Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ratri Erya Wiranti

NPM : 1810110996

Kelas : SAK2

RESUME MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Pemrakiraan nilai tukar

7.1 Peramalan Kurs Mata Uang


Pengertian Peramalan dan Kurs Mata uang

1. Pengertian Peramalan Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai
terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang.peramalan Merupakan
Sebuah alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efisien dan efektif Peramalan adalah
proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam
ukuran Kuantitas,Kualitas, Waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi
permintaan barang ataupun jasa.

2. Pengertian Kurs Mata Uang Nilai Tukar Mata Uang yang lainnya disebut Kurs, Menurut Paul
R Krugman dan Maurice (1994 : 73) adalah Harga sebuah Mata Uang dari suatu negara yang
diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Menurut Nopirin (1996 : 163) Kurs adalah
Pertukaran antara dua Mata Uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/harga
antara kedua Mata Uang tersebut. Menurut Salvator (1997 : 10) Kurs atau Nilai Tukar adalah
Harga suatu Mata Uang terhadap Mata Uang lainnya

3 Proyeksi mengenai kurs mata uang ternyata memegang peranan yang sangat penting dalam
penetapan kebijakan kebijakan operasi. Beberapa kebijakan tersebut antara lain:

1. Kebijakan pemagaran risiko (hedging decision).

2. Kebijakan pendanaan jangka pendek.

3. Kebijakan investasi jangka pendek.

4. Kebijakan penganggaran modal (capital budgeting).


5. Kebijakan pendanaan jangka panjang.

6. Penaksiran pendapatan Manajemen Keuangan Internasional

 Syarat –Syarat untuk menghasilkan Peramalan Kurs Mata UangAda beberapa kriteria yang
dipenuhi untuk menghasilkan peramalan yang akurat.Namun Tidak semua kriteria
tersebut harus dipenuhi, tergantung pada situasi dan kondisi peramalan. Kriteria tersebut
adalah:
1.Adanya model peramalan superior yang memiliki penggunaan eksklusif.
2.Adanya akses informasi yang konsisten.
3.Adanya deviasi yang kecil dari peramalan.
4.Adanya prediksi yang tepat terhadap intervensi pemerintah di pasar valuta asing.

 Teknik –Teknik Peramalan Kurs Mata

Ada empat kelompok umum teknik peramalan yang sering digunakan, yaitu:

1.Peramalan Teknis.

Peramalan ini menggunakan data tingkat kurs historis dan kadang kala peramalan
inidilakukan hanya dengan pengamatan data tanpa menggunakan perhitungan statistik.
Namun tidak jarang pula perhitungan statistik disertakan dalam peramalan. Selain itu, juga
ada beberapa model time seriesyang digunakan untuk pengujian moving averagesehingga
para peramal dapat melakukan interpretasi yang berdasarkan pada hasil pengujian
tersebut.Model peramalan teknis ini telah banyak dibuktikan kegunaannya di berbagai
pasar valuta asing. Namun model yang cocok untuk satu pasar belum tentu cocok bila diterapkan
di pasar yang lain, dan walaupun model peramalan teknis ini sangat beragam namun hasil
pengujian membuktikan bahwa tidak ada satupun model yang sangat menghasilkan
keuntungan yang konsisten.
2.Peramalan Fundamental.

Peramalan ini didasarkan pada hubungan fundamental antara variabel ekonomi dan
tingkat kurs. Dengan pemberian nilai tertentu pada variabel –variabel nilai, maka perusahaan
dapat mengembangkan proyeksi tingkat kurs di masa yang akan datang. Peramalan
dilakukan dengan cara memberikan penilaian subjektif pada tingkat di mana
pergerakan variabel ekonomi secara umum akan mempengaruhi tingkat kurs.Bahwa
peramalan terhadap nilai pound hanya dipengaruhi oleh dua faktor:

1.Inflasi di Amerika Serikat relatif terhadap inflasi di Inggris.

2.Pertumbuhan pendapatan di Amerika Serikat relatif terhadap pertumbuhan


pendapatan di Inggris.

