Andi Halimah
Universitas Negeri Makassar
Email: andihalima@unm.ac.id
P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 170
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth
mulai melihat peluang bisnis sosial sebagai Social entrepreneur merupakan usaha
pilihan untuk bertahan di tengah-tengah sosial yang inovatif dan berkelanjutan karena
keterbatasan dalam mencari pekerjaan. Social proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh
enterpreneurship menjadi satu dari kunci untuk wirausahawan yang menyadari permasalahan
Indonesia agar mampu berakselerasi dengan sosial. Sama seperti wirausahawan profit
cepat dan seimbang di bidang ekonomi dan oriented. Wirausahawan sosial adalah orang
sosial. yang dapat mengidentifikasi peluang, mengukur
Dalam sebuah pelatihan komunitas Active peluang dengan metode yang inovatif,
Citizenship Social Enterpreneur (ACSE) yang mengambil risiko dan hasilnya memperoleh
diselenggarakan oleh British Council keuntungan. Social entrepreneur juga
bekerjasama dengan POSKO JASUDA, pada merupakan aktivitas wirausaha untuk tujuan
kegiatan tersebut, penulis memahami perubahan sosial dan pengembangan kelompok,
pentingnya menjadi masyarakat aktif dan namun yang membedakan social entrepreneur
inisiatif untuk berkontribusi dalam perubahan dengan economic entrepreneur lain adalah lebih
sosial yang berkelanjutan dengan pendekatan kepada tujuan profit. Social entrepreneur
bisnis atau aktivitas ekonomi. Sederhananya, melibatkan aktivitas for-profit yang melihat
social entepreneur bertujuan untuk profit sebagai cara untuk mencapai tujuannya
meningkatkan kualitas hidup berupa aktivitas sedangkan economic entrepreneur melihat
ekonomi dengan keuntungan sosial. Kegiatan profit itu sendiri sebagai tujuan akhir (Dees;
social enterpreneur diinisiasi oleh individu yang Thalhuber dalam Johnson, 2000).
mampu melihat permasalahan sosial di sekitar Paredo dan Mclean (Irangun & Arikboga,
sebagai celah yang terabaikan dalam ranah 2015) menekankan bahwa social enterpreneur
pemerintah dan mampu melihat celah yang harus mampu menggapai pencapaian nilai
terabaikan dalam ranah pasar. sosial. Social enterpreneur harus mampu
Kemiskinan, minimnya air bersih, melihat peluang mengambil risiko dengan
kurangnya peluang pendidikan, permasalahan membuat sumber daya baru dan menggunakan
lingkungan, permasalahan terkait perempuan, sumber daya tersebut untuk menggunakan
pekerja anak, pengangguran, konflik dan peluang tersebut dan melanjutkan usaha sosial
preang, wabah, kurangnya layanan kesehatan, dengan cara yang inovatif. Drayton (Irangun &
kriminalitas remaja, bencana lingkungan Arikboga, 2015) menjelaskan bahwa wirausaha
menjadi permasalahan yang dialami di berbagai sosial adalah agen perubahan yang fokus pada
negara di dunia (Praskier 2012 dalam Irengun & lokalisasi, identifikasi, dan pemecahan masalah
Arkboga, 2015). Sistem yang sedang berjalan sosial. Ben (Ajeng, Partini, & Peni, 2018)
tidak efisien dalam memecahkan berbagai menegaskan bahwa dalam mengembangkan
permasalahan tersebut, sehingga sistem yang social enterpreneur dibutuhkan creativepreneur
baru dan inovatif dan paradigma baru sangat agar dapat menimbulkan dampak, diantaranya
dibutuhkan untuk membuat solusi yang social kreatif untuk membuat produk, merawat produk,
entrepreneurship coba hasilkan. sampai memasarkan produk.
Pengusaha yang menguasai perekonomian Social enterprise meningkat secara
berasal dari kaum urban sedangkan di wilayah signifikan selama 5 tahun terakhir di Indonesia,
desa hanya sebagian kecil yang menikmati khususnya di bidang agrikultur, pendidikan,
peluang ekonomi tersebut, sehingga penting kesehatan, dam industri kreatif. Berdasarkan
dilakukan transformasi dalam usaha penyebaran data yang diperoleh dari British Council,
potensi pengusaha. Desa merupakan sumber kepemimpinan social enterprise di Indonesia
kekayaan alam yang banyak memiliki sumber saat ini didominasi oleh pemuda yakni 67 persen
daya alam sehingga perlu disentuh dan individu yang berusia 18-34 tahun.
dimaksimalkan. Adanya sebuah iklim bisnis lain (https://kumparan.com/@millennial/67-persen-
dengan mengusung kolaborasi antara bisnis dan pelaku-social-enterprise-di-indonesia-adalah-
pemberdayaan masyarakat menjadi pilihan anak-muda-1550815896711399555). Anak
menarik bagi kaum pemuda. (Suyatna & muda Indonesia semakin inovatif dan kreatif
Nurhasanah, 2017). dalam mengembangkan bisnis yang tidak hanya
171 | A n d i H a l i m a h
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth
P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 172
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth
173 | A n d i H a l i m a h
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth
implementasi SDGs di berbagai negara. Salah dan dengan cara tersebut meningkatkan
satu Social entreprises yang berkontribusi pada kehidupan dalam komunitas. Hal tersebut dapat
SDG-6 ‘Clean water and sanitation’ adalah terwujud melalui aktivitas ekonomi dengan
Thank You Water (TYW) merespon tantangan keuntungan sosial (Rwamigabo, 2013).
global dengan menjual sejumlah air, berbagai Hullgard (Ajeng, Partini, & Peni, 2018)
produk bayi, makanan dan produk perawatan menekankan empat aspek penting dalam social
dimana 100 persen profit yang diperoleh enterpreneur
digunakan untuk mendanai ketersediaan air, 1. Social value. Aspek ini merupakan ciri
makanan dan layanan sanitasi dan kebersihan khas dari social enterpreneur yakni
(Littlewood & Holt, 2018). menciptakan manfaat sosial yang nyata
Rangkaian aktivitas social entreprises yang bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
berdampak sosial tinggi dapat mencapai lebih 2. Civil society. Aspek ini merupakan bentuk
dari satu SDGs. Beberapa social entreprises partisipasi dan inisiatif dari masyarakat
yang dianalisis oleh Littlewood dan Holt (2018) sipil dengan memaksimalkan modal sosial
diantaranya MCA di Zambia sepanjang yang pada masyarakat.
aktivitasnya berkontribusi pada beberapa 3. Innovation. Aspek ini memadukan kearifan
elemen dari SDG-1 ‘No poverty’, SDG-3 ‘ Good lokal dan inovasi sosial untuk memecahkan
health and wellbeing”, SDG-6 ‘Clean water and masalah sosial dengan cara-cara inovatif.
sanitation’, SDG-7’ Affordable and clean 4. Economic activity. Elemen ini menjadi
energy’. SEKEM’s Pharma ATOS berpotensi penentu keberlangsungan social
memberi kontribusi pada SDG-3 ‘Good health enterpreneur disebabkan aktivitas sosial
and wellbeing’, Sdg-8’ Decent work and dan aktivitas bisnis harus seimbang.
economic growth’, dan SDG-5’ Gender Aktivitas bisnis dikembangkan untuk
equality’. Hal penting yang dikemukakan oleh menjamin kemandirian dan keberlanjutan
Holt dan Littlewood (2018) adalah melalui nilai misi sosial organisasi karena adanya
sosial yang tercipta yang sejalan dengan aktivitas ekonomi di dalamnya.
aktivitas sosial enterprise maka akan Berdasarkan beberapa defenisi yang
mendukung kontribusi terhadap SDGs. ditemukan dalam literatur, penulis
menyimpulkan bahwa aktivitas social
Sosial enterpreneur dan Pemuda Millenial enterpreneur merupakan kegiatan wirausaha
Defourny dan Nyssens (Rwamigabo, 2013) untuk tujuan sosial yang dilakukan dengan
menjelaskan bahwa social enterpreneur pendekatan yang inovatif dan kreatif serta
didefenisikan sebagai inisiatif individual, berkelanjutan. Pada literatur ditekankan tentang
aktivitas baru dari organisasi non profit, atau pentingnya inovasi dan kreatifitas dalam bisnis
kerjasama publik maupun privat dengan tujuan yang ditujukan untuk menyelesaikan
sosial. Social enterpreneur membuat kontribusi permasalahan sosial.
yang signifikan dan bergam terhadap komunitas Pemuda millenial dinilai memiliki karakter
dan masyarakat, dengan mengadopsi model kreatif dan inovatif seiring dengan kemampuan
bisnis untuk menawarkan solusi kreatif pada penggunaan IT yang semakin canggih serta
permasalahan sosial yang kompleks dan terus menawarkan beragam kemudahan dan akses
terjadi. Zahra dkk (2009) mengemukakan bahwa cepat. Ajeng, Partini, dan Peni, (2018) mengkaji
social enterpreneur mencakup aktivitas dan bahwa salah satu faktor pemicu kelahiran
proses yang dijalankan untuk menemukan, komunitas khususnya di bidang social
mendefenisikan, dan memanfaatkan peluang enterpreneur adalah perkembangan dunia
dengan tujuan untuk meningkatkan sumber daya teknologi seperti internet. Suyatna &
sosial dengan membuat usaha baru atau Nurhasanah (2017) mengkaji bahwa pemuda
mengelola organisasi dengan cara yang inovatif. dengan bantuan teknologi yang bervariasi dan
Social enterpreneur dapat dijelaskan semakin cepat dan canggih dapat mulai melihat
berupa inisiatif individu yang terdorong untuk peluang bisnis sosial sebagai pilihan untuk
membuat perubahan positif dalam komunitas bertahan di tengah-tengah keterbatasan dalam
dimana mereka berada. social enterpreneur mencari pekerjaan. Social enterpreneurship
bertujuan untuk memecahkan masalah sosial menjadi satu dari kunci untuk Indonesia agar
P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 174
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth
175 | A n d i H a l i m a h
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth
P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 176
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth
177 | A n d i H a l i m a h