Anda di halaman 1dari 13

E-BUSSINESS

DISUSUN OLEH :

Howard Thomson Sihite (5193151012)

KELAS PTIK REG. B

DOSEN PENGAMPU:

Ir. Muhammad Dominique Mendoza, S.E., S.Kom., M.M., IPM

NIP.198902122019031014

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan Nikmat serta Hidayah-Nya
terutama Nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Rutin
dari mata kuliah E-Bussiness. Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan
dorongan serta arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Maka dengan kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Ir.
Muhammad Dominique Mendoza, S.E., S.Kom., M.M., IPM. Selaku dosen pengampu mata
kuliah E-Bussiness yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas ini.

Makalah ini dibuat bertujuan untuk menambah ilmu dan wawasan. Dalam penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun
materi, mengingatakan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata penulis
mengucapkan semoga Makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat lebih mengerti
tentang materi yang telah penulis sajikan.

Medan, 28 February 2022

Howard Thomson Sihite

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
2.1 Pengertian E-Bussiness................................................................................................2
2.2 Perusahaan yang menggunakan Teknologi E-Bussiness dan E-Commerce................3
BAB III PENUTUP................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia


maya. Di dunia maya, setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi
dengan individu lain tanpa batasan apapun yang menghalanginya. Globalisasi yang
sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh
komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran
internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan
teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Mobilitas manusia
yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan barang dan jasa
dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini
muncul transaksi menggunakan media internet untuk menghubungkan pihak produsen
dan konsumen. Transaksi melalui internet lebih dikenal dengan nama e-bisnis dan e-
commerce.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian E- Bussiness beserta contohnya ?
2. Bagaimana penggunaan Teknologi E-Bussiness dan E-Commerce Perusahaan?

1.3. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dari penulisan utnuk mengetahui apa itu E-Bussiness beserta contohnya, dan
juga penggunaan E-Bussiness dan E-Commerce pada Perusahaan sehingga para pembaca
dapat menetahui Pengertian E-Bussiness beserta contoh dan penerapannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian E-Bussiness


E-Business dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara
otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang
pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini,
sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan
teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan
sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel.
E-Bussiness juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis
perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih
baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, E-Bussiness tidak hanya menyangkut E-dagang (E-
commerce) saja. Dalam hal ini, E-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis,
sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data
elektronik, termasuk pemasaran Internet (E-marketing). Sebagai bagian dari E-Bussiness,
E-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet.
Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, E-commerce mempunyai tujuan
untuk menambah revenue dari perusahaan.
Sementara itu, E- E-Bussiness berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis
termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen
rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan
pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-Bussiness memberi
kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain,
baik lewat web, Internet, Intranet, Extranet atau kombinasi di antaranya.

Contoh – Contoh E-Bussiness


1. B2B (Business to Business)
Business to business (B2B) adalah sebuah model penjualan yang terjadi antara pelaku
bisnis dengan pelaku bisnis lainnya. Salah satu contoh B2B seperti importir spare
part mesin yang menjual barangnya ke pabrik tekstil. Bisa juga penjualan VPS, SSL, dan
web hosting ke web agency.
2. B2C (Business to Consumer)
Business to consumer (B2C) adalah model penjualan antara pelaku bisnis dengan
konsumen. Contoh B2C ini rasanya lebih familiar dan bisa kita lihat sehari-hari. Mulai
dari berjualan makanan, jasa laundry, ojek, sampai salon adalah contoh B2C.
3. C2C (Business to Customer)
Customer to customer (C2C) adalah model bisnis di mana konsumen dari sebuah
marketplace menjual produk ke sesama konsumen lainnya. Model bisnis ini muncul
bersamaan dengan teknologi e-commerce. Contoh bisnis ini pun sangat familiar, seperti
Bukalapak, BliBli, Shopee, dan marketplace lainnya.
4. B2G (Business to Government)
Business to government (B2G), mengacu pada model bisnis di mana perusahaan
sektor swasta menyediakan layanan atau menjual produk kepada pemerintah atau
lembaga pemerintah. Kontraktor pertahanan adalah contoh kegiatan B2G. Contoh lain
adalah bisnis yang menyediakan konsultasi TI kepada lembaga pemerintah setempat.
5. B2E (Business to Employees)
Business to employees (B2E) adalah model E-Commerce dimana organisasi
menyediakan jasa, informasi, atau produk kepada individu karyawannya. Contohnya :
Seorang karyawan ingin mengambil cuti, ia tidak usah menghadap ke bagian
kepegawaian.

2.2. Perusahaan yang menggunakan Teknologi E-Business Dan E-Commerce


1. FACEBOOK
Facebook diperkenalkan pertama kali oleh Mark Zuckerberg pada bulan Februari
2004.Facebook merupakan sebuah media sosial yang menghubungkan orang dengan
orang lainnya yang ada disekitar mereka, dan jaringan antar teman ini disebut juga
sebagai “social graph”. Facebook adalah sebuah integrasi teknologi, komunikasi dan
bisnis antara pengguna untuk mendapatkan reward dan keuntungan.Dengan
pertumbuhan pengguna aktif Facebook yang semakin meningkat setiap harinya,maka
Facebook menjadi sebuah tempat yang sangat potensial untuk melakukan iklan,
penjualan, dan melakukan aktifitas e-business. Salah satu aktifitas bisnis yang
dimaksud adalah ECommerce dalam Facebook atau dikenal juga sebagai Facebook
Commerce (F-Commerce).F-Commerce adalah kemampuan untuk menjalankan
transaksi pada Facebook tanpa meninggalkan jaringan dan integrasi Facebook pada
bentuk tradisional E-Commerce berbasis Web. F-Commerce mengkombinasikan
media sosial seperti blog, berbagi foto dll antara pengguna untuk dapat
mengekspresikan keinginan dan pilihan mereka,dan pada waktu bersamaan sebagai
pusat komunikasi dalam sebuah kelompok pertemanan.
Dibanding social commerce lainnya, Facebook memiliki kelebihan disbanding
lainnya yaitu menyertakan fitur seperti peringkat konsumen dan ulasan, rekomendasi
pengguna dan rujukan, media belanja sosial dan komunitas online .Untuk F-
Commerce beberapa fitur tidak ditemukan pada website lain, dimana fitur-fitur ini
membawa kelebihan untuk pemasaran dan usahawan. Beberapa fitur F-Commerce
yang dimaksud antara lain:
1. Media Pemasaran Gratis pada Facebook
 Facebook Pages (halaman Facebook),memungkinkan pemasar untuk
membangun profil,melibatkan pengunjung, dan berbagi pesan.Melalui
halaman Facebook, pemasar dapat memposting acara atau kegiatan yang
akan dijalankan, membuat forum diskusi, mengupload video dan foto
produk dan jaminan pemasaran,dan berbagi apa saja tentang suatu produk
 Facebook Questions (pertanyaan Facebook),memungkinkan pemilik
halaman menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
bisnis mereka, dengan administrator yang dapat mengirimkan pertanyaan
langsung pada halaman mereka.
 Facebook Connect (koneksi Facebook) merupakan suatu cara untuk
mendapatkan pengunjung untuk berbagi konten pemasar. Selain itu juga
membantu mengarahkan pengunjung ke situs pedagang dengan asumsi
bahwa pedagang tahu bagaimana menarik orang untuk tetap tinggal di
sana.
2. Iklan Sosial Facebook
Agar pemasar dapat menembus pasar yang lebih besar, Facebook
menawarkan Social Ads (iklan sosial) yang memungkinkan pemasar dapat
terhubung dengan lebih dari 500 juta konsumen potensial. Kelebihan Social
Ads adalah pemasar dapat memilih pengunjungnya pada grup dengan
berdasarkan spesifikasi lokasi, umur, jenis kelamin dan ketertarikan.Meskipun
menggunakan Social Ads memerlukan biaya, Facebook mengijinkan pemasar
dan pengiklan untuk menentukan dana harian mereka untuk promosi, pilihan
penawaran pembayaran dengan pay per click (CPC) atau dengan pay per
impression (CPM).
2. HONDA DAN TOYOTA
PT. Toyota Astra Motor dan PT. Honda Prospect Motor. Kedua raksasa otomotif
di Indonesia ini memiliki strategi dan visi dalam memasarkan produk – produknya
dan membangun relation dengan konsumennya. Tentunya hal ini sejalan dengan
strategi kedua perusahaan ini dalam membangun website mereka dan membentuk e-
businessnya. Seperti apakah website mereka, persamaan, dan perbedaan, serta strategi
mereka?

Berikut tampilan website kedua perusahaan.


Toyota dengan webnya (http://www.toyota.co.id/welcome/)

Honda dengan webnya (http://www.honda-indonesia.com/index.php)


Persamaan dari website mereka :

Tidak menggunakan webportal.