Keterbatasan peramalan fundamentalPeramalan fundamental memiliki empat keterbatasan, yaitu:

1.Ketidakpastian pengaruh suatu faktor pada waktu tertentu.

2.Diperlukannya peramalan untuk faktor –faktor yang memiliki pengaruh langsung


pada nilai kurs.

3.Tidak semua faktor yang relevan dimasukkan dalam model.

4.Adanya perubahan sensitivitas pergerakan mata uang sepanjang waktu hal ini
disebabkan karena tidak ada satu pun yang konsisten di pasar sepanjang waktu
selain perubahan itu sendiri, sehingga nilai –nilai koefisien di dalam model regresi akan
selalu berubah.Kelemahan –kelemahan ini membuktikan bahwa secanggih apapun
model peramalan, tetaplah tidak ada jaminan bahwa model tersebut selalu konsisten
dalam hasil peramalannya. Selaluada probabilitas terjadinya kesalahan.
3.Peramalan Metode Market -based.

Metode ini menggunakan indikator –indikator pasar yang biasanya didasarkan pada

(1) kurs spot atau

(2) kurs forward

Alasan mengapa kurs spot digunakan sebagai dasar peramalan market based dapat
dijelaskan dengan contoh sebagai berikut. Bila diasumsikan bahwa poundsterling akan
mengalami apresiasi 1918. teori paritas daya beli ini menghubungkan kurs valas dengan harga –
harga komoditi yang dinyatakan dalam uang lokal di pasar Internasional .hubungan
antara kurs valas dan harga-harga komoditi doktrin paritas daya beli yaitu kurs valas
akan cenderung menurun dengan proporsi yang sama dengan kenaikan harga.Model atau
pendekatan kurs ini lebih relevan diaplikasikan guna mengamati pergerakan kurs dalam
jangka panjang ketimbang dalam jangka pendek. Teori paritas daya beli memiliki dua
bentuk yaitu paritas daya beli absolut dan paritas daya beli relatif.paritas daya beli
absolutmenyataka bahwa keseimbangan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata
uangluar negeri merupakan salah satu prosentase perbandingan perubahan harga absolut dalam
negeri sedang paritas daya beli relatifmenyatakan bahwa kurs alas merupakan suatu prosentase
perbandingan perubahan harga Absolut dalam negeri terhadapa luar negeri.Paritas suku
bunga (interes parity)merupakan teori uang paling dikenal dalam bentuk keuangan
internasional.
4. Perpaduan (Mixed Forecasting)

Mixed forecasting dapat dilakukan bila masing masing teknik peramalan menjadi tingkat
superioritas yang sama. Cara melakukan mixed forecast ini adalah dengan menimbang hasil
proyeksi masing masing teknik dengan total timbangan yang tinggi. Dan sebagai tambahannya
dapat mengukur ketidakpastian dengan mengukur kisaran hasil peramalan teknik yang
digunakan.

 Penentu Kurs

Teori Paritas Internasional Salah satu teori yang digunakan untuk menjelaskan kurs mata uang
adalah teori paritas Daya beli (purchasing power parity) yang diperkenalkan oleh Cassel tahun
teori paritas daya beli ini menghubungkan kurs valas denag harga harga komoditi yang
dinyatakan dalam uang lokal di pasar Internasional.hubungan antara kurs valas dan harga- harga
komoditi doktrin paritas daya beli yaitu kurs valas akan cenderung menurun dengan proporsi
yang sama dengan kenaikan harga. Model atau pendekatan kurs ini lebih relevan diaplikasikan
guna mengamati pergerakan kurs dalam jangka panjang ketimbang dalam jangka pendek.teori
paritas daya beli memiliki dua bentuk yaitu paritas daya beli absolut dan paritas daya beli relatif.
paritas daya beli absolut menyataka bahwa keseimbangan nilai mata uang dalam negeri terhadap
nilai mata uang luar negeri merupakan salah satu prosentase perbandingan perubahan harga
absolut dalam negeri sedang paritas daya beli relatif menyatakan bahwa kurs alas merupakan
suatu prosentase perbandingan perubahan harga Absolut dalam negeri terhadapa luar negeri.
Paritas suku bunga (interes parity)merupakan teori uang paling dikenal dalam bentuk keuangan
internasional. Doktrin suku bunga ini mendasarkan nilai kurs berdasarkan tingkat bunga antara
negara yang bersangkutan.dalam negara dengan sistem kurs valas bebas,tingkat bunga domestik
(i) cenderung disamakan dengan tingkat bunga luar negeri

(i*)dengan memperhitungkan perkiraaan laju depresiasi mata uang negara yang bersangkutan
terhadap negara lain Misalakan suku bunga simpanan deposito dolar adalah 10 persen namun
diperkirakan dolar akan mengalami depresiasi terhadap DM (mata uang jerman) sebesar 8 persen
setahun kemudian.akibatnya perkiraan tingkat imbalan simpanan DM menjadi 4 persen per
tahun, dan ini lebih tinggi dari pada perkiraan tingkat imbalan yang akan dihasilkan oleh
simpanan dolar.sedangkan para penabung selalu memilih simpanan valuta asing yang
menawarkan perkiraan tinggi maka tidak ada seorangpun akan mempertahankan simpanan
dolar.malainkan para pemilik simpanan dolar akan berusaha menjualnya dan menggantinya
dengan simpanan DM padaakhirnya ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran dolar
(karena permintaannya merosot dan kelebihan simpanan Dm dalam pasar valuta asing. 2.6
Pendekatan Perdagangan Terhadap Pembentukan Kurs Salah satu model kurs tradisional yang
sangat penting didasarkan pada kajian terhadap arus pertukaran barang dan jasa atau
Negara.Artinya model ini melihat bahwa nilai tukar atau kurs antara dua mata ung dari suatu
negara ditentukan oleh besar kecilnya perdaganagan barang dan jasa yang berlangsung diantara
kedua negara tersebut. Itulah sebabnya model ini lasim disebut sebagai pendekatan perdagangan
(tradeapproach)atau pendekatan elastisitas terhadap pembentukan kurs (elasticity approach to
change rate determination)menurut pendekatan ini kurs ekuilibrium adalah kurs yang akan
menyeimbangkan nilai impor dan ekspor dari suatu Negara. Jika nilai impor negara tersebut
lebih besar ketimbang nilai ekspornya (artinya negara yang bersangkutan mengalami defisit
perdagangan ), maka kurs mata uangnya akan mengalami peningkatan (artinya uangnya
mengalami depresiasi atau penurunan nilai tukar)dan hal itu akan berlangsung secara cepat
dalam sistem kurs mengembang pada saat ini. Peningkatan kurs (angka nominalnya) atau
penurunan nilai tukar mata uang tersebut akan membuat harga dari berbagai komoditi ekspornya
lebih murah bagi para importir atau pihak asing sadangkan berbagai produk barang dan jasa
impor menjadi lebih mahal bagi penduduk domestik.akibatnya,lambat laun ekspor negara
tersebut akan mengalami kenaikan sedangkan impornya akan terus menurun sampai pada
akhirnya nilai perdagangan Internasionalnya benar-benar seimbang ( impor sama dengan
ekspor). Karena kecepatan proses penyesuain tersebut ditentukan oleh seberapa responsif atau
elastis impor dan ekspor terhadap perubahanperubahan harga(kurs) maka pendekatan ini lebih
populer dengan sebutan pendekatan elastisitas (elasticity approach) jika negara tersebut
mendekati atau telah mendekati atau berada dalam kondisi full employment,maka didiperlukan
depresiasi yang lebih besar atas nama uang negara tersebut demi menggeser sumber sumber daya
domestik ke produksi aneka komoditi yang diekspor dan aneka barang pengganti atau subsitusi
impor.seandainya negara itu cukup jauh dari kondisi full employment, maka depresiasi yang
diperlukan tidak terlalu besar.cara lai yang perlu ditempuh oleh negara tersebut untuk
menyeimbangkan perdagangan internasional dan memperbaiki nilai tukar mata uangnya adalah
dengan menerapkan kebijakan kebijakan domestik tertentu dalam rangka mengurangi
pembelanjaan (absorosi )domestik lebih menyisihkan lebih banyak sumber daya domestik demi
menyisihkan lebih banyak sumber daya domestik untuk menghasilkan produk- produk ekspor
dan subsitusi impor sehingga memungkinkan berfungsi nya pendekatan elastisitas.

