Anda di halaman 1dari 1

Nama : I Putu Adhi Christianto

NIM : 212021165
“Kewirausahaan Lintas Budaya dan Transformasi Sosial”
Sebagai negara berkembang, Indonesia sendiri siap untuk bertahan di tengah gejolak ekonomi yang tidak
menentu saat ini. Beberapa faktor berkontribusi terhadap kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain,
populasi UMKM di Indonesia tetap menjadi pilar masyarakat. Keberadaan UKM tidak lepas dari peran
para pengusaha baru, khususnya pengusaha muda.
Saat ini jumlah wirausahawan di Indonesia belum mencapai angka ideal yaitu 2% dari total penduduk
Indonesia. Tantangan ke depan membutuhkan solusi alternatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih berlanjut.
Pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada kegiatan ekonomi secara umum (kewirausahaan)
masyarakat. Kewirausahaan dan kewirausahaan adalah faktor produksi positif yang kontribusinya
terhadap pembangunan ekonomi negara dapat diukur. Gerakan kewirausahaan menggunakan sumber daya
lain seperti sumber daya alam, modal dan teknologi.
Banyak penelitian sering meneliti berbagai aspek kewirausahaan dan proses kreatif. Revolusi Industri
Keempat (4IR), 4IR ini memiliki tiga kekuatan ekonomi yang mempengaruhi tempat kerja. Pertama,
otomatisasi, yang merupakan dampak besar dan kecil dari mesin cerdas di tempat kerja. Kedua,
globalisasi. karyawan dan pelanggan global baru untuk berinteraksi. Ketiga, kolaborasi, yaitu komunikasi,
menciptakan cara baru untuk berpartisipasi dalam pekerjaan dan ekonomi. Dengan ketiga kekuatan ini,
setiap orang harus belajar beradaptasi.

Jika kita melihat semua industri yang memberikan dampak, mereka mengalami kemunduran. Banyak
pengusaha yang membuka bisnisnya secara offline juga beralih ke media digital untuk pemasaran online.
Dengan demikian, bisnis mereka dapat bertahan sementara atau meningkatkan penjualan.

Di era ekonomi global yang semakin modern ini, para wirausahawan selalu ditantang untuk berinovasi
karena terdapat dua jenis kecerdasan emosional yaitu Intelligence Quotient (IQ) mengacu pada hard skill
seperti prestasi akademik dan pengetahuan atau kemampuan kerja. Lalu ada emotional quotient (EQ)
yang mengacu pada soft skill seseorang, social skill dan kemampuan berinovasi. Apakah orang ini
mampu mengendalikan emosinya, memahami orang lain, serta beradaptasi dan berubah?

Anda mungkin juga menyukai