Konten dari web (Informasi Product, News, Promo, Teknologi, dan Info Perusahaan).
Menggunakan background yang terang dan menggunakan media flash.
Perbedaanya dari website mereka :

Domain dari website mereka berbeda. Toyota (.co.id) sedangkan Honda (.com).
Sitemap pada website Honda yang memudahkan navigasi sehingga memudahkan
user.
Pada Home menu, website Toyota memiliki terlalu banyak sub-menu sehingga
menyulitkan user. Tetapi terdapat tambahan Informasi yang diberikan yaitu mengenai
After Sales dan Simulasi Kredit.
Pada website Toyota terdapat Search engine yang membantu user dalam mencari
konten yang diinginkan.
Website Honda cenderung simple dan user friendly. Dalam webnya Honda
menonjolkan kebolehannya di dalam industri otomotif terutama dari sisi teknologinya.
Hal ini bisa dilihat dari News dan Achievement mereka yang merujuk pada hal
tersebut. Jadi website Honda ini meng-edukasi calon konsumen mereka dengan
product knowledge.

Toyota dengan websitenya yang lebih complex, lebih detail dan mencakup banyak
informasi. Informasi Simulasi Kredit dan After Sales merupakan strategi Toyota
untuk meningkatkan penjualan. Product Knowledge tetap ada dan Toyota
memperlihatkan aspirasi mereka di websitenya. Toyota ingin membangun image
mereka terhadap konsumen.

3. AIR BUS
Airbus telah memulai uji coba di dalam pesawat terhadap teknologi kabin yang
terhubung dengan Internet of Things (IoT) di atas pesawat A350-900 Flight Lab.
Dengan melakukan hal itu, Airbus menjadi produsen pesawat pertama yang
melakukan uji terbang terhadap inovasi kabin terhubung IoT.Dalam laman resminya,
platform yang dikenal sebagai Airspace Connected Experience itu diluncurkan di
APEX Expo tahun lalu. Ini akan mengantarkan pengalaman baru bagi penumpang
serta memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan tambahan maskapai dan
efisiensi operasional. Flight Lab adalah salah satu dari pesawat uji terbang sertifikasi
A350-900 asli MSN002 dan dilengkapi dengan kabin Airspace yang sekarang
berfungsi sebagai platform ideal untuk mengevaluasi teknologi kabin yang terhubung
dalam penerbangan. Untuk tujuan ini, bersama dengan mitra kabin terbaik di kelas
Airbus, satu set elemen kerja awal telah dipasang.Ini termasuk prototipe iSeat
(Recaro) yang terhubung, Connected Galley (gategroup), sistem kontrol manajemen
kabin nirkabel jarak jauh, layar OLED besar, dan yang penting, langkah pertama
Airbus IoT backbone ini mencakup platform perangkat lunak terbuka (open source).
Semua inovasi ini sekarang sedang diuji dalam penerbangan bersama dengan tim
sebelum diungkap kepada publik. Ekosistem kabin yang terhubung akan
memungkinkan layanan bernilai tambah yang signifikan bagi penumpang, maskapai
penerbangan, dan kru. Penumpang akan mendapat pengalaman perjalanan yang lebih
personal yang secara khusus ditargetkan untuk kebutuhan dan preferensi individu,
berdasarkan data yang tersedia.Secara khusus ini mencakup tiket pra pemesanan,
makanan pilihan, pemesanan ruang kabin pribadi, pengaturan posisi kursi individual,
serta penawaran IFE dalam penerbangan yang dibuat khusus. Airlines akan dapat
menghasilkan pendapatan tambahan melalui ritel dan iklan yang dipersonalisasi serta
layanan baru, semua dimungkinkan oleh pendekatan IoT. Selain itu, maskapai
penerbangan akan dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya dengan menerapkan
pemeliharaan prediktif, menghindari pemborosan, dan membuat layanan kru lebih
efisien. Peluang lain dapat dengan mudah dibuat dan diterapkan melalui aplikasi.
Crew pesawat juga disebut akan menemukan lingkungan kerja yang lebih baik dengan
peralatan yang lebih efisien, diaktifkan secara digital oleh data real-time dari platform
IoT di seluruh kabin. Perangkat cerdas seluler juga akan memungkinkan kru
memantau dan mengoperasikan semua komponen.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dapat di tarik kesimpulan bahwa E- Bussiness memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara
lebih efisien dan fleksibel. E-Bussiness juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan
suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan
pelanggan secara lebih baik. Dalam penggunaan sehari-hari, E-Bussiness tidak hanya
menyangkut E-dagang (E-commerce) saja. Dalam hal ini, E-commerce lebih merupakan
sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan
bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (E-marketing).

3.2. Saran
Dalam pengerjaan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
memohon kritik dan saran pembaca dalam menyempurnakan makalah ini menjadi lebih
baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

.Cook, Jonathan (2011). Simplifying Facebook Commerce, diambil dari


http://www.valtech.co.uk/downloadfile/302/75
https://vinvivaldi.wordpress.com/2011/05/05/e-business-pada-toyota-dan-honda/

Anda mungkin juga menyukai