Anda di halaman 1dari 2

KASUS PERUSAHAAN ASURANSI

Gagal bayar wanaArtha gara-gara Jiwasraya


Perusahaan asuransi jiwa, WanaArtha Life mengalami keterlambatan pembayaran klaim yang
jatuh tempo. Hal ini terjadi karena adanya pembekuan rekening efek oleh Kejaksaan Agung
terkait pemeriksaan kasus Jiwasraya.

Beredar surat pengumuman kepada pemegang polis dari PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha
(WanaArtha Life) terkait keterlambatan dan pemenuhan kewajiban klaim asuransi yang telah
jatuh tempo. Dalam surat disebutkan pada 21 Januari 2020 terjadi perintah pemblokiran atas
rekening efek milik perusahaan dari pihak yang berwenang.

Oleh karena itu, perusahaan berupaya untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi kepada pihak
terkait seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pihak WanaArtha diminta untuk melakukan klarifikasi dengan pihak Kejaksaan Agung. Dari
klarifikasi tersebut memang benar jika rekening efek milik perusahaan dikenakan perintah
pemblokiran terkait dengan penanganan suatu kasus hukum yang sedang dalam proses oleh
Kejaksaan Agung.

Dalam surat juga disebutkan, manajemen perusahaan telah melakukan klarifikasi dengan
Kejaksaan Agung. Salah satu direktur perusahaan telah diminta keterangannya sebagai saksi oleh
pihak Kejaksaan Agung.

"Manajemen Perusahaan juga telah melakukan koordinasi dengan pihak OJK untuk meminta
saran dari OJK terkait dengang langkah penanganan yang harus diambil untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi saat ini.

Manajemen perusahaan dengan ini memberikan jaminan bahwa.


1. Kami menjamin bahwa seluruh manfaat polis yang merupakan hak pemegang polis yang ada
di perusahaan dalam keadaan aman.
2. kami dengan segala daya upaya akan menindaklanjuti permasalahan ini kepada pihak
kejaksaan Agung, OJK dan pihak lain yang terkait, agar pemblokiran rekening efek milik
perusahaan segera diakhiri.
3. Kami akan segera melakukan pembayaran atas hak-hak pemegang polis secara bertahap akan
dimulai 14 hari kerja setelah pemblokiran rekening efek milik perusahaan diakhiri oleh pihak
berwenang.
Gara-gara Jiwasraya

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Hari Setiyono


mengungkapkan memang ada pembekuan 800 rekening efek terkait masalah Jiwasraya.
Pembekuan rekening tersebut salah satunya adalah WanaArtha Life

Dugaan Saham Gorengan

Pengamat Asuransi Irvan Raharjo mengatakan selain AJB Bumiputera dan PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) saat ini memang banyak perusahaan asuransi swasta yang sedang mengalami
kesulitan likuiditas sejak beberapa tahun terakhir.

Adanya informasi mengenai perusahaan asuransi gagal bayar akibat pemblokiran rekening
merupakan upaya pembentukan opini yang kurang tepat, dan malah menyalahkan upaya
penegakan hukum dalam rangka memperbaiki sektor keuangan Indonesia.

Memang beberapa hari ini ada beberapa asuransi seperti WanaArtha mengatakan terkena efek
pemblokiran rekening yang dilakukan oleh Kejagung untuk menelusuri rekening yang terkait
transaksi saham dan reksa dana Jiwasraya.

Oleh karena itu, Irvan mengatakan, jajaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus segera
mendalami masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan asuransi swasta yang mengklaim
dirugikan atas keputusan pemblokiran rekening efek.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih detail mengenai permasalahan yang sedang
dihadapi perusahaan asuransi.

"Mana rekening yang ada sangkutan dengan dana Jiwasraya. Mana rekening yang mengalami
masalah pembayaran polis karena memang asuransinya sakit akibat main saham gorengan juga,"
jelas dia.

Sebelumnya, Anggota Ombudsman Republik Indonesia Ahmad Alamsyah Saragih mengatakan


saat ini pihaknya sedang mendalami laporan dari sejumlah nasabah atas 10 perusahaan asuransi
baik swasta dan pelat merah. Pada 2019 kemarin, Ombudsman RI menerima 74 aduan mengenai
adanya keterlambatan pencairan asuransi.

Anda mungkin juga menyukai