Anda di halaman 1dari 8

Vol. 4 No.

1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480


SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

Optimalisasi Peran Pemuda Milenial dalam Pembangunan


Berkelanjutan (SDGs) melalui Aktivitas Social Enterpreneur

Andi Halimah
Universitas Negeri Makassar
Email: andihalima@unm.ac.id

Abstract: Social entrepreneur is an activity initiated by individuals to solve social problems


in their environment through economic activities. Social entrepreneurs target the
achievement of sustainable development goals (SDGs) for welfare in the community.
Sociopreneur began to develop and become a trend among youth. This becomes interesting
to study, because millennial youth play an important role in the era of demographic bonus.
This paper is a literature review related to social entrepreneurs and the character of the
millennial generation. The millennial generation with the ability to think openly, critically,
and actively use digital technology makes individuals able to be more creative and
innovative. This capital is needed in carrying out social entrepreneurial activities, so the
government needs to encourage youth to be involved in social entrepreneurial activities
and make policies that support social enterprise.
Keywords: Social Entrepreneur, SDGs, Millenial.

PENDAHULUAN mewujudkan kemandirian bangsa dalam segala


aspek (KPPPA & BPS, 2018).
Bonus demografi akan hadir di Indonesia Howe dan Straus (KPPPA & BPS, 2018)
pada tahun 2030-2045. BKKBN menjelaskan mengelompokkan generasi milenial dalam
bonus demografi sebagai kondisi dimana individu yang berada dalam kelompok usia
populasi usia produktif lebih banyak daripada kelahiran 1982 hingga 2000. Generasi millenial
usia nonproduktif. Indonesia harus mampu identik dengan transformasi jenis pekerjaan
melihat peluang dan memanfaatkan fenomena yang lebih tidak terlihat formal, seperti salah
ini. (Suyatna & Nurhasanah, 2017). Secara satu jenis pekerjaan yang diminati oleh generasi
statistik, Persentase jumlah penduduk usia millenial adalah industri kreatif (Suyatna &
produktif mencapai 67,02 persen dari jumlah Nurhasanah, 2017). Generasi milenial memiliki
penduduk keseluruhan maka apabila persentase peluang dan kesempatan berinovasi yang sangat
jumlah penduduk usia produktif ini dikaitkan luas. Terciptanya ekosistem digital berhasil
dengan persentase generasi milenial tahun 2017 menciptakan berbagai bidang usaha yang
yang sebesar 33,75 persen dari jumlah penduduk berkembang pesat di Indonesia.
keseluruhan. Sumbangan generasi milenial Generasi milenial atau generasi Y
dalam membentuk struktur jumlah penduduk merupakan salah satu generasi yang aktif dalam
usia produktif tergolong tinggi sekitar 50,36 dunia kerja. Generasi milenial memiliki
persen dari jumlah penduduk usia produktif kreativitas yang berkaitan dengan penggunaan
yang merupakan generasi milenial. Sebagai teknologi, sehingga mereka akan memilih
penduduk terbesar, generasi milenial akan pekerjaan yang menarik, memperoleh hasil yang
memegang kendali di bidang perekonomian dan baik, atau memiliki peluang pengembangan
diharapkan mampu membawa bangsa Indonesia karir (KPPPA & BPS, 2018). Suyatna &
menuju ke arah pembangunan yang lebih maju Nurhasanah (2017) mengkaji bahwa pemuda
dan dinamis. Milenial adalah modal besar dalam dengan bantuan teknologi yang bervariasi dan
semakin cepat dan canggih dapat

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 170
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

mulai melihat peluang bisnis sosial sebagai Social entrepreneur merupakan usaha
pilihan untuk bertahan di tengah-tengah sosial yang inovatif dan berkelanjutan karena
keterbatasan dalam mencari pekerjaan. Social proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh
enterpreneurship menjadi satu dari kunci untuk wirausahawan yang menyadari permasalahan
Indonesia agar mampu berakselerasi dengan sosial. Sama seperti wirausahawan profit
cepat dan seimbang di bidang ekonomi dan oriented. Wirausahawan sosial adalah orang
sosial. yang dapat mengidentifikasi peluang, mengukur
Dalam sebuah pelatihan komunitas Active peluang dengan metode yang inovatif,
Citizenship Social Enterpreneur (ACSE) yang mengambil risiko dan hasilnya memperoleh
diselenggarakan oleh British Council keuntungan. Social entrepreneur juga
bekerjasama dengan POSKO JASUDA, pada merupakan aktivitas wirausaha untuk tujuan
kegiatan tersebut, penulis memahami perubahan sosial dan pengembangan kelompok,
pentingnya menjadi masyarakat aktif dan namun yang membedakan social entrepreneur
inisiatif untuk berkontribusi dalam perubahan dengan economic entrepreneur lain adalah lebih
sosial yang berkelanjutan dengan pendekatan kepada tujuan profit. Social entrepreneur
bisnis atau aktivitas ekonomi. Sederhananya, melibatkan aktivitas for-profit yang melihat
social entepreneur bertujuan untuk profit sebagai cara untuk mencapai tujuannya
meningkatkan kualitas hidup berupa aktivitas sedangkan economic entrepreneur melihat
ekonomi dengan keuntungan sosial. Kegiatan profit itu sendiri sebagai tujuan akhir (Dees;
social enterpreneur diinisiasi oleh individu yang Thalhuber dalam Johnson, 2000).
mampu melihat permasalahan sosial di sekitar Paredo dan Mclean (Irangun & Arikboga,
sebagai celah yang terabaikan dalam ranah 2015) menekankan bahwa social enterpreneur
pemerintah dan mampu melihat celah yang harus mampu menggapai pencapaian nilai
terabaikan dalam ranah pasar. sosial. Social enterpreneur harus mampu
Kemiskinan, minimnya air bersih, melihat peluang mengambil risiko dengan
kurangnya peluang pendidikan, permasalahan membuat sumber daya baru dan menggunakan
lingkungan, permasalahan terkait perempuan, sumber daya tersebut untuk menggunakan
pekerja anak, pengangguran, konflik dan peluang tersebut dan melanjutkan usaha sosial
preang, wabah, kurangnya layanan kesehatan, dengan cara yang inovatif. Drayton (Irangun &
kriminalitas remaja, bencana lingkungan Arikboga, 2015) menjelaskan bahwa wirausaha
menjadi permasalahan yang dialami di berbagai sosial adalah agen perubahan yang fokus pada
negara di dunia (Praskier 2012 dalam Irengun & lokalisasi, identifikasi, dan pemecahan masalah
Arkboga, 2015). Sistem yang sedang berjalan sosial. Ben (Ajeng, Partini, & Peni, 2018)
tidak efisien dalam memecahkan berbagai menegaskan bahwa dalam mengembangkan
permasalahan tersebut, sehingga sistem yang social enterpreneur dibutuhkan creativepreneur
baru dan inovatif dan paradigma baru sangat agar dapat menimbulkan dampak, diantaranya
dibutuhkan untuk membuat solusi yang social kreatif untuk membuat produk, merawat produk,
entrepreneurship coba hasilkan. sampai memasarkan produk.
Pengusaha yang menguasai perekonomian Social enterprise meningkat secara
berasal dari kaum urban sedangkan di wilayah signifikan selama 5 tahun terakhir di Indonesia,
desa hanya sebagian kecil yang menikmati khususnya di bidang agrikultur, pendidikan,
peluang ekonomi tersebut, sehingga penting kesehatan, dam industri kreatif. Berdasarkan
dilakukan transformasi dalam usaha penyebaran data yang diperoleh dari British Council,
potensi pengusaha. Desa merupakan sumber kepemimpinan social enterprise di Indonesia
kekayaan alam yang banyak memiliki sumber saat ini didominasi oleh pemuda yakni 67 persen
daya alam sehingga perlu disentuh dan individu yang berusia 18-34 tahun.
dimaksimalkan. Adanya sebuah iklim bisnis lain (https://kumparan.com/@millennial/67-persen-
dengan mengusung kolaborasi antara bisnis dan pelaku-social-enterprise-di-indonesia-adalah-
pemberdayaan masyarakat menjadi pilihan anak-muda-1550815896711399555). Anak
menarik bagi kaum pemuda. (Suyatna & muda Indonesia semakin inovatif dan kreatif
Nurhasanah, 2017). dalam mengembangkan bisnis yang tidak hanya

171 | A n d i H a l i m a h
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

berorientasi profit namun juga memperhatikan Tujuan Pembangunan berkelanjutan (SDGs)


tanggung jawab sosial. 15 pemuda Indonesia
masuk dalam jajaran Forbes dalam tujuh United Cities and Local Governments
kategori diantaranya kategori social (UCLG) memaparkan bahwa pada tanggal 25
entrepreneur. Ditemukan bahwa media sosial September 2015, negara-negara anggora PBB
menjadi penting dalam menggerakkan mengangkat rangkaian agenda pembangunan
perubahan, mereka mampu mengapitalkan berkelanjutan 2030 yang menyertakan 17 tujuan
platform untuk membangun brand mereka pembangunan berkelanjutan yang disebut
dengan bantuan media sosial. Sustainable Development Goals (SDGs) yang
(https://ekbis.sindonews.com/read/1294080/35/ disusun berdasarkan Milenium Development
anak-muda-indonesia-makin-bersinar-di- Goals (MDGs) yang telah diupayakan sejak
kancah-dunia-1522475362). tahun 2000 hingga 2015. SDGs diharapkan akan
Aktivitas social enterpreneur mulai memandu pencapaian tujuan global, yakni
menjadi tren di kalangan pemuda (Suyatna & pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030.
Nurhasanah, 2017). Faktanya, banyak Social Terdapat 17 SDGs yang perlu diketahui
Enterprise (SE) yang digawangi oleh pemuda di pemerintah maupun masyarakat, yang
Indonesia diantaranya gandeng tangan, kita dipaparkan sebagai berikut:
bisa.com, gerak cepat.com. Di dunia 1. No Poverty. Mengentaskan segala bentuk
Internasional, salah satu SE yang terkenal kemiskinan dimanapun.
memiliki social impact yang besar adalah 2. Zero Hunger. Mengakhiri kelaparan,
Grameen Bank yang didirikan oleh Muhammad mencapai ketahanan pangan dan
Yunus pada tahun 1983. Muhammad Yunus meningkatkan gizi dan mendukung pertanian
memperoleh penghargaan Nobel Perdamaian berkelanjutan.
dengan aktivitas SE nya berupa bank untuk 3. Good Health and Wellbeing. Menjamin
orang miskin di Bangladesh yang memberikan kehidupan sehat dan mendukung
kredit untuk orang miskin dengan menyediakan kesejateraan bagi semua di segala usia
sumber permodalan yang dimanfaatkan oleh 4. Quality Education. Menjamin pendidikan
mereka dengan cara rasional dan komersial yang inklusif dan setara secara kualitas dan
namun prosedur dan persyaratan sesuai kondisi mendukung kesempatan belajar seumur
mereka (Nurhayati. 2016). hidup bagi semua.
Sepanjang tahun 2015 hingga 2016 banyak 5. Gender Equality. Mencapai kesetaraan
investor lokal dan asing berkontribusi mendanai gender dan memberdayakan semua
start up social enterprise di sektor pertanian, perempuan dan anak perempuan.
kesehatan, dan UMKM. Diantaranya, m-clinica, 6. Clean Water and Sanitation. Menjamin
Amartha, dan Mandiri Capital (Daily Social.id). ketersediaan dan menajemen air dan sanitasi
Fenomena besarnya minat investor dalam yang berkelanjutan untuk semua
kegiatan social enterpreneur di Indonesia perlu 7. Affordable and Clean Energy. Menjamin
reaksi tanggap oleh pemerintah. Pemerintah akses terhadap energi yang terjangkau, dapat
perlu bertindak dalam mensosialisasikan diandalkan, berkelanjutan, dan modern bagi
masyarakat khususnya pemuda agar aktif dalam semua.
kegiatan social enterpreneur. Sumber daya yang 8. Decent Work and Economic Growth.
kaya serta potensi bisnis masing-masing perlu Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
dimanfaatkan untuk menyelesaikan Mendukung pertumbuhan ekonomi yang
permasalahan sosial. Pemuda millenial memiliki inklusif dan berkelanjutan, penyerapan
karakter berjejaring dengan cepat sehingga tenaga kerja penuh dan produktif serta
keterlibatan pemuda dalam aktivitas social pekerjaan yang layak bagi semua.
entrepreneur dapat berkontribusi dalam 9. Industry, Innovation, and Infrastructure.
mencapai tujuan pembangunan. Membangun infrastruktur berketahanan
mendukung indrustrialisasi yang inklusif dan
berkelanjutan serta mendorong inovasi.

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 172
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

10.Reduced Inequalities. Mengurangi bahwa pendidikan merupakan prioritas utama


kesenjangan di dalam dan diantara negara- dan mempunyai minat untuk melanjutkan
negara. pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pola
11.Sustainable Cities and Communities. pikir yang terbuka, bebas, kritis, dan berani
Mewujudkan kota-kota dan permukiman adalah modal yang dimiliki milenial.
yang inklusif, aman, tangguh, dan Keunggulan generasi milenial adalah keinginan
berkelanjutan. serba cepat, mudah berpindah pekerjaan dalam
12.Responsible Consumption and Production. waktu singkat, kreatif, dinamis, melek
Menjamin pola konsumsi dan produksi yang teknologi, dekat dengan media sosial dan
berkelanjutan sebagainya (Sebastian dalam KPPPA & BPS,
13.Climate Action. Segera mengambil tindakan 2018). Pemuda millenial dinilai memiliki
untuk melawan perubahan iklim dan karakter kreatif dan inovatif seiring dengan
dampaknya. kemampuan penggunaan IT yang semakin
14.Life Below Water. Mengkonservasi dan canggih serta menawarkan beragam kemudahan
memanfaatkan secara berkelanjutan sumber dan akses cepat (Ajeng, Partini, & Peni 2018).
daya maritim, laut, dan samudera untuk Karakter yang dibutuhkan dalam
pembangunan yang berkelanjutan sociopreneur telah dikaji dalam berbagai
15.Life on Land. Melindungi, memulihkan, literatur, diantaranya pribadi ektraversi
mendukung penggunaan yang berkelanjutan berkaitan dengan kemampuan berjejaring dan
terhadap ekosistem daratan, mengelola hutan memperluas social networking dan karakter
secara berkelanjutan, melawan penggurunan, openess yang berkaitan dengan ide pemecahan
serta menghentikan dan membalikkan masalah (Irengun & Arikboga, 2015).
degradasi tanah dan menghentikan Kemampuan berinovasi dan memanfaatkan
kehilangan keanekaragaman hayati. peluang juga menjadi karakter yang harus
16.Peace, Justice, and Strong Institutions. dimiliki social enterpreneur (Zahra dkk, 2009).
Memperjuangkan masyarakat yang damai Karakter empati dan tekanan sosial ditemukan
dan inklusi, menyediakan akses terhadap dapat memicu niat individu untuk menjalankan
keadilan bagi semua dan membangun social enterprise (Ayob, Yap, Sapuan, &
institusi-institusi yang efektif, Rashid, 2013). Keberanian dan altruisme
bertanggungjawab, dan inklusif pada semua dibutuhkan untuk menjadi social entrepreneur
tingkat. (Martins, Galvao, Pinheiro, 2017).
17.Partnerships for The Goals. Menguatkan Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis
perangkat implementasi dan merevitalisasi mengkaji bahwa generasi millenial memiliki
kemitraan global untuk pembangunan yang karakter yang sejalan dengan karakter yang
berkelanjutan. dibutuhkan untuk menjadi social entrepreneur.
Keterbukaan, keluasan social networking,
Seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan kepekaan terhadap isu sosial dan kreativitas
memiliki target yang berhubungan, baik secara untuk memecahkan permasalahan menjadi
langsung maupun tidak langsung, dengan modal yang penting untuk menjalankan social
keseharian pemerintahan daerah. Pemerintah enterprise. Potensi generasi milenial dalam yang
daerah bukan sekedar pelaksana dari agenda lahir dalam era teknologi dan keterbukaan akses
pembangunan, namun sebagai pembuat informasi menjadi faktor pendukung untuk
kebijakan, katalisator, dan tingkat pemerintahan aktivitas keberlanjutan social entrepreneur.
yang paling ideal untuk menghubungkan tujuan
global dengan komunitas daerah. Kontribusi Social Entreprises pada Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Potensi Generasi Millenial dan Karakter
Social Entrepreneur Literatur menunjukkan keterkaitan antara
aktivitas social entreprises dengan pencapaian
Generasi milenial memiliki peluang dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
kesempatan berinovasi yang sangat luas. Dari Social entreprises yang telah berjalan dan
sisi pendidikan generasi milenial menyadari berkelanjutan memberi kontribusi positif dalam

173 | A n d i H a l i m a h
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

implementasi SDGs di berbagai negara. Salah dan dengan cara tersebut meningkatkan
satu Social entreprises yang berkontribusi pada kehidupan dalam komunitas. Hal tersebut dapat
SDG-6 ‘Clean water and sanitation’ adalah terwujud melalui aktivitas ekonomi dengan
Thank You Water (TYW) merespon tantangan keuntungan sosial (Rwamigabo, 2013).
global dengan menjual sejumlah air, berbagai Hullgard (Ajeng, Partini, & Peni, 2018)
produk bayi, makanan dan produk perawatan menekankan empat aspek penting dalam social
dimana 100 persen profit yang diperoleh enterpreneur
digunakan untuk mendanai ketersediaan air, 1. Social value. Aspek ini merupakan ciri
makanan dan layanan sanitasi dan kebersihan khas dari social enterpreneur yakni
(Littlewood & Holt, 2018). menciptakan manfaat sosial yang nyata
Rangkaian aktivitas social entreprises yang bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
berdampak sosial tinggi dapat mencapai lebih 2. Civil society. Aspek ini merupakan bentuk
dari satu SDGs. Beberapa social entreprises partisipasi dan inisiatif dari masyarakat
yang dianalisis oleh Littlewood dan Holt (2018) sipil dengan memaksimalkan modal sosial
diantaranya MCA di Zambia sepanjang yang pada masyarakat.
aktivitasnya berkontribusi pada beberapa 3. Innovation. Aspek ini memadukan kearifan
elemen dari SDG-1 ‘No poverty’, SDG-3 ‘ Good lokal dan inovasi sosial untuk memecahkan
health and wellbeing”, SDG-6 ‘Clean water and masalah sosial dengan cara-cara inovatif.
sanitation’, SDG-7’ Affordable and clean 4. Economic activity. Elemen ini menjadi
energy’. SEKEM’s Pharma ATOS berpotensi penentu keberlangsungan social
memberi kontribusi pada SDG-3 ‘Good health enterpreneur disebabkan aktivitas sosial
and wellbeing’, Sdg-8’ Decent work and dan aktivitas bisnis harus seimbang.
economic growth’, dan SDG-5’ Gender Aktivitas bisnis dikembangkan untuk
equality’. Hal penting yang dikemukakan oleh menjamin kemandirian dan keberlanjutan
Holt dan Littlewood (2018) adalah melalui nilai misi sosial organisasi karena adanya
sosial yang tercipta yang sejalan dengan aktivitas ekonomi di dalamnya.
aktivitas sosial enterprise maka akan Berdasarkan beberapa defenisi yang
mendukung kontribusi terhadap SDGs. ditemukan dalam literatur, penulis
menyimpulkan bahwa aktivitas social
Sosial enterpreneur dan Pemuda Millenial enterpreneur merupakan kegiatan wirausaha
Defourny dan Nyssens (Rwamigabo, 2013) untuk tujuan sosial yang dilakukan dengan
menjelaskan bahwa social enterpreneur pendekatan yang inovatif dan kreatif serta
didefenisikan sebagai inisiatif individual, berkelanjutan. Pada literatur ditekankan tentang
aktivitas baru dari organisasi non profit, atau pentingnya inovasi dan kreatifitas dalam bisnis
kerjasama publik maupun privat dengan tujuan yang ditujukan untuk menyelesaikan
sosial. Social enterpreneur membuat kontribusi permasalahan sosial.
yang signifikan dan bergam terhadap komunitas Pemuda millenial dinilai memiliki karakter
dan masyarakat, dengan mengadopsi model kreatif dan inovatif seiring dengan kemampuan
bisnis untuk menawarkan solusi kreatif pada penggunaan IT yang semakin canggih serta
permasalahan sosial yang kompleks dan terus menawarkan beragam kemudahan dan akses
terjadi. Zahra dkk (2009) mengemukakan bahwa cepat. Ajeng, Partini, dan Peni, (2018) mengkaji
social enterpreneur mencakup aktivitas dan bahwa salah satu faktor pemicu kelahiran
proses yang dijalankan untuk menemukan, komunitas khususnya di bidang social
mendefenisikan, dan memanfaatkan peluang enterpreneur adalah perkembangan dunia
dengan tujuan untuk meningkatkan sumber daya teknologi seperti internet. Suyatna &
sosial dengan membuat usaha baru atau Nurhasanah (2017) mengkaji bahwa pemuda
mengelola organisasi dengan cara yang inovatif. dengan bantuan teknologi yang bervariasi dan
Social enterpreneur dapat dijelaskan semakin cepat dan canggih dapat mulai melihat
berupa inisiatif individu yang terdorong untuk peluang bisnis sosial sebagai pilihan untuk
membuat perubahan positif dalam komunitas bertahan di tengah-tengah keterbatasan dalam
dimana mereka berada. social enterpreneur mencari pekerjaan. Social enterpreneurship
bertujuan untuk memecahkan masalah sosial menjadi satu dari kunci untuk Indonesia agar

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 174
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

mampu berakselerasi dengan cepat dan Widiastuti dan Margaretha (2011)


seimbang di bidang ekonomi dan sosial. menjelaskan bahwa individu dapat menjadi
Ajeng, Partini, dan Peni, (2018) meneliti social entrepreneur dan mencetak social
sejumlah pemuda pelaku social enterpreneur di entreprise dengan menghimpun wirausaha. Hal
Yogyakarta dan menemukan bahwa media tersebut membuat mereka mampu
sosial facebook, instagram, youtube menjadi mengembalikan return atau surplus dari
media sosial yang banyak digunakan oleh Young aktivitas kewirausahaan kepada stakeholders
social enterpreneur untuk menyebarkan ide-ide sehingga tercipta kondisi yang ideal dalam
sosial mereka. Media sosial yang digunakan masyarakat. Pada saat bonus demografi terjadi,
oleh generasi millenial sangat dipengaruhi oleh generasi milenial yang merupakan pendidik
kebiasaan mereka mengkonsumsi internet. terbesar usia produktif memegang peranan
Mayoritas millenial masuk kategori segmen penting. Berdasarkan hal tersebut dalam
medium user, heavy user, dan addicted user. memaksimalkan bonus demografi dapat
(Ajeng, Partini, dan Peni, 2018). Kondisi ini dilakukan melalui potensi para generasi milenial
berusaha dimaksimalkan oleh pemuda pelaku khususnya dalam aktivitas social entrepreneur.
bisnis sosial untuk melakukan pemberdayaan.
Masing-masing media dinilai memiliki METODE PENELITIAN
kemudahan dan percepatan dalam mengedukasi Metode yang digunakan dalam penelitian
masyarakat di bidang social enterpreneur. ini adalah kajian literatur tentang peran pemuda
Penciptaan pesan positif yang digunakan untuk millennial melalui aktivitas social entrepreneur
menimbulkan kesan positif dilakukan dengan untuk mencapai tujuan pembangunan
mengunggah foto-foto, video dengan kata-kata berkelanjutan (SDGs)
yang ditulis untuk memotivasi khususnya
kepada penggeraknya untuk terus berbuat PEMBAHASAN
kebaikan.
Social entrepreneur hadir dalam bentuk
Berdasarkan data yang diperoleh Irengun
aktivitas ekonomi yang profitnya digunakan
dan Arikboga (2015), ditemukan karakteristik
untuk mendanai aktivitas sosial yang
personal sociopreneur berdasarkan tipe
berkelanjutan. Social entrepreneur mulai
kepribadian. Individu dengan tipe kepribadian
bermunculan dan dicetuskan oleh pemuda
ektraversi yang tinggi berkorelasi positif dengan
dengan berbagai bentuk aktivitas sosial yang
aspek sociopreneur dalam hal financial returns
ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan
dan penggunaan sumber daya. Tingginya
sosial yang muncul dalam wujud ketidakadilan
ekstraversi juga berkaitan dengan perilaku
dan kesenjangan dalam masyarakat. Pemuda
berjejaring sosial, dan aktivitas berkelanjutan
milenial mulai aktif dalam aktivitas sosial dan
pada bisnis, menemukan relawan untuk terlibat
memanfaatkan berbagai media sosial untuk
dan kerjasama dengan social enterprise yang
menyebarkan ide-ide sosial (Suyatna &
lain. Karakter openess berkaitan dengan
Nuhasanah, 2017; Ajeng, Partini, & Peni, 2018).
keinginan untuk memperoleh pengalaman baru
Holt dan Littlewood (2018) menilai bahwa
dan dapat dideksripsikan sebagai disposisi
melalui nilai sosial yang tercipta yang sejalan
terhadap aktivitas yang dipandang sebagai
dengan aktivitas sosial enterprise akan
petualangan. Kecenderungan tersebut dapat
mendukung kontribusi terhadap SDGs. UCLG
mengembangkan ide untuk pemecahan masalah
(2018) memaparkan bahwa seluruh tujuan
namun hal tersebut menunjukkan individu
pembangunan berkelanjutan (SDGs) melibatkan
dengan openess yang tinggi dapat menjadi bosan
pemerintah daerah sebagai pelaksana dari
dalam aktivias social enterpreneur, sebab social
agenda pembangunan, pembuat kebijakan,
enterpreneur melibatkan aktivitas dengan
katalisator, dan tingkat pemerintahan yang
jangka waktu yang panjang untuk memperoleh
paling ideal untuk menghubungkan tujuan
hasil. Hasil lainnya menunjukkan bahwa tipe
global dengan komunitas daerah. Pemerintah
kepribadian consciousness tidak berkorelasi
harus hadir dalam mendukung aktivitas
dengan social enterpreneur.

175 | A n d i H a l i m a h
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

wirausaha, termasuk dalam aktivitas social an emerging economy perspective. Gadjah


enterprise. Mada International Journal of business.
Cuso (tanpa tahun) memaparkan berbagai 15. (3). 249-267.
kebijakan yang mendukung social enterprise di Cuso, M., P. (tanpa tahun). Social enrerprises
Asia Pasifik telah dilakukan oleh pemerintah di and the SDGs policy options. United
sejumlah negara, diantaranya; Social Enterprise Nations Economic and Social Commission
Promotion Act, Seoul Metropolitan yang for Asia and the Pacific.
menyediakan layanan bisnis, subsidi persewaan Irengun, O., & Arikboga, S. (2015). The effect
dan penurunan biaya pajak, Government-Social of personality traits on social
Enterprise Suppot Plan di Korea yang entrepreneurship intentions: A field
mendukung perencanaan SE secara research. Procedia Social and Behavioral
komperhensif berupa layanan bisnis, akses Sciences. 195. 1186-1195.
publik, pendidikan, inkubasi, zona sosial Johnson, S. (2000). Literature review of social
ekonomi, Social Enterprise Promotion Act di entrepreneurship. Diakses melalui :
Thailand berupa keringanan pajak untuk bisnis https://www.researchgate.net/publication/2
SE, Social Enterprise Blueprint di Malaysia, 46704544
Entrepreneuship Policy Framework di India Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan
berupa social entrepeneurship edication, Centre Perlindungan Anak & Badan Pusat
for Social Entrepreneuship di Pakistan berupa Statistik. (2018). Statistik Gender Tematik:
ketersediaan inkubator untuk SE. Manifestasi Profil generasi milenial Indonesia 2018.
dari dukungan pemerintah adalah SE yang Diakses melalui
berkelanjutan dan memiliki dampak sosial yang https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/
luas. Hal tersebut menjadi solusi untuk list/9acde-buku-profil-generasi-
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan milenia.pdf
(SDGs). Littlewood, D., & Holt, D. (2018). How Social
enterprises can contribute to the sustainable
KESIMPULAN development goals (SDGs)- A conpetual
framework. Contemporary Issues
Berdasarkan kajian literatur yang
Entrepreneuship Research. 8. 33-46. ISBN
dilakukan, ditemukan bahwa aktivitas social
9781787563766.
entrepreneur dapat berkontribusi dalam
Martins, S., Galvao, A., & Pinheiro, M. (2017).
pencapaian tujuan berkelanjutan (SDGs),
Social entrepreneuship, psychological
sehingga aktivitas tersebut perlu dukungan
coaching as a developer of competences.
berbagai pihak di sektor yang beirisan dengan
Conference Paper. Congresso Ibero-
bidang social enterprise tersebut. Pemuda
Americano de Empreendedorismo,
millenial berperan penting dalam pembangunan,
Energia, Ambiente e Tecnologia.
sehingga pemuda perlu dilibatkan secara
Nurhayati. (2016). Social Entrepreneurship
optimal dalam pencapaian tujuan pembangunan
Muhammad Yunus “Grameen Bank”.
berkelanjutan (SDGs). Karakter generasi
Jurnal Bisnis, Manajemen, & Perrbankan.
millenial yang terbuka, melek teknologi, keratif
2. (1). 31-48.
dan inovatif menjadi modal penting untuk social
Rwmigabo, R., E. (2013). Social enterprise in
enterprise yang berkelanjutan dan memiliki
Rwanda: an overview. ICSEM Working
social Impact.
Papers. 46.
Sindonews.com. (2018). Anak muda indonesia
DAFTAR PUSTAKA
makin bersinar di kancah dunia. Diakses
Ajeng, D., Partini, & Peni, S., W. (2018). Social melalui
information processing di facebook untuk https://ekbis.sindonews.com/read/1294080
pengembangan komunitas social /35/anak-muda-indonesia-makin-bersinar-
enterpreneurs. Acta Djurna. 14. (1). di-kancah-dunia-1522475362
Ayob, N., Yap, C., S., Sapuan, D., A., & Rashid, Suyatna, H., & Nurhasanah, Y. (2017).
M. Z., A. (2013). Social entrepreneurial Sociopreneurship sebagai tren karir anak
intention among business undergraduates: muda. Jurnal Studi Pemuda. 6. 1.

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 176
Vol. 4 No. 1, Desember 2022 ISSN (Cetak): 2685-7480
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

United Cities and Local Governments (UCLG).


(2018). Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan yang perlu diketahui oleh
pemerintah daerah. Diakses melalui
www.uclg.aspac.org
Widiastuti, R., & Margaretha, M. (2011). Socio
entrepreneurship: tinjauan teori dan
perannya bagi masyarakat. Jurnal
Manajemen. 11. (1). ISSN 1411-9293.
Zahra, S. A., Gedajlovi, E., Neubaum, D., O.,
Shulman, J., M. (2009). A typology of
social enterpreneurs: motives, search
processes and ethical challenges. Journal
of Bussiness Venturing. 24. 519-532.

177 | A n d i H a l i m a h

Anda mungkin juga menyukai