Anda di halaman 1dari 24

A RT I K E L 9

KEWIRAUSAHAAN
BERBASIS
TEKNOLOGI
(TECHNOPRENEURSH
IP) DALAM
PERSPEKTIF ILMU
Dipersembahkan oleh Kelompok 4B
PENDIDIKAN
ANGGOTA
KELOMPOK
T ER D IR I D A RI
• Hilmy Yaskur_1523422033
• Fadila Fanifia_1523422039
• Leonardus Panggih Yudanto_1523422045
• Muhammad Azzi Rasha_1523422054
• Tazkia Mutiara_1523422056
TENTANG
TECHNOPRENEURSHIP
PEN DA H UL U AN
Technopreneurship berasal dari gabungan kata “technology” dan
“entrepreneurship” (Depositario, et al., 2011). Technopreneurship merupakan
proses sinergi dari kemampuan yang kuat pada penguasaan teknologi serta
pemahaman menyeluruh tentang konsep kewirausahaan (Sosrowinarsidiono, 2010).
Sudarsih dalam Prosiding KNIT RAMP-IPB (2013:57) mengemukakan bahwa
technopreneurship adalah proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan
teknologi sebagai basisnya dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi
yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk
pengembangan ekonomi nasional.
ART IKE L 9 | TE CHNOPR ENE URS HIP
TENTANG
TECHNOPRENEURSHIP
PEN DA H UL U AN
Pendapat lainnya menyebutkan bahwa technopreneurship adalah proses dalam
sebuah organisasi yang mengutamakan inovasi dan secara terus menerus
menemukan problem utama organisasi, memecahkan permasalahannya, dan
mengimplementasikan cara-cara pemecahan masalah dalam rangka meningkatakan
daya saing di pasar global (Okorie, 2014).
pada intinya akan menggabungkan antara teknologi dan kewirausahaan.

ART IKE L 9 | TE CHNOPR ENE URS HIP


TENTANG PENDIDIKAN
PEN DA H UL U AN
pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam membangun bangsa dan
Negara. Pendidikan merupakan usaha sadar dan trerencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik mengembangkan potensi
dirinya untuk lebih baik dengan dibantu pihak lain yang mempunyai kompetensi
mendidik. Dalam konteks keilmuan, pendidikan dimaknai sebagai proses
transformasi ilmu baik langsung maupun tidak langsung dari satu pihak yang lebih
tahu kepada pihak lain yang belum tahu.