Pendekatan Perdagangan Terhadap Pembentukan Kurs

Salah satu model kurs tradisional yang sangat penting didasarkan pada kajian terhadap
arus pertukaran barang dan jasa atau Negara .Artinya model ini melihat bahwa nilai tukar
atau kurs antara dua mata ung dari suatu negara ditentukan oleh besar kecilnya perdaganagan
barang dan jasa yang berlangsung diantara kedua negara tersebut. Itulah sebabnya model ini
lasim disebut sebagai pendekatan perdagangan (tradeapproach)atau pendekatan elastisitas
terhadap pembentukan kurs (elasticity approach to change rate determination)menurut
pendekatan ini kurs ekuilibrium adalah kurs yang akan menyeimbangkan nilai impor dan
ekspor dari suatu Negara. Jika nilai impor negara tersebut lebih besar ketimbang nilai
ekspornya (artinya negara yang bersangkutan mengalami defisit perdagangan ), maka
kurs mata uangnya akan mengalami peningkatan (artinya uangnya mengalami
depresiasi atau penurunan nilai tukar)dan hal itu akan berlangsung secara cepat dalam
sistem kurs mengembang pada saat ini. Peningkatan kurs (angka nominalnya) atau penurunan
nilai tukar mata uang tersebut akan membuat harga dari berbagai komoditi ekspornya lebih
murah bagi para importir atau pihak asing sadangkan berbagai produk barang dan jasa impor
menjadi lebih mahal bagi penduduk domestik.Akibatnya,lambat laun ekspor negara
tersebut akan mengalami kenaikan sedangkan impornya akan terus menurun sampai pada
akhirnya nilai perdagangan Internasionalnya benar-benar seimbang ( impor sama dengan
ekspor).Karena kecepatan proses penyesuain tersebut ditentukan oleh seberapa
responsif atau elastis impor dan ekspor terhadap perubahan-perubahan harga(kurs)
maka pendekatan ini lebih populer dengan sebutan pendekatan elastisitas (elasticity
approach)jika negara tersebut mendekati atau telah mendekati atau berada dalam kondisi
full employment,maka didiperlukan depresiasi yang lebih besar atas nama uang negara
tersebut demi menggeser sumber—sumber daya domestik ke produksi aneka komoditi
yang diekspor dan aneka barang pengganti atau subsitusi impor.seandainya negara itu
cukup jauh dari kondisi full employment, maka depresiasi yang diperlukan tidak terlalu
besar.cara lai yang perlu ditempuh oleh negara tersebut untuk menyeimbangkan
perdagangan internasionaldan memperbaiki nilai tukar matauangnya adalah dengan
menerapkan kebijakan –kebijakan domestik tertentu dalam rangka mengurangi
pembelanjaan (absorosi )domestik lebih menyisihkan lebih banyak sumber daya domestik
demi menyisihkan lebih banyak sumber daya domestik untuk menghasilkan produk-produk
ekspor dan subsitusi impor sehingga memungkinkan berfungsi nya pendekatan elastisitas

 Pendekatan Moneterterhadap Pembentukan Kurs

Pendekatan moneter (monetary approuch)mempostulasikan atau menyatakan Bahwa


kurs tercipta dalam prosespenyamanan atau penyeimbangan stok atau total permintaan dan
penawaran mata uang Nasional di masing-masing Negara.penawaran uang disuatu negara
diasumsikan dapat ditetapkan atau diciptakan secaa independen oleh otorita moneter
dari negara yang bersangkutan, namun sebaliknya,permintaan uang sangat ditentukan
oleh tingkat pendapatan riildan harga-harga yang berlaku di negara tersebut ,maka akan
semakin besar pula permintaan uang di negara tersebut karena setiap individu dan
perusahaan memerlukan lebih banyak uang untuk membiayai transaksi hariannya.di
lainpihak semakin tinggi suku bunga

Anda mungkin juga menyukai