Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RUTIN

Semester 6
MK. HUBUNGAN INDUSTRIAL
JURUSAN MANAJEMEN-
FAKULTAS EKONOMI 2021

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NAMA : Khairu Andika Nasution

NIM : 7183210050

TR :6

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan hubungan industrial berdasarkan Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan!

2) Jelaskan beberapa kepentingan pengusaha dan kepentingan karyawan dalam hubungan


industrial!

3) Jelaskan hal-hal yang menjadi penekanan dalam Hubungan Industrial Pancasila!

4) Jelaskan tujuan Hubungan Industrial Pancasila!

5) Jelaskan asas kerja Hubungan Industrial Pancasila!

JAWAB

1. Hubungan industrial berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13


Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk
antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur
pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai nilai Pancasila
dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pasal 2 UU PPHI mengatur empat jenis perselisihan kepentingan hubungan industrial,
yaitu:
1. Perselisihan hak ialah perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak,
akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama. Hak yang dimaksud dalam perselisihan ini adalah
hak normatif, yang sudah ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, perjanjian kerja bersama atau peraturan perundang-undangan.
2. Perselisihan ini dapat terjadi ketika misalnya pekerja menolak gaji yang
diberikan oleh perusahaan karena masing-masing pihak mempunyai definisi
atas gaji yang berbeda dari perjanjian kerja yang telah dibuat.
3. Perselisihan kepentingan Adalah perselisihan yang timbul dalam hubungan
kerja karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan/atau
perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, atau
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Misalnya adalah jika
perusahaan mengubah isi dari perjanjian kerja tanpa adanya kesepakatan dari
karyawan.
4. Perselisihan pemutusan hubungan kerja Perselisihan pemutusan hubungan
kerja adalah perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian
pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah
satu pihak. Kasus yang sering terjadi adalah ketika perusahaan memutuskan
hubungan kerja secara sepihak dengan pekerjanya dan pekerja tersebut tidak
setuju dengan keputusan perusahaan tersebut.
5. Perselisihan antar serikat pekerja dalam satu perusahaan Perselisihan antar
serikat pekerja dalam satu perusahaan adalah perselisihan antar serikat pekerja
dalam satu perusahaan karena tidak adanya persesuaian paham mengenai
keanggotaan pelaksanaan hak, dan kewajiban keserikatpekerjaan.
3. Hubungan Industrial Pancasila adalah suatu sistem yang terbentuk antara pelaku
dalam proses produksi barang dan jasa (pekerja, pengusaha dan pemerintah) yang
didasarkan atas nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945, yang tumbuh
dan berkembang di atas keperibadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.
Untuk itu sebagai wujud pelaksanaan  hubungan kerja antara pekerja/buruh,
pengusaha dan pemerintah harus sesuai dengan jiwa yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila, artinya segala bentuk perilaku semua subjek yang terkait dalam proses
harus mendasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila secara utuh.
4. Tujuan Hubungan Industrial yaitu untuk Mewujudkan masyarakat adil dan makmur
yang berdasarkan Pancasila serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui penciptaan ketenangan,
ketentraman dan ketertiban kerja serta ketenangan usaha, meningkatkan produksi dan
meningkatkan kesejahteraan pekerja serta derajatnya sesuai derajat manusia.
5. Asas kerja Hubungan Industrial Pancasila yaitu pekerja dan pengusaha merupakan
mitra dalam proses produksi. Dalam pelaksanaanya hubungan industrial
Pancasila berlandaskan kepada dua asas kerja yang sangat penting
yaitu, Asas Kekeluargaan dan Gotong royong, dan Asas Musyawarah untuk mufakat.

Anda mungkin juga menyukai