Anda di halaman 1dari 12

KONSEP CASH FLOW

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Disusun Oleh:

Kevin (0117124028)
Raissa Nur Fauzia (0117124035)
Rizka (0117124038)
Sofa Raiza Marwati (0117124022)
Vina Amina (0117124033)

UNIVERSITAS WIDYATAMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2017
1 KATA PENGANTAR
2 DAFTAR ISI
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
2 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Cash Flow

Menurut PSAK No.2 (2002:5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas
atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh
perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan
ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu
(biasanya satu tahun buku).

2.2 Klasifikasi Cash Flow


Penerimaan kas dan pengeluaran kas di klasifikasikan ke dalam aktivitas
operasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas investasi.
a. Aktivitas operasi meliputi penyerahan atau produksi barang siap di jual dan
penyediaan jasa. Aktivitas operasi meliputi semua transaksi yang tidak
termasuk dalam aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Aktivitas
operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam
penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan
jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk
memperoleh persediaan serta membayar beban.
b. Aktivitas investasi, umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan
mencakup:
1. Pemberian serta penagihan pinjaman
2. Perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka
panjang
c. Aktivitas pendanaan, melibatkan pos – pos kewajiban dan ekuitas
pemegang saham serta mencakup:
1. Perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta
2. Perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian
atas, dan pengembalian dari investasinya

2.2.1 Contoh Cash Flow (Direct Method)

2.3 Estimasi Cash Flow


Salah satu tugas yang paling penting dalam penganggaran modal adalah
mengestimasikan arus kas di masa mendatang untuk melaksanakan suatu
proyek. Hasil akhir yang kita peroleh dari analisis kita tidak akan lebih baik
tanpa ketepatan dalam estimas arus kas. Oleh karena kas, bukan laba
akuntansi, yang merupakan titik sentral dalam segala keputussan perusahaan,
maka akan dibahas berbagai manfaat yang diharapkan dari sebuah proyek yang
berkaitan dengan arus kas.
Pengambilan investasi suatu perusahaan mempertimbangkan arus kas yaitu:
a. Kas keluar (Cash Outflow)
b. Kas masuk (Cash Inflow) disebut juga benefit proceeds yaitu ukuran
keberhasilan suatu proyek.
Secara umum arus kas proyek terdiri dari 3 komponen, yaitu:
a. Investasi awal (Initial Investment/Initial Cash Flow/Cash Outlay)
Merupakan arus kas keluar yang relevan pada tahun ke nol. Jadi
merupakan arus keluar segera yang dibutuhkan untuk membeli aktiva dan
menggunakannya dalam operasi. Pada proyek penggantian mesin yang
melibatkan pembayaran pajak tambahan sehubungan dengan penjualan
mesin lama, ada 3 kemungkinan situasi yaitu:
1. Aktiva lama dijual dengan harga lebih tinggi dari nilai aktiva yang
disusutkan.
2. Aktiva lama dijual seharga nilai bukunya.
3. Aktiva lama dijual kurang dari nilai bukunya.
b. Arus kas masuk operasi (Operating Cash Inflow)
Merupakan arus kas yang akan dipergunakan untuk menutup investasi.
c. Arus kas terminal/akhir (Terminal Cash Flow)
Arus kas yang dihubungkan dengan penghentian proyek biasanya meliputi
nilai sisa proyek atau nilai residu ditmbah dengan dana yang digunakan
sebagai modal kerja.

2.4 Menentukan Arus Kas Masuk Operasi (Annual Net Cash Inflow)
Menentukan arus kas masuk operasi adalah menentukan arus kas yang
relevan dihasilkan dari penggunaan investasi jangka panjang selama umur
investasi. Dana yang digunakan untuk investasi tetap dapat berasal dari modal
sendiri dan atau pinjaman. Perbedaan sumber modal yang digunakan untuk
investasi tersebut mempengarugi perhitungan proceeds (aliran kas masuk)
investasi yang bersangkutan. Perhitungan proceeds dari kedua dana tersebut
dapat dihitung sebagai berikut:
a. Perhitungan besarnya proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri:
PROCEEDS = LABA BERSIH SETELAH PAJAK (EAT) + DEPRESIASI

b. Perhitungan besarnya proceeds bila investasi menggunakan modal


pinjaman:
PROCEEDS = EAT + DEPRESIASI + BUNGA (1 – PAJAK)
Contoh Proyek Investasi Perluasan;
Suatu perusahaan mempunyai rencana untuk membeli sebuah mesin baru dalam
rangka memperluas kapasitas produksinya. Nilai investasi proyek tersebut sebesar
Rp 400,000,000 dengan usia ekonomis dari mesin tersebut adalah 5 tahun. Dengan
adanya perluasan kapasitas produksi diharapkan penjualan perusahaan meningkat
menjadi Rp 460,000,000 per tahun. Mesin tersbut disusutkan dengan metode straight
line (garis lurus) dengan nilai residu sebesar Rp 50,000,000. Biaya tunai pertahun
dengan menggunakan mesin tersebut adalah sebesar Rp 160,000,000 dan perusahaan
termasuk kelompok pembayar pajak 25%. Tentukan besarnya arus kas bersih dari
investasi tersebut jika:
a. Pendanaan investasi perusahaan seluruhnya menggunakan modal sendiri
b. Pendanaan investasi perusahaan seluruhnya menggunakan modal pinjaman
dengan bungan 15% per tahun.
Jawab:
1. Investasi Awal = Harga Beli Mesin = Rp 400,000,000
2. a. Operating cash inflow (arus kas bersih) dari investasi jika pendanaan
investasi dengan menggunakan modal sendiri
Penyusutan mesin dengan menggunakan metode straight line :
Penyusutan / tahun = Harga Beli Mesin – Nilai Residu
Umur Ekonomis Mesin
Penyusutan / tahun = 400,000,000 – 50,000,000
5
= 70,000,000

Tabel Perhitungan Arus Kas Bersih


Keterangan Perhitungan Laba Rugi
Penjualan 460,000,000
Biaya Tunai 160,000,000
EBDIT 300,000,000
Penyusutan 70,000,000
EBIT 230,000,000
Bunga 0
EBT 230,000,000
Pajak 25% 57,500,000
EAT 172,500,000
Penyusutan 70,000,000
Arus Kas Bersih 242,500,000

b. Arus kas bersih dari investasi jika pendanaan investasi dengan


menggunakan modal pinjaman

Tabel Perhitungan Arus Kas Bersih


Keterangan Perhitungan Laba Rugi
Penjualan 460,000,000
Biaya Tunai 160,000,000
EBDIT 300,000,000
Penyusutan 70,000,000
EBIT 230,000,000
Bunga 60,000,000
EBT 170,000,000
Pajak 25% 42,500,000
EAT 127,500,000

Proceeds (arus kas bersih) = 127,500,000 + 70,000,000 + 60,000,000 (1-0,25)


Proceeds (arus kas bersih) = 242,500,000
3. Terminal Cash Inflow = Nilai Residu Rp 50.000.000
3 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
4 DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai