Anda di halaman 1dari 12

Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page.

28-39

Literasi Kewirausahaan dan Literasi Bisnis Digital Pada Generasi Milenial Pelaku
Usaha: Perspektif Kirzerian Entrepreneur

M. Hasan1, I.R. Santoso2, D.A. Syahfitri 3, Amalia4, S.A.Y. Karoma5, Selviana6


Universitas Negeri Makassar
m.hasan@unm.ac.id

Abstract: As a business actor creating millennial, someone must have the ability in entrepreneurial
literacy and digital literacy business. This research was created to reveal literacy skills as an effort to
create millennials in Makassar City. This research was conducted using a quantitative quantitative
analysis approach. The population of this research is students who are active as entrepreneurs in
creating millennials in Makassar City who assess 30 people. The data technique used questionnaires and
data analysis techniques used quantitative descriptive analysis through proportion analysis. The results
showed that the entrepreneurial literacy skills of millennial generation entrepreneurs in Makassar City
were 81.63% and the digital business literacy skills of millennial generation entrepreneurs in Makassar
were 86.28%. This shows that the entrepreneurial literacy skills and digital literacy business of
entrepreneurs creating millennials in Makassar City are included in the very good category.
Keywords: Entrepreneurial literacy; digital business literacy; business people; millennial generation;
kirzerian entrepreneur.
Abstrak: Sebagai pelaku usaha generasi milenial seseorang harus memiliki kemampuan dalam literasi
kewirausahaan dan literasi bisnis digital. Penelitian ini dibuat untuk mengungkap kemampuan berliterasi
pelaku usaha generasi milenial di Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan analisis deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa aktif sebagai pelaku
usaha generasi milenial di Kota Makassar yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan angket dan teknik analisis data menggunakan analisis deksriptif kuatitatif melalui analsis
persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi kewirausahaan pelaku usaha
generasi milenial di Kota Makassar sebesar 81,63% dan kemampuan literasi bisnis digital pelaku usaha
generasi milenial di Kota Makassar sebesar 86,28%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan
literasi kewirausahaan dan literasi bisnis digital pelaku usaha generasi milenial di Kota Makassar
termasuk dalam kategori sangat baik.
Kata Kunci: Literasi kewirausahaan; literasi bisnis digital; pelaku usaha; generasi milenial; kirzerian
entrepreneur.

PENDAHULUAN al., 2020). Kaum milenial saat ini sering


didegungkan di sosial media (Sari, 2019). Pada
Kaum milenial adalah generasi yang lahir pada zaman modern yang sedang kita hadapi sekarang
tahun 1980-an sampai tahun 2000-an. Peranan ini, generasi milenial sangat bergantung pada hal
generasi milenial saat ini sangat besar untuk yang berbau digital. Generasi milenial merupakan
membangun bangsa, cara berpikir generasi generasi yang lahir dengan karakter inovatif,
milenial yang luas dapat membuat perubahan dan berani tampil beda, memiliki pola pikir kreatif,
dapat menjadi pelopor bukan hanya sekadar dan pola pikir modern. Generasi milenial yang
mengikuti tren yang sudah ada, akan tetapi dapat memiliki bakat, kreatif dan inovatif dapat dapat
menciptakan hal-hal yang baru di masyarakat memberikan sumbangsih bagi perekonomian
(Sobari & Ambarwati, 2019), termasuk dengan (Sundari, 2019).
jiwa kemandirian yang dimilikinya (Herawati et

28
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

Generasi milenial mempunyai pendidikan memahami data bisnis dari berbagai sumber atau
yang berkualitas baik karena hidup pada era perangkat digital dalam berbagai disiplin ilmu.
modern. Dari sudut pandang sosial, pendidikan Literasi bisnis digital merupakan kecakapan
mengacu pada budaya tradisional dari generasi tua seorang individu dalam penggunaan suatu
hingga saat ini untuk melestarikan kehidupan teknologi digital pada suatu tingkat, baik itu suatu
masyarakat (Saharuddin et al., 2019). Kaum penciptaan, suatu kolaborasi, dan pencarian suatu
milenial menghadapi tantangan besar terkait informasi.
keterbatasan sumber daya finansial dan biaya Berdasarkan hal tersebut, kajian ini akan
hidup, sehingga mendorong generasi tersebut mengungkap literasi kewirausahaan dan literasi
untuk menjadi bagian dari pelaku usaha dan bisnis digital yang dimiliki oleh para pelaku usaha
sebagai upaya untuk mengurangi jumlah yang berasal dari generasi milenial. Banyak
pengangguran (Budy, 2017; Noormalita, 2017; pelaku usaha generasi milenial yang menjalankan
Periansya, 2018; Hasanah & Setiaji, 2019; Yuliani usaha hanya sebatas mempunyai suatu usaha,
et al., 2019; Tanti, 2020). Pemerintah juga namun tidak memiliki cukup cakupan ilmu
mendorong kaum muda untuk meningkatkan tentang kewirausahaan dan bisnis digital. Generasi
pekerjaan mereka, daripada hanya sebagai pencari milenial pelaku usaha pada dasarnya harus
kerja (Tjiptono, 2017; Indrawati et al., 2020). memiliki ilmu dan pola pikir berbeda dalam
Dalam pengelolaan bisnis atau usaha, pelaku menjalankan usahanya. Perilaku berwirausaha
usaha menghadapi berbagai tugas yang harus merupakan salah satu kunci kesuksesan usaha
diselesaikan untuk mencapai tujuan yang yang dijalankan (Prabawati, 2019), sehingga perlu
diinginkan. Oleh karena itu, orang-orang yang dilakukan suatu kajian yang secara lebih spesifik
menjalankan bisnis harus memahami tentang untuk melihat literasi kewirausahaan dan literasi
berbagai literasi, baik literasi keuangan, literasi bisnis digital pada generasi milenial.
bisnis, maupun literasi kewirausahaan (Albulescu Kajian ini secara lebih lebih spesifik akan
et l., 2016; Razak et al., 2016). melihat literasi kewirausahaan dan literasi bisnis
Saat ini, media digital dan perangkat lunak digital oleh generasi milenial pelaku usaha dalam
digunakan dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari perspektif teori Kirzerian Entrepreneur yang lebih
dalam kombinasi pendidikan (Mavlutova et al., lebih menekankan pada suatu pola kerja manusia
2020). Perkembangan media digital telah merubah baik dari segi keuletan, keseriusan, kemandirian,
banyak aspek kehidupan termasuk dalam bidang dan kesungguhan dalam berusaha (De Jong, &
bisnis (Warokka, 2020). Pertumbuhan ekonomi Marsili, 2015).
digital di masyarakat dan perusahaan mendorong
generasi milenial untuk memulai bisnis mereka METODE PENELITIAN
(Saptono et al., 2020) dan menjalankan bisnis
Kajian ini menggunakan metode deskriptif
mereka dengan produk yang berkualitas melalui
kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif
platform digital (Andriani et al., 2019).
merupakan jenis kumpulan data yang
Literasi digital ini diperlukan dalam rangka
mendeskripsikan data yang dikumpulkan
membangun dan meningkatkan pemahaman
sebagaimana adanya. Penggunaan metode
tentang keberadaan media digital pada tataran
deskriptif kuantitatif pada kajian ini bertujuan
pengembangan sumber daya manusia. Literasi
untuk mengetahui tingkat literasi kewirausahaan
digital merupakan teknologi yang membaca,
dan literasi bisnis digital pada pelaku usaha
menulis, dan mendaftar item teks/digital untuk
generasi milenial.
dimasukkan ke dalam mode digital. Digitalisasi
Konsep penelitian ini meliputi literasi
berarti banyak proses transformasi dan
kewirausahaan dan literasi bisnis digital. Literasi
implikasinya bagi wirausaha serta kewirausahaan
kewirausahaan merupakan pemahaman bisnis dari
(Hamburg et al., 2019). Literasi bisnis digital
berbagai orang sebagai inovator untuk
mengarah pada kemampuan seseorang untuk
mengembangkan peluang bisnis yang bermanfaat

29
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

bagi wirausaha. Indikator literasi kewirausahaan, Keterampilan individu Skala Likert


yang diukur dalam kajian ini meliputi: (1) menggunakan media
digital dalam
kecakapan dalam pengoptimalan biaya; (2)
menjalankan usahanya.
kecakapan dalam mengorganisasikan usaha Memasarkan produk Skala Likert
dengan penuh ketelitian; (3) memiliki pribadi melalui sosial media.
yang supel dan pandai bergaul, (4) ulet dan Sumber: Kajian Teori dan Penelitian Terdahulu (2021)
bersungguh-sungguh; dan (5) berani mengambil
resiko. Teknik pengumpulan data yang digunakan
Literasi bisnis digital merupakan suatu dalam kajian ini berupa kuesioner. Kuesioner
kemampuan ataupun pengetahuan secara luas yang digunakan bersifat tertutup dan telah
yang dimiliki individu dalam aspek pemanfaatan disediakan jawaban untuk setiap pernyataan
teknologi-teknologi digital untuk keberlangsungan kuesioner. Bentuk alternatif jawaban yang
usahanya. Indikator literasi bisnis digital yaitu, (1) disediakan dengan menggunakan skala likert yang
menjadikan media sebagai referensi untuk terdiri dari lima poin yaitu, 1 = tidak setuju, 2 =
menemukan ide usaha; (2) kemampuan kurang setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat
menggunakan suatu media digital secara kreatif setuju. Responden hanya memberikan jawaban
untuk mengendalikan dan memilah informasi dengan memilih antara poin 1 sampai 5. Untuk
yang diperoleh sebagai referensi untuk usahanya; skala penilaian persentase skor dapat dilihat pada
(3) keterampilan individu menggunakan media Tabel 2 berikut:
digital dalam menjalankan usahanya; dan (4)
Tabel 2. Kategori Interval
memasarkan produk melalui sosial media.
Interval Kategori
Instrumen penelitian terdapat pada Tabel 1 berikut
81 - 100% Sangat baik
ini: 61 - 80% Baik
Tabel 1. Instrumen Penelitian 41% - 60% Cukup
21% - 40% Rendah
Skala 0% - 20% Sangat Rendah
Variabel Indikator
Pengukuran Sumber: Riduwan (2007)
Literasi Kecakapan dalam Skala Likert
Populasi dalam kajian ini adalah generasi
kewirausah pengoptimalan biaya.
aan Kecakapan Skala Likert milenial yang lahir pada rentan waktu tahun
mengorganisasikan 1990an dan memiliki usaha. Dengan
usaha dengan penuh pertimbangan untuk pencapaian tujuan dari kajian
ketelitian. ini, maka sampel yang digunakan adalah sebanyak
Memiliki pribadi supel Skala Likert 30 orang generasi milenial yang memiliki usaha
dan pandai bergaul.
dan tersebar di beberapa universitas yang terdapat
Ulet dan bersungguh- Skala Likert
sungguh. di Kota Makassar. Instrumen yang digunakan
Berani mengambil Skala Likert harus melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Data
resiko. yang diperoleh dalam kajian ini, selanjutnya
Literasi Menjadikan media Skala Likert dianalisis dengan menggunakan analisis
bisnis sebagai referensi untuk persentase sebagai bagian dari alat analisis dalam
digital menemukan ide usaha.
metode deskriptif kuantitatif.
Kemampuan Skala Likert
menggunakan suatu HASIL DAN PEMBAHASAN
media digital secara
kreatif untuk Kajian ini akan melihat literasi kewirausahaan dan
mengendalikan dan literasi bisnis digital oleh generasi milenial pelaku
memilah informasi usaha dalam perspektif teori Kirzerian
yang diperoleh sebagai
referensi untuk
Entrepreneur. Responden dalam penelitian ini
usahanya. berjumlah 30 orang. Karakteristik responden

30
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

dalam kajian ini dapat dilihat pada Tabel 3 generasi milenial di Kota Makassar berusia 18 -
sebagai berikut: 20 tahun.
Tabel 3. Karakteristik Responden
Karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai
Variabel Frekuensi Persentase
Umur berikut:
18-20 tahun 21 70%
21-23 tahun 7 23%
≥ 24 tahun 2 7%
Jenis Kelamin
Laki-laki 9 30%
Perempuan 21 70%
Jenis Usaha
Bisnis Online 13 44%
Bisnis Fashion 4 13%
Kuliner 4 13%
Paket Data 3 10%
Produk Kecantikan 2 7%
Perabot rumah tangga 2 7%
Sumber : Hasil Olata (2021)
Fotocopy 1 3%
Gambar 2. Karakteristik Responden Berdasarkan
Loundry 1 3%
Jenis Kelamin
Pendapatan
< 1.000.000 17 57% Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar
1.000.001-1.500.00 7 23%
1.500.001-2.000.000 2 7% responden merupakan pelaku usaha generasi
> 2.000.000 4 13% milenial perempuan, yaitu sebanyak 21 orang
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021) (70%) dan sebagian lagi adalah laki-laki, yaitu
sebanyak 9 orang (30%). Dari data tersebut
Karakteristik responden berdasarkan umur berdasarkan klasifikasi jenis kelamin diketahui
dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut: bahwa pelaku usaha generasi milenial di Kota
Makassar bukanlah didominasi kaum laki-laki.
Karakteristik responden berdasarkan jenis
usaha dapat dilihat pada Gambar 3 sebagai
berikut:

Sumber : Hasil Olah Data (2021)


Gambar 1. Karakteristik Responden Berdasarkan
Umur

Berdasarkan umur, responden yang memiliki


usia 18 tahun - 20 tahun sebanyak 21 orang Sumber : Hasil Olah Data (2021)
Gambar 3. Karakteristik Responden Berdasarkan
(70%), responden yang memiliki usia 21 tahun -
Jenis Usaha
23 tahun sebanyak 7 orang (23%), dan responden
yang memiliki usia ≥ 24 tahun sebanyak 2 orang Berdasarkan jenis usaha, responden dalam
(7%). Rata-rata responden yaitu pelaku usaha kajian ini memiliki jenis usaha bisnis online
berjumlah 13 orang (44%), bisnis fashion

31
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

(pakaian) berjumlah 4 orang (13%), kuliner validitas butir instrumen literasi kewirausahaan
(makanan) berjumlah 4 orang (13%), paket data diperoleh seperti yang terlihat pada Tabel 4
berjumlah 3 orang (10%), produk kecantikan dibawah ini:
berjumlah 2 orang (7%), perabot rumah tangga Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen Literasi
berjumlah 2 orang (7%), fotocopy berjumlah 1 Kewirausahaan
orang (3%) dan laundry berjumlah 1 orang (3%). No.
Dari data yang diperoleh dapat diketahui terdapat rhitung rtabel Keterangan
Item
beraneka jenis usaha pada pelaku usaha generasi 1. 0,392 0,355 Valid
milenial di Kota Makassar dan rata-rata responden 2. 0,609 0,355 Valid
memiliki jenis usaha bisnis online. 3. 0,392 0,355 Valid
4. 0,562 0,355 Valid
Karakteristik responden berdasarkan 5. 0,656 0,355 Valid
pendapatan dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai 6. 0,637 0,355 Valid
berikut: 7. 0,358 0,355 Valid
8. 0,633 0,355 Valid
9. 0,538 0,355 Valid
10. 0,523 0,355 Valid
11. 0,581 0,355 Valid
12. 0,556 0,355 Valid
13. 0,620 0,355 Valid
14. 0,640 0,355 Valid
15. 0,692 0,355 Valid
16. 0,757 0,355 Valid
17. 0,632 0,355 Valid
Sumber : Hasil Olah Data (2021)
18. 0,767 0,355 Valid
Gambar 4. Karakteristik Responden Berdasarkan
19. 0,459 0,355 Valid
Pendapatan 20. 0,615 0,355 Valid
Berdasarkan karakteristik pendapatan, Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)
responden yang merupakan pelaku usaha generasi
milenial di Kota Makassar memiliki jumlah Berdasarkan hasil uji validitas instrument
pendapatan dengan < 1.000.000 berjumlah 17 literasi kewirausahaan menyatakan semua butir
orang (57%), 1.000.001 - 1.500.000 berjumlah 7 instrument termasuk kategori valid dan semua
orang (23%), 1.500.001 - 2.000.000 berjumlah 2 butir layak dijadikan pertanyaan instrument pada
orang (7%) dan > 2.000.000 berjumlah 4 orang penelitian. Hasil uji validitas butir instrument
mahasiswa (13%). Rata-rata responden memiliki literasi bisnis digital diperoleh dapat dilihat pada
pendapatan sebesar < 1.000.000. Tabel 5 sebagai berikut:
Untuk memastikan agar instrumen dalam Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Literasi
kajian ini dapat diandalkan dalam pengumpulan Bisnis Digital
data, dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari No.
rhitung rtabel Keterangan
instrumen yang digunakan. Uji validasi dilakukan Item
terhadap 30 responden dengan tujuan untuk 1. 0,739 0,355 Valid
2. 0,708 0,355 Valid
mengetahui apakah pertanyaan yang telah diolah 3. 0,617 0,355 Valid
sudah baik dan telah melalui suatu pengujian 4. 0,686 0,355 Valid
jawaban dari responden terhadap pertanyaan- 5. 0,776 0,355 Valid
pertanyaan yang telah diajukan melalui kuesioner. 6. 0,657 0,355 Valid
Jika hasil r hitung lebih besar dari r tabel, maka 7. 0,506 0,355 Valid
8. 0,676 0,355 Valid
dianggap valid. Hasil yang telah diperoleh melalui 9. 0,673 0,355 Valid
pengujian validitas instrumen menunjukkan nilai r 10. 0,656 0,355 Valid
tabel dari keseluruhan item pernyataan dengan 11. 0,666 0,355 Valid
taraf kepercayaan 95% sebesar 0,355. Data uji 12. 0,534 0,355 Valid

32
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

13. 0,548 0,355 Valid Tabel 7. Hasil Persentase Skor Per Indikator
14. 0,676 0,355 Valid Literasi Kewirausahaan
15. 0,645 0,355 Valid No. Indikator ∑Skor % Skor
16. 0,717 0,355 Valid 1. Kecakapan dalam 516 86.00
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021) pengoptimalan biaya.
Melalui hasil uji validitas instrumen, untuk 2. Kecakapan 519 86.50
variabel literasi bisnis digital diketahui semua mengorganisasikan
butir instrumen termasuk kategori valid dan usaha dengan penuh
semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen. ketelitian.
3. Memiliki pribadi supel 448 74.66
Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji
dan pandai bergaul.
reliabilitas. Reliabilitas adalah ukuran keakuratan 4. Ulet dan bersungguh- 474 79.00
suatu alat untuk mengukur beberapa kasus. sungguh.
Teknik pengujian reliabilitas instrument dilakukan 5. Berani mengambil 492 82.00
dengan penggunaan rumus Alpha Cronbach resiko.
dikarenakan instrumen penelitian yang diolah Jumlah 2.449 81.63%
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)
berbentuk kuesioner/angket dan skala ordinal.
Kaidah keputusan pada uji reliabilitas adalah
Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh
jika hasil r hitung memiliki nilai sama dengan atau
diketahui bahwa rata-rata perolehan skor pada
lebih besar dari nilai r tabel (r hitung ≥ r tabel )
hasil penyebaran kuesioner ialah 81,63%
maka instrumen dinyatakan reliabel, dan
diketahui skor tertinggi yang diperoleh (86,00%),
sebaliknya jika hasil rhitung memiliki nilai lebih
dan skor terendah yang diperoleh (74,66%).
kecil daripada nilai r tabel (r hitung < r tabel)
Berdasarkan data tersebut diinterpretasikan bahwa
maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Hasil
sebagian besar generasi milenial pelaku usaha di
pengujian instrumen menunjukkan bahwa semua
Kota Makassar memiliki literasi kewirausahaan
item pernyataan untuk setiap konsep yang
yang sangat baik. Secara keseluruhan dengan skor
digunakan dalam penelitian ini berada pada
rata-rata 81,63% menunjukkan bahwa pelaku
kategori reliabel. Ringakasan uji reliabilitas
usaha generasi milenial di Kota Makassar masuk
instrument dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai
dalam kategori yang sangat baik.
berikut:
Temuan kajian ini menunjukkan bahwa pada
Tabel 6. Ringkasan Uji Reliabilitas Instrumen indikator pertama dalam literasi kewirausahaan
Cronbach’s yaitu dalam berwirausaha seseorang harus cakap
No. Konsep/Variabel Kesimpulan
Alpha dalam pengoptimalan biaya. Hal tersebut
Literasi berimplikasi bahwa biaya sangat berpengaruh
1. 0,911 Reliabel
kewirausahaan
Literasi bisnis terhadap jumlah output yang diperoleh dimana
2. 0,937 Reliabel harus memperhatikan tingkat produktivitas suatu
digital
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021) usaha. Jawaban responden yang berada dalam
Selanjutnya, data yang telah diperoleh dari kategori sangat baik menujukkan bahwa
hasil jawaban responden terhadap kuesioner, responden memahami dan mengapresiasikan
disajikan untuk memberikan penjelasan secara pengoptimalan biaya dalam usaha yang telah
umum secara spesifik. Kajian ini menggunakan dijalankannya. Temuan tersebut sejalan dengan
dua konsep, yaitu mengenai literasi temuan Rvspk et al., (2020) dan Wardani et al.,
kewirausahaan dan literasi bisnis digital. Pada (2020) yang menyatakan bahwa meningkatkan
konsep literasi kewirausahaan terdiri dari 20 butir ketidakpastian bisnis dapat dikurangi melalui
pernyataan dengan persentase skor dari setiap pengoptimalan biaya, sehingga dengan demikian,
indikator tersaji pada Tabel 7 sebagai berikut. untuk meningkatkan kinerja usaha dan
kemampuan dalam mengoptimalkan biaya
memungkinkan seseorang untuk membuat

33
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

keputusan yang lebih baik dengan memungkinkan setiap individu dan kelompok
mempertimbangkan biaya dan keuntungan. untuk berpartisipasi, dan mendapatkan manfaat
Pengoptimalan biaya sebagai indikator dalam dari, transformasi yang sedang berlangsung.
literasi kewirausahaan penting karena dalam Mudah dalam bersosialisasi sebagai indikator
menjalankan usaha setiap pelaku usaha harus dalam literasi kewirausahaan penting dikarenakan
mampu agar keseluruhan usaha yang dijalankan pelaku usaha yang memiliki sifat demikian akan
bisa terkendali. mudah dalam mencari konsumen atau pelanggan
Temuan kajian pada indikator kedua dalam bahkan dalam mempromosikan usaha yang
literasi kewirausahaan yaitu untuk berwirausaha, dijalankan.
seseorang harus cakap dalam mengorganisasikan Temuan kajian pada indikator keempat dalam
suatu usahanya dan mengatur keuangan dengan literasi kewirausahaan yaitu untuk berwirausaha
teliti. Artinya, seorang wirausaha harus memiliki seseorang harus ulet dan bersungguh-sungguh,
kemampuan dalam merencanakan dan mengelola berarti bahwa seorang wirausaha harus memiliki
suatu usaha, misalnya cara merancang dan kepribadian yang kuat, tidak mudah menyerah
mengetahui dasar-dasar pengelolaan usaha. Kajian maupun berputus asa dalam menghadapi berbagai
ini menunjukkan bahwa rata-rata jawaban rintangan, serta bersungguh-sungguh dalam
responden berada dalam kategori sangat baik. Hal berusaha dengan mencurahkan tenaga, pikiran,
tersebut menujukkan bahwa responden memahami waktu dan harta untuk mencapai keberhasilan.
bagaimana cara pengorganisasian suatu usaha. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa jawaban
Temuan tersebut sejalan dengan temuan responden berada dalam kategori baik. Hal
(Christian, 2019) yang menyatakan bahwa tersebut menujukkan bahwa responden memiliki
kewirausahaan dapat dikatakan sebagai proses kesungguhan dalam menekuni usaha yang telah
menciptakan sesuatu baru yang bernilai dijalankan. Temuan tersebut sejalan dengan
menggunakan waktu dan upaya, strategi temuan (Oetomo dan Singgih, 2020) yang
keuangan, mengambil risiko atas kondisi yang menemukan bahwa minat berwirausaha adalah
belum pasti dan pada akhirnya menghasilkan keinginan, minat, dan kemauan untuk bekerja
imbalan uang dan kepuasan pribadi. keras atau memiliki kemauan yang kuat untuk
Pengorganisasian usaha dan mengatur keuangan mandiri atau berusaha memenuhi kebutuhannya
usaha dengan teliti sebagai indikator dalam literasi tanpa merasa takut akan risiko yang akan terjadi,
kewirausahaan penting agar pelaku usaha dapat serta kemauan yang kuat untuk belajar dari
memonitor bagaimana keuangan terlihat dalam kegagalan. Kesungguhan pelaku usaha sebagai
suatu organisasi usaha. indikator dalam literasi kewirausahaan penting
Temuan kajian ini untuk indiktor literasi dikarenakan usaha yang dijalankan pasti berjalan
kewirausahaan yang ketiga, yaitu memiliki pribadi sesuai dengan harapan karena tidak ada hal yang
yang supel dan pandai bergaul, berarti bahwa sia-sia apabila dikerjakan dengan bersungguh-
seorang wirausaha harus mampu membaur dalam sungguh.
lingkungan pribadi maupun dengan orang lain Temuan kajian pada indikator kelima dalam
untuk bisa membangun relasi dan memperluas literasi kewirausahaan yaitu untuk berwirausaha,
jaringan. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa seseorang yang memenuhi kebutuhan harus berani
jawaban responden berada dalam kategori baik. mengambil resiko, berarti bahwa seorang
Hal tersebut menujukkan bahwa responden wirausaha harus memiliki keberanian dalam
memahami bagaimana dapat bergaul dalam mengambil keputusan terkait aktivitas usaha,
lingkungan sosialnya. Temuan tersebut sejalan seperti memanfaaatkan peluang dimana setiap
dengan temuan (Lubis, 2019) yang menyatakan keputusan yang diambil pasti memiliki dampak
bahwa interaksi dan kolaborasi dalam berbisnis tertentu. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa
diperlukan untuk menciptakan narasi yang positif, jawaban responden berada dalam kategori sangat
umum, dan penuh harapan, sehingga baik. Hal tersebut menujukkan bahwa responden

34
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

berani dalam pengambilan sebuah resiko. Temuan Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)
tersebut sejalan dengan temuan (Mavlutova et Dari hasil pengumpulan data diketahui bahwa
al.,2020) yang menyatakan bahwa pengusaha rata-rata perolehan skor pada hasil penyebaran
adalah individu yang memulai dan menjalankan kuesioner ialah 86.28% dengan skor tertinggi
bisnis dengan sumber daya dan perencanaan yang diperoleh sebesar 89,16%, dan skor terendah
terbatas, dan bertanggung jawab atas semua risiko yang diperoleh sebesar 83,66%. Berdasarkan data
dan manfaat dari usaha bisnisnya, keberanian tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian
dalam mengambil resiko sebagai salah satu besar pelaku usaha generasi milenial di Kota
indikator dalam literasi kewirausahaan penting Makassar memiliki iterasi bisnis digital yang
dikarenakan ketika seseorang tidak berani dalam sangat baik. Secara keseluruhan dengan skor rata-
mengambil keputusan, dia tidak akan mengetahui rata 86,28% menunjukkan bahwa pelaku usaha
resiko apa yang akan dihadapi dan dia tidak akan generasi milenial di Kota Makassar termasuk ke
melihat hal baru yang akan terjadi di dalam usaha dalam kategori sangat baik.
yang dijalankannya. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa pada
Kelima indikator ini merupakan aspek yang indikator pertama literasi bisnis digital yaitu
harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Seorang menjadikan media digital sebagai referensi untuk
pelaku usaha generasi milenial juga harus menemukan ide usaha, berarti bahwa di era masa
memiliki pengetahuan yang baik sebelum berpijak kini, ruang dan waktu tidak lagi membatasi
pada dunia usaha yang akan ditekuninya. Pelaku seseorang untuk menemukan ide dalam memulai
usaha generasi milenial sangat membutuhkan usahanya, dengan semakin berkembangnya
literasi kewirausahaan yang baik agar bisa teknologi sebagai tempat untuk menemukan serta
menekuni usaha yang dijalankannya dengan mengembangkan ide usahanya. Temuan kajian
sungguh-sungguh dan juga bisa menilai resiko ini menunjukkan bahwa jawaban responden
sebagai suatu hal yang bernilai positif yang berada dalam kategori sangat baik. Hal tersebut
kapanpun bisa terjadi. Selanjutnya pada konsep menujukkan bahwa responden memahami
literasi bisnis digital terdiri dari 16 butir penggunaan media digital dalam pencarian ide
pernyataan dengan persentase skor tersaji pada usaha. Temuan tersebut sejalan dengan temuan
Tabel 8 sebagai berikut: (Alice dan Nsikan, 2017) literasi digital sangatlah
penting karena melengkapi wirausaha dengan
Tabel 8. Hasil Persentase Skor Per Indikator
Literasi Bisnis Digital
keterampilan berpikir kritis dan kemampuan
untuk mengevaluasi dan memahami dan
No. Indikator ∑Skor % Skor
1. Menjadikan media 515 85.83 menafsirkan informasi dari internet. Penggunaan
sebagai referensi media digital sebagai referensi usaha dalam
untuk menemukan indikator literasi bisnis digital penting
ide usaha. dikarenakan referensi ide usaha yang didapatkan
2. Kemampuan 519 86.50 dari media digital akan membantu kelancaran
menggunakan suatu
usaha yang dijalankan, khususnya dalam
media digital secara
kreatif sebagai membentuk pengetahuan yang bersifat eksplisit.
referensi untuk Temuan kajian ini menunjukkan bahwa pada
usahanya. indikator kedua literasi bisnis digital yaitu
3. Keterampilan 502 83.66 individu yang mempunyai kemampuan
individu
menggunakan suatu media digital secara kreatif
menggunakan media
digital dalam dapat mengendalikan dan memilah informasi yang
menjalankan diperoleh sebagai referensi untuk usahanya,
usahanya. berarti bahwa pengguna media mampu menyaring
4. Memasarkan produk 535 89.16 informasi yang didapatkan dari berbagai media.
melalui sosial media. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa jawaban
Jumlah 2.071 86.28%

35
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

responden berada dalam kategori sangat baik. Hal Temuan kajian ini menunjukkan bahwa pada
tersebut menujukkan bahwa responden memahami indikator keempat literasi bisnis digital yaitu
bagaimana penggunaan media digital secara pengguna media digital akan lebih leluasa
kreatif agar dapat mengelola informasi sebagai memasarkan produk melalui media sosial.
referensi usaha. Temuan tersebut sejalan dengan Pemanfaatan media Pemasaran digital produk atau
temuan (Alice dan Nsikan, 2017) yang layanan sangat bermanfaat bagi pelaku usaha.
menyatakan bahwa sumber informasi yang Temuan kajian ini menunjukkan bahwa jawaban
tersedia secara online, akan mampu diakses oleh responden berada dalam kategori sangat baik. Hal
orang-orang yang memiliki literasi digital yang tersebut menujukkan bahwa responden memiliki
baik melalui kemampuan dalam mengakses kemmapuan dalam memasarkan produk melalui
komputer, database, atau internet. Penggunaan media digital. Temuan tersebut sejalan dengan
media digital secara kreatif dalam indikator temuan (Oluwakemi, 2019) yang menyatakan
literasi bisnis digital penting dikarenakan media bahwa literasi digital adalah tentang memahami
digital merupakan saranaa yang mempu informasi ketika disajikan dalam format yang
mendorong usaha yang kreatif dan inovatif dalam berbeda, dan mencari tahu bagaimana
memikat konsumen, khususnya dalam pemasaran menggunakannya dengan cara yang aman dan
produk. produktif. Misalnya dalam menjalankan bisnisnya,
Temuan kajian ini menunjukkan bahwa pada teknologi digital dapat digunakan untuk menjual
indikator ketiga literasi bisnis digital yaitu barang atau jasa. Pemasaran melalui media digital
keterampilan individu yang menggunakan media dalam indikator literasi bisnis digital penting
digital untuk bisa menggunakan teknologi untuk dikarenakan penjualan yang dilakukan secara
menjalankan usahanya, berarti bahwa pelaku online akan semakin menambah keuntungan dan
usaha dapat menggunakan teknologi dengan baik pemasaran secara online juga lebih banyak
untuk mendukung usahanya, karena saat ini menjangkau pelanggan apalagi yang berada diluar
kebanyakan orang berbelanja atau melakukan daerah.
transaksi pembelian via online. Temuan ini Berdasarkan masing-masing indikator dari
menunjukkan bahwa jawaban responden berada literasi kewirausahaan dan literasi bisnis digital
dalam kategori sangat baik. Hal tersebut jika dilihat dari persepktif Kirzerian Entrepreneur
menujukkan bahwa responden cakap dalam yang berfokus pada suatu pola kerja manusia baik
menggunakan teknologi yang terus berkembang dari segi keuletan, keseriusan, kemandirian, dan
dalam pengelolaan usahanya. Temuan tersebut kesungguhan dalam berusaha, merupakan
sejalan dengan temuan (Oluwakemi, 2019) yang pendekatan teoritis dasar yang sangat penting
menyatakan saat ini kita hidup dalam masyarakat dalam pengembangan kewirausahaan (Stevanovic,
informasi dimana lebih banyak orang harus 2016). Dalam konteks ini, literasi kewirausahaan
mengelolala lebih banyak informasi, yang pada sangat penting bagi pelaku usaha pada era
gilirannya membutuhkan lebih banyak dukungan milenial sekarang ini. Literasi kewirausahaan
teknologi, yang menuntut dan menciptakan lebih sangat membantu untuk membangun jiwa
banyak informasi. Komputer digunakan untuk wirausaha kepada generasi milenial. Dalam upaya
hampir setiap aspek kehidupan. Mereka juga meningkatkan jumlah wirausaha harus diawali
digunakan di perbankan, media massa, penerbitan, dengan tumbuhnya minat berwirausaha. Ini harus
komunikasi dan mereka membawa kualitas dalam dimulai dari tingkat sekolah hingga perguruan
music, fotografi, pemasaran, pembuatan film dan tinggi. Berbagai upaya dilakukan untuk
bisnis lainnya. Penggunaan media digital dalam menumbuhkan niat berwirausaha terutama
indikator literasi bisnis digital penting mengubah pola pikir yang masih berorientasi
dikarenakan karena kempuan ini dapat sebagai pencari kerja ketimbang pencipta
memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli lapangan kerja (Supratman & Wahyudin, 2017;
apalagi dalam transaksi online. Hasan et al, 2020). Kewirausahaan dan

36
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

pendidikan adalah dua peluang unik yang harus generasi milenial memiliki kriteria sangat baik
dipadukan untuk mengembangkan bakat yang dalam hal literasi kewirausahaan dan literasi
dibutuhkan untuk membangun masyarakat di digital bisnis. Kemampuan literasi harus
masa depan (Lubis, 2019). ditingkatkan sebelum menjalankan suatu usaha
Kewirausahaan yang dipelajari berkaitan agar nantinya bisnis ataupun usaha yang
dengan keterampilan manajemen waktu, dijalankan terhindar dari hal-hal yang tidak
manajemen sumber daya manusia, kemampuan dinginkan.
mengidentifikasi dan memecahkan masalah, Literasi kewirausahaan berkaitan erat dengan
kemampuan merencanakan dan menemukan cara pemahaman suatu individu (generasi milenial)
serta pengendalian untuk mencapainya, terhadap kewirausahaan dengan dilandasi
merupakan sebuah pengalaman yang dapat karakter yang positif, membangun, bijaksana, dan
diperoleh melalui berwirausahan (Simanjuntak et inovatif. Ini terkait dengan semua aspek perilaku
al., 2016). Untuk saat ini, semangat dan tindakan manusia mengembangkan
kewirausahaan sangat bagus untuk ditanamkan kreativitas, merangsang lahirnya ide dan
terlebih lagi lapangan kerja semakin sempit, memperkaya kebutuhan manusia.
sedangkan angkatan kerja selalu bertambah dan Pada literasi bisnis digital, potensi dan
meningkat. Jadi, diperlukan upaya atau cara agar pengetahuan manusia terkait dengan pemanfaatan
pengangguran tidak semakin bertambah banyak teknologi digital, sarana komunikasi, menyiapkan
(Rahmah, 2017). Seorang pelaku usaha terutama dan mengevaluasi informasi secara sehat dan
generasi milenial dimasa sekarang dan yang akan penuh perhatian dan sesuai dengan hukum
datang harus mempunyai bekal pengetahuan yang kehidupan memungkinkan orang untuk
cukup agar usaha yang dijalankan dapat berjalan menggunakan teknologi secara bertanggung jawab
lancar, dan generasi milenial ini juga harus Literasi bisnis digital juga mempunyai
mampu mengatasi permasalahan yang dapat pengaruh yang sangat rinci terhadap kehidupan
muncul kapan saja. bisnis yang dijalankan. Zaman yang semakin
Kemajuan teknologi di era ini tidak diragukan berkembang menjadi serba canggih akan
lagi. Secara umum diketahui bahwa teknologi mempengaruhi teknologi yang maju setiap
digital memainkan peran penting di era digital detiknya. Maka dari itu, peningkatan literasi bisnis
(Kaeophanuek et al., 2018). Perkembangan digital juga harus dikembangkan.
teknologi telah memberikan kontribusi yang
sangat diperlukan bagi operasional bisnis. DAFTAR PUSTAKA
Mengingat teknologi telah berproduksi,
Albulescu, C. T., Tămăşilă, M., & Tăucean, I. M.
dipasarkan, dan didistribusikan, tidak dapat (2016). Entrepreneurship, Tax Evasion and
dipungkiri bahwa perekonomian dunia, khususnya Corruption in Europe. Procedia - Social and
negara berkembang seperti Indonesia, sedang Behavioral Sciences, 221(1), 246-253.
menuju ekonomi digital. Alice, O.O., & Nsikan, A. O. (2017). Digital Literacy
and the Implication on Nigerian Digital Library.
International Journal of Library and Information
KESIMPULAN DAN SARAN Science Studies, 3(2), 13-19.
Kajian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat Andriani, D. P., Hamdala, I., Swara, S. E., & Fadli, H.
(2019). Perancangan Business Digital Platform
literasi kewirausahaan dan literasi bisnis digital
dalam Mendukung Keberlanjutan IKM dengan
pelaku usaha generasi milenial.Hasil kajian ini Pendekatan Quality Function Deployment. Jurnal
menunjukkan bahwa kemampuan literasi Ilmiah Teknik Industri, 18(1), 42-54.
kewirausahaan pelaku usaha generasi milenial di Budy, D. A. (2017). Pengaruh Pendidikan
Kota Makassar sebesar 81,63% dan kemampuan Kewirausahaan dan Motivasi Kewirausahaan
literasi bisnis digital pelaku usaha generasi Terhadap Keterampilan Berwirausaha Mahasiswa
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Journal for
milenial di Kota Makassar sebesar 86,28%. Business and Entrepreneur, 1(1), 7-22.
Dengan ini dapat diketahui bahwa pelaku usaha

37
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

Christian, M. (2017). Pengaruh Faktor Perilaku Pada Oetomo, B. S. D., & Singgih, S. (2020). The Effect of
Kelompok Millineal terhadap Keinginan Untuk Entrepreneurship Literacy and University Support
Berwirausaha. Journal of Business & Applied on Entrepreneurial Interest to Run Start-Up
Management, 10(02), 92-105. Business among Students. The International
De Jong, J. P. J., & Marsili, O. (2015). The distribution Journal on Business Management and
of Schumpeterian and Kirznerian Technology,4(3), 57-62.
opportunities. Small Business Oluwakemi, T. O. (2019). Digital Literacy and
Economics, 44(1), 19-35. Entrepreneurial Return Among Small Business
Tanti, G. A. S., & Dewi, P. E. D. M. (2020). Pengaruh Owners in Lagos State, Nigeria. Education &
Pemanfaatan Media Sosial, Kreativitas dan Modal Science Journal of Review and Curriculum
Usaha Terhadap Keberlanjutan Bisnis UMKM Development, 9(2) 1-11.
Milenial di Kecamatan Buleleng. Jurnal Ilmiah Periansya, P. (2018). Analysis of Effect of Education
Mahasiswa Akuntansi, 11(2), 320-330. Entrepreneurship and Family Environment
Hamburg, I., Emma, O., & Gabriel, V. (2019). Towards Interest Students Entrepreneurs. Jurnal
Entrepreneurial Learning and AI Literacy to Terapan Manajemen dan Bisnis, 4(1), 25-32.
Support Digital Entrepreneurship. Balkan Region Prabawati, S. (2019). Pengaruh Efikasi Diri,
Conference on Engineering and Business Pendidikan Kewirausahaan, Literasi Keuangan,
Education and International Conference on dan Literasi Digital terhadap Perilaku
Engineering and Business Education, 132-144. Berwirausaha Siswa SMK Negeri 10 Surabaya.
Hasan M., Musa, C. I., Arismunandar., Thamrin, T., Jurnal Pendidikan Akuntansi (JPAK), 7(1), 64-76.
Azis, M., Rijal, S., Mustari., & Ahmad, M. I. S. Razak, N. A., Nadiah, F., & Pisal, A. (2016).
(2020). How does Entrepreneurial Literacy and Development of Muslim Women Social
Financial Literacy Influence Entrepreneurial Entrepreneurs: Towards Digital Economy.
Intention in Perpective of Economic Education?. International Journal of Business, Economics and
Talent Development & Excellence, 12(1), 5569- Law, 9(5), 52-57.
5575. Rahmah, Y. F. (2017). Entrepreneurial Education dan
Hasanah, U. U., & Setiaji, K. (2019). Pengaruh Literasi Entrepreneurial Intention : Social Support. Jispo,
Digital, Efikasi Diri, Lingkungan terhadap Intensi 7(1), 74-82.
Berwirausaha Mahasiswa dalam E-Business. Riduwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel Variabel
Economic Education Analysis Journal, 2(1), 1-18. Penelitian. Bandung: PT. Alfabeta.
Herawati, J., Sumartiah, S., & Sari, P. P. (2020). Rvspk, R., Hms, P., & Rgn, M. (2020). Digital
Pelatihan Membangun Jiwa Wirausaha Aneka Literacy, Business Uncertainty & Economic
Kerajinan Berdasarkan Ajaran Tamansiswa Performance: An Empirical Study of Small
Kepada Ibu-ibu Wirogunan Yogyakarta. Jurnal Businesses in Sri Lanka. International Journal of
Akses Pengabdian Indonesia, 5(2), 68-75. Academic Research in Business and Social
Indrawati, A., Barus, I. N., Solihin, D., & Sciences, 1(1), 53-61.
Nurqamarani, A. S. (2020). Peningkatan Motivasi Saharuddin, A., Wijaya, T., Elihami, E., & Ibrahim, I.
Kewirausahaan dan Kemandirian melalui (2019). Literation of Education and Innovation
Pelatihan Segmentasi Pasar. Jurnal Abdimas Business Engineering Technology. Jurnal Edukasi
Mahakam, 4(1), 8-13. Nonformal, 1(1), 1-8.
Kaeophanuek, S., Jaitip, N., & Prachyanum N. (2018). Saptono, A., Wibowo, A., & Shandy, B. (2020).
How to Enhance Digital Literacy Skills among Factors Influencing Intention to Establish Business
Information Sciences Students. International (Start-up). International Journal of Innovation,
Journal of Information and Education Technology, Creativity and Change, 12(8), 73-91.
8(4), 292-297. Sari, S. (2019). Literasi Media Pada Generasi Milenial
Lubis, R. L. (2019). Digital Entrepreneurship in di Era Digital. Profesional: Jurnal Komunikasi
Academic Environment : Are We There Yet ? dan Administrasi Publik, 6(2), 30-42.
Journal of Teaching and Education, 9(1), 167-193. Simanjuntak, M., Awwaliyah, I., Hayati, H., &
Mavlutova, I., Lesinskis, K., Liogys, M., & Hermanis, Artanto, R. J. (2016). The Entrepreneurial
J. (2020). Innovative Teaching Techniques for Potential among Undergraduate Students. Jurnal
Entrepreneurship Education in the era of Bisnis dan Manajemen, 17(2), 75-84.
Digitalisation. WSEAS Transactions on Sobari, I. S., & Ambarwati. (2020). Membangun Jiwa
Environment and Development, 16(1), 725-733. Kewirausahaan di Era Milenial Bagi Mahasiswa
Noormalita, P. (2017). Analisis Faktor-faktor yang Institut STIAMI Kampus Tangerang Selatan.
Berpengaruh Pada Minat Berwirausaha Jurnal Komunitas: Jurnal Pengabdian Kepada
Mahasiswa. Jurnal Economia, 13(1), 68-78. Masyarakat, 2(2), 140-144.

38
Journal of Business Management Education | Volume 6, Number 1, May 2021, page. 28-39

Stevanović, M. (2016). The Role of Financial


Perspective of Entrepreneurship and Rural
Development for the Purpose of Strengthening
Serbian Economy. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 221(1), 254-261.
Sundari, C. (2019). Revolusi Industri 4.0 Merupakan
Peluang dan Tantangan Bisnis Bagi Generasi
Milenial di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional
dan Call for Papers, Fintech dan E-Commerce
untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan
Industri Kreatif, 555-563.
Supratman, L. P., & Wahyudin, A. (2017). Digital
Media Literacy to Higher Students in Indonesia.
International Journal of English Literature and
Social Sciences, 2(5), 51-58.
Tjiptono, F. (2017). Kewirausahaan, Kinerja
Keuangan, dan Kelanggengan Bisnis. Jurnal
Manajemen Indonesia, 15(1), 17-26.
Wardani, D. K., Baedhowi, B., Pratomo, L. C., &
Pratiwi, A. D. (2020). The Digital Economic
Literacy of Entrepreneurs Managing Small and
Medium Enterprises in the Era of Industrial
Revolution 4.0. International Journal of English
Literature and Social Sciences, 5(6), 1957-1962.
Warokka, A. (2020). Digital Marketing Support and
Business Development Using Online Marketing
Tools: An Experimental Analysis. International
Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(1),
1181-1188.
Yuliani, N., Novita, D., & Pramestari, D. (2019).
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Kawula Muda di
Era Milenial Melalui Pendekatan Inside-Out.
IKRAITH-ABDIMAS, 2(2), 12-22.

39

Anda mungkin juga menyukai