Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Ahmad Fauzi

NPM : 201810315123
MATA KULIAH : Teori Akuntansi
MATERI : Laporan Keuangan Laba Rugi
DOSEN : Wirawan Widjanarko, SE.Ak., MM., MBA., CMA

TUGAS

1. Definisi Dari Pendapatan ?


Pendapatan definisinya adalah :
 Menurut Accounting Terminology Bulletin (ATB) 2 adalah Hasil dari penjualan
barang atau jasa yang diukur dengan harga yang dibebankan kepada konsumen,
klien, atau penyewa.
 Menurut APB Statement No.4 adalah Peningkatan kotor dalam aset dan
penurunan kotor dalam kewajiban yang diukur dengan Prinsip Akuntansi
Barterima Umum (PABU), yang dihasilkan dari aktivitas-aktivitas mengarah
pada laba.
 Menurut Financial Accounting Standards Board (FASB) – Statement of
Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 6 adalah Aliran masuk atas
peningkatan aset sebuah entitas atau berkurangnya kewajiban (atau kombinasi
dari keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi
barang, jasa, atau aktivitas yang lain yang merupakan aktivitas utama perusahaan.
Singkatnya pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh atau diterima oleh perusahaan
yang disebabkan oleh suatu aktivitas, pada umumnya akibat kegiatan penjualan baik
produk ataupun jasa.

2. Pengukuran Pendapatan Bagaimana Caranya ?


Pendapatan harus diidentifikasi selama periode bersangkutan, dimana aktivitas utama
perusahaan tersebut dari pembuatan hingga pelepasan barang atau jasa telah dicapai.

Terdapat dua kriteria pengakuan pendapatan menurut FASB, yaitu:


 Diakui bila pendapatantelah direalisasikan ataucukup pasti terealisasi. Dikatakan
terealisasi bila produk telah terjual atau ditukarkandengan kas atau klaim atas kas.
 Diakui bila pendapatansudah terbentuk. Dikatakan telah terbentuk bila
perusahaan telah melakukansecara substansial kegiatan untuk dapat memperoleh
manfaatatau nilai yang melekat pada pendapatan.
Permasalahan:
 Sulit untuk melakukan pengukuran yang obyektif.
 Tidak semua aktivitas terjadi dalam satu periode.
Terdapat empat alternatif pengakuan pendapatan (Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC) No.5), yaitu
1) Selama produksi untuk kontrak jangka panjang tertentu, terutama yang
menggunakan installment method, dimana pendapatan diakui pada saat kas
diterima.
2) Pada saat produksi diselesaikan, dengan syarat kondisi pasar dan permintaan
yang stabilserta produk dapat segera dipertukarkan.
3) Pengakuan pada saat terjadinya penjualan merupakan prinsip umum dalam
pengakuan.
4) Pada saat kas diterima.
Terdapat tiga atribut yang harus diukur, yaitu:
1) Harga jual
2) Pengumpulan kas
3) Kos di masa mendatang.

Jika ketiga atribut tersebut dapat diukur secara reasonable, maka pendapatan harus
diakui.

3. Definisi Biaya ?
Biaya (Expense) didefinisikan sebagai berikut :
 Menurut Accounting Terminology Bulletin (ATB) 2 adalah Biaya secara umum
meliputu semua biaya yang terjadi yang sudah dikurangi pendapatan.
 Menurut APB Statement No.4 adalah Penurunan kotor dalam aset dan
peningkatan kotor dalam kewajiban yang diukur sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU), yang dihasilkan dari aktivitas-aktivitas mengarah
pada laba.
 Menurut Financial Accounting Standards Board (FASB) – Statement of
Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 6 adalah Aliran keluar atas
penggunaan aset sebuah entitas atau bertambahnya kewajiban (atau kombinasi
dari keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi
barang, jasa, atau aktivitas yang lain yang merupakan aktivitas utama perusahaan.
Biaya (expenses) diklasifikasikan dalam tiga kategori (APB Statement No. 4), yaitu:
1. Kos yang dihubungkan secara langsung dengan periode pendapatan.
2. Kos yang dihubungkan dengan periode dengan beberapa basis.
3. Kos yang secara praktik tidak dapat dihubungkan dengan periode manapun.

4. Cara Pengukuran Biaya ?


PENGAKUAN BEBAN
Beban/biaya pada dasarnya memiliki kedudukan yang penting yaitu sebagai aktiva
(jasa), dan sebagai beban pendapatan(biaya). Dalam proses pembebanan cost (biaya)
pada umumnya merupakan sebagai proses pemisahan cost itu sendiri (biaya).
Di dalam laporan Laba Rugi beban diakui sebagai :

 Adanya suatu penururan dari aktiva tetap yang digunakan oleh suatu
perusahaan.
 Terdapat proses produksi agar dapat menghasilkan suatu barang dan atau jasa.
 Adanya kewajiban perusahaan yang terdapat dalam karyawan misal :
pembayaran gaji karyawan dan upah karyawan.
 Terdapat kewajiban perusahaan yang tanpa diiringi dengan perolehan aktiva,
misal : garansi suatu produk, dan pembayaran bunga pinjaman.
Apabila suatu cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai suatu biaya, maka
cost harus memiliki kriteria sebagai berikut :
 Dapat memenuhi manfaat ekonomi dimasa mendatang dan dapat dikendalikan
oleh perusahaan yang dimana transaksinya terjadi dimasa lalu.
 Aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai apabila memungkinkan
bahwa manfaat ekonomi dimasa mendatang terbilang mencukupi.
 Manfaat itu sendiri dapat diukur dengan andal.

PENGUKURAN BEBAN

Pengukuran beban/biaya sama dengan penilaian aktiva dan diukur atas jumlah rupiah
yang digunakan untuk penilaian suatu aktiva atau hutang. Dan pengukuran biaya
dapat didasari pada :

1. Cost historis
Merupakan jumlah rupiah kas atau setara dengan yang dikorbankan untuk
memperoleh aktiva. Dan pengukuran biaya atau cost hitoris biasa digunakan untuk
untuk jenis aset atau aktiva seperti peralatan, gedung,dll.

2. Cost pengganti (replacement cost)


Biasanya menunjukkan jumlah dari rupiah harga petukaran yang harus
dikorbankan dimasa sekarang pada suatu entitas untuk mendapatkan aktiva yang sama
atau sejenis dalam kondisi yang sama. Contohnya penilaian persediaan.

3. Cash equivalent (setara kas)


Jumlah rupiah pada kas yang biasanya direalisir yang menggunakan cara
dengan menjual setiap jenis aktiva yang ada di pasar bebas didalam kondisi
perusahaan yang normal. Biasanya berdasarkan pada pencatatan harga pasar barang
bebas dan sejenis dalam keadaan dan kondisi yang sama atau sejenis. Dan untuk
pencatatan beban itu sendiri yang akibatnya dari penyusutran (depresiasi). Nilai yang
dicantumkan juga masuk ke dalam beban sebagai nilai selisih dan nilai wajar dengan
nilai buku.
Di dalam akuntansi pencocokan antara beban dan pendapatan adalah
merupakan sebgai fungsi utama. Namun walau begitu tetap saja sulit jika dilakukan
karna ada hubungannya dengan penilaian akuntan
5. Definisi Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi ?

Laba akuntansi adalah perbedaan antara total pendapatan moneter dan jumlah biaya
moneter yang dihitung dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP / PABU). Pendapatan moneter adalah sejumlah penerimaan yang didapat
perusahaan setelah menjual produknya di Biaya moneter adalah biaya eksplisit suatu
perusahaan yang berguna untuk mempertahankan produksinya contohnya biaya upah
tenaga kerja, biaya sewa, dan bahan baku. Untuk definisi laba secara luas, lebih
lengkapnya kamu bisa baca materi pengertian laba menurut para ahli pasaran. Laba
akuntansi terbatas dalam lingkup waktu. Pada umumnya laba akuntansi hanya
mempertimbangkan biaya dan pendapatan dari satu periode waktu seperti kuartal
fiskal atau periode tahunan.
Mengambil contoh perusahaan yang memproduksi dan menjual mainan, dan
memiliki total penjualan $ 100.000 setahun. Total biaya yang dikeluarkan perusahaan
dalam hal upah, tagihan listrik, sewa, biaya bahan, dan bunga pinjaman dan biaya
eksplisit lainnya adalah $ 40.000. Perusahaan, dalam hal ini, akan dapat memperoleh
laba akuntansi sebesar $ 60.000. Laba ini menunjukkan kelebihan pendapatan yang
tersedia begitu eksplisit atau seperti yang bisa dikatakan, biaya yang cukup jelas yang
mudah untuk ditentukan telah berkurang. Perusahaan diharuskan untuk
mengungkapkan laba akuntansi ini sesuai dengan peraturan dalam standar akuntansi
yang diikuti.

Laba ekonomi adalah perbedaan antara total pendapatan moneter dan biaya total.
Biaya-biaya total mencakup biaya eksplisit dan implisit. Laba ekonomi didapat dari
total pendapatan dikurangi total biaya peluang (opportunity cost). Laba ekonomi pada
dasarnya lebih RENDAH dari laba akuntansi. Laba ekonomi pengukurannya juga
lebih LAMA dibandingkan dengan laba akuntansi dikarenakan laba ekonomi diukur
dalam JANGKA PANJANG. Laba ekonomi menjadi salah satu faktor penting untuk
memutuskan apakah perusahaan bisa masuk ke pangsa pasar tertentu atau bahkan
keluar dari market tersebut.
Laba ekonomi dihitung dengan cara yang berbeda dari laba akuntansi dan
termasuk biaya tambahan yang dikenal sebagai biaya implisit. Biaya implisit yang
dikeluarkan perusahaan adalah biaya peluang yang dihadapi perusahaan dalam
memilih satu dari alternatif yang tersedia. Rumus untuk menghitung laba ekonomi
adalah Laba ekonomi = Total pendapatan - (biaya eksplisit + biaya implisit).
Misalnya, karyawan perusahaan mainan memutuskan untuk menjadi pedagang
tunggal untuk memproduksi dan menjual mainan. Untuk itu, ia akan mengeluarkan
biaya peluang yang lebih tinggi dalam hal gaji pribadi yang ia lupakan dari bekerja di
perusahaan, sewa yang ia butuhkan untuk membayar toko yang menjual mainan, dan
bunga pada modal yang harus ia keluarkan pada sendiri. Dalam hal ini, karyawan
mungkin lebih baik bekerja untuk perusahaan dengan gaji daripada membuka
bisnisnya sendiri, jika gajinya lebih dari keuntungan yang ia dapatkan dari bisnisnya
sebagai pedagang tunggal.

6. Tujuan Pelaporan Laba ?

Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan


yang dapat menunjukan prestasi perusahaan dalam menghasilkan laba (earning per
share). Dengan konsep yang selama ini digunakan diharapkan para pemakai laporan
dapat mengambil keputusan ekonomi yang tepat sesuai dengan kepentingannya.
Meskipun konsep laba yang digunakan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan para
pemakai, namun adanya berbagai konsep dan tujuan laba, mengakibatkan konsep laba
tunggal tidak dapat memenuhi semua kebutuhan pihak pemakai laporan. Atas dasar
kenyataan ini ada dua alternatif yang dapat digunakan yaitu memformulasikan konsep
laba tunggal untuk memenuhi berbagai tujuan secara umum atau menggunakan
berbagai konsep laba dan menyajikan secara jelas konsep laba tersebut secara khusus.

Tanpa memperhatikan masalah yang muncul, informasi laba sebenarnya dapat


digunakan untuk memnuhi berbagai tujuan. Tujuan pelaporan laba adalah untuk
meyajikan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Informasi
tentang laba perusahaan dapat digunakan :

1) Sebagai indicator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan


yang diwujudkan dalam tingkat kembalian (rate of return on invested capital)
2) Sebagai pengukur prestasi manajemen
3) Sebagai dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
4) Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu Negara
5) Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus
6) Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan
7) Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran
8) Sebagai dasar pembagian deviden

Anda mungkin juga menyukai