Disusun Oleh :
NIM : 041924353025
Universitas Airlangga
2020
CHAPTER 11 - RETURN, RISK, AND THE CAPITAL ASSET PRICING MODEL
Risiko dari suatu investasi dapat diartikan sebagai variabilitas hasil investasi yang
sebenarnya terhadap hasil investasi yang diharapkan. Terdapat tiga komponen yang berkaitan
dalam investasi tunggal, yaitu :
1. Pendapatan yang diharapkan (Expected Return) yaitu pendapatan yang diharapkan
oleh seseorang dari investasi yang dilakukan selama periode tertentu. Semakin besar
investasi yang dilakukan seseorang, maka pendapatan yang diharapkan akan semakin
tinggi, dan begitupun sebaliknya.
2. Varians dan Standar Deviasi merupakan cara yang dapat digunakan untuk mengukur
besar kecilnya risiko dari suatu investasi. Varians merupakan ukuran dari penyimpangan
kuadrat dari pendapatan yang diharapkan dari suatu investasi ataupun sekuritas.
Sementara standar deviasi (simpangan baku) merupakan akar kuadrat dari varians.
3. Kovarians dan Korelasi merupakan statistik yang digunakan untuk mengukur
keterkaitan pendapatan yang diharapkan antara dua investasi yang dilakukan oleh
seseorang.
Dalam melakukan suatu investasi, seorang investor tentu akan menghitung berapa
pendapatan yang akan diterima dari investasi tersebut, namun dalam melakukan estimasi
perhitungan tersebut, seorang investor tetap harus memperhatikan kemungkinan risiko yang akan
ditimbulkan dari investasi yang dilakukan. Untuk menghitung besar kecilnya risiko suatu
investasi tunggal, dapat dilakukan dengan menghitung varians dan standar deviasi. Varians
merupakan ukuran dari penyimpangan kuadrat dari pendapatan yang diharapkan dari suatu
investasi ataupun sekuritas. Sementara standar deviasi (simpangan baku) merupakan akar
kuadrat dari varians. Pengukuran ini dilakukan untuk investasi tunggal.
a. Varians
Pendapatan yang diharapkan dari portofolio investasi ditentukan oleh proporsi dana yang
diinvestasikan investor pada masing – masing alternatif investasi tersebut. Secara matematik
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
Risiko suatu investasi yang berada dalam portofolio akan berbeda dengan risiko dari
investasi apabila bersifat tunggal. Besarnya risiko suatu portofolio akan dipengaruhi oleh
besarnya risiko dari masing – masing investasi yang membentuk portofolio tersebut dan
kovarians serta korelasi antar investasi yang membentuk portofolio. Risiko dari suatu portofolio
dapat dihitung menggunakan varians dan standar deviasi portofolio seperti rumus berikut :
a. Varians Portofolio
Varians dari portofolio tergantung pada varian dari masing-masing investasi dan
kovarians antara kedua investasi tersebut. Untuk varians tertentu dari investasi tunggal,
hubungan positif atau kovarian antara kedua investasi akan meningkatkan varians dari seluruh
portofolio, begitupun sebaliknya. Jika salah satu investasi cenderung naik ketika yang lain turun,
atau sebaliknya, maka pendapatan dari kedua investasi akan saling mengimbangi. Hal ini akan
disebut hedge dalam bidang keuangan.
Diversifikasi dalam investasi merupakan salah satu teknik manajemen risiko untuk
menggabungkan beragam investasi dalam portofolio. Diversifikasi dalam investasi akan
berdampak untuk meningkatkan rata – rata pendapatan yang lebih tinggi dan mengurangi
investasi tunggal dalam suatu portofolio. Syarat utama dari diversifikasi investasi adalah selama
ρ <1, maka standar deviasi portofolio dua investasi kurang dari rata-rata tertimbang standar
deviasi investasi tunggal. Dengan kata lain, efek diversifikasi hanya berlaku jika investasi dalam
portofolio tidak berkorelasi sempurna (selama ρ <1).
dimana :
w2 : proporsi investasi
Sementara, standar deviasi pendapatan portofolio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Varians dari pendapatan portofolio dengan banyak investasi (investasi majemuk) lebih
tergantung pada kovariansi antara investasi tunggal daripada pada varians investasi tunggal.
11.6 DIVERSIFICATION
Dimana :
R : Total Pendapatan
Dalam menghitung risiko total dari pendapatan portofolio dibagi menjadi dua bagian, yaitu L
Dalam hal ini diasumsikan bahwa semua investasi bersifat berisiko, seorang investor
dapat menggabungkan investasi berisiko dengan investasi berisiko minimum, investasi yang
bebas risiko (seperti Treasury Bills).
Pada bagian sebelumnya dibahas mengenai portofolio yang dibentuk antara investasi
berisiko dengan investasi yang berisiko minimum. Namun, pada kenyataannya, seorang investor
cenderung untuk menggabungkan investasi yang bebas risiko kedalam portofolio investasi yang
berisiko. Menurut par investor, hal ini akan menimbulkan keputusan investasi yang
menghasilkan pendapatan yang optimal.
Pendapatan dan risiko merupakan suatu trade-off, dan keduanya memiliki hubungan yang
positif. Pemahaman tersebut akan dianut oleh semua orang investor sebelum melakukan
investasi. Namun, pada bagian sebelumnya hanya menyangkut satu investor. Para investor akan
memiliki estimasi variabel yang berbeda – beda. Namun, variabel estimasi yang ditetapkan tetap
akan membentuk ekspektasi dari data yang sama tentang perubahan harga investasi di masa lalu
dan informasi lain yang tersedia untuk umum. Asumsi penyederhanaan ini memiliki akses ke
sumber informasi yang serupa yang disebut Ekspektasi Homogen. Jika semua investor memiliki
ekspektasi homogen, para investor akan memilih jenis investasi yang hamper serupa, dan akan
berpengaruh terhadap peningkatan permintaan jenis investasi tertentu dengan tingkat risiko yang
sama, dan akan membentuk suatu portofolio pasar. Oleh karena itu, diperlukan untuk
diversifikasi investasi untuk menjaga permintaan investasi tertentu dan menjaga keseimbangan
pasar .
Pendapatan yang diharapkan di pasar merupakan jumlah dari pendapatan investasi bebas
risiko ditambah beberapa kompensasi untuk risiko yang melekat dalam portofolio pasar.
Persamaan tersebut mengacu pada pendapatan yang diharapkan di pasar, bukan pendapatan
aktual dalam bulan atau tahun tertentu karena saham memiliki risiko, pendapatan aktual di pasar
selama periode tertentu, bisa berada di bawah RF atau bahkan negatif.
Formula ini, yang disebut Capital Asset Pricing Model (CAPM), merupakan pengukuran risiko
dari suatu surat berharga yang konsisten dengan teori portofolio. Tiga poin tambahan yang
berkaitan dengan CAPM , yaitu :
1. Linearity
Hal ini akan digambarkan melalui beta, karena beta adalah ukuran risiko yang tepat
untuk menggambarkan tingkat keamanan suatu investasi. Maka hubungan yang diharapkan
adalah bersifat linear (garis lurus) antara pendapatan yang diharapkan dengan beta.
3. A potential confusion
Terdapat suatu kebingungan mengenai perbedaan CML dan SML. Sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya bahwa pendekatan CML hanya bisa dipergunakan untuk menjelaskan
hubungan antara risiko dengan pendapatan yang diharapkan bagi surat berharga yang efisien
saja. Dengan pendekatan CAPM dapat dijelaskan hubungan antara risiko dengan pendapatan
yang diharapkan bagi portofolio uang tidak efisien.
CHAPTER 12 - AN ALTERNATIVE VIEW OF RISK AND RETURN
Di dalam CAPM menunjukkan bahwa jika portofolio pasar rata-rata-efisien, maka cara
terbaik untuk mengukur risiko sistematis keamanan adalah dengan koefisien beta. CAPM
menyiratkan bahwa pendapatan yang diharapkan pada keamanan secara linear terkait dengan
beta. Misalnya, inflasi akan memengaruhi hampir semua perusahaan sampai batas tertentu.
Pengaruh risiko sistematis seperti inflasi pada saham dapat dihitung dengan menggunakan
koefisien beta. Koefisien beta (β), memberi tahu kita respons terhadap pendapatan saham
terhadap risiko sistematis. Pada bab sebelumnya, beta mengukur respons pengembalian sekuritas
terhadap faktor risiko tertentu, pengembalian portofolio pasar. Jika saham perusahaan
berbanding positif dengan risiko inflasi, saham tersebut memiliki beta inflasi positif, dan jika
tidak berkorelasi dengan inflasi, maka beta inflasi adalah nol.
Dalam bahasan ini, faktor yang dimaksud adalah faktor yang berkaitan dengan
terbentuknya risiko sistematis. Secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pada baris pertama dari persamaan ini merupakan rata-rata tertimbang dari setiap
pendapatan yang diharapkan. Item dalam tanda kurung di baris kedua mewakili rata-rata
tertimbang dari setiap beta keamanan. Rata-rata tertimbang ini, akan dikalikan dengan faktor F.
Sementara baris ketiga merupakan rata-rata tertimbang dari risiko tidak sistematis dari investasi
tunggal. Tidak ada ketidakpastian di baris pertama karena hanya nilai dari pendapatan yang
diharapkan dari yang muncul di sana. Ketidakpastian pada baris kedua hanya tercermin oleh satu
faktor item (F). sementara kita tahu bahwa nilai yang diharapkan dari F adalah nol. Sementara
ketidakpastian pada baris ketiga tercermin oleh setiap risiko yang tidak sistematis (∊i) yang
muncul.
Diversifikasi dalam investasi merupakan salah satu teknik manajemen risiko untuk
menggabungkan beragam investasi dalam portofolio. Diversifikasi dalam investasi akan
berdampak untuk meningkatkan rata – rata pendapatan yang lebih tinggi dan mengurangi
investasi tunggal dalam suatu portofolio. Selain itu, semakin banyak jumlah investasi yang
membentuk portofolio, maka standar deviasi (risiko) pendapatan portofolio akan semakin
berkurang, sehingga pendapatan yang diharapakan akan semakin tinggi. Hal ini karena semakin
banyak investasi yang membentuk portofolio, maka portofolio tersebut akan merepresentasikan
pertumbuhan investasi yang ada di pasar.
Dalam bagian sebelumnya, ditunjukkan bahwa beta adalah ukuran risiko yang tepat
berdasarkan asumsi ekspektasi homogen dan pinjaman tanpa risiko. Implikasinya adalah bahwa
ketika pemegang saham yang terdiversifikasi dengan baik mempertimbangkan untuk mengubah
kepemilikannya atas suatu investasi tertentu, ia dapat mengabaikan risiko keamanan yang tidak
sistematis karena risiko ini hilang dalam portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, pemegang
saham dapat mengabaikan risiko yang tidak sistematis ini ketika mereka mempertimbangkan
apakah akan menambahkan saham ke dalam portofolio mereka.
12.4 THE CAPITAL ASSET PRICING MODEL AND THE ARBITRAGE PRICING
THEORY
CAPM dan APT (Arbitrage Pricing Theory) adalah model alternatif risiko dan
pengembalian. Penting untuk mempertimbangkan perbedaan antara kedua model, baik dari segi
pedagogi dan dalam hal aplikasi.
DIFFERENCES IN PEDAGOGY
CAPM memiliki setidaknya satu keuntungan untuk memiliki set investasi yang efisien.
Pendekatan ini dimulai dengan kasus untuk dua aset berisiko, beralih ke kasus banyak aset
berisiko, dan berakhir ketika aset tanpa risiko ditambahkan ke banyak aset. Kombinsi semacam
ini tidak semudah diselesaikan dengan APT. Namun, APT memiliki beberapa kelebihan yang
saling menguntungkan. Model ini menambahkan faktor risiko tidak sistematis. APT menekankan
peran arbitrase dalam memperoleh hubungan linier antara pendapatan yang diharapkan dan beta.
DIFFERENCES IN APPLICATION
Salah satu keunggulan APT adalah dapat menangani banyak faktor. Model multifaktor
mungkin lebih mencerminkan kenyataan. Artinya, kita harus mengabstraksi dari banyak faktor
pasar dan industri sebelum risiko tidak sistematis satu keamanan menjadi tidak berkorelasi
dengan risiko tidak sistematis sekuritas lain. Di dalam pendekatan APT ini, hubungan antara
risiko dan pengembalian dapat dinyatakan sebagai berikut :
Dalam persamaan ini menyatakan bahwa pendapatan yang diharapkan keamanan
terkait dengan beta (faktor keamanan). Setiap faktor mewakili risiko yang tidak dapat
didiversifikasi. Semakin tinggi beta berkaitan dengan faktor tertentu, maka semakin tinggi risiko
yang ditanggung. Dalam aplikasinya, pendapatan yang diharapkan atas keamanan harus
mengimbangi risiko. Persamaan ini menggambarkan bahwa pendapatan yang diharapkan adalah
penjumlahan dari investasi dengan tingkat bebas risiko ditambah kompensasi untuk setiap jenis
risiko yang dikenakan oleh keamanan. APT memiliki potensi untuk mengukur pendapatan yang
diharapkan lebih akurat daripada CAPM.
CAPM dan APT adalah model perhitungan berbasis risiko. Masing-masing mengukur
risiko keamanan oleh beta-nya pada beberapa faktor sistematis dan masing-masing berpendapat
bahwa pendapatan yang diharapkan harus berbanding lurus dengan beta. Dalam pendekatan ini,
ditentukan beberapa parameter atau atribut yang terkait dengan investasi. Penjelasan yang lebih
baik untuk keberhasilan pendekatan empiris terletak pada sintesis pendekatan berbasis risiko dan
metode empiris. Dalam pasar yang efisien, risiko dan pengembalian terkait; jadi mungkin
parameter atau atribut yang tampaknya terkait dengan pengembalian juga merupakan ukuran
risiko yang lebih baik.
STYLE PORTFOLIOS
Selain digunakan untuk memperkirakan suatu pendapatan, atribut saham juga banyak
digunakan sebagai cara untuk mengkarakterisasi pola manajemen keuangan. Untuk
mengevaluasi seberapa baik kinerja manajer portofolio, kinerja mereka sering dibandingkan
dengan kinerja beberapa indeks dasar. Pendekatan untuk mengukur kinerja ini relatif baru, dan
merupakan bagian dari upaya aktif memperbaiki kemampuan dalam mengidentifikasi dan
menggunakan keterampilan investasi.Model empiris atau parametrik yang menangkap hubungan
antara pendapatan dan atribut saham seperti rasio PE atau M / B dapat diperkirakan secara
langsung dari data tanpa ada daya tarik teori. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur gaya
manajer portofolio dan untuk membangun tolok ukur dan sampel yang akan diukur.