Anda di halaman 1dari 4

Peran Administrator Muda dalam Menghadapi Era Digitalisasi saat Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 melahirkan pemicu terbesar yang sangat mempengaruhi


perkembangan perekonomian. Hampir di seluruh negara perekonomian masyarakat semakin
memburuk seiring berjalannya waktu, salah satunya adalah negara Indonesia. Indonesia
menjadi salah satu negara yang terdampak besar dari pandemi Covid-19, dan pada saat ini
pemerintah sedang melaksanakan program PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Micro) di pulau Jawa - Bali sebagai salah satu upaya untuk meminimalisasi dampak dan
membantu untuk menormalkan mobilisasi perekonomian negara. Perekonomian negara yang
semakin menurun menuntut masyarakat untuk beradaptasi dengan cepat, banyak perusahaan
yang melakukan hibernasi dengan mengepompong. Dimana perusahaan-perusahaan ini
mengurangi jumlah sumber daya dan mengurangi produksi yang mana dapat mengurangi
beban biaya dari perusahaan, dan hal inilah yang dapat mempertahankan suatu perusahaan.
Selain itu, adaptasi yang harus dilakukan adalah dengan mempertimbangkan melakukan
inovasi.
Menurut KBBI inovasi merupakan sebuah penemuan baru yang berbeda dari yang
sudah dikenal sebelumnya baik gagasan, metode, atau alat. Sedangkan inovasi menurut
Hartini (2012) adalah memulai dan memperkenalkan hal – hal baru. Sebagian besar peneliti
setuju atas definisi inovasi yang mencakup produk baru dan hasil proses. Sehingga inovasi
merupakan suatu gagasan, ide, dan pemikiran yang inovatif dengan tujuan untuk menyajikan
suatu hal atau produk baru di masyarakat. Inovasi tak lepas dari peran para administrator
yang memiliki pemikiran baru dan cemerlang.
Administrator merupakan seseorang yang mampu untuk mengerahkan kegiatan orang
lain, memiliki tanggung jawab atas segala tujuan yang telah ditentukan (Katz, 1974).
Mahasiswa administrasi merupakan salah satu contoh peran administrator muda di Indonesia.
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa, berpikir mereka kompetitif dan membuat negara
bangga, bersatu padu dan mewariskan buah pikiran dan hati nurani, serta memajukan negara.
Sebagai seorang yang memiliki ilmu pendidikan dan termasuk bagian dari masyarakat,
memainkan tugas yang kompleks dan komprehensif, oleh karena itu digolongkan dalam tiga
fungsi, yaitu agen perubahan, kontrol sosial dan stok baja. Dengan beban tersebut, sulit untuk
disangkal bahwa peran besar mahasiswa dalam membawa transformasi negara. Kepandaian
ide dan gagasan mahasiswa dapat mengubah paradigma perkembangan dan menjadikannya
pedoman berdasarkan tujuan bersama. Salah satu yang dibanggakan oleh mahasiswa
adalah semangat untuk membuat suatu peralihan. Mahasiswa yang merupakan calon
pemimpin menghadapi tantangan dalam menunjukkan kemampuan mereka untuk mengisi
peran itu. Menjadi mahasiswa yang gigih berarti mahasiswa adalah pemimpin masa depan di
negeri ini, menggantikan generasi sekarang. Mahasiswa pun mendapat kepercayaan dari
masyarakat sebagai kaum yang mengedepankan pemikirannya. Perpaduan antara kesadaran
dan misi rakyat Indonesia untuk yang lebih baik dan dapat menjadi antusiasme besar yang
membuat Indonesia besar terutama di era digitalisasi yang semakin maju.
Era digitalisasi adalah bukti bahwa pertumbuhan globalisasi bergerak dengan cepat,
baik dari sektor pendidikan, kesehatan, keamanan, politik, ekonomi dan bisnis. Pasar online
menjadi bukti nyata majunya pertumbuhan bisnis di era digital ini yang mengakibatkan
pergeseran selera belanja masyarakat, yang sedari awal memilih untuk belanja langsung ke
tempat, namun sekarang lebih memilih untuk berbelanja secara online, karena lebih praktis
dan menghemat uang transport. Pasar bisnis ritel mengalami kemunduran yang
mengakibatkan banyaknya pedagang memutuskan untuk gulung tikar karena menurunnya
pendapatan mereka. Hal ini menjadi masalah serius bagi seluruh pedagang di Indonesia,
mereka dipaksa untuk mengikuti era baru, era digital yang semuanya dilakukan secara online.
Menurut Rhenald Khasali kemajuan teknologi membuat hubungan produsen dan pembeli
semakin rekat, jika pengusaha enggan sigap, tentu akan dijauhi oleh konsumen. (Rohimah,
2019). Era digital memiliki peranan dan pengaruh yang sangat besar terutama dalam hal
bisnis.
Industri di era digital prospeknya akan terus menjanjikan, karena berkembangnya
teknologi yang semakin pesat. Sehingga, tak jarang banyak sekali anak – anak muda yang
mulai melakukan bisnis di usianya yang masih sekolah. Seperti yang ditulis dalam UN
Women, di dunia yang akan mengalami perubahan ini, tidak diragukan lagi 90% pekerjaan di
masa depan akan mengharapkan orang dengan keahlian teknologi. (Utami, 2019). Pekerjaan
lama akan tergantikan oleh pekerjaan yang menggunakan teknologi informasi. Hal ini perlu
menjadi sebuah perhatian bagi suatu negara, karena ini adalah tanggung jawab mereka untuk
menciptakan generasi penerus yang tidak buta akan teknologi. Generasi Z menjadi sumber
daya yang paling banyak memanfaatkan situs jual beli online seperti e-commerce. Seperti
yang dilansir dalam artikel Good News From Indonesia, beberapa e-commerce menawarkan
fitur menarik: pembeli bukan hanya pembeli, mereka juga dapat menjual produk dalam satu
akun yang sama. Kompleksitas ini menjadikan mereka pilihan utama di masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya. Namun semakin banyak platform bisnis online, semakin luas juga
persaingannya. Peran anak muda sebagai administrator dapat merubah mindset, ketika lulus
nanti, tidak hanya menjadi seorang karyawan dari sebuah toko ataupun instansi, namun bisa
berperan untuk menjadi seorang pengusaha yang dapat membantu perekonomian negaranya.
(Finkle & Olsen, 2019). Pelatihan digital marketing pun menjadi salah satu ilmu yang harus
dipelajari oleh anak – anak muda saat ini jika ingin fokus menyumbangkan pikirannya ke
dalam hal bisnis, walaupun sedang terjadi pandemi Covid-19 di dunia ini.
Pandemi Covid-19 menjadi penyebab terbesar yang sangat mempengaruhi
perkembangan perekonomian. Hampir di seluruh negara perekonomian masyarakat semakin
memburuk seiring berjalannya waktu, salah satunya di negara Indonesia. Banyak perusahaan
yang melakukan hibernasi dengan mengepompong, dimana perusahaan-perusahaan ini
mengurangi jumlah sumber daya dan mengurangi produksi yang mana dapat mengurangi
beban biaya dari perusahaan, dan hal inilah yang dapat mempertahankan suatu perusahaan.
Di era digitalisasi, pemberdayaan anak muda sebagai administrator perlu dipersiapkan baik
dari ilmu, mental, dan modal. Perubahan yang bergerak cepat dalam globalisasi
membutuhkan partisipasi anak muda sepenuhnya. Generasi muda perlu ditingkatkan
kemampuannya untuk memasuki dunia kerja atau pasar usaha di masa depan. Kaum muda
dengan persiapan dan perbekalan yang cukup dapat meningkatkan peluang kerja yang
semakin canggih dan digital. Zaman serba digital ini, pekerjaan yang memerlukan kekuatan
fisik, semakin lama akan berkurang dan lebih mengutamakan kecerdasan, visi dan keahlian
dalam menundukkan teknologi. Pemanfaatan teknologi informasi di berbagai bidang, seperti
jual – beli dan kewirausahaan, membantu masyarakat sebagai platform informasi dan
jembatan untuk menawarkan produk. Kaum muda perlu aktif ketika memenuhi hajat
keluarganya, membuat keluarganya lebih independen dan meningkatkan tingkat
kebahagiaannya. Di dunia yang memasuki era digital, kebijakan untuk meningkatkan
produktivitas ekonomi dirancang untuk mensinergikan semua keunggulan yang ada.
Pemanfaatan situs jual beli online, bisa berdampak timbulnya usahawan - usahawan muda
yang sangat bermanfaat bagi majunya perekonomian suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA
Finkle, T. A., & Olsen, T. (2019). Entrepreneurship in the Digital Era: Creating Your Own
Online Business. Entrepreneurship Education and Pedagogy, 2(2), 133–150.
https://doi.org/10.1177/2515127418820680
Hartini, S. (2012). Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja Bisnis. Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan, 14(1), 82–88. https://doi.org/10.9744/jmk.14.1.83-90
Katz, R. (1974). Skills of an Effective Administrator. An HBR Classic. Harvard Business
Review.
Rohimah, A. (2019). Era Digitalisasi Media Pemasaran Online dalam Gugurnya Pasar Ritel
Konvensional. KANAL: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 91.
https://doi.org/10.21070/kanal.v6i2.1931
Utami, S. (2019). An Nisa ’ Jurnal Studi Gender dan Anak Eksistensi Perkembangan
Perekonomian Perempuan di Era Digitalisasi. Jurnal Studi Gender Dan Anak, 12(1),
596–609.

Anda mungkin juga menyukai