadapan dengan hukum. Dulu Bapak adalah akademisi, implementasi SK KMA Nomor 1-144
Pada tahun 2016 MA berhasil sekarang Bapak adalah Hakim Tahun 2011 tentang Pedoman
menyelenggrakan perlombaan Agung yang juga diberikan tugas Pelayanan Informasi di Pengadilan.
inovasi peradilan, apakah akan ada pembaruan peradilan. Bagaimana Saya lihat masih banyak calon
perlombaan serupa di tahun ini? pandangan Bapak terhadap pimpinan pengadilan yang tidak
Ada dua inovasi dari perlombaan pembaruan di Mahkamah Agung paham betul dengan SK KMA tersebut.
inovasi layanan peradilan tahun 2015 setelah Bapak berada di Mahkamah Misalnya saya tanya begini, “kalau foto
itu yang saat ini dijadikan pilot project Agung? copy putusan yang belum BHT bisa
di beberapa pengadilan yaitu e-skum Saat ini saya diberikan tugas oleh nggak diberikan kepada seseorang
dan audio to text recording. Saat ini Ketua Mahkamah Agung sebagai wakil yang minta ke pengadilan?”. Mereka
tim di tengah melakukan kajian secara koordinator tim pembaruan. Dulu, umumnya menjawab, “tidak bisa Pak”.
mendalam apakah kedua inovasi tugas tersebut diberikan kepada Pak Mereka beralasan karena belum BHT
tersebut dapat diterapkan di seluruh Paulus. Setelah Pak Paulus pensiun, dan yang minta bukan pihak dalam
peradilan di Indonesia. Jadi fokus tugas itu diberikan kepada Pak perkara itu. Padahal khan yang tidak
masih pada hasil inovasi itu dulu, Widayatno, lalu setelah itu diberikan boleh itu adalah salinan putusan, kalau
belum ada rencana untuk melakukan kepada Pak Suwardi ketika beliau hanya foto copy putusan itu boleh-
perlombaan inovasi lagi untuk tahun menjabat wakil ketua bidang non boleh saja. Saya sering menyarankan
ini. Ini tidak berarti bahwa pengadilan yudisial. mereka yang ikut fit and proper test
tidak boleh melakukan inovasi lain Saya lihat saat ini telah banyak itu untuk baca-baca dan pahami
perubahan yang telah diperbuat berbagai peraturan Mahkamah Agung
oleh Mahkamah Agung. Saya yakin itu. Saya bilang, “minta aja tim IT nya
masyarakat dapat merasakan untuk mendownload dari internet
kemajuan-kemajuan Mahkamah lalu diskusikan dengan para hakim
Agung dan peradilan di bawahnya. dan pejabat pengadilan di kantor”.
Tapi ya itu, pasti ada juga masyarakat Ada kejadian yang saya pikir ini
yang tidak pernah merasa puas sangat memalukan. Seorang pimpinan
dengan apa yang telah kita perbuat. pengadilan dilaporkan ke Komisi
Ini tentunya menjadi tantangan buat Informasi soal foto copy putusan
kita untuk berbuat lebih baik di ini. Ketua Mahkamah Agung sempat
masa mendatang. Bila ada kritikan marah kepada ketua pengadilan
masyarakat yang benar, kita akan tersebut. Ini khan bukti bahwa
jadikan evaluasi. pimpinan pengadilan tidak paham
Apa pesan Bapak bagi hakim dengan kebijakan dan peraturan yang
dan warga peradilan di Indonesia? telah dikeluarkan oleh Mahkamah
Saya harapkan seluruh hakim Agung. Kadang ada LSM atau
dan warga peradilan di Indonesia masyarakat yang sengaja menguji

74 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


SOSOK

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI:
1. Nama Lengkap : Prof. Dr. H. Takdir Rahmadi, S.H. LL.M
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Tebing Tinggi, Sumatera
Utara, 30 Mei 1954.

RIYAWAT PENDIDIKAN :
1. Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang pada
tahun 1979 (S1).
2. Fakultas Hukum Universitas Dalhousie, Halifax Canada,
1987 (S2).
3. Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, 1997
(S3).
Untuk Pelatih, KMA No. 151/KMA/SK/X/2009, 27
RIWAYAT KARIR: Oktober 2009.
1. Ketua Muda Pembinaan Mahkamah Agung RI, 2014 - 6. Anggota POKJA Bidang Perdata Agama, Mahkamah
sekarang Agung RI, KMA No.03/KMA/SK/I/2010, 7 Januari
2. Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI, 2008-sekarang 2010.
3. Anggota Tim Ahli Penegakan Hukum Lingkungan 7. Wakil penanggungjawab Kelompok Kerja Mediasi, KMA
Propinsi Sumber, 2005-2008 No. 057A/KMA/SK/IV/2009, 28 April 2009.
4. Assessor Badan Akreditasi Nasional, 2004-2008 8. Tim Ahli Penyusunan dan Pembahasan RUU Pengelolaan
5. Peneliti pada the Indonesian Institute for Conflict Lingkungan Hidup, SK Menteri LH No. 21 Tahun 2009, 6
Transformation (IICT) Februari 2009.
6. Peneliti Senior pada Indonesian Center for 9. Anggota POKJA Penguatan Kapasitas Hakim
Environmental Law (ICEL), 1996-2008 Lingkungan, KMA No. 05/KMA/SK/I/2010, 8 Januari
7. Direktur Pusat Kajian Pemilihan Penyelesaian Sengketa, 2010,
1998-2008 10. Anggota POKJA dan Kajian Hukum Bidang Perempuan
8. Wakil Sekretaris Umum DPD Angkatan Muda dan Perlindungan Anak, KMA No. 029/KMA/II/2010, 5
Pembaruan Indonesia (AMPI), 1980-1986 Februari 2010.
9. Dekan Fakultas Hukum UNAND, Padang, 2002-2006 11. Wakil Koordinator tentang Pembentukan Tim Penyusun
10. Pembantu Dekan II Fakultas Hukum UNAND, Padang, Rancangan Peraturan Internal Mengenai Standar
1998-2002 Layanan Publik di Pengadilan dan Sinkronisasi dengan
11. Dosen disejumlah perguruan tinggi SK KMA No. 144/2007 tentang Keterbukaan Informasi
di Pengadilan, KEP KMA No. 129/KMA/SK/VI/2010;
TUGAS-TUGAS LAIN DI MAHKAMAH AGUNG: 12. Anggota Kelompok Kerja Penyusunan Rencana Aksi
1. Wakil Koordinator Tim Pembaruan Peradilan, 2009- Pencegahan Mafia Hukum di Lingkungan Mahkamah
2017 Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya, Kep KMA No.
2. Ketua Pelaksana Pelatihan Sertifikasi Hakim 201/KMA/SK/XII/2010;
Lingkungan 2012-2013; 13. Wakil Koordinator Kelompok Kerja Penerapan Sistem
3. Anggota POKJA Perdata MARI, KMA No. 049/KMA/ Kamar Pada Mahkamah Agung, Kep KMA No. 010/
III/2009, 13 April 2009. KMA/SK/I/2011.
4. Anggota Tim Penyusunan Kurikulum, Silabus, Bahan 14. Wakil Koordinator Kelompok Kerja Penyusunan PERMA
dan Metoda Pengajaran Bagi Pendidikan dan Pelatihan tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Atas Putusan
Hukum dan Peradilan, KMA No. 147/KMA/SK/X/2009, Atas Komisi Informasi Pada Pengadilan Tata Usaha
16 Oktober 2009. Negara dan/Atau Pengadilan Negeri berdasarkan Kep
5. Koordinator Tim Penyusun Materi Pelatihan KMA No. 085/KMA/V/2011, 25 Mei 2011;
Pelaksanaan Keterbukaan Informasi di Pengadilan 15. Ketua Harian Tim Kerja Mediasi 2013-2015,

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 75


SOSOK

16. Ketua Kelompok Kerja Lingkungan Hidup Dalam 15. 5th ASEAN’s Chief Justices’ Roundtable on Environment
Rangka Pelaksanaan ASEAN‘s Judiciary Common Vision di Siem Reap, Cambodia, 5-6 Desember 2015.
on Environment; 16. 2015 The 16th Conference of Chief Justices of Asia and
17. Ketua Kelompok Kerja Pembentukan Perma tentang the Pacific, 6-9 November 2015 Sydney;
Tata Cara Pengajuan keberatan dan dan Penitipan Ganti 17. Anggota delegasi MA RI ke ASEAN Chief Justices
Kerugian dalam Pengadaan tanah Bagi Pembangunan Meeting in Ho Chi Min, 2016.
Untuk Kepentingan Umum, 2016; 18. Sebagai perwakilan MARI pada Kelompok Kerja
18. Ketua Kelompok Kerja Perempuan dan Anak, 2105- Peradilan ASEAN dalam pembahasan pembuatan
2017; ASEAN Judiciary Charter, 2017
19. Anggota Pengurus/Committee of Indonesia pada the
AKTIFITAS DALAM FORUM INTERNASIONAL: ASEAN Law Association (ALA) sejak 2009 hingga
1. The Conference on Civil Service Reform in Baghdad, sekarang. Anggota the International Association for
Iraq, November 16-18, 2009, USAID; Court Administration’s (IACA) Advisory Council sejak
2. The Asian Judges Symposium on Environmental June 2013.
Adjudication, Green Courts and Tribunals and
Environmental Justice,28-29 July 2010, Manila, ADB; KARYA TULIS:
3. The National Juctice Sector Workshop, 14-15 October, 1. Hukum Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun,
2011, Dacca, Bangladesh, UNDP; Airlangga University Press, 2003,
4. Regional Workshop on Judicial Integrity in South East 2. Mediasi: Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan
Asia: Integrity base Judicial Reform, 26-27 Januari Mufakat, Rajawali Press, Jakarta, 2010,
2012, Jakarta, UNODC; 3. Hukum Lingkungan di Indonesia, Rajagrafindo Persada,
5. The South Asia Conference of Environmental Justice, Jakarta, 2011.
24-25 March, 2012, Bhurban, Pakistan, ADB; 4. “Forestry Law And Policy in Relation to Environmental
6. The World Congress on Justice, Governance and Law Management in Indonesia”, dalam Towards Integrated
for Environmental Sustainability in Rio de Janeiro, Environmental Management in Indonesia? , Adriaan
UNEP, June 17-20, 2012; Bedner & Nicole Niessen (eds), 2003,
7. Second Roundtable For ASEAN Chief Justices on 5. School of Asian, African and American Studies, Leiden,
Environmental Law and Enforcement, 8-10 December, the Netherlands dan Toward Integrated Environmental
2012, Melaka, Malaysia. Law: Indonesian Experiences So Far and Expectations
8. International Congress of Highest Administrative of A Future Environmental Management Act, 2006,
Courts, Administrative Judge and Environmental Law, dalam Michael Faure dan Nicole Niessen (eds), 2006,
7-11 April 2013, Cartagena, Colombia, Environmental law in development, Lessons from the
9. the 5th Roundtable of Asia Pacific Justice Reform Forum Indonesian Experiences, Edward Elgar, Cheltenham,
(APJRF), Singapore, 31 October and 1 November 2013; UK, Northampton. MA, USA.
10. 1st Asia and Pacific International Colloquium on
Environmental Rule of Law, 10-12 December, 2013,
Putrajaya, Malaysia.  
11. The Conference on Judicial Integrity and Training,
Phnom Penh, 8-10 April, 2014, The Konrad-Adenauer
Stiftung (KAS) and the Cambodian Judicial Academy.
12. The Working Group Meeting for the Preparation of the
Fourth Chief Justices’ Roundtable on Environment,
Hanoi, 15-16 September, 2014, the Supreme People’s
Court of Vietnam and ADB.
13. Trans-boundary pollution Symposium, Bangkok,
November 5, 2014 the Administrative Supreme Court
of Thailand and Konrad Adenauer Stiftung (KAS),
14. The Fourth ASEAN’s Chief Justices’ Roundtable on
Environment, 12-14 December 2014, Hanoi, ADB and
the People’s Supreme Court of Vietnam.

76 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


POSTUR
PERKARA

Dinamika Perkara Jinayat Maisir pada


Mahkamah Syar’iyah di Aceh

http://cdn2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/algojo-melakukan-eksekusi-cambuk_20160220_163803.jpg

B
erdasarkan laporan tahunan perkara. Jumlah perkara yang diputus kewenangan mutlak antara lain;
Mahkamah Agung tahun juga meningkat 37,33% dari tahun khamar, maisir, khalwat, ikhtilath,
2016 lalu, perkara Jinayat 2015 yang berjumlah 217 perkara. zina, pelecehan seksual, liwadh,
yang diadili oleh Mahkamah Rasio jumlah perkara yang diputus musahaqah, pemerkosaan, qazaf,
Syar’iyah di wilayah hukum Provinsi dengan jumlah beban perkara sebesar dan praperadilan. Menurut Panmud
Aceh tahun 2016 sebanyak 345 86,38%, sedangkan rasio jumlah sisa Hukum Mahkamah Syar’iyah Aceh,
perkara. Jumlah ini terdiri dari perkara sebesar 13,62%. Perkara perkara maisir (judi) menempati
perkara masuk tahun 2016 sebanyak jinayat yang diajukan banding pada urutan pertama selama tahun ini,
324 perkara dan sisa perkara tahun tahun 2016 sebanyak 15 perkara disusul perkara ikhtilath, khalwat, dan
2015 sebanyak 21 perkara. Perkara (5,03%) dan semuanya telah diputus khamar.
yang telah diputus sebanyak 298 sehingga sisa perkara nihil. Dari 105 perkara tersebut, perkara
perkara, sehingga sisa perkara jinayat Sedangkan data yang diterima maisir (judi) menduduki posisi
pada akhir tahun 2016 sebanyak dari Mahkamah Syar’iyah Aceh sejak atas. Berdasarkan Qanun Nomor 13
47 perkara. Perkara yang diterima Januari hingga Juni 2017 lalu, perkara Tahun 2003 jo Qanun Nomor 6 Tahun
tahun 2016 meningkat 36,71% dari jinayat berjumlah 105 perkara. 2014 menyebutkan bahwa Maisir
tahun 2015 yang berjumlah 237 Klasifikasi perkara yang menjadi atau perjudian adalah kegiatan atau

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 77


POSTUR

perbuatan yang bersifat taruhan antar tidak melanggar atau tidak tersedia Apabila masyarakat tidak berperan
dua pihak atau lebih, dimana pihak kesempatan melanggar. Qanun itu melapor dan sebagainya sebagaimana
yang menang mendapatkan bayaran. juga mengatur dan memberi peluang yang diamanatkan tadi (memiliki
Maisir adalah perbuatan yang sia- kepada setiap orang tidak terjadi kekuatan hukum pasal 11), berarti
sia dan membawa pengaruh negatif pelanggaran di lingkungannya, tidak turut serta dan berpartisipasi.
dalam kehidupan bermasyarkat. bahkan wajib baginya sebagaimana
Bentuk-bentuk perjudian sangatlah di maksudkan dalam qanun-qanun Perkara Maisir dan
beragam. Semakin berkembangnya Syariat Islam lainnya untuk mematuhi Efektivitas Cambuk
zaman, maka semakin banyak syariat Islam. Sebut saja, Qanun Nomor Meskipun Qanun Nomor 13
bentuk-bentuk perjudian, baik yang 12 Tahun 2003 tentang Khamar dan Tahun 2003 jo Qanun Nomor 6
di lakukan di mesin judi ataupun di sejenisnya peran masyarakat tertuang Tahun 2014 tentang Maisir bersifat
lakukan ditempat-tempat yang khusus dalam bab IV pasal 10 ayat 1 dan 2, khusus, namun untuk hal-hal yang
di gunakan untuk bermain judi. Qanun nomor 14 tahun 2003 tentang tidak diatur dalam qanun tersebut
Permainan judi yang banyak terjadi khalwat dalam bab IV pasal 8 ayat 1 tetap menggunakan aturan yang
di daerah Aceh, banyak dilakukan dan 2 serta Qanun nomor 13 tahun telah ada. Hal itu disebutkan dalam
oleh berbagai kalangan. Baik di 2003 tentang Perjudian dalam bab IV Pasal 17 Qanun tentang Maisir,
kalangan dewasa maupun di kalangan pasal 9 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa yaitu penyidikan dan penuntutan
anak-anak. Hal ini tentunya sangat masyarakat berperan serta dalam terhadap pelanggaran larangan maisir
memprihatinkan, mengingat bahwa membantu pemberantasan maisir, dilakukan berdasarkan perundang-
anak adalah penerus bangsa. Jika kemudian masyarakat diwajibkan undangan yang berlaku, sepanjang
pada usia anak saja mereka sudah melapor baik secara lisan maupun tidak diatur dalam qanun ini. Menurut
melakukan perbuatan yang salah, maka tulisan apabila mengetahui adanya polisi penanganan kasus judi akan
tidak dapat di bayangkan bagaimana praktik perjudian. berbeda jika mengacu pada KUHAP,
nasib bangsa Indonesia di masa depan. Dengan demikian, tinjauan penahanan hanya dapat dikenakan
Jika dicermati secara teoritis sosiologi partisipasi publik, ternyata terhadap pelaku tindak pidana yang
berdasarkan perspektif sosiologi, masyarakat memiliki peluang diancam hukuman lima tahun atau
ada beberapa bentuk sebab akibat dalam berpartisipasi dan memiliki lebih. Sedangkan Pasal 23 ayat (1)
dari pelanggaran terhadap qanun peluang kepada semua pihak dalam Qanun Maisir, umat muslim pelaku
yang berlaku. Pertama, pelanggaran pencegahan dan pemberantasan maisir di Aceh hanya diancam
yang mengakibatkan perintah dan maisir (judi) di lingkungannya. hukuman cambuk maksimal 12
kewajiban yang terkandung dalam
qanun itu, misalnya dalam qanun Bagan Perkara Jinayat periode Januari-Juni 2017
maisir tepatnya pasal 5 menyatakan
Pemerkosaan

Praperadilan
Mushahaqah
Pelecehan

bahwa setiap orang dilarang


Ikhtilath
Khalwat
Khamar

Seksual

Jumlah
Liwath
Maisir

Qazaf
Mahkamah
Zina

No
melakukan perbuatan maisir. Pasal Syar’iyah

ini sangat jelas bahwa bagi yang


melakukan perbuatan maisir akan 1 Banda Aceh 1 15 2 1 19
2 Jantho 2 5 1 8
dikenakan sanksi. Sesuai dengan 3 Kutacane 22 22
ketentuan uqubat (hukuman) berupa 4 Kuala Simpang 2 2
5 Sigli 2 1 3
cambuk di depan umum paling banyak 6 Blangkejeren 3 6 2 1 1 13
7 Meulaboh 1 2 1 3 1 8
12 (duabelas) kali dan paling sedikit 6 8 Langsa 2 1 1 4
(enam) kali dan denda paling banyak 9 Tapaktuan 1 3 4
10 Sinabang 1 1 2
Rp.35.000.000,- (tiga puluh lima juta) 11 Bireun 1 1
dan paling sedikit Rp.15.000.000.- 12 Meureudu 0
13 Takengon 0
(lima belas juta rupiah), pemahaman 14 Idi 0
ini cukup jelas, karena sasarannya 15 Sabang 4 13 17
16 Lhoksukon 2 2
juga jelas yaitu pelaku maisir (judi). 17 Sp. Tiga Redelong 0
Kedua, bentuk pencegahan 18 Calang 0
19 Lhokseumawe 0
terhadap qanun maisir diperlukan 20 Singkil 0
sistem pengelolaan agar setiap orang Jumlah 6 42 12 31 1 9 2 0 2 0 0 105

78 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


POSTUR

kali. Artinya polisi tetap tidak bisa


menangani kasus judi di Aceh sesuai

http://www.kabar-investigasi.com/2013/05/dua-tsk-hukuman-cambuk-kasus-maisir.html
KUHAP, meski dalam KUHP ancaman
maksimal terhadap pelaku judi 10
tahun penjara.
Pada prinsipnya penanganan
perkara judi (maisir) di Aceh tetap
mengacu pada Qanun No.13 Tahun
2003 tentang Maisir dan
perubahannya dalam Qanun Nomor
6 Tahun 2014. Hal ini berdasarkan
Keputusan Ketua Mahkamah Agung
Tahun 2004 tentang pelimpahan
sebagian kewenangan peradilan
umum, termasuk penanganan kasus
maisir kepada Mahkamah Syariyah
di Aceh. Solusinya, isi qanun itu perlu
direvisi sesuai seperti isi revisi Qanun
Hukum Acara Jinayat yang belum
diteken gubernur. Karena dalam revisi
qanun itu sudah disebutkan bahwa
pelanggar Syariat Islam, termasuk islam Pihak Kota Banda Aceh serius itu, penerapan hukuman cambuk
pelaku maisir dapat ditahan. menegakkan Syari‟at Islam dan yang dilakukan oleh Pemerintah
Pelaksanaan cambuk mulai menggalakkan kembali hukuman Kota Banda Aceh menjadi menarik
diberlakukan di Propinsi Aceh pada cambuk sebagai hukuman bagi untuk dikaji. Kajian ini dilakukan
10 Juni 2005. Hukuman cambuk pelanggar Qanun Syari‟at Islam di tidak hanya untuk mengetahui pola
ini dilakukan dalam wilayah hukum wilayah Aceh (Sherly, 2015 : 9, 42, 46, hukuman cambuk yang diterapkan,
Kabupaten Bireueun. Sebanyak 26 47). melainkan juga ingin melihat
orang dari 27 orang pelaku yang Hukuman cambuk merupakan efektifitas penerapan hukuman
melanggar Qanun Nomor 13 tahun 2003 sejenis hukuman badan yang cambuk untuk menekan angka
tentang Maisir (judi) dieksekusi cambuk dikenakan atas terhukum dengan pelanggaran Qanun Syari‟at Islam di
di halaman Masjid Agung Bireuen. cara mencambuk badannya. wilayah Kota Banda Aceh.
Hukuman ini tidak hanya pertama sekali Pelaksanaan cambuk adalah [Alimuddin

dilakukan di Aceh, bahkan pertama kewenangan dan tanggung jawab Daftar Rujukan :
sekali dilakukan di Indonesia. Hukuman jaksa. Pencambukan dilakukan Al-Yasa Abu Bakar dan Marah Halim. 2006.
Hukum Pidana Islam di Nanggroe Aceh
cambuk ini menjadi momentum awal setelah putusan hakim mempunyai
Darussalam. Nanggroe Aceh Darussalam:
keseriusan pemerintah Aceh dalam kekuatan hukum tetap yang Dinas Syari’at Islam.
menegakkan Syariat Islam secara berpedoman pada ketentuan yang Laporan tahunan MA tahun 2016.
menyeluruh di bumi Serambi Mekkah diatur dalam dalam Qanun ini dan/ Laporan Bulanan Mahkamah Syar’iyah Aceh
(Sherly, 2015 : 8). atau ketentuan yang diatur dalam periode Januari-Juni 2017 (Panmud
Hukum).
Tahun-tahun berikutnya, Qanun tentang hukum formil.
Otje Salman dan Anton F. Susanto, Teori Hukum
hukuman cambuk terus dilakukan Hukuman cambuk merupakan (Mengingat, Mengumpulkan dan Membuka
bagi setiap pelanggar Qanun sebuah lembaga pemidanaan baru Kembali), Refika Aditama, Bandung, 2005.
Syari‟at Islam. Namun, hukuman ini dalam sistem hukum pidana di Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
hanya dilaksanakan sebanyak 5 kali Indonesia. Dalam sistem pidana Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Maisir.
dera karena para terdakwa sudah barat sebagaimana termuat dalam Sherly Herdiyanti, Penerapan Sanksi Pidana
Cambuk Terhadap Pelanggaran Qanun di
mendapat pidana kurungan selama 2 pasal 10 KUHP tidak pernah
Bidang Maisir (Studi Kasus di Kota Banda
bulan. Hukuman cambuk ini menjadi mengenal yang namanya jenis Aceh), Hasil Penelitian Fakultas Hukum
langkah untuk menumbuhkan hukuman cambuk, jilid maupun Universitas Hasanuddin Makassar, Tahun
kesadaran dalam menegakkan ajaran dera dan sebagainya. Oleh karena 2015.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 79


POSTUR
SDM

Mediator Hakim Masih Jadi Tulang


Punggung Mediasi di Pengadilan

Mediasi di Pengadilan,
termasuk di Pengadilan
Agama masih lebih banyak
mengandalkan keberadaan
mediator hakim, meskipun
dimungkinkan untuk

http://lockandmarlborough.co.uk/images/practices/Mediation.jpg
mempergunakan mediator
non hakim. Sayangnya,
jumlah mediator hakim
bersertifikat belum
mencapai jumlah ideal
yang diharapkan.

S
emenjak keluarnya Peraturan perkara secara litigasi. Akibatnya, sebuah laporan bertajuk Report 67
Mahkamah Agung Nomor 2 hakim dalam proses mediasi dapat (1991)—Training and Accreditation of
Tahun 2003 tentang Prosedur menjalankan fungsinya sebagai Mediators yang dibuat oleh NSW Law
Mediasi di Pengadilan, mediator, meskipun tidak memiliki Reform Commission, disebutkan bahwa
eksistensi mediator bukan hakim sertifikat mediator. pelatihan merupakan sarana yang
yang bersertifikat telah diakui Dalam banyak hal, eksistensi paling efektif bagi seorang praktisi
keberadaannya dalam pelaksanaan hakim sebagai mediator dipersepsi untuk memperoleh kompetensi yang
mediasi di Pengadilan. Hanya saja, memiliki kelebihan dibandingkan dibutuhkan untuk melaksanakan
mengingat penyebarannya tidak mediator bukan hakim. Louise Otis mediasi. Selain itu, pelatihan memiliki
berbanding lurus dengan jumlah dan Eric H. Reiter dalam tulisannya peranan penting untuk membangun
pengadilan di Indonesia dan persoalan berjudul Mediation by Judges: A New kredibilitas pelaksanaan mediasi.
regulasi yang masih belum cukup jelas Phenomenon in the Transformation Urgensi pelatihan mediator
pada tataran implementasi, proses of Justice, kelebihan itu terletak pada ini menjadi semakin signifikan
mediasi di Pengadilan masih lebih dua hal, yakni persepsi para pihak ketika menyadari potensi-potensi
banyak bertumpu pada mediator terhadap dan keahlian yang dimiliki negatif yang ditimbulkan dalam
hakim. oleh mediator hakim. proses mediasi yang dilakukan oleh
Atas dasar Pasal 130 HIR / Pasal Meskipun demikian, mediator mediator yang tidak terlatih. Pertama,
154 R.Bg, kewajiban melakukan hakim pun tetap harus menempuh cenderung kurang mengetahui
mediasi melekat pada diri seorang pelatihan, termasuk sertifikasi bilamana mediasi diperlukan dan
hakim, disamping peranannya sebagai sebagaimana layaknya mediator perlu dilanjutkan. Kedua, cenderung
ajudikator yang menyelesaikan pada umumnya. Berdasarkan menekan para pihak untuk mencapai

80 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


POSTUR

kesepakatan. Ketiga, gagal untuk calon hakim yang masing-masing Pada bagian pondasi, terdapat
mempertanyakan klausula-klausula berjumlah 250 orang. Ketiga, pada unsur pengembangan minat dan
yang tidak dapat dilaksanakan tahun yang sama Mahkamah Agung motivasi untuk mendorong para
dalam hal para pihak mencapai masih bekerjasama dengan IICT dan hakim yang mengikuti pelatihan
kesepakatan. Keempat, tidak PMN mensertifikasi mediator hakim sertifikasi memiliki jiwa mediator.
berhasil memahami kebutuhan para sebanyak 190 orang dari Pengadilan Pada bagian dinding terdapat rumpun
pihak. Dan kelima, kurang memiliki Negeri, Pengadilan Agama, dan kompetensi interpersonal dan
teknik untuk menangani masalah 20 orang diantaranya berasal dari kompetensi proses mediasi. Masing-
ketidakseimbangan kekuatan, emosi Pengadilan Tata Usaha Negara. masing rumpun terdiri dari sejumlah
yang berlebihan atau lainnya. Keempat, selama tiga tahun mata diklat.
berturut-turut, yakni 2015, 2016, Pada bagian langit-langit, terdapat
Jumlah Mediator Hakim dan 2017, Mahkamah Agung bersama rumpun kompetensi pengelolaan
Bersertifikat Pokja ADR telah melakukan sertifikasi mediasi, yang disamping merupakan
Melihat pentingnya pelatihan dan terhadap 325 orang hakim. Dan penerapan terhadap rumpun-rumpun
sertifikasi bagi seorang mediator, kelima, selama dua tahun berturut- mata diklat di bagian dinding, juga
maka pelatihan sertifikasi mediator turut Mahkamah Agung bekerjasama berisi hal-hal yang perlu diperhatikan
sebagaimana dikembangkan oleh dengan Impartial Mediator Network dalam proses mediasi, seperti teknik
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (IMN) serta IICT dan PMN telah menyeimbangkan kekuatan, aspek
Teknis Mahkamah Agung selama melakukan sertifikasi terhadap budaya dan gender, maupun teknis
ini menjadi sebuah keniscayaan, 40 orang hakim lingkungan dari menjaga keberlangsungan proses
termasuk bagi mediator hakim. Pengadilan Negeri. mediasi.
Dewasa ini ketersediaan mediator Sedangkan pada rumpun atap
hakim bersertifikat di lingkungan Menggeser mindset hakim merupakan rumpun kompetensi etis
Peradilan Negeri dan Peradilan menjadi mediator dan pengembangan profesi mediator.
Agama masih belum sebanding Semenjak tahun 2016 Mahkamah Dengan rumpun kompetensi ini,
dengan jumlah hakim yang tersedia. Agung telah memiliki kurikulum para peserta diberikan pengalaman
Berdasarkan data yang dihimpun mediasi tersendiri yang dibangun belajar memahami problem etis
oleh redaksi, setidak-tidaknya jumlah dengan konsep rumah mediator. dalam melakukan mediasi dan upaya-
hakim yang telah bersertifikat Sebagaimana layaknya sebuah rumah, upaya yang perlu dilakukan untuk
mediator telah mencapai 1.697 orang. rancang bangun kurikulumnya terdiri mengembangkan kemampuannya
atas bagian pondasi, bagian dinding, sebagai mediator pasca mengikuti
Jumlah Hakim yang Mengikuti 
bagian langit-langit dan bagian atap. pelatihan sertifikasi.
Pelatihan Sertifikasi Mediator
2012 ‐ 2017 Masing-masing mewakili rumpun- Yang menarik, kurikulum ini
rumpun kompetensi yang harus sudah diperkaya dengan teknik-
642
dimiliki oleh seorang mediator hakim teknik menggeser cara berfikir
310
380 untuk dapat melakukan mediasi (mindset) dari seorang hakim
204
100 61
dengan baik dan benar. menjadi seorang mediator. Karena
betapapun, performance dan
2012 2013 2014 2015 2016 2017
  kecakapan menjadi seorang mediator
 
Jumlah ini diperoleh dari asumsi-  
Kompetensi Etis dan tidak sama dengan hal yang sama
asumsi sebagai berikut. Pertama, Pengembangan Profesi ketika menjadi seorang hakim di
berdasarkan laporan Mahkamah   persidangan.
Kompetensi
Agung tahun 2013, jumlah hakim Pengelolaan Mediasi Diharapkan dengan bekal ini,
bersertifikat mediator mencapai sikap, tingkah laku, dan pendekatan
642 orang. Kedua, pada tahun  
hakim dalam melakukan mediasi
Kompetensi Kompetensi
2013 dan 2014, Mahkamah Agung Interpersonal Proses berbeda seiring perbedaan perannya
bekerjasama dengan Indonesian dengan ketika menjadi seorang
Institute for Conflict Transformation   hakim. Semoga.
(IICT) dan Pusat Mediasi Nasional Minat Motivasi [Mohammad Noor]

(PMN) mensertifikasi dua angkatan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 81


PENGADILAN INSPIRATIF
PTA LAMPUNG

Silara,
Inovasi Demi
Layanan Prima

D
Apa itu Silara? Apa latar belakang Tetapi tidak semua menu dibutuhkan
emi melayani masyarakat, lahirnya SILARA ini? oleh masyarakat, maka informasi
PTA Lampung tak pernah Arief Hidayat, Sekretaris PTA dasar yang sangat dibutuhkan para
lelah melalukan berbagai Lampung mengutarakan bahwa pihak saja saja yang ditampilkan oleh
inovasi. PTA Lampung lahirnya SILARA ini untuk memenuhi aplikasi SILARA.
mengimplementasiaplikasi SILARA tugas “Proyek Perubahan” ketika Dalam pengembangan aplikasi
(Sistem Informasi Pelayanan Perkara) ia mengikuti Diklat Pimpinan Tk. SILARA ini, Arief Hidayat dibantu oleh
untuk memberikan pelayanan terbaik II yang diadakan oleh Lembaga Tim IT yang terdiri dari 4 orang yaitu
bagi pencari keadilan. Administrasi Negara (LAN) dari Restu Yuniarti, S.Kom, S.H (Staf), Rizki
Setelah para pihak mendaftarkan tanggal 6 September sampai dengan Izra, S.Kom (honorer), A. Rahman,
perkaranya, mereka mendapatkan 16 Desember 2016. S.H (Panitera Muda Gugatan di PA
kartu SILARA. Kartu tersebut diberikan Awalnya, Arief Hidayat Metro), Ahmad Anwar (JSP PA Metro).
secara cuma-cuma. Para pihak lalu mendapatkan inspirasi dari layanan Aplikasi SILARA dikerjakan oleh
mendownload aplikasi SILARA di di minimarket. Ketika konsumen Tim IT tersebut dalam waktu hanya
Playstore. Penggunaan aplikasi SILARA hendak membayar shampo, pasta 3 minggu dan tanpa biaya. Waktu
ini terbilang sangat mudah karena tidak gigi, roti dan sebagainya di kasir, ujian di LAN, tim penguji hampir
diperlukan pendaftaran pengguna. Para informasi tentang merek dan harga tidak percaya kalau pembuatan
pihak hanya menscan QRCode yang dapat diketahui dengan sangat aplikasi ini tanpa biaya. Normalnya,
terdapat pada kartu SILARA dengan cepat. Ia berfikir tentu hal serupa pembuatan aplikasi seperti ini paling
menggunakan aplikasi SILARA. bisa diterapkan pada perkara di tidak butuh biaya sekitar 183 juta
Dengan aplikasi tersebut, para pengadilan agama. Setelah melakukan rupiah. Kepintaran Arief Hidayat
pihak tidak perlu bersusah payah pengamatan secara mendalam, memanfaatkan perangkat yang telah
datang ke pengadilan agama untuk Arief Hidayat berkesimpulan bahwa ada seperti server, komputer dan
memperoleh informasi perkara masyarakat harus diberikan informasi lainnya dapat menghilangkan biaya
mereka. Sekali klik saja, semua tentang perkembangan perkara dibutuhkan. Ketika ujian di LAN, Arief
informasi seperti jadwal sidang, biaya yang diajukannya tanpa susah payah Hidayat membawa beberapa Tim IT
perkara, putusan, amar putusan dan datang ke pengadilan agama, seperti nya untuk meyakinkan penguji bahwa
penerbitan akta cerai dapat dengan layaknya informasi yang disajikan di merekalah yang mengerjakannya.
mudah diketahui. minimarket tersebut. Tidak diperlukan pihak ketiga untuk
Untuk memudahkan masyarakat, Informasi yang disajikan aplikasi pembuatan aplikasi SILARA tersebut.
petugas di pendaftaran menjelaskan SILARA kepada para pihak ditarik Dengan aplikasi SILARA ini, Arief
cara penggunaan kartu SILARA. dari database aplikasi SIPP (Sistem Hidayat memperoleh predikat “Sangat
Selain itu, petunjuk penggunaan juga Informasi Penelusuran Perkara). Ada Memuaskan” setelah ia berhasil
terdapat pada kartu SILARA. banyak menu dan informasi di SIPP. meyakinkan penguji Dr. Makhdum

82 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


PENGADILAN INSPIRATIF

Priyatno, M.A, Ketua Sekolah Tinggi kunci sukses pengembangan dan apresiasi diberikan oleh Sekretaris
Ilmu Administrasi LAN (15/12/2016). implementasi SILARA ini adalah Mahkamah Agung Achmad Setyo
dukungan dari pimpinan PTA Bandar Pudjoharsoyo, S.H., M.Hum. “Saya
Implementasi SILARA Lampung era kepemimpinan Drs. H. senang banyak inovasi yang telah
Sebelum diimplementasi di selu- Bahrussam Yunus, S.H.M.H (Ketua dilakukan oleh pengadilan di
ruh pengadilan agama di wilayah PTA PTA Bandar Lampung), Dr. H. Empud Indonesia. SILARA yang dibuat
Lampung, pada bulan Desember 2016 Mahpudin, S.H., M.H (Wakil Ketua oleh PTA Bandar Lampung sangat
PA Metro menjadi pilot projek. Setelah PTA Bandar Lampung), H. A. Jakin bagus dan dapat diimplementasi di
PA Metro sukses mengimplemen- Karim, S.H., M.H (Panitera PTA Bandar pengadilan yang lain,” ujarnya kepada
tasikan SILARA, sejak bulan Maret Lampung) dan juga pejabat lainnya Tim Redaktur Majalah Peradilan
2017 seluruh pengadilan agama di sangat bersemangat mendukung Agama di ruang kerjanya beberapa
wilayah PTA Bandar Lampung juga pengembangan SILARA. Walaupun waktu yang lalu.
telah mengimplementasikan SILARA. telah terjadi pergantian pimpinan, Walikota Bandar Lampung Drs. H.
Pengadilan Agama tersebut adalah implementasi SILARA tetap mendapat Herman HN, MM  juga memberikan
PA Tanjung Karang, PA Kalianda, PA dukungan penuh dari pimpinan PTA apresiasi terhadap SILARA.
Kotabumi , PA Krui, PA Tanggamus, Bandar Lampung. Saat ini Ketua PTA Menurutnya, membangun Kota
PA Gunung Sugih, PA Tulang Bawang Bandar Lampung dijabat oleh Drs. Bandar Lampung terasa lebih mudah
dan PA Blambangan Umpu. H. Endang Ali Ma’sum, S.H., M.H dan karena secara tidak langsung dibantu
Selain diimplementasi di pen- Wakil Ketua dijabat oleh Drs. Syahril, pihak yudikatif. Aplikasi SILARA
gadilan agama wilayah PTA Bandar S.H., M.H. yang diimplementasikan oleh PA
Lampung, SILARA juga telah diimple- Selain dukungan pimpinan, Tanjungkarang memberikan layanan
mentasi di Pengadilan Agama Cika- sosialisasi yang gencar juga menjadi informasi yang akurat bagi pencari
rang. Arief Hidayat berharap aplikasi kunci sukses aplikasi SILARA ini. keadilan. Hal itu disampaikannya
SILARA ini dapat diimplementasikan Selain sosialisasi dilakukan ke ketika peluncuran Kartu Pintar
di seluruh pengadilan agama di Indo- internal pengadilan agama, Arief SILARA di gedung Semergou Kantor
nesia. Ditjen Badilag tentunya dapat Hidayat mengaku juga melakukan Pemerintah Kota Bandar Lampung.
membuat kebijakan untuk implemen- sosialisasi ke gubernur, walikota, dan (18/05/2017). Selanjutnya Bupati
tasi tersebut. Komisi Informasi Bandar Lampung. Lampung Selatan Dr. H. Zainuddin
Saat ini, PTA Bandar Lampung terus Hasan, M.Hum dan Bupati Pesawaran
melakukan pengembangan aplikasi Apresiasi Terhadap SILARA Dendi Ramadhona,ST. juga
SILARA. Salah satu pengembangan Hadirnya SILARA, mendapat mengucapkan terima kasih atas upaya
kedepan adalah fitur monitoring apresisasi dari Wakil Ketua Pengadilan Agama Kalianda dalam
aplikasi. Dengan fitur itu, efektifitas Mahkamah Agung RI bidang non memudahkan masyarakat Kabupaten
penggunaan aplikasi oleh masyarakat Yudisial (H. Suwardi, S.H.,M.H.) dan Lampung Selatan dan Pesawaran dalam
dapat dipantau dan dievaluasi. Direktur Jenderal Badan Peradilan memperoleh informasi perkara pada
Dengan adanya penggunaan Agama (Dr. H. Abdul Manaf, S.H.,M.H.) acara launching SILARA di Pengadilan
SILARA ini, update data perkara yang yang telah menulis pengantar dalam Agama Kalianda (23/08/2017).
ada di SIPP menjadi lebih optimal. manual book SiLARA, selain itu (Rahmat Arijaya dan Adnan Qori)

Masyarakat secara tidak langsung


mengawasi update data di SIPP.
Karena ketika suatu perkara diakses
oleh masyarakat melalui SILARA,
maka secara otomatis memerlukan
update data di SIPP. Ketika ditemukan
tidak update, maka masyarakat akan
komplain ke pengadilan agama.
Sejak diterapkannya aplikasi SILARA,
terjadi peningkatan update database
SIPP yang sangat tinggi, dari 16%
menjadi 70%.
Arief Hidayat mengaku bahwa

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 83


PENGADILAN INSPIRATIF
PA MUARA BULIAN

Gema Inovasi dari


PA Muara Bulian
Sarana dan prasarana
yang terbatas, jumlah SDM
yang kurang dari ideal,
serta letak pengadilan
yang jauh dari pusat kota
bukan penghalang untuk
menghadirkan inovasi guna
meningkatkan pelayanan
publik. Pengadilan
Agama Muara Bulian
adalah contohnya.

D
ari sepuluh pengadilan auto sender yang terintegrasi Aplikasi SMS Center ini sebenarnya
agama yang berada dalam dengan database Sistem Informasi bukan hal baru di lingkungan
yurisdiksi Pengadilan Tinggi Penelusuran Perkara (SIPP). Auto peradilan agama. Dulu, ketika SIADPA
Agama Jambi, Pengadilan Replay artinya sistem di PA Muara masih dipakai di PA, SMS Center
Agama Muara Bulian adalah Bulian akan secara otomatis ini sudah digunakan oleh banyak
pengadilan yang paling ‘bersinar’ di menjawab pertanyaan siapapun yang pengadilan agama dan mahkamah
provinsi yang terletak di pesisir timur membutuhkan informasi melalui syar’iyah.
di bagian tengah Pulau Sumatera. layanan SMS. “Tapi aplikasi SMS Center yang
Lihat saja tagline yang diusung PA Tidak hanya itu, aplikasi ini terintegrasi dengan SIPP belum
Muara Bulian, Inovasi Tiada Henti. juga digunakan untuk mengontrol banyak. Bisa dikatakan PA Muara
Semboyan itu bukan hanya isapan kinerja aparat pengadilan yang Bulian-lah yang pertama memulainya
jempol semata. PA Muara Bulian yang berkaitan dengan keperkaraan. di lingkungan peradilan agama.
terletak di Kabupaten Batanghari ini Bagaimana bisa? Aplikasi SMS Makanya banyak pengadilan yang
sudah melahirkan beberapa inovasi Center ini didesain secara khusus meminta replikasi aplikasi yang ada di
yang sudah direplika sejumlah untuk dapat mengirimkan notifikasi kami untuk diterapkan di pengadilan
pengadilan agama di Indonesia. (peringatan, pemberitahuan) secara mereka,” ujar Ahyar Siddiq, S.E.I.,
Salah satu inovasi itu adalah otomatis (auto sender) kepada para M.H.I, hakim muda Ketua Tim IT yang
aplikasi SMS Center. Sesuai dengan user SIPP di PA Muara Bulian. Jika juga pencipta inovasi SMS Center PA
namanya, aplikasi Short Message ada hakim atau panitera pengganti Muara Bulian.
Service Center ini dibangun untuk yang belum menginput hasil sidang Aplikasi SMS Center yang diinsiasi
memfasilitasi para pencari keadilan di hari tertentu dalam tenggat waktu sejak akhir tahun 2016 itu kini sudah
yang membutuhkan informasi tertentu, maka yang bersangkutan makin dikembangkan. Masyarakat
seputar perjalanan perkara, jadwal akan menerima SMS bahwa datanya yang berperkara di PA Muara Bulian
sidang, biaya perkara dan informasi belum terinput. Secara otomatis, tidak perlu lagi mengirimkan SMS
Akta Cerai. aplikasi ini mendorong optimalisasi dengan format tertentu untuk
SMS Center ini berbasis auto penggunaan SIPP oleh semua user di mengetahui perjalanan perkara
replay dan SMS Notifikasi berbasis pengadilan. mereka. Sistem di PA Muara Bulian

84 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


PENGADILAN INSPIRATIF

akan secara otomatis (auto sender)


mengirim SMS yang berisi update
informasi perkara mereka ke nomor
handphone para pihak yang terdaftar
di pengadilan.
“Tapi masyarakat umum selain
pihak yang berperkara tetap bisa
mendapatkan informasi perjalanan
perkara dengan mengirim SMS
dengan format tertentu yang sudah
kami publikasikan,” kata Ahyar Siddiq
lagi. jumlahnya meningkat tajam dalam launching,” kata Ahyar Siddiq
Berdasarkan penelusuran Tim dua tahun terakhir. Berdasarkan didampingi Novriandi waktu itu.
Redaksi Majalah Peradilan Agama penuturan Tim Redaksi di Portal
yang berkunjung ke PA Muara Bulian Direktori Putusan per akhir Agustus Kebersamaan sebagai
pertengahan Juli 2017 lalu, aplikasi ini 2017, jumlah putusan yang diupload kunci sukses
memang dirasakan banyak memberi tahun 2017 sebanyak 705 putusan. Apa yang membuat PA Muara Bulian
manfaat kepada para pencari keadilan. Jumlah itu meningkat lebih dari mampu melahirkan sejumlah inovasi
Sejumlah pencari keadilan yang 100 persen dari tahun sebelumnya dan mengoptimalkan pelayanan
diwawancari Tim Redaksi mengakui yang hanya diupload sebanyak 324 publik di pengadilan? Jawabannya
bahwa pelayanan SMS Center sangat putusan. ada pada kualitas SDM dan harmoni
membantu mereka dalam mengakses Satu hal lagi yang termasuk kebersamaan yang berhasil dibangun
pelayanan pengadilan. orisinil dari PA Muara Bulian adalah pimpinan pengadilan.
Perpustakaan Online. Dengan sistem Seperti diakui Wakil Ketua PA
Sederet inovasi dan Perpustakaan Online ini, pegawai PA Muara Bulian, Samsul Fadli, S.Pd, S.H.,
optimalisasi lainnya Muara Bulian tidak perlu repot-repot SDM di PA Muara Bulian sebagian
Selain aplikasi SMS Center, Tim IT melihat secara fisik ketersediaan besar adalah anak-anak muda yang
PA Muara Bulian juga mengembangkan buku di perpustakaan kantor. Mereka memiliki kualitas bagus dan idealisme
dan mengoptimalkan beberapa sistem cukup melihatnya secara online. tinggi untuk memajukan lembaga.
aplikasi lainya. Dikomandoi Ahyar Setelah login dengan username dan Menurutnya, jika itu tidak difasilitasi
Siddiq sebagai Ketua Tim IT dan password yang sudah diberikan, maka dengan baik, akan sia-sia.
Novriandi, S.Kom sebagai Sekretaris, akan tampil seluruh daftar buku “Bersama dengan Pak Ketua, saya
PA yang sejak 9 Februari 2017 naik yang ada di perpustakaan. Jika ingin memberikan dorongan kepada kawan-
menjadi Kelas 1B ini melengkapi meminjam buku, cukup klik menu kawan hakim untuk berkreasi demi
ruang tunggu sidang dengan TV Media yang tersedia, dan buku akan diantar terciptanya pelayanan publik yang
sebagai bahan informasi bagi publik. oleh petugas perpustakaan. prima. Kami berusaha memfasilitasi
Website PA Muara Bulian juga “Kami input satu-satu ke dalam dan mensupport apa yang diperlukan.
sudah berganti template sesuai sistem ini semua buku yang ada di Alhamdulillah, kawan-kawan
pedoman dari Mahkamah Agung. perpustakaan. Info detail buku itu menyambutnya dengan antusias,” kata
Tidak hanya berganti kulit, website kami masukkan. Kami juga men- Samsul Fadli yang pada 19 Juli 2017
PA ini selalu mengupdate content- scan semua cover buku. Sistem ini masuk gerbong mutasi sebagai hakim
nya, baik itu berita maupun informasi memudahkan kami dalam mengakses di PA Tigaraksa Kelas 1A.
yang dibutuhkan publik. Untuk bagian perpustakaan,” kata Lanka Asmar, “Kebersamaan adalah kuncinya.
situs kantor ini, Taufik Rahayu Syam, S.H.I., M.H., ketika menjelaskan Kekeluargaan di PA Muara Bulian
S.H.I., M.S.I. dan Pirdaus S.H.I. yang Perpustakaan Online kepada Tim ini bagus. Mereka punya tradisi
mengawalnya. Redaksi Peradilan Agama. kinerja yang baik. Asal pimpinan
Publikasi putusan juga menjadi “Saat ini kami sedang finishing mau merawatnya dengan baik untuk
perhatian penting di PA Muara Bulian. aplikasi Audio to Text Recording (ATR) kepentingan bersama. Motto kami
Dikoordinatori Nur Chotimah, S.H.I., dan Sistem Monitoring Penelusuran adalah kerja cerdas, kerja cermat dan
M.A., putusan PA Muara Bulian yang Perkara (SIMPEL). Mudah-mudahan kerja ikhlas,” pungkas Samsul Fadli.[]
sudah diunggah ke Direktori Putusan dalam waktu dekat bisa kami -Achmad Cholil-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 85


PENGADILAN INSPIRATIF
PA PURWAKARTA

SI ANSIDI
Pengadilan Agama Purwakarta

Banyak para pencari yang khas dari sistem ini terletak pelayanan, mereka akan menerima
pada sistem antrian sidangnya, yang ‘Kartu Pelayanan Perkara’. Kartu
keadilan yang menurut Ketua PA Purwakarta, sejenis ATM ini berisi barcode yang
mengharapkan pelayanan Tamah, S.H., M.H., belum ada di dapat digunakan untuk mengetahui
publik yang diberikan pengadilan lainnya di Indonesia. perkembangan penanganan perkara.
oleh lembaga negara “Yang istimewa dari SI ANSIDI Ketika akan mengikuti sidang
ini ada pada camera capture antrian pada hari yang ditentukan, para pihak
termasuk pengadilan sidang. Mereka yang mengambil cukup menempelkan Kartu Pelayanan
agama, diberikan dengan antrian sidang, gambarnya akan Perkara tersebut. Dengan begitu,
cepat, tepat, tertib dan terekam kamera dan terlihat langsung poto para pihak dan nomor perkara
di monitor tab yang ada di hadapan langsung tampil di layar monitor
memenuhi rasa keadilan. majelis hakim di ruang sidang,” ruang sidang.

A
ungkap Tamah ketika memberikan Pemanggilan para pihak untuk
pa yang dilakukan oleh sambutan. masuk ke ruang sidang cukup dengan
Pengadilan Agama Dengan camera capture tersebut, meng-klik menu yang tersedia di
Purwakarta dapat dijadikan kecurangan dalam pengambilan layar, dan suara panggilan secara
contoh. Pengadilan Agama antrian sidang akan dapat dihindari. otomatis akan terdengar. Begitu
di Tanah Sunda ini meluncurkan Secara urut, Tamah memaparkan juga dengan pemanggilan untuk
sebuah aplikasi baru untuk menjamin bahwa Si ANSIDI tidak hanya berfungsi para saksi, skorsing sidang, atau
terwujudnya antrian sidang yang sebagai sistem antrian sidang semata. memanggil petugas jika ada sesuatu.
diharapkan masyarakat. Nama Tapi merupakan integrasi pelayanan Panitera Pengganti sangat terbantu
aplikasi itu adalah SI ANSIDI, Sistem bagi para pihak berperkara. dengan sistem ini.
Antrian Sidang Terintegrasi. Dikatakannya, setelah para pihak Selain itu, PA Purwakarta juga
Nama SI ANSIDI diambil karena selesai mendaftarkan perkara di meja menggunakan sistem SMS Notifikasi.

86 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


PENGADILAN INSPIRATIF

dihadiri juga oleh perwakilan PTA


Bandung, Bupati Purwakarta,
sejumlah pejabat Forum Koordinasi
Pimpinan (Forkominda) Kabupaten
Purwakarta, serta Ketua-Ketua PA
sewilayah II PTA Bandung (Bekasi,
Cikarang, Karawang) dan PA Cibadak.
Direktur Admin Ditjen Badilag,
Hasbi Hasan, ketika memberikan
sambutan peresmian SI ANSIDI
PA Purwakarta menyampaikan
Pada waktu pendaftaran, para pihak adalah dipasangnya layar Infocus sejumlah pesan. “Inovasi adalah
diminta untuk memberikan nomor Projector di setiap ruang sidang. ciri khas Peradilan Agama,” katanya
handphone untuk didaftarkan pada Fungsinya untuk menampilkan mengawali.
input identitas pihak di Sistem rekaman teks hasil ATR selama “Inovasi itu diawali dengan
Informasi Penelusuran Perkara sidang berlangsung. Infocus ini juga kreativitas. Creativity leads to
(SIPP). Melalui SMS Notifikasi, sistem digunakan untuk menampilkan isi invention. Oleh karena itu, warga
akan secara aktif memberitahukan putusan ketika dibacakan majelis peradilan agama harus kreatif mencari
aktivitas terkait penangan perkara hakim. solusi dalam rangka meningkatkan
kepada para pihak. “Kita sudah mulai menerapkan kualitas pelayanan publik dan access
“Melalui SMS Notifikasi, para pihak aturan bahwa putusan yang dibacakan to justice,” imbuhnya.
tidak perlu repot-repot melakukan benar-benar sudah selesai dibuat. Selain itu, Hasbi Hasan juga
registrasi dengan berbagai kode,” kata Jadi yang dibacakan tidak hanya amar berpesan tentang pentingnya
Hakim PA Purwakarta, Mukri Agafi, putusannya saja. Sehingga program keteladanan yang ditunjukan oleh
S.H., M.H. ‘one day minute’ yang dtetapkan PTA pimpinan. Dalam bekerja, katanya,
Audio to Text Recording (ATR) juga Jawabarat dapat kami wujudkan,” kita tidak perlu mencari pujian.
sudah diterapkan di PA Purwakarta. kata Tamah. Permata akan tetap menjadi permata,
ATR ini berfungsi untuk menyalin Satu hal lagi yang terkini dari PA di manapun ia berada.
suara ke teks. Tanya jawab antara tempat legenda Sangkuriang berasal “Selamat atas peluncuran SI
majelis hakim dengan para pihak dan itu adalah Arsip Digital. Berkas ANSIDI. Saya sangat mengapresiasi
saksi-saksi langsung diubah ke dalam perkara di PA Purwakarta sudah usaha PA Purwakarta ini. Mari jaga
teks. Direktur Admin Ditjen Badilag mulai diarsipkan secara digital. kekompakan dan saling mendukung
menunjukkan kepuasannya ketika “Total sudah ada 1.285 perkara demi terwujudnya visi Peradilan
ATR ini disimulasikan pada hari itu. yang sudah kami arsipkan melalui Agama yang Agung,” pungkasnya.
PA Purwakarta juga sudah Arsip Digital,” imbuh Tamah. |Achmad Cholil|

melengkapi setiap anggota majelis “Kami bertekad memberikan


hakim di ruang sidang dengan Tab pelayanan prima kepada semua
Mini. Melalui Tab ini, setiap anggota pencari keadilan di PA Purwakarta.
majelis dapat memonitor tahapan Sesuai dengan semboyan kami: ‘One
persidangan tiap-tiap perkara. Team, One Spirit, One Goal, Justice for
Bagi para pihak, kehadiran Tab All’,” kata Wakil Ketua PA Purwakarta,
mungil itu juga menguntungkan Drs. H. Yayan Atmaja, S.H., M.H.
karena majelis hakim juga dapat
mengetahui informasi biaya perkara. Pesan Direktur Admin
Begitu putusan selesai dibacakan dan Ditjen Badilag
jika sisa panjar masih ada, majelis Direktur Pembinaan Administrasi
hakim akan langsung memberikan Peradilan Agama Ditjen Badilag, Dr.
instrumen bagi para pihak untuk H. Hasbi Hasan, M.H., meresmikan
mengambil sisa panjar di loket yang penggunaan aplikasi SI ANSIDI
disediakan. tersebut di PA Purwakarta pada Kamis
Hal baru lainnya di PA Purwakarta pagi (27/4/2017). Acara Peresmian

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 87


KILAS PERISTIWA

Dirjen Badilag Raih Gelar Doktor dari UIN Jakarta Inilah Daftar pejabat Eselon II Yang
Dirjen Badan Peradilan Agama MA RI, Drs. Dilantik Sekretaris MA RI Rabu Pagi
H. Abdul Manaf, M.H. berhak menyandang Sekretaris Mahkamah
gelar Doktor bidang Kajian Keislaman dari Agung RI Achmad Setyo
Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Pudjoharsoyo, S.H., M.H.
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah melantik dan mengambil
Jakarta setelah dengan Sangat Memuaskan sumpah 5 orang Pejabat
berhasil mempertahankan disertasinya pada Ujian Promosi Eselon II di lingkungan Mahkamah Agung Rabu (5/7/2017).
Doktor, Jumat (26/5/2017). Pelantikan pejabat Eselon II ini dilakukan untuk mengisi jabatan
karena mutasi pejabat lama dan kekosongan karena pejabat
Kerjasama MA RI dan MA Republik sebelumnya telah memasuki masa pensiun.
Sudan Membuahkan Hasil Nyata
Ketua MA Melepas Dua Orang Utusan
Ketua Mahkamah Agung RI Prof.
Hakim ke Khartoum University
Dr. HM. Hatta Ali, M.H. menerima
kunjungan Duta Besar Republik Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H.M. Hatta Ali, S.H., M.H.
Sudan untuk Indonesia memberikan pembekalan di ruang
Dr. Abdurrahim Al Siddiq, kerjanya kepada utusan hakim agama
didampingi Konsul Jenderal yang akan mengikuti pendidikan
Kedubes Republik Sudan di S3 di  Faculty of Law of Khartoum
ruang kerjanya, Senin (29/5). Duta Besar yang akan alih tugas University, Sudan pada Senin (7/17). Dua
di Kemenlu Republik Sudan ini menyatakan rasa bahagianya, orang hakim tersebut adalah Drs. H.
karena Nota Kesepahaman yang sudah ditandatangani oleh Ketua Abdurrakhman M, SH., MH. dan Toha Marup, S.Ag., MA.
MA RI dan Ketua MA Republik Sudan telah membuahkan hasil.
Lantik 11 Ketua Pengadilan Tingkat
Ketua Kamar Agama: Pegang Teguh Banding, Ini Pesan Ketua MA
Prinsip Unity of Command Ketua Mahkamah Agung Prof.
Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H.
melantik 11 Ketua Pengadilan
Tingkat Banding di Ruang Kusuma Atmadja Lantai 14 Gedung
Mahkamah Agung, Jakarta, Jumat pagi (28/07/2017). Dari 11
Ketua Pengadilan Tingkat Banding, 8 diantaranya adalah Ketua
Ketua Kamar Agama MA RI, Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.Hum., Pengadilan Tinggi Agama. Mereka adalah 1). Drs. H. Anwar
M.M. mengingatkan warga peradilan agama untuk memegang R, M.H., 2). Drs. M. Taufiq H. Z, M.H.I., 3). Drs. H. Shofrowi, S.H.,
teguh prinsip Unity of Command. Prinsip itu penting guna M.H., 4). Dr. H. Empud Mahpudin, S.H., M.H., 5). Drs. H. Ahmad,
menyatukan langkah ke depan demi mewujudkan visi dan misi S.H., M.H., 6). Dr. H. M. Syarif M, S.H., M.H. 7)v. Drs. H. Maslihan
Mahkamah Agung.Hal itu disampaikannya ketika memimpin Saifurrozi, S.H., M.H., 8).Drs. H. Mukhlis, S.H., M.Hum.
Rapat Konsultasi dan Koordinasi antara Kamar Agama dengan
Badilag, Senin (15/6/2017). Nota Kesepahaman Tiga Lembaga
Peradilan diperbaharui di Melbourne
Mau Tahu Implementasi SMM di Peradilan Ketua Mahkamah Agung RI,
Agama? Ini Langkah Persiapannya Prof. Dr. Hatta Ali, SH., MH, telah
memperbarui Nota Kesepahaman
Sekretaris Ditjen Badilag, Tukiran, S.H., M.M menjadi dengan Chief Justice Diana Bryant
nara sumber utama dalam acara sosialisasi SMM di dari Family Court of Australia dan
PTA Semarang, Jum’at (5/5/2017). Ia menjelaskan Chief Justice James Allsop dari Pengadilan Federal Australia
secara detil mengenai konsep penerapan pedoman bertempat di Family Court of Australia, Commonwealth Courts
SMM di lingkungan peradilan agama. Centre, Melbourne, Australia, Senin (31/7).

Ketua MA Menerima Kunjungan Ketua Kamar Agama Lakukan


Rombongan Duta Besar Arab Saudi Pembinaan di PTA Medan
Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. HM. Ketua Kamar Agama MARI,
Hatta Ali, SH., MH didampingi Wakil Ketua Dr. H. Amran Suadi, S.H.,
MA Bidang Yudisial Dr. H.M. Syarifuddin, M.H., M.M, bersama, Prof.
SH., MH, Ketua Kamar Peradilan Agama dr. H. Abdul Manan, S.H.,
MA Dr. H. Amran Suadi, SH., MH., MM, dan S.IP, M.Hum, (Mantan Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung
Staf Khusus Dirjen Badilag H. Mahrus, LC., RI) dan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama, Dr. H. Abd.
MH menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Dr. Manaf, M.H., memberikan pembinaan kepada Pengadilan Tinggi
Osamah Muhammad Al Shuaibi beserta rombongan di ruang Agama Sumatera Utara dan Pengadilan Agama se wilayah hukum
kerjanya pada Selasa (06/06). Sumatera Utara. (2/8/2017).

88 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


KILAS PERISTIWA

Bawas MA Apresiasi Kinerja Hatiwasda PTA Gorontalo Mempererat Silahturahmi Otoritas Jasa
Tim Badan Pengawas Mahkamah Keuangan (OJK) Kunjungi PTA Bengkulu
Agung RI memberikan apresiasi Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan
kinerja Hatiwasda PTA Gorontalo. (OJK) Provinsi Bengkulu Bapak
Hal itu disampaikan pada Yan Syafri melakukan kunjungan
ekspos hasil pengawasan yang silahturahmi ke Pengadilan Tinggi
dilaksanakan pada 31 Mei 2017. Agama Bengkulu (13/06/2017).
Sistematika pengawasan di PTA Gorontalo telah terencana Pimpinan OJK menyampaikan beberapa isu terkait implementasi
dengan baik. perbankan syar’iah di Bengkulu, salah satunya tentang
penyelesaian sengketa perbankan syari’ah.
PTA Ambon Ekspose Hasil Pengawasan
dan Pembinaan HATIWASBID Pasca Musibah Banjir Bandang, Sekretaris
PTA Ambon Ditjen Badilag Kunjungi PA Tolitoli
mengadakan Sekretaris Ditjen Badilag
ekspose hasil Tukiran, S.H.,M.M.
pengawasan didampingi Kabag Umum
Hakim Tinggi Sutarno, S.Ip.,M.M.
Pengawas Bidang pada pengadilan Tinggi Agama Ambon  selama mengunjungi PA Tolitoli,
3 hari tanggal 8-10 Mei 2017. Ekspose hasil pengawsan ini Rabu (14/6/2017).Kunjungan dilakukan untuk melihat secara
Berlangsung di Aula Pengadilan Tinggi Agama Ambon, dengan di langsung kondisi PA Tolitoli setelah dihantam banjir bandang.
hadiri   Pimpinan, pejabat struktural dan fungsional serta seluruh
pegawai Pengadilan Tinggi Agama Ambon. PTA Samarinda Tanda Tangani MoU Peningkatan
Kualitas Pelaksanaan Anggaran dan LK
PTA Sulawesi Utara Gelar Rakor dengan
PA Sewilayah Sulawesi Utara Bersama Kementerian
dan Lembaga lain,
PTA Samarinda telah
menanda tangani
nota kesepahaman
dengan Direktorat Jenderal Perbendahaan dan Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
PTA Sulawesi melaksanakan Rapat Koordinasi dengan Pengadilan (07/06/2017). Dengan nota kesepahaman ini, diharapkan
Agama Sewilayah PTA Sulawesi Utara (16/05/2017). Beberapa terwujudnya koordinasi yang bagus dengan Kementerian
hal yang dibahas antara lain tentang evaluasi bedah berkas, SIPP, Keuangan.
SIKEP, Simari Online, Komdanas, dan Website dari Pengadilan
Agama di wilayah PTA Sulawesi Utara. KY Gelar Sosialisasi Integritas
Hakim di Sulawesi Utara
PTA Sumatra Utara Gelar Rapat Persiapan
Penilaian Reformasi Birokrasi Komisi Yudisial melakukan
sosialisasi Peningkatan Integritas
PTA Sumatera Utara gelar Hakim di PTA Sulawesi Utara.
rapat untuk membahas Beberapa isu yang dibahas antara
kesiapan satuan kerja dalam lain faktor penyebab terjadinya
menyambut kedatangan Tim pelanggaran pelanggaran kode
Reformasi Birokrasi Kementrian etik dan pedoman perilaku hakim. Anggota Komisi Yudisial Drs.
Pendayagunaan Aparatur Negara (08/05/2017). Rapat ini diikuti H. Maradaman Harahap, SH., MH juga menyampaikan hasil survey
oleh pimpinan PA Medan, PA Lubuk Pakam, PA Stabat, dan PA tentang kepercayaan publik dan kepuasaan masyarakat terhadap
Binjai. peradilan.

Ketua PTA Palu Bersilaturahim ke Panti Asuhan PTA Surabaya Mendapat Piagam


Ketua PTA. Palu, Dr. Hj. Aisyah Perhagaan dari KKPN Surabaya
Ismail, S.H.,M.H. beserta PTA Surabaya kembali mendapatkan Piagam
rombongan yang terdiri Penghargaan dari KPPN atas keberhasilannya
dari hakim tinggi, panitera, sebagai satuan kerja Terbaik Peringkat I
sekretaris, beberapa pejabat kategori pelaksanaan rekonsiliasi antara
fungsional dan staf PTA. Palu UAKPA dan KPPN selaku BUN yang akurat dan
mengunjungi Panti Asuhan tepat waktu Periode Semester II tahun 2016
Nurul Iman dan panti asuhan dan Semester I tahun 2017 (12/07/2017).
Nurul Ilahi (02/06/ 2017).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 89


KILAS PERISTIWA

Hatiwasbinda PTA Nusa Tenggara PA Martapura Gelar Sidang Keliling Tahap III dan IV
Barat Laukan Ekspose Hasil Pengawasan PA Martapura
dan Pembinaan di PA Sumbawa melaksanakan sidang
Hatiwasbinda PTA keliling tahap III
Nusa Tenggara dan IV di Desa Lok
Barat yang Gabang Kecamatan
dipimpin oleh Drs. Astambul Kabupaten
Ali Rahmat, S.H Banjar (24-26/05/2017). Dengan telah dilaksanakan sidang
akhirnya Tim mengekpose hasil temuannya selama pengawasan keliling tahap III dan IV ini maka realisasi DIPA 04 Badilag untuk
di PA Sumbawa (16/05/2017). Secara umum, hasil pengawasan sidang keliling telah direalisasikan 100 %.
menunjukkan penyelenggaraan manajemen Peradilan di PA
Sumbawa Besar telah berjalan dengan baik. PA Sampit Gelar Sidang Diluar
Gedung Perdana di Kasongan
Hatiwasda PTA Banjarmasin lakukan PA Sampit melaksanakan Sidang
Pembinaan dan Pengawasan di PA Pelaihari Di Luar Gedung perdana di
Hatiwasda PTA Kasongan Kecamatan Katingan Hilir
Banjarmasin lakukan (04/05/2017). Sidang bertempat di
Pembinaan dan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.
Pengawasan di PA Katingan Hilir Kabupaten Katingan.
Pelaihari (8-9/05/2017). Tujuan pengawasan dan pembinaan
tersebut adalah demi meningkatkan bentuk pelayanan kepada PA Gunungsitoli Raih Penghargaan
masyarakat sebagai pencari keadilan bukan sebagai sarana dari KPPN Gunungsitoli
mencari-cari kesalahan.
PA Gunungsitoli Raih Penghargaan
dari KPPN Gunungsitoli sebagai
IKAHI PA Pekanbaru Gelar Diskusi satker terbaik dalam penyerapan
Hukum dengan Tema Isbat Nikah anggaran (14/06/2017). Piagam
IKAHI PA Pekanbaru Gelar Diskusi penghargaan diserahkan langsung
Hukum dengan Tema Isbat Nikah oleh Kepala KPPN Gunungsitoli
(12/05/2017). Acara ini diikuti Ilyas Rosadi kepada Sekretaris
oleh seluruh hakim PA Pekanbaru. Pengadilan Agama Gunungsitoli Sentosa Gulo, S.H.I.
Drs.Abd.Gani,M.H bertindak sebagai pemateri.
“Double Winner” Untuk PA Karangasem
Ketua PA Kotabumi Berikan Reward dari KPPN Amlapura
Kepada Pengguna SIPP Terbaik PA Karangasem kembali meraih
Pimpinan PA Kotabumi penghargaan dari lembaga KPPN
menyampaikan Laporan hasil Amlapura sebagai juara terbaik
pengawasan oleh Hakim I untuk kategori rekonsilisasi
pengawas dan juga memberikan dan penyampaian LPJ sewilayah
reward kepada user SIPP terbaik. KPPN Amlapura (12/07/2017). Selain itu
Ketua Majelis yang bernama PA Karangasem juga dinobatkan sebagai
Antoni Said S.Ag dan Panitera pemenang terbaik III untuk kategori kinerja
pengganti Agusdianningsih SH serta Agustina Susilawati S.Ag., pelaksanaan anggaran.
mendapatkan skor tertinggi dalam implementasi SIPP.

PA Jakarta Utara Gelar Sidang Keliling di PA Tolitoli Diterjang Banjir


Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Kabupaten Tolitoli, Sulawesi
PA Jakarta Utara mengadakan Tengah sedang berduka.
kegiatan Sidang Keliling di Hampir seluruh wilayahnya,
Kabupaten Administrasi termasuk PA Tolitoli
Kepulauan Seribu (18-19/05/ diterjang banjir bandang
2017). Tim dari PA Jakarta Utara (03/06/2017). Ketinggian air
terdiri dari 10 yaitu Samsul mencapai satu meter bahkan
Bahri, M.Hum, Hj. Umi Salamah Tatroman, S.H., M.H., Drs. Waljon mencapai atap rumah. wilayah terparah yaitu di dusun Kumba
Siahaan, S.H., M.H., Suryadi, S.Ag., M.H., Drs. Agus Abdullah, M.H., Agung dan Kumba Permai, Desa Lampasio, Kecamatan Lampasio,
H. Waluyo, S.H., Dra. Ermiyati Arifah, M.H., Hernasari, S.HI, Siti Kabupaten Tolitoli..
Fajriah, SE, dan Kiki M. Zikri, S.HI.

90 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


AKTUAL

Fit and Proper Test


Menegakkan Etika di antara Realita

B
Dua keputusan telah dikeluarkan erdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah
pada awal tahun 2017 ini, pertama Agung Nomor 37/KMA/SK/II/2017 tentang
Peningkatan Kelas Pada Dua Puluh Sembilan
Keputusan Nomor 37/KMA/SK/II/2017 Pengadilan Agama Kelas II Menjadi Kelas I B dan
yang menetapkan kenaikan kelas 29 Dua Puluh Satu Pengadilan Agama Kelas I B Menjadi Kelas
I A. Lalu Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor
Pengadilan Agama (PA) kelas II menjadi 38/KMA/SK/II/2017 tentang Peningkatan Kelas Pada Dua
kelas IB dan 21 PA kelas IB menjadi Mahkamah Syar’iyah Kelas II Menjadi Kelas I B. Maka kedua
kelas IA. Sedangkan keputusan kedua, SK KMA tersebut dapat dipahami Peradilan Agama saat ini
berjumlah 339 satuan kerja. Dari 339 tersebut terdiri atas
Nomor 38/KMA/SK/II/2017, menetapkan pengadilan agama kelas I A berjumlah 76 satuan kerja,
kenaikan kelas dua  Mahkamah pengadilan agama kelas I B berjumlah 106 satuan kerja,
dan pengadilan agama kelas II berjumlah 157 satuan kerja.
Syar’iyah (MS) kelas II menjadi kelas Sedangkan Mahkamah Syar’iyah di Provinsi Aceh berjumlah
IB. Dampak dari dua keputusan itu, 20 dengan rincian satu Mahkamah Syar’iyah kelas I A,
sejumlah pimpinan pengadilan Mahkamah Syar’iyah kelas I B berjumlah 4 satuan kerja, dan
Mahkamah Syar’iyah kelas II berjumlah 15 satuan kerja.
harus mengikuti fit and proper test Peningkatan kelas peradilan agama berdampak pada
sebagai konsekuensi menegakkan pola promosi pimpinan pengadilan tersebut, Mahkamah
Agung telah menciptakan formulasi efektif yang sesuai
etika di antara realita, apa itu?

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 91


AKTUAL

dengan kebutuhan dan sejalan dengan Organisasi berbasis kinerja, Agung RI Tahun 2010, hal. 107)
desain organisasi berbasis kinerja dapat dilakukan dengan cara sebagai Hal yang sama pernah
dan organisasi berbasis pengetahuan. berikut; (1) perlu pemisahan yang dikemukakan oleh Ketua Kamar
Formulasi yang dimaksudkan melalui jelas antara urusan teknis dan Agama Mahkamah Agung RI tentang
pola fit and proper test (uji kelayakan non teknis. (2) perlu memastikan desain organisasi dan sistem
dan kepatutan) calon pimpinan kejelasan pembagian tugas, tanggung pengembangan sumberdaya manusia.
pengadilan tingkat pertama, calon jawab, dan kewenangan serta garis Menurut Dr. H. Amran Suadi, SH,
hakim pengadilan tingkat banding, komando. (3) pengembangan desain MH, MM, jika dua desain organisasi
dan calon pimpinan pengadilan dan implementasi penilaian kinerja tersebut diterjemahkan dalam
tingkat banding sebagaimana yang organisasi dan penilaian kinerja pengelolaan sumberdaya hakim
tertuang dalam Keputusan Ketua MA individu yang menjadi prioritas dan aparatur peradilan di bawah
Nomor 42/KMA/SK/IV/2015 tanggal utama, dan (4) perlu dipastikan Mahkamah Agung, maka ke depan
10 April 2015 tentang Pedoman seluruh aparatur peradilan memiliki diperlukan bibit-bibit hakim dan
Pelaksanaan Uji Kelayakan dan keterampilan untuk melakukan aparatur peradilan yang memenuhi
Kepatutan /Fit and Proper Test bagi penilaian kinerja. 3 (tiga) prasyarat, yaitu; (1)
calon pimpinan pengadilan tingkat Sedangkan organisasi berbasis sumberdaya manusia yang berbasis
pertama, calon hakim pengadilan pengetahuan, secara praktik para penampilan (human resources based
tingkat banding, dan calon pimpinan hakim dan aparatur peradilan on performance), (2) sumberdaya
pengadilan tingkat banding 4 (empat) telah memiliki pengetahuan dan manusia yang berbasis keterampilan
lingkungan peradilan di bawah keterampilan dalam memutuskan (human resources based on skills),
Mahkamah Agung. perkara, namun hanya sebatas dan (3) sumberdaya manusia yang
Pembaruan organisasi badan tacit knowledge atau sesuatu yang berbasis ilmu pengetahuan (human
peradilan ke depan harus mengacu diketahui dan dialami, belum resources based on knowledges).
pada dua desain, yaitu organisasi diungkapkan secara jelas dan Hakim dan aparatur peradilan
berbasis kinerja (performance based lengkap. Tacit knowledge sangat sulit agama yang memiliki penampilan
organization) dan organisasi berbasis ditransformasikan kepada orang baik, kinerja bagus dan terhormat
pengetahuan (knowledge based lain karena pengetahuan tersebut akan sangat dibutuhkan dalam
organization). Dengan demikian, tersimpan dalam pikiran masing- melaksanakan dua desain organisasi
diperkirakan struktur organisasi masing individu. Hal ini membuat tersebut. Kemudian dibutuhkan pula
Mahkamah Agung dan Badan-badan pengetahuan dan keterampilan sumberdaya hakim dan aparatur
peradilan di bawahnya akan sungguh- belum secara merata dimiliki oleh peradilan agama yang mempunyai
sungguh menjadi organisasi yang seluruh hakim dan aparatur peradilan keterampilan khusus di bidang
modern, tepat fungsi, tepat ukuran di Indonesia. Oleh karena itu, tacit bahasa asing, teknologi informasi,
dengan kinerja maksimal. knowledge ini penting untuk diubah kemampuan tulis menulis ilmiah dan
menjadi explicit knowledge, yaitu populer, serta mempunyai basis ilmu
pengetahuan yang dapat diungkapkan pengetahuan hukum hingga jenjang
dengan kata-kata, formula atau rumus strata 3 (doktoral).
Pembaruan organisasi yang bisa dilihat, didengar, dirasa, Selain itu, analisis kebutuhan
dan disentuh. Explicit knowledge pelatihan (AKP) menjawab
badan peradilan ke dapat langsung dipindahkan kepada permasalahan selama ini yang
depan harus mengacu orang lain secara lengkap melalui
media buku, laporan, koran, lukisan,
dialami badan peradilan agama,
yaitu kebutuhan hakim yang ideal.
pada dua desain, yaitu atau bentuk media lainnya. Bila Berdasarkan AKP, definisi hakim
organisasi berbasis seluruh tacit knowledge bisa diubah
menjadi explicit knowledge, maka
ideal adalah: “hakim yang adil,
teguh, mampu mengendalikan diri,
kinerja dan organisasi Mahkamah Agung dan Badan-badan bijaksana dan berpengetahuan
berbasis pengetahuan. peradilan di bawahnya akan lebih
mudah menjalankan tugas pokok dan
luas, berakhlak mulia, mampu
menata dan mengelola proses kerja
fungsi (tupoksi) utamanya. (Laporan dan perlengkapannya, komunikatif,
Reformasi Birokrasi Mahkamah mampu memimpin dan dipimpin,

92 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


AKTUAL

serta menjalankan tugas-tugasnya perubahan di lingkungan badan


secara optimal” Definisi hakim peradilan agama, yaitu; (1) Prinsip
ideal tersebut mencakup kompetensi keterbukaan (transparaency). (2)
umum dan kompetensi khusus yang Prinsip akuntabilitas (accountability).
harus dijabarkan dalam bentuk (3) Prinsip tanggung jawab
kurikulum pelatihan. Kompetensi (responsibility). (4) Prinsip
umum yang harus dimiliki seorang independensi (independency). (5)
hakim untuk mencapai profil ideal Prinsip kewajaran (fairness).
tersebut adalah: Adil, Teguh, Istilah fit and proper test lahir
Pengendalian Diri, Bijaksana ketika sebuah lembaga negara baik
dan Berpengetahuan luas, Mulia, yang mencari profit (perbankaan)
Memiliki kapasitas administrasi ataupun yang non profit (misal;
dan manajerial, komunikatif, lembaga yudikatif) berusaha
memiliki jiwa Kepemimpinan. menerapkan prinsip clean and
Mengapa hal itu perlu? Lagi-lagi good governance tersebut, karena
mengacu pada konsep restrukturisasi fit and proper test dianggap perlu etik yang terbuka dan menerapkan
organisasi Mahkamah Agung dan untuk dilaksanakan sebagai upaya semua prinsip-prinsip universal
badan peradilan di bawahnya, menemukan calon pimpinan sistem peradilan modern. (Jimly
termasuk badan peradilan agama. peradilan yang dapat melaksanakan Asshiddiqqie, 2015 : 36).
Dalam cetak biru Mahkamah Agung prinsip-prinsip, norma-norma, Karena itu, jika perkembangan
tahun 2010-2035, restrukturisasi hukum, etika, tanpa kesulitan dengan di semua negara dewasa ini sudah
organisasi menjadi sebuah kebutuhan benar. (Pedoman good corporate sampai kepada tahap perkembangan
dan keniscayaan. Hal itu bertujuan Indonesia, dikeluarkan oleh Komite etika fungsional, fungsionalisasi
untuk mengimbangi beban kerja Nasional Kebijakan Corporate etik yang dimaksud masih bersifat
dari sejumlah satuan kerja yang Governance, Januari 2004, hal. 38). tertutup, tidak terbuka, maka negara
tersebar di seluruh Indonesia. Pola uji kelayakan dan kepatutan harus mempelopori suatu era masa
Berdasarkan laporan pelaksanaan (fit and proper test) selama ini masih depan. Sistem penegakan kode etik
reformasi birokrasi Mahkamah mengacu pada kondisi realitas dengan itu dilakukan secara terbuka melalui
Agung RI tahun 2010 lalu, analisis mengedepankan aspek formalitas proses uji kelayakan dan kepatutan (fit
beban kerja telah dilakukan sejak semata, belum menyentuh pada and proper test) yang ideal. Tentunya,
tahun 2009 dan dilanjutkan dengan aspek menegakkan etika dan norma pola promosi calon pimpinan
staffing assessment. Lalu, hasil analisis sebagai sosok pimpinan peradilan peradilan tingkat pertama dan tingkat
beban kerja dan staffing assessment yang ideal. Jika perilaku etik dikaitkan banding di lingkungan peradilan
tersebut diketahui dua hal; (1) Beban dengan para pemangku jabatan- agama tidak boleh lagi semata-mata
kerja belum merata. Ada beberapa jabatan publik dan profesional yang hanya mengandalkan formalitas,
posisi yang beban kerjanya sangat sangat mengandalkan kepercayaan jenjang kepangkatan, dan senioritas,
tinggi tetapi beberapa posisi lainnya publik (public trust), maka harus pula namun saat ini harus mengacu pada
beban kerjanya cenderung rendah disadari bahwa pendekatan hukum kondisi realitas, idealitas menuju
(2) Distribusi pegawai dan hakim seringkali terbukti kontra-produktif penegakan etika fungsional.
pada pengadilan-pengadilan agama di dalam menjaga kepercayaan publik (Alimuddin)

seluruh Indonesia juga masih belum itu. Cara bekerjanya sistem penegakan
sepenuhnya seimbang. Hal itu selain hukum yang ribet dan bertele-tele Daftar Rujukan :
Asshiddiqqie, Jimly, Menggagas Peradilan Etik
berdampak pada kekurangan jumlah seringkali berdampak buruk kepada
di Indonesia, Komisi Yudisial, Jakarta, 2015.
hakim pada masing-masing satuan citra dan kepercayaan publik. Laporan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung
kerja peradilan agama, juga berimbas Hukum dan etika harus sama- RI Tahun 2010.
pada keterlambatan pola promosi dan sama dikembangkan secara paralel, Laporan Mahkamah Agung Republik Indonesia
mutasi pimpinan peradilan agama simultan, komplementer, dan terpadu, Tahun 2016.
Pedoman good corporate Indonesia,
tingkat pertama dan tingkat banding. serta dilengkapi dengan sistem infra-
dikeluarkan oleh Komite Nasional
Prinsip clean and good governance struktur kelembagaan penegakannya Kebijakan Corporate Governance, Januari
ingin menjamah 5 (lima) area dalam bentuk lembaga peradilan 2004.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 93


KISAH NYATA

Isbat Nikah Terpadu:


Kepastian Hukum Berbuah Rekor MURI
Oleh: Septianah, S.H.I., M.H. (Hakim PA Muara Enim)

Cerita ini dimulai begitu saja, jika tahu dapat


dimuat di Majalah Badilag pasti sejak awal
saya tulis dalam buku harian saya, supaya
cerita lebih lengkap dan lebih runut.

P
engadilan Agama (PA) Muara kegiatan yang selanjutnya diberi Acara pembukaan tersebut dihadiri
Enim yang baru saja naik nama “Sidang Isbat Massal” oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota
kelas menjadi pengadilan tersebut. Dari rapat-rapat yang saya Prabumulih, Ketua dan Wakil Ketua
kelas IB ini memiliki wilayah ikuti, saya mengetahui bahwa inisiatif PA Muara Enim, Gubernur Sematera
hukum yang meliputi dua kabupaten penyelenggaraan isbat nikah massal Selatan, serta dihadiri pula oleh
ditambah satu kota, yakni Kabupaten itu berasal dari PemerintaH Kota Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan
Muara Enim itu sendiri, Kabupaten (Pemkot) Prabumulih, bekerjasama tinggi Agama Palembang, Direktur
Penukal Abab Lematang ilir yang dengan Pengadilan Agama Bingais Ditjen Badilag, dan tentunya
disingkat PALI, dan Kota Prabumulih. Muara Enim, Kementrian Agama seluruh Hakim, Panitera Pengganti
Setahu saya, sebagai Hakim yang Kabupaten Prabumulih, dan Dinas dan Jurusita/Jurusita pengganti PA
sudah ditugaskan selama tiga tahun Kependudukan Dan Catatan Sipil Mura Enim sebagai tim penyelenggara
lebih di daerah penghasil batu bara ini, Kabupaten Prabumulih Sumatera sidang isbat massal tersebut. Dan
PA Muara Enim memiliki hubungan Selatan. yang membuat saya takjub adalah,
yang baik dengan pemerintah daerah Sidang Isbat massal itu sengaja pemerintah Kota Prabumulih
di seluruh wilayah hukum PA Muara dilaksanakan dalam rangkaian mengundang seluruh peserta sidang
Enim tersebut. peringatan HUT Kota Prabumulih ke isbat nikah massal tersebut sebagai
Salah satu bukti hubungan baik 15 yang dimulai sejak hari minggu peserta acara pembukaan dan
antara PA Muara Enim dengan tanggal 16 oktober 2016. Khusus pada sosialisasi sidang isbat nikah massal.
pemerintah daerah adalah dengan hari minggu tersbut agenda adalah Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya
adanya kerja sama yang baik dalam pembukaan HUT Kota Prabumulih, 2000 (dua ribu) pasangan.
penyelenggaraan SIDANG ISBAT yang dirangkaikan dengan sosialisasi Rombongan dari PA Muara
NIKAH TERPADU di Kota Prabumulih. dan pembukaan secara resmi sidang Enim dijemput pada minggu
Sebagai salah seorang hakim, saya Isbat massal itu sebagai salah satu pagi, tanggal 16 Oktober 2016
beberapa kali diajak dalam rapat program andalan dalam HUT kota dengan menggunakan bus Pemkot,
koordinasi dan persiapan pelaksanaan Prabumulih tahun ini. rombongan yang merupakan tim

94 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


KISAH NYATA

sidang isbat nikah massal dari PA Rekor MURI dengan kategori sidang menyelesaikan sejumlah 1400 (seribu
Muara Enim beranggotan 23 orang, isbat massal terbanyak di tingkat empat ratus) berkas perkara masuk
yang terdiri dari 7 orang hakim, 7 kota. secara bersamaan dalam satu hari,
orang panitera pengganti, 7 orang Woow… alhamdulillah ya.. dalam jangka waktu 3 minggu sebelum
jurusita sebagai juru panggil dan 2 Sekedar pengingat, MURI adalah pelaksanaan sidang digelar??
orang tenaga IT yang merangkap singkatan dari Museum Rekor-Dunia Dalam hal ini, saya harus
Humas, serta 7 buah kardus besar Indonesia (dahulu Museum Rekor memberikan apresiaisi yang tinggi
yang berisi berkas perkara isbat nikah Indonesia), sebuah museum yang atas kinerja tim IT yang berada di
massal. Penanggung jawab kegiatan terletak di Semarang, Indonesia. bawah koordinasi langsung panitia
ditunjuk Panitera PA Muara Enim, Museum ini merupakan tempat pelaksana YM. Dodi Alaska.
Drs. Edy Syafiq, S.H. sedangkan yang dicatatnya data prestasi superlatif Tim IT dibagi menjadi dua
ditunjuk sebagai ketua pelaksana yang terjadi di Indonesia. Selain kelompok, kelompok pertama
adalah seorang Hakim yang bernama sebagai  museum, Museum Rekor mengelola SIPP dan kelompok kedua
Dodi Alaska Ahmad Syaiful, S.H.I. Indonesia (MURI) juga merupakan menginput ke SIADPA. Kerja dimulai
Kegiatan isbat nikah semacam ini lembaga swadaya masyarakat yang pada hari sabtu, tanggal 1 Oktober
sebenarnya sudah lazin dan jamak bertugas menghimpun data dan 2016, tim bekerja dari pagi sampai
bagi lembaga ini, hampir setiap bulan menganugerahkan penghargaan malam, begitu terus setiap harinya
kita baca beritanya di situs resmi terhadap prestasi superlatif karsa dan hingga sepuluh hari lamanya.
badilag, “PA ini sidang isbat massal karya bangsa Indonesia. Pekerjaan tersebut meliputi, input
di sini”, “PA itu sidang isbat massal Rekor MURI ini tentu tidak surat permohonan, input register
di situ”, “PA anu sidang isbat di luar semudah itu saja kami raih. Semua perkara, input panjar biaya perkara,
negeri”, wah banyak sudah. Belum ini saya dapat katakan bahwa input PMH, PHS, Penetapan PP dan JS/
lagi postingan foto-foto kegiatan pemanfaatan IT, kerja sama tim, serta JSP, menyusun alat bukti tertulis, dan
isbat nikah massal di jejaring sosial perencanaan yang matang adalah sekaligus membuat surat panggilan
facebook, “otw sidang isbat massal di kuncinya. Dan inilah saatnya saya (relaas) massal, fyuuh.. banyak ya..
pulau ini, di pulau itu” dan buanyak berbagi pengalaman tentang kegiatan Setelah itu seluruh dokumen
lagi. Saya sampai bingung, cerita apa sidang Isbat massal yang meraih dimasukkan ke dalam map berkas
yang berbeda pada sidang isbat nikah rekor MURI tersebut. perkara, map diikat dan di bagi
massal di kantor saya ini, tapi tiba- berdasarkan Hakim yang akan
tiba saya jadi teringat, oh iya, ternyata 1. Pemanfaatan IT yang tepat guna memeriksa perkara tersebut,
sidang isbat massal PA Muara Enim Tidak bisa saya bayangkan berkas perkara yang sudah diikat
di Kota Prabumulih ini memecahkan sebelumnya: Bagai mana caranya tersebut, disusun berdasarkan hari

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 95


KISAH NYATA

sidang isbat massal tahap pertama


tersebut, maka tidak ada kesulitan
bagi kami dalam melaksanakan sidang
isbat nikah massal tahap kedua guna
menyelesaikan sisa jumlah perkara
yang belum di sidangkan untuk
memenuhi kuota jumlah perkara yang
dimaksud dalam rekor MURI tersebut,
yakni 2000 (dua ribu) perkara lebih.
Sedikit berbagi pengalaman, untuk
mendapatkan Rekor MURI, penulis
dan tim mengusulkan kegiatan/
prestasi tersebut untuk tercatat
dalam Rekor Muri, tergantung rekor
apa yang ingin diraih. Oleh MURI,
persidangan. pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul nanti akan diberikan 2 (dua) opsi,
Nah, untuk tahap 1 sidang isbat 17.00WIB setiap harinya. Sedangkan yakni : Menghadirkan pihak MURI
massal ini dilaksanakan selama 5 tim IT beserta 7 orang petugas juru pada saat pelaksanaan kegiatan,
hari kerja. Jadi pembagiannya adalah panggil bekerja sejak pukul 08.00 atau Menggunakan berita acara
masing-masing hakim mendapat 5 ikat pagi, 1 jam jeda tersebut digunakan (BA) setelah pelaksanaan kegiatan
berkas perkara, yang setiap ikatnya untuk mempersiapkan ruang sidang, berlangsung.
berisi 30-40 berkas perkara. Dengan perangkat IT dan mengkondisikan Tentu ini bukan prestasi pertama
demikian Hakim yang bersangkutan para pihak berdasarkan masing- dan terakhir yang akan diraih oleh
dapat melakukan pemeriksaan masing yang menangani perkara Pengadilan Agama Muara Enim.
pendahuluan terhadap berkas mereka. Begitu setiap harinya selama Kami masih masih terus berbenah,
perkara yang akan ditanganinya lima hari. berbenah, dan berbenah, serta terus
tersebut, kegiatan ini selanjutnya meningkatkan kemampuan, terutama
kami sebut sebagai “proses verifikasi Usai pelaksanaan sidang, minggu untuk memenuhi tugas utama
berkas perkara oleh Hakim”. berikutnya giliran panitera pengganti Pengadilan Agama Muara Enim, yakni
dan para hakim yang bekerja sebagai benteng terakhir pencari
2. Kerja sama tim lembur menyelesaikan Berita Acara keadilan. Amin.[]
Dapat dibayangkan, kerja Sidang dan Penentapan. Tapi berkat
persiapan saja sudah sebanyak itu, pemanfaatan teknologi IT yang tepat
bagai mana pelaksanaannya nanti guna itu tadi, penyelesaian berkas
di lapangan ya? Sulit di bayangkan perkara sejumlah yang banyak itu
memang. Tapi alhamdulillah, kami tadi tepat sesuai jadwal, yakni 14 hari
7 orang hakim yang ditugaskan setelah penetapan dibacakan berkas
dalam pelaksanaan kegiatan tersebut perkara sudah selesai dan siap masuk
semuanya kompak, dan mampu box arsip perkara. Gak nyangka
bersinergi dengan para panitera sebelumnya.
pengganti dan para jurusita/jurusita
pengganti sebagai juru panggil 3. Perencanaan yang matang
persidangan. Dilihat dari cerita yang saya
Dalam pelaksanaannya, 7 orang uraikan di atas, meskipun agak
hakim bekerja secara bersamaan payah saya menyusun kalimat-
di 7 ruang yang berbeda, dan perkalimatnya, tapi dapat saya
dikoordinasi oleh ketua pelaksana simpulkan bahwa semuanya itu
yang merangkap sebagai tenaga IT adalah wujud dari perencanaan yang
dan Humas bersama 1 orang tenaga matang.
IT lainnya. Persidangan dimulai tepat Dengan berhasilnya pelaksanaan

96 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


EKONOMI SYARIAH

Keberhasilan Mediasi Perkara


Ekonomi Syariah di Peradilan Agama

http://www.willcountyfamilylawyers.com/images/pas/mediation.jpg

Peningkatan jumlah perkara ekonomi syariah di Peradilan Agama


pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012
tertanggal 29 Agustus 2013 ternyata diikuti dengan peningkatan
keberhasilan mediasi dalam perkara tersebut. Seperti apa?

P
enyelesaian perkara ekonomi pihak untuk penyelesaiannya. di Pengadilan, sehingga mediasi pun
syariah melalui mediasi Di Indonesia, penyelesaian perkara diterapkan di dalamnya.
merupakan penyelesaian yang ekonomi syariah dimungkinkan Dalam perkembangannya,
dimungkinkan, baik ditinjau melalui jalur pengadilan dan di terdapat sejumlah perkara ekonomi
dari sifat perkara maupun ketentuan luar pengadilan. Di luar pengadilan, syariah yang dapat diselesaikan
peraturan perundang-undangan sebagaimana disebutkan dalam melalui mediasi di Pengadilan Agama.
yang berlaku. Bahkan, di tengah penjelasan Pasal 55 ayat (2) Undang- Menurut Mohammad Noor, Hakim
“kegalauan” banyak pihak di luar Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Pengadilan Agama Cilegon dalam
negeri mengenai model penyelesaian Perbankan Syariah, penyelesaian makalah berjudul Sharia Compliant
yang sekaligus dapat mengusung sengketa dapat ditempuh melalui Mediation: Resolving Sharia Economics
prinsip-prinsip syariah, penyelesaian musyawarah, mediasi perbankan, Disputes by Mediation in Indonesian
melalui arbitrase dan mediasi menjadi dan arbitrase. Sedangkan di Religious Courts yang disampaikan
pilihan alternatif. pengadilan agama, meskipun dalam 1st International Conference
Secara substantif, perkara ekonomi bersifat litigasi, namun ketentuan on Islamic Law in Indonesia di
syariah, sepanjang tidak menyangkut penyelesaian sengketa perdata Universitas Indonesia tahun lalu (25-
keabsahan suatu transaksi, merupakan telah mengintegrasikan model 26/11/2016), terdapat setidaknya
perkara yang penyelesaiannya penyelesaian dengan menggunakan terdapat empat catatan menarik
bergantung kepada pihak-pihak yang mediasi, sebagaimana diatur dalam terkait mediasi perkara ekonomi
bersengketa. Dan sangat mungkin Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 syariah di Pengadilan Agama.
melakukan negosiasi diantara para Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi Pertama, hampir semua mediasi

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 97


EKONOMI SYARIAH

perkara ekonomi syariah yang jenis kontrak yang umumnya


Penyelesaian Perkara Ekonomi 
berhasil adalah di bidang perbankan disengketakan di Peradilan Agama.
Syariah PA. Wonosari
yang meliputi sengketa antara bank Dan keempat, hampir seluruh
(2015 ‐ Juni 2017)
umum syariah atau bank pembiayaan mediasi perkara ekonomi syariah yang
rakyat syariah atau baitul mal wat berhasil dilakukan dengan fasilitasi 25
tamwil dengan nasabah. Hal mana mediator hakim.
11
juga sebenarnya merefleksikan jenis 4

perkara ekonomi syariah yang umum Belajar Pada Pengadilan


diterima oleh Peradilan Agama. Agama Wonosari Diputus Perdamaian Cabut
 
Kedua, isi kesepakatan perdamaian Salah satu Pengadilan Agama yang Menurut Dra. Endang Sri Hartatik,
yang dicapai melalui proses mediasi cukup berhasil dalam melaksanakan MSI., Hakim Pengadilan Agama
tersebut meliputi penjadwalan mediasi perkara ekonomi syariah Wonosari dalam sebuah diskusi
ulang (rescheduling) pembayaran adalah Pengadilan Agama Wonosari, bertajuk Signifikansi Mediasi dalam
sisa pembiayaan, pelunasan sisa Yogyakarta. Berdasarkan catatan Penyelesaian Sengketa Ekonomi
pembiayaan dalam jangka waktu yang dihimpun oleh Drs. H. Muslih, Syariah di Yogyakarta beberapa waktu
tertentu, dan nasabah membayar SH., MH., Panitera Muda Hukum lalu (09/06/2017), keberhasilan
kewajibannya sesaat setelah mediasi pengadilan agama tersebut, sejak satkernya dalam menyelesaikan
dilaksanakan. tahun 2015 hingga Juni 2017, PA. perkara ekonomi syariah melalui
Ketiga, jenis akad yang umumnya Wonosari telah menerima 40 perkara mediasi setidak-tidaknya didorong
berhasil dimediasi diantara pihak- ekonomi syariah. Dari jumlah oleh tiga faktor. Pertama, hakim-
pihak berperkara meliputi akad tersebut, hanya 4 (empat) perkara hakim di Pengadilan Agama Wonosari
pembiayaan murabahah, pembiayaan diselesaikan melalui proses litigasi. memiliki pengalaman dalam
mudharabah, dan pembiayaan Selebihnya diselesaikan melalui menyelesaikan sengketa melalui
musyarakah. Seperti halnya yang mediasi yang berakhir dengan mediasi dan memiliki kemampuan
pertama, hal ini juga menggambarkan perdamaian dan pencabutan perkara. dalam penyelesaian sengketa ekonomi
Beberapa contoh perkara ekonomi syariah yang syariah dengan baik.
berhasil di Peradilan Agama, antara lain: Kedua, perkara-perkara ekonomi
syariah yang ditangani di Pengadilan
Nomor Perkara
No Pihak-Pihak Jenis Akad Isi Kesepakatan Agama Wonosari umumnya
dan Pengadilan
1 518/Pdt.G/2011/PA.Pbg BPRS (Penggugat) Musyarakah Pembayaran sisa
sederhana dengan nilai gugatan yang
PA. Purbalingga Nasabah (Tergugat) pembiayaan dalam tidak lebih dari Rp 100.000.000,-
jangka waktu tertentu (seratus juta rupiah) dengan
2 1178/Pdt.G/2012/PA.Pbg BPRS (Penggugat) Musyarakah Pembayaran sisa agunan umumnya berupa sertifikat
PA. Purbalingga Nasabah (Tergugat) pembiayaan dalam
jangka waktu tertentu
tanah yang nilainya sepadan.
3 2129/Pdt.G/2012/PA.Pbg BPRS (Penggugat) Musyarakah Pembayaran sisa Dan ketiga, adanya budaya malu
PA. Purbalingga Nasabah (Tergugat) pembiayaan dalam masyarakat setempat berurusan
jangka waktu tertentu soal hutang piutang di pengadilan,
4 1040/Pdt.G/2012/PA.Pbg BPRS (Penggugat) Musyarakah Tergugat membayar sehingga mereka berusaha untuk
PA. Purbalingga Nasabah (Tergugat) sisa pembiayaan sesaat
setelah mediasi menyelesaikannya dengan cepat
5 1147/Pdt.G/2015/PA.PWt BPRS (Penggugat) Mudharabah Pembayaran sisa melalui perdamaian.
PA. Purwokerto Nasabah (Tergugat) pembiayaan dalam Potret keberhasilan mediasi
jangka waktu tertentu sebagaimana diuraikan diatas
6 477/Pdt.G/2016/PA.JP Nasabah Eksekusi Penjadwalan ulang
PA. Jakarta Pusat (Penggugat) Hak pembayaran cicilan
memberikan pembelajaran
Bank Umum Tanggungan pembiayaan mengenai pentingnya mediasi
Syariah (Tergugat) dalam penyelesaian sengketa
7 988/Pdt.G/2016/PA.Btl BPRS (Penggugat) Murabahah Tergugat membayar ekonomi syariah serta perlunya
PA. Bantul Nasabah (Tergugat) sisa pembiayaan sesaat
setelah mediasi
memaksimalkan mediasi sebagai
8 992/Pdt.G/2016/PA.Btl BPRS (Penggugat) Murabahah Penjadwalan ulang upaya penyelesaian sengketa ekonomi
PA. Bantul Nasabah (Tergugat) pembayaran cicilan syariah.
pembiayaan [Mohammad Noor]

98 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


JINAYAH

Kasus Pelecehan Seksual Anak:


Saatnya Membudayakan Syariat
Mahkamah Syar’iyah Aceh
melangsir, sepanjang
tahun 2017 ini kasus
pelecehan seksual anak
berjalan perlahan tapi pasti,
https://www.kidshubms.com/wp-content/uploads/2015/01/o-CHILD-ABUSE-facebook.jpg

sebagian berhasil diputus


pada tingkat pertama dan
sisanya sempat naik ke
tingkat banding dan berhasil
diputus. Lalu, bagaimana
kelanjutan penegakan
syariat Islam di bumi
serambi Mekah tersebut?
Simak liputannya...

D
ata perkara jinayat anak Mahkamah Syar’iyah Jantho sebanyak Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat
sebagai pelaku dan korban 3 perkara, Mahkamah Syar’iyah banyak dipakai dalam setiap putusan
pelecehan seksual yang Simpang Tiga Redelong sebanyak 2 hakim, namun peningkatan jumlah
bersumber dari ruang perkara dan Mahkamah Syar’iyah perkara pelecehan seksual terhadap
kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Bireuen sebanyak 1 perkara. Kasus anak masih saja terjadi. Berdasarkan
Aceh sepanjang tahun ini, cukup jinayat anak yang acapkali muncul ketentuan Pasal 1 ayat (26) disebutkan
membuat kening berkerut. Di saat ialah perkara pelecehan seksual, bahwa Zina adalah persetubuhan
negara berusaha mengikis habis pemerkosaan, dan zina. Subyeknya antara seorang laki-laki atau lebih
permasalahan anak yang berkaitan dilakukan oleh orang dewasa dan tidak dengan seorang perempuan atau
dengan tindak kejahatan, ternyata sedikit pula dilakukan oleh anak-anak. lebih tanpa ikatan perkawinan
ketidakadilan yang menimpa diri Sedangkan para korban kebanyakan dengan kerelaan kedua belah pihak.
anak-anak Indonesia masih jauh dari dari anak-anak di bawah umur. Pasal 1 ayat (27) disebutkan bahwa
harapan. Dari 10 perkara yang masuk dan Pelecehan Seksual adalah perbuatan
Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan diputuskan oleh Mahkamah Syar’iyah asusila atau perbuatan cabul yang
menyelesaikan kasus jinayat anak Meulaboh, hanya 5 perkara yang sengaja dilakukan seseorang di
sebanyak 13 perkara, kemudian dilanjutkan pada tingkat banding. depan umum atau terhadap orang
Mahkamah Syar’iyah Meulaboh Sedangkan dari perkara yang lain sebagai korban baik laki-
sebanyak 10 perkara, Mahkamah diputuskan Mahkamah Syar’iyah laki maupun perempuan tanpa
Syar’iyah Langsa sebanyak 10 perkara, Langsa, hanya 2 perkara saja yang kerelaan korban. Pasal 1 ayat (30)
sisanya disusul Mahkamah Syar’iyah berlanjut pada tingkat banding. disebutkan bahwa Pemerkosaan
Blangkejeren sebanyak 4 perkara, Kendatipun Qanun Nomor 6 adalah hubungan seksual terhadap

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 99


JINAYAH

faraj atau dubur orang lain sebagai


korban dengan zakar pelaku atau
benda lainnya yang digunakan pelaku
atau terhadap faraj atau zakar korban
dengan mulut pelaku atau terhadap
mulut korban dengan zakar pelaku,
dengan kekerasan atau paksaan atau
ancaman terhadap korban. Kemudian
pada Pasal 1 ayat (40) disebutkan
bahwa Anak adalah orang yang belum
mencapai umur 18 (delapan belas)
tahun dan belum menikah.
Pasal 33 ayat (1) Qanun Hukum https://media.npr.org/assets/img/2015/07/01/broken-doll_wide-c3e8c65952edba15e5a2dc52cef8469fd1f8503a.jpg?s=1400

Jinayat menyebutkan bahwa,


Setiap Orang yang dengan sengaja denda paling sedikit 1.500 (seribu perkara pidana adalah terbatas. Hal ini
melakukan Jarimah Zina, diancam lima ratus) gram emas murni, paling disebabkan tidak semua kasus pidana
dengan ‘Uqubat Hudud cambuk banyak 2.000 (dua ribu) gram emas ditangani oleh Mahkamah Syari’ah.
100 (seratus) kali. Lalu pada Pasal murni atau penjara paling singkat Mahkamah Syari’ah hanya menangani
34 dijelaskan bahwa, Setiap Orang 150 (seratus lima puluh) bulan, paling kasus-kasus pidana yang sudah diatur
dewasa yang melakukan Zina dengan lama 200 (dua ratus) bulan. dengan qanun, yakni yang terdapat
anak, selain diancam dengan ‘Uqubat Kasus pelecehan seksual terhadap dalam lima qanun syariah. Dengan
Hudud sebagaimana dimaksud dalam anak di Provinsi Aceh harus dilihat keterbatasan ruang lingkup atau
Pasal 33 ayat (1) dapat ditambah dari perspektif sosial budaya, sisanya cakupan pengaturan tindak pidana
dengan ‘Uqubat Ta’zir cambuk paling baru ditinjau dari perspektif Islam. di dalam qanun-qanun syariah yang
banyak 100 (seratus) kali atau denda Kasus semisal tak hanya terjadi di sudah ada, dapat diartikan bahwa
paling banyak 1.000 (seribu) gram sana, belahan nusantara mengalami kasus-kasus yang tidak tercakup di
emas murni atau penjara paling lama nasib serupa. Yang membedakan, dalam qanun, masih tetap merupakan
100 (seratus) bulan. karena penegakan syariat Islam di kewenangan peradilan umum dan
Ketentuan Pasal 47 menyebutkan Aceh menjadi primadona dan terus diselesaikan berdasarkan KUHP dan
bahwa, Setiap Orang yang dengan menerus menjadi objek kajian empuk KUHAP. Menurut A. Hamid Sarong,
sengaja melakukan Jarimah Pelecehan bagi sebagian penulis dan peneliti. keberadaan Mahkamah Syariah di
Seksual sebagaimana dimaksud dalam Penerapan qanun-qanun terus diawasi Aceh, yang bermaksud menyelesaikan
Pasal 46 terhadap anak, diancam hingga penyelesaian kasus demi kasus sengketa pidana berdasarkan
dengan ‘Uqubat Ta’zir cambuk paling yang masuk ke meja hijau Mahkamah undang-undang dan sejumlah qanun
banyak 90 (sembilan puluh) kali atau Syar’iyah. Ironisnya, sebagian penulis bukan merupakan kewenangan baru.
denda paling banyak 900 (sembilan dan peneliti masih berada di atas Hal ini disebabkan Peradilan Agama
ratus) gram emas murni atau penjara menara gading dan melihat ‘gajah’ dari di seluruh Indonesia selama ini sudah
paling lama 90 (sembilan puluh) seberang danau nan jauh, akibatnya terbiasa menyelesaikan perkara-
bulan. mereka belum memahami secara perkara yang berbau jinayah (Sarong,
Dalam hal kasus pemerkosaan mendalam objek kajian yang ditulis 2003).
terhadap anak di bawah umur, maka dan diteliti, sejauhmana penerapan Dalam melakukan identifikasi
ketentuan Pasal 50 Qanun hukum qanun di Aceh dan bagaimana cara terhadap karakteristik sistem
jinayat dapat disikapi. Berdasarkan para hakim Mahkamah Syar’iyah peradilan Islam di Provinsi Aceh
ketentuan Qanun tersebut, Setiap bekerja dalam menyelesaikan kasus dilakukan dengan mengacu kepada
Orang yang dengan sengaja demi kasus yang berkaitan dengan teori sistem hukum menurut
melakukan Jarimah Pemerkosaan jinayat, termasuk kasus pelecehan Lawrence M. Friedman (Friedman,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal seksual anak-anak di bawah umur. 1977: 6,7). Menurut Friedman,
48 terhadap anak-diancam dengan sistem hukum dapat dipilah menjadi
‘Uqubat Ta’zir cambuk paling sedikit Membudayakan Syariat Islam tiga komponen utama, meliputi (a)
150 (seratus lima puluh) kali, paling Ruang lingkup kewenangan komponen substansi hukum (legal
banyak 200 (dua ratus) kali atau Mahkamah Syari’ah dalam mengadili substance), (b) komponen struktur

100 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


JINAYAH

hukum (legal structure), dan (c) pelanggaran syariat Islam. Fenomena tujuan pemberlakuan syariat Islam
komponen budaya hukum (legal ini merefleksikan fenomena dan penegakan hukum jinayah,
culture). Selanjutnya komponen penegakan hukum secara tebang pilih memang terletak atau berkisar pada
keempat menurut Friedman adalah (selective law enforcement). faktor-faktor pendukung penegakan
komponen dampak hukum (legal Secara konseptual, penegakan hukum. Terdapat berbagai faktor
impact) (Friedman, 1984: 16). syari’at Islam di provinsi Aceh yang bersifat kontraproduktif
Penegakan hukum pidana Islam bertumpu pada visi “terwujudnya terhadap keberhasilan penegakan
(Jinayah) di provinsi Aceh banyak masyarakat Aceh yang sejahtera hukum pidana Islam. Jika komitmen
bergantung pada kerelaan seluruh dan bermartabat sebagai hasil dari penegakan syariat Islam di provinsi
warga masyarakat. Kerelaan ini pelaksanaan syari’at Islam secara Aceh dapat dipertahankan, maka
diharapkan dapat tumbuh dengan kaffah”. Visi ini kemudian dicoba berbagai kelemahan yang melekat
baik, berdasarkan pertimbangan dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk pada berbagai faktor penegakan
historis bumi dan masyarakat Aceh misi, yakni (1) menyebarluaskan hukum ini perlu segera dibenahi.
telah dikenal sejak lama sebagai pelaksanaan syariat Islam; (2) Secara umum, terdapat lima faktor
“Serambi Mekah”. Sebutan sebagai mempersiapkan, mensosialisasikan yang berpengaruh terhadap proses
“Serambi Mekah” berasosiasi pada qanun dan perundang-undangan penegakan hukum dalam masyarakat.
karakteristik masyarakat yang sangat tentang pelaksanaan syariat Islam; Menurut Soerjono Soekanto lima
tinggi pemahaman keislamannya, (3) mempersiapkan dan membina faktor itu adalah (Soekanto, 2010:
termasuk dalam mengamalkan semua sumber daya manusia pelaksana 4,5): Pertama, hukum atau peraturan
kewajiban syariah. Kendati demikian, dan pengawasan syariat Islam; perundang-undangan. Kedua, aparat
upaya penegakan hukum pidana Islam (4) membina dan memantapkan penegak hukumnya. Ketiga, sarana
tidak dapat berjalan sebagaimana kesadaran beragama masyarakat; atau fasilitas yang mendukung
mestinya. dan (5) mewujudkan pengadilan yang proses penegakan hukum. Keempat,
Praktik penegakan hukum pidana jujur, adil, mengayomi, berwibawa kesadaran hukum masyarakat.
Islam yang didukung oleh berbagai serta murah dan cepat (Yasin dalam Kelima, faktor kebudayaan. Dalam
institusi, belum mampu menciptakan Rijal,et.al., 2007:38). kaitan ini, menurut Satjipto Rahardjo,
citra positif di masyarakat. Berbagai Dengan memperhatikan budaya keberhasilan atau kegagalan para
kelemahan yang melekat pada penegakan hukum sebagaimana penegak hukum dalam melaksanakan
berbagai faktor penegakan hukum, diuraikan di atas, maka tujuan yang tugasnya telah bermula sejak
seperti aspek peraturan perundang- ingin dicapai yakni mewujudkan peraturan hukum yang harus
undangan, aparat penegakan hukum, Islam sebagai rahmatan lil’alamin, dijalankan itu dibuat (Rahardjo, 2010
sarana atau fasilitas pendukung serta melalui penegakan hukum pidana : 115). Kerangka konseptual di atas
kesadaran hukum masyarakat. Di Islam dan syariat Islam pada akan digunakan dalam menganalisis
samping hal tersebut, masyarakat umumnya, tampaknya masih sangat keberhasilan penegakan hukum
merasakan terjadinya diskriminasi jauh untuk dapat tercapai. Kendala- pidana Islam di provinsi Aceh.
dalam proses penegakan hukum. kendala dalam hal pencapaian Sejalan dengan kerangka
Dari segi normatif, qanun syariah konseptual di atas, penegakan hukum
hanya mengatur berbagai jarimah pidana Islam di provinsi Aceh juga
atau tindak pidana yang ringan. dipengaruhi oleh berbagai faktor
Berbagai tindak pidana berat yang Keberadaan Mahkamah Syariah di ini. Pertama, faktor hukum atau
dirasakan sangat merugikan, seperti Aceh, yang bermaksud menyelesaikan perundang-undangan. Faktor ini
pembunuhan dan korupsi, belum sengketa pidana berdasarkan undang- sering dianggap sebagai kelemahan
mendapatkan perhatian dari institusi dalam penegakan hukum pidana
undang dan sejumlah qanun bukan
yang dipandang sangat berkompeten Islam ini. Hal ini disebabkan sumber
dalam penegakan syariat Islam, merupakan kewenangan baru. Hal hukum formal hukum pidana Islam
yakni Dinas Syariat Islam Provinsi ini disebabkan Peradilan Agama di ini berupa qanun berkualifikasi
Aceh. Perlakuan diskriminatif yang seluruh Indonesia selama ini sudah Peraturan Daerah (Perda). Para
menimbulkan perasaan tidak puas, terbiasa menyelesaikan perkara- pendatang dari daerah lain, ataupun
adalah oknum-oknum pejabat dan perkara yang berbau jinayah orang-orang Aceh yang bermukim
tentara yang luput dari penerapan di luar Aceh, cenderung memandang
hukum kendatipun mereka melakukan kualifikasi sumber hukum setingkat

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 101


JINAYAH

Perda tersebut kurang kuat. Penilaian dilakukannya penahanan tersangka.


demikian cenderung melahirkan sikap Faktor keempat, kesadaran hukum
meremehkan terhadap penegakan masyarakat. Kesadaran hukum
hukum pidana Islam ini.
Penegakan hukum pidana Islam masyarakat secara umum masih
Hal lain yang sering dipandang di provinsi Aceh juga dipengaruhi rendah. Sebagian warga masyarakat
sebagai titik lemah penegakan syariat oleh berbagai faktor. Pertama, menganggap kewajiban taat pada
Islam berkaitan dengan faktor hukum syariat Islam merupakan beban yang
menurut Natangsa (2010 : 199)
faktor hukum atau perundang- memberatkan. Perasaan terbebani ini
adalah tidak adanya pengaturan undangan; kedua, aparat penegak di samping dipengaruhi oleh kondisi
kewenangan penahanan tersangka hukum; ketiga, sarana pendukung sosial ekonomi yang sulit, juga karena
yang diatur di dalam qanun syariah. sifat lokal berlakunya hukum pidana
penegakan hukum; keempat,
Hal ini membawa implikasi luas dalam Islam di Aceh. Kondisi sosial ekonomi
proses penyelesaian perkara pidana. kesadaran hukum masyarakat yang sulit banyak berpengaruh pada
Keberhasilan penegakan hukum terjadinya tindak pidana perjudian,
pidana Islam sangat bergantung pada perdagangan miras dan narkoba.
kesadaran diri dari para tersangka Aparat Kepolisian merupakan Maka dalam kondisi demikian,
atau terdakwa pelaku pelanggaran mitra terdekat bagi Wilayatul political will baik pemerintah
qanun, untuk memenuhi panggilan Hisbah dalam pelaksanaan fungsi (penguasa) maupun rakyat harus
untuk menjalani pemeriksaan pada pengawasan dan penindakan menyadari bahwa syariat Islam
proses penyelesaian perkara yang pelanggaran hukum pidana Islam. adalah bagian yang terpenting dalam
berlangsung atau menjalani eksekusi Aparat Kepolisian sebagai instansi mewujudkan perdamaian yang
pidana. yang berwenang melakukan berkelanjutan di Aceh.
Faktor kedua, aparat penegak penyidikan, dalam banyak kasus (Alimuddin)

hukum. Lembaga dan aparat penegak pelanggaran syariah menghadapi


hukum dalam penegakan hukum kendala karena tidak adanya Daftar Rujukan
Friedman, Lawrence M., 1977, Law and Society
pidana Islam ini meliputi Kepolisian, kewenangan melakukan penahanan
An Introduction, New Jersey, Prentice Hall
Kejaksaan dan Mahkamah Syar’iyah. tersangka. Aparat Kejaksaan sebagai Inc.
Sementara itu di dalam kegiatan pihak yang memiliki kewenangan Friedman, Lawrence M., 1984, American Law:
sehari-hari, fungsi pengawasan mendakwa, melakukan pembuktian An invalueable guide to the many faces of
penegakan syariat Islam ini dan penuntutan, juga sering the law, and how it affects our daily lives,
New York, W.W. Norton & Company.
dilakukan oleh badan khusus yaitu menghadapi kesulitan menghadirkan
Laporan Perkara Mahkamah Syar’iyah Aceh
Wilayatul Hisbah (WH). Fungsi tersangka yang tidak ditahan. Hal ini 2017 (Kepaniteraan periode April 2017).
pengawasan ini secara fungsional berakibat, banyak kasus yang tidak Rijal, Syamsul, dkk., 2007, Dinamika Sosial
berada di bawah koordinasi Dinas dapat dilanjutkan pemeriksaannya Keagamaan Dalam Pelaksanaan Syariat
Syariah Islam, sedangkan secara disebabkan Jaksa Penuntut Umum Islam, Banda Aceh, Dinas Syariat Islam
kelembagaan berada di bawah tidak dapat menghadirkan tersangka Provinsi NAD.
Sarong, A. Hamid, 2003, “Jika Mahkamah
koordinasi Polisi Pamong Praja. atau terdakwa, atau tidak dapat
Syariah Mengadili Pidana di Aceh”, dalam
Usia lembaga Wilayatul Hisbah yang melakukan eksekusi. Serambi Indonesia Minggu, 14 Desember
muda dan berposisi subordinatif, Faktor ketiga, sarana pendukung 2003 (http://www.indomedia.com/
dengan personalia yang berstatus penegakan hukum. Salah satu hal serambi/2003/12/1411203jeda.htm),
sebagai pegawai honorer ataupun yang dirasakan sangat menghambat download Kamis, 01 Juni 2006, pukul
08:47:15.
calon pegawai, berkonsekuensi pada dalam proses pemeriksaan perkara
Soekanto, Soerjono, 2010, Faktor-Faktor Yang
terbatasnya pengalaman profesional pelanggaran qanun adalah tidak Mempengaruhi Penegakan Hukum (Pidato
aparat dalam melakukan fungsi adanya ruang tahanan khusus di Pengukuhan Guru Besar Fakultas Hukum
operasional pengawasan penegakan mahkamah syariah. Hal ini dirasakan Universitas Indonesia), Yogyakarta, Genta
syariat Islam di lapangan. Sikap sangat dilematis, tidak adanya ruang Publishing.
canggung dan ragu-ragu yang sering tahanan menyebabkan tersangka Surbakti, Natangsa, Penegakan Hukum Pidana
Islam (Jinayah) di Provinsi Nanggroe Aceh
menghinggapi personalia aparat yang seakan bebas berkeliaran dan
Darussalam, Jurnal Media Hukum Volume
pada umumnya masih muda, sehingga memungkinkannya melarikan 17 No.2 Desember 2010.
sering mengundang sikap sinis warga diri. Sementara itu, tidak adanya Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum
masyarakat. kewenangan penahanan menghalangi Jinayat.

102 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


INSIGHT

Arab Saudi Memandang


Indonesia sebagai Negara
Muslim Berpengaruh di
Kawasan Asia Tenggara

Belum lama ini Pelayan Ketiga, melakukan kerjasasama


Dua Kota Suci Raja Salman bin di bidang ekonomi, kebudayaan dan
Abdul Aziz Al Saud mengunjungi keamanan untuk mengatasi terorisme,
Indonesia, tepatnya di bulan Maret mengembangkan peluang bisnis
yang lalu, apakah pesan penting dimana Indonesia telah menguasai
dari kunjungan yang bersejarah sendi-sendi perkenomian dan
tersebut buat bangsa Indonesia? produksi, meningkatkan kerjasama
Paling tidak ada tiga pesan pendidikan dan kebudayaan,
penting, pertama, bahwa Islam adalah disamping juga berbagai kesepakatan
agama toleran dan dapat hidup di bidang-bidang lainnya.
berdampingan dengan agama-agama Kami bangsa Indonesia bangga
lain. Nampak sangat jelas di sela- dengan kunjungan Raja Salman dan
sela kunjungan Raja Salman kemarin sejumlah rombongan yang terdiri
bahwa penganut agama-agama dari para menteri serta pangeran
lain pun begitu antusias menerima dan lainnya. Apa kesan mereka
kedatangan beliau terutama di dari kunjungan tersebut, terutama
kawasan Bali. dengan berlibur di Ibu kota Jakarta
Kedua, Kerajaan Arab Saudi dan pulau dewata?
sangat menghormati dan menghargai Kesan mereka sangat mendalam
pemerintah dan bangsa Indonesia sejak penyambutan yang cukup
dan memandang Indonesia hangat dari bangsa dan pemerintah
sebagai representasi dari negara Indonesia terhadap Raja, fasilitas
berpenduduk muslim terbesar dan setiap tempat yang dikunjungi,
berpengaruh di kawasan negara- pembukaan bandara dengan
negara kawasan asia tenggara dalam segenap kapasitasnya, fasilitas
bidang agama maupun politik. perijinan dan semangat keakraban
Foto: https://mmc.tirto.id/image/2017/02/28/antarafoto-
*
Wawancara dilakukan via surat elektronik dikirim tanggal 29/3/2017 dan dibalas pada tanggal 5/4/2017. jelang-kunjungan-raja-salman-280217-hma-4.JPG

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 103


INSIGHT

antara Raja Salman dan presiden yang indah dan warganya yang ramah. berusaha merealisasikannya demi
Joko Widodo termasuk pesan Apa saja program prioritas untuk kemakmuran kedua bangsa
yang disampaikan kepada bangsa Anda selaku duta besar di Indonesia Arab Saudi dan Indonesia
Indonesia di sela-sela jamuan dalam rangka mempererat Kedua, mengatasi berbagai kendala
makan siang. hubungan antar dua negara yang dihadapi bangsa Indonesia
Demikian juga, rombongan sangat bersaudara, Kerajaan Arab Saudi yang bepergian ke Arab Saudi baik
menikmati liburan di pulau Bali dan Republik Indonesia? untuk bekerja, umroh ataupun haji,
hingga diperpanjang dari rencana Program perioritas kami saat ini, demikian juga mengatasi berbagai
kepulangan tanggal 9 diundur ke pertama adalah mengawal tindak hambatan untuk para wisatawan Arab
tanggal 12 Maret 2017 karena mereka lanjut dari semua Nota Kesepahaman saudi maupun pelaku bisnis mereka
sangat terkesan dengan suasananya yang sudah ditandatangani dan di Indonesia.[]

Pengabdian dan Jabatan:


Tahun 1990 s.d. 2011 H sebagai Pejabat militer Arab

https://4.bp.blogspot.com/-4u5UE65Wzbk/WLVUhd3m-hI/AAAAAAAADzA/Zh9naKTiFtcUf88QHjgeigwzqcXINAePACLcB/s1600/23.JPG
Saudi di bidang:
∎ Specialized area
∎ Operations Manager
∎ Director of Finance Department
∎ Director of Administration
Tahun 2011-2016 H sebagai Atase Militer untuk
Indonesia dan Singapura
Tahun 2016 s.d. sekarang sebagai Duta Besar Arab
Saudi untuk Indonesia

Partisipasi Seminar Internasional:


1. Langkawi International Maritime and Air Show tahun
2013 (Langkawi-Malaysia)
2. International Maritime and Defense Conference
tahun 2013 (Singapore)
3. Symposium on International Maritime Security
and Naval Forces Exercises di Indonesia (Jakarta-
Indonesia)
Profil: YM Osama bin Mohammed 4. 4th Annual Asia-Pacific Marine Patrol Ship Tahun
Abdullah Al Shuaibi1 2014 (Singapura)
Lahir di Riyadh pada tanggal 28 November 1962. Pernah 5. The International Defense Dialogue di Jakarta Tahun
menjabat sebagai Atase Militer Kerajaan Arab Saudi untuk 2014 (Jakarta, Indonesia)
Indonesia dan Singapura. Menyelesaikan pendidikan dasar 6. Asia-Pacific Military Satellite Communications
dan menengah di Riyadh, kemudian meraih sarjana di bidang Conference Tahun 2014 (Singapore)
matematika dari universitas CSU di Ohio Amerika Serikat. 7. The 20th Annual Conference of the International
Association of Peacekeeping Training Centers Tahun
Pendidikan dan Pelatihan: 2014 (Jakarta-Indonesia)
∎ Project management pro 8. World Conference against Terrorism Tahun 2015
∎ Research and Analysis / Australia (Medan-Indonesia)
∎ Cryptography and information security
∎ (17) specialized military course Berbagai Penghargaan dan Medali:
Security - Administration - Service - Centennial -
1 https://ar.wikipedia.org/wiki/‫أسامة_بن_محمد_الشعيبي‬ Leadership - proficiency - Liberation - Kuwait - the battle.

104 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


RESENSI

Mengurai Tapal Batas


Pengawasan Peradilan
Judul Buku : Sistem Pengawasan Badan Peradilan di Indonesia
Penulis : Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.H., M.M.
Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta
Tahun Terbit : 2014
Tebal : 288+xxvi

With regard to administrative judicial independence,


it is generally accepted that judges cannot claim
independence from required and necessary guidance and Resensator :
supervision in “administrative” aspects of adjudication. Abdul Halim, S.H.I.
~ Shimon Shetreet ~ Hakim Pengadilan
Agama Kota Madiun

P
ada pertengahan tahun peradilan. Namun, di lain pihak, hakim, misalnya, menjadi salah
1990-an lahir pendekatan khususnya eksekutif dan legislatif satu isu krusial yang hampir selalu
baru tentang manajemen hal itu merupakan kebutuhan untuk diperdebatkan di berbagai negara
publik yang efisien, efektif, membuat suatu sistem yang lebih selain isu rekrutmen, pembinaan,
dan akuntabel. Bersamaan dengan efektif dan seimbang. jaminan jabatan dan pemberhentian
itu, di Eropa muncul kesadaran dan Di Indonesia kesadaran baru hakim. Di negara kita hampir dua
tantangan baru untuk bisa menjawab itu juga muncul bersamaan dengan dekade terkahir pasca-reformasi,
kondisi tersebut. Dunia peradilan, gelombang besar reformasi perdebatan mengenai mekanisme
misalnya, yang lekat dengan stigma tahun 1998. Amanat reformasi dan tapal batas kewenangan menjadi
tertutup dan pelayanan berbelit juga dan amandemen konstitusi 1945 konflik terbuka antar-lembaga yang
dituntut beradaptasi dengan nilai- menghendaki badan peradilan menghiasi berita-berita di media dan
nilai baru yang efisien dan akuntabel. bersifat mandiri sekaligus akuntabel. bahkan perdebatan konstitusional
Tak pelak, akibat gelombang Sistem peradilan satu atap yang dalam persidangan-persidangan di
kesadaran tersebut, gagasan tentang disertai pembentukan Komisi Yudisial Mahkamah Konstitusi.
akuntabilitas peradilan menjadi sebagai badan pengawas eksternal Dalam konteks demikian kiranya
diskursus yang dihadap-hadapkan hakim adalah ikhtiar agar lembaga kehadiran buku yang berjudul Sistem
dengan konsep independensi peradilan di Indonesia tetap dalam Pengawasan Badan Peradilan di
peradilan yang notabene jadi ciri koridor kekuasaan yang merdeka dan Indonesia ini menarik didiskusikan.
utama kekuasaan kehakiman. bermartabat. Buku ini berasal dari disertasi Yang
Perubahan tersebut tentu bagi Namun, gelombang perubahan Mulia Amran Suadi di Universitas
kalangan hakim dianggap ancaman tidak sepenuhnya steril dari Islam Bandung pada tahun 2014.
terhadap kemandirian lembaga ekses dan dinamika. Pengawasan Seperti kebanyakan disertasi, buku

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 105


RESENSI

ini disusun dengan sistematika lain: a. Political, constitutional


yang baik, kerangka teoretik yang accountability, dimana peradilan
memadai dan diperkaya dengan data- Pada asasnya pembagian bertanggung jawab kepada lembaga
data yang akurat. Buku ini terdiri politik, termasuk dimakzulkan
dari 5 bagian besar yang terdiri
kekuasaan tidak sekadar oleh parlemen dan tunduk kepada
dari 13 bab. Bagian pertama adalah pemisahan atau pembagian konstitusi; b. Social accountability,
pendahuluan. Salah satu persoalan fungsi, tapi juga menekankan kontrol masyarakat melalui media
yang dikemukakan adalah bahwa massa, eksaminasi putusan hakim,
pengawasan seringkali diartikan
arti penting kemandirian suatu kritik terhadap putusan yang
sebagai kekuasaan atau wewenang lembaga. Menjadi sesuatu dipublikasikan, kemungkinan
campur tangan terhadap lingkungan yang kompleks ketika yang dissenting opinion dalam putusan; c.
wewenang atau lingkungan Legal (personal) accountabilty, hakim
menjadi objek pengawasan itu
kekuasaan badan lain. Pada asasnya dapat diberhentikan dari jabatannya
pembagian kekuasaan tidak sekadar adalah badan peradilan. Suatu melalui majelis kehormatan hakim,
pemisahan atau pembagian fungsi, lembaga dengan kemandirian hakim bertanggungjawab atas
tapi juga menekankan arti penting sebagai ciri utamanya. kesalahan putusannya; d. Legal
kemandirian suatu lembaga. Menjadi (vicarious) accountabilty, negara
sesuatu yang kompleks ketika yang bertanggungjawab atas kekeliruan
menjadi objek pengawasan itu adalah tata negara. Tetapi lebih spesifik juga atau kesalahan putusan hakim (hlm.
badan peradilan. Suatu lembaga dilakukan dengan hukum administrasi 54).
dengan kemandirian sebagai ciri negara. Tentang definisi pengawasan, Bagian ketiga dari buku ini
utamanya. misalnya, penulis mendeskripsikan mengulas secara deskriptif tentang
Namun demikian, pengawasan bahwa pengawasan dimaknai sebagai langkah-langkah pengawasan yang
sebagai bagian dari unsur manajemen proses kegiatan yang membandingkan dilaksanakan oleh Badan Pengawasan
harus tetap dilaksanakan. Asalkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, Mahkamah Agung dan Komisi
jangan sampai mengurangi arti atau diselenggarakan itu dengan Yudisial dalam menjaga kemandiriam
kemandirian kekuasaan kehakiman yang dikehendaki, direncanakan, kekuasaan kehakiman. Bagian ini
yang menjadi persyaratan di atau diperintahkan. Dalam merupakan kajian empiris mengenai
dalam suatu negara hukum agar konteks membangun manajemen praktik pengawasan yang dilakukan
terselenggara dengan baik. UUD pemerintahan publik yang bercirikan di Indonesia baik secara internal
1945 telah menegaskan bahwa good governance, pengawasan maupun eksternal. Dimulai dengan
kekuasaan kehakiman harus merdeka merupakan aspek penting untuk deskripsi tentang sejarah dan struktur
dan terlepas dari campur tangan menjaga fungsi pemerintahan organisasi Badan Pengawasan
pemerintah atau pihak-pihak di berjalan sebagaimana mestinya Mahkamah Agung, langkah-langkah
luar pengadilan. Dari sini muncul (hlm.17). Badan Pengawasan Mahkamah Agung,
gagasan perlunya suatu kajian Namun demikian, penulis juga meliputi pelaksanaan pengawasan
mengenai sistem pengawasan badan mengemukakan kerangka teoretis rutin, penanganan pengaduan,
peradilan di Indonesia baik internal yang lain bahwa terdapat dua prinsip audit integritas dan kinerja serta
maupun eksternal, dan kemudian dalam negara hukum modern dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
melahirkan pertanyaan yang menjadi menjadi prasyarat utama dalam Pada bab ini juga dijabarkan
hipotesa penulis, apakah dengan sistem peradilan, yaitu prinsif persolan pengawasan yang dilakukan
sistem pengawasan yang telah ada, judicial independence dan prinsif oleh Komisi Yudisial yang melakukan
kemerdekaan hakim menjadi semakin judicial impartiality. Hal ini dilakukan pengawasan berdasarkan laporan
terjaga atau malah sebaliknya (hlm. untuk mempertegas gagasan bahwa masyarakat, secara aktif meminta
8). sistem pengawasan terhadap hakim laporan berkala kepada badan
Bagian kedua mendiskusikan harus memperhatikan dua asas peradilan, menangani dugaan
tentang kerangka acuan teoretis utama tersebut (hlm. 52). Dan, pelanggaran prilaku hakim dan
mengenai sistem pengawasan kerangka teoretik lainnya mengenai memanggil serta meminta keterangan
terhadap lembaga peradilan. pembatasan kebebasan hakim hakim yang diduga melanggar kode
Pendekatan terhadap isu ini tidak juga diuraikan mengenai bentuk etik tersebut. Keinginan untuk
hanya dilakukan dengan kajian hukum akuntabilitas yudisial, antara menciptakan peradilan yang bersih

106 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017


RESENSI

dengan membentuk KY dalam Pada bagian ini juga dianalisis Badan Pengawasan Mahkamah Agung
praktiknya menimbulkan berbagai upaya pengawasan badan menjadi Inspektorat Jendral serta
macam persoalan. Tapal batas peradilan yang dapat mendorong dilengkapi dengan struktur organisasi
pengawasan menjadi tidak jelas terwujudnya kemandirian kekuasaan pengawasan seperti adanya auditor,
yang pada akhirnya diajukannya kehakiman yang meliputi: sistem inspektur khusus dan juga memiliki
permohonan pengujian Undang- pengendalian diri, pengawasan bagian pencegahan dan penindakan
Undang Nomor 22 tahun 2004 tentang melekat, penanganan pengaduan, dan membagi wilayah pengawasan
Komisi Yudisial oleh 31 orang hakim peningkatan peran pengadilan menjadi 6 wilayah; 3). Sistem
agung ke Mahkamah Konstitusi yang banding, reward dan punishment, promosi dan mutasi lingkungan
berakhir dengan putusan nomor 005/ sistem promosi dan mutasi, jenjang apartur peradilan dilakukan
PUU/-IV/2006 tanggal 23 Agustus karier dan profesionalisme auditor, berdasarkan pertimbangan badan
2006. badan pengawas independen, sistem pengawasan sebagai bahan masukan
Selain itu, persoalan kode etik pengawasan terpadu dan peningkatan bagi pimpinan Mahkamah Agung;
dan prilaku hakim menjadi masalah peran KY dalam seleksi hakim 4). Perlunya membuat pedoman
lainnya yang memicu konflik antara agung (hlm 215). Sebagai penutup baku yang jelas dan tapal batas
KY dan MA. Bab ini selanjutnya bahasan dalam bab ini penulis yang tegas agar tidak menimbulkan
menguraikan tentang mengenai menguraikan indikator peradilan ketidaknyamanan bagi hakim dalam
implementasi kode etik dan pedoman yang agung yaitu pengadilan yang melaksanakan fungsi kekuasaan
perilaku hakim sebagai alat ukur bersih dan berwibawa, pelayanan kehakiman; 5). Perekrutan aparatur
yang konkret mengenai tapal batas publik yang prima serta sinerginya peradilan dilaksanakan dengan
pengawasan terhadap hakim. antara indikator peradilan yang mempertimbangkan intelektual,
Bagian keempat buku ini bisa agung dengan pelaksanaan fungsi integritas dan kejujuran; 6). Agar
dikatakan sebagai inti atau bagian kewenangan (hlm.260). Mahkamah Agung memberikan
penting dalam kontribusinya pada Bagian terakhir atau bagian kelima reward dan punishment secara efektif;
kajian kekuasaan kehakiman. Bab adalah penutup. Dari hasil analisa dan 7). Agar dalam menentukan
ini menganalisis sistem pengawasan paparan teoretik dan analisa empirik hakim agung yang lebih independen
badan peradilan di Indonesia pada bahasan-bahasan sebelumnya maka sebaiknya fit and proper test
sebagaimana selama ini dipraktikkan penulis kemudian menyimpulkan terhadap calon hakim yang dilakukan
secara keseluruhan. Definisi yang hasil kajiannya dan memberikan oleh DPR hanya sampai pada tataran
luas ini berimplikasi pada luasnya beberapa saran sebagai berikut: 1). menyetujui atau tidak hasil pilihan KY.
cakupan kewenangan yang tidak Agar Badan Pengawasan mahkamah Arti penting buku ini tidak hanya
hanya mencakup kode etik dan Agung menjadi lembaga yang pada fakta bahwa penulis pernah
prilaku hakim saja, namun seluruh independen dan bertanggungjawab menjalani karir profesionalnya
kinerja aparatur peradilan. langsung kepada pimpinan sebagai hakim tinggi pengawas selama
Kewenangan Badan Mahkamah Agung; 2). Mengubah 10 tahun, yang tentu saja menambah
Pengawasan Mahkamah Agung bobot empirik buku ini. Namun juga
meliputi pengawasan terhadap dalam situasi dan konteks dimana
penyelenggaraan peradilan di persoalan pengawasan terhadap
semua lingkungan peradilan
Bagian ketiga dari buku hakim dan lembaga peradilan ini
dalam menjalankan kekuasaan ini mengulas secara belum juga tuntas dibicarakan. Selain
kehakiman, mengawasi tingkah deskriptif tentang langkah- itu, satu tahun terkahir, perdebatan
laku dan perbuatan para hakim di tentang Rancangan Undang Undang
semua lingkungan peradilan dalam
langkah pengawasan yang Jabatan Hakim menjadi perbincangan
menjalankan tugasnya, meminta dilaksanakan oleh Badan hangat di kalangan praktisi hukum di
keterangan tentang hal-hal yang Pengawasan Mahkamah tanah air, dan saat ini pembahasan
bersangkutan dengan teknis tentang RUU tersebut telah sampai
Agung dan Komisi Yudisial
peradilan dari semua lingkunagn pada pembentukan Panitia Kerja di
peradilan, memberi petunjuk, teguran dalam menjaga kemandiriam DPR. Buku ini bisa menjadi salah satu
atau peringatan yang dipandang perlu kekuasaan kehakiman. referensi penting dalam pembahasan
kepada badan peradilan di seluruh bab tentang pengawasan hakim
lingkungan. dalam RUU Jabatan Hakim.[]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017 107


Mencari Cincin
Yang Hilang
Oleh: Abdul Manaf

A
lkisah, Nasrudin Hoja sibuk apa yang hendak dikerjakan dan pegawai bekerja dengan motto “Ikhlas
mencari sesuatu di pinggir mengerjakan apa yang sudah Beramal”. Yang penting bekerja dan
jalan. Seorang temannya direncanakan. Dengan perencanaan berbuat yang terbaik sesuai dengan
memerhatikan Nasrudin yang baik dan matang, semua keadaan.
penuh penasaran. “Apakah gerangan pekerjaan akan mudah dikerjakan Fase kedua, keadaan sudah mulai
yang sedang Engkau cari wahai tuan?” dengan baik pula. Itulah kerja cerdas. membaik. Gedung kantor sudah baru,
temannya bertanya. Kemudian, mengerjakan apa yang sekalipun ukurannya hanya 150
“Saya sedang mencari cincinku sudah direncanakan tanpa menunda- meter. Gaji pun mulai meningkat pula.
yang hilang” jawab Nasrudin. “Cobalah nunda adalah wujud komintmen dari Lagi-lagi, mereka bekerja dengan
tuan ingat-ingat kembali, dimana tanggung jawab dalam bekerja. Sehingga, moto “Ikhlas Beramal”. Mereka
gerangan letak hilangnya cincinmu kerja cerdas saja masih belum cukup, berjuang agar keadaan Peradilan
itu?” tanyanya lagi. karena perlu dibarengi pula dengan Agama semakin baik lagi.
Setelah berpikir sejenak, Nasrudin kerja ikhlas. Keikhlasan dalam bekerja Fase ketiga, keadaan sudah
menjawab: “Di dalam gudang”. “Lalu akan menumbuhkan rasa tanggung meningkat dengan pesat yang ditandai
mengapa tuan mencarinya di jalanan?” jawab yang tinggi dan spirit pengabdian dengan peralatan serba modern dan
tanya temannya tambah penasaran. kepada masyarakat. Aparatur peradilan penghasilan pun meningkat dengan
“Di gudang sana gelap, disini di agama sejatinya adalah pelayan bagi tajam. Lalu, apakah kita sudah
jalanan terang.” Jawab Nasrudin. masyarakat pencari keadilan, kepastian bersyukur dengan cara berbuat yang
Kisah tersebut mengajarkan hukum dan kemanfaatan. terbaik untuk lembaga?
bahwa ada orang yang bekerja keras Saya katakan bahwa sejarah Keberhasilan ini adalah hasil
tetapi tidak cerdas. Aparatur peradilan perjalanan Peradilan Agama di perjuangan pendahulu kita. Oleh
dituntut kerja keras untuk mencapai Indonesia mengalami tiga fase. Fase sebab itu, bekerjalah dengan sebaik-
tujuan yang sudah direncanakan. pertama adalah masa serba sulit. baiknya sesuai dengan tupoksi
Tetapi bekerja keras keras saja belum Peralatan hanya apa adanya. Pegawai masing-masing. Peradilan agama
cukup, harus dibarengi dengan kerja pun hanya sedikit dan dibantu oleh membutuhkan aparatur yang bekerja
cerdas. Prinsip kerja cerdas antara hakim honorer. Gaji pun sangat kecil. keras, cerdas dan ikhlas, bukan
lain adalah prinsip merencanakan Pada waktu itu, hakim dan pekerja malas apalagi culas. (bm/iar)

108 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 12 | Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai