Anda di halaman 1dari 14

RESUME BUKU CORPORATE FINANCE (Twelfth Edition)

CHAPTER 11 - RETURN, RISK, AND THE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

CHAPTER 12 - AN ALTERNATIVE VIEW OF RISK AND RETURN

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mingguan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

(KELAS AKHIR PEKAN)

Disusun Oleh :

Nama : EL DINIYAH SURURI

NIM : 041924353025

Program Studi Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga

2020
CHAPTER 11 - RETURN, RISK, AND THE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

11. 1 INDIVIDUAL SECURITIES (INVESTASI TUNGGAL)

Risiko dari suatu investasi dapat diartikan sebagai variabilitas hasil investasi yang
sebenarnya terhadap hasil investasi yang diharapkan. Terdapat tiga komponen yang berkaitan
dalam investasi tunggal, yaitu :
1. Pendapatan yang diharapkan (Expected Return) yaitu pendapatan yang diharapkan
oleh seseorang dari investasi yang dilakukan selama periode tertentu. Semakin besar
investasi yang dilakukan seseorang, maka pendapatan yang diharapkan akan semakin
tinggi, dan begitupun sebaliknya.
2. Varians dan Standar Deviasi merupakan cara yang dapat digunakan untuk mengukur
besar kecilnya risiko dari suatu investasi. Varians merupakan ukuran dari penyimpangan
kuadrat dari pendapatan yang diharapkan dari suatu investasi ataupun sekuritas.
Sementara standar deviasi (simpangan baku) merupakan akar kuadrat dari varians.
3. Kovarians dan Korelasi merupakan statistik yang digunakan untuk mengukur
keterkaitan pendapatan yang diharapkan antara dua investasi yang dilakukan oleh
seseorang.

11. 2 EXPECTED RETURN, VARIANCE, AND COVARIANCE

EXPECTED RETURN AND VARIANCE

Dalam melakukan suatu investasi, seorang investor tentu akan menghitung berapa
pendapatan yang akan diterima dari investasi tersebut, namun dalam melakukan estimasi
perhitungan tersebut, seorang investor tetap harus memperhatikan kemungkinan risiko yang akan
ditimbulkan dari investasi yang dilakukan. Untuk menghitung besar kecilnya risiko suatu
investasi tunggal, dapat dilakukan dengan menghitung varians dan standar deviasi. Varians
merupakan ukuran dari penyimpangan kuadrat dari pendapatan yang diharapkan dari suatu
investasi ataupun sekuritas. Sementara standar deviasi (simpangan baku) merupakan akar
kuadrat dari varians. Pengukuran ini dilakukan untuk investasi tunggal.
a. Varians

b. Standar Deviasi (Simpangan Baku)

COVARIANCE AND CORRELATION


Seorang investor dapat menggunakan varians dan standar deviasi untuk mengukur
variabilitas dari investasi tunggal yang dilakukan. Sementara jika seorang investor melakukan
beberapa investasi secara bersamaan atau dapat dikatakan melakukan investasi majemuk, maka
investor dapat mengukur hubungan antar laba dari beberapa investasi yang dilakukannya.
Kovarians dan korelasi akan mengukur bagaimana dua variabel acak saling berhubungan.

11. 3 THE RETURN AND RISK FOR PORTFOLIOS


Dalam melakukan perhitungan risiko untuk investasi dapat dilakukan dengan
menghitung varians dan standar deviasi. Seorang investor pasti akan menginginkan investasi
terhadap portofolio dengan tingkat pendapatan yang tinggi dan risiko yang rendah. Namun
investor juga harus teliti dalam memilih kombinasi portofolio investasi untuk memperoleh
pendapatan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, investor harus mempertimbangkan
beberapa hal, antara lain :
a. Hubungan antara pendapatan yang diharapkan dari investasi tunggal dan pendapatan
yang diharapkan dari portofolio (investasi majemuk) yang terdiri dari investasi tunggal
tersebut.
b. Hubungan antara standar deviasi investasi tunggal, korelasi antara investasi yang sejenis,
dan standar deviasi portofolio (investasi majemuk) yang terdiri dari sekuritas yang telah
dipilih.
THE EXPECTED RETURN ON A PORTFOLIO

Portofolio merupakan sekumpulan investasi. Suatu portofolio memiliki keunggulan


karena dapat mengurangi risiko dengan cara melalui diversifikasi. Dengan melakukan
diversifikasi, diharapkan akan mengurangi variabilitas dan risiko sehingga pendapatan yang
diharapkan akan lebih stabil. Diversifikasi dapat berkaitan dengan jenis investasi (deposito,
saham, obliasi, dll), jenis industri (perdagangan, jasa, manufaktur), jenis usaha (tekstil, baja,
konstruksi, dll), dan tempat investasi (dalam negeri dan luar negeri).

Pendapatan yang diharapkan dari portofolio investasi ditentukan oleh proporsi dana yang
diinvestasikan investor pada masing – masing alternatif investasi tersebut. Secara matematik
dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dimana :

E(Rp) : Total pendapatan yang diharapkan

w : Proporsi dana yang diinvestasikan pada suatu investasi

E(Rs) : Pendapatan yang diharapkan dari investasi ke-1

E(Rc) : Pendapatan yang diharapkan dari investasi ke-2

VARIANCE AND STANDARD DEVIATION OF A PORTFOLIO

Risiko suatu investasi yang berada dalam portofolio akan berbeda dengan risiko dari
investasi apabila bersifat tunggal. Besarnya risiko suatu portofolio akan dipengaruhi oleh
besarnya risiko dari masing – masing investasi yang membentuk portofolio tersebut dan
kovarians serta korelasi antar investasi yang membentuk portofolio. Risiko dari suatu portofolio
dapat dihitung menggunakan varians dan standar deviasi portofolio seperti rumus berikut :
a. Varians Portofolio

Varians dari portofolio tergantung pada varian dari masing-masing investasi dan
kovarians antara kedua investasi tersebut. Untuk varians tertentu dari investasi tunggal,
hubungan positif atau kovarian antara kedua investasi akan meningkatkan varians dari seluruh
portofolio, begitupun sebaliknya. Jika salah satu investasi cenderung naik ketika yang lain turun,
atau sebaliknya, maka pendapatan dari kedua investasi akan saling mengimbangi. Hal ini akan
disebut hedge dalam bidang keuangan.

b. Standar Deviasi Portofolio

THE DIVERSIFICATION EFFECT

Diversifikasi dalam investasi merupakan salah satu teknik manajemen risiko untuk
menggabungkan beragam investasi dalam portofolio. Diversifikasi dalam investasi akan
berdampak untuk meningkatkan rata – rata pendapatan yang lebih tinggi dan mengurangi
investasi tunggal dalam suatu portofolio. Syarat utama dari diversifikasi investasi adalah selama
ρ <1, maka standar deviasi portofolio dua investasi kurang dari rata-rata tertimbang standar
deviasi investasi tunggal. Dengan kata lain, efek diversifikasi hanya berlaku jika investasi dalam
portofolio tidak berkorelasi sempurna (selama ρ <1).

11.4 THE EFFICIENT SET FOR TWO ASSETS


Di dalam suatu portofolio bisa terdiri dari dua atau lebih investasi. Menurut definisi,
portofolio ini juga harus memiliki standar deviasi serendah mungkin. Dalam perpaduan minimal
dua investasi, tentulah seorang investor akan dihadapkan kepada beberapa gambaran alternatif
mengenai pendapatan yang akan diperoleh. Namun dalam aplikasinya, seorang investor harus
memilih kombinasi yang tepat mengenai investasi apa yang akan dilakukan untuk mengurangi
risiko. Hal ini dapat dibantu dengan melakukan diversifikasi terhadap investasi.
Salah satu manfaat paling penting dari diversifikasi terhadap pemilihan dua investasi
Jika salah satu investasi cenderung naik ketika yang lain turun, atau sebaliknya, maka
pendapatan dari kedua investasi akan saling mengimbangi. Hal ini akan disebut hedge dalam
bidang keuangan. Tidak ada investor yang ingin memiliki portofolio dengan pendapatan di
bawah rata – rata minimum. Seperti misalnya seseorang harus mengambil keputusan penting
seperti : pekerjaan apa yang harus dipilih, rumah atau mobil apa yang akan dibeli, dan berapa
banyak waktu yang dialokasikan untuk kursus ini. Diversifikasi dapat membantu investor untuk
menentukan set investasi yang paling efisien dengan menggabungkan dua investasi yang
berbeda. Penambahan jumlah investasi akan meningkatkan risiko seluruh portofolio.

11.5 THE EFFICIENT SET FOR MANY SECURITIES


Investor umumnya memiliki lebih dari dua investasi, oleh karena itu investor harus
memiliki kombinasi set investasi yang dapat memberikan pendapatan sesuai dengan yang
diharapkan. Namun, pemilihan set kombinasi investasi ini menjadi lebih sulit ketika terdapat
investasi tambahan yang dimasukkan karena jumlah pengamatan akan bertambah.
VARIANCE AND STANDARD DEVIATION IN A PORTFOLIO OF MANY ASSETS
Cara menghitung varians dari portofolio secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut :

dimana :

w2 : proporsi investasi

VAR (Rx) : Varians dari investasi X

ρxyσxσy : Kovarians antara Investasi X dan Investasi Y

VAR (Ry) : Varians dari investasi Y

Sementara, standar deviasi pendapatan portofolio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Varians dari pendapatan portofolio dengan banyak investasi (investasi majemuk) lebih
tergantung pada kovariansi antara investasi tunggal daripada pada varians investasi tunggal.
11.6 DIVERSIFICATION

Pendapatan dari investasi selalu terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Pendapatan normal atau pendapatan yang diharapkan


Pendapatan ini dapat diprediksi oleh para investor. Namun tergantung pada informasi
yang dimiliki oleh investor mengenai karakteristik suatu investasi.
2. Pendapatan dengan bagian yang berisiko
Pendapatan dari hasil investasi ini berasal dari beberapa faktor eksternal seperti misalnya
isu perkembangan ekonomi suatu negara, perubahan peraturan pemerintah, perubahan
GNP, perubahan suku bunga, dan lain – lain. Secara matematik dapat dirumuskan sebagai
berikut :

Dimana :

R : Total Pendapatan

E(R) : Pendapatan yang diharapkan

U : Pendapatan dengan bagian yang berisiko

RISK : SYSTEMATIC AND UNSYSTEMATIC

Dalam menghitung risiko total dari pendapatan portofolio dibagi menjadi dua bagian, yaitu L

1. Systematic Risk (Risiko Sistematik)


Merupakan bagian dari risiko total yang tidak dapat dikurangi dengan cara diversifikasi.
Risiko ini timbul karena faktor eksternal dan berpengaruh terhadap semua perusahaan
atau industri. Misalnya kondisi ekonomi, politik, kesehatan, dan sebagainya.
2. Unsystematic Risk (Risiko Tidak Sistematik)
Merupakan bagian dari risiko total yang dapat dikurangi dengan cara diversifikasi. Risiko
ini timbul karena faktor internal yang bersifat khas dan hanya berpengaruh terhadap
perusahaan atau industri tertentu. Misalnya faktor manajemen, struktur modal
perusahaan, jenis produk, teknologi yang digunakan, dan sebagainya.
11.7 RISKLESS BORROWING AND LENDING

Dalam hal ini diasumsikan bahwa semua investasi bersifat berisiko, seorang investor
dapat menggabungkan investasi berisiko dengan investasi berisiko minimum, investasi yang
bebas risiko (seperti Treasury Bills).

THE OPTIMAL PORTFOLIO

Pada bagian sebelumnya dibahas mengenai portofolio yang dibentuk antara investasi
berisiko dengan investasi yang berisiko minimum. Namun, pada kenyataannya, seorang investor
cenderung untuk menggabungkan investasi yang bebas risiko kedalam portofolio investasi yang
berisiko. Menurut par investor, hal ini akan menimbulkan keputusan investasi yang
menghasilkan pendapatan yang optimal.

11.8 MARKET EQUILIBRIUM

Pendapatan dan risiko merupakan suatu trade-off, dan keduanya memiliki hubungan yang
positif. Pemahaman tersebut akan dianut oleh semua orang investor sebelum melakukan
investasi. Namun, pada bagian sebelumnya hanya menyangkut satu investor. Para investor akan
memiliki estimasi variabel yang berbeda – beda. Namun, variabel estimasi yang ditetapkan tetap
akan membentuk ekspektasi dari data yang sama tentang perubahan harga investasi di masa lalu
dan informasi lain yang tersedia untuk umum. Asumsi penyederhanaan ini memiliki akses ke
sumber informasi yang serupa yang disebut Ekspektasi Homogen. Jika semua investor memiliki
ekspektasi homogen, para investor akan memilih jenis investasi yang hamper serupa, dan akan
berpengaruh terhadap peningkatan permintaan jenis investasi tertentu dengan tingkat risiko yang
sama, dan akan membentuk suatu portofolio pasar. Oleh karena itu, diperlukan untuk
diversifikasi investasi untuk menjaga permintaan investasi tertentu dan menjaga keseimbangan
pasar .

DEFINITION OF RISK WHEN INVESTORS HOLD THE MARKET PORTFOLIO


Dalam pelaksanaannya, investor harus memperhatikan risiko sistematik karena risiko ini
tidak dapat dikurangi dengan cara diversifikasi. Dengan demikian, investor yang memiliki suatu
portofolio harus memikirkan tentang keamanan portofolio yang dimilikinya. Salah satu cara
pengukurannya dengan melihat Beta. Beta akan mengukur tingkat respon keamanan terhadap
pergerakan suatu investasi dalam portofolio pasar.

THE FORMULA FOR BETA


Dimana :
Cov(Ri,RM) : Kovarians antara Return on
Asset Investasi I dan Pendapatan dalam
portofolio pasar
σ2(RM) : Varians di portofolio pasar
A TEST
Jika, karena suatu alasan tertentu, investor hanya dapat memiliki satu investasi, varian
dari pendapatan investasi tersebut akan menjadi varian dari pendapatan portofolio. Oleh karena
itu, varian dari pendapatan suatu investasi harus memiliki ukuran risiko keamanan yang tepat.
Jika seorang investor memegang portofolio yang terdiversifikasi, ia masih harus memperhatikan
varians (atau standar deviasi) dari pengembalian portofolionya sebagai ukuran yang tepat dari
risiko portofolionya. Namun, investor tidak lagi tertarik pada varian dari pendpatan investasi
tungga, tetapi investor akan tertarik pada kontribusi keamanan investasi tunggal terhadap varian
portofolio. Kontribusi keamanan terhadap varian portofolio yang terdiversifikasi paling baik
diukur dengan beta. Beta mengukur risiko sistematis keamanan.
11.9 RELATIONSHIP BETWEEN RISK AND EXPECTD RETURN (CAPM)

EXPECTED RETURN ON THE MARKET

Pendapatan yang diharapkan di pasar merupakan jumlah dari pendapatan investasi bebas
risiko ditambah beberapa kompensasi untuk risiko yang melekat dalam portofolio pasar.
Persamaan tersebut mengacu pada pendapatan yang diharapkan di pasar, bukan pendapatan
aktual dalam bulan atau tahun tertentu karena saham memiliki risiko, pendapatan aktual di pasar
selama periode tertentu, bisa berada di bawah RF atau bahkan negatif.

EXPECTED RETURN ON AN INDIVIDUAL SECURITY


Apabila investor dihadapkan dengan sejumlah alternatif investasi yang berisiko dan satu
alternatif investasi yang bebas risiko, maka investor yang menghindari risiko akan lebih menykai
portofolio yang berada di bawah garis Capital Market Line (CML). CML akan menunjukkan
keseimbangan pasar antara risiko dan pendapatan. Hal ini terjadi karena adanya peluang bagi
investor untuk meminjamkan dan meminjam dengan tingkat bunga sebesar risk free rate (R f).
Dalam CAPM, koefisien beta merupakan dari risiko sistematik yang dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut :

Formula ini, yang disebut Capital Asset Pricing Model (CAPM), merupakan pengukuran risiko

dari suatu surat berharga yang konsisten dengan teori portofolio. Tiga poin tambahan yang
berkaitan dengan CAPM , yaitu :

1. Linearity

Hal ini akan digambarkan melalui beta, karena beta adalah ukuran risiko yang tepat
untuk menggambarkan tingkat keamanan suatu investasi. Maka hubungan yang diharapkan
adalah bersifat linear (garis lurus) antara pendapatan yang diharapkan dengan beta.

2. Portfolios as well as securities

Pendapatan yang diharapkan dari portofolio menggunakan jumlah rata-rata tertimbang


dari pengembalian masing-masing investasi adalah sama dengan pengembalian yang diharapkan
dari portofolio menggunakan CAPM, maka CAPM berlaku untuk portofolio serta untuk investasi
tunggal.

3. A potential confusion

Terdapat suatu kebingungan mengenai perbedaan CML dan SML. Sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya bahwa pendekatan CML hanya bisa dipergunakan untuk menjelaskan
hubungan antara risiko dengan pendapatan yang diharapkan bagi surat berharga yang efisien
saja. Dengan pendekatan CAPM dapat dijelaskan hubungan antara risiko dengan pendapatan
yang diharapkan bagi portofolio uang tidak efisien.
CHAPTER 12 - AN ALTERNATIVE VIEW OF RISK AND RETURN

12.1 SYSTEMATIC RISK AND BETAS

Di dalam CAPM menunjukkan bahwa jika portofolio pasar rata-rata-efisien, maka cara
terbaik untuk mengukur risiko sistematis keamanan adalah dengan koefisien beta. CAPM
menyiratkan bahwa pendapatan yang diharapkan pada keamanan secara linear terkait dengan
beta. Misalnya, inflasi akan memengaruhi hampir semua perusahaan sampai batas tertentu.
Pengaruh risiko sistematis seperti inflasi pada saham dapat dihitung dengan menggunakan
koefisien beta. Koefisien beta (β), memberi tahu kita respons terhadap pendapatan saham
terhadap risiko sistematis. Pada bab sebelumnya, beta mengukur respons pengembalian sekuritas
terhadap faktor risiko tertentu, pengembalian portofolio pasar. Jika saham perusahaan
berbanding positif dengan risiko inflasi, saham tersebut memiliki beta inflasi positif, dan jika
tidak berkorelasi dengan inflasi, maka beta inflasi adalah nol.

12.2 PORTFOLIOS AND FACTOR MODELS

Dalam bahasan ini, faktor yang dimaksud adalah faktor yang berkaitan dengan
terbentuknya risiko sistematis. Secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pada baris pertama dari persamaan ini merupakan rata-rata tertimbang dari setiap
pendapatan yang diharapkan. Item dalam tanda kurung di baris kedua mewakili rata-rata
tertimbang dari setiap beta keamanan. Rata-rata tertimbang ini, akan dikalikan dengan faktor F.
Sementara baris ketiga merupakan rata-rata tertimbang dari risiko tidak sistematis dari investasi
tunggal. Tidak ada ketidakpastian di baris pertama karena hanya nilai dari pendapatan yang
diharapkan dari yang muncul di sana. Ketidakpastian pada baris kedua hanya tercermin oleh satu
faktor item (F). sementara kita tahu bahwa nilai yang diharapkan dari F adalah nol. Sementara
ketidakpastian pada baris ketiga tercermin oleh setiap risiko yang tidak sistematis (∊i) yang
muncul.

PORTFOLIOS AND DIVERSIFICATION

Diversifikasi dalam investasi merupakan salah satu teknik manajemen risiko untuk
menggabungkan beragam investasi dalam portofolio. Diversifikasi dalam investasi akan
berdampak untuk meningkatkan rata – rata pendapatan yang lebih tinggi dan mengurangi
investasi tunggal dalam suatu portofolio. Selain itu, semakin banyak jumlah investasi yang
membentuk portofolio, maka standar deviasi (risiko) pendapatan portofolio akan semakin
berkurang, sehingga pendapatan yang diharapakan akan semakin tinggi. Hal ini karena semakin
banyak investasi yang membentuk portofolio, maka portofolio tersebut akan merepresentasikan
pertumbuhan investasi yang ada di pasar.

12.3 BETAS, ARBITRAGE, AND EXPECTED RETURNS

THE LINEAR RELATIONSHIP

Dalam bagian sebelumnya, ditunjukkan bahwa beta adalah ukuran risiko yang tepat
berdasarkan asumsi ekspektasi homogen dan pinjaman tanpa risiko. Implikasinya adalah bahwa
ketika pemegang saham yang terdiversifikasi dengan baik mempertimbangkan untuk mengubah
kepemilikannya atas suatu investasi tertentu, ia dapat mengabaikan risiko keamanan yang tidak
sistematis karena risiko ini hilang dalam portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, pemegang
saham dapat mengabaikan risiko yang tidak sistematis ini ketika mereka mempertimbangkan
apakah akan menambahkan saham ke dalam portofolio mereka.

THE MARKET PORTFOLIO AND THE SINGLE FACTOR


Dalam CAPM, beta sekuritas mengukur respons keamanan terhadap pergerakan dalam
portofolio pasar. Dalam model satu-faktor dari teori penetapan harga arbitrage, beta mengukur
responsnya terhadap faktor tersebut. Portofolio yang besar dan terdiversifikasi tidak memiliki
risiko tidak sistematis karena risiko tidak sistematis dari investasi tungal akan didiversifikasi.
Dengan mengasumsikan investasi yang cukup sehingga portofolio pasar sepenuhnya
terdiversifikasi dan dengan asumsi bahwa tidak ada investasi yang memiliki pangsa pasar yang
tidak proporsional, portofolio ini sepenuhnya terdiversifikasi dan tidak mengandung risiko yang
tidak sistematis.Dengan kata lain, portofolio pasar berkorelasi sempurna dengan faktor tunggal,
menyiratkan bahwa portofolio pasar benar-benar merupakan versi faktor yang ditingkatkan atau
diperkecil.

12.4 THE CAPITAL ASSET PRICING MODEL AND THE ARBITRAGE PRICING
THEORY

CAPM dan APT (Arbitrage Pricing Theory) adalah model alternatif risiko dan
pengembalian. Penting untuk mempertimbangkan perbedaan antara kedua model, baik dari segi
pedagogi dan dalam hal aplikasi.
DIFFERENCES IN PEDAGOGY

CAPM memiliki setidaknya satu keuntungan untuk memiliki set investasi yang efisien.
Pendekatan ini dimulai dengan kasus untuk dua aset berisiko, beralih ke kasus banyak aset
berisiko, dan berakhir ketika aset tanpa risiko ditambahkan ke banyak aset. Kombinsi semacam
ini tidak semudah diselesaikan dengan APT. Namun, APT memiliki beberapa kelebihan yang
saling menguntungkan. Model ini menambahkan faktor risiko tidak sistematis. APT menekankan
peran arbitrase dalam memperoleh hubungan linier antara pendapatan yang diharapkan dan beta.

DIFFERENCES IN APPLICATION

Salah satu keunggulan APT adalah dapat menangani banyak faktor. Model multifaktor
mungkin lebih mencerminkan kenyataan. Artinya, kita harus mengabstraksi dari banyak faktor
pasar dan industri sebelum risiko tidak sistematis satu keamanan menjadi tidak berkorelasi
dengan risiko tidak sistematis sekuritas lain. Di dalam pendekatan APT ini, hubungan antara
risiko dan pengembalian dapat dinyatakan sebagai berikut :
Dalam persamaan ini menyatakan bahwa pendapatan yang diharapkan keamanan
terkait dengan beta (faktor keamanan). Setiap faktor mewakili risiko yang tidak dapat
didiversifikasi. Semakin tinggi beta berkaitan dengan faktor tertentu, maka semakin tinggi risiko
yang ditanggung. Dalam aplikasinya, pendapatan yang diharapkan atas keamanan harus
mengimbangi risiko. Persamaan ini menggambarkan bahwa pendapatan yang diharapkan adalah
penjumlahan dari investasi dengan tingkat bebas risiko ditambah kompensasi untuk setiap jenis
risiko yang dikenakan oleh keamanan. APT memiliki potensi untuk mengukur pendapatan yang
diharapkan lebih akurat daripada CAPM.

12.5 EMPIRICAL APPROACHES TO ASSET PRICING

CAPM dan APT adalah model perhitungan berbasis risiko. Masing-masing mengukur
risiko keamanan oleh beta-nya pada beberapa faktor sistematis dan masing-masing berpendapat
bahwa pendapatan yang diharapkan harus berbanding lurus dengan beta. Dalam pendekatan ini,
ditentukan beberapa parameter atau atribut yang terkait dengan investasi. Penjelasan yang lebih
baik untuk keberhasilan pendekatan empiris terletak pada sintesis pendekatan berbasis risiko dan
metode empiris. Dalam pasar yang efisien, risiko dan pengembalian terkait; jadi mungkin
parameter atau atribut yang tampaknya terkait dengan pengembalian juga merupakan ukuran
risiko yang lebih baik.

STYLE PORTFOLIOS

Selain digunakan untuk memperkirakan suatu pendapatan, atribut saham juga banyak
digunakan sebagai cara untuk mengkarakterisasi pola manajemen keuangan. Untuk
mengevaluasi seberapa baik kinerja manajer portofolio, kinerja mereka sering dibandingkan
dengan kinerja beberapa indeks dasar. Pendekatan untuk mengukur kinerja ini relatif baru, dan
merupakan bagian dari upaya aktif memperbaiki kemampuan dalam mengidentifikasi dan
menggunakan keterampilan investasi.Model empiris atau parametrik yang menangkap hubungan
antara pendapatan dan atribut saham seperti rasio PE atau M / B dapat diperkirakan secara
langsung dari data tanpa ada daya tarik teori. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur gaya
manajer portofolio dan untuk membangun tolok ukur dan sampel yang akan diukur.

Anda mungkin juga menyukai