Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS AKTIVITAS OPERASI

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran materi ini :


1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep pengukuran laba dan implikasinya terhadap analisis aktivitas
operasi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dampak dari pos tidak berulang, termasuk pos luar biasa, segmen
dihentikan, perubahan akuntansi, penghapusan dan beban restrukturisasi.
3. Mahasiswa mamou menganalisis pengakuan pendapatan dan beban serta risikonya untuk analisis laporan
keuangan
4. Mahasiswa mampu menganalisis beban tangguhan, termasuk pengeluaran untuk penelitian, pengembangan
dan eksplorasi
5. Mahasiswa mampu menjelaskan imbalan kerja tambahan dan menganalisis pengungkapan opsi saham
karyawan (employee stock option-ESO)
6. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menginteprestasikan biaya bunga dan akuntansi pajak penghasilan
7. Mahasiswa mampu menganalisa dan mengintepretasikan data laba per saham

A. PENGUKURAN LABA
Konsep Laba
Laba adalah pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian. Aktivitas
operasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan laba/rugi
pada periode akuntansi. Jadi laba dapat dikatakan sebagai ringkasan dari dampak
keuangan akibat aktivitas operasi suatu bisnis dan merupakan parameter paling penting
dari kinerja keuangan perusahaan.

Tujuan utama laporan laba rugi adalah untuk menjelaskan bagaimana


menentukan laba dengan melaporkan komponen pentingnya sebagai pos
terpisah
Terdapat 2 konsep alternatif laba, yaitu sbb
1. Laba Ekonomi (economic income) mengukur perubahan bersih kekayaan
pemegang saham selama satu periode. Secara teoritis jumlahnya sama dengan
arus kas satu periode ditambah dengan perubahan nilai sekarang arus kas masa
depan yang diharapkan.
2. Laba Tetap (permanent income) merupakan suatu estimasi dari rata-rata laba
stabil yang diharapkan akan diperoleh dari bisnis selama umur hidupnya, dengan
kondisi bisnis saat ini. Laba permanen bisa disebut sebagai laba berkelanjutan
atau laba berulang yang secara konseptual mirip dengan kekuatan produktif
berkelanjutan (sustainable earning power).

Jika laba ekonomi mengukur perubaahan nilai pemegang saham, maka laba
permanen merupakan laba yang proposional dengan nilai

Sebagai langkah pertama dalam menentukan laba permanen, seorang analis akan
menentukan Laba Inti (Core Income), yaitu laba yang dilaporkan pada periode berjalan
setelah menghilangkan seluruh komponen yang tidak berulang (atau komponen yang
nilainya tidak relevan).

Pengukuran laba akuntansi

Pendapatan (dan keuntungan) dan beban (dan kerugian) merupakan dua komponen utama
dari laba akuntansi.

1
 Pendapatan dan Keuntungan
Pendapatan (revenue) merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau akan
diperoleh (prospektif) yang berasal dari aktifitas bisnis perusahaan yang masih
berlangsung (meliputi arus kas masuk seperti penjualan tunai, dan arus kas masuk
prospektif seperti penjualan kredit).
Keuntungan (Gain) merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau akan
diperoleh (prospektif) yang berasal dari transaksi dan peristiwa yang tidak
berhubungan dengan aktifitas bisnis perusahaan yang masih berlangsung.

Pendapatan diharapkan tetap ada untuk kelangsungan hidup (going


concern), sebaliknya keuntungan tidak diperoleh secara berulang
Perbedaan ini penting untuk menentukan menentukan komponen laba
Metode pengakuan pendapatan dapat mempengaruhi laba yang dilaporkan secara
signifikan. Pengakuan pendapatan juga menjadi lebih kompleks karena semakin
terkait dengan aktifitas e-commerce. Kondisi ini memungkinkan adanya peluang
untuk melakukan manajemen laba.
 Beban dan Kerugian.
Beban (Expense) merupakan arus kas keluar yang terjadi, arus kas yang akan
terjadi, atau alokasi arus kas keluar masa lalu yang berasal dari aktifitas bisnis
perusahaan yang masih berlangsung.
Kerugiaan (Losses) merupakan penurunan aset bersih perusahaan yang berasal
dari aktifitas mendadak dan tak terduga (insidental) suatu perusahaan. Contohnya
adalah kerugian atas penjualan efek investasi dan penurunan nilai goodwill.
Akuntansi untuk beban dan kerugian sering melibatkan penilaian jumlah dan
waktu alokasinya pada periode pelaporan. Ketepatan waktu berkaitan dengan
kapan terjadinya beban dan kerugian tersebut, sering kali berdasarkan pengaitan
beban dengan pendapatan yang dihasilkan.

Klasifikasi dan Pengukuran Laba Alternatif


Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama : operasi dan non-operasi
serta berulang dan tidak berulang.
 Laba Berulang dan Tidak Berulang
Laba berulang dan tidak berulang perlu diidentifikasi dalam menentukan
komponen laba permanen dan sementara. Laporan laba rugi biasanya menyajikan
tiga alternatif pengukuran laba, yaitu laba bersih, pendapatan komprehensif, laba
intermediasi atau laba yang masih berlangsung, dan laba inti.
Pengukuran laba yang benar terkait dalam dua hal, yaitu:
a) Ditetapkan berdasarkan tujuan analisis, laba memiliki dua peranan penting
yang berbeda dan tidak mungkin diterapkan pada saat yang bersamaan,
seperti untuk mengukur perubahan bersih pada ekuitas dan untuk memberikan
estimasi kekuatan laba yang berkelanjutan.

2
b) Laba akuntansi berasal hanya dari memasukkan, atau mengeluarkan, pos
tertentu. Hal ini berarti pengukuran ini tetap merupakan pengukuran laba
akuntansi dan terkait dengan distorsi akuntansi.
 Laba Operasi dan Non Operasi
Laba operasi merupakan suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal dari
aktivitas operasi yang masih berlangsung. Terdapat tiga aspek penting, yaitu:
a) Laba operasi terkait hanya dengan laba yang berasal dari aktivitas operasi.
b) Laba operasi terpusat pada laba perusahaan secara keseluruhan dan bukan
hanya untuk pemegang ekuitas.
c) Laba operasi terkait hanya dengan aktivitas usaha yang masih berlangsung.
 Pendapatan Komprehensif
Pendapatan komprehensif dihitung dengan menyesuaikan laba bersih dengan pos
kelebihan kotor, yang jika digabung akan menjadi pendapatan komprehensif.
Pendapatan komprehensif mencakup surplus bersih dan surplus kotor.

B. POS YANG TIDAK BERULANG


Pos Luar Biasa
Pos luar biasa dapat dibedakan dari sifat tidak biasa dan jarang terjadinya. Sebagian besar
pos luar biasa terkait dengan keuntungan dan kerugian dari pelunasan awal utang. Kedua
sifat pos luar biasa dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Bersifat tidak biasa, suatu kejadian atau transaksi yang sangat tidak normal dan
tidak terkait, atau hanya terkait secara kebetulan dengan aktivitas biasa dan umum
dilakukan perusahaan.
b) Jarang terjadi, suatu kejadian atau transaksi yang sewajarnya tidak diharapkan
terjadi pada masa depan yang dekat.

Akuntansi Pos Luar Biasa


Pos luar biasa dilaporkan pada baris terpisah, setelah pajak, pada laporan keuangan
setelah laba usaha. Saat suatu perusahaan melaporkan pos luar biasa, laba usaha yang
masih berlangsung dinamakan laba sebelum pos luar biasa. Pos yang sifatnya hanya tidak
biasa atau jarang terjadi (tetapi tidak keduanya) tidak dapat digolongkan sebagai pos luar
biasa.

Analisis Pos Luar Biasa


Pos luar biasa sifatnya tidak berulang, karenanya akan dikeluarkan dari laba saat
menghitung laba permanen, perbandinngan antar waktu atau antar perusahaan. Pos luar
biasa seringkali terkait dengan operasi. Namun pos ini berbeda dengan pendapatan atau
beban operasi normal karena sifatnya yang tidak berulang.

3
Operasi Yang Dihentikan
Perusahaan kadangkala melepas suatu divisi atau lini produk. Saat pelepasan yang terkait
dengan segmen usaha yang bisa diidentifikasi secara terpisah ini terjadi, diperlukan
perlakuan akuntansi khusus pada laporan laba rugi.

Akuntansi Operasi Yang Dihentikan


Untuk dapat diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan, aktiva dan aktivitas usaha
dari segmen yang dihentikan harus dapat dipisahkan dengan jelas (baik secara fisik
maupun operasional) dari aktiva dan aktivitas usaha entitas yang lainnya.
Akuntansi dan pelaporan usaha yang dihentikan memiliki dua sisi, yaitu:
a) Laporan keuangan tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya dinyatakan kembali
setelah mengeluarkan dampak operasi yang dihentikan dari pos yang berada
sebelum laba yang masih berlangsung.
b) Keuntungan atau kerugian terkait dengan penghentian usaha dilaporkan secara
terpisah, setelah dikurang pajak dan dikeluarkan dari laba usaha yang masih
berlangsung.
Perusahaan melaporkan keuntungan atau kerugian penghentian usaha (untuk tahun
berjalan dan dua tahun sebelumnya) dalam dua kategori, yaitu:
a) Laba atau rugi operasi segmen yang dihentikan hingga manajemen menentukan
tanggal penghentian.
b) Laba atau rugi pelepasan, termasuk laba atau rugi operasi selama periode antara.

Analisis Operasi Yang Dihentikan


Penyesuaian bersifat langsung dalam menganalisis operasi yang dihentikan untuk tahun
berjalan maupun untuk dua tahun sebelumnya, karena perusahaan diwajibkan menyajikan
kembali laporan laba rugi dan melaporkan laba atau rugi operasi yang dihentikan secara
terpisah.

Perubahan Akuntansi
Perusahaan dapat mengubah metode akuntansi dan asumsi yang mendasari laporan
keuangan karena beberapa alasan, yaitu :
a) Adanya standar akuntansi baru.
b) Untuk dapat mencerminkan aktivitas atau kondisi usaha yang berubah dengan
lebih baik.
c) Untuk mempercantik laporan keuangan, terutama melakukan manajemen laba.

Pelaporan Perubahan Akuntansi


Standar akuntansi membedakan empat bentuk perubahan akuntansi:
1) Perubahan prinsip akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi terjadi saat perusahaan berpindah dari satu prinsip
akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya.
2) Perubahan estimasi akuntansi
4
Akuntansi akrual membutuhkan estimasi beberapa hal seperti masa manfaat
aktiva, biaya garansi, keusangan persediaan, asumsi pensiun, dan piutang tak
tertagih.
3) Perubahan entitas pelapor
Perubahan entitas pelaporan berasal dari berbagai cara termasuk : publikasi awal
laporan keuangan konsolidasi, dan perubahan kebijakan konsolidasi terkait anak
perusahaan.
4) Koreksi kesalahan
Kesalahan pada laporan keuangan dapat berasal dari kesalahan aritmetika,
kesalahan aplikasi prinsip akuntansi, atau kesalahan pengungkapan informasi.

Analisis Perubahan Akuntansi


Hal yang harus dipertimbangkan saat menganalisis perubahan akuntansi:
a) Perubahan akuntansi adalah “kosmetik” dan tidak memiliki konsekuensi arus kas
baik saat ini maupun masa depan.
b) Perubahan dapat mencerminkan realita ekonomi.
c) Perubahan akuntansi biasanya termotivasi oleh manajemen laba sehingga
terkadang terjadi manipulasi laba.
d) Menilai dampak perubahan akuntansi terhadap perbandingan antar waktu. Artinya
memastikan bahwa setiap perbandingan (terutama antarwaktu) dibuat berdasarkan
satu set aturan akuntansi yang konsisten.
e) Mengevaluasi dampak perubahan akuntansi baik terhadap laba ekonomi maupun
laba permanen.

Pos Khusus
Pos khusus mengacu pada transaksi dan kejadian yang tidak biasa atau tidak sering
terjadi, tetapi bukan keduanya.

Penurunan Nilai Aktiva


Penurunana nilai harus dibedakan baik dari restrukturisasi maupun pelepasan segmen,
kedua hal ini berbeda baik dari segi perlakuan akuntansi maupun implikasi ekonominya.
Pelepasan segmen usaha diperlakukan sebagai penghentian operasi yang telah dibahas
sebelumnya, sementara penurunan nilai aktiva dicatat pada pos khusus.

Beban Restrukturisasi
Beban restrukturisasi umumnya terkait dengan perubahan utama dalam usaha dan strategi
perusahaan. Restrukturisasi seringkali menimbulkan biaya. Divestasi unit usaha
seringkali menimbulkan kerugian, permintaan kompensasi karyawan yang diberhentikan,
kerugian yang berasal dari penghapusan nilai aktiva dan persediaan, penghentian awal
sewa yang mahal, serta investasi dan perbaikan baru yang perlu dibayar.

5
Analisis Pos Khusus
Kurangnya panduan dalam menganalisis pos khusus ini menciptakan kesempatan
manajemen laba, tantangan lain adalah untuk memahami dasar ekonomi suatu pos
khusus, terutama beban restrukturisasi.

C. PENGAKUAN PENDAPATAN
Panduan Pengakuan Pendapatan
Dari perspektif analisis, pengakuan pendapatan akrual yang tidak layak dapat
menyebabkan dua hal yang tidak diinginkan, yaitu:
a) Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya atau terlambat, maka
pendapatan akan diakui pada periode yang salah.
b) Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya adanya kepastian realisasi
yang layak, maka pendapatan dapat diakui pada satu periode dan kemudian
dibatalkan atau dibalik pada periode lain maka laba periode pertama dinyatakan
terlalu tinggi dan periode berikutnya terlalu rendah.

Ketidakpastian Penagihan Pendapatan


Perusahaan menyisihkan suatu cadangan untuk piutang tak tertagih untuk mencerminkan
ketidakpastian penagihan piutang dari penjualan kredit. Jika tidak terdapat keyakinan
yang wajar mengenai ketertagihan piutang, praktik memberikan prosedur umum untuk
menangguhkan pengakuan pendapatan hingga kas tertagih.

Pengakuan Pendapatan Jika Terdapat Hak Untuk Mengembalikan


Jika pembeli memiliki hak pengembalian, pendapatan dan biaya penjualan diakui tetapi
dikurangi untuk mencerminkan taksiran pengembalian dan beban terkait; jika tidak
dipenuhi, pengakuan pendapatan ditangguhkan.

Pendapatan Franchise
Standar akuntansi untuk franchisor mewajibkan bahwa pendapatan komisi franchise dari
penjualan franchise diakui hanya ketika seluruh jasa yang material dan kondisi yang
terkait dengan penjualan sebagian besar telah dilakukan atau dipenuhi oleh franchisor.

Perjanjian Pembiayaan Produk


Perjanjian pembiayaan produk merupakan perjanjian yang melibatkan transfer atau
perolehan persediaan oleh sponsor yang (meskipun seringkali menyerupai penjualan
pendapatan) secara substansi yang merupakan perangkat pembiayaan persediaan.

Pendapatan Kontrak
Berdasarkan metode akuntansi presentase penyelesaian yang digunakan untuk kontrak
jangka panjang, penjualan dan laba kotor diakui saat pekerjaan dilakukan berdasarkan
hubungan antara biaya akrual yang terjadi dengan taksiran biaya penyelesaian total.
Penjualan dan laba kotor disesuaikan secara prospektif berdasarkan revisi estimasi biaya

6
kontrak total dan nilai kontrak. Taksiran kerugian dicatat saat dapat diidentifikasi. Klaim
kepada pelanggan diakui sebagai pendapatan saat klaim dibayar. Jumlah piutang yang
masih belum dibayar setelah satu tahun tidak signifikan.

Implikasi Pengakuan Pendapatan Terhadap Analisis Laporan Keuangan


Pengakuan pendapatan merupakan titik kritis penentuan laba, maka harus ada metode
yang memastikan bahwa metode tersebut mencerminkan realita ekonomi secara layak.

D. BEBAN TANGGUHAN
Beban tangguhan merupakan biaya yang telah terjadi yang ditangguhkan karena
diharapkan manfaatnya dapat dirasakan pada periode masa depan. Motivasi untuk
menangguhkan biaya adalah agar dapat mengaitkan biaya dengan manfaat yang
diharapkan. Motivasi ini mendasari kapitalisasi seluruh aktiva jangka panjang.

Penelitian dan Pengembangan


Aktivitas penelitian dapat bertujuan untuk menemukan sesuatu, dan aktivitas
pengembangan sebenarnya merupakan bagian dari penelitian. Aktivitas penelitian dan
pengembangan tidak termasuk perubahan operasi saat ini yang rutin dan berkala,
penelitian pasar, dan aktivitas pengujian.

Akuntansi Penelitian dan Pengembangan


Karakteristik aktivitas litbang menimbulkan kesulitan dalam akuntansi, maka adanya
kewajiban perusahaan untuk membebankan biaya litbang saat terjadi. Hanya biaya
material, peralatan, dan fasilitas yang memiliki kegunaan alternatif di masa depan (pada
proyek litbang atau yang lainnya) yang dikapitalisasi sebagai aktiva berwujud.

Analisis Penelitian dan Pengembangan


Apa yang dapat kita asumsikan dengan aman adalah membebankan pengeluaran litbang
menghasilkan neraca yang lebih konservatif. Kemungkinan hanya ada sedikit kejutan
tidak enak dari aktivitas litbang yang dilakukan dengan perlakuan akuntansi saat ini.
Namun analisis kita harus menyadari bahwa dengan kurangnya informasi mengenai
potensi manfaat, kita juga tidak menyadari akan poteni kerugian yang memaksa
perusahaan untuk menghabiskan banyak dana pada proyek litbang yang sangat
menjanjikan namun kegagalannya tidak terelakkan.

Software
Pengembangan software komputer merupakan aktivitas khusus yang tidak sesuai dengan
pengeluaran aktivitas litbang yang biasa. Pengembangan software untuk tujuan
pemasaran merupakan aktivitas saat ini yang mengarah pada pendapatan saat ini dan
masa depan.

7
Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Pada Industri Ekstraktif
Risiko pada indutri ekstraktif terkait dengan ketidakpastian, dan untuk penentuan laba,
ketidakpastian menimbulkan masalah pengukuran dan pengakuan. Masalahnya adalah
apakah biaya eksplorasi dan pengembangan secara layak ditaksir akan tertutup oleh
penjualan sumber daya alam, akan dibebankan saat terjadi atau dikapitalisasi dan
diamortisasi sepanjang taksiran masa manfaat masa depan.

Akuntansi Industri Ekstraktif


FASB menyarankan akuntansi succesful efforts untuk perusahaan minyak dan gas alam.
Perlakuan ini mengarahkan bahwa biaya eksplorasi dikapitalisasi saat terjadi sampai
jumlah maksimum tertentu. Jumlah ini ditentukan oleh nilai sekarang cadangan
perusahaan.
Baik perusahaan publik atau perusahaan lain diwajibkan untuk mengungkapkan metode
akuntansi untuk biaya yang berasal dari aktivitas penghasil minyak dan gas dan cara
disposisi kapitalisasi biaya tersebut.

Implikasi Analisis Industri Ekstraktif


Dua metode yang biasa digunakan, dan variasi pada metode ini, dapat secara signifikan
menghasilkan hasil berbeda, antara lain: akuntansi succesful effort, mewajibkan
hubungan langsung antara biaya yang terjadi dengan cadangan khusus yang ditemukan
sebelum biaya eksplorasi dan pengembangan dikapitalisasi, sebaliknya akuntansi full cost
memperkenankan perusahaan untuk mengklasifikasikan aktivitas eksplorasi dan
pengembangan yang tidak berhasil sebagai aktiva.

E. IMBALAN UNTUK KARYAWAN


Tinjauan Atas Kompensasi Tambahan Untuk Karyawan
Tekanan sosial, kompetisi, dan langkanya karyawan yang berbakat telah menimbulkan
kompensasi tambahan untuk karyawan selain gaji. Beban yang dapat diidentifikasi ini
tidak menimbulkan masalah pengakuan akuntansi dan akrual. Kompensasi tambahan lain,
karena sifatnya yang dapat berubah atau kontinjen, tidak dapat sesuai dengan pengakuan
akuntansi penuh atau tepat waktu. Beberapa dari kompensasi tambahan beserta
akuntansinya dijelaskan berikut:
a) Kontrak kompensasi tangguhan
Merupakan perjanjian untuk membayar karyawan masa depan, beberapa dengan
syarat tertentu. Akuntansi umumnya mewajibkan bahwa paling tidak nilai
sekarang kompensasi tangguhan ini diakui secara sistematis dan rasional
sepanjang periode karyawan bekerja dimulai dari penandatanganan kontrak.
b) Hak apresiasi saham
Merupakan hak atas sejumlah tertentu saham yang diberikan kepada karyawan.
Akuntansi memberikan metode untuk mengalokasi beban sepanjang periode
pemberian jasa – perubahan harga pasar dari satu periode ke periode lain
tercermin sebagai penyesuaian beban kompensasi.
8
Opsi Saham Karyawan
Kompensasi karyawan berbasis saham atau kadang kala disebut hak saham karyawan,
merupakan bentuk kompensasi insentif yang paling terkenal, ada banyak alasan, yaitu:
a) Untuk meningkatkan kinerja dengan memberikan karyawan kepemilikan pada
perusahaan dan karenanya menyatukan insentif karyawan dan perusahaan.
b) Sarana untuk menarik karyawan yang berbakat dan giat berusaha.
c) Memberikan kompensasi kepada karyawan tanpa perlu mencatat biaya.
d) Merupakan bentuk kompensasi karyawan, namun tidak memiliki dampak
langsung terhadap arus kas.

Karakteristik Kompensasi Berbasis Saham


Kompensasi karyawan berbasis saham merupakan perjanjian kesempatan yang diberikan
suatu perusahaan kepada karyawannya bahwa karyawan dapat membeli sejumlah
tertentusaham perusahaan pada harga tertentu atau setelah melewati suatu tanggal tertentu
di masa depan.

Dasar Ekonomis Kompensasi Karyawan Berbasis Saham


Manfaat maupun biaya kompensasi karyawan berbasis saham, antara lain :
a) Manfaat kompensasi karyawan berbasis saham
Adalah potensi kenaikan nilai perusahaan yang berasal dari dampak insentif
terhadap perilaku karyawan.
b) Biaya kompensasi karyawan berbasis saham
Terletak pada potensi dampak ilusinya. Yaitu, saat eksekusi, kompensasi
karyawan berbasis saham memindahkan kekayaan dari pemegang saham kepada
karyawan dengan mendilusi kepemilikian pemegang saham sekarang dalam
perusahaan.
Akuntansi dan Pelaporan Kompensasi Karyawan Berbasis Saham
Terdapat dua masalah akuntansi utama yang terkait dengan kompensasi karyawan
berbasis saham kompensasi karyawan berbasis saham yaitu:
a) Dilusi laba per saham, US GAAP dan IFRS mengakui dilusi potensial dari ESO
ketika menentukan laba per saham dilusian.
b) Pengakuan biaya kompensasi karyawan berbasis saham, US GAAP dan IFRS
mengharuskan perusahaan untuk mengakui biaya ESO dalam laba.

Analisis Kompensasi Karyawan Berbasis Saham


Biaya kompensasi karyawan berbasis saham merupakan biaya sesungguhnya, namun laba
akuntansi tidak mengakui biaya ini (ingat rekomendasi SFAS 123, namun tidak
mewajibkan, pengakuan amortisasi biaya opsi pada laba akuntansi).
Empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Meskipun dampak persentase tidak besar, jumlah absolutnya cukup besar.
2. Laba proforma tidak mencerminkan dampak kompensasi karyawan berbasis
saham secara keseluruhan.
9
3. Penting untuk memahami dampak yang tersembunyi kompensasi karyawan
berbasis saham yaitu dampak permanen yang ditaksir akan berlanjut terus.
4. Banyak perusahaan dan industri lain yang terkena dampak yang lebih besar.

F. BUNGA
Bunga merupakan kompensasi atas penggunaan uang. Bunga merupakan kelebihan kas
yang dibayar atau ditagih atas jumlah uang (pokok) yang dipinjam atau dipinjamkan.
Bunga ditentukan oleh berbagai faktor, dan faktor terpenting adalah risiko kredit (utang
tak dapat dibayar) dari peminjam. Beban bunga ditentukan oleh tingkat bunga, pokok
pinjaman, dan jangka waktu.
Penghitungan Bunga
Beban bunga perusahaan merupakan tingkat nominal yang dibayarkan untuk pendanaan
melalui utang termasuk, pada kasus obligasi, amortisasi diskon atau premium. Kesulitan
akan timbul keika perusahaan menerbitkan utang konversi atau utang dengan waran.
Situasi ini menyebabkan tingkat nominal di bawah biaya utang serupa dengan ketika
tidak memiliki fitur tambahan ini. Dalam kasus utang konversi, praktik akuntansi
menganggap fitur utang dan ekuitas tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, tidak ada
bagian dari hasil penerbitan utang konversi yang dihitung sebagai akibat fitur konversi.
Dalam kasus utang yang diterbitkan dengan waran saham, penerimaan kas diatribusikan
kepada nilai waran yang dicatat sebagai modal disetor. Beban yang berkaitan dengan
akun diskon utang yang diamortisasi selama umur utang akan menaikan biaya bunga
efektif.

Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aktiva yang dibangun atau
diproduksi oleh perusahaan untuk digunakan sendiri (termasuk biaya yang dibangun atau
diproduksi oleh perusahaan pihak lain dengan pembayaran dimuka atau berkala). Tujuan
kapitalisasi bunga adalah untuk:
1. Mengukur biaya akuisisi aktiva dengan lebih akurat, dan
2. Mengamortisasi biaya akuisis terhadap pendapatan yang diperoleh dari aktiva
tersebut.

Analisis Bunga
Penghitungan laba per saham dilusian menggunakan jumlah saham yang beredar pada
kondisi terjadi konvensi utang yang dapat dikonversi. Efek ini memberikan beban
tambahan pada tingkat bunga melalui dilusi laba per saham. Bunga mencerminkan biaya
periode dan tidak perlu dikapitalisasi, akuntansi kapitalisasi bunga masih belum jelas,
sehingga mengarah pada keragaman dalam praktik.

G. PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan merupakan biaya bisnis yang substansial. Pemahaman akuntansi
pajak penghasilan akan berguna bagi kesuksesan analisis laporan keuangan.
10
Akuntansi Pajak Penghasilan
Laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan sangat jauh berbeda dari laba kena pajak,
yang merupakan laba yang digunakan untuk menghitung kewajiban pajak menurut
peraturan pajak. Kompleksitas dalam akuntansi pajak timbul karena aturan untuk
menentukan penghasilan kena pajak didasarkan pada hokum pajak yang berlaku, dan
aturan ini berbeda dari aturan penentuan laba yang dilaporkan menurut GAAP, yang
membentuk dasar laoran keuangan. Secara umum aturan pajak lebih dekat pada akuntansi
berbasis ka, selain itu hokum pajak memungkinkan pembebasan atau oengurangan untuk
pos-pos tertentu yang tidak memiliki dasar ekonomi nyata, misalnya pendapatan bunga
dari jenis obligasi tertentu yang dibebaskan pajak. Terakhir otoritas pajak tidak
memberikan pengembalian dana untuk kerugian operasi neto, tetapi kerugian ini untuk
periode selanjutnya akan dikurangkan dengan laba yang di hasilkan di periode
mendatang. Atas alas an ini maka laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan akan
sangat berbeda dengan laba kena pajak, yaitu laba yang digunakan untuk menentukan
utang pajak sesuai hokum pajak.
Perbedaan antara laba pajak dan GAAP pada dasarnya ada 2 jenis yaitu perbedaan
temporer dan permanen. Perbedaan temporer, merupakan perbedaan yang bersifat
sementara dan diharapkan akan dibalik di masa depan. Perbedaan ini merupakan
perbedaan waktu antara akuntansi pajak dan GAAP. Perbedaan permanen, merupakan
perbedaan yang bersifat tetap. Perbedaan ini terjadi karena peraturan pajak GAAP
memiliki perbedaan yang fundamental dalam memperlakukan pos-pos tertentu.

Pajak Tangguhan
Perbedaan temporer dapat menyebabkan laba karena pajak sangat jauh berbeda dari laba
sebelum pajak yang dihitung berdasarkan GAAP. Oleh sebab itu, pembebanan kewajiban
pajak aktual tahun tersebut (dihitung menggunakan laba kena pajak) terhadap laba GAAP
sebelum pajak melanggar prinsip dasar pengaitan akuntansi dan menghasilkan laba
setelah pajak yang tidak stabil, bahkan tidak berarti. Untuk menghindari masalah ini,
akuntan menggunakan alokasi antar periode yang dikenal sebagai penyesuaian pajak yang
di tangguhkan. Dasar penyesuaian pajak yang ditangguhkan adalah untuk dapat
mengaitkan beban pajak dengan laba sebelum pajak yang dilaporkan menurut GAAP
secara lebih baik. Dalam prosesnya, akuntansi pajak yang di tangguhkan menciptakan pos
neraca yang penting yang disebut aset pajak yang di tangguhkan atau kewajiban pajak
yang di tangguhkan.

Sifat Kewajiban/Aset Pajak Yang Ditangguhkan


Umumnya, kewajiban atau aset pajak yang ditangguhkan menunjukkan:
1. Kewajiban pajak yang ditangguhkan
Laba GAAP lebih tinggi daripada laba kena pajak di masa lalu; pembayaran pajak
di masa lalu relatif lebih rendah sehingga pembayaran pajak di masa depan
diperkirakan akan relatif lebih tinggi;
2. Aset pajak yang ditangguhkan
11
Laba GAAP lebih rendah daripada laba kena pajak di masa lalu; pembayan pajak di
masa lalu relatif lebih tinggi sehingga pembayaran pajak di masa depan
diperkirakan akan relatif lebih rendah.

Akuntansi pajak yang ditangguhkan


Meskipun tujuan akuntansi pajak yang ditangguhkan adalah mengaitkan beban pajak
dengan laba GAAP sebelum pajak, akuntansi aset pajak yang ditangguhkan mengambil
pendekatan aset kewajiban. Pendekatan ini akan menaruh perhatian pada perhitungan pos
neraca, aset, dan kewajiban pajak yang ditangguhkan.

Analisis Pajak Penghasilan


Aset pajak yang ditangguhkan bukanlah aset (atau kewajiban) “sebenanrnya” dalam
artian mereka tidak memberikan manfaat masa depan atau menimbulkan kewajiban masa
depan apa pun kepada perusahaan. Oleh sebab itu, analisis mengeluarkan pos ini dari
neraca ketika melakukan analisis rasio. Aset (kewajiban) pajak yang ditangguhkan
mencerminkan potensi arus kas masa depan yang timbul dari pembalikan perbedaan
temporer. Namun, pembalikan ini dapat terjadi beberapa tahun kemudian, di mana nilai
sekarang dampak arus kas akan jauh lebih kecil dari pada yang tercatat pada neraca. Oleh
karena itu, beberapa analis merekomendasikan aset atau kewajiban ini dihitung nilai
sekarangnya.

Pengungkapan pajak penghasilan


Berguna dalam peramalan arus kas masa depan. Kita perlu mempertimbangkan
perbedaan tetap dan perbedaan temporer dalam peramalan arus kas. Analisis harus
mengevaluasi alasan mengapa tarif pajak efektif berbeda dari tarif pajak wajib dengan
melihat komponen yang menyebabkan perbedaan tersebut. Khususnya mengidentifikasi
komponen tidak berulang yang mempengaruhi tarif pajak untuk sementara waktu.

Manajemen Laba dan Kualitas Laba


Penyisihan penilaian adalah sarana yang populer bagi manajemen laba. Banyak analis
membandingkan laba GAAP dan laba kena pajak untuk mengevaluasi kualitas laba.
Adanya kewajiban (aset) pajak yang ditangguhkan dalam jumlah besar menunjukkan laba
GAAP di masa lalu lebih tinggi (lebih rendah) daripada laba kena pajak. Karenanya
perusahaan dengan kewajiban (aset) pajak yang ditangguhkan yang tinggi memiliki
kemungkinan akan menerapkan praktik akuntansi yang agresif .

12

Anda mungkin juga menyukai