ART IKE L 9 | TE CHNOPR ENE URS HIP


pendidikan di bidang kewirausahaan diharapkan dapat
meningkatakan pemahaman dan minat masyarakat
dalam dunia entrepreneur sehungga dapat
meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia dan
akan menciptakan peluang-peluang kerja serta akan
dapat mengurangi jumlah pengangguran dan
permasalahan terkait hal tersebut.
PE RK EMBAN GAN
PE ND UDUK USIA
PR ODUK TIF DI
IND O NE SIA
Pada tahun 2000 – 2010 laju pertumbuhan Indonesia
mencapai 1,49 yang dimana hal tersebut berpengaruh
terhadap jumlah penduduk usia kerja. Hal tersebut terus
meningkat hingga pada tahun 2012 tercatat terdapat
sebanyak 175 juta jiwa penduduk usia kerja. Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pengangguran
terbuka di Indonesia masih sangat tinggi. Pengangguran
terbuka merupakan pendudukan usia produktif atau usia
yang siap untuk berkerja namun tidak memiliki pekerjaan.
P ada F eb ruari 20 1 2 t ercat at
set id akn y a te rd ap at 7 ,6 j u ta
ji w a p en du d uk den g an st at us
pe nga ng g uran terb uk a. H i n gg a
pa da F eb ruari 20 13 m eng al am i
pe nuru na n d en gan ju m lah 7 ,1
ju ta ji w a. N am un di sam pi ng hal
te rseb u t t id ak dap at di pu n gk iri
ba hw a aka n san ga t su li t u n tu k
m en ci pt ak an l ap an gan k erj a
ba gi usi a pro du k ti f s ecara
ke se lu ruh an (1 00 % ).
PERKEMBANGAN
Ekspansi dan pengembangan UMKM merupakan UMKM DI
inspirasi untuk tumbuh dan berkembang
pembangunan ekonomi suatu bangsa.
INDONESIA
Keberhasilan pengembangan UMKM akan
mendorong perekonomian ke depan negara. Pada
akhir tahun 2010 terdapat sekitar 53.823.732
UMKM (98,85 %) dari total seluruh usaha di
Indonesia.
PERKEMBANGAN
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah UMKM DI
wirausaha per Januari 2012 mencapai 3,75 juta
orang atau 1,56 persen dari total penduduk
INDONESIA
Indonesia. Pada 2010, tercatat masih 0,24 persen.
Namun angka ini masih kalah jauh dibanding
negara Asia lain, seperti Cina dan Jepang, yang
memiliki wirausaha lebih dari 10 persen jumlah
populasi.
Pada Januari 2012 tercatat dalam badan pusat
statistik bahwa terdapat3,75 juta orang atau
PERKEMBANGAN
1,56% jumlah orang yang berwirausaha dari total UMKM DI
penduduk Indonesia. Jika dibandignkan dengan INDONESIA
beberapa negara Asia lainnya, seperti Cina dan
Jepang yang memiliki jumlah wirausaha diatas
10% dari total populasi, maka jelas Indonesia
masih berada jauh dibawah beberapa negara Asia
lainnya.
Adapun program yang dilakukan pemerintah
PERKEMBANGAN
guna mendorong jumlah UMKM, yaitu GKN
atau Gerakan Kewirausahaan Nasional. GKN
UMKM DI
sendiri diterapkan pada tahun 2011 yang INDONESIA
bertujuan untuk mengingkatkan jumlah
wirausaha di Indonesia. GKN menjadi salah satu
bentuk nyata sebagai upaya Pemerintah RI untuk
menyebarluaskaskan kewirausahaan kepada
masyarakat luas.
ENTERPRENEURSHIP
DAN TEKNOLOGI SEORANG ENTERPRENEURSHIP M ELAKUKAN
HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT
a. Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang pasar.
ENT ERP RENE URSHIP b.Menemukan solusi-solusi untuk mengisi peluang pasar tersebut.
adalah proses mengorganisasi dan mengelola c. Memperoleh sumberdaya yang diperlukan (uang, orang, dan
risiko untuk sebuah bisnis baru. peralatan) untuk menjalankan bisnis.
d. Mengelola sumberdaya dari tahap awal (start-up) ke fase bertahan
(survival) dan fase pengembangan (ekspansi).
e. Mengelola risiko-risiko yang berhubungan dengan bisnisnya.
ART IKE L 9 | TE CHNOPR ENE URS HIP
ENTERPRENEURSHIP
DAN TEKNOLOGI Dasar-dasar penciptaan tekologi adalah: kebutuhan
pasar, solusi atas permasalahan, aplikasi berbagai
bidang keilmuan, perbaikan efektivitas dan efisiensi
TEKNOLOGI produksi, serta modernisasi.

Teknologi merupakan cara atau metode untuk


mengolah sesuatu agar terjadi efisiensi biaya dan
waktu, sehingga dapat menghasilkan produk yang
lebih berkualitas

ART IKE L 9 | TE CHNOPR ENE URS HIP


ENTERPRENEURSHIP T ECHN OPRE NEU RSH IP

DAN TEKNOLOGI ada dua hal penting yang harus diperhatikan


untuk mendefinisikan technopreneurship
(technology entrepreneurship)

yaitu penelitian dan komersialisasi.

ART IKE L 9 | TE CHNOPR ENE URS HIP


TECHNOPRENEURSH
PER B ED AA N
IP DAN T EC H NO PR E NE U RSHIP DA N
KONVENSIONAL E NT ER PRE N EU RSH IP BIA SA

ENTERPRENEURSHIP Technology entrepreneurship harus sukses


pada dua tugas utama, yakni: menjamin
bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan
target pelanggan, dan teknologi tersebut dapat
dijual dengan mendapatkan keuntungan
(profit).
Entrepreneurship biasa umumnya hanya
berhubungan dengan bagian yang kedua,
yakni menjual dengan mendapatkan profit.
D UA J E N IS B ISN IS YAN G
TECHNOPRENEURSH D APAT ME MB E NT U K
IP DAN T EC H NO L OG Y
E NT E RPR EN EU R
KONVENSIONAL (T EC HN O PR E NE U R)
ENTERPRENEURSHIP Bisnis lifestyle adalah suatu usaha yang umumnya
tidak tumbuh dengan cepat, tidak mempunyai
potensi yang cukup untuk menghasilkan kekayaan
yang signifikan, sehingga tidak menarik bagi
pemodal ventura.
Bisnis pertumbuhan tinggi (Hight Growth Businnes)
, memiliki potensi untuk menghasilkan kekayaan
yang besar dengan cepat, berisiko tinggi namun juga
memberikan imbalan yang tinggi, sehingga menarik
bagi pemodal ventura (venture capitalists).
PERKEMBANGAN DATA P E N DI DI K A N
TAH UN KE ATAS
PENDUDUK 15

DUNIA
PENDIDIKAN DI
INDONESIA
Membangun keutuhan bangsa melalui
pendidikan dilakukan melalui upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa

ART IKE L 9 | TE CHNOPR ENE URS HIP


Esensi mencerdaskan kehidupan bangsa yang diamanatkan dalam
Pembukaan UUD 1945 dan menjadi domain utama pendidikan adalah
membangun bangsa Indonesia yang berakar pada budaya, dengan
segala keragamannya, untuk menjadi manusia Indonesia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, demokratis, berkarakter,
mandiri, berdaya saing, dan berdaya tahan kuat di dalam percaturan
hidup antar bangsa yang ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang terarah kepada peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraan masyrakat
Pengembangan manusia harus dilakukan PENDIDIKAN
secara utuh, yang mencakup pengembangan KEWIRAUSAHAA
daya pikir, daya qolbu, daya fisik, dan
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, N DI INDONESIA
seni serta olahraga

Tugas sekor pendidikan baik formal maupun TECHNOPRENEU


informal bukan hanya mencetak manusia – R DAN
manusia yang berpendidikan, tetapi secara
lebih luas lagi, sektor pendidikan harus PENDIDIKAN
mampu menciptakan manusia – manusia
yang mandiri.
Dengan kenyataan bahwa tidak semua PENDIDIKAN
penduduk Indonesia usia produkif dan
tergolong sebagai angkatan kerja dapat
KEWIRAUSAHAA
terserap didunia kerja, maka sektor N DI INDONESIA
pendidikan bertanggungjawab untuk
mencari solusi, bagaimana agar output yang
dihasilkan tidak hanya berorientasi untuk
menjadi pekerja, disisi peran sektor
TECHNOPRENEU
pendidikan untuk memperkenalkan dan R DAN
memotivasi anak didiknya agar memahami
bahwa selain menjadi seorang pekerja
PENDIDIKAN
ternyata bidang wirausaha juga menjadi
bidang yang cukup menjanjikan untuk
didalami.
Kesimpulan
melahirkan entrepreneurentrepreneur muda sukses tersebut
di perlukan kesungguhan dan keseriusan dari perguruan
tinggi dalam mengemban misi entrepreneurial campus.
Pengembangan kewirausahaan nasional merupakan tugas besar dan mulia yang
membutuhkan kebersamaan segenap komponen bangsa. Penumbuhan wirausaha
baru tidak bisa dilakukan secara parsial ataupun oleh satu instansi saja, karena
masingmasing instansi mempunyai keterbatasan sesuai tugas pokok dan fungsi
masing-masing.

Dalam rangka pengembangan kewirausahaan nasional yang lebih efektif perlu


dipertimbangkan untuk membentuk lembaga koordinasi pengembangan
kewirausahaan nasional yang tetap menjaga aspek sinergi dan kebersamaan dari
segenap komponen bangsa dengan memberikan akses koordinasi yang lebih
terstruktur baik pada dunia pendidikan, teknologi hingga badan-badan kreatif untuk
menampung hasil dari technopreneurship.
TERIMA KASIH

A DA PE RTAN YA A N?
hilmy_1523422033@mhs.unj.ac.id
tazkia_1523422056@mhs.unj.ac.id
fadila_1523422039@mhs.unj.ac.id

NO MO R H P
+62 812-8121-8263
+62 878-0171-5212

Anda mungkin juga menyukai