Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausahaan

Kewirausahaan Berbasis Keilmuan dan


Teknologi (Technopreneurship)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Teknik Teknik Industri 190571001 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M

Abstract Kompetensi
Modul ini membahas definisi Mahasiswa mengetahui definisi dari
technopreneurship, kemudian aspek technopreneurship, perbedaannya
pembentukan karakter seorang dengan entrepreneurship, aspek-
technopreneur, produk-produk dari
aspek dalam pembentukan karakter
technopreneurship
seorang technopreneur, produk apa
saja dari technopreneurship serta
dampak positif dan negative dari
perkembangan technologi
TECHNOPRENEURSHIP

Ada perbedaan antara negara maju dengan negara yang belum maju maupunberkembang. Negara
maju mengembangkan strategi bersaingnya melaluikeunggulan teknologi yang dimilikinya. Mereka
“terpaksa” mampu menguasa iteknologi karena rendahnya kuantitas Sumber Daya Alamnya (SDA).
Fokus negara yang maju teknologinya adalah pada penguasaan R&D teknologi, Desain Produk, dan
Pemasaran, sedangkan manufaktur yang melibatkan permasalahan buruh mereka sub kontrakkan ke
negara berkembang. Basis pengembangan ekonomi negara maju adalah berbasis Pengetahuan
(Knowledge based Economic), sehingga mereka cenderung mencari partner –partner yang SDA nya
melimpah, tetapi Knowledge – nya rendah. Pendidikan pada negara maju ternyata mendasarkan
basisnya pada kemampuan anak bangsa untuk mandiri dan berinovasi berbasiskan penciptaan
teknologi sebagai keunggulan bersaingnya yang disebut dengan pendidikan berbasis Entrepreneurship
ataupun Technopreneurship
Mereka ini disebut sebagai technopreneur, yaitu ” enterpreneur moderen ” yang berbasis teknologi.
Inovasi dan kreativitas sangat mendominasi mereka untuk menghasilkan produk unggulan sebagai
dasar dari pembangunan ekonomi bangsa berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economic).

Menurut Antonius Tanan(2008), Istilah technopreneurship merupakan gabungan dari dua kata
yakni teknonologi dan enterpreneur. Kata teknologi berasal dari bahasa yunani yang berarti tindakan
sitematis dari sebuah kecakapan, termasuk seni. Sedangkan enterpreneur merupakan tindakan
komersialisasi terhadap suatu produk. Sehingga Tanan menyimpulkan bahwa technopreneurship
merupakan suatu proses komersialisasi produk-produk teknologi yang kurang berharga menjadi
berbagai produk yang bernilai tinggi sehingga menarik minat konsumen untuk membeli atau
memilikinya.

Menurut Tata sutarbi (2009) menyatakan, “Bahwa technopreneurship merupakan proses dan
pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya, dengan harapan bahwa
penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu
faktor untuk pengembangan ekonomi nasional”.

Menurut Tanan, “Technopreneur merupakan orang-orang yang dengan semangat


enterpreneur memasarkan produk-produk teknologi”. Adapun contoh dari para
technopreneur yang realisasi dari hasil kerja kerasnya dapat dirasakan oleh masyarakat
dimasa sekarang yaitu:

‘20 Kewirausahaan
2 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes merancang dan
mengembangkan teknologi jaringan sosial yang berbasis web yang mereka namakan
FACEBOOK.
 Steve Chen, Chad Hurley dan Jawed Karim merancang dan mengembangkan YOUTUBE
sebagai media berbagi video di antara masyarakat.
 Bill Joy merancang dan mengembangkan Sun Microsystem.
 Bill Gates merancang dan mengembangkan MICROSOFT.
 Jeff Bezos merancang dan mengembangkan sistem penjualan buku secara online yang diberi
nama AMAZONE.COM.
 Dll.

Technopreneur
Technopreneur berasal dari gabungan dua kata, yaitu technolgy dan entrepreneur.Techonology berarti
sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, sedangkanentrepreneur berarti kemampuan
untuk bekerja sendiri. Secara luas, technopreneur sendiri berarti menciptakan sesuatu yang dapat
membantu kehidupan manusia untuk mendapatkan penghasilan.Dalam buku Cash Flow Quadrant
karya Robert Kiyosaki menyebutkan bahwa ada 4karakter di dunia ini dalam hal mendapatkan
penghasilan, yaitu employee, self-employee, business owner, dan investor. Dan hal yang paling
menakjubkan adalah technopreneur adalah satu kategori baru yang keluar dari 4 karakter tersebut.
Artinya dunia technopreneur adalah suatu dunia baru, dimana masih sangat terbuka dengan luas
kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang besar. Teknologi komunikasi dan
informasi atau teknologi telematika (information and communication technology - ICT) telah diakui
dunia sebagai salah satu sarana dan prasaranautama untuk mengatasi masalah-masalah dunia.
Teknologi telematika dikenal sebagai konvergensi dari teknologi komunikasi (communication),
pengolahan (computing), dan informasi (information) yang diseminasikan mempergunakan sarana
multimedia.
Technopreneurship adalah sebuah inkubator bisnis berbasis teknologi, yang memiliki wawasan untuk
menumbuh-kembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa
sebagai peserta didik dan merupakan salah satu strategi terobosan baru untuk mensiasati masalah
pengangguran intelektual yang semakin meningkat ( +/- 45 Jutaorang). Dengan menjadi seorang
usahawan terdidik, generasi muda, khususnya mahasiswa akan berperan sebagai salah satu motor
penggerak perekonomian melalui penciptaan lapangan-lapangan kerja baru. Semoga dengan
munculnya generasi technopreneurship dapat memberikan solusi atas permasalahan jumlah
pengangguran intelektual yang ada saat ini. Selain itu juga bisa menjadi arena untuk meningkatkan
kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal ditengah
kompetisi global.

‘20 Kewirausahaan
3 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Technopreneurship vs Entrepreneurship

Saat membaca kata technopreneur, kemungkinan besar pikiran kita akan tertuju pada dua hal,
teknologi dan entrepreneurship atau kewirausahaan. Terdapat perbedaan antaraentrepreneurship biasa
dan technopreneurship (technology entrepreneurship). Technology entrepreneurship harus sukses
pada dua tugas utama, yakni: menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan target
pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan mendapatkan keuntungan
(profit). Entrepreneurshipbiasa umumnya hanya berhubungan dengan bagian yang kedua, yakni
menjual dengan mendapatkan profit.

Apa yang membuat teknopreneur berbeda dangan entrepreneur?, kata entrepreneur (bahasa Inggris)
yang berasal dari bahasa Perancis entreprendre yang sudah dikenal sejak abad ke-17The Concise
Oxford French Dictionary mengartikan entrepreneur sebagai to undertake(menjalankan, melakukan,
berusaha), to set about (memulai, menentukan), to begin(memulai) dan to attempt (mencoba,
berusaha). Kata entrepreneur atau wirausaha dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan dari kata
wira (gagah, berani, perkasa) dan usaha (bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai
orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis.( Nasution, Arman Hakim et al, 2007)Entrepreneur
adalah seorang innovator yang menggabungkan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep bisnis
untuk menghasilkan barang atau jasa baru yang mampu mengenali setiap kesempatan yang
menguntungkan, menyusun strategi dan yang berhasil menerapkan ide-idenya. Entrepreneur bukanlah
sekedar pedagang, namun bermakna jauh lebih dalam, yaitu berkenaan dengan mental manusia, rasa
percaya diri, efisiensi, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan dan moralitas dalam
menjalankan usaha mandiri.Ada sedikit perbedaan antara entrepreneur dengan
teknopreneur, meskipun esensinya sama. Seseorang bisa disebut “Entrepreneur Sukses” apabila
secara ekonomi ia mampu memberikan nilai tambah ekonomis bagi komoditas yang dijual sehingga
mampu menciptakan kesejahteraan bagi dirinya.

Dengan demikian, mereka yang digolongkan sebagai entrepreneur sukses adalah yang termasuk
pensuplay produk bagi kebutuhan pasar pemerintah (supplier pemerintah), pensuplay kebutuhan pasar
masyarakat (pedagang), ataupun pengusaha yang bergerak di sektor jasa dengan sifat persaingan pasar
yang cenderung monopolistik hingga ke persaingan bebas (komoditi).

Berbeda dengan entrepreneur diatas, teknopreneur dibangun berdasarkan keahlian yang berbasis pada
pendidikan dan pelatihan yang didapatkannya di bangku perkuliahan ataupun dari percobaan. Mereka
menggunakan teknologi sebagai unsur utama pengembangan produk suksesnya, bukan sekedar
jaringan, lobi dan pemilihan pasar secara demografis. Mereka yang disebut teknopreneur adalah
seorang “Entrepreneur Modern” yang berbasis teknologi. Inovasi dan kreativitas sangat mendominasi
mereka untuk menghasilkan produk yang unggulan sebagai dasar pembangunan ekonomi bangsa

‘20 Kewirausahaan
4 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economic).( Nasution, Arman Hakim et al, 2007) Perbedaan
Entrepreneur dan Teknopreneur

Beberapa pakar dan media meramalkan bahwa “technopreneurship” akan menjadi salah satu trend
masa depan. Bahkan beberapa universitas di dunia mulai menawarkan technoprenuership sebagai
suatu program studi dalam berbagai jenjang pendidikan. Salah satu universitas di Asia yang
menawarkan Master Degree Program in Technopreneurship adalah Universitas Teknologi Nanyang
(Nanyang Technological University – NTU) Singapura. NTU bahkan memiliki pusat studi khusus
untuk bidang ini yang dikenal dengan nama Nanyang Technopreneurship Center (NTC). Bagaimana
di Indonesia?

Penelitian telah menunjukkan bahwa munculnya technopreneur-technopreneur mampu meningkatkan


perekonomian suatu negara. Technopreneur memiliki karakteristik yang berbeda
dengan entrepreneur. Salah satunya adalah pengembangan inovasi yang menjadikan masyarakat dan
bisnis berubah ke arah yang lebih baik.

Aspek Pembentukan Karakter Technopreneurship


Berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang technopreneur selain
menyiapkan pengetahuan tentang teknologi :
1. Menggali diri
Kunci untuk mengidentifikasi jiwa pengusaha adalah dengan cara melihat karakter seseorang,
khususnya pada hal-hal yang menjadi kebiasaan, alami dan dilakukan dengan baik. Setiap dari
kita, memiliki susunan karakter tertentu yang menjadikan kita, apa adanya. Digunakan kata
Tema Karakter untuk menggambarkan unsur-unsur yang membentuk susunan
karakter.Mengetahui Tema Karakter Seseorang adalah permulaan. Tema Karakter adalah inti,
seperti pusat bola salju yang mengumpulkan lebih banyak salju ketika menggelinding
menuruni bukit. Ia mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman dalam prosesnya. Tema
Karakter membentuk pengetahuan dan pengalaman dalam satu wilayah yang berhubungan.
Bila seseorang dengan kreativitas sebagai tema karakter yang dominan, akan memiliki
kemampuan lebih untuk mengatasi situasi yang membutuhkan adaptasi dan perubahan
dibandingkan dengan yang memiliki tema karakter dengan kreativitas yang lebih rendah.
Pengalaman Hidup dapat mengembangkan dan memperkuat tema karakter, tetapi dapat juga
menguranginya. Pendidikan dan latihan juga memberikan bentuk dan ukuran bola salju,
pentingnya mengetahui tema karakter kita tidak dapat diremehkan sebaliknya semakin cepat
kita mengetahuinya akan lebih baik. Wirausahawan memiliki enam tema karakter utama
yang membentuk akronim:
 F (Focus) untuk fokus,
 A (Advantage) untuk keuntungan,

‘20 Kewirausahaan
5 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 C (Creativity) untuk kreativitas,
 E (Ego) untuk ego,
 T (Team) untuk tim,
 S (Social ) untuk sosial

2. Kemampuan yang Diperlukan


Keterampilan yang dibutuhkan oleh para pengusaha dapat dikelompokkan menjadi tiga area
utama: keterampilan teknis seperti menulis, mendengarkan, presentasi lisan,
pengorganisasian, pembinaan, bekerja dalam tim, dan teknis tahu-bagaimana(know-how),
keterampilan manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai, mengembangkan, dan
mengelola perusahaan. Keterampilan dalam membuat keputusan, pemasaran, manajemen,
pembiayaan, akuntansi, produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam
membangun dan mengembangkan usaha baru.Keterampilan terakhir melibatkan keterampilan
kewirausahaan.Beberapa keterampilan ini, membedakan pengusaha dari manajer termasuk
disiplin, pengambil risiko, inovatif, teguh, kepemimpinan visioner, dan yang berorientasi
perubahan.
3. Memulai usaha
Ada empat subkategori menjadi wirausahawan:
1. Penemu, mendefinisikan konsep, unik, baru, penemuan atau metodologi
2. Inovator, menerapkan sebuah teknologi baru atau metodologi untuk memecahkan
masalah baru.
3. Marketer, mengidentifikasi kebutuhan di pasar dan memenuhinya dengan produk baru
atau produk substitusi yang lebih efisien.
4. Oportunis, pada dasarnya sebuah broker, pialang, yang menyesuaikan antara kebutuhan
dengan jasa diberikan dan komisi.

Karakter Pembentuk Technopreneur


Spirit dan karakter Technopreneur dibentuk oleh 3 (tiga) komponen utama pembentuk, yaitu
Intrapersonal, Interpersonal, dan Extrapersonal. Interpersonal dan Interpersonal adalah merupakan
komponen dari faktor Soft Skill, sedangkan Extrapersonal adalah berhubungan dengan kemampuan
untuk mampu memberdayakan kedua komponen soft skill tersebut agar mampu
diimplementasikansecara lebih meluas dampaknya.

Produk-produk Technopreneurship

Sebagai sebuah usaha yang berlandaskan bisnis, technopreneurship memiliki berbagai produk yang
tentunya dapat digunakan oleh masyarakat luas. Adapun bentuk-bentuk dari produk
technopreneurship antara lain:

‘20 Kewirausahaan
6 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Software
Software atau piranti lunak merupakan sebuah produk yang diciptakan untuk membantu menjalankan
berbagai fungsi dan tugas manusia yang dijalankan dalam sistem komputer. Menurut jenisnya
software terdiri atas:
 Close Software
Tidak diperkenankan dengan alasan apapun untuk menggunakan software ini tanpa ada
izinnya(lisence).
 Share Software
Software yang dapat digunakan oleh siapapun yang diberikan secara cuma-cuma oleh
produsen software.
 Free Software
Software yang dapat diunduh secara gratis oleh siapa saja. Sebenarnya software jenis ini
tidak untuk dikomersialisasikan.
 Open Source
Merupakan sekumpulan software yang pendistribusiannya dilakukan secara cuma-cuma,
bebas dimodifikasi namun tetap terintegritas pada pencipta kode sumber.

Hardware
Hardware atau piranti keras merupakan komponen komputer yang bekerja secara elektronik, yang
bertugas melakukan berbagai operasi yang memastikan sistem komputer berjalan dengan semestinya.
Adapun bagian-bagian hardware tersebut.
 Input device (unit masukan)
misalnya: keyboard, mouse, joystic, dll.
 Process device (unit Pemrosesan)
Misal: motherboard
 Output device (unit keluaran)
Misal: printer
 Backing Storage ( unit penyimpanan)
Misal: harddisk, floppydisk dll.
 Periferal ( unit tambahan)
Misal: berbagai aksesoris.

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi (Dampak Positif dan Negatif) Terhadap


Pengaruh Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia.

Di kehidupan yang zaman sekarang ini (modern), seiring dengan perkembangan zaman, teknologi
informasi pun semakin berkembang sehingga memudahkan kita untuk bertukar informasi. Teknologi
dan informasi merupakan suatu ilmu yang mempelajari Informasi yang dapat disampaikan secara
mudah dan efektif. Teknologi informasi telah dianggap sebuah kebutuhan primer dan mampu

‘20 Kewirausahaan
7 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
dinikmati di semua kalangan baik tua, dewasa, dan anak-anak. Disamping itu, perkembangan
Teknologi yang berguna kita anggap begitu menyenangkan, tapi dilain hal tak selamanya membawa
efek positif, tapi di sisi lain juga menimbulkan efek negatif pada manusia dan lingkungan. Kedua hal
ini perlu Anda ketahui dalam menyambut kedatangan perkembangan Teknologi dan Informasi yang
begitu canggih pada peradaban Sistem Teknologi saat ini. Dengan semakin majunya teknologi
terkadang manusia melupakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut terhadap
lingkungan.
Sekarang hal ini yang perlu kita coba diskusikan akan sisi kelebihan dan kerugian teknologi informasi
akan pengaruhnya terhadap sisi kehidupan khususnya kepada sosial masyarakat. Di Indonesia,
penguasaan teknologi perlu di pelajari, karena mengingat ndonesia memiliki 5 pulau, 33 provinsi
artinya NKRI mempunya wilayah yang sangat luas. Dengan mempelajari perkembangan teknologi
informasi, maka penyebaran informasi lebih mudah dan cepat tuk diketahui. Masyarakat indonesia,
perlu mengambil bagian akan Revolusi Teknologi agar tidak kelabakan menghadapi Dunia teknologi
yang modern. Dengan kata lain, jika indonesia tidak belajar menyadari Teknologi dan informasi
maka Negara yang besar ini akan tenggelam dalam arus “Globalisasi”.
Bagi masyarakat indonesia, kehidupan manusia modern yang dicirikan dengan penguasaan teknologi
itu menjadi kebebasan bertindak dan bertingkah laku. Mari kita ketahui bersama dampak positif dan
negatif perkembangan Teknologi dan Informasi.
Dampak Positif :
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan akan perkembangan teknologi informasi, diantaranya :
1. Dengan adanya internet dapat memudahkan dan mempercepat pertukaran informasi kepada
setiap orang di seluruh dunia, para pengguna internet dapat menggunakan email, newsgroup, ftp
dan www (world wide web – jaringan situs-situs web). Tentunya hal ini dapat menghemat
biaya dan tenaga bila dibandingkan dengan cara pos surat.
2. Kemudahan memperoleh informasi yang lebih up-to-date ada di internet sehingga manusia tahu
apa saja yang baru terjadi dan mengetahui perkembangan internet secara pesat.
3. Mempermudah penyebaran informasi, ilmu, dan pengetahuan.
4. Dengan lahirnya sebuah Handpone, maka kita dapat berkomunikasi jarak jauh dimana saja dan
kapanpun itu.
5. Dengan adanya teknologi video call atau video conference seseorang sudah dimudahkan
melakukan pertemuan atau rapat meski jaraknya jauh.
6. Di bidang jasa kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada pasien baik itu pendaftaran dan
penagihan biaya sudah bisa dilihat melalui internet
7. Di bidang bisnis, internet sudah memudahkan dalam bertransaksi dan berbisnis meski jaraknya
jauh tanpa menuju ke tempat penjualan.

‘20 Kewirausahaan
8 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
8. Dengan adanya komputer, seseorang yang bekerja di kantor dalam membuat laporan tak perlu
lagi menulis dengan tangan karena kemudahan dan kepraktisan yang diberikan komputer telah
mempunyai keyboard sebagai alat ketik.
9. Proses belajar sudah dimudahkan dengan adanya internet dan komputer sebagai alat bantu
mencari informasi.
10. Munculnya aplikasi-aplikasi sebagai media pendidikan, kesehatan, dan sosial / komunitas yang
pasti memudahkan dan menyenangkan bagi penggunanya sendiri.

Dampak Negatif :
1. Dengan adanya internet sebagai media sosial membuat seseorang tertarik untuk menjadikannya
sebuah hobi baru dalam pergaulan, sistem ini bisa dianggap telah menghilangkan budaya
silaturahmi kita. Karena semuanya bisa dilakukan lewat alat komunikasi, seperti telepon bahkan
video call tuk dapat saling bertatap muka.
2. Tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Bisa
dikatakan waktu untuk keluarga, saudara, maupun teman-teman lebih sedikit karena telah
kecanduaan tuk menghabiskan waktunya di depan komputer.
3. Game yang selalu dimainkan oleh anak-anak ternyata lebih menghancurkan karakternya
dibandingkan kekerasan yang ada di televisi bahkan kekerasan dalam kehidupan yang nyata.
4. Selalu ingin mengetahui privasi atau milik orang lain.
5. Tentunya teknologi informasi tidak mengenal moral manusia, makanya teknologi tak dapat
dijadikan sebagai pemecah/solusi masalah-masalah kemanusiaan.
6. Paling ironisnya adalah munculnya situs-situs porno di internet yang memudahkan anak-anak
sekarang melihatnya baik itu gambar maupun video.
7. Pemanfaatan teknologi disalah gunakan dengan perlakuan baru, misalnya penipuan dengan cara
memanipulasi data pada rekening bank, hacker jaringan komputer dari perusahaan, virus
computer, penyadapan email, dsb.
8. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).

‘20 Kewirausahaan
9 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Technopreneur Sukses di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa technopreneur yang telah meraih kesuksesan di Indonesia
1. Nadiem Makarim – Gojek
Gojek merupakan salah satu startup
yang paling sukses di Indonesia.
Kesuksesan tersebut terlihat dari
pencapaian Gojek menjadi
startup Unicorn (sebutan yang
diberikan ke startup dengan valuasi
lebih dari 1 milyar Dollar Amerika
Serikat) yang pertama di Indonesia
dan dampaknya yang luas. Nadiem Makarim adalah sosok dibalik kesuksesan Gojek tersebut.
Nadiem merintis Gojek sejak tahun 2010. Saat itu Nadiem dalam kesehariannya terbiasa
menggunakan ojek untuk menembus kemacetan di Jakarta.
Karena sering menggunakan jasa ojek, Nadiem akhirnya menjadi sering ngobrol dengan tukang
ojek langganannya. Dari hasil obrolan dan pengamatannya, Nadiem mendapatkan kesimpulan
bahwa sebagian besar waktu tukang ojek banyak dihabiskan untuk mangkal dan menunggu
penumpang. Disisi lain ojek merupakan solusi untuk menembus kemacetan. Dari situlah Nadiem
mempunyai ide untuk membuat call center ojek untuk mempertemukan ojek terpercaya dan
penumpang yang membutuhkan jasa ojek. Tidak lama kemudian, Nadiem harus meninggalkan
Indonesia untuk bersekolah di program Master of Businesses Administration di Harvard
University. Dia pun menyerahkan operasional Gojek kepada co-founder Jurist Tan dan Brian Cu.
Saat Nadiem Makarim kuliah di Harvard Business School tahun 2010, Nadiem melihat
bagaimana Uber berkembang pesat. Kesuksesan Uber menjadi pemicu gelombang kemunculan
berbagai startup on demand dan ride sharing lainnya. Trend tersebut juga diperkuat dengan minat
investor untuk menanamkan modal di bisnis yang mirip dengan Uber. Pada tahun 2014, Nadiem
Makarim mulai mencari investor untuk mengembangkan Go-Jek ketingkat yang lebih tinggi dan
akhirnya berhasil menarik NSI Venture untuk berinvestasi di Go-Jek.
Nadiem kemudian melakukan perubahan di internal Go-Jek, mulai mengembangkan aplikasi
untuk smartphone dan menambah jumlah driver. Aplikasi Go-Jek sendiri selesai pada akhir tahun
2014 dan diluncurkan pada awal 2015. Peluncuran aplikasi tersebut menandai awal dari
pertumbuhan luar biasa Go-Jek. Pada Juli 2015, aplikasi Go-Jek telah didownload lebih dari
700.000 kali. Dalam bulan Agustus 2015 jumlah download melesat menjadi 3,7 juta dan pada
akhir tahun total jumlah download Go-Jek telah menembus angka 10 juta.
Lompat ke tahun 2018 Go-Jek telah berkembang dari 20 driver menjadi lebih dari 1 juta driver
yang tersebar di 60 kota di Indonesia dan melayani lebih dari 20 juta pesanan pada Juni 2016.

‘20 Kewirausahaan
10 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Saat ini Go-Jek telah berekspansi kebeberapa negara ASEAN diluar Indonesia seperti Singapura
dan Vietnam, dan berencana untuk membuka layanan serupa di Thailand. Melalui Go-Jek,
Nadiem Makarim telah menjadi salah satu putra bangsa yang mendunia.
Setelah lama menjadi CEO Gojek, kemudian pada bulan Oktober 2019 ia kemudian memilih
mengundurkan diri dari Gojek, Perusahaan yang ia sudah bangun selama bertahun-tahun.
Walaupun memutuskan mundur, Nadiem Makarim masih memiliki saham sekitar 4,81 persen.
Setelah mundur dari Gojek, Nadiem Makarim kemudian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo
menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia Maju tahun 2019
hingga 2024.

2. Wiliam Tanuwijaya – Tokopedia


William Tanuwijaya dikenal oleh masyarakat sebagai Chief Executive Officer dan salah satu
pendiri Tokopedia.com. Tokopedia saat ini telah menjadi salah satu pemimpin pasar
bisnis Online Marketplace Indonesia dan startup Indonesia kedua yang mendapatkan gelar
sebagai Unicorn. William Tanuwijaya meraih kesuksesan tersebut tidak dengan jalan yang mulus
dan mudah. William sendiri berasal dari keluarga yang sederhana di kota Pematang Siantar,
Sumatera Utara.

Selama kuliah di Universitas Bina Nusantara (BINUS), William bekerja menjadi penjaga warnet
untuk menambah uang saku. Selain itu dia mendapat akses internet gratis yang kemudian
memberikan kesempatan kepada William mengenal lebih dalam mengenai internet. Lulus dari
BINUS, William bekerja di beberapa perusahaan software developer dan game
developer. William menjadi karyawan swasta selama 10 tahun. Namun, William tidak ingin
selamanya menjadi karyawan.
William aktif di berbagai forum online dan di dunia jual beli online. Dia melihat pada tahun 2007
jual beli online banyak dirusak dengan penipuan. Dari masalah tersebut William melihat ada
peluang untuk membuat situs jual beli yang aman baik untuk penjual maupun pembeli. William
akhirnya bertekad untuk mewujudkan idenya tersebut.

‘20 Kewirausahaan
11 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Tetapi jalan William untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mulus. Dia tidak memiliki modal
untuk mewujudkan idenya tersebut dan dia menghabiskan 2 tahun untuk mencari modal. Pada
waktu itu juga dia menerima begitu banyak penolakan dan diragukan oleh calon investor.
Bahkan, William dikatakan bermimpi terlalu tinggi dan disarankan untuk mengejar sesuatu yang
lebih realistis. Namun tekadnya yang kuat tidak melihat hal tersebut sebagai kegagalan dan terus
berjuang. Pada akhirnya dia mendapatkan suntikan modal awal dari bos tempatnya bekerja dan
terus konsisten berjuang. Lompat ke tahun 2017, Tokopedia telah menjadi
perusahaan eCommerce yang dikenal secara luas dan menjadi perusahaan dengan nilai lebih dari
USD 1 milyar setelah mendapatkan pendanaan sebesar USD 1.1 milyar dari Alibaba.

3. Achmad Zacky – BukaLapak


Achmad Zacky dikenal sebagai CEO dan
pendiri dari Bukalapak.com yang merupakan
salah satu pemain utama eCommerce
Indonesia tidak meraih kesuksesan dengan
cara yang instan. Sebelum mendirikan
Bukalapak, Achmad Zacky pernah
mengalami kegagalan dalam berbisnis.
Achmad Zacky pada 10 tahun lalu memulai
bisnis mie ayam selagi berkuliah di Institut
Teknologi Bandung (ITB). Namun, bisnis
tersebut kemudian bangkrut dan harus
gulung tikar dalam waktu 6 bulan saja.
Kegagalan tersebut tidak membuatnya kapok menjadi seorang pengusaha. Setelah lulus,
Achmad Zacky memilih untuk mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama
Suitmedia. Zaky membuat sebuah website yang menjadi proyek internal perusahaan yang
menjadi cikal bakal Bukalapak. Pada saat itu Achmad Zacky seringkali dipertanyakan oleh
teman-teman dan keluarganya karena nekat menjadi pengusaha padahal dia bisa mendapatkan
pekerjaan yang bagus dengan gaji yang pasti.
Selain itu, setelah mendirikan Bukalapak ditahun 2010 Achmad Zacky juga seringkali
mendapat penolakan dari investor maupun pengusaha UKM yang ditemuinya. Namun,
perjuangannya dan semangat pantang menyerahnya kemudian membuahkan hasil. Sedikit
demi sedikit pengusaha UKM mau membuka toko online di Bukalapak dan Batavia Incubator
kemudian mau menanamkan uang untuk Bukalapak.
Setelah 7 tahun sejak pendiriannya, Bukalapak telah berkembang menjadi perusahaan
eCommerce yang cukup disegani dan dikenal banyak orang. Karena itulah Achmad Zacky
merupakan salah satu contoh kisah pengusaha Indonesia sukses yang pernah gagal.

‘20 Kewirausahaan
12 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
4. Iman Usman - Ruangguru
Iman merupakan sosok anak muda salah satu pendiri startup edukasi atau dapat disebut
sebagai Edtech. Iman dan Adamas Belva Devera mendirikan RuangGuru setelah terinspirasi
dari persiapan tes pendidikan lanjutan mereka ke Amerika. Untuk mempersiapkan tes yang
akan mereka hadapi, mereka mencoba mencari guru privat secara online. Dari pengalaman
mereka, mereka mengetahui bahwa sulit untuk mencari guru privat yang sesuai dengan
kebutuhan mereka karena informasi yang ada tidak beraturan.

Selain itu, mereka mengamati bahwa hanya sedikit tempat bimbingan belajar yang terdaftar di
Indonesia, dan dari tiga tempat bimbel ternama di Indonesia hanya memiliki sekitar 200.000
hingga 300.000 siswa. Sedangkan secara keseluruhan ada 60 juta pelajar di Indonesia. Dari
fakta-fakta dan pengamatan tersebut Iman melihat bahwa ada pasar yang potensial dan
industri yang membutuhkan distrupsi teknologi baru.
Iman dapat dikatakan sebagia anak yang cukup spesial. Iman mulai menulis blog sejak masih
duduk di bangku SD. Pada usia 10 tahun, Iman mendirikan organisasi nirlaba pertamanya.
Kemudian saat Iman naik ke jenjang SMP, Iman telah memulai bisnis online pertamanya.
Setelah lulus dari pendidikan di jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP di Universitas
Indonesia, Iman Usman melanjutkan pendidikan magister di Columbia University dan meraih
IPK tinggi, yaitu 3,99. Selesai dari program magister tersebut Iman Usman mendirikan
Ruangguru.com bersama dengan sahabatnya, Adamas Belva Devera untuk membantu
meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Saat ini, platform penyedia layanan jasa dan konten pendidikan berbasis teknologi ini sudah
memiliki 4 juta pengguna aplikasi dan situs web dan 3,8 juta pengguna lewat kemitraan Line
Academy. Dengan pertumbuhan pesat Ruangguru tersebut UOB Venture Management telah
memberikan pendanaan dengan nilai yang tidak disebutkan pada tahun 2017. Menurut
Dealstreet Asia, investasi yang diterima Ruangguru tersebut bisa mencapai US$7 juta (sekitar
Rp93 miliar). Selain itu, Iman juga meraih berbagai prestasi mulai pencapaian akademis dan
aktivitas organisasi. Iman adalah peraih nilai UN IPS tertinggi di Padang, Pemimpin Muda
Indonesia 2008, Duta Muda ASEAN 2011, penerima nominasi Kick Andy Heroes 2011,

‘20 Kewirausahaan
13 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Mahasiswa Berpretasi Utama Tingkat Nasional 2012, sampai UNICEF Young Innovator to
Watch 2015, hanya sejumlah kecil predikat serta penghargaan yang diterima Iman. Di tahun
2009 Iman juga turut menggagas Indonesian Future Leader, organisasi pemuda non-profit
yang bertujuan untuk memberdayakan anak muda Indonesia untuk program-program
pengembangan masyarakat.
Berkat resume hidupnya yang luar biasa ini, Iman selalu berhasil mendapatkan beasiswa di
hampir semua jenjang pendidikannya. Dari pertukaran pelajar AFS ke Jepang semasa SMA
sampai jadi penerima Riady Scholar di tahun 2013 untuk menyelesaikan gelar master-nya di
salah satu universitas paling bergengsi di dunia, Columbia University di New York.

5. Natali Ardianto – Tiket.com


Natali Ardianto adalah pendiri startup Indonesia yang sukses di industri online travel agent.
Dia merupakan salah satu pendiri situs booking pesawat, hotel, kereta api, dan event yang
terkenal dengan nama Tiket.com. yang didirikan pada Agustus 2011. Sebelum mendirikan
Tiket.com, satu tahun setelah lulus dari Fakultas Teknologi Informasi Universitas Indonesia
Natali terlibat dalam pendirian dan pengembangan Urbanesia.com dengan beberapa rekannya
yakni software engineer Andri Burman, web developer Deche Pangestu, dan brand strategist
Selina Limman mendirikan Urbanesia.com.

Natali hanya bertahan 2 tahun di Urbanesia dan keluar pada tahun 2010 karena menganggap
potensi Urbanesia untuk berkembang lebih luas tidak besar. Setelah keluar dari Urbanesia,
Natali kemudian mencoba mendirikan Golfnesia pada bulan Juni 2010 dengan Kevin Sanjoto
dan Yanuar Lutfi. Ide tersebut juga tidak berjalan dengan baik, Natali menganggap Indonesia
bukan pasar yang tepat untuk situs booking lapangan golf. Walaupun mengalami
kemunduran, Natali Ardianto memang berjiwa wirausahawan sejati. Tidak lama kemudian dia
bermitra dengan beberapa rekannya yaitu Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, dan

‘20 Kewirausahaan
14 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Mikhael Gaery Undarsa dan memulai Tiket.com pada Agustus 2011. Kali ini ide tersebut
direspon dengan baik oleh pasar. Tiket.com terus tumbuh dari tahun ke tahun dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi. Tiket.com kemudian menjadi salah satu pemimpin pasar dalam
industri online travel agent di Indonesia. Sampai akhirnya, Blibli.com yang berada dibawah
Grup Djarum melihat potensi besar Tiket.com untuk bisa bersaing dalam industri online travel
agent dan mengakuisisi 100% Tiket.com dengan nilai yang tidak disebutkan.

Daftar Pustaka
1. Hendro.2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Penerbit Erlangga. Jakarta
2. Wardhana & Makodian.2010. Technopreneur. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta
3. Suhartanto & Setijadi dkk. 2010. Technoprenuerhsip: Strategi Penting Dalam Bisnis Berbasis
Teknologi. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta

‘20 Kewirausahaan
15 